• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

SYAFRITA RIDHA GINTING 090503084

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2014 Yang membuat pernyataan

(3)

ABSTRAK

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh risiko kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2013.

Sampel Penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 13 (tiga belas) perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua variabel independen yaitu risiko kredit dan tingkat likuiditas, sedangkan variabel dependen yaitu profitabilitas. Rasio risiko kredit menggunakan Non Performing Loans dan rasio tingkat likuiditas menggunakan Loan to Deposit Ratio, sedangkan rasio profitabilitas menggunakan Return On Assets.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Selain itu uji hipotesis yang dipakai adalah uji t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta uji F-statistik untuk menguji keberartian secara bersama-sama dengan level signifikansi 5%. Uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi juga digunakan dalam penelitian ini. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial risiko kredit berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan tingkat likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan secara simultan risiko kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.

Kata kunci : Non Performing Loans(NPL), Loans to Deposit Ratio(LDR),

(4)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CREDIT RISK AND THE LEVEL OF LIQUIDITY TO THE PROFITABILITY OF THE BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIA

STOCK EXCHANGE

The purpose of this study was to investigate the effect of credit risk and the level of liquidity to the profitability of the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.

This research is classified as causal research and replication of former researches which the population of this research are banking firms on BEI during the period of 2010 to 2013.

The samples were taken with purposive sampling where there are 13 (thirteen) companies that meet the criteria for sample selection. The data used are secondary data obtained from the website of the Indonesian Stock Exchange Capital Market Directory 2010-2013. The variables used in this research consists of two independent variables such as credit risk and the level of liquidity, while the dependent variable is profitability. Credit risk using the ratio of Non Performing Loans and liquidity levels are used Loan to Deposit Ratio, while profitability ratios used in Return on Assets.

The analysis technique used in this research is multiple linear regression to obtain a comprehensive picture of the relationship between variables that one with the other variables. In addition, the hypothesis test used was the t-test statistic for testing the partial regression coefficient and test F-statistic for testing significance together with the significance level of 5%. Classic assumption test covering normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, and the autocorrelation test is also used in this research. Testing was performed with program SPSS 17.0.

From this research can be concluded that partial credit risk have negative significant effect on profitability and liquidity have no significant effect on profitability. While simultaneously influence the credit risk and liquidity levels have a positive significant effect on profitability.

Keywords: Non Performing Loans(NPL), Loans to Deposit Ratio(LDR),

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta karunia yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia“ sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari adanya doa, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya dari kedua orang tua yang senantiasa ada di sisi penulis, penulis merasa sangat berterimakasih sebesar – besarnya atas doa dan dukungannya sehingga penulisan skripsi ini dapat terwujud. Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapaselaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(6)

4. Ibu banyak memberikan bimbingan, waktu, masukan, dan dorongan bagi penulis.

5. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Akdan

selaku dosen penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis.

6. Saudara - saudara saya Amrikahfi Ginting, Febi Syafitrah Ginting, Syafrina Ginting, dan Emir Guranta Ginting yang telah memberikan doa dan semangat selama proses penyusunan skripsi. Begitu juga dengan teman, sahabat, keluarga, dan saudara- saudara saya Vinatri Gustina, Rahjati Danu Putri, Fitri Apriyani, Rosfaliza Novia, Fitria Dwi Wulandari, dan Netty Suryani. Terima kasih banyak atas dukungan, semangat, canda tawa dan bantuan yang diberikan hingga penulis dapat merampungkan skripsi ini. Penulis begitu bersyukur memiliki kalian semua hingga saat ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Medan, Desember 2014 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah... 5

1.3. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Teoritis ... 7

2.1.1 Bank ... 7

2.1.1.1 Pengertian Bank ... 7

2.1.1.2 Jenis-jenis Bank ... 8

2.1.2 Kredit... 10

2.1.2.1 Pengertian Kredit ... 10

2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Kredit ... 10

2.1.3 Risiko Kredit ... 11

2.1.4 Likuiditas ... 13

2.1.5 Profitabilitas ... 15

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 19

2.4 Hipotesis Penelitian ... 20

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.6 Metode Analisis Data ... 28

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 29

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 29

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ... 30

3.6.1.3 Uji Heteroskedasitas ... 31

(8)

3.6.1.5 Uji Regresi Berganda... 33

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 34

3.6.2.1 Uji Parsial (t-test) ... 34

3.6.2.2 Uji Pengaruh Simultan (F-Test) ... 35

3.6.2.3 Koefisien Determinasi R2... 36

3.7 Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 38

4.2 Statistik deskriptif ... 38

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 39

4.4 Uji Hipotesis ... 46

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

3.1 Proses Seleksi Sampel ... 24

3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 26

3.3 Desinisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

3.4 Jadwal Penelitian ... 37

4.1 Perhitungan Nilai Maksimum,Minimum, Mean, dan Standar Deviasi ... 39

4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 42

4.3 Hasil Perhitungan VIF ... 43

4.4 Hasil Uji Glejser ... 43

4.5 Uji Autokorelasi ... 45

4.6 Uji T (Uji Pengaruh Secara Parsial) ... 46

4.7 Hasil Perhitungan Regresi Simultan ... 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

2.1 Kerangka Konseptual ... 19

4.1 Grafik Histogram ... 40

4.2 Uji Normalitas ... 41

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Hal

1 Data Rasio Perbankan ... 57

2 Statistik Deskriptif ... 59

3 Uji Asumsi Klasik ... 60

(12)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2014 Yang membuat pernyataan

(13)

ABSTRAK

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh risiko kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2013.

Sampel Penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 13 (tiga belas) perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua variabel independen yaitu risiko kredit dan tingkat likuiditas, sedangkan variabel dependen yaitu profitabilitas. Rasio risiko kredit menggunakan Non Performing Loans dan rasio tingkat likuiditas menggunakan Loan to Deposit Ratio, sedangkan rasio profitabilitas menggunakan Return On Assets.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Selain itu uji hipotesis yang dipakai adalah uji t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta uji F-statistik untuk menguji keberartian secara bersama-sama dengan level signifikansi 5%. Uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi juga digunakan dalam penelitian ini. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial risiko kredit berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan tingkat likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan secara simultan risiko kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.

Kata kunci : Non Performing Loans(NPL), Loans to Deposit Ratio(LDR),

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini dunia perekonomian berkembang sangat pesat. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan keinginan masyarakat atas pemenuhan usaha untuk mencapai kemakmuran. Dimana untuk mengembangkan bisnis atau menciptakan lapangan pekerjaan dibutuhkan modal yang besar, yang mungkin belum dimiliki oleh seseorang yang membutuhkan dana tersebut. Sedangkan prospek usaha yang sukses sudah didepan mata dan hanya terhalang dana yang belum mencukupi untuk dijadikan modal usaha. Dengan demikian industri perbankan hadir dengan menawarkan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman uang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan ketentuan dan syarat tertentu maka bank sudah dapat membantu mengatasi masalah keuangan yang dialami oleh masyarakat.

(15)

menyulitkan nasabah. Maka dari itu bank harus memikirkan berapa jumlah bunga yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan sebesar mungkin bagi pihak bank maupun masyarakat yang akan menjadi nasabah.

Akan tetapi, sebelum memberikan pinjaman dengan jumlah besar kepada nasabah, bank juga harus mempertimbangkan risiko-risiko yang sekiranya berkaitan dengan pemberian pinjaman tersebut. Salah satunya risiko yang mungkin akan timbuladalah kredit macet. Dengan demikian bank harus mempertimbangkan solusi untuk meminimalisir kemungkinan risiko yang tidak diinginkan tersebut terjadi. Solusi yang mungkin diberikan oleh bank dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kemungkinan risiko.

Selain itu bank juga memiliki kewajiban lain yaitu memberikan kelancaran pelayanan kepada nasabah yang ingin menyimpan maupun mengambil uangnya. Dengan demikian likuiditas bank juga perlu diperhatikan. Karena selain dari bunga pinjaman, bank juga dapat menghasilkan keuntungan dengan memutar uang yang terkumpul banyak dari para nasabah tersebut dalam bentuk investasi, bisa dalam bentuk saham maupun dalam bentuk lain. Dengan demikian bank juga harus memperhatikan tingkat likuiditasnya agar bank tersebut dapat dikatakan baik dan mendapat kepercayaan penuh para nasabah.

(16)

keuangan yang penting guna menilai kesehatan perusahaan adalah rasioprofitabilitas. Dimana bank tersebut dapat dikatakan cukup baik dan layak untuk beroperasi seterusnya (Going Concern) dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya. Sehingga hal ini sangat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk melihat secara tidak langsung bagaimana operasional perusahaan secara keseluruhan dan keputusan apa yang harus diambil berkenaan dengan hal tersebut.

Selama ini telah banyak terjadi masalah besar di dunia perekonomian dunia yang pada akhirnya memberi pengaruh besar pada eksistensi perbankan di dunia. Namun masih banyak kalangan bankir meyakini bahwa tidak ada bank yang jatuh dan dilikuidasi karena rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) yang tinggi. Sementara kebanyakan bankir meyakini bahwa likuiditas bank yang buruk atau tidak sehat bisa membunuh operasi bank sehingga bank tersebut ditutup. Dimana pada krisis moneter di tahun 1997/1998 lalu menjadi contoh valid kegagalan pengelolaan bank karena likuiditasnya yang jatuh lantaran pengambilan tindakan yang sembrono dalam mengelola bank. Jadi, masuk akal apabila menjaga likuiditas menjadi pilihan prioritas seraya menyehatkan kualitas aset, terutama kredit.

(17)

Setelah pencapaian bank-bank nasional yang dibilang cukup sukses, kemudian muncul masalah baru dimana persaingan kredit kian sengit, dan perebutan dana pihak ketiga pun tinggi.Alhasil, beberapa bank merevisi target kredit dari 22%-24% menjadi 19%-21%. Hal ini akibat imbas dari belum pulihnya ekonomi global itu sendiri, mengakibatkan perbankan harus lebih memperhatikan dan memperhitungkan tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan likuiditas dan juga kredit.

Selama ini telah banyak penelitian tentang profitabilitas, karena profitabilitas merupakan hal yang penting dan diperhatikan banyak pihak baik investor maupun kreditur. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Adriyanti(2011) dan Paramitha dkk. (2014). Dimana Adriyanti (2011) membahas mengenai variabelnon performing loan (NPL) dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap return on assets (ROA) pada bank BUMN di Indonesiasedangkan penelitian Paramitha dkk.(2014) membahas mengenai variabel risikokredit dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang go public

(18)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah risiko kredit berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah tingkat likuiditasberpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah risiko kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(19)

3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan risiko kreditdan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini yakni :

1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan profitabilitas perusahaan, penganalisaan laporan keuangan, terutama mengenai faktor pengaruh risiko kredit dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.

2. Bagi perusahaan penelitian, penelitian ini bermanfaat sebagai pelengkap penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Bank

2.1.1.1 Pengertian Bank

Dalam Undang-undang No. 7 Tahun 1992 dan Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dijelaskan bahwa “Bank adalah badan usaha yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.”

Menurut Kasmir ( 2008: 25 )

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk melakukan peminjaman uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, memindahkan uang atau menerima segala bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya dari masyarakat umum.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.31

(21)

unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi untuk memperlancar lalu lintas transaksi pembayaran tersebut. Maka dari beberapa pengertian bank di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu lembaga keuangan atau badan usaha yang berperan sebagai perantara keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana kepada masyarakat yang memerlukan dana serta melakukan aktivitas keuangan lain yang bertujuan membantu masyarakat untuk memperlancar lalu lintas pembayaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

2.1.1.2 Jenis-jenis Bank

Menurut Kasmir (2008: 35), adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain:

1) Dilihat dari segi fungsinya a) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan prinsip-pinsip syariah mendasari kegiatan bank ini, dimana dalam aktivitasnya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakankegiatan usaha secara konvensional dan prinsip-pinsip syariah mendasari kegiatan bank ini, dimana dalam aktivitasnya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2) Dilihat dari segi kepemilikannya a) Bank Milik Pemerintah

(22)

b) Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta nasional adalah bank yangseluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional dimana akte pendiriannya pun dimiliki oleh swasta, sehingga dengan begitu pembagian keuntungan usahanya untuk keuntungan swasta pula.

3) Dilihat dari segi status a) Bank Devisa

Bank devisa adalah bank yang dapat atau diizinkan melakukan transaksi ke luar negeri sertatransaksi-transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing.

b) Bank Non Devisa

Bank non devisa adalah bank yang tidak dapat dan belum memiliki izin untuk melakukan transaksi seperti bank devisa sehingga tidak dapat melakukan transaksi ke luar negeri serta transaksi-transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing.

4) Dilihat dari segicara menentukan harga

a) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional Dalam kegiatannya mencari keuntungan serta menentukan harga kepada nasabahnya, bank yang berdasarkan konvensional menggunakan dua metode sebagai berikut:

1. Bunga ditetapkan sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Dan begitu juga harga untuk produk pinjamannya (kredit) ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga dengan cara ini dikenal sebagaispread based.

2. Untuk jasa-jasa dan kegiatan bank lainnya pihak perbankan menetapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. Metode yang digunakan dalam pengenaan biaya ini dikenal sebagai fee based.

b) Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah

Dalam kegiatannya mencari keuntungan serta menentukan harga kepada nasabahnya, bank yang berdasarkan syariah menggunakan lima metode sebagai berikut:

1) Pembiayaanberdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

(23)

3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

5) Adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2.1.2 Kredit

2.1.2.1 Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 mendefinisikan

Kredit adalah upaya penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain tersebut untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan pemberian bunga.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.31

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam tersebut melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunganya, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Kredit

(24)

pemberian kredit sebagaimana seperti yang dikemukakan Kasmir (2008: 100) antara lain:

1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk mendapatkan hasil tertentu dari pemberian kredit tersebut.

2. Membantu usaha nasabah

Yaitu memiliki tujuan pula untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik itu dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, dikarenakan semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Dan di samping tujuan utama kredit seperti yang telah dijabarkan di atas, Kasmir (2008: 101) juga menjelaskan bahwa kredit memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Meningkatkan daya guna uang.

b. Meningkatkan lalu lintas dan peredaran uang. c. Meningkatkan daya guna barang.

d. Untuk meningkatkan peredaran barang. e. Alat stabilitas ekonomi.

f. Meningkatkan kegairahan berusaha.

g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. h. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

2.1.3 Risiko Kredit

(25)

Menurut Siamat (2005: 359), Risiko kredit dapat timbul karena beberapa hal :

a. Adanya kemungkinan pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya atau kemungkinan obligasi yang dibeli bank tidak terbayar.

b. Adanya kemungkinan tidak dipenuhinya kewajiban dimana bank terlibat didalamnya bisa melalui pihak lain, misalnya kegagalan memenuhi kewajiban pada kontrak derivatif.

c. Penyelesaian (settlement) dengan nilai tukar, suku bunga, dan produk derivatif.

Risiko kredit yaitu merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman beserta bunganya yang diperoleh dari bank sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Risiko kredit dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan variabel Non Performing Loan(NPL), dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

NPL =Pembiayaan Non Lancar

Total Pembiayaan × 100%

(26)

kesempatan untuk memperoleh pendapatan (income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh buruk pada rentabilitas (profitabilitas) bank. Agar kinerja bank tersebut dikatakan baik, maka setiap bank harus menjaga NPL-nya agar tetap di bawah 5%. Dimana hal ini seperti yang sudah ditentukan oleh Bank Indonesia.

2.1.4 Likuiditas

Secara umum,pengertian likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan atau kebutuhan dana sesegera mungkin dan dengan biaya yang sesuai. Dimana fungsi dari likuditas secara umum antara lain untuk:

a. Menjalankan transaksiserta aktivitas bisnis sehari-hari. b. Mengatasi kemungkinan membutuhkan dana yang mendesak.

c. Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman serta dapat memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang dapat memberikan keuntungan.

Menurut Kasmir (2008: 51), “Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan tersebutmampu membayar semua hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan semua permohonan kredit yang layak dibiayai dapat dipenuhi.”

Jenis-jenis rasio yang digolongkan ke dalam rasio likuiditas adalah sebagai berikut:

(27)

Current ratio atau rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Tingkat Current ratio yang rendah pada sebuah perusahaan biasanya dianggap menunjukkan terjadi masalah dalam likuiditas perusahaan tersebut. Sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki tingkat current ratio terlalu tinggi juga kurang bagus, karena hal tersebut menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan mencapai laba maksimum pada sebuah perusahaan. Current Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar × 100%

b. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas adalah perbandingan antara aktiva lancar yang benar-benar likuid dengan kawajiban lancar. Rasio kas dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Kas = Kas dan bank + Surat berharga

Kewajiban Lancar × 100%

(28)

c. Loan to Deposit Ratio

Pada dasarnya Loan to Deposit Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada deposan dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Dengan demikian rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

LDR = Total Loans

Total Deposit × 100%

Dan likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan

Loan to Deposit Ratio(LDR).

2.1.5Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang kemudian menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba.

Menurut Sugiyarso dkk (2005:118)“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.”

(29)

1. Dapat digunakan sebagi alat untuk menganalisis kemampuan menghasilkan laba perusahaan yang kemudian akan menunjukkan serta mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu.

2. Dapat juga dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan dalam menilai sukses atau tidaknya suatu perusahan dalam hal kapabilitas dan motivasi dari manajemen.

3. Dapat digunakan sebagai alat untuk memproyeksikan laba perusahaan karena profitabilitas juga menggambarkan korelasi antara laba dan jumlah modal yang ditanamkan perusahaan tersebut.

Adapun jenis-jenis rasio yang digolongkan ke dalam rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

a. Return On Assets (ROA)

Rasio ini dapat menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Dengan kata lain, rasio ini dapat menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva perusahaan yang bersangkutan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

ROA = Net Income

(30)

b. Return On Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas atau modal perusahaan. ROE juga merupakan indikator penting bagi para pemilik bank, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan. Selain itu angka ROE yang semakin tinggi juga dapat mengindikasikan tingkat pengembalian investasi pada sektor perbankan tersebut juga tinggi. Dengan demikian besarnya nilai

Return On Equity ini dapat dihitung dengan rumus :

ROE = Net Income

Total Equity × 100%

c. Net Interest Margin (NIM)

Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank terutama dalam hal pengelolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Semakin besar rasio maka hal ini akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola oleh pihak bank dengan baik, karena selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga semakin besar.Nilai dari Net Interest Margin perusahaan perbankan dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut :

NIM = Interest Income−Interest Expense

(31)

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan

Return On Total Asset(ROA).

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang juga berkaitan dengan pengaruh risiko kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan tercantum pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun

Penelitian Peneliti

Judul

Penelitian Hasil Penelitian

2009 Ahmad

Non Performing Loan(NPL),

Loan to Deposit Ratio (LDR)

dan Capital Adequacy

Ratio(CAR), berpengaruh signifikan positif terhadap

Return On Asset (ROA), sedangkan Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)berpengaruh

signifikan negatif terhadap

Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dan LDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Selain ituNPL dan LDR secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap

Risiko kredit dan likuiditas secara simultan berpengaruh

(32)

I Wayan

perbankan yang go public periode 2010 – 2012

berpengaruh negatif secara parsial terhadap profitabilitas. Likuiditas tidak berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang go public.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah risiko kredit dan tingkat likuiditas. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.Dengan demikian adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Risiko kredit dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan variabel

Non Performing Loan(NPL), dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank. Tingkat likuiditas dalam penelitian ini

(33)

diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit Ratio(LDR),rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada deposan dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya.Dan profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total Asset(ROA), rasio ini dapat menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva perusahaan yang bersangkutan.

Secara teoritis, variabel risiko kredit memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas, sedangkan variabel tingkat likuiditas memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas. Dimana hal tersebut berarti apabila risiko kredit meningkat maka profitabilitas akan menurun, sedangkan apabila tingkat likuiditas meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat.

2.4 Hipotesis Penelitian

H1: Risiko kredit berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.

H2: Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.

H3 : Risiko kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan.

BAB III

(34)

diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit Ratio(LDR),rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada deposan dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya.Dan profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total Asset(ROA), rasio ini dapat menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva perusahaan yang bersangkutan.

Secara teoritis, variabel risiko kredit memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas, sedangkan variabel tingkat likuiditas memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas. Dimana hal tersebut berarti apabila risiko kredit meningkat maka profitabilitas akan menurun, sedangkan apabila tingkat likuiditas meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat.

2.4 Hipotesis Penelitian

H1: Risiko kredit berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.

H2: Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.

H3 : Risiko kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan.

BAB III

(35)

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi peneliti untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan melakukan pengendalian berbagai variabel yang berpengaruh terhadap penelitian.Menurut Erlina (2011: 73), “Dalam rancangan penelitian tersebut yaitu mencakup hal-hal yang dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisis data akhir.”

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal. Dimana jenis penelitian asosiatif kausal ini menurut Umar (2003: 30) “Merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya tersebut.”

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak didapat langsung dari sumbernya, data tersebut dapat diperoleh dari media perantara yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari situs

(36)

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu dengan melakukan studi pustaka, yakni me-review

jurnal akuntansi, serta buku-buku yang memiliki kaitan dan berhubungan dengan penelitian ini. Tahap kedua yaitu dilakukan dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan perbankan melalui situs

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian, populasi merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian atau pengamatan. Menurut Sugiyono (2004:72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dari industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan.

(37)

Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan purposive sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010, 2011, 2012dan 2013 yang mana mempunyai kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013.

b. Perusahaan perbankan yang tersedia laporan keuangan perusahaan tahunannya yang telah diaudit secara lengkap berturut-turut yaitu dari tahun 2010-2013.

c. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variable yang diteliti.

d. Laporan keuangan sampel adalah laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah Indonesia.

e. Laporan keuangan sampel merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP.

Kemudian dari 31 perusahaan perbankan yang menjadi populasi, setelah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan di atas maka didapatlah 13 perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini untuk 4 tahun pengamatan (2010-2013) dengan total observasi 52.Berikut adalah daftar seleksi sampel berdasarkan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel

No. Kode Nama Perusahaan KriteriaPenentuanSampel Sampel

(38)

1. AGRO Bank Agroniaga Tbk   X X

10. BEKS Bank Pundi Indonesia

Tbk.    X X

11. SDRA Bank Himpunan

Saudara 1906 Tbk     X

12. BNII Bank Internasional

(39)

Parahyangan Tbk

Dari tabel proses seleksi sampel di atas, terdapat 31 perusahaan perbankan yang menjadi populasi, maka didapatlah 13 perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel perusahaan perbankan yang menjadi sampel pada penelitian ini:

(40)

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Bank

1 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk

2 BBKP Bank Bukopin Tbk

3 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

4 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk

5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk

6 BBCA Bank Central Asia Tbk

7 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

9 MEGA Bank MEGA Tbk

10 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

11 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

12 BNLI Bank Permata Tbk

13 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel-variabel tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen.

(41)

dependen lainnya.” Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas.Dimana variabel independen disimbolkan dengan “X1” (Risiko Kredit), dan “X2” (Likuiditas).

2. Variabel dependen.

Menurut Erlina (2011: 37) “Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas.”Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.

Uraian dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Risiko kredit yaitu merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman beserta bunganya yang diperoleh dari bank sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Risiko kredit dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan variabel Non Performing Loan(NPL).

2. Likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan atau kebutuhan dana sesegera mungkin dan dengan biaya yang sesuai.Dan likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit Ratio(LDR).

(42)

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total Asset(ROA).

Tabel 3.3

Desinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik yang menggunakan regresi berganda dan menggunakan software SPSS 17. Adapun tahapan yang dilakukan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Profitabili tas (Y)

Perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal

(43)

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat dalam melakukan analisis regresi berganda. Sebelum melakukan analisis regresi berganda maka harus dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik, dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan pada penelitian ini sudah memenuhi model regresi. Agar kemudian dapat dilakukan pengujian analisis selanjutnya untuk mengetahui apakah regresi berganda adalah model yang tepat digunakan pada penelitian ini.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina (2011:100), ”Data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal”.

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk menguji variabel pengganggu ini adalah dengan melakukan Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

(44)

Dengan kriteria nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 makaH0 ditolak dan Ha diterima.

Menurut Erlina (2011:100) apabila hasil pengujian data tidak normal,maka untuk membuat data menjadi bentuk yang normal dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Transformasi data

Yaitu dengan mentransformasikan data ke bentuk lain. Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural (Ln), Log 10, maupun akar kuadrat. Data bernilai negatif dapat ditransformasidengan logaritma, yang mana akan menghilangkannya sehingga jumlah sampel (n) akan berkurang.

2. Trimming

Yaitu dengan memangkas atau membuang observasi yang bersifat outlier. Kriteria data yang bersifat outlier nilainya lebih kecil dari µ - 2α atau lebih besar dari µ + 2α.

3. Winzorising

Winzorising mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya dapat berubah menjadi normal.

3.6.1.2 Uji multikolinearitas

(45)

bersifat orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Menurut Ghozali (2011:105), “Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya”. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,10.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), “Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatanyang lain.” Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

(46)

dependen dengan nilai residualnya. Menurut Ghozali (2011:139) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Glejser, mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan :

|Ut| =

α

+

β

Xt + vt

Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih rendah 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

3.6.1.4 Uji Autokorelasi

(47)

• Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ).

• Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 ).

Menurut Ghozali (2011:111)Pengujian ini menggunakan uji

Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1. Bila nilai d<dl, berarti terjadi autokorelasi positif. 2. Bila nilai dl<d<du, berarti tidak dapat disimpulkan. 3. Bila nilai 4 – dl<DW<4, berarti terjadi autokorelasi

negatif.

4. Bila nilai 4 – du<d<4-dl, berarti tidak dapat disimpulkan.

5. Bila nilai du<d<4-du, berarti tidak ada autokorelasi.

3.6.1.5 Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian. Pada regresi berganda terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu varibel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah ROA, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah NPL dan LDR.

Adapun model hubungan ROA dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam persamaan sebagai berikut:

ROA = a + b1 NPL + b2 LDR + e

Dimana :

a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi dari X1, X2

(48)

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pada uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Dalam pengujian hipotesis yang dapat digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R²).

3.6.2.1 Uji Parsial (t-test )

Menurut Ghozali (2011:98) “Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependennya.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :

H0 = Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Ha = Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika thitung< ttabel pada α 0.05, maka Ho diterima. Jika thitung> ttabelpada α 0.05, maka Ho ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :

(49)

Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan t tabel derajat bebas (df) dapat ditentukan dengan rumus = n-k. Dimana n adalah banyak objek penelitian, sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas.

3.6.2.2 Uji Pengaruh Simultan ( F-test )

Untuk menguji pengaruh secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2011:98), “Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.”Adapun kriteria uji tersebut antara lain :

H0 = Variabel independen secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Ha= Variabel independen secara bersamaan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika Fhitung< Ftabel pada α 0.05, maka Ho diterima. Jika Fhitung> Ftabel pada α 0.05, maka Ho ditolak.

Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :

(50)

Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima, artinya tidak signifikan. Untuk menentukan Ftabel, terlebih dahulu harus ditentukan N1 (pembilang) dan N2 (penyebut). Untuk menentukan N1 (df1) rumusnya adalah k-1, sedangkan untuk menentukan N2 (df2) rumusnya adalah n-k, dimana n adalah jumlah objek penelitian dan k adalah jumlah variabel.

3.6.2.3 Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi atau disebut juga uji R2digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen.. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0< R2<1).

Menurut Imam Ghozali (2011:97)

(51)
(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian. Pembahasan secara sistematis dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4. Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi , 5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Dari seluruh perusahaan yang go publik dan terdaftar di BEI tidak semua yang dijadikan sampel penelitian. Dimana dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah perusahaan perbankan yang terdaftar dari tahun 2010-2013 yang mempublikasikan data-data keuangan perusahaan dan yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan 2010-2013. Teknik pengolahan yang digunakan dalam analisis ini adalah proporsive sampling sehingga dari 31 perusahaan perbankan yang menjadi populasi, hanya 13 perusahaan perbankan yang memenuhi semua syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

4.2 Statistik Deskriptif

(53)

Dari data mentah tersebut dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing variabel penelitian pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPL 52 .21 6.26 2.1385 1.30116

LDR 52 44.24 95.07 76.9458 13.21093

ROA 52 -1.64 5.15 2.1535 1.42999

Valid N (listwise) 52

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa dari 52sampel bank, variabel ROA mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.1535%, besarnya ROA sesuai dengan aturan BI yaitu ROA yang baik harus diatas 1,5%. Rata-rata NPL sebesar 2.1385%, besarnya NPL sesuai dengan aturan BI yaitu NPL yang baik harus dibawah 5%. Sedangkan rata-rata LDR sebesar 76.9458%, besarnya LDR tidak sesuai dengan aturan BI yaitu LDR yang baik antara 80% sampai dengan 110%.

4.3 Uji Asumsi Klasik

(54)

meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:

1. Uji normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik.Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram, membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1.berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram

(55)

mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Uji Normalitas

(56)

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diindikasikan bahwa data mempunyai distribusi

normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,180

maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel

independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor

(VIF). Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF

dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai

berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.26993640

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z 1.098

Asymp. Sig. (2-tailed) .180

a. Test distribution is Normal.

(57)

Tabel 4.3

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa angka tolerance dari masing-masing variabel yaitu NPL dan LDR dengan nilai 0.929> 0.10 dan nilai VIF 1.077< 10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

(58)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi variabel NPL adalah 0.909> 0.05, demikian juga variabel LDR sebesar 0.933> 0.05. maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini :

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas

(59)

4.Uji Auto Korelasi

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan level of signifikan 0.05 (α=0.05) dengan variabel independen sejumlah 2 dan banyak data sejumlah 52( n = 52 ). Adapun

hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .460a .211 .179 1.29559 2.299

a. Predictors: (Constant), LDR, NPL

b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan metode Durbin-Watson (DW) bahwa nilai Durbin-Watson (d) sebesar 2.299 lebih besar dari nilai batas atas (du) sebesar 1.5969 dan kurang dari nilai 4 –1.6334 (4 – du) sebesar 2.3666yang berarti tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada model regresi linear.

5. Analisis Regresi Berganda

(60)

maupun secara individual (dengan uji t) serta dengan uji koefisien determinasi.Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R²).

4.4 Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji pengaruh secara parsial)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial dua variabel independen tersebut NPL dan LDR terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Uji T (Uji Pengaruh Secara Parsial)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: ROA

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada tabel 4.6, persamaan regeresi linier yang terbentuk adalah:

ROA = 2.476 - 0.523 NPL + 0.010 LDR + e

(61)

a. Non Performing Loan (NPL)

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

–3.615 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar –3.615lebih besar dari t tabel sebesar 1.67528, sehingga dapat diindikasikan adanya pengaruh signifikan negatif antara variabel NPL terhadap variabel ROA. Adanya pengaruh signifikan negatif yang ditunjukkan oleh NPL tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet dalam pengelolaan kredit bank yang ditunjukkan dalam NPL maka akan menurunkan tingkat pendapatan bank yang tercermin melalui ROA. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh signifikan positif terhadap ROA, tetapi konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adriyanti (2011) dan Paramitha dkk. (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA.

b. Loan to Deposit Ratio (LDR)

(62)

besarnya LDR perbankan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Adriyanti (2011) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif LDR terhadap ROA. Namun hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Paramitha dkk. (2014) yang menunjukkan LDR perbankan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

2. Uji F (Uji pengaruh secara simultan)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel independen tersebut (NPL dan LDR) terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Regresi Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22.038 2 11.019 6.565 .003a

Residual 82.250 49 1.679

Total 104.288 51

a. Predictors: (Constant), LDR, NPL

b. Dependent Variable: ROA

(63)

positif signifikan antar variabel NPL dan LDR bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan perbankan.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness of fit dari model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai adjusted R² dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Uji Koefisien Determinasi (��)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .460a .211 .179 1.29559

a. Predictors: (Constant), LDR, NPL

b. Dependent Variable: ROA

Dilihat dari tabel diatas, nilai koefisien Determinasi (adjusted R²) sebesar 0,179 atau 17.9% hal ini berarti 17.9% variasi ROA yang bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu NPL dan LDR. Sedangkan sisanya sebesar 82.1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi. Standar Error of estimate (SEE) sebesar 1.29559. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

(64)

Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel NPL dan LDR terhadap profitabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 6.565 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3.182610. Angka

adjusted R Square (R) sebesar 0,179 atau 17.9%. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu dilakukan Rini (2011) yang menyatakan bahwa variabel NPL dan LDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap profitabilitas.

1. Pengaruh NPL terhadap ROA

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa non performing loan

memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas. NPL menunjukkan t hitung sebesar (–3.615) dengan nilai signifikansi 0.001, sedangkan t tabel adalah sebesar 1.67528 sehingga t hitung > t

tabel(-3.615>1.67528), maka non performing loan secara individual berpengaruh signifikan negatif terhadap return on assets. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adriyanti (2011) dan Paramitha dkk. (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa non performing loan berpengaruh

(65)

penelitian ini adalah negatif dimana return on assets akan menurun jika nilai non performing loan meningkat. Hal ini berarti bahwa informasi mengenai NPL yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama yang perlu diperhatikan dalam menganalisis profitabilitas dari bank tersebut.

2. Pengaruh LDR terhadap ROA

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa loan to deposit ratio

tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Loan to deposit ratio

menunjukkan t hitung sebesar 0.726 dengan nilai signifikansi 0.471, sedangkan t tabel adalah sebesar 1.67528 sehingga t hitung < t tabel (0.726<1.67528), maka loan to deposit ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adriyanti (2011) yang menyatakan bahwa loan to deposit ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap return on assets. Koefisien regresi variabel loan to deposit ratio sebesar 0.010, menunjukkan bahwa setiap kenaikan loan to deposit ratio sebesar 1 satuan, maka perubahan return on assets yang dilihat dari nilai Y akan meningkat sebesar 0.010 atau 1%.Hal ini berarti bahwa informasi mengenai LDR yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan bukan merupakan hal yang utama yang perlu diperhatikan dalam menganalisis profitabilitas dari bank tersebut.

(66)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan secara parsial bahwa pada variabel non performing loan berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel return on assets yang ditunjukkan dengan besarnya tingkat signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar –3.615

lebih besar dari t tabel sebesar 1.67528.Hubungan non performing loan

dan return on assets menurut hasil penelitian ini adalah negatif dimana

return on assets akan menurun jika nilai non performing loan meningkat, begitu juga sebaliknya.Sehingga hipotesis 1 diterima.

(67)

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3, menunjukkan secara simultan bahwa variabel non performing loan dan loan to deposit ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return on assets. Dimana nilai F hitung sebesar 6.565 yang lebih besar dari F tabel sebesar

3.182610 dan nilai signifikansi sebesar 0.033. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan peningkatan variabel non performing loan dan loan to deposit ratiosecara simultan akan mengakibatkan peningkatan return on assets, begitu juga sebaliknya. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa risiko kredit dan tingkat likuiditas bersama – sama mempengaruhi profitabilitas perbankan tahun 2010 - 2013.

5.2 Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka implikasi manajerial yang dapat penulis ajukan sebagai berikut:

(68)

pendapatan dari kredit yang diberikan tersebut pun bermasalah, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh buruk pada profitabilitas bank. Agar kinerja bank tersebut dikatakan baik, maka setiap bank harus menjaga NPL-nya agar tetap di bawah 5%. Dimana hal ini seperti yang sudah ditentukan oleh bank Indonesia.

2. Walaupun variabel loan to deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada penelitian ini, namun perusahaan perbankan tetap harus memperhatikan varibel Likuiditas atau loan to deposit ratio. Hal itu dikarenakan dalam suatu tinjauan teori dikatakan bahwa loan to deposit ratio berpengaruh signifikan. Namun pada kasus ini dari tiga belas perusahaan perbankan yang diteliti, disimpulkan secara parsial variabel loan to deposit ratio dari ketigabelas bank tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankannya. Namun diimungkinkan pada kasus lain akan terjadi pengaruh yang signifikan terhadap return on assets.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya menggunakan rasio likuiditas yang diukur dengan cash ratio dan loan to deposit ratio, sementara profitabilitas

hasil peneliti lain menunjukkan bahwa pengaruh analisis laporan keuangan yang ditunjukkan melalui loan to deposit ratio (LDR), return on asset (ROA), capital adequacy ratio, CAR

Diantara loan to assets ratio, return on assets ratio, return on equity ratio dan net profit margin, manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap price earning ratio pada

Pada pengujian secara parsial diperoleh hasil variabel gross profit margin, return on assets, return on investment, dan return on equity secara parsial tidak berpengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan rasio net performing loan , rasio return on asset , rasio loan to deposit ratio , dan rasio liquidity risk berpengaruh

Secara parsial (Uji t) Non Performing Loan (NPL) dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Assets

Sedangkan Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap. Return

Hasil penelitian menunjukkan, secara simultan Loan to Deposit Ratio (LDR), Assets to Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan