• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertambahan Penduduk Di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Pertambahan Penduduk Di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI PERTAMBAHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

RAHMAT BASYIR

082407075

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI PERTAMBAHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

RAHMAT BASYIR

082407075

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PERTAMBAHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012 Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : RAHMAT BASYIR

NIM : 082407075

Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTAMBAHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI PERTAMBAHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.

Penulis meyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Alm. Rusli dan Ibunda tersayang Roida Masnun Siregar, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hinggga saat ini telah memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara.

(6)

4. Bapak Drs.H. Haluddin Panjaitan selaku Pembimbing yang memberikan bimbingan, arahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs. Faigiziduhu Buulolo selaku Koordinator Program Studi DIII Satistika FMIPA USU.

6. Untuk kakak saya Yulia Sahliani Mazli.SE, yang telah memberkan semangat dan do’a kepada penulis.

7. Untuk saudari Febry Ruztya Wardhani Siregar yang telah memberikan semangat, motivasi dan do’a yang tulus kepada penulis.

8. Untuk sahabat-sahabatku dari kelas Statistika B 2008 terutama buat A’zam Jamil Lubis dan semua rekan-rekan dari DIII Statistika FMIPA USU yang telah membantu, memberi semangat, arahan dan motivasi selama perkuliahan.

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat membrikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Juni 2011 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

1.5Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian-pengertian 8

2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk 11

2.3 Teori-teori Kependudukan 11

2.4 Metode yang Digunakan 12

2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 12

2.4.2 Rasio Jenis Kelamin

Bab 3 Sejarah Tempat Riset 15

3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kotamadya Pematangsiantar 15

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 20

3.3 Iklim 21

3.4 Pemerintah 21

3.5 Pegawai Negeri Sipil 22

3.6 Penduduk 22

3.7 Tenaga Kerja 23

Bab 4 Analisa dan Pembahasan 24

4.1 Arti dan Kegunaan Data Statistika 24

4.2 Proyeksi Pertambahan Penduduk di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 26

4.2.2 Persentase Perubahan Penduduk 28

4.3 Perkiraan Jumlah Penduduk 34

(8)

Bab 5 Impelementasi Sistem 41

5.1 Tahap Implementasi 41

5.2 Pengaktifan Excel 42

5.3 Jendela Lembar Kerja Excel 43

5.4 Pengisian Data 44

5.5 Pembuatan Grafik 45

5.6 Pembuatan Grafik 67

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 47

6.1 Kesimpulan 47

6.2 Saran 48

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dari Tahun

2000-2009 26

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-laki

dan Perempuan 32

Tabel 4.3 Peramalan Nilai Penjualan Energi Listrik dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter

dari Brown dengan menggunakan

= 0,2 42 Tabel 4.4 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kotamadya PematangSiantar

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar 27 Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara – Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara maju karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan beberapa tahun belakangan ini ahli ekonomi telah memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Perencanaan pembangunan yang sejalan dengan kebijaksanaan yang dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana aspek kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat.

(12)

yang jarang penduduknya, dengan memperhatikan daya dukung alam serta lingkungan, dinamika penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengatur jumlah penduduk yang diinginkan akan disertai dengan kontrol untuk mengatur jumlah penduduk yang diinginkan akan menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi dengan segala akibatnya. Pertambahan penduduk yang sangat besar akan mempengaruhi sarana dan prasarana dibidang pendidikan, kesehatan, pemukiman, kesempatan kerja dan hal sebagainya..

Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dewasa ini sangat mempengaruhi demografi dimasa mendatang, masalah kependudukan erat kaitannya dengan manusia sebagai anggota masyarakat maupun perorangan, karena itu pengetahuan tentang kependudukan harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan tidak terbatas hanya untuk para ilmuwan saja.

Pertambahan penduduk yang cukup besar setiap tahunnya memerlukan tambahan dan sarana untuk menunjang kesejahteraan rakyat seperti sarana pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja merupakan hal yang sangat rumit bagi pemerintah dalam usaha membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyat demi untuk menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera sesuai cita-cita nasional bangsa Indonesia.

(13)

dilakukan dimasa mendatang dalam mengatasi masalah kependudukan di kota Pematangsiantar.

1.2.Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar hingga tahun 2012 serta bertujuan agar pemerintah pusat dan daerah, khususnya pemerintah daerah Kotamadya Pematangsiantar dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertambahan penduduk yang ada.

1.3.Perumusan Masalah

Untuk menentukan tingkat pertambahan penduduk dimasa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan pertumbuhan penduduk dimasa lampau. Dimana pertumbuhan ini biasanya setiap tahun dapat diketahui apakah bertambah ataupun berkurang. Dan pertambahan dapat diduga sebelumnya dapat menimbulkan masalah kepadatan jumlah penduduk di daerah-daerah tertentu.

Untuk membahas permasalahan yang dihadapi maka diperlukan perumusan masalah, diantaranya :

1. Menghitung laju pertambahan penduduk berdasarkan jenis kelamin

(14)

3. Memperkirakan perbandingan jenis kelamin (sex ratio) penduduk tersebut.

1.4.Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi (peramalan) tentang penduduk di Kotamadya Pematangsiantar. Penyusunan tugas akhir ini penulis memerlukan beberapa data yang bisa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah :

1. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penulis adalah data skunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia di dalam suatu perusahaan ( data yang berupa laporan yang diterima oleh BPS dari pemerintah Kotamadya Pematangsiantar per periode ). Jadi penulis tidak langsung memperoleh data dari sumbernya.

2. Penelitian Kepustakaan

(15)

1.5.Sistematika Penulisan

Di dalam sistematika penuisan tugas akhir ini, penulis membagikan bagian yang akan dibahas kedalam beberapa bab yang setiap bab akan ditunjang oleh sub bab, guna mempermudah pembaca untuk mengerti dan memahami isi tulisan ini.

Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Menguraikan pengertian dari demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan. Disini juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi ( ramalan ) serta atribut yang

mendukung perhitungan dalam kependudukan.

(16)

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, sex rasio.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan Excel pengisian data dan cara membuat grafik.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian-pengertian

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafien” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan mengenai rakyat atau penduduk.

Berdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary ( USSP, 1982 ) defenisi demografi adalah:

Demografi is the scientific study of human population in primarily with the respect to their size, their structur ( compotition ) and development ( chage ). Dalam bahasa Indonesia apabila diterjemahkan maka artinya adalah sebagai berikut:

Demografi mempelajari penduduk ( suatu wilayah ) terutama mengenai struktur (komposisi) penduduk dan perkembangannya (perubahannya).

(18)

Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab – sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas, mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social. Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi adalah Ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini sllau berubah – ubah, dan perubahan tersebut disebabkan oleh proses demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang didapat pada hari dilakukannya sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Setelah hari sensus tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur – unsur kependudukan yang dapat merubah stuktur kependudukan tersebut merupakan unsur – unsur yanag dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan migrasi. Proses perubahan tersebut juga dengan proses dinamis.

(19)

Pure demografi (demografi umum) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau masa lampau. Studi kependudukan (Population Studies) mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor – faktor non demografis ikut dilibatkan.

Kammeyer (1971) menjelaskan perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Jika variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan.

2.2. Kegunaan Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Pada decade akhir – akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untukmemperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pengembangan yang terencana.

(20)

penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai pernyataan yang minimum untuk proses perencanaan pembangunan.

2.3. Teori-teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama adalah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutama pada Negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memahami faktro-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana terjalin hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi sosial.

2.4.Metode yang digunakan

(21)

2.4.1.Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahu pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduuduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Exponential Growth, yaitu :

Pt = Po.ert

Dengan

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan (dinyatakan dalam %) t = Jangka waktu dalam tahun

e = 2,718282

2.4.2.Rasio Jenis Kelamin

(22)

SR= (k)

Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex Ratio

Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100 bayi perempuan

2. Pola Mortalitas antara Penduduk laki-laki dan perempuan

Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.

(23)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR

3.1.Latar Belakang Terbentuknya Kotamadya Pematangsiantar

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun1906.

Di sekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu:

1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang

2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota

(24)

4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.

Setelah Belanda memasuki Daerah Sumatera Utara, Daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Kontroleur Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 juli 1917 berdasarkan Stad Blad No.285, Pematangsiantar berubah menjadi daerah Gemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai Dewan. Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi daerah otonomi. Berdasarkan Undang-undang No.22/1948 Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

(25)

luas wiayah 12,48Km2 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 Maret 1982.

Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu: 1. Kecamatan Siantar Barat 2. Kecamtan Siantar Timur 3. Kecamatan Siantar Utara

4. Kecamatan Siantar Selatan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 1986, tanggal 10 Maret 1986 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, dimana 9 desa/kelurahan dari wilayah kabupaten Simalungun masuk menjadi wilayah Kota Pematangsiantar, sehingga Kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desa/kelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,230Km2 . Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:

1. Kecamatan Siantar Barat

2. Kecamatan Siantar Timur

3. Kecamatan Siantar Utara

4. Kecamatan Siantar Selatan

5. Kecamatan Siantar Marihat, dan

(26)

Selanjutnya, pada tanggal 23 Mei 1994 dikeluarkan kesepakatan bersama Penyesuaian Batas Wilayah Adsministrasi antara Kota Pematangsiantar dan Kabupaten

Simalungun dengan SKB Bersama No: Adapun hasil kesepakatan

tersebut adalah wilayah Kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,9706Km2.

Pada tahun 1997 Wilayah Administrasi di Kota Pematangsiantar mengalami perubahan status sesuai dengan SK yang meliputi:

SK Gubsu NO.140.050.K/97 tertanggal 13 Februari 1997 dan direalisasikan oleh SK Walikota KDH Tk II Kota Pematangsiantar No.140/1961/Pem/97 tertanggal 15 April 1997 tentang : Pembentukan Lima Kelurahan Persiapan Di Kec.Siantar Martoba. SK Gubsu No.140/2610.K/95 tertanggal 4 Oktober 1995 serta direalisasikan oleh SK Walikota KDH Tk II Kota Pematangsiantar No.140/1961/Pem/97 tertanggal 2 Juli 1997 tentang Perubahan Status Sembilan Desa menjadi Kelurahan.

Sehingga pada tahun 1997 wilayah administrasi Kota Pematangsiantar menjadi 43 Kelurahan. Perihal urusan rumah tangga daerah, sampai saat ini di Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar terdapat 13 daerah otonom yaitu :

1. Dinas Pendapatan Kota P.Siantar Perda No.12 Tahun 1989

2. Dinas Pasar Kota P.Siantar Perda No.2 Tahun 1987

3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota P.Siantar Perda No.6 Tahun 1992

(27)

5. Dinas Perternakan Kota P.Siantar Perda No.5 Tahun 1984

6. Dinas PU Kota P.Siantar Perda No.19 Tahun1990

7. Dinas Kesehatan Kota P.Siantar Perda No.13 Tahun1995

8. Dinas Tata Kota Kota P.Siantar Perda No.6 Tahun 1987

9. Dinas Kebakaran Kota P.Siantar Perda No.7 Tahun 1996

10.Dinas Tata Bangunan Kota P.Siantar Perda No.6 Tahun 1996

11.Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota

P.Siantar Perda No.11 Tahun 1996

12.Dinas LLAJ Kota P.Siantar Perda No.1 Tahun 1994

13.Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

P.Siantar Perda No.12 Tahun 1995

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Kota Pematangsiantar terletak pada garis 3001҆ 09”-20 54’ 40” LU dan 990 6’ 23” - 990 1’ 10” BT, berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun.

(28)

terluas adalah Kecamatan Siantar Marihat dengan luas wilayah 25,381Km2 atau sama dengan 32,30 persen dari luas wilayah kota Pematangsiantar.

Secara administrasi wilayah Kota Pematangsiantar terbagi menjadi tujuh kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Siantar Marihat

2. Kecamatan Siantar Selatan

3. Kecamatan Siantar Barat

4. Kecamatan Siantar Utara

5. Kecamatan Siantar Timur

6. Kecamatan Siantar Martoba

7. Kecamatan Siantar Sitalasari

3.3 Iklim

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum rata-rata 29,80C dan suhu minimum rata-rata 20,70 C pada tahun 2009.

(29)

3.4 Pemerintah

Administrasi pemerintahan Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 terdiri atas tujuh kecamatan dan 43 kelurahan, dengan tipe Swasembada.

Anggota legistalif (DPRD) Kota Pematangsiantar adalah sebanyak 30 orang yang terdiri atas 15 orang dari Fraksi PDI Kebangsaan, 8 orang dari Fraksi Demokrat, 5 orang dari fraksi Barisan Nasional, sedangkan 2 orang dai Fraksi PDI-P Kebangsaan masih dalam proses penggantian antar waktu.

3.5 Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Pematangsiantar ada sebanyak 5.841 orang, yang terdiri dari Golongan IV 1.409 orang, Golongan III 3.124 orang, Golongan II 1.223 orang, dan Golongan I 85 orang.

Sementara itu jumlah Pegawai Negeri Sipil untuk instansi vertical di Kota Pematangsiantar ada sebanyak 837 orang, yang terdiri dari Golongan I sebanyak 1 orang, Golongan II sebanyak 243 orang, Golongan III sebanyak 532 orang serta Golongan IV 61 orang.

3.6 Penduduk

(30)

pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja, mengakibatkan meningkatnya jumlah pengganguran.

Pada tahun 2007 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 248.825 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.111 jiwa per Km2, sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar pada tahun 2007 sebesar 0,40 persen.

Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2007 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 126.277 jiwa dan laki-laki 122.548 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 97,05

3.7 Tenaga Kerja

Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematangsiantar sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran.

(31)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1.Arti dan Kegunaan Data Statistika

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan

(32)

memperkirakan meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan suatu perubahan nilai suatu variabel.

4.2. Proyeksi Pertambahan penduduk di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2011. Model tersebut adalah model Eksponensial. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pt=Po.ert………..(1)

r=

atau

r= ...(2)

dengan Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan ( dinyatakan dalam % ) t = Jangka waktu dalam tahunan

(33)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dari tahun 2000-2009

Tahun Penduuduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

2000 118.126 127.705 242.124

2001 119.667 121.813 242.899

2002 119.985 122.139 244.435

2003 120.369 122.530 246.277

2004 120.453 123.982 247.835

2005 121.354 124.923 248.825

2006 122.098 125.837 249.985

2007 122.548 126.277 250.997

2008 122.986 126.999 240.831

2009 123.481 127.516 242.124

(34)

Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar

Gambar 4.1 Jumlah penduduk Pematangsiantar Tahun 2000-2009

(35)

4.2.2. Persentase perubahan Penduduk

1.Persentase perubahan jumah penduduk laki-laki

r2001= 0.012961033 = 1.30%

r2002= = 0.002653849 = 0,27%

r2003= = 0.003195289 = 0.32%

r2004= 0.000697611 = 0.7%

r2005= 0.008934423 = 0,89%

r2006= 0.004629942 = 0,46%

r2007= = 0.003678789 = 0,37%

r2008= 0.003567738 = 0,35%

(36)

2.Persentase perubahan jumlah penduduk perempuan

r2001= 0.000886998 = 0,09%

r2002= 0.002672658 = 0,27%

r2003= 0.003196157 = 0,32%

r2004= 0.011780495 = 0,18%

r2005= 0.007561153 = 0,76%

r2006= 0.007289871 = 0,73%

r2007= 0.003490488 = 0,35%

r2008= 0.005701305 = 0,57%

(37)

3.Persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan

r2001= 0.005354549 = 0,53%

r2002= 0 = 0%

r2003= 0.003195727 = 0,32%

r2004= 0.006303705 = 0,63%

r2005= 0.007507493 = 0,75%

r2006= 0.006306283 = 0,63%

r2007= 0.004629451 = 0,46%

r2008= 0.004008262 = 0,40%

(38)

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduuduk Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-laki dan Perempuan

Tahun

(39)

mortalitas lebih tinggi dan biasanya juga dikarenakan fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai dan tingkat ekonomi masyarakat.

Untuk persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan perubahan juga terjadi pada laki-laki. Selain penurunan jumlah penduduk tentu juga masa pertambahannya yaitu untuk laki-laki pertambahan pada tahun 2002, 2004, 2008 dan tahun 2009, sedangkan pertambahan penduduk perempuan yaitu pada tahun 2001, 2002, dan pada tahun 2003.

Dari perubahan angka-angkatersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk kotamadya Pematangsiantar mengalami bermacam perubahan. Ada yang mengalami peningkatan dan juga mengalami penurunan. Keadaan seperti ini mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana ( KB ) yang telah disarankan pemerintah. Dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin, faktor-faktor penyebab lain adalah perpindahan penduduk (mobiitas), baik untuk menetap selamanya maupun hanya sementara waktu.

4.3. Perkiraan Jumlah Penduduk

a.Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki

r = =

b.Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk perempuan

(40)

c.Rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

r= =

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diharapkan angka perubahan penduduk yaitu : r<1,88%

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kotamadya Pematangsiantar, maka proyeksi ( ramalan ) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2012 mendatang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus (1) yaitu :

Pt=Po.ert

1.Ramalan jumlah penduduk laki-laki di Kotamadya Pematangsiantar

P2010 = P2009 . ert

(41)

2.Perkiraan jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Pematangsiantar

P2010 = P2009 . ert

= 127516 . 2,7182820,47 = 13360

P2011 = P2009 . ert

= 127516 . 2,7182820,47.2 = 139984

P2012 = P2009 . ert

(42)

3.Perkiraan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kotamadya Pematangsiantar

P2010 = P2009 . ert

= 250997 . 2,7182820,041 = 261592

P2011 = P2009 . ert

= 250997 . 2,7182820,041.2 = 261592

P2012 = P2009 . ert

= 250997 . 2,7182820,041.3 = 284143

(43)

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2010-2012

Dari data proyeksi dapat diketahui bahwa setiap tahun jumlah penduudk semakin bertambah dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk sekitar 250997 jiwa, dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2012 diperkirakan berjumlah 284143 jiwa. Hal ini menunjukkan terjadinya pertambahan penduduk sekitar 33146 jiwa.

Bila dilihat jumlah penduduk yang ada di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun sebelumnya, terlihat bahwa pada tahun 2012 jumlah penduduk mengalami peningkatan. Hal ini bisa saja dikarenkan oleh tingkat kelahiran yang tinggi, besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kotamadya Pematangsiantar dan lain sebagainya.

(44)

Ramalan Jumlah Penduduk Pematangsiantar

Gambar 4.2. Hasil ramalan jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2012

4.4 Rasio jenis kelamin ( Sex Ratio )

Setelah didapat hasil ramalan ( proyeksi ) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2012, maka selanjutnya untuk mengetahui sex rasio dapat dicari dengan menggunakan rumus :

SR=

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa rasio kelamin penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010-2012 :

(45)

Tahun

Jumlah Penduduk Laki-laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Sex Ratio

2010 129079 133604 96,61%

2011 134930 139984 96,38%

2012 141047 146667 96,16%

Jumlah 405056 420255 96,38%

(46)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahapan Implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis dalam programming ( coding ). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang sesuai dengan hasil tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga system yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri ( contoh dalam hal efisien si pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data ). Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehebatannya dari system yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software excel.

(47)

mendayagunakan excel dengan maksimal, harus juga menguasai system operasi Microsoft Windows.

5.2. Pengaktifan excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan Microsoft excel berada pada jaringan Microsoft windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu klik program. Tampilkan item menu program aplikasi yang telah diinstal.

(48)

5.3. Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang siap digunakan lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari kiri kekanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

(49)

5.4. Pengisian Data

Pengisian data dalam lembar kerja excel adalah sama dengan pengentrian atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat dalam menu excel.

Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data 2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

(50)

5.5. Pembuatan grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.

2. Klik icon chart wizard tampil kotak dialog Chart Wizard

3. Klik type grafik yang diinginkan kemudian kli next. Tampil kotak dialog Chart Source data.

(51)

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak dialog Chart location.

(52)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Diperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Pematang Siantar pada tahun 2012 yang akan datang secara keseluruhan berjumlah 284.143 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 141.047 jiwa dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 146.667 jiwa.

(53)

3. 6.2. Saran

1. Agar pemerintah Kotamadya Pematangsiantar menggalakkan program KB (Keluarga Berencana), ini bertujuan untuk mengendalikan pertambahan penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun.

2. Agar pemerintah Kotamadya PematangSiantar menjalankan beberapa peneraban penduduk seperti : Transmigrasi, paling tidak meyeimbangkan jumlah penduduk di tiap-tiap daerah.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Dasar-dasar Demografii. 2004.Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas ekonomi Universitas Indonesia

Ida Bagoes Mantra.2000.Demografi Umum. Jilid 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ida Bagoes Mantra.2003.Demografi Umum. Jilid 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pandapotan Sianipar. 1999. Microsoft excel 2003. Jakarta : Elex Media komputindo. Sudjana.1992.Metode Statistika. Tarsito, Edisi Kelima. Bandung.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.1981. Dasar-dasar Demografi.FEUI.Jakarta

(55)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistik FMIPA USU

Kepada Yth :

Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jl. Kapten Muslim No. 71

Medan

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan kepada Bapak, bahwa Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, akan melaksanakan Pengumpulan data / riset di sekolah yang anda pimpin.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara agar dapat menerima mahasiswa tersebut di bawah ini untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data atas nama :

No. Nama NIM

1. Rahmat Basyir 082407075

Data yang dimaksud khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang berjudul “Proyeksi Pertambahan Penduduk di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012 ”, pada Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terima kasih. a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 Tembusan :

(56)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155

Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Nama : Rahmat Basyir

NIM : 082407075

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Pertambahan Penduduk di Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2012

Dosen Pembimbing : Drs. Haluddin Panjaitan Tanggal Mulai Bimbingan : ……….. Tanggal Selesai Bimbingan : ………..

No. Tanggal

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Diketahui Disetujui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama

(57)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILM PENGETAHUA ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155

Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistka :

Nama : Rahmat Basyir

NIM : 082407075

Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Pertambahan Penduduk di Kotamadya Pematangsiantar Tahun

2012

Telah melaksanakan test program tugas akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ...

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2011

Dosen Pembimbing

Drs.HaluddinPanjaitan

(58)

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dari tahun 2000-2009
Gambar 4.1 Jumlah penduduk Pematangsiantar Tahun 2000-2009
Tabel  4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduuduk Laki-laki, Perempuan dan
Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2010-2012
+3

Referensi

Dokumen terkait

rabies o Decrease the economic impact of a disease o Prevent spread of diseases to trading partners  Disease control Summary Statistics of the December 2018 report Total number of

melalui Pengetahuan Pajak, Kualitas Layanan dan Tax audits dengan Tax Awareness sebagai Variabel Interverning (Studi Kasus Pasa Pajak Hotel di Kabupaten pati) ”.. Dalam

Bahwa setelah diadakan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Evaluasi Kualifikasi serta Pembuktian Kualifikasi oleh Pokja Pengadaan Barang ULP Lapan menurut

Universitas Sumatera Utara... Universitas

parameter dari Brown dengan α = 0,9 untuk nilai PDRB atas dasar harga berlaku dan α = 0,8 untuk nilai PDRB atas dasar harga konstan. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2

Jika dilihat dalam UUPK perngertian pelaku usaha terdapat dalam Pasal 1 ayat 3 yang menyatakan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha hukum yang didirikan

Sembiring: Penyusunan dan pengawasan anggaran pada PT... Sembiring: Penyusunan dan pengawasan anggaran

Pada dasarnya standart yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perbankan adalah rasio CAMELS (Capital, Asset, Manajement, Earning, Liquidity dan Sensitivity to

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME MELALUI METODE DISKUSI-RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA PADA MATERI KALOR SMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR