• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan 1 Bulan di Klinik Bersahn Mariani Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan 1 Bulan di Klinik Bersahn Mariani Medan"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PERUBAHAN BERAT BADAN

PADA IBU YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK

3 BULAN DAN 1 BULAN DI KLINIK BERSALIN MARIANI

MEDAN

SKRIPSI

Oleh

MISKAH HAYATI

111121061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)

Judul : Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

Nama : Miskah Hayati

Jurusan : Keperawatan Fakultas Keperawatan Tahun : 2011/2012

Abstrak

Kontrasepsi suntik adalah metode kontrasepsi yang paling diminati karena pemakaiannya yang aman, sederhana, efektif, praktis dan harga relatif murah. Namun seiring tingginya minat tersebut diikuti dengan keluhan ibu terhadap efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yaitu berupa perubahan berat badan. Penelitian deskriptif komparatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Populasi ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik di Klinik Bersalin Mariani Medan sebesar 90 orang. Sampel yang diambil sebesar 42 responden kontrasepsi suntik 3 bulan dan 42 responden kontrasepsi suntik 1 bulan. Pengumpulan data berupa data demografi dan lembar observasi kemudian dianalisa dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji paired t-test pada kelompok kontrasepsi suntik 3 bulan menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok kontrasepsi suntik 1 bulan menunjukkan nilai p=0,068 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan perubahan berat badan antar kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Sedangkan uji independent t-test memperlihatkan bahwa nilai p=0,390 (p>0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Diharapkan bagi pelayanan kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan yang intensif mengenai efek samping kontrasepsi suntik dan pemakaian jenis kontrasepsi dengan baik dan tepat.

(4)

Title : Differences in Body Weight Changes mother using Injectable Contraception 3 months and 1 month in Medan Mariani Maternity Clinic

Name : Miskah Hayati

Major : Nursing Faculty of Nursing Year : 2011/2012

Abstract

Injectable contraceptives are the most popular contraceptive method because its use is safe, simple, effective, practical and relatively inexpensive. But with the high interest of the mother followed by complaints of side effects in the form of injectable contraceptive use weight changes. This comparative descriptive study aimed to identify differences in changes in body weight in women using injectable contraceptives 3 months and 1 month. Population of women who use the injectable contraceptive in Medan Mariani Maternity Clinic by 90 people. Samples taken by 42 respondents injectable contraceptives 3 months and 42 respondents 1 month injectable contraceptives. Data collecting demographic data and observation sheets were analyzed by paired t-test test and independent t-test. The results showed that the majority of women who use injectable contraceptives 3 months and 1 month gain weight. The test results paired t-test on the 3 month injectable contraceptive demonstrate the value p = 0,000 (p <0,05) and at 1 month injectable contraceptive group showed p = 0,068 (p <0,05), which means there is a difference in weight change among mothers who use injectable contraceptives 3 months and 1 month. While the independent t-test test showed that the value of p=0,390 (p>0,05). From these results it can be concluded that there was no difference in weight change between women who use injectable contraceptives 3 months and 1 month. Expected to health services in order to provide intensive counseling about side effects of injectable contraceptives and contraceptive use by type of good and proper.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin

Mariani Medan”.

Shalawat beriring salam tidak lupa pula penulis panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan pada saat sekarang ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Selama proses penelitian dan penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :

(6)

2. Ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku pembimbing yang selalu menyediakan

kesempatan waktu untuk membimbing penulis, memberikan arahan, masukan, serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, Sp. KMB selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan masukan dan saran bagi penulis.

5. Teristimewa orang tua tercinta Ibunda Anna Dewi Batubara, SH atas do’a, motivasi, dukungan moril, materi dan kasih sayangnya kepada penulis, serta untuk abangku Abdi Suryadi, ST dan adikku tersayang Arief Setiawan yang selalu memberikan dukungan dan do’a kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat terbaikku Isya, Fija, Vera, Maya, Khairani, Tia, Ery, Nazly, Widia, Fitri, Tika, Fitria, Imel, dan Fazar yang telah memberikan semangat dan dukungannya, serta teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi, partisipasi, dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Staf administrasi di Program Studi Fakultas Keperawatan USU yang memberikan bantuan dalam kelancaran selama proses penelitian berlangsung. 8. Pimpinan Klinik Bersalin Mariani Medan yang telah memberikan ijin untuk

(7)

9. Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak memberi bantuan dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki serta perlindungan dan kesehatan dalam melanjutkan ibadah kepada-Nya serta dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan selanjutnya.

Medan, Februari 2013

(8)

DAFTAR ISI

1.2.1 Metode Kontrasepsi Sederhana ... 6

1.2.2 Metode Kontrasepsi Barrier ... 7

1.2.3 Metode Kontrasepsi Modern ... 8

2. Kontrasepsi Suntik ... 9

2.1 Pengertian ... 9

2.2 Jenis-jenis Kontrasepsi Suntik ... 9

2.3 Mekanisme Kerja ... 10

3. Perubahan Berat Badan pada Penggunaan Kontrasepsi Suntik ... 16

3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Badan ... 18

(9)

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian ... 22

2. Populasi, Sampel, dan Sampling ... 22

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

4. Pertimbangan Etik ... 23

5. Instrumen Penelitian ... 24

6. Alat Ukur dan Pengukuran ... 25

7. Pengumpulan Data ... 25

8. Analisa Data ... 26

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 28

2. Pembahasan ... 33

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 42

2. Saran... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2. Instrumen Penelitian

3. Master Data

4. Jadwal Defenitif Penelitian 5. Taksasi Dana

6. Surat Penelitian dari Fakultas Keperawatan 7. Surat Balasan Penelitian dari Klinik 8. Lembar Bukti Bimbingan

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskriptif karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan ... 29 Tabel 2. Perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi

suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan ... 30 Tabel 3. Perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi

suntik 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan ... 30 Tabel 4. Perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan ... 31 Tabel 5. Perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan

(11)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka konseptual penelitian perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi Suntik 3 bulan dan

(12)

Judul : Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

Nama : Miskah Hayati

Jurusan : Keperawatan Fakultas Keperawatan Tahun : 2011/2012

Abstrak

Kontrasepsi suntik adalah metode kontrasepsi yang paling diminati karena pemakaiannya yang aman, sederhana, efektif, praktis dan harga relatif murah. Namun seiring tingginya minat tersebut diikuti dengan keluhan ibu terhadap efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yaitu berupa perubahan berat badan. Penelitian deskriptif komparatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Populasi ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik di Klinik Bersalin Mariani Medan sebesar 90 orang. Sampel yang diambil sebesar 42 responden kontrasepsi suntik 3 bulan dan 42 responden kontrasepsi suntik 1 bulan. Pengumpulan data berupa data demografi dan lembar observasi kemudian dianalisa dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji paired t-test pada kelompok kontrasepsi suntik 3 bulan menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok kontrasepsi suntik 1 bulan menunjukkan nilai p=0,068 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan perubahan berat badan antar kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Sedangkan uji independent t-test memperlihatkan bahwa nilai p=0,390 (p>0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan. Diharapkan bagi pelayanan kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan yang intensif mengenai efek samping kontrasepsi suntik dan pemakaian jenis kontrasepsi dengan baik dan tepat.

(13)

Title : Differences in Body Weight Changes mother using Injectable Contraception 3 months and 1 month in Medan Mariani Maternity Clinic

Name : Miskah Hayati

Major : Nursing Faculty of Nursing Year : 2011/2012

Abstract

Injectable contraceptives are the most popular contraceptive method because its use is safe, simple, effective, practical and relatively inexpensive. But with the high interest of the mother followed by complaints of side effects in the form of injectable contraceptive use weight changes. This comparative descriptive study aimed to identify differences in changes in body weight in women using injectable contraceptives 3 months and 1 month. Population of women who use the injectable contraceptive in Medan Mariani Maternity Clinic by 90 people. Samples taken by 42 respondents injectable contraceptives 3 months and 42 respondents 1 month injectable contraceptives. Data collecting demographic data and observation sheets were analyzed by paired t-test test and independent t-test. The results showed that the majority of women who use injectable contraceptives 3 months and 1 month gain weight. The test results paired t-test on the 3 month injectable contraceptive demonstrate the value p = 0,000 (p <0,05) and at 1 month injectable contraceptive group showed p = 0,068 (p <0,05), which means there is a difference in weight change among mothers who use injectable contraceptives 3 months and 1 month. While the independent t-test test showed that the value of p=0,390 (p>0,05). From these results it can be concluded that there was no difference in weight change between women who use injectable contraceptives 3 months and 1 month. Expected to health services in order to provide intensive counseling about side effects of injectable contraceptives and contraceptive use by type of good and proper.

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2004).

Program KB sebagai salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan, memiliki implikasi yang tinggi terhadap pembangunan kesehatan, oleh karena itu program KB memiliki posisi strategis dalam upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui kelahiran dan pendewasaan usia perkawinan, maupun pembinaan ketahanan dan peningkatan kesejahteraan keluarga dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, sehingga memungkinkan program dan gerakan KB diposisikan sebagai bagian penting dari strategi pembangunan ekonomi (Suratun, 2008).

(15)

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 terdapat kecenderungan peningkatan jumlah pemakai kontrasepsi jenis injeksi dari 11,7 % pada tahun 1991, pada tahun 1994 menjadi 15,2 %, dan 21,1 % pada tahun 1997, kemudian tahun 2002 - 2003 meningkat menjadi 27,8 % (Hartanto, 2004).

Jumlah PUS tahun 2008 di Sumatera Utara adalah 2.021.211 PUS, akseptor KB aktifnya adalah 1.322.653 (65,44%), dan akseptor KB baru sebanyak 283.142 akseptor. Dimana yang menggunakan IUD 15.515 (5,5%), pil 104193 (36,8%), kondom 22.158 (7,8%), suntik 113.358 (40%), implant 19.916 (7%), metode operasi 8002 (2,8%) (BPS, 2008).

Salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat (NETEN), Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem.

(Hartanto, 2004).

(16)

Hasil penelitian yang dilakukan di RT 2 RW 7 Kelurahan Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal Surabaya ditemukan 38 akseptor KB suntik 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan sebagian besar (63,1%) mengalami kenaikan berat badan, sebagian kecil (15,8%) berat badan tetap, dan sebagian kecil (21%) mengalami penurunan berat badan (Fatrina, 2011).

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitan mengenai “Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan”.

2. Rumusan Masalah

(17)

3. Tujuan Penelitian

3.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

3.2 Tujuan Khusus

3.2.1 Mengidentifikasi perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

3.2.2 Mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

3.2.3 Mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

5. Manfaat Penelitian

5.1 Bagi Pendidikan

(18)

5.2 Bagi Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu yang menggunakan Kontrasepsi suntik secara komprehensif.

5.3 Bagi Peneliti

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Kontrasepsi

1.1 Pengertian

Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Hartanto, 2004).

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen (Meilani, 2010).

1.2 Jenis-jenis Kontrasepsi

Terdapat beberapa macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan, yaitu:

1.2.1 Metode Kontrasepsi Sederhana

a. Metode Kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istridengan tidak melakukan senggama pada masa subur (Meilani, 2010)

b. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau menyusui eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien belum m endapat haid dan waktunya kurang dari enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. MAL efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan per laktasi (Saifuddin, 2006).

(20)

adalah indikasi bahwa telah terjadi ovulasi. Selama 3 hari berikutnya (memperhitungkan waktu ekstra dalam masa hidup sel telur) diperlukan pantang berhubungan intim. Metode suhu mengidentifikasi akhir masa subur bukan awalnya (Meilani, 2010).

d. Senggama terputus (koitus interuptus) adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap pelaksanaanya (Meilani, 2010).

1.2.2 Metode Kontrasepsi Barrier

Menurut Saifuddin (2006) metode kontrasepsi barrier ada 3 yaitu, antara lain:

a. Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat dibuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

b. Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

(21)

1.2.3 Metode Kontrasepsi Modern

Menurut Saifuddin (2006) metode kontrasepsi modern ada 5 yaitu, antara lain:

a. Kontrasepsi Pil. Kontrasepsi pil merupakan jenis kontasepsi oral yang harus diminum setiap hari yang bekerja mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma. Terdapat dua macam yaitu kontrasepsi kombinasi atau sering disebut pil kombinasi yang mengandung progesteron dan estrogen, kemudian kontrasepsi pil progestin yang sering disebut dengan minipil yang mengandung hormon progesteron.

b. Kontrasepsi Implan adalah alat kontrasepsi silastik berisi hormon jenis

progesteron levonogestrol yang ditanamkan dibawah kulit, yang bekerja mengurangi transportasi sperma.

c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rongga rahim wanita yang bekerja menghambat sperma untuk masuk ke tuba fallopii.

d. Kontrasepsi Mantap (KONTAP) merupakan suatu cara permanen baik pada pria dan pada wanita, dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk mengikat atau menjepit atau memotong saluran telur wanita, atau menutup saluran mani laki-laki.

(22)

2. Kontrasepsi Suntik

2.1 Pengertian

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal (Octavianna, 2009).

Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa hormone progesteron dan estrogen pada wanita usia subur (Meilani, 2010).

2.2 Jenis - jenis Kontrasepsi Suntik

(23)

2.3 Mekanisme Kerja

Menurut Pinem (2009) cara kerja kontrasepsi suntik secara umum yaitu : a. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan

luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar

follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).

b. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.

c. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.

d. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba fallopi

2.4 Penggunaan

(24)

kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Pemberian kontrasepsi suntik progestin Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil isopropil alcohol

60-90%. Sedangkan Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dan jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.

2.5 Keuntungan

(25)

2.6 Kerugian

Menurut Pinem (2009) kerugian kontrasepsi suntik yaitu, antara lain : sering ditemukan gangguan haid. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenorea (tidak datang bulan), perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan banyaknya darah yang keluar, atau tidak haid sama sekali; Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga; Pada waktu tertentu harus kembali untuk mendapatkan suntikan; Penambahan berat badan, karena dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama; Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV; Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian; Pada penggunaan jangka panjang terjadi perubahan pada lipid serum, sedikit menurunkan densitas (kepadatan) tulang, menimbulkan kekeringan pada vagina, dan menurunkan libido.

2.7 Efektivitas

(26)

2.8 Indikasi

Menurut Pinem (2009), ada beberapa indikasi kontrasepsi suntik, antara lain: perempuan usia reproduksi, nulipara, telah memiliki anak; menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi; Wanita menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai ; Setelah melahirkan dan tidak menyusui; Setelah abortus atau keguguran; Telah banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi; Tekanan darah 180/110 mmHg, masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit; Menggunakan obat untuk epilepsy atau obat untuk tuberkulosis (rifampisin); Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen; Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi; wanita yang mendekati usia menopause serta yang mengalami penyakit anemia defesiensi besi.

2.9 Kontraindikasi

(27)

tinggi (> 180 / 110 mmHg), karena ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan kolesterol, dicurigai dapat menambah besar risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler.

