• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI SUPERKONDUKTOR BAHAN BSCCO DIDOPING DENGAN MgO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISASI SUPERKONDUKTOR BAHAN BSCCO DIDOPING DENGAN MgO."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Nurhayati Purba NIM 4121240009 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

KARAKTERISASI SUPERKONDUKTOR BAHAN BSCCO DIDOPING DENGAN MgO

Nurhayati Purba (4121240009) Abstrak

Telah dilakukan penelitian Karakterisasi Superkonduktor Bahan BSCCO Didoping Dengan Mgo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MgO terhadap Superkonduktor, mengetahui struktur Kristal superkonduktor BSCCO di doping dengan MgO dan mengetahui Morfologi permukaan superkonduktor BSCCO didoping dengan MgO.

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan superkonduktor dengan campuran Bi(NO3)3, Sr(NO3)2, Ca(NO3)24H2O dan CuO doping MgO dengan metode pencampuran kering atau Metode Padatan. Bahan superkonduktor ditimbang dengan perbandingan 2:2:2:3. Proses kalsinasi dilakukan dengan variasi suhu selama 24 jam. Sintering dilakukan pada suhu konstan 850oC selama 48 jam. Serbuk superkonduktor dipeletisasi dengan tekanan 10 ton dalam bentuk silinder berdiameter 0,4 cm dan tinggi 0,5 cm, dan selanjutnya dilakukan uji sifat magnetik dengan uji efek Meissner menggunakan nitrogen cair. Sampel superkonduktor dikarakterisasi dengan alat XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM (Scanning Electron Mycroscopy).

Hasil analisa XRD diperoleh fasa 2212 dan fasa 2223 dengan fraksi volume tertinggi sebesar 30,6% dan 68,5%. Parameter kisi a = 1,917 Å, b = 2,825 Å, c = 4,759 Å untuk BMgSCCO 0,1 gram menunjukkan stuktur ksristal adalah orthorhombic yang diuji melalui XRD. Hasil analisa morfologi permukaan melalui alat SEM berupa Gumpalan dan serpihan kecil bersifat acak.hasil uji efek meissner sampel mengalami levitasi lemah pada setiap sampel.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan, limpahan Rahmat dsn Hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Karakterisasi Superkonduktor Bahan BSCCO Didoping Dengan MgO”. Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan maupun dorongan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.Eidi Sihombing,M.S, selaku dosen Pembimbing Skripsi Serta Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen penguji, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.si selaku dosen penguji dan Ketua Jurusan Fisika., dan Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen penguji. Penulis Juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr. Nurdin bukit, Msi selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh staf dan pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED.

(6)

v

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Akan tetapi penulis tidak pernah lepas dari khilaf dan salah baik dalam penulisan maupun kekurangan lainnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan skripsi penulis. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

Medan, Oktober 2016

Penulis

Nurhayati Purba

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 3

1.2.1 Batasan Penelitian 3

1.2.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Superkonduktor 5

2.2 Jenis-jenis Superkonduktor 6

2.2.1 Superkonduktor Tipe I 7

2.2.2 Superkonduktor Tipe II 7

2.3 Bahan Sperkonduktor 8

2.3.1 Bi- Superkonduktor 8

2.3.2 Fasa BSCCO 2223 9

2.3.3 Dopan Pada Superkonduktor 10

2.3.4 Struktur Kristal BSCCO 10

(8)

vii

2.5 Medan Magnet Kritis (Hc) 14

2.6 Teori superkonduktor 15

2.6.1 Teori Bcs 15

2.6.2 Efek Meissner 15

2.7 Karakterisasi 18

2.7.1 Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) 18 2.7.2 Pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) 20

BAB III METODE PENELITIAN 21

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 21

3.2 Alat dan Bahan 21

3.2.1 Alat Penelitian 21

3.2.2 Bahan Penelitian 21

3.3 Metode Penelitian 22

3.4 Prosedur Penelitian 23

3.4.1 Penimbangan Bahan BSCCO Doping MgO 23

3.4.2 Penggerusan dan Pencampuran 24

3.4.3 Kalsinasi dan Pendinginan 24

3.4.4 Penggerusan II 25

3.4.5 Sintering dan Pendinginan 25

3.4.6 Peletisasi 26

3.4.7 Karakterisasi 26

3.4.11.1 Pengujian menggunakan XRD 26

3.4.11.2 Pengujian menggunakan SEM 26

3.4.10 Uji Meissner 26

3.6 Teknik Analisa Data 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28

4.1 Karakterisasi XRD (X-Ray Diffraction) 28 4.2 Karakterisasi SEM (Scanning Electron Microscopy) 30

(9)

BAB V KESIMPULAN 35

5.1 Kesimpulan 35

5.2 Saran 35

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubugan Antara Suhu Terhadap Resistivitas 5 Gambar 2.2 Grafik Magnetisasi Terhadap Medan Magnet 7

Gambar 2.3 Magnetisasi Terhadap Medan Magnet 8

Gambar 2.4 Empat Belas Kisi Bravais 12

Gambar 2.4 Struktur Kristal BSCCO 13

Gambar 2.5 Ilustrasi Efek Meissner 16

Gambar 2.6 Medan Magnetik pada suatu Superkonduktor 17

Gambar 2.7 Efek Meissner 17

Gambar 2.8 (a) (b) Ilustrasi Difraksi Sinar X pada XRD 18 Gambar 2.9 Pola Difraksi Bi 2212 Dengan Suhu Sintering 800oC Hingga 880oC Pada Film Tipis MgO 19

Gambar 3.1 Penimbangan Bahan 23

Gambar 3.2 (a) Penggerusan Bahan, (b) Pencampuran Bahan 24

Gambar 3.3 Proses Kalsinasi 24

Gambar 3.4 Penggerusan II 25

Gambar 3.5 Proses Penurunan Suhu Sampel ke Suhu Tc Menggunakan Nitrogen cair. 27 Gambar 4.1 Pola Difraksi BSCCO, BMgSCCO 0,1 gram dan

BMgSCCO 0,2 gram 28

Gambar 4.2 Pola Difraksi sampel BPbSCCO 29

Gambar 4.3 Morfologi Sampel BSCCO Perbesaran 6000X 30 Gambar 4.4 Morfologi Sampel BMgSCCO 0,1 gram Perbesaran 6000X 31

Gambar 4.5 Morfologi Sampel BMgSCCO 0,2 gram Perbesaran 6000X 31

Gambar 4.6 Morfologi BSCCO perbesaran 6000X 32

Gambar 4.7 Karakterisasi dengan uji Meissner BSCCO 33 Gambar 4.8 Karakterisasi dengan uji Meissner BSCCO doping

MgO 0,1 gram 33 Gambar 4.9 Karakterisasi dengan uji Meissner BSCCO doping

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Suhu Transisi Superkonduktor Berdasarkan Tahun Penemuan 6

Tabel 2.2 Tc dan Kisi Parameter Tiga Sistem 10

Tabel 2.3 Sistem Kristal dan Kisi Bravais 11

Tabel 2.4 Titik Leleh dan Titik didih Bahan Superkonduktor BSCCO 13

Tabel 3.1 Alat Penelitian 21

Tabel 3.2 Bahan Penelitian 21

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Fraksi Volume 38

Lampiran II Perhitungan Paramater Kisi Kristal 43

Lampiran III Data Basic XRD 55

Lampiran III Dokumentasi Penelitian 64

Lampiran III Surat Izin Penelitian 67

Lampiran IV Surat balasan Penelitian 68

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik

bernilai nol pada suhu yang sangat rendah, sehingga dapat menghantarkan arus

listik tanpa kehilangan daya. Teknologi superkonduktor mulai berkembang pesat

sejak ditemukannya superkonduktor suhu tinggi (SKST) pada tahun 1986. SKST

adalah berupa bahan oksida atau keramik yang berinduk pada senyawa kuprat

(Cu-O) dengan komposisi kimiawi yang multi komponen, sehingga bersifat

multiphase, stuktur kristal berlapis, derajat anisotropisnya tinggi dan panjang

koherensinya pendek.

Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang.

Superkonduktor merupakan material dengan prospek yang luar biasa dengan sifat

efisiensi tinggi. Beberapa aspek aplikasi superkonduktor adalah komputer

supercepat, generator SKST, prototipe tokamak, kendaraan maglev dan

sebagainya.

Kendala terbesar penerapan superkonduktor adalah sifat

superkonduktivitas akan muncul pada suhu yang sangat rendah jauh dibawah 0oC,

sehingga penelitian superkonduktor terus dilakukan demi mendapatkan

superkonduktor yang memiliki suhu kritis (Tc) yang lebih tinggi.

Superkonduktor suhu tinggi memiliki beberapa basis yaitu basis Yitrium

dalam Yitrium Barium Cuprum Oksida (YBCO), Basis Bismuth dalam Bismuth

Stronsium Calsium Cuprum Oksida (BSCCO) dan Basis Raksa dalam Raksa

Barium Calsium Cuprum Oksida (HBCCO), untuk superkonduktor basis Bismuth

BSCCO terdiri dari 3 fasa yaitu fasa 2012, fasa 2212 dan fasa 2223.

Superkonduktor berbasis BSCCO fasa 2223 memiliki suhu kritis yang

relatif tinggi yaitu sekitar 110 K, mudah dibentuk dibanding fasa lainnya, rapuh,

(14)

2

tipis sehingga Bi fasa 2223 sangat berpotensi untuk diaplikasikan di masa

mendatang khususnya di bidang energi listrik.

Hasil sintesis Rohmawati, (2012) pada Bi-2212 murni dan doping Pb

dengan metode basah, untuk memperoleh ukuran kristal ≤ 50 nm, selanjutnya di

kalsinasi dengan variasi suhu kemudian dilakukan sintering pada suhu 825oC,

selanjutnya analisis XRD menunjukkan bahwa Bi-2122 tanpa doping Pb memiliki

ukuran kristal mencapai ~90 nm dengan fraksi volume fasa 2212 sebesar 68 %,

sedangkan yang didoping dengan Pb menghasilkan ukuran Kristal ~100 nm

dengan fraksi volume fasa 2212 mencapai 85%.

Dopan berperan penting dalam dalam pembentukan superkonduktor Tc

tinggi. Dopan ini dapat berupa substitusi artinya mengganti atom asli di dalam

superkonduktor dengan atom yang ukurannya tidak jauh berbeda dengan ukuran

atom aslinya, atau dopan juga dapat berupa penambahan artinya penambahan

atom-atom kedalam atom-atom asli superkonduktor.

Publikasi Nurmalita, dkk., (2013) melakukan sintesis bahan

superkonduktor Bi-2212 di doping Pb dengan metode self-flux pada suhu 890oC

dengan variasi waktu leleh 35 menit dan 40 menit, kemudian didinginkan selama

70 jam dan dianalisis menggunakan XRD. Hasil yang diperoleh dari analisis

XRD, waktu pelelehan berpengaruh pada fraksi volume, fasa terorientasi, dan

impuritas fasa yang terbentuk. Penambahan waktu pelelehan meningkatkan

presentase fraksi volume dan fasa terorientasi, serta memperkecil fasa impuritas

yang terbentuk.

Publikasi Nane, dkk., (2013) telah dilakukan sintesis superkonduktor

dengan menggunakan film tipis dari MgO yang sebelumnya disimpan pada suhu

600oC, kemudian dilapisi oleh Bi2Sr2Ca1Cu2O8+∂ dan menggunakan metode

Pulsed Laser Deposition (PLD). Hasil penelitian Vitug, dkk., (2015) telah di

sintesiskan superkonduktor Bi2Sr2Ca1-xYxCu2O8+∂ dengan MgO dalam bentuk

film, menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) dengan ukuran laser

femtosecond, dengan perbandingan menggunakan laser ukuran nanosecond.

Hasilnya fs-PLD mempengaruhi karakteristik dan pertumbuhan film yang

(15)

Kualitas Kristal superkonduktor yang terbentuk dari proses sintesis dapat

diketahui berdasarkan uji pola difraksi sinar-X. Pola XRD tersebut akan memberi

informasi mengenai nilai difraksi volume, impuritas, presentase fasa terorientasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melanjutkan penelitian

mengenai pembuatan superkonduktor dan peningkatan Tc dengan bahan BSCCO

fasa 2223 di doping MgO yang dibuat dari bahan nanopartikel. Pembuatan

nanosuperkonduktor diproses melalui ballmill dan pengerusan dengan

menganalisis partikel menggunakan Partikel Size Analysis (PSA), sehingga dapat

diduga bahwa superkonduktor tersebut memiliki suhu kritis yang tinggi, dengan

demikian judul penelitian ini adalah “ Karakterisasi Superkonduktor dari Bahan BSCCO Didoping dengan MgO.

