• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARYA SENI LUKIS POTRET REALIS DENGAN PASTEL OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KABANJAHE T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KARYA SENI LUKIS POTRET REALIS DENGAN PASTEL OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KABANJAHE T.A 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KARYA SENI LUKIS POTRET REALIS

DENGAN PASTEL OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

KABANJAHE T/A 2015-2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PUNIA OCTORITO SIMATUPANG

NIM. 2113151030

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Punia Octorito Simatupang, Reg. 2113151030. Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis dengan Pastel oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A 2015/2016. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu karya seni lukis potret realis dengan pastel oleh peserta kegiatan (siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe).

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kabanjahe dengan objek penelitian adalah karya siswa kelas XI dengan populasi 120 karya dan sampel 20 karya. Dari data yang diperoleh maka dilakukan pengumpulan data melalui lembar pengamatan sebagai penilaian pada hasil karya yang berdasar pada kemiripan. Penentuan nilai karya mengacu pada empat aspek yaitu melalui unsur warna, bentuk, gelap terang dan teknik. Dari hasil data yang diperoleh ternyata tingkat kualitas kemiripannya adalah secara keseluruhan belum mencapai target dari kualitas karya yang sudah ditentukan atau Kurang Mirip dengan model aslinya.

Berdasarkan analisis data karya lukis potret realis dengan pastel peserta kegiatan yaitu Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe dapat disimpulkan bahwa karya peserta kegiatan cenderung belum memenuhi batas kelulusan, yaitu hasil keseluruhan karya mendapat nilai rata-rata dengan kategori nilai C (Kurang Mirip). Kategori penilaian tingkat kemiripan didukung dengan unsur-unsur warna, bentuk, gelap terang dan teknik, dengan nilai rata-rata sebagai berikut: unsur warna memperoleh nilai C (Kurang Mirip), unsur bentuk memperoleh nilai B (Mirip), unsur gelap terang memperoleh nilai C (Kurang Mirip), dan teknik memperoleh nilai C (Kurang Mirip).

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis dengan Pastel Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A 2015/2016”.

Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi Mahasiswa Program S1 pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Seni Rupa di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Dalam penyempurnaan Skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik bersifat moril materil. Pada kesempatan ini dengan sepenuh hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Mesra, M. Sn Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M. Sn Dosen Pembibing Skripsi.

5. Drs. Syahruddin Harahap, M. Si Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Penguji Skripsi

6. Drs. R. Triyanto, M. Sn dan Drs. Heru Maryono, M. Sn Dosen Penguji Skripsi.

7. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Drs. Dasly Sembiring, M. Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabanjahe, Simon Sitepu, S. Pd Guru mata pelajaran dan Siswa kelas XI Sos. Serta staf pegawai SMA Negeri 1 Kabanjahe.

9. Orangtua Puluan Simatupang dan Murni Sigiro serta kakak dan adik-adik, Avry Simatupang, Gres Simatupang, Naomi Simatupang dan Niko Demus Simatupang.

10. Sahabat-sahabat Ester Tarigan, Lolla Simanjuntak, Yanti Sagala, Intan Barus, Selviana Sitepu, Windi Sitepu, Christinta Ginting.

(8)

iii

12. Teman-teman sekelas Christo Barus, Rafael Sinaga, Fifi, Riza Fu’ad, Radia, Hanifah, Ira, Jhon, Rio, Prima, Prisma, Trisna dan Tommy Jurusan Seni Rupa Kelas B Reguler 2011.

13. Seluruh teman-teman Jurusan Seni Rupa 2011 dan abang-kakak stambuk yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata pengantar penulis ucapkan termakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjalin bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, April 2016 Penulis

