• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Oleh

ITA RACHMAWATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebugaran jasmani siswa kelas V dan kelas VI putra dan putri SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini idak dilakukan perlakuan yang diberikan atau di kendalikan.

Penelitian ini menggunakan total sampel, yaitu seluruh siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 sebanyak 42 siswa. Data tentang tingkat kebugaran jasmani siswa diperoleh melalui Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk usia 10 – 12 tahun.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani dan kesehatanmerupakan salah satu bagian dari keseluruhan pendidikan

yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan

perkembangan dan kebugaran jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan

seimbang.

Salah satu fungsi dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang ada di sekolah adalah

memberikan kemampuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa sehingga siswa

dapat berkembang sesuai dengan usia pertumbuhan dan pada akhirnya dapat menunjang

kelancaran dan kesuksesasan dalam proses pempempempembelajaranananan merupakan

persoalan dan permasalahan.

Secara umum yang dimaksud kebugaran adalah kebugaran fisik yakni: kemampuan

seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan

yang berlebih sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Seseorang yang merasa

sehat belum tentu bugar, sebab untuk dapat mengerjakan tugas sehari-hari seseorang tidak

hanya dituntut bebas dari penyakit saja, tetapi juga dituntut memiliki kebugaran dinamis.

Sedangkan bagi olahragawan dituntut untuk memiliki kebugaran motoris agar dapat

berprestasi optimal. Dengan demikian terdapat hubungan yang erat antara kebugaran dan

(3)

Pendidikan jasmani dan kesehatan yang dilaksanakan disekolah sebagaimana tuntutan

kurikulum belum mampu secara nyata meningkatkan kesegaran jasmani bagi peserta didik.

Hal ini dikarenakan selain faktor frekuensi latihan, masih banyak faktor lain yang sangat

menentukan peningkatan kesegaran jasmani antara lain gizi, mental, emosional dan spritual.

Jika kita perhatikan dengan seksama kegiatan siswa dalam melakukan latihan olahraga,

masih banyak ditemukan cara-cara yang salah, misalnya: berolahraga hanya pada jam

olahraga dan hari libur saja, tidak memperhatikan takaran latihan dan kurang jeli memilih

olahraga yang sesuai dengan keadaan fisiknya. Pola latihan seperti ini justru akan merugikan

diri sendiri karena tidak meningkatkan kebugarannya akan tetapi justru bisa terjadi cidera.

Perkembangan teknologi moderen dewasa ini telah membuat manusia lebih banyak

mempergunakan otak dari pada tenaga fisik/otot. Secara umum keadan fisik menjadi pasif

dan statis, artinya tidak segar, baik jasmaniah maupun rohaniah terutama disebabkan oleh

persoalan dan pekerjaan yang sama dan membosankan, apalagi kebanyakan hanya dilakukan

dengan duduk saja. Organisasi Kesehatan Sedunia WHO telah menyatakan bahwa

meningkatnya angka kematian sebagai akibat penyakit dan pembuluh darah terutama

disebabkan karena kurang gerak dan berarti menurunnya tingkat kebugaran jasmani.

Kebugaran jasmani yang rendah akan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan.

Kebugaran jasmani di usia dini sangat diperlukan karena pada usia tersebut rentan untuk

pertumbuhan tubuh. Namun pada masa sekarang ini kebugaran jasmani pada usia

pertumbuhan sangat kurang, ini di karenakan dimasa sekarang banyak anak-anak yang lebih

suka mengkonsumsi makanan siap saji yang mana tingkat nilai gizi bisa dikatakan kurang di

(4)

Dari uraian diatas timbul keinginan untuk meneliti yang berkaitan dengan kebugaran jasmani

khususnya pada anak sekolah, sehubungan dengan itu judul yang akan dipergunakan adalah “

Diskripsi Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V, Kelas VI, Putra dan Putri SD Negeri 2 Gotong

Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 / 2012”

B. Ruang Lingkup Masalah

Berdarakan latar belakang, identifikasi masalah dalam penelitian tidak meluas , maka penulis

perlu membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Ingin melihat deskripsi Tingkat kebugaran jasmani siswa Kelas V dan VI SD Negeri 2

Gotong Royong tahun pelajaran 2011/2012.

C. RumasanMasalah

Rumusan masalah yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Bagaimanakah gambaran tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V dan VI SD Negeri 2

Gotong Royong tahun pelajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong

Royong tahun pelajaran 2011/2012.

b. Untuk menindak lanjuti hasil penyelidikan kemampuan tingkat kebugaran jasmani siswa

(5)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Meningkatkan pengetahuan dan kebugaran jasmani siswa.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan tindan dalam proses perbaikan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi Sekolah

Sebagai acuan dan gambaran tingkat kebugaran jasmani siswa .

4.Bagi Peneliti

(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

a. Kebugaran Jasmani

Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran jasmani dikemukakan oleh Giriwijoyo (1992) yaitu: keadaan kemampuan jasmani untuk dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebih dan telah pulih sempurna sebelum dating tugas yang sama pada hari esoknya.

Sedangkan pendapat lain mengatakan kesemuanya itu mempunyai tujuan yang sama seperti yang diungkapkan oleh Sadoso Sumodisarjdono (1989:9) sebagai berikut:

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa merasakan lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan mendadak. Dapat pula ditambahkan, kebugaran jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dengan keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat melaksanakannya.

(7)

Kebugaran jasmani adalah suatu aspek dari kesegaran menyeluruh total (fitness)dan selalu meliputi 3 konsep peting yang saling berkaitan bagi setiap individu : (1) Macam pekerjaan yang dilakukan, (2) Kemampuan untuk bekerja fisik, (3) Koreksi kebugaran jasmaninya dengan keseluruhan pribadi (diri pribadinya)

Dengan demikian jelaslah bahwa kebugaran jasmani tidak sama tingkatannya bagi semua orang. Sudah cukup seseorang dapat memenuhi tuntutan menjalankan tugas sehari-hari kemudian masih tersisa tenaga cadangan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga yang lebih lama.

Berdasarkan hasil rumusan dari seminarkesegaran jasmani tahun 1971 dalam Dwiyogo (1992:20) dinyatakan bahwa: ” kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti”.

Mengacu pada uraian diatas, penulis berasumsi bahwa kebugaran jasmani mutlak

diperlukan dan harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam keadaan kebugaran jasmani yang baik bagi siswa diharapkan memiliki kemampuan daya fikir yang lebih sempurna

sehingga dapat mengikuti dan melakukan kegiatan belajar secara optimal untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

(8)

b. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani

Komponen-komponen kebugaran jasmani ada yang dapat diukur dan ada yang tidak dapat diukur. Komponen yang dapat diukur dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.

Komponen kebugaranjasmani yang berkaitan dengan keterampilan adalah:

a) Kelincahan (agility), adalah kemampuan untuk mengubah secara cepat posisi tubuh dalam ruang tertentu dengan cepat dan akurat.

b) Keseimbangan (balance), adalah pemeliharaan keseimbangan tubuh pada saat berada dalam posisi tetap atau bergerak.

c) Koordinasi (coordination), adalah kemampuan menggunakan panca indera bersama-sama dengan bagian tubuh yang lain dalam menjalankan tugas-tugas bergerak secara lancar dan tepat.

d) Kecepatan (speed), adalah kemampuan melakukan suatu gerakan dalam waktu yang singkat.

e) Tenaga Ledak Otot (power) adalah yang berkaitan dengan kemampuan otot seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara eksplosif.

f) Waktu reaksi adalah waktu yang dilewatkan antara stimulasi (perangsangan) dan permulaan dari reaksi atas stimulan tersebut.

(9)

a) Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratoryendurace) adalah kemampuan untuk melanjutkan tugas-tugas berat yang melibatkan kelompok-kelompok otot besar untuk jangka waktu yang lama.

b) Komposisi tubuh (body compotion) adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh.

c) Kekuatan dan daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melawan beban dalam suatu usaha dan kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama.

d) Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk bergerak secara leluasa.

Kebugaran jasmani yang ada pada setiap siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu yang telah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, kelelahan, lingkungan dan lain-lain. Bagian terpenting dalam perkembangan fisik secara total pada anak-anak adalah kebugaran jasmani.

(10)

Untuk mendapatkan kebugaran yang memadai diperlukan perencanaan yang sistematik melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat, meliputi tiga upaya bugar yaitu:

a) Makan. Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia

memerlukan makan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitas yakni memenuhi syarat makanan sehat berimbang cukup energi dan nutrisi.

b) Istirahat. Tubuh manusia terdiri dari organ, jaringan dan sel yang memiliki kemampuan kerja terbatas, sehingga istirahat sangat diperlukan agar tubuh memiliki kesempatan melakukan pemulihan agar dapat beraktivitas dengan nyaman.

c) Berolahraga, adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran sebab berolahraga mempunyai multi manfaat antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat psikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi) dan manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi).

