• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Dua Parameter Holt di Kabupaten Labuhan Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Dua Parameter Holt di Kabupaten Labuhan Batu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Demografi Penduduk

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan,

kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah penduduk,

persebaran geografis, dan komposisi penduduk serta bagaimana faktor-faktor ini

berubah dari waktu ke waktu (Riningsih Saladi, 1990)

Penduduk adalah setiap warga negara yang tinggal di daerah dalam waktu enam

bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap (Tri Setianingsih, 2004).

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur

dan jenis kelamin, kedua variabel ini sangat mempengaruhi jumlah penduduk di masa

yang akan datang.

2.2 Kabupaten Labuhan Batu

Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi

Sumatera Utara, Ibu kota Kabupaten ini terletak di Rantau Prapat.Kabupaten Labuhan

Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Memiliki luas

wilayah atau setara dengan dari luas Wilayah

Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli

Selatan, Kabupaten Labuhan Batu merupakan jalur lintas timur Pulau Sumatera dengan

jarak dari Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara. dari Provinsi Riau

dan dari Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Labuhan Batu terletak pada

koordinat Lintang Utara dan Bujur Timur

dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka.

Sebelah Timur dengan Provinsi Riau.

(2)

Sebelah Barat dengan Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara.

Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di Provinsi Sumatera Utara secara

administratif terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan. Kabupaten

Labuhan Batu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur

lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat

dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan

Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung

dengan Selat Malaka.

2.2.1 BPS Labuhan Batu

Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu adalah bagian integral dari Badan

Pusat Statistik (BPS) yang melakukan tugas, fungsi, dan wewenang BPS di Kabupaten

Labuhan Batu. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah

Non-Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS

merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960

tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua

UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU

ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan di bawahnya, secara formal

nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.

Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :

Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang

sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh

instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik

khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau

unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.

Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi

(3)

Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung

aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan

kepada BPS.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus

dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut:

Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini

didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari

departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder.

Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi

lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.

Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik,

dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.

Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk

kepentingan perkembangan statistik Indonesia.

2.3 Analisa Deret Berkala

Metode deret berkala adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis

serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan

beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya

dapat diiddentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu.

Ada empat pola data yang bisa didefinisikan dalam metode deret berkala, antara lain:

1. Pola Horizontal (H)

Pola data ini terjadi apabila nilai data fluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan.

(Deret seperti ini adalah deret yang konstan terhadap nilai rata-ratanya). Suatu produk

yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis

(4)

2. Pola Musiman (Seasonal)

Pola data ini terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misal kuartal

tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). Penjualan dari produk

minuman ringan, es krim dn bahan bakar, semuanya termasuk pola musiman.

3. Pola Siklis (Cycle)

Pola data ini terjadi bila datanya dipegaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang

seperti yang berhubungan dengan siklis bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja dan

peralatan utama lainnya.

4. Pola Trend

Pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan naik atau turun terus menerus

dalam jangka panjang.

2.3.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari

suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan

dalam suatu penelitian (Sugiyono.2006).

Adapun rumus yang digunakan adalah analisis koefisien korelasi dan uji

koefisien korelasi sebagai berikut:

(2.1)

di mana:

= Jumlah nilai ke-t.

(5)

(2.2)

di mana:

= Koefisien korelasi

= Jumlah data

2.4 Metode peramalan

Metode peramalan digunakan untuk memprediksikan data dimasa yang akan datang

dengan menggunakan data yang lalu.

2.4.1 Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal

Metode pemulusan eksponensial tunggal menambahkan parameter dalam modelnya

untuk mengurangi faktor kerandoman. Nilai peramalan dapat dicari dengan

menggunakan rumus:

(2.3)

di mana:

= data permintaan pada periode

= faktor atau konstanta pemulusan

(6)

2.4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Holt

Metode pemulusan eksponensial tunggal hanya akan efektif apabila serial data yang

diamati memiliki pola horizontal (stasioner). Jika metode itu digunakan untuk serial

data yang memiliki unsur trend (kecenderungan) yang konsisten, nilai-nilai

peramalannya akan selalu berada di belakang nilai aktual nya. Metode yang tepat untuk

melakukan peramalan serial data yang memiliki unsur trend adalah metode pemulusan

eksponensial linier. Salah satu metode yang digunakan adalah metode pemulusan

eksponensial linier Holt, yang menggunakan persamaan sebagai berikut:

(2.4)

(2.5)

(2.6)

di mana:

nilai pemulusan eksponensial ganda Holt

= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya

= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya

Persamaan (2.4) menyesuaikan secara langsung untuk trend periode

sebelumnya, yaitu dengan menambah nilai pemulusan yang terakhir yaitu .

Hal ini membantu untuk menghilangkan kelambatan dan menempatkan ke nilai data

saat ini. Kemudian persamaan (2.5) yang ditunjukan sebagai perbedaan antara dua nilai

pemulusan yang terakhir. Hal ini tepat karena jika terdapat kecendrungan di dalam

data,nilai yang baru akan lebih tinggi atau lebih rendah dari pada nilai yang sebelumnya

karena mungkin masih terdapat sedikit kerandoman. Maka dapat dihilangkan oleh

pemulusan (gamma) trend pada periode terakhir ( ) dan menambahkannya

dengan taksiran trend sebelumnya dikalikan ). Jadi persamaan (2.5) sama dengan

bentuk pemulusan tunggal persamaan (2.3). Akhirnya, persamaan (2.6) digunakan untuk

(7)

2.5 Nilai Kesalahan Galat

Dalam suatu pengamatan dengan n periode, maka akan terdapat sejumlah n

penyimpangan sehingga penyimpangan yang terjadi dapat didefinisikan sebagai berikut:

(2.7)

di mana:

= data yang sebenarnya pada periode i

= hasil peramalan pada periode yang sama.

Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk mengukur ketelitian peramalan adalah

sebagai berikut:

1. ME (Mean Error) atau Nilai Tengah Kesalahan (2.8)

2. MSE (Mean Square Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (2.9)

3. MAE (Mean Absolute Error) atau Nilai Tengah Absolut (2.10)

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) (2.11)

Referensi

Dokumen terkait

Suatu penelitian yang telah dilakukan oleh Nugraheni pada 160 anak autis di Semarang dan Solo dengan menganjurkan diet ketat pada makanan yang mengandung kasein dan gluten

Sistem penghantaran kuasa elektrik kepada pengguna boleh dilakukan dalam dua sistem iaitu sistem AU atau sistem AT. Terangkan kebaikan dan keburukan kedua-dua sistem ini dalam

Karena kondisi eksisting spektrum frekuensi 2520 s/d 2670 MHz digunakan oleh Indostar, maka bila servis satelit sulit untuk di realokasi pada band lain maka hanya sebagian nomor

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Kabupaten Semarang, oleh karenanya Panitia Pengadaan tidak dapat

Kegiatan Pendampingan Kegiatan DAK Infrastruktur Irigasi Pekerjaan Paket 21 Rehabilitasi Sarana Irigasi DI Wetan Pacing Ds Pacing Kec. KEMALANG JAYA Direktur :

Dalam makalah ini akan disampaikan cara penentuan nilai ketidakpastian pada material magnet permanen dengan alat ukur permagraph dengan menggunakan evaluasi tipe A yaitu dengan cara

Pada dasarnya penelitian merupakan alat untuk mencari kebenaran dan mengungkapkan kebenaran.Dalam sebuah penelitian digunakan banyak macam metode oleh seorang

Indikator persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS dapat dipenuhi melalui pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel