Lampiran 1
Kuesioner Penelitian Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Blue Bird Group
Medan Tahun 2013
Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara. Saya sedang menyusun sebuah skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Sumatera Utara dengan judul “PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BLUE BIRD GROUP MEDAN TAHUN 2013”. Saya harap Anda bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Terima kasih dan selamat mengisi kuesioner ini.
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara sejujur-jujurnya dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
2. Pilih jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/ Ibu/ Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:
STS = Sangat Tidak Sering TS = Tidak Sering
KS = Kurang Sering S = Sering
Nama :
Identitas Responden
Umur :
Lama bekerja :
Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) Bagian pekerjaan :
Berikan tanda checklist (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara.
Kuesioner Budaya Kerja (X)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Sikap Terhadap Pekerjaan
1. Saya menikmati pekerjaan saya
2. Saya mengutamakan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan pribadi
3. Saya bersedia melibatkan diri sepenuhnya dalam tugas-tugas dengan menerima risiko atas kegagalan dari pelaksanaan tugas-tugas tersebut
Kedisiplinan
4. Saya datang dan pulang tepat waktu 5. Saya selalu memakai pakaian kerja
6. Perusahaan memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak tepat waktu
Bekerja keras
8. Saya bersedia bekerja lembur untuk mencapai tujuan perusahaan
9. Saya bekerja keras meningkatkan prestasi kerja saya
Saling membantu
10. Saya saling membantu dengan karyawan lain dalam menjalankan pekerjaan
11. Saya menjaga hubungan yang baik dengan para karyawan guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
12. Setip karyawan saling membantu dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan
Berdedikasi
13. Perusahaan memberikan dorongan kepada saya untuk bekerja secara maksimal
14. Saya diberi kebebasan mengeluarkan saran/kritik yang membangun kepada perusahaan
15. Perusahaan selalu mendorong saya untuk menerima tugas dan tangung jawab serta dapat diberi kepercayaan
Bertanggung Jawab
16. Saya bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab
17. Saya bertanggung jawab atas setiap kesalahan yang saya perbuat
Berikan tanda checklist (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara.
Kuesioner Kinerja Karyawan (Y)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Kualitas Kerja
19. Hasil kerja saya memuaskan
20. Saya jarang membuat kesalahan dalam bekerja
21. Saya bekerja dengan cekatan, cepat, dan tepat
Kuantitas Kerja
22. Saya menyelesaikan beberapa tugas sekaligus dalam waktu tertentu
23. Saya menyelesaikan pekerjaan ekstra dengan cepat
24. Saya mencapai target sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan saya
Kerja Sama
25. Saya mampu bekerjasama dengan baik 26. Saya mampu membangun hubungan baik
dengan sesama rekan kerja
27. Saya mampu memberikan kontribusi kepada tim dalam setiap kegiatan
Penggunaan Waktu Bekerja
28. Saya mampu memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja
30. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang datang mendadak
Inisiatif Karyawan
31. Saya mampu melakukan pekerjaan tanpa harus diperintah atau diminta dahulu oleh atasan
32. Saya mampu memperbaiki kesalahan tanpa harus diperintah atasan
33. Saya mampu memberikan ide kreatif untuk memajukan perusahaan
Pengetahuan atas Pekerjaan & Keterampilan
34. Saya mengetahui kegiatan harian saya
35. Saya memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai pekerjaan saya
36. Saya mampu menyelesaikan masalah yang timbul atas pekerjaan saya
Item 7 Pearson Correlation .447*
Item 11 Pearson Correlation .042 .451*
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item 15 Pearson Correlation .107 .115 .182 .518** .173 .051 .646** .399* .691** .279 .176 .051 .574** .236 1 .347 .328 .421* .664** Sig. (2-tailed) .575 .547 .337 .003 .360 .791 .000 .029 .000 .135 .353 .791 .001 .209 .061 .077 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item `16 Pearson Correlation -.263 .407* .357 .038 -.104 -.183 .381* .104 .461* .455* .455* -.183 .166 -.172 .347 1 .488** .299 .391* Sig. (2-tailed) .160 .026 .052 .843 .586 .332 .038 .586 .010 .012 .012 .332 .380 .363 .061 .006 .109 .033
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item 17 Pearson Correlation -.131 .000 .434* .229 -.120 -.074 .346 .245 .330 .326 .326 -.074 -.006 -.188 .328 .488** 1 .285 .367* Sig. (2-tailed) .489 1.000 .016 .223 .526 .697 .061 .191 .075 .079 .079 .697 .974 .320 .077 .006 .127 .046
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item 18 Pearson Correlation -.150 .153 .313 .355 .000 .100 .129 .050 .297 .184 .184 .100 .659** .000 .421* .299 .285 1 .445* Sig. (2-tailed) .429 .419 .092 .054 1.000 .599 .496 .793 .111 .330 .330 .599 .000 1.000 .021 .109 .127 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation
.486** .573** .377* .531** .374* .397* .733** .634** .755** .510** .448* .397* .433* .413* .664** .391* .367* .445* 1 Sig. (2-tailed)
.006 .001 .040 .003 .042 .030 .000 .000 .000 .004 .013 .030 .017 .023 .000 .033 .046 .014 N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3
Item 4 Pearson Correlation .570** .471**
Item 6 Pearson Correlation .662**
Item 7 Pearson Correlation .408*
Item 9 Pearson Correlation .412*
.309 .501**
Item 13 Pearson Correlation .317 .603**
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item 15 Pearson Correlation .570** .471**
Item 17 Pearson Correlation .554**
.021 .395*
Total Pearson Correlation .643** .607**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
a. Listwise deletion based on all variables in the
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir, Muhammad. 1998. Hukum Pengangkutan Niaga. Bandung: Citra Aditya Bakti
Assagaf, Yusran. 2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Makassar. Skripsi. Jurusan
Ekonomi dan Bisnis Fakultas Manajemen Universitas Hasanuddin
Blue Bird Group. 2008. Majalah
Fahdiansyah, Fajar.2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Skripsi. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi Cetakan Keenam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000
Kurniawan, Dedi, dkk. 2012. Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan International Federation Red Cross (IFRC) Banda Aceh, Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Tahun I, No. 1, Agustus 2012. Jurusan Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala
Laurensius, Ferry. 2006. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta:
Lembaga Manajemen FE-UI
Lubis, et al. 2007. Apliksi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi & Tesis. Medan: USU Press
Meliala, Indhira S. 2009. Analisis Deskriptif Metode Blue Bird. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
Moeljono, Djokosantoso. 2005. Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta: Elex Media Komputindo
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Teori Budaya OrganisasiCetakan Kedua. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nugroho, Agung Adityo. 2011. Pengaruh Kompensasi dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pura Barutama Unit Offset Kudus. Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro
Pradana, RM, Gardhika Riza. 2012. Pengaruh Budaya Karja Terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb).Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Prasetya. 2001. Mengenal Program Budaya Kerja. Buletin. No. 01, Januari. Surabaya.
Prasetyo, Bambang dan Jannah. 2005. Metode penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Prawirosentono, Suyadi. 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan. Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. 2002. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
Shedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien. Bandung: CV. Mandar Maju
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit YKPN.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit CV Alfabeta ________. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta Susanto, A . B. 1997. Budaya Perusahaan: Manajemen dan Persaingan Bisnis.
Jakarta: PT. Gramedia
Suyadi, Prawirosentono. 2000. Kebijakan Kinerja Karyawan – Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE
Tangkilisan, Hesel Nogi. 2002. Menejemen SDM Birokrasi Publik: Strategi Keunggulan Pelayanan Publik. Yogyakarta: YPAPI
Tika, Moh. Pabund. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.cetakan kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Tjandra, W. Riawan, dkk. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan
Triguno. 2003. Budaya Kerja. Jakarta: PT. Golden Trayon Press
______. 2004. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan Yang Kondusif Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta. PT. Golden Trayon Press Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
tanggal 12 Juni 2013 pukul 5.41 WIB).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Blue Bird Group di Jln. Kapten Muslim No. 2 Medan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Juliandi (2013: 126), populasi penelitian merupakan seluruh elemen/unsur yang akan diamati atau diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah para staf dan pengemudi yang bekerja di Blue Bird Group, Medan. Staf berjumlah 112 orang dan pengemudi berjumlah 559 orang. Maka, populasi penelitian berjumlah 672 orang.
3.3.2 Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota/elemen populasi memiliki peluang (probability) yang sama untuk dijadikan sebagai sampel (Juliandi, 2013: 55). Karena tidak ada strata dalam di dalam populasi, maka pada saat pengambilan sampel di setiap bagian-bagian perusahaan metode proportional random sampling (Juliandi, 2013: 59). Adapun alasan memilih metode ini karena di Blue Bird Group, ada beberapa jenis pekerjaan yaitu bagian operasional, administrasi keuangan, bengkel, technical advisor, personalia, marketing, dan pengemudi. Maka, pada setiap bagiannya akan dijadikan sampel sebagai perwakilan untuk mengetahui pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan.
Penelitian ini menggunakan sampel dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:
Keterangan :
n : Ukuran responden
N : Ukuran populasi 671 Orang
e : Tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir digunakan 10 % (Ghozali, 2006: 45)
digunakan karena masih dapat ditolerir. Sehingga, sampel dalam penelitian ini berjumlah 87 orang.
Untuk mengetahui jumlah sampel dari populasi digunakan teknik
proportional random sampling dengan rumus seperti yang ditunjukkan di bawah ini (Riduwan, 2002: 65):
n =
�1
�
�
�
1
Keterangan :
n1 : Anggota populasi pada proporsi ke I N1 : Total sampel
n : Sampel yang diambil dalam penelitian N : Total populasi 671 orang
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel
No. Unit Kerja Populasi Rumus
sampel
Jumlah sampel
yang mewakili
1 Administrasi Keuangan
9 9/671 x 87 1
2 Bagian Operasional 49 49/671 x 87 6
3 Bengkel 24 24/671 x 87 3
4 Technical Advisor 4 4/671 x 87 1
5 Personalia 20 20/671 x 87 3
6 Marketing 6 6/671 x 87 1
7 Pengemudi 559 559/671 x 87 72
Total 671 87
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
3.4Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara, ataupun hasil pengisian kuesioner (Umar, 2008: 42). Adapaun teknik pengumpulan data yanag digunakan peneliti adalah:
a. Angket (Kuesioner)
Angket (Kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008: 49).
b. Wawancara
Wawancara merupakan dialog langsung antara peneliti dengan responden penelitian (Juliandi, 2013: 17).
2. Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.
b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah penelitian.
3.5 Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor yang diguanakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang/kelompok orang tentang fenomena sosial (Juliandi, 2013: 72). Jawaban setiap item instrumen pertanyaan memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif.
Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penentuan Skor
No. Keterangan Skor
1 Sangat Setuju (SS) Diberi skor 5 2 Setuju (S) Diberi skor 4 3 Kurang Setuju (KS) Diberi skor 3 4 Tidak Setuju (TS) Diberi skor 2 5 Sangat Tidak Setuju
(STS)
3.6 Uji Instrumen
Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.
3.6.1 Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian (Juliandi, 2013: 79). Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas digunakan untuk menguji data yang telah didapatkan setelah penelitian, apakah merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.
Adapun kriteria pengujian validitas, adalah:
a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut tidak valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) ≥ 0.6 maka instrumen dapat dipercaya. Sebaliknya, jka nilai koefisien reliabilitasnya ≤ 0.6 maka instrumen tidak dapat dipercaya.