(9)
(10)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ...40

E. Instrumen Penelitian ...41

1. Instrumen Non Tes ...41

2. Validitas Instrumen ...41

F. Teknik Analisis Data...42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DATA ...45

A. Hasil Penelitian ...45

B. Analisis Data ...45

C. Pembahasan ...50

D. Temuan Penelitian ...94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...99

A. Kesimpulan...99

B. Saran ...100

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Garis ... 11

Gambar 2. 2 Warna ... 13

Gambar 2. 3 Temperature warna ... 15

Gambar 2. 4 Skema warna monokromatik ... 16

Gambar 2. 5 Skema warna analog... 17

Gambar 2. 6 Skema warna komplementer ... 17

Gambar 2. 7 Gelap terang ... 19

Gambar 2. 8 Lukisan potret diri S. Soedjojono ... 21

Gambar 2. 9 Garis arsiran tebal dan tipis ... 25

Gambar 2. 10 Gambar yang diblok dengan cat pastel ... 25

Gambar 2. 11 Menggosok pastel dengan tisu ... 25

Gambar 2. 12 Gambar potret wajah ... 26

Gambar 2. 13 Pastel lembut ... 27

Gambar 2. 14 Pastel keras, pastel minyak dan pensil pastel ... 28

Gambar 2. 15 Alat dan bahan ... 29

Gambar 2. 16 Hasil goresan pastel ... 30

Gambar 2. 17 Lukisan potret Tuanku Abdul Rahman ... 32

Gambar 2. 18 Proporsi wajah manusia ... 33

Gambar 2. 19 Pencahayaan ... 34

Gambar 4. 1 Model ... 50

Gambar 4. 2 Karya Adhyaksa Sagala ... 51

Gambar 4. 3 Karya Aini Cici Grace ... 53

Gambar 4. 4 Karya Akwila Keliat... 55

Gambar 4. 5 Karya Dianita Veronika ... 57

Gambar 4. 6 Karya Dhandy Adi Putra S ... 59

Gambar 4. 7 Karya Elya Rosa ... 61

Gambar 4. 8 Karya Ely Nina Kharina ... 64

Gambar 4. 9 Karya Erna Nisa ... 66

(12)

vii

Gambar 4. 11 Karya Kerin Julananta B ... 70

Gambar 4. 12 Karya Liza Melisa S ... 72

Gambar 4. 13 Karya Menda Trapulina P ... 74

Gambar 4. 14 Karya Nia Tesalonika ... 76

Gambar 4. 15 Karya Sry Christy ... 78

Gambar 4. 16 Karya Suasana Chrisma C ... 81

Gambar 4. 17 Karya Toto Haraventa M... 83

Gambar 4. 18 Karya Vinny Adella ... 85

Gambar 4. 19 Karya Ceria R Br Sitepu... 87

Gambar 4. 20 Karya Cici Yustisia Purba ... 90

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...37

Tabel 3. 2 Contoh Lembar Instrumen Karya Sesuai Konsep Realisme S. Soedjojono...42

Tabel 3. 3 Kriteria kemiripan ...43

Tabel 4. 1 Data Hasil Penilaian Hasil Tahap Kegiatan I...46

Tabel 4. 2 Data Hasil Penilaian Karya II ...47

Tabel 4. 3 Data Hasil Penilaian Karya III ...49

Tabel 4. 4 Hasil Kegiatan Tahap Pertama, Kedua dan Ketiga ...95

Tabel 4. 5 Hasil Kegiatan Tahap Pertama ...96

Tabel 4. 6 Hasil Kegiatan Tahap Kedua ...97

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

menggambar objek seperti apa adanya atau sesuai dengan objek yang nyata

(sebenarnya) ke dalam bentuk dua dimensi. Dalam kegiatan melukis realis ini

tidak hanya sekedar mirip dengan obyek aslinya, namun juga berupaya sampai

mencapai pada tingkat karakter obyek, bahkan nuansa, dan suasananya pun seolah

ikut diekspresikan.

Sekolah di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara sebagian besar

mempelajari seni rupa. Pelajaran seni rupa dari bidang menggambar atau melukis

sudah dipelajari siswa sejak menduduki sekolah dasar (SD), atau bahkan sejak

mereka berada ditaman kanak-kanak (TK) sampai mereka menginjakkan kaki di

sekolah menengah atas (SMA). Untuk itu, sangatlah wajar jika siswa SMA

diharapkan mampu melukis dengan berbagai gaya atau aliran, seperti seni realis,

dekoratif, naturalis dan sebagainya. Pelajaran seni lukis ini menuntut siswa untuk

berkreasi, berimaginasi dan berekspresi dalam hal melukis.

Namun kegiatan melukis tidak selalu bisa diterapkan pada setiap sekolah

dan siswa, hal ini terbukti bahwa sebagian mereka kesulitan dalam memilih

media, bahan atau teknik dalam melukis. Dalam hal ini peneliti sudah melakukan

pengamatan awal. Bahwa di SMA Negeri 1 Kabanjahe kebanyakan dari siswa

(15)

2

menggunakan bahan tersebut. Sesungguhnya dalam kegiatan melukis, penggunaan

bahan tidak terikat pada salah satu media bahan dan teknik. Namun masih ada

berbagai macam alternatif atau pilihan, seperti menggunakan media kertas dengan

pastel. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba mulai dari bahan yang mudah di

miliki oleh siswa, yaitu pastel, karena secara teknik pastel lebih mudah digunakan

dari pada cat air. Peneliti juga ingin mencoba melakukan penelitian sejauh mana

siswa menguasai teknik-teknik pastel dalam melukis potret realis.

Adapun pendekatan yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah

melukis realis potret dengan menggunakan pastel dalam mengejar kemiripan

terhadap obyek aslinya. Berdasarkan pendekatan ini, maka peneliti ingin meneliti

sejauh mana siswa menguasai teknik-teknik pastel dalam melukis, terutama untuk

melukis potret realis. Penelitian ini berfokus pada penggunaan pastel pada media

kertas. Untuk mengejar kemiripan dengan obyek aslinya siswa harus banyak

berlatih. Peneliti menggunakan teknik pastel, karena teknik ini adalah teknik awal

siswa dapat menggambar potret realis. Siswa seharusnya dari tingkat SMA sudah

bisa melukis realis dan membuat karya yang menarik. Bahkan siswa seharusnya

dapat melukis dengan menggunakan cat minyak di atas kanvas.

Namun sesuai dengan pengamatan peneliti, saat ini siswa bahkan kesulitan

dalam melukis potret realis dan bisa dikategorikan sebagai siswa yang belum

mampu melukis potret realis. Hal ini disebabkan, fasilitas alat dan bahan yang

kurang memadai disediakan oleh sekolah, karena dengan alat dan bahan dapat

(16)

3

menghasilkan karya yang baik. Tanpa alat dan bahan yang memadai siswa tidak

akan dapat menghasilkan karya yang baik.

Berdasarkan fakta ini peneliti ingin meneliti bagaimana siswa melukis

potret realis yang baik, serta menganalisis hasil karya lukis potret realis siswa

apakah mereka mampu mencapai kemiripan lukisan dengan objek aslinya. Untuk

mencapai hasil ini, ada tantangan yang harus dihadapi siswa, yaitu apakah dalam

3 jam siswa mampu mencapai target yang sudah di tentukan atau tidak. Untuk itu

strategi yang digunakan, peneliti akan mengadakan 3 pertemuan mendasar untuk

ketercapaian siswa.

Pertemuan pertama peneliti ingin mengetahui kualitas hasil lukisan siswa,

apakah bisa mencapai kemiripan dengan kategori cukup baik dalam melukis

obyek potret realis. Pada pertemuan kedua siswa harus mampu mencapai

kemiripan dengan kategori baik dalam melukis obyek potret realis, dan pada

pertemuan ketiga siswa harus mampu mencapai kemiripan dengan kategori sangat

baik dalam melukis obyek potret realis. Untuk mengetahui seberapa mirip lukisan

potret realis siswa dengan objeknya, maka kriteria yang harus dicapai adalah dari

unsur garis, bentuk dan gelap terang serta teknik. Jika siswa memperhatikan hal

tersebut maka siswa akan mampu melukis potret realis.

Faktor yang menyebabkan kurangnya hasil pembelajaran siswa adalah

siswa senang melukis tapi kurang bimbingan yang memadai dari sekolah. Siswa

sangat ingin melukis potret realis tetapi ketercapaian tingkat kemiripan yang

(17)

4

di sekolah juga sangat kurang. Selain itu, siswa sangat ingin bisa melukis realis

potret, tapi guru yang mengajar mereka tidak ada.

Untuk mencapai tahap ini siswa tidak akan sanggup untuk melukis realis

potret, jika hanya mendapat pelajaran saat proses pembelajaran saja. Mereka perlu

pembelajaran yang ekstra untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh sebab itulah

peneliti ingin melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kabanjahe dengan

mengajarkan pembelajaran tambahan seni lukis potret realis sebagai kegiatan

ekstrakurikuler, di luar dari proses belajar mengajar, peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis Dengan Pastel Oleh

Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T/A 2015-2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka tersimpullah

identifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Siswa senang melukis tapi kurang bimbingan yang memadai dari guru

2. Siswa ingin melukis realis potret tapi tingkat kemampuan mereka belum

cukup

3. Siswa ingin belajar melukis realis potret tapi guru tidak ada

4. Kurangnya fasilitas serta alat dan bahan yang disediakan

(18)

5

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian ini perlu dilakukan pembatasan, tujuannya adalah

untuk mempermudah peneliti agar lebih fokus. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah kualitas kemiripan antara obyek lukis dengan hasil

karya lukis potret oleh peserta kegiatan yang terlibat dalam penelitian dengan

teknik pastel ditinjau berdasar konsep realisme S. Soedjojono. Peserta adalah

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T/A 2015-2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan masalah

sebagai berikut : Bagaimana kualitas kemiripan hasil lukisan realis oleh peserta

kegiatan dalam melukis obyek potret pada tahap pertama, kedua dan ketiga.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kualitas hasil lukisan realis peserta kegiatan (siswa

SMA Negeri 1 Kabanjahe), apakah bisa mencapai kemiripan dengan kategori

cukup baik dalam melukis obyek potret pada pertemuan pertama. Apakah bisa

mencapai kemiripan dengan kategori baik dalam melukis obyek potret pada

(19)

6

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan pemikiran untuk mengembangkan kreatifitas dan

kualitas lukisan siswa dalam melukis potret realis.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi siswa agar mampu melukis potret realis.

b. Sebagai bahan acuan bagi siswa dalam berkarya dan berimajinasi

dalam melukis potret realis.

c. Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan siswa dalam proses

(20)

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, kualitas kemiripan hasil lukisan sesuai

konsep realisme S.Soedjojono dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif,

berdasar data dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka tingkat kualitas

lukisan potret realis dengan pastel peserta kegiatan (siswa kelas XI SMA Negeri 1

Kabanjahe T.A 2015/2016) ditinjau dari kemiripan yang dipengaruhi oleh unsur

warna, bentuk dan gelap terang dan teknik mendapat nilai 67,01 pada pertemuan

pertama, 67,86 pada pertemuan kedua, dan 69,21 pada pertemuan ketiga.

Perolehan kualitas kemiripan hasil lukisan realis oleh peserta kegiatan

dalam melukis obyek potret pada tahap pertama, kedua dan ketiga adalah sebagai

berikut:

1. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap pertama cenderung belum

mencapai kualitas kemiripan, yaitu melalui unsur warna, bentuk wajah

yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun

kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 67,01.

2. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap kedua cenderung belum

(21)

100

yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun

kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 67,86.

3. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap ketiga cenderung belum

mencapai kualitas kemiripan, yaitu melalui unsur warna, bentuk wajah

yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun

kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 69,21.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, secara keseluruhan

karya-karya tersebut meningkat, namun dalam menghasilkan karya lukisan potret

realis cenderung belum mencapai target dari kualitas karya yang sudah ditentukan

sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah khususnya guru bidang studi seni rupa hendaknya

menerapkan kemiripan yaitu melalui unsur warna, bentuk, gelap terang

dan teknik. Hal ini adalah sebagai salah satu alternatif dalam

meningkatkan kualitas lukisan potret realis dengan menggunakan pastel.

Serta memacu semangat siswa dalam melukis potret realis menggunakan

pastel agar lebih baik lagi.

