• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

M PENER MENINGK BATU

FAK

RAPAN ME KATKAN HA

U (PDKB) K

W

PEND

KULTAS K

UNIV

HALA

ETODE TE

ASIL BELA

KELAS X T

SMK NEGE DIS WAHYU SI K

DIDIKAN

KEGURU

VERSITA

SUR

AMAN JU

EAM BASED AJAR PEKE TEKNIK KO

ERI 5 SURA

SKRIPSI USUN OLE INTANI SIL K.1506057

TEKNIK

UAN DAN

AS SEBEL

RAKART

2010

UDUL

D LEARNIN ERJAAN D ONSTRUK AKARTA EH: LA SAKTI

K BANGUN

ILMU PE

LAS MAR

TA

NG (TBL) U DASAR KON

KSI BATU (T

(2)

commit to user

ii

PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI

BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB)

SMK NEGERI 5 SURAKARTA

OLEH:

WAHYU SINTANI SILA SAKTI

K.1506057

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik

dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Oktober 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Suhardjono, M.Si. Drs.Bambang Sulistyo Budhi

(4)

commit to user

iv

(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. PENERAPAN METODE TEAM BASED

LEARNING (TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta dalam pembelajaran bidang studi Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Penelitian dimulai dari tindak pra siklus untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran sebelum metode team based learning diterapkan. Tahap siklus I dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran dengan metode team based learning meliputi tahap observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Siklus II dilaksanakan untuk lebih meningkatkan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran, pelaksanaannya sama seperti siklus I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Observasi penelitian meliputi ranah afektif siswa, psikomotorik siswa

dan performance guru. Digunakan dokumentasi visual dan audio visual.

Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan tanggapan siswa dan guru terhadap metode team based learning yang telah dilaksanakan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis interaktif.

Penerapan Team Based Learning (TBL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) kelas X TKB. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 31,25%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%, maka besar peningkatan pra siklus ke siklus I 30,82% dan siklus I ke siklus II 37,93%. Hasil belajar afektif siswa prasiklus 47,09%, siklus I 64,85% dan siklus II 80,13%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 17,76% dan siklus I ke siklus II 15,28%. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 47,24%, siklus I 60,32% dan siklus II 81,64%, maka besar peningkatan prasiklus ke siklus I 13,08% dan siklus I ke siklus II 21,32%. Penerapan metode

(6)

commit to user

vi

ABSTRACT

Wahyu Sintani Sila Sakti. K1506057. APPLICATION METHOD TEAM

BASED LEARNING (TBL) FORIMPROVING THE LEARNING OF

PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) CLASS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010.

The purpose of this research are (1) Determine the increase learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta by applying methods of Team Based Learning (TBL) on learning Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).(2) Determine the effectiveness of application of Team Based Learning (TBL) in improving learning outcomes of students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

This research is a class action consisting of two cycles. Subjects were students of class X TKB SMK Negeri 5 Surakarta in the learning field of study Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).The research starts from a pre act cycle to determine the initial conditions of learning before team based learning method is applied.Phase cycle I implemented to improve learning outcomes and the effectiveness of learning with team based learning methods include the stage of observation, evaluation, analysis and reflection.Cycle II, conducted to further improve learning outcomes and teaching effectiveness, their implementation just like the cycle I.Data collection techniques used were observation, documentation, tests and interviews.Observation research includes affective domain of students, psychomotor of students and teachers performing.Documented use of visual and audio visual.Interviews conducted to obtain responses of students and teachers to team based learning methods that have been implemented.Analysis of the data in this study using an interactive model.

(7)

commit to user

vii

MOTTO

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba~hambaNya

hanyalah orang~orang yang berilmu ”

~ (Q.S.Fathir 28) ~

“ Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang islam “

~ (H.R. Ibnu Majjah) ~

“ Sesungguhnya Allah akan murka kepada tiap~tiap orang yang keras hatinya lagi

sombong, orang yang senang ramai (bertengkar) di pasar, seperti bangkai di

malam hari Karena tidak sholat malam),

seperti khimar di siang hari (karena hanya memikirkan makan),

Pandai ilmu dunia namun bodoh ilmu akherat “

~ (HR. Ibnu Haban) ~

“ Apa yang dipelajari dengan senang hati tidak akan pernah terlupakan “

~ (Alfried Mercier) ~

“ Mengambil beberapa kesempatan kecil bisa membuat kita sampai di tujuan

dengan lebih cepat daripada sekedar menunggu datangnya satu kesempatan besar“

~ (Hugh Allen) ~

“ Setiap orang bisa menjadi hebat karena siapapun bisa berbuat baik bagi orang

lain. Tidak perlu memiliki gelar Sarjana untuk berbuat baik. Tidak harus

menyesuaikan jurusan & pekerjaan untuk berbuat baik. Hanya memerlukan hati

yang penuh ketulusan, jiwa yang dibangkitkan oleh CINTA “

(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Tiada sesuatu yang dapat tercapai tanpa Kuasa~MU ya ALLAH. Segala

puji tertinggi hanyalah milik~Mu. TanpaMu dan mereka, aku bukan apa~apa.

Karya ini dipersembahkan untuk:

~ Ibu Hj. Warikanah~Bapak H. Budiyono, orang tuaku tercinta.

Terima kasih atas segala pengorbanan, doa dan nasehatmu.

Tanpamu hidupku tak berarti.

~ Kakek nenek tokoh religi yang selalu aku hormati. Denganmu

aku lebih mengerti arti sebuah kehidupan.

~ Adikku tersayang (Marwa dan Najwa), serta kakakku Muh. Fakih C.,

terima kasih atas support yang kalian berikan.

Tanpa kalian hidupku rapuh dan terbenam.

~ Hj. Tri Wahyuningsih, donator terbesar yang berperan dalam perjalanan studiku.

Terima kasih atas kebesaran hatimu. Langkahmu aku jadikan inspirasi.

~ Sahabat~sahabatku (Jeniffer, Rosalina,Chotimah, Tya, Fajar, Dwi Purnomo,

Amran, Jokowi & Fauzi), membuat hidupku lebih hidup. I love you so much.

~ Segenap keluarga yang mewarnai hidupku, aku sayang kalian semua.

~ Teman~teman PTK seluruh angkatan.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., M.T. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.

3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd.,M.Si. sebagai Ketua Program Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS

Surakarta.