1.2Ruang Lingkup 1.2.1 Batasan Penelitian

Penelitian ini membuat bahan superkondukktor BSCCO dengan doping

MgO dimana bahan awal superkonduktor adalah Bismut Nitrat (Bi(NO3)3),

Stronsium Nitrat (Sr(NO2)3), Kalsium Nitrat (Ca(NO3)24H2O), Kopper Oksida

(CuO), Magnesium Oksida (MgO), dengan perbandingan molar 2:2:2:3 untuk

membentuk superkonduktor BMgSCCO.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh doping MgO terhadap Superkonduktor BSCCO?

2. Bagaimana struktur kristal bahan superkonduktor BMgSCCO?

(16)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Pengaruh MgO terhadap superkonduktor BSCCO

2. Mengetahui struktur kristal BMgSCCO.

3. Mengetahui morfologi bahan BMgSCCO

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi dasar tentang karakterisasi sampel superkonduktor

BMgSCCO dalam ukuran nanopartikel.

2. Dapat digunakan untuk pengembangan penelitian berbahan superkonduktor

(17)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. MgO mempengaruhi pergeseran intensitas superkonduktor dan pertumbuhan fasa fasa 2212. Pada sampel BSCCO fraksi volume fasa 2212 dan 2223 sebesar 27% dan 69%. Pada sampel BSCCO doping MgO 0,1 gram fraksi volume 2212 dan 2223 sebesar 30,6% dan 68,5%. Sampel BSCCO doping MgO 0,2 gram fraksi volume 2212 dan 2223 sebesar 28,4% dan 68,2%.

2. Hasil pola difraksi sinar-X pada sampel BSCCO dengan parameter kisi kisi a = 1,987Å, b = 3,415 Å, c = 8,256 Å disimpulkan strukturnya orthorhombic. Pada

sampel BSCCO dengan doping MgO 0,1 gram menunjukkan parameter kisi a = 1,917 Å, b = 2,825 Å, c = 4,759 Å struktur kristalnya Orthorhombic. Sampel

BSCCO denagn doping MgO 0,2 gram parameter kisi a = 1.087 Å, b = 2,711 Å, c =7,489 Å struktur kristalnya Orthorhombic.

3. Uji morfologi SEM permukaan BSCCO, BSCCO doping MgO 0,1 gram, dan BSCCO doping MgO 0,2 gram masih bersifat acak sehingga belum bisa mengindentifikasi fasa-fasa yang terdapat pada sampel.

5.2 Saran

1. Persiapan bahan sebaiknya menggunakan bahan dengan kemurnian tinggi.

2. Pemanasan kalsinasi dan sintering dalam suhu yang tinggi dengan waktu yang lama sangat mempengaruhi pertumbuhan fasa.

(18)

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin., Yudistira Virgus, Nirmin, dan Khairurrijal, 2008, Sintesis Nanomaterial, FMIPA Institut Teknologi Bandung, Jurnal Nanosains & Nanoteknologi, 1, 2, Hal 33-57.

Alpionita, Peni, dan Astuti, 2015, Sintesis dan Karakterisasi Magnesium Oksida (MgO) Dengan Variasi Masa PEG-6000, FMIPA Universitas Andalas, Padang, Jurnal Fisika Unand 4, 2, Hal 167-172,

Aniswatin, Kholifatul, Doty Dewi Rananti, dan Andika Widya Pramono, 2013, Analisis Orientation Function (OFD) Unsur Nb dan Senyawa Intermetalik Superkonduktor Nb3Sn, Fakultas Teknologi Industri, ITS, Surabaya, Jurnal Teknik Pomits, 2, 2, Hal 268-273.

Apriandanu, DOB, S. Wahyuni, S. Hadisaputro, dan Harjono, 2013, Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Metode Poliol dengan Agen Stabilisator Polivinilalkohol (PVA). FMIPA Universitas Negeri Semarang, Jurnal Mipa, 36, 2, Hal, 157- 168.

Bardeen, J., L.N. Cooper, dan J.R. Schriefer, 1957, Theory of Superconductivity, Departement of Physics, Univesity of Illinois, Urbana, Physical Review 108, 5, Hal1175-1203.

Cullity,B.D., 1956, Element of X-Ray Diffraction, United State Of America, Addition-Wesley Publishing Company,Inc.

Darsono, Nono, Agung Imaduddin, kati Raju, dan Dang-Hyok Yoon, 2015, Synthesis and Characterization Of Bi1.6Pb0.4Sr2Ca2Cu3O7 Superkonducting Oxide by High-Energy Milling, Journal of Superconductivity and Novel Magnetism, 28.8, Hal 2259-2266.

Ismunandar dan Cun Sen, 2002, Mengenal Superkonduktor, http://www.fisikanet.lipi.go.id (Diakses 16 November 2015, jam 14:54)

Kopnin,N.B., 2009, Introduction to The Theory of Superconductivity, Hensinki University of Technology, Finland.

(19)

Nurmalita, 2011, The Effect Of Pb Dopant on The Volume Fraction of BSCCO-2212 Superconducting Crystal, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Jurnal Natural, 11, 2, Hal 52-57.

Nurmalita, Amani Nailul, dan Fauzi, 2013, XRD Analysis Of Bi-2212 Superconductors: prepared By The Self-Flux Method, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Jurnal Natural, 13, 1, Hal 23-27.

Nane,O., Bekir Özçelik, dan D. Abukay, 2013, The effects of the post-annealing temperature on the growth mechanism of Bi 2 Sr 2 Ca 1 Cu 2 O 8+∂ thin films produced on MgO (100) single crystal substrates by pulsed laser deposition (PLD). Journal of Alloys and Compounds, 566, Hal 175-179.

Pikatan, Sugata, 1989, Mengenal Superkonduktor, Diakses 30 November 2015. http://tan.awardspace.com/pubi/Konduktor.PDF.

Poole, C.P., Frach,H., Creswick, R.J., dan Prozorov,R., 2007, Superkonductivity Second Edition, Elsevier Science & Technology Rights Departement, Oxford

Prananto, Dwi, 2015, Mengenal Fenomena Superkonduktor, http://www.sainshack.com/sains/mengenal-fenomena-superkonduktivitas (Diakses 27 Januari 2016, jam 17:21)

Purwamargapratala, Yustinus, dan Patrisius Purwanto, 2011, Pengaruh Dopan Pb dan Sb Terhadap Energi Aktivasi Superkonduktor BSCCO-2212, PTBIN-BATAN, Urania 17, 1, Hal 34-41.

Raharjo, D. Teguh, Sri Budiawati, dan Lita Rahmasari, 2012, Pengaruh Perubahan Sintering Pada Sintesis Superkonduktor Pb2Ba2Ca2Cu3O9, FKIP UNS, Surakarta, 3, 1, Hal 1-10.

Rohmawati,L., dan Darminto, 2012, Nanokristalisasi Superkonduktor (Bi,Pb)2Sr2CaCu2O 10+6 dengan Metode Pencampuran Basa, FMIPA ITS, Surabaya, Berkala Fisika Indonesia, 4, 1&2, Hal 22-26.

Varsney, Pankaj, dan Jyotshana Gaur, 2014, Cascade Stucutral Analysis and Characterization of High- Temperature Superconductivity, SRM University, IJESRR, 1, 2, Hal 164-169,

(20)

37

Society for Optics and Photonics, SPIE Proceedings , Hal 888308-888308.

Wiendartun, 2010, Superkonduktor, http://file.upi.edu/Direktori. (Diakses 29 Desember 2015, jam 17:15)

Zakaullah, K., 2008, Preparation and Characterization of Bi Based High Tc Superconductors, Ghulam Islag Khan Institude of Enginering Sciences and Technology, Pakistan Thesis.

Zelaty, Amir, Ahmad Amirabadizadeh, Ahmad Kompany, Hadi Salamati, dan Jeff Sonier, 2014, Effect of Eu2O3 Nanoparticles Addition on Structural and Superkonducting Properties of BSCCO, Springer Science+Business Media New York, New York.

Gambar

Tabel 2.1 Suhu Transisi Superkonduktor Berdasarkan Tahun Penemuan

Referensi

Dokumen terkait

4 Berdasarkan kurangnya data penelitian mengenai angka kejadian dan faktor penyebab eritroderma di Palembang, saya sebagai peneliti akan melakukan penelitian

Dari hasil analisis yang sudah ditemukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan keterampilan menggiring bola pada

Dengan melihat hasil perhitungan dan analisis yang telah diperoleh, maka dapat hasi penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh

perlu untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Komunikasi, Pengetahuan Patients Safety dan Motivasi Perawat terhadap Pelaksanaan program Patients Safety di Ruang Rawat Inap

Sebelum melakukan percobaan berikut pastikan posisi pointer aktif di dalam user masing-masing (contoh user yaitu ariya), contoh:.

Keindahan dari motif geometris serta warna yang diterapakan akan menjadi inovasi yang diwujudkan dengan bentuk karya seni yang berupa busana muslim. Dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara