• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, SIKAP ILMIAH DENGAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA NEGERI SE-KOTA RANTAUPRAPAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, SIKAP ILMIAH DENGAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA NEGERI SE-KOTA RANTAUPRAPAT."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, SIKAP ILMIAH DENGAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

SISWA SMA NEGERI SE-KOTA RANTAUPRAPAT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

JENNY FERAWATY SILITONGA NIM . 8136174017

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Jenny Ferawaty Silitonga. Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan Pada Siswa SMA Negeri se-Kota Rantauprapat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) pengetahuan lingkungan; (2) kemampuan berpikir kritis; (3) sikap Ilmiah; (4) pengetahuan Lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah, secara bersama-sama dengan kepedulian lingkungan pada siswa SMA se-kota Rantauprapat. Besar konstribusi (r) (5) pengetahuan lingkungan; (6) kemampuan berpikir kritis; (7) sikap ilmiah; (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah, secara bersama-sama dengan kepedulian lingkungan. sampel penelitian ini adalah siswa SMA se-kota Rantauprapat kelas XI dengan teknik purposive sampling yaitu diambil 120 orang siswa dari 3 SMA Negeri di kota Rantauprapat. Instrumen penelitian ini berupa tes pengetahuan lingkungan, tes kemampuan berpikir kritis, angket sikap ilmiah, dan angket kepedulian lingkungan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik analisis hipotesis teknik analisis jalur pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan; (1) terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan kepedulian lingkungan (r = 0,662, P = 0,00); (2) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kepedulian lingkungan (r = 0,606 , P = 0,00 ); (3) terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ilmiah dengan kepedulian lingkungan (r = 0,705, P =.0,00); (4) terdapat hubungan pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah, secara bersama-sama dengan kepedullian lingkungan (r = 0,822, P = 0,00). (5) pengetahuan lingkungan berkonstribusi sebesar (koefisien determinan 43%) (6); kemampuan berikir kritis berkonstribusi sebesar (koefisien determinan 36%); (7) sikap ilmiah berkonstribusi sebesar (koefisien determinan 49%); (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah, secara bersama-sama berkonstribusi sebesar (koefisien determinan 67%) dengan kepedulian lingkungan.

(6)

ii ABSTRACT

Jenny Ferawaty Silitonga. Relationship between Environmental Knowkedge, Critical Thinking Skill and Scientific Sains to Environmental Awareness of High School Student In Rantauprapat Thesis. Graduate program of UNIMED Medan. 2016

This study to determine the relationship between: (1) knowledge of the environment; (2) the ability to think critically; (3) attitude; (4) environmental knowledge, Scientific Sains passage and critical thinking skills together with an Environmental awareness. Large contribution (r) (5). Knowledge of the enviroment; (6) the ability to thik criticalty; (7) Scientific Sains; (8) environmental knowledge,critical thinking skills and attitudes together with environmental awarreness. The sample of this study is the high school students of class XI Rantauprapat with purposive sampling technique that take 120 from 3 high schools and private land in Rantauprapat. This research instruments such as environmental knowledge test, a test of critical thinking skills, Scientific Sains quetionsnnaires and questionnaires environmental awareness. This research method is descriptive analysis techniques hypothesis path analysis techiques to a significant α = 0.05. the results showed; (1) there is a significan relationship between environmental knowledge with environmental awareness ( r = 0.662, P = 0.00); (2) there is a siqnifican relationship between critical thinking skilss with environmental awareness (r = 0.606, P = 0.00); (3) there is a significan relantionship between attitudes to environmental awareness ( r = 0.705, P = 0.00);

(4) there ia a significan relantionship between environmental awareness (r = 0.822, P = 0.00). (5) knowledge of the environmental accounted for (determinant coefficent 43%); (6) the ability to think critically accouted for (deterninant coefficent 36%), (7) Scientific Sains accounted for determinant coefficien 49%) to environmental awareness, and environmental knowledge, critical thinking skills and Scientific Sains together accounted for (determinant coefficient 67%) to environmental awareness.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat yang diberikan Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah memberikan kesempatan sehingga tesis ini dapat diselesaikan pada

waktunya. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar

Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi pada Sekolah PascaSarjana

Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada Dr. Fauziyah Harahap M.Sc dan Dr. H.Hasruddin, M.Pd sebagai

dosen pembimbing I dan II yang dengan keluasan dan kedalaman ilmunya

masing-masing telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini baik dari segi

teori, penulisan maupun metodologinya, serta ungkapan terima kasih kepada seluruh

dosen yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya selama penulis menempuh

pendidikan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala SMA Negeri 2 Rantau

Utara, SMA Negeri 1 Rantau Selatan, SMA Negeri 2 Rantau Selatan seluruh guru dan

staf serta siswa/i yang telah bekerjasama selama penulis melakukan penelitian. Ucapan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang tercinta kedua orangtua,

ayahanda Darlin Silitonga, ibunda Dermina Banjarnahor serta abang saya Abdul

Silitonga, daan adik Christopel Silitonga segala perhatian, bimbingan dan doa yang

selalu menyertai perjalanan hidup penulis. Terima kasih juga diucapkan kepada

(8)

iv

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu didalam pengerjaan tesis ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga. Semoga semua bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang

lebih baik dari Tuhan.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Abstrak ... ii

Kata Penghantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Masalah ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengetahuan Lingkungan Hidup ... 8

2.1.2 Kemampuan Berpikir Kritis ... 11

2.1.3 Sikap Ilmiah ... 18

2.1.4 Kepedulian Lingkungan ... 21

2.2 Penelitian yang Relevan ... 27

2.3 Kerangka Berpikir ... 28

2.3.1 Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan Kepedulian Lingkungan ... 29

2.3.2 Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kepedulian Lingkungan ... 30

2.3.3 Hubungan Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan ... 31

2.4 Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITAN ... 33

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Peneltian ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.1 Sampel ... 33

3.3 Variabel Penelitian ... 33

3.3.1 Variabel Bebas ... 33

3.3.2 Variabel Terikat ... 34

3.4 Desain Penelitian ... 34

3.5 Definisi Operasional... 35

3.6 Prosedur Penelitian... 36

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37

(10)

vi

3.7.2 Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 38

3.7.3 Angket Sikap Ilmiah ... 39

3.7.4 Angket Kepedulian Lingkungan ... 41

3.8 Uji Instrumen Penelitian ... 42

3.8.1 Validitas Tes... 42

3.8.2 Reliabilitas Tes ... 43

3.8.3 Tingkat Kesukaran ... 43

3.8.4 Daya Pembeda Tes ... 45

3.9 Teknik Analisi Data ... 46

3.9.1 Uji Prasyarat ... 46

3.9.1.1 Uji Normalitas Data ... 46

3.9.1.2 Uji Homogenitas Data ... 47

3.9.1.2 Uji Liniearitas Data ... 47

3.9.2 Teknik Korelasi ... 47

3.9.2.1 Uji Analisis Regresi Sederhana dan Ganda ... 49

3.9.2.2 Uji Analisis Jalur ... 49

3.9.3 Hipotesis statistik ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan Letak ... 52

4.1.1.1 Deskripsi Hasil Tes Pengetahuan Lingkungan ... 52

4.1.1.2 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 53

4.1.1.3 Deskripsi Hasil Sikap Ilmiah ... 53

4.1.1.4 Deskripsi Hasil Kepedulian Lingkungan ... 54

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitan ... 56

4.2 Analisis Data ... 56

4.2.1 Uji Prasyarat Analisis ... 56

4.2.2 Pengujian Hipotesis ... 56

4.2.2.1 Hubungan Pengetahuan Lingkungan ... 57

dengan Kepedulian Lingkungan 4.2.2.2 Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis ... 58

dengan Kepedulian Lingkungan 4.2.2.3 Hubungan Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan ... 59

4.2.2.1 Hubungan Pengetahuan Lingkungan Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan ... 60

4.2.3 Hasil Uji Analisis Jalur ... 62

4.3 Pembahasan ... 63

4.3.1 Pengetahuan Lingkungan Siswa ... 63

terhadap Kepedulian Lingkungan 4.3.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 66

Terhadap Kepedulian Lingkungan 4.3.3 Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Kepedulian Lingkungan ... 67

4.3.4 Hubungan Pengetahuan Lingkungan ... 71

(11)

vii

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI SARAN

5.1 Simpulan ... 75

5.2 Implikasi ... 75

5.3 Saran ... 76

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Unsur-Unsur Kemampuan Berpikir Kritis ... 13

Tabel 3.1 Sebaran Sampel ... 33

Tabel 3.2 Konversi Nilai Pengetahuan Lingkungan ... 37

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Pengetahuan Lingkungan ... 37

Tabel 3.4 Konversi Kemampuan Berfikir Kritis ... 38

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Berfikir Kritis ... 39

Tabel 3.6 Konversi Nilai Sikap Ilmiah ... 40

Tabel 3.7 Kisi- Kisi Sikap Ilmiah ... 41

Tabel 3.8 Konversi Nilai Kepedulian Lingkungan ... 41

Tabel 3.9 Kisi–Kisi Angket Kepedulian Lingkungan ... 42

Tabel 3.10 Ringkasan Perhitungan Validasi dan Reliabilitas ... 44

Tabel 3.11 Ringkasan Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Beda Tes Pengetahuan Lingkungan dan Berpikir Kritis ... 45

Tabel 3.12 Interpertasi Koefisien Korelasi ... 48

(13)

ix

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Desain Peneltian ... 34

Gambar 4.1 Grafik Pengetahuan Lingkungan Berdasarkan Letak... 52

Gambar 4.2 Grafik Kemampuan Berpikir Kritis... 53

Gambar 4.3 Grafik Sikap Ilmiah ... 54

Gambar 4.4 Grafik Kepedulian Lingkungan ... 55

Gambar 4.5 Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan Kepedulian Lingkungan ... 58

Gambar 4.6 Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kepedulian Lingkungan ... 59

Gambar 4.7 Hubungan Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan ... 60

Gambar 4.8 Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dengan Kepedulian Lingkungan ... 61

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Test Pengetahuan Lingkungan ... 79

Lampiran 2 Test Kemampuan Berpikir Kritis ... 83

Lampiran 3 Angket Sikap Ilmiah ... 89

Lampiran 4 Angket Kepedulian Lingkungan ... 91

Lampiran 5 Uji Validasi Instrumen Pengetahuan Lingkungan ... 93

Lampiran 6 Uji Validasi Instrumen Berpikir Kritis ... 94

Lampiran 7 Uji Validasi Instrumen Sikap Ilmiah ... 95

Lampiran 8 Uji Validasi Instrumen Kepedulian Lingkungan ... 96

Lampiran 9 Data Uji Validasi Empiris Tes Soal Pengetahuan Lingkungan ... 97

Lampiran 10 Data Uji Validasi Empiris Tes Soal Kemampuan Berpikir Kritis ... 98

Lampiran 11 Data Uji Validasi Empiris Sikap Ilmiah ... 99

Lampiran 12 Data Uji Validasi Empiris Kepedulian Lingkungan ... 100

Lampiran 13 Hasil Uji Reliabilitas ... 101

Lampiran 14 Uji Tingkat Kesukaran Tes ... 102

Lampiran 15 Hasil Uji Daya Beda ... 105

Lampiran 16 Deskriptif Data Penelitian ... 107

Lampiran 17 Deskriptif Nilai Sekolah Bedasarkan Lokasi... 108

Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas Data ... 111

Lampiran 19 Hasil Uji Homogenitas Data ... 112

Lampiran 20 Hasil Uji Linearitas Data ... 113

Lampiran 21 Korelasi Pengetahuan Lingkungan (X1), Kemampuan Berpikir Kritis (X2), Sikap Ilmiah (X3), dengan Kepedulian Lingkungan. ... 114

Lampiran 22 Regresi Pengetahuan Lingkungan (X1), Kemampuan Berpikir Kritis (X2), Sikap Ilmiah (X3), Secara bersama-sama dengan Kepedulian Lingkungan. ... 115

Lampiran 23 Data Nilai Masing-Masing SMA Se-Kota Rantauprapat ... 116

Lampiran 24 Distribusi Pengkategorian Skor Seluruh Data ... 119

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk merubah perilaku dan

sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai

lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup

mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan pengelolaan

pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

Pendidikan lingkungan memiliki peran yang penting dalam mempersiapkan

manusia untuk dapat memecahkan masalah lingkungan, yang merupakan salah

satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Oleh karena itu pendidikan

lingkungan harus disampaikan secara intensif dan konferhensif melalui jenjang

pendidikan baik formal maupun informal (Joomla, 2004). Karena kepedulian

terhadap lingkungan adalah usaha melibatkan setiap warga negara dalam

menumbuhkan dan membina untuk melestarikan lingkungan, berdasarkan tata

nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan filsafat hidup secara damai dengan

alam lingkungannya.

