PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA BINJAI TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
EVAN AGUSTIAN TANJUNG 092407096
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
2.3 Teori-teori Kependudukan 10
2.4 Metode Yang Digunakan 11
2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 11
2.4.2 Rasio Jenis kelamin 12
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 14 3.2Tugas dan Fungsi Badan Statistik (BPS) 18 3.3Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) 19 3.4Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS) 20 3.5Tugas dan Wewenang Setian Bagian di Pusat Statistik 22
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Analisa Data 28
4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013 29
4.3 Data Yang Dibutuhkan 30
4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk 31
4.3.2 Perkiraan Jumlah Penduduk 34
5.3.1 Istilah-istilah Microsoft Excel 42 5.3.2 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 43
5.3.3 Operasi File 43
5.3.3.1 Menyimpan Worksheet 43
5.3.3.2 Membuka Worksheet 44
5.3.4 Formula Dan Fungsi Statistik 44
5.3.4.1 Fungsi Statistik 44
5.3.5 Grafik Dalam Microsoft Excel 45
5.3.5.1 Membuat Grafik 45
5.3.5.2 Menata Grafik 46
5.4 Pengolahan Data menggunakan Excel 46
5.5 Pembuatan grafik 46
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 48
6.2 Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Jenis Menurut Jenis Kelamin Dari Tahun 2005-2010
30
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-laki Dan Perempuan
33
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2005-2010 31 Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk KotaMadya Binjai
Tahun 2013
35
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi
oleh negara–negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara–negara maju
karena menyangkut banyak segi seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Pengetahuan
tentang penduduk dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia
dewasa ini yang selalu berhubungan dengan kebutuhan – kebutuhan hidup yang selalu
diperlukan semua umat manusia.
Penduduk merupakan objek dan sekaligus subjek dalam pembangunan
nasional, kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut
jumlah dan kepadatan, arus penduduk, arus migrasi, kelahiran, dan kematian juga
kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan yang tinggi serta mengarahkan
mobilitas dan persebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang
penduduknya.
Keberhasilan pelaksanaan program pembangunan dapat di ukur dari berbagai
aspek fisik maupun non fisik. Salah satu aspek penting yang di pakai sebagai objek
berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan potensi bagi peningkatan
pembangunan di segala bidang. Namun jika jumlah penduduk yang besar tidak di
upayakan pengembangan kualitasnya merupakan beban bagi pembangunan dan justru
dapat mengurangi hasil–hasil pembangunan yang dapat dinikmati masyarakat.
Oleh karena itu pengendalian dan sekaligus pemanfaatan potensi penduduk
sangat diperlukan suatu strategi kebijaksanaan pengembangan kependudukan, dengan
arah dan sasaran yang tepat. Pelaksanaanya secara menyeluruh dan terpadu dalam
suatu kesatuan yang utuh. Maka dari itu penulis ingin memaparkan gambaran dan
analisa singkat mengenai perkembangan jumlah penduduk dari segala aspek
khususnya di Kotamadya Binjai berdasarkan uraian di atas peneliti memilih judul
“ProyeksiPertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :
1. Bagaimanakah pertumbuhan penduduk kedepannya apakah jumlah penduduk
bertambah atau berkurang di Kotamadya Binjai ?
2. Bagaimana cara mencari perbandingan jumlah penduduk Kotamadya Binjai
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini pembahasan di batasi pada perbandingan rasio,
persentase dan tingkat (rate) untuk meramalkan pertumbuhan penduduk dan
pengukuran struktur demografi Kotamadya Binjai pada tahun 2013. Maka data yang
digunakan adalah data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengukur seberapa besar perkembangan penduduk Kotamadya Binjai
di tahun 2013
2. Untuk mengetahui pola data yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan
dalam mengatasi pertambahan jumlah penduduk di tahun – tahun berikutnya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan dan bahan perbandingan untuk lebih memperhatikan
pertambahan penduduk di Kotamadya Binjai ke tahun – tahun berikutnya
2. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang
topiknya berhubungan
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau
urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu
terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah – langkah untuk menyelesaikan
penelitian, antara lain :
1) Kepustakaan (Library Research)
Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data dengan membaca,
mengkaji buku – buku dan literature yang berkaitan dengan masalah yang
diperlukan.
2) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan
sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik
(BPS), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, majalah, internet,
keterangan – keterangan atau publikasi lainnya.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotamadya Binjai.
Dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
3) Teknik dan Analisa Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara
Geometric Rate Of Growth (pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk
secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar
bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah
sama untuk setiap tahun.
Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :
=
Dengan :
= Jumlah penduduk pada tahun t
= Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu dalam tahun
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan “Tugas Akhir” secara garis besarnya dibagi
dalam 6 (enam) bab yang masing–masing bab dibagi atas beberapa sub–sub bab yaitu
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi penelitian, metode penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Dan juga dijelaskan model
yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang
mendukung perhitungan dalam kependudukan.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik
(BPS) dan struktur organisasinya.
BAB 4 : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang telah ditentukan dengan
menggunakan rumus yang telah ditentukan. Untuk melakukan perhitungan
yang meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, presentase
perubahan penduduk, sex rasio.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan implementasi sistem yang digunakan dalam penulisan
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Demografi
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendri berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang
berarti menulis. Jadi Demografi adalah tulisan–tulisan mengenai rakyat atau
penduduk.
Berdasarkan : Multilingual Demographic Ditionary (IUSSP,1982) adalah :
Demography is the scientic study of human population in primarily
with the respect to their size, their structure (compotition) and their
development (change).
Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah :
Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai
jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya
(perubahannya).
Berdasarkan Philip M.Hauser dan Dudley Duncan (1959) mengusulkan defenisi
Demography is the study of the size, territorial distribution and
compotition, changes there in and the components of such changes
which maybe identified as natality, territorial movement (migration)
and social mobility (change of states).
Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah :
Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan–perubahannya dan sebab–sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena
natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social
(perubahan status).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Demografi mempelajari
struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah–
ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan
penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus penduduk tersebut. Data yang
dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan. Setelah hari
sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis
penduduk tadi. Unsur–unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan
2.2. Kegunaan proyeksi penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja
pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang
disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan
jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang
didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang
menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.
Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi
komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk
menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan
datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini,
faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara
satu komponen Universitas Sumatera Utara dengan komponen yang lain serta target
yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi
bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk (migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk diakibatkan oleh 3 komponen
yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi. Tetapi dalam hal ini
migrasi penduduk dapat dibagi dua lagi yaitu : migrasi penduduk yang masuk dan
migrasi penduduk yang keluar. Jadi selisih kelahiran dan kematian disebut
“Reproductive Increase” (Perubahan Reproduktif) atau Pertumbuhan Alamiah,
keluar disebut “net–migration” atau migrasi netto. Umumnya proyeksi penduduk
hanya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu perubahan reproduksi dan migrasi netto.
2.3. Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama adalah
meningkatkan pertumbuhan penduduk terutam pada negara-negara yang sedang
berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memehami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah
yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak
mengembangkan dan menguasi kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh
mana terjalin hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi
sosial.
2.4. Metode Yang Digunakan
Pada akhirnya ukuran – ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan
ukuran – ukuran yang dipergunakan pada ilmu – ilmu yang lain yaitu ukuran absolute
dan ukuran relative. Ukuran relative yang sering digunakan dalam demografi adalah
perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate).
2.4.1. Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata – rata pertambahan penduduk
(%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka
penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensial, yaitu :
Rumus :
Dengan :
Pt : banyaknya penduduk pada tahun t
Po : banyaknya penduduk pada tahun awal
r : rata–rata angka pertumbuhan penduduk
t : lamanya waktu antara Po dan Pt
e : angka eksponensial (2,718282)
2.4.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan
tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100
perempuan. Secara umum rasio dapat di tuliskan :
SR
=
" !#
Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex ratio
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100
2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
BAB 3
GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS
melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,
agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,
pendapatan, dan keagamaan. Selain hal–hal diatas BPS juga bertugas untuk
melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik
dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang
serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan
defenisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya. Berikut ini adalah beberapa masa
peralihan pada BPS, yaitu:
1. Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur
pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en
Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk
mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924
maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de
Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan
yang semula dilakukan oleh Kantor Invoeren Accijinsen (IUA) yang sekarang
disebut Kantor Bea Cukai.
2. Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu
Chasasitsu gunseikanbu.
3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan
kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum
Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu
pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni
1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada dibawah Kementrian Kemakmuran. Dengan surat Menteri
perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24
Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian
Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun
1957,Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan
dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia No.172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan
statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri
Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada
Perdana Menteri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS
dipergunakan.
Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan
sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah
diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk
Stelling Ordonnantie 1930. Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi
perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek
ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan –
kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September
1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.
Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965,
maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang
BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai
tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap
daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai
yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala
4. Masa Orde Baru sampai sekarang
Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik
yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan
pembenahan organisasi BPS. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami
empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat
Statistik.
2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat
Statistik.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat
Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat
Statistik.
4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat
Statistik.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan
Tata Kerja BPS.
7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980,
Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama
Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan
BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997
menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus
dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan
struktur BPS yang baru.
3.2. Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik (BPS)
Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata
kerja perwakilan BPS di daerah.
1. Tugas
BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan
fungsi:
1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik.
2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.
3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.
4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang kegiatan statistik; dan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan,
dan rumah tangga.
3. Kewenangan
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai
kewenangan:
1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro.
3. Penetapan sistem informasi dibidangnya.
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu Perumusan dan pelaksanaan kebijakan
tertentu dibidang kegiatan statistik serta Penyusunan pedoman
penyelenggaraan survei statistik sektoral.
3.3. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk
penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran,
dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan
statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik
Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
3.4. Strukutur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS
dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka
diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari
masingmasing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang
mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di
daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian,
dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan
kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu
dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas
Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah
struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi
kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan
yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang
menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan
staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :
1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai
departemen dan kegiatan–kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi
manajemen.
3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati
bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik
Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu
bagian tata usaha yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
5. Sub Bagian Bina Program
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu :
Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan
Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi.
2. Bidang Statistik Distrubusi
Bidang Statistik ditribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan
statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga
produsen serta niaga dan jasa.
3. Bidang Statistik Sosial
Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan
demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan.
4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS)
Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan
data dengan komputer.
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan
Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.
3.5. Tugas dan Wewenang Setiap Bagian di Badan Pusat Statistik
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu. Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi,
perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya. Tugas adalah
kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris
1. Bagian Tata Usaha
a. Menyusun program kerja tahun bidang.
b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan
program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik
propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik.
c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – surat
penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan
pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas
maupun luar negeri.
d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang
meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi
dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.
e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata
usaha keuangan, perbankan, administrasi dan pembukuan.
f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan
pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional,
hukum, organisasi tata laksana serta penyajian.
g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu –
waktu.
h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai
pelatihan teknis dan pelatihan administrative.
2. Bidang Statistik Produksi
a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan
statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi
b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh
pusat dibidang statistik produksi.
c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya.
d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan
bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.
e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan
terhadap pelaksanaan lapangan produksi.
f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data statistik produksi.
g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan
menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang
diterapkan.
h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik
produksi.
i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang
akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
j. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan
pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan
pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun
dikecamatan.
a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan
kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik
distribusi lainnya yang ditentukan.
b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh
pusat dibidang statistik distribusi.
c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek
untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan
di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.
e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap kegiatan statistik distribusi.
f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan
terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.
g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data statistik distribusi.
h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara
sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.
i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan
pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang
diterapkan.
j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai
bahan masukan untuk peyempurnaan selanjutnya.
k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan
penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya ataupun di
kecamatan.
4. Bidang Statistik Sosial
a. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang
lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan
kegiatan statistik demografi dan rumah tangga dan statistik
kepedudukan lainnya.
b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan
oleh statistik bidang penduduk.
c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan
bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan.
d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan
dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.
e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan
tugas lapangan.
f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan
kegiatan statistik kependudukan.
g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan
menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer
sesuai yang ditetapkan.
h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari
pengumpulan data statistik kependudukan.
i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan
j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik
kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan .
5. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan
dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan
aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi
informasi.
c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang
diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan,
penyajian dan pelayanan statistik.
d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat
keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.
e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi
pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data
statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana
pendukungnya.
f. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data
termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Analisa Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengolahan data
menjadi suatu penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan dan menguraikan suatu
masalah secara parsial atau keseluruhan. Untuk pemecahan masalah perlu dilakukan
suatu analisa dan pengolahan data agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan.
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian atau
komponen – komponen yang lebih kecil agar dapat :
a) Mengetahui komponen yang menonjol,
b) Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya,
c) Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang
4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Hampir
semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun.
Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka perrumbuhan penduduk boleh
dikatakn cukup sederhana karena perhitunganya dilakukan dengan membagi
pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah
penduduk pada tahun awal.
Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis tang sesuai
dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Binjai tahun 2013.
Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
$
%& %'
Dengan :
Pt : banyaknya penduduk pada tahun t
Po : banyaknya penduduk pada tahun dasar
r : angka pertumbuhan penduduk
t : lamanya waktu antara Po
4.3 Data Yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan dalam menganalisa pada Tugas Akhir ini adalah data keadaan
jumlah penduduk kotamadya binjai pada tahun 2005-2010. Data tersebut yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2005-2010
Tahun
Jenis Kelamin
Total Laki - laki Perempuan
2005 119.205 118.699 237.904
2006 122.241 122.015 244.256
2007 123.706 124.550 248.256
2008 125.365 127.287 252.652
2009 127.621 129.484 257.105
2010 122.997 123.157 246.154
Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai 2005-2010
Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk
di Kotamadya Binjai yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa
jumlah antara penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan jumlah cukup
seimbang disetiap tahunnya.
4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk
1. Persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki
*+,-2. Persentase perubahan jumlah penduduk perempuan
3. Persentase perubahan total penduduk laki-laki dan perempuan
( )
Jumlah Keseluruhan Dari Laki-laki dan Perempuan
Sumber : Perhitungan
Dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa jumlah persentase perubahan (r)
jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Binjai mengalami perubahan/penurunan
pada tahun 2007 dan 2010 berkurangnya pertumbuhan penduduk perempuan di
Kotamadya Binjai di sebabkan karena pada kaum perempuan secara biologis
cenderung lebih cepat tua dari pada kaum laki-laki, sehingga tingkat mortalitas lebih
tinggi dan biasanya juga dikarenakan fasilitas dan kesehatan yang kurang memedai
dan tingkat ekonomi masyarakat.
Untuk persentase persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan
perubahan juga terjadi pada laki-laki. Selain penurunan jumlah penduduk tentu juga
masa pertambahannya yaitu untuk laki-laki pertambahan pada tahun 2009, sedangkan
pertambahan penduduk perempuan yaitu pada tahun 2006.
Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya jumlah penduduk Kotamadya Binjai mengalami bermacam perubahan. Ada
mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah
disarankan pemerintah. Dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha
menekan angka kelahiran serendah mungkin, faktor-faktor penyebab lain adalah
perpindahan penduduk (mobilitas), baik untuk menetap selamanya maupun hanya
sementara waktu.
4.3.2 Perkiraan Jumlah Penduduk
a. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki
) = H5H
) = 0,0073 = 0,73 %
b. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk perempuan
) = I56
) = 0,0062 = 0,62 %
c. Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
) = I5H
) = 0,0057 = 0,57 %
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase
penduduk Kotamadya Binjai, maka proyeksi (ramalan) jumlah penduduk Kotamadya
Binjai pada tahun 2013 mendatang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
yaitu :
1. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki di Kotamadya Binjai
( 77 ( 7
:: ==D :5D > :>: 5 6I
= 123.898,16
= 123.898
( 7( ( 77
:C >=> :5D > :>: 5 6I (
:; D:95 >
= 125.720
( 7I ( 7(
:; D:9 :5D > :>: 5 6I I
:> ;9C5E<
= 128.504
2. Proyeksi jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Binjai
( 77 ( 7
:C ;D :5D > :>: 5 )(
= 123.922,94
( 7( ( 77
:C =:C :5D > :>: 5 )( (
= 125.469,21
= 125.469
( 7I ( 7(
:; <E= :5D > :>: 5 )( I
= 127.824,56
= 127.825
3. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kotamadya Binjai
( 77 ( 7
:<E ;< :5D > :>: 5 J6
= 247.561,08
= 247.561
( 7( ( 77
:<D ;E :5D > :>: 5 J6 (
= 250.399,34
= 250.399
( 7I ( 7(
= 254.717,64
= 254.718
Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (proyeksi) jumlah penduduk Kotamadya Binjai
dari tahun 2011-2013 dapat dilihat dari pada tabel berikut ini.
Tabel4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2011-2013
Tahun Jumlah Penduduk
penduduk semakin bertambah dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah
penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar
246.154 jiwa, dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2013
diperkirakan berjumlah 254.718 jiwa. Hal ini menunjukan terjadinya pertambahan
penduduk sekitar 8.564 jiwa.
Bila dilihat jumlah penduduk yang ada di Kotamadya Binjai pada tahun
sebelumnya, terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk mengalami
peningkatan. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh tingkat kelahiran yang tinggi,
besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kotamadya Binjai dan lain
di
G
Proye
dilihat pada ga
Gambar 4.2 H
yeksi jumlah p
gambar 4.2:
4.2 Hasil Ramala
h penduduk pa
alan Jumlah Pe
uduk pada tahun 2
h Penduduk Kot
hun 2013 di Kota
otamadya Binj
otamadya Binj
injai 2013
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru
atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke
dalam programing (coding). Pada tahapan ini semua hasil desain tertulis dituangkan
dalam bahasa pemograman tertentu, untuk menghasilkan sebuah sistem informasi
yang sesuai dengan hasil desain. Dalam pengolahan data produksi karet Indonesia
pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi
sistem yaitu Microsoft Exel dalam menyelesaikan masalah untuk memproleh hasil
perhitungan. Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel
juga dapat digunakan untuk manifulasi teks komputer, agar dapat menggunakan Excel
dengan tepat harus juga menguasai Sistem Operasi Microsoft Windows.
Dalam hal pengolahan data komputer mempunyai kelebihan dari manusia
yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya
data-data yang sangat rumit dan banyak itu tidak dapat dikerjai secara manual atau
dengan menggunakan tenaga kerja manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan
tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut, disamping itu faktor
kesalahan yang dilakukan oleh manusia relatif besar.
Dan dengan adanya komputer perangkat lunak, diharapkan pekerjaan tersebut
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan
yang relatif kecil.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet)
dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software
pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk
unggulan dari Microsoft corporation yang banyak berperan dalam pengolahan
informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihutung, diproyeksikan, dianalisis,
dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel
dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi 2002, versi
2003, versi 2007, dan yang terakhir versi 2010.
Lembar kerja (Sheet) excel adalah kumpulan dari kolom dan baris, kolom
berurutan dari kiri ke kanan sampai mencapai 256 kolom yang ditandai dengan abjad,
A,B, C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC, sampai dengan IV dan baris berurutan
baris terdapat cell yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi
antara abjad dan nomor.
5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel 2007
Langkah pertama yang dilakukan untuk mengaktifkan Microsoft Excel adalah dengan
terlebih dahulu memastikan bahwa Microsoft Excel barada dalam jaringan Microsoft
Windows. Kemudian ikuti langkah–langkah berikut:
1. Dari windows klik start pada taskbar, pada start menu pilih Microsoft Excel
Gambar 5.1 Tampilan Proses Pengaktifan Microsoft Excel
2. Setelah itu akan muncul tampilan worksheet (lembar kerja) seperti dibawah
Gambar 5.2 Tampilan Worksheet (Lembar Kerja) Excel
5.3.1 Istilah-istilah Miscrosoft Excel
1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukan data atau
rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan Worksheet atau sheet
sebanyak 3 sheet.
2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa Worksheet.
Workbook ini merupakan file penyimpan Worksheet sehingga mempermudah
mengorganisasikan file-file sesuai kebutuhan.
3. Cell merupakan potongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya
pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukan pada Name Box.
4. Cell Pointer adalah tanda petunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.
5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area
(ditandai warna hitam saat diblok)
6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak
pada saat bekerja dalam Worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau
7. File Handle adalah bagian bawah bagian kanan pointer cell berfungsi untuk
memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.
8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tanpil pada layar
Microsoft Excel.
5.3.2 Jenis Data dalam Microsoft Excel
Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data :
1. Label /teks
2. Numerik
3. Alfanumerik
4. Rumus
5.3.3 Operasi File
5.3.3.1 Menyimpan worksheet
Langkah-langkah dalam menyimpan worksheet sebagai berikut :
a. Klik menu File, save atau tekan Ctrl + S.
b. Pada pilihan save in, pilih atau kilk driven dan folder tempat menyimpan file.
c. Pada bagian file name, ketik nama file yang digunakan.
d. Klik tombol Save.
5.3.3.2 Membuka worksheet
Langkah-langkah dalam membuka worksheet sebagai berikut :
a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan Ctrl + F12
Microsof Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik,
finansial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian
yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti
autosum, currency style, percent style dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang
dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa
fungsi.
5.3.4.1 Fungsi Statistik
Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan
data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:
1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka.
2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka.
3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka.
4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka.
5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka.
5.3.5 Grafik dalam Microsoft Excel
Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart)
sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat
dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk
batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan
5.3.5.1 Membuat Grafik
Langkah -langkah membuat grafik:
1. Arahkan pointer sel pada tabel data.
2. Klik menu Insert, Chart.
3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D
Column.
4. Klik Next.
5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka
otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus.
6. Klik Next.
7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis
(sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends
(keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel) dan data tabel.
8. Klik Next.
9. Tentukan lokasi penempatan grafik.
10.Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru.
5.3.5.2 Menata Grafik
Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan
menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan
pada bagian-bagian grafik.
Input data yang dikerjakan
Gambar 5.3 Tampilan Proses Pengisian Data
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik
tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel,
bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah –
langkah yang diperlukan adalah :
1. Sorot sel atau range sel yang dibuat grafik,
2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type,
3. Klik type grafik yang di inginkan dan klik next. Tampil kotak dialog chart
source data
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik
radobutoon rows atau coloum yang diinginkan, klik next. Tampil kotak
5. Pada chart option, ketik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak
dialog chart location.
6. Bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu klik finish. Maka
grafik akan ditempatkan lembar kerja.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Di perkirakan jumlah penduduk tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 128.504 jiwa, dan perempuan sebanyak 127.825 dan jumlah total
penduduk laki-laki dan perempuan sebanyak 254.718 jiwa yang mana jumlah
total penduduk ini meningkat di bandingkan dengan jumlah penduduk pada
tahun sebelumnya yaitu sebanyak 250.399 jiwa di sebabkan mungkin karena
tingginya tingkat kelahiran dan besarnya jumlah penduduk yang melakukan
migrasi ke kota tersebut.
2. Setelah di perlihatkan data jumlah penduduk Kotamadya Binjai tahun 2013
berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki lebih
6.2Saran
Adapun saran–saran yang dapat penulis berikan yang mungkin berguna dan dapat
dipertimbangkan untuk menjadi pendorong kearah yang lebih baik adalah :
1. Agar pemerintah Kotamadya Binjai lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat seperti memberikan kesadaran akan pentingnya KB
(keluarga berencana) guna menekan angka kelahiran serendah mungkin. Dan
meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, obat–obatan guna
mengurangi angka kematian yang dikarenakan minimnya fasilitas kesehatan.
2. Agar rasio beban tanggungan di Kotamadya Binjai tidak tinggi, maka
pemerintah perlu membuka lapangan pekerjaan. Sehingga masyarakat di
Kotamadya Binjai tidak perlu lagi melakukan migrasi ke kota lain.
Pemerintah harus memperhatikan faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi
perubahan jumlah penduduk Kotamadya Binjai setiap tahunnya.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan
tranmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2005. Kota Binjai Dalam Angka
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2006. Kota Binjai Dalam Angka
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2007. Kota Binjai Dalam Angka
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2008. Kota Binjai Dalam Angka
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2009. Kota Binjai Dalam Angka
Buku Badan Pusat Statistik Tahun 2010. Kota Binjai Dalam Angka
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Binjai 2011. Kota Binjai dalam
Angka.