commit to user
M PENER MENINGK BATUFAK
RAPAN ME KATKAN HAU (PDKB) K
W
PEND
KULTAS K
UNIV
HALA
ETODE TE
ASIL BELA
KELAS X T
SMK NEGE DIS WAHYU SI K
DIDIKAN
KEGURU
VERSITA
SUR
AMAN JU
EAM BASED AJAR PEKE TEKNIK KOERI 5 SURA
SKRIPSI USUN OLE INTANI SIL K.1506057
TEKNIK
UAN DAN
AS SEBEL
RAKART
2010
UDUL
D LEARNIN ERJAAN D ONSTRUK AKARTA EH: LA SAKTIK BANGUN
ILMU PE
LAS MAR
TA
NG (TBL) U DASAR KON
KSI BATU (T
commit to user
ii
PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI
BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB)
SMK NEGERI 5 SURAKARTA
OLEH:
WAHYU SINTANI SILA SAKTI
K.1506057
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Oktober 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Suhardjono, M.Si. Drs.Bambang Sulistyo Budhi
commit to user
iv
commit to user
v
ABSTRAK
Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. PENERAPAN METODE TEAM BASED
LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.
Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dalam pembelajaran bidang studi Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Penelitian dimulai dari tindak pra siklus untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran sebelum metode team based learning diterapkan. Tahap siklus I dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran dengan metode team based learning meliputi tahap observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Siklus II dilaksanakan untuk lebih meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran, pelaksanaannya sama seperti siklus I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Observasi penelitian meliputi ranah afektif siswa, psikomotorik siswa
dan performance guru. Digunakan dokumentasi visual dan audio visual.
Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan tanggapan siswa dan guru terhadap metode team based learning yang telah dilaksanakan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis interaktif.
Penerapan Team Based Learning (TBL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%, maka besar peningkatan pra siklus ke siklus I 30,82% dan siklus I ke siklus II 37,93%. Hasil belajar afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85% dan siklus II 80,13%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 17,76% dan siklus I ke siklus II 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32% dan siklus II 81,64%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 13,08% dan siklus I ke siklus II 21,32%. Penerapan metode
commit to user
vi
ABSTRACT
Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. APPLICATION METHOD TEAM
BASED LEARNING (TBL) FORIMPROVING THE LEARNING OF
PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) CLASS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010.
The purpose of this research are (1) Determine the increase learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta by applying methods of Team Based Learning (TBL) on learning Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).(2) Determine the effectiveness of application of Team Based Learning (TBL) in improving learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
This research is a class action consisting of two cycles. Subjects were students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta in the learning field of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).The research starts from a pre act cycle to determine the initial conditions of learning before team based learning method is applied.Phase cycle I implemented to improve learning outcomes and the effectiveness of learning with team based learning methods include the stage of observation, evaluation, analysis and reflection.Cycle II, conducted to further improve learning outcomes and teaching effectiveness, their implementation just like the cycle I.Data collection techniques used were observation, documentation, tests and interviews.Observation research includes affective domain of students, psychomotor of students and teachers performing.Documented use of visual and audio visual.Interviews conducted to obtain responses of students and teachers to team based learning methods that have been implemented.Analysis of the data in this study using an interactive model.
commit to user
vii
MOTTO
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba~hambaNya
hanyalah orang~orang yang berilmu ”
~ (Q.S.Fathir 28) ~
“ Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang islam “
~ (H.R. Ibnu Majjah) ~
“ Sesungguhnya Allah akan murka kepada tiap~tiap orang yang keras hatinya lagi
sombong, orang yang senang ramai (bertengkar) di pasar, seperti bangkai di
malam hari Karena tidak sholat malam),
seperti khimar di siang hari (karena hanya memikirkan makan),
Pandai ilmu dunia namun bodoh ilmu akherat “
~ (HR. Ibnu Haban) ~
“ Apa yang dipelajari dengan senang hati tidak akan pernah terlupakan “
~ (Alfried Mercier) ~
“ Mengambil beberapa kesempatan kecil bisa membuat kita sampai di tujuan
dengan lebih cepat daripada sekedar menunggu datangnya satu kesempatan besar“
~ (Hugh Allen) ~
“ Setiap orang bisa menjadi hebat karena siapapun bisa berbuat baik bagi orang
lain. Tidak perlu memiliki gelar Sarjana untuk berbuat baik. Tidak harus
menyesuaikan jurusan & pekerjaan untuk berbuat baik. Hanya memerlukan hati
yang penuh ketulusan, jiwa yang dibangkitkan oleh CINTA “
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Tiada sesuatu yang dapat tercapai tanpa Kuasa~MU ya ALLAH. Segala
puji tertinggi hanyalah milik~Mu. TanpaMu dan mereka, aku bukan apa~apa.
Karya ini dipersembahkan untuk:
~ Ibu Hj. Warikanah~Bapak H. Budiyono, orang tuaku tercinta.
Terima kasih atas segala pengorbanan, doa dan nasehatmu.
Tanpamu hidupku tak berarti.
~ Kakek nenek tokoh religi yang selalu aku hormati. Denganmu
aku lebih mengerti arti sebuah kehidupan.
~ Adikku tersayang (Marwa dan Najwa), serta kakakku Muh. Fakih C.,
terima kasih atas support yang kalian berikan.
Tanpa kalian hidupku rapuh dan terbenam.
~ Hj. Tri Wahyuningsih, donator terbesar yang berperan dalam perjalanan studiku.
Terima kasih atas kebesaran hatimu. Langkahmu aku jadikan inspirasi.
~ Sahabat~sahabatku (Jeniffer, Rosalina,Chotimah, Tya, Fajar, Dwi Purnomo,
Amran, Jokowi & Fauzi), membuat hidupku lebih hidup. I love you so much.
~ Segenap keluarga yang mewarnai hidupku, aku sayang kalian semua.
~ Teman~teman PTK seluruh angkatan.
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi
kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama
pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., M.T. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd.,M.Si. sebagai Ketua Program Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS
Surakarta.
4. Bapak Drs. Sutrisno,S.T.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program
Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS.
5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, MSA, sebagai Ketua Penguji.
6. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T., sebagai Sekretaris Penguji.
7. Bapak Drs. H. Suhardjono, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I.
8. Bapak Drs.Bambang Sulistyo Budhi, sebagai Dosen Pembimbing II.
9. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai obyek penelitian.
10. Kedua orang tua dan segenap keluarga.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Surakarta, Oktober 2010
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
A. Tinjauan Pustaka ... 5
B. Penelitian yang Relevan ... 12
C. Kerangka Berfikir ... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 15
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... 16
C. Sumber Data ... 16
D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 17
commit to user
xi
F. Validitas Data ... 19
G. Analisis Data ... 20
H. Prosedur Penelitian ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ... 26
B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) ... 32
C. Pelaksanaan Penelitian ... 38
D. Pembahasan Antar Siklus ... 60
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 74
A. Simpulan ... 74
B. Implikasi ... 75
C. Saran ... 75
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 11
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 15
Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta ... 27
Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... 31
Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Prasiklus ... 32
Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus... 34
Tabel 7. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus... 35
Tabel 8. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus ... 37
Tabel 9. Evaluasi Hasil Kognitif Siswa Siklus I ... 43
Tabel 10. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus I ... 43
Tabel 11. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus I... 44
Tabel 12. Evaluasi Performance Guru Siklus I ... 44
Tabel 13. Evaluasi Kognitif Siswa Siklus II ... 53
Tabel 14. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus II ... 54
Tabel 15. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... 55
Tabel 16. Evaluasi Performance Guru Siklus II ... 55
Tabel 17. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus... 61
Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus... 63
Tabel 19. Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus... 64
Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap siklus .... 66
Tabel 21. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap siklus ... 68
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 14
Gambar 2. Teknik Validitas Data... 20
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ... 20
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus ... 25
Gambar 5. Diagram Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Prasiklus ... 33
Gambar 6. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus 35 Gambar 7. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus ... 36
Gambar 8. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 46
Gambar 9. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus I ... 46
Gambar 10. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus I ... 47
Gambar 11. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 57
Gambar 12. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus II ... 58
Gambar 13. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus II ... 58
Gambar 14. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus ... 62
Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus ... 63
Gambar 16. Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 65
Gambar 17. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67
Gambar 18. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67
commit to user
xiv
Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran
Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 70
Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. Pedoman Hasil Belajar Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 3. Pedoman Observasi Afektif Siswa .... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Pedoman Hasil Observasi Afektif Siswa ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 5. Lembar Pedoman Observasi Psikomotorik Siswa .. Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 6. Pedoman Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 7. Pedoman Observasi Performance Guru ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 8. Daftar Siswa X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 9. Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Prasiklus ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 11. Materi Pembelajaran Prasiklus ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 12. Soal Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 14. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 15. Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 16. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error!
commit to user
xvi
Lampiran 17. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus .... Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 18. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Prasiklus ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 19. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 20. Dokumentasi Visual Pembelajaran Prasiklus Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 22. Materi Pembelajaran Siklus I ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 23. Soal Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 24. Kunci Jawaban Siklus I ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 25. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 26. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 27. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 28. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 29. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus I ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 30. Hasil Observasi Performance Guru Siklus I . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 31. Daftar Kelompok Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 32. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus I
... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... Error!
Bookmark not defined.
commit to user
xvii
Lampiran 35. Soal Tes Kognitif Siklus II ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 36. Kunci Jawaban Siklus II ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 37. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus II .... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 38. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 39. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 40. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 41. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus II ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 42. Hasil Observasi Performance Guru Siklus II Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 43. Daftar Kelompok Siswa Siklus II .... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 44. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus II
... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 45. Rekapitulasi Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 46. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa .. Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 47. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru .... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 48. Dokumentasi Visual Wawancara Siswa dan Guru ... Error!
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan SMK
Negeri 5 Surakarta memprioritaskan keberhasilan pembelajaran untuk guru
ditinjau dari adanya hasil belajar siswa. Kurikulum ini menuntut kreativitas guru
dalam merencanakan dan melaksanakan rencana pembelajarannya. Kurikulum ini
juga menuntut siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang ditargetkan sekolah
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 5 Surakarta.
SMK Negeri 5 Surakarta yang mendapat akreditasi A harus mampu
mempertahankan prestasinya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Hal ini menjadi masalah bagi guru bidang keahlian bangunan mata
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) untuk kelas X TKB. Hasil
belajar siswa X TKB masih banyak yang dibawah kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa untuk mata pelajaran
PDKB yaitu 70. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mampu memperoleh
hasil belajar sesuai KKM. Guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai metode. Model konvensional
mengiringi proses pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu X TKB.
Permasalahan yang dialami pada kegiatan belajar mengajar di SMK
Negeri 5 Surakarta Kelas X TKB dalam hasil belajar kognitif mata pelajaran
produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Kriterian Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran produktif adalah 70, untuk penilaian skala
terbesar 100. Siswa kelas X TKB masih banyak yang mendapatkan nilai kurang
dari 70 atau tidak tuntas untuk hasil belajar siswa ranah kognitif. Data hasil
belajar siswa dari ulangan harian kognitif mata pelajaran PDKB, dengan rata-rata
66,72 hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 67,75%. Sedangkan siswa
yang tuntas hanya 31,25% yaitu sebanyak 10 siswa, dari jumlah 32 orang siswa.
commit to user
2
dipengaruhi kurangnya efektivitas pembelajaran terhadap minat dan perilaku
siswa. Banyak siswa yang ngobrol saat pembelajaran, tiduran dan tidak
konsentrasi.
Adanya permasalahan yang muncul pada pembelajaran dan untuk
mengoptimalkan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan
metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran PDKB X TKB. Team
Based Learning (TBL) adalah metode pembelajaran model kooperatif dengan
membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki
anggota 5 – 7 siswa. Inovasi proses pembelajaran dimulai dari model
pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran kooperatif. Metode yang
umum digunakan dominan ceramah dirubah menjadi dominan berbasic team,
yaitu metode team based learning.
Berdasarkan latar belakang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul : “PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING
(TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI
BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka didapat perumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Team Based Learning (TBL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta
dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)?
2. Bagaimana efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada
commit to user
3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah
adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5
Surakarta berdasarkan penerapan model pembelajaran Team Based Learning
(TBL) pada mata pelajaran PDKB.
b) Mengetahui efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan
memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Menambah motivasi dan partisipasi siswa dalam mata pelajaran
produktif pekerjaan dasar konstruksi batu.
2) Kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran melaksanakan pekerjaan
dasar konstruksi batu.
3) Mendapat pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran Team
Based Learning (TBL).
b. BagiGuru
1) Pemahaman guru akan proses pembelajaran meningkat.
2) Mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
3) Memberikan masukan bagi guru atau referensi tentang model
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Memperbaiki proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pekerjaan
Dasar Konstruksi Batu (PDKB) di SMK N 5 Surakarta.
commit to user
4
3) Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di progam keahlian
bangunan, yang selanjutnya model pembelajaran Team Based Learning
(TBL) dapat diterapkan di kelas-kelas lain.
d. Bagi Peneliti
Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan
penelitian khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model
pembelajaran diskusi kelompok Team Based Learning (TBL).
2. Secara Toeritis
a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis
dan relevan.
b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik
Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjaun Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang
mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan sebagai
Cooperative Learning, harus memiliki beberapa unsur yang membedakannya
dengan kerja kelompok biasa, Roger dan David Johnson dalam Anita Lie
(2002:30) menyebutkan beberapa unsur dalam pengajaran kooperatif, yaitu: “1)
Saling ketergantungan positif, 2) Tanggung jawab perseorangan, 3) Tatap muka,
4) Komunikasi antar anggota, 5) Evaluasi proses kelompok”.
Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok
kerja, karena belajar dalam metode cooperatif learning harus ada struktur
dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya
interiksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang
efektif di antara anggota kelompok. Metode pembelajaran cooperatif learning
menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai
suatu hasil yang optimal dalam belajar.
Aplikasi di dalam pembelajaran di kelas, metode pembelajaran ini
mengutamakan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh
siswa dalam kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan
kelas. Metode kooperatif mengandung bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang
terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.
Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan
oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan
semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok
belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Metode belajar cooperatif learning
commit to user
6
mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama
anggota akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.
Metode belajar cooperatif learning mendorong peningkatan kemampuan siswa
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran,
karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan
merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang
dihadapi.
Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) mengatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning. Untuk mencapai
hasil maksimal, lima metode pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
a. Saling Ketergantungan Positif
Ketergantungan positif yaitu adanya anteraksi di dalam kelompok dengan
bertukar pikiran dan pendapat. Untuk pencapaian hasil optimal yang ditargetkan.
Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa sumber informasi bukan hanya
dari guru.
b. Tanggung Jawab Perseorangan
Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri
agar tugas yang diberikan guru terlaksana dengan sempurna dan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
c. Tatap Muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran
beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil pemikirannya dari satu kepala
saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil
masing-masing anggota.
Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan
commit to user
7
diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Komunikasi Antar Anggota
Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk
mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama
setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.
2. Tinjauan Team Based Learning (TBL)
Team Based Learning (TBL) adalah suatu metode pembelajaran
kelompok bentuk umum dari pembelajaran kooperatif. Team based learning
dalam pelaksanaannya berbeda dengan metode kelompok biasa. Perbedaan
tersebut terletak adanya pembagian kelompok dan peran guru. Pembagian
kelompok siswa dalam Team based learning berdasarkan kemampuan yang
dimiliki siswa. Setiap kelompok terdiri dari anggota dengan range kemampuan
rendah sampai tinggi. Untuk jumlah anggota kelompok pada team based learning
termasuk dalam skala ideal. Menurut Suradji (2008:62) “…kelompok yang ideal
secara umum beranggotakan 5 – 7 orang”.
Peran guru dalam team based learning menjadi fasilitator. Guru
memberikan gambaran umum materi, menyediakan soal, dan menjawab
pertanyaan siswa dan membimbing. Adapun prosedur pelaksanaan metode team
based learning adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan kelompok berdasarkan anggota yang memiliki range
kemampuan rendah sampai dengan tinggi.
b. Siswa diberi materi pelajaran dan evaluasinya adalah mengerjakan soal secara
berkelompok.
c. Hasil belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
d. Inovatif performance guru saat pembelajaran.
commit to user
8 f. Diskusi internal siswa dalam kelompok.
g. Guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa, mengalokasikan waktu,
mengkondisikan siswa dan pemberi informasi.
Manfaat pendekatan team based learning yang telah dicapai pada
penelitian relevan atau yang harus dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Memahami materi pelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan.
b. Mengetahui sikap dan minat siswa.
c. Menjadikan guru lebih dapat mengenal kemampuan siswa.
d. Membuat pembelajaran menjadi asyik.
e. Menambah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi.
f. Membentuk siswa berjiwa aspiratif.
g. Guru menjadi instruktur dalam pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Menurut WS Winkel (1996:53) “Belajar adalah suatu aktifitas mental
atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pemahaman-pemahaman ketrampilan dan nilai
sikap”. Hal ini berarti hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa,
lingkungan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondisi sosial ekonomi,dan kondisi fisik. Namun, salah satu faktor paling
dominan perolehan hasil belajar dipengaruhi oleh kualitas proses belajar
pembelajaran. Guru seharusnya merancang kegiatan belajar pembelajaran yang
berkualitas secara tepat dan penuh makna. Hasil pembelajaran yang baik diperoleh
adanya proses pembelajaran yang baik pula. Hasil pembelajaran yang berkualitas
memenuhi 3 aspek menurut Nana Sudjana (2008: 23), yaitu:
a. Aspek Kognitif (cipta)
Hasil belajar yang harus dimiliki siswa meliputi pengetahuan hafalan,
pemahaman, penerapan materi pembelajaran dalam tingkah lakunya. Dalam
commit to user
9 b. Aspek Afektif (Rasa)
Hasil belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa adalah keyakinan
individu pada rasa senang atau tidak, terhadap pengalaman belajar. Aspek afektif
adalah aspek yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah,
sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Spesifikasi
aspek afektif dilihat dari minat atau kemauan siswa dalam situasi pembelajaran.
c. Aspek Psikomotorik (Karsa)
Hasil belajar yang dimiliki siswa berbentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Tingkat keterampilan yaitu: gerak reflek, gerakan
sadar, membedakan visual, keterampilan kekuatan, gerakan kerampilan sederhana
sampai kompleks, dan kemampuan bidang komunikasi. Spesifikasi aspek
psikomotorik dilihat dari sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.
4. Efektivitas
Efektivitas merupakan derivasi dari kata efektif yang dalam bahasa
Inggris effective didefinisikan “producing a desired or intended result” atau
“producing the result that is wanted or intended” dan definisi sederhananya
“coming into use”. Efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan
berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. Efektivitas dalam
pembelajaran berarti kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program
pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan
tujuan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan program dalam upaya mencapai
tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta
didik.
Efektivitas pada penelitian ini dipandang sebagai goal attainment/ goal
optimization atau pencapaian sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian
sasaran menunjukkan derajat efektivitas. Suatu program dikatakan efektif jika
tujuan akhir program tercapai. Dengan perkataan lain, pencapaian tujuan
merupakan indikator utama dalam menilai efektivitas. Parameter dalam mengukur
tingkat efektivitas pelatihan yaitu adanya kerja sama dan partisipasi total.
commit to user
10
lebih/ berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan, menciptakan kesadaran
kelompok, dan saling menghargai satu sama lain. Kesiapan guru dalam
penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal
dasar bagi terlaksananya pembelajaran yang efektif. Guru yang profesional
dituntut untuk memiliki persiapan dan penguasaan yang cukup memadai, baik
dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program pembelajaran yang
disajikan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran menggambarkan dinamika
kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh guru. Untuk itu, guru
semestinya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam
mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran secara tepat.
Kompetensi profesional dari guru perlu dikombinasikan dengan kemampuan
dalam memahami dinamika perilaku dan perkembangan yang dijalani oleh para
siswa.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran
setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan
hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi dan metode
affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah
outputnya, yaitu kompetensi siswa.
Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang
terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada
persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
5. Mata Pelajaran PDKB
a. Pengertian PDKB
Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) merupakan mata pelajaran
yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam hal pekerjaan konstruksi
bangunan tersusun dari struktur batu. Pekerjaan dasar konstruksi batu juga
commit to user
11
Hal tersebut menjadikan PDKB mengenal ukur tanah, struktur kayu, dan
plumbing.
b. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PDKB
Kompetensi dasar merupakan bekal kemampuan yang diberikan sekolah
pada seluruh siswa agar mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus dari
pendidikan sekolah. Kompetensi dasar PDKB merupakan bidang studi produktif
yang dilaksanakan dengan sistem teori dan praktikum. Kompetensi dasar mata
pelajaran PDKB harus dimiliki oleh siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta
yaitu keterampilan (skill) sesuai dengan standar kompetensi atau bentuk umum
dari kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas X
TKB mata pelajaran PDKB SMK Negeri 5 Surakarta menurut Garis Besar
Perencanaan Pembelajaran (GBPP) Bidang Keahlian Teknik Bangunan dalam
kurikulum sekolah menengah kejuruan tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011
MATA PELAJARAN STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Pekerjaan Dasar
Konstruksi Batu (PDKB ) KELAS X TKB
1. Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)
1.1.Pengertian bata 1.2.Pasangan bata 1.3.Perkuatan tembok 1.4.Jenis-jenis alat
pekerjaan batu beton 1.5.Tindak keselamatan
kerja
1.6.Membuat adukan 1.7.Mengenal pekerjaan
beton.
commit to user
12
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini memandang penerapan team based learning pada
penelitian yang relevan dari Iis Rahayu (2009), dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Metode Team Based Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Akuntansi Terhadap Siswa Kelas X Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun
Ajaran 2008/2009”.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir
ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.
Salah satu permasalahan yang menghadapi dalam pembelajaran mata
pelajaran produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) adalah guru
kesulitan dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif PDKB. Hal tersebut menjadi
indikator bahwa hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB rendah. Untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mata pelajaran produktif PDKB,
peneliti menerapkan metode team based learning. Dengan dibentuk suatu
pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat.
Dalam artian hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Penggunaan metode mengajar merupakan salah satu upaya strategi
belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar. Adanya variasi dalam strategi
dan metode pembelajaran menuntut guru dan calon guru lebih memperhatikan hal
3. Pekerjaan Dasar
Konstruksi Kayu
3.1 Mutu kayu 3.2 Pengukuran kayu 3.3 Fungsi kayu
3.4 Pekerjaan praktik kayu 4. Pekerjaan Plumbing 4.1. Sanitasi air
commit to user
13
tersebut. Penerapan metode pembelajaran team based learning menekankan pada
kerja kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5−7 orang. Susunan
anggota kelompok berdasarkan hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa.
Masing-masing kelompok memiliki variasi hasil belajar dari kategori tingkat
tinggi sampai rendah.
Berdasarkan masalah penelitian, serta kajian teoritis yang diselaraskan
judul penelitian yang diambil, yaitu” Penerapan Metode Team Based Learning
(TBL) untukMeningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta”,
commit to user
14
Guru menggunakan pembelajaran konvensional tidak mencapai target KKM
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode
Team Based learning (TBL)
1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 5−7 orang.
2. Guru menyampaikan materi diwujudkan dengan tugas. 3. Setiap kelompok & anggota dalam kelompok diskusi. 4. Interaksi tanya jawab dari guru ke siswa, dari siswa ke
siswa, dan dari siswa ke guru.
5. Evalusi tingkat pemahaman materi sesuai dengan hasil belajar kognitif, disertai dengan aspek afektif dan psikomotorik siswa.
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan
metode TBL
Observasi
Pengamatan proses pembelajaran Perbaikan Pembelajaran
Menggunakan metode Team Based Learning (TBL)
Kondisi awal Hasil belajar siswa
mata pelajaran PDKB kelas X TKB
SMK N 5 Surakarta masih rendah
Tindakan Lanjut
Melalui pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), hasil belajar siswa X TKB meningkat. Hasil belajar tuntas mencapai 70% berdasarkan jumlah siswa. Diperlukan langkah-langkah penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.
Perencanaan Tindakan
Menyusun instrumen pembelajaran
Evaluasi
Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Terselesaikan Penguasaan konsep telah
tuntas Ulasan terhadap hasil Refleksi
observasi proses pembelajaran Belum Terselesaikan
Penguasaan konsep belum sepenuhnya tuntas. Hasil belajar siswa masih rendah Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL Observasi Pengamatan proses pembelajaran Evaluasi Hasil belajar dievaluasi
melalui tes kognitif
Refleksi Ulasan terhadap hasil
observasi proses pembelajaran
Faktor Penghambat SIKLUS I
[image:31.612.99.543.130.647.2]SIKLUS II
commit to user
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Progam Keahlian Bangunan kelas X TKB
SMK N 5 Surakarta. Alasan pemilihan tempat tersebut karena SMK Negeri 5
Surakarta, khususnya kelas X TKB mempunyai permasalahan pada hasil belajar
PDKB untuk dijadikan obyek penelitian terkait.
b) Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dari bulan Februari 2010 sampai
dengan bulan September 2010. Adapun waktu dari berbagai kegiatan dalam
[image:32.612.130.507.204.649.2]penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan
1. Pengajuan Judul 19 Februari 2010
2. Pra Proposal 1 Maret 2010
3. Proposal 1 April 2010
4. Seminar Proposal 7 April 2010
5. Revisi Proposal 26 Mei 2010
6. Perizinan 11 Juni 2010
7. Penelitian 2 Agustus – 25 September 2010
8. Analisa Data 25 September – 4 Oktober 2010
commit to user
16
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau
classroom action research. Penelitian tindakan merupakan pengumpulan
informasi yang sistematik yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial.
Penelitian ini merupakan penerapan tindakan untuk pemecahan masalah,
penemuan fakta dan meningkatkan kualitas yang diinginkan, yaitu hasil belajar
siswa. Data yang terkumpul merupakan data yang sebenarnya, yang
menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang
ada di lapangan. Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu kerjasama antara guru
dengan observan dan antara guru dengan siswa. Sehingga bentuk penelitian ini
deskriptif kualitatif.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian deskriptif
tunggal terpancang, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan melihat
berbagai permasalahan yang ada secara menyeluruh dan mempelajari berbagai
variabel dalam kaitan seluruh konteknya. Jadi dalam hal ini, peneliti melihat
berbagai permasalahan yang berhubungan sebagai satu kesatuan yang utuh.
C. Sumber Data
1. Informan
Informan dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah sebagai
berikut:
a. Tiga guru yang mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu
(PDKB) kelas X TKB SMKN 5 Surakarta.
b. Siswa kelas X TKB sejumlah 32 orang, terdiri dari 30 laki-laki dan 2 orang
commit to user
17
2. Arsip atau Dokumen
Arsip atau dokumen adalah bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai
sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan arsip atau dokumen
sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi. Arsip atau dokumen
yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan catatan observasi penelitian.
D. Teknik Sampling (Cuplikan)
Paradigma teknik sampling atau cuplikan yang digunakan penelitian ada
beberapa macam sesuai dengan bentuk penelitian yaitu deskriptif kualitatif adalah
sebagai berikut:
1. Selektif
Cara selektif dapat dilakukan pada penelitian kualitatif dengan
mengambil sampel misalnya satu kelas. Langkah ini disebut Criteria Base
Purposive atau Internal Sampling.
2. Tanpa Seleksi
Pengambilan sampel tanpa seleksi dilakukan peneliti dengan tidak
membatasi atau menyeleksi jumlah informasi. Cara tanpa melakukan seleksi
disebut snowball.
3. Mempertimbangkan Waktu
Dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan waktu dan tempat dalam
mengumpulkan data disebut timesampling.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5
Surakarta dengan mempertimbangkan siswa pada sekolah ini memiliki
kemampuan yang heterogen. Penelitian ini menggunakan teknik sampling
(cuplikan) criterion base purposive sampling atau internal sampling yaitu cara
selektif yang dilakukan pada penelitian kualitatif dengan mengambil sampel
misalnya satu kelas.
Penelitian akan memilih informan yang dipandang paling tahu tentang
commit to user
18
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dengan
memperoleh data. Cuplikan ini lebih cenderung sebagai “internal sampling” yang
memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai
suatu pemikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari,
dengan mengkomunikasikan kepada informan, kapan melakukan observasi yang
tepat (time sampling), dan berapa jumlah peserta serta apa bentuk/ jenis dokumen
yang telah perlu ditelaah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
berdasarkan jenis penelitian yaitu terdiri dari:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu langkah langsung yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data yang diinginkan. Kali ini peneliti menggunakan teknik
observasi untuk memperoleh data tentang pribadi dan kompetensi setiap individu
peserta didik, sebelum mendapatkan metode pembelajaran Team Based Learning
(TBL) pada mata pelajarannya. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan
peneliti pada kelas X TKB sebagai sampel untuk mendapatkan gambaran secara
langsung kegiatan belajar siswa di kelas X TKB mata pelajaran PDKB SMK
Negeri 5 Surakarta untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan
pembelajaran PDKB. Sesuai dengan tujuan penelitian, observasi meliputi: (1)
Hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; (2)
efektifitas siswa berdasarkan pada performance guru saat pembelajaran.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi ada tiga jenis, yaitu
dokumentasi audio, dokumentasi visual dan dokumentasi audio visuan.
Keterbatasan media dokumantasi dalam penelitian ini, maka jenis dokumentasi
yang dipakai adalah dokumentasi visual dan dokumentasi audio visual.
commit to user
19
3. Tes
Data untuk mengetahui besar pengaruh dan perkembangan metode Team
Based Learning (TBL) yaitu menggunakan tes yang diberikan kepada siswa. Dari
hasil tes dapat diketahui seberapa besar efektifitas adanya Team Based Learning
(TBL) terhadap kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran PDKB. Adapun
tes yang digunakan meliputi tiga ranah umum mengukur kemampuan peserta
didik yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Tes dilakukan
pada saat pra tindakan, siklus I dan siklus II.
4. Wawancara
Pengumpulan data teknik wawancara dilaksanakan pada saat evaluasi
pembelajaran PDKB dengan team based learning pada siklus II. Teknik
wawancara diterapkan pada informan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran
PBKB dengan team based learning dari adanya peningkatan hasil belajar siswa
kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.
F. Validitas Data
Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan
teknik pemeriksaan data yang tepat. Validitas merupakan jaminan bagi
kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Maksud validitas
dalam penelitian ini adalah makna langsung dari subyek penelitian dan partner
observasi dengan adanya penerapan team based learning pada pembelajaran.
Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi untuk menarik kesimpulan
yang relevan dan baik penulis menggunakan teknik triangulasi data (sumber),
yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda, hal ini
difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar bagi
[image:36.612.132.508.178.464.2]siswa. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) dapat dilihat pada
commit to user
[image:37.612.132.519.86.463.2]20 Atau:
Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber: H.B.Sutopo,2002)
G. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian
berdasarkan dari informan, dokumen/ arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat
kegiatan belajar mengajar. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah analisis interaktif terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari
proses pengumpulan data sebagai siklus. Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) model
analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber: H.B. Sutopo, 2002: 96)
Data Wawancara Informan
Informan
Informan
Data Content analisis
Wawancara
Observasi
Dokumen/ arsip Informan
Aktivitas
PENGUMPULAN DATA
REDUKSI
PENARIKAN KESIMPULAN
[image:37.612.156.508.495.678.2]commit to user
21
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Burn (1999:33)
dalam Suwarsih Madya (2007:67) berupa model penelitian spiral dengan terdiri
dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis, dan (5) refleksi.
Adapun sistem operasional kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Persiapan Penelitian
1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu
mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) serta wali
kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.
2) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X
TKB. Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Pekerjaan
Dasar Konstruksi Batu (PDKB).
b. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang
meliputi: mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan metode mengajar dalam hal ini metode yang
digunakan adalah metode Team Based Learning (TBL), mempersiapkan media
pembelajaran dan mempersiapkan alat observasi.
c. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah disusun yang akan dilakukan di kelas X TKB yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode Team Based Learning (TBL) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB. Pelaksanaan
tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: tes kemampuan awal siswa,
pengarahan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL), membagi siswa
commit to user
22
pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran
produktif PDKB.
d. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi atau efektifitas siswa, ketika diterapkan
pembelajaran TBL yaitu: (1) Perhatian siswa ketika menerima perintah guru dan
peneliti, (2) Keaktifan siswa selama bekerja dalam kelompok, (3) Tingkat
pemahaman materi atau hasil belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berberpengaruh
terhadap tindakan yang diberikan. Tahap observasi meliputi ranah afektif,
psikomotorik, dan performance guru. Tahap observasi ranah afektif dan
psikomotorik dilaksanakan oleh guru.
e. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam penelitian yaitu memberikan besar presentase dari
data observasi yang diperoleh. Evalusi penelitian ini meliputi besar range hasil
observasi afektif, psikomotorik, dan performance guru. Evaluasi siklus I juga
diterapkan pada hasil belajar kognitif.
f. Analisis
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis
dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil evaluasi,
peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran metode team
based learning yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PDKB, serta
efektifitas team based learning yang telah dilakukan.
g. Refleksi
Berdasarkan hasil analisa dilakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikut atau siklus
commit to user
23
2. Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai
pada siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran PDKB, termasuk perwujudan
tahap pelaksanaan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi yang juga mengacu
pada siklus sebelumnya. Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk
perencanaan siklus II. Proses kegiatan belajar mengajar pada tahap ini tidak
berbeda jauh dengan tahap perencanaan tindakan pada siklus I. Hanya saja pada
siklus II peneliti menggunakan materi lanjutan siklus I disertakan instrumen:
silabus, rencan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar soal tes, dan
materi kelanjutan pertemuan yang lalu.
b. Pelaksanaan Tindakan
Adapun tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tahap perencanaan
tindakan yaitu: guru melanjutkan materi dari siklus I, pembelajaran menggunakan
metode team based learning, siswa duduk sesuai dengan kelompoknya
masing-masing, guru memberikan materi dan tugas, siswa mengerjakan berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing, guru dan peneliti melakukan observasi kepada
siswa melalui lembar observasi yang meliputi aspek afektif dan psikomotorik.
Pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengembangkan materi dan jumlah soal
bertambah banyak.
c. Observasi
Observasi siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Bahkan
pelaksanaannya sama seperti siklus I. Observasi siklus II meliputi observasi
afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran mata pelajaran pekerjaan
dasar konstruksi batu dengan metode team based learning sesuai kelanjutan
materi siklus I. Tahap observasi dilaksanakan untuk memperoleh data atau
commit to user
24
learning. Tahap observasi performance guru didapat dari wawancara siswa dari
adanya peningkatan hasil belajar dengan team based learning. Tahap observasi
afektif dan psikomotorik siswa dilaksanakan oleh guru.
d. Evaluasi
Mengukur hasil observasi dari peningkatan hasil belajar dan efektifitas
metode pembelajaran team based learning berdasarkan ketuntasan hasil belajar
siswa atau KKM dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif
PDKB. Evaluasi siklus II pelaksanaannya sama dengan evaluasi yang telah
dilaksanakan di siklus I yaitu dengan presentase hasil data yang diperoleh.
e. Analisis dan Refleksi
Analisis merupakan telaah dari data yang diperoleh dalam penelitian.
Analisis siklus II pelaksanaanya sama dengan analisis siklus I. Data yang telah
dianalisis kemudian mendapatkan refleksi sesuai dengan analisis dan situasi
pengamatan.
f. Tahap Tindak Lanjut
Merupakan tahap perbaikan pembelajaran secara continou, dimaksudkan
mengembangkan strategi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa
commit to user
[image:42.612.132.532.102.675.2]25
Gambar 4. Prasedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus
(Sumber: Suwarsih Madya, 2007: 67)
Kondisi Awal
Hasil belajar siswa kelas X TKB masih rendah, ≤ 70% dibawah KKM
Alternatif Pemecahan Penggunaan model pembelajaran Team
Based Learning (TBL)
Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen pembelajaran
Tidak dilanjutkan Observasi
Pengamatan proses pembelajaran
Refleksi Ulasan terhadap hasil
observasi proses pembelajaran
Terselesaikan Penguasaan konsep telah tuntas Evaluasi
Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Belum Terselesaikan
Penguasaan konsep belum
sepenuhnya tuntas
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL
Evaluasi
Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif
Observasi
Pengamatan proses pembelajaran
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan proses pembelajaran
Refleksi Ulasan terhadap
hasil observasi
Perencanaan Tindakan Rencana perbaikan pembelajaran selanjutnya
Tindakan Lanjut Langkah-langkah penyempurnaan
pembelajaran selanjutnya SIKLUS II
commit to user
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)
SMK Negeri 5 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
a. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036101002
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Laweyan
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 42 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon : (0271) 713916
No. Faximile : (0271) 727068
Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM.
NIP.19520607 197903 1 012
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1965
Tahun Perubahan : 1997
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 22.530 m2
commit to user
27
Program Keahlian : 1. Teknik Permesinan
2. Teknik Bangunan
3. Teknik Elektronika Industri
4. Teknik Mesin Otomotif
Sertifikasi ISO 9001-2000 : No. 01 100 065 (TUV Rheinland Group)
Tanggal dikeluarkan : 26 Juni 2006
Jumlah siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) di SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2010–2011 adalah 32 orang siswa. Kelas X Teknik
Konstruksi Batu (TKB) dominan berjenis kelamin laki–laki. Siswa laki–laki
berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan siswa perempuan berjumlah 2 orang siswa.
Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar
Konstruksi Batu–beton dibimbing oleh 3 orang guru bidang studi.
[image:44.612.129.518.133.713.2]b. Struktur Organisasi
Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta
No. Jabatan Nama
1 Kepala Sekolah Drs. Sudarto, MM
2 Wakil Kepala Sekolah,
a. Waka Kurikulum Drs. Widodo
b. Waka Kesiswaan Drs. Supartin c. Waka Ketenagaan Drs. Sunartono, MM
d. Waka Hub. Industri Drs. Sriyadi, MM
3 TIM SMM ISO 9001 : 2008
a. QMR Drs. Yulisto
b. DQMR Drs. Nuryanto
c. Anggota Karseno, SPd
Zaenal Arifin,S.Sos I
4 Koordinator TU Sri Handayani
commit to user
28
a. Koordinator Drs. Rahmad Darmono
b. Anggota Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.
