• Tidak ada hasil yang ditemukan

REMPAH KULINER ETNIS ANGKOLA: STUDI ETNOBOTANI DI KECAMATAN PORTIBI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REMPAH KULINER ETNIS ANGKOLA: STUDI ETNOBOTANI DI KECAMATAN PORTIBI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

REMPAH KULINER ETNIS ANGKOLA:

Studi Etnobotani di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang

Lawas Utara

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

NOVI HARNIDA HARAHAP

3133122034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

NOVI HARNIDA HARAHAP, NIM. 3133 1220 34. Rempah Kuliner Etnis Angkola: Studi Etnobotani di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas

Utara. Skripsi, Program Studi Pendidikan Antropologi FIS Universitas Negeri

Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sistem pengetahuan masyarakat etnis Angkola mengenai rempah dan manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara (2) Cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan menggali informasi dari masyarakat yang memang betul-betul mengetahui permasalahan peneliti. Tujuan utamanya peneliti harus memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandangan penduduk asli. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima belas koleksi tumbuhan rempah yaitu: asam

riang-riang, balakka, kunyit, belimbing wuluh, kayu manis, kemiri, bawang merah,

jahe, siasur, serai, lengkuas, bawang batak, bawang putih, daun salam dan cabai merah. Kebanyakan tumbuhan rempah ini bermanfaat pada kuliner untuk menghilangkan bau anyir serta membuat kuah masakan kental dan pekat, mempunyai bau yang khas sehingga mengundang selera makan.

Tanaman tumbuhan rempah digunakan masyarakat pada kuliner etnis Angkola masih menggunakan cara yang tradisional dibeberapa desa Kecamatan Portibi. Berdasarkan hasil penelitian, kuliner etnis Angkola memiliki lima jenis masakan, diantaranya: holat, sayur rebung (Ikkayu robung), parira di sattan, daun pepaya (bulung botik), sambal padati. Beberapa cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola diantaranya: dengan cara digulai seperti masakan holat santan, sayur rebung, batang pepaya yang muda, yang tidak digulai seperti holat mentah,

parira disattan dan sambal padati hanya kelapa yang di sangrai dan di tumbuk

dengan rempahnya sampai halus. Berdasarkan data dari informan ada beberapa manfaat kuliner etnis Angkola bagi kesehatan antara lain: menyembuhkan sakit perut, maag, mempelancar gangguan pencernaan, stroke, rematik, malaria, penyakit gula, memperkuat stamina tubuh dan mencegah hipertensi.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Etnobotani Tumbuhan Rempah pada

Kuliner Etnis Angkola (Studi Kasus di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang

Lawas Utara). Skripsi ini merupakan persyaratan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan

motivasi berbagai pihak baik secara moril maupun materil yang sangat berharga

akhirnya dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan

Antropologi dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis.

4. Ibu Dr. Ratih Baiduri, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

penuh perhatian dalam membimbing penulis selama penyusunan

skripsi.

5. Ibu dan bapak dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran

dalam penyusunan skripsi ini

6. Seluruh bapak dan ibu dosen yang ada di Prodi Pendiidkan

Antropologi

7. Teristimewa kepada kedua orangtua, buat ayahanda tercinta Harapan

Harahap dan ibunda tersayang Kasmarida Siregar S. Pd, yang telah

membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang,

kesabaran, doa dan motivasi yang sangat berharga hingga akhirnya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Serta saudaraku tersayang

(7)

iii

dan Ahmad Jung-jung yang telah banyak memberikan bantuan dan

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan penulis yaitu kelas C Reguler Prodi

Pendidikan Antropologi 2013, terima kasih atas kekompakan dan

kebersamaan kita melewati suka dan duka di masa perkuliahan.

Semoga kita selalu ingat satu sama lain.

9. Teman seperjuangan penulis yaitu Sarah Aulia Sani Nst, Nurul

Ramadhani, Yunita Sari, Maretta Pasaribu serta yang lainnya yang

tidak bisa disebutkan sudah banyak menghabiskan waktu serta

bantuannya yang tidak terkira.

