• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Word Graph Kata Keterangan Bahasa Indonesia Menggunakan XML

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Word Graph Kata Keterangan Bahasa Indonesia Menggunakan XML"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

REPRESENTASI

WORD GRAPH

KATA KETERANGAN

BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML

NERI PETRI ANTI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

REPRESENTASI

WORD GRAPH

KATA KETERANGAN

BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML

NERI PETRI ANTI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

(3)

ABSTRACT

NERI PETRI ANTI. Word Graph Representation of Adverbs in Indonesian Language Using

XML. Supervised by SRI NURDIATI and AHMAD RIDHA.

Text is a natural language in a written form that is more easily understood when visualized as

an image. A method used to represent knowledge in the text is Knowledge Graph (KG). KG

represents knowledge in the text as an image (text graph) to provide a clear and meaningful visual

representation. The smallest component of the text graph is known as word graph. This research is

focused on creating a module of adverb word graph using patterns constructed by Rusiana Samba

in 2010. Word graphs would be represented in the form of Extensible Markup Language (XML)

documents to facilitate users in storing and exchanging data. The result of this research is a module

that consists of 23 documents in XML representing 25 adverb word graph patterns. This module

can be used as an input for KG viewer that can visualize word graph.

(4)

Judul Skripsi

: Representasi

Word Graph

Kata Keterangan Bahasa Indonesia Menggunakan

XML

Nama

: Neri Petri Anti

NIM

: G64080069

Menyetujui:

Pembimbing 1,

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc

NIP. 19601126 198601 2 001

Pembimbing 2,

Ahmad Ridha, S.Kom, MS

NIP. 19800507 200501 1 001

Mengetahui:

Ketua Departemen,

Dr.

Ir.

Agus

Buono, M.Si, M.Kom

NIP.

19660702 199302 1 001

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wata’a

la

karena berkat rahmat dan

karunia-Nya tulisan ini berhasil diselesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah

ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1

Kedua orang tua penulis, yaitu Tasman, SE (alm) dan Ramunida yang selalu memberikan kasih

sayang, kesabaran, perhatian, dan dukungan terbaiknya kepada penulis. Kakak penulis, yaitu

Zulfa Trisna dan Lira Silkarta, juga kepada adik penulis, Aneka Haspetra, terima kasih atas

dukungan dan kasih sayangnya yang senantiasa menyemangati penulis.

2

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc dan Ahmad Ridha, S.Kom, MS selaku dosen pembimbing, terima

kasih atas kesabaran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian

penelitian ini.

3

Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku dosen penguji, terima kasih atas kritik

dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

4

Teman-teman satu bimbingan: Rizka, Yuli, Indra, Cipta, dan Rifky yang senantiasa membantu

penulis selama penelitian.

5

Teman-teman seperjuangan Ilkomerz 45, terima kasih atas kebersamaan selama ini.

6

Teman-teman Wisma Fairus yang mewarnai hari-hari penulis dengan canda tawa dan

kehangatan.

7

Keluarga LC yang tak tergantikan dan telah menerima saya apa adanya. Semoga kita selalu

saling mengingatkan dalam kebaikan.

8

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat,

aamiin

.

Bogor, Oktober 2012

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Padang pada tanggal 12 April 1990 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara,

putri dari pasangan Tasman, SE (alm) dan Ramunida. Pada tahun 2008, penulis lulus dari SMA

Negeri 1 Solok dan melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian

Saringan Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 1

Ruang Lingkup ... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Knowledge Graph

(KG) ... 1

Word Graph

... 1

Aspek Ontologi ... 1

Kata Keterangan ... 2

Extensible Markup Language

(XML) ... 3

METODE PENELITIAN

Studi Literatur ... 3

Analisis Pola

Word Graph

Kata Keterangan ... 3

Skema XML ... 3

Pembuatan Dokumen XML ... 3

Pengujian dan Analisis Hasil ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pola

