• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Layanan Perpustakaan di SMP Negeri 131 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Layanan Perpustakaan di SMP Negeri 131 Jakarta"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Sholahuddin Misbah

(1110018200001)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta. Penulis melakukan penelitian ini, karena perpustakaan tersebut banyak dikunjungi oleh warga sekolah.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengetahui tingkat efektivitas layanan perpustakaan di SMP Negeri 131 Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i dan guru SMP Negeri 131 Jakarta yang berjumlah 648 siswa dan 42 guru, dan sampel yang penulis ambil adalah 20% dari populasi yakni 136 orang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa layanan sirkulasi pada perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta berada pada taraf cukup efektif dengan prosentase 72,32%, dan nilai rata-rata dari layanan referensi adalah 89,11% hasil ini berarti peran pustakawan dianggap efektif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi sekolah khususnya perpustakaan dalam meningkatkan layanan perpustakaanterutama layanan yang pertama di rasakan oleh para pemakai perpustakaan.

(8)

Library Servicesin 131 Junior High School Jakarta. Thesis Program Degree of Strata I (S1). Program Study of Management Education. Faculty of Tarbiyah

and Teacher’s Training. Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2014.

This research aims to find out about the degrees of the service effectiveness of the circulation and reference in 131 Junior High School

Jakarta’s library. The writer did this research because the library is visited by stakeholders in school.

The approach that used in this research is quantitative which is the research that aims to find out the effectiveness of library services in 131 Junior High School Jakarta. The population in this research are the students and teachers that consist of 648 students and 42 teachers, and samples that the writer take is 20% of the population that is 136 people.

The results of the research showed that the service of circulation in 131

Junior High School Jakarta’s library are at degrees quite effective with a percentage of 72,32%, and the average value of the reference service is 89,11%. This result means that the role of librarians is considered effective. The results of this research are expected to give input for the school, especially for the library in improving library services primarily services the first felt by the users of the library.

(9)

ii Tiada kata yan

maha pemantau segal

penyelesaikan karya i

di SMP Negeri 131 Ja

Salam sejahte Muhammad SAW, se serta pemimpin sepanj

Selanjutnya se ini. Penulis ingin me kepada:

1. Dra. Nurlai

Keguruan U 2. Dr. Hasyim

Fakultas Ilm saya sanga memberi a menyelesaika 3. Ade Abdul

meluangkan hingga sele keberkahan da 4. Seluruh D

khususnya Tarbiyah da

ii

ang patut terucapkan, kecuali rasa syukur terha gala kegiatan makhluknya. Dengan inayah-Ny

a ilmiyah ini yang berjudul “Efektivitas Layana

131 Jakarta” meskipun jauh dari kesempurnaan. htera semoga senantiasa tercurahkan ke , sebagai Rasul mulia pembawa kebahagiaan da panjang masa.

sebagai tanda syukur atas penyelesaian penul mengucapkan terimakasih dan penghargaan se

urlaina Rifa’i, MA, P.hD, Dekan Fakultas Ilm n UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

im Asy’ari selaku ketua Program Studi Manaje s Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hiday

gat berterima kasih kepada beliau, karena arahan kepada saya dan teman-teman saikan skripsi ini.

bdul hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing kan waktunya untuk memberi bimbingan selesainnya skripsi ini. Semoga Allah sela

an dalam hidupnya. Amin.

Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah a dosen-dosen di Prodi Manajemen Pendidika h dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakart

ii

rhadap Allah SWT ya, penulis dapat

anan Perpustakaan

ke haribaan Nabi n dan kasih sayang

nulis karya ilmiah setinggi-tingginya

lmu Tarbiyah dan

najemen Pendidikan dayatullah Jakarta, ena beliau selalu an untuk segera

bing, yang selalu kepada penulis selalu memberikan

h dan Keguruan dikan Fakultas Ilmu

(10)

iii

131 Jakarta yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama penilitian di SMP Negeri 131 Jakarta.

7. Bapak dan Ibu guru, serta bagian Tata Usaha yang sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini, khususnya kepada Kepala Perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta beserta pustakawan lainnya yang telah membantu penulis dalam penelitian.

8. Ayah dan Mamah Tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan do’a,

motivasi dan materi kepada penulis, sehingga penulis menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Semua adik-adik ku tercinta, Siti Maria Al-Qohariyah, Siti Nur Azizah Al-Qohariyah, Siti Nur Khafifah Al-Qohariyah. yang selalu memberi dukungan kepada penulis.

10. Umi, teteh, bibi, dan uwa yang selalu memberikan nasihat – nasihat kepada penulis agar tetap semangat dalam menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Semua teman-teman ku di UIN Jakarta khususnya teman-teman seperjuangan, Irfan Ardiyan S.Pd, Yusuf Amrulah, Faiz Bi’amrillah,

Ibnu Hikam, Miftah Fudin, Faris Hadi, Evita Mawirianti,Jeani Kartika, Rizky Nurmeida Sobari, Silvia Khairunnisa S.Pd,Mardiyah, Indriyani, Novitasari Akbariyah, Nurul Hidayatiyang selalu menemani hari-hari penulis, memotivasi dan mendoakan penulis, selama penulis menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(11)

iv

Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.

Jakarta, 9 Desember 2014 Penulis

(12)

v

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Perumusan Tujuan... 7

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. EFEKTIVITAS LAYANAN 1. Pengertian Efektivitas... 8

2. Kriteria Efektivitas ... 9

3. Pengertian Layanan ... 10

4. Efektivitas Layanan ... 11

B. PERPUSTAKAAN 1. Pengertian Perpustakaan ... 12

2. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 14

3. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 15

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 16

5. Layanan Pemakai Perpustakaan ... 17

C. KERANGKA BERFIKIR ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

B. Metode Penelitian... 27

C. Populasi dan Sampel ... 27

(13)

vi

I. Uji Validitas dan Realibilitas ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran UmumPerpustakaan SMPN 131 Jakarta... 39

1. Sejarah Singkat Perpustakaan... 39

2. Manfaat Perpustakaan Sekolah... 39

3. Visi dan Misi Perpustakaan ... 40

4. Koleksi Perpustakaan ... 40

5. Tenaga Perpustakaan ... 41

6. Peraturan Pengguna Fasilitas Perpustakaan ... 41

7. Pelayanan Perpustakaan ... 42

8. Tugas kerja Pengelola Perpustakaan ... 42

9. Program Kerja Perpustakaan ... 44

B. Grafik Pengunjung dan Peminjaman Buku ... 45

C. Deskripsi Data ... 47

1. Deskripsi data Angket Siswa... 48

2. Deskripsi Data Angket Guru ... 62

D. Interpretasi Data ... 74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 77

B. Saran-Saran ... 78

(14)

vii

3 Kisi–kisi Angket Guru 33

4 Hasil Uji Validitas Layanan Sirkulasi dan Referensi (Siswa)

35 5 Hasil Uji Validitas Layanan Sirkulasi dan Referensi

(Guru)

36

6 Hasil uji reliabilitas Instrument 38

7 Jumlah buku berdasarkan DCC 40

8 Membuka pendaftaran untuk anggota perpustakaan baru setiap tahun

48 9 Memberikan perpanjangan waktu peminjaman buku 48 10 Menarik denda bagi siswa yang belum mengembalikan

buku

49 11 Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum

dikembalikan pada waktunya.

50 12 Mengawasi urusan penitipan tas, jas, dan sebagainya

milik mengunjung

50 13 Apabila menghilangkan atau merusak buku yang

dipinjam, siswa diminta untuk mengganti sesuai dengan ketentuan yang berlaku

51

14 Petugas sirkulasi cepat dalam memberikan pelayanan 52 15 Petugas sirkualsi memiliki kemampuan dalam

Menggunakan komputer dalam menjalankan sistem perpustakaan

52

16 Petugas sirkulasi memiliki rasa tanggungjawab yang besar dalam urusan penitipan barang

53

17 Petugas sirkulasi datang tepat waktu 54

18 Petugas sirkulasi selalu ada di tempat apabila dibutuhkan

54 19 Tidak ada petugas sirkulasi yang bermalas-malasan 55 20 Penampilan petugas sirkulasi rapi dan sopan 55 21 Petugas referensi berbicara dengan cara yang

menyenangkan kepada setiap pengunjung perpustakaan

56 22 Petugas referesi memberikan arahan ketika melayani

pengunjung dalam mencari buku yang diperlukan

57 23 Penjelasan yang diberikan petugas referensi dalam

mencari referensi dapat dipahami mudah

57 24 Tersedianya buku referensi seperti kamus, ensiklopedia

dan koran, majalah setiap harinya

(15)

viii

28 Petugas referensi selalu ada di tempat apabila dibutuhkan

61 29 Tidak ada petugas referensi yang bermalas-malasan 61 30 Penampilan petuga referensi rapi dan sopan 62 31 Mewajibkan setiap guru memiliki kartu anggota

perpustakaan

62 32 Guru wajib memperpanjang kartu keanggotaan setiap

tahun

63 33 Menarik denda bagi guru yang belum mengembalikan

buku pada waktunya

63 34 Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum

dikembalikan pada waktunya

64 35 Apabila menghilangkan atau merusak buku yang di

pinjam, guru diminta untuk menggati sesuai dengan ketentuan yang berlaku

64

36 Petugas sirkulasi cepat dalam memberikan pelayanan 65 37 Petugas sirkulasi memiliki kemampuan dalam

mengoprasikan komputer dalam menjalankan sistem perpustakaan

66

38 Petugas sirkulasi datang tepat waktu 66

39 Petugas sirkulasi selalu ada di tempat apabila diperlukan 67 40 Perputakaan menyediakan layanan sirkulasi sesuai

dengan layanan waktu yang dijanjikan

67 41 Tidak ada petugas sirkulasi yang bermalas-malasan 68 42 Penampilan petugas sirkulasi rapi dan sopan 68 43 Petugas referensi berbicara dengan cara yang

menyenangkan kepada setiap pengunjung perpustakaan

69 44 Petugas referensi memberikan arahan ketika melayani

pengunjung dalam mencari buku yang diperlukan

69 45 Penjelasan yang diberikan petugas referensi dapat

dipahami, cukup lengkap, sesuai yang diperlukan

70 46 Jumlah koleksi buku referensi mencukupi dan

menunjang kegiatan berlajar-mengajar

70 47 Petugas referensi memiliki ingatan yang kuat dalam

menunjukan referensi yang dibutuhkan

71 48 Petugas layanan referensi memiliki pengetahuan yang

luas dalam menunjukan referensi

71

49 Petugas referensi datang tepat waktu 72

50 Petugas referensi selalu ada di tempat apabila diperlukan

(16)
(17)

1 Kerangka berfikir 23 2 Grafik pengunjung perpustakaan SMP Negeri 131

Jakarta tahun ajaran 2013–2014

43 3 Grafik peminjaman buku perpustakaan SMP Negeri 131

Jakarta tahun ajaran 2013–2014

(18)

xi

Lampiran 1 Daftar Kuesioner / Angket Penelitian

Lampiran 2 Skor Angket Layanan Sirkulasi dan Referensi Lampiran 3 Lembar Uji Referensi

Lampiran 4 Permohonan Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Bimbingan Skripsi

(19)

1

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan media pendidikan yang efektif untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, dan tempat para guru memberikan informasi yang siswa butuhkan dalam kegiatan tersebut. Namun, belajar di kelas bukan satu-satunya cara untuk memperoleh informasi, karena informasi juga dapat diperoleh dari tempat lain. Para guru pun memerlukan informasi dari berbagai referensi untuk bahan ajar mereka, salah satu tempat untuk mendapatkan informasi adalah perpustakaan yang dapat diakses oleh siswa dan guru.

Sudah tampak jelas perpustakaan dan pendidikan seperti dua hal yang tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berkaitan, dan keduanya harus saling mendukung. Hal ini terbukti dari fungsi sarta tujuan perpustakaan dan pendidikan yang saling mendukung yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti yang tertulis dalam UU No 20 Tahun 2003 pasal 3 yaitu: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa1.

Dilanjutkan dalam UU No 43 Tahun 2007 pasal 4 yaitu perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa2.

Untuk itu, maka munculah perpustakaan dengan berbagai bentuk dan jenisnya demi menjawab tujuan pendidikan dan perpustakaan yang terdapat di dalam UUD, dengan demikian dapat menyesuaikan kebutuhan pemakainya

1

UU No 20 Tahun 2003Tentang SISDIKNASPasal 3, h. 3 2

(20)

yang beragam dan berbeda jenjangnya, mulai dari pra-sekolah hingga universitas dan ditambah dengan kepentingan membaca yang berbeda-beda. Ada yang disebut perpustakaan umum untuk melayani masyarakat umum, dan perpustakaan khusus seperti perpustakaan sekolah untuk melayani warga sekolah dalam membantu tujuan sekolah pada umumnya.

Perpustakaan sekolah adalah lembaga yang berada di bawah naungan sebuah institusi pendidikan sebagai salah satu fasilitas dan sarana penunjang pendidikan. perpustakaan sekolah mempunyai tugas pokok membantu proses belajar mengajar siswa dan guru dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum serta ilmu tambahan/penunjang lainnya. Sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik.

Tugas perpustakaan menyediakan sarana pendidikan yang sesuai, dan juga telah dinyatakan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah yaitu dalam pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah perlu: merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidikan. Pendidikan secara langsung dan tak langsung mendorong seluruh anggotanya untuk memanfaatkan perpustakaan3.

Peran perpustakaan sekolah juga tercantum dalam undang-undang RI

No 43 Tahun 2007 pasal 23 ayat 3 “Perpustakaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan. Hal ini memperkuat tugas perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penyediaan sarana pendidikan sesuai

kurikulum”4.

Demikian banyaknya jumlah perpustakaan sekolah yang ada di indonesia, yang setidaknya sama dengan jumlah sekolah itu sendiri, sementara pengelolanya pada umumnya masih kurang memadai. Hal ini disebabkan belum memiliki pustakawan yang secara khusus mengelola

3

Permendiknas No 19 Tahun 2007Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan (bidang sarana dan prasarana),h. 25.

4

(21)

perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah biasanya dikelola oleh seorang guru kelas atau guru bidang studi yang diserahi tugas rangkap untuk mengurus perpustakaan.

Maka diperlukan perhatian khusus untuk mengatasi kendala yang tampak begitu jelas. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan pustakawan guna memajukan perpustakaan sekolah. hal ini diharapkan dapat memicu tingkat prestasi belajar siswa dan peran perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi.

Dari observasi yang peneliti lakukan di SMP Negeri 131 Jakarta, perpustakaan ini dijadikan sebagai sarana untuk saling berlomba mencari informasi dan sumber belajar siswa. Beberapa siswa memanfaatkan perpustakaan untuk mencari referensi berkenaan dengan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para pustakawan untuk memberikan layanan yang sebaik-baiknya agar para pemakai perpustakaan dapat kembali lagi mengunjungi perpustakaan.

Letak perpustakaanpun juga cukup strategis, yaitu berada di pojok gedung sekolah lantai 1, sehingga para pengunjung dapat lebih fokus dalam membaca dan mengerjakan tugas. Selain letaknya yang juga tepat di depan halaman sekolah yang luas, juga berada tidak jauh dari anak tangga menuju lantai 2. Hal ini diperkuat dengan cukup besarnya ruangan khusus perpustakaan sehingga siapapun dengan mudah mengenali dan mencari akses ke perpustakaan.

Dan adanya kegiatan belajar di perpustkaan cukup menambah inovasi baru, karena kegiatan belajar tidak tergantung di dalam kelas saja. Hal ini tentu dapat menambah suasana belajar baru bagi para siswa, sehingga tercipta susana harmonis dan menyenagkan.

(22)

inovatif). Perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta juga menyediakan koleksi yang menunjang fungsi tersebut, seperti berbagai koleksi di bawah ini :

1. Koleksi buku paket 2. Koleksi buku non paket

3. Buku referensi (kamus, ensiklopedia, dll) 4. Koleksi VCD / DVD

5. Globe / Atlas

Berdasarkan beragam koleksi yang terdapat diperpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta adalah bentuk nyata peran perpustakaan yaitu membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengolahan koleksi secara umum di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan Softwere Library System (Sistem Informasi Manjemen Sekolah Bidang Perpustakaan) walaupun belum sepenuhnya dapat terlaksana. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi hal tersebut masih diperlukan layanan secara manual.

Penemuan kembali koleksi yang diperlukan telah digunakan sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Clasification) yang diatur secara sistematis. Pemilihan sistem ini dapat mempermudah petugas untuk mengklasifikasikan buku sesuai dengan jenis dan merupakan pedoman standar perpustakaan di Indonesia.

Adapun sistem layanan pemakai perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka karena sistem ini cenderung efektif dan efisien baik bagi pengguna maupun petugas, meskipun terdapat juga kelemahan dari penerapan sistem tersebut. Pengguna dapat mencari sendiri koleksi yang diinginkan dan petugas juga dapat menata kembali koleksi secara sistematis.

(23)

kepuasa, ketepatan serta kecepatan sehingga seluruh kegiatan perpustakaan akan bisa di arahkan dan terfokus kepada bagaimana memenciptakan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai perpustakaan.

Di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakartadipimpin oleh bapak Slamet Riyadi S.Pd yang bertugas merencanakan, membina, mengembangkan, dan mengevaluasi perpustakaan sekolah. Ia adalah seorang guru dan salah satu wali kelas yang diserahi tugas untuk menjaga perpustakaan. Di perpustakaan ini terdapat dua layanan perpustakaan, yaitu layanan teknis / processing ditanggungjawabkan padaibu Rukiyah yang bertugas meliputi kegiatan pengadaan dan pengelolaan bahan pustaka,berlatar pendidikan SMA.dan layanan pemakai / pembaca perpustakaan dipegang olehbapak Suhendi yang berlatar belakang pendidikan SMA. Ditugaskan memberikan layanan kepada para pemakai perpustakaan seperti layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian bahan pustaka), layanan referensi dan bimbingan pembaca. Dua layanan perpustakaann ini akan memenuhiberbagaimacam kebutuhan dan keperluan pemakai perpustakaan yang kurang lebih berjumlah 643 siswa dan 44 guru.

Dengan demikian Timbulsuatu pertanyaan “seberapa efektif layanan perpustakaan di sekolah tersebut”? Padahal, pemberian layanan yang diberikan oleh pustakawan kepada pemakai perpustakaan diharapkan mampu membuat pemakai perpustakaannyaman dan ingin kembali datang mencari referensi dan informasi di perputakaan.

(24)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah diantaranya:

1. Belum optimalnya layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta.

2. Belum sesuainya kopetensi tenaga perpustakaan (pustakawan) di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta.

3. Terbatasnya sarana dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan 4. Sistem layanan belum menunjang kebutuhan pemakai perpustakaan 5. Belum terjadinya pengawasan dan pembinaan perpustakaan dari

kepala sekolah

6. Belum memadainya jumlah referensi judul buku di perpustaakaan SMP Negeri 131 Jakarta

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk membatasi penelitian agar lebih fokus, maka penelitian dititikberatkan pada: “belum optimalnya layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan SMP Negeri 131

Jakarta”.

D. Rumusan Masalah

(25)

E. Perumusan Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas layanan sirkulasi dan di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta.

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ialah:

1. Bagi pihak sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran yang selanjutnya sangat diharapkan menjadi masukan bagi perpustakaan sekolah agar dapat lebih bermanfaat.

2. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharpkan para siswa dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin dan sadar akan manfaat membaca buku di perpustakaan, karena dengan mambaca buku adalah jendelanya dunia.

(26)

8

A. Efektivitas Layanan

1. Pengertian Efektivitas

Kamus besar bahasa Indonesia dikutip oleh E. Mulayasa bahwa efektivitas berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan oprasional1.

Menurut Lipham dan Hoeh yang dikutip E. Mulyasa meninjau efektivitas suatu kegiatan dari faktor pencapaian tujuan yang memandang

bahwa “efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan bersama

bukan pencapaian tujuan pribadi suatu organisasi atau lembaga, termasuk sekolah dikatakan efektif jika tujuan bersama dapat tercapai belum bisa dikatakan efektif meskipun tujuan individu yang ada di dalamnya dapat

dipenuhi”.2

Sementara T. Hani Handoko berpendapat bahwa efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah ditetapkan.3 Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.

Beberapa pengertian di atas terlihat saling melengkapi, sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan terlaksannya semua tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan tujuannya sehingga

1

E. Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2003), cet-4, h. 82

2

Ibid., h. 83.

3

(27)

menimbulkan dampak, pengaruh dan kesan yang positif. Pekerjaan dikatakan efektif jika dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan, atau sudah mampu mewujudkan tujuan organisasi dalam aspek yang dikerjakan tersebut.

2. Kriteria Efektivitas

Menurut Kreitner ada empat pendekatan multidimensional dalam mengukur keefektifan organisasi yang dapat dijadikan sebagai kriteria efektif yaitu terdiri dari: pencapaian tujuan, tersedianya sumber daya, proses internal dan kepuasan kerja.

a. Pencapaian tujuan

Pencapaian tujuan banyak digunakan dalam pengukuran keefektifan organisasi. Hasil-hasil output organisasi dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Tersedianya Sumber Daya

Kriteria kedua ini lebih berkaitan dengan input daripada output. Organisasi dipandang efektif jika memiliki faktor-faktor produksi seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal dan keahlian manajerial dan teknis.

c. Proses internal

Kriteria keefektifan ketiga mengacu kepada pendekatan “system kesehatan”. Organisasi dikatakan sebuah sistem kesehatan jika seluruh informasi berjalan baik, adanya loyalitas pegawai, adanya komitmen, kepuasan kerja dan kepercayaan. Tujuan bisa disusun berdasarkan proses internal ini.

d. Kepuasan kerja

Organisasi bergantung pada sikap hidupnya. Akibatnya kepuasan adalah kunci bagi pengukuran efektivitas organisasi. Dalam organisasi, biasanya terdiri atas orang-orang yang memiliki interest tertentu. Tidak jarang dalam organisasi terjadi konflik interest. Kuncinya adalah bagaimana pemimpin organisasi membuat keseimbangan para anggota dalam mencapai kepuasan, walaupun dalam kadar minimal, dalam semua urusan.4

Dari beberapa kreteria efektivitas dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi yang baik tidak hanya memperhatikan bagaimana tercapainya sebuah tujuan, dengan kreteria efektivitas organisasi dapat mengukur dan menentukan sejauh mana tujuan organisasi bisa berefek

4

(28)

terhadap semua pihak baik internal maupun eksternal oraganisasi. Tidak hanya itu organisasi juga dapat lebih mudah dalam menetukan kebijakan dan tepat waktu juga tepat sasaran.

3. Pengertian Layanan

Menurut Philip Kotler jasa/layanan adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat di tawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa dapat dikaitkan dengan produk fisik, tetapi bisa juga tidak dikaitkan5.

Sedangkan menurut Denis Walker pelayanan adalah sesuatu yang sangat subjektif dan sulit didefinisikan. Ketika membeli produk yang nyata, kerap kali ada pengalaman yang tidak nyata yang mungkin memiliki efek yang lebih besar6.

Dan menurut Moenir pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu ia merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat7.

Dari beberapa point pengertian layanan diatas dapat disimpulakan bahwa Pelayanan adalah merupakan tujuan utama dalam sebuah organisasi yang memberikan jasa atau service karena tanpa adanya orang yang dilayani atau pelanggan, organisasitidak akan ada. Tugas utama organisasi jasa adalah menarik dan mempertahankan pelanggan. Pelanggan ditarik dengan tawaran yang lebih dan dipertahankan dengan memberikan kepuasan. Kebutuhan pelanggan harus dipahami secara benar dan dipuaskan secara maksimal. Dengan mengetahui kebutuhan pelanggan maka organisasi jasa tahu apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam memberikan layanan yang tepat sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan.

5

Philip Kotler,Manajemen pemasaran edisi ketiga belasjilid dua, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 65

6

Denis Walker,Mendahulukan kepuasan pelanggan:strategi memberikan pelayanan tebaik, (Pamulang : Binarupa Aksara,2011), h.21

7

(29)

4. Efektivitas Layanan

Tujuan akhir dari didirikannya sebuah perpustakaan adalah untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai. Perpustakaan memang didirikan untuk melayani permintaan pemakai, oleh sebab itu kebutuhan pemakai perpustakaan harus selalu diperhatikan. Tidak ada artinya jika koleksi yang dikumpulkan dan disajikan kepada pemakai ternyata tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu pada awalnya yang dimaksud dengan layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang keperpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya. Saat ini perpustakaan secara aktif dan bahkan proaktif selalu menawarkan segala bentuk koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya.

(30)

jika layanan teknisnya dijalankan dengan sebaik-baiknya. Misalnya pengadaan bahan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemakai perpustakaan, buku-buku yang ada diperpustakaan dicatat dalam buku induk, diberi label, kartu buku, catalog buku dan sampul.

Dengan adanya kriteria dalam efektivitas,sebuah organisasi dapat mengukur sejauhmana layanan yang diberikan kepada pelanggannya sudah berefek positif terhadap semua pihak baik internal maupun eksternal organisasi. Serta bisamemudahkan seorang manajer dalam mengambil keputusan.

B. Perpustakaan

1. Pengertian Perpustakaan

Sutarno NS, Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah mendapatkan awalan per dan akhiran an menjadi perpustkakaan, yang berarti kitab, kitab primbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. Istilah itu berlaku untuk perpustakaan yang masih bersifat tradisional. untuk perpustakaan modern, koleksi pustaka tidak hanya terbatas berbentuk buku-buku, majalah, koran, atau barang tercetak. Koleksi perpustakaan telah berkembang dalam bentuk terekam, dan digital.8

Badan Internasional UNESCO mendefinisikan Perpustakaan ialah suatu koleksi buku-buku dan jurnal-jurnal dan bahan-bahan serta audio-visual lainnya yang terorganisasi, dan jasa-jasa staf (Pustakawan) yang mampu memberikan dan menginter-pretasikan bahan-bahan semacam itu yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan informasi, penelitian, pendidikan dan rekreasi para pengunjungnya.9

Definisi lain menurut American Library Associationyang dikutip oleh Noerhayati mengartikan perpustakaan itu sebagai suatu koleksi buku 8

Sutarno NS,Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta; Samitra Media Utama, 2004),h. 9

9

(31)

dan bahan pustaka lainnya yang diorganisasikan dan di administrasikan untuk keperluan mambaca, konsultasi dan studi.10

Kemudian menurut Sulistyo basuki sebagaimana dikutip oleh Sudarnoto abdul hakim mengatakan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, sebuah gedung atau bagian dari gedung yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan dan bahan pustaka lainya menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca dan bukan untuk diperjual belikan.11

Pengertian-pengertian diatas menyiratkan bahwa perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat atau wadah yang terus berkembang dan didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan, pengelolaan, dan pelayanan segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, video, komputer, dan lain-lain yang dipergunakan untuk memenuhi keperluan informasi, penelitian, pendidikan, rekreasi pengunjungnya tanpa diperjual-belikan.

Dapat disadari bahwa perpustakaan ada dimana-mana, baik di negara maju, maupun di negara sedang berkembang, di masyarakat (umum), sekolah, dan perguruan tinggi. Tugas dan fungsinya sama yaitu mengumpulkan, mengelola, memelihara, merawat, menyajikan dan melayankan pemakai perpustakaan.

Untuk itu, maka munculah Perpustakaan dengan berbagai bentuk dan jenisnya demi menyesuaikan kebutuhan pemakainya yang beragam dan berbeda jenjangnya, mulai dari pra-sekolah hingga universitas, ditambah dengan kepentingan membaca yang berbeda-beda. Ada yang disebut dengan perpustakaan umum untuk melayani masyarakat umum, dan perpustakaan khusus seperti Perpustakaan Sekolah untuk melayani siswa, guru dan anggota sekolah lainnya dalam membantu tujuan sekolah

10

Ibit.,cet. Ke-2, h. 85 11

(32)

pada umumnya.Begitupun yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu tentang perpustakaan sekolah.

2. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Mulzani A Nurhadi yang dimaksud Perpustakaan Sekolah adalah semua Perpustakaan yang diselenggarakan di Sekolah baik tingkat Sekolah Dasar maupun tingkat Sekolah Lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar di Sekolah.12

Perpustakaan Sekolah adalah Perpustakaan yang tergabung dalam sebuah Sekolah, dikelola sepenuhnya oleh Sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah dalam mencapai tujuan khusus Sekolah dan tujuan umum pendidikan pada umumnya.13

Sedangkan menurut Darmono “Hakikat Perpustakaan Sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga

sekolah”.14

Beberapa pendapat diatas terlihat saling melengkapi, sehingga dapat diuraikan bahwa perpustakaan sekolah adalah tempat dimana masyarakat sekolah dapat memperoleh informasi belajar yang lebih banyak. Dan dapat didayagunakan untuk kepantingan pemakai yaitu semua masyarakat di sekolah mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, dan staf administrasi. Dengan tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain,khususnya para guru dan murid. Oleh karena itu, perpustakaan merupakan bagian program penyelenggaran pendidikan yang ada di tingkat sekolah agar proses pendidikan dapat berlangsung lancar dan berhasil baik.

12

Muljani A. Nurhadi,Sejarah Perpustakaan dan Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: PT. Andi Offset, 1983), cet. Ke-2, h. 9

13

Sudarnoto,Op. cit., h.32. 14

(33)

3. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikannya Perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik (Siswa atau Murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.

Sejalan dengan hal di atas, maka tujuan perpustakaan sekolah sebagai berikut:

a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan membimbing guru dan pustakawan.

c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk

kepentingan pelaksanaan kurikulum.

e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya15. Dengan demikian tujuan Perpustakaan adalah sarana penyedia informasi yang berkualitas dengan adanya koleksi yang berkualitas secara tidak langsung berpengaruh pada kualitas mengajar dan belajar siswa. dan tanpa adanya petugas Perpustakaan (Pustakawan) yang rajin, dan aktif maka sebuah perpustakaan akan ditinggalkan oleh para pemakainya dan bisa dikatakan Perpustakaan itu mati. Oleh karena itu tujuan Perpustakaan tak boleh menyimpang dari fungsi layanan perpustakaan.

15

(34)

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Bermacam fungsi yang diemban oleh sebuah Perpustakaan, fungsi tersebut berkuatan satu sama lain. Secara umum menurut Rachman dan Zulfikar Zen fungsi Perpustakaan antar lain:

a. Khazanah penyimpan karya manusia

Yaitu fungsi Perpustakaan untuk menyimpan buah kaya masyarakat seperti karya tulis, karya cetak dan karya rekam yang dibuat oleh manusia.

b. Fungsi informasi

Perpustakaan memiliki berbagai koleksi yang di dalamnya terdapat informasi. Pemakai dapat memperoleh berbagai jenis informasi baik yang bersifat khusus maupun umum.

c. Fungsi rekreasi

Perpustakaan dapat pula berfungsi sebagai sarana rekreasi, karena di perpustakaan terdapat fasilitas yang bersifat rekretif. Pengguna yang datang ke perpustakaan dapat menikmati berbagai hasil karya yang berupa hiburan, misalnya fiksi, film, musik, permainan dan sejenisnya.

d. Fungsi pendidikan

Perpustakaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan, sekaligus juga sebagai lembaga pendidikan, terutama pendidikan informal. Melalui koleksi yang terdapat di dalam perpustakaan, seseorang dapat belajar atau menuntut ilmu secara mandiri.

e. Fungsi budaya

Bahan pustaka merupakan bagian dari hasil budaya dan karya umat manusia. Hanya perpustakaanlah lembaga yang selalu menghimpun, menyimpan dan melestarikannya dari generasi ke generasi.

f. Fungsi penelitian

Dalam siklus kegiatan penelitian, peneliti memerlukan informasi untuk mengetahui apa yang sudah, sedang apa yang harus diteliti. Perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi peneliti.

g. Fungsi pengambilan keputusan

Dalam banyak hal koleksi perpustakaan dapat dijadikan sebagai bahan/rujukan dalam pengambilan keputusan. Data atau laporan masa lalu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan16.

16

(35)

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa memperhatikan dan memaksimalkan fungsi Perpustakaa, adalah kunci ke suksesan sebuah Perpustakaan dalam hal menunjang proses pembelajaran di sekolah, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai pendidikan di sekolah, karena Perpustakaan adalah alat untuk mengembangkan minat siswa dalam membaca serta sebagai mediator untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

5. Layanan Pemakai Perpustakaan a. Layanan Sirkulasi

1) Pengertian Layanan Sirkulasi

Menurut Sudarnoto layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengambilan buku-buku di Perpustakaan. tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani pemakai yang akan meminjam dan mengembalikan buku-buku di Perpustakaan, serta membuat laporan kegiatan layanan sirkulasi.17

Layanan sirkulasi adalah layanan peminjaman dan pengambilan bahan pustaka yang dilakukan oleh hampir semua perpustakaan. Layanan inilah yang sebenarnya merupakan denyut dari semua kegiatan Perpustakaan, karena kegiatan layanan dan pengembalian bahan pustaka (layanan sirkulasi) merupakan jasa yang secara langsung bisa dirasakan oleh pemakai Perpustakaan.18

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pustakawan sirkulasi harus berketerampilan dan berpengetahuan tentang bahan pustaka agara semua koleksi yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh pengunjung perpustakaan, hal ini perlu ditunjang oleh pengetahuan pustakawan tentang buku-buku bermutu dan mutakhir yang diperlukan oleh perpustakaan pada saat ini.

17

Sudarnoto Abdul Hakim.,Op cit.,h. 102 18

(36)

2) Tugas layanan sirkulasi

Menurut Sulistyo Basuki tugas bagian layanan Sirkulasi sebagai berikut:

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar Perpustakaan

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pengunduran diri anggota Perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman.

4. Manarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. 5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum

dikembalikan pada waktunya.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. Membuat statistik peminjaman.

8. Peminjaman antar Perpustakaan

9. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung Perpustakaan.

10. Tugas lain yang berkaitan dengan peminjaman.19

Sebagai bagian yang paling berperan aktif terhadap pengguna perpustakaan, layanan sirkulasi diharapkan bisa berhadapan dengan kebutuhan dan perilaku pengguna perpustakaan yang sangat beragam. Perlunya sistem dan peraturan dalam sebuah perpustakaan akan membuat lebih terarahnya pengguna dan layanan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Jika para pemakai perpustakaan sudah dapat melaksanakan itu semua, fungsi perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Petugas layanan sirkulasi harus berketerampilan dan berpengetahuan tentang bahan pustaka agar semua koleksi yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh pengunjung perpustakaan, dan harus mampu membimbing, sebagai mana seorang pendidik, untuk mengantarkan pembaca kepada belajar mandiri.

19

(37)

b. Layanan Referensi atau Rujukan 1) Pengertian layanan referensi

Layanan Referensi merupakan bantuan yang diberikan kepada pemustaka secara perorangan ketika dia mencari informasi. Bantuan ini dilakukan oleh pustakawan terlatih khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, baik secara langsung bertatap muka, melalui telepon, maupun secara elektronik”.20

Sedangkan menurut Darmono layanan referensi adalah layanan dalam mengunakan buku referensi. Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi dikumpulkan tersendiri dan disebut “Koleksi Referensi”

sedangkan ruang tempat menyimpannya disebut ruang referensi21.

Karmidi Martoatmojo berpendapat bahwa layanan rujukan atau referensi adalah bagian yang cukup penting dalam sistem perpustakaan. bagus tidak suatu perpustakaan dapat diukur dari koleksi dan layanan rujukan pada perpustakaan tersebut. Makin lengkap buku rujukan yang dimiliki perpustakaan, makin mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung.22

Ada 13 tipe buku referensi yang perlu diperhatikan yaitu: (1) Bibliografi, (2) Kamus, (3) Ensiklopedi, (4)Buku Tahunan, (5) Buku Petunjuk, (6) Sumber-sumber Biografi, (7) Indeks, (8) Terbitan Berseri, (9) Buku Pegangan, (10) Direktori, (11) Sumber-sumber Geografi, (12) Terbitan Pemerinta, (13) Sumber-sumber AV.23

Beberapa penjelasan diatas menunjukan bahwa fungsi perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi bagi pemustaka adalah hal yang diutamakan. Selain melayani pemustaka,seorang pengelola perpustakaan harus menjadi seorang pembimbing dalam mengarahkan semua kebutuhan pemustaka. Pentingnyalayanan referensi adalah agar

20

Rosa Widyawan,Pelayanan Referensi berawal dari senyuman,(Bandung; CV Bahtera Ilmu, 2012), hal. 2.

21

Darmono.,Op cit.., h. 187. 22

Karmidi Martoatmojo.,Op cit.., h. 103 23

(38)

semua kebutuhan pemustaka dapat terpenuhi dan berakibat pemustaka akan merasa senangberkunjung ke perpustakaan.

2) Kriteria petugas layanan referensi

Petugas perpustakaan pada bagian referensi biasanya lebih banyak atau sering menghadapi berbagai pertanyaan dari para pemakai sekitar kebutuhan informasi mereka dibandingkan dengan petugas perpustakaan pada bagian sirkulasi. Selain faktor koleksi dan saran atau fasilitas penunjang, maka faktor kualitas SDM pada bagian referensi sangat menetukan terhadap kesuksesan dalam pelayanan referensi. Untuk itu ada beberapa kriteria petugas layanan referensi yang ideal:

1. Bersikap ceria

Sikap pustakawan, terutama bagian layanan referensi, yang selau menampakan keceriaan adalah sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan layanan referensi.

2. Kemampuan dalam menganalisis pertanyaan

Tidak semua pemakai perpustakaan mampu menjelaskan sesuatu pertanyaan tentang informasi yang diperlukan secara jelas dan sistematis.

3. Kemampuan berimajinasi

Petugas perpustakaan bagian referensi harus mampu memperkirakan sumber-sumber rujukan apa saja yang bisa didapatkan pemakai perpustakaan.

4. Mempunyai pengetahuan yang luas sangat dibutuhkan agar hal tersebut lebih banyak memberikan masukan yang berarti dalam menjelaskan maksud pertanyaan dari pemakai maupun dalam membimbing mereka untuk memperoleh informasi.

5. Rajin membaca

Kegemaran dalam membaca sangat bermanfaat bagi pustakawan pada bagian referensi agar pengetahuan dan wawasan senantiasa bertambah.

6. Kuat ingatan

Kemampuan mengingat akan membantu pustakawan dalam meyelesaikan barbagai pertanyaan para pemakai perpustakaan.24

24

(39)

Pentingnya kriteria SDM layanan referensi adalah untuk memahami kebutuhan pemustaka, dalam hal bertanya dan berkonsulatasi kepada petugas perpustakaan bagaimana menggunakan sumber-sumber yang ada untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Dari beberapa jenis layanan yang disediakan oleh perpustakaan diatas dapat disimpulakan bahwa dalam hal ini bimbingan pemakai merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu para pengguna perpustakaan, agar mendapatkan kemudahan dalam mencari bahan pustaka dan dalam menggunakan fasilitas lainya.Agar dapat memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kulitas yang harus dimilikinya.

C. Kerangka Berfikir

Perpustakaan Sekolah adalah salah satu komponen penggerak dalam memajukan dan mencerdaskan siswa-siswi di sekolah.Menurut ahli tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik (Siswa atau Murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.

Hampir semua aktivitas dalam perpustakaan sekolah banyak diarahkan kepada program-program untuk meningkatkan kepuasan dan menjawab berbagai macam keperluan dan kebutuhan pemakai perpustakaan yang sangat beragam.

(40)

Kejelasan program kerja, struktur organisasi & SDM, serta penghargaan dan motivasi.

Dalam hal inimelalui observasi pendahuluandi perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta, dari fenomena yang peneliti dapatkan bahwa di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta hanya terdapat tiga orangpustakawan saja, yang terdiri oleh bapak Slamet Riyadi S.Pd sebagai ketua perpustakaan yang mana dia juga sebagai seorang guru dan salah satu wali kelas di SMP Negeri 131 Jakarta, bapak Suhendi sebagai staf walaupun sudah mengikuti pelatihan perpustakaan selama tiga bulan, beliau menjalankan peran ganda yaitu sebagai petugas layanan sirkulasi dan referensi, dan yang terkahir ibu Rukiah dia adalah seorang petugas layanan teknis di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta. Dan ini semua merupakan tantang tersediri bagi petugas perpustakaan untuk memberikan layanan yang baik, mengingat jumlah keseluruhan siswa/i sebanyak 648 siswa/i dan 44 orang guru. Baik siswa yang mencari referensi untuk tugas yang diberikan oleh gurunya dan yang hanya sekedar ingin menambah wawasannya saja.

(41)
[image:41.595.112.534.148.722.2]

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Input Proses Output

Feedbeck Kondisi awal

•Belum optimalnya layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta

•Belum sesuainya kopetensi tenaga perpustakaan (pustakawan) di perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta.

•Terbatasnya sarana dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan •Sistem layanan

belum menunjang kebutuhan pemakai perpustakaan •Belum terjadinya

pengawasan dan pembinaan perpustakaan dari kepala sekolah •Belum

memadainya jumlah referensi judul buku di perpustaakaan SMP Negeri 131 Jakarta Masalah •Belum optimaln ya layanan sirkulasi dan referensi di perpusta kaan SMP Negeri 131 Jakarta Strategi •Memberi pelatihan

dan pengawasan secara berkala •SOP dapat dijalankan

dengan baik

•Menambah jumlah koleksi referensi dan judul buku

•Memberikan

penghargaan atas dasar prestasi kerja yang baik.

•Penyediaan sumber belajar yang memadai

(42)

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk melengkapi data dan pengetahuan dalam proses penelitian ini, ada data penelitian yang relevan dengan tema yang peneliti angkat, yaitu:Skripsi yang disusun oleh Husna program studi manajemen pendidikan (MP), Universitas Islam Negeri Jakarta (2011) dengan judul

skripsi “persepsi siswa terhadap layanan sirkulasi perpustakaan di SMK

NUSANTARA Ciputat”. Memfokuskan masalah kepada persepsi siswa

terhadap layanan sirkulasi perpustakaan. Kesimpulan skripsi ini yaitu bahwa menurut siswa peran petugas layanan sirkulasi antara lain yaitu mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan, peminjaman serta pengembalian buku, menarik dendadenda bagi buku yang terlambat dikembalikan, membuat statistik peminjaman, peminjaman antar perpustakaan, bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. Sedangkan agar perpustakaan lebih efektiv lagi harus memiliki keriteria efektivitas diantaranya pencapaian tujuan, tersedianya sumber daya yang ideal, proses internal dan kepuasan kerja.

(43)

Skripsi di atas secara umum tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

membahas tentang “efektivitas layanan perpustakaan di SMP Negeri 131

Jakarta” untuk perbedaannya penelitian ini memfokuskan kepada

(44)

26

A. Tempat dan Waktu Penelitian

[image:44.595.110.526.261.629.2]

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 131 Jakarta yang terletak di Jalan Rm. Kahfi I No.50, Cipedak, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2014. Berikut perincian kegiatan penelitian tersebut:

Tabel 3.1

Jadwal Pengolahan Skripsi di SMP Negeri 131 Jakarta

Kegiatan Tahun 2014

Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okto Pengesahan Proposal

Skripsi

Bimbingan dengan dosen pembimbing

Observasi ke SMP Negeri 131

(45)

B. Metode Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengunakan metode kuantitatif yaitu dengan menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan perhitungan data statistik sehingga dapat menggambarkan secara singkat efektivitas layanan perpustakaan di SMP Negeri 131 Jakarta.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i dan guru SMP Negeri 131 Jakarta yang berjumlah 648 siswa dan 42 guru. Kemuadian sampel yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah 20% dengan penghitungan 20% x 648 = 128 siswa dan 20% x 42 = 10 guru. Peneliti menggunakan teknik random yaitu pemilihan sampel dimana setiap unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Jumlah sampel tersebut berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, tetapi jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambilantara 10– 15 % atau 20 -25 % atau lebih tergantung setidaknya-tidaknya:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data

Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneiti.1

1

(46)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang efektivitas layanan sirkulasi dan referensi, digunakan instrumen penelitianobservasi, dokumentasi dan angket. Ketiga instrumen tersebut digunakan untuk memperoleh data penelitian yang akurat sesuai dengan tema diatas. Secara rinci penggunaan instrument pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kuesioner (Angket)

Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui dan menggali data awal tentang pelaksanaan layanan perpustakaan pendapat siswa dan guru yang berhubungan dengan layanan sirkulasi dan layanan referensi perpustakaan. Angket ini disusun sesuai dengan kisi-kisi instrument penelitian yang telah dibuat dan disebarkan kepada respondent, guna mengetahui efektivitas layanan perpustakaan di SMP Negeri 131 Jakarta. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan yang diperlukan.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk memperoleh latar belakang masalah mengenai data awal tentang pelaksanaan layanan perpustaaka, seperti mengamati kegiatan peminjaman dan pengembalian buku, jumlah koleksi perpustakaan dan sistem pengelolaan koleksi perpustakaan. Observasi dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2014.

c. Studi Dokumentasi

(47)

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan analisis data, peneliti menggunakan teknik pegolahan data sebagai berikut:

1. Editing/Verifikasi

Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti, peneliti segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket apabila ada jawaban tidak dijawab, peneliti menghubungi respondent yang bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah.

2. Tabulating

Tabulating (menyusun data dalam bentuk tabel) merupakan tahap lanjutan dalam proses editing, lewat tabulasi ini data lapangan akan tampak ringkas dan tersusun dalam suatu tabel yang baik, sehingga dapat dipahami dengan mudah.

3. Skoring

Pada tahap skoring ini penelitian memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh respondent. Dalam menentukan skoring hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing, jawaban diberi nilai sebagai berikut2:

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

2

(48)

F. Teknik Analisa Data

Setelah melalui tahapan pengolahan data, tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisa data, dengan perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan:

1) Rumus statistik persentasi dengan rumus sebagai berikut:

P =

100 %

Keterangan :

P = Angka Persentasi Jawaban

F = Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden) N = Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya Responden(sampel)

100 % = Bilangan tetap (rumus prosentase)3

G. Interpretasi Data

Untuk memberikan interpretasi data atas nilai rata-rata yang diperoleh dari rumus perhitungan prosentasi di atas, peneliti memberikan kriteria penilaian hasil angket dengan merujuk kepada pedoman interpretasi yang dikutip dari suharsimi Arikunto sebagian berikut:

1. Efektif, jika nilai yang diperolah berada pada interval 81–100% 2. Cukup Efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 –

80%

3. Kurang Efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 – 60%

4. Tidak Efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval < 40%4.

3

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h. 43 4

(49)

Untuk menentukan persentase digunakan rumus perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menetukan kategori, yakni dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Rumus = P x 100%

H. Kisi-kisi Instrument penelitian

(50)
[image:50.595.109.520.180.652.2]

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrument Efektivitas Layanan Sirkulasi dan Referensi (siswa)

No Variabel Komponen

Indikator kreterian efektifitas

No soal Jmlh 1. Efektivitas Layanan Perpustakaan Layanan sirkulasi • Pencapaian tujuan layanan sirkulasi (peminjaman) • Tersedianya sumber daya (bahan pustaka dan SDM) • Proses internal

(loyalitas pegawai, komitmen, kepuasan dan keprcayaan) • Kepuasan kerja

1 2 3 4 6 3 2 2 Layanan referensi • Pencapaian tujuan layanan sirkulasi (peminjaman) • Tersedianya sumber daya (bahan pustaka dan SDM) • Proses internal

(loyalitas pegawai, komitmen, kepuasan dan keprcayaan) • Kepuasan kerja

(51)
[image:51.595.109.520.179.652.2]

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrument Efektivitas Layanan Sirkulasi dan Referensi (guru)

No Variabel Komponen

Indikator kreterian efektifitas

No soal Jmlh 1. Efektivitas Layanan Perpustakaan Layanan sirkulasi • Pencapaian tujuan layanan sirkulasi (peminjaman) • Tersedianya sumber daya (bahan pustaka dan SDM) • Proses internal

(loyalitas pegawai, komitmen, kepuasan dan keprcayaan) • Kepuasan kerja

1 2 3 4 5 2 3 2 Layanan referensi • Pencapaian tujuan layanan sirkulasi (peminjaman) • Tersedianya sumber daya (bahan pustaka dan SDM) • Proses internal

(loyalitas pegawai, komitmen, kepuasan dan keprcayaan) • Kepuasan kerja

(52)

I. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instruemn tersebut perlu diuji tingkat validitas dan realibilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument, penelitian ini menggunakan rumus product momentdari pearson untuk menentukannya, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor tiap butir dengan jumlah skor total. Butir-butir instrumen yang valid akan digunakan dalam penelitian, sedangkan butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dipakai. Berikut ini merupakan rumus product momentyang dimaksud.

=

[( )][( )]

Keterangan :

:Angka indek korelasi “r” Product Momen

: Jumlah seluruh skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan. : Jumlah seluruh skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan..5 Hasil perhitungan tiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel, (r hitung > r

tabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tiak valid dan tidak dapat digunakan untuk

menjaring data.

5

(53)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Layanan Sirkulasi dan Referensi (siswa)

No Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

1 Soal 1 0,465 0,159 Valid

2 Soal 2 0,383 0,159 Valid

3 Soal 3 0,358 0,159 Valid

4 Soal 4 0,235 0,159 Valid

5 Soal 5 0,321 0,159 Valid

6 Soal 6 0,308 0,159 Valid

7 Soal 7 0,270 0,159 Valid

8 Soal 8 0,294 0,159 Valid

9 Soal 9 0,397 0,159 Valid

10 Soal 10 0,357 0,159 Valid

11 Soal 11 0,563 0,159 Valid

12 Soal 12 0,509 0,159 Valid

13 Soal 13 0,535 0,159 Valid

14 Soal 14 0,596 0,159 Valid

15 Soal 15 0,638 0,159 Valid

16 Soal 16 0,658 0,159 Valid

17 Soal 17 0,732 0,159 Valid

18 Soal 18 0,609 0,159 Valid

19 Soal 19 0,667 0,159 Valid

20 Soal 20 0,714 0,159 Valid

21 Soal 21 0,769 0,159 Valid

22 Soal 22 0,652 0,159 Valid

(54)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Layanan Sirkulasi dan Referensi (guru)

1 Soal 24 0,360 0,159 Valid

2 Soal 25 0,744 0,159 Valid

3 Soal 26 0,705 0,159 Valid

4 Soal 27 0,717 0,159 Valid

5 Soal 28 0,700 0,159 Valid

6 Soal 29 0,651 0,159 Valid

7 Soal 30 0,717 0,159 Valid

8 Soal 31 0,765 0,159 Valid

9 Soal 32 0,580 0,159 Valid

10 Soal 33 0,539 0,159 Valid

11 Soal 34 0,435 0,159 Valid

12 Soal 35 0,683 0,159 Valid

13 Soal 36 0,575 0,159 Valid

14 Soal 37 0,668 0,159 Valid

15 Soal 38 0,651 0,159 Valid

16 Soal 39 0,633 0,159 Valid

17 Soal 40 0,705 0,159 Valid

18 Soal 41 0,782 0,159 Valid

19 Soal 42 0,766 0,159 Valid

20 Soal 43 0,729 0,159 Valid

21 Soal 44 0,653 0,159 Valid

(55)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan suatu instrumen. Instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabelitas instrumen agar dapat dipercaya maka digunakan rumusAlphayaitu:

a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh b. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus:

=

(∑ )

− 1

c. Menghitung varians total dengan rumus :

=

(∑ )

− 1

d. Mengitung reliabilitas dengan rumus:

=

k

k − 1

1 −

∑ a b

∑ a

t

Keterangan :

r11 : Reliabilitas

k : banyaknya butir pertanyaan ∑ a2b : jumlah varians butir

∑ a2t : jumlah varians total

(56)
[image:56.595.108.500.152.540.2]

e. Hasil uji reliabilitas

Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,929 45

(57)

39

A. Gambaran Umum Pepustakaan SMP Negeri 131 Jakarta

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta dirintis sejak berdirinya SMP Negeri 131 Jakarta yaitu tahun 1979. Perpustakaan merupakan bagian integrasi dari sekolah yang bertujuan menyediakan bahan-bahan pelajaran dan sumber-sumber yang tercetak maupun yang tidak tercetak yang disusun menurut suatu aturan tertentu dengan fungsi utama membantu SMP Negeri 131 Jakarta di mana perpustakaan ini bernaung untuk mencapai tujuan dibidang pendidikan, pelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Sampai saat ini perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta mempunyai koleksi bahan pustaka dalam bentuk buku perpustakaan, buku referensi, kamus, ensiklopedia, fiksi dan non fiksi, majalah dan sebagainya.

Koleksi perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta di kelompokan menurut subjek berdasarkan sistem Dewey (Dewe Decimal Classification) pengaturan koleksi di rak berdasarkan pada urutan nomor kelas yang diawali nomor 000 sampai 999.

2. Manfaat Perpustakaan Sekolah

a. Menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. b. Pemperkaya pengalaman belajar murid-murid

c. Menanam kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

d. Mempercepat proses penguasaan teknik membaca. e. Mambantu perkembangan kecakapan bahasa. f. Melatih murd-murid kearah tanggungjawab.

(58)

i. Membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Visi dan Misi Perpustakaan VISI

Menjadi perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta yang ideal dalam upaya menciptakaan masyarakat gemar membaca.

MISI

Menciptakaan kebiasaan membaca masyarakat sekitar pada umumnya siswa-siswi SMP Negeri 131 Jakarta pada khususnya.

4. Koleksi Perpustakaan

a. Bahan pustaka berupa katagori buku

[image:58.595.110.507.270.684.2]

Adapun rincian jumlah dan jenis koleksi di perpustakaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah buku berdasarkan DCC

Kode Kategori Judul

000 Karya umum 198

100 Filsafat 14

200 Agama 427

300 Ilmu sosial 3611

400 Bahasa 3679

500 Sains 868

600 Teknologi 53

700 Kesenian dan Olah raga 295

800 Kesasatraan 254

(59)

b. Bahan pustaka berupa katagori non buku: 1) Film-film prndidikan

2) Kaset pembelajaran 3) Video (VCD) 4) Peta

5) Globe

6) Beda miniatur (boneka dengan busana 30 provinsi dan boneka miniatur dunia)

7) Mata uang asing 5. Tenaga Perpustakaan

Perpustakaan SMP Negeri 131 Jakarta memiliki empat tenaga perpustakaan (pustakawan). Adapun susunan adalah sebagai berikut:

Kepala Perpustakaan : Slamet Riyadi S.Pd Layanan Teknis : Rukiyah

Layanan Pemakai : Suhendi

6. Peraturan Penggunaan Fasilitas Perpustakaan a. Pemakai perpustakaan

1) Kesempatan untuk memasuki perpustakaan dan menggunakan bahan pustaka atau fasilitas perpustakaan terbuka bagi guru, karyawan dan siswa SMP Negeri 131 Jakarta dengan menunjukan identitas yang berlaku.

Catatan : tamu bisa menggunakan fasilitas di atas dengan izin dari kordinator perpustakaan.

2) Guru, karyawan dan siswa SMP Negeri 131 Jakarta yang sudah memiliki kartu peminjaman dapat meminjam bahan pustaka.

(60)

b. Pemanfaatan koleksi

1) Koleksi referensi (kamus, ensiklopedi, karya tulis dsb) tidak boleh dipinjam keluar perpustakaan.

2) Majalah atau koran tidak boleh dipinjam keluar dari perpustakaan.

3) Buku koleksi atau buku pelajaran boleh dipinjam dengan aturan jangka pendek dan jangka panjang.

c. Jam layanan

Senin–kamis : 06.30–14.00 Jum’at : 06.30–11.20 7. Pelayanan Perpustakaan

a. Pelayanan peminjaman jangka pendek:

Pemijaman maksimal 3 (tiga) buku untuk jangka waktu 1 minggu dengan perpanjangan waktu 1 kali.

b. Pelayanan peminjaman untuk jangka panjang:

Peminjaman maksimal 8 (delapan) buku untuk jangka waktu 1 tahun.

c. Sangsi

Keterlambatan pengembalian bahan pustaka dikenakan denda Rp.500,- (lima ratus rupiah) untuk setiap buku/hari, tanpa peringatan terlebih dahulu.

8. Tugas Kerja Pengelola Perpustakaan a. Kepala perpustakaan bertugas:

1) Membuat perencanaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah yang dibuat setiap tahun ajaran baru.

2) Mendayagunakan semua sumber yang ada baik sumber manusia maupun material.

3) Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan sekolah sehingga semuanya mengarah pada tujuan.

(61)

5) Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.

6) Mengadakan hubungan kerjasama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, semua wali kelas dan guru-guru dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

7) Mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar, khusunya dengan perpustakaan sekolah lain seperti pegadaan bahan-bahan pustaka, memecahkan masalah-masalah pengelolaan, kerjasama menyelenggarakan pameran buku dsb. 8) Mengadakan penilaian terhadap penyelenggaraan perpustakaan

sekolah.

b. Staf perpustakaan bertugas :

1) Petugas pelayanan teknis bertugas:

1. Merencanakan dan melakukan pengadaan bahan-bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan.

2. Menginterventarisasi bahan-bahan pustaka ke dalam buku induk atau buku inventaris.

3. Mengklasifikasi bahan-bahan pustaka menurut sistem klasifikasi tertentu.

4. Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah. 5. Membuat label buku atau “call number”

6. Menyusun bahan-bahan pustaka menurut aturan yang berlaku.

2) Petugas pelayanan pembaca bertugas: 1. Melayani peminjaman buku

2. Melayani pengembalian buku-buku yang dipinjam

3. Memberikan pelayanan bimbingan belajar khususnya pada siswa kelas VII .

(62)

9. Program Kerja Perpustakaan

a. Pembelian koleksi buku dan referensi b. Pembelian buku paket

c. Pembelian majalah, koran dan tabloid

d. Pembelian perlengkapan perlengakapan; peta globe dan benda budaya

e. Mangadakan pameran, bedah buku, dan seminar

f. Mangadakan kunjungna dan studi banding ke perpustakaan lain. g. Mengikuti sertakan pegawai untuk seminar pustakawan

h. Melakukan briefing triwulan tenaga pustakawan SMP Negeri 131 Jakarta.

i. Mengadakan pelatihan untuk pustakawan.

j. Menciptakan ruangan baca guru, karyawan, dan siswa yang nyaman.

(63)
[image:63.595.110.507.189.628.2]

B. Grafik Pengunjung

Grafik pe

Dari grafik 10 orang, kelas keseluruhan 496 VIII 638 orang, ke (16,80%). Dibula IX 370 orang de demikian, dari da Dapat disimpulka ditingkatkan agar 0 500 1000 1500 2000 Agustus 9%

engunjung dan Peminjaman Buku Perpus

Gambar 4.1

pengunjung perpustakaan SMP Negeri 131 Jak Tahun pelajaran 2013-2014

afik pengunjung perpustakaan di atas dibulan ag las VIII 245 orang, kelas IX 241 orang 496 orang (9%). Dibulan september kelas VII

g, kelas IX 485 orang dengan jumlah keseluruha

Gambar

Gambar 2.1Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1Jadwal Pengolahan Skripsi di SMP Negeri 131 Jakarta
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan produksi padi tahun 2013 diperkirakan disebabkan oleh peningkatan produktivitas sebesar 1,67 kuintal/hektar (3,74 persen), sedangkan luas panen diperkirakan

Penelitian ini menekankan pada pengaruh penggunaan belimbing wuluh terhadap kualitas ekternal telur ayam (berat telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur

3 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk teks caption, dengan memberi dan meminta informasi

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Peserta Didik. di MTsN 6 Tulungagung ” ini

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ukuran perusahaan, debt to equity ratio, profitabilitas, ukuran Kantor Akuntan Publik, opini auditor, perusahaan

Jika seseorang mengalami keberhasilan maka efikasi dirinya akan meningkat, dan tingginya efikasi diri akan memotivasi individu secara kognitif untuk bertindak secara lebih

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

P1= Tampilan aplikasi menarik, P2= Media pembelajaran ini interaktif, P3= Media pembelajaran olahraga bulutangkis ini mudah digunakan, P4= Materi sesuai dengan