• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bauran Pemasaran dalam Persaingan Usaha (Studi Kasus pada Usaha Counter Handphone di Sekitaran Jalan Sisingamangaraja Kec. Sidikalang, Kab. Dairi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Bauran Pemasaran dalam Persaingan Usaha (Studi Kasus pada Usaha Counter Handphone di Sekitaran Jalan Sisingamangaraja Kec. Sidikalang, Kab. Dairi)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Daftar wawancara 1. Produk

No Pertanyaan Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

1 Apa-apa sajakah jenis produk yang 2 Bagaimana kualitas

produk hanfdphone

(2)

tiap konsisi

Gakomsel. baru atau bekas, dan juga jaminan untuk handphone yang di service.

2. Harga

No Pertanyaan Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

1 Bagaimanakah strategi penetapan harga yang

(3)

4 Menurut masing-masing counter, apakah harga yang diberikan sudah mengikuti

No Pertanyaan Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

1 Bagaimanakah saluran distibusi/pemasaran oleh

(4)

perhatian calon konsumen. 4 Bagaimana strategi pihak

counter dalam menangani masalah persediaan/stok barang yang agar tetap terjaga?

Mudah dijangkau. Mudah dijangkau.

Mudah dijangkau.

4. Promosi

No Pertanyaan Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

1 Apakah pihak counter melakukan kegiatan promosi penjualan dalam mengenalkan usaha dan memasarkan produk yang ditawarkan?

(5)

konsumen, perlu dilakukan

kegiatan

promosi yang terfokus.

2 Apa saja kegiatan promsosi yang dilakukan pihak 3 Promosi penjualan yang

(6)

DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan

Keenam. Bandung: Alfabeta

Anoraga, Pandji SE, M.M. 2009. Manajemen Bisnis Edisi Sorf Cover Usaha Kecil,

Penerbit Renika Cipta

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI

Gugup, K., 2001. Pengantar Bisnis Edisi I. Yogyakarta : BPFE.

Kotler, Philip & Amstrong.2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Diadaptasi oleh A.B.Susanto. Jakarta : Salemba Empat.

Kotler, Philip & Amstrong.2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Dua.Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip & Amstrong. 2005 . Prinsip – prinsip Pemasaran . Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip & Amstrong.2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran 1 & 2.Jakarta : Erlangga.

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Purwosutjipto, 1985. Pengertian Pokok hokum dagang Indonesia Jilid 2 . Jakarta : Djambatan.

Rangkuti, Freddy. 2009. SWOT Balanced Scorecard.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

(7)

Tjiptono, F. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.

SKRIPSI :

M. Taufan. 2014. Strategi Bisnis Terhadap Perkembangan Usaha Toko Kelontong (Studi di Sekitar Jl. A.R Hakim Gg. Pendidikan, Medan).

Meilinda Sari. 2007. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pelanggan di Rumah Makan Mie Ayam Jamur H. Mahmud S.

Osni Linda Yusmawaty Sianturi. 2004. Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan sistem multi level marketing (MLM) pada PT.Oriflame cabang Medan.

Septi Wulan. 2013. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Racun Tikut Pada P.T Hetts Biolestari Medan.

Vera Sylvia Nainggolan. 2010. Perbandingan Bauran Pemasaran pada Tiga Skala Industri Mebel di Medan.

INTERNET :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif. Penulis John C. Reinard. Tanggal 16 April 2015. Jam 17.00

http://luchiferian.blogspot.com/2011/11/marketing-mix-4ppengimplementasian.html. Tanggal 20 April 2015. Jam 19.00

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar,2013. Tanggal 20 April 2015. Jam 20.00

http://www.usahakecilmenengah.com Tanggal 22 Oktober 2015. Jam 18.00 www.smeru.or.id Tanggal 22 Oktober 2015. Jam 19.00

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah (sebagai lawan dari eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel/sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, tekhnik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2006:14-15).

Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan objek yang alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

(9)

dalam rangka mengetahui dan memahami perbandingan bauran pemasaran yang diterapkan counter handphone di sekitaran Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di beberapa usaha counter handphone di sekitaran jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Dairi. Fokus penelitian terhadap masing-masing strategi bauran pemasaran yang diterapkan masing –masing counter tersebut . Lokasi ini dipilih counter - counter ini memiliki jarak yang cukup berdekatan akan tetapi memiliki perbedaan dalam jumlah transaksi penjualan.

3. 3. Sumber dan Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah semua data dan informasi yang diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus penelitian yang diteliti, yaitu strategi bauran pemasaran masing- masing para pemilik counter handphone untuk mengembangkan usahanya. Selain itu diperoleh dari hasil dokumentasi yang menunjang terhadap data yang berbentuk kata-kata tertulis maupun tindakan.

3.3.1 Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui proses wawancara dan observasi di lapangan mengenai objek penelitian, dan data tersebut merupakan data yang belum diolah.

3.3.2 Data Sekunder

(10)

3.4 Defenisi Konsep

Adapun defenisi konsep dari penelitian ini adalah: 3.4.1 Produk (Produt)

Produk adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi produk adalah keragaman produk, kualitas produk, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, garansi, dan imbalan.

3.4.2 Harga(Price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan didalam strategi harga adalah daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga khusus, dan periode pembayaran.

3.4.3 Tempat/Saluran Distribusi (Place)

Tempat (place) merupakan jalur saluran distribusi perpindahan barang dan jasa dari produsen ke pemakai industri dan konsumen. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan dan efisien.

3.4.4 Promosi (Promotion)

(11)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneltian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

3.5.1 Observasi

Menurut Imron (1996:10) metode observasi yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti. Peneliti mengobservasi kegiatan yang terjadi di counter handphone tersebut untuk mengetahui secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang strategi bauran pemasaran terhadap perkembangan usaha counter handphone di sekitar jalan Sisingamangaraja , Sidikalang, Dairi.

3.5.2 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada informan. Menurut Moleong (2005:157) kata-kata dan tindakan dari orang yang diwawancarai atau yang diamati merupakan sumber data utama dalam penelitian ini. Dalam hal ini, penulis melakukan tanya jawab dengan pemilik masing-masing counter di sekitaran Jalan Sisingamangaraja. Untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.

3.5.3 Dokumentasi

(12)

tersebut untuk mengetahui perkembangan pemasaran seperti data keuangan, produksi dan penjualan.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Bernad (2000) dan Kerlinger (2000) dalam Azuar Juliandi dan Irfan (2013), variabel alah suatu sifat-sifat yang dipelajari, atau simbol atau lambang yang padanya melekat bilangan atau nilai, dan dapat dibedakan, memiliki variasi nilai atau perbedaan nilai. Penelitian ini memiliki satu variabel, yaitu bauran pemasaran

3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisi Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan

secara umum.

3.6.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi usaha. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi perusahan/usaha melalui evaluasi nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor eksternal.

Analisis SWOT ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal masing-masing usaha counter secara sistematis.

Tahap pengumpulan dilakukan dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, dan matriks CPM.

(13)

persaingan oleh masing-masing usaha counter disekitaran Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

2. Matriks EFE digunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal oleh masing-masing usaha counter di sekitaran Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

3. Matriks CP digunakan untuk mengevaluasi posisi kedudukan bersaing dari masing-msing usaha counter. Matriks ini disusun dengan memberikan bobot

kekuatan dan kelemahan pada faktor penentu keberhasilan baik faktor yang

muncul dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Tiara Ponsel

A. Gambaran Umum

Tiara Ponsel merupakan salah satu usaha kecil menengah yang bergerak dalam bisnis jual beli produk dan jasa service handphone yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Usaha ini beroperasi selama 14 jam dari jam 08.00 – 22.00, pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Ukuran gedung usaha yang digunakan untuk usaha ini adalah berukuran 4 × 8 meter persegi dan berbentuk ruko permanen.

(15)

Adapun rincian modal awal Tiara Ponsel berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Rincian Modal Awal Tiara Ponsel

No Modal Awal Toko Harga

1. Sewa Gedung Rp. 5.000.000,-

2. Renovasi Gedung Rp. 1.250.000,-

3. Produk (handphone, SIMcard, chasing, charger,

baterai, memory card dsb.) Rp. 25.000.000,- 4. Peralatan Pendukung (Alat Service) Rp. 3.500.000,-

5. Biaya Tak Terduga --

Jumlah Rp. 34.750.000,-

B. Struktur Organisasi

Tiara Ponsel memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana. Dimana Ibu Heti Hasuita sebagai pemilik (owner), memiliki kuasa penuh atas sistem manajemen.Tiara Ponsel memperkerjakan 5 orang karyawan yang bertugas melayani pelanggan. Usaha ini tidak memiliki struktur organisasi yang kompleks layaknya struktur organisasi perusahaan pada umumnya. Secara bagan dapat digambarkan struktur organisasi Tiara Ponsel seperti pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Tiara Ponsel C. Deskripsi Kerja

Adapun uraian tugas masing-masing bidang dalam kegiatan operasional di Tiara Ponsel, adalah sebagai berikut:

PEMILIK

Jasa Penjulan Produk

Handphone

(2 Orang Karyawan)

Jasa Pengisian Pulsa

(2 Orang Karyawan)

Jasa Service

Handphone

(16)

1. Pemilik

Peranan pemilik di Tiara Ponsel adalah sebagai pemimpin utama langsung usaha dan mengkoordinir serta mengawasi tugas-tugas dari karyawannya agar bekerja dengan baik dan disiplin. Kemudian memberikan arahan bagaimana cara menjalankan usaha dan mengevaluasi laporan keuangan harian.

2. Jasa Penjualan Produk Handphone dan Aksesoris

Bidang jasa penjualan produk handphone dan aksesoris bertugas melayani konsumen dalam jual/beli produk berupa barang fisik seperti handphone, aksesoris (SIM card, baterai, cashing, charger, dan lain sebagainya). Pada Juli 2015, Tiara Ponsel mempekerjakan 2 (dua) orang karyawan yang bertugas dalam bidang jual/beli produk handphone dan aksesoris. Karyawan dalam bidang ini juga bertugas untuk menyortir barang masuk dan keluar serta membuat pembukuan mengenai jumlah unit produk yang masuk dan keluar.

3. Jasa Pengisian Pulsa

Bidang jasa pengisian pulsa bertugas melayani konsumen yang membeli pulsa (fisik dan elektronik) serta membuat laporan penjualan pulsa tersebut setiap adanya transaksi. Pada bidang jasa pelayanan pengisian pulsa, Tiara Ponsel mempekerjakan dua karyawan yang siap melayani konsumen.

4. Jasa Perbaikan (Service) Handphone

(17)

memiliki satu orang karyawan (teknisi) yang khusus melayani jasa pelayanan service handphone.

D. Produk

Adapun daftar produk-produk yang sampai saat ini dipasarkan oleh Tiara Ponsel adalah sebagai berikut:

1. Handphone

Produk handphone yang ditawarkan Tiara Ponsel tersedia dalam kondisi baru dan bekas. Tiara Ponsel sampai saat ini sudah menawarkan 10 jenis merek handphone, dimana produk yang ditawarkan tersedia dari produk handphone dengan kualitas tinggi sampai rendah. Adapun daftar merek handphone yang di tawarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Produk Handphone yang Ditawarkan Tiara Ponsel

No. Merek Handphone Kondisi

Baru Bekas

1 Samsung √ √

2 Blackberry √ √

3 LG √ -

4 Nokia √ √

5 Oppo √ -

6 Asus √ -

7 Acer √ -

8 Lenovo √ -

9 Advan √ -

10 Evercross √ -

2. Aksesosris

(18)

Tabel 4.3 Daftar Produk Aksesoris yang Ditawarkan Tiara Ponsel

No. Aksesoris Keterangan Kondisi

Baru Bekas 1 Chasing Untuk Jenis Handphone:

 Samsung  Nokia  Blackberry

 Custom Flipcase/Flipcover

-

2 Charger Original Charger untuk semua jenis handphone

Custom Charger untuk semua jenis handphone

-

3 Screen Protector

Untuk jenis handphone

touchscreen/ layar sentuh - 4 Baterai  Orisinil/Asli

 KW (Tidak Orisinil/Palsu) - 5 Memory Card Micro SD

Macro SD -

6 Kartu Perdana  Telkomsel (Simpati, As)  Indosat (IM3, Mentari)  XL

 CDMA (Smartfren, Flexi)  3 Tri

-

3. Pulsa

(19)
(20)

4. Jasa Perbaikan (service)

Untuk jasa perbaikan (service) handphone, Tiara Ponsel menyediakan pelayanan yang meliputi perbaikan suku cadang, pengisian konten tambahan dalam handphone berupa aplikasi, game maupun keamanan software handphone, dan juga perbaikan berat pada handphone akibat kesalahan pemakaian seperti jatuh atapun terendam air. Tiara Ponsel memiliki standar kualitas yang baik dalam hal perbaikan (service) handphone, dimana usaha ini menjamin bahwa handphone konsumen yang diperbaiki akan diperlakukan dengan baik.

4.1.2 Gakomsel A. Gambaran Umum

Gakomsel merupakan salah satu usaha kecil menengah yang bergerak di dalam bisnis jual beli produk dan jasa service handphone dengan ukuran gedung usaha 8 × 5 meter persegi dan gedung berbentuk ruko permanen (rumah toko) yang terletak di Jalan Sisigamangaraja, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Posisi gedung Gakomsel berada di komplek Ruko Angkasa, dimana di komplek ruko ini terdapat juga bisnis lain seperti showroom sepeda motor Yamaha, Gym Center, photo studio dan Hotel Angkasa.

(21)

(pemilik Gakomsel) sebagai peluang bisnis yang baik dan juga mempunyai prospek yang baik di masa mendatang sehingga pemilik memutuskan untuk terjun dalam bisnis jual beli handphone ini.

Adapun rincian modal awal Gakomsel berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.5 Rincian Modal Awal Gakomsel

No Modal Awal Toko Harga

1. Sewa Gedung Rp. 7.500.000,-

2. Renovasi Gedung Rp. 500.000,-

3. Produk (handphone, SIMcard, chasing, charger, baterai, memory card dsb.)

Rp. 30.000.000,- 4. Peralatan Pendukung (Alat Service) Rp. 8.500.000,-

5. Biaya Tak Terduga --

Jumlah Rp. 46.500.000,-

B. Struktur Organisasi

Gakomsel memiliki struktur organisasi sederhana, dimana Ibu Lie Mery sebagai pemilik dan memperkerjakan 3 (tiga) orang karyawan. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Gakomsel C. Deskripsi Kerja

Adapun uraian tugas masing-masing bidang dalam kegiatan operasional Gakomsel dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pemilik

PEMILIK

Jasa Penjulan Produk

Handphone dan

Pengisian Pulsa

(2 Orang Karyawan)

Jasa Service Perbaikan dan Perawatan

Handphone

(22)

Ibu Lie Mery sebagai pemilik bertanggung jawab mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi tugas-tugas karyawannya agar bekerja dengan disiplin. Ibu Lie Mery berkuasa penuh dalam mengambil kebijakan strategi penjualan dan pengelolaan sistem manajemen keuangan usaha Gakomsel. 2. Jasa Penjualan Produk Handphone dan Jasa Pengisian Pulsa

Gakomsel memperkerjakan 2 (dua) orang karyawan di bagian jasa penjualan dan jasa pengisian pulsa. Karyawan tersebut bertugas melayani konsumen dalam hal jual/beli produk (handphone, aksesoris pendukung) dan jasa pengisian pulsa. Karyawan bertanggung jawab dalam membuat laporan atas produk-produk yang masuk dan keluar serta laporan pengisian pulsa setiap harinya.

3. Jasa Perbaikan (Service) Handphone

Tahun 2015, Gakomsel memiliki satu karyawan yang melayani jasa pelayanan service handphone yang bertugas melayani perbaikan dan service terhadap handphone konsumen.