Word

Graph

Kata Keterangan ... 4

Pembuatan Dokumen XML ... 4

Pengujian dan Analis Hasil ... 9

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan... 10

Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Daftar

tag

XML pola

word graph

kata keterangan ... 4

2

Component

pola_1 ... 5

3

Relationship

pola_1 ... 5

4

Component

pola_5 ... 6

5

Relationship

pola_5 ... 7

6

Component

pola_9 ... 8

7

Relationship

pola_9 ... 8

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Contoh penerapan

binary

relationship

pada word

graph

... 2

2 Metode penelitian. ... 3

3 Pola

word graph

kata

kurang

(pola_1) ... 5

4 Pola

word graph

kata

kira-kira

(pola_5). ... 6

5 Pola

word graph

kata

selalu

atau

sering

(pola_9). ... 8

6 Tampilan pola_1 pada sistem KG

Viewer

... 9

7 Pola

word

graph

kata

kurang

(Samba 2010). ... 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Jenis

word graph

kata keterangan hasil penelitian Samba (2012)... 12

2 Dokumen XSD ... 16

3 Dokumen XML ... 18

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Natural Language Processing

(NLP)

ialah bidang ilmu pengenalan bahasa alami

oleh komputer. Bahasa alami atau

natural

language

ialah suatu bahasa yang diisyaratkan

oleh manusia untuk komunikasi umum. NLP

mencoba untuk membuat komputer dapat

mengerti perintah-perintah dalam standar

bahasa manusia untuk memudahkan pengguna

dalam memenuhi kebutuhannya.

Teks merupakan salah satu jenis bahasa

alami dalam bentuk tulisan dan lebih mudah

dipahami apabila divisualisasikan dalam

bentuk gambar. Memahami isi teks dalam

sebuah dokumen menjadi persoalan tersendiri

karena

setiap

orang

akan

memiliki

pemahaman yang berbeda terhadap yang

dibacanya. Dalam hal ini,

Knowledge Graph

(KG) merepresentasikan pengetahuan dalam

teks yang jelas dan bermakna. Metode KG

merupakan salah satu jenis representasi NLP

yang mengarahkan pada cara baru dalam

menjelaskan dan memodelkan NLP dan juga

sebagai langkah besar ke depan untuk

pemahaman terhadap semantik kata (Zhang

2002).

Komponan terkecil dari

text graph

ialah

word graph

yaitu graf kata. Penelitian tentang

pembuatan modul

word graph

kata bahasa

Indonesia

sudah

banyak

dilakukan, di

antaranya oleh Zahara (2010) yang membuat

modul

word graph

kata sifat dan Henry

(2011) yang membuat modul

word graph

kata

kerja. Namun, pengembangan modul pada

penelitian

tersebut

menggunakan

BogorDelfConstruct yang berbasis MATLAB

(Ramadoni & Nurdiati 2010), sehingga tidak

bisa digunakan secara mudah oleh pengguna.

MATLAB bersifat

closed platform

yang

menyebabkan modul tidak bisa dijalankan

dengan piranti lain selain MATLAB.

Penelitian ini mengembangkan modul

word graph

yang direpresentasikan sebagai

dokumen

Extensible

Markup

Language

(XML) untuk memudahkan pengguna dalam

penggunaan, penyimpanan, dan pertukaran

data. Pembuatan

word graph

penelitian ini

dibatasi untuk kata keterangan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuat

modul yang merepresentasikan

word graph

jenis kata keterangan menggunakan XML.

Ruang Lingkup

Penelitian ini dibatasi pada pembuatan

modul

word graph

jenis kata keterangan

menggunakan

pola

word

graph

kata

keterangan berdasarkan penelitian Samba

(2010).

TINJAUAN PUSTAKA

Knowledge Graph

(KG)

Metode KG ialah suatu metode yang

digunakan untuk menggambarkan bahasa

alami yang difokuskan pada aspek semantik

daripada sintaksis (Zhang 2002). KG mampu

mengekstrak teks yang merepresentasikan

pengetahuan dalam teks dan disajikan dalam

bentuk

graph

untuk menjelaskan persepsi

manusia dan pembentukan informasi. KG

tersusun dari

concept

dan

relationship

(Zhang

2002).

Concept

merupakan komponen terpenting

dalam pemikiran manusia.

Concept

dalam KG

terdiri atas

token

dan

type

.

Token

ialah

concept

yang dipahami oleh seseorang

menurut cara pandangnya masing-masing

sehingga

token

bersifat subjektif.

Token

dilambangkan dilambangkan dengan

.

Type

ialah

concept

yang bersifat umum dan

objektif karena merupakan kesepakatan yang

dibuat sebelumnya (Zhang 2002).

Relationship

merupakan hubungan yang

membedakan antara

token

. Pada dasarnya,

metode KG menggunakan

relationship

yang

sangat

terbatas.

Untuk

menghindari

pertumbuhan

relationship

yang tidak terbatas

dari

semantic network

, sangat diperlukan

basic relationship

atau disebut juga ontologi.

Word Graph

Menurut Hoede dan Nurdiati (2008),

word

graph

merupakan

graph

dari kata. Dalam KG,

setiap kata yang berhubungan dengan sebuah

word graph

meyatakan arti kata yang disebut

dengan

semantic word graph

. Gabungan

semantic word graph

dalam sebuah kalimat

akan membentuk

sentence graph. Graph

yang

merepresentasikan gabungan dari

sentence

graph

dalam sebuah teks disebut

text graph

yang di dalamnya terdapat pengetahuan.

Aspek Ontologi

Aspek ontologi merupakan gambaran dari

beberapa

concept

dan

relation

antar-

concept

(10)

Ekor

ALI SUB ALI

Kucing

yang merepresentasikan konsep, relasi, dan

logikanya (Rusiyamti 2008). Berdasarkan

ontologi inilah KG dapat membangun sebuah

model

yang

dapat

digunakan

untuk

memahami bahasa alami.

Ontologi

word graph

sampai saat ini

direpresentasikan

dengan

sebuah

node

,

delapan

binary relationships

, sebuah ontologi

F, dan empat

frame relationships

(Hoede &

Nurdiati 2008).

Berikut ini ialah gambaran dari delapan

binary relationships:

1

Relasi kesamaan (ALI/

alikeness

)

2

Relasi kausalitas (CAU/

causality

)

3

Relasi kesederajatan (EQU/

equality

)

4

Relasi yang bertautan (SUB/

subset

)

5

Relasi perbedaan (DIS/

disparatness

)

6

Relasi yang beurutan (ORD/

ordering

)

7

Relasi atribut (PAR/

attribute

)

8

Relasi

kebergantungan

informasi

(SKO/SKOLEM)

Contoh penerapan binary

relationship

pada

word graph

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 merupakan

word graph

dari

type

“ekor kucing”.

Pada contoh tersebut, terdapat

dua

token

; dua jenis

relationship,

yaitu ALI

dan SUB; dan dua buah

type,

yaitu

ekor

dan

kucing

.

Gambar 1 Contoh penerapan

binary

relationship.

Ontologi F (

focus

) digunakan untuk

mewujudkan fokus dari suatu graf. Ontologi F

untuk menunjukkan kata atau kalimat yang

diterangkan dalam suatu pernyataan.

Focus

dilambangkan dengan

“.

Frame relationship

digunakan untuk

menerangkan

hal-hal

yang

tidak

bisa

dinyatakan oleh

binary relationship

. Berikut

ini ialah empat

frame relationship

, yaitu:

1

Focusing on a situation

: FPAR

2

Negation on a situation

: NEGPAR

3

Possibility on a situation

: POSPAR

4

Necessity on a situation

: NECPAR

Kata Keterangan

Kata keterangan dalam bahasa Indonesia

disebut juga adverbia. Kata keterangan ialah

kata

yang

digunakan

untuk

memberi

penjelasan pada kata-kata lain yang sifatnya

tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer

1994).

