ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BEI
Oleh
Leonardus Susanto
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
ANALYSIS THE EFFECT OF FINANCIAL RATIOS TO STOCK RETURNS ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN BEI
By
Leonardus Susanto
The objectives of this research was to analyze the effect of study changes in Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Gross Profit Margin Ratio (GPM), and Total Asset Turnover ratio (TATO) to stock returns on manufacturing companies listed in BEI between 2009 to 2011.
The analytical method used was multiple linear regression analysis. Statistical hypothesis test is used F test and T test. The samples used in this research was 57 manufacturing companies listed on the Stock Exchange.
The results of this research showed that the variation of the variable stock returns can only be explained by the variation in the change in current ratio (CR), changes in debt-to-equity ratio (DER), changes in gross profit margin ratio (GPM), and change in total asset turnover (TATO) for 5.2 % and the remaining 94.8% is explained by other factors that are not described in this research. Based on the results of T test showed that the two variables, there are the changes in current ratio and changes in gross profit margin ratio have significant value. And the other variables, changes in debt to equity ratio and changes in total asset turnover ratio didn’t have significant effect on stock returns.
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI
Oleh
Leonardus Susanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Gross Profit Margin Ratio (GPM), dan Total Asset Turnover Ratio (TATO) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2009 hingga tahun 2011.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji F dan uji T. Sampel penelitian adalah 57 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi variabel return saham hanya dapat dijelaskan oleh variasi perubahan current ratio (CR), perubahan debt to equity ratio (DER), perubahan gross profit margin ratio (GPM), dan perubahan total asset turnover (TATO) sebesar 5,2% sedangkan sisanya sebesar 94,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. Berdasarkan hasil uji T menunjukkan bahwa dua variabel memiliki nilai
signifikan yaitu perubahan current ratio dan perubahan gross profit margin ratio. Sedangkan variabel perubahan debt to equity ratio dan perubahan total asset turnover ratio tidak berpengaruh signifikan pada return saham.
i
III. METODE PENELITIAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 30
4.2 Pengujian Analisis Data Statistik Deskriptif ... 33
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43
4.3.1 Uji Normalitas ... 43
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Distribusi Sampel Penelitian ... 30
2. Data Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur ... 31
3. Hasil Uji Statistik Deskriptif Return Saham ….. ... 34
4. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Current Ratio ... 35
5. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Debt to Equity Ratio ... 37
6. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Gross Profit Margin ... 39
7. Hasil Uji Statistik Deskriptif Perubahan Total Asset Turnover ... 41
8. Uji Multikolinearitas ... 46
9. Uji Autokorelasi ... 47
10.Uji Analisis Koefisien Determinasi... 48
11.Persamaan Regresi ... 49
12.Uji F ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Penelitian ... 16
2. Uji Normalitas P-Plot ... 43
3. Uji Normalitas Histogram ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Lampiran 2 Data Statistik Deskriptif Lampiran 3 Data Return Saham
Lampiran 4 Data Perubahan Current Ratio Lampiran 5 Data Perubahan Debt to Equity Ratio Lampiran 6 Data Perubahan Gross Profit Margin Ratio Lampiran 7 Data Perubahan Total Asset Turnover Ratio Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas
Lampiran 9 Hasil Uji Multikolonieritas Lampiran 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 11 Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Lampiran 13 Hasil Uji F
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyaknya perkembangan dalam dunia usaha sekarang ini,
mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaango publicdengan
tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih besar daripada
investasi di sektor lain. Perusahaan yang go publicmerupakan perusahaan yang
dimiliki oleh masyarakat, oleh karena itu operasi perusahaan yang efisien akan
sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dan akhirnya akan mempengaruhi
apresiasi masyarakat pada perusahaan publik (Harianto, 1998). Perusahaango
publicmerupakan sumber lapangan kerja yang besar dan membantu program
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
Karena pentingnya peran perusahaango public,pemerintah pun ikut serta
dalam mencanangkan gerakan yang mendukung pasar modal, agar perusahaango
publicitu dapat terus mengembangkan usahanya. Hal ini juga bertujuan untuk
pemerataan pendapatan para pemegang saham serta menekan tingkat peredaran
uang di masyarakat. Dengan persaingan yang sangat ketat tersebut, perusahaan
dituntut untuk dapat menyediakan sarana dan informasi tentang kinerja keuangan
perusahaan yang berdaya saing. Pasar modal dapat diartikan sebagai sebuah
2
memiliki kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga).
Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
pertumbuhan sebuah perusahaan. Menurut Brealey dan Myers (1991), pasar
modal dapat dikatakan efisiensi apabila informasi dapat diperoleh dengan mudah
dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan
terpercaya telah tercermin dalam harga-harga saham.
Aktivitas pasar modal terdiri dari dua pihak yang berbeda kepentingan,
yaitu kreditor dan emiten. Bagi emiten, pasar modal dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh modal tambahan yang berguna untuk kelanjutan aktivitas operasi
perusahaan. Sedangkan bagi kreditor, pasar modal adalah salah satu sarana untuk
berinvestasi dan memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam setiap
investasi akan ditemukan berbagai resiko yang mungkin terjadi. Kreditor tidak
dapat mengetahui secara pasti resiko yang akan dihadapi. Menurut Restiyani
(2006) dalam Kusumo (2011), seorang kreditor memerlukan analisis dalam
menginvestasikan dananya dan meminimalkan resiko.
Salah satu bentuk investasi yang paling popular dalam pasar modal adalah
saham. Husnan dan Pudjiastuti (2006) menyatakan bahwa saham adalah tanda
bukti pengambilan bagian atau peserta dalam Perusahaan Terbuka (PT). Seorang
kreditor dalam berinvestasi pasti mengharapkan tingkat pengembalian (return)
yang tinggi dengan memanfaatkan resiko seminimal mungkin. Bagi para kreditor,
tingkatreturnini menjadi faktor utama karenareturnadalah hasil yang diperoleh
Menurut Jogiyanto (2000), returnsaham dibedakan menjadi dua yaitu
returnrealisasi (realized return) danreturnekspektasi(expected return). Pada
umumnya kreditor mengharapkanreturnrealisasi jauh lebih besar daripadareturn
yang diharapkan (returnekspetasi).Returnsaham antar perusahaan pada
umumnya berbeda-beda. Menurut Kusumo (2011),returndari suatu sekuritas
ditentukan oleh banyak hal seperti kinerja perusahaan dan strategi perusahaan
mengelola laba yang dimiliki. Artinya diharapkan semakin baik perusahaan
mampu mempertahankan kinerja dan mengelola manajemennya, makareturn
yang mungkin akan didapatkan semakin besar. Return saham dapat diterima oleh
kreditor berupa dividen maupuncapital gain/loss.Capital gain/lossadalah selisih
antara harga jual dan harga beli saham.
Dalam perkembangan pasar modal dan jual beli saham, industri
manufaktur di Indonesia untuk beberapa tahun yang akan datang, diperkirakan
memiliki prospek yang bagus dan akan semakin berkembang pesat. Semua
dikarenakan semakin padatnya perkembangan penduduk di Indonesia. Hal ini
menyebabkan industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang strategis
untuk perkembangan ekonomi dan untuk berinvestasi yang akan memberikan
keuntungan yang maksimal. Dibuktikan dengan maraknya promosi melalui iklan
baik media cetak maupun media elektronik berupa barang-barang yang diproduksi
oleh perusahaan manufaktur. Industri manufaktur adalah kelompok perusahaan
sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
4
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang terbanyak
dibandingkan emiten lain yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data dari buku
Indonesian Capital Market Directory2010 yang diterbitkan oleh IDX,jumlah
emiten yang terlisting sebanyak 402 perusahaan dan yang tergolong emiten
manufaktur berjumlah 145 perusahaan. (Thamrin, 2012 : 2-3). Keadaan tersebut
menyebabkan optimisme di tahun 2012 akan sektor industri manufaktur akan
semakin berkembang dengan peningkatan ekspor tersebut. Dengan demikian
minat kreditor untuk berinvestasi pada perusahaan manufaktur akan semakin
besar.
Dengan berkembangnya pasar modal dan industri manufaktur ini maka
sangat penting memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan
didapat. Kreditor akan melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan untuk
memperkirakanreturntersebut. Juliana dan Sulardi (2003) menyatakaan kinerja
perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan secara teratur
setiap periode. Dengan data yang disajikan dalam laporan keuangan, kreditor
dapat melihat perkembangan usaha, asset serta laba yang diperoleh dalam
beberapa periode guna mengambil keputusan untuk berinvestasi. Brigham dan
Enhardt (2003) menyatakan bahwa informasi akuntansi mengenai kegiatan
operasi perusahaan dan posisi keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan
keuangan. Informasi akuntansi dalam laporan keuangan sangat penting bagi para
pelaku bisnis seperti perusahaan, kreditor, dan pemerintah dalam pengambilan
keputusan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh informasi
tentangperformance(kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi
Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham yang
diperjualbelikan. Dengan analisis kinerja keuangan tersebut kreditor dapat
mengetahui sejauh mana efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Untuk menilai kinerja perusahaan dapat menggunakan
analisis rasio, yang dimulai dengan mencari hubungan berbagai pos dalam laporan
keuangan, yaitu dengan menggunakan laporan keuangan yang diperbandingkan,
termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah,
persentasi, dan trendnya. Analisis rasio tersebut dapat menunjukkan tentang baik
buruknya kinerja perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan
faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor-faktor-faktor di masa yang
akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil
operasi perusahaan yang bersangkutan, sehingga kegunaan atau manfaat suatu
angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan
penganalisa dalam menginterpretasikan data yang bersangkutan (Munawir, 2007,
64). Faktor umum yang biasanya menjadi perhatian utama penganalisa adalah
sebagai berikut :
1. Likuiditas, sebagai indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendek yang harus segera ditagih
dengan aktiva yang dimilikinya.
2. Solvabilitas, sebagai indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang apabila
6
3. Rentabilitas atau profitabilitas, sebagai indikator yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam periode tertentu.
4. Aktivitas, sebagai indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk mengelola keuangan perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya.
Untuk mengukur besarnya rasio pada sebuah perusahaan, maka diperlukan
laporan keuangan yang relevan dan andal. Dengan mempertimbangkan
pentingnyareturnsaham, analisis rasio keuangan, dan semakin maraknya
perkembangan perusahaan manufaktur yanggo publicserta semakin banyak
kreditor yang memiliki kemampuan menganalisa dan mengolah laporan keuangan
tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna untuk investasi, oleh karena itu
merupakan hal menarik untuk mengadakan penelitian tentangAnalisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan TerhadapReturnSaham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity ratio, perubahangross profit margin,dan perubahantotal asset turnover
berpengaruh padareturnsaham perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah perubahancurrent ratio, perubahandebt to
equity ratio, perubahangross profit margin, dan perubahantotal asset
turnoverberpengaruh padareturnsaham.
2. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap
returnsaham.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi akademisi, dapat memberikan kontribusi dan tambahan ilmu
pengetahuan dalam pengembangan teori dan diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan auditing dan
analisa laporan keuangan.
2. Bagi perusahaan, dapat memberikan kontribusi berupa masukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dan memprediksireturn saham yang
akan diperoleh.
3. Bagi kreditor, dapat memberikan pertimbangan dalam menganalisa kinerja
keuangan dan untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik
operasional sebagai dasar untuk melakukan investasi. Dapat memberikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas
suatu organisasi dalam setiap bagian organisasi dari karyawan berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415) dalam
Pasaribu (2013). Tujuan penilaian kinerja adalah memotivasi karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi dengan mentaati standar perilaku yang telah ditetapkan
agar tercipta tindakan dan hasil yang diinginkan. Menurut Mulyadi (2001:416) dalam
Pasaribu (2013), manfaat penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk :
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui permotivasian
karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti
promosi, transfer, dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan perhatian dan pengembangan karyawan untuk
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka
menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi pengangguran.
Manajemen melakukan evaluasi kinerja dengan tujuan:
1. Memberikan masukan untuk keputusan sumber daya manusia seperti promosi,
transfer dan pemutusan hubungan kerja.
2. Memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai bagaimana pendapat
organisasi akan kinerja mereka.
3. Sebagai dasar dalam memberikan kompensasi yang mencakup peningkatan balas
jasa, bonus karyawan dan kenaikan-kenaikan lainnya dalam gaji.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2000) dalam Widiasih (2006), laporan keuangan adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Dalam laporan
keuangan terkandung informasi tentang posisi keuangan ataupun perkembangan
usaha sebuah perusahaan. Informasi tersebut merupakan sarana penting yang
diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.
Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan sebagai alat analisa adalah
pemilik perusahaan, manajer yang berkepentingan, pihak manajemen, kreditor,
bankers,dan pemerintah. Informasi dalam laporan keuangan tersebut digunakan
10
Dengan adanya laporan keuangan, kreditor dapat memprediksi deviden ataureturn
saham yang akan diperoleh.
Analisa laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi suatu
perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba-rugi. (Martono dan Harjito,
2007). Dengan memanfaatkan analisa laporan keuangan ini, maka diharapkan kinerja
perusahaan dapat dinilai baik ataupun buruknya serta dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam membangun sebuah rencana ataupun penentuan keputusan.
Salah satu alat yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan dan analisis
kinerja keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.
2.1.3 Rasio Keuangan
Horne (2005:234) menyatakan bahwa rasio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Pendapat
lain menurut Munawir (2007:65), analisis rasio keuangan adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca at au
laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan rasio keuangan adalah
alat analisis kondisi keuangan dan kinerja dengan menghubungkan data dalam
laporan keuangan dan membandingkan dengan laporan periode sebelumnya.
Rasio keuangan merupakan salah satu kunci penting bagi kreditor untuk
menganalisa resiko, mengukur tingkat returndan memprediksi laba yang akan datang
sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Jenis-jenis rasio keuangan:
Rasio likuditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan sesegera mungkin atau jangka
pendek. Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain sebagai berikut:
1.1 Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratioadalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menggunakan aktiva lancar sebagai alat pembayaran kewajiban jangka
pendek. Rumus yang digunakan untuk mengukur current ratioadalah:
Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar
1.2 Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menggunakan aktiva yang palingliquidsebagai alat
pembayaran kewajiban jangka pendeknya. Rumus yang digunakan untuk
mengukurquick ratio adalah:
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar
1.3 Cash Ratio (Rasio Kas)
Cash ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menggunakan kas di bank untuk membayar kewajiban
jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk mengukur cash ratioadalah:
12
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan sejauh
mana memperoleh aktiva dengan dibiayai utang. Adapun jenis-jenis rasio
solvabilitas antara lain sebagai berikut :
2.1 Total Debt to Equity Ratio
Total debt to equity ratioadalah rasio yang mengukur bagian modal sendiri
untuk dijadikan sebagai pendanaan atau jaminan untuk keseluruhan
kewajiban. Rumus yang digunakan untuk mengukurdebt to equity ratio
adalah:
Debt to Equity Ratio = Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
2.2 Total Debt to Total Asset Ratio
Total debt to total asset ratioadalah rasio yang mengukur total utang yang
digunakan untuk membiayai aktiva dalam aktivitas operasional perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk mengukur debt to total asset ratioadalah:
Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang Total Aktiva
3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan
untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Hanafi dan Halim (1996)
mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan
penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas
antara lain sebagai berikut:
3.1 Gross Profit Margin
Gross profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba kotor per rupiah penjualan.
Rumus yang digunakan untuk mengukur gross profit marginadalah:
Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan Bersih
3.2 Net Profit Margin
Net profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba bersih per rupiah penjualan. Rumus yang
digunakan untuk mengukur net profit marginadalah:
Net Profit Margin = Laba Bersih setelah Pajak (EAT) Penjualan Bersih
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva. Adapun jenis-jenis rasio
aktivitas antara lain sebagai berikut:
4.1 Total Asset Turnover
Total asset turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan dana dalam
aktiva yang digunakan untuk investasi dalam memperoleh pendapatan. Rumus
14
Total Asset Turnover = Penjualan Bersih Total Aktiva Rata-Rata
4.2 Working Capital Turnover
Working capital turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan modal
kerja sebuah perusahaan untuk dapat berputar dalam suatu periode tertentu.
Rumus yang digunakan untuk mengukur working capital turnoveradalah:
Working Capital Turnover = Penjualan Bersih
(Aktiva Lancar–Kewajiban Lancar)
2.1.4 Return Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam Perusahaan
Terbuka (Husnan dan Pudjiastuti, 2006).Returnsaham adalah hasil yang diperoleh
ketika melakukan investasi saham. Menurut Jogiyanto (2000), return saham
dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi
(expected return).
Returnrealisasi adalahreturn yang telah terjadi yang biasanya dihitung
dengan data historis. Returnekspektasi adalahreturn yang belum terjadi dan biasanya
digunakan sebagai dasar penilaian kinerja dan memprediksireturn yang di masa yang
akan datang.
Pada dasarnyareturndibagi menjadi dua jenis, yaitucapital gain/lossdan
yield. Capital gainadalah kondisi dimana harga jual saham lebih besar daripada
lebih kecil daripada harga beli (mengalami rugi). Menurut Jogiyanto (2000)return
saham dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
= Return saham pada hari ke-t
= Harga penutupan saham pada hari ke-t
= Harga penutupan saham pada hari ke-t-1
2.2 Penelitian Terdahulu
Pribawanti (2007) Universitas Negeri Semarang, melakukan penelitian
tentang“Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada
Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta”.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi variabel independen
(QAI, NPM, ROA, DTA, DER, dan EPS) dalam menjelaskantotal returnsaham
perusahaan industri manufaktur sebesar 26,6% sedangkan sisanya 73,4% dipengaruhi
faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian.
Widodo (2007) Universitas Diponegoro, melakukan penelitian tentang
“Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap
Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
2003-2005”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
independen TATO, ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV secara simultan mempengaruhi
16
Harjito dan Aryayoga (2009) jurnal FENOMENA Vol. 7, melakukan
penelitian tentang“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa
Efek Indonesia”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
perusahaan yang diwakili oleh rasio-rasio ROA (Return on Asset), ROE (Return on
Equity), NPM (Net Profit Margin) serta EVA (Economic Value Added) tidak
memiliki pengaruh secara serentak terhadapreturnpemegang saham.
Wongso (2012) Universitas Hasanuddin Makassar, melakukan penelitian
tentang“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Bank Mandiri di
Makassar (Periode 2005-2010)”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dariCapital Adequacy Ratio,
Loan to Deposit RatiodanReturn on Assetsmemiliki pengaruh yang positif terhadap
nilaireturnsaham.
2.3 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel penelitian
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Current Ratio
Debt to Equity Ratio
Gross Profit Margin Return Saham
2.4 Hipotesis Penelitian
Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.4.1 Perubahan Current Ratio
Berdasarkan rumus Syamsuddin (2011:43),Current Ratio(CR) merupakan
rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva lancar
perusahaan untuk membiayai kewajiban atau utang lancarnya. Kreditur atau kreditor
perlu mempertimbangkan rasio ini dikarenakan bila perusahaan tersebut mengalami
likuidasi, perusahaan dapat membayar kewajibannya terutama hak minoritas ataupun
mayoritas dengan aktiva yang dimiliki. Dengan adanya keefektifitasan pengelolaan
aktiva lancar tersebut, diharapkan return kreditor akan lebih maksimal dan tingkat
keamanan (Margin of Safety) atas investasi yang telah diberikan lebih terjamin.
Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H1 : Perubahan current ratioberpengaruh padareturnsaham.
2.4.2 Perubahan Debt to Equity Ratio
Robinson dan Munter (2003:240) mengatakan bahwa : “Debt to Equity Ratio
(DER) measure how much money a company should safely be able to borrow over
long periods of time. It does this by comparing the company‟s total debt (including
short term and long term obligations) and dividing it by the amount of total equity”.
18
pengembalian pinjaman yang diberikan kepada perusahaan dalam periode tertentu
baik obligasi jangka pendek ataupun jangka panjang yang akan dibagi dengan
keseluruhan ekuitas.
Pendapat lain menurut Sumadji, Pratama, dan Rosita (2006:238)
mengemukakan bahwaDebt to Equity Ratio(DER) menunjukan perbandingan antara
hutang dan modal sendiri untuk menilai batas kemampuan modal sendiri dalam
menanggung resiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan modal
pinjaman. Artinya DER berfungsi untuk mengetahui apakah perusahaan dapat
menggunakan pinjaman dengan baik dengan jaminan modal yang dimiliki untuk
menilai kemampuan dalam menanggung resiko pinjaman. Berdasarkan kedua
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwaDebt to Equity Ratio (DER) adalah
salah satu sarana untuk menilai tingkat keamanan pengembalian pinjaman yang
dijamin dengan modal sendiri, serta untuk menilai kemampuan dalam menanggung
resiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan modal pinjaman tersebut.
Pada bukuThe Investing Policy(TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang sebuah perusahaan adalah maksimal tiga kali modalnya, atau
DER-nya 300%, dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang yang
„berbahaya‟, seperti yang sudah dijelaskan diatas. Batasan tersebut didasarkan pada
kebijakan bank lokal, yang rata-rata hanya mau memberikan pinjaman kepada
perusahaan dengan catatan utang atau kewajiban yang tidak lebih besar dari 2.0
hingga 2.5 kali modalnya (DER-nya maksimal 250%).
Oleh sebab itu pentingnya DER untuk kreditor adalah untuk mengetahui
yang diberikan akan mencapaimargin of safetydalam pengembalian (return).
Dengan modal yang lebih besar dibandingkan hutang diharapkan kreditor dapat
memperolehreturnminimal sepadan dengan investasi yang diberikan. Berdasarkan
penjelasan diatas maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H2 : Perubahandebt to equity ratioberpengaruh padareturnsaham.
2.4.3 Perubahan Gross Profit Margin Ratio
Gross profit margin ratioadalah merupakan ratio atau perimbangan antara
gross profit(laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang
dicapai pada periode yang sama (Munawir, 2001:99). Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk mengukur besarnya laba kotor yang akan diperoleh berdasarkan
pendapatan yang diperoleh. Pendapat lain menurut Sawir (2009:18),Gross profit
marginmerupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau
biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi
secara efisien. Artinya rasio ini sangat erat kaitannya dalam pengendalian harga
pokok ataupun biaya produksi.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
gross profit marginadalah besarnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan per 1
rupiah pendapatan bruto yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian
harga pokok ataupun biaya produksi. Dengan rasio ini maka kreditor dapat
mengindentifikasi tingkat pengembalian (return)ataurate of return dari modal yang
telah diberikan apakah perusahaan dapat menghasilkan laba seefektif mungkin.
20
persentase keuntungan ataureturnyang diperoleh kreditor akan meningkat.
Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:
H3 : Perubahangross profit marginberpengaruh padareturnsaham.
2.4.4 Perubahan Total Asset Turnover
Total asset turnoveradalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan pendapatan. Menurut Syamsuddin (2011), TATO ini penting bagi para
kreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi para manajemen
perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh
aktiva di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa
perusahaan telah beroperasi dengan baik sesuai dengan kapasitas investasinya.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat diasumsikan dengan adanya
operasi perusahaan yang baik, laba yang dihasilkan akan meningkat. Rasio ini sangat
penting bagi kreditor, karena dengan rasio ini, kreditor dapat mengukur efektivitas
manajemen sehingga dapat membuat keputusan untuk berinvestasi. Dengan adanya
informasi ini, maka kreditor dapat memperkirakan bahwa mereka dapat mencapai
margin to safetyuntuk berinvestasi sehingga diharapkan dapat memperolehreturn
yang diinginkan. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis keempat dalam
penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011 dengan periode
pengamatan dari tahun 2009-2011. Metode penetapan sampel yang digunakan
adalahpurposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan melihat pertimbangan
pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan atau kriteria pemilihan sampel
dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur terdaftar sebagai perusahaan publik yang tercatat
pada Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan tersebut sampai akhir 2011 masih aktif memperdagangkan
sahamnya.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan.
4. Laporan keuangan memiliki tahun fiskal 31 Desember dan telah diaudit oleh
5. Perusahaan memiliki data keuangan dan struktur kepemilikan yang lengkap
dari tahun 2007-2011.
6. Perusahaan tercatat mempunyai data harga saham di Pojok Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2011.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung atau bersumber dari data
yang telah diolah oleh pihak pembuat data. Data sekunder biasanya dapat berupa
laporan keuangan perusahaan, catatan laporan keuangan perusahaan, dan data
arsip yang dipublikasikan, maupun tidak dipublikasikan. Jenis data yang
digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang disajikan berupa angka. Sumber
data berasal dari laporan keuangan yang diterbitkan dan telah diaudit oleh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2009) dalam Pasaribu (2013), teknik pengumpulan
data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan untuk menunjang analisis yang dilakukan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan laporan keuangan yang
bersumber dari IDX, Pusat Referensi Pasar Modal, JSX Statistics, Fact Book dan
Indonesia Capital Market Directory, ataupun sumber-sumber lain yang dapat
keuangan perusahaan manufaktur yang ter-listingdi BEI dalam kurun waktu 3
tahun dari periode 2009–2011.
3.3 Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen di dalam penelitian ini adalahreturnsaham.Return
saham dapat diasumsikan sebagai hasil yang diperoleh kreditor ketika melakukan
investasi saham. Menurut Jogiyanto (2000)returnsaham dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Keterangan :
= Return saham pada hari ke-t
= Harga penutupan saham pada hari ke-t
= Harga penutupan saham pada hari ke-t-1
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rata-ratareturn
saham metode rata-rataaritmathical(Jogiyanto, 2000) yaitu:
R1+ R2+ … + R
n
R
=n
Keterangan :
R = Rata-rata returnsaham
R1 = Return saham pertama
R2 =Returnsaham kedua
Rn =Returnsaham ke-n
✄ ☎
3.3.2 Variabel Independen
Dalam pengukuran, variabel independen yang digunakan adalah tingkat
perubahan rasio. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Current Ratio
Current ratioadalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menggunakan aktiva lancar sebagai alat pembayaran kewajiban jangka
pendek. Variabelcurrent ratiodalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Thamrin (2012).Current
ratiodapat dirumuskan sebagai berikut :
Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar
Adapun rumus perubahancurrent ratioyang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
∆CR = CRt–CRt-1
CRt-1
2. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratioadalah rasio yang mengukur bagian modal sendiri untuk
dijadikan sebagai pendanaan atau jaminan untuk keseluruhan kewajiban.
Variabeldebt to equity ratiodalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Pribawanti (2007) dan
Thamrin (2012).Debt to equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio = Total Hutang
Adapun rumus perubahandebt to equity ratioyang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
∆DER = DERt–DERt-1
DERt-1
3. Gross Profit Margin
Gross profit marginadalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba kotor per rupiah penjualan.
Gross profit margindapat dirumuskan sebagai berikut:
Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan Bersih
Adapun rumus perubahangross profit margin yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
∆GPM = GPMt–GPMt-1
GPMt-1
4. Total Asset Turnover
Total asset turnoveradalah rasio yang mengukur kemampuan dana dalam
aktiva yang digunakan untuk investasi dalam memperoleh pendapatan.
Variabeltotal asset turnover ratio dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Widodo (2007).Total
asset turnoverdapat dirumuskan sebagai berikut:
✞6
Adapun rumus perubahantotal asset turnover yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
∆TATO = TATOt–TATOt-1
TATOt-1
3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan adalah uji normalitas, uji
heteroskedasitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik seharusnya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak dapat
diketahui dengan cara menggambar grafik penyebaran data. Menurut Husein
(2009) menyatakan apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Husein, 2009). Priyatno (2010) mengungkapkan bahwa data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Menurut Husein (2009), dengan tidak terjadinya heteroskedastisitas, maka
heteroskedastisitas yang muncul, dapat dilihat dari pola yang terbentuk dalam
grafikscatter plot. Apabila membentuk pola tertentu maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik
terkadang memungkinkan untuk timbulnya bias, karena perbedaan persepsi
yang mungkin terjadi ketika adanya perbedaan antara pengamat yang satu
dengan pengamat yang lainnya. Oleh karena itu, penguji statistik diharapkan
menghapus unsur bias tersebut, yaitu melalui ujiglejser. Ujiglejser
digunakan dengan cara meregresikan semua variabel bebas dengan |e| yaitu
mutlak residual.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya hubungan atau korelasi
antara variabel independen yang satu dengan variabel independen lainnya.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), adanya multikolinearitas
mengakibatkan pengaruh masing-masing variabel independen tidak dapat
dideteksi atau sulit dibedakan. Pengujian atas kemungkinan terjadinya
multikolinearitas dapat dilihat dengan menggunakan metode pengujian
Tolerance ValueatauVariance Inflation Factor (VIF).Priyatno (2010)
menyatakan bahwa suatu model persamaan regresi dikatakan bebas dari
gejala multikolinearitas, apabila nilai dariVariance Inflation Factor(VIF) di
bawah 10 dan nilaitolerance value-nya di atas 0,10.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi
residual dalam sebuah model regresi antar pengamatan. Dengan bebasnya
28
pengujian yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan uji
Durbin-Watson (Priyatno, 2010).
3.4.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara Uji T (Uji Parameter
Individual) dan Uji F, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perubahancurrent ratio,
perubahandebt to equity,perubahangross profit margin,dan perubahantotal
asset turnoverberpengaruh padareturnsaham. Simpulan uji T ini dilakukan
dengan membandingkan tingkat signifikansi (Sig.t) dari hasil pengujian
dengan alpha (α) = 5%. Jika tingkat signifikansi (Sig.t) < (α= 5%) maka Ha1,
Ha2, Ha3, Ha4 diterima artinya perubahancurrent ratio,perubahandebt to
equity,perubahangross profit margin,dan perubahantotal asset turnover
berpengaruh padareturnsaham.
2. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity,perubahangross profit
margin,dan perubahantotal asset turnoverdapat menjadi penjelas variabel
dependenreturnsaham. Jika tingkat signifikansi (Sig.t) < (α= 5%) maka
3.5 Uji Regresi Linier Berganda
Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah memperoleh data dari sumber
data lalu mengolah dan membuat tabulasi data laporan keuangan, uji asumsi
klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda. Persamaan uji
regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y =β0 +β1X1 +β2X2 +β3X3 +β4X4 +e
Keterangan :
Y :Returnsaham β0 : Intersep model
β1β2β3β4β5 : Koefisien regresi X1 : Perubahan CR
X2 : Perubahan DER X3 : Perubahan GPM
BAB V SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui
apakah perubahancurrent ratio,perubahandebt to equity ratio,perubahangross
profit margin ratio,dan perubahantotal asset turnover ratioberpengaruh pada
returnsaham. Hasil penelitian menunjukkan dua variabel memiliki nilai
signifikan yaitu perubahancurrent ratiodan perubahangross profit margin ratio.
Sedangkan variabel perubahandebt to equity ratiodan perubahantotal asset
turnover ratiotidak berpengaruh signifikan padareturnsaham. Adapun hasil
penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh tingkat
signifikansi sebesar 0,029 (Sig. < 0,05), maka variabel perubahancurrent
ratioberpengaruh positif secara signifikan terhadapreturnsaham. Hal ini
berarti semakin besar perubahancurrent ratiosemakin besarreturnsaham.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh
tingkat signifikansi sebesar 0,161 (Sig. > 0,05), maka variabel perubahan
returnsaham. Hal ini berarti perubahandebt to equity ratiotidak
berpengaruh padareturnsaham.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh
tingkat signifikansi sebesar 0,048 (Sig. < 0,05), maka variabel perubahan
gross profit margin ratioberpengaruh positif secara signifikan terhadap
returnsaham. Hal ini berarti semakin besar perubahangross profit margin
ratiomaka semakin besarreturnsaham.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T diperoleh
tingkat signifikansi sebesar 0,230 (Sig. > 0,05), maka variabel perubahan
total asset turnover ratioberpengaruh negatif secara tidak signifikan
terhadapreturnsaham. Hal ini berarti perubahantotal asset turnover ratio
tidak berpengaruh padareturnsaham.
5.2 Implikasi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada para
pemegang saham/investor tentang bagaimana kecenderungan perubahan rasio
keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Dengan penelitian ini
diharapkan investor mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan
hasil penelitian agar memperolehreturnyang tinggi. Hasil ini diharapkan mampu
57
5.3 Saran dan Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan terdapat beberapa saran, yaitu:
1. Pihak manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkanreturnsaham
maka harus memperhatikan pergerakan perubahancurrent ratiodan
perubahangross profit margin karena kenaikan atau penurunan perubahan
current ratiodan perubahangross profit margin ratioberpengaruh pada
returnsaham.
2. Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur selama 3 tahun.
Diharapkan penelitian selanjutkan melakukan pengamatan yang lebih lama
dengan jumlah perusahaan yang lebih banyak.
3. Penelitian ini yang hanya menggunakan 4 perubahan rasio keuangan yang
terdiri dari perubahancurrent ratio, debt to equity ratio, gross profit
margin ratio,dan perubahantotal asset turnover ratio,dianjurkan untuk
penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti memperbanyak penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Richard A.,Yelvi Andri Zaimur, Steward C., Alan J., dan Myers. 1991.
Principles of Corporate FinanceFourth Edition. US. New York. McGraw-Hill.
Brigham, Eugene, F dan Michael C, Enhardt., 2003. Financial Management Theory and Practice 11th Edition, Thomson and South Western Credit. New York, Nov./Dec., Vol.108, Iss. 10; pg. 62, 1 pgs.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim.1996. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Yogyakarta. UPP AMP YKPN.
Harianto, Farid dan Siswanto, 1998. Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta.
Harjito, D. Agus dan Rangga Aryayoga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Jurnal).
FENOMENA, Maret 2009, Vol. 7, No. 1Hal. 13-21. ISBN 1693 - 4296. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
Hidayat, Teguh. 2012. The Investing Policy Kuartal VI 2012. E-book.
Horne, Van. 2005. Accounting Economics. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Umum Jakarta.
Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE–UGM.
Juliana, Romy Uly, dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 3, No. 2 Hal, 108-126.
Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Non Bank LQ 45. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Diponegoro.
Martono, dan D. Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Yogyakarta. EKONISIA.
Nurvigia, Thaussie Dwi Prabowo Putri. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadapa Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jakarta. UPN Jakarta.
Pasaribu, Florentina Eren. 2013. Analisis Pengukuran Kinerja Hotel Sahid Bandar Lampung. Skripsi. Lampung. Universitas Lampung.
Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Pribawanti, Tika Maya. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.
Robinson, Thomas. R, Paul Munter, Julia Grant. 2003. Financial Statement A Global Perspective. United States. Pearson Education, Inc.
Sawir , Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES.
Subramanyam, John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10). Jakarta. Salemba Empat.
Sumadji, Yudha Pratama, dan Rosita. 2006. Kamus Ekonomi Lengkap. Jakarta. Wippres.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. Rajawali Pers.
Thamrin, Yulris. 2012. Analisis Current Ratio(CR) dan Debt to Equity Ratio(DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.
Wibowo, Agung Edy, Dr. Ir. Drs. Adji Djojo, M.M. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta. Gava Media.
Widodo, Saniman. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003 – 2005. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro.
Wongso, Ryan Alexander. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Bank Mandiri di Makassar (Periode 2005-2010). Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.
www.finance.yahoo.com