Kepedulian terhadap lingkungan dipengaruhi oleh pengetahuan lingkungan,

hal ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang benar dalam menjaga kelestarian

alam serta memecahkan masalah lingkungan yang dihadapinya. Kurangnya

pengetahuan dan pemahaman lingkungan pada siswa dapat menghambat

kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah serta kepedulian lingkungan, hasil

(16)

2

antara pengetahuan lingkungan dengan kepedulian terhadap lingkungan pada

siswa di beberapa SMA di Bekasi.

Siswa sebagai salah satu subjek pendidikan memiliki peran dalam menjaga,

melestarikan dan memecahkan masalah lingkungan. Oleh karena itu siswa harus

dididik untuk mengetahui, menyadari, dan menyakini akan adanya

keterbatasan-keterbatasan alam yang memberikan kehidupan di bumi ini, dengan adanya

pendidikan ini memberikan dampak pada bertambahnya pengetahuan dan

keterampilan serta akan menolong dalam pembentukan sikap dan perilaku yang

positif. Meskipun siswa sudah memiliki pengetahuan lingkungan yang baik tetapi

masih terjadi penyimpangan perilaku yang menjadikan siswa kurang peduli

terhadap lingkungan hal ini dapat disebabkan siswa tidak terlatih dalam

monitoring (pemantauan diri) pada tahap proses metakognitif siswa. Pada tahap

monitoring terjadi proses bagaimana mengatur aktivitas kognitifnya secara afektif

dan aktivitas racangan yang akan dikerjakan.

Widianti (2007) menyatakan bahwa di negara-negara (termasuk Indonesia)

masih banyak remaja (bahkan dewasa) yang tidak mampu mencapai tahap

perkembangan kognitif opresional formal (berpikir tingkat tinggi). Menurut

(Liliasari, 2011) menyatakan kemampuan berpikir merupakan dasar dari

kemampuan berpikir kritis. Remaja harusnya sudah mencapai tahap pemikiran

berpikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik

pada saat mereka lulus Sekolah Menengah Atas. Tetapi kenyataannya sebagian

remaja masih tertinggal pada tahap perkembangan sebelumnya, yaitu oprerasional

konkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana dan belum

(17)

3

memiliki sikap peduli lingkungan yang rendah, terlihat dari sikap siswa yang tidak

menjaga kebersihan kelasnya. Siswa sering menggunakan kertas secara

berlebihan, membuang sampah plastik bekas makanan dibawah meja dan kursi

dan tidak merawat tanaman yang ada disekitar kelas, tanaman yang ada hanya

dijadikan hiasan. Siswa seakan tidak peduli dengan tanaman yang ada disekitar

kelas

Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini, baik dari lingkungan

global sebagian besar bersumber dari perilaku manusia, sikap kepedulian

lingkungan merupakan sebagian dari sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA

(Winarmi, 2012). Sikap ilmiah dalam pembelajaran biologi diarahkan pada sikap

peduli lingkungan karena materi biologi tidak dapat dipisahkan dari lingkungan.

Siswa yang memilki sikap ilmiah yang baik senantiasa peduli terhadap

lingkungannya dan selalu berusaha agar yang dilakukannya membawa dampak

yang positif bagi lingkungan, semua usaha yang dilakukan untuk melestarikan

lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Kurangnya sikap rasa ingin

ingin tahu siswa pada lingkungan serta kurangnya kemampuan siswa dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh mengakibatkan kurangnya

kepekaan anak dan rasa cinta terhadap lingkungan

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini berakar pada kesalahan perilaku

manusia yaitu dari cara sudut pandang hubungan manusia dengan alam. Menurut

catatan Kementerian Kehutanan tahun 2004, kerusakan hutan dan lahan mencapai

43 juta Ha, yang merupakan loncatan 2 kali lipat dari 22,5 juta ha 1999/2000, laju

(18)

4

Persoalan yang sama dihadapi Pemerintah kota Rantauprapat, beberapa tahun

terakhir akibat terjadi konversi lahan berubah menjadi petani kebun kelapa sawit.

Alih fungsi lahan akan mengakibatkan kerugian ekologis bagi sawah disekitar,

antara lain hilangnya hamparan efektif untuk menampung kelebihan air yang bisa

membantu mengurangi banjir, serta menganggu keseimbangan alam. Data

memperlihatkan pada tahun 2003-2007 penurunan lahan pertanian sebanyak

23.206 ha, dan data juga menunjukkan pada tahun yang sama pada lahan

perkebunan sawit mengalami peningkatan sebanyak 76.835.

Masalah lingkungan tidak hanya pada pembukaan lahan nyatanya masih

banyak pula hal lain yang mengakibatkan kerusakan pada lingkungan seperti

halnya banyaknya kendaraan yang mengakibatkan polusi udara dan pembuangan

sampah sembarangan. Data menyebutkan dalam sehari petugas mengumpulkan 24

ton sampah yang diangkut dari beberapa kecamatan, tidak terkendalinya sampah

yang terdapat dipinggiran kota dan kebiasaan masyarakat yang selalu buang

sampah di sungai, hal ini menyebabkan masih banyaknya sampah yang

berserakan, oleh karena itu krisis lingkungan hidup hanya dapat diatasi dengan

melakukan perubahan fundamental pada cara pandang dan perilaku manusia

(Keraf, 2010). Perubahan tersebut dapat dilakukan melalui penanaman

pemahaman, moral dan etika mengenai lingkungan salah satunya dalam

mewujudkan hal tersebut adalah melalui jalur pendidikan (Dewi, 2009).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah di atas, dapat

diidentifikasi beberapa permasalah diantaranya:

(19)

5

2. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam upaya memecahkan

masalah lingkungan.

3. Kurangnya sikap ilmiah terhadap kepedulian lingkungan.

4. Kurangnya kepedulian lingkungan pada siswa SMA Negeri Sekota

Rantauprapat

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah hubungan pengetahuan, kemampuan

berfikir kritis, sikap ilmiah siswa terhadap perilaku kepedulian lingkungan siswa

SMA Negeri Sekota Rantauprapat Tahun 2015. Mengingat luasnya ruang lingkup

penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada: tingkat pengetahuan lingkungan,

berfikir kritis, dan sikap ilmiah dan kepedulian lingkungan yang dibatasi pada

kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Se-Kota Rantauprapat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan pengetahuan dengan kepedulian lingkungan pada

siswa kelas X SMA Negeri Se-Kota Rantauprapat?

2. Apakah terdapat hubungan kemampuan bepikir kritis dengan kepedulian

lingkungan pada siswa SMA Negeri Se-Kota Rantauprapat?

3. Apakah terdapat hubungan sikap ilmiah dengan kepedulian lingkungan pada

siswa SMA Negeri Se- Kota Rantauprapat?

4. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, berpikir kritis dan

sikap ilmiah secara bersama-sama dengan kepedulian lingkungan siswa SMA

(20)

6

5. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan dengan kepedulian lingkungan

siswa SMA Negeri Sekota Rantauprapat?

6. Seberapa besar kontribusi berpikir kritis dengan kepedulian lingkungan siswa

SMA Negeri Sekota Rantauprapat?

7. Seberapa besar kontribusi sikap ilmiah kepedulian lingkungan siswa SMA

Negeri Se- Kota Rantauprapat?

8. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis

dan sikap ilmiah terhadap kepedulian lingkungan siswa SMA Negeri Se Kota

Rantauprapat?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan

informasi tentang:

1. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepedulian lingkungan pada

siswa SMA Negeri Sekota Rantauprapat.

2 Hubungan kemampuan bepikir kritis dengan kepedulian lingkungan pada

siswa SMA Negeri Sekota Rantauprapat.

3 Hubungan sikap ilmiah dengan kepedulian lingkungan pada siswa SMA

Negeri Sekota Rantauprapat.

4 Hubungan antara tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan sikap

ilmiah secara bersama-sama dengan perilaku perduli lingkungan siswa SMA

Negeri Sekota Rantauprapat.

5 Kontribusi tingkat pengetahuan dengan kepedulian lingkungan pada siswa

(21)

7

6 Kontribusi berpikir kritis dengan kepedulian lingkungan pada siswa SMA

Negeri Sekota Rantauprapat.

7 Kontribusi sikap ilmiah dengan kepedulian lingkungan pada siswa SMA

Negeri Sekota Rantauprapat.

8 Konstribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dengan

kepedulian lingkungan siswa SMA Negeri Sekota Rantauprapat.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada tenaga pendidik

yang secara khusus pada guru bidang studi Biologi, lembaga pemerintah maupun

swasta yang berkaitan dengan lingkungan, dan bagi seluruh pembaca baik yang

bersifat teoritis maupun praktis.

Manfaat teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi

sumbangan pemikiran dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang

lingkungan hidup. Berfikir kritis dalam upaya memecahkan masalah lingkungan

jangka panjang, sedangkan pada sikap ilmiah terhadap lingkungan meliputi sikap

disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama yang dapat mendukung perilaku perduli

lingkungan. Manfaat praktis hasil penelitian ini diharapkan memberi masukkan

bagi stakeholder sekolah dan pemerintah untuk menciptakan kondisi yang baik

agar pendidikan formal menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran masyarakat,

sehinggga lembaga pendidikan dapat turut bertanggung jawab dalam upaya

(22)

75

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil

beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan

dengan kepedulian lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori

cukup.

2. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan berpikir kritis

dengan kepedulian lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori

cukup.

3. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara sikap ilmiah dengan

kepedulian lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup.

4. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan,

kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah secara bersama-sama dengan

kepedulian lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup.

5. Pengetahuan lingkungan berkonstribusi terhadap kepedulian lingkungan

6. Kemampuan berpikir kritis berkonstribusi terhadap kepedulian lingkungan

7. Sikap ilmiah berkonstribusi terhadap kepedulian lingkungan

8. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah secara

bersama-sama terhadap kepedulian lingkungan.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan

ditemukan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi

(23)

76

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan memberikan

konstribusi terhadap kepedulian lingkungan sebesar 43 %. Kemampuan berpikir

kritis memberikan konstribusi terhadap kepedulian lingkungan sebesar 36 %.

Sikap ilmiah memberikan konstribusi terhadap kepedulian lingkungan sebesar

49%. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah, secara

bersama-sama terhadap kpedulian lingkungan memberikan konstribusi kepedulian

lingkungan sebesar 67%.

Peneliti menemukan indikasi bahwa belum adanya sekolah yang mempunyai

mata pelajaran khusus atau muatan lokal tentang pengetahuan lingkungan.

pengethuan lingkungan yang didapat hanya sedikit terbatas pada beberapa materi

dalam beberapa mata pelajaran seperti pelajaran biologi, serta kegiatan ekstra

kulikuler.

Berdasarkan hasil penelitian, sehingga diperlukannya upaya-upaya untuk

meningkatkan kepedulian lingkungan para siswa, diantaranya adalah dengan

masing-masing sekolah membuat muatan lokal tentang pendidikan pengetahuan

lingkungan, mengintegrasikan pendidikan pengetahuan lingkungan pada materi

pembelajaran dikelas. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan

cara mengikut sertakan siswa pada diskusi tentang pengetahuan lingkungan,

mengikuti seminar, lomba kebersihan lingkungan.

5.3 Saran

Berdasarkan temuan penelitian dan implikasi maka disarankan:

1. Kepada siswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan

berpikir krtis, sikap ilmiah, tentang lingkungan dan diharpkan siswa dapat

membuka diri dalam beridikusi mengenai masalah lingkungan kepada guru

(24)

77

tidak hanya meningkatkan pengetahuan tetapi juga dapat bertanggung jawab

terhadap alam sekitarnya.

2. Kepada pihak sekolah agar memasukkan mata pelajaran muatan lokal tentang

pengetahuan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian siswa se-kota

Rantaprapat.

3. Kepada para guru agar mengintegrasikan pengetahuan lingkungan hidup

kedalam mata pelajaran yang diajarkan.