Dilihat dari tatarannya, kata keterangan

dibedakan menjadi dua yaitu tataran frasa dan

tataran klausa (Samba 2010). Dalam tataran

frasa, kata keterangan ialah kata yang

menjelaskan kata kerja, kata sifat, atau kata

keterangan yang lain. Dalam tataran klausa,

kata keterangan menjelaskan fungsi-fungsi

sintaksis. Umumnya kata atau bagian kalimat

yang dijelaskan oleh kata keterangan itu

berfungsi sebagai predikat. Kata keterangan

dapat dibedakan menjadi:

1

Kata keterangan dari segi bentuk.

2

Kata keterangan dari segi perilaku

sintaksnya.

3

Kata keterangan dari segi perilaku

semantisnya.

4

Kata keterangan konjungtif.

5

Kata keterangan pembuka wacana.

Berdasarkan penelitian Samba (2010),

hasil

dari

identifikasi

kata

keterangan

menghasilkan sepuluh jenis kata keterangan

berdasarkan makna, yaitu sebagai berikut:

1

Keterangan kualitatif

Kata

keterangan

kualitatif

menggambarkan makna yang berhubungan

dengan tingkat, derajat, atau mutu.

2

Kata keterangan kuantitatif

Kata

keterangan

kuantitatif

menggambarkan makna yang berhubungan

dengan jumlah.

3

Kata keterangan limitatif

Kata keterangan limitatif menggambarkan

makna

yang

berhubungan

dengan

pembatasan.

4

Kata keterangan frekuentif

Kata

keterangan

frekuentatif

menggambarkan makna yang berhubungan

dengan

tingkat

kekerapan

terjadinya

sesuatu yang diterapkan kata keterangan

itu.

5

Kata keterangan kewaktuan

Kata

keterangan

kewaktuan

menggambarkan makna yang berhubungan

dengan saat terjandinya peristiwa yang

diterangkan kata keterangan itu.

6

Kata keterangan kecaraan

Kata keterangan kecaraan menggambarkan

makna

yang

berhubungan

dengan

bagaimana peristiwa yang diterangkan

oleh kata keterangan itu berlangsung atau

terjadi.

7

Kata keterangan kontrastif

(11)

8

Kata keterangan keniscayaan

Kata

keterangan

keniscayaan

menggambarkan makna yang berhubungan

dengan kepastian tentang kelangsungan

atau terjadinya hal atau peristiwa yang

dijelaskan kata keterangan itu.

9

Kata keterangan lokatif

Kata keterangan lokatif menggambarkan

makna

yang

berhubungan

dengan

keterangan tempat atau arah dalam kata

keterangan.

10

Kata keterangan instrumental.

Kata keterangan yang menjelaskan dengan

alat manakah suatu proses itu berlangsung.

Extensible Markup Language

(XML)

XML

ialah

bahasa

markup

yang

disarankan oleh W3C (

World Wide Web

Consortium

)

untuk

membuat

dokumen

markup

keperluan pertukaran data antar

sistem

yang

beraneka

ragam.

XML

merupakan kelanjutan dari HTML (Jacobs

2006). XML yang merupakan turunan dari

SGML

(

Standard

Generalized

Markup

Language

) ini merupakan bahasa yang cukup

menjanjikan

untuk

penyimpanan

dan

pengiriman informasi pada

world wide web

.

Berbeda dengan HTML yang memiliki

keterbatasan kapasitas untuk menyimpan

informasi, XML memiliki sintaks yang lebih

luwes yang dapat menjelaskan secara virtual

berbagai jenis informasi, dari yang sederhana

sampai yang rumit. Pendefinisikan aturan

dalam penulisan XML menggunakan XML

Schema Definition

(XSD). XSD berfungsi

memberikan informasi mengenai struktur file

XML yang digunakan.

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian pengembangan modul

kamus

word graph

jenis kata keterangan ini

dapat dilihat pada Gambar 2.

Studi Literatur

Studi

literatur

ialah

kegiatan

yang

dilakukan untuk mengumpulkan semua bahan

pustaka yang relevan dengan topik penelitian.

Analisis Pola

Word Graph

Kata Keterangan

Analisis pola

word graph

kata keterangan

didasarkan pada penelitian Samba (2010)

yang berjudul Analisis Teks Berbahasa

Indonesia Menggunakan Metode

Knowledge

Graph.

Penelitian tersebut menghasilkan 25

pola

word graph

kata keterangan. Jenis kata

keterangan

yang digunakan ialah

kata

keterangan dari segi perilaku semantis

(makna).

Skema XML

XML memiliki sifat

self describing

(deskripsi diri) sehingga XML tidak memiliki

format

tag

yang baku. Pada tahap ini akan

dilakukan pembuatan skema XML. Skema ini

digunakan untuk memberikan informasi

mengenai struktur file XML yang digunakan.

Pembuatan Dokumen XML

Pembuatan dokumen XML disesuaikan

dengan skema yang telah dibuat pada tahap

sebelumnya sehingga dihasilkan dokumen

XML yang sesuai dengan konsep KG.

Pengujian dan Analisis Hasil

Pengujian dilakukan untuk mengetahui

akurasi dari modul-modul yang sudah dibuat.

Pada tahap ini, modul dalam bentuk

dokumen-dokumen XML akan diuji menggunakan

aplikasi KG

Viewer

(Lesmana 2012). Aplikasi

ini

khusus

dirancang

untuk

menerima

masukan dokumen

word

graph

dalam format

XML yang sudah terstandardisasi dan

keluaran berupa gambar

word graph

.

Gambar 2 Metode penelitian.

Analisis Pola

Word Graph

Kata Keterangan

Studi Literatur

Mulai

Skema XML

Pengujian dan Analisis Hasil

Dokumentasi dan Laporan

Selesai

(12)

Dari hasil pengujian akan didapatkan nilai

akurasi yang dilakukan dengan perhitungan

sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pola

Word

Graph

Kata Keterangan

Dengan menggunakan 52 kata keterangan

yang telah dipilih untuk mewakili sepuluh

jenis kata keterangan di atas, dihasilkan 25

pola

word graph

yang dapat dilihat pada

Lampiran 1. Setelah pola-pola tersebut

dianalisis,

yaitu

dengan

memperhatikan

struktur

word graph

dari masing-masing pola,

penelitian ini merepresentasikan pola-pola

tersebut ke dalam 23 dokumen XML. Hal ini

disebabkan ditemukannya beberapa pola yang

memiliki kesamaan struktur sehingga bisa

dijadikan satu jenis representasi pola, yaitu

kata

paling

dengan

sangat

dan

amat

, dan kata

banyak

dengan

sedikit

.

Pembuatan Dokumen XML

Tag-tag

dan skema XML yang dibutuhkan

untuk pembuatan dokumen XML merujuk

pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya,

yaitu penelitian Astriratma (2012), kemudian

Wiraswasta (2012) menambahkan sebuah

tag

baru, yaitu

<cloneid>.

Tag-tag

tersebut

dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan

informasi mengenai struktur dokumen XML

dapat dilihat dalam skema XML pada

Lampiran 2.

Tabel 1 Daftar

tag

XML pola

word graph

kata keterangan

Nama Tag

Deskripsi

<graph> </graph>

Merupakan

root node

yang mewakili

keseluruhan dokumen

<components>

</components>

Mewakili keseluruhan

komponen-komponen

pembentuk pola

<relationships>

</relatioships>

Mewakili keseluruhan

arah yang

menghubungkan suatu

komponen dengan

komponen lainnya

<from> </from>

Menunjukkan komponen

asal dari arah

relationship

<to> </to>

Menunjukkan komponen

tujuan dari arah

relationship

<token> </token>

Menunjukkan suatu

token

pembentuk pola

<tokenid>

</tokenid>

Menunjukkan suatu

token

dengan

id

tertentu

<focus> </focus>

Menunjukkan suatu

focus

pembentuk pola

<focusid>

</focusid>

Menunjukkan suatu

focus

dengan

id

tertentu

<text> </text>

Menunjukkan

type

dan

name

pembentuk pola

<textid>

</textid>

Menunjukkan suatu

text

dari

type

dan

name

dengan

id

tertentu

<relation>

</relation>

Menunjukkan suatu

binary relationship

pembentuk pola

<relationid>

</relationid>

Menunjukkan suatu

relation