D. Produk

Ragam produk yang dijual di Gakomsel adalah beberapa produk handphone, aksesoris, pulsa dan jasa perbaikan handphone.

1. Handphone

(23)

Tabel 4.6 Daftar Produk Handphone yang ditawarkan Gakomsel

No. Merek Handphone Kondisi

Baru Bekas

1 Asus -

2 Acer -

3 Lenovo -

4 Oppo -

5 Blacberry

Dari tabel diatas dapat kita lihat produk-produk yang ditawarakan pihak Gakomsel, didominasi produk-produk buatan cina. Dan khusus untuk produk handphone bekas, Gakomsel hanya melayani jual-beli handphone dengan merek blackberry.

2. Aksesoris

Dalam memasarkan aksesoris, Gakomsel menawarkan produk-produk pendukung handphone seperti ditampilkan pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.7 Daftar Aksesoris yang Ditawarkan Gakomsel

No. Aksesoris Keterangan Kondisi

Baru Bekas 1 Chasing Untuk Jenis Handphone :

Blackberry

Custom Flipcase/Flipcover

-

2 Charger Custom Charger untuk semua

jenis handphone -

4 Baterai Orisinil/Asli (Blacberry)

KW (Tidak Orisinil) -

5 Memory Card Micro SD -

6 Kartu Perdana Telkomsel (Simpati, As) Indosat (IM3, Mentari) XL

3 Tri

-

3. Pulsa

Gakomsel juga menyediakan pulsa (voucher dan elektronik) dari beragam operator telekomunikasi selular yang banyak digunakan konsumen. Dengan denomasi nilai pulsa yang tersedia, yaitu mulai dari 5.000,- sampai dengan 100.000,- dalam satu kali pengisian untuk setiap operator. Sejumlah operator dan produk yang didukung hingga saat ini, adalah:

(24)

No. Produk Kode 4. Jasa Pelayanan Service/Perbaikan Handphone

(25)

teknisi tersebut mempunyai sertifikat yang diakui sebagai teknisi resmi service handphone.

4.1.3 Amin Ponsel A. Gambaran Umum

Amin Ponsel berdiri pada Januari 2010 dan berlokasi sekitar 30 meter dari Jalan Sisingamangaraja. Adapaun luas gedung usaha Amin Ponsel adalah 5 x 10 meter persegi, dimana gedung usaha merupakan rumah tinggal dari pemilik usaha dan berbentuk ruko permanen. Usaha Amin Ponsel didirikan oleh Bapak Rudi Tanadi dan hanya memperkerjakan 1 (satu) orang karyawan saja yang bertugas sebagai teknisi untuk melayani jasa service handphone.

(26)

Adapun rincian modal awal Gakomsel berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.9 Rincian Modal Awal Amin Ponsel

No Modal Awal Toko Harga

1. Sewa Gedung --

2. Renovasi Gedung Rp. 7.500.000,-

3. Produk (handphone, SIM card, chasing, charger,

baterai, memory card dsb.) Rp. 30.000.000,- 4. Peralatan Pendukung (Alat Service) Rp. 7.500.000,-

5. Biaya Tak Terduga --

Jumlah Rp. 45.000.000,-

B. Struktur Organisasi

Amin Ponsel memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana. Dimana Bapak Rudi Tanadi sebagai pemilik bertanggung jawab langsung mengkoordinir, mengambil kebijakan strategi penjualan dan pengelolaan sistem manajemen keuangan usaha sekaligus dalam hal penjualan produk (handphone, aksesoris pendukung lainnya) yang dibantu oleh 1 (satu) orang karyawan saja.

C. Produk 1. Handphone

Adapun jenis, type, merek produk handphone yang ditawarkan Amin Ponsel tersedia dalam kondisi baru dan bekas, meliputi:

Tabel 4.10 Daftar Produk Handphone yang ditawarkan Amin Ponsel

No. Merek Handphone Kondisi

Baru Bekas

1 Nokia

2 Samsung -

3 Blackberry

4 Lenovo -

5 Asus -

6 Advan -

7 Evercross -

2. Aksesoris

(27)

Tabel 4.11 Daftar Produk Aksesoris yang Ditawarkan Amin Ponsel

No. Aksesoris Keterangan Kondisi

Baru Bekas 1 Charger Original Charger untuk semua

jenis handphone

Custom Charger untuk semua jenis handphone

6 Kartu Perdana Telkomsel (Simpati, As) Indosat (IM3, Mentari) XL

CDMA (Smartfren) 3 Tri

-

3. Pulsa

Amin Ponsel menyediakan pulsa (voucher dan elektronik) dari beragam operator telekomunikasi selular yang banyak digunakan konsumen. Sejumlah operator dan produk yang didukung hingga saat ini, adalah:

Tabel 4.12 Daftar Produk Pulsa yang Ditawarkan Amin Ponsel

(28)

- Mentari M5 Gakomsel, yaitu mulai dari 5.000,- sampai dengan 100.000,- dalam satu kali pengisian untuk setiap operator.

4. Jasa Pelayan Service/Perbaikan Handphone

Produk jasa perbaikan (service) handphone yang ditawarkan oleh Amin Ponsel meliputi, pengisian konten tambahan dalam handphone berupa musik, aplikasi game maupun keamanan handphone.

4.2 Penyajian Data

(29)

4.2.1 Data Lingkungan Internal

4.2.1.1 Bauran Pemasaran Tiara Ponsel A. Strategi Produk

Tiara Ponsel merupakan suatu usaha bisnis kecil menengah yang bergerak di bidang jual-beli produk handphone dan produk aksesoris pendukung lainnya. Tiara ponsel dalam menjalankan bisnisnya saat ini, menawarkan produk-produk handphone dengan berbagai merek dan tipe, aksesoris pendukung, jasa pengisian pulsa (voucher dan elektronik) dan jasa perbaikan (service) handphone.

Dalam memasarkan produknya Tiara Ponsel sangat mengutamakan kelengkapan, keragaman, varian jenis dan tipe handphone yang di tawarkan. Dari tabel diatas dapat dilihat, Tiara Ponsel sampai saat ini sudah menawarkan 10 jenis merek handphone dan jenis aksesoris pendukung lain. Dimana produk yang ditawarkan oleh Tiara Ponsel tersedia dari produk dengan kualitas tinggi sampai rendah, tergantung dari harga produknya. Semakin tinggi harga yang ditawarkan, kualitas produk semakin bagus.

Tiara Ponsel menyediakan pulsa elektronik dan voucher produk prabayar dari sebagian besar operator telekomunikasi selular yang ada di Indonesia.

Untuk jasa perbaikan (service) handphone yang ditawarkan oleh Tiara ponsel hanya meliputi penggantian aksesoris handphone seperti chasing, baterai,pemasangan screen protector dan pengisisian konten aplikasi saja.

(30)

merupakan produk standar pabrikan dari perusahaan yang memproduksi handphone itu sendiri.

Pelayanan yang diberikan Tiara Ponsel sampai saat ini dinilai baik oleh konsumen, dimana Tiara Ponsel selalu memberikan pelayanan yang mengutamakan keramahtamahan kepada semua pembeli. Dalam melayani konsumen, karyawan Tiara Ponsel berusaha tidak membeda-bedakan pelanggan lama maupun pelanggan baru. Untuk konsumen yang kurang mengerti tentang spesifikasi produk handphone, karyawan Tiara Ponsel bersedia dengan sabar menjelaskan kepada calon pembelinya perbandingan kualitas, harga dan spesifikasi dari setiap produk yang ditawarkan. Ini untuk membantu konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli, sehingga konsumen tertarik untuk datang kembali ke counter ini. Untuk memudahkan proses transaksi, Tiara Ponsel juga menyediakan satu alat Auto Debet/EDC bagi konsumen yang ingin melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu ATM.

(31)

tetapi klaim garansi atas produk,yang dibeli, hanya diterima sesuai dengan ketentuan berlaku, dimana klaim konsumen akan dipenuhi, jika kerusakan memang karena kerusakan atau kesalahan dari sistem pada produk itu sendiri, bukan karena kelalaian pengguna.