Oleh sebab itu untuk membina dan meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa perlu adanya latihan kebugaran melalui kegiatan yang sistematis dengan menggunkan rangsang gerak untuk meningkatkan kualitas komponen kebugaran secara menyeluruh, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip latihan kebugaran yang meliputi:

(11)

b) Specifity (kekhususan). Model latihan yan dipilih/diberikan harus sesuai dengan tujuan latihan yang hendak dicapai.

c) Riversibel ( Kembali asal). Kebugaran yang telah dicapai akan berangsur-angsur menurun bahkan hilang sama sekali, jika latihan tidak dikerjakan secara teratur dengan takaran yang tepat. Untuk itu, latihan kebugaran perlu dikerjakan terus menerus sepanjang tahun.

c. Manfaat Kebugaran Jasmani

Banyak cara dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan dan meningkatkan kebugaran jasmani misalnya dengan melakukan masase, mandi uap (sauna, steam), berendam dipancaran air hangat (whirpool) dan berlatih olahraga.

Berolahraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk mendapatkan dan meningkatkan kebugaran jasmani, sebab berolahraga mempunyai multi manfaat, antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat psikis(lebih tahan terhadap stress, lebih mampu berkonsentrasi) dan manfaat social (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi)

Manfaat berolahraga sebenarnya sudah semakin disadari oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan

olahraga baik sendiri-sendiri maupun kelompok, baik ditempat terbuka (sekolah, kampus, jalan, stadion, kawasan hutan) maupun diruangan tertutup seperti di

(12)

Secara umum manfaat dari kegiatan berolahraga adalah untuk membina dan memelihara kesehatan dan kebugaran jasmani. Selain itu dengan berolahraga akan didapatkan beberapa keuntungan, antara lain:

a) Dapat mencegah timbulnya penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang utama dinegara-negara yang telah maju. Kurang gerak menyebabkan daya kerja jantung menurun, sehingga peredaran darah dari seluruh tubuh menjadi kurang lancar. Secara progresif dapat pula terjadi penyempitan atau penutupan pembuluh darah ditempat-tempat tertentu dalam jaringan otot dan yang sangat ditakuti ialah menutupnya pembuluh darah koroner(arteria coronaria) yang memelihara otot jantung. Adapun serangan jantung adalah merupakan kasus yang hampir selalu membawa kematian. Oleh karena itu, disinilah letak kegunaan latihan-latihan kebugaran yang dapat mendorong diperkuatnya kerja jantung, sehingga lebih banyak pembuluh-pembuluh darah menjadi terbuka dan memperluas

pengalirannya dijaringan-jaringan otot, termasuk jaringan otot jantung. Dengan demikian, latihan kebugaran perkembangan awal dari penyakit jantung mungkin sekali dapat dicegah.

b) Melalui latihan kebugaran dapat ditingkatkan kemampuan untuk menggerakan udara pernapasan kedalam dan keluar paru-paru, sehingga memperbaiki

(13)

c) Berdasarkan percobaan dan penelitian Dr. Kenneth H.Cooper di Amerika,

ternyata latihan kebugaran yang ditemukannya dapat membina dan meningkatkan kebugaran umum hampir semua orang yang menjalakannya secara teratur dan berkelanjutan.

d) Melalui latihan kebugaran otot jantung menjadi kuat, sehingga dapat memompakan lebih banyak darah dalam setiap denyutan. Misalnya, kalau sebelum menjalankan latihan, denyut jantungnya berjumlah 90 kali dalam satu menit untuk memompakan sejumlah darah ke seluruh tubuh, maka dengan aktif berlatih kebugaran denyut jantung setiap menit dapat menurun menjadi 70 kali. Penghematan tersebut berarti memberikan kesempatan istirahat yang lebih lama pada jantung dan dengan demikian akan memperpanjang pula usia seseorang (Hasnan Said,1975)

d. Tes Kebugaran Jasmani

Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat dipergunakan berbagai bentuk tes kebugaran jasmani, antara lain: tes 2,4 km, tes multi tahap, Harpas Stip test

dan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI).