2.10 Efek samping

Menurut Saifuddin (2006) ada beberapa efek samping dari kontrasepsi suntik yaitu:

a. Gangguan siklus haid yang berupa : tidak mengalami haid (amenorhea) yang disebabkan atrofi endometrium, perdarahan berupa tetesan/ bercak-bercak (spotting), Perdarahan diluar siklus haid (metroragia/breakthrough bleeding), Perdarahan haid yang lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya (menoragia), ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi.

b. Depresi. Gejala/keluhannya adalah perasaan lesu (lethargi) dan tidak bersemangat dalam kerja. Penyebabnya diperkirakan dengan adanya hormon progesterone terutama yang berisi 19-norsteroid menyebabkan kurangnya Vitamin B6 (Pyridoxin) di dalam tubuh.

(28)

d. Jerawat. Gejalanya adalah timbul jerawat pada wajah. Penyebab adalah progestin yang menyebabkan peningkatan kadar lemak.

e. Rambut rontok. Gejala/keluhan adalah rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah penghentian suntikan. Penyebab adalah Progesteron terutama 19-norprogesterone yang dapat mempengaruhi folikel rambut, sehingga timbul kerontokan rambut.

f. Perubahan Berat Badan. Gejala/keluhannya adalah kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3-2,9 kg. Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik.

g. Pusing/Sakit Kepala/Migrain. Keluhannya adalah sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat. Penyebab biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap Progesteron.

(29)

3. Perubahan Berat Badan pada penggunaan Kontrasepsi Suntik

Menurut Suparyanto (2010), Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi menjadi dua yaitu :

a. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.

b. Berat badan menurun atau turun jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah dibandingkan berat badan sebelumnya

Kontrasepsi suntik umumnya menyebabkan pertambahan berat badan yang bervariasi antara 1-5 kg dalam tahun pertama. Kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik. Bertambahnya berat badan terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hormon progesteron merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih daripada biasanya. Namun tidak semua akseptor akan mengalami kenaikan berat badan, karena efek dari obat tersebut tidak selalu sama pada masing-masing individu dan tergantung reaksi tubuh akseptor tersebut terhadap metabolisme progesteron (Hartanto, 2004).

(30)

menurunkan aktivitas fisik akibatnya pemakaian kontrasepsi suntik dapat menyebabkan berat badan bertambah (Glasier, 2006).

Suatu penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan kontrasepsi suntik terhadap peningkatan berat badan, dari 35 sampel yang diamati sebanyak 24 atau sebanyak 68,57% akseptor KB suntik mengalami kenaikan berat badan. Hasil penelitian tersebut semakin memperkuat dugaan adanya keterkaitan penggunaan kontrasepsi suntik terhadap peningkatan berat badan (Ekawati, 2010). Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot medroxy progesterone acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (Mansjoer, 2003). Sedangkan pada kontrasepsi suntik bulanan efek samping terhadap berat badan sangatlah ringan, umumnya pertambahan berat badan sedikit (Hartanto, 2004).

(31)

3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.

3.1.1 Faktor Internal

a. Faktor genetik.

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya dalam sebuah keluarga. Dalam hal ini faktor genetik telah ikut campur menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh yang berjumlah besar melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada bayi yang ada di dalam kandungan (Nadilla, 2012).

b. Hormonal.

Hormon progesteron memerlukan terjadinya perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak di bawah kulit bartambah, selain itu hormon progesteron menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunnya aktifitas fisik sehingga pemakaian suntikan KB progesteron dapat menyebabkan berat badan bertambah (Nadilla, 2012).

c. Metabolisme.

(32)

3.1.2 Faktor Eksternal

a. Aktivitas Fisik.

Setiap melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan sejumlah energi. Jika energi yang diberikan oleh makanan tidak cukup, maka energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak didalam tubuh (Suparyanto, 2010).

Kegemukan dapat terjadi bukan hanya karena makanan berlebih, tetapi juga karena aktifitas fisik berkurang, sehingga terjadi kelebihan energi. Berbagai kemudahan hidup juga menyebabkan berkurangnya aktifitas fisik, serta kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan mendorong masyarakat untuk menempuh kehidupan yang tidak memerlukan kerja fisik yang berat (Nadilla, 2012).

b. Asupan Nutrisi.

Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara membatasi asupan nutrisi. Faktor pengali untuk energi yang umum diterima oleh banyak orang adalah 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal (Suparyanto, 2010).

(33)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

Berdasarkan tinjauan pustaka maka kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(34)

2. Defenisi Operasional

Timbangan Nominal  Naik (jika hasil penimbangan berat

(35)

3. Hipotesa penelitian

Berdasarkan kerangka penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut :

3.1. Ho : Tidak terdapat perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

3.2. Ha : Terdapat perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

(36)

BAB 4

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu suatu metode penelitian yang mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

2. Populasi, Sampel, dan Sampling

2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah para Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan. Populasi Ibu yang menggunakan KB suntik di Klinik Bersalin Mariani Medan sebanyak 90 orang.

2.2 Sampel dan Sampling

Menurut Arikunto (2006) jika jumlah populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua untuk dijadikan sampel penelitian, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi untuk itu jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 90 orang.

(37)

Pada saat penelitian, sampel yang didapat terdiri dari ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebanyak 42 orang dan ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 48 orang. Maka untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan menggunakan sampel yang sama besar yaitu masing-masing terdiri dari 42 orang ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 42 orang ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Bersalin Mariani Medan. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi ini karena di Klinik Bersalin Mariani Medan terdapat jumlah populasi Ibu pengguna kontrasepsi suntik yang cukup banyak sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan sampel. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November sampai Desember 2012.

4. Pertimbangan Etik

(38)

Jika responden bersedia maka responden diminta menandatangani Lembar Persetujuan (Informed Concent). Jika responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak-haknya. Semua responden akan dilindungi dari kerugian materil, nama baik dan resiko yang timbul akibat penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar instrumen. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa Data demografi dan Lembar Observasi. Data demografi meliputi kode responden, umur dan lama menggunakan kontrasepsi suntik. Lembar observasi Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan terdiri dari 3 kolom yang terdiri dari : Berat badan awal (kg), Berat badan saat ini (kg), dan kontrasepsi suntik 1 bulan / 3 bulan.

(39)

6. Alat Ukur dan Pengukuran

Alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengetahui berat badan ibu saat ini atau setelah menggunakan kontrasepsi suntik minimal 1 tahun adalah timbangan badan dewasa Onemed. Timbangan ini cukup praktis, tanpa menggunakan baterai, ukuran yang kecil yaitu 26x26x5 cm dengan kapasitas 150 kg.

7. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian Surat Izin yang telah diperoleh dikirim ke Klinik Bersalin Mariani Medan. Setelah mendapat Surat izin dari Klinik Mariani Medan, peneliti mendatangi Klinik Bersalin Mariani Medan dan menentukan calon responden.

(40)

badan ibu saat ini atau setelah menggunakan kontrasepsi suntik minimal 1 tahun pemakaian.

Langkah-langkah menimbang berat badan ibu dengan timbangan badan dewasa Onemed :

a. Memastikan jarum penunjuk pada angka 0 (nol). b. Ibu ditimbang.

c. Diamkan beberapa detik untuk memastikan jarum penunjuk benar-banar berhenti.

d. Menentukan berat badan ibu dengan membaca angka diujung jarum penunjuk.

e. Mencatat hasil penimbangan.

Setelah didapatkan data dari kedua kelompok tersebut, peneliti akan mulai mengolahnya dengan menggunakan komputerisasi untuk mengetahui perubahan dan perbandingan berat badan pada kedua kelompok.

8. Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka dilakukan analisa data yaitu sebagai berikut :

(41)

8.2 Analisis Bivariat. Analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel. Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

8.2.1 Uji paired t-test digunakan untuk menguji dua sampel berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang berbeda secara signifikan pada data yang bertipe riel. Maka, uji paired t-test (t-test berpasangan) digunakan untuk meneliti perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan dengan melihat nilai P (Probabilitas).

8.2.2 Uji independent t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang tidak berhubungan satu sama lain (independent), apakah mempunyai rata-rata yang sama atau berbeda secara signifikan. Uji independent t-test (t-test tidak berpasangan) digunakan untuk membandingkan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan 1 bulan. Apabila nilai P

(42)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab berikut ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan.

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2012 di Klinik Bersalin Mariani Medan.

Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi responden, deskriptif perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan, perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan serta perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan.

1.1 Karakteristik Demografi Responden

(43)

Karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan mayoritas berada pada usia 20-35 tahun (n=35; 83,3%) dan menggunakan kontrasepsi suntik 12 bln-24 bln(n=20; 47,6%) (Tabel 1).

Tabel 1. Deskriptif karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik

3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

Karakteristik KB Suntik 3 bulan KB Suntik 1 bulan

N % n %

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan

(44)

Tabel 2. Perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi

suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan (N = 42)

Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan mengalami kenaikan berat badan (n=25; 59,5%) dan mengalami penurunan berat badan (n=17; 40,5 %).

Tabel 3. Perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi

suntik 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan (N = 42)

Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat perubahan berat badan yang berupa peningkatan berat badan dan penurunan berat badan pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan setelah pemakaian minimal 1 tahun. Perubahan berat badan ini diperoleh dari data berat badan awal ibu dan berat badan sekarang yang dilakukan dengan uji paired t-test. Hasil uji

(45)

Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 (0,000) yang diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara berat badan awal ibu dan berat badan sekarang. Maka hal ini menunjukkan terdapat perbedaan perubahan berat badan yang signifikan pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan.

Tabel 4. Perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani

Medan

Kelompok Variabel Std.Deviasi t P Value

KB suntik penelitian diperoleh bahwa terdapat perubahan berat badan yang berupa peningkatan berat badan dan penurunan berat badan setelah pemakaian minimal 1 tahun. Perubahan berat badan ini diperoleh dari data berat badan awal ibu dan berat badan sekarang yang dilakukan dengan uji paired t-test. Hasil uji paired t-test pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan: SD=1,565; p value= 0,068 (Tabel 4).

(46)

1.4 Perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan

Analisa statistik uji independent t-test digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan. Pada tabel 5 berikut ini dapat dilihat hasil analisa uji independent t-test

dengan memperlihatkan nilai rata-rata berat badan awal dan berat badan sekarang pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisa bivariat yaitu uji

independent t-test terlihat bahwa nilai probabilitas berat badan awal antara kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan memiliki nilai p=0,965 dan nilai probabilitas berat badan sekarang antara kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan memiliki nilai p=0,390 (Tabel 5).

(47)

Tabel 5. Perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dengan 1 bulan

No. Variabel Kelompok KB

2.1 Gambaran karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3

bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

Gambaran karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan meliputi umur dan lama menggunakan kontrasepsi suntik.

1. Umur

Menurut Sarlito (2002) bertambahnya umur, maka tingkat perkembangan akan sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalamannya sendiri. Menurut Saifuddin (2006) periode usia antara 20-35 tahun merupakan usia paling baik untuk melahirkan jumlah anak dua dan jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun. Pemakaian KB Suntik progestin merupakan metode kontrasepsi yang cocok untuk menjarangkan kehamilan pada periode usia ini.

(48)

Bila dikaitkan dengan jumlah responden maka hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2008) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita berada pada usia 20-35 tahun.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Susi (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi sudah mengarah kepada konsep pemilihan kontrasepsi yang rasional dimana responden pada umur 20-35 tahun bertujuan ingin menjarangkan kehamilan dan dianjurkan menggunakan kontrasepsi suntik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan yang mengalami perubahan berat badan berada pada rentang umur 20-35 tahun. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Darney (2004) yang menyatakan bahwa sebagian besar wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi hormonal baik itu kontrasepsi oral maupun suntikan akan mengalami peningkatan berat badan seiring meningkatnya usia mereka. Hal tersebut bisa saja terjadi mengingat bahwa setiap kejadian suatu masalah kesehatan turut dipengaruhi oleh faktor orang perorang dan lingkungan dimana dia berada.

(49)

2. Lama menggunakan Kontrasepsi Suntik

Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik diantaranya adalah kenaikan berat badan. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg-5kg dalam 1 tahun pertama, rata-rata tiap tahun naik antara 2,3-2,9 kg. Penyebab kenaikan berat badan tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh (Hartanto,2004).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan 25 bln-36 bln (n=24; 57,1%) dan paling sedikit menggunakan kontrasepsi suntik lebih dari 36 bln (n=7; 16,7%). Pada akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan lebih banyak menggunakan selama 12 bln - 24 bln (n=20; 47,6%) dan paling sedikit menggunakan kontrasepsi suntik lebih dari 36 bln (n=4; 9,5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan mengalami perubahan berat badan setelah penggunaan minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Nadilla (2012) yang menyatakan bahwa pada penggunaan yang lama (jangka panjang) pada kontrasepsi suntik yang mengandung hormon progesteron akan menyebabkan pertambahan berat badan akibat terjadinya perubahan anabolik dan stimulasi nafsu makan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Haryati (2010) yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh kuat antara lamanya pemakaian kontrasepsi suntik terhadap kenaikan berat badan.

(50)

2.2 Gambaran perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan

Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang (Suparyanto, 2010). Salah satu jenis kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi suntik 3 bulan atau Depo Provera yang mengandung DMPA (Depo Medroxyprogesteron Asetat) yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 150 mg.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan mayoritas mengalami kenaikan berat badan (n=33; 78,6%) dengan rata-rata kenaikan 2,63 kg dan mengalami penurunan berat badan (n=9; 21,4%) dengan rata-rata penurunan 1,56 kg.

(51)

tahun pertama pemakaian dan selanjutnya meningkat secara bertahap selama 6 tahun. Begitu juga dengan Ratih (2009) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan ada bermacam-macam, salah satunya adalah karena pengaruh hormon progesteron menyebabkan meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik sehingga nafsu makan meningkat.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Tyas (2012) yang menyatakan bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan mayoritas mengalami kenaikan berat badan. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian Kundarti (2012) mengenai hubungan KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan pada akseptor suntik menyatakan bahwa sebagian besar akseptor KB suntik DMPA mengalami peningkatan berat badan dan hal ini dikarenakan dalam kontrasepsi suntik mengandung hormon progesteron yang mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah.

Salah satu jenis kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi suntik 1 bulan atau Cyclofem yang mengandung 25 mg Depo Medroxyprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol sipionat. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa responden yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan sebagian besar mengalami kenaikan berat badan (n=25; 59,5%) dengan rata-rata kenaikan 1,6 kg dan mengalami penurunan berat badan (n=17; 40,5%) dengan rata-rata penurunan 1,3 kg.

(52)

Menurut Saifuddin (2006), kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik. Bertambahnya berat badan terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hormon progesteron yang terkandung dalam kontrasepsi suntik mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, sehingga dapat menyebabkan berat badan bertambah.

2.3 Perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan

Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit (Suparyanto, 2010).

(53)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Agustina (2008) yang menyatakan bahwa penggunaan kontasepsi DMPA berpengaruh terhadap perubahan berat badan. Dari 57 responden yang diamati, 31 responden mengalami perubahan berat badan dan 19 tidak mengalami perubahan berat badan. Hasil penelitian tersebut semakin memperkuat dugaan adanya keterkaitan penggunaan kontrasepsi DMPA terhadap perubahan berat badan.

Hasil penelitian didapatkan bahwa setelah menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan dengan pemakaian minimal 1 tahun akan mengalami perubahan berat badan yang signifikan. Pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan dengan menggunakan data berat badan awal dan berat badan sekarang memiliki nilai level of significance (p) = 0,068. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan perubahan berat badan yang signifikan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan karena nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari nilai uji hipotesis (p<0,05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Saifuddin (2006) yang menyatakan bahwa salah satu efek samping dari kontrasepsi suntik adalah perubahan berat badan baik peningkatan berat badan maupun penurunan berat badan yang akan tampak setelah pemakaian minimal 1 tahun.

(54)

menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat makan), Hipotalamus Ventro Medial (HVM) yang bertugas menggerakkan nafsu makan (pemberian atau pusat kenyang). Hormon progesteron merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya sehingga akseptor kontrasepsi suntik beresiko mengalami perubahan berat badan terutama peningkatan berat badan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yuni (2011) di BPS yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik sehingga kontrasepsi suntik memiliki kecenderungan sebagai penyebab perubahan berat badan pada akseptor kontrasepsi suntik.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Wijayanti (2011) mengenai Hubungan antara Penggunaan Kontrasepsi Suntik dengan Perubahan Berat Badan dimana didapatkan hasil p = 0,003 < 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan.

2.4 Perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani

Medan

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji independent t-test

(55)

badan awal pada kedua kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan perubahan berat badan yang signifikan

antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayah (2012) yang menyatakan bahwa pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan dapat menyebabkan perubahan berat dimana sebagian besar akseptor suntik 3 bulan dan 1 bulan mengalami perubahan berat badan. Hasil uji statistik yang didapat p value= 0,218 (p > 0,05), maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan terhadap perubahan berat badan akseptor.

(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1.1 Mayoritas ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan mengalami kenaikan berat badan. 1.2 Berdasarkan analisa uji paired t-test didapat hasil bahwa terdapat

perbedaan perubahan berat badan yang signifikan pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan (Sig = 0,000; p < 0,05) dan terdapat perbedaan perubahan berat badan yang signifikan pada kelompok ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan (Sig=0,068; p < 0,05).

1.3 Hipotesa pada penelitian ini diterima yaitu tidak ada perbedaan perubahan berat badan yang signifikan antara ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan (Sig=0,390; p > 0,05).

2. Saran

2.1 Dalam pendidikan keperawatan perlu menekankan pemahaman kepada peserta didik bahwa salah satu efek samping penggunaan kontrasepsi suntik adalah peningkatan berat badan yang terjadi minimal setelah 1 tahun pemakaian.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. (2008). Hubungan Pemakian Kontrasepsi Suntik Depo Progestin dengan Perubahan Berat Badan Di BPS Yuni Winarta Weru Sukoharjo.

Karya Tulis Ilmiah, Surakarta: Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum. Diunduh pada tanggal 24 Januari 2013 melalui http://www. id.scribd.com.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Darney, Speroff. (2004). Panduan Praktis Kontrasepsi. Jakarta: EGC.

Ekawati. (2010). Pengaruh KB Suntik DMPA terhadap Peningkatan Berat Badan di BPS Siti Syamsiyah Wonokarto Wonogiri. Surakarta. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2012 melaui http://www.eprint.uns.ac.id.

Fatrina. (2011). Gambaran Perubahan Berat Badan pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di RT 2 RW 7 Kel. Simomuliyo Kec. Sukomanunggal Surabaya. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 melalui http://share.stikesyarsis.ac.id. Glasier, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Haryati, N. (2010). Pengaruh Lamanya Pemakaian Alat Kontrasepsi Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) Terhadap Kenaikan Berat Badan Di Bps Supriyatni Desa Paketingan Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013 melalui http://www.ojs.akbidylpp.ac.id.

(58)

Kundarti. (2012). Hubungan KB suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan pada akseptor suntik di Rumah Bersalin Kasih Ibu Desa Wonoasri Kec. Grogol Kab. Kediri. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013 melalui http://www.isjd.pdii.lipi.go.id.

Mansjoer. (2003). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Manuaba. (2008). Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Maria. (2005). Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormon terhadap Perubahan Berat Badan pada Akseptor Keluarga Berencana. Diakses pada tanggal 2 Februari 2013 melalui http://www.isjd.pdii.lipi.go.id. Meilani, dkk. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya. Nadilla. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan. Diakses pada

tanggal 15 Januari 2013 melalui http://www.jumaranadilla.blogspot.com. Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Octavianna, Paulina. (2009). Kontrasepsi Suntikan (Injeksi) -Depo Provera-. Diakses pada tanggal 21 Mei 2012 melalui http://yosefw.wordpress.com. Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info

Media.

Puniyati. (2010). Pengaruh Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) terhadap Kenaikan Berat Badan di Bidan Praktek Swasta Hj. Syarifah Mranggen Demak. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013 melalui http://www.digilib.unimus.ac.id.

Ratih, S. (2009). Kontrasepsi suntikan menyebabkan peningkatan berat badan, Diakses pada tanggal 11 Januari 2013 melalui http://www.semararatih.wordpress.com.

Saifuddin, A. (2006). Buku Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawinohardjo.

(59)

Suparyanto. (2010). Pengaruh KB Suntik terhadap Perubahan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik. Diakses pada tanggal 20 Mei 2012 melalui www.dr.suparyanto.blogspot.com.

Suratun, dkk. (2008). Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

Susi, C. (2012). Gambaran Karakteristik Akseptor Suntik dan Akseptor Pil di Puskesmas Petisah Kecamatan Medan Petisah Tahun 2006. Diakses pada tanggal 18 Januari 2013 melalui http://repository.usu.ac.id.

Tyas, R. (2012). Gambaran Perubahan Berat Badan Pada Akseptor Suntik 3 Bulan Di Bps Ari Wahyu Desa Tenggulunan Kecamatan Candi-Sidoarjo.

Diakses pada tanggal 25 Desember 2012. http://share.stikesyarsis.ac.id.

Varney, dkk. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Wijayanti. (2011). Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Dengan Perubahan Berat Badan Di Bps Wahyu Trisno S Sidoarjo. Diakses pada tanggal 2 Februari 2013 melalui http://share.stikesyarsis.ac.id.

(60)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Nama : Miskah Hayati

Judul Penelitian : Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

Saya adalah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perubahan berat badan pada Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan partisipasi Ibu untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. Identitas Ibu akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud yang lain. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela karena Ibu bebas menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan Ibu menandatangani lembar persetujuan ini. Terima kasih atas partisipasi Ibu dalam penelitian ini.

(61)

DATA DEMOGRAFI

Kode :

Petunjuk :

a. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dibawah ini dengan mengisi jawaban dan memberikan tanda checklist () pada tempat yang telah disediakan

b. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti

1. Umur :

< 20 tahun 20-35tahun > 35 tahun

2. Lama menggunakan kontrasepsi suntik : 12 bln - 24 bln

(62)

LEMBAR OBSERVASI

Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan dan 1 bulan di Klinik Bersalin Mariani Medan

.

Kode Resp.

Berat badan awal (kg)

Berat badan sekarang (kg)

(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

Taksasi Dana

1. Persiapan Proposal dan Perbaikan proposal

- Biaya kertas print proposal Rp 200.000,- - Fotokopi sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 80.000,- - Biaya internet Rp 100.000,- - Perbanyak proposal dan penjilidan Rp 100.000,- - Konsumsi saat sidang proposal Rp 60.000,-

2. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

- Biaya fotocopy Instrumen Penelitian Rp 50.000,- - Timbangan Berat Badan Rp 65.000,- - Biaya Transportasi Rp 180.000,-

- Beli Buku Rp 200.000,-

- Biaya fotocopy referensi Rp 85.000,-

3. Persiapan Skripsi

- Biaya print skripsi Rp 150.000,- - Penggandaan skripsi dan penjilidan Rp 100.000,- - Biaya sidang skripsi Rp 80.000,-

4. Biaya tidak Terduga Rp 150.000,-

(68)
(69)
(70)
(71)

Daftar Riwayat Hidup

I. Identitas

Nama : Miskah Hayati Nim : 111121061

Tempat/Tgl Lahir : Tebing Tinggi, 2 Juli 1989 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sudirman Tebing Tinggi

II. Nama Orang Tua

Ayah : Alm. Abdullah Lubis Ibu : Anna Dewi Batubara, SH

III. Riwayat Pendidikan

Gambar

Tabel 1. Deskriptif karakteristik ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik
Tabel 2. Perubahan berat badan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi
Tabel 4. Perbedaan perubahan berat badan antar ibu yang menggunakan
Tabel 5. Perbedaan perubahan berat badan antara ibu yang menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

5.2 Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas yang Dibersihkan dengan Energi Microwave Berdaya 800 Watt dalam 3 Menit dengan Pengulangan

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi ilmiah tentang kemampuan berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam yang berbeda dalam

BILA I1 / I2 LEBIH KECIL DARI K MAKA RELAI AKAN BUKA KONTAK TIPE INI BANYAK DIGUNAKAN SEBAGAI RELAI

adalah benar-benar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir) berupa

pemeriksaan fisik yang akan dilakukan dan meminta hasil pemeriksaan fisik yang akan dilakukan dan meminta hasil pemeriksaan fisik yang akan dilakukan dan meminta

membingungkan  tersebut  maka  timbul  beberapa  pertanyaan  baru,  antara  lain,  kapan  REDD  mulai  bisa  dilakukan  karena  menanam  bukan  hal  asing 

Seluruh teman-teman Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang juga telah membantu dalam pengerjaan tugas