10.Anak cost Jln.Pimpinan Gang Pairan No. 09 dan 07 yaitu kak Holilah,

Elvi Sahriah, Anggi Indriani Alget, Irma Rahmayani Nst, Suci

Rahmadani hrp, Samsinar Harahap, Nurul Fitriani Siregar, Dian

Novita sari, Erni Hakim Hsb, Raudiyah Rizky Ramadani Ritonga.

11.Camat, beserta jajaran di Kecamatan Portibi yang telah memberikan

ijin penelitian untuk penulis meneliti di Lokasi Penelitian.

12.Para informan penulis yang telah memberikan informasi dalam

penulisan skripsi ini.

13.Terima kasih kepada orang yang spesial Muklis Wardana yang telah

memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis bisa

menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis berharap, semoga skripsi penulis ini, dapat memberikan manfaat

bagi pembaca dan terkhususnya bagi penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi para

pembaca.

Medan, April 2017

NOVI HARNIDA HARAHAP

(8)

iv DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Landasan Teori ... 9

2.2.1 Pendekatan Ethnoscience... 9

2.3 Kerangka Konseptual... 11

2.3.1 Kebudayaan ... 11

2.3.2 Etnobotani ... 13

2.3.3 Tumbuhan Rempah ... 14

2.3.4 Kuliner ... 15

(9)

v

2.4 Kerangka Berpikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.2.1 Menetapkan Informan... 22

3.2.2 Wawancara ... 23

3.2.3 Catatan Etnografi ... 24

3.3 Lokasi Penelitian ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26

4.1.1 Sejarah Perkembangan Padang Lawas Utara ... 26

4.1.2 Kecamatan Portibi ... 30

4.1.3 Sistem Bahasa ... 31

4.1.4 Sistem Mata Pencaharian ... 32

4.1.5 Pendidikan ... 33

4.1.6 Sistem Kekerabatan dan Agama ... 35

4.1.7 Sistem Alat dan Teknologi ... 36

4.1.8 Profil Informan ... 37

4.2Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Sistem Pengetahuan Etnis Angkola mengenai rempah dan manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi ... 41

4.2.1.1Asom Riang-riang ... 42

4.2.1.2Balakka... 44

4.2.1.3Kunyit... 47

4.2.1.4Belimbing Wuluh ... 50

(10)

vi

4.2.1.6Kemiri... 55

4.2.1.7Bawang Merah ... 58

4.2.1.8Jahe ... 61

4.2.1.9Siasur ... 64

4.2.1.10 Serai ... 66

4.2.1.11 Lengkuas ... 68

4.2.1.12 Bawang Batak ... 71

4.2.1.13 Bawang Putih ... 73

4.2.1.14 Daun Salam ... 75

4.2.1.15 Cabai Merah ... 77

4.2.2 Pengolahan Tumbuhan Rempah Kuliner Etnis Angkola di Kecamatan Portibi ... 83

4.2.2.1Holat ... 84

4.2.2.2Sayur Rebung (ikkayu robung) ... 87

4.2.2.3Parira Sattan ... 89

4.2.2.4Daun Pepaya (bulung botik) ... 91

4.2.2.5Sambal Padati ... 92

4.2.3 Kaitan Penelitian dengan Teori Etnosains ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nama-nama Desa di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang

Lawas Utara ... 31

Tabel 4.2 Sistem Mata Pencaharian ... 33

Tabel 4.3 Jenis Tumbuhan Rempah dan Manfaatnya pada Kuliner Etnis

Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara .... 80

Tabel 4.4 Cara Pengolahan Rempah Kuliner Etnis Angkola di Kecamatan

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Asam Riang-riang ... 42

2. Balakka ... 44

3. Kunyit ... 47

4. Belimbing Wuluh ... 49

5. Kayu Manis ... 50

6. Kemiri ... 52

7. Bawang Merah ... 58

8. Jahe ... 61

9. Siasur ... 64

10.Serai... 66

11.Lengkuas ... 68

12.Bawang Batak ... 71

13.Bawang Putih ... 73

14.Daun Salam ... 75

15.Cabe Merah ... 77

16.Holat ... 84

17.Sayur Rebung (ikkayu robung) ... 87

18.Parira Sattan ... 89

19.Daun dan Batang Pepaya ... 91

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan satu di antara negara bangsa yang ada di

dunia, memiliki kekayaan alam maupun budaya yang sangat berlimpah. Sebagai

negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke membawa potensi

yang bervariasi sesuai dengan karakter alam dan budaya beribu ragam suku

bangsa. Salah satu potensi yang dimiliki bangsa Indonesia dengan beribu ragam

suku bangsa yaitu pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar lingkungan

dan alam untuk dijadikan berbagai kegunaan. Seperti digunakan untuk

rempah-rempah terhadap kuliner yang dimiliki suatu etnis dan merupakan salah satu

kearifan lokal.

Kearifan pada masyarakat Indonesia merupakan pengetahuan asli dari

masyarakat yang tinggal di pedesaan. Pengetahuan asli itu bermanfaat untuk

mengatur kehidupan manusia baik mengatur hubungan antar manusia dalam suatu

masyarakat, hubungan manusia dengan alam maupun hubungan manusia dengan

Tuhan. Pengetahuan asli seperti itu dapat diwariskan secara turun temurun dari

satu generasi ke generasi lain yang terus menerus dipedomani dalam kebiasaan

kehidupan mereka dalam mengelola mata pencaharian dan memperkuat

kepribadian. Keragaman suatu kebudayaan sangat di pengaruhi oleh keragaman

ekologi dan keragaman ekosistem dimana suatu komunitas tersebut berada.

Beragamnya keadaan tersebuat akan mengkondisikan masyarakat dan

(14)

2

komponen lingkungan, tumbuhan secara langsung mempunyai peranan yang

sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat, khususnya tumbuhan rempah

untuk bahan pangan.

Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara pada etnis Angkola

adalah salah satu contoh masyarakat di Indonesia yang masih memanfaatkan

tumbuhan rempah dalam kuliner sebagai makanan yang masih

tradisional.Memperoleh suatu tumbuhan rempah masyarakat mempunyai

pengetahuan tersendiri dalam melestarikannya.Banyak masyarakat berkebun dan

sebagian juga memanfaatkannya dengan menanam rempah di sekitar pekarangan

rumahnya, beberapa jenis rempah sengaja di tanam untuk mudah memperolehnya

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.Selain mudah untuk memperolehnya

masyarakat Angkola juga sangat antusias untuk saling berbagi kepada tetangga

tanpa ada transaksi jual beli.Ini adalah salah satu contoh bagi masyarakat etnis

Angkola yang ikatan persaudaraannya masih kuat, sehingga sama-sama bisa

menikmati tanpa mengharapkan imbalan.Memperoleh rempah lainnya masyarakat

mengambilnya dari hutan secara langsung tidak perlu di pelihara karena

merupakan tumbuhan liar.Pengolahan makanan masyarakat di Kecamatan Portibi

pada etnis Angkola memanfaatkan rempah sebagai bumbu, penyedap rasa

makanan, penguat citarasa, pengharum dan beberapa diantaranya adalah pewarna

makanan alami.Bagian tumbuhan rempah yang di manfaatkan oleh masyarakat

etnis Angkola seperti daun, biji, buah, kulit dan kayu untuk menguatkan cita rasa

(15)

3

Pengetahuan masyarakat di Kecamatan Portibi pada etnis Angkola tentang

tumbuhan rempah ini masih terpelihara karena merupakan tradisi secara turun

temurun dari nenek moyang. Cara pengolahan rempah-rempah dalam berbagai

jenis masakan telah menjadi suatu budaya lokal yang diwariskan oleh nenek

moyang. Hingga saat ini tradisi pemanfaatan tumbuhan rempah dalam pembuatan

makanan masih dilestarikan oleh banyak etnis diseluruh Indonesia khususnya di

Kecamatan Portibi pada etnis Angkola.

Pengelolahan rempah pada masyarakat di Kecamatan Portibi untuk makanan

aneka tradisional sebagian besar bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam

sekitar, seperti pengolahan yang berdasarkan kearifan lokal. Makanan tradisional

juga dipandang lebih aman dikonsumsi dibanding makanan yang dipasarkan yang

banyak mengandung zat-zat kimia, maka makanan yang dihasilkan relatif bebas

dari pengaruh zat-zat kimia.

Pengetahuan dalam pemanfaatan rempah sebagai bahan makanan

tradisional yang menjadi suatu ciri khas bagi etnis Angkola sangat penting untuk

dilestarikan oleh masyarakat supaya tetap memiliki kebudayaan yang khas.Akan

tetapi berputarnya zaman menjadi ke era globalisasi dimana pola pikir masyarakat

sudah berubah dan berpikir secara instant.Pengetahuan dalam pemanfaatan

rempah yang diwariskan secara turun temurun sudah mulai terkikis dan

menghilang pada generasi muda dan hanya dipahami hatobangon (nenek-nenek

pada etnis Angkola), umak-umakpardahan (ibu rumah tangga) maupun juru

masak rumah makan Angkola.Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti dan

(16)

4

rempah pada kuliner etnis Angkola. Berdasarkan latar belakang masalah yang

peneliti uraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Rempah Kuliner Etnis Angkola: (Studi Etnobotani di Kecamatan

Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara). 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka peneliti

mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Sistem pengetahuan etnis Angkola mengenai rempah pada kuliner etnis

Angkola di Kecamatan Portibi.

2. Jenis-jenis rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.

3. Bagian tumbuhan rempah (daun, biji, buah, kulit, kayu) yang di

manfaatkan pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.

4. Manfaat rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.

5. Pengolahan rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari semakin luasnya penelitian ini, maka penulis

membatasi permasalahan yang akan diteliti. Agar masalah yang diteliti lebih jelas

dan peneliti berfokus kepada: Sistem pengetahuan etnis Angkola terhadap rempah

dan manfaatnya,sertacara pengolahan rempah pada kuliner etnis Angkola di

(17)

5

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem pengetahuan etnis Angkolamengenai rempah

danmanfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi?

2. Bagaimana cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan

Portibi?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sistem pengetahuan etnis Angkola mengenairempah dan

manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.

2. Mengetahui pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan

Portibi.

1.6Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat

mengembangkan bidang etnobotani mengenai tumbuhan rempah pada

kuliner etnis Angkola.

b. Menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang

(18)

6

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini dapat berguna sebagai penambah wawasan dan

pengetahuan peneliti tentang etnobotani tumbuhan rempah pada

kuliner etnis Angkola.

b. Penelitian ini dapat berguna sebagai sumber informasi bagi

masyarakattentang pemanfaatan tumbuhan yang berpotensi sebagai

tumbuhan rempah untuk bahan pangan, serta untuk tetap melestarikan

jenis-jenis tanaman yang dianggap langkah dan perlu dilestarikan.

c. Penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan

bagi peneliti selanjutnya mengenai etnobotani tumbuhan rempah pada

(19)

102

DAFTAR PUSTAKA

Arudam, Riyanto. 2015. (http://www.kanalinfo.web.id/2015/07/pengertian-kuliner.html)di akses pada tanggal 20 juli 2016 pukul 15:07 Wib.

Ahimsah-Putra, Heddy Shri. 1985 “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”, Masyarakat Indonesia, Tahun ke-Xll (No.2): 103-133. Butyana, Muhammad. 2012. Komunikasi Bisnis Silang Budaya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Hakim, Luchman, dkk. 2015. Etnobotani Rempah-Rempah di Dusun Kopen Dukuh, Kabupaten Banyuwangi. Journal Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang.

Hakim, Luchman. 2014. Etnobotani dan Manajemen Kebun Pekarangan Rumah: Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Agrowisata. Malang: Penerbit Selaras.

Handayani, Rini Siregar. 2015. Fungsi Makanan Dalam Upacara Adat Istiadat Batak Angkola Di Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara.Tesis Mahasiswa Universitas Negeri Medan.

Harrist, st. 2013 http://planetbatak.blogspot.co.id/2013/08/suku-batak-angkola.htmldi akses pada tanggal 24/9/2016 pukul 12:30 Wib

Husain, Nur Asmi. 2015. Studi Etnobotani Dan Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Berbasis Pengetahuan Lokal Di Kabupaten Enrekang. Skripsi Mahasiswa universitas Hasanuddin Makassar.

Herman.2013. http://pnpmpaluta.blogspot.co.id/2013/07/profil-kecamatan-portibi.html di akses pada tanggal 20/1/2017 pukul 20:30 Wib

Ismail. 2013. Pendekatan Etnosains, Etnoekologi dan Etnomedisin. Journal Mahasiswa Universitas Lampung

Lumbantobing, Winda Sartika. 2012. Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan. Tugas Akhir Mahasiswa FIS UNIMED.

Mudana, I Gede dkk.2013. Kearifan Lokal Suku Helong di Pulau Semau Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.Yogyakarta: Penerbit Ombak.

(20)

103

Purwaningsih, eko. 2007. Vegetarian untuk Kesehatan. Jakarta: Ganeca Exact.

Ramkaitu. 2013. Morfologi dan Taksonomi Tanaman Jahe. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.e-journal.uajy.ac.id/3969/3/2BL01095.pdf..

Retnoningsih, Amin dkk. 2012. Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono. Jurusan Biologi, FMIP A, Universitas Negeri Semarang. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci) , diakses (17 maret 2016).

Satyananda, I Made, dkk.2014. Kearifan Lokal Masatua dan Kaitannya Dengan Pendidikan Karakter Bangsa Dikabupaten Karangseng Bali. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Said, Ahmad. 2007.Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: PT Sinar Wadja Lestari.

Sinaga, erna. 2016. Lengkuas-Warintek Seri 2. Journal Universitas Nasional.

Siregar, Zuprizal. 2013. Sejarah Padang lawas Utara. anakpangaratto.blogspot. co.id/2012/09/sejarah-padang-lawas-utara.html di akses pada tanggal 15/2/2017 Pukul 23:07 WIB.

Siregar, Riadi Syahputra. 2013. Etnobotani Tumbuhan Rempah Dalam Tradisi Kuliner Etnis Mandailing Di Daerah Aek Godang Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara. Tugas Akhir Mahasiswa FIS UNIMED.

Setiawan, Qiptiyah. 2013. Kajian Etnobotani Masyarakat Adat Suku Moronene Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.Jurnal Balai Penelitian Kehutanan Makassar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Spradley, James P.2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wicara.

Supriani, Susi dkk. 2014. Studi Etnobotani Dalam Budaya Kuliner Melayu Riau Di Kabupaten Siak Dan Uji Fitokimia. JournalMahasiswa Universitas Bina Widya Pekanbaru.

Suryadarma. 2008. Etnobotani. Buku Diktat Etnobotani. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

(21)

104

Yusmarina, Briani. 2015. http://26inggris2brianiyusmarina.blogspot.co.id/2015/ 03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses pada tanggal04/10/2015 pukul 10.45 Wib

Gambar

Tabel 4.1  Nama-nama Desa di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan kajian mengenai makna simbol Tor-tor Daganak Tubu pada masyarakat Angkola di desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung pada makanan indahan tungkus pasae robu yang diberikan pada saat acara pernikahan pada etnis Angkola di desa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1)faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interaksi masyarakat multikultural dengan studi kasus pada beberapa etnis di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia. Metode

pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di Kecamatan Angkola Timur. Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interaksi masyarakat multikultural dengan studi kasus pada beberapa etnis di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia.. Metode

Dalam proses pemasarn TBS pada tipe saluran pemasaran Di Kecamatan protibi sendiri untuk saat ini pada bulan mei 2022 terdapat 5 perbedaan harga antara tingkat

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang tokoh agama masyarakat Kecamatan Dolok mengenai kalayakan seorang pendakwah perempuan dalam menyampaikan dakwah, beliau