4. Bapak Drs. Sutrisno,S.T.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program

Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS.

5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, MSA, sebagai Ketua Penguji.

6. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T., sebagai Sekretaris Penguji.

7. Bapak Drs. H. Suhardjono, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I.

8. Bapak Drs.Bambang Sulistyo Budhi, sebagai Dosen Pembimbing II.

9. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai obyek penelitian.

10. Kedua orang tua dan segenap keluarga.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Oktober 2010

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i 

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii 

HALAMAN PENGESAHAN ... iv 

ABSTRAK ... v 

ABSTRACT ... vi 

MOTTO ... vii 

PERSEMBAHAN ... viii 

KATA PENGANTAR ... ix 

DAFTAR ISI ... x 

DAFTAR TABEL ... xii 

DAFTAR GAMBAR ... xiii 

DAFTAR LAMPIRAN ... xv 

BAB I PENDAHULUAN ... 1 

A. Latar Belakang Masalah ... 1 

B.  Perumusan Masalah ... 2 

C.  Tujuan Penelitian ... 3 

D. Manfaat Penelitian ... 3 

BAB II LANDASAN TEORI ... 5 

A. Tinjauan Pustaka ... 5

B.  Penelitian yang Relevan ... 12 

C.  Kerangka Berfikir ... 12 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 15 

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15 

B.  Bentuk dan Strategi Penelitian ... 16 

C.  Sumber Data ... 16 

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 17 

(11)

commit to user

xi

F.  Validitas Data ... 19 

G. Analisis Data ... 20 

H. Prosedur Penelitian ... 21 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26 

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ... 26 

B.  Kondisi Awal Pembelajaran Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) ... 32 

C.  Pelaksanaan Penelitian ... 38 

D. Pembahasan Antar Siklus ... 60 

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 74 

A. Simpulan ... 74 

B.  Implikasi ... 75 

C.  Saran ... 75 

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

 

Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 11

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 15

Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta ... 27

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... 31

Tabel 5. Hasil Ranah Kognitif Siswa Prasiklus ... 32

Tabel 6. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus... 34

Tabel 7. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus... 35

Tabel 8. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus ... 37

Tabel 9. Evaluasi Hasil Kognitif Siswa Siklus I ... 43

Tabel 10. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus I ... 43

Tabel 11. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus I... 44

Tabel 12. Evaluasi Performance Guru Siklus I ... 44

Tabel 13. Evaluasi Kognitif Siswa Siklus II ... 53

Tabel 14. Presentase Evaluasi Afektif Siswa Siklus II ... 54

Tabel 15. Presentase Evaluasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... 55

Tabel 16. Evaluasi Performance Guru Siklus II ... 55

Tabel 17. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus... 61

Tabel 18. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus... 63

Tabel 19. Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus... 64

Tabel 20. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap siklus .... 66

Tabel 21. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Psikomotorik Siswa Setiap siklus ... 68

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 14

Gambar 2. Teknik Validitas Data... 20

Gambar 3. Model Analisis Interaktif ... 20

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus ... 25

Gambar 5. Diagram Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Prasiklus ... 33

Gambar 6. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus 35 Gambar 7. Diagram Batang Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus ... 36

Gambar 8. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 46

Gambar 9. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus I ... 46

Gambar 10. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus I ... 47

Gambar 11. Diagram Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 57

Gambar 12. Diagram Batang Analisis Afektif Siswa Siklus II ... 58

Gambar 13. Diagram Batang Analisis Psikomotorik Siswa Siklus II ... 58

Gambar 14. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setiap Siklus ... 62

Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Setiap Siklus ... 63

Gambar 16. Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 65

Gambar 17. Diagram Batang Persentase Hasil Observasi Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67

Gambar 18. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Afektif Siswa Setiap Siklus ... 67

(14)

commit to user

xiv

Gambar 20. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran

Psikomotorik Siswa Setiap Siklus ... 70

Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Performance

(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus  ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 2. Pedoman Hasil Belajar Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 3. Pedoman Observasi Afektif Siswa .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 4. Pedoman Hasil Observasi Afektif Siswa ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 5. Lembar Pedoman Observasi Psikomotorik Siswa .. Error! Bookmark

not defined. 

Lampiran 6. Pedoman Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 7. Pedoman Observasi Performance Guru ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 8. Daftar Siswa X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011 ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 9. Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Prasiklus ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 11. Materi Pembelajaran Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 12. Soal Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 14. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Prasiklus ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 15. Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 16. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Prasiklus ... Error!

(16)

commit to user

xvi

Lampiran 17. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Prasiklus .... Error! Bookmark

not defined. 

Lampiran 18. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Prasiklus ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 19. Hasil Observasi Performance Guru Prasiklus Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 20. Dokumentasi Visual Pembelajaran Prasiklus Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 22. Materi Pembelajaran Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 23. Soal Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 24. Kunci Jawaban Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 25. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus I ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 26. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 27. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 28. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 29. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus I ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 30. Hasil Observasi Performance Guru Siklus I . Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 31. Daftar Kelompok Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 32. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus I

... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... Error!

Bookmark not defined. 

(17)

commit to user

xvii

Lampiran 35. Soal Tes Kognitif Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 36. Kunci Jawaban Siklus II ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 37. Hasil Belajar Siswa Tes Kognitif Siklus II .... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 38. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 39. Presentase Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 40. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ... Error! Bookmark

not defined. 

Lampiran 41. Presentase Hasil Observasi Psikomotorik Siklus II ... Error!

Bookmark not defined. 

Lampiran 42. Hasil Observasi Performance Guru Siklus II Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 43. Daftar Kelompok Siswa Siklus II .... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 44. Dokumentasi Visual Pembelajaran Team Based Learning Siklus II

... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 45. Rekapitulasi Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not defined. 

Lampiran 46. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa .. Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 47. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru .... Error! Bookmark not

defined. 

Lampiran 48. Dokumentasi Visual Wawancara Siswa dan Guru ... Error!

(18)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan SMK

Negeri 5 Surakarta memprioritaskan keberhasilan pembelajaran untuk guru

ditinjau dari adanya hasil belajar siswa. Kurikulum ini menuntut kreativitas guru

dalam merencanakan dan melaksanakan rencana pembelajarannya. Kurikulum ini

juga menuntut siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang ditargetkan sekolah

berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMK Negeri 5 Surakarta.

SMK Negeri 5 Surakarta yang mendapat akreditasi A harus mampu

mempertahankan prestasinya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas

pembelajaran. Hal ini menjadi masalah bagi guru bidang keahlian bangunan mata

pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) untuk kelas X TKB. Hasil

belajar siswa X TKB masih banyak yang dibawah kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa untuk mata pelajaran

PDKB yaitu 70. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mampu memperoleh

hasil belajar sesuai KKM. Guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa

dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai metode. Model konvensional

mengiringi proses pembelajaran pekerjaan dasar konstruksi batu X TKB.

Permasalahan yang dialami pada kegiatan belajar mengajar di SMK

Negeri 5 Surakarta Kelas X TKB dalam hasil belajar kognitif mata pelajaran

produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB). Kriterian Ketuntasan

Minimal (KKM) mata pelajaran produktif adalah 70, untuk penilaian skala

terbesar 100. Siswa kelas X TKB masih banyak yang mendapatkan nilai kurang

dari 70 atau tidak tuntas untuk hasil belajar siswa ranah kognitif. Data hasil

belajar siswa dari ulangan harian kognitif mata pelajaran PDKB, dengan rata-rata

66,72 hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 67,75%. Sedangkan siswa

yang tuntas hanya 31,25% yaitu sebanyak 10 siswa, dari jumlah 32 orang siswa.

(19)

commit to user

2

dipengaruhi kurangnya efektivitas pembelajaran terhadap minat dan perilaku

siswa. Banyak siswa yang ngobrol saat pembelajaran, tiduran dan tidak

konsentrasi.

Adanya permasalahan yang muncul pada pembelajaran dan untuk

mengoptimalkan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan

metode Team Based Learning (TBL) pada pembelajaran PDKB X TKB. Team

Based Learning (TBL) adalah metode pembelajaran model kooperatif dengan

membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki

anggota 5 – 7 siswa. Inovasi proses pembelajaran dimulai dari model

pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran kooperatif. Metode yang

umum digunakan dominan ceramah dirubah menjadi dominan berbasic team,

yaitu metode team based learning.

Berdasarkan latar belakang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan judul : “PENERAPAN METODE TEAM BASED LEARNING

(TBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR KONSTRUKSI BATU (PDKB) KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI

BATU (TKB) SMK NEGERI 5 SURAKARTA”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka didapat perumusan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran Team Based Learning (TBL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta

dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)?

2. Bagaimana efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada

(20)

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah

adalah sebagai berikut:

a) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5

Surakarta berdasarkan penerapan model pembelajaran Team Based Learning

(TBL) pada mata pelajaran PDKB.

b) Mengetahui efektifitas penerapan metode Team Based Learning (TBL) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta pada

pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan

memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1) Menambah motivasi dan partisipasi siswa dalam mata pelajaran

produktif pekerjaan dasar konstruksi batu.

2) Kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran melaksanakan pekerjaan

dasar konstruksi batu.

3) Mendapat pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran Team

Based Learning (TBL).

b. BagiGuru

1) Pemahaman guru akan proses pembelajaran meningkat.

2) Mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

3) Memberikan masukan bagi guru atau referensi tentang model

pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

1) Memperbaiki proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pekerjaan

Dasar Konstruksi Batu (PDKB) di SMK N 5 Surakarta.

(21)

commit to user

4

3) Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk

meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di progam keahlian

bangunan, yang selanjutnya model pembelajaran Team Based Learning

(TBL) dapat diterapkan di kelas-kelas lain.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan

penelitian khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model

pembelajaran diskusi kelompok Team Based Learning (TBL).

2. Secara Toeritis

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis

dan relevan.

b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik

Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan

(22)

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjaun Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang

mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan sebagai

Cooperative Learning, harus memiliki beberapa unsur yang membedakannya

dengan kerja kelompok biasa, Roger dan David Johnson dalam Anita Lie

(2002:30) menyebutkan beberapa unsur dalam pengajaran kooperatif, yaitu: “1)

Saling ketergantungan positif, 2) Tanggung jawab perseorangan, 3) Tatap muka,

4) Komunikasi antar anggota, 5) Evaluasi proses kelompok”.

Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok

kerja, karena belajar dalam metode cooperatif learning harus ada struktur

dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya

interiksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang

efektif di antara anggota kelompok. Metode pembelajaran cooperatif learning

menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai

suatu hasil yang optimal dalam belajar.

Aplikasi di dalam pembelajaran di kelas, metode pembelajaran ini

mengutamakan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh

siswa dalam kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan

kelas. Metode kooperatif mengandung bahwa keberhasilan dalam belajar bukan

semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang

terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.

Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan

oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan

semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok

belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Metode belajar cooperatif learning

(23)

commit to user

6

mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di

masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama

anggota akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.

Metode belajar cooperatif learning mendorong peningkatan kemampuan siswa

dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran,

karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan

merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang

dihadapi.

Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) mengatakan bahwa

tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperatif learning. Untuk mencapai

hasil maksimal, lima metode pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:

saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

a. Saling Ketergantungan Positif

Ketergantungan positif yaitu adanya anteraksi di dalam kelompok dengan

bertukar pikiran dan pendapat. Untuk pencapaian hasil optimal yang ditargetkan.

Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa sumber informasi bukan hanya

dari guru.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya sendiri

agar tugas yang diberikan guru terlaksana dengan sempurna dan mendapatkan

hasil yang memuaskan.

c. Tatap Muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran

beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil pemikirannya dari satu kepala

saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil

masing-masing anggota.

Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan

(24)

commit to user

7

diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam

kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

d. Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk

mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat aktifitas kerjasama

setiap anggota kelompok. Hal ini dilaksanakan oleh guru bidang studi.

2. Tinjauan Team Based Learning (TBL)

Team Based Learning (TBL) adalah suatu metode pembelajaran

kelompok bentuk umum dari pembelajaran kooperatif. Team based learning

dalam pelaksanaannya berbeda dengan metode kelompok biasa. Perbedaan

tersebut terletak adanya pembagian kelompok dan peran guru. Pembagian

kelompok siswa dalam Team based learning berdasarkan kemampuan yang

dimiliki siswa. Setiap kelompok terdiri dari anggota dengan range kemampuan

rendah sampai tinggi. Untuk jumlah anggota kelompok pada team based learning

termasuk dalam skala ideal. Menurut Suradji (2008:62) “…kelompok yang ideal

secara umum beranggotakan 5 – 7 orang”.

Peran guru dalam team based learning menjadi fasilitator. Guru

memberikan gambaran umum materi, menyediakan soal, dan menjawab

pertanyaan siswa dan membimbing. Adapun prosedur pelaksanaan metode team

based learning adalah sebagai berikut:

a. Pembentukan kelompok berdasarkan anggota yang memiliki range

kemampuan rendah sampai dengan tinggi.

b. Siswa diberi materi pelajaran dan evaluasinya adalah mengerjakan soal secara

berkelompok.

c. Hasil belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.

d. Inovatif performance guru saat pembelajaran.

(25)

commit to user

8 f. Diskusi internal siswa dalam kelompok.

g. Guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa, mengalokasikan waktu,

mengkondisikan siswa dan pemberi informasi.

Manfaat pendekatan team based learning yang telah dicapai pada

penelitian relevan atau yang harus dicapai pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Memahami materi pelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan.

b. Mengetahui sikap dan minat siswa.

c. Menjadikan guru lebih dapat mengenal kemampuan siswa.

d. Membuat pembelajaran menjadi asyik.

e. Menambah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi.

f. Membentuk siswa berjiwa aspiratif.

g. Guru menjadi instruktur dalam pembelajaran.

3. Hasil Belajar

Menurut WS Winkel (1996:53) “Belajar adalah suatu aktifitas mental

atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pemahaman-pemahaman ketrampilan dan nilai

sikap”. Hal ini berarti hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa,

lingkungan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,

kondisi sosial ekonomi,dan kondisi fisik. Namun, salah satu faktor paling

dominan perolehan hasil belajar dipengaruhi oleh kualitas proses belajar

pembelajaran. Guru seharusnya merancang kegiatan belajar pembelajaran yang

berkualitas secara tepat dan penuh makna. Hasil pembelajaran yang baik diperoleh

adanya proses pembelajaran yang baik pula. Hasil pembelajaran yang berkualitas

memenuhi 3 aspek menurut Nana Sudjana (2008: 23), yaitu:

a. Aspek Kognitif (cipta)

Hasil belajar yang harus dimiliki siswa meliputi pengetahuan hafalan,

pemahaman, penerapan materi pembelajaran dalam tingkah lakunya. Dalam

(26)

commit to user

9 b. Aspek Afektif (Rasa)

Hasil belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa adalah keyakinan

individu pada rasa senang atau tidak, terhadap pengalaman belajar. Aspek afektif

adalah aspek yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah,

sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Spesifikasi

aspek afektif dilihat dari minat atau kemauan siswa dalam situasi pembelajaran.

c. Aspek Psikomotorik (Karsa)

Hasil belajar yang dimiliki siswa berbentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Tingkat keterampilan yaitu: gerak reflek, gerakan

sadar, membedakan visual, keterampilan kekuatan, gerakan kerampilan sederhana

sampai kompleks, dan kemampuan bidang komunikasi. Spesifikasi aspek

psikomotorik dilihat dari sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.

4. Efektivitas

Efektivitas merupakan derivasi dari kata efektif yang dalam bahasa

Inggris effective didefinisikan “producing a desired or intended result” atau

producing the result that is wanted or intended” dan definisi sederhananya

coming into use”. Efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan

berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. Efektivitas dalam

pembelajaran berarti kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program

pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan

tujuan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan program dalam upaya mencapai

tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta

didik.

Efektivitas pada penelitian ini dipandang sebagai goal attainment/ goal

optimization atau pencapaian sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian

sasaran menunjukkan derajat efektivitas. Suatu program dikatakan efektif jika

tujuan akhir program tercapai. Dengan perkataan lain, pencapaian tujuan

merupakan indikator utama dalam menilai efektivitas. Parameter dalam mengukur

tingkat efektivitas pelatihan yaitu adanya kerja sama dan partisipasi total.

(27)

commit to user

10

lebih/ berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan, menciptakan kesadaran

kelompok, dan saling menghargai satu sama lain. Kesiapan guru dalam

penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal

dasar bagi terlaksananya pembelajaran yang efektif. Guru yang profesional

dituntut untuk memiliki persiapan dan penguasaan yang cukup memadai, baik

dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program pembelajaran yang

disajikan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran menggambarkan dinamika

kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh guru. Untuk itu, guru

semestinya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam

mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran secara tepat.

Kompetensi profesional dari guru perlu dikombinasikan dengan kemampuan

dalam memahami dinamika perilaku dan perkembangan yang dijalani oleh para

siswa.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran

setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan

hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi dan metode

affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah

outputnya, yaitu kompetensi siswa.

Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang

terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran

yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada

persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta

sesuai dengan fungsinya masing-masing.

5. Mata Pelajaran PDKB

a. Pengertian PDKB

Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) merupakan mata pelajaran

yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam hal pekerjaan konstruksi

bangunan tersusun dari struktur batu. Pekerjaan dasar konstruksi batu juga

(28)

commit to user

11

Hal tersebut menjadikan PDKB mengenal ukur tanah, struktur kayu, dan

plumbing.

b. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PDKB

Kompetensi dasar merupakan bekal kemampuan yang diberikan sekolah

pada seluruh siswa agar mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus dari

pendidikan sekolah. Kompetensi dasar PDKB merupakan bidang studi produktif

yang dilaksanakan dengan sistem teori dan praktikum. Kompetensi dasar mata

pelajaran PDKB harus dimiliki oleh siswa kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta

yaitu keterampilan (skill) sesuai dengan standar kompetensi atau bentuk umum

dari kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas X

TKB mata pelajaran PDKB SMK Negeri 5 Surakarta menurut Garis Besar

Perencanaan Pembelajaran (GBPP) Bidang Keahlian Teknik Bangunan dalam

kurikulum sekolah menengah kejuruan tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. SKKD Kejuruan SMK N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

MATA PELAJARAN STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Pekerjaan Dasar

Konstruksi Batu (PDKB ) KELAS X TKB

1. Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB)

1.1.Pengertian bata 1.2.Pasangan bata 1.3.Perkuatan tembok 1.4.Jenis-jenis alat

pekerjaan batu beton 1.5.Tindak keselamatan

kerja

1.6.Membuat adukan 1.7.Mengenal pekerjaan

beton.

(29)

commit to user

12

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memandang penerapan team based learning pada

penelitian yang relevan dari Iis Rahayu (2009), dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Metode Team Based Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Akuntansi Terhadap Siswa Kelas X Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun

Ajaran 2008/2009”.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir

ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.

Salah satu permasalahan yang menghadapi dalam pembelajaran mata

pelajaran produktif Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) adalah guru

kesulitan dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif PDKB. Hal tersebut menjadi

indikator bahwa hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB rendah. Untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mata pelajaran produktif PDKB,

peneliti menerapkan metode team based learning. Dengan dibentuk suatu

pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat.

Dalam artian hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penggunaan metode mengajar merupakan salah satu upaya strategi

belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar. Adanya variasi dalam strategi

dan metode pembelajaran menuntut guru dan calon guru lebih memperhatikan hal

3. Pekerjaan Dasar

Konstruksi Kayu

3.1 Mutu kayu 3.2 Pengukuran kayu 3.3 Fungsi kayu

3.4 Pekerjaan praktik kayu 4. Pekerjaan Plumbing 4.1. Sanitasi air

(30)

commit to user

13

tersebut. Penerapan metode pembelajaran team based learning menekankan pada

kerja kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5−7 orang. Susunan

anggota kelompok berdasarkan hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa.

Masing-masing kelompok memiliki variasi hasil belajar dari kategori tingkat

tinggi sampai rendah.

Berdasarkan masalah penelitian, serta kajian teoritis yang diselaraskan

judul penelitian yang diambil, yaitu” Penerapan Metode Team Based Learning

(TBL) untukMeningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta”,

(31)

commit to user

14

Guru menggunakan pembelajaran konvensional tidak mencapai target KKM

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode

Team Based learning (TBL)

1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 5−7 orang.

2. Guru menyampaikan materi diwujudkan dengan tugas. 3. Setiap kelompok & anggota dalam kelompok diskusi. 4. Interaksi tanya jawab dari guru ke siswa, dari siswa ke

siswa, dan dari siswa ke guru.

5. Evalusi tingkat pemahaman materi sesuai dengan hasil belajar kognitif, disertai dengan aspek afektif dan psikomotorik siswa.

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan

metode TBL

Observasi

Pengamatan proses pembelajaran Perbaikan Pembelajaran

Menggunakan metode Team Based Learning (TBL)

Kondisi awal Hasil belajar siswa

mata pelajaran PDKB kelas X TKB

SMK N 5 Surakarta masih rendah

Tindakan Lanjut

Melalui pembelajaran dengan metode Team Based Learning (TBL), hasil belajar siswa X TKB meningkat. Hasil belajar tuntas mencapai 70% berdasarkan jumlah siswa. Diperlukan langkah-langkah penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.

Perencanaan Tindakan

Menyusun instrumen pembelajaran

Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Terselesaikan Penguasaan konsep telah

tuntas Ulasan terhadap hasil Refleksi

observasi proses pembelajaran Belum Terselesaikan

Penguasaan konsep belum sepenuhnya tuntas. Hasil belajar siswa masih rendah Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL Observasi Pengamatan proses pembelajaran Evaluasi Hasil belajar dievaluasi

melalui tes kognitif

Refleksi Ulasan terhadap hasil

observasi proses pembelajaran

Faktor Penghambat SIKLUS I

[image:31.612.99.543.130.647.2]

SIKLUS II

(32)

commit to user

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Progam Keahlian Bangunan kelas X TKB

SMK N 5 Surakarta. Alasan pemilihan tempat tersebut karena SMK Negeri 5

Surakarta, khususnya kelas X TKB mempunyai permasalahan pada hasil belajar

PDKB untuk dijadikan obyek penelitian terkait.

b) Waktu Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dari bulan Februari 2010 sampai

dengan bulan September 2010. Adapun waktu dari berbagai kegiatan dalam

[image:32.612.130.507.204.649.2]

penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan

1. Pengajuan Judul 19 Februari 2010

2. Pra Proposal 1 Maret 2010

3. Proposal 1 April 2010

4. Seminar Proposal 7 April 2010

5. Revisi Proposal 26 Mei 2010

6. Perizinan 11 Juni 2010

7. Penelitian 2 Agustus – 25 September 2010

8. Analisa Data 25 September – 4 Oktober 2010

(33)

commit to user

16

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau

classroom action research. Penelitian tindakan merupakan pengumpulan

informasi yang sistematik yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial.

Penelitian ini merupakan penerapan tindakan untuk pemecahan masalah,

penemuan fakta dan meningkatkan kualitas yang diinginkan, yaitu hasil belajar

siswa. Data yang terkumpul merupakan data yang sebenarnya, yang

menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang

ada di lapangan. Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu kerjasama antara guru

dengan observan dan antara guru dengan siswa. Sehingga bentuk penelitian ini

deskriptif kualitatif.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian deskriptif

tunggal terpancang, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan melihat

berbagai permasalahan yang ada secara menyeluruh dan mempelajari berbagai

variabel dalam kaitan seluruh konteknya. Jadi dalam hal ini, peneliti melihat

berbagai permasalahan yang berhubungan sebagai satu kesatuan yang utuh.

C. Sumber Data

1. Informan

Informan dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah sebagai

berikut:

a. Tiga guru yang mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu

(PDKB) kelas X TKB SMKN 5 Surakarta.

b. Siswa kelas X TKB sejumlah 32 orang, terdiri dari 30 laki-laki dan 2 orang

(34)

commit to user

17

2. Arsip atau Dokumen

Arsip atau dokumen adalah bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai

sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan arsip atau dokumen

sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi. Arsip atau dokumen

yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan catatan observasi penelitian.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Paradigma teknik sampling atau cuplikan yang digunakan penelitian ada

beberapa macam sesuai dengan bentuk penelitian yaitu deskriptif kualitatif adalah

sebagai berikut:

1. Selektif

Cara selektif dapat dilakukan pada penelitian kualitatif dengan

mengambil sampel misalnya satu kelas. Langkah ini disebut Criteria Base

Purposive atau Internal Sampling.

2. Tanpa Seleksi

Pengambilan sampel tanpa seleksi dilakukan peneliti dengan tidak

membatasi atau menyeleksi jumlah informasi. Cara tanpa melakukan seleksi

disebut snowball.

3. Mempertimbangkan Waktu

Dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan waktu dan tempat dalam

mengumpulkan data disebut timesampling.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKB SMK Negeri 5

Surakarta dengan mempertimbangkan siswa pada sekolah ini memiliki

kemampuan yang heterogen. Penelitian ini menggunakan teknik sampling

(cuplikan) criterion base purposive sampling atau internal sampling yaitu cara

selektif yang dilakukan pada penelitian kualitatif dengan mengambil sampel

misalnya satu kelas.

Penelitian akan memilih informan yang dipandang paling tahu tentang

(35)

commit to user

18

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dengan

memperoleh data. Cuplikan ini lebih cenderung sebagai “internal sampling” yang

memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai

suatu pemikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari,

dengan mengkomunikasikan kepada informan, kapan melakukan observasi yang

tepat (time sampling), dan berapa jumlah peserta serta apa bentuk/ jenis dokumen

yang telah perlu ditelaah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

berdasarkan jenis penelitian yaitu terdiri dari:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu langkah langsung yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan data yang diinginkan. Kali ini peneliti menggunakan teknik

observasi untuk memperoleh data tentang pribadi dan kompetensi setiap individu

peserta didik, sebelum mendapatkan metode pembelajaran Team Based Learning

(TBL) pada mata pelajarannya. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan

peneliti pada kelas X TKB sebagai sampel untuk mendapatkan gambaran secara

langsung kegiatan belajar siswa di kelas X TKB mata pelajaran PDKB SMK

Negeri 5 Surakarta untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan

pembelajaran PDKB. Sesuai dengan tujuan penelitian, observasi meliputi: (1)

Hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; (2)

efektifitas siswa berdasarkan pada performance guru saat pembelajaran.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi ada tiga jenis, yaitu

dokumentasi audio, dokumentasi visual dan dokumentasi audio visuan.

Keterbatasan media dokumantasi dalam penelitian ini, maka jenis dokumentasi

yang dipakai adalah dokumentasi visual dan dokumentasi audio visual.

(36)

commit to user

19

3. Tes

Data untuk mengetahui besar pengaruh dan perkembangan metode Team

Based Learning (TBL) yaitu menggunakan tes yang diberikan kepada siswa. Dari

hasil tes dapat diketahui seberapa besar efektifitas adanya Team Based Learning

(TBL) terhadap kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran PDKB. Adapun

tes yang digunakan meliputi tiga ranah umum mengukur kemampuan peserta

didik yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Tes dilakukan

pada saat pra tindakan, siklus I dan siklus II.

4. Wawancara

Pengumpulan data teknik wawancara dilaksanakan pada saat evaluasi

pembelajaran PDKB dengan team based learning pada siklus II. Teknik

wawancara diterapkan pada informan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran

PBKB dengan team based learning dari adanya peningkatan hasil belajar siswa

kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.

F. Validitas Data

Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan

teknik pemeriksaan data yang tepat. Validitas merupakan jaminan bagi

kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Maksud validitas

dalam penelitian ini adalah makna langsung dari subyek penelitian dan partner

observasi dengan adanya penerapan team based learning pada pembelajaran.

Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian

kualitatif yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi untuk menarik kesimpulan

yang relevan dan baik penulis menggunakan teknik triangulasi data (sumber),

yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda, hal ini

difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar bagi

[image:36.612.132.508.178.464.2]

siswa. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) dapat dilihat pada

(37)

commit to user

[image:37.612.132.519.86.463.2]

20 Atau:

Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber: H.B.Sutopo,2002)

G. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian

berdasarkan dari informan, dokumen/ arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat

kegiatan belajar mengajar. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti

adalah analisis interaktif terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari

proses pengumpulan data sebagai siklus. Menurut H.B. Sutopo (2002: 96) model

analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber: H.B. Sutopo, 2002: 96)

Data Wawancara Informan

Informan

Informan

Data Content analisis

Wawancara

Observasi

Dokumen/ arsip Informan

Aktivitas

PENGUMPULAN DATA

REDUKSI

PENARIKAN KESIMPULAN

[image:37.612.156.508.495.678.2]
(38)

commit to user

21

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Burn (1999:33)

dalam Suwarsih Madya (2007:67) berupa model penelitian spiral dengan terdiri

dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis, dan (5) refleksi.

Adapun sistem operasional kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Persiapan Penelitian

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu

mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu (PDKB) serta wali

kelas X TKB SMK Negeri 5 Surakarta.

2) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X

TKB. Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Pekerjaan

Dasar Konstruksi Batu (PDKB).

b. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang

meliputi: mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), mempersiapkan metode mengajar dalam hal ini metode yang

digunakan adalah metode Team Based Learning (TBL), mempersiapkan media

pembelajaran dan mempersiapkan alat observasi.

c. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang

telah disusun yang akan dilakukan di kelas X TKB yaitu pembelajaran dengan

menggunakan metode Team Based Learning (TBL) untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran produktif PDKB. Pelaksanaan

tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut: tes kemampuan awal siswa,

pengarahan metode pembelajaran Team Based Learning (TBL), membagi siswa

(39)

commit to user

22

pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran

produktif PDKB.

d. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan

mencatat hal-hal yang mungkin terjadi atau efektifitas siswa, ketika diterapkan

pembelajaran TBL yaitu: (1) Perhatian siswa ketika menerima perintah guru dan

peneliti, (2) Keaktifan siswa selama bekerja dalam kelompok, (3) Tingkat

pemahaman materi atau hasil belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berberpengaruh

terhadap tindakan yang diberikan. Tahap observasi meliputi ranah afektif,

psikomotorik, dan performance guru. Tahap observasi ranah afektif dan

psikomotorik dilaksanakan oleh guru.

e. Evaluasi

Tahap evaluasi dalam penelitian yaitu memberikan besar presentase dari

data observasi yang diperoleh. Evalusi penelitian ini meliputi besar range hasil

observasi afektif, psikomotorik, dan performance guru. Evaluasi siklus I juga

diterapkan pada hasil belajar kognitif.

f. Analisis

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis

dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil evaluasi,

peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran metode team

based learning yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui

peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PDKB, serta

efektifitas team based learning yang telah dilakukan.

g. Refleksi

Berdasarkan hasil analisa dilakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan

dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikut atau siklus

(40)

commit to user

23

2. Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai

pada siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran PDKB, termasuk perwujudan

tahap pelaksanaan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi yang juga mengacu

pada siklus sebelumnya. Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk

perencanaan siklus II. Proses kegiatan belajar mengajar pada tahap ini tidak

berbeda jauh dengan tahap perencanaan tindakan pada siklus I. Hanya saja pada

siklus II peneliti menggunakan materi lanjutan siklus I disertakan instrumen:

silabus, rencan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar soal tes, dan

materi kelanjutan pertemuan yang lalu.

b. Pelaksanaan Tindakan

Adapun tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tahap perencanaan

tindakan yaitu: guru melanjutkan materi dari siklus I, pembelajaran menggunakan

metode team based learning, siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

masing-masing, guru memberikan materi dan tugas, siswa mengerjakan berdiskusi dengan

kelompoknya masing-masing, guru dan peneliti melakukan observasi kepada

siswa melalui lembar observasi yang meliputi aspek afektif dan psikomotorik.

Pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengembangkan materi dan jumlah soal

bertambah banyak.

c. Observasi

Observasi siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Bahkan

pelaksanaannya sama seperti siklus I. Observasi siklus II meliputi observasi

afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran mata pelajaran pekerjaan

dasar konstruksi batu dengan metode team based learning sesuai kelanjutan

materi siklus I. Tahap observasi dilaksanakan untuk memperoleh data atau

(41)

commit to user

24

learning. Tahap observasi performance guru didapat dari wawancara siswa dari

adanya peningkatan hasil belajar dengan team based learning. Tahap observasi

afektif dan psikomotorik siswa dilaksanakan oleh guru.

d. Evaluasi

Mengukur hasil observasi dari peningkatan hasil belajar dan efektifitas

metode pembelajaran team based learning berdasarkan ketuntasan hasil belajar

siswa atau KKM dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif

PDKB. Evaluasi siklus II pelaksanaannya sama dengan evaluasi yang telah

dilaksanakan di siklus I yaitu dengan presentase hasil data yang diperoleh.

e. Analisis dan Refleksi

Analisis merupakan telaah dari data yang diperoleh dalam penelitian.

Analisis siklus II pelaksanaanya sama dengan analisis siklus I. Data yang telah

dianalisis kemudian mendapatkan refleksi sesuai dengan analisis dan situasi

pengamatan.

f. Tahap Tindak Lanjut

Merupakan tahap perbaikan pembelajaran secara continou, dimaksudkan

mengembangkan strategi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa

(42)

commit to user

[image:42.612.132.532.102.675.2]

25

Gambar 4. Prasedur Penelitian Model Spiral Dua Siklus

(Sumber: Suwarsih Madya, 2007: 67)

Kondisi Awal

Hasil belajar siswa kelas X TKB masih rendah, ≤ 70% dibawah KKM

Alternatif Pemecahan Penggunaan model pembelajaran Team

Based Learning (TBL)

Perencanaan Tindakan Menyusun instrumen pembelajaran

Tidak dilanjutkan Observasi

Pengamatan proses pembelajaran

Refleksi Ulasan terhadap hasil

observasi proses pembelajaran

Terselesaikan Penguasaan konsep telah tuntas Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Belum Terselesaikan

Penguasaan konsep belum

sepenuhnya tuntas

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran menggunakan metode TBL

Evaluasi

Hasil belajar dievaluasi melalui tes kognitif

Observasi

Pengamatan proses pembelajaran

Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan proses pembelajaran

Refleksi Ulasan terhadap

hasil observasi

Perencanaan Tindakan Rencana perbaikan pembelajaran selanjutnya

Tindakan Lanjut Langkah-langkah penyempurnaan

pembelajaran selanjutnya SIKLUS II

(43)

commit to user

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB)

SMK Negeri 5 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Sekolah

a. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta

Nomor Statistik Sekolah : 321036101002

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Laweyan

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 42 Surakarta, kode pos

57143

No. Telepon : (0271) 713916

No. Faximile : (0271) 727068

Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM.

NIP.19520607 197903 1 012

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri

Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1965

Tahun Perubahan : 1997

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 22.530 m2

(44)

commit to user

27

Program Keahlian : 1. Teknik Permesinan

2. Teknik Bangunan

3. Teknik Elektronika Industri

4. Teknik Mesin Otomotif

Sertifikasi ISO 9001-2000 : No. 01 100 065 (TUV Rheinland Group)

Tanggal dikeluarkan : 26 Juni 2006

Jumlah siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) di SMK Negeri 5

Surakarta tahun pelajaran 2010–2011 adalah 32 orang siswa. Kelas X Teknik

Konstruksi Batu (TKB) dominan berjenis kelamin laki–laki. Siswa laki–laki

berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan siswa perempuan berjumlah 2 orang siswa.

Kelas X Teknik Konstruksi Batu (TKB) pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar

Konstruksi Batu–beton dibimbing oleh 3 orang guru bidang studi.

[image:44.612.129.518.133.713.2]

b. Struktur Organisasi

Tabel 3. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta

No. Jabatan Nama

1 Kepala Sekolah Drs. Sudarto, MM

2 Wakil Kepala Sekolah,

a. Waka Kurikulum Drs. Widodo

b. Waka Kesiswaan Drs. Supartin c. Waka Ketenagaan Drs. Sunartono, MM

d. Waka Hub. Industri Drs. Sriyadi, MM

3 TIM SMM ISO 9001 : 2008

a. QMR Drs. Yulisto

b. DQMR Drs. Nuryanto

c. Anggota Karseno, SPd

Zaenal Arifin,S.Sos I

4 Koordinator TU Sri Handayani

(45)

commit to user

28

a. Koordinator Drs. Rahmad Darmono

b. Anggota Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.

Suhari, SPd.

6 Ketua Program Keahlian

a. Kaprog. Bangunan Drs. Purwanto, ST

b. Kaprog TEI Edy Mugiyono, SST c. Kaprog. TITL Drs. Sri Wahono

d. Kaprog. Pemesinan Drs. Heru Purnanto e. Kaprog. Otomotif Sarman, SPd

f. Koordinator GNA Drs. Jarot Mardiyanto g. Koordinator BP Drs. Hermanto

7 Ketua Kompetensi Keahlian

a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng Drs. Sukamto b. Kompetensi TKB/Kabeng Drs. Suprapto

c. Kompetensi TGB/Kabeng Drs. Sri Hardoyo

8 Staf Kurikulum

a. Urusan KBM Praktek Lari, S.Pd b. Urusan KBM Teori Sugiyoto, S.Pd

c. Urusan Evaluasi Pendidikan Drs. Agus Imam AP d. Urusan Pengembangan KBM Drs. Cening Budiada

e. Urusan Administrasi Drs. Haryanto

f. Perpustakaan

1). Koordinator Natalia Kadarini, S.Pd

2). Anggota Dra. Nining Sumarsih

g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB

1). Koordinator Agus Maryanto, S.Kom

2). Anggota Fendi Prihantono, SPd

9 Staf Kesiswaan

a. Pembina OSIS Sukidi, SPd

b. Pembina STP2K Drs. Suharyono

c. Bendahara Kesiswaan Ti Wahyuni Lelono, SSi

(46)

commit to user

29

e. Urusan Upacara Bendera Sumardi, SPd

f. Pembina PMR dan UKS Agus Satyawan, S.PAk

g. Pembina Kesenian

h. Pembina Koperasi Siswa

Dra. JD. Dewi Tri U.

1). Ketua Drs. Slamet, PD

2). Bendahara Dra. Endah Nuningsih

3). Sie Usaha Dra. Siti Nuriyah

10 Staf Ketenagaan

a. Urusan Sarpras Drs. Sudarsono

b. Urusan SDM Ma’sumah S Suci, SSi, MPd c. Adminstrasi Joko Susilo, SPd

Eko Sapto Nugroho, S.Pd

11 Staf Hubungan Industri

a. Sekretaris Hub. Industri Slamet Priyadi, S.Pd. b. Bendahara Hub. Industri Tri Susilowati, S.Pd.

c. Ketua Pokja PSG Nanang Supriyanto, S.Pd. d. Bursa Kerja Khusus Candra Denny KD, SPd

1). Koordinator Setyo Adi , SPd

2). Sekretaris Drs. Suteng Supriyantoro, ST

3).Bendahara Retnowatik, S.Pd.

4).Anggota Drs. Rahmad Darmono

e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching

Factory Drs. Suparjono, MM

f. Koordinator UPS Drs. Suprapto

12 Ketua Bengkel

a. Bengkel Elektronika Joko Wahyu Riyadi, S.Pd b. Bengkel Listrik Drs. Suharyatno

c. Bengkel Mesin Perkakas Drs. Djoko Santoso d. Bengkel KB dan Lafalo Slamet, S.Pd

e. Bengkel Mekanik Otomotif Mukri Hartanto, S.Pd

13 Ketua Laboratorium

(47)

commit to user

30 14. Bendahara Sekolah

a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP Annah Dwi Koriawati b. Bendahara Pembantu Komite Drs. Catur Jatmiko

c. Kurikulum yang Pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta

SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum

selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum

yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :

1. Kurikulum 1964

2. Kurikulum 1994

3. Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK)

4. KTSP

5. Kurikulum Spektrum

d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta

Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam

Program Keahlian, yaitu :

1. Program Keahlian Bangunan

a). Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Kayu

b). Bidang Keahlian Teknik Konstuksi Batu

c). Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan

2. Program Keahlian Mesin

a). Bidang Keahlian TMO

b). Bidang Keahlian TPM

3. Program Keahlian Listrik

a). Bidang Keahlian TITL

b). Bidang Keahlian TPTL

4. Program Keahlian Elektronika

(48)

commit to user

31

2. Data Siswa

Kelas X Teknik Konstruksi Batu–beton (TKB) SMK Negeri 5 Surakarta

digunakan sebagai subyek penelitian dalam kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton (PDKB). Mata pelajaran

Pekerjaan Dasar Konstruksi Batu–beton merupakan mata pelajaran bidang

keahlian atau produktif. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PDKB

dilaksanakan in door maupun out door yaitu ruang bengkel bangunan. Adapun

[image:48.612.132.511.150.722.2]

daftar siswa kelas X TKB adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas X TKB SMK N 5 Surakarta Tahun 2010/2011

NO NIS NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1. 13549 ADDIN NUR ROMADHONI LAKI–LAKI

2. 13550 AFRIZAL AKHSIN WIDI P. LAKI–LAKI

3. 13551 AGUNG AGUS P. LAKI–LAKI

4. 13552 ANANG FAUZI LAKI–LAKI

5. 13553 ANDHIKA DWI IRIANTO LAKI–LAKI

6. 13554 ANDI TRI WAHYUDI LAKI–LAKI

7. 13555 BAGUS PRAPTOMO LAKI–LAKI

8. 13556 BAYU PRASETYO U. LAKI–LAKI

9. 13557 BAYU RIZKHYI PRAKOSO LAKI–LAKI

10. 13558 CAHYA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI

11. 13559 CIPTA ANGGAR PRASETYA LAKI–LAKI

12. 13560 DWI AGUNG PRASTYOKO LAKI–LAKI

13. 13561 ERIK KUSUMA ADI SAPUTRA LAKI–LAKI

14. 13562 ERIKA MARITA RAMDANI PEREMPUAN

15. 13563 FADHEL ADAM HA

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
gambar berikut:
Gambar 2. Teknik Validitas Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 7, 8, dan 9, sebanyak 53% siswa sudah memahami jika gaya yang diberikan pada benda tidak menyebabkan perpindahan maka

RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai pada

[r]

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan persentase soal dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk sekolah menengah pertama kelas VII yang

Urbanisasi adalah fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap, akan tetapi dalam kasus Prawirotaman tidak hanya orang dari desa yang datang untuk

Pada proses pemilihan desain rumah, proses pemilihan ini dilakukan dengan memilih kriteria data-data mengenai desain rumah yang diinginkan oleh user, kemudian dari data

Pencitraan arsitektural pada proyek ini harus menunjukan fungsinya sebagai fungsi utama dari Galeri dan Butik Busana Muslim , Dimana fungsi utama dari bangunan

Tempelkan sebuah pegas pada balok yang cukup besar, kemudian di ujung pegas diberi bola kecil.. Konsep efisiensi yaitu suatu perbandingan antara energi atau daya yang