2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang

sama hendaknya memperhatikan kemiripan yaitu melalui unsur warna,

bentuk, gelap terang dan teknik sebagai salah satu alternatif dalam

(22)

101

Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian

disekolah yang berbeda dan objek yang berbeda pula. Karena peneliti

disini hanya mengamblil empat unsur kemiripan yaitu, warna, bentuk,

gelap terang dan teknik, diharapkan civitas akademika lainnya yang ingin

meneliti judul yang sama dapat membahas 7 atau kurangnya dari unsur

seni lukis yang ada, sehingga dapat mengetahui sejauh mana penerapan

(23)

101

Daftar Pustaka

Aminudin. (2010). Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa. Tanggerang: Citralab.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arsana, B. (2013). Seni Lukis Realis. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.

Aziz, A. ( 2011, January 13). Mohamed Hoessein Enas. dan Angkatan Pelukis Semalaysia dan Aku. Retrieved desember 9, 2015, from NOTA PELUKIS ARIS AZIZ: http://pelukisarisaziz.blogspot.co.id/sebuah-catatan-saya-sepanjang-menjadi.html

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Fahrudin, Z. (2013, 10 27). warna. Retrieved desember 9, 2015, from phobia grafis: google.com/+ZainalFahrudin

Faragasso, J. The Student's Guide To Painting. U.S.A: North Light Publishers

Garha, O. (1980). Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Jakarta: C.V. Angkasa.

Guhin, P., & Greenman., G. (2010). The Complete Photo Guide to Creative Painting. Tanpa Kota: Creative Publishing International.

Harefa, W. V., & Badiran, M. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Teori Wana Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Pulau Rakyat. Junal Seni Rupa FBS UNIMED , vol. 09 No. 02, 65-76.

Ilmiyati, R. (2013). Pemanfaatan Tinta dan Pastel (Mixed Media) untuk Pembelajaran Seni Lukis di Kelas VIII SMP Negeri 3 Doro Kabupaten Pekalongan. Ringkasan Skripsi. Semarang: Unversitas Negeri Semarang

Lubis, R. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Medan: UMA.

Maruto, D. (2005). Potret Diri. http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files/penelitian/ Drs.DjokoMaruto,M.Sn/POTRET DIRI.pdf , Selasa, 3 November 2015.

Nursantara, Y. (2007). Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Bekasi: Erlangga.

(24)

102

Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa untuk SMU kelas 1. Pekalongan: Erlangga.

Reyna, R. D. (1972). How To Draw What You See. U.S.A: Watson-Guptill Publication

Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni, Buku Ajar. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Surhayadi, A. A. (2008). Seni Rupa menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiasif dan Prodktif Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Syahurddin. (2012). Penciptaan Lukisan Potret Berdasarkan Lukisan Wajah Manusia.

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/388/195 Selasa, 3 November 2015.

Triyanto, R. (2013). Peningkatan Media Pembelajaran Studi Khusus Seni Lukis melalui Pemanfaatan Kamera Foto sebagai Alat Bantu Penguasaan teknik Melukis. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED , vol. 10 No 01, 94-106.

Gambar

Gambar 4. 11 Karya Kerin Julananta B ..........................................................
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...........................................................37

Referensi

Dokumen terkait

Regenerasi bukan berarti mewariskan kepemilikan organisasi kesenian, namun yang dimaksud adalah menularkan pengetahuan, ketrampilan, dari generasi senior ke generasi junior.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat insidensi kanker laring di RS Immanuel periode 1994-2000, dan liasilnya diharapkan dapat berguna untuk. memberikan

Komunikasi SBAR meningkatkan komunikasi lewat telepon antara perawat dan dokter sehingga dapat dikomunikasikan dengan jelas dan baik dan dapat meningkatkan

Informasi menurut Jogiyanto, H.M (2001) adalah informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media visual melalui video memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan teknik jump service

Akhir kata peneliti mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memotivasi sehingga skripsi dengan judul “Pengembangan

This study discusses the application or use of flipped classroom in SMP Darul Muta’allimin Sidoarjo. This study did not cover the effects of using the flipped

Setelah diberi penjelasan sebelumnya, guru mengulang lagi pertanyaan : “bagaimana pipa yang semakin sempit dapat menaikkan air semakin tinggi?” Siswa menjawab,