REMPAH KULINER ETNIS ANGKOLA:
Studi Etnobotani di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang
Lawas Utara
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
NOVI HARNIDA HARAHAP
3133122034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i ABSTRAK
NOVI HARNIDA HARAHAP, NIM. 3133 1220 34. Rempah Kuliner Etnis Angkola: Studi Etnobotani di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas
Utara. Skripsi, Program Studi Pendidikan Antropologi FIS Universitas Negeri
Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sistem pengetahuan masyarakat etnis Angkola mengenai rempah dan manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara (2) Cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan menggali informasi dari masyarakat yang memang betul-betul mengetahui permasalahan peneliti. Tujuan utamanya peneliti harus memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandangan penduduk asli. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima belas koleksi tumbuhan rempah yaitu: asam
riang-riang, balakka, kunyit, belimbing wuluh, kayu manis, kemiri, bawang merah,
jahe, siasur, serai, lengkuas, bawang batak, bawang putih, daun salam dan cabai merah. Kebanyakan tumbuhan rempah ini bermanfaat pada kuliner untuk menghilangkan bau anyir serta membuat kuah masakan kental dan pekat, mempunyai bau yang khas sehingga mengundang selera makan.
Tanaman tumbuhan rempah digunakan masyarakat pada kuliner etnis Angkola masih menggunakan cara yang tradisional dibeberapa desa Kecamatan Portibi. Berdasarkan hasil penelitian, kuliner etnis Angkola memiliki lima jenis masakan, diantaranya: holat, sayur rebung (Ikkayu robung), parira di sattan, daun pepaya (bulung botik), sambal padati. Beberapa cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola diantaranya: dengan cara digulai seperti masakan holat santan, sayur rebung, batang pepaya yang muda, yang tidak digulai seperti holat mentah,
parira disattan dan sambal padati hanya kelapa yang di sangrai dan di tumbuk
dengan rempahnya sampai halus. Berdasarkan data dari informan ada beberapa manfaat kuliner etnis Angkola bagi kesehatan antara lain: menyembuhkan sakit perut, maag, mempelancar gangguan pencernaan, stroke, rematik, malaria, penyakit gula, memperkuat stamina tubuh dan mencegah hipertensi.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Etnobotani Tumbuhan Rempah pada
Kuliner Etnis Angkola (Studi Kasus di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang
Lawas Utara). Skripsi ini merupakan persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan
motivasi berbagai pihak baik secara moril maupun materil yang sangat berharga
akhirnya dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan
Antropologi dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis.
4. Ibu Dr. Ratih Baiduri, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
penuh perhatian dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi.
5. Ibu dan bapak dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran
dalam penyusunan skripsi ini
6. Seluruh bapak dan ibu dosen yang ada di Prodi Pendiidkan
Antropologi
7. Teristimewa kepada kedua orangtua, buat ayahanda tercinta Harapan
Harahap dan ibunda tersayang Kasmarida Siregar S. Pd, yang telah
membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang,
kesabaran, doa dan motivasi yang sangat berharga hingga akhirnya
penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Serta saudaraku tersayang
iii
dan Ahmad Jung-jung yang telah banyak memberikan bantuan dan
dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan penulis yaitu kelas C Reguler Prodi
Pendidikan Antropologi 2013, terima kasih atas kekompakan dan
kebersamaan kita melewati suka dan duka di masa perkuliahan.
Semoga kita selalu ingat satu sama lain.
9. Teman seperjuangan penulis yaitu Sarah Aulia Sani Nst, Nurul
Ramadhani, Yunita Sari, Maretta Pasaribu serta yang lainnya yang
tidak bisa disebutkan sudah banyak menghabiskan waktu serta
bantuannya yang tidak terkira.
10.Anak cost Jln.Pimpinan Gang Pairan No. 09 dan 07 yaitu kak Holilah,
Elvi Sahriah, Anggi Indriani Alget, Irma Rahmayani Nst, Suci
Rahmadani hrp, Samsinar Harahap, Nurul Fitriani Siregar, Dian
Novita sari, Erni Hakim Hsb, Raudiyah Rizky Ramadani Ritonga.
11.Camat, beserta jajaran di Kecamatan Portibi yang telah memberikan
ijin penelitian untuk penulis meneliti di Lokasi Penelitian.
12.Para informan penulis yang telah memberikan informasi dalam
penulisan skripsi ini.
13.Terima kasih kepada orang yang spesial Muklis Wardana yang telah
memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis bisa
menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis berharap, semoga skripsi penulis ini, dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan terkhususnya bagi penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi para
pembaca.
Medan, April 2017
NOVI HARNIDA HARAHAP
iv DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.2 Landasan Teori ... 9
2.2.1 Pendekatan Ethnoscience... 9
2.3 Kerangka Konseptual... 11
2.3.1 Kebudayaan ... 11
2.3.2 Etnobotani ... 13
2.3.3 Tumbuhan Rempah ... 14
2.3.4 Kuliner ... 15
v
2.4 Kerangka Berpikir ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 22
3.2.1 Menetapkan Informan... 22
3.2.2 Wawancara ... 23
3.2.3 Catatan Etnografi ... 24
3.3 Lokasi Penelitian ... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26
4.1.1 Sejarah Perkembangan Padang Lawas Utara ... 26
4.1.2 Kecamatan Portibi ... 30
4.1.3 Sistem Bahasa ... 31
4.1.4 Sistem Mata Pencaharian ... 32
4.1.5 Pendidikan ... 33
4.1.6 Sistem Kekerabatan dan Agama ... 35
4.1.7 Sistem Alat dan Teknologi ... 36
4.1.8 Profil Informan ... 37
4.2Hasil Penelitian ... 41
4.2.1 Sistem Pengetahuan Etnis Angkola mengenai rempah dan manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi ... 41
4.2.1.1Asom Riang-riang ... 42
4.2.1.2Balakka... 44
4.2.1.3Kunyit... 47
4.2.1.4Belimbing Wuluh ... 50
vi
4.2.1.6Kemiri... 55
4.2.1.7Bawang Merah ... 58
4.2.1.8Jahe ... 61
4.2.1.9Siasur ... 64
4.2.1.10 Serai ... 66
4.2.1.11 Lengkuas ... 68
4.2.1.12 Bawang Batak ... 71
4.2.1.13 Bawang Putih ... 73
4.2.1.14 Daun Salam ... 75
4.2.1.15 Cabai Merah ... 77
4.2.2 Pengolahan Tumbuhan Rempah Kuliner Etnis Angkola di Kecamatan Portibi ... 83
4.2.2.1Holat ... 84
4.2.2.2Sayur Rebung (ikkayu robung) ... 87
4.2.2.3Parira Sattan ... 89
4.2.2.4Daun Pepaya (bulung botik) ... 91
4.2.2.5Sambal Padati ... 92
4.2.3 Kaitan Penelitian dengan Teori Etnosains ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nama-nama Desa di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang
Lawas Utara ... 31
Tabel 4.2 Sistem Mata Pencaharian ... 33
Tabel 4.3 Jenis Tumbuhan Rempah dan Manfaatnya pada Kuliner Etnis
Angkola di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara .... 80
Tabel 4.4 Cara Pengolahan Rempah Kuliner Etnis Angkola di Kecamatan
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Asam Riang-riang ... 42
2. Balakka ... 44
3. Kunyit ... 47
4. Belimbing Wuluh ... 49
5. Kayu Manis ... 50
6. Kemiri ... 52
7. Bawang Merah ... 58
8. Jahe ... 61
9. Siasur ... 64
10.Serai... 66
11.Lengkuas ... 68
12.Bawang Batak ... 71
13.Bawang Putih ... 73
14.Daun Salam ... 75
15.Cabe Merah ... 77
16.Holat ... 84
17.Sayur Rebung (ikkayu robung) ... 87
18.Parira Sattan ... 89
19.Daun dan Batang Pepaya ... 91
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan satu di antara negara bangsa yang ada di
dunia, memiliki kekayaan alam maupun budaya yang sangat berlimpah. Sebagai
negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke membawa potensi
yang bervariasi sesuai dengan karakter alam dan budaya beribu ragam suku
bangsa. Salah satu potensi yang dimiliki bangsa Indonesia dengan beribu ragam
suku bangsa yaitu pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar lingkungan
dan alam untuk dijadikan berbagai kegunaan. Seperti digunakan untuk
rempah-rempah terhadap kuliner yang dimiliki suatu etnis dan merupakan salah satu
kearifan lokal.
Kearifan pada masyarakat Indonesia merupakan pengetahuan asli dari
masyarakat yang tinggal di pedesaan. Pengetahuan asli itu bermanfaat untuk
mengatur kehidupan manusia baik mengatur hubungan antar manusia dalam suatu
masyarakat, hubungan manusia dengan alam maupun hubungan manusia dengan
Tuhan. Pengetahuan asli seperti itu dapat diwariskan secara turun temurun dari
satu generasi ke generasi lain yang terus menerus dipedomani dalam kebiasaan
kehidupan mereka dalam mengelola mata pencaharian dan memperkuat
kepribadian. Keragaman suatu kebudayaan sangat di pengaruhi oleh keragaman
ekologi dan keragaman ekosistem dimana suatu komunitas tersebut berada.
Beragamnya keadaan tersebuat akan mengkondisikan masyarakat dan
2
komponen lingkungan, tumbuhan secara langsung mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat, khususnya tumbuhan rempah
untuk bahan pangan.
Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara pada etnis Angkola
adalah salah satu contoh masyarakat di Indonesia yang masih memanfaatkan
tumbuhan rempah dalam kuliner sebagai makanan yang masih
tradisional.Memperoleh suatu tumbuhan rempah masyarakat mempunyai
pengetahuan tersendiri dalam melestarikannya.Banyak masyarakat berkebun dan
sebagian juga memanfaatkannya dengan menanam rempah di sekitar pekarangan
rumahnya, beberapa jenis rempah sengaja di tanam untuk mudah memperolehnya
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.Selain mudah untuk memperolehnya
masyarakat Angkola juga sangat antusias untuk saling berbagi kepada tetangga
tanpa ada transaksi jual beli.Ini adalah salah satu contoh bagi masyarakat etnis
Angkola yang ikatan persaudaraannya masih kuat, sehingga sama-sama bisa
menikmati tanpa mengharapkan imbalan.Memperoleh rempah lainnya masyarakat
mengambilnya dari hutan secara langsung tidak perlu di pelihara karena
merupakan tumbuhan liar.Pengolahan makanan masyarakat di Kecamatan Portibi
pada etnis Angkola memanfaatkan rempah sebagai bumbu, penyedap rasa
makanan, penguat citarasa, pengharum dan beberapa diantaranya adalah pewarna
makanan alami.Bagian tumbuhan rempah yang di manfaatkan oleh masyarakat
etnis Angkola seperti daun, biji, buah, kulit dan kayu untuk menguatkan cita rasa
3
Pengetahuan masyarakat di Kecamatan Portibi pada etnis Angkola tentang
tumbuhan rempah ini masih terpelihara karena merupakan tradisi secara turun
temurun dari nenek moyang. Cara pengolahan rempah-rempah dalam berbagai
jenis masakan telah menjadi suatu budaya lokal yang diwariskan oleh nenek
moyang. Hingga saat ini tradisi pemanfaatan tumbuhan rempah dalam pembuatan
makanan masih dilestarikan oleh banyak etnis diseluruh Indonesia khususnya di
Kecamatan Portibi pada etnis Angkola.
Pengelolahan rempah pada masyarakat di Kecamatan Portibi untuk makanan
aneka tradisional sebagian besar bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam
sekitar, seperti pengolahan yang berdasarkan kearifan lokal. Makanan tradisional
juga dipandang lebih aman dikonsumsi dibanding makanan yang dipasarkan yang
banyak mengandung zat-zat kimia, maka makanan yang dihasilkan relatif bebas
dari pengaruh zat-zat kimia.
Pengetahuan dalam pemanfaatan rempah sebagai bahan makanan
tradisional yang menjadi suatu ciri khas bagi etnis Angkola sangat penting untuk
dilestarikan oleh masyarakat supaya tetap memiliki kebudayaan yang khas.Akan
tetapi berputarnya zaman menjadi ke era globalisasi dimana pola pikir masyarakat
sudah berubah dan berpikir secara instant.Pengetahuan dalam pemanfaatan
rempah yang diwariskan secara turun temurun sudah mulai terkikis dan
menghilang pada generasi muda dan hanya dipahami hatobangon (nenek-nenek
pada etnis Angkola), umak-umakpardahan (ibu rumah tangga) maupun juru
masak rumah makan Angkola.Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti dan
4
rempah pada kuliner etnis Angkola. Berdasarkan latar belakang masalah yang
peneliti uraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Rempah Kuliner Etnis Angkola: (Studi Etnobotani di Kecamatan
Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara). 1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka peneliti
mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Sistem pengetahuan etnis Angkola mengenai rempah pada kuliner etnis
Angkola di Kecamatan Portibi.
2. Jenis-jenis rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.
3. Bagian tumbuhan rempah (daun, biji, buah, kulit, kayu) yang di
manfaatkan pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.
4. Manfaat rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.
5. Pengolahan rempah pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.
1.3Pembatasan Masalah
Untuk menghindari semakin luasnya penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan yang akan diteliti. Agar masalah yang diteliti lebih jelas
dan peneliti berfokus kepada: Sistem pengetahuan etnis Angkola terhadap rempah
dan manfaatnya,sertacara pengolahan rempah pada kuliner etnis Angkola di
5
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem pengetahuan etnis Angkolamengenai rempah
danmanfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi?
2. Bagaimana cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan
Portibi?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sistem pengetahuan etnis Angkola mengenairempah dan
manfaatnya pada kuliner etnis Angkola di Kecamatan Portibi.
2. Mengetahui pengolahan rempah kuliner etnis Angkola di Kecamatan
Portibi.
1.6Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
mengembangkan bidang etnobotani mengenai tumbuhan rempah pada
kuliner etnis Angkola.
b. Menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang
6
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini dapat berguna sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan peneliti tentang etnobotani tumbuhan rempah pada
kuliner etnis Angkola.
b. Penelitian ini dapat berguna sebagai sumber informasi bagi
masyarakattentang pemanfaatan tumbuhan yang berpotensi sebagai
tumbuhan rempah untuk bahan pangan, serta untuk tetap melestarikan
jenis-jenis tanaman yang dianggap langkah dan perlu dilestarikan.
c. Penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan
bagi peneliti selanjutnya mengenai etnobotani tumbuhan rempah pada
102
DAFTAR PUSTAKA
Arudam, Riyanto. 2015. (http://www.kanalinfo.web.id/2015/07/pengertian-kuliner.html)di akses pada tanggal 20 juli 2016 pukul 15:07 Wib.
Ahimsah-Putra, Heddy Shri. 1985 “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”, Masyarakat Indonesia, Tahun ke-Xll (No.2): 103-133. Butyana, Muhammad. 2012. Komunikasi Bisnis Silang Budaya. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Hakim, Luchman, dkk. 2015. Etnobotani Rempah-Rempah di Dusun Kopen Dukuh, Kabupaten Banyuwangi. Journal Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang.
Hakim, Luchman. 2014. Etnobotani dan Manajemen Kebun Pekarangan Rumah: Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Agrowisata. Malang: Penerbit Selaras.
Handayani, Rini Siregar. 2015. Fungsi Makanan Dalam Upacara Adat Istiadat Batak Angkola Di Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara.Tesis Mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Harrist, st. 2013 http://planetbatak.blogspot.co.id/2013/08/suku-batak-angkola.htmldi akses pada tanggal 24/9/2016 pukul 12:30 Wib
Husain, Nur Asmi. 2015. Studi Etnobotani Dan Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Berbasis Pengetahuan Lokal Di Kabupaten Enrekang. Skripsi Mahasiswa universitas Hasanuddin Makassar.
Herman.2013. http://pnpmpaluta.blogspot.co.id/2013/07/profil-kecamatan-portibi.html di akses pada tanggal 20/1/2017 pukul 20:30 Wib
Ismail. 2013. Pendekatan Etnosains, Etnoekologi dan Etnomedisin. Journal Mahasiswa Universitas Lampung
Lumbantobing, Winda Sartika. 2012. Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan. Tugas Akhir Mahasiswa FIS UNIMED.
Mudana, I Gede dkk.2013. Kearifan Lokal Suku Helong di Pulau Semau Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.Yogyakarta: Penerbit Ombak.
103
Purwaningsih, eko. 2007. Vegetarian untuk Kesehatan. Jakarta: Ganeca Exact.
Ramkaitu. 2013. Morfologi dan Taksonomi Tanaman Jahe. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.e-journal.uajy.ac.id/3969/3/2BL01095.pdf..
Retnoningsih, Amin dkk. 2012. Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono. Jurusan Biologi, FMIP A, Universitas Negeri Semarang. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci) , diakses (17 maret 2016).
Satyananda, I Made, dkk.2014. Kearifan Lokal Masatua dan Kaitannya Dengan Pendidikan Karakter Bangsa Dikabupaten Karangseng Bali. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Said, Ahmad. 2007.Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: PT Sinar Wadja Lestari.
Sinaga, erna. 2016. Lengkuas-Warintek Seri 2. Journal Universitas Nasional.
Siregar, Zuprizal. 2013. Sejarah Padang lawas Utara. anakpangaratto.blogspot. co.id/2012/09/sejarah-padang-lawas-utara.html di akses pada tanggal 15/2/2017 Pukul 23:07 WIB.
Siregar, Riadi Syahputra. 2013. Etnobotani Tumbuhan Rempah Dalam Tradisi Kuliner Etnis Mandailing Di Daerah Aek Godang Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara. Tugas Akhir Mahasiswa FIS UNIMED.
Setiawan, Qiptiyah. 2013. Kajian Etnobotani Masyarakat Adat Suku Moronene Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.Jurnal Balai Penelitian Kehutanan Makassar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Spradley, James P.2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wicara.
Supriani, Susi dkk. 2014. Studi Etnobotani Dalam Budaya Kuliner Melayu Riau Di Kabupaten Siak Dan Uji Fitokimia. JournalMahasiswa Universitas Bina Widya Pekanbaru.
Suryadarma. 2008. Etnobotani. Buku Diktat Etnobotani. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
104
Yusmarina, Briani. 2015. http://26inggris2brianiyusmarina.blogspot.co.id/2015/ 03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses pada tanggal04/10/2015 pukul 10.45 Wib