B. Strategi Harga

Tiara Ponsel selalu berusaha melakukan penetapan harga berdasarkan perkembangan pasar dan berusaha menetapkan harga yang mampu bersaing dengan kompetitornya. Tiara Ponsel tidak mengutamakan pengambilan keuntungan yang besar untuk setiap penjulan produknya. Harga yang ditetapkan dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, dimana perubahan harga bisa saja terjadi tergantung bagaimana perkembangan teknologi, peningkatan kualitas dan mutu produk itu sendiri.

Tiara Ponsel menetapkan harga dari setiap produk dengan cara pengambilan keuntungan antara 5% - 20% dari setiap penjualan berdasarkan total modal/biaya keluar dari setiap produk. Misalnya untuk pejualan produk pulsa dengan denominasi Rp 10.000, Tiara Ponsel menjualnya dengan harga Rp 11.500. Dalam hal ini kita lihat bahwa penetapan harga oleh Tiara Ponsel untuk penjualan pulsa dengan denominasi Rp 10.000, Tiara Ponsel mengambil keuntungan sebesar 15%. Sedangkan penetapan harga pada jasa perbaikan (service), ditetapkan sendiri oleh teknisi berdasarkan tingkat kerusakan dari handphone itu sendiri.

Untuk menjaga loyalitas pelanggan, Tiara juga memberikan harga khusus atau diskon untuk pembelian produk handphone dan aksesoris lebih dari satu.

(32)

C. Strategi Tempat/Saluran Distribusi

Dari segi lokasi yang dipilih sebagai sasaran promosi produk yang ditawarkan Tiara Ponsel adalah di Jalan Sisingamangaraja yang dikenal sebagai pusat kota. Dimana daerah ini merupakan daerah yang strategis karena jika ditinjau dari letak geografisnya, daerah ini adalah daerah permukiman penduduk, kondisi keamanan daerah yang cenderung stabil. Ditambah sarana dan prasarana yang mendukung seperti kondisi jalan yang baik dan arus transportasi (angkutan umum) yang lancar, membuat konsumen dapat dengan mudah untuk mengakses atau menjangkau Tiara Ponsel.

Cakupan Pasar Tiara Ponsel dalam memasarkan produknya adalah semua masyarakat umum di Kota Sidkalang dari kalangan atas, kalangan menengah maupun kalangan bawah.

Saluran pemasaran Tiara Ponsel dalam memasarkan produknya adalah saluran pemasaran langsung, dapat digambarkan sebagai berikut:

Agen / Suplier (Medan)

Tiara Ponsel

Konsumen

Gambar 4.3 Saluran Distribusi Tiara Ponsel

(33)

dan saluran distribusi dapat berjalan dengan lancar. Tiara Ponsel juga menerima jasa jual-beli handphone bekas dari konsumen. Tiara Ponsel menerima handphone bekas dengan harga yang sepantasnya dari konsumen dan juga menjual handphone bekas tersebut dengan harga yang wajar sehingga konsumen tidak merasa dirugikan.

Untuk pengorderan persediaan barang, pihak Tiara Ponsel melakukan order produk handphone dan aksesoris jika stock barang sudah tinggal ≤ 20% dari total barang yang masuk di periode sebelumnya. Dapat dicontohkan sebagai berikut:

“Total handphone merk Samsung yang masuk periode sebelumnya berjumlah 40

unit handphone. Maka order akan dilakukan kembali jika standby stock tinggal 8 (delapan) unit lagi. Perhitungan nya dapat dirumuskan 20% × 40 unit = 8 unit.”

Sedangkan untuk pengorderan pulsa, Tiara Ponsel menjalin kerja sama dengan beberapa suplier dari beberapa operator telekomnikasi yang dilakukan setiap 1 (satu) × 2 (dua) minggu.

D. Strategi Promosi

(34)

4.2.1.2 Bauran Pemasaran Gakomsel A. Strategi Produk

Usaha counter Gakomsel pada awal memulai usahanya hanya fokus terhadap penjulan produk pulsa dan pelayanan jasa perbaikan (service) handphone saja. Namun seiring berkembangnnya usaha, Gakomsel mulai menawarkan produk-produk handphone dan aksesoris juga.

Produk-produk yang ditawarkan pihak Gakomsel, didominasi produk-produk buatan cina. Ini dikarenakan pihak Gakomsel dalam menerapkan strateginya, lebih memfokuskan suatu produk yang dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Dan khusus untuk produk handphone bekas, Gakomsel hanya melayani jual-beli handphone dengan merek blackberry.

Jasa perbaikan (service) handphone yang ditawarkan oleh Gakomsel meliputi perbaikan suku cadang baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Gakomsel memiliki berbagai kelengkapan standar tinggi dalam hal perbaikan (service) handphone, dan juga Gakomsel memperkerjakan satu orang teknisi handal yang telah mempunyai sertifikat yang diakui sebagai teknisi resmi service handphone.

Dalam hal pelayanan Gakomsel menerapkan satu kebijakan dalam melayani pembelinya yaitu, memberikan air minum gratis kepada konsumen yang bertransaksi di counter ini.

(35)

diperbaiki ada keluhan, maka pihak Gakomsel akan memperbaiki kembali tanpa dikenakan biaya.

B Strategi Harga

Dalam strategi penetapan harga, pihak Gakomsel lebih cenderung berorientasi pada biaya yang dikeluarkan atas suatu produk dan tidak begitu mengikuti bagaimana perkembangan pasar. Namun disini peneliti kesulitan dalam mendapatkan informasi strategi penetapan harga yang dilakukan Gakomsel, karena pihak Gakomsel sendiri bersifat tertutup mengenai bagaimana sistem pengambilan keuntungan dari setiap penjualan produk. Harga produk-produk yang ditawarkan ditentukan sendiri oleh pihak counter dan tidak ada pemberian diskon atau potongan harga khusus kepada pelanggan dalam menjual produknya.

Sedangkan untuk penetapan harga pada jasa perbaikan (service), ditetapkan sendiri oleh teknisi berdasarkan berapa banyak penambahan/penggantian suku cadang (software/hardware) yang dibutuhkan dan tingkat kerusakan dari handphone itu sendiri. Hal yang membedakan sekaligus menjadi keunggulan Gakomsel dari pesaingnya adalah harga jasa perbaikan (service), suku cadang yang ditawarkan sedikit lebih murah tanpa mengurangi kualitas yang diberikan kepada konsumen.

C. Strategi Tempat/ Saluran Distribusi

(36)

Agen / Suplier (Medan)

Gakomsel

Konsumen

Gambar 4.4 Saluran Distribusi Gakomsel

Sistem persediaan/stok barang yang diterapkan Gakomsel tidak begitu terarah, dan tidak ada kebijakan tetap dalam belanja stok persediaan barang. Gakomsel lebih mengutamakan bagaimana stok barang yang ada untuk saat ini habis terlebih dahulu, baru selanjutnya melakukan pengorderan atau belanja kembali dari supllier/agen dari Kota Medan.

Cakupan pasar Gakomsel yang paling utama adalah kalangan menengah dan kalangan bawah masyarakat Kota Sidikalang baik pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan atau masyarakat umum.

Lokasi tempat didirikan usaha ini merupakan lokasi yang strategis. Berdasarkan hasil dari wawancara peneliti, maka dapat dijelaskan beberapa pertimbangan kenapa pihak Gakomsel memilih lokasi usaha di Jalan Sisingamangaraja ini, diantaranya:

1. Tingkat Kepadatan penduduk.

Lokasi yang dianggap merupakan daerah permukiman penduduk dan berada di area sekitaran instasnsi/kantor kedinasan dan juga dekat dengan sekolah dan kampus.

2. Banyaknya usaha-usaha lain di tempat tersebut.

(37)

membuka usaha di area tersebut, maka akan semakin ramai. Dan ini tentu menarik calon pemebeli untuk datang.

3. Akses Traffic dan Trasnportasi.

Banyaknya orang lalu lalang baik kendaraan bermotor dan mobil yang lewat, dinilai pemilik Gakomsel merupakan salah satu faktor pendukung dalam menjalankan suatu usaha.

4. Keamanan dan akses parkir.

Lokasi ini memiliki tingkat keamanan yang cenderung stabil dan area untuk parkir bagi konsumen masih memadai.

D. Strategi Promosi

Dari awal pembentukan usaha ini, Gakomsel tidak begitu peduli dengan penerapan kegiatan promosi dalam mengenalkan usahanya. Karena pihak Gakomsel menilai, lokasi yang di tempati sudah dinilai sangat strategis dan masyarakat pasti akan dengan cepat mengetahui usaha ini. Sampai saat Gakomssel hanya mengandalkan startegi word of mouth (mulut ke mulut), namun pihak Gakomsel sendiri juga belum begitu optimal dalam menjalankan strategi ini.

4.2.1.3 Bauran Pemasaran Amin Ponsel A. Strategi Produk

(38)

Produk replika adalah tiruan atas suatu produk handphone yang jika ditinjau dari bentuk fisik sama persis, namun mempunyai kualitas dan harga yang jauh dibawah standar.

Amin Ponsel memberikan garansi/jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap produk-produk yang dibeli konsumen. Garansi resmi dari tiap perusahan pabrikan handphone, yang berlaku selama 1 (satu) tahun sejak pembelian oleh konsumen. Jika ada konsumen yang datang mengklaim garansi untuk produk yang rusak, pihak counter langsung mengirim produk yang rusak tersebut ke service center di Kota Medan utnuk diperbaiki atau bahkan diganti langsung dengan produk baru. Sedangkan untuk produk handphone bekas, Amin Ponsel tidak memberikan garansi. Amin Ponsel mempunyai kebijakan, bahwa jika ada konsumen memutuskan untuk membeli produk bekas, maka kerusakan atau kekurangan dari produk yang dibeli tersebut sudah menjadi resiko dan tanggung jawab pembeli itu sendiri.

B. Strategi Harga

Berdasarkan hasil wawancara peneliti, Amin Ponsel melakukan penetapan harga yang yang berorientasi pada laba dan biaya keluar seakligus atas suatu produk. Amin Ponsel menetapkan harga dari setiap produk dengan cara pengambilan keuntungan antara 20% - 30% dari modal untuk setiap penjualan berdasarkan total modal/biaya keluar dari setiap produk.

(39)

C. Strategi Tempat/Saluran Distribusi

Lokasi yang dipilih adalah Jalan Sisingamangaraja karena daerah ini dinilai lokasi strategis. Lokasi ini tepat berada di pusat kota dan merupakan daerah padat penduduk dan sangat mudah untuk dijangkau.

Agen / Suplier (Medan)

Tiara Ponsel

Konsumen

Gambar 4.5 Saluran Distribusi Amin Ponsel

Gambar diatas dapat dijelaskan, bahwa dalam memasarkan produknya, Gakomsel mempunyai sistem distribusi langsung dalam menjual produk-produknya. Produk-produk didapat dengan melakukan order dari supllier/agen produk handphone dari Kota Medan, kemudian menjual langsung kepada konsumen. Dan untuk produk handphone bekas, Gakomsel mendapatkan dari konsumen kalau-kalau ada yang menjual handphone atau melakukan sistem tukar tambah denga produk handphone baru dalam bertransaksi di Amin Ponsel.

(40)

D. Strategi Promosi

Agar bisa cepat dikenal masyarakat, Amin Ponsel dari awal sangat fokus dalam merencanakan strategi untuk melakukan kegiatan promosi. Hal ini dikarenakan usaha ini yang baru saja berdiri jika dibandingkan dengan pesaingnya.

Adapun strategi promosi yang dijalankan Amin Ponsel yaitu dengan cara membuat iklan di sosial media, internet, radio dan mulut ke mulut (Word Of Mouth). Namun, pendekatan promosi optimal yang dilakukan Amin Ponsel secara terfokus adalah sistem promosi melalui internet(social media) dan mouth to mouth. Dikarenakan utnuk membuat iklan melalui radio diperlukan biaya lebih, dan hal ini dinilai pemilik dapat mempengaruhi pemasukan bagi usahanya.

4.2.2 Data Lingkungan Eksternal

Adapun faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan perkembangan bagi masing-masing usaha counter (Tiara Ponsel, Gakomsel, Amin Ponsel) adalah sama, yaitu:

1. Lingkungan Demografi /Ekonomi

Semakin meningkatnya jumlah penduduk, kesejahteraan masyarakat dan adanya perubahan trend/ gaya hidup masyarakat mengakibatkan minat beli masyarakat terhadap produk handphone akan semakin tinggi. Hal ini dapat menjadi peluang bagi masing-masing usaha counter disekitaran Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

2.. Lingkungan Teknologi

(41)

inovasi-inovasi produk handphone terbaru dengan kualitas dan spesifikasi yang lebih baik oleh produsen handphone. Hal ini tentu menjadi suatu peluang masing masing-masing usaha counter untuk dapat menawarkan produk handphone yang lebih bervariasi lagi kepada konsumen.

3. Selera Konsumen

Konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha. Selera masyarakat yang cenderung berubah-ubah dan cepat bosan dapat menjadi ancaman bagi setiap usaha counter, karena sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya menjadi keinginan pasar. 4. Pemasok/Supllier

Sebagai usaha yang bergerak di bidang jual-beli produk handphone , Baik tiara Ponsel, Gakomsel dan Amin Ponsel sangat bergantung terhadap supllier produk yang ada di Kota Medan. Hubungan kerja sama yang baik dengan supllier dapat menjadi peluang dan sangat berpengaruh terhadap kegiatan operasional bagi masing-masing usaha.

5. Pesaing

(42)

4.3 Analisis Data

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara secara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus pada pihak yang memiliki kemampuan dan wewenang dalam merumuskan kebijakan perusahaan termasuk merumuskan strategi bauran pemasaran pada masing-masing usaha counter (Tiara Ponsel, Gakomsel, Amin Ponsel).

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber serta hasil observasi langsung pada masing-masing usaha counter baik Tiara Ponsel, Gakomsel dan Amin Ponsel, dapat diklasifikasikan faktor-faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi yang terdiri dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats). 4.3.1 Analisis Lingkungan Internal

Analisis IFAS berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing usaha counter dalam penerapan bauran pemasaran untuk menghadapi persaingan.

Keterangan :

Pembobotan berdasarkan penilaian IFAS 0,0 – 0,05 = Berpengaruh Kecil 0,06 – 0,1 = Berpengaruh sedang 0,11 – 0,15 = Berpengaruh Besar >0,15 = Berpengaruh sangat besar

Rating pada Matriks IFAS 1 = Kelemahan Utama 2 = Kelemahan Kecil 3 = Kekuatan Kecil 4 = Kekuatan Utama A. Tiara Ponsel

(43)

Tabel 4.13 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Tiara Ponsel

No. Kekuatan No. Kelemahan

1. Varian Produk beragam/lengkap 1. Kegiatan promosi usaha belum optimal

2. Kualitas pelayanan memuaskan 2. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan (service) handphone tidak terlatih

3. Pemberian garansi/jaminan pembelian produk handphone sema kondisi

3. Sistem manajemen keuangan usaha masih sederhana

4. Harga relatif terjangkau dan mengikti perkembangan pasar

4. Cakupan pasar kecil dan system pemasaran produk masih sederhana

5. Adanya harga khusus/diskon dalam pembelian produk

6. 7. 8.

