ANALISIS KARYA SENI LUKIS POTRET REALIS
DENGAN PASTEL OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
KABANJAHE T/A 2015-2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
PUNIA OCTORITO SIMATUPANG
NIM. 2113151030
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Punia Octorito Simatupang, Reg. 2113151030. Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis dengan Pastel oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A 2015/2016. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu karya seni lukis potret realis dengan pastel oleh peserta kegiatan (siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe).
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kabanjahe dengan objek penelitian adalah karya siswa kelas XI dengan populasi 120 karya dan sampel 20 karya. Dari data yang diperoleh maka dilakukan pengumpulan data melalui lembar pengamatan sebagai penilaian pada hasil karya yang berdasar pada kemiripan. Penentuan nilai karya mengacu pada empat aspek yaitu melalui unsur warna, bentuk, gelap terang dan teknik. Dari hasil data yang diperoleh ternyata tingkat kualitas kemiripannya adalah secara keseluruhan belum mencapai target dari kualitas karya yang sudah ditentukan atau Kurang Mirip dengan model aslinya.
Berdasarkan analisis data karya lukis potret realis dengan pastel peserta kegiatan yaitu Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe dapat disimpulkan bahwa karya peserta kegiatan cenderung belum memenuhi batas kelulusan, yaitu hasil keseluruhan karya mendapat nilai rata-rata dengan kategori nilai C (Kurang Mirip). Kategori penilaian tingkat kemiripan didukung dengan unsur-unsur warna, bentuk, gelap terang dan teknik, dengan nilai rata-rata sebagai berikut: unsur warna memperoleh nilai C (Kurang Mirip), unsur bentuk memperoleh nilai B (Mirip), unsur gelap terang memperoleh nilai C (Kurang Mirip), dan teknik memperoleh nilai C (Kurang Mirip).
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis dengan Pastel Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A 2015/2016”.
Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi Mahasiswa Program S1 pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Seni Rupa di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.
Dalam penyempurnaan Skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik bersifat moril materil. Pada kesempatan ini dengan sepenuh hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Mesra, M. Sn Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M. Sn Dosen Pembibing Skripsi.
5. Drs. Syahruddin Harahap, M. Si Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Penguji Skripsi
6. Drs. R. Triyanto, M. Sn dan Drs. Heru Maryono, M. Sn Dosen Penguji Skripsi.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Drs. Dasly Sembiring, M. Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabanjahe, Simon Sitepu, S. Pd Guru mata pelajaran dan Siswa kelas XI Sos. Serta staf pegawai SMA Negeri 1 Kabanjahe.
9. Orangtua Puluan Simatupang dan Murni Sigiro serta kakak dan adik-adik, Avry Simatupang, Gres Simatupang, Naomi Simatupang dan Niko Demus Simatupang.
10. Sahabat-sahabat Ester Tarigan, Lolla Simanjuntak, Yanti Sagala, Intan Barus, Selviana Sitepu, Windi Sitepu, Christinta Ginting.
iii
12. Teman-teman sekelas Christo Barus, Rafael Sinaga, Fifi, Riza Fu’ad, Radia, Hanifah, Ira, Jhon, Rio, Prima, Prisma, Trisna dan Tommy Jurusan Seni Rupa Kelas B Reguler 2011.
13. Seluruh teman-teman Jurusan Seni Rupa 2011 dan abang-kakak stambuk yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata pengantar penulis ucapkan termakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjalin bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, April 2016 Penulis
v
D. Teknik Pengumpulan Data ...40
E. Instrumen Penelitian ...41
1. Instrumen Non Tes ...41
2. Validitas Instrumen ...41
F. Teknik Analisis Data...42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DATA ...45
A. Hasil Penelitian ...45
B. Analisis Data ...45
C. Pembahasan ...50
D. Temuan Penelitian ...94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...99
A. Kesimpulan...99
B. Saran ...100
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Garis ... 11
Gambar 2. 2 Warna ... 13
Gambar 2. 3 Temperature warna ... 15
Gambar 2. 4 Skema warna monokromatik ... 16
Gambar 2. 5 Skema warna analog... 17
Gambar 2. 6 Skema warna komplementer ... 17
Gambar 2. 7 Gelap terang ... 19
Gambar 2. 8 Lukisan potret diri S. Soedjojono ... 21
Gambar 2. 9 Garis arsiran tebal dan tipis ... 25
Gambar 2. 10 Gambar yang diblok dengan cat pastel ... 25
Gambar 2. 11 Menggosok pastel dengan tisu ... 25
Gambar 2. 12 Gambar potret wajah ... 26
Gambar 2. 13 Pastel lembut ... 27
Gambar 2. 14 Pastel keras, pastel minyak dan pensil pastel ... 28
Gambar 2. 15 Alat dan bahan ... 29
Gambar 2. 16 Hasil goresan pastel ... 30
Gambar 2. 17 Lukisan potret Tuanku Abdul Rahman ... 32
Gambar 2. 18 Proporsi wajah manusia ... 33
Gambar 2. 19 Pencahayaan ... 34
Gambar 4. 1 Model ... 50
Gambar 4. 2 Karya Adhyaksa Sagala ... 51
Gambar 4. 3 Karya Aini Cici Grace ... 53
Gambar 4. 4 Karya Akwila Keliat... 55
Gambar 4. 5 Karya Dianita Veronika ... 57
Gambar 4. 6 Karya Dhandy Adi Putra S ... 59
Gambar 4. 7 Karya Elya Rosa ... 61
Gambar 4. 8 Karya Ely Nina Kharina ... 64
Gambar 4. 9 Karya Erna Nisa ... 66
vii
Gambar 4. 11 Karya Kerin Julananta B ... 70
Gambar 4. 12 Karya Liza Melisa S ... 72
Gambar 4. 13 Karya Menda Trapulina P ... 74
Gambar 4. 14 Karya Nia Tesalonika ... 76
Gambar 4. 15 Karya Sry Christy ... 78
Gambar 4. 16 Karya Suasana Chrisma C ... 81
Gambar 4. 17 Karya Toto Haraventa M... 83
Gambar 4. 18 Karya Vinny Adella ... 85
Gambar 4. 19 Karya Ceria R Br Sitepu... 87
Gambar 4. 20 Karya Cici Yustisia Purba ... 90
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...37
Tabel 3. 2 Contoh Lembar Instrumen Karya Sesuai Konsep Realisme S. Soedjojono...42
Tabel 3. 3 Kriteria kemiripan ...43
Tabel 4. 1 Data Hasil Penilaian Hasil Tahap Kegiatan I...46
Tabel 4. 2 Data Hasil Penilaian Karya II ...47
Tabel 4. 3 Data Hasil Penilaian Karya III ...49
Tabel 4. 4 Hasil Kegiatan Tahap Pertama, Kedua dan Ketiga ...95
Tabel 4. 5 Hasil Kegiatan Tahap Pertama ...96
Tabel 4. 6 Hasil Kegiatan Tahap Kedua ...97
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam
menggambar objek seperti apa adanya atau sesuai dengan objek yang nyata
(sebenarnya) ke dalam bentuk dua dimensi. Dalam kegiatan melukis realis ini
tidak hanya sekedar mirip dengan obyek aslinya, namun juga berupaya sampai
mencapai pada tingkat karakter obyek, bahkan nuansa, dan suasananya pun seolah
ikut diekspresikan.
Sekolah di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara sebagian besar
mempelajari seni rupa. Pelajaran seni rupa dari bidang menggambar atau melukis
sudah dipelajari siswa sejak menduduki sekolah dasar (SD), atau bahkan sejak
mereka berada ditaman kanak-kanak (TK) sampai mereka menginjakkan kaki di
sekolah menengah atas (SMA). Untuk itu, sangatlah wajar jika siswa SMA
diharapkan mampu melukis dengan berbagai gaya atau aliran, seperti seni realis,
dekoratif, naturalis dan sebagainya. Pelajaran seni lukis ini menuntut siswa untuk
berkreasi, berimaginasi dan berekspresi dalam hal melukis.
Namun kegiatan melukis tidak selalu bisa diterapkan pada setiap sekolah
dan siswa, hal ini terbukti bahwa sebagian mereka kesulitan dalam memilih
media, bahan atau teknik dalam melukis. Dalam hal ini peneliti sudah melakukan
pengamatan awal. Bahwa di SMA Negeri 1 Kabanjahe kebanyakan dari siswa
2
menggunakan bahan tersebut. Sesungguhnya dalam kegiatan melukis, penggunaan
bahan tidak terikat pada salah satu media bahan dan teknik. Namun masih ada
berbagai macam alternatif atau pilihan, seperti menggunakan media kertas dengan
pastel. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba mulai dari bahan yang mudah di
miliki oleh siswa, yaitu pastel, karena secara teknik pastel lebih mudah digunakan
dari pada cat air. Peneliti juga ingin mencoba melakukan penelitian sejauh mana
siswa menguasai teknik-teknik pastel dalam melukis potret realis.
Adapun pendekatan yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah
melukis realis potret dengan menggunakan pastel dalam mengejar kemiripan
terhadap obyek aslinya. Berdasarkan pendekatan ini, maka peneliti ingin meneliti
sejauh mana siswa menguasai teknik-teknik pastel dalam melukis, terutama untuk
melukis potret realis. Penelitian ini berfokus pada penggunaan pastel pada media
kertas. Untuk mengejar kemiripan dengan obyek aslinya siswa harus banyak
berlatih. Peneliti menggunakan teknik pastel, karena teknik ini adalah teknik awal
siswa dapat menggambar potret realis. Siswa seharusnya dari tingkat SMA sudah
bisa melukis realis dan membuat karya yang menarik. Bahkan siswa seharusnya
dapat melukis dengan menggunakan cat minyak di atas kanvas.
Namun sesuai dengan pengamatan peneliti, saat ini siswa bahkan kesulitan
dalam melukis potret realis dan bisa dikategorikan sebagai siswa yang belum
mampu melukis potret realis. Hal ini disebabkan, fasilitas alat dan bahan yang
kurang memadai disediakan oleh sekolah, karena dengan alat dan bahan dapat
3
menghasilkan karya yang baik. Tanpa alat dan bahan yang memadai siswa tidak
akan dapat menghasilkan karya yang baik.
Berdasarkan fakta ini peneliti ingin meneliti bagaimana siswa melukis
potret realis yang baik, serta menganalisis hasil karya lukis potret realis siswa
apakah mereka mampu mencapai kemiripan lukisan dengan objek aslinya. Untuk
mencapai hasil ini, ada tantangan yang harus dihadapi siswa, yaitu apakah dalam
3 jam siswa mampu mencapai target yang sudah di tentukan atau tidak. Untuk itu
strategi yang digunakan, peneliti akan mengadakan 3 pertemuan mendasar untuk
ketercapaian siswa.
Pertemuan pertama peneliti ingin mengetahui kualitas hasil lukisan siswa,
apakah bisa mencapai kemiripan dengan kategori cukup baik dalam melukis
obyek potret realis. Pada pertemuan kedua siswa harus mampu mencapai
kemiripan dengan kategori baik dalam melukis obyek potret realis, dan pada
pertemuan ketiga siswa harus mampu mencapai kemiripan dengan kategori sangat
baik dalam melukis obyek potret realis. Untuk mengetahui seberapa mirip lukisan
potret realis siswa dengan objeknya, maka kriteria yang harus dicapai adalah dari
unsur garis, bentuk dan gelap terang serta teknik. Jika siswa memperhatikan hal
tersebut maka siswa akan mampu melukis potret realis.
Faktor yang menyebabkan kurangnya hasil pembelajaran siswa adalah
siswa senang melukis tapi kurang bimbingan yang memadai dari sekolah. Siswa
sangat ingin melukis potret realis tetapi ketercapaian tingkat kemiripan yang
4
di sekolah juga sangat kurang. Selain itu, siswa sangat ingin bisa melukis realis
potret, tapi guru yang mengajar mereka tidak ada.
Untuk mencapai tahap ini siswa tidak akan sanggup untuk melukis realis
potret, jika hanya mendapat pelajaran saat proses pembelajaran saja. Mereka perlu
pembelajaran yang ekstra untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh sebab itulah
peneliti ingin melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kabanjahe dengan
mengajarkan pembelajaran tambahan seni lukis potret realis sebagai kegiatan
ekstrakurikuler, di luar dari proses belajar mengajar, peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Karya Seni Lukis Potret Realis Dengan Pastel Oleh
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T/A 2015-2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka tersimpullah
identifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Siswa senang melukis tapi kurang bimbingan yang memadai dari guru
2. Siswa ingin melukis realis potret tapi tingkat kemampuan mereka belum
cukup
3. Siswa ingin belajar melukis realis potret tapi guru tidak ada
4. Kurangnya fasilitas serta alat dan bahan yang disediakan
5
C. Pembatasan Masalah
Masalah penelitian ini perlu dilakukan pembatasan, tujuannya adalah
untuk mempermudah peneliti agar lebih fokus. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah kualitas kemiripan antara obyek lukis dengan hasil
karya lukis potret oleh peserta kegiatan yang terlibat dalam penelitian dengan
teknik pastel ditinjau berdasar konsep realisme S. Soedjojono. Peserta adalah
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe T/A 2015-2016.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut : Bagaimana kualitas kemiripan hasil lukisan realis oleh peserta
kegiatan dalam melukis obyek potret pada tahap pertama, kedua dan ketiga.
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kualitas hasil lukisan realis peserta kegiatan (siswa
SMA Negeri 1 Kabanjahe), apakah bisa mencapai kemiripan dengan kategori
cukup baik dalam melukis obyek potret pada pertemuan pertama. Apakah bisa
mencapai kemiripan dengan kategori baik dalam melukis obyek potret pada
6
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pemikiran untuk mengembangkan kreatifitas dan
kualitas lukisan siswa dalam melukis potret realis.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi siswa agar mampu melukis potret realis.
b. Sebagai bahan acuan bagi siswa dalam berkarya dan berimajinasi
dalam melukis potret realis.
c. Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan siswa dalam proses
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, kualitas kemiripan hasil lukisan sesuai
konsep realisme S.Soedjojono dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif,
berdasar data dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka tingkat kualitas
lukisan potret realis dengan pastel peserta kegiatan (siswa kelas XI SMA Negeri 1
Kabanjahe T.A 2015/2016) ditinjau dari kemiripan yang dipengaruhi oleh unsur
warna, bentuk dan gelap terang dan teknik mendapat nilai 67,01 pada pertemuan
pertama, 67,86 pada pertemuan kedua, dan 69,21 pada pertemuan ketiga.
Perolehan kualitas kemiripan hasil lukisan realis oleh peserta kegiatan
dalam melukis obyek potret pada tahap pertama, kedua dan ketiga adalah sebagai
berikut:
1. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap pertama cenderung belum
mencapai kualitas kemiripan, yaitu melalui unsur warna, bentuk wajah
yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun
kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 67,01.
2. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap kedua cenderung belum
100
yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun
kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 67,86.
3. Secara umum hasil karya lukisan potret realis peserta kegiatan (siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) pada tahap ketiga cenderung belum
mencapai kualitas kemiripan, yaitu melalui unsur warna, bentuk wajah
yang terdiri dari mata, hidung dan mulut, serta gelap terang. Adapun
kualitas dari tahap pertama ini mencapai rata-rata (R) 69,21.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, secara keseluruhan
karya-karya tersebut meningkat, namun dalam menghasilkan karya lukisan potret
realis cenderung belum mencapai target dari kualitas karya yang sudah ditentukan
sebelumnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah khususnya guru bidang studi seni rupa hendaknya
menerapkan kemiripan yaitu melalui unsur warna, bentuk, gelap terang
dan teknik. Hal ini adalah sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan kualitas lukisan potret realis dengan menggunakan pastel.
Serta memacu semangat siswa dalam melukis potret realis menggunakan
pastel agar lebih baik lagi.
2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang
sama hendaknya memperhatikan kemiripan yaitu melalui unsur warna,
bentuk, gelap terang dan teknik sebagai salah satu alternatif dalam
101
Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian
disekolah yang berbeda dan objek yang berbeda pula. Karena peneliti
disini hanya mengamblil empat unsur kemiripan yaitu, warna, bentuk,
gelap terang dan teknik, diharapkan civitas akademika lainnya yang ingin
meneliti judul yang sama dapat membahas 7 atau kurangnya dari unsur
seni lukis yang ada, sehingga dapat mengetahui sejauh mana penerapan
101
Daftar Pustaka
Aminudin. (2010). Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa. Tanggerang: Citralab.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arsana, B. (2013). Seni Lukis Realis. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
Aziz, A. ( 2011, January 13). Mohamed Hoessein Enas. dan Angkatan Pelukis Semalaysia dan Aku. Retrieved desember 9, 2015, from NOTA PELUKIS ARIS AZIZ: http://pelukisarisaziz.blogspot.co.id/sebuah-catatan-saya-sepanjang-menjadi.html
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fahrudin, Z. (2013, 10 27). warna. Retrieved desember 9, 2015, from phobia grafis: google.com/+ZainalFahrudin
Faragasso, J. The Student's Guide To Painting. U.S.A: North Light Publishers
Garha, O. (1980). Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Jakarta: C.V. Angkasa.
Guhin, P., & Greenman., G. (2010). The Complete Photo Guide to Creative Painting. Tanpa Kota: Creative Publishing International.
Harefa, W. V., & Badiran, M. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Teori Wana Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Pulau Rakyat. Junal Seni Rupa FBS UNIMED , vol. 09 No. 02, 65-76.
Ilmiyati, R. (2013). Pemanfaatan Tinta dan Pastel (Mixed Media) untuk Pembelajaran Seni Lukis di Kelas VIII SMP Negeri 3 Doro Kabupaten Pekalongan. Ringkasan Skripsi. Semarang: Unversitas Negeri Semarang
Lubis, R. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Medan: UMA.
Maruto, D. (2005). Potret Diri. http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files/penelitian/ Drs.DjokoMaruto,M.Sn/POTRET DIRI.pdf , Selasa, 3 November 2015.
Nursantara, Y. (2007). Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Bekasi: Erlangga.
102
Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa untuk SMU kelas 1. Pekalongan: Erlangga.
Reyna, R. D. (1972). How To Draw What You See. U.S.A: Watson-Guptill Publication
Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni, Buku Ajar. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Surhayadi, A. A. (2008). Seni Rupa menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiasif dan Prodktif Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Syahurddin. (2012). Penciptaan Lukisan Potret Berdasarkan Lukisan Wajah Manusia.
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/388/195 Selasa, 3 November 2015.
Triyanto, R. (2013). Peningkatan Media Pembelajaran Studi Khusus Seni Lukis melalui Pemanfaatan Kamera Foto sebagai Alat Bantu Penguasaan teknik Melukis. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED , vol. 10 No 01, 94-106.