3.7 Analisis Data
Analisis data merupakan interpretasi data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu (Juliandi, 2013: 88). Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan menganalisis data-data numerik dengan metode statistik. Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, yaitu untuk mengukur pengaruh antara satu variabel bebas dengan variabel terikat. Penggunaan teknik ini bertujuan ini mengetahui hubungan variabel budaya kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) dan juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan maupun secara terpisah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan software statistik. Adapaum metode statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model sedangkan uji autokorelasi khusus digunakan untuk data time series.
3.7.1.1Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi norman atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Juliandi, 2013: 174). Model regresi yang baik adalah apabila distribusi datanya normal.
3.7.2 Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.2.1Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variabel yang terlibat di dalamnya hany dua, yaitu variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X) serta berpangkat satu (Hasan, 2009: 63). Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu budaya kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
Hasan (2009: 103) mengatakan bahwa uji statistik regresi linear sederhana digunakan unutk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya.
3.7.2.2 Koefisien Determinasi
Lubis (2007: 48) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 83).
3.7.2.3 Uji T
Uji t digunakan untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dianalisis melalui regresi parsial (sebuah variabel bebas dan sebuah variabel terikat), nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t”, maka dapat dilihat nilai probabilitasnya:
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
• Tolak Ho jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0.05 (Sig.2-tailed≤α0.05)
• Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Blue Bird Group merupakan perusahaan yang mengelola beberapa jenis bisnis. Salah satunya adalah layanan transportasi penumpang. Pada jenis ini, perusahaan memiliki beberapa divisi yaitu Blue Bird (taksi reguler), Silver Bird (taksi eksekutif), Golden Bird (mobil sewa), dan Big Bird (bus charter). Blue Bird pertama kali berdiri pada tahun 1972 d Jakarta. Cikal bakal perusahaan ini yaitu layanan Golden Bird, yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi, sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi perusahaan untuk mendapatkan ijin usaha mengelola perusahaan taksi.
Pada mulanya, nama Blue Bird lahir karena terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru. Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan cita-cita bukan hanya bagi pendiri, almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono, tapi juga bagi ribuan karyawan.
menjadi pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi regular Blue Bird serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus carter, Big Bird, pada 1979. Pada 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Di Indonesia, Blue Bird memiliki beberapa cabang, diantaranya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Cilegon, Padang, Medan, Semarang, Manado, Denpasar,dan Mataram. Di Medan, Blue Bird Bird berdiri sejak tahun 2010.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
Misi menjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu kebutuhan pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana, serta produk inti apa yang dihasilkan, dengan teknologi inti dan kompetensi inti apa. Misi ditulis sederhana, ringkas, terfokus. Unsur-unsur misi meliputi produk inti, kompetensi inti, dan teknologi inti. Yang dimaksud dengan produk inti adalah barang atau jasa yang dipersepsi bernilai tinggi oleh pelanggan, berupa komponen kunci dilindungi hak paten. Misi Blue Bird adalah “Tujuan kita adalah tercapainya kepuasan pelanggan, dan mengembangkan serta mempertahankan diri sebagai pemimpin pasardi setiap kategori yang kita masuki. Dalam transportasi darat, kita menyediakan layanan yang handal, dan berkualitas tinggi dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan kita melakukannya sebagai satu tim yang utuh”.
4.3 Logo Perusahaan
Logo Blue Bird Group adalah:
Keterangan:
seragam batik sopir warna biru berlogo burung dan simbol yang sama pada interior sandaran kepala.
4.4 Blue Bird Group Medan
Blue Bird telah hadir di Medan sekitar tiga tahun yang lalu tepatnya mulai Oktober 2010 yang berlokasi di jalan kapten muslim. Blue Bird sampai saat ini masih tetap menjaga eksistensinya dalam penyediaan jasa trasnportasi bahkan mendapatkan berbagai penghargaan, diantaranya:
1. “Keris Panglima” Medan Tourism Award 2011 sebagai angkutan umum terbaik
2. Markplus Inc. Oktober 2012 sebagai The Best of Medan Service Exchellenge Champion Category: Taxi
3. Medan Tourism Awards 2012 sebagai Transportation Company of The Year 2012
4.5 Struktur Organisasi Blue Bird Group Medan
Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan atas wewenang dan tugas masing-masing bagian pada perusahaan. Hal ini sangat berguna agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing pihak dalam perusahaan, sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan sepenuhnya.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Blue Bird Group Medan
4.6 Komponen Budaya Taksi Blue Bird
Taksi Blue Bird sebagai suatu perusahaan memiliki budaya yang telah terinternalisasi pada setiap anggotanya. Adapun perusahaan ini mendefinisikan budaya sebagai pedoman anggota perusahaan dalam melaksanakan pekerjaannya guna memberikan pelayanan yang terbaik demi tercapainya kesejahteraan seluruh
stakeholder yang ada (Majalah Blue Bird Group, 2008: 10). Berikut ini adalah komponen budaya dari taksi Blue Bird:
4.6.1 Simbol
Taksi Blue Bird sebagai perusahaan memiliki ide-ide abstrak yang hendak disampaikan sehingga para anggotanya mampu menerima pesan yang disampailan. Ide-ide abstrak tersebut divisualisasikan ke dalam simbol. Simbol tersebut dikenal dengan “Si burung biru (Blue Bird)”. Gambar burung biru ini kemudian dikenal sebagai simbol perusahaan. Simbol ini dapat dilihat pada bangunan perusahaan, taksi-taksi, seragam pengemudi. Selain gambar burung biru, warna burung biru itu pun sebenarnya simbol dari taksi Blue Bird. Perusahaan taksi Blue Bird sangat identik dengan warna birunya. Simbol ini pun telah dikenal masyarakat luas.