Lokasi usaha yang strategis Kebijakan dalam menjaga persediaan stok barang optimal Tersedianya fasilitas alat Auto Debet/EDC dalam membantu proses transaksi

Sumber : Hasil Pengumpulan Data Penelitian dan Wawancara ( 2015 )

Penentuan bobot dan rating diperoleh dari hasil wawancara dari informan penelitian, observasi dan data yang diperoleh dilapangan selama penelitian. Tabel 4.14 Pembobotan Internal Tiara Ponsel

Faktor Sifat Pengaruh

Bobot Rating Produk

Varain produk beragam/lengkap K 0,2 4

Kualitas Pelayanan memuaskan K 0,1 3

Pemberian garansi/jaminan pembelian produk semua

kondisi K 0,05 3

SDM/teknisi untuk jasa perbaikan (service)

handphone tidak terlatih L 0,05 3

Harga

Harga standar pasar dan selalu mengikuti

perkembangan pasa K 0,15 3

Adanya harga khusus/diskon dalam pembelian

produk K 0,05 3

(44)

Promosi

Kegiatan promosi usaha belum optimal L 0,15 1 Tersedianya fasilitas alat Auto Debet/EDC dalam

membantu proses transaksi K 0,05 3

TOTAL 1,00

Dari data pada tabel 4.12, selanjutnya data disajikan ke dalam Matriks IFAS pada tabel berikut:

Tabel 4.15 IFAS Tiara Ponsel

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan

4. Harga relatif terjangkau dan

mengikuti perkembangan pasar 0,15 3 0,45 5. Adanya harga khusus/diskon

dalam pembelian produk 0,05 3 0,15

6. Lokasi usaha yang strategis 0,15 4 0,6 7. Kebijakan dalam menjaga

ketersediaan stok barang optimal 0,05 3 0,15 8. Tersedianya Fasilitas alat Auto

Debet/EDC dalam membantu

2. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan

(service) handphone tidak terlatih 0,05 2 0,1 3. Cakupan pasar masih kecil dan

sistem pemasaran produk masih sederhana

0,00 2 0,0

4. Sistem manajemen keuangan

masih sederhana. 0,00 2 0,00

Sub Total 0,2 0,25

TOTAL 1,00 3,00

Sumber : Pengolahan Data Internal Tiara Ponsel ( 2015 )

(45)

operasional dalam memasarkan produknya.Dari hasil analisis pada matriks IFAS, faktor kekuatan menghasilkan sub total 2.75 dimana faktor kekuatan yang paling menonjol adalah varian produk yang beragam dan lengkap dan lokasi usaha yang strategis, sedangkan kelemahan menghasilkan sub total 0,25 dengan faktor kelemahan yang dominan adalah kurangnya promosi yang dilakukan Tiara Ponsel. Dan dengan total antara kekuatan dan kelemahan, 3,00 menggambarkan organisasi yang kuat secara internal.

B. Gakomsel

Berdasarkan data internal usaha Gakomsel serta wawancara dengan informan penelitian, kekuatan dan kelemahan yang ada pada Gakomsel disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.16 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Gakomsel

No Kekuatan No Kelemahan pembelian handphone dengan konsidi baru.

2. Tidak ada garansi untuk handphone dengan kondisi bekas.

3. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan handphone terlatih

3. Penetapan harga produk yang ditawarkan dinilai tinggi oleh masyarakat dan tidak mengikuti perkembangan pasar.

4. Lokasi usaha strategis 4. Tidak ada tersedia harga khusus/diskon bagi pelanggan. 5. Kebijakan dalam menjaga

ketersediaan stok barang tidak optimal.

6. Kegiatan promosi tidak optimal. 7.

8.

Cakupan pasar kecil dan sistem pemasaran masih sederhana. Sistem manajemen keuangan masih sederhana

Sumber : Hasil Pengumpulan Data Penelitian dan Wawancara ( 2015 )

(46)

Tabel 4.17 Pembobotan Internal Gakomsel

Faktor Sifat Pengaruh

Bobot Rating Produk

Varain produk belum beragam/lengkap. L 0,2 2 Kualitas pelayanan dinilai baik oleh konsumen. K 0,1 3 Pemberian garansi/jaminan pembelian produk baru K 0,05 3 Tidak ada garansi untuk pembelian produk

handphone bekas.. L 0,05 2

SDM/teknisi untuk jasa perbaikan (service)

handphone terlatih. K 0,1 4

Harga

Penetapan harga produk yang ditawarkan dinilai tinggi oleh masyarakat dan tidak mengikuti perkembangan pasar.

L 0,1 1

Tidak ada tersedia harga khusus/diskon bagi

pelanggan. L 0,05 2

Tempat/Saluran Distribusi

Lokasi usaha yang strategis. K 0,15 4

Kebijakan dalam menjaga persediaan stok barang

tidak optimal. L 0,05 2

Cakupan pasar kecil dan sistem pemasaran produk

masih sederhana. L 0,00 2

Sistem manajemen keuangan usaha masih sederhana. L 0,00 2 Promosi

Kegiatan promosi usaha tidak optimal. L 0,15 1

TOTAL 1,00

Dari data pada di atas, selanjutnya data disajikan ke dalam Matriks IFAS pada tabel berikut:

Tabel 4.18 IFAS Gakomsel

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan

1. Kualitas pelayanan yang baik 0,1 3 0,3 2. Pemberian garanasi/jaminan

untuk produk handphone dengan kondisi baru

0,05 3 0,15

3. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan

handphone terlatih 0,1 4 0,4

4. Lokasi usaha yang strategis 0,15 4 0,6

(47)

Kelemahan

1. Varian produk masih sedikit/belum lengkap

0,2 2 0,4

2. Tidak ada garansi untuk pembelian handphone dengan konsidi bekas.

0,05 2 0,1

3. Penetapan harga produk yang ditawarkan dinilai tinggi oleh masyarakat dan tidak mengikuti perkembangan pasar

0,1 1 0,1

4. Tidak ada tersedia harga

khusus/diskon bagi pelanggan 0,05 2 0,1 5. Kebijakan dalam menjaga

ketersediaan stok barang tidak optimal.

0,05 2 0,1

6. Kegiatan promosi tidak optimal. 0,15 1 0,15 7. Cakupan pasar dan sistem

pemasaran masih sederhana 0,00 2 0,0

8. Sistem manajemen keuangan

sederhana. 0,00 2 0,0

Sub Total 6,00 0,95

TOTAL 1,00 2,5

Sumber : Pengolahan Data Internal Gakomsel ( 2015 )

Dari Matriks IFAS, strenght diperoleh 1,45 dan weakness senilai 0,95 ( 1,45 + 0,95 = 2,5 ). Hal ini menggambarkan kekuatan Gakomsel secara internal berada pada rata-rata.

Sub total kkuatan 1,45 menunjukkan kekuatan Gakomsel dimana kekuatan yang menonjol ada pada lokasi usaha yang strategis dan jasa perbaikan (service) yang baik, sedangkan kelemahan menghasilkan sub total 0,95 dengan faktor kelemahan yang dominan adalah kurangnya varian produk yang ditawarkan diikuti oleh kegiatan promosi yang dilakukan Gakomsel belum optimal..

C. Amin Ponsel

(48)

Tabel 4.19 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Amin Ponsel

2. Penetapan harga berorientasi pada laba yang cenderung tinggi dan di atas standar pasar.

3. Pemberian garansi/jaminan untuk pembelian produk handphone baru.

3. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan handphone tidak ada. 4. Lokasi usaha yang strategis 4. Tidak ada harga khusus/diskon

bagi konsumen. 5. Kegiatan promosi dalam

mengenalkan usaha diterapkan terfokus dan optimal

5. Kebijakan dalam menjaga ketersediaan stok barang tidak optimal.

6. Ketersediaan usaha dalam melayani pembeli dalam membeli produk handphone replika

6. Sistem pemasaran masih sederhana

Sumber : Hasil Pengumpulan Data Penelitian dan Wawancara ( 2015 )

Penentuan bobot dan rating diperoleh dari wawancara dari informan penelitian, observasi dan data yang diperoleh selama penelitian.

