ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI TANAMAN KAKO DI KECAMATAN BATANG
ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Geografi
Oleh:
MURNI IDA ULINA 071233320008
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi ABSTRAK
Murni Daulina, NIM. 071233320008. Analsis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaaman Kakao Di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli. Skripsi: Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1)faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola, (2) Faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama &penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani kakao yang ada di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjumlah 3084 KK. Sampel ditentukan secara acak (simple random sampling) yaitu di dari 20 desa dilihat dari luas lahan kakao sehingga diperoleh 95 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan data yang digunakan adalah dokumentasi dan komunikasi langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan. Dalam rangka memenuhi syarat tersebut, dilakukan penelitian
yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Kakao di
Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan”. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai kekurangan. Dengan
segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Hasil skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Unimed.
2. Bapak Drs. Restu, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Unimed.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. Selaku Ketua di Jurusan
Pend.Geografi
iii
5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M. Pd Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan dan dorongan semangat kepada penulis.
6. Drs. Ali Nurman, M. Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak membimbing penulis selama mengikuti studi di jurusan
Pendidikan Geografi.
7. Bapak Drs. Julismin, M. Pd dan Dra. Elfayetti, MP selaku Dosen Penguji.
8. Bapak dan Ibu Dosen beserta Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Geografi.
9. Bapak Hajat Siagian yang telah banyak membantu pelulis dalam
pengurusan segala Adminisrtasi Akademik yang berhubungan dengan
skripsi ini.
10.Bapak Bapa/Ibu stap Kecamatan Batang Angkola, yang telah banyak
memberi informasi dan bantuan bagi penulis.
11.Teristimewa kepada kedua orang tua yang saya sayangi penulis dan cintai
J. Oppusunggu dan R. Sinaga. Yang selalu segenap jiwa raganya,
memenuhi kebutuhan spiritual dan materialku, membimbing saya saat
terpuruk dan selalu memberikan aku semagat hingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan karyaku segalanya
untukmu sebagaimana dari pengorbananmu merawat dan mendidik saya
Terimakasih buat cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbinganmu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN ...i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 4
B.Penelitian Yang Relevan ... 26
C.Kerangka Berfikir ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A.Lokasi Penelitian ... 31
B.Populasi Dan Sampel ... 31
C.Variabel dan Operasional Defenisi Operasional ... 33
D.Teknik Pengumpulan Data ... 36
E. Teknik Analisa Data ... 37
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 38
A.Keadaan Fisik... 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A.Hasil Penelitian ... 46
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 59
A.Kesimpulan ... 59
B.Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 72
Daftar Tabel
No Uraian Hal
1. Dosis Pemberian Pupuk Majemuk Untuk TBM (Tanaman
Belum Menghasilkan) ... 18
2. Lokasi Penelitian dengan Populasi dan Sampel ... 32
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 42
4. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 47
5. Tingkat Pendidikan Responden ... 48
6. Curah Hujan dan Hari Hujan pada Tiap Bulan Tahun 2008−2009 ... 49
7. Persiapan Lahan Yang Dilakukan Oleh Responden ... 50
8. Jarak Tanam Kakao oleh Responden ... 52
9. Jenis Pupuk Yang di Gunakan Oleh Petani ... 53
10. Intensitas Pemberian Pupuk ... 53
11. Jenis Pestisida yang Digunakan Oleh Petani ... 55
12. Tingkat Produksi Tanaman Kakao di Kecamata Batang Angkola ... 58
13. Sumber Pengetahuan Responden Tentang Budidaya Tanaman Kakao ... 59
Daftar Gambar
No Uraian Hal
1. Kerangka berfikir ... 30
2. Peta kabupaten Tapanuli Selatan ... 39
3. Peta Kecamatan Batang Angkola ... 40
4. Jarak Tanam Kakao Setelah Panen yang Terdapat di Kebun Responden ... 52
5. Buah coklat yang mengalami rusak akibat Penyakit ... 55
6. Buah Coklat Setelah di Panen ... 57
Daftar Lampiran
No Uraian Hal
1. Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Dirinci Menurut
Desa/Kelurahan Tahun 2009 ... 73
2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan
Desa/Keluruhan Tahun 2009 ... 75
3. Luas Panen, rata-rataproduksi pertanaman
menurut jenis tanaman ... 78
4. Tingkat Produksi Tanaman Kakao dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagaian besar penduduknya
bekerja pada bidang sektor pertanian. Sektor pertanian sangat mendukung
perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang, dan
papan bagi segenap penduduk serta penghasil komoditas ekspor nonmigas untuk
menarik devisa. Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia
bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian 63% dari total penduduk
Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Para perancang pembangunan Indonesia pada awal Orde Baru menyadari
benar tentang potensi sektor pertanian tersebut, sehingga pembangunan jangka
panjang dirancang secara bertahap. Pada tahap pertama pembangunan
dititikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri penghasil sarana
pertanian. Pada tahap kedua, pembangunan dititikberatkan pada industri
pengolahan penunjang sektor pertanian (agroindutri) yang selanjutnya secara
bertahap dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam. Rancangan
pembangunan seperti demikian, diharapkan dapat membentuk struktur
perekonomian Indonesia yang serasi dan seimbang juga tangguh dalam
menghadapi gejolak internal dan eksternal.
Era globalisasi yang akan datang memberikan peluang bagi sektor
pertanian untuk berkembang lebih cepat tetapi sekaligus memberikan tantangan
2
kemandirian produk pertanian sedemikian rupa sehingga produk pertanian mampu
bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Berdasarkan kenyataan tersebut, banyak para ahli ekonomi pertanian
Indonesia mendesak agar sektor pertanian berperan kembali sebagai motor
penggerak pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil pertanian yang
masih menjadi tulang punggung yang menopang perekonomian bangsa bahkan
saat Indonesia dilanda krisis moneter sekalipun. Dalam hal ini pembangunan lebih
diarahkan pada perubahan sikap manusia yang mengarah pada peningkatan
kualitas hidup agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan karena
masyarakat dapat bertindak sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dalam bernagai jenis macam jenis pertanian yang dimiliki Indonesia yaitu
salah satunya tanaman kakao. Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas
yang sangat penting bagi kehidupan masayarakat sebagai sumber penghidupan
bagi jutaan petani produsen maupun salah satu bahan penyedap rasa yang sangat
diperlukan untuk produksi makanan dan juga untuk jenis kue-kue dan makanan.
“Tanaman kakao juga merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
memberikan sumbangan devisa bagi Negara sebagai komoditi ekspor. Komoditi
kakao juga diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan tanaman
perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit dan karet” (Siregar, 2005). Penduduk
banyak mengandalkan hasil daripada tanaman kakao untuk bertahan hidup.
Karena kakao tak hanya diusahakan oleh perkebunan milik negara yang luas areal
pertanamannya berkisar hektar namun juga diusahakan oleh rakyat.
Pemerintah Indonesia juga berusaha untuk mempercepat pengembangan
3
mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek sosial ekonomi. Karena selain
sumber devisa bagi Negara, usaha tanaman coklat juga merupakan tempat
tersedianya lapangan lapangan kerja bagi penduduk dan sumber pengahasilan bagi
para petani kakao, terutama di daerah-daerah sentra produksi. (Hatta, 2005)
Kecamatan Batang Angkola potensi pertaniannya yang cukup luas dan
jumlahnya cukup luas dan hasilnya juga cukup besar. Sehingga mata pencaharian
penduduk adalah sektor pertanian. Pertanian coklat merupakan salah satu
pertanian yang menjadi andalan di Kecamatan Batang Angkola disamping padi,
karet, kelapa. “Luas tanaman kakao di Kecamatan ini sekitar 514,00 hektar dan
seluruh pertanian coklat di kecamatan ini di kelola oleh rakyat atau disebut
dengan pertanian rakyat. Namun dengan luas tanaman kakao yang demikian hasil
produksi kakao sangat tidak baik dan hasil produksi kakao tergolong rendah yaitu
sekitar 508,00 ton per hekar dalam satuan tahun” (Kecamatan Batang Angkola
dalam angka 2009). Dengan hasil pertanian tersebut masyarakat Kecamatan
Batang Angkola tergolong dengan hasil pendapatan yang rendah sehingga
masyarakat petani kakao di Kecamatan Batang Angkola masih tergolong juga
dalam masyarakat miskin. Dan hasil pertanian tersebut juga sangat berpengaruh
kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Keberhasilan peningkatan produksi pertanian selain disebabkan oleh
kebijakan pemerintah juga tidak tidak terlepas oleh faktor fisik dan nonfisik.
Faktor fisik meliputi iklim (presifikasi, evaporasi, tekanan udara, angin, radiasi,
matahari, suhu/temperatur,kelembapan), topografi atau ketinggian dan
sebagainya. Sedangkan untuk faktor nonfisik meliputi teknologi pertanian,
4
alat produksi secara lokal, transportasi, pemsaran, dan sebagainya (Prayitno,
1987).
Tidak semua faktor tersebut terdapat pada suatu daerah, akan tetapi
beberapa faktor saja dapat menentukan usaha pertanian yang dapat meningkatkan
produksi dan pendapatan. Namun tidak selamanya juga faktor-faktor tersebut
sebagai pendorong akan tetapi adakalanya sebagai faktor penghambat yang pada
gilirannya mengakibatkan usaha pertanian menjadi kurang berkembang.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk mengankat judul
peneltitian ini “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman
Kakao Di Kecamatan Batang Angkola”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi tanaman kakao adalah faktor fisik dan nonfisik. Faktor fisik meliputi
iklim (presifikasi, evaporasi, tekanan udara, angin, radiasi, matahari,
suhu/temperatur,kelembapan), topografi atau ketinggian dan sebagainya.
Sedangkan untuk faktor nonfisik meliputi teknologi pertanian, pendidikan,
keterampilan, modal, luas lahan tenaga kerja, tersedianya bahan dan alat produksi
secara lokal, transportasi, pemsaran, dan sebagainya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu faktor-faktor produksi tanaman
5
1. Faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi di Kecamatan
Batang Angkola.
2. Faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama & penyakit,
pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman di
Kecamatan Batang Angkola.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan
topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang
Angkola.
2. Bagaimana pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan,
pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan,
pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil),
pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di
Kecamatan Batang Angkola.
E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan)
dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang
6
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan
lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama
& penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan
pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang
Angkola.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian:
1. Sebagai masukan bagi pemerintah bagi daerah dalam merumuskan
pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan pengembangan
tanaman kakao di Kecamatan Batang Angkola.
2. Bagi penulis adalah untuk memperluas dan mengembangkan wawasan
pengetahuan tentang perkebunan kakao di Kecamatan Batang Angkola.
3. Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya terutama dalam sektor
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang deperoleh dalarn pengolahan data maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor fisik yaltu sulitt/temperatur, curah hujan, dan topografi di
Kecamatan Batang Angkola sudah sesuai untuk tanaman kakao.
2. Faktor non fisik dalarn kondisinya di Kecamatan Batang Angkola yaitu
teknik pertanian tidak sesuai dengan proses yang dilakukan oleh petani
kakao dalain persiapan lahan, pemilihan bibit, penanarnan, pemeliharaan
tanaman dalarn hal intensitas pemupukan, pengendalian hama,
pengolahan basil, panen dan pengolahan hasil. Selain ltu juga, dalam
hal pengetahuan tentang pertanian kakao, petani kakao di Kecamatan
Batang Angkola masih tergolong rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian vang deperoleh dalarn pengolahan data
maka saran yang dad peneliti adalah sebagal berikut:
1. Agar hasil produksi lebill meningkat, penguhasa tani kakao mencaril
informasi tentang teknik pertanian kakao yang lebih lengkap.
2. Perlu dilakukan penyuluhan yaitu dari dinas pertanian terhadap pengusaha tani
kakao di Kecamatan Batang Angkola supaya petani lebih tahu dalam
70
Kecamatan Batang Angkola karena itu yang dibutuhkan oleh petani karena
dilihat dari teknik pertanian yang dilkukan selama petani k a k a o
77
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisiais, Yogyakarta
Ahyari. A, 2004. Menajemen Produksi. Edisi kedua, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.
Anomius. 1983. GBHN. Semarang: Aneka Ilmu
Budeiono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis. Edisi Pertama, Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.
---, 2002. Pengantar Ilmu Pengatuhuan Ekonomi No. 1, Cetakan Kedua puluh tiga BPFE, Yogyakarta.
Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hendiarto (2008) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Petani Dengan Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Perkebunan Kakao Rakyat Dan Usaha Untuk Meningkatkan Pendapatannya. Pusat Analisis Kebijakan Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor
Joearan dan Fatrrojan, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta.
Jauhari dan Wirjodirdjo, 2009. Analisis Kebijakan Kakao Nasional Dalam Meningkatkan Perolehan Petani Kakao Dan Peranan Kakao Nasional Pasaran Dunia (Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik). Skripsi. Surabaya: Jurusan Teknik Industri Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kasryno, 2000. Sumberdaya Manusia dan Pengolahan Lahan Pertanian Pedesaan Indonesia, Jurnal FAF, Volume 18 No. 1 dan 2.
Moschen, 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta
Mosher, A.T 1968. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta: C.V Yasaguna
Mubyanto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: LP3ES
78
Nocholson, Walter, 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. Ahli Bahasa oleh IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Erlangga, Yogyakarta.
Reijentjes, P. dkk, 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius, Jakarta.
Siregar, Tumpal. H.S, 2005. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya, Bogor.
Suratiyah, Ken, 1983. Seuntai PengetahuanTentang Usahatani di Indonesia (Bagian satu dan dua). Jakarta: Bina Aksara
Sukirno S., 2006. Makroekonomi, Raja Grafindo Perasada, Jakarta.
Siregar dkk, 2010. Budidaya Coklat, Penebar Swadaya, Jakarta.
Sahara dkk, 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keuntungan Usaha Tani Kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian Pada Balai Pengkaji Teknologi Pertanian (BPTP). Sulawesi Tenggara
Tumanggor, S,. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Coklat. Pasca Sarjana Universitas Negeri Sumatera Utara. Tesis.