• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SE MESTE R I SMA

NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016

Oleh:

Kristiovani Purba NIM 4113121032

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA

NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016

Kristiovani Purba (4113121032)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar fisika siswa selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 orang dan kelas X-MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan ada 2, yaitu tes hasil belajar bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel, dan angket kesulitan belajar siswa yang terdiri dari 6 aspek. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 25,25 dan kelas kontrol 25,00. Kemudian setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 81,63 dan kelas kontrol 69,25. Berdasarkan hasil angket kesulitan belajar, siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika pada aspek membaca grafik (69,6%), menulis kesimpulan (73,1%), memahami materi fisika (71,1%), matematika (75,6%), penyelesaian masalah fisika (67,2%), dan aspek memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran (74,5%). Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung 4,373 sedangkan ttabel dengan α = 0,05 dan dk = 78 adalah 1,994 sehingga thitung > ttabel maka dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016. Adapun saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar lebih mampu dalam membimbing siswa, menguasai kelas dan membuat manajemen waktu untuk praktikum dengan baik.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Ibu Dr. Betty M Turnip, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah serta Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan terkhusus kepada Bapak Drs. P. Simanjuntak, S.Pd, selaku guru Fisika, para siswa-siswa terkhusus kelas X MIA 2 dan X MIA 3 yang telah banyak membantu selama penelitian dilaksanakan.

(5)

v

dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Terimakasih juga penulis ucapkan terkhusus kepada teman, abang dan sekaligus sahabatku Marulitua Siregar, S.Si yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis tetap semangat dalam menjalani perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaikku Dortia Sinaga, Ira K.S Tampubolon, Yenny F. Sihotang, Yunita W.S Sipayung, Mailita S Pulungan, dan seluruh teman seperjuangan mahasiswa Fisika Dik A 2011, teman PPLT SMANSAPAPA, teman kos di Jln Pimpinan No 15B (Dina, Edo, Juheri, Laura, Nelly, Resina, Ridoni, dan Seli), serta teman-teman sekalian yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah membantu, memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan khususnya fisika.

Medan, Februari 2016 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 7

BAB II LANDASAN TEORI 8

2.1. Kerangka teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.3 Kesulitan Belajar 12

2.1.4 Model Pembelajaran 14

2.1.5 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 15 2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing 19

2.1.7 Pembelajaran Konvensional 21

2.2. Kerangka Konseptual 22

2.3. Materi 23

2.4. Penelitian yang Relevan 31

2.5. Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 35

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1 Tes Hasil Belajar 36

(7)

vii

3.7.1 Validasi Isi 38

3.7.2 Validasi Ramalan 38

3.7.3 Reliabilitas Tes 39

3.7.4 Taraf Kesukaran Soal 40

3.7.5 Daya Pembeda 40

3.8. Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 45

4.1.1 Pelaksanaan Pretes 45

4.1.1.1 Uji Normalitas Data Pretes 46 4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes 46

4.1.1.3 Uji Hipotesis Data Pretes 47

4.1.2 Perlakuan 47

4.1.3 Pelaksanaan Postes 49

4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes 50 4.1.3.2 Uji Homogenitas Data Postes 51

4.1.3.3 Uji Hipotesis Data Postes 51

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN 55

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

(8)

DAFTAR TABEL

[image:8.595.88.523.118.576.2]
(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

[image:9.595.87.525.117.580.2]

Halaman

Gambar 2.1. Posisi 23

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 91

Lampiran 3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 100 Lampiran 4 Instrumen Penelitian 126 Lampiran 5 Angket Kesulitan Belajar Siswa 131 Lampiran 6 Tabel Validitas Tes 133 Lampiran 7 Tabel Reliabilitas Tes 134 Lampiran 8 Tabel Taraf Kesukaran 135 Lampiran 9 Tabel Daya Pembeda Tes 136 Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 137 Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 139 Lampiran 12 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 143 Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku 145

Lampiran 15 Uji Normalitas 148

Lampiran 16 Uji Homogenitas 151

Lampiran 17 Pengujian Hipotesis 155 Lampiran 18 Lembar Distribusi Data Angket Kesulitan Belajar 158 Lampiran 19 Penilaian Ranah Psikomotorik 161 Lampiran 20 Penilaian Ranah Afektif 168 Lampiran 21 Daftar Nilai Lembar Kerja Siswa 176

Lampiran 22 Dokumentasi 178

[image:10.595.69.529.115.671.2]
(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu bangsa. Pendidikan harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, pemerintah terus-menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan seoptimal mungkin.

Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain perbaikan dan pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru melalui Pengembangan Profesi Guru yang berlangsung selama 2 semester, pelatihan pembuatan perangkat mengajar, pelatihan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas, seminar nasional/internasional, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah yang ditunjukkan melalui pengadaan laboratorium baru yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Dimana tujuan dari semua usaha itu adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip huku, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus (Mariana, 2009:18). Dalam perkembangannya, sains terbagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan perbedaan bentuk dan cara memandang gejala alam. Diantaranya adalah biologi, fisika, ilmu pengetahuan bumi dan antariksa, dan kimia.

(12)

mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam (Subagya, 2013:7). Ketika belajar fisika, siswa akan dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep, teori, dan hukum-hukum fisika. Siswa juga akan diajarkan untuk bereksperimen di dalam atau di luar laboratorium sebagai proses ilmiah untuk memahami berbagai materi pokok fisika.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam proses kegiatan pembelajaran tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum proses pembelajaran dilakukan.

Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang di motivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Dalam hal ini siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika siswa lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara teoritik. Dengan kata lain, mereka tidak mampu mengaplikasikan teori yang mereka ketahui kedalam kehidupan sehari-hari.

Selama ini hasil belajar fisika hanya tampak dari kemampuan siswa menghafal fakta-fakta, ada siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterima siswa tetapi siswa itu seringkali kurang memahami secara mendalam substansi materinya. Terutama dalam proses pembelajaran eksakta seperti fisika, siswa cenderung menghafal rumus tanpa mengerti konsep dasar.

(13)

3

data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 68 , sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75. Sehingga dapat dikatakan bahwa masih sebagian siswa yang memperoleh nilai yang sesuai dengan KKM. Adapun penyebab dari rendahnya hasil belajar tersebut adalah karena adanya kesulitan belajar siswa dalam aspek membaca grafik, menulis kesimpulan, memahami materi fisika, matematika, penyelesaian masalah fisika, dan memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti melalui pembagian angket kesulitan belajar kepada siswa, terlihat bahwa 60,59% siswa mengalami kesulitan dalam aspek membaca grafik, 57,59% menulis kesimpulan, 64,52% memahami materi fisika, 69,85% matematika, 66,91% penyelesaian masalah fisika , dan 53,43 % memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran. Dari setiap persentase aspek-aspek tersebut terlihat bahwa kemampuan siswa dalam setiap aspek-aspek dapat dikategorikan masih kurang.

Selama ini siswa masih berpendapat bahwa fisika itu sulit karena mereka banyak menemukan persamaan matematik sehingga ia diidentikkan dengan angka dan rumus. Bagi siswa, konsep dan prinsip fisika menjadi sulit dipahami dan dicerna oleh kebanyakan mereka. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar fisika. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai oleh guru fisika di sekolah.

Menurut Rusilowati, A (2007:3) bahwa kesulitan belajar adalah keadaan yang menunjukkan bahwa siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat inteligensi dari individu yang mengalami kesulitan, namun individu tersebut mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan belajar dan dalam tugas-tugas spesifik yang dibutuhkan dalam belajar seperti yang dilakukan dalam pendekatan dan pembelajaran konvensional.

(14)

model yang tepat atau sesuai untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil belajar mengajar yang sudah ditentukan tercapai dengan baik. Salah satu model yang dapat mengatasi hal tersebut adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Menurut Carol C Kuhlthau (2012:11) bahwa inkuiri terbimbing adalah cara berpikir, belajar, dan mengajar yang mengubah budaya sekolah menjadi komunitas penyelidikan kolaboratif. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Ketika menggunakan model pembelajaran ini, guru menyajikan contoh pada siswa, memandu siswa saat siswa berusaha menemukan pola dalam contoh tersebut, dan memberikan kesimpulan ketika siswa telah mampu mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh guru. Model pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan guru. Siswa melakukan penyelidikan, sedangkan guru membimbing mereka kearah yang tepat/benar. Dalam model pembelajaran ini, guru perlu memiliki keterampilan memberikan bimbingan, yakni mendiagnosis kesulitan siswa dan memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.

(15)

5

menggunakan perangkat pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing. Peneliti selanjutnya adalah Sudarmini, dkk. (2015) yang memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dengan menggunakan LKS dan siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika secara konvensional.

Namun ada perbedaan antara peneliti yang sebelumnya dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian yang sebelumnya hanya menganalisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa, sedangkan penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan menganalisis kesulitan belajar fisika siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa masih rendah yaitu rata-rata 68 (belum mencapai KKM 75).

2. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan selalu mengarah kepada perhitungan dan rumus-rumus.

3. Siswa cenderung menghafal rumus tanpa mengerti konsep dasar fisika yang sebenarnya.

4. Kemampuan berpikir siswa masih kurang berkembang karena kurangnya motivasi.

(16)

matematika, penyelesaian masalah fisika, dan memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016.

2. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah kinematika gerak lurus . 4. Hasil belajar siswa pada semester I T.P 2015/2016.

5. Kesulitan belajar siswa. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?

4. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mempelajari fisika? 1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

(17)

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X.

4. Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mempelajari fisika.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan peneliti selanjutnya mengenai hasil penelitian menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi guru dan peneliti selanjutnya untuk pemilihan model pembelajaran.

1.7 Definisi Operasional

 Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah cara berpikir, belajar, dan mengajar yang mengubah budaya sekolah menjadi komunitas penyelidikan kolaboratif (Kuhlthau, 2012:11).

 Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang diukur dan diamati dalam bentuk perubahan kognitif, dan psikomotorik (Winkel dalam Purwanto, 2011:45).

 Kesulitan belajar adalah keadaan yang menunjukkan bahwa siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. (Rusilowati, 2007:3)

(18)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016 adalah 69,25 dengan kategori tuntas.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016 adalah 81,63 dengan kategori tuntas.

3. Ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016.

4. Berdasarkan hasil angket kesulitan belajar yang diperoleh dari pembagian angket kesulitan belajar kepada siswa, siswa masih mengalami kesulitan belajar dalam mempelajari fisika pada aspek membaca grafik (69,6%), menulis kesimpulan (73,1%), memahami materi fisika (71,1%), matematika (75,6%), penyelesaian masalah fisika (67,2%), dan memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran (74,5%).

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya agar mampu membimbing siswa dalam membagi peran dan tugas dalam bekerja kelompok sebelum diadakannya kegiatan praktikum.

(19)

56

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta

Anderson, L.W dan David R. Krathwohl., (2010), Terjemahan. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Revisi Taksonomi Bloom, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Aro, dkk., (2011), Assesment Of Learning Dissabilities, University Of Turku, Turku

Asyhari, Widha Sunarno, dan Sarwanto, (2014), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter, Jurnal Inkuiri, 3: 62-74

Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Balajar, Erlangga, Jakarta

Djamarah, S., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Joyce, B, Weil, M, & Calhoun, E., (2009), Model-Model Pengajaran Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta

Kuhlthau, C., dan Ross J. Todd, (2005), Guided Inquiry. A Framework For Learning School Libraries In 21st Century Schools, Libraries Unlimited, California

Kuhlthau, C., (2007), Guided Inquiry. Learning In The 21st Century, Libraries Unlimited, California

Kuhlthau, C., (2012), Guided Inquiry Design. A Framework For Inquiry In Your School, Libraries Unlimited, California

(20)

Matthew, Bakke M, dan Igharo O Kenneth, (2013), A Study On The Effects Of Guided Inquiry Teaching Method On Students Achievement In Logic. International Researchers, 2: 135-140

Ngalimun, (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Rachman, N.D., Sudarti, dan Bambang Supriadi, (2012), Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach) pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII-B SMP N 3 Rogojampi T.A 2012/2013. Jurnal Pendidikan Fisika, 1: 300-308

Rusilawati, A., (2006), Profil Kesulitan Belajar Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan Siswa SMA di Kota Semarang, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4: 2-3

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sofiani, E., (2011), Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Listrik Dinamis, Skripsi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Subagya, H., dan Insih Wilujeng, (2013), Buku Guru Fisika SMA/MA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta

Sudarmini, Yuyu, Kosim, dan Aos Santoso Hadiwijaya, (2015), Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa Madrasah Aliyah Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), 1: 35-48

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Gambar

Tabel 3.1  Two Group Pretest – Posttest Design Tabel 3.2  Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Gambar 2.1.  Posisi Gambar 2.2  Jarak dan Perpindahan
Tabel Validitas Tes  Tabel Reliabilitas Tes  Lampiran 8     Tabel Taraf Kesukaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan , maka penulis tertarik untuk melakukan pen elitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan menetapkan judul : “ Upaya mengembangkan karakter kemandirian anak di kelompok

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I di SMP Santo

kriteria sedang menjadi sangat aktif.(2) Penerapan pendekatan multirepresentasi yang terintegrasi pada model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti telah melakukan penelitian dan menganalisis bagaimana penerapan desain pembelajaran virtual laboratorium berbasis inkuiri