Tabel 4.20 Pembobotan Internal Amin Ponsel

Faktor Sifat Pengaruh

Bobot Rating Produk

Varain produk sudah cukup beragam/lengkap K 0,2 3

Kualitas Pelayanan memuaskan K 0,1 3

Pemberian garansi/jaminan pembelian produk

handphone baru. K 0,05 3

Tidak ada garansi untuk produk handphone bekas. L 0,05 2 SDM/teknisi untuk jasa perbaikan (service)

handphone tidak ada. L 0,05 2

Harga

Penetapan harga berorientasi pada laba yang

cenderung tinggi dan di atas standar pasar L 0,15 1 Tidak adanya harga khusus/diskon dalam pembelian

produk L 0,05 2

Tempat/Saluran Distribusi

Lokasi usaha yang strategis K 0,15 4

Kebijakan dalam menjaga persediaan stok barang

tidak optimal L 0,05 2

(49)

Promosi

Kegiatan promosi usaha terfokus dan optimal K 0,15 4 Ketersediaan usaha dalam melayani pembeli dalam

membeli produk handphone replika K 0,00 3

TOTAL 1,00

Dari data pada tabel, selanjutnya data disajikan ke dalam Matriks IFAS pada tabel berikut:

Tabel 4.21 IFAS Amin Ponsel

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan

1. Varian produk sudah beragam/lengkap.

0,2 3 0,6

2. Kualitas pelayanan dinilai baik

oleh konsumen. 0,1 3 0,3

3. Pemberian garansi/jaminan pembelian produk handphone baru.

0,05 3 0,15

4. Lokasi usaha yang strategis. 0,15 4 0,6 5. Kegiatan promosi dalam

mengenalkan usaha diterapkan terfokus dan optimal.

0,15 4 0,6

6. Ketersediaan usaha dalam melayani pembeli dalam membeli produk handphone replika.

0,00 3 0,00

Sub Total 0,65 2,25

Kelemahan

1.Tidak ada garansi untuk pembelian produk handphone bekas.

0,05 2 0,1

2. Penetapan harga berorientasi pada laba yang cenderung tinggi dan di atas standar pasar.

0,15 1 0,15

3. Tidak adanya SDM/teknisi untuk

jasa perbaikan handphone 0,05 2 0,1

4. Tidak ada harga khusus/diskon

bagi konsumen. 0,05 2 0,1

5. Kebijakan dalam menjaga ketersediaan stok barang tidak optimal.

0,05 2 0,1

6. Sistem pemasaran masih

sederhana. 0,00 2 0,0

Sub Total 0,35 0,55

(50)

Dari Matriks IFAS, strenght diperoleh 2,25 dan weakness senilai 0,55 ( 2,25 + 0,55 = 2,8). Total tertimbang kekuatan dan kelemahan 2,8 ini menunjukkan Amin Ponsel kuat secara interntal. Dimana kekuatan dapat dipergunakan untuk meminimalkan kelemahan yang ada dalam menjalankan usahanya. Sub total kkuatan 2,25 menunjukkan kekuatan Amin Ponsel dimana kekuatan yang menonjol ada pada kegiatan promosi yang optimal dan terfokus dan juga lokasi usaha yang strategis, sedangkan kelemahan menghasilkan sub total 0,55 dengan faktor kelemahan yang dominan adalah penetapan harga yang cenderung tinggi dan berada di atas standar pasar.

4.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis EFAS berfungsi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh masing-masing usaha counter dalam penerapan bauran pemasaran untuk menghadapi persaingan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi lingkungan eksternal serta wawancara dengan informan penelitian, peluang serta ancaman yang akan dihadapi oleh masing-masing counter adalah sama, dikarenakan lokasi usaha tempat berdirinya usaha-usaha ini sangat berdekatan yaitu sama-sama berada di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

(51)

Tabel 4.22 Identifikasi Peluang dan Ancaman Tiara Ponsel, Gakomsel dan Amin Ponsel

No Peluang No Ancaman

1. Perkembangan teknologi yang mendorong munculnya varian produk handphone baru untuk di pasarkan.

1. Selera konsumen yang berubah-ubah.

2. Hubugan kerja sama/kemitraan dengan pihak agen/supllier.

2. Kondisi perekonomian masyarakat yang relatif tidak stabil.

3. Perubahan jumlah penduduk ang mempengaruhi permintaaan atas penjualan produk handphone.

3. Munculnya pesaing baru dalam menawarkan produk sejenis. 4. Minat beli masyarakat semakin

tinggi.

4. Beralihnya pelanggan ke pesaing sejenis.

5. Penggunaan media

sosial/internet lebih optimal dalam kegiatan promosi.

Penentuan bobot dan rating diperoleh dari wawancara dari informan

penelitian, observasi, serta data yang diperoleh selama penelitian. Dari data dari tabel, data kemudian disajikan ke dalam Matriks EFAS pada tabel berikut:

Tabel 4.23 EFAS Tiara Ponsel, Gakomsel dan Amin Ponsel Faktor-faktor Strategi

Eksternal Bobot

Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

Rating baru untuk di pasarkan.

0,1 2 0,2 1 0,1 2 0,2

2. Hubugan kerja

sama/kemitraan dengan pihak agen/supllier.

0,1 3 0,3 2 0,2 2 0,2

3. Perubahan jumlah penduduk yang mempengaruhi

permintaaan atas penjualan produk handphone.

0,1 3 0,3 2 0,2 1 0,1

4. Minat beli masyarakat

(52)

Ancaman

1. Selera konsumen yang berubah-ubah..

0,1 2 0,2 1 0,1 1 0,1

2. Kondisi perekonomian masyarakat yang reatif tidak stabil.

0,1 2 0,2 1 0,1 1 0,1

3. Munculnya pesaing baru dalam menawarkan produk sejenis.

0,15 3 0,45 3 0,45 2 0,3

4. Beralihnya pelanggan ke

pesaing sejenis. 0,1 2 0,2 1 0,1 2 0,2

Sub Total 0,45 1,05 0,75 0,7

TOTAL 1,00 2,65 1,8 1,9

Dari hasil analisis pada tabel EFAS, adapun hasil dari masing-masing counter dijelaskan sebagai berikut:

A. Tiara Ponsel

Dari hasil analisis pada tabel EFAS, faktor peluang menghasilkan sub total 1.6 dimana faktor peluang yang paling menonjol adalah penggunaan media sosial/internet lebih optimal dalam kegiatan promosi, sedangkan faktor ancaman menghasilkan sub total 1,05 dimana faktor ancaman yang paling dominan adalah ancaman munculnya pesaing baru yang menawarkan produk sejenis. Total nilai tertimbang 2,65 menunjukkan bahwa respon perusahaan berada di atas rata-rata terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi.

B. Gakomsel

(53)

tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal secara optimal.

C. Amin Ponsel

Dari hasil analisis pada tabel EFAS, faktor peluang menghasilkan sub total 1.2 dimana faktor peluang yang paling menonjol adalah faktor peluang yang paling menonjol adalah penggunaan media sosial/internet lebih optimal dalam kegiatan promosi, sedangkan faktor ancaman menghasilkan sub total 0.7 dimana faktor ancaman yang paling dominan munculnya pesaing baru yang menawarkan produk sejenis. Total nilai tertimbang 1,9 menunjukkan bahwa respon perusahaan berada di bawah rata-rata terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi. Amin Ponsel tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal secara optimal.

(54)

4.3.3 Analisis Matriks CPM

Analisis matriks CPM berfungsi untuk mengidentifikasi informasi utnuk mengetahui perbedaan dan dimana posisi masing-masing usaha counter dalam penerapan bauran pemasaran untuk menghadapi persaingan. Dari Analisis CPM juga diketahui faktor-faktor kunci strategis yang menjadi keunggulan bersaing dari msing-masing usaha counter.

Berdasarkan data internal maupun eksternal yang didapat peneliti melalui wawancara dan observasi dengan informan, terdapat beberapa indikator kunci terkait bauran pemasarn yang mempengauhi keberhasilan usaha dalam menghadapi persaingan.

1. Varian Produk 2. Kualitas Pelayanan 3. Daya saing harga 4. Tempat usaha/ Lokasi 5. Promosi

Dengan menggunakan matriks CPM, dihasilkan informasi untuk posisi dari

tiap usaha counter seperti berikut:

Tabel 4.24 Matriks CPM

Faktor Kunci Keberhasilan

Bobot

Tiara Ponsel Gakomsel Amin Ponsel

(55)

Dapat dilihat bahwa faktor varian produk, daya saing harga diikuti faktor lokasi yang menjadi keunggulan bagi keberhasilan usaha counter Tiara Ponsel. Sedangkan untuk Amin Ponsel, faktor yang memiliki peranan penting bagi usahanya adalah faktor promosi dan lokasi/tempat. Dan yang terakhir, dimana Gakomsel hanya merespon baik satu faktor kunci saja dalam menjalankan usahanya, yaitu faktor lokasi/tempat dalam menjalankan usahanya dan mempunyai respon rata-rata untuk faktor kunci lainnya.

4.3.4 Matriks SWOT

A. Matriks SWOT Tiara Ponsel

Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel:

Tabel 4.25 Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT Tiara Ponsel IFAS

EFAS Kekuatan(Strenght)

2,75

Kelemahan (Weakness) 0,25

Peluang (Opportunity) 1,6

4,35 1,85

Ancaman (Threat) 1,05

3,8 1,3

Diketahui Strength + Opportunity > Weakness + Threat. Maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya strategi yang diharapkan Tiara Ponsel untuk menjalankan usahanya dalam menghadapi persaingan.

(56)

Peluang

II (Strategi Turnaround) I (Strategi Agresif) 1,6

Kelemahan Kekuatan

2,75

III (Strategi Defensif) IV (Strategi Diversifikasi)

Ancaman

Gambar 4.6 Diagram SWOT Tiara Ponsel

Hasil analisis pada diagram diatas, menunjukkan bahwa posisi pemasaran Tiara Ponsel berada pada kuadran I. Strategi yang diterapkan dalam pemasaran ini memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sesuai dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) atau perluasan untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.Usaha Tiara Ponsel juga dapat melakukan strategi pengembngan pasar, pengembangan produk serta inovasi produk dan pemasaran.

Data yang diperoleh dari matriks EFAS dan IFAS kemudian diolah ke dalam matriks SWOT pada tabel berikut

Tabel 4.26 Matriks SWOT Usaha Tiara Ponsel Faktor Internal Kekuatan (Strength)

1.Varian Produk beragam/lengkap. 2.Kualitas pelayanan

memuaskan. 3.Pemberian

garansi/jaminan pembelian produk handphone semua kondisi.

Kelemahan(Weakness) 1. Kegiatan promosi

usaha belum optimal.

2. SDM/teknisi untuk jasa perbaikan (service) handphone tidak terlatih.

(57)

Faktor Eksternal 4.Harga relatif 6.Lokasi usaha yang

strategis. 4. Cakupan pasar kecil

dan sistem

4.Minat beli masyarakat semakin tinggi. 1.Selera konsumen yang

berubah-ubah.

2.Kondisi perekonomian masyarakat yang relatif tidak stabil.

3.Munculnya pesaing baru dalam menawarkan produk sejenis.

4.Beralihnya pelanggan ke

Strategi ST 1. Mempertahankan

kelengkapan varian produk.

(58)

pesaing sejenis. diskon/harga khusus bagi pelanggan. 4. Kualitas pelayanan

tetap dijaga demi loyalitas konsumen. 5. Pemberian

garansi/jaminan dalam pembelian produk dalam segala kondisi bagi konsumen.

B. Matriks SWOT Gakomsel

Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel:

Tabel 4.27 Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT Gakomsel IFAS

EFAS Kekuatan(Strenght)

1,45

Kelemahan (Weakness) 0,95

Peluang (Opportunity) 1,05

2,5 2,0

Ancaman (Threat) 0,75

2,2 1,7

Diketahui Strength + Opportunity > Weakness + Threat. Maka sama seperti Tiara Ponsel, faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya strategi yang diharapkan oleh pihak Gakomsel.

Data yang diperoleh dari matriks EFAS dan IFAS kemudian diolah ke dalam diagram SWOT seperti pada gambar berikut:

Peluang

II (Strategi Turnaround) I (Strategi Agresif) 1,05

Kelemahan Kekuatan

1,45

III (Strategi Defensif) IV (Strategi Diversifikasi)

Ancaman

(59)

Hasil analisis pada diagram diatas, menunjukkan bahwa posisi pemasaran Gakomsel berada pada kuadran I. Strategi yang sesuai dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) atau perluasan untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.

Data yang diperoleh dari matriks EFAS dan IFAS kemudian diolah ke dalam matriks SWOT pada tabel berikut

Tabel 4.28 Matriks SWOT Usaha Gakomsel Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strength) 1.Kualitas pelayanan

yang dinilai baik oleh konsumen. 4.Lokasi usaha strategis

Kelemahan(Weakness) 1. Varian produk masih

sedikit/belum lengkap.

2. Tidak ada garansi untuk handphone 4. Tidak ada tersedia

harga khusus/diskon 7. Cakupan pasar kecil

(60)

Peluang (Opportunity)

4.Minat beli masyarakat semakin tinggi.

1. Selera konsumen yang berubah-ubah.

2.Kondisi perekonomian masyarakat yang relatif tidak stabil.

3.Munculnya pesaing baru dalam menawarkan produk sejenis.

4.Beralihnya pelanggan ke pesaing sejenis.

C. Matriks SWOT Amin Ponsel

Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel:

Tabel 4.29 Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT Amin Ponsel IFAS

EFAS Kekuatan(Strenght)

(61)

Diketahui Strength + Opportunity > Weakness + Threat. Maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya strategi bauran pemasaran yang diharapkan oleh Amin Ponsel.

Data yang diperoleh dari matriks EFAS dan IFAS kemudian diolah ke dalam diagram SWOT seperti pada gambar berikut:

Peluang

II (Strategi Turnaround) I (Strategi Agresif) 1,02

Kelemahan Kekuatan

2,25

III (Strategi Defensif) IV (Strategi Diversifikasi)

Ancaman

Gambar 4.6 Diagram SWOT Amin Ponsel

Hasil analisis pada diagram diatas, menunjukkan bahwa posisi pemasaran Amin Ponsel juga berada pada kuadran I. Strategi yang sesuai dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan perluasan untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.

(62)

Tabel 4.30 Matriks SWOT Amin Ponsel Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strength) 1.Varian produk sudah

cukup 4.Lokasi usaha yang

strategis. 1. Tidak ada garansi

untuk produk handphone bekas. 2. Penetapan harga

(63)

Peluang (Opportunity)

4.Minat beli masyarakat semakin tinggi.

1. Selera konsumen yang berubah-ubah.

2.Kondisi perekonomian masyarakat yang relatif tidak stabil.

3.Munculnya pesaing baru dalam menawarkan produk sejenis.

Gambar

Tabel 4.1 Rincian Modal Awal Tiara Ponsel
Tabel 4.3  Daftar Produk Aksesoris yang Ditawarkan Tiara Ponsel
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Gakomsel
Tabel 4.7  Daftar Aksesoris yang Ditawarkan Gakomsel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, subjek pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Pertama, Subjek pajak pribadi yaitu orang pribadi yang bertempat

Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung akan mengadakan proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui metode Pelelangan sederhana,adapun paket yang akan dilelang

Semua siswa (3 siswa) yang miskonsepsi pada konsep hubungan antara tekanan dan volume jika suhu dijaga konstan pada sistem tertutup setelah diremediasi

Batasan masalah pada penelitian ini yaitu mengunakan material baja tahan karat SS 304, pengelasan dilakukan menggunakan metode SMAW dan TIG, arus listrik yang digunakan saat

On the other hand, the spatial patterns of LGR of NOAACT mid-troposphere (lower troposphere) CO 2 (Figure 5) are significantly inconsistent with the satellite

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan saya, apabila dikemudian hari isi pernyataan ini tidak benar

Ground based LIDAR system offers an excellent way to obtain characteristic values on the cirrus formations, although the microphysical and optical properties of

Lingkup peker jaan : Pembangunan sar ana dan pr asar ana Per pustakaan Daer ah Kabupaten W onogir i, yang meliputi : Pagar keliling dar i beton dan pasangan batu