• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA BINJAI TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

EVAN AGUSTIAN TANJUNG 092407096

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

DAFTAR ISI

2.3 Teori-teori Kependudukan 10

2.4 Metode Yang Digunakan 11

2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 11

2.4.2 Rasio Jenis kelamin 12

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 14 3.2Tugas dan Fungsi Badan Statistik (BPS) 18 3.3Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) 19 3.4Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS) 20 3.5Tugas dan Wewenang Setian Bagian di Pusat Statistik 22

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Analisa Data 28

4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013 29

4.3 Data Yang Dibutuhkan 30

4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk 31

4.3.2 Perkiraan Jumlah Penduduk 34

(5)

5.3.1 Istilah-istilah Microsoft Excel 42 5.3.2 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 43

5.3.3 Operasi File 43

5.3.3.1 Menyimpan Worksheet 43

5.3.3.2 Membuka Worksheet 44

5.3.4 Formula Dan Fungsi Statistik 44

5.3.4.1 Fungsi Statistik 44

5.3.5 Grafik Dalam Microsoft Excel 45

5.3.5.1 Membuat Grafik 45

5.3.5.2 Menata Grafik 46

5.4 Pengolahan Data menggunakan Excel 46

5.5 Pembuatan grafik 46

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 48

6.2 Saran 49

DAFTAR PUSTAKA 50

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Jenis Menurut Jenis Kelamin Dari Tahun 2005-2010

30

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-laki Dan Perempuan

33

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2005-2010 31 Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk KotaMadya Binjai

Tahun 2013

35

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

oleh negara–negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara–negara maju

karena menyangkut banyak segi seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Pengetahuan

tentang penduduk dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia

dewasa ini yang selalu berhubungan dengan kebutuhan – kebutuhan hidup yang selalu

diperlukan semua umat manusia.

Penduduk merupakan objek dan sekaligus subjek dalam pembangunan

nasional, kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut

jumlah dan kepadatan, arus penduduk, arus migrasi, kelahiran, dan kematian juga

kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan yang tinggi serta mengarahkan

mobilitas dan persebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang

penduduknya.

Keberhasilan pelaksanaan program pembangunan dapat di ukur dari berbagai

aspek fisik maupun non fisik. Salah satu aspek penting yang di pakai sebagai objek

(9)

berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan potensi bagi peningkatan

pembangunan di segala bidang. Namun jika jumlah penduduk yang besar tidak di

upayakan pengembangan kualitasnya merupakan beban bagi pembangunan dan justru

dapat mengurangi hasil–hasil pembangunan yang dapat dinikmati masyarakat.

Oleh karena itu pengendalian dan sekaligus pemanfaatan potensi penduduk

sangat diperlukan suatu strategi kebijaksanaan pengembangan kependudukan, dengan

arah dan sasaran yang tepat. Pelaksanaanya secara menyeluruh dan terpadu dalam

suatu kesatuan yang utuh. Maka dari itu penulis ingin memaparkan gambaran dan

analisa singkat mengenai perkembangan jumlah penduduk dari segala aspek

khususnya di Kotamadya Binjai berdasarkan uraian di atas peneliti memilih judul

“ProyeksiPertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :

1. Bagaimanakah pertumbuhan penduduk kedepannya apakah jumlah penduduk

bertambah atau berkurang di Kotamadya Binjai ?

2. Bagaimana cara mencari perbandingan jumlah penduduk Kotamadya Binjai

(10)

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini pembahasan di batasi pada perbandingan rasio,

persentase dan tingkat (rate) untuk meramalkan pertumbuhan penduduk dan

pengukuran struktur demografi Kotamadya Binjai pada tahun 2013. Maka data yang

digunakan adalah data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2005 sampai

dengan tahun 2010.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengukur seberapa besar perkembangan penduduk Kotamadya Binjai

di tahun 2013

2. Untuk mengetahui pola data yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan

dalam mengatasi pertambahan jumlah penduduk di tahun – tahun berikutnya.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan dan bahan perbandingan untuk lebih memperhatikan

pertambahan penduduk di Kotamadya Binjai ke tahun – tahun berikutnya

2. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang

topiknya berhubungan

(11)

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau

urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu

terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah – langkah untuk menyelesaikan

penelitian, antara lain :

1) Kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data dengan membaca,

mengkaji buku – buku dan literature yang berkaitan dengan masalah yang

diperlukan.

2) Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :

a. Data Primer

b. Data Sekunder

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan

sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik

(BPS), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, majalah, internet,

keterangan – keterangan atau publikasi lainnya.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotamadya Binjai.

Dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

(12)

3) Teknik dan Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara

Geometric Rate Of Growth (pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk

secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar

bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah

sama untuk setiap tahun.

Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :

=

Dengan :

= Jumlah penduduk pada tahun t

= Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu dalam tahun

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan “Tugas Akhir” secara garis besarnya dibagi

dalam 6 (enam) bab yang masing–masing bab dibagi atas beberapa sub–sub bab yaitu

(13)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Dan juga dijelaskan model

yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang

mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik

(BPS) dan struktur organisasinya.

BAB 4 : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang telah ditentukan dengan

menggunakan rumus yang telah ditentukan. Untuk melakukan perhitungan

yang meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, presentase

perubahan penduduk, sex rasio.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan implementasi sistem yang digunakan dalam penulisan

(14)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil

(15)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Demografi

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendri berasal dari

bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang

berarti menulis. Jadi Demografi adalah tulisan–tulisan mengenai rakyat atau

penduduk.

Berdasarkan : Multilingual Demographic Ditionary (IUSSP,1982) adalah :

Demography is the scientic study of human population in primarily

with the respect to their size, their structure (compotition) and their

development (change).

Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah :

Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai

jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya

(perubahannya).

Berdasarkan Philip M.Hauser dan Dudley Duncan (1959) mengusulkan defenisi

(16)

Demography is the study of the size, territorial distribution and

compotition, changes there in and the components of such changes

which maybe identified as natality, territorial movement (migration)

and social mobility (change of states).

Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah :

Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta

perubahan–perubahannya dan sebab–sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena

natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social

(perubahan status).

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Demografi mempelajari

struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah–

ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran

(fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.

Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan

penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus penduduk tersebut. Data yang

dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan. Setelah hari

sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis

penduduk tadi. Unsur–unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan

(17)

2.2. Kegunaan proyeksi penduduk

Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja

pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang

disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan

jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang

didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu

kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang

menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.

Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi

komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk

menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan

datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini,

faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara

satu komponen Universitas Sumatera Utara dengan komponen yang lain serta target

yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.

Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi

bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan

penduduk (migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk diakibatkan oleh 3 komponen

yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi. Tetapi dalam hal ini

migrasi penduduk dapat dibagi dua lagi yaitu : migrasi penduduk yang masuk dan

migrasi penduduk yang keluar. Jadi selisih kelahiran dan kematian disebut

“Reproductive Increase” (Perubahan Reproduktif) atau Pertumbuhan Alamiah,

(18)

keluar disebut “net–migration” atau migrasi netto. Umumnya proyeksi penduduk

hanya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu perubahan reproduksi dan migrasi netto.

2.3. Teori-teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama adalah

meningkatkan pertumbuhan penduduk terutam pada negara-negara yang sedang

berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memehami faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah

yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak

mengembangkan dan menguasi kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh

mana terjalin hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi

sosial.

2.4. Metode Yang Digunakan

Pada akhirnya ukuran – ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan

ukuran – ukuran yang dipergunakan pada ilmu – ilmu yang lain yaitu ukuran absolute

dan ukuran relative. Ukuran relative yang sering digunakan dalam demografi adalah

perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate).

2.4.1. Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata – rata pertambahan penduduk

(19)

(%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka

penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensial, yaitu :

Rumus :

Dengan :

Pt : banyaknya penduduk pada tahun t

Po : banyaknya penduduk pada tahun awal

r : rata–rata angka pertumbuhan penduduk

t : lamanya waktu antara Po dan Pt

e : angka eksponensial (2,718282)

2.4.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan

tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100

perempuan. Secara umum rasio dapat di tuliskan :

SR

=

" !

#

Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex ratio

Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100

(20)

2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan

Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka

rasio jenis kelamin semakin kecil.

(21)

BAB 3

GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS

melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,

agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,

pendapatan, dan keagamaan. Selain hal–hal diatas BPS juga bertugas untuk

melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik

dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang

serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan

defenisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya. Berikut ini adalah beberapa masa

peralihan pada BPS, yaitu:

1. Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur

pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en

Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk

mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924

maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de

(22)

Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan

yang semula dilakukan oleh Kantor Invoeren Accijinsen (IUA) yang sekarang

disebut Kantor Bea Cukai.

