• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN MENGENAI ATMOSFER TOKO PADA BLANK WEAR CLOTHING CO CABANG AH NASUTION BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN MENGENAI ATMOSFER TOKO PADA BLANK WEAR CLOTHING CO CABANG AH NASUTION BANDUNG"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian di Indonesia semakin menarik terutama di sektor retail dengan persaingan yang akan semakin tinggi karena kemungkinan pesaing dari Luar Negeri melakukan kegiatannya di Indonesia. Pengusaha Indonesia saat ini secara agresif melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah usahanya untuk menyaingi pengusaha retail dari Luar negeri dan ini menjadi salah satu indikator bahwa perkembangan industri retail memiliki prospek yang cukup baik. Indikator lain yang menjadi tolak ukur berkembangnya bisnis retail adalah tingkat hunian pusat perbelanjaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di satu sisi keadaan ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi pihak konsumen, karena banyaknya pilihan yang ditawarkan sehingga memungkinkan konsumen untuk memilih toko yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar perusahaan dapat unggul atau bahkan dapat bertahan dan terus berlangsung, perusahaan memerlukan filosofi baru.

(2)

outlet) yang terus bertumbuhan di Bandung menjadi salah satu daya tarik utama. Saat ini diperkirakan ada sekitar 300-an tempat belanja semacam itu di Bandung.

Dari sekian banyak pilihan factory outlet dan distribution outlet yang ada, banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih factory outlet tertentu. Masing-masing konsumen memiliki harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli, dimana mereka akan membelinya, dengan harga berapa produk tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan.

Distro Blank Wear adalah salah satu perusahaan ritel berbasis Distro yang menawarkan produk seperti baju, celana, sepatu, sandal dan assesories lainnya. Di Bandung perusahaan Blank Wear memiliki 2 cabang diantaranya berada di JL AH. Nasution, dan JL Sultan Agung. Blank Wear yang berada di Jalan AH. Nasution merupakan pusatnya dan daerah ini jauh dari pusat kota bandung.

(3)

Atmosfer Toko sebagai salah satu sarana komunikasi dapat berakibat positif dan menguntungkan dibuat sedemikian menarik. Tetapi sebaliknya mungkin dapat menghambat. Suatu pemasaran yang dilakukan retail karena konsumen akan merasa nyaman berbelanja jika Atmosfer toko atau suasana lingkungan tokonya mendukung. Minimal konsumen atau calon konsumen akan merasa betah berlama-lama berbelanja didalam toko dan semakin memperbesar peluang konsumen untuk melakukan pembelian.

Berdasarkan survei awal terhadap 30 konsumen yang datang ke Blank Wear didapatkan hasil sekitar 50% menyatakan atmosfer dan suasana Blank Wear kurang menarik, 40 % menyatakan Atmosfer toko pada Blank Wear biasa saja dan sisanya menyatakan baik. Pernyataan diatas didasarkan pada kurang nyamannya atmosfer toko pada Blank Wear sehingga konsumen berani berpendapat bahwa pelaksanaan atmosfer toko pada Blank Wear Bandung tidak begitu membuat nyaman konsumen yang datang. Hal ini di sebabkan karena eksterior toko kurang membuat nyaman terlihat dari lahan parkir yang tidak teratur dan interior yang tidak begitu nyaman terlihat dari udara di dalam ruangan yang panas di tambah pajangan produk yang mengakibatkan konsumen merasa risih karna kurang luasnya area untuk konsumen melihat-lihat di dalam toko.

(4)

KONSUMEN MENGENAI ATMOSFER TOKO PADA BLANK WEAR CLOTHING CO JL. AH NASUTION BANDUNG.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

Atmosfer toko sebagai salah satu sarana komunikasi dapat berakibat positif dan menguntungkan dibuat sedemikian menarik. Blank Wear yang berada di Jalan AH Nasution Bandung merupakan salah satu Cabang yang terletak agak jauh dari pusat kota Bandung, jadi untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal. Salah satu cara perusahaan untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan adalah dengan memperhatikan Atmosfer pada toko. Berdasarkan survey awal, konsumen menanggapi bahwa atmosfer toko pada Blank Wear Clothing Co di jalan AH Nasution Bandung tidak begitu nyaman karna kurang luasnya area untuk konsumen melihat-lihat di dalam toko dan tempratur udara yang tidak sesuai.

Dari pernyataan diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan Atmosfer toko yang dilakukan oleh toko Blank Wear Clothing Co yang terletak di jalan AH Nasution Bandung.

(5)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan Atmosfer dan bagaimana penilaian konsumen mengenai Atmosfer toko pada Blank Wear yang terletak di jalan AH Nasution.

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian tentang atmosfer toko adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Atmosfer toko yang dilakukan oleh perusahaan Blank Wear Clothing Co yang terletak di jalan AH Nasution Bandung.

2. Untuk mengetahui Analisis penilaian konsumen mengenai Atmosfer toko pada perusahaan Blank Wear Clothing Co yang terletak di jalan AH Nasution Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahan terutama sebagai informasi untuk menentukan Atmosfer toko yang baik.

b. Bagi Pihak Lain

(6)

2. Kegunaan Akademis

Penulis berharap Tugas Akhir ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis, Perusahaan maupun pembaca pada umumnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai Atmosfer toko yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya mempertahankan konsumen agar tidak berpindah ke tempat pesaing.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pelaksanaan Atmosfer toko, yang selanjutnya untuk memenuhi syarat untuk menuntaskan pendidikan Diploma III program studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

c. Peneliti Lain

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi kehidupan pihak atau penulis lain dan dapat dijadikan sumber informasi mengenai pelaksanaan Atmosfer toko.

d. Bagi Almamater

(7)

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan penulis untuk menyusun tugas akhir dilakukan di Distro Blank Wear Clothing Co Jl AH Nasution Bandung. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2009, adapun jadwal penelitian terlihat seperti pada table di bawah ini :

Tabel. 1.1

Rancangan Dan Waktu Penelitian

No.

Kegiatan

Bulan

Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penelitian pendahuluan

2 Penulisan isian penelitian

3 Pengumpulan data

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.1 Kajian Pustaka 1.1.1 Pengecer

2.1.1.1 Pengertian Pengecer

Pengecer atau kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi bisnis ritel, menurut Hendri Ma’ruf (2006:7) bisnis ritel adalah kegiatan usaha barang

atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga dan rumah tangga. Philip Kotler (2003:215) yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan mendefinisikan usaha eceran (ritel) adalah semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan untuk bisnis.

Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2006:163) “Penjualan eceran meliputi

semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, dan bukan isnis.

(9)

2.1.1.2Karakteristik dan Fungsi Pengecer

Persaingan kekuasaan besar-besaran sedang terjadi diantara pabrik dan pengecer untuk akses ke konsumen. Perusahaan-perusahaan yang kaya dan berkuasa adalah perusahaan yang dapat mengusahakan pabrik dan menyesuaikan barang mereka dengan para pengecer kecil. Para pengecer mengjar inovasi dalam keefektifan dan produktifitas dengan keagresifan dan semangat kompetitif. Kompetisi ini mensyratkan fokous lebih besar pada bagaimana konsumen membeli.

Sering penjualan eceran melibatkan pembelian-pembelian impulse dan pembelian yang tidak terencana. Survey telah menunjukan bahwa besar konsumen mengacuhkan iklan-iklan di surat kabar sebelum melakukan pembelian, tidak menyiapkan daftar-daftar belanjaan sebelum berbelanja atau penyimpangan dari daftar-daftar setelah berada di dalam toko, dan membeli barang-barang yang benar-benar tidak direncanakan. Hal ini menandakan pentingnya nilai rak-rak untuk memajang dan meletakan barang tersusun rapih, tanda-tanda yang menujukan lokasi barang di dalam toko terpasang dengan jelas dan suasana took yang menarik. Pakaian, tas, dan item-item lainnya dapat dijual sebagai barang-barang cepat terjual jika barang tersebut ditempatkan di lokasi-lokasi yang mudah dilihat dan ditempatkan di counter yang padat dikunjungi oleh konsumen.

(10)

mempertahankan pelanggan dengan menawarkan lokasi yang dekat, jenis barang yang khusus atau unik, pelayanan yang lebih baik daripada pesaing, tempat parker yang luas. Keuntungan konsumen mengunjungi toko, konsumen dapat memilih barang yang akan dibelinya dengan leluasa sehingga dapat membandingkan dengan barang laiinya seperti merek, model dn ukuran.

Menurut Bermen dan Evans (2001:12) karakteristik retailing ada tiga yaitu : small average sale, impulse purchases, popularity of stores.

1. Small Average Sale

Tingkat penjualan pada retailing tersebut relative kecil, dikarenakan memang target konsumen akhir yang membeli dalam jumlah sedikit.

2. Impulse purchases

Tingkat penjualan pada retailing sebagian besar merupakan pembelian yang tidak direncanakan. Disinilah letak kunci dari manajemen pengecer untuk menarik penjualan dengan melakukan strategi yang dapat mendorong tingkat pembelian tidak direncanakan ini.

3. Popularity of stores

(11)

Seorang pengecer memuaskan para produsen atau pemasok dengan cara membeli beberapa jenis barang mereka yang terbatas, dalam jumlah yang lebih besar. Pengecer memuaskan para konsumen dengan cara menawarkan berbagai jenis barang dan jasa, yang dikumpulkan dari sejumlah sumber, dan dengan cara menjualnya dalam jmlah-jumlah yang kecil. Jenis barang yang beragam memungkinkan para konsumen untuk melakukan one-stop-shopping, dan para konsumen dapat memilih dan membeli berbagai versi produk dan jumlah yang mereka inginkan.

2.1.1.3Jenis-Jenis Pengecer

Badan usaha penjualan eceran sangat beraneka ragam dan bentuk-bentuk barupun terus bermunculan. Beberapa pengelompokan telah ditemukan. Untuk tujuan tersebut maka kita akan membahas tentang jenis-jenis Pengecer menurut Kotler (2005 : 215) yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan.

1. Pengecer Toko

Para pembeli dalam pusat perbelanjaan modern dewasa ini dapat berbelanja di bermacam-macam toko, meliputi toserba, butik, toko potongan harga, kedai makanan cepat siap, pengecer jasa seperti misalnya biro perjalanan dan pialang, dan lain sebagainya.

(12)

mengalami masa kemerosotan. Jenis-jenis toko pengecer yang muncul duluan membutuhkan waktu yang lama guna mencapai kedewasaan, tetapi jenis-jenis pengecer yang muncul belakangan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mencapai kedewasaannya.

2. Toko khusus

ebuah toko khusus menjual satu lini produk yang terbatas dengan macam barang yang cukup benyak dalam lini tersebut. Contoh-contoh pengecer khusus adalah toko pakaian, toko alat-alat olah raga, toko perabot rumah, toko bunga dan took buku. Took-toko bias dogolongkan lagi menurut tingkat keterbatasan lini produk mereka. Sebuah toko pakaian akan menjadi sebuah toko dengan satu lini; sebuah toko pakaian pria akan menjadi sebuah toko dengan lini terbatas; dan sebuah toko pakaian adat akan menjadi toko super khusus. Beberapa pengamat berpendapat bahwa toko-toko super khusus akan timbul sangat cepat pada masa mendatang.

3. Toko Serba Ada

Sebuah toko serba ada menjual bebrapa lini produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah, barang rumah tangga, dimana masing-masing dijalankan sebagai toko tersendiri yang dikelola oleh para spesialis.

(13)

kelompok toko khusus, dan gudang pengecer, lalu lntas yang padat, system parkir yang tidak memadai, dan kelesuhan di pusat kota yang membuat perbelanjaan di pusat kota kurang menarik.

4. Toko Swalayan

Sebuah toko swlayan (supermarket) menganut operasi swalayan, volume barang tinggi, laba sedikit, biaya rendah. Toko ini, yang secara relatif besar, “dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen seluruhnya baik makanan, binatu, dan barang-barang untk keperluan rumah tangga”. Saat ini terdapat 50.300 toko swalayan lebih

(14)

5. Toko Barang Kebutuhan Sehari-hari

Toko bahan pangan merupakan toko yang relatif kecil, terletak dekat daerah pemukiman. Toko demikian dibuka lebih lama tujuh hari dalam seminngu, dan menjual lini produk kebutuhan sehari-hari yang perputarannya tinggi. Contohnya adalah Sevebs-Elevens dan White hen Pantries. Jam buka yang panjang dan pemakaian oleh konsumen terutama untuk mengisi pembelian mengakibatkan operasi toko ini relatif mahal. Namun demikian mereka memenuhi kebutuhan pembeli yang penting, dan orang-orang nempaknya mau membayar barang-barang keperluannya. Toko semacam ini telah berkembang dari kurang lebih 2000 buah pada tahun 1957 menjadi 42.657 pada tahun 1984, dengan penjualan $20 milyar.

6. Superstore, Toko Gabungan, dan Hypermart

(15)

prinsip-prinsip penjualan gudang pengecer. Produk-produk yang sering dibeli seringkali lebih beraneka daripada produk yang dibeli secara rutin, termasuk perabot rumah, alat-alat ringan dan berat, pakaian dan barang -barang lain yang banyak jumlahnya. Pendekatan dasarnya adalah pameran dalam jumlah yang besar dan sedikit mungkin ditangani oleh karyawan toko, dengan potongan harga yang diberikan kepada para pelanggan yang berminat untuk membeli alat-alat berat dan perabot rumah dari toko itu.

7. Toko Pemberi Potongan Harga

(16)

8.738 toko serba ada yang member potongan harga, dengan hamper $622 milyar dalam volume penjualan.

Pada tahun-tahun terakhir, persaingan hebat antar toko-toko potongan harga sendiri dan antara toko-toko potongan harga dengan toko-toko serba ada, telah menyebabkan banyak toko-toko potongan harga untuk meningkatkan dagangannya. Mereka telah memperbaiki dekor, menambah barang produk baru seperti pakaian, menambah pelayanan yang lebih besar seperti penguangan cek dan pengaduan yang mudah, dan membuka cabang-cabang baru di pusat-pusat belanja dipinggiran kota. Semuanya itu menjurus ke biaya operasi yang lebih tinggi dan memaksa harga naik lebih tinggi. Lebih-lebih toko serba ada sering memotong harga untuk bersaing dengan toko-toko yang memberi potongan harga, dan dengan demikian perbedaan diantara keduannya makin lama makin kabur. Penjualan eceran dengan potongan harga telah bersih dari toko barang dagangan umum ke toko barang khusus, isalnya toko alat olah raga, toko peralatan stero, dan toko buku.

8. Toko Gudang

(17)

ditumpuk dalam deretan bertingkat yang rapi. Mereka memasuki sebuah ruang pamer yang berisi kurang lebih 200 perabot yang dipamerkan secara menarik. Pada saat pelanggan membayar, berangkat, dan menuju ke pintu masuk muatan, barang tersebut telah siap.

9. Toko Pamer Katalog

(18)

2.1.2 Bauran Eceran

Dalam melakukan aktifitas penjualan, pengecer memerlukan strategi yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, dimana strategi pemasaran dicerminkan sebagai suatu program yang dikenal sebagai bauran eceran.

“ bauran eceran adalah kombinasi dari factor-faktor ritel yang digunakan untuk memuaskan kebuthan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli”. Hendri Ma’ruf (2005:113)

Dari defenisi diatas tang telah dikemukakan oleh Hendri Ma’ruf, enam

variable eceran atau factor-faktor bauran eceran diantaranya meliputi : a) Lokasi

b) Barang Dagangan c) Harga

d) Promosi e) Pelayanan f) Atmosfer

2.1.3 Atmosfer Toko 2.1.3.1 Pengertian Atmosfer

(19)

aroma, rasa, sentuhan, konsep : idecitra dan semakin senang pelanggan berada di gerai itu.

Tetapi penataan yang canggih memerlukan penanganan ahli dan memerlukan bahan baku yang tidak murah. Karena itu, penataan yang canggih biasa terjadi pada gerai yang mampu yang menghasilkan banyak penjualan dan keuntungan. Ini terjadi pada gerai menengah dan besar dan gerai khusus seperti gerai kosmetik. Gerai kosmetik yang khusus menjual barang kecantikan yang mengombinasikan semua unsur yang dapat memikat konsumen dalam hal visual, senual, mental, yaitu berupa cahaya, music, merchanding, tata udara, dan alat bantu berupa layar sentuh untuk mencari informasi.

Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2004:570) Suasana toko (store’s atmosfer merupakan unsur lain dalam persenjataan produk. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang membuat orang bergerak didalamnya dengan susah dan mudah. Setiap toko mempunyai “perasaan”, salah satu

toko suasana sembraut, toko yang lain menawan, toko ketiga mewah, dan toko keempat suram. Toko harus mempunyai suasana yang terencana yang sesuai dengan pasar sasaran dengan menggerakkan para pelanggan untuk membeli seperti yang

(20)

organisasi-organisasi yang bermunculan merupakan saingan dan tantangan yang harus dipikirkan oleh perusahaan. Atmosfer toko merupakan salah satu strategi untuk menyiasatinya sehingga dapat bersaing dan menarik konsumen serta mempertahankannya sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan.

Pengertian Atmosfer toko menurut Berman Revars yang dikutip oleh Buchari Alma (2005:60)

Atmosfer adalah suasana toko yang meliputi interior, exterior , tata letak, lalu lintas internal toko, kenyamanan udara, layanan, musik, seragam pramuniaga, pajangan barang disebut yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan membangkitkan keinginan untuk membeli.

Pengertian atmosfer menurt Hendri Ma’ruf (2005:206) :

“Atmosfer adalah suasana dalam toko yang menciptalakan perasaan tertentu dalam pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur “ desain interior,

pengaturan cahaya, tata suara sistem pengaturan udara dan pelayanan.”

2.1.3.2 Aspek-Aspek dari Atmosfer

Aspek-aspek atmosfer menurut Hendry Ma’ruf (2005;206) adalah sebagai berikut :

1. Visual

(21)

berdampak tempratur hangat, dan memberi kesan dekat.sementara warna hijau memberi dampak psikologis sangat tenang (very restful), dengan dampak tempratur dingin atau netral, dan memberi kesan jauh. Warna orange sama dengan warna kuning kecuali kesan tempratur hangat, sementara kuning sangat hangat.

Cahaya (lighting) adalah faktor penting lain dalam aspek visual. Cahaya yang penuh menambah kecerahan dan meningkatkan tingkat energi. Penempatan lampu secara tepat akan memberi efek sejuk meski terang. Penataan cahaya yang tepat jugamembuat warna menjadi sedikit berubah dari aslinya. Hal ini diperlukan untuk bagian-bagian tertentu dalam gerai. Ukuran dan bentuk adalah faktor lain dalam aspek visual.

2. Tactile

(22)

3. Olfactory

Yang berkaitan dengan bebauan/aroma: scent, fresbness. Tujuan penggunaan aroma adalah menciptakan kesan rasa tertentu, misalnya segar atau rasa lainnya seperti kesejukan. Aroma dapat juga digunakan untuk menstimulasi suasana tertentu, misalnya suasana kebun, suasana pesta. Pada jenis gerai tertentu dimana aspek olfactory amat mempengaruhi penggunaan wewangian, tanaman, atau unsur bebauan lainnya menjadi dominan.

4. Aural

Yang berkaitan dengan suara: volume, pitch, tempo. Suara dan musik menurut volume, pitch, temp berpengaruh pada suasana hati (mood). Musik yang lembut membuat pengunjung suatu gerai terpengaruh membeli lebih santai dibandingkan dengan musik yang berirama mars membuat bawah sadar pengunjung gerai terdorong menjadi cepat. Musik tidak selalu berarti harus digunakan. Beberapa jenis peritel tidak menggunakan musik di dalam gerainya.

2.1.3.3 Elemen-Elemen Atmosfer Toko

Lebih jauh dijelaskan bahwa terdapat beberapa elemen dalam penataan atmosfer toko Hendry Ma’ruf (2005;204), diantaranya :

1. Exterior (bagian luar toko) a. Bangunan luar toko

(23)

2. General Interior (bagian dalam toko) a. System pencahayaan

b. Tempratur udara c. Music

d. Aroma ruangan e. Kebersihan toko f. Karyawan g. Pengaturan gang 3. Store Layout

a. Pengelompokan Barang b. Penataan Barang

c. Label dan media pembungkus

2.2 Kerangka Pemikiran

Penataan interior amat mempengruhi konsumen secara visual, sensual, dan mental sekaligus. Semakin bagus dan menarik penataan interior sesuatu gerai semakin tinggi daya tarik pada pancaindra pelanggan : penglihatan, pendengaran, aroma, rasa, sentuhan, konsep ide citra dan semakin senang pelanggan berada di gerai tersebut.

(24)

gerai yang mampu yang menghasilkan banyak penjualan dan keuntungan. Ini terjadi pada gerai menengah dan besar dan gerai khusus seperti gerai kosmetik. Gerai kosmetik yang khusus menjual barang kecantikan yang mengombinasikan semua unsur yang dapat memikat konsumen dalam hal visual, senual, mental, yaitu berupa cahaya, music, merchanding, tata udara, dan alat bantu berupa layar sentuh untuk mencari informasi.

Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2004:570) Suasana toko (store’s atmosfer merupakan unsur lain dalam persenjataan

produk. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang membuat orang bergerak didalamnya dengan susah dan mudah. Setiap toko mempunyai “perasaan”, salah satu

toko suasana sembraut, toko yang lain menawan, toko ketiga mewah, dan toko keempat suram. Toko harus mempunyai suasana yang terencana yang sesuai dengan pasar sasaran dengan menggerakkan para pelanggan untuk membeli.

(25)

Pengertian Atmosfer toko menurut Berman Revars yang dikutip oleh Buchari Alma (2005:60)

Atmosfer adalah suasana toko yang meliputi interior, exterior , tata letak, lalu lintas internal toko, kenyamanan udara, layanan, musik, seragam pramuniaga, pajangan barang disebut yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan membangkitkan keinginan untuk membeli.

Pengertian atmosfer menurt Hendri Ma’ruf (2005:206) :

“Atmosfer adalah suasana dalam toko yang menciptalakan perasaan tertentu dalam pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur “ desain interior, pengaturan cahaya, tata suara sistem pengaturan udara dan pelayanan.”

Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa terdapat beberapa indikator dalam penataan dari atmosfer toko, diantaranya: (Hendri Ma’ruf, 2005:207)

a. Bagian luar toko (exterior)

Bagian luar toko (exterior) meliputi keseluruhan bangunan fisik yang termasuk didalamnya bentuk bangunan toko (desain, warna, style), lambang, logo, papan nama perusahaan, serta tempat parkir.

b. Bagian dalam toko (general interior)

(26)

c. Layout toko (store layout)

Yaitu tata letak yang merupakan rencana untuk menetukan lokasi dan mengelompokan serta penataan barang dagangan, label dan media pembungkus, serta fasilitas lainnya.

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran

Analisis Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer Toko Pada Distro Blank Wear Clothing Co JL AH Nasution Bandung

(27)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah “Analisis

Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer toko yang beralokasi di toko Blank Wear Clothing Co jalan AH Nasution Bandung.

Pada penelitian ini masalah yang diteliti adalah tentang tujuan pelaksanaan Atmosfer toko pada Blank Wear Clothing Co, Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer Toko Serta Masalah-Masalah yang dihadapi dalam Menganilisis Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer Toko Pada toko Blank Wear Clothing Co jalan AH nasution Bandung.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

(28)

3.2.2 Operasinalisasi Variabel

Berdasarkan metode yang penulis teliti, maka penulis mengambil permasalahan sebagai variabel penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

(29)

Musik

3.2.3.1Sumber Data (Primer dan Sekunder)

(30)

perusahaan dengan membuat beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada pihak yang terkait terhadap masalah penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain seperti artikel, literature, buku-buku, karya tulis lainnya dan termasuk data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan kedalam bentuk teble serta data-data dari perusahaan.

3.2.3.2Tehnik Penentuan Data 3.2.3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiono, 2008:115).

(31)

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Probabiliti Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi Random Sampling yang artinya pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi itu. (Sugiono, 2008:118).

Untuk mencari berapa besar sampel yang dapat mewakili dalam penelitian ini, digunakan populasi yang berjumlah 800 dari data konsumen per bulan, karena pihak perusahaan mengimput data konsumen yang datang satu kali dalam sebulan. dan rumus besar sampel untuk mengistemasi proporsi (Jalaludin Rahmat, 2004:82) dengan perhitungan rumus sebagai berikut :

(32)

Berikut ini dijelaskan tentang macam-macam tehnik pengumpulan data yang dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

1. Studi Lapangan ( Field Research )

Studi lapangan yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian ke lapangan atau ke perusahaan yang di jadikan objek penelitian secara lansung. Dalam tehnik ini terdapat dua cara yang dilakukan yaitu :

a. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati lansung terhadap objek penelitian dan aktifitas yang berorientasi pada permasalahan yang berhubungan dengan objek penelitian

b. Wawancara, yaitu tehnik pengmpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada objek yang terkait dengan penelitian.

2. Studi Kepustakaan ( Library Research )

(33)

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan materi laporan Tugas Akhir.

3. Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan Tugas Akhir.

3.2.5 Metode Analisis

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif suatu metode yang dilalkukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian untuk selanjutnya analisis ini adalah menjawab bagaimana penelitian konsumen terhadap atmosfer toko pada Blank Wear Bandung. Dimana penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap variable mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menggabungkan dengan variable lain. Dalam menganalisis secara deskriptif digunakan dalam bentuk table bentuk jumal dan persentase.

(34)

1. Nilai indeks minimum : skor terendah dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks minimum dengan indeks maksimum. 4. Jarak interval adalah interval ini dibagi dengan jumlah jenjang yang diinginkan.

Adapun perhitungannya sebagai berikut :  Skor minimum dalam presentase

 Skor Maximum dalam presentase

 Interval dalam presentase

(35)

Tabel. 3.2

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Krikteria

20% - < 36% 36% - < 52% 52% - < 68% 68% - < 84% 84% - < 100%

Sangat Tidak baik Tidak Baik

Cukup Baik Baik Sangat Baik

(36)

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Atmosfer pada toko Blank Wear Clothjing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dilakukan Berupa :

a. Ekterior yang terdiri dari Bangunan luar, Lambang papan nama perusahaan, Lahan parkir dirancang dan dan didesain dengan sederhana namun menarik dengan pemilihan warna yang di dominasi oleh warna Biru, dan juga lahan parkir yang cukup luas.

b. General Interior yang terdiri dari Tata cahaya yang digunakan menggunakan Lampu neon kecil-kecil, Kebersihan yang selalu diperhatikan, Tempratur udara yang didukung oleh 2 fasilitas AC, Alunan Musik yang mengalun bertemakan lagu-lagu modern, Karyawan yang memberikan pelayanan baik kepada pengunjung, pengaturan gang yang sedrehana tapi terlihat menarik. c. Store layout yang terdiri Pengelompokan barang yang rapi sehingga

(37)

Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung termasuk dalam kategori baik dengan skor 73.27% adapun uraiannya sebagai berikut :

a. General Interior dinilai baik dengan skor 73.02%, karena Tata Cahaya yang Sesuai, Toko yang bersih, Tempratur udara yang sesuai, Aroma ruangan yang sesuai, Alunan musik yang sesuai, Karyawan yang ramah dan Pengaturan gang yang menarik.

b. Store Layout dinilai baik dengan skor 71.63%, Karena pengelompokan barang yang rapi, Penataan barangnya juga rapi kemudian Label media pembungkus menarik.

c. Ekterior dinilai baik dengan skor 73.19%, karena Bagunannya menarik, Lambang dan papan nma perusahaan jelas kemudian Lahan parkir yang luas. 5.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian mengenai atmosfer pada toko Blank Wear Clothing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

(38)

dan luasnya toko.

(39)

Hendri Ma’ruf, 2005. Pemasaran Retail. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 2. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, Philip, Armstrong. 2004. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. PT Prenhallindo. Jakarta.

M. Taufik Amir. 2004. Manajemen Ritel. PPM. Jakarta

Redi Panuju, Komunikasi Bisnis,

Stanton, J William. 1996. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Cetakan Ketiga, Alfabeta.

(40)

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Blank Wear Clothing Co adalah perusahaan ritel yang bergerak di bidang distro pakaian dan assesoris yang berbasis di JL AH Nasution. Melalui usaha memberikan pelayanan yang memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, kami berusaha menjadi peritel yang baik.

Blank Wear Clothing Bandung berdiri pada tanggal 09 September 1999. Blank Wear Clothing Bandung itu dikelola oleh seorang pengusaha muda yakni Achmad Sony S. pada awalnya perusahaan ini merupakan usaha kecil-kecilan dengan modal yang kecil dan dengan jumlah pegawai hanya 5 (lima) orang. pertama perusahaan ini hanya menjual jaket dengan bahan parasut atau disebut juga raincoat dan dapat memesan jaket, celana jeans dan tas dengan desain yang konsumen telah sesuaikan, yang hanya melakukan promosi lewat pamphlet.

(41)

lainnya. Sehingga sampai saat ini Blank Wear Clothing Bandung mampu bertahan serta produk-produknya mampu dipasarkan sampai ke beberapa kota di Indonesia., seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bogor, Tanggerang, Makasar, Balikpapan, Bali, Jambi, Banjarmasin, Solo, Purwokerto, Samarinda, dan sekarang jumlah pegawainya pun bertambah menjadi 300 (tiga ratus) orang pegawai. Promosinya pun saat ini tidak hanya dengan pamflet akan tetapi bertambah dengan menggunakan media iklan yakni Sueve katalog, Ripple magazine, D’clik magazine yang merupakan barometer fashion dikalangan anak-anak muda, dan menjadi sponsor di berbagai event seperti bazzar, balap motor, dan olah raga extreme lainnya. Dengan promosi yang terus menerus dilakukan dan dengan keseriusan dalam memanajemennya maka setiap bulannya volume penjualan meningkat.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

(42)

STORE MANAGER

PROMOTION COORDINATOR

ADMINISTRATION COORDINATOR

STORAGE COORDINATOR baik dan tepat setiap karyawan akan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahlian dari masing–masing staf dan karyawannya. Begitu juga yang dilakukan secara selektif yaitu melihat kemampuan, bakat, dan minat dari karyawannya.

Agar tercapai efisiensi dan efektivitas bagi setiap karyawan dalam bekerja, perusahaan perlu menyusun dan menetapkan bagian organisasi yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab di lingkungan perusahaan. Hal ini dilaksanakan untuk menghindari bias atau kerancuan dan pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan.

Adapun Struktur organisasi Blank Wear Clothing Co Bandung dapat digambarkan pada gambar 2.1 yaitu sebagai berikut:

Sumber : Blank Wear Clothing Bandung, 2008.

(43)

tetap dipertahankan. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya.

Dalam membantu kelancaran kerja pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. tugas dari para staf hanya untuk memberikan bantuan, saran–saran dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan atau keputusan. Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf saja. Dipakai atau tidaknya saran– saran, nasehat-nasehat dari para staf, sepenuhnya tergantung pada pimpinan sendiri.

4.1.3 Job Description

Adapun tugas dari masing-masing departemen dari struktur organisasi diatas diantaranya:

a. Store Manager

1. Menyusun dan menetapkan rencana kerja secara periodik dalam upaya pencapaian target

2. Menyusun strategi penjualan

(44)

b. Promotion Coordinator

1. Mengawasi ketersediaan dan kelengkapan barang baik setiap hari maupun even khusus

2. Memastikan sarana dan prasarana yang ada di lapangan masih berfungsi dengan baik

3. Melakukan survey competitor dan melakukan analisa perbaikan 4. Membuat laporan penjualan dan omzet migguan dan bulanan c. Administration Coordinator

1. Mengeluarkan surat edaran resmi dari toko 2. Mencatat absen kehadiran karyawan

3. Membuat laporan pertanggungjawaban absen kehadiran karyawan setiap bulannya

d. Storage Coordinator

(45)

oleh para konsumen untuk mendapatkan produk distro secara modern dan menyuguhkan berbagai pilihan jenis barang–barang yang diproduksi, selain menyuguhkan produk-produk sendiri perusahaan menyuguhkan barang-barang dari partners perusahaan yang bisa memberikan banyaknya pilihan bagi para konsumen.

b. Order / Pesanan

Selain memproduksi barang–barang untuk dijual, perusahaan menerima order atau pesanan baik itu untuk merchandise, seragam, dan lain sebagainya.

c. Retail

Perusahaan menerima untuk meretailkan barang kepada para mitra usaha , memakai sistem pembayaran konsinyasi (consigment free) ataupun pembelian produk dengan sistem penjualan putus.

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden

(46)

Table 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 50 55.6%

Perempuan 40 44.4%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini, berjenis kelamin laki-laki sebesar 44.4 % dan berjenis kelamin perempuan sebesar 55.6 %. Dengan demikian mayoritras dalam penelitian ini yaitu berjenis kelamin perempuan, Karena di toko Blank Wear Clothing Co mayoritas menjual pakaian dan assesoris laki-laki.

2. Usia Responden

(47)

15-20 tahun 24 26.7%

21-30 tahun 42 46.7%

31-40 tahun 13 14.4%

40 tahun 7 7.8

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden adalah berusia 21-30 yaitu sebanyak 46,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden dalam penelitian ini adalah 21-30 tahun hal ini dikarenakan produk yang di tawarkan oleh Blank Wear rata-rata pakaian anak muda.

3. Pekerjaan

Dari data yang penulis peroleh mengenai pekerjaan pengunjung toko Blank Wear Clothing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dapat diketahi dari tabel berikut ini

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

(48)

4. Pengeluaran Perbulan

Untuk mengetahui pengeluaran perbulan para responden dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4

Pengeluaran Perbulan Responden

Besar Pengeluaran Frekuensi Presentase (%)

< Rp 1.000.000 24 26.7%

>1.000.000-Rp 2.500.000 42 46.7%

Rp >2.500.000-Rp 5.000.000 22 24.4%

>5.000.000 2 2.2%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Dari table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini pengeluaran perbulan antara Rp >1.000.000 – Rp 2.500.000.

5. Frekuensi Kunjungan

(49)

1 bulan sekali 53 58.9%

2-3 kali sebulan 28 31.1%

4-5 kali sebulan 9 10.0%

>5 kali sebulan 0 0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Dari table di atas dapat diketahui bahwa mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini melakukan kunjungan 1 kali kunjungan dalam satu bulan.

4.2.2. Atmosfer Toko Yang Dilakukan Oleh Blank Wear Clothing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung

Berikut ini diberikan gambaran mengenai Atmosfer Toko yang dilaksanakan oleh pihak Blank Wear Clothing Co yang terdiri dari Elemen Exterior, general interior, dan store layuot.

1. Exterior

a. Bangunan Luar Toko (desain, warna)

(50)

keberadaan Blank Wear yang cukup terlihat jelas. Papan nama tersebut berbentuk persegi panjang yang bertuliskan nama toko “Blank Wear” dan divariasikan dengan hitam juga putih sebagai warna backgroundnya .

b. Sarana Parkir

Sarana parkir di Blank Wear Cukup luas bila di bandingkan dengan ukuran toko.

2. General Interior

a. Tata Cahaya

Tata cahaya yang digunakan Blank Wear menggunakan lampu neon kecil-kecil yang dipasang di atas, dan penggunaannya disesuaikan dengan cuaca/cahaya pada hari tersebut, apabila cuaca terang lampu dinyalakan hanya beberapa saja tetapi kalau cuaca gelap lampu dipasang semua supaya seimbang dengan bangunan toko.

b. Kebersihan Toko

(51)

menggunakan pengharum ruangan manual yang beraroma bunga (aromatherapy). d. Musik

Suara musik yang mengalun bertemakan lagu-lagu yang telah di atur oleh pihak karyawan yang sudah ditunjuk untuk mengaturnya, biasanya lagu-lagu yang di putar adalah lagu-lagu yang sudah familier dengan para konsumen yang bertujuan untuk membuat nyaman para konsumen berada di toko Blank Wear.

e. Karyawan

Pelayanan yang dilakukan oleh para karyawan Blank Wear sangat baik kepada para konsumennya. Para karyawan di Blank Wear mengunakan pakaian seragam dengan perpaduan warna merah dan hitam.

f. Pengaturan Gang

Dalam ruangan Blank Wear cuma terdapat satu gang dan gang itu bisa di bilang sempit karna ruangannya juga kecil.

3. Store Layuot

a. Pengelompokan Barang

Pengelompokan barang dalam toko terlihat menarik dan sangat memudahkan para pengunjung untuk mencari barang yang mereka inginkan.

(52)

c. Label Pembungkus

Untuk label pembungkus digunakan kantong yang terbuat dari kertas karton yang berwarna merah dan ada terdapat nama toko di kantong tersebut.

4.2.3. Analisis Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer Toko Pada Blank Wear Clothing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung

Untuk mengetahui tentang Analisis Pelaksanaan Atmosfer Pada Toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung, maka dapat dilihat melalui tanggapan responden terhadap Atmosfer tersebut yang mencakup Tiga Indikator yaitu :

a) Eksterior, di dalam indikator akan di jelaskan mengenai bangunan luar toko, lambang papan nama perusahaan, lahan parkir.

b) General Interior, di dalam indikator ini akan di jelaskan mengenai pencahayaan, tempratur udara, music, aroma ruangan, kebersihan, karyawan, pengaturan gang. c) Store Layout, di dalam indikator ini akan di jelaskan mengenai pengelompokan

(53)

1. Eksterior

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan, Di bawah ini akan di jelaskan tentang tanggapan responden mengenai indikator ekterior yang terdiri banguan luar, lambing, papan nama prusahaan, lahan parkir.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Kemenarikan Bangunan Luar Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Menarik 6 6.7%

2 Menarik 45 50.0%

3 Biasa Saja 31 34.4%

4 Tidak Menarik 5 5.6%

5 Sangat Tidak Menarik 3 3.3%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

(54)

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 38 responden (42.2%) menjawab jelas terhadap pertanyaan kejelasan lambang, logo dan nama perusahaan toko dari Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan bahwa kejelasan lambing, logo dan nama perusahaan dari Blank Wear jelas, hal ini di karenakan bangunan luar toko terlihat sangat jelas karna lambang atau papan perusahaan terpampang dengan jelas.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Keluasan Lahan Parkir toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

(55)

dari Blank Wear luas, hal ini di karenakan keluasan parkir dinilai luas.

Berikut ini tanggapan responden mengenai Eksterior toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung.

Tabel 4.9

Tanggapan Konsumen Mengenai Eksterior Toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung

No Indikator Skor

1 Kemenarikan Bangunan Luar Toko 316

2 Lambang, Logo, Papan nama Perusahaan 310

3 Keluasan Lahan Parkir 335

Total 961

Analisa deskripsi tentang store layout pada toko Blank Wear Jl Dago Bandung dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 4.10

Skor Tanggapan Respondern Terhadap Eksterior

Skor Skor dalam (%)

961 961 × 100 % = 71.19% 5×3×90

(56)

36 % - < 52 % 52 % - < 68 % 68 % - < 84 % 84 % - < 100 %

Tidak Baik Cukup Baik

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel tentang tanggapan responden terhadap Eksterior menunjukan skor 71,19 % dan berada diantara 68 % - < 84 % dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap Eksterior toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dinilai baik,karena bangunan luar toko yang di nilai menarik, lambang, papan nama perusahaan jelas, lahan parkir yang di nilai luas.

2. General Interior

(57)

2 Sesuai 32 35.6%

3 Biasa Saja 50 55.6%

4 Tidak Sesuai 4 4.4%

5 Sangat Tidak Sesuai 0 0.0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 50 responden (55.6%) menjawab biasa saja terhadap pertanyaan kesesuaian tata cahaya pada toko dari Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan bahwa kesesuaian tata cahaya pada toko dari Blank Wear biasa saja, hal ini di karenakan tata cahaya pada toko Blank Wear terlihat biasa saja dan sebagian barang tidak terlihat jelas.

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Terhadap Kebersihan Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Bersih 11 12.2%

Sumber : Data primer yang diolah

(58)

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Tempratur Udara Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Sesuai 3 3.3%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 52 responden (57.8%) menjawab sesuai terhadap pertanyaan kesesuaian tempratur udara Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan bahwa kesesuaian tempratur udara dari Blank Wear sesuai, hal ini di karenakan pengaturan udara yang disesuaikan dengan ukuran bagunan.

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Aroma Ruangan Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Sesuai 3 3.3%

(59)

kesesuaian aroma ruangan dari Blank Wear biasa saja, hal ini di karenakan Blank Wear hanya menggunakan pengharum ruangan yang manual.

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Alunan Musik Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Sesuai 2 2.2%

2 Sesuai 50 55.6%

3 Biasa Saja 37 41.1%

4 Tidak Sesuai 1 1.1%

5 Sangat Tidak Sesuai 0 0.0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

(60)

2 Ramah 51 56.7%

3 Biasa Saja 10 11.1%

4 Tidak Ramah 1 1.1%

5 Sangat Tidak Ramah 0 0.0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 51 responden (56.7%) menjawab ramah terhadap pertanyaan keramahan karyawan pada toko Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan bahwa keramahan karyawan dari Blank Wear ramah, hal ini di karenakan karyawan melayani pembeli dengan baik..

Tabel 4.18

Tanggapan Responden Terhadap Pengaturan Gang Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Sesuai 3 3.3%

Sumber : Data primer yang diolah

(61)

Berikut ini tanggapan responden mengenai General Interior toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung.

Tabel 4.19

Tanggapan Responden Terhadap general Interior Toko

No Indikator Skor

1 Kesesuaian Tata Cahaya 306

2 Kebersihan Toko 351

3 Kesesuaian Tempratur Udara 325

4 Kesesuaian Aroma Ruangan 307

5 Kesesuaian Alunan Musik 323

6 Keramahan Karayawan 376

7 Pengaturan Gang 312

Total 2300

Analisa deskripsi tentang General Interior pada toko Blank Wear Jl Dago Bandung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.20

Tanngapan Skor Responden Mengenai General Interior

Skor Skor dalam (%)

2300 2300 × 100 % = 73.02% 5×7×90

(62)

36 % - < 52 % 52 % - < 68 % 68 % - < 84 % 84 % - < 100 %

Tidak Baik Cukup Baik

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel tentang tanggapan responden terhadap General Interior menunjukan skor 73,102 % dan berada diantara 68 % - < 84 % dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap General Interior toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dinilai baik, karena responden menilai Tata cahaya, Kebersihan, Tempratur udara, Aroma ruangan, Musik, Karyawan baik.

3. Store Layout

(63)

2 Rapi 45 50.0%

3 Biasa Saja 37 41.1%

4 Tidak Rapi 3 3.3%

5 Sangat Tidak Rapi 0 0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 45 responden (50.0%) menjawab rapi terhadap pertanyaan kerapihan pengelompokan barang pada Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan bahwa kerapihan pengelompokan barang dari Blank Wear rapi, hal ini di karenakan pengelompokan barang yang di tata dengan baik..

Tabel 4.23

Tanggapan Responden Terhadap Kerapihan Penataan Barang Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Rapi 5 5.6%

Sumber : Data primer yang diolah

(64)

Tabel 4.24

Tanggapan Responden Terhadap Kemenarikan Label dan Media Pembungkus Pada Toko

No Kategori Penilaian Frekwensi Presentase %

1 Sangat Menarik 7 7.8%

2 Menarik 43 47.8%

3 Biasa Saja 35 38.8%

4 Tidak Menarik 5 5.6%

5 Sangat Tidak Menarik 0 0%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu 38 responden (42.2%) menjawab menarik terhadap pertanyaan kemenarikan label dan media pembungkus pada Blank Wear Cloting Co dengan demikian dapat dismpulkan kemenarikan label dan media pembungkus dari Blank Wear menarik.

(65)

1 Kerapian Pengelompokan Barang 320

2 Kerapian Penataan Barang 325

3 Kemenarikan Label dan Media Pembungkus 322

Total 967

Analisa deskripsi tentang store layout pada toko Blank Wear Jl Dago Bandung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.26

Skor Tanggapan Responden

Skor Skor dalam (%)

967 967 × 100 % = 71.63 % 5×3×90

(66)

20 % - < 36 % 36 % - < 52 % 52 % - < 68 % 68 % - < 84 % 84 % - < 100 %

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel tentang tanggapan responden terhadap Store Layout menunjukan skor 73,102 % dan berada diantara 68 % - < 84 % dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap General Interior toko Blank Wear Clothing Co Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dinilai baik, karena pengelompokan barang di atur dengan baik, penataan barang dirancang dengan baik, label dan media pembungkus menarik.

(67)

No Keterangan Skor Presentase (%) Kriteria

1 Eksterior 961 71.19% Baik

2 General Interior 2300 73.02% Baik

3 Store Layout 967 71.63% Baik

Total 4228

Analisa deskripsi tentang Atmosfer toko Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.29

Skor Tanggapan Responden Mengenai Atmosfer Toko Pada Blank Wear Cabang AH Nasution Ujung Berung Bandung

Skor Skor dalam (%)

4228 4228 × 100 % = 72.27 % 5×13×90

(68)

20 % - < 36 % 36 % - < 52 % 52 % - < 68 % 68 % - < 84 % 84 % - < 100 %

Sangat TidakBaik Tidak Baik Cukup Baik

Baik Sangat Baik

(69)

ANALYSIS OF CONSUMER ASSESSMENTS OF THE ATMOSPHERE IN THE BLANK WEAR CLOTHING CO STORE

BRANCH NASUTION BANDUNG

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh : AGUNG PRIYO P

21404722

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(70)

ix

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 10

(71)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN ii MOTTO iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 5

1.4. Kegunaan Penelitian 6

a. Kegunaan Praktis 6

b. Kegunaan Akademis 6

(72)

vi

2.1. Kajian Pustaka 9

2.1.1. Pengecer 9

2.1.1.1. Pengertian Pengecer 9

2.1.1.2. Karakteristik dan Fungsi Pengecer 9

2.1.1.3. Jenis-jenis Pengecer 12

2.1.2. Bauran Eceran 19

2.1.3. Atmosfer Toko 19

2.1.3.1. Pengertian Atmosfer 19

2.1.3.2. Aspek-aspek dari Atmosfer 21

2.1.3.3. Elemen-elemen Atmosfer Toko 23

2.2 Kerangka Pemikiran 24

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian 28

3.2. Metode Penelitian 28

3.2.1. Desain Penelitian 28

3.2.2. Operasionalisasi Variabel 29

3.2.3. Metode Penarikan Sampel 29

3.2.3.1. Sumber Data 29

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data 31

3.2.3.2.1. Populasi 31

3.2.3.2.2. Sampel 32

3.2.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 33

(73)

vi

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan 38

4.1.3. Job Description 40

4.1.4. Aspek Perusahaan 42

4.2. Pembahasan Penelitian 42

4.2.1. Karakteristik Responden 43

4.2.2. Atmosfer Toko Yang Dilakukan Oleh Blank Wear Bandung 46 4.2.3. Analisis Penilaian Konsumen Mengenai Atmosfer Toko 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Saran 67

DAFTAR PUSTAKA 69

(74)

Alamat : Jl Cinambo No 126

E-mail : oenx_126@yahoo.com

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung 14 April 1985

Agama : Islam

Tinggi / Berat Badan : 178/ 60

Status : Belum Menikah

Pendidikan Formal

TK 1992-1993

SD Bina Harapan 1993-1999 SMP Santo Yusup 1999-2001 SMK Merdeka 2001-2004

(75)

Pada Blank Wear AH. Nasution Bandung Nama : Agung Priyo Pranoto

Nim : 21404722

Jenjang : Diploma III

Program Studi : Manajemen Pemasaran

Fakultas : Ekonomi

Bandung, juli 2010 Menyetujui,

Pembimbing

Lita Wulantika SE., M.Si. NIP. 4127.34.02.004

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran

(76)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Alah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN MENGENAI ATMOSFER TOKO PADA BLANK WEAR JL AH NASUTION BANDUNG tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Jenjang Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam teknik penulisan, struktur kata, ataupun persepsi ilmiah. Selain itu juga terdapat hambatan yang penulis alami, yaitu masih terbatasnya kemampuan penulis dalam menyusun laporan. Oleh karena itu penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan ini dan dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan Tugas Akhir ini.

(77)

iv

2. Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati. Dra., SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Lita Wulantika. SE., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Lita Wulantika. SE., M.Si. selaku Dosen Wali yang selalu memberi penulis nasehat yang tentunya berguna bagi penulis.

6. Bapak M. Anhar Sani sebagai staf Blank Wear Cabang AH. Nasution Bandung selaku pembimbing penulis dalam mengumpulkan data.

7. Kepada seluruh Staf Dosen Program Studi Manajemen Pemasaran yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

8. Kepada seluruh keluargaku khususnya Mamah, Papah, Kakak - kakakku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tulus kepada penulis dan selalu memberikan dukungan moril dan materil serta semangat dalam setiap pekerjaan yang penulis lakukan dengan do’a dan kepercayaan yang mereka berikan, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(78)

v

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2010 Penulis

Gambar

Tabel. 3.2
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Blank Wear Clothing Co Bandung
Table 4.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Usia Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Struktur yang telah mengalami tekuk tidak mempunyai kemampuan layan lagi (Daniel L. Fenomena tekuk merupakan suatu mode kegagalan yang pada umumnya sebagai hasil dari

Homogenis sampel dilakukan dengan memipet 25 ml larutan sampel, kemudian dimasukkan kedalam erlemeyer 300 ml yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (garam fisiologis)

Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan bagaimana prinsip dan alasan yang menjadi dasar bagi bank sebelum melakukan perikatan dengan asuransi, bagaimana

Di dalam diagram kartesius kualitas pelayanan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang hasil penelitian ini, Kuadran A merupakan kuadran yang ditempati oleh atribut yang

Fatmawati, Dukuh Modangan, Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga,Tahun berdiri 2006, terakreditasi B dari BAN PAUD PNF, penerima BOP (Biaya Operasional Paket), sudah menempati

b bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Semakin banyaknya jumlah konsumen yang datang untuk mendapatkan pelayanan di Klinik Orthotik Prosthetik Kuspito, dan semakin banyaknya pesaing terutama diwilayah

Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko perusahaan berpengaruh positif sebesar 0,003 pada konservatisma akuntansi dengan tingkat si 0,048, dan variabel interaksi antara