4. Pengetahuan lingkungan sangat penting diketahui oleh semua pihak bukan

saja siswa, tetapi guru, pejabat, petani, dan semua lapisan masyarakat yang

(25)

77

DAFTAR PUSTAKA

Adyana, G.P. 2009. Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berfikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala,1(001),

(http://putradayana-ptk) diakses 1 Februari 2015.

Ahmad, M. 2012, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Contextual Teaching and Leaarning (CTL) dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Tema Polusi Udara, UNNES, Semarang.

Allen, R. R. Feezel, J.D. dan Kauffie, F. J.(1967). A.Taxonomy of Concepts and

Critical Abilitis Related to the Evalution of Verbal Arguments. Wisconsin Research and Development Center for Cognitif Learning Occasional Paper No.9. Madision, WI : University of Wiconsin.

Anwar, H. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi,2(5):100-110.

Angkat, A. 2013. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa Tentang Ekologi di SMK Negari

Penangalan Kota Subulusalam. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara.

Ballin, S. 1999, Education, Knowledge and Critical Thinking in Education,

Knowledge and Truth, ed. D. Carr London. Routledge.

Barlia, L. 2008. Teori Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar.

Subang: Royan Press.

Buhaerah. 2012. Model Pembelajaran Yang Efektif Yang Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis ( Suatu Persepsi Guru ), Parepare 2(2).

Brosdahl, D.J.C and J.M. Carpenter. 2010. Consumer Knowledge of the

Environmental Impacts of Textile and Apparel Production, Concern for the Environment, and Environmentally Frendly Consumption Behavior. JTATM, 6 (4), 1–9.

Cazier, J 2010. Fousstreling Crittical Thinking United States Mulitary Academy.

Teaching Sociologi Jurnal. 3(4): 485-498.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003. Jakarta. Depdiknas.

De Bono, E 1976Teaching Thingking. London : Tempel Smith 1983. The Direct

(26)

78

Dewi, 2009. Studi Kasus Pengetahuan dan Kepedulian Terhadap Lingkungan

Hidup. Majalah Kedokteran Damianus 8 (2): 115-124.

Fakruddin, E, dan Syahril. 2005. Sikap Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer Melalui Model Kooperatif Tipe Tipe

STAD Pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Bangkinang Barar. Jurnal

Geliga Sains 4(1):18-22.

Fisher , A.2009. Berfikir Kritis Sebuah Penghantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fryxell, G. and C. Lo. 2003 The Influence Of Environmental Knowledge and Values On Managerial Behaviors On Behalf Of The Environment: An Empirical Examination Of Managers In China. Journal of Business Ethics, 46: 45-59.

Harfina. 2014 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan dan Kepedulian

Lingkungan Siswa Terhadap Ekosistem Mangrove. Tesis. Sekolah

Pascasarjana. Universitas Negeri Medan.

Hasnudin. 2011. Hubungan Antara Hasil Belajar IPA dengan Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Alam Sekitar pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup. Skripsi. Jakarta: Univeristas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Http: // Indoprogress.com. Diakses 12 Januari 2014.

Http:// Aeknabara.wordpress.com. Diakses 30 Januari 2014.

Jung, C.G. 2010. Ecological Intelligence. http://jugianwork.workpress.com

Kemendiknas. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran

Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Kuswana,W. 2012. Taksonomi Kognitif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maulana. 2008. Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar. No 10.

Miranda, Yula.2010. Dampak Pembelajaran Metakognitif Dengan Strategi Kognitif Terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Mata

Pelajaran Biologi di SMA Negeri Palangkaraya. Jurnal Penelitian

Kependidikan.TH.20 No.2.

Muchlas Samani (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

M.T. Zen (1982). Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Gramedia.

(27)

79

Nindiasari, H. 2004. Pembelajaran Metakognitif untuk meningkatkan Pemahaman

dan Koneksi Matematika Siswa SMU Ditinjau dari Perkembangan Kognisi Siswa. Tesis. PPS Bandung.

Ningsih, S 2008, Psikologi Umum 2 Bab 1 Sikap (ATTITUDE) http//: Psikologi.

Umum Ningsih Org. html.

Nurwahyunani. 2001. Kontribusi Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan dalam Menggali Karya Lokal Unggul Melalui Recyle Limbah Organik. Universitas PGRI Semarang.

Paul, R. And Elder, L ( 2001) Critical Thinking : Tolls for Taking Charge of your

Learning and your life. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Pratomo, S. 2009. Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH) di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No. 11, 2009: 8-15. Bandung. Respository UPI. EDU. Diakses Januari 2015.

Priadi, M.A, 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Mod n

el Problem Based Learning Melalui Metode Eksperimen Labortaorium dan Lapangan Ditinjau dari Keberagaman Kemampuan Berfikir Analitis dan

Sikap Peduli Lingkungan. Tesis Program. Pascasarjana. UNS.

Priyanto, Y. 2013. Pendidikan Berperspektif Lingkungan Menuju Pembangunan

Berkelanjutan. Jurnal Wacana 16(1):41-51.

Purwanto, H. 1975. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC.

Restanti, R. 2012. Pembelajaran Biologi Dengan Pendekatan CTL Melalui Model Formal dan Informal Hands On Activities Ditinjau dari Kreativitas Siswa

dan Sikap Peduli Lingkungan. Tesis. UNS.

Santoso. A. H. 2013. Penerapan Model Science Technology Society Melalui Eksperimen Lapangan dan Eksperimen Laboratorium Ditinjau Dari Sikap

Peduli Lingkungan dan Ektivitas Verbal Siswa. Jurnal Inkuri.2( 3) 2013

(204-215).

Sirait, N.F. 2012 Hubungan Tingkat Pengetahuan Lingkungan dalam Kemampuan Berfikir Kritis Terhadap Perilaku Mencintai Lingkungan Siswa SMA

Negeri Sekota Medan Tahun 2012. Tesis. Medan. Sekolah Pascasarjana.

Universitas Negeri Medan.

Siregar, T.J. 2010. Kepedulian Masyarakat dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan

Pemukiman Kumuh Di Kelurahan Matahalasan Kota Tanjungbalai. Tesis

Magister Teknik Penmbangunan Wilayah dan Kota-Universitas Diponegoro. Semarang.

(28)

80

Sekota Sibolga. Tesis. Medan. Sekolah Pascasarjana. Universitas Negeri

Medan.

Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insani Madani.

Turnip, Z. 2003. Hubungan Kinerja Guru dengan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa Peduli Lingkungan Hidup Pada Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMK Kota Medan.

Ulum, B (2007). Sikap Ilmiah. http:blogbahrul.Wordpress.com/2007/11/28. Sikap ilmiah. Diakses pada 15 Oktober 2015.

Unesco. 2012. Education for Sustainable Development “Sourcebook”. Paris: United Nations Educational Scientific and Cultural Organisation. Hal. 33-34.

Thompson.S.C, Cagnon dan Barton. M.A, 1994, Ecosentric dan Antrhoposentric

attitude toward environment, Jurnal of Environment Psychology 14,

149-157.

Widiyanta, A. 2006 Sikap Terhadap Lingkungan dan Relegiusitas. Jurnal

Fisikologia, 2 (1); 86-95 Desember. Medan ; Universitas Sumatera Utara.

Winarti, Endang, W. 2009. Mengajar IPA Secara Bermakna. Bengkulu.

Pernerbit: Unib Press.

Yuslina. 2013. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Sikap Serta Perilaku Mahasiswa FKIP USU Terhadap Kesadaran Dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup Di Kota Medan. Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.

Zusje, Warouw, W.M. 2010. Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Metakognitif

Gambar

Gambar 3.1 Skema Desain Peneltian ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep gerak siswa SMP serta korelasi antara kemempuan berpikir kritis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, dan hubungan hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis siswa tentang polusi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Inkuiri Terbimbing dan POE, sikap ilmiah, kemampuan berpikir kritis siswa, dan interaksinya

Sesuai dengan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa melalui pembelajaran

dengan sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor. sikap ilmiah dan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui validitas isi instrumen kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD; (2) mengetahui reliabilitas

Hasil analisis menunjukkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada kemmampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah antara kelompok mahasiswa yang belajar dengan

Penelitian yang dikembangkan ialah pengembangan Lembar Kegiatan Siswa pada materi perubahan lingkungan untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis yang bertujuan