(14)

 Penggunaan: Tes ini diperuntukan bagi anak atau siswa yang telah dibagi sesuai dengan kelompok-kelompoknya, kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

1. Peralatan: a. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin. b. Stopwacth

c. Bendera Start d. Tiang pancang e. Nomor dada f. Palang tunggal

g. Papan berskala untuk lompat tengah h. Serbuk kapur

i. Fomulir tes j. Peluit

 Pelaksanaan: a. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakansecara terus-menerus dan tidak terputus-putus.

b. Urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut: Pertama : Lari 30 meter

Kedua : Gantung angkat tubuh untuk putra dan gantung siku tekuk untuk putri. Ketiga : Baring duduk

Keempat : Loncat tegak

(15)

600 meter untuk putri.

Adapun urutan rangkaian tes pengukuran kebugaran jasmani ini adalah sebagai berikut: 1. Lari cepat.

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan, jarak tempuh berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin untuk siswa umur 10-12 tahun dengan jarak 30 meter. (usia siswa kelas 5 dan 6 SD) baik putra ataupun putri. Tabel penilaian terlampir.

2. Gantung siku tekuk/ gantung angkat tubuh.

Tujuan : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu. Untuk putri gantung siku tekuk dan untuk putra gantung angkat tubuh, pencatatan dilakukan selama 60 detik. Tabel penilaian terlampir.

3. Baring duduk untuk putra dan putri.

Tujuan : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Waktu pencatat dan penghitungan kelompok uumur 10-12 tahun selama 30 detik. Tabel penilaian terlampir.

4. Loncat tegak

Tujuan: Untuk mengukur tenaga eksplosif, ukuran papan berskala 20x150 cm, jarak antara garis dan papan skala 1 cm, jarak titik nol skala kelantai 150 cm, loncatan dilakukan 3 kali berturut-turut. Hasil : selisis raihan loncatan tertinggi dikurangi raihan tegak (sikap awal). Tabel penilaian terlampir.

(16)

Tujuan : Untuk mengatur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernapasan. Jarak tempuh berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Untuk umur 10-12 tahun, 600 meter untuk putra dan 600 meter untuk putri. Tabel penilaian

terlampir.

e. Penilaian

Penilaian tingkat kebugaran jasmani bagi siswa usia 10-12 tahun dilakukan dengan merujuk pada tabel nilai (untuk menilai prestasi dari masing-masing butir tes) dan tabel norma (untuk menentukan klasifikasi tingkat kebugaran jasmani).

Tabel 1. Nilai Tes Kebugaran jasmani Indonesia Untuk Remaja Umur 10-12 Tahun Putra.

(17)

2

* Sumber : Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja 10-12 Tahun, Depdikbud, jakarta 1995

Untuk mengklasifikasikan tingkat kebugaran jasmani siswa yang telah mengikuti Tes Kebugaran Jasmani Indonesia dipergunakan norma seperti tertera pada tabel 3 yang berlaku untuk putra dan putri usia 10 – 12 tahun.

Tabel 3. Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Usia 10-12 Tahun Putra dan Putri.

No Jumlah Nilai Klasifikasi

1

* Sumber : Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja 10-12 Tahun, Depdikbud, jakarta 1995

B.Kerangka Pikir

Tubuh yang bugar dan sehat merupakan dambaan setiap orang yang ingin tampil dinamis dan produktif. Tuntutan tersebut tampaknya sudah semakin didasari oleh sebagian besar

(18)

Untuk mendapatkan kebugaran tubuh yang memadai diperlukan perencanaan sistematik melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap individu meliputi tiga upaya bugar: makan, istirahat dan olahraga.

Mengetahui dan menilai kadar kebugaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran. Pengukuran kebugaran jasmani dilakukan dengan tes kebugaran jasmani Indonesia yang terbagi dalam kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

(19)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V dan kelas VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 secara umum adalah kurang sekali 4 siswa (9,52%), kurang ada 14 siswa (33,33%) dan sedang ada 24 siswa (66,67%). Tidak ada siswa yang tingkat kebugarannya baik dan baik sekali.

2. Khusus siswa putra,tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V dan kelas VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 adalah kurang sekali 2 siswa (10,53%), kurang ada 7 siswa (36,84%) dan sedang ada 10 siswa (52,63%). Tidak ada siswa yang tingkat kebugarannya baik dan baik sekali.

3. Khusus siswa putri,tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V dan kelas VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 secara umum adalah kurang sekali 2 siswa (8,70%), kurang ada 7 siswa (30,43%) dan sedang ada 14 siswa (60,87%). Tidak ada siswa yang tingkat kebugarannya baik dan baik sekali.

4. Secara umum tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani antara siswa putra dan putri SD Negeri 2 Gotong Royong.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis mengajukan saran sebagai berikut:

(20)

2. Perlu meningkatkan frekuensi aktivitas jasmani di sekolah baik melalui kegiatan intra atau ekstrakulikuler. Untuk itu di perlukan sarana dan prasarana olahraga yang memadai untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswa.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh tingkat kebugaran yang dimilki siswa terhadap hal lain yang menyangkut diri siswa seperti prestasi

(21)

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

(Skripsi)

Oleh

ITA RACHMAWATI NPM.0913068011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(22)
(23)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metodologi adalah ” Ilmu pengetahuan yang membahas tentang jalan atau cara mendapatkan sesuatu atau data dengan menggunkan teknik serta alat-alat yang sistematis dalam rangka mendapatkan suatu hal yang diinginkan” (Winarno Surachmad, 1986:105). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1981:4) metodologi adalah : ” Suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan serta menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunkan metode-metode ilmiah”.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah metode yang digunakan seorang peneliti dalam usahanya memperoleh hasil yang diinginkan atau diharapkan dari penelitian yang dilakukan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Furchan (1982:415)berpendapat bahwa:

”Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilaksanakan. Dalam penelitian deskritif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi ”apa adanya” dalam situasi tertentu”.

(24)

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Tahunpelajaran 2011 – 2012, dan tes kebugaran jasmani dilakukan di halaman SD Negeri 2 Gotong Royong. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa dilakukan tes secara non laboratoris, yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) kelompok umur 10-12 tahun.

C. Definisi Operasional

Istilah yang didapat dalan judul penelitian ini adalah ” Deskripsi Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V dan VI Putra dan Putri SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012” dapat dijelaskan sebagai berikut :

Deskripsi. Pengertian deskripsi menurut Yandianto (1998:87) adalah pemaparan atau

gambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Jadi yang dimaksud dengan deskripsi dalam penelitian ini adalah menceritakan , memaparkan dan mengambarkan tingkat

kebugaran jasmani siswa SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung.

Tingkat Kebugaran Jasmani. Pengertian tingkat kebugaran jasmani menurut pendapat Suharto,dkk (2000:71) adalah klasifikasi kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Jadi yang dimaksud dengan tingkat kebugaran jasmani dalam penelitian ini adalahtingkat kemampuan fisik siswa yang diukur dengan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI).

Siswa. Pengertian siswa dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.

(25)

D. Pengukuran dan Tes Kebugaran Jasmani

Untuk mengungkapkan data tentang kebugaran jasmani siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong pengambilan datanya menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Seorang siswa yang dapat melakukan tes dengan baik memiliki tingkat kebugaran jasmani yang terbagi atas 5 klasifikal, yaitu: baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang sekali. Adapunujiteskebugaranjasmanipelaksanaannyaadalahsebagaiberikut:

1. Menentukansiswa yang akandijadikan sample penelitian. 2. Persaiapanalat-alat yang akandigunakan.

3. Tenagapelaksanates, berhubungtesharusdilakukandalamwaktu yang telah di tentukanmakapenelitibekerjasamadengantenagapelaksanalainnya.

4. Tahappelaksanaantes.

5. MengumpulkanhasiltesdengankartupenilaianTesKebugaranJasmani Indonesia (TKJI). E. Populasi dan SampelPenelitian

a. Populasi

Populasidalampenelitianiniadalahsiswakelas V dan VI SD Negeri 2 GotongRoyongTahunPelajaran 2011-2012 yang berjumlah

42.MenurutProf.SutrisnoHadi,MA (1983:2) populasiadalahkumpulanindividu-individu yang terdapat di suatudaerah.

Jadipopulasiadalahsuatusasaranatauobjekdalampenelitianiniadalahsiswakelas V dan VI SD Negeri 2 GotongRoyongTahunPelajaran 2011-2012.Jumlahpopulasi yang

akandijadikan sample penelitiandapatdilihatpadatabel 4.

(26)

No Kelas

Sumber: laporang bulanan SD Negeri 2 Gotong Royong

b. Sampel

Mengingat populasi dalam penelitian ini tidak terlalu banyak, maka penelitiannya adalah penelitian populasi dengan objek

Gotong Royong Tahun Pelajaran 2011

F. Metode Pengumpulan Data

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas data akan ditentukan oleh kualitas alat dan metode yang digunakan dalam pengambilan data, sehingga data yang di dapat benar

dan valid. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

a) Metode Pokok.

Dalam pengambilan data tersebut yaitu menggunakan tes penguku

usaha yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki.

Pengukuran adalah identifikasi suatu jumlah yang belum diketahui dengan suatu jumlah yang 0

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

Sumber: laporang bulanan SD Negeri 2 Gotong Royong

Mengingat populasi dalam penelitian ini tidak terlalu banyak, maka penelitiannya adalah penelitian populasi dengan objek penelitian seluruh siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 42 siswa.

Metode Pengumpulan Data

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas data akan ditentukan oleh kualitas alat dan metode pengambilan data, sehingga data yang di dapat

benar-dan valid. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

Dalam pengambilan data tersebut yaitu menggunakan tes pengukuran. Tes adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki.

Pengukuran adalah identifikasi suatu jumlah yang belum diketahui dengan suatu jumlah yang Kelas 6

Siswa Laki-laki Siswa Perempuan Jumlah

Mengingat populasi dalam penelitian ini tidak terlalu banyak, maka penelitiannya adalah penelitian seluruh siswa kelas V dan VI SD Negeri 2

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas data akan ditentukan oleh kualitas alat dan metode -benar reliabel dan valid. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menentukan metode yang

ran. Tes adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki.

(27)

sudah di ketahui. Sacara umum dapat pula dikatakan bahwa tes dan pengukuran adalah bagian dari proses evaluasi yang mencakup tiga langkah pokok yaitu:

1) Menentukan dan menilai tujuan-tujuan. 2) Mengumpulkan data dan informasi

3) Mempertimbangkan ari ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai. (Aryadi Adnan, dkk,1987:1)

Teknik dan pengukuran ini penulis gunakan untuk mendapat data-data hasil pengukuran Physical Fitnes dari TKJI yang dipilih dalam pengolahan data.

b) Metode Bantu

Yang dimaksud dengan metode bantu dalam pengambilan tes tersebut adalah : 1) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku agenda, majalah, presentasi dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,

1983:132) Metode ini penulis gunakan untuk melengkapi data penelitian berupa masalah-masalah administrasi SD Negeri 2 Gotong Royong.

2) Metode Observasi

Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena sosial atau gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan langsung (Kartini Kartono, 1983:142). Metode ini penulis gunakan untuk mengungkapkan data mengenai tingkat kebugaran siswa sacara langsung.

c) Analisis Data.

(28)
(29)

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Oleh

ITA RACHMAWATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

(30)
(31)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(32)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

RIWATAT HIDUP ... iv

B. RuangLingkupPenelitian... 3

C. PerumusanMasalah ... 3

D. TujuanPenelitian ... 4

E. ManfaatPenelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanPustaka ... 5

B. KerangkaPikir ... 18

III. METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian ... 19

B. TempatdanWaktuPenelitian ... 20

C. Definisi Operasional ... 20

D. Pengukuran Tes Kebugaran Jasmani ... 21

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

F. Metode Pengumpulan Data ... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Penelitian ... 25

(33)

C. Pembahasan ... 28

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, A. & Manadji, A. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Dirjen Dikti. Depdikbub. Jakarta.

Adisapoetra, dkk. 1999. Tes & Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 1986. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bima akasara.Jakarta.

Dwiyogo,1992. Pengetahuan Kegaran Jasmani. Bandung

Earle, roger & baechle, Thomas 2002. Bugar dengan Latihan Beban. Rajagrafindo persada. Jakarta.

Furchan, Arif. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.

Giriwijoyo. 1992. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdikbud. Jakarta.

Hadi, Sutrisno.1984.Metodelogi Reseach Jilid I, II, III.UGM. Yogyakarta.

Kartini, Kartolo. 1986. Pengantar Metodelogi Riset Sosial. Alumni. Bandung.

Kravitz, Len. 2001. panduan Lengkap BUGAR TOTAL. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Nurhasan. 1991. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diktat Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. IKIP. Bandung.

(35)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Remaja Umur 10 – 12 Tahun Putra ... 16

2. Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Remaja Umur 10 – 12 Tahun Putri 17

3. Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Usia 10 – 12 Tahun Putra dan Putri 17

4. Daftar Populasi Siswa Kelas V dan Kelas VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 ... 22

5. Hasil Tes Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 ... 25

6. Hasil Analisis Tes Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 ... 26

(36)

Judul Skripsi : Deskripsi Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V,

Kelas VI Putra dan Putri SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 – 2012

Nama Mahasiswa : ITA RACHMAWATI

No Pokok Mahasiswa : 0913068011

Program Study : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek)

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Drs. Wiyono M.Pd

(37)

MOTTO

Barang siapa berilmu dan beramal serta mengajar, maka orang itu disebut ”orang besar” di

segala petala langit. (Ihya ’Al-Ghajali)

Maju terus jangan mudah menyerah walau rintangan besar menghadang di hadapan kita,

(38)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta.

2. Suami dan anak-anakku tersayang

3. Orang-orang terdekatku

(39)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya (Jawa Timur) pada tanggal 07

Oktober 1961, anak ke tiga dari pasangan Anwar Djalil dan Sulin

Suliati.

Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Propal (Lampung Utara) pada tahun 1975, Sekolah Menengah

Pertama Kota Bumi pada tahun 1979, Sekolah Guru Olah Raga (SGO) Negeri Tanjung Karang

pada tahun 1982 dan Diploma 2 Universitas Terbuka pada tahun 1997.

Pada tahun 2009 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa program penyetaraan S1 (S1 Dalam

Jabatan)Program Study Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Ilmu Pendidikan

(40)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini berjudul Deskripsi Kebugaran Jasmani

Siswa Kelas V dan Kelas VI putra dan putri SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2011 – 2012 sebagai usaha meningkatkan kebugaran jasmani siswa di sekolah

tersebut.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan

tanpa bantuan dari semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Wiyono, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberi dukungan dan saran

terbaik buat kami.

2. Drs. Akor Sitepu, M.Pd, selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan saran dan masukan

dalam penyempurnaan dari penulisan tugas akhir ini.

3. Drs. Wiyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi FKIP Universitas Lampung.

4. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

5. Drs. Baharuddin R, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP UNILA beserta staf yang telah banyak membantu.

7. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Gotong Royong

8. Guru SDNegeri 2 Gotong Royong selaku Teman Sejawat yang senantiasa memberi saran dan

(41)

9. Orang tuaku tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan.

10. Teman – teman dekatku yang membantu dan memberikan motivasi pada penulis.

11. Seluruh pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semogasegalabantuansertakerjasama yang baik yang telahdiberikanmenjadi catatan

amaldariTuhan Yang Maha Esa.

Penulismenyadaribahwadalam Tugas Akhirinimasihterdapatbanyakkekurangan dan

jauhdarikesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan guna memperbaiki laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal

ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 2012

ITA RACHMAWATI NPM. 0913068011

(42)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ITA RACHMAWATI

NPM : 0913068011

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program study : S.1 Penjaskes dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lokasi Penelitian : SD Negeri 2 Gotong Royong Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah di ajukan

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tingi.

Dan sepanjang sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut

dalam Daftar Pustaka.

Bandar Lampung, 26 Maret 2012

Gambar

Tabel 3. Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Usia 10-12   Tahun Putra dan Putri

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Some tips for mathematics teachers for teaching and learning mathematics activities based on Gardner's multiple intelligences are: (1) each student has

Banyak kebudayaan menjadi cerminan dan ciri dari sebuah masyarakat dan untuk memahami hubungan antara kebudaya dan kehidupan sosial, perlu adanya pengertian dan

Nigella sativa seed extract was able to reduce the breast cell damage and proliferation. This study indicated

Skripsi dengan judul Simulasi Gedung Baru FTI UKSW Salatiga Berbasis 3D menggunakan Layar Sentuh yang penulis susun sebagai syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana

Secara keseluruhan hasil pengukuran dan hasil perhitungan tidak menunjukkan perbedaan yang besar, sehingga dapat disimpulkan alat dapat bekerja dengan baik sesuai perancangan..

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diusulkan beberapa tindakan perbaikan kualitas dengan berdasar pada langkah DMAIC untuk meningkatkan kualitas produk di antaranya