PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
PUTRI SUHAILA NST
062407023
PROGRAM STUDI D – III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
PUTRI SUHAILA NST
062407023
PROGRAM STUDI D – III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA -
SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : PUTRI SUHAILA NST
Nomor Induk Mahasiswa : 062407023
Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2009
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
PERNYATAAN
PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M. Si
selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan
dan kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan
ringkas, jelas dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis ditujukan juga kepada
Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan Pembantu
Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara, semua dosen yang terkait pada
Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara. Teman-teman kuliah
khususnya Melin, Novi, Ayu, Rizka, Yuni dan Statistik Stambuk 2006 yang selama ini
telah memberikan motivasi dan semangat. Yang pertama dan utama dipersembahkan
untuk kedua orang Tua Drs. H. Mawardi Nst dan Hj. Siti Hudhroh Hsb yang telah
memberikan doa, semangat serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Akhirnya untuk kakak dan abang tersayang penulis dr. Siti Rapidah
Nst dan Abdi Wijaya serta semua sanak keluarga tercinta. Semoga Allah SWT akan
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Metode Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Landasan Teoritis 7
2.1 Pengertian Peramalan 7
2.2 Jenis – Jenis Peramalan 8
2.3 Metode Peramalan 9
2.3.1 Pengertian Metode Peramalan 9 2.3.2 Jenis –Jenis Metode Peramalan 9 2.3.3 Metode Pemulusan ( Smoothing ) 10
2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan 13
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 19
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia 19 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 19 3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik 23 3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik 23 3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik 24 3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik 25 3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik 25
3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha 26
3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Data Analisa 29
Bab 4 Analisa Data 30
4.1 Data yang Akan Diolah 30
4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter
Dari Brown 32
4.3 Peramalan Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten
Labuhan Batu 48
4.4 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,4 49
Bab 5 Implementasi Sistem 52
5.1 Pengenalan Microsoft Excel 52
5.2 Langkah-langkah memulai Microsoft Excel 53 5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 53
5.2.2 Tampilan Microsoft Excel 54
5.3 Implementasi Sistem Peramalan 54
5.4 Metode Eksponensial Satu Parameter Dari Brown 55
5.5 Pembentukan Grafik 55
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 59
6.1 Kesimpulan 59
6.2 Saran 60
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
Utara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasta maupun perkebunan
rakyat. Kabupaten Labuhan Batu menampilkan berbagai potensi di bidang
perkebunan. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan
masih dikembangkan untuk sektor industri, pertanian, perikanan, pertambangan,
perkebunan, peternakan, properti dan pariwisata. Tahun lalu, perkebunan memberikan
sumbangan yang cukup besar terhadap produk domestik regional bruto ( PDRB )
kabupaten, yaitu mencapai 27,33 persen dan ini mendominasi penggunaan lahan.
Komoditi andalan dari perkebunan adalah kelapa sawit yang pengolahannya
masih tetap pengolahan bahan baku. Luas perkebunan di Labuhan Batu 406.718,02
hektar atau 44,10 persen dari luas keseluruhan wilayah Labuhan Batu. Perkebunan
kelapa sawit 303.040,13 hektar, baik yang dikelola perkebunan besar maupun swasta
rakyat. Di daerah ini terdapat sebesar 77.271 Ha kebun sawit rakyat atau 50,23 persen
dari seluruh perkebunan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara. Menurut Kepala
Dinas Perkebunan Sumatera Utara ( Sumut ), Washington Siregar, pada harian Medan
hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya di
bawah kebun rakyat”.
Hal itulah yang menjadi permasalahan. tentu saja masalah ini hal yang menarik untuk
dipelajari, karena jika tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat
meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Labuhan Batu akan meningkat.
Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang
dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya
masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia ( SDM )
petani juga masih rendah.
Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi kelapa sawit milik
perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya lebih rendah dibandingkan
dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat tugas akhir dengan
judul tulisan yaitu “Peramalan Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada
Tahun 2009 – 2010 Di Kabupaten Labuhan Batu ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul tersebut maka yang menjadi identifikasi masalah adalah berapa
besar jumlah produksi kelapa sawit rakyat yang dihasilkan di Kabupaten Labuhan
Batu di tahun yang akan datang dan bagaimana upaya pemerintah untuk
meningkatkan produktivitas kelapa sawit rakyat yang produksinya lebih rendah
Seperti halnya sebagian besar penduduk di Labuhan Batu bermatapencaharian
sebagai petani kelapa sawit dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara penghasilan
terbesar kelapa sawit adalah Labuhan Batu. Dengan mengetahui tingkat produksi
kelapa sawit rakyat di Labuhan Batu, maka tingkat produksi kelapa sawit di masa
yang akan datang dapat diperkirakan.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis membatasi
masalah hanya peramalan tingkat produksi kelapa sawit pada tahun 2009 – 2010 di
Kabupaten Labuhan Batu untuk perkebunan rakyat.
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
memberikan ramalan berupa gambaran umum tentang tingkat produksi kelapa sawit
rakyat pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu .
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini yaitu :
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Medan. Data sekunder adalah
telah disusun oleh Badan Pusat Statistik Medan. Data yang dikumpulkan tersebut
kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka - angka dengan tujuan
untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
2. Melakukan analisis data
Pengolahan data produksi kelapa sawit dari tahun 1983 – 2007 di Kabupaten Labuhan
Batu dengan menggunakan Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial Ganda
yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.
1.6 Tinjauan Pustaka
Teori penunjang yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari buku
Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II oleh Spyros Makridaks. Yang mana di
dalam Eksponensial Smoothing Tunggal bentuk umum yang digunakan dalam
penyusunan suatu ramalan yaitu :
t t
m
t X F
F+ =α +(1−α)
Sedangkan di dalam Eksponensial Smoothing yang linear atau yang dikenal
dengan nama Metode atau teknik – teknik “ Brown’s One Parameter Linear
Eksponensial Smoothing “. Formula yang digunakan adalah :
S"t = αS't+(1−α)S"t−1
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian,
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini menguraikan tentang hal – hal yang berhubungan
dengan permasalahan tugas akhir.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
Pada Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat
Statistitk ( BPS ) dan struktur organisasinya.
BAB 4 : ANALISA DATA
Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah
ditentukan penulis.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada Bab ini berisi tentang cara memasukkan data dan menganalisa
data tersebut dengan menggunakan Program Excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.
Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang. Untuk memprediksikan hal tersebut diperlukan data
yang akurat di masa lalu, sehingga dapat dilihat prospek situasi dan kondisi di masa
yang akan datang.
Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien.
2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang.
3. Untuk membuat keputusan yang tepat.
Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan
yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi
pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil dari
demikian perlu diketahui bahwa ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga
yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan
tersebut.
2.2 Jenis-jenis Peramalan
Berdasarkan sifatnya peramalan dibedakan atas dua macam yaitu :
1. Peramalan Kualitatif
Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengamalan penyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut.
Baik tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan
antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan
antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode
yang digunakan.
Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi berikut :
b. Informasi ( data ) tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
pada masa yang akan datang.
Pada penyusunan Tugas Akhir ini, peramalan yang digunakan penulis adalah
peramalan kuantitatif.
2.3 Metode Peramalan
2.3.1Pengertian Metode Peramalan
Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara
kuantitatif maupun kualitatif apa yang terjadi pada masa depan berdasarkan data yang
relevan pada masa lalu.
Kegunaan Metode Peramalan ini adalah untuk memperkirakan secara
sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan
demikian metode peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih
besar.
2.3.2 Jenis-jenis Metode Peramalan
1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa hubungan antar
( Time Series ). Metode Peramalan yang termasuk pada jenis ini yaitu :
a. Metode Pemulusan ( smoothing )
b. Metode Box Jenkins
c. Metode Proyeksi Trend dengan regresi
2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan
antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang
mempengaruhinya, yang bukan waktunya disebut Metode Korelasi atau sebab
akibat ( metode causal ). Metode peramalan yang termasuk dalam jenis ini
adalah :
a. Metode Regresi dan Korelasi
b. Metode Ekonometri
c. Metode Input Output
2.3.3Metode Pemulusan ( Smoothing )
Metode pemulusan ( smoothing ) adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil
rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.
