• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pengembangan Strategi Inovasi Pada Perusahaan Agroindustri (Studi Kasus di PT Mustika Ratu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Pengembangan Strategi Inovasi Pada Perusahaan Agroindustri (Studi Kasus di PT Mustika Ratu)"

Copied!
396
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

~ / , r / / * / * o n , t t

7

f

, ,

*#A t b

mBil$M

PENGEMBANGWN

STRWTEGI

lN

OVASl

PADA

PERUSANAAAl AGROIHDUSTRI

(3)

Mtl<i\ SETYAWATI. F 28,0828. I<:tji;lo I'engernRang:tt~ Stratcgi l~lovasi I':id;i

I'cl-us:~It:lan Agt.oi11dustri (Studi i<asus tli I'T M o s t i k : ~ I<;ttu). Di I)ZI~V:I~I I)irnl)ing:~n 11.. f'r:~n~ono I). Fejvidarto, IMS.

RINGKASAN

l'engenibangan straregi inovasi me~ilililii dua tiijuan: pertama. untuk

meyakinlian baliwa tidak ada cara-cara logis yang terlewatkan untuk mencapai tu1~1aii perusallaan: dan kedua. dapat digunakan untuk mempelajari alternatif-alternatif strategi. membandingkan saru sania lain dan memilih Sang terbaik.

Kniian ini berru.iuan untuk ( 1 ) mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh d a l a ~ n penentuan strategi inovasi dan menyusun hirarki pengambilan

keputusannya. (2) menganalisa keputusan strategi yang dipilih dan ( 3 )

nxerekomendasiI;an alter~iarif straregi yag terbaik bagi perusahaan. Meroda yang dig~uiakan dalam ka.jian ini adalah Proses I-lirarki Analitik dan b a n t ~ ~ a ~ i paket progrnnl Ex~'s/,cri (%(lice versi 8.0.

Kqjiaii ini tiienghasilkan sebelas hirarki yang terdiri dari satu hirarki pemilihan produk dan sepuluh hirarki pengembangan strategi inovasi. Dari hasil penilaian. cliperoleli bail\\-a produk kosmetika metililiki peluang yang lebih besar unttth hclkernbang di masa yang akan datang dibandingkan dengan produk jariiu. sehingga pcnilaian stratepi inovasi itii dilbkuskan pada p r o d ~ ~ k kosmetika.

Inovasi produk dan inovasi produksi sebaiknya dilakukan secara siiiiultaii 1.. ,,uena . kciluanyn meniiliki tingltat kepentingan yang relatif sama. Faktor-fi\ktol- !Ling pi~ling b ~ r ~ e ~ i g ; ~ ~ - t ~ I i clillitnl penentuan sti-ategi inovasi i i i i adalali perilaku konsumcn.

(4)

I);tri 17aigwiihang;iti stl-ntcgi inovasi produk. st[-ategi meticiptakan ~1rodi11c hilru Ichili tlillriorikask~~~i tle~lgan ~iie~iipertimbangkan li~ktor linansial pcrilsa1i;tan.

kchutulian kolisumel1 clan lca/~asitas pasar produk pesaing. I'elaku yang paling

h e r p ~ a n adalali nianaje~ncn puncak. bagian li&l>. hagian produksi dan hagian ~ x n i a s a l x n tlengan tujl~an ittama untuk meningkarkrtn laba usaha. meningkatkan d a y saing per~~saliaan dan menjadi penlimpin pasar.

Patla pengembanran strategi inovasi procluk berikutnya. sebaiknya perusallaan ~iielakukan strategi menciptakan pmduk baru melalui strategi melakukan sendiri IZ&L) ( R & D internal). Stmtegi mengembangkan produlc yang sudah ada lebih bail; clilalc~tkan melalui strategi meningkatkan mutu produk dan strategi niengikuti secara kreatif tlipriorivaskan pada strategi men.jadi nomor tiga atau mengikuti produk )-an? sudah ada.

I'ada petigenibangan strategi inovasi produksi. tidal; terdapat alternatif strategi yang paling dominan karena keellipat strategi memiliki tingkat kepentingan 1-ang relatif sama. Namuii. jika terdapat keterbatasan sumber dapa. strategi memperbaiki metoda produksi dan strategi me~nperbaiki mesin. peralatan dan fasilitas lain dapat cIip~.iot-itaskan. Faktor-faktor yang perlu d i p e ~ ~ i m b a n g k a n adalah efisiensi biaya produl\si. k~~ariritas dan liualitas output yang dihasilkan dan perkembanran tektiologi. I'elaku yatig sangat berperali adalali bagian produksi. hayian li&D dan bagian

keuangan.

I'ncla pengemhangan sela~i.jutnya. strategi memperbaiki meroda prodt~lcsi dapnr diprioritaskan pada strategi melakukan kombinasi proses. sedangkan stl-aregi perbaikan mesin. peralatan dan fasilitas lain sebaiknya dilakukan detigan strategi pcrhztikan jad\\al dail evaluasi penggantian tiiesin. ll~itttk srrategi ~)e~lili:liat;~ii ~~roclul;ti\.itas tcnaga Iceria. dapat difokt~skan pada srraregi )let-baikan sistem ~ i i a n ~ i s i ; ~ - tiicsiti t1;111 st~.;lticgi lpclii~igki~ti~ii efisiensi penggunaan haliaii haku tiapat rlil~rioritaskm

(5)

1iA.JIAN I'ENGERIIBANGAN S T R A T E G I INOVASI

PADA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI

(STUD1 I<ASUS DI P T WIUSTIKA RATU)

Oleh

M I R 4 SETYAWATI

F 28.0828

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGl PERTANWN

pada JurGsan Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institur Penanian Bogor

1995

I;.-\[<LILT/-\S TEKNO1,OGI I'ERTAN1:iN INSTITUT PERTANIAN BOGOC

(6)

INTI'I'UT I'ERTANIAN UOCOR

FAKlJLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

IiAJIAN PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI

PADA PERUSAI-IAAN AGROINDUSTRI

(STUD1 KASUS DI P T MUSTIKA RATU)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTAN WN

pada Jurusan Teknologi Peitanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Peitanian Bogor

Oleh

MIRA SETYAWATI

F 28.0828

Dilahirkan pada tanggal 23 April 1973 di Pekanbaru

(7)

KATA

PENCANTAR

Syukitr i\llii~tiid~lilli~li kcliadiri~t Allah SW.1' yang telah melinlpahkan rnliriiat tli~n karitnia-Nya yung tak terhingga sehingga penulis dapat tilenyelesaikan skripsi ini. I'enulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat nieraili gelar Sarjana 'l'eknologi I'crtanirui pada .lurusnn l'eknologi lndustri I'ertanian. Fakultas Teknologi I'ertanian. Institu: I'enanian Bogor.

I'ada kesenipn[an ini penuiis ingin menyampaikan terinla kasih yang mentlali~m kepacia :

I . Kedtta orang tun penulis. Drs. H. Masrul Ismed Bsc. dan Dra. Hj. Murnis lsmed

heserta abalig Gunanta Afrima dan adik M. Rizky lsmed yang senantiasa

memberilian doa. dorongan dan kasih sayang yang tak liabis-habisnqa lcepada ~>enulis.

2. Ir. H. Praniono D. Fe\\-idarto. MS.. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pen~aralian dan bimbingan sejak awal hingga penyelesaian sliripsi ini.

3. Dr. Ir. Klias\var Syamsu. Msc. dan Ir. Aji f-lerniawan. MMA. selaku dosen

penguji yang telali memberikan saran dan nlasukan untuk perbailtan skripsi.

4.

Uapal; Barnbang Sutikno selali~l Mana.jer Personalia I'T Mustika Ratu. qang telali tnemberikan kesempavan kepada penulis untuk melakukan penelitian di lsl' h4ustika Iiatu.

5. Ihu Kun\\~idi~rjati dun Bapak Eko Susanto. yang telah membantu penulis dalnrii

melrtkukati peneli~sn dail hersedin meniadi responden penulis.

0. Ibu Rctiio .\lustik;~\\.ati. lh ~ i Enicfa\vati dan Bapak hl. \.aziii. otns ikrst.ciiaaiiii!a nicli.jacli rcslitit~ilcn pcnuliz.

7. I3apiik t3a!t1 ria11 l3ap:iIi S;ii~ii'a~l. atas haiituannyn.

S . 1') andi X ~ ~ g l u I i o \ an2 scnantiasa inemherikan i,erhntinn. clorong. )Llllg I L I I L I ~ .

. . .

(8)

'1. I<c!iati-reltan (;KMI'-28 (Rani, Ytidlia. .Ielfiy. Mirni. t3ag~1s) tlain (iKivff'-27

('I'oII>. tlltk.) atas b ; ~ n t ~ ~ e ~ l <la11 kei:jasatiianya.

10. Sulis. atas fbro~iya yang b;iyus, rekan-rekm f I N il,q~.il~z~el/lli (Ana. fla~ii. Vivi. Anick. IJki. ljlly. ....) tlaii reltan-rekan di Muslim I-louse I'onytail (Nani. I)e\vi R..

Ocila. .,.).

I 1 . Pihalt-pilialt lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatti.

(9)

DAFTAR IS1

1<.4TA PENGANTAR

...

D A I T A R IS1

...

:

...

D.4FTAR TABEL ...

D.4FTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN

...

I . I'ENDAHULUAN

...

A. LATAR BELAKANG

...

...

R.

TLIJUAN

C. RUANG LINGKUP

...

D. MANFAAT

...

11. TINJAUAN PUSTAKA

...

A. S T P I T E G I PERUSAHAAN

...

R. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

...

...

C. INOVASI

D. PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) ...

1. Pengertian Proses Hirarki Analitik

...

2. Koixparasi Berpasangan. Prioritas dan Skala ...

3. Konsistetlsi dan Akurasi

I < . SAhlIi DAN KOSIVIETIKI\ TRADISIONAL ...

1'. I'I~KEILITIAN TERDAI-IULIJ

111. \11.'I'OI)OI,OC~I I'ENEl.ITIAi2

(10)

B. AI'LIKASI PROSES HIRARKI ANALITIK ...

. . .

I . Ident~f~kasi S ~ s t e m ...

2. Penyusunan I-lirarki Keputusan ...

3. Proses I'enilaian Komponen Hirarki

...

4. Pengolahan Data ...

IV. TINSAUAN PT MUSTIKA RATU ...

A. SEJAMI-I DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN ...

B. ORGANISASI PERUSAHAAN

...

C. PRODUK PT MUSTIKA RATU

...

D. KONSUMEN

...

E. PESAING

...

F. STRATEGI INOVASI PT MUSTIKA RATU

...

V . PENYUSLJNAN HlRARKI

...

A. PEMILIHAN PRODUK

(Ho)

...

B. PENENTUAN STRATEGI INOVASI (H,) ...

C. PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUK (HI.,) ..

1 . Stmtegi Menciptakan Produk Baru

...

2. Strategi Mengembangkan I'roduk yang Sudah Ada (HI.,?)

3. Strntegi Mengikuti Secara Kreatif (HI.,;)

...

D.

PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUKSI

( I - l 1 ...

I . SII-ategi I'eningkatn~i Efisiensi Penggunann Bnhan Baku

( I l l . - .I ) ...

:

...

7.

Srrirtcgi I'eningkatan l'roduktivitas Tenaga Keljzt (l-ll.zz) ..

7 . Stratcgi I'erbuilian kletocla l'roduksi (HI.,;) ...

4. Stratcgi I'erhaikair hlesin. I'eralaran dnn 1:asilitas Lain

(11)

VI. I'IINII~AI!\N S7.IIKI-E(iI ... . ...

A. I'EMII.11-IAN I'R0l)UK (I-I,,) ...

13. I'ENENTUAN STRATEGI INOVASI (HI)

...

C . I'ENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUK

(N

,.,)...

1. Strategi Menciptakan Produk Baru (HI.] I ) ...

2. Strategi Mengembangkan Produlc yang Stidah Ada

3. Strategi Mengikuti Secara Kreatif (HI.I;) ...

D. PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUKSI

(HI.?) ...

I. Strategi Peningkatan Efisiensi Penggunaan Bahan Baku

H I ) ...

...

2. Strategi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja (HI.?2) ..

3 Strategi Perbaikan Metoda Produksi (HI.23)

...

4.

Strategi Perbaikan Mesin, Peralatan dan Fasilitas Lain

...

E REKOMENDASI STRATEGI

...

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

...

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel I . Perbedaan antara non i n o ~ a t o r dengan inovator ... 9 Tabel 2. DaStar i~ideks rasio de~igan ordo matriks n ... 17 Tabel 3. Slcala komparasi ... 23

Tabel 4. Daftar negara tujuan ekspor produk 1'T Mustika Ratu beserta

distributornya

...

30 Tabei 5 . Perkembangan ekspor kosliietika liidonesia (1988

-

1992)

...

30 Tabel 6. Bobot dan prioritas kriteria pada pemilihan p r o d ~ ~ k

...

77 Tabel 7. Bobot dali prioritas alternatif pilihan produk

...

SO

.

.

Tabel 8. Bobot dan prioritas faktor pada penentuan strategt lnovasi

...

81

l'abel 9. Bobot dan prioritas pelak~i (aktor) pada penentuan strategi

i~iovasi

...

84

.

.

Tabel 10. Bobot dan prioritas titjuan pada petientuan strategg l~iovasi

...

86 Tabel 1 1 . Bobot dan prioritas alternatif stl-ategi pada penentuan strategi

inovasi

...

86

Tabel 12. Bobot dan prioritas faktor pada pengenibatigan strategi inovasi produk ...

.

.

...

87

Tabel 13. Bobot dati prioritas pelaku (aktor) pada pengetiibangan strategi inovasi produk

...

SO Tabel 14. Bobot dan prioritas tbjuan pada pengenibangan strategi inovasi

produk

...

90 [image:12.504.55.451.152.661.2]

'Tabel 15. I3obot dati prioritas nlternatif pada penzembangan strategi

... ...

ino\.asi produk

.

.

.

.

')I

';iIcl I . I%obot d:ul prioritas kriteria pada stratrgi menciptnkan protluk hnru ... 07

1';ihc.l 17. I3obnt dan pt-iorirns alterriatit' pacla stratrgi iiietlciptaknn pi-oduk

(13)

DAFTAR CAMBAR

[image:13.507.72.465.160.462.2]

Galiibar I .

Gambar 2 .

Garubar 3 .

Garrtbar 4 .

Gambar

5

.

Gambar 6

.

Galilbar

7

.

Galilbar S

.

Gainbar 9

.

Gainbar 10 .

Gambar 1 1

.

Ganibar 12 .

Gambar 13

.

Gambnr 14

.

Proses inovasi produk ...

. .

Diagram alir proses llirarki a n a l ~ t ~ k

...

Segnientasi pasar produk ltosllietika PT Mustika Rato ...

Pemilihan produk

(H,

) ...

Peiientuan strategi inovasi (HI)

Peligembanga~l strategi inovasi produk (HI.,)

...

Strategi lnenciptakan prod~ik baru (HI.,

,

)

...

Strategi ineligelnbangkan produk yang sudah ada (HI.,?)

...

Strategi meiigikuti secara kreatif (Hi.,;)

...

Peligenlbangan strategi inovasi produksi (HI, )

...

Strategi peliingkatan efisiensi penggunaan bahan baku

...

Strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja (Hi.22)

...

Strategi perbaikan nietoda produksi

...

(14)

DAFTAR LAMI'IRAN

...

Lampiran I . Struktur organisasi PT Mustika Ratu 1 19

Lampiran 2. Penjualan aktual dan target penjualan produk Mustika Ratu

...

tahun 1990

-

1995 120

Lampiran 3. Contoh perhitungan dan pengolahan data (manual) ... 12 1

Lampiran4. Conto11 kuesiolier Proses Hirarki Analitik dalam

. .

...

(15)

I'ertucnbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup rnenyebabkan kebutuhan terhadap barang-bag-ang di luar kebutuhan pokok juga semakin meningkat. Salah satu industri pang rnengalarni kemajuan pesat dewasa ini adalah industri jarnu dan kosmetika. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnva produsen-produsen jamu dan kosmetika yang menawarkan produk dengan tnerek beragam.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk lnenggunakan

produk-produk yang menggunakan bahan-bahan alarni (hcrck ro ~rcrtrrre), maka

perrnintaan akan kosmetika yang menggunakan bahan-bahan alami (kosmetika

tradisional) lneningkat pula. Salah satu perusahaan yang menjadi pelopor

kosrnetika tradisional adalah PT Mustika Ratu. Perusahaan yang bermula dari

industri rumah tangga ini berkembang pesat dengan menerapkan konsep tradisional yang diolah dengan menggunakan teknologi modern.

Pasar jamu dan kos~netika yang semakin menarik ini membuat PT Mustika

Ratu menghadapi persaingan yang semakin ketat. tidak hanya dari jam1 darl koslnetika tradisional lain tetapi juga dari kosmetika-kosmetika modern balikan kosmetika-kosmetika inipor. Hal ini mernbuat P T Mustika Ratu rnengupayakan berbagai macam perbaikan guna rneningkatkan daya saingnya terutatna d a l a n ~ menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan tidak pasti.

S;llali satu strategi yang dibutulikan ~ l n t u k ~iiengantisipasi perkenibansari

relinologi di niasa depan sekaligus ~ ~ n t u k meningkatkari daya saing pel-usaliaan adalali sti-aregi inovasi. baik ino.vasi produk iiiaupun inovasi prodi~ksi atau 111-ose

produksi lno\.asi tidak selamanya ha!-us menghasilkan sesuatli benal--benar

(16)

prosesyyang sudali ada sebelumnya. lnovasi produk ditujukan untuk pengembangan produk sedangkan inovasi produksi ditujukan lint~rk mernperoleli keunggulan biaya rnelalui efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Suatu pengarnbilan keputusan sarnpai berhasilnya suatu produk atau proses inovasi mernerlukan waktu yang tidak singkat dengan dana yang tidak sedikit. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dilakukannya inovasi ini, meliputi faktor dari dalani (internal) perusahaan yang menjadi kekuatan perusahan dalam ~nelakukar~ inovasi dan faktor dari luar (eksternal) perusahaan yang dapat rnenjadi pendorang atau balikan penghambat irlovasi tersebut. Selain itu. inovasi juga

melibatkan banyak piliak atau pelaku dari dalain perusahaan. Salah satu

departemen perusahaan yang memegang andil yang cukup besar dalam inovasi ini adalah bagian i<e.senr.ch nrrd Developn~eirt (R&D) atau bagian riset dan pengembangan. Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan penelitian dan mengaplikasikan atau mengimplementasikan hasil penelitan tersebut bersama-sama dengan bagian produksi. Pertimbangan keberhasilan suatu inovasi tidak hanya ditinjau dari aspek teknisnya saja, tetapi juga hams mempertimbangkan aspek

koruersial serta manfaatnya bagi konsumen. Oleh karena itu, pengarnbilan

keputusan untuk melakukan inovasi ini tidak hanya dilakukan oleh bagian R&D dan

bagian produksi saja, tetapi juga bagian pemasaran sebagai bagian perusaliaan \;any merijadi penghubung dengan dunia luar, dalam ha1 ini pasar dan konsumen. Peran

bagian R&D, produksi dan pemasaran ini bukan berani mengecilkan Krngsi

manajernen puncak, bagian keuangan dan bagian personalia. Manajenien puncak selaku pengambil keputusan justru mengemban tanggung jawab terakhir dalam ha1 nlutu inovasi, bagian keuangan bertanggung jawab dalam nienganalisa kebutulian

dana !any diperl~rkan u n t ~ ~ k inovasi dengan mempertimbanykari keniaml~uan

(17)

Oleh karena itu, pengembangan strategi inovasi ini penting dilakukan agar titlak terdapat alternatif-alternatif strategi yang terlewatkan untuk dianalisa, dibandingkan satu dengan yang lainnya dan dipilih strategi yang terbaik bagi perusahaan. Dengan demikian, inovasi yang dilakukan perusahaan akan lebih terarali dan terencana selta sesuai dengan kekuatan internal perusahaan dan didukung oleh lingkungan (eaktor eksternai) perusahaan Dengan biaya. waktu dan tenaga yang tidak sedikit, diharapkan inovasi dapat lnemberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi perusahaan.

I . Mengidentifikasikan komponen-komponen yang berpengaruh dalarn penentuan

strategi inovasi dan menyusun hirarki pengambilan keputusannya

2. Menganalisa keputusan strategi inovasi yang dipilih

3 . Merekomendasikan strategi inovasi yang terbaik kepada perusahaan

C. RUANG LINGKUP

(18)

I). M,\N Fi\:\T

I-lasil penelitian ini diharapkan dapat diy~tnaksn oleli perusallaan untirli

inetiil)errn~rdali daii mempercepat pengambilan keputusan dalarn menentukan

stl-areyi inovasi yang akari dilakukari, menyanalisa alokasi sumber daya irntiik

niasiny-masiny strategi atau irntuk merencanakan strategi inovasi jangka panjany

(19)
(20)

suiuberdaya. I'roses perurnusan dan pernilillan strategi d~mulai dengan n~elakukan perbandiilFan data-data yang digali oleh pernbuat strztegi, analisa faktor eksteri~al daii interi~al serta rnengidentifikasi alterliatif strategi yang layak untuk diimple~llentasikan (Ciluecl, dan Jauch, 1991).

Menurut Supriyono (1990). terdapat lima faktor yang nletnpe~lgaruhi perti~nbangan pemilihan strategl. yaitu :

I . I'ersepsi ~i~anajerial terhadap ketergantungan eksternal. 2. Sikap ~nanajerial terhadap resiko.

3. Kesadaran manajerial terliadap strategi-strategi di liiasa lali~. 4. Nubungail kekuatan mallajerial dan struktur organisasi. 5 . Pe~lgaruh manajemen tingkat bawah pada pemilihan strategi.

Strategi yaiig baik tidak akan berhasil tanpa diikuti oleh kebijaksaliaan yang tepat. ~Metiurut Glueck dan Jauch (1991), kebijaksanaan adalah pedonian ~intuk bertindak yang menunjukkan bagaimana sumberdaya harus dialokasikan d a ~ i bagaimana tugas yang diberikan harus dilakukan sehingga strategi dapat dilaksanakall dengan baik.

B. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Menurut Strahlem (1977). penelitian dan pengembangan atau Re.seti,~h

trnd De1:elopntenr (R&D) seringkali disinonimka~i dengan istilah engineeerirl~y

dalani industri. Nanlun yang niembedakan keduanya pada dasarnya tidak

'begitu penting. Re.setirch (penelitian) adalah usaha untuk mencari suatu

prod~ik. proses. nietoda. fasilitas atau pengetahuan baru atau yang

diperhaiki: <levelo/~rr~ettr (pengemhangan) adaiah kesiatan aplikasi atau

i~nplementasi liasil-liasii peiielitia~i: sedangkan engineering adalah departelnen

yang herialigg~ing jaivah terlindap kegiatan tiinssi penelitian dan

penge~~lbal~saii. Metitir~it ileksohadiprodjo (1991). penelitian me!-upaka11

(21)

pensembangan ~nengikuti penelitian yang berhasil dan tneliputi penyiapan ~iiotlel serta paigkaiian pabrik dan pasar.

I _ . ni'tpan-tahapan 1 I petielitian dan pengembangan menurut Saladin ( l O c l O ) .

tlapat digolongkan sebagai berikut:

I . Penelitian dasar; merupakan penelitian terhadap gejala-gejala fisik tanpa

menentukan kegunaan yang diperoleh dari penyelidikan tersebut. Tujuennya iintuk niengliasilkan pengetahuan.

2 Penelitan rerapan; merupakan suatu studi yang dirancang ittiruk

mengidentifikasikan penet-apan potensi-potensi khusus pengetahuan unium. 3 . Petigeinbangan; bertujuan untuk menguji dan mengerjakan penerapan potensiai

ke dalam suatu model atau seperangkat spesifikasi-spesifikasi yang menunjukkati kemampuan kerja suatu proses baru atau produk barn.

4. Uji coba pilor ~ I C N I I ; digunakan untuk penghematan kelayakan fisik. penggunaan

sesungguhnya suatu model atau spesifikasi yang timbul dari tahap

pengembangan.

5. Pabrikasi dan peralatan; tneliputi kegiatan merancang dan nierakit peralatan pengolahan ban[. diikuti dengan menguji dan memodifikasi sanipai meniadi kegiatan skala penuh pada kemungkinan efisiensi yang dapat diterima.

6. Ko~nersialisasi; ~neliputi kegiatan pendistribusian fisik produk kepada konsumen. Teknologi. perielitian daii pengembangan mernpunyai hubungan yang sangat erat. Teknologi men~pakan produk dari penelitian atau penggunaan sistettiatis dari ilnii~ pengetahitan, sedangkan 'penelitian rnerupakan suatu studi intensif ):ang diaralikan pada pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan dan efektivitas teknologi tergantung pada penelitian dan pengembanzan (Roman. 1968).

Lebili lar~!~it Rotiian (1968) menyatakan balixva penelitian dati peiigeinbatigar,

( R K D ) ~iiernp~iriyai beberapa fungsi, antara lain:

I l e i i e m i ~ k a n dan meiiiperluas illnu pengetaluian

2 \letigeiiiban$an pi-oduk baru

(22)

4 klencari penggunaan baru dari produk yang sudali ada.

5 Yleiiipei-baiki proses produksi.

0 Ljencari potensi penggunaan produk saniping atau limbah yang dillasilkan pi-oses produksi.

7. b l e n ~ a n a l i s a dan mempelajari produk pesaing.

8 . Menyediakan layanan teknis pada departemen fungsional lainnya dalam organisasi.

Menurut Levitt (I987), inovasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu kebaruan dalam arti bahwa sesuatu itu belum pernah dilakukan sebelumnya dan kebaruan dalam arti bahwa sesuatu itu belum pernah diiakukan oleh industri yany kini melakukannya

Terdapat tiga faktor penting yang mendorong laliirnya inovasi, yaitu lernbaga riset dan sumber daya manusia yang memadai (dapat dirangsang melalui pendidikan), masyarakat konsumen yang menghargai produk berkualitas tinggi (dapat dicapai melalui penetapan standar industri) dan struktur industri yang memungkinkan terjadinya kompetisi ketat sekaligus mekanisrne kerjasarna pendanaan dan difusi teknologi antar perusahaan.

Menunit Kao (19S9), faktor-faktor yang nienyebabkan ti~ubulnya inovasi dapat berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Sumber inovasi dari

dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1 . Kejadian atau hasil yang tidak terduga

2. Keganjilan araii ketidakserasian

3 K e b u r u h a ~ ~ proses

Sunibel--sciiiibei- inovasi dai-i Iuar perusahaan adalah sebagai berikut I Perlibahan ridak tei-dugs dalam struktur industri atau pasar

(23)

3 . I'ei-ubahan persepsi

4. Ilniu pengetahtian baru

inovasi dapat menjadi jalan yang sangat produktif dan efektif u n t ~ i k

iiiei~ibangun citra peiusahaan dalam ha1 keprogresifan dan kepemimpinan, akan

tetapi sering mengandung resiko. Walaupun deinikian, penguasaan teknoloyi yang

iiielaliirkan inovasi tidak secara otomatis memberikan keunggulan kompai-atif

karena inovasi saja beluinlah cukup jika tidak dibarengi dengan aplikasi. Aplikasi

inilah yang sering dilupakan inocator karena untuk mendapatkan aplikasi yang tepat

dibutuhkan kejelian dalam melihat peluang pasar.

Inovasi dengan aplikasi pun terkadang belum cukup ampuh karena dengan

berjalannya waktu akan muncul pesaing yang memiliki 'inovasi' sendiri karena hak

paten dan hak cipta tidak selalu dapat rnencegah para pengekor tersebut menyerbu

pasar karena daya tarik keunggulan tinansial. Untuk dapat menjadi yang pertama

atau sebagai inovator, perusahaan hams memiliki R&D yang kuat, kepeminipinan

teknikal dan bersedia menanggung resiko yang mungkin timbul (Rothberg, 1976).

Perbedaan antara inovator dengan non-inovator dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 1. Perbedaan antara non-inovator dengau inovator '"

I

Kon-inovaror

!

Inovator

1

-

Menggunakan metoda baku

I

-

Menggunakan pendekatan dengan

(

-

I

~ -

~raktek-praktek yans ada rnendasari praktek-praktek yans ;ads

-

Orientasi pada prosed~~r

(

-

Orientasi lebih kepada hasil dari

-

Terfokus pada peinecahan masalah dari pada letak masalah

-

Cenderunr! inempertahankan

I

pada prosedur

-

Seiisitif terhadap keria sama srup

I

- Insentif terhadap 01-ang lain

tujuan lain

-

Menemukan letak masalah dan

mencari solusi pemecahannya

[image:23.504.70.478.452.607.2]
(24)

Suatu penjelasan mengenai inovasi teknologi dikemukakan oleli Ka~nien darl Schwar-tz di dalam Loveridge dan l'itt ( 1090) sebagai berikut:

I . lrlovasi lebih besar tlalanl bentuk industri monopoli daripada bentuk kompetitif: karena :

a. Sebuali perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat mencegah imitasi (peniruan) yang dapat nienangkap keuntungan yang lebih banyak dari sebuah inovasi;

b. Sebuah perusahaan dengan keuntungan monopoli memiliki kernampuan finansial yang lebili baik untuk penelitian dan pengembangan.

2 . Perusallaan besar lebih inovatif dibandingkan dengan perusallaan kecil, karena:

a. Sebuah pemsahaan besar dapat membiayai staf penelitian dan pengernbangan yang lebih banyak;

b. Sebuah pemsahaan diversifikasi besar memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memanfaatkan inovasi-inovasi yang tidak terduga;

c. Tidak dapat dibaginya penumnan biaya inovasi memberikan keuntungan yang lebih bagi pemsahaan besar.

3 . Inovasi dipacu oleh kesernpatan teknologi.

4. Iliovasi dipacu oleh kesempatan pasar (permintaan).

(25)

keinajuan-kema-juan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa inovasi dilakukan karena dol-oiigan teknologi atau tarikan pasar.

blenur~lt Kao ( 1989). kegiatan inovasi produk yang dapat dilakukan adalal~: I . Irr\~e~~liorr, yaitu inovasi yang menghasilkan produk (barang atau jasa) yang bat-11

saina sekali

2 , / ~ . Y I C , I I I I O I I , yaitu inovasi yang inengembangkan produk yang sudah ada

3 . I~~cplicc~fiorr, yaitu nienim yang kreatif

Proses inovasi yang sederhana dapat dilakukan dalam beberapa model pang berbeda dan iliasing-masing niemiliki kecendemngan untuk ~~iengkonsentrasika~i pada aspek dari dalam perusahaan. Tahapan aktivitas yang paling sederhana untulc proses iiiovasi produk dapat dilihat pada Gambar 1

I

I'ENGEhiBANC~i\N

I'RODUK

I

(26)

Penelitian dan pengembangan produk, tidak selalu harus menghasilkan produk yang benar-benal- baru tetapi dapat ~nerupakan penyempurnaan dari produk yang sutlah ada sebelumnya. Kotler (1993) inengatakan bahwa yang dimaksud dengan ~proriuk baru dapat berupa produk asli, penyempurnaan produk, lnodifikasi produk clan merek-merek produk yang dikelnbangkan sendiri di bagian penelitian.

Penelitian dan pengelnbangan produksi (proses produksi) ditujukan untuk mendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi yang berkaitan dengan. balian baku, operasi. nietoda dan teknologi mesin dan peralatan (Glueck dan Jauch, 199 1 ).

Jika efisiensi digabungkan dengan efektivitas pada satuan waktu, maka akan

nienyliasilkan produktivitas. Menurut Mundel (1983). produktivitas adalali

perbandingan antara jumlah keluaran tertentu dengan jumlah niasukan tenentu untuk suatu jangka waktu tertentu. Efisiensi merupakan ukuran seberapa baik penggunaan sumber daya (it7p111) untuk menghasilkan olrpul, sedangka~i efektivitas rnerupakan derajat pencapaian suatu tujuan atau gambaran seberapa baik suatu hasil dicapai.

hlenurur Keen dan Morton (1976). efisiensi berarti melaksanakan tugas sebaik mungkin sehubungan dengan kriteria penampakan yang telali ditentukan lebih dahulu. misalnya biaya operasi, waktu pelaksanaan dan tenaga kerja. Efektivitas mencakup identifikasi dari yang seliarusnya dikerjakan dan menjamin baliwa kriteria yang terpilih mernpunyai relevansi dengan tujuan. Kadangkala terjadi konflik antara efisiensi dengan efektivitas karena efektivitas membutuhkan proses adaptasi dan penelaahan dengan resiko kesalahan awal serta pemborosan, sedangkan efisiensi niengarahkan fokusnya pada ~ninimisasi biaya, waktu dan i~salia yany diperlukan untuk suatu aktivitas.

(27)

nilai atlalali produktivitas yang diukur dengan nienggunakan nilai uang. misalnya tlala~n rupiah. dollar darl sebayainya

1). P R O S E S HlRARKI ANALITIK ( P H A )

1. I'eoger~tian Proses Hilarki Ar~alitik

Salah satu metoda atau alat y a y dapat digunakan ole11 pengambil kepi~tusan agar dapat memaha~iii kondisi suatu sistem dan membantu di dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan adalah Proses Hiiarki Analitik

(Arrtr/,~:liccrl Hicr-ar-ch), 1'roce.s.s) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.

Menurut Saaty (l991), Proses Hirarki Analitik adalali suatu model yang luwes yang niemberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara tnembuat asun~si mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang

diinginkan darinya. PHA dirancang untuk lebih menampung sifat ala~iiiali

~nanusia dari pada rnemaksa cara berpikir yang justru berlawanan dengan hati nurani.

Prinsip konsistensi logis pada PHA menggambarkan dua hal. Pertama. bali\va pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua, bah\va intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek sang didasarkan pada suatu kriteria tertentu, saling ~nembenarkan secara logis.

Metoda ini memasukkan baik aspek kualitatif lnaupun aspek kuantitatif pikiran manusia. Aspek kuaiitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan

menyusun hil-al-kinpa. sedangkan aspek kuantitatif digunakan untuk

~nengekspresikan penilaian dan PI-efererisi secara rinskas dan padat (Saats. 1991)

(28)

I ['enva-jian secara hirarki dapat digunakan untuk tnenjelaskan bagaitiiana perubahan-perubahan prioritas pada level atas rnernpencaruhi prioritas pada elemen-elemen level di bawahnya.

2. Hirarki memberikan banyak informasi yang lengkap pada struktur dan fungsi suatu sistein dalam level yang lebih rendah dan memberikan gambaran tentang pelaku-pelaku dan tujuan-tujuan pada level yang lebih tinggi.

X

Sistem aiarniah disusun secara hirarki, yaitu dengan inembangun konst~uksi inodul dan akhirnya menpusun rakitan tnodul-modul itu. Hal ini jauh lebili efisien daripada inerakit modul-modul tersebut secara keselumhan sekalig~is. 4. Hirarki lebih mantap (stabil) dan lentur (fleksibel). Stabil dalam arti bahwa perubahan-perubahan kecil mempunyai efek yang kecil dan lentur berarti bahwa penambahan untuk mendapatkan suatu hirarki yang terstruktur baik tidak mengganggu unjuk kerjanya.

2. Kon1par;lsi Berpasnagan, Prioritas d a n Sltala

Menurut Fewidarto (1991). Proses Hirarki Analitik dapat diterapkan untuk il~emecahkan problema yang terukur maupun yang rnemerlukan suatu j t ~ d , n e t r / (pendapat). Penggunaan j r ~ d g ~ n e n t dalam memecahkan problema dilakukan

dengan metnbartdingkan masukan (itlprrt) secara berpasangan. Untuk itu

diperlukan skala yang dapat rnembedakan setiap pendapat serta mempunyai keteraturan sehingga memudahkan kita untuk rnengaitkan jr~cr'g~tte~tt dengan skala-skala.

fdentifikasi terliadap intensitas semtia faktor atau elemen dapat digunakan cintuk menentukan faktor doninan. Hal ini dilakukan dengan mengg~inakaii

teknik koinparasi berpasangan tlengan ii~eniberikan nilai koiiiparasi sesuai

densan ,;IIC~:IIIL,II~, sehingg;~ nlembentuk matriks pel-se~i (n s n) I<emiidian dilihat eiiye~n.~,ctor (prioritas yang dicari) dan ei,y~,~r~.trlr~c, (ukuran koiisisteiisi

(29)

Jika CI, Cz. . . C,, adalah set aktivitas, maka kuantifikasi ,jrrdginr~r/ pada 11asa11gan aktivitas itu dibentuk matriks n x n :

A = (aii) ( i ) = I , 2, 3. . n

dimawa aii memenuhi aturan sebagai berikut

Aturan I . Jika a;, =

a.

inaka a,, = I/a ; # 0

Aturan 2. Jika C; dinilai relatif satna dengan C,, tnaka a,, = I ; a,, = 1 dan a;, = I ut~tuk semua i

Selanjutnya perlu ditentukan bobot nu~nerik W,, WZ ... W,, yant:

~nerupakan ,jrrr/gernetr/ terkuantifikasi. Oleh karena itu diperlukan penjelasan yang akurat secara aritlnatik tentang bagaimana hubungan antara bobot W I dengan,iridgeirteiri a,,.

Ada tiga langkah untuk menentukan besarnya bobot yang di~nulai untuk kasus khusus yang sederhana sampai dengan kasus-kasus yang umum.

Langkah 1

....

(30)

1 .angkah 2.

W, = aiiW, i j = 2 . ., n)

Iiubungan yang lebih realistik diutamaka~n untuk kasus-kasus yang umuin dengall bentuk :

CVi = rataan dari (ailW1, ai2Wz,

...

ai,,W,,)

W, = lln Z a 0 W i ( i , j = I , 2, ..., n)

Langkah 3

Langkah-langkali tersebut di atas belum cukup realistik. Apabila estimasi ai,

baik, cenderung mendekati nisbah WiA?I,. Perubahan terhadap a,, aka11

inempengaruhi solusi pada langkah kedua. Jika n juga berubah maka nilai n diubah menjadi h,,,,, sehingga diperoleh :

CV, = I/ h

,,,:,

E aiiWi (i, J = 1,

2?

.. ., n)

Persamaan tersebut lnempunyai solusi yang unik yang dikenal dengan e i i ~ ~ u ~ ~ u / ~ ~ c

(nilai eigen).

Menurut Fewidarto (1991), konsistensi secara umum dapat diartikan sebagai kesalnaan ilasil yang diperoleh dari percobaan pertama dan illanyan- iilangan berikutnya di bawah kondisi yany terkendali. Indikator penunjuk tingkat konsistensi (CI) dijabarkan dalani formula matematis berikut ini :

di~nana :

A,,,.,,

= rlilai eigen maksimurn
(31)

1.-ebih l a ~ ~ j u t Fewidarto ( 199 1 ) tnenjelaskan, apabila ingin diketahui apakah CI detiyan besaran tertetitu cukup baik atau tidak. ~riaka dapat diketahui p~11i1 nielalui nilai nisbah konsistensi (( 'o~r.sr.sle~~~:~: I~rrliolCR).

dimana RI adalah l<crl~~/olrr /rrc/es yang dikeluarkan oleh OAK l<ic/ge /,~lh01'~flO~)! dari matriks bel-orde 1 satiipai I5 dengan menggunakan sampel berukuran 100. Konsistensi pendapat baik bila CR = 0. I

Tabel 2. Daftar indeks rasio dengan ordo matriks n

Apabila nilai indeks konsistensi cukup tinggi, dapat dilakukan revisi pendapat yaitu dengan mencari deviasi inaksimal dari barisan (%j) dan (W;/W,i) dan rnerevisi pendapat pada baris yang mernpunyai nilai terbesar.

n

11iax

r

1

aij

-

W i m j

/

i i = l [image:31.501.86.478.293.391.2]
(32)

.latiiu ~~ierttpakan salah satu bentuk obat tradisional ynng telali ada sqiak d z ~ h ~ ~ l u I d a tian di~iianfaatkan baik sebagai minunian penyegar. kosmetik maupun sebagai ~>encegali d a ~ i pengobat berbagai penyakit. Utituk rne~icegah clan mengobati penyakit. ja~iiu telah dimanfaatkan jauh sebelum pelayanan kesehatan fbr~iial dengan ohat- obatan modern (Sidik. 1990). Me~iurut Soemarqan ( 1990). jamu adalah segala halian ala~ii yang diolah atau diraeik menurut cara tradisional untt~k memperkuat badan

~iianusia. mencegah atau menyembuhkan penyakit yang diderita manusia.

Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan. diletakkaii. dituanglian. dipercikkan atau dise~iiprotkan. ditnasukkan, dipergunakati pada badan atuu hagion badan manusia dengan maksud membersihkan. memelihara. menambali

daya tarik atau me~igubah rupa aka11 tetapi tidak terniasuk golongan obat (Depanetnen

Kesehatan. 1984).

Damayaiiti (1986) ~nenyebutkan bahwa berdasarkan kegunaannya, kosmetika

clibagi dalam dua golongan. y a i t ~ ~ :

I . tiosoietika pewwatan kulit (skii? ccire coal~eric)

Jenis ini ditujukan ~ ~ n t u k merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Ter~iiasuk di

dalamnya kosmetika untuk membersihkan kulit. melindungi dan mele~nbabkan k~llit

serta untuk metlipiskan kulit @eelit?::. atau ilzinr~i~~g).

3. K ~ s ~ i i e t i k a hiasan atau dekoratif (nlcrke z r p )

.Ienis ini dipergunakan untuk merias. menutup cacat atau kekurangan seliinpgi 1 ~ 1 i a i i i ~ i l a n lebih menarik ifan tiienimbulkan efek psikologis yang baik.

Kosmetika tradisional actalali kosmetika yang dibuat daii dikemas secara

moi1e1.n tcti~pi mrnggunnkan i;onsep atau pengcrtian tradisional ciala111

(33)

pelbagai tingkat dan kejadian dala~n kehidupan. Menurut Hudoyo (l987), produk- produk yang tlapat tfimasukkan dalam pe~igertian kosmetika tradisional Indonesia adalali

1 . Kos~netika rambut sepe~ti cem-ceman, shampo merang; shampo lidali buaya.

sliampo waru dan sebagainya

2. Kosrnetika wajah seperti bedak dingin. celak dan pelenibab jeruk nipis.

3 . Kosriietika untuk pemeliharaan k~rlit tubuh seperti ramuan ~nandi lulur beser-ta niinuman yang diberikan setelall mandi.

I . Jamu-jamu yang ditujukan untuk perawatan tubuh, misalnya ~rntuk

rnelangsinykan tubuh, membuat wajah bersinar dan sebasainya.

5. Wangi-wangian tradisional, seperti . air untuk mandi yang mengandung

we~vangian, raniuan mandi uap atau wewangian untuk rambut.

F. PENELITIAN TERDAHULU

Rezki (1993) melakukan kajian tentang penentuan kebijaksanaan penelitian dan pengembangan pada P T Bukit Manikam Sakti dengan menggunakan Proses Hirsrki Analitik. Tujuafl penelitian tersebut adalah untuk rnengidentifikasi faktor-

faker yang berpengaruh, menyusun struktur pengambilan keputusan dan

menganalisa keputusan tersebut. Dari penelitian tersebut, dillasilkan tiga

kebijaksanaan R&D yaitu R&D ofensif, R & D defensif dan R&D inlitator.

(34)

111.

METODOLOCI PENELITIAN

t . K E R A N G K A I'EMIKIRAN

Pengembangan strategi inovasi tnerupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk memilill alternatif strategi yang terbaik di antara alternatif- alternatif strategi yang ada. Terdapat tlua tujuan dilakukannya pengembangan alternatif strategi; pertanla adalah untuk memastikan tidak ada cara-cara masuk akitl yang terlewatkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh manajemen dan kedua adalah untuk ~nengkaji alternatif-alternatif, membandingkan satu sama lain dan mernilih yang terbaik (Buell, 1985).

Pengembangan strategi inovasi ini merupakan nasala ah yang cukup

kotnpleks karena ditiiulai dengan identifikasi komponen-komponen, pembangkitan alternatif-alternatif strategi, menganaiisanya dan memilih alternatif strategi yang terbaik. Melalui identifikasi komponen-komponen dalam pengembangan strategi inovasi ini, dapat diketahui besarnya pengaruh faktor-faktor internal dan ekternal perusahaan dalam menentukan strategi inovasi yanz diambil, peranan pelaku- pelaku yang terlibat dalam suatu inovasi serta tujuan yang ingin dicapai penlsaliaan melale~i inovasi tersebut. Kernudian dikaji keterkaitan atitara komponen-komponen yang sudali diidentifikasi tersebut sehingga diperoleli suatu hirarki penzanibilan kepe~tusan.

(35)

B. ,\I'LII<ASI PROSES HIRARKI A N A L l T l K

I'roses Hirarki Analitik (PHA) merupakan sualu inetoda l~engarnbila~i keputusan yang dapat memahami kondisi suatu sistem dan inembantu inelakukan

prediksi d a l a ~ n proses pengambilan keputusan. Menurut Saaty (1991), PHA

maiiipu niembantu memecahkan perinasalalia~i-per~nasalahan yang terstruktur maupun yang kompleks atau tak terstruktur dengan data atau informasi statistik yang sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Diagratn alir Proses Hirarki Analitik dapat dilihat pada Gambar 2

M e n u ~ t Gass (l9S5), sistem adalah sekelompok obyek yang bekerja untuk suatu tujuan tertentu. Suatu perusahaan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub-sub unit yang tidak hanya berhubungan dengan yang lain. tetapi juga sangat tergantung dengan yang lainnya. Seinua yang tidak termasuk di

d a l a ~ n sistem disebut dengan lingkungan sistem.

Dalam tahap identifikasi sistem ini dilakukan dua kegiatan pokok yaitu tinjauan terhadap landasan pustaka dan tinjauan terhadap kondisi lingkungan perusahaan. Tinjauan terhadap landasan pustaka dilakukan untuk menentukaii landasan teoritis pang sesuai denzan kondisi pennasalahan pengeriibangan strategi inovasi serta meinperkaya ide dalam memformulasikan strategi beserta kornponen-komponen yang terkait di dalamnya. Tinjauan terhadap kondisi penisahaan dittijukan u n t u k mengkaji secara lebih mendalam kekuatan dan kelemahan perusallaan set-ta ~iiendapatkan beberapa data dan informasi nienge~iai tipe kebijaksaria;~n inovasi, pengainbilan keputusan clan informasi peridukuilg lain~iya. Tiiijauan terliadap koiidisi perusahaan ini tlilak~rkiln n~elalui peng;liii;ltan la~igsuny serta ciiskusi dan sumbang saran dengen inanajemen (kalarigaii pakal-)

(36)

keuangan. Setiap pakar di~ninta pendapat dan sarannya niengetlai komponen-

komponen yalig perlu tlipertimbangkatl dalam pengembangan strategi inovasi.

baik faktor. pelaku atau aktor, tujuan yang diinginkan maupun alternatif- alternatif strategi yang niungkin dilakukan.

Reviri pendapat

L ~~

Perhitungan vektor priorifas. CI dan CR

1

1

Pengalahan venikal

r--l

(37)

Hirarki keputusan disusun berdasarkan infor~nasi yang diperoleh dar-i Iiasil kaJian pustaka dan diskusi dengan rnanjemen (kalangan pakar) PT blustika

Ratu. Dari hasil tersebut dibuat suatu resume dengan mengelornpokkan

kriteria-kriteria yang sejenis. Kelompok-kelompok kriteria tersebut kemudian disusun dalam suatu hirarki atau struktur.

Penilaian komponen hirarki yang dilakukan oleh manajemen (kalangan pakar) dari bagian R&D. produksi, pemasaran dan keuangan PT Mustika Ratu ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan masing-masing komponen

tersebut dalam suatu hirarki keputusan. Penilaian dilakukan dengan cara

membandingkan komponen-komponen tersebut secara berpasangan ((,tririr~~.se co~i~pcrri.sot~) dengan nilai yang merupakan skala komparasi yang dikeluarkan oleh Saaty (1991). Skala komparasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 .

Tabel 3. Skala K o m p a r a s i "

I

-7

3

7 9

2 , 4, 6 , S I / ( I - 9 )

Sama penting Sedikit lebih penting Jelas lebih penting Sangat lebih penting Mutlak lebih penting

Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Kebalikan nila~ tingkat kepentingan dari skala 1 - 9

[image:37.504.90.472.446.577.2]
(38)

Denyan inenggunakan.rumus matematika dala~n Proses Hirarki Analitik dan bantuan paket program 13-]~err ('hoicc versi 8.0, data hasil penilaian

manajemen (kalangan pakar) PT Mustika Ratu tersebut diolah ~ ~ n t u k

(39)

IV.

TJNJAUAN

PT

h/IUSTII<A RATLI

A. SE.If\RAH DAN P E R K E M B A N G A N PERUSAI-IAAN

Pada awalnya. PT Mustika Ratu dirintis oleh BRA Mooryati Soedibyo, salah

seorang putri Keraton Surakarta Hadiningrat. Dibilnbing langsung oleh kakeknya,

Sri Susuhan Pakubuwono X, BRA Mooryati Soedibyo mendalami seni nieramu

jamu serta seni inerakvat kesehatan dan kecantikan secara tradisional. Sebagai kctunman langsung keraton, beliau niengliayati secara ~nendalam falsafah perawatan dan kecantikan keraton, yaitu 'Perawatan Kecantikan Paripurna" rnelalui perawatan

dari dalal~i tubuh dengan minum jamu dan dari luar dengan mengenakan kosmetika

alaniiali.

Awalnya, Ibu Mooryati memanfaatkan keahliannya dalani meramu jamu dan kosmetika tradisional hanya untuk keluarga sendiri dan kerabatnya. Naliiun karena pesanan yang semakin meningkat, pada tahun 1973 didirikanlah industri rumali tansga pembuatan jamu dan kosmetika tradisional dengan produk bermerek 7211 '.s

Hecrr@ Secret. Baru pada tahun 1976, Ibu Mooryati mendirikan sebuah badan

usaha resmi yang diberi nama P T Mustika Ratu. Untuk mempromosikan

produknya, Ibu Mooryati mendirikan salon sendiri yang kemudian dikenal dengan Pusat Perawatan Kecantikan dan Pendidikan Tradisional Mustika Ratu di Jl. Wahid Hasyim no. 1 3 3 Jakarta.

(40)

Icegiatan promosi se~nakin ditingkatkan melali~i ceramah-ceraniah dari demo~istrasi kecantikan nasional dan internasional, simposium nasional. iklan-iklan di media tnassa dan ikut sel-ta dalam perlombaan internasional. Dala~n waktu y a n s I-elatif singkat, PT Mustika Ratu mengalami perkembangan yang pesat dan tnenjadi produsen jamu dan kosmetika tradisional terkemuka. Berbagai prestasi diraili oleli

PT Mostika Ratu baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini semakin

membuktikan bahwa produk-produk P T Mustika Ratu dapat bersaing baik di tinsitat nasional maupun internasional.

Sejalan dengan pertu~nbuhan pen~sahaan, PT Mustika Ratu terus melakukan penxembangan produk baik dari segi jenis inaupun jurnlahnya. Pada tahun 1985, P T klustika Ratu mengembangkan usaha baru yaitu divisi minuman segar dari bahan-bahan alami. Pada tahun 1986. P T Mustika Ratu menibentuk P T Yasulor yang inerupakan perusahaan patungan dengan pihak L'Oreal de Paris untuk rnemasarkan produk kosmetika dengan merek L'Oreal. Selanjutnya pada tahun 1979, P T Mustika ratu memproduksi air mineral dengan merek Fresh, namun saat ini sudah tidak berproduksi lagi..

klelonjaknya produksi dan penjualan serta meningkatnya sumber daya fisik dan rnanusia. melaliirkan kebutuhan akan sistem dan organisasi k e j a yang lebili profesional. h4aka selak tahun 1985, P T Mustika Ratu merekmt manajer dan elisekutif profesional di berbagai bidang keahlian seperti keuansan, personalia. produksi. peniasaran. penelitian dan pengembangan dan sebagainya. Pada talivn I9S9. dibenti~k strukti~r oryanisasi ban1 yaitu PT klustika R H ~ L I sebayai s i ~ a t u :rilp

per~~saliaan dengan lima anak peri~sahaan yany masing-masins rnengendzilika~i

(41)

-

P-i' Mustika Ratu (Divisi Jamu dan Kosmetika) yang rnetnproduksi jamu kesehatan

~lnttlk pria dan wanita, jamu kecantikan, kosrnetika dan produk-produk perawat;tn PI-ibadi.

-

PT Mtistika Raga (Divisi Jagaraga) yang rnemproduksi jamu kesellatan rakyat

tlenysn rnerek jagaraga.

-

PT Mustika Agung (Divisi Minuman Segar) yang melnproduksi lninu~nan segar

tradisional dalam kemasan le/rupc~ck.

-

PT Mustika Tilta (Divisi Air Mineral) yang riienlproduksi air mineral dengan

lnerek i;i.c.sl~.

-

PT Mustika Buana ( Divisi Ekspor) yaitu divisi yang kliusus menangani ekspor.

Setiap anak pemsahaan dipimpin oleh seorang rnanajer operasi yang bertanggung jawab kepada Managing Director. Hal-ha1 yang berhubungan denysn urusan ke luar sepeni pameran dagang, keuangan, petnbelian, logistik dan personalia, masih dipegang oleh P T Mustika Ratu sebagai pemsahaan induk. Struktur organisasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I

C. PRODUK P T MUSTIKA RATU

P T Mustika Ratu memproduksi tidak kurang 325 jenis kosmetika tradisional yang memberikan omset penjualan dan kontribusi yang terbesar bayi keuntungan

perusahaan. Produk kosmetika ini dibagi dalam lima kelompok besar yait~l

perawatan kulit wajah, tata riais dasar, tata rias dekoratif, peralvatan rambut dan perawatan tubuh.

(42)

Janiu lagaraga adalall kelompok jamu yang dikembangkan sebagai j a m t ~ kesellatan I-akyat dengan harga.yang relatif lebili murah. latnu lagaraga ini rerdiri clat-i 42 jenis yang terbuat dari bermacaln-macam ramuan clan ditawarkati hanva dalam bentuk pi1 dan jalnu seduh atau serbuk.

Selain itu, PT Mustika Ratu juga me~nproduksi minuman segar tradisional yang tel-buar dari balian-balian alami. Minuman ini dikemas dalam keniasan

I L ' I I Z I / J L I C ~ yang higienis dan praktis. Minuman tradisional yang salnpai saat ini

masih diproduksi adalah Gula Asem, Beras Kencur dan Serbat

Produk-produk PT Mustika Ratu bemsaha menjangkau semua konsumen, baik pria maupun wanita, berbagai golongan kelas sosial dan berbagai golongan usia. Pada mulanya, P T Mustika Ratu hanya memproduksi kosmetika dari seri

Mustika Ratu yang ditujukan pada segmen golongan menengah, yaitu golongan C

dengan perluasan ke goiongan B dan D. Seiring dengan perkembangan pasar

koslnetika, diproduksi seri Ratu Mas dan Sari Aloe yang ditujukan untuk golongan

menengah ke atas, yaitu golongan B dengan perluasan ke golongan A. Selanjutnya

diproduksi seri Mustika ?uteri yang ditujukan untuk golongan menengall ke

bawal), yaitu golongan C dengan perluasan ke golongan D. Segmentasi pasar

produk kosmetika P T Mustika Ratu dapat diilustrasikan pada Gambar 3.

Sari Aloe dan Ratu Mas B

C lfustika Ratu blusr~ka P u t e r ~

D

(43)

lamit Mustika Ratu ditujirkan uriti~k golongan rnenengah ke atas, sedangkan jati1~1 Sagaraga dititjukan khusus untuk golongan metiengli ke bawali tlengan harga yang relatif lebih muraii.

Selain berdasarkan kelas sosial, P T Mustika Ratu juga membagi konsu~nennya berdasarkati kelotnpok usia, yaitu kelonipok usia di atas 45 tahun, 15 sampai 45 tahun dan usia di bawali 15 tahun. Konsumen dengan usia di atas 45 tahun atau konsumen dengan kulit rnentia dapat nlenggunakan seri Sari Aloe karena mengandung sari Aloe (lidah buaya) yang dapat mencegah proses penuaan kulit Konsumen dengan golongan uruur 15

-

45 tahun dapat nienggunakan seri Mustika Ratu dan seri Ratu Mas. Untuk konsurnen dengan golonyan usia di bawah 15 tahun atail yang baru mengenal kosmetika dapat menggunakan seri Mustika Puteri.

Produk-produk PT Mustika Ratu termasuk produk yang cepat diterima oleh

konsumen seiring dengan kesadaran konsumen untuk menggunakan kos~netika yang

terbuat dari bahan-bahan alami (hack lo tmflnz.). Hal ini dapat dilihat dari penjualan produk yang terus rneningkat dari tahun ke tahun. Total penjualan domestik produk-produk P T Mustika Ratu dari tahun 1990 sanipai tahun 1995 dapat dililiat pada Larnpiran 2.

Selain untuk pasar domestik, produk PT Mustika Ratu diekspor untuk konsu~uen di luar negeri dan meramaikan pasar jamu dan kosmetika di sejumlah negara. Dafiar negara-negara tujuan ekspor produk P T Mustika Ratu beserta distributornya dapat dilihat pada Tabel 4.

Secara umum, ekspor kosmetika Indonesia berkembang cukup rnengesankan. Hal ini dapat terlihat dari semakin besarnya permimaan kosrnetika Indonesia tii

(44)

.I':~bel 4. Daft;lr iiegara tujuan ekspor produk I'T Wlustik:~ Itat11 besert:i clistributoriiy:~

[image:44.507.104.449.86.336.2]

Sumber PT Mustika Ratu

Tabel 5. Perkembanga~i ekspor kosn~etika Indonesia (1988-1992) '')

I

Tahun

Berar

tor^)

1

Sitai

(US$)

I

"Sumber Balai Pusat Statistik

(45)
(46)

Stt-ategi tnengembangkan produk yang sudah ada juga selalu dilakukan ole11

I Mustika Ratu untuk niengantisipasi serangan dal-i produk-produk pesaing.

ter-utama pesaing terdekatnya yaitu Sari Ayu. Denyan strategi ini biasanya PT hjlustika Ratu selalu berupaya untuk tnernperbaiki bentuk. warna dan kernasaan produk yang disesuaikan dengan keinginan konsumen. Selain itu, PT Mustika Rat11 juga berupaya unt~rk tneningkatkan mutu dan manfaat yang diberikan produk-

produknya karena PT Mustika Ratu lebih nlenekankan pada produk-produk perawatan dari pads produk-produk dekoratif seperti kebanyakan tiiilik Sari AYLI.

Strategi mengikuti secara kreatif juga dilakukan oleli P T Mustika Ratu walaupun intensitasnya tidak terlalu sering. Kebanyakan strategi ini dilakukan

dengan mengikuti produk yang sedang fwtici di pasar. Contoli kasus vans

dilakukan PT Mustika Ratu adalah ketika warna lipstik yang sedang diminati pasat- adalah warna coklat, maka P T Mustika Ratu juga memproduksi lipstik benvarna cok!at dengan modifikasi ke warna-warna lain yang sejenis.

Selain inovasi produk, P T Mustika Ratu juga melakukan inovasi terhadap produksi untuk rnendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi. Salah satu sasaran inovasi yang dilakukan PT Mustika Ratu adalah bahan baku, seperti dengan ~nenggunakan bahan baku yang telah memenuhi spesifikasi tnutu yang ditetapkan seliingga dihasilkan produk yang bermutu tingyi. Untuk menjaga mutu ballan baku s a n g digunakan, P T Mustika Ratu riiengenibangkan perkebunan sendiri di Jonggol dan Ciawi, Boyor, Jawa Barat.

Produktivitas tenaga kerja juga menjadi perhatian bagi P T Mustika Ratu ~iietigingat masih terdapatnya tahapan proses yang sepenuhnya menygunakan tenaya liianusia (manual). PT Mt~stika Ratu melakukan penambahan peralatan dan fasilitas yang dapat rnendukurig ker-ja para pekerja selling~a menguransi kelelalian kerja sekaligus n~etiingkatkati produkti\:itas kerja.

(47)

melakuka~i perbaikan-perbaikan terhadap metoda produksi yany sudah ada sehinyya proscs psoduksi dapat dilakukan lebih cepat dan dengan biaya yang lebih mural1

L'nti~li n>engenlb;~nyl;an usahanpa, PT Mustika Ratu j ~ ~ g a inelengltapi inesi~l. peraiatan dan t'asilitas lain yang dimiliki. Hal ini dilakukan dengan senantiasa men~antau perkembanyan teknologi mesin dan peralatan di dalaln dan luar neyeri

(48)

V.

PENYUSUNAN

HIRARICI

Iiir-al-ki lnerupakati alat mendasar dari pikiran tnanusia yang melibatkan identifikasi elenien-elernen suatu persoalan, tnengelompokkan elemen-elemen tersebut ke dalarii beberapa kumpulan yang homogen serta menata kumpulan-kumpulan tersebut pada tingkat yang berbeda. Masing-masing kumpulan rne~npunyai bentuk yarig saling berkaitan dan tersusun ke bawah dari suatu puncak (tujuan akhir). turun Ice sub-sub tirjuari ( . V I I ~ o/?je~li~~e.s), keriludian faktor-faktor pendorong (proses) yaii:

rnempengaruhi sub tujuan tersebut, lalu ke pelaku (aktor) yang memberikan dorongan. tumn ke tujuan-tujuan pelaku dan kernudian kebQaksanaannya, lebih lanjut ke strategi- strateginya dan akhirnya hasil dari strategi ini.

Penyusunan hirarki dilakukan berdasarkan tinjauan terhadap landasan pustaka dan tinjauan terhadap kondisi lingkungan perusahaan. Tinjauan terhadap landasan pustaka dilakukan untuk menentukan landasan teoritis yang sesuai dengan kondisi perriiasalahan yang dihadapi serta ~nemperkaya ide' dalam me~nformulasi strateyi beseita komponen-komponen yang terkait di dalamnya. Tinjauan terhadap kondisi lingkungan perusahaan ditujukan untuk mengkaji secara lebih mendalani mengenai kekuatan dan keleinahan perusahaan serta mendapatkan beberapa inforrnasi nierigenai tipe kebijaksanaan inovasi, pengambilan keputusan dan informasi pendukung lainnya Tinjauan terliadap kondisi lingkungan perusahaan ini dilakukan melalui diskusi d a ~ i sirrnbai~g saran dengan nianajemen P T Mustika Ratu yang ~neliputi bagiari R&D. produksi, periiasaran dan keuangan.

(49)

kosmerika untuk menentukan produk mana yang lebih memiliki peluang i~ritulc I)erke~~ibang clan membutulikan inovasi yang lebih nienclesak ditinjail dari kondisi- kontlisi y;ing dihiitlapinya. Sept~luh hirarki pengembangan strategi ino\:asi ter-diri tlal-i satu l~irarki utama, dua liirarki tingkat kedua, dan tujuh hiral-ki ti~igkat ketiga.

A . PEMILIHAN PRODUK ( H o )

Produk utama yang dihasilkan PT Mustika Ratu terdiri dari dua jenis prodilk yaitu [)I-odr~k janiu dan pr-0du.k kosmetili:~. Produk jamu Mustika Ratu terdil-i dari jamu seduhlserbuk (cespleng), jamu godog (rajangan), jamu pi]. janiu kaplet dali janiu seduli (contohnya .slr~~r/lril~g len), sedangkan produk kosmetika Mustilia Ratu dibagi dalani li~na kelompok yaitu untuk perawatan kulit wajah (sepel-ti

pembersih, penyegar, masker dan lain-lain), tata rias dasar (bedak t a b u r , , f o r ~ r ~ d ~ r t ~ o ~ / clan ~~roi.str~rizer), tata rias dekoratif (seperti lipstik. pemerah pipi, pensil alis dan

lain-lain), perawatan rambut (seperti shampoo, corrc/lrrollrr, minyak ceni-ceman dan lain-lain) dan perawatan tubuh (seperti berbagai jenis krem, hoc!~ ctrre dan lain- lain).

Produk jamu dan kosmetika Mustika Ratu memiliki seglnen pasar tersendiri dalalii pasar jamu dan kosmetika nasional. Produk jamu kesehatan dan kecantikan ivlustika Ratu dituiukan t ~ n t u k pangsa pasar menegah. menengah ke atas dan pangsa pasal- atas. Produk kos~r~etika !Mustika Ratu terdiri dari seri hlustik;~ Ratu vang ditujukan untuk pangsa pasar 'menengah, seri Ratu Mas dan Sari Aloe yang d i t ~ ~ j u k a n untuk pangsa pasar nienengah ke atas dan seri klustika Puteri yang

dit~iiukan trntuk pangsa pasar nienegah ke bawali (Gambar 3). Rlasing-masiiig

1 ) r o d ~ ~ k . baik j a ~ i i ~ ~ n i a u p ~ ~ n kosmetika. ~iiemiliki prluang tersendir~ untuk tei-us herkenibang tli 11i;isa yang akan datang ~iiengingat prrmintaan konsu~iien terliatlap

jamu clan kosnietika trarlisional yang re!-us meningkat sttiring tleng~i~i kesaciaran ~ i i i s y i ~ i t untuk nienggunakan kosmetika dari bahan-baha~i ala~iii (1)[1c,k t o

(50)

I'enilaian produk mana yang lebili rnemiliki pelclang untuk berkembang dapat tlitiri.j;tu dari pertumbuhan pasar dan penjualannya. I'el-tr~ml)r~ltar~ p:ts:tl- t l a ~ r ~)er!jrr;tla~t berarti peningkatan juriilali perrnintaan dan penjualan ser-ta perluasan

segmen pasar Permintaan terhadap suatu produk tidak clapat dilepaskan dar-I

kebutuhan dan keinginan konsurnen akan produk tersebut. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan dirasskannya ketiadaari kepuasan dasar tenentu. sedangkan keinginan adalah kehendak yang kuat akan pernuas yang spesifik terliadap kebt~tulian-kebutulian yang mendalam tadi. Perrnintaan adalah keinginan akari produk yang spesifik yang didukuug dengan kemarnpuan dan kesediaan untuk meriibelinya (Kotler, 1993). Keinginan beruball menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Peningkatan daya beli rnasyarakat juga turut niempenganthi pertumbulian pasar.

Selain itu, seiring dengan peningkatan kesadaran rnasyarakat untuk kembali ke alarn (hcrck r o t ~ n f u r ~ . ) , kebutuhan dan keinginan rnasyarakat untuk nierawat dan tiieningkarkan kecantikan diri dengan menygunakan bahan-bahan alarni a h t i meningkar pula. Hal ini akan menyebabkan perrnintaan terhadap produk jatnu dan kosmetika tradisional meningkat sehingga penjualan meningkar pula.

Produk yang ~neniiliki peluang untuk terus berkembang dicirikan juga darn

penyebaran wilayah pemasarannya. Suatu produk dengan wilayah pemasaran yang terus nielebar menunjukkan bahwa produk tersebut sernakin diterima oleh konsurnen dan memiliki kecenderungan untuk terus dibu~uhkan oleh konsunien di rnasa yang akan datang. Meluasnya wilayah pelnasaran berarti pula meluasnya pangsa pasar produk tersebut.

Perluasan pangsa pasal- suatu produk tidak dapat dilepaskan dari peningkatan l i e r r r ~ t r ~ r r g : ~ ~ ~ y:~ng tliperolel~ ole11 perusahan yang rneniproduksi produk ter-sebut.

(51)

Ketidakpastian inasa depan suatu produk dipengaruhi juga oleh s t r t t k t r ~ r 1):is:lr atau s t r ~ ~ l i t ~ t r iadrrstri tempat produk tersebut berada. Menurut Kotler

(1993). strt~ktur industri dipengaruhi oleh jumlah pen.jual, difererisiasi produk, hambatan masuk dan mobilitas. hambatan keluar dan penciutan, struktur biaya. integrasi vertikal dan jangkauan global.

Dalam menjelaskan suatu industri, perlu ditegaskan apakah di sana terdapat satu, beberapa atau banyak penjual serta apakah produk-produk di sana homogen atau sangat terdeferensiasi. Karakteristik ini sangat penting dan memunculkan lima tipe stmktur industri yaitu monopoli sempurna, oligopoli sempurna, oligopoli terdiferensiasi, persaingan monopolistik dan persaingan sempurna.

Usaha suatu organisasi atau perusahaan dalam melayani sekelompok pelanggan dengan membangun sebuah sisteni pemasaran yang efisien biasanya selalu disaingi oleh usaha sempa dari pihak lain. Sistem pemasaran perusahaan ini

dikelilingi dan dipengamhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu

diidentifikasi, dimonitor bahkan dikalahkan untuk rnemperoleh dan

me~npertahankan bagian pasar perusahaan. Berdasarkan konsep subtitusi produk, terdapat empat tingkat pesaing. Pertama, pesaing adalah perusahaan lain yang lnenawarkan produk dan jasa serupa kepada pelanggan yang serupa dengan harga yang serupa; kedua, pesaing dilihat secara lebih luas yaitu semua perusahaan yang rnembuat produk atau kelas produk yang sama; ketiga, pesaing dilihat secara lebih luas lagi yaitu sebagai perusahaan yang menghasilkan produk yang memberikan jasa yang satna; dan keempat, ragam pesainy diperluas lagi dengan memasukkan semua perusahaan yang bersaing memperebutkan uang konsumen yang sama (Kotler,

1993).

(52)

Faktor lain yang turit menipengaruhi peluang berkembangnya suatu produk di lnasa yang akan datang adalall kelnudahan dalam penyediaan bahan baku untuk rnemproduksi produk tersebut. Ketersediaan balian baku pernbuat j a r n ~ ~ dai, kosmetika tradisional seperti renipah-rempah dan sari tu~nbuhan lainnya, harus

menjadi faktor pertimbangan bagi lnasa depan produk tersebut. Upaya

pelnbudidayaan bahan-bahan tersebut harus terus dilakukan jika perusahaan lneiihat bahwa industri jamu dan kosmetika tradisional ini memiliki lnasa depan yang cukup cerah.

Setelali melalui kajian yang nlendala~n terliadap kondisi-kondisi yang dihadapi oleh kedua produk PT Mustika Ratu dan masukan-niasukan yang diberikan oleh manajemen PT Mustika Ratu, disusun hirarki pemilihan produk

untuk menentukan produk mana yang lebih men~iliki peluang untuk berkernbang.

Secara lengkap. hirarki pe~nilihan produk ini dapat dilihat pada Gambar 4.

FOKUS

I

PEMlLlHAN PRODUK

ALTERNATIF PILIHAN

I

+

& & 1 &

1

G a m b a r

1

Pecoilil~an itroduk (Ha) KRITERIA

I

I

Periumbuhan pasardan penjuaian

-

Keuntungan

yang diperoleh Pesaing Penyebaran

'layah pemasaran

[image:52.507.83.474.364.578.2]
(53)

I3. I'ENENTUAN STRATEGI INOVASI (Hi)

lnovasi dapat diartika~i pembai-uan atau kebaruan Meiiurut Levitt ( lC)S7), inovasi dapat dilihat dari dua sudut; pertarna, kebaruan dalarn arti baliwa sesuatu it11 belum pernah dilakukan sebelumnya dan kedua, kebaruan dalaiii arti sesuatu itu belum pernah dilakukan ole11 industri atau perusahaan yang kini melakukannya.

Tirnbulnya inovasi dapat disebabkan oleh kejadian yang di luar dugaan yang ~nenyebabkan kegagalan. ketidakserasian antara harapan dan fakta, kebutuhan proses, perubahan industri dan pasar, demografi yang berubah, perubahan persepsi

dan adanya pengetahuan baru (Kao, 1989). Terdapat tiga faktor penting yang

mendorong lahirnya inovasi yaitu lernbaga riset dan sumber daya manusia yang memadai, masyarakat konsumen yang menghargai produk berkualitas tinggi dan struktur industri yang memungkinkan terjadinya kompetisi ketat sekaligus inekanisme kerjasama pendanaan dan dihsi teknologi antar perusahaan.

Hirarki utama penentuan strategi inovasi rnenghasilkan dua alternatif strategi yaitu strategi inovasi produk dan strategi inovasi produksi. Strategi inovasi produk diperlukan jika perusahaan ingin membangun citra perusahaan dalam ha1 keprogresifan dan kepemimpinan serta meningkatkan daya saing industrinya, sedangkan strategi inovasi produksi diperlukan jika perusahaan ingin tneningkatkan keunggulan biaya melalui efisiensi produksi sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan. Kedua strategi ini penting bagi perusahaan agar dapat konsisten dalam persaingan yang semakin ketat terutama dalam menghadapi era globalisasi yang kian mengliangat akhir-akhir ini.

Strategi inovasi ini dibangkitkan dengan mempertinibangkan faktor-faktor yang mempengaruliinya. baik faktor internal atau faktor di dalam perusahnan yany dapat dikendalikan perusahaan, maupun faktor eksternal atau faktor di luar peri~saliaan yang tidak dapat dikendalikan penlsahaan. Salatl satu faktor internal yaiig tiiempengaruhi suatu inovasi adalah l i e n ~ n m p u n o su o ~ b e t . c1;ry;l nt;intisi;t

(54)

suatu inovasi, terutaina yang berkaitan dengan lembaga riset (RRrD). Manusia adalah faktor produksi yang kritis dalarn R & D Setiap proyek memerlukan orang- orang profesional yang lnerupakan suatu kolnbinasi unik dari pengetaliuan. kecerdasan serta kealilian dan manajer hams menyeleksi individu-individu tersebut dengan kuaiifikasi tertinggi untuk menjalankan suatu proyek (Roman, 1968). Sejalan dengan perkembangan teknologi, kemampuan individu pada perusahaan dengan pendekatan inovator juga bembah. Personal pada perusahaan hendaknya memiliki kemampuan teknis yang memadai dan kesadaran untuk mengetaliui arah dari teknologi dan tujuan perusahaan yang telah dicanangkan.

Fasilitas perusahaan merupakan faktor lain yang dapat dikontrol

perusahaan. Ketersediaan fasilitas pemsahaan dapat menjadi pendorong bagi

pemsahaan untuk melakukan suatu inovasi atau pemsahaan tersebut liarus menyediakan fasilitas bam untuk mendukung strateyi yang bam diambil. Fasilitas pemsahaan ini ineliputi fasilitas produksi, fasilitas R&D seperti laboratorium yang memadai dan fasilitas lain yang mendukung strategi yang dipilih pemsahaan.

Faktor internal lain yang sangat penting dipertimbangkan dalam menentukan strategi inovasi adalah k e m a m p u a n finansial perusahaan. Kemampuan finansial pemsahaan ini menunjukkan seberapa besar dana yang dapat disediakan perusahaan untuk menjalankan strategi yang diambil atau dapat juga karena pertimbangan kemampuan finansial yang dimiliki pemsahaan pada saat ini, maka perusahaan memilih untuk melakukan suatu strateyi inovasi tertentu. Faktor ini penting dipertimbangkan agar strategi yang diambil dapat dijalankan dengan baik dan tidak macet di tengah jalan karena ketiadaan dana akibat kesalahan dalam

me~iiperhitungkan kem

Gambar

Tabel I . Perbedaan antara non ino~ator dengan inovator ............................ Tabel 2
Gambar . Diagram alir proses llirarki anal~t~k . . 2 ...........................................
Tabel 1. Perbedaan antara non-inovator dengau inovator '"
Tabel 2. Daftar indeks rasio dengan ordo matriks n
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Kebumen lebih meningkatkan perannya dalam program Kesehatan Reproduksi Remaja serta menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan dalam hal menjaga kebersihan organ

Penyelidikan umum, skala 1:100.000 s/d 1:250.000 Eksplorasi Pendahuluan, skala 1:50.000 s/d 1:100.000.. 12 orang) Mesin Perahu Karet.

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan data siswa mengalami kekeliruan terbanyak pada soal nomor 2, dengan indikator menghitung bayangan apabila dirotasi sejauh 270° dengan pusat

Saya sering menangis ketika mengingat mantan pacar saat setelah putus dimana pun saya berada walau pun di tempat umum.. Setelah putus, saya suka mendengarkan lagu

Kemudian dari segi process cost, karena Sugity ini kegiatannya fokus pada proses injection yang berhubungan dengan machine tonnage, cycle time, dan weight (berat). Dari data yang

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan hl-hal sebagai berikut: (1) Kota Batu memiliki potensi sumberdaya alam dan sosial yang baik sebagai modal pengembangan

Kesimpulan penelitian ini ada terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian buah pisang ambon terhadap ibu hamil pada kelompok

mengenai kajian stilistika yang terdapat pada roman “Cocak Nguntal Elo” dalam. Kumpulan Roman