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali

kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu

Chasasitsu gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus

1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan

kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum

Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke

Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu

pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni

1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik

(KPS) dan berada dibawah Kementrian Kemakmuran. Dengan surat Menteri

perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24

Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi

menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian

(23)

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun

1957,Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan

dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden

Republik Indonesia No.172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan

statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri

Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada

Perdana Menteri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS

dipergunakan.

Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan

sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah

diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk

Stelling Ordonnantie 1930. Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi

perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek

ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan –

kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September

1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.

Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965,

maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang

BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai

tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap

daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai

yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala

(24)

4. Masa Orde Baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam

perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik

yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan

pembenahan organisasi BPS. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami

empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat

Statistik.

2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat

Statistik.

3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat

Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat

Statistik.

4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.

5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat

Statistik.

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan

Tata Kerja BPS.

7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang

mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980,

Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti

(25)

No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama

Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan

BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997

menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus

dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan

struktur BPS yang baru.

3.2. Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik (BPS)

Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata

kerja perwakilan BPS di daerah.

1. Tugas

BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan

fungsi:

1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik.

2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.

3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.

4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang kegiatan statistik; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

(26)

kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan,

dan rumah tangga.

3. Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai

kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.

2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan

secara makro.

3. Penetapan sistem informasi dibidangnya.

4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yaitu Perumusan dan pelaksanaan kebijakan

tertentu dibidang kegiatan statistik serta Penyusunan pedoman

penyelenggaraan survei statistik sektoral.

3.3. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk

penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan

(27)

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran,

dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan

statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang

diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik

Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.4. Strukutur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS

dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka

diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari

masingmasing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang

mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di

daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian,

dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan

kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu

dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang

ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas

(28)

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah

struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi

kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan

yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang

menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan

staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :

1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai

departemen dan kegiatan–kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.

2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati

bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik

Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu

bagian tata usaha yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

5. Sub Bagian Bina Program

Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu :

(29)

Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi.

2. Bidang Statistik Distrubusi

Bidang Statistik ditribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga

produsen serta niaga dan jasa.

3. Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan

demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan.

4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS)

Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan

data dengan komputer.

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan

Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

3.5. Tugas dan Wewenang Setiap Bagian di Badan Pusat Statistik

Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan

orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan

tertentu. Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi,

perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya. Tugas adalah

kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris

(30)

1. Bagian Tata Usaha

a. Menyusun program kerja tahun bidang.

b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan

program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik

propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – surat

penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan

pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas

maupun luar negeri.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang

meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi

dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata

usaha keuangan, perbankan, administrasi dan pembukuan.

f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan

pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional,

hukum, organisasi tata laksana serta penyajian.

g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu –

waktu.

h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai

pelatihan teknis dan pelatihan administrative.

2. Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan

statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi

(31)

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh

pusat dibidang statistik produksi.

c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas

lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya.

d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan

bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan lapangan produksi.

f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen

hasil pengumpulan data statistik produksi.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan

menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang

diterapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik

produksi.

i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang

akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang

ditentukan.

j. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan

pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan

pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun

dikecamatan.

(32)

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan

kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik

distribusi lainnya yang ditentukan.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh

pusat dibidang statistik distribusi.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek

untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan

di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap kegiatan statistik distribusi.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen

hasil pengumpulan data statistik distribusi.

h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara

sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan

pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang

diterapkan.

j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai

bahan masukan untuk peyempurnaan selanjutnya.

k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan

(33)

penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya ataupun di

kecamatan.

4. Bidang Statistik Sosial

a. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang

lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan

kegiatan statistik demografi dan rumah tangga dan statistik

kepedudukan lainnya.

b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan

oleh statistik bidang penduduk.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan

bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan

dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan

tugas lapangan.

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan

kegiatan statistik kependudukan.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan

menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer

sesuai yang ditetapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari

pengumpulan data statistik kependudukan.

i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan

(34)

j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik

kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan .

5. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan

dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan

aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi

informasi.

c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang

diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan,

penyajian dan pelayanan statistik.

d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat

keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.

e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi

pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data

statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana

pendukungnya.

f. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data

termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi

(35)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Analisa Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengolahan data

menjadi suatu penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan dan menguraikan suatu

masalah secara parsial atau keseluruhan. Untuk pemecahan masalah perlu dilakukan

suatu analisa dan pengolahan data agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang

diinginkan.

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau

rasionya kemudian diambil kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian atau

komponen – komponen yang lebih kecil agar dapat :

a) Mengetahui komponen yang menonjol,

b) Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya,

c) Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari

suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang

(36)

4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Hampir

semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun.

Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka perrumbuhan penduduk boleh

dikatakn cukup sederhana karena perhitunganya dilakukan dengan membagi

pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah

penduduk pada tahun awal.

Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis tang sesuai

dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Binjai tahun 2013.

Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

$

%& %'

Dengan :

Pt : banyaknya penduduk pada tahun t

Po : banyaknya penduduk pada tahun dasar

r : angka pertumbuhan penduduk

t : lamanya waktu antara Po

(37)

4.3 Data Yang Dibutuhkan

Data yang dibutuhkan dalam menganalisa pada Tugas Akhir ini adalah data keadaan

jumlah penduduk kotamadya binjai pada tahun 2005-2010. Data tersebut yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2005-2010

Tahun

Jenis Kelamin

Total Laki - laki Perempuan

2005 119.205 118.699 237.904

2006 122.241 122.015 244.256

2007 123.706 124.550 248.256

2008 125.365 127.287 252.652

2009 127.621 129.484 257.105

2010 122.997 123.157 246.154

(38)

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai 2005-2010

Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk

di Kotamadya Binjai yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa

jumlah antara penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan jumlah cukup

seimbang disetiap tahunnya.

4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk

1. Persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki

(39)

*+,-2. Persentase perubahan jumlah penduduk perempuan

3. Persentase perubahan total penduduk laki-laki dan perempuan

( )

(40)

Jumlah Keseluruhan Dari Laki-laki dan Perempuan

Sumber : Perhitungan

Dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa jumlah persentase perubahan (r)

jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Binjai mengalami perubahan/penurunan

pada tahun 2007 dan 2010 berkurangnya pertumbuhan penduduk perempuan di

Kotamadya Binjai di sebabkan karena pada kaum perempuan secara biologis

cenderung lebih cepat tua dari pada kaum laki-laki, sehingga tingkat mortalitas lebih

tinggi dan biasanya juga dikarenakan fasilitas dan kesehatan yang kurang memedai

dan tingkat ekonomi masyarakat.

Untuk persentase persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan

perubahan juga terjadi pada laki-laki. Selain penurunan jumlah penduduk tentu juga

masa pertambahannya yaitu untuk laki-laki pertambahan pada tahun 2009, sedangkan

pertambahan penduduk perempuan yaitu pada tahun 2006.

Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap

tahunnya jumlah penduduk Kotamadya Binjai mengalami bermacam perubahan. Ada

(41)

mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah

disarankan pemerintah. Dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha

menekan angka kelahiran serendah mungkin, faktor-faktor penyebab lain adalah

perpindahan penduduk (mobilitas), baik untuk menetap selamanya maupun hanya

sementara waktu.

4.3.2 Perkiraan Jumlah Penduduk

a. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki

) = H5H

) = 0,0073 = 0,73 %

b. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk perempuan

) = I56

) = 0,0062 = 0,62 %

c. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

) = I5H

) = 0,0057 = 0,57 %

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase

penduduk Kotamadya Binjai, maka proyeksi (ramalan) jumlah penduduk Kotamadya

Binjai pada tahun 2013 mendatang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

yaitu :

(42)

1. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki di Kotamadya Binjai

( 77 ( 7

:: ==D :5D > :>: 5 6I

= 123.898,16

= 123.898

( 7( ( 77

:C >=> :5D > :>: 5 6I (

:; D:95 >

= 125.720

( 7I ( 7(

:; D:9 :5D > :>: 5 6I I

:> ;9C5E<

= 128.504

2. Proyeksi jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Binjai

( 77 ( 7

:C ;D :5D > :>: 5 )(

= 123.922,94

(43)

( 7( ( 77

:C =:C :5D > :>: 5 )( (

= 125.469,21

= 125.469

( 7I ( 7(

:; <E= :5D > :>: 5 )( I

= 127.824,56

= 127.825

3. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kotamadya Binjai

( 77 ( 7

:<E ;< :5D > :>: 5 J6

= 247.561,08

= 247.561

( 7( ( 77

:<D ;E :5D > :>: 5 J6 (

= 250.399,34

= 250.399

( 7I ( 7(

(44)

= 254.717,64

= 254.718

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (proyeksi) jumlah penduduk Kotamadya Binjai

dari tahun 2011-2013 dapat dilihat dari pada tabel berikut ini.

Tabel4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2011-2013

Tahun Jumlah Penduduk

penduduk semakin bertambah dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah

penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar

246.154 jiwa, dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2013

diperkirakan berjumlah 254.718 jiwa. Hal ini menunjukan terjadinya pertambahan

penduduk sekitar 8.564 jiwa.

Bila dilihat jumlah penduduk yang ada di Kotamadya Binjai pada tahun

sebelumnya, terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk mengalami

peningkatan. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh tingkat kelahiran yang tinggi,

besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kotamadya Binjai dan lain

(45)

di

G

Proye

dilihat pada ga

Gambar 4.2 H

yeksi jumlah p

gambar 4.2:

4.2 Hasil Ramala

h penduduk pa

alan Jumlah Pe

uduk pada tahun 2

h Penduduk Kot

hun 2013 di Kota

otamadya Binj

otamadya Binj

injai 2013

(46)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru

atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke

dalam programing (coding). Pada tahapan ini semua hasil desain tertulis dituangkan

dalam bahasa pemograman tertentu, untuk menghasilkan sebuah sistem informasi

yang sesuai dengan hasil desain. Dalam pengolahan data produksi karet Indonesia

pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi

sistem yaitu Microsoft Exel dalam menyelesaikan masalah untuk memproleh hasil

perhitungan. Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel

juga dapat digunakan untuk manifulasi teks komputer, agar dapat menggunakan Excel

dengan tepat harus juga menguasai Sistem Operasi Microsoft Windows.

Dalam hal pengolahan data komputer mempunyai kelebihan dari manusia

yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya

(47)

data-data yang sangat rumit dan banyak itu tidak dapat dikerjai secara manual atau

dengan menggunakan tenaga kerja manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan

tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut, disamping itu faktor

kesalahan yang dilakukan oleh manusia relatif besar.

Dan dengan adanya komputer perangkat lunak, diharapkan pekerjaan tersebut

dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan

yang relatif kecil.

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet)

dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software

pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk

unggulan dari Microsoft corporation yang banyak berperan dalam pengolahan

informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihutung, diproyeksikan, dianalisis,

dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel

dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi 2002, versi

2003, versi 2007, dan yang terakhir versi 2010.

Lembar kerja (Sheet) excel adalah kumpulan dari kolom dan baris, kolom

berurutan dari kiri ke kanan sampai mencapai 256 kolom yang ditandai dengan abjad,

A,B, C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC, sampai dengan IV dan baris berurutan

(48)

baris terdapat cell yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi

antara abjad dan nomor.

5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel 2007

Langkah pertama yang dilakukan untuk mengaktifkan Microsoft Excel adalah dengan

terlebih dahulu memastikan bahwa Microsoft Excel barada dalam jaringan Microsoft

Windows. Kemudian ikuti langkah–langkah berikut:

1. Dari windows klik start pada taskbar, pada start menu pilih Microsoft Excel

Gambar 5.1 Tampilan Proses Pengaktifan Microsoft Excel

2. Setelah itu akan muncul tampilan worksheet (lembar kerja) seperti dibawah

(49)

Gambar 5.2 Tampilan Worksheet (Lembar Kerja) Excel

5.3.1 Istilah-istilah Miscrosoft Excel

1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukan data atau

rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan Worksheet atau sheet

sebanyak 3 sheet.

2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa Worksheet.

Workbook ini merupakan file penyimpan Worksheet sehingga mempermudah

mengorganisasikan file-file sesuai kebutuhan.

3. Cell merupakan potongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya

pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukan pada Name Box.

4. Cell Pointer adalah tanda petunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.

5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area

(ditandai warna hitam saat diblok)

6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak

pada saat bekerja dalam Worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau

(50)

7. File Handle adalah bagian bawah bagian kanan pointer cell berfungsi untuk

memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.

8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tanpil pada layar

Microsoft Excel.

5.3.2 Jenis Data dalam Microsoft Excel

Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data :

1. Label /teks

2. Numerik

3. Alfanumerik

4. Rumus

5.3.3 Operasi File

5.3.3.1 Menyimpan worksheet

Langkah-langkah dalam menyimpan worksheet sebagai berikut :

a. Klik menu File, save atau tekan Ctrl + S.

b. Pada pilihan save in, pilih atau kilk driven dan folder tempat menyimpan file.

c. Pada bagian file name, ketik nama file yang digunakan.

d. Klik tombol Save.

5.3.3.2 Membuka worksheet

Langkah-langkah dalam membuka worksheet sebagai berikut :

a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan Ctrl + F12

(51)

Microsof Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik,

finansial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian

yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti

autosum, currency style, percent style dan sebagainya.

Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang

dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa

fungsi.

5.3.4.1 Fungsi Statistik

Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan

data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:

1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka.

2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka.

3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka.

4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka.

5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka.

5.3.5 Grafik dalam Microsoft Excel

Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart)

sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat

dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk

batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan

(52)

5.3.5.1 Membuat Grafik

Langkah -langkah membuat grafik:

1. Arahkan pointer sel pada tabel data.

2. Klik menu Insert, Chart.

3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D

Column.

4. Klik Next.

5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka

otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus.

6. Klik Next.

7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis

(sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends

(keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel) dan data tabel.

8. Klik Next.

9. Tentukan lokasi penempatan grafik.

10.Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru.

5.3.5.2 Menata Grafik

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan

menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan

pada bagian-bagian grafik.

(53)

Input data yang dikerjakan

Gambar 5.3 Tampilan Proses Pengisian Data

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik

tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel,

bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah –

langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot sel atau range sel yang dibuat grafik,

2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type,

3. Klik type grafik yang di inginkan dan klik next. Tampil kotak dialog chart

source data

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik

radobutoon rows atau coloum yang diinginkan, klik next. Tampil kotak

(54)

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak

dialog chart location.

6. Bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu klik finish. Maka

grafik akan ditempatkan lembar kerja.

(55)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Di perkirakan jumlah penduduk tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 128.504 jiwa, dan perempuan sebanyak 127.825 dan jumlah total

penduduk laki-laki dan perempuan sebanyak 254.718 jiwa yang mana jumlah

total penduduk ini meningkat di bandingkan dengan jumlah penduduk pada

tahun sebelumnya yaitu sebanyak 250.399 jiwa di sebabkan mungkin karena

tingginya tingkat kelahiran dan besarnya jumlah penduduk yang melakukan

migrasi ke kota tersebut.

2. Setelah di perlihatkan data jumlah penduduk Kotamadya Binjai tahun 2013

berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki lebih

(56)

6.2Saran

Adapun saran–saran yang dapat penulis berikan yang mungkin berguna dan dapat

dipertimbangkan untuk menjadi pendorong kearah yang lebih baik adalah :

1. Agar pemerintah Kotamadya Binjai lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat seperti memberikan kesadaran akan pentingnya KB

(keluarga berencana) guna menekan angka kelahiran serendah mungkin. Dan

meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, obat–obatan guna

mengurangi angka kematian yang dikarenakan minimnya fasilitas kesehatan.

2. Agar rasio beban tanggungan di Kotamadya Binjai tidak tinggi, maka

pemerintah perlu membuka lapangan pekerjaan. Sehingga masyarakat di

Kotamadya Binjai tidak perlu lagi melakukan migrasi ke kota lain.

Pemerintah harus memperhatikan faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi

perubahan jumlah penduduk Kotamadya Binjai setiap tahunnya.

3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan

tranmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2005. Kota Binjai Dalam Angka

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2006. Kota Binjai Dalam Angka

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2007. Kota Binjai Dalam Angka

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2008. Kota Binjai Dalam Angka

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2009. Kota Binjai Dalam Angka

Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2010. Kota Binjai Dalam Angka

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Binjai 2011. Kota Binjai dalam

Angka.

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2005-2010
Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai 2005-2010
Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2011-2013
Gambar 5.1 Tampilan Proses Pengaktifan Microsoft Excel
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari perhitungan sex ratio penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 adalah sebesar 96, ini berarti pada tahun 2010 yang akan datang jumlah penduduk perempuan lebih

Data yang diambil dari Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah data Angka Kelahiran Total (TFR), Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Jumlah Lahir Hidup

Badan Pusat Statistik: Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten kota di Indonesia 2004.. Indonesia: Badan

Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi.. Badan

Sesuai Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat

Namun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia terjadi pertumbuhan ekonomi yang negatif pada Triwulan II tahun 2020, yaitu

Melakukan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.Melakukan penyiapan dokumen dan

Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di