Secara umum metode pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian :
1. Metode Perataan ( Average )
a. Nilai Tengah ( Mean )
b. Rata-rata Bergerak Tunggal ( Single Moving Average )
d. Kombinasi Rata-rata Bergerak Lainnya.
2. Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial
a Pemulusan Eksponensial Tunggal
1. Satu parameter
2. Pendekatan Adaptif
Pendekatan ini memiliki kelebihan yang nyata dalam hal nilai α yang
dapat berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan dalam pola
datanya.
b. Pemulusan Eksponensial Ganda
1. Metode Linear Satu-Parameter dari Brown
S't = α Xt +(1−α)S't−1
S't = nilai Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial
Smoothing Value)
S"t = nilai Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Eksponensial
Smoothing Value)
α = parameter Pemulusan Eksponensial
Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan
2. Metode Dua Parameter dari Holt
Metode ini digunakan untuk peramalan data yang bersifat trend.
St = α Xt + (1-α)(St−1 + bt−1),
bt = γ (St - St−1) + (1 - γ ) bt−1,
Ft+m= St + btm
c. Pemulusan Eksponensial Triple
1. Pemulusan Kwadratik Satu Parameter Dari Brown
Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola
trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan
bila dasar pola datanya adalah kuadratik, kubik atau orde yang
lebih tinggi.
2. Metode kecendrungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter
Metode ini merupakan salah satu dari beberapa metode
pemulusan eksponential yang dapat menangani musiman
d Pemulusan Eksponential Menurut Klasifikasi Pegels
Bentuk umum dari metode pemulusan eksponensial adalah:
Di mana:
Ft+1 = Ramalan untuk periode mendatang
α = Parameter eksponensial yang besarnya 0<α<1
Xt = Nilai aktual pada periode-t
Ft = Ramalan pada periode-t
2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan
Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan
digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan tingkat produksi kelapa
sawit rakyat pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu, maka penulis
menggunakan metode smoothing exponential ganda yaitu “ Smoothing Eksponensial
Satu Parameter dari Brown “.
Metode ini merupakan metode linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar
pemikiran dari Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown
adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal
dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan
disesuaikan untuk trend. Persamaaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing
Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut :
S't = αX1 +(1−α)S't−1 ... (2-1)
S"t = αS1+(1−α)S"t−1 ... (2-2)
bt =
S’ = Nilai pemulusan eksponensial tunggal ( single eksponensial smoothing value )
S” = Nilai pemulusan eksponensial ganda ( doubel eksponensial soothing value )
α
=
Parameter pemulusan eksponensial.Besarnya adalah 0 < α < 1
t t,b
α = Konstanta pemulusan
m t
F+ = Hasil peramalan untuk m periode ke depan yang diramalkan
Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan
rumus dibawah ini:
c = XT+1 - FT+1 ... (2-6)
e2 = (XT+1 - FT+1)2 ... (2-7)
Akhir persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m
periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah at dimana
merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen
kecendrungan bt. Bila semua hasil hitungan telah didapat, maka semua data yang
telah didapat dimasukkan kedalam contoh tabel Smoothing Eksponensial Ganda Satu
Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown Pada Data Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Labuhan Batu
Pada Tahun 1983 - 2010
Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan.
Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk
meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik
adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean
Squared Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE), dan Mean Absolute
Berikut ini adalah Ketepatan Ramalan Beberapa Kriteria yang Digunakan
untuk menguji nilai ramalan yaitu:
a. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ( Mean Square Error ) dirumuskan
dengan:
b. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute ( Mean Absolute Percentage
Error ), dirumuskan dengan :
c. Kesalahan Persentase ( Percentage Error ) dirumuskan dengan :
e. Jumlah Kuadrat Kesalahan ( Sum Square Error ), dirumuskan dengan :
Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapat dilihat dalam tabel
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh
Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di
Bogor. Kantor diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data
statistika.
2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk Statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut
diberikan tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh
mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang Statistik
Indonesia.
3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor Statistik ( CKS ) atau kantor statistik yang
Mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor
Invoer Uitvoer en Accijnsen ( IUA ).
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang dan militer.
2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi
Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai
dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik
Perangkat Umum RI). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu
pemerintahan Belanda mengaktifkan kembali CKS.
2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950
Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat
Statistik dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran.
3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44,
Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24
desember 1953 Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu
disebut sebagai Afdeling A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai
Afdeling B.
4. Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian
Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian
Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun
1957, terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat
Statistika.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan Statistik yang
handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan
organisasi Biro Pusat Statistika.
2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statitika telah mengalami 4 (empat)
kali perubahan struktur organisasi.
a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS
b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentamg organisasi BPS
c. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas
d. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik
e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat
Statistik
f. Keputusan kepala BPS Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan
tata kerja BPS
g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
statistik
3. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
peraturan pemerintah Nomor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat
perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1988 dengan Keputusan Presiden
nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur
tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik
a. Visi Biro Pusat Statistik
Biro pusat statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik
sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional,
didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan
b. Misi Biro Pusat Statistik
Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik
mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada
penyajian dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien,
peningkatan kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.1.6 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan Statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke
dalam 4 pokok, yaitu :
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan sistem informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara
4. Progran peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Stastistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86
Tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa
ketentuan perundangan :
1. Undang – undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik
2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat Statistik
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan
statistik
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam
menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta
mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :
1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang Statistik
2. Penyelenggaraan Statistik dasar
3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik
4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah,
lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.
5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah
masyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu baik dari hasil
6. Pembinaan penyelenggaraan Statistik, responden dan penggunaan
Statistik
7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik
di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing
– masing. Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap
pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan
BPS dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, baik dalam lingkungan masing – masing satuan unit organisasi
di lingkungan BPS, maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai
dengan bidang dan tugasnya masing – masing.
3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statitik
Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu
dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu
instansi pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat
bantu. Dengan semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS
secara lanjut harus meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak
3.3Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik
Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada
Biro Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala
yang dibantu oleh bagian tata usaha.
Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri
dari:
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
Sedangkan bidang penunjang statistik dibagi menjadi 5 bagian:
1. Bidang Statistik Produksi
2. Bidang Statistik Distribusi
3. Bidang Statistik Pengolahan Data
4. Bidang Statistik Kependudukan
5. Neraca Wilayah dan Analisa
Setiap bidang mempunyai tugas – tugas yaitu :
a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik
b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan statistik Demografi dan rumah tangga, Staistik
ketenagakerjaan serta statistik kesejahteraan
c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan Penyediaan Data, Penyusunan Sistem dan Program serta
Operasi Pengolahan Data dengan Komputer
d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca
Konsumsi, dan Akutansi Penyajian dalam Analisis serta Kegiatan
Penerangan Statistik.
Dalam pembagian tugas yang diketahui dapat diuraikan menurut tugas
masing-masing bagian yaitu :
3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha
1. Menyusun program tahunan
2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata
usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai
4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi
lainnya kepada semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor
Statistik Propinsi
5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam Pengendalian
kegiatan dan Pengendalian anggaran
6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala
7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan
3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi
1. Menyusun program tahunan
2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh
pusat di Bidang Statistik Produksi
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan lapangan
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data statistik produksi
5. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
6. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data mengatur
menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer
3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin
proyek / pimpinan bagi proyek statistik
3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan
petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan
pelatihan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan
lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi
5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara
sederhana sesuai dengan yang telah ditetapkan
6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu
– waktu.
3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama –
sama dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan
3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan
data dan operasi pengolahannnya
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah
dengan komputer
5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan
oleh atasan.
3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan
1. Menyusun program kerja tahunan bidang kependudukan
2. Melaksanakan stastistik demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaaan, kesehjahteraan rakyat dan statistik
kependudukan lainnya yang ditentukan
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang
diperlukan untuk pelaksanaan lapangan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan
lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan
5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan
statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal
3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik
BAB 4
ANALISA DATA
Analisa dimaksudkan untuk menentukan sifat-sifat statistika dari waktu ke waktu,
sehingga dapat ditetapkan suatu model penduga atau peramalan yang tepat serta dapat
digunakan untuk meramalkan produksi kelapa sawit rakyat pada tahun 2009 – 2010 di
Kabupaten Labuhan Batu.
4.1Data Yang Akan Diolah
Data yang dibutuhkan dalam menganalisis pada Tugas Akhir ini adalah data produksi
kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan data pada tahun 1983 –
4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown
Dari data di atas produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu penulis
menggunakan metode pemulusan (smoothing) exponensial ganda yaitu Metode Linear
Satu Parameter dari Brown.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan pemulusan eksponensial
tunggal. Pada saat t = 1, nilai – nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai – nilai ini
menggunakan suatu nilai rata – rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal.
Dengan menggunakan rumus (2-1) yaitu:
Untuk α = 0,1 maka dapat dihitung :
Eksponensial tunggal periode ke-1 (tahun 1983) = 2794,00 ( Data awal )
Eksponensial tunggal periode ke-2 (tahun 1984) = 0,1( 8704,00 )+(1 – 0,1) 2794,00
S = 3.385,00 '1
Eksponensial tunggal periode ke-3 (tahun 1985) = 0,1(9807,50 )+(1 – 0,1) 3385,00
S = 4.027,25 '2
...
Hasil S't dapat dilihat pada tabel 4.3
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan tersebut yaitu mencari
pemulusan eksponensial ganda dengan menggunakan rumus persamaan (2-2) yaitu:
Maka dapat dihitung:
Eksponensial ganda periode ke-2 (tahun 1984) = 0,1(3385,00)+(1 – 0,1) 2794,00
S = 2853,10 "1
Eksponensial gandal periode ke-3 (tahun 1985) = 0,1(4027,25)+(1 – 0,1) 2853,10
S"2 = 2970,52
Eksponensial gandal periode ke-4 (tahun 1986) = 0,1(4446,53)+(1 – 0,1) 2970,52
S"3 = 3118,12
...
Hasil S"t dapat dilihat pada tabel 4.3
Selanjutnya dicari nilai at dengan menggunakan rumus pada persamaan (2-3) yaitu: S"t = αS1+(1−α)S"t−1
at = S
'
t + (S
'
t- S
"
t) = 2 S
'
t - S
"
Maka nilai at dapat dihitung :
Nilai a untuk periode ke-2 (tahun 1984 ) = 2 (3385,00) – 2853,10
a2 = 3916,90
Nilai a untuk periode ke-3(tahun 1985) = 2 (4027,25) – 2970,52
a3 = 5083,99
Nilai a untuk periode ke-4(tahun 1986) = 2 (4446,53) – 3118,12
a4 = 5774,9
...
Hasil at dapat dilihat pada tabel 4.3
Tahap selanjutnya adalah menghitung nilai bt dengan menggunakan rumus pada
Untuk periode ke-3 (tahun 1985) =
Hasil bt dapat dilihat pada tabel 4.3
Dari perhitungan atdan bt diatas dapat ditentukan ramalan produksi kelapa
sawit. Untuk itu tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan persamaan (2-5):
Untuk periode ke-3 (tahun 1985) dengan m=1 = 5083,99 + 117,42 (1)
F3 = 3976,00
Untuk periode ke-4 (tahun 1986) dengan m=1 = 5774,95 + 147,60 (1)
F4 = 5201,40
Untuk periode ke-5 (tahun 1987) dengan m=1 = 6808,80 + 194,25 (1)
F5 = 5922,55
...
Hasil Ftdapat dilihat pada tabel 4.3
Untuk mencari nilai MSE, maka harus ditentukan dahulu nilai dari e ( kesalahan) dan
Hasil e dapat dilihat pada tabel 4.3 t
Selanjutnya data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai MSE adalah et2. Dari nilai e tiap – tiap periode di atas, dapat dikuadratkan menjadi :
Hasil et2 dapat dilihat pada tabel 4.3
Dengan perhitungan yang sama, maka dapat ditentukan nilai smoothing eksponensial
tunggal, ganda, dan ramalan yang akan datang untuk α = 0,2 sampai dengan α = 0,9
Dari hasil di atas, maka akan dapat diramalkan nilai dari MSE dengan rumus sebagai
Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan
Sumber : Perhitungan
Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang
minimum atau terkecil yaitu pada nilai parameter pemulusan α = 0,4 yaitu dengan
nilai MSE = 32803947569,15
4.3Peramalan Produksi Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu
Setelah diketahui bahwa error yang terdapat pada model data diatas maka dilakukan
peramalan nilai produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu untuk tahun 2009
dan tahun 2010 dengan menggunakan persamaan :
Setelah diperoleh model peramalan nilai produksi sawit di Kabupaten Labuhan Batu,
maka dapat dihitung untuk 2 periode kedepan untuk tahun 2009 dan 2010.
sebelumnya dihitung terlebih dahulu untuk tahun 2008 karena sumber data yang
diperoleh belum keluar dari BPS ( Badan Pusat Statistik ). Seperti yang tertera
F = 1.957.512,25 Ton 27
4.4Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,4
Nilai-nilai kesalahan yang diperoleh dari data peramalan di atas adalah :
1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah
MSE =
Tahun Periode Forecasting
2009 27 1.957.512,25
2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (Mean Absolute Percentage
3. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Mean Percentage Error ) adalah :
MPE =
4. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Square Error) adalah:
SSE =
∑
5. Jumlah Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1Pengenalan Microsoft Excel
Pada penyusunan Tugas Akhir ini, dalam pengolahan data penulis menggunakan
program Microsoft Excel. Di mana Microsoft Excel adalah aplikasi pengolah angka
(spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk
mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam
bentuk tabel, grafik atau diagram.
Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak
berperan dalam pengelolaan informasi khususnya data yang berbentuk angka.
Dihitung, diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja.
Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai versi 4, versi 5, versi
97, versi 2000 dan sekarang Microsoft Excel 2003 atau Microsoft Excel XP.
Lembar Kerja (Sheet) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris.
Perpotongan baris dan kolom disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut posisi kolom
A,B,C,...,Z. Kemudian dilanjutkan AA, AB, AC sampai kolom IV. Sedangkan baris
ditandai dengan angka mulai dari 1,2,3...sampai angka 65536.
5.2Langkah-langkah Memulai Microsoft Excel
5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer terpasang pada
program excel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Klik tombol start
b. Pilih dan klik program
c. Pilih dan klik Microsoft Office, Microsoft Excel
5.2.2 Tampilan Microsoft Excel
Gambar 5.2: Tampilan Microsoft Excel
5.3Implementasi Sistem Peramalan Produksi Kelapa Sawit Di Labuhan Batu
Fungsi dalam excel ditujukan untuk memudahkan pengetikan formula yang lazim
diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatik dan operasi standart lazim yang
sering diulangi.
Terdapat banyak fungsi-fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel,
diantaranya adalah fungsi average, fungsi standart deviasi, fungsi median, fungsi
menggunakan salah satu fungsi statistik yang telah tersedia yaitu fungsi rata-rata
bergerak (Moving Average)
5.4Rata-rata Bergerak (Moving Average)
Moving Average adalah rata-rata bergerak yang digunakan untuk meramalkan
(mengestimasi) nilai di masa yang akan datang. Langkah-langkah yang digunakan
untuk menentukan moving average dari data-data aktual yang tersedia untuk diolah
sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Pada lembar kerja excel, masukkan data-data Pemakaian Mobil Pool
2. Lalu hitunglah rata-rata bergerak 3 bulanan dari data-data tersebut dengan
menggunakan rumus moving average yaitu:
a. Klik Tools lalu Data Analysis
b. Bila Data Analysis belum tersedia pada menu tools, maka sebelumnya klik
Tools kemudian klikk Add- Ins dan buat tanda check list pada bagian
Analysis Toolpak. Maka secara otomatis menu Data Analysis sudah
Gambar 5.3: Tampilan Menu Tools
c. Setelah di klik Data Analysis maka akan keluar tampilan Data Analysis.
Kemudian klik Moving Average, lalu klik OK. Maka akan keluar tampilan
Moving Average seperti pada tampilan di bawah ini:
Gambar 5.5: Tampilan Menu Moving Average
d. Masukkan Input Range pada menu Input dengan memasukkan range pada
data aktual yang telah dimasukkan di excel, lalu masukkan angka sebagai
periode dari rata-rata bergerak. Nilai interval dalam pengolahan ini adalah
3.
e. Kemudian masukkan Output Range pada menu Output Option yang
berfungsi sebagai tempat hasil output. Lalu klik OK, maka hasil output
untuk rata-rata bergerak 3 bulanan akan muncul pada range yang telah
f. Untuk mencari rata-rata bergerak yang kedua digunakan formula yang
sama yaitu dengan memasukkan data hasil moving average sebagai input
range pada menu input.
g. Untuk menghitung nilai a, b nilai peramalan (F) dan nilai kesalahan
digunakan data angka (numerik) yaitu karakter nilai konstanta dan karakter
khusus yang dibaca dalam format data angka (numerik) yaitu terdiri dari
angka dan tanda-tanda khusus seperti *, +, -, /, % dan lain-lain.
5.5Pembentukan Grafik
Chart adalah grafik yang dibentuk berdasarkan data pada worksheet. Microsoft excel
menyediakan fasilitas yang sangat lengkap untuk membuat aneka bentuk grafik.
Langkah-langkahnya:
1. Blok seluruh tabel yang akan dijadikan grafik.
2. Pilih menu Insert, chart. Maka akan tampil seperti gambar dibawah ini:
3. Lalu pilih jenis chart yang akan ditentukan. Pada bagian ini juga dapat
mengedit, menambah atau mengurangi data.
Gambar 5.7 : Chart untuk memilih range data
4. Setelah itu pemberian Title, Axis, Gridlines, Legend dan Data Labels pada
grafik. Selain itu Ms. Excel juga memberikan fasilitas untuk menampilkan data
tabel pada grafik dengan Data Table Tab.
5. Langkah terakhir ini berguna untuk menentukan lokasi grafik, apakah pada
satu sheet (embedded Chart) tersendiri atau pada worksheet tempat data
table (stand alone Chart).
Gambar 5.9: Menentukan Lokasi Grafik
Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet,
artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai
dengan perubahan data tersebut.
Setelah kita selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel pilih exit
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah :
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Bahwa tingkat produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu
memiliki peranan penting dalam tingkat perekonomian khususnya dibidang
pertanian di Kabupaten Labuhan Batu.
2. Bentuk metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan produksi kelapa
sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan tahun 1983 sampai
tahun 2007 adalah Metode Linear Satu Parameter Dari Brown berdasarkan
kriteria MSE terkecil dengan α = 0,4 yaitu dengan nilai 32803947569,15
3. Dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh seberapa besar kesalahan peramalan
yang dihitung, dimana dari perhitungan data diatas telah didapat Nilai
Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) adalah 32803947569,15. Nilai Tengah
Tengah Kesalahan Persentase ( MPE ) adalah 6,45. Jumlah Kuadrat
Kesalahan ( SSE ) adalah 820098689228,65 dan Jumlah Nilai Tengah
Galat Absolut ( MAE ) adalah 112365,29.
4. Bentuk persamaan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan
Batu berdasarkan taun 1983 sampai dengan tahun 2007 untuk periode 2
tahun kedepan adalah Ft+m = 1709618,40 + 123946,92 ( m ). Dimana m
adalah jumlah periode kedepan yang ingin diramalkan = 1,2,3,...n
5. nilai ramalan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu
untuk periode ke 27 ( tahun 2009 ) adalah sebesar 1.957.512,25 Ton dan
untuk periode ke 28 ( taun 2010 ) adalah sebesar 2081459,18.
6.2 Saran
Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah
1. Dalam menentukan tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan
Batu, pemerintah dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode
Pemulusan Eksponensial Ganda.
2. Dalam menaksir tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu
dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan
sangat membantu jika mengolah data dengan menggunakan alat bantu
komputer, khususnya program aplikasi Excel.
3. Melihat kecendrungan data yang meningkat, diramalkan produksi kelapa
sawit rakyat di masa yang akan datang akan terus meningkat. Hal ini
Labuhan Batu. Melihat hal ini hendaknya pemerintah dapat
mempersiapkan semua fasilitas mulai dari sekarang.
4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai
kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Marganda, Klirent Simarmata M.Sc dan Dra. Normalina Napitupulu. 2006. Microsoft Excel-Powerpoint Serta Contoh Soal-Soal. Medan
Makridakis, Spyros. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga
Tosin, Rijanto.1999. Microsoft Excel 2002. Kilat 24 Jurus. Edisi ke-1. Jakarta: Dinastindo
Suliyanto, SE,M. Si. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi
BPS. 1990. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik
BPS. 2000. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik
BPS. 2007. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik
BPS. 2008. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik