• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI

Oleh

Leonardus Susanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

(2)

ANALYSIS THE EFFECT OF FINANCIAL RATIOS TO STOCK RETURNS ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN BEI

By

Leonardus Susanto

The objectives of this research was to analyze the effect of study changes in Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Gross Profit Margin Ratio (GPM), and Total Asset Turnover ratio (TATO) to stock returns on manufacturing companies listed in BEI between 2009 to 2011.

The analytical method used was multiple linear regression analysis. Statistical hypothesis test is used F test and T test. The samples used in this research was 57 manufacturing companies listed on the Stock Exchange.

The results of this research showed that the variation of the variable stock returns can only be explained by the variation in the change in current ratio (CR), changes in debt-to-equity ratio (DER), changes in gross profit margin ratio (GPM), and change in total asset turnover (TATO) for 5.2 % and the remaining 94.8% is explained by other factors that are not described in this research. Based on the results of T test showed that the two variables, there are the changes in current ratio and changes in gross profit margin ratio have significant value. And the other variables, changes in debt to equity ratio and changes in total asset turnover ratio didn’t have significant effect on stock returns.

(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI

Oleh

Leonardus Susanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Gross Profit Margin Ratio (GPM), dan Total Asset Turnover Ratio (TATO) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2009 hingga tahun 2011.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji F dan uji T. Sampel penelitian adalah 57 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi variabel return saham hanya dapat dijelaskan oleh variasi perubahan current ratio (CR), perubahan debt to equity ratio (DER), perubahan gross profit margin ratio (GPM), dan perubahan total asset turnover (TATO) sebesar 5,2% sedangkan sisanya sebesar 94,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. Berdasarkan hasil uji T menunjukkan bahwa dua variabel memiliki nilai

signifikan yaitu perubahan current ratio dan perubahan gross profit margin ratio. Sedangkan variabel perubahan debt to equity ratio dan perubahan total asset turnover ratio tidak berpengaruh signifikan pada return saham.

(4)
(5)
(6)
(7)

i

(8)

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 30

4.2 Pengujian Analisis Data Statistik Deskriptif ... 33

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.3.1 Uji Normalitas ... 43

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

(9)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi Sampel Penelitian ... 30

2. Data Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur ... 31

3. Hasil Uji Statistik Deskriptif Return Saham ….. ... 34

4. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Current Ratio ... 35

5. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Debt to Equity Ratio ... 37

6. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Gross Profit Margin ... 39

7. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Total Asset Turnover ... 41

8. Uji Multikolinearitas ... 46

9. Uji Autokorelasi ... 47

10.Uji Analisis Koefisien Determinasi... 48

11.Persamaan Regresi ... 49

12.Uji F ... 50

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Penelitian ... 16

2. Uji Normalitas P-Plot ... 43

3. Uji Normalitas Histogram ... 44

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Lampiran 2 Data Statistik Deskriptif Lampiran 3 Data Return Saham

Lampiran 4 Data Perubahan Current Ratio Lampiran 5 Data Perubahan Debt to Equity Ratio Lampiran 6 Data Perubahan Gross Profit Margin Ratio Lampiran 7 Data Perubahan Total Asset Turnover Ratio Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 9 Hasil Uji Multikolonieritas Lampiran 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 11 Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Lampiran 13 Hasil Uji F

(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya perkembangan dalam dunia usaha sekarang ini,

mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaango publicdengan

tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih besar daripada

investasi di sektor lain. Perusahaan yang go publicmerupakan perusahaan yang

dimiliki oleh masyarakat, oleh karena itu operasi perusahaan yang efisien akan

sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dan akhirnya akan mempengaruhi

apresiasi masyarakat pada perusahaan publik (Harianto, 1998). Perusahaango

publicmerupakan sumber lapangan kerja yang besar dan membantu program

pemerintah dalam mengatasi pengangguran.

Karena pentingnya peran perusahaango public,pemerintah pun ikut serta

dalam mencanangkan gerakan yang mendukung pasar modal, agar perusahaango

publicitu dapat terus mengembangkan usahanya. Hal ini juga bertujuan untuk

pemerataan pendapatan para pemegang saham serta menekan tingkat peredaran

uang di masyarakat. Dengan persaingan yang sangat ketat tersebut, perusahaan

dituntut untuk dapat menyediakan sarana dan informasi tentang kinerja keuangan

perusahaan yang berdaya saing. Pasar modal dapat diartikan sebagai sebuah

(13)

2

memiliki kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga).

Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

pertumbuhan sebuah perusahaan. Menurut Brealey dan Myers (1991), pasar

modal dapat dikatakan efisiensi apabila informasi dapat diperoleh dengan mudah

dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan

terpercaya telah tercermin dalam harga-harga saham.

Aktivitas pasar modal terdiri dari dua pihak yang berbeda kepentingan,

yaitu kreditor dan emiten. Bagi emiten, pasar modal dapat dimanfaatkan untuk

memperoleh modal tambahan yang berguna untuk kelanjutan aktivitas operasi

perusahaan. Sedangkan bagi kreditor, pasar modal adalah salah satu sarana untuk

berinvestasi dan memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam setiap

investasi akan ditemukan berbagai resiko yang mungkin terjadi. Kreditor tidak

dapat mengetahui secara pasti resiko yang akan dihadapi. Menurut Restiyani

(2006) dalam Kusumo (2011), seorang kreditor memerlukan analisis dalam

menginvestasikan dananya dan meminimalkan resiko.

Salah satu bentuk investasi yang paling popular dalam pasar modal adalah

saham. Husnan dan Pudjiastuti (2006) menyatakan bahwa saham adalah tanda

bukti pengambilan bagian atau peserta dalam Perusahaan Terbuka (PT). Seorang

kreditor dalam berinvestasi pasti mengharapkan tingkat pengembalian (return)

yang tinggi dengan memanfaatkan resiko seminimal mungkin. Bagi para kreditor,

tingkatreturnini menjadi faktor utama karenareturnadalah hasil yang diperoleh

(14)

Menurut Jogiyanto (2000), returnsaham dibedakan menjadi dua yaitu

returnrealisasi (realized return) danreturnekspektasi(expected return). Pada

umumnya kreditor mengharapkanreturnrealisasi jauh lebih besar daripadareturn

yang diharapkan (returnekspetasi).Returnsaham antar perusahaan pada

umumnya berbeda-beda. Menurut Kusumo (2011),returndari suatu sekuritas

ditentukan oleh banyak hal seperti kinerja perusahaan dan strategi perusahaan

mengelola laba yang dimiliki. Artinya diharapkan semakin baik perusahaan

mampu mempertahankan kinerja dan mengelola manajemennya, makareturn

yang mungkin akan didapatkan semakin besar. Return saham dapat diterima oleh

kreditor berupa dividen maupuncapital gain/loss.Capital gain/lossadalah selisih

antara harga jual dan harga beli saham.

Dalam perkembangan pasar modal dan jual beli saham, industri

manufaktur di Indonesia untuk beberapa tahun yang akan datang, diperkirakan

memiliki prospek yang bagus dan akan semakin berkembang pesat. Semua

dikarenakan semakin padatnya perkembangan penduduk di Indonesia. Hal ini

menyebabkan industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang strategis

untuk perkembangan ekonomi dan untuk berinvestasi yang akan memberikan

keuntungan yang maksimal. Dibuktikan dengan maraknya promosi melalui iklan

baik media cetak maupun media elektronik berupa barang-barang yang diproduksi

oleh perusahaan manufaktur. Industri manufaktur adalah kelompok perusahaan

sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi

(15)

4

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang terbanyak

dibandingkan emiten lain yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data dari buku

Indonesian Capital Market Directory2010 yang diterbitkan oleh IDX,jumlah

emiten yang terlisting sebanyak 402 perusahaan dan yang tergolong emiten

manufaktur berjumlah 145 perusahaan. (Thamrin, 2012 : 2-3). Keadaan tersebut

menyebabkan optimisme di tahun 2012 akan sektor industri manufaktur akan

semakin berkembang dengan peningkatan ekspor tersebut. Dengan demikian

minat kreditor untuk berinvestasi pada perusahaan manufaktur akan semakin

besar.

Dengan berkembangnya pasar modal dan industri manufaktur ini maka

sangat penting memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan

didapat. Kreditor akan melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan untuk

memperkirakanreturntersebut. Juliana dan Sulardi (2003) menyatakaan kinerja

perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan secara teratur

setiap periode. Dengan data yang disajikan dalam laporan keuangan, kreditor

dapat melihat perkembangan usaha, asset serta laba yang diperoleh dalam

beberapa periode guna mengambil keputusan untuk berinvestasi. Brigham dan

Enhardt (2003) menyatakan bahwa informasi akuntansi mengenai kegiatan

operasi perusahaan dan posisi keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan

keuangan. Informasi akuntansi dalam laporan keuangan sangat penting bagi para

pelaku bisnis seperti perusahaan, kreditor, dan pemerintah dalam pengambilan

keputusan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh informasi

tentangperformance(kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi

(16)

Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham yang

diperjualbelikan. Dengan analisis kinerja keuangan tersebut kreditor dapat

mengetahui sejauh mana efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Untuk menilai kinerja perusahaan dapat menggunakan

analisis rasio, yang dimulai dengan mencari hubungan berbagai pos dalam laporan

keuangan, yaitu dengan menggunakan laporan keuangan yang diperbandingkan,

termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah,

persentasi, dan trendnya. Analisis rasio tersebut dapat menunjukkan tentang baik

buruknya kinerja perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan

faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor-faktor-faktor di masa yang

akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil

operasi perusahaan yang bersangkutan, sehingga kegunaan atau manfaat suatu

angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan

penganalisa dalam menginterpretasikan data yang bersangkutan (Munawir, 2007,

64). Faktor umum yang biasanya menjadi perhatian utama penganalisa adalah

sebagai berikut :

1. Likuiditas, sebagai indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban jangka pendek yang harus segera ditagih

dengan aktiva yang dimilikinya.

2. Solvabilitas, sebagai indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang apabila

(17)

6

3. Rentabilitas atau profitabilitas, sebagai indikator yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam periode tertentu.

4. Aktivitas, sebagai indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk mengelola keuangan perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya.

Untuk mengukur besarnya rasio pada sebuah perusahaan, maka diperlukan

laporan keuangan yang relevan dan andal. Dengan mempertimbangkan

pentingnyareturnsaham, analisis rasio keuangan, dan semakin maraknya

perkembangan perusahaan manufaktur yanggo publicserta semakin banyak

kreditor yang memiliki kemampuan menganalisa dan mengolah laporan keuangan

tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna untuk investasi, oleh karena itu

merupakan hal menarik untuk mengadakan penelitian tentangAnalisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan TerhadapReturnSaham pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity ratio, perubahangross profit margin,dan perubahantotal asset turnover

berpengaruh padareturnsaham perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah perubahancurrent ratio, perubahandebt to

equity ratio, perubahangross profit margin, dan perubahantotal asset

turnoverberpengaruh padareturnsaham.

2. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap

returnsaham.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi, dapat memberikan kontribusi dan tambahan ilmu

pengetahuan dalam pengembangan teori dan diharapkan dapat menambah

wawasan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan auditing dan

analisa laporan keuangan.

2. Bagi perusahaan, dapat memberikan kontribusi berupa masukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dan memprediksireturn saham yang

akan diperoleh.

3. Bagi kreditor, dapat memberikan pertimbangan dalam menganalisa kinerja

keuangan dan untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik

operasional sebagai dasar untuk melakukan investasi. Dapat memberikan

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

suatu organisasi dalam setiap bagian organisasi dari karyawan berdasarkan sasaran,

standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415) dalam

Pasaribu (2013). Tujuan penilaian kinerja adalah memotivasi karyawan untuk

mencapai tujuan organisasi dengan mentaati standar perilaku yang telah ditetapkan

agar tercipta tindakan dan hasil yang diinginkan. Menurut Mulyadi (2001:416) dalam

Pasaribu (2013), manfaat penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk :

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui permotivasian

karyawan secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti

promosi, transfer, dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan perhatian dan pengembangan karyawan untuk

(20)

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka

menilai kinerja mereka.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi pengangguran.

Manajemen melakukan evaluasi kinerja dengan tujuan:

1. Memberikan masukan untuk keputusan sumber daya manusia seperti promosi,

transfer dan pemutusan hubungan kerja.

2. Memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai bagaimana pendapat

organisasi akan kinerja mereka.

3. Sebagai dasar dalam memberikan kompensasi yang mencakup peningkatan balas

jasa, bonus karyawan dan kenaikan-kenaikan lainnya dalam gaji.

2.1.2 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2000) dalam Widiasih (2006), laporan keuangan adalah

hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Dalam laporan

keuangan terkandung informasi tentang posisi keuangan ataupun perkembangan

usaha sebuah perusahaan. Informasi tersebut merupakan sarana penting yang

diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan sebagai alat analisa adalah

pemilik perusahaan, manajer yang berkepentingan, pihak manajemen, kreditor,

bankers,dan pemerintah. Informasi dalam laporan keuangan tersebut digunakan

(21)

10

Dengan adanya laporan keuangan, kreditor dapat memprediksi deviden ataureturn

saham yang akan diperoleh.

Analisa laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi suatu

perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba-rugi. (Martono dan Harjito,

2007). Dengan memanfaatkan analisa laporan keuangan ini, maka diharapkan kinerja

perusahaan dapat dinilai baik ataupun buruknya serta dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam membangun sebuah rencana ataupun penentuan keputusan.

Salah satu alat yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan dan analisis

kinerja keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.

2.1.3 Rasio Keuangan

Horne (2005:234) menyatakan bahwa rasio keuangan adalah alat yang

digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Pendapat

lain menurut Munawir (2007:65), analisis rasio keuangan adalah suatu metode

analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca at au

laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan rasio keuangan adalah

alat analisis kondisi keuangan dan kinerja dengan menghubungkan data dalam

laporan keuangan dan membandingkan dengan laporan periode sebelumnya.

Rasio keuangan merupakan salah satu kunci penting bagi kreditor untuk

menganalisa resiko, mengukur tingkat returndan memprediksi laba yang akan datang

sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Jenis-jenis rasio keuangan:

(22)

Rasio likuditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan sesegera mungkin atau jangka

pendek. Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain sebagai berikut:

1.1 Current Ratio (Rasio Lancar)

Current ratioadalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

menggunakan aktiva lancar sebagai alat pembayaran kewajiban jangka

pendek. Rumus yang digunakan untuk mengukur current ratioadalah:

Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar

1.2 Quick Ratio (Rasio Cepat)

Quick ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk menggunakan aktiva yang palingliquidsebagai alat

pembayaran kewajiban jangka pendeknya. Rumus yang digunakan untuk

mengukurquick ratio adalah:

Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar

1.3 Cash Ratio (Rasio Kas)

Cash ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menggunakan kas di bank untuk membayar kewajiban

jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk mengukur cash ratioadalah:

(23)

12

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan sejauh

mana memperoleh aktiva dengan dibiayai utang. Adapun jenis-jenis rasio

solvabilitas antara lain sebagai berikut :

2.1 Total Debt to Equity Ratio

Total debt to equity ratioadalah rasio yang mengukur bagian modal sendiri

untuk dijadikan sebagai pendanaan atau jaminan untuk keseluruhan

kewajiban. Rumus yang digunakan untuk mengukurdebt to equity ratio

adalah:

Debt to Equity Ratio = Total Hutang

Ekuitas Pemegang Saham

2.2 Total Debt to Total Asset Ratio

Total debt to total asset ratioadalah rasio yang mengukur total utang yang

digunakan untuk membiayai aktiva dalam aktivitas operasional perusahaan.

Rumus yang digunakan untuk mengukur debt to total asset ratioadalah:

Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang Total Aktiva

3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan

untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Hanafi dan Halim (1996)

mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan

(24)

penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas

antara lain sebagai berikut:

3.1 Gross Profit Margin

Gross profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba kotor per rupiah penjualan.

Rumus yang digunakan untuk mengukur gross profit marginadalah:

Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan Bersih

3.2 Net Profit Margin

Net profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba bersih per rupiah penjualan. Rumus yang

digunakan untuk mengukur net profit marginadalah:

Net Profit Margin = Laba Bersih setelah Pajak (EAT) Penjualan Bersih

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif

kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva. Adapun jenis-jenis rasio

aktivitas antara lain sebagai berikut:

4.1 Total Asset Turnover

Total asset turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan dana dalam

aktiva yang digunakan untuk investasi dalam memperoleh pendapatan. Rumus

(25)

14

Total Asset Turnover = Penjualan Bersih Total Aktiva Rata-Rata

4.2 Working Capital Turnover

Working capital turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan modal

kerja sebuah perusahaan untuk dapat berputar dalam suatu periode tertentu.

Rumus yang digunakan untuk mengukur working capital turnoveradalah:

Working Capital Turnover = Penjualan Bersih

(Aktiva Lancar–Kewajiban Lancar)

2.1.4 Return Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam Perusahaan

Terbuka (Husnan dan Pudjiastuti, 2006).Returnsaham adalah hasil yang diperoleh

ketika melakukan investasi saham. Menurut Jogiyanto (2000), return saham

dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi

(expected return).

Returnrealisasi adalahreturn yang telah terjadi yang biasanya dihitung

dengan data historis. Returnekspektasi adalahreturn yang belum terjadi dan biasanya

digunakan sebagai dasar penilaian kinerja dan memprediksireturn yang di masa yang

akan datang.

Pada dasarnyareturndibagi menjadi dua jenis, yaitucapital gain/lossdan

yield. Capital gainadalah kondisi dimana harga jual saham lebih besar daripada

(26)

lebih kecil daripada harga beli (mengalami rugi). Menurut Jogiyanto (2000)return

saham dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

= Return saham pada hari ke-t

= Harga penutupan saham pada hari ke-t

= Harga penutupan saham pada hari ke-t-1

2.2 Penelitian Terdahulu

Pribawanti (2007) Universitas Negeri Semarang, melakukan penelitian

tentang“Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada

Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta”.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi variabel independen

(QAI, NPM, ROA, DTA, DER, dan EPS) dalam menjelaskantotal returnsaham

perusahaan industri manufaktur sebesar 26,6% sedangkan sisanya 73,4% dipengaruhi

faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian.

Widodo (2007) Universitas Diponegoro, melakukan penelitian tentang

“Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap

Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun

2003-2005”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel

independen TATO, ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV secara simultan mempengaruhi

(27)

16

Harjito dan Aryayoga (2009) jurnal FENOMENA Vol. 7, melakukan

penelitian tentang“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa

Efek Indonesia”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas

perusahaan yang diwakili oleh rasio-rasio ROA (Return on Asset), ROE (Return on

Equity), NPM (Net Profit Margin) serta EVA (Economic Value Added) tidak

memiliki pengaruh secara serentak terhadapreturnpemegang saham.

Wongso (2012) Universitas Hasanuddin Makassar, melakukan penelitian

tentang“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Bank Mandiri di

Makassar (Periode 2005-2010)”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dariCapital Adequacy Ratio,

Loan to Deposit RatiodanReturn on Assetsmemiliki pengaruh yang positif terhadap

nilaireturnsaham.

2.3 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel penelitian

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Gross Profit Margin Return Saham

(28)

2.4 Hipotesis Penelitian

Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.4.1 Perubahan Current Ratio

Berdasarkan rumus Syamsuddin (2011:43),Current Ratio(CR) merupakan

rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva lancar

perusahaan untuk membiayai kewajiban atau utang lancarnya. Kreditur atau kreditor

perlu mempertimbangkan rasio ini dikarenakan bila perusahaan tersebut mengalami

likuidasi, perusahaan dapat membayar kewajibannya terutama hak minoritas ataupun

mayoritas dengan aktiva yang dimiliki. Dengan adanya keefektifitasan pengelolaan

aktiva lancar tersebut, diharapkan return kreditor akan lebih maksimal dan tingkat

keamanan (Margin of Safety) atas investasi yang telah diberikan lebih terjamin.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:

H1 : Perubahan current ratioberpengaruh padareturnsaham.

2.4.2 Perubahan Debt to Equity Ratio

Robinson dan Munter (2003:240) mengatakan bahwa : “Debt to Equity Ratio

(DER) measure how much money a company should safely be able to borrow over

long periods of time. It does this by comparing the company‟s total debt (including

short term and long term obligations) and dividing it by the amount of total equity”.

(29)

18

pengembalian pinjaman yang diberikan kepada perusahaan dalam periode tertentu

baik obligasi jangka pendek ataupun jangka panjang yang akan dibagi dengan

keseluruhan ekuitas.

Pendapat lain menurut Sumadji, Pratama, dan Rosita (2006:238)

mengemukakan bahwaDebt to Equity Ratio(DER) menunjukan perbandingan antara

hutang dan modal sendiri untuk menilai batas kemampuan modal sendiri dalam

menanggung resiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan modal

pinjaman. Artinya DER berfungsi untuk mengetahui apakah perusahaan dapat

menggunakan pinjaman dengan baik dengan jaminan modal yang dimiliki untuk

menilai kemampuan dalam menanggung resiko pinjaman. Berdasarkan kedua

pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwaDebt to Equity Ratio (DER) adalah

salah satu sarana untuk menilai tingkat keamanan pengembalian pinjaman yang

dijamin dengan modal sendiri, serta untuk menilai kemampuan dalam menanggung

resiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan modal pinjaman tersebut.

Pada bukuThe Investing Policy(TIP), penulis mengatakan bahwa batas

kewajaran utang sebuah perusahaan adalah maksimal tiga kali modalnya, atau

DER-nya 300%, dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang yang

„berbahaya‟, seperti yang sudah dijelaskan diatas. Batasan tersebut didasarkan pada

kebijakan bank lokal, yang rata-rata hanya mau memberikan pinjaman kepada

perusahaan dengan catatan utang atau kewajiban yang tidak lebih besar dari 2.0

hingga 2.5 kali modalnya (DER-nya maksimal 250%).

Oleh sebab itu pentingnya DER untuk kreditor adalah untuk mengetahui

(30)

yang diberikan akan mencapaimargin of safetydalam pengembalian (return).

Dengan modal yang lebih besar dibandingkan hutang diharapkan kreditor dapat

memperolehreturnminimal sepadan dengan investasi yang diberikan. Berdasarkan

penjelasan diatas maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H2 : Perubahandebt to equity ratioberpengaruh padareturnsaham.

2.4.3 Perubahan Gross Profit Margin Ratio

Gross profit margin ratioadalah merupakan ratio atau perimbangan antara

gross profit(laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang

dicapai pada periode yang sama (Munawir, 2001:99). Dengan kata lain, rasio ini

digunakan untuk mengukur besarnya laba kotor yang akan diperoleh berdasarkan

pendapatan yang diperoleh. Pendapat lain menurut Sawir (2009:18),Gross profit

marginmerupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau

biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi

secara efisien. Artinya rasio ini sangat erat kaitannya dalam pengendalian harga

pokok ataupun biaya produksi.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

gross profit marginadalah besarnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan per 1

rupiah pendapatan bruto yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian

harga pokok ataupun biaya produksi. Dengan rasio ini maka kreditor dapat

mengindentifikasi tingkat pengembalian (return)ataurate of return dari modal yang

telah diberikan apakah perusahaan dapat menghasilkan laba seefektif mungkin.

(31)

20

persentase keuntungan ataureturnyang diperoleh kreditor akan meningkat.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3 : Perubahangross profit marginberpengaruh padareturnsaham.

2.4.4 Perubahan Total Asset Turnover

Total asset turnoveradalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan pendapatan. Menurut Syamsuddin (2011), TATO ini penting bagi para

kreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi para manajemen

perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh

aktiva di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa

perusahaan telah beroperasi dengan baik sesuai dengan kapasitas investasinya.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat diasumsikan dengan adanya

operasi perusahaan yang baik, laba yang dihasilkan akan meningkat. Rasio ini sangat

penting bagi kreditor, karena dengan rasio ini, kreditor dapat mengukur efektivitas

manajemen sehingga dapat membuat keputusan untuk berinvestasi. Dengan adanya

informasi ini, maka kreditor dapat memperkirakan bahwa mereka dapat mencapai

margin to safetyuntuk berinvestasi sehingga diharapkan dapat memperolehreturn

yang diinginkan. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis keempat dalam

penelitian ini adalah:

(32)

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011 dengan periode

pengamatan dari tahun 2009-2011. Metode penetapan sampel yang digunakan

adalahpurposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan melihat pertimbangan

pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan atau kriteria pemilihan sampel

dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur terdaftar sebagai perusahaan publik yang tercatat

pada Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan tersebut sampai akhir 2011 masih aktif memperdagangkan

sahamnya.

3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan.

4. Laporan keuangan memiliki tahun fiskal 31 Desember dan telah diaudit oleh

(33)

5. Perusahaan memiliki data keuangan dan struktur kepemilikan yang lengkap

dari tahun 2007-2011.

6. Perusahaan tercatat mempunyai data harga saham di Pojok Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2011.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung atau bersumber dari data

yang telah diolah oleh pihak pembuat data. Data sekunder biasanya dapat berupa

laporan keuangan perusahaan, catatan laporan keuangan perusahaan, dan data

arsip yang dipublikasikan, maupun tidak dipublikasikan. Jenis data yang

digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang disajikan berupa angka. Sumber

data berasal dari laporan keuangan yang diterbitkan dan telah diaudit oleh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009) dalam Pasaribu (2013), teknik pengumpulan

data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang

diperlukan untuk menunjang analisis yang dilakukan. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan laporan keuangan yang

bersumber dari IDX, Pusat Referensi Pasar Modal, JSX Statistics, Fact Book dan

Indonesia Capital Market Directory, ataupun sumber-sumber lain yang dapat

(34)

keuangan perusahaan manufaktur yang ter-listingdi BEI dalam kurun waktu 3

tahun dari periode 2009–2011.

3.3 Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalahreturnsaham.Return

saham dapat diasumsikan sebagai hasil yang diperoleh kreditor ketika melakukan

investasi saham. Menurut Jogiyanto (2000)returnsaham dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan :

= Return saham pada hari ke-t

= Harga penutupan saham pada hari ke-t

= Harga penutupan saham pada hari ke-t-1

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rata-ratareturn

saham metode rata-rataaritmathical(Jogiyanto, 2000) yaitu:

R1+ R2+ + R

n

R

=

n

Keterangan :

R = Rata-rata returnsaham

R1 = Return saham pertama

R2 =Returnsaham kedua

Rn =Returnsaham ke-n

(35)

✄ ☎

3.3.2 Variabel Independen

Dalam pengukuran, variabel independen yang digunakan adalah tingkat

perubahan rasio. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Current Ratio

Current ratioadalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

menggunakan aktiva lancar sebagai alat pembayaran kewajiban jangka

pendek. Variabelcurrent ratiodalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Thamrin (2012).Current

ratiodapat dirumuskan sebagai berikut :

Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar

Adapun rumus perubahancurrent ratioyang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

CR = CRt–CRt-1

CRt-1

2. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratioadalah rasio yang mengukur bagian modal sendiri untuk

dijadikan sebagai pendanaan atau jaminan untuk keseluruhan kewajiban.

Variabeldebt to equity ratiodalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Pribawanti (2007) dan

Thamrin (2012).Debt to equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total Hutang

(36)

Adapun rumus perubahandebt to equity ratioyang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

DER = DERt–DERt-1

DERt-1

3. Gross Profit Margin

Gross profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba kotor per rupiah penjualan.

Gross profit margindapat dirumuskan sebagai berikut:

Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan Bersih

Adapun rumus perubahangross profit margin yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

GPM = GPMt–GPMt-1

GPMt-1

4. Total Asset Turnover

Total asset turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan dana dalam

aktiva yang digunakan untuk investasi dalam memperoleh pendapatan.

Variabeltotal asset turnover ratio dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widodo (2007).Total

asset turnoverdapat dirumuskan sebagai berikut:

(37)

✞6

Adapun rumus perubahantotal asset turnover yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

∆TATO = TATOt–TATOt-1

TATOt-1

3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan adalah uji normalitas, uji

heteroskedasitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik seharusnya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak dapat

diketahui dengan cara menggambar grafik penyebaran data. Menurut Husein

(2009) menyatakan apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas (Husein, 2009). Priyatno (2010) mengungkapkan bahwa data

dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Menurut Husein (2009), dengan tidak terjadinya heteroskedastisitas, maka

(38)

heteroskedastisitas yang muncul, dapat dilihat dari pola yang terbentuk dalam

grafikscatter plot. Apabila membentuk pola tertentu maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik

terkadang memungkinkan untuk timbulnya bias, karena perbedaan persepsi

yang mungkin terjadi ketika adanya perbedaan antara pengamat yang satu

dengan pengamat yang lainnya. Oleh karena itu, penguji statistik diharapkan

menghapus unsur bias tersebut, yaitu melalui ujiglejser. Ujiglejser

digunakan dengan cara meregresikan semua variabel bebas dengan |e| yaitu

mutlak residual.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya hubungan atau korelasi

antara variabel independen yang satu dengan variabel independen lainnya.

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), adanya multikolinearitas

mengakibatkan pengaruh masing-masing variabel independen tidak dapat

dideteksi atau sulit dibedakan. Pengujian atas kemungkinan terjadinya

multikolinearitas dapat dilihat dengan menggunakan metode pengujian

Tolerance ValueatauVariance Inflation Factor (VIF).Priyatno (2010)

menyatakan bahwa suatu model persamaan regresi dikatakan bebas dari

gejala multikolinearitas, apabila nilai dariVariance Inflation Factor(VIF) di

bawah 10 dan nilaitolerance value-nya di atas 0,10.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi

residual dalam sebuah model regresi antar pengamatan. Dengan bebasnya

(39)

28

pengujian yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (Priyatno, 2010).

3.4.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara Uji T (Uji Parameter

Individual) dan Uji F, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perubahancurrent ratio,

perubahandebt to equity,perubahangross profit margin,dan perubahantotal

asset turnoverberpengaruh padareturnsaham. Simpulan uji T ini dilakukan

dengan membandingkan tingkat signifikansi (Sig.t) dari hasil pengujian

dengan alpha (α) = 5%. Jika tingkat signifikansi (Sig.t) < (α= 5%) maka Ha1,

Ha2, Ha3, Ha4 diterima artinya perubahancurrent ratio,perubahandebt to

equity,perubahangross profit margin,dan perubahantotal asset turnover

berpengaruh padareturnsaham.

2. Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity,perubahangross profit

margin,dan perubahantotal asset turnoverdapat menjadi penjelas variabel

dependenreturnsaham. Jika tingkat signifikansi (Sig.t) < (α= 5%) maka

(40)

3.5 Uji Regresi Linier Berganda

Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah memperoleh data dari sumber

data lalu mengolah dan membuat tabulasi data laporan keuangan, uji asumsi

klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda. Persamaan uji

regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y =β0 +β1X1 +β2X2 +β3X3 +β4X4 +e

Keterangan :

Y :Returnsaham β0 : Intersep model

β1β2β3β4β5 : Koefisien regresi X1 : Perubahan CR

X2 : Perubahan DER X3 : Perubahan GPM

(41)

BAB V SIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui

apakah perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity ratio,perubahangross

profit margin ratio,dan perubahantotal asset turnover ratioberpengaruh pada

returnsaham. Hasil penelitian menunjukkan dua variabel memiliki nilai

signifikan yaitu perubahancurrent ratiodan perubahangross profit margin ratio.

Sedangkan variabel perubahandebt to equity ratiodan perubahantotal asset

turnover ratiotidak berpengaruh signifikan padareturnsaham. Adapun hasil

penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh tingkat

signifikansi sebesar 0,029 (Sig. < 0,05), maka variabel perubahancurrent

ratioberpengaruh positif secara signifikan terhadapreturnsaham. Hal ini

berarti semakin besar perubahancurrent ratiosemakin besarreturnsaham.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh

tingkat signifikansi sebesar 0,161 (Sig. > 0,05), maka variabel perubahan

(42)

returnsaham. Hal ini berarti perubahandebt to equity ratiotidak

berpengaruh padareturnsaham.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh

tingkat signifikansi sebesar 0,048 (Sig. < 0,05), maka variabel perubahan

gross profit margin ratioberpengaruh positif secara signifikan terhadap

returnsaham. Hal ini berarti semakin besar perubahangross profit margin

ratiomaka semakin besarreturnsaham.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh

tingkat signifikansi sebesar 0,230 (Sig. > 0,05), maka variabel perubahan

total asset turnover ratioberpengaruh negatif secara tidak signifikan

terhadapreturnsaham. Hal ini berarti perubahantotal asset turnover ratio

tidak berpengaruh padareturnsaham.

5.2 Implikasi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada para

pemegang saham/investor tentang bagaimana kecenderungan perubahan rasio

keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Dengan penelitian ini

diharapkan investor mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan

hasil penelitian agar memperolehreturnyang tinggi. Hasil ini diharapkan mampu

(43)

57

5.3 Saran dan Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan terdapat beberapa saran, yaitu:

1. Pihak manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkanreturnsaham

maka harus memperhatikan pergerakan perubahancurrent ratiodan

perubahangross profit margin karena kenaikan atau penurunan perubahan

current ratiodan perubahangross profit margin ratioberpengaruh pada

returnsaham.

2. Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur selama 3 tahun.

Diharapkan penelitian selanjutkan melakukan pengamatan yang lebih lama

dengan jumlah perusahaan yang lebih banyak.

3. Penelitian ini yang hanya menggunakan 4 perubahan rasio keuangan yang

terdiri dari perubahancurrent ratio, debt to equity ratio, gross profit

margin ratio,dan perubahantotal asset turnover ratio,dianjurkan untuk

penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti memperbanyak penggunaan

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Brealey, Richard A.,Yelvi Andri Zaimur, Steward C., Alan J., dan Myers. 1991.

Principles of Corporate FinanceFourth Edition. US. New York. McGraw-Hill.

Brigham, Eugene, F dan Michael C, Enhardt., 2003. Financial Management Theory and Practice 11th Edition, Thomson and South Western Credit. New York, Nov./Dec., Vol.108, Iss. 10; pg. 62, 1 pgs.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim.1996. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Yogyakarta. UPP AMP YKPN.

Harianto, Farid dan Siswanto, 1998. Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta.

Harjito, D. Agus dan Rangga Aryayoga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Jurnal).

FENOMENA, Maret 2009, Vol. 7, No. 1Hal. 13-21. ISBN 1693 - 4296. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.

Hidayat, Teguh. 2012. The Investing Policy Kuartal VI 2012. E-book.

Horne, Van. 2005. Accounting Economics. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Umum Jakarta.

Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE–UGM.

Juliana, Romy Uly, dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan dalam

Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 3, No. 2 Hal, 108-126.

Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Non Bank LQ 45. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Diponegoro.

Martono, dan D. Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Yogyakarta. EKONISIA.

(45)

Nurvigia, Thaussie Dwi Prabowo Putri. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadapa Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jakarta. UPN Jakarta.

Pasaribu, Florentina Eren. 2013. Analisis Pengukuran Kinerja Hotel Sahid Bandar Lampung. Skripsi. Lampung. Universitas Lampung.

Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta. Bumi Aksara.

Pribawanti, Tika Maya. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.

Robinson, Thomas. R, Paul Munter, Julia Grant. 2003. Financial Statement A Global Perspective. United States. Pearson Education, Inc.

Sawir , Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES.

Subramanyam, John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10). Jakarta. Salemba Empat.

Sumadji, Yudha Pratama, dan Rosita. 2006. Kamus Ekonomi Lengkap. Jakarta. Wippres.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. Rajawali Pers.

Thamrin, Yulris. 2012. Analisis Current Ratio(CR) dan Debt to Equity Ratio(DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.

Wibowo, Agung Edy, Dr. Ir. Drs. Adji Djojo, M.M. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta. Gava Media.

(46)

Widodo, Saniman. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003 – 2005. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro.

Wongso, Ryan Alexander. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Bank Mandiri di Makassar (Periode 2005-2010). Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.

www.finance.yahoo.com

Gambar

Gambar 2.1Current Ratio

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus Bali misalnya, intensitas kegiatan adat yang tinggi dan harus diikuti oleh perempuan, membuat perempuan tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk aktif di

dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ RANCANG BANGUN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PADA MANAJEMEN RANTAI PASOK (Studi Kasus PT. Rehabort Design Center)“ ini.. Atas

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN BERTAMBAH/(BERKURANG) KODE PROG./

tidakkah manusia itu ingat bahwa sesungguhnya kami telah menciptakannya dahulu padahal waktu itu ia belum merupakan apa- apa.” Baru setelah poli peptida dan polinukleotida itu berda

Pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan para pengguna handphone dalam berbelanja, karena banyak sekali masyarakat kita yang pelupa, sehingga banyak diantara mereka yang membawa

Di Perkotaan, variabel, yang berhubungan bermakna dengan status gizi akut pada anak balita adalah status ekonomi, pendidikan, tinggi badan orang tua, pemanfaatan pelayanan

Kombinasi gen-gen yang dikandung gamet suatu spesies akan meningkat dengan pindah silang. Burung memiliki sistem pernafasan yang lebih kompleks dibandingkan sistem

Kemudian bahwa sejarah perkembangan astronomi memperlihatkan semakin banyak kepingan puzzle yang terbuka dan tersusun menjadi sebuah jalan menuju