4.6.2 Bahasa
Tabel 4.1
Daftar Akronim Blue Bird Group
No. Daftar Ankronim Keterangan
1. BBG Blue Bird Group
2. Kapool Kepala Pool
3. Kabag Kepala Bagian
4. ANDAL Aman, Nyaman, Mudal, Personalised
5. Pengemudi Batangan Istilah untuk pengemudi yang memiliki jadwal kerja dengan komposisi 2 hari kerja, 1 hari libur
6. Dispatcher Orang yang bertugas dalam mengatur lalu lintas taksi di pangkalan-pangkalan
7. Barket Barang ketinggalan
8. GPS Global Position System
9. SIO Surat Izin Operasional
10. CS Customer siang: istilah untuk pengemudi yang bekerja dari pukul 05.00-00.00, shift pagi
11. CM Customer malam: istilah untuk pengemudi yang bekerja dari pukul 01.00-12.00, shift malam
12. Batok Istilah untuk tips dari penumpang yang diterima oleh pengemudi, di luar bayaran tarif
Tabel 4.2
Jargon Blue Bird Group
No. Jargon
1. Kejujuran Kunci Kesuksesan
2. Aman, Nyaman, Mudah, Personalised 3. Sukses Dari Semangat & Kejujuran Sumber: Meliala (2009)
4.6.3 Nilai
Blue Bird Group sebagai perusahaan juga memiliki nilai-nilai yang diterapkan kepada seluruh anggotanya, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kerja keras dan kekeluargaan. Nilai-nilai yang telah diwarikan tersebut tetap dipertahankan karena dilihat bahwa pesan moral itu tidak akan lekang ditelan zaman. Keempat nilai tersebut bersifat universal sehingga sampai kapanpun dan di manapun akan tetap berlaku.
4.7 Budaya Kerja Blue Bird Group Medan
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa budaya kerja adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
pelayanan maupun kenyamanan yang diberikan.
Berikut merupakan budaya kerja yang diterapkan di Blue Bird yaitu: 1. Penerapan Nilai Kejujuran
Kejujuran merupakan salah satu budaya kerja yang pada dasarnya memang merupakan bentuk formalisasi, yang berusaha ditanamkan perusahaan kepada para karyawannya, terutama pengemudi. Pada awalnya untuk membentuk kejujuran, perusahaan menerapkan suatu bentuk peraturan dimana diberlakukannya suatu sistem pengembalian barang ketinggalan, yaitu pengemudi diharuskan untuk memeriksa kembali kendaraan di saat penumpang meninggalkan taksi dan bila ada barang yang tertinggal pengemudi berkewajiban melaporkannya kepada poolnya. Untuk mengapresiasi sistem pengembalian barang tertinggal ini, pengemudi diberikan
reward sesuai dengan barang yang dikembalikan. Dengan hal itulah perusahaan berusaha untuk membudayakan kejujuran sebagai budaya kerja yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh segenap karyawan. Kejujuran bukan lain hanya berupa formalitas namun telah masuk ke dalam diri karyawan.
2. Penerapan Nilai Kedisiplinan
Nilai kedisiplinan di Blue Bird terkait dengan waktu dan penampilan. Dengan melihat pada jam kerja, karyawan memiliki jam kerja dari pukul 07.00 hingga 15.00, untuk pengemudi sendiri memiliki dua jam kerja, yaitu pengemudi siang dari jam 05.00 – 00.00 dan pengemudi malam dari pukul 13.00 – 05.00. pengaturan jam kerja sangat ketat, terutama bagi pengemudi. Bagi pengemudi yang telat mengembalikan taksi ke pool maka akan dikenai denda.
berpenampilan, apabila kemudian terdapat pelanggaran, maka poin yang dimiliki pengemudi akan berkurang.
Dari pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa kedisiplinan masih sebatas formalisasi, dimana perusahaan memang mengatur dengan ketat disiplin karyawan, terutama pengemudi dan juga dengan adanya kontrol sosial dengan diberlakukannya suatu sistem poin bagi pengmudi. Dengan kata lain, kedisiplinan masih berbetuk formalisasi karena karyawan dan pengemudi cenderung melakukannya karena adanya peraturan yang ketat yang diberlakukan oleh perusahaan dan juga adanya sanksi yang diberlakukan untuk pengemudi.
3. Penerapan Nilai Kerja Keras
Kerja keras dalam perusahaan memiliki makna mencapai target atau melebihi target yang telah ditentukan. Kerja keras dilihat dari kekonsistenan karyawan dalam bekerja akan dinilai oleh perusahaan dengan pemberian reward.
Maka, kerja keras bukan lagi berbentuk formalisasi tetapi telah terinternalisasi ke setiap karyawan. Seseorang yang bekerja di Blue Bird akan memulai rutinitas kerjanya, baik dengan datang lebih awal dari jam kerja yang telah ditetapkan ataupun karyawan akan bekerja melebihi jam kerjanya agar pekerjaan segera terselesaikan dengan tepat waktu dan hasilnya memuaskan.
4. Penerapan Nilai Loyalitas
yang kurang, bagaimana agar lebih baik dan bahan pembahasan lainnya. Hal ini dilakuka noleh perusahaan agar karyawan merasa bahwa perusahaan memperhatikan mereka maka sepatutnya mereka loyal dengan perusahaan.
5. Penerapan Nilai Sopan Santun
Nilai sopan santun tercermin dari kebudayaan orang Indonesia yang terbiasa bersikap sopan dan santun kepada orang lain. Hal tersebut juga berlaku di Blue Bird. Seluruh karyawan diharapkan dapat bersikap sopan atas sikap dan perbuatannya serta tolerir akan sikap orang lain. Hal ini dimaksudkan agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Selain itu dengan adanya sopan santun, maka para karyawan diharapkan dapat saling menjalin komunikasi yang baik satu sama lain dan bekerjasama dalam tim sebaik mungkin.
4.8 Kinerja Karyawan Blue Bird Group Medan
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sejauh ini perusahaan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan. Penilaian kinerja dapat dilihat dari beberapa poin, diantaranya kedisiplinan dan kemampuan karyawan misalnya kemampuan untuk mengembangkan diri, kemampuan mencapai target, kemampuan untuk dapat bekerja dengan baik dalam tim, bertanggung jawab dan mempunyai inisiatif yang tinggi.
pengemudi ditentukan pengemudi sendiri yang disepakati dengan perusahaan dan apabila tidak bisa masuk atau ada perubahan mendadak untuk jadwal tersebut karyawan yang bersangkutan harus melaporkan langsung kepada perusahaan. Pemberian sanksi juga diberikan dalam hal ganti rugi oleh pengemudi apabila taksi yang mereka kendarai mengalami kecelakaan atas kesalahan mereka sendiri. Pemberian denda ini berdasarkan persentase yang telah ditentukan perusahaan. Pemberian sanksi juga dapat berupa pengurangan poin, memberikan surat peringatan, dan apabila tidak diindahkan maka akan dipecat.
BAB V
ANALISIS DATA
5.1 Karakteristik Umum Responden
Kuesioner yang disebarkan kepada karyawan Blue Bird Group sebagai responden terdiri dari 36 pernyataan, yang terdiri dari 18 butir untuk variabel X dan 18 butir untuk variabel Y. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala likert untuk menanyakan pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada Blue Bird Group Medan.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data-data yang diperoleh dari kuesioner tersebut digunakan tabel distribusi yang kemudian diinterprestasikan sebagai berikut:
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 60 69.0 69.0 69.0
Perempuan 27 31.0 31.0 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Pengolahan Kuesioner (2013)
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, Blue Bird Medan memang lebih banyak mempekerjakan laki-laki sebagai staf, pengemudi, dan mekanik. Sedangkan untuk bagian administrasi dan teleponis didominasi oleh wanita.
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Menurut Usia
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Di bawah 20 tahun 2 2.3 2.3 2.3
21 - 23 tahun 9 10.3 10.3 12.6
24- 26 tahun 34 39.1 39.1 51.7
27 - 29 tahun 26 29.9 29.9 81.6
Di atas 30 tahun 16 18.4 18.4 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Pengolahan Kuesioner (2013)
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 - 12 bulan 15 17.2 17.2 17.2
13 - 24 bulan 20 23.0 23.0 40.2
25 - 36 bulan 32 36.8 36.8 77.0
37 - 48 bulan 15 17.2 17.2 94.3
49 bulan ke atas 5 5.7 5.7 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Pengolahan Kuesioner (2013)
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden bekerja selama 25-36 bulan yaitu sebanyak 32 orang (36.8%). Tapi jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari masa kerja yang lainnya, disusul dengan urutan masa kerja 13-24 bulan sebanyak 20 orang (23%), masa kerja 0-12 bulan serta 37-48 bulan sama-sama sebanyak 15 orang (17.2%), masa kerja 49 bulan ke atas sebanyak 5 orang (5.7%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Blue Bird Group Medan banyak memiliki karyawan baru dan juga memiliki karyawan lama yang masih bertahan bekerja dalam perusahaan sejak perusahaan tersebut didirikan di Medan.
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil.
5.2.1 Uji Validitas
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini (kuesioner) diuji coba terlebih dahulu kepada 30 karyawan yang bekerja di Blue Bird Group Medan yang beralamat di jalan kapten muslim Medan agar diperoleh item/butir pernyataan kuesioner yang valid dan reliabel. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item/butir pernyataan yang terdapat pada kuesioner, dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel. Dengan ketentuan apabila rhitung > rtabel maka
pernyataan tersebut valid. Nilai rtabel dapat dilihat pada tabel r yang tertera pada
lampiran. Sampel (n) berjumlah 30 maka dengan menggunakan df = n-2 = 30 - 2 = 28, pada tingkat taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0, 361. Nilai rhitung dapat
Tabel 5.4
Validitas Untuk Variabel Budaya Kerja (X)
No. Butir
Pertanyaan r-hitung Probabilitas Keterangan
1 0.486 0.486 > 0.361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
Tabel 5.5
Validitas Untuk Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No. Butir
Pertanyaan r-hitung Probabilitas Keterangan
19 0.643 0.643 > 0.361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
Tabel di atas menunjukkan bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini berarti semua pertanyaan adalah valid. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner ini mengenai kinerja karyawan adalah tepat untuk dijadikan alat ukur.
5.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai ralpha dengan rtabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai ralpha adalah nilai alpha yang terdapat pada tabel
nilai koefisien > 0.6 maka pernyataan tersebut reliabel. Nilai koefisien dapat dilihat pada Tabel 5.6
Tabel 5.6
Nilai r-alpha untuk Variabel Budaya Kerja dan Kinerja Karyawan
Instrumen Nilai koefisiensi Probabilitas Keterangan
Budaya Kerja 0.810 0.810 > 0.6 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.899 0.899 > 0.6 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisiensi budaya kerja (0.810) lebih besar dari 0.6 dan nilai koefisiensi kinerja karyawan (0.899) lebih besar dari 0.6. Hal ini berarti semua pertanyaan adalah reliabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah dapat dipercaya untuk dijadikan alat ukur.
5.3 Analisis Data
5.3.1 Budaya Kerja
Tabel 5.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Menikmati pekerjaan
Menikmati pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Tidak setuju 3 3.4 3.4 5.7
Setuju 53 60.9 60.9 66.7
Sangat setuju 29 33.3 33.3 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengutamakan Kepentingan Pekerjaan
Mengutamakan kepentingan pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Tidak setuju 3 3.4 3.4 5.7
Kurang setuju 10 11.5 11.5 17.2
Setuju 49 56.3 56.3 73.6
Sangat setuju 23 26.4 26.4 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bersedia Melibatkan Diri Sepenuhnya
Bersedia melibatkan diri sepenuhnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 7 8.0 8.0 8.0
Kurang setuju 14 16.1 16.1 24.1
Setuju 47 54.0 54.0 78.2
Sangat setuju 19 21.8 21.8 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Datang dan Pulang Tepat Waktu
Datang dan pulang tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden datang dan pulang tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 49 responden (56.3%). Para karyawan datang dan pulang sesuai jam kerja kantor sedangan pengemudi bekerja sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Hal ini merupakan bentuk tingginya tingkat disiplin yang ada di perusahaan.
Tabel 5.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Memakai Pakaian Kerja
Selalu memakai pakaian kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden selalu memakai pakaian kerja. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan sangat setuju yaitu sebanyak 42 responden (48.3%). Para karyawan memakai kemeja dan batik berdasarkan hari sedangkan pengemudi memakai batik biru bergambar burung biru yang telah menjadi icon perusahaan pada setiap hari kerjanya. Pemakaian seragam ini sebagai bentuk identitas diri bagi para karyawan di Blue Bird.
Tabel 5.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan yang Memberi Sanksi Bagi Karyawan yang Tidak Tepat Waktu
Perusahaan beri sanksi bagi yang tidak tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
perusahaan. Sanksi diberikan untuk memberikan efek jera pada karyawan tersebut dan rekan kerjanya yang lain. Dengan pemberian sanksi maka kedisiplinan diharapkan dapat meningkat.
Tabel 5.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Bersedia Bekerja Keras untuk Mencapai Target
Bekerja keras untuk mencapai target
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
Kurang setuju 2 2.3 2.3 3.4
Setuju 43 49.4 49.4 52.9
Sangat setuju 41 47.1 47.1 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Bersedia Bekerja Lembur untuk Mencapai Tujuan Perusahaan
Bekerja lembur untuk mencapai tujuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak setuju 6 6.9 6.9 8.0
Kurang setuju 18 20.7 20.7 28.7
Setuju 42 48.3 48.3 77.0
Sangat setuju 20 23.0 23.0 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Bersedia Bekerja Keras Untuk Meningkatkan Prestasi Kerja
Bekerja keras untuk meningkatkan prestasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden bersedia bekerja keras untuk meningkatkan prestasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 53 responden (60.9%). Para karyawan sering bekerja lembur sebagai bentuk dari sikap loyalnya terhadap perusahaan. Mereka berusaha untuk mencapai target kerja setiap bulannya agar mendapatkan insentif dan penghargaan serta promosi pekerjaan.
Tabel 5.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Saling Membantu Dengan Karyawan Lain
Saling bantu dengan karyawan lain
Frequency Percent Valid Percent
Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui bahwa secara garis besar karyawan saling membantu dengan karyawan lain dalam menjalankan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 46 responden (52.9%). Para karyawan tetap menjalin komunikasi dengan pengemudi yang tersebar di jalanan untuk menginformasikian reservasi dari tamu yang ingin dijemput ke lokasi. Maka bagian teleponis akan segera menghubungi armada terdekat dengan lokasi dan memberitahu lokasi penjemputan, tempat tujuan dan rute perjalanan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan pengemudi.
Tabel 5.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Menjaga Hubungan Baik Dengan Karyawan Lainnya
Menjaga hubungan baik dengan karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 42 48.3 48.3 48.3
Sangat setuju 45 51.7 51.7 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Karyawan Saling Membantu
Setiap karyawan saling bantu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Tidak setuju 2 2.3 2.3 4.6
Kurang setuju 5 5.7 5.7 10.3
Setuju 44 50.6 50.6 60.9
Sangat setuju 34 39.1 39.1 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan Dorongan
Perusahaan memberikan dorongan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.19 dapat diketahui bahwa secara garis besar perusahaan memberikan dorongan kepada karyawan untuk bekerja secara maksimal . Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 45 responden (51.7%). Perusahaan memberikan motivasi agar karyawan meningkatkan kinerjanya baik motivasi berupa kata-kata maupun berupa imbalan uang.
Tabel 5.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Diberi Kebebasan Mengeluarkan Saran
Karyawan diberi kebebasan mengeluarkan saran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
diberi kebebasan untuk mengeluarkan saran/kritik yang membangun kepada karyawan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 47 responden (54%). Pengemudi pernah memberikan saran kepada perusahaan mengenai kalimat sapaan kepada tamu yang hendak menaiki taksi. Menurut mereka kalimat tersebut terlalu panjang untuk menyapa dan memberi saran untuk menyingkat kalimat sapaan demi efektivitas waktu. Pada akhirnya perusahaan menyetujui saran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberi kebebasan kepada karyawan untuk memberikan saran dan kritik yang membangun.
Tabel 5.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Mendorong Karyawan
Perusahaan mendorong karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Tabel 5.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bekerja Dengan Penuh Tanggung Jawab
Bekerja dengan penuh tanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 1 1.1 1.1 1.1
Setuju 49 56.3 56.3 57.5
Sangat tidak setuju 37 42.5 42.5 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Bertanggung jawab atas kesalahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.23 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 46 responden (52.9%). Para pengemudi yang mengendarai armada dan terjadi kecelakaan akan bertanggung jawab atas kerugian yang diderita dengan perhitungan yang telah ditentukan. Hal ini membuktikan bahwa setiap karyawan bertanggung jawab atas kesalahannya.
Tabel 5.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberi Kesempatan Untuk Memperbaiki Kesalahan
Perusahaan memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa secara garis besar perusahaan memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 56 responden (64.4%). Perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan yang telah berbuat kesalahan untuk memperbaiki kasalahannya dengan syarat mereka tidak akan mengulanginya lagi.
5.32 Kinerja Karyawan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan dengan indikator-indikator sebagai berikut: kualitas kerja, kuantitas kerja, kerja sama, penggunaan waktu bekerja, inisiatif karyawan, dan pengetahuan atas pekerjaan & keterampilan. Distribusi jawaban responden diuraikan sebagai berikut:
Tabel 5.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hasil Kerja Memuaskan Hasil kerja memuaskan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
menunjukkan bahwa karyawan bekerja dengan memuaskan dan memuaskan semua pihak.
Tabel 5.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang Jarang Membuat Kesalahan
Jarang membuat kesalahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Tidak setuju 9 10.3 10.3 12.6
Kurang setuju 14 16.1 16.1 28.7
Setuju 50 57.5 57.5 86.2
Sangat setuju 12 13.8 13.8 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.27
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bekerja Dengan Cekatan, Cepat, dan Tepat
Bekerja dengan cekatan, cepat, dan tepat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.27 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden bekerja dengan cekatan, cepat, dan tepat. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 65 responden (74.7%). Dalam perusahaan banyak tugas yang harus mereka kerjakan bahkan tidak jarang saat mengerjakan suatu pekerjaan, karyawan harus sekaligus mengerjakan pekerjaan yang lain dan hasilnya harus diserahkan tepat waktu, maka mereka dituntut untuk bekerja dengan cekatan, cepat, dan tepat.
Tabel 5.28
Distribusi Jawaban Responden Tentang Menyelesaikan Tugas Sekaligus Meyelesaikan tugas sekaligus
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.28 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu tertentu. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 57 responden (65.5%). Dalam perusahaan banyak tugas yang harus mereka kerjakan bahkan tidak jarang saat mengerjakan suatu pekerjaan, karyawan harus sekaligus mengerjakan pekerjaan yang lain dan hasilnya harus diserahkan tepat waktu, maka mereka dituntut mampu menyelesaikan tugas sekaligus (multi tasking),
Tabel 5.29
Distribusi Jawaban Responden Tentang Menyelesaikan Pekerjaan Ekstra Dengan Cepat
Menyelesaikan pekerjaan ekstra dengan cepat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Tabel 5.30
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mencapai Target Sesuai yang Diinginkan
Mencapai target sesuai yang diinginkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.30 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mencapai target sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 58 responden (66.7%). Dalam perusahaan ada target kerja yang harus dicapai karyawan. Tidak sedikit dari mereka yang berhasil mencapai target yang diinginkan tersebut karena mereka bekerja keras untuk meraihnya dan disiplin dalam bekerja.
Tabel 5.31
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Bekerjasama Dengan Baik
Mampu bekerjasama dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
mampu bekerjasama denga baik. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 57 responden (65.5%). Dalam bekerja antar karyawan mampu bekerjasama denga baik, baik dengan karyawan satu bidang maupun bidang lain.
Tabel 5.32
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Membangun Hubungan Baik Dengan Sesama Rekan
Mampu membangun hubungan baik dengan sesama rekan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 59 67.8 67.8 67.8
Sangat setuju 28 32.2 32.2 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.33
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Memberikan Kontribusi Dalam Tim
Mampu memberikan kontribusi dalam tim
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.33 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mampu memberikan kontribusi kepada tim dalam setiap kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 57 responden (65.5%). Karyawan mampu memberikan sumbangan ide dan saran kepada tim karena mereka terbiasa dengan kebebasan yang diberikan perusahaan untuk menyampaikan saran/kritik yang membangun. Selain itu hal itu disebabkan karena lingkungan kerja yang nyaman yang menyebabkan karyawan tidak merasa canggung untuk memberikan idenya kepada tim.
Tabel 5.34
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Memanfaatkan Waktu Dengan Baik
Mampu memanfaatkan waktu dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.34 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mampu memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 54 responden (62.1%). Ini tidak lepas dari tuntutan perusahaan agar karyawan dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dengan tepat waktu sehingga karyawan menjadi mampu untuk memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja.
Tabel 5.35
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Waktu
Menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 2 2.3 2.3 2.3
Setuju 67 77.0 77.0 79.3
Sangat setuju 18 20.7 20.7 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.36
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Menyelesaikan Pekerjaan yang Mendadak
Mampu menyelesaikan pekerjaan yang mendadak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Kurang setuju 16 18.4 18.4 20.7
Setuju 61 70.1 70.1 90.8
Sangat setuju 8 9.2 9.2 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.37
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Melakukan Pekerjaan Tanpa Diperintah
Mampu melakukan pekerjaan tanpa diperintah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel 5.37 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mampu melakukan pekerjaan tanpa diperintah dahulu oleh atasan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 63 responden (72.4%). Inisiatif ini terbentuk dari dedikasi karyawan yang telah didorong oleh kepercayaan perusahaan kepada karyawan dalam menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tabel 5.38
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Memperbaiki Kesalahan Tanpa Diperintah
Mampu memperbaiki kesalahan tanpa diperintah
Frequency Percent Valid Percent
Berdasarkan tabel 5.38 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mampu memperbaiki kesalahan tanpa harus diperintah atasan. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 64 responden (73.6%). Inisiatif ini terbentuk dari dedikasi karyawan yang telah didorong oleh kepercayaan perusahaan kepada karyawan dalam menyelesaikan kesalahan yang telah diperbuatnya.
Tabel 5.39
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Memberikan Ide Kreatif
Memberikan ide kreatif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Tidak setuju 4 4.6 4.6 6.9
Kurang setuju 19 21.8 21.8 28.7
Setuju 51 58.6 58.6 87.4
Sangat setuju 11 12.6 12.6 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Tabel 5.40
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengetahui Kegiatan Harian
Mengetahui kegiatan harian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.40 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mengetahui kegiatan harinnya. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 51 responden (58.6%). Karyawan memiliki catatan kegiatan per minggu sehingga mereka mengetahui apa yang harus dilakukan setiap harinya agar pekerjaan terselesaikan dan tidak ada yang tertunda.
Tabel 5.41
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memiliki Pengetahuan dan Keterampilan
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
terbentuk dari pelatihan yang diperolehnya dan bantuan dari karyawan lainnya mengenai pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki.
Tabel 5.42
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Menyelesaikan Masalah
Mampu menyelesaikan masalah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.3 2.3 2.3
Kurang setuju 4 4.6 4.6 6.9
Setuju 52 59.8 59.8 66.7
Sangat setuju 29 33.3 33.3 100.0
Total 87 100.0 100.0
Sumber: Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan tabel 5.42 dapat diketahui bahwa secara garis besar responden mampu menyelesaikan masalah yang timbul atas pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari respon para responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 52 responden (59.8%). Ini disebabkan karena rasa tanggung jawabnya yang tinggi untuk fokus pada pekerjaan dan menyelesaikan masalah yang timbul atas pekerjaan tersebut.
5.1.3 Analisis Korelasi
Tabel 5.43
Korelasi Antar Variabel
Correlations
Correlations
Budaya kerja
Kinerja
karyawan
Budaya kerja Pearson Correlation 1 .530**
Sig. (2-tailed) .000
N 87 87
Kinerja karyawan Pearson Correlation .530** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 87 87
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Untuk menganalisis hasil pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari budaya kerja terhadap kinerja karyawan
pada Blue Bird Group, Medan
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari budaya kerja terhadap kinerja
karyawan pada Blue Bird Group, Medan
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
• Tolak Ho jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0.05 (Sig.2-tailed≤α0.05)
• Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan
Dari hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi adalah 0.530. Nilai r ini positif, berarti pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan adalah searah, dengan kata lain peningkatan budaya kerja akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan.
Selanjutnya terlihat bahwa nilai r dengan probabilitas Sig.2-tailed0.000< α0.05
Dengan demikian H0 ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang
signifikan dari budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada Blue Bird Group, Medan.
3.2 Normalitas
5.4.1 Pendekatan Histogram
Gambar 5.1
Normalitas dengan Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
5.4.2 Pendekatan Grafik
Gambar 5.2
Normalitas dengan Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil pengolahan data (2013)
5.4.3 Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Tabel 5.44
Normalitas dengan Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 87
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.43740930
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.020
Asymp. Sig. (2-tailed) .249
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada tabel terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0.249 dan diatas nilai signifikan (0.05). Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
5.5 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh dari budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada Blue Bird Group Medan. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y =
a + bX.
Hasil perhitungan regresi linier sederhana yang diperoleh dengan menggunakan
Tabel 5.45
Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
a. Dependent Variabel: Kinerja karyawan
Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian (2013)
Berdasarkan informasi responden yang diolah melalui Tabel 5.11 tersebut di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan pada Tabel 5.11 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 34.073 dan nilai b sebesar 0.520 sehingga persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah: Y = 34.073 + 0.520 X. Hal ini berarti bahwa apabila nilai X tetap maka kinerja karyawan masih memiliki nilai konstan sebesar 34.073
2. Koefisien regresinya sebesar 0,520 menyatakan bahwa jika budaya kerja yang diterapkan pada perusahaan didasarkan pada perilaku disiplin, jujur, kerja keras, sopan santun, dan loyal sebesar 1 akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,520.
5.6 Uji R Square (R2)
Uji R Square (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
budaya kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan dapat dilihat melalui koefisien determinan (R2) dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0 For Windows
Tabel 5.46
a. Predictors: (Constant), Budaya kerja
b. Dependent Variabel: Kinerja karyawan
R = 0.530 berarti pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 53%. Artinya hubungannya cukup erat, semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Sumber: Situmorang dan Dalimunthe (113)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.48 dapat dilihat bahwa nilai R Square (R2) adalah 0,281 atau 28.1%. Nilai sebesar 28.1% menunjukkan bahwa
dalam penelitian ini. Hal ini menjadi salah satu keterbatasan penelitian ini, sehingga diperlukan penelitian lain yang melihat variabel selain budaya kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti faktor internal/individu (pengetahuan, keterampilan/skill, kemampuan dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu) dan faktor eksternal : kepemimpinan, sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastuktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi serta situasional yang meliputi : tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
5.7 Uji T-hitung
Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dianalisis melalui regresi parsial (sebuah variabel bebas dan sebuah variabel terikat), nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t”, maka dapat dilihat nilai probabilitasnya:
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
• Tolak Ho jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0.05 (Sig.2-tailed≤α0.05)
• Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan
Tabel 5.48
Regresi Parsial Antar Variabel
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.073 6.797 5.013 .000
Budaya kerja .520 .090 .530 5.767 .000
a. Dependent Variabel: Kinerja karyawan
Variabel budaya kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikasi (0.000) di bawah (lebih kecil dari) 0.05 dan nilai t-hitung > t-tabel (5.767 > 1.988) artinya jika ditingkatkan variabel budaya kerja sebesar satu satuan unit maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0.520 satuan (unit).
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh budaya kerja dengan kinerja karyawan pada Blue Bird Medan
adalah positif dan signifikan. Hal ini berarti apabila budaya kerja seperti sikap terhadap pekerjaan, kedisiplinan, kerja keras, saling membantu, berdedikasi, dan bertanggung jawab ditingkatkan maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Budaya kerja berpengaruh segnifikan (nyata) terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.