Suhari, SPd.
6 Ketua Program Keahlian
a. Kaprog. Bangunan Drs. Purwanto, ST
b. Kaprog TEI Edy Mugiyono, SST c. Kaprog. TITL Drs. Sri Wahono
d. Kaprog. Pemesinan Drs. Heru Purnanto e. Kaprog. Otomotif Sarman, SPd
f. Koordinator GNA Drs. Jarot Mardiyanto g. Koordinator BP Drs. Hermanto
7 Ketua Kompetensi Keahlian
a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng Drs. Sukamto b. Kompetensi TKB/Kabeng Drs. Suprapto
c. Kompetensi TGB/Kabeng Drs. Sri Hardoyo
8 Staf Kurikulum
a. Urusan KBM Praktek Lari, S.Pd b. Urusan KBM Teori Sugiyoto, S.Pd
c. Urusan Evaluasi Pendidikan Drs. Agus Imam AP d. Urusan Pengembangan KBM Drs. Cening Budiada
e. Urusan Administrasi Drs. Haryanto
f. Perpustakaan
1). Koordinator Natalia Kadarini, S.Pd
2). Anggota Dra. Nining Sumarsih
g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB
1). Koordinator Agus Maryanto, S.Kom
2). Anggota Fendi Prihantono, SPd
9 Staf Kesiswaan
a. Pembina OSIS Sukidi, SPd
b. Pembina STP2K Drs. Suharyono
c. Bendahara Kesiswaan Ti Wahyuni Lelono, SSi
commit to user
29
e. Urusan Upacara Bendera Sumardi, SPd
f. Pembina PMR dan UKS Agus Satyawan, S.PAk
g. Pembina Kesenian
h. Pembina Koperasi Siswa
Dra. JD. Dewi Tri U.
1). Ketua Drs. Slamet, PD
2). Bendahara Dra. Endah Nuningsih
3). Sie Usaha Dra. Siti Nuriyah
10 Staf Ketenagaan
a. Urusan Sarpras Drs. Sudarsono
b. Urusan SDM Ma’sumah S Suci, SSi, MPd c. Adminstrasi Joko Susilo, SPd
Eko Sapto Nugroho, S.Pd
11 Staf Hubungan Industri
a. Sekretaris Hub. Industri Slamet Priyadi, S.Pd. b. Bendahara Hub. Industri Tri Susilowati, S.Pd.
c. Ketua Pokja PSG Nanang Supriyanto, S.Pd. d. Bursa Kerja Khusus Candra Denny KD, SPd
1). Koordinator Setyo Adi , SPd
2). Sekretaris Drs. Suteng Supriyantoro, ST
3).Bendahara Retnowatik, S.Pd.
4).Anggota Drs. Rahmad Darmono
e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching
Factory Drs. Suparjono, MM
f. Koordinator UPS Drs. Suprapto
12 Ketua Bengkel
a. Bengkel Elektronika Joko Wahyu Riyadi, S.Pd b. Bengkel Listrik Drs. Suharyatno
c. Bengkel Mesin Perkakas Drs. Djoko Santoso d. Bengkel KB dan Lafalo Slamet, S.Pd
e. Bengkel Mekanik Otomotif Mukri Hartanto, S.Pd
13 Ketua Laboratorium
commit to user
30 14. Bendahara Sekolah
a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP Annah Dwi Koriawati b. Bendahara Pembantu Komite Drs. Catur Jatmiko
c. Kurikulum yang Pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta
SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum
selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum
yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :
1. Kurikulum 1964
2. Kurikulum 1994
3. Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK)
4. KTSP
5. Kurikulum Spektrum
d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta
Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam
Program Keahlian, yaitu :
1. Program Keahlian Bangunan
a). Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Kayu
b). Bidang Keahlian Teknik Konstuksi Batu
c). Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan
2. Program Keahlian Mesin
a). Bidang Keahlian TMO
b). Bidang Keahlian TPM
3. Program Keahlian Listrik
a). Bidang Keahlian TITL
b). Bidang Keahlian TPTL
4. Program Keahlian Elektronika
commit to user
31
2. Data Siswa
Kelas X Teknik Konstruksi Batu–beton (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta
digunakan sebagai subyek penelitian dalam kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton (PDKB). Mata pelajaran
Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton merupakan mata pelajaran bidang
keahlian atau produktif. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PDKB
dilaksanakan in door maupun out door yaitu ruang bengkel bangunan. Adapun
[image:48.612.132.511.150.722.2]daftar siswa kelas X TKB adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011
NO NIS NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1. 13549 ADDIN NUR ROMADHONI LAKI–LAKI
2. 13550 AFRIZAL AKHSIN WIDI P. LAKI–LAKI
3. 13551 AGUNG AGUS P. LAKI–LAKI
4. 13552 ANANG FAUZI LAKI–LAKI
5. 13553 ANDHIKA DWI IRIANTO LAKI–LAKI
6. 13554 ANDI TRI WAHYUDI LAKI–LAKI
7. 13555 BAGUS PRAPTOMO LAKI–LAKI
8. 13556 BAYU PRASETYO U. LAKI–LAKI
9. 13557 BAYU RIZKHYI PRAKOSO LAKI–LAKI
10. 13558 CAHYA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI
11. 13559 CIPTA ANGGAR PRASETYA LAKI–LAKI
12. 13560 DWI AGUNG PRASTYOKO LAKI–LAKI
13. 13561 ERIK KUSUMA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI
14. 13562 ERIKA MARITA RAMDANI PEREMPUAN
15. 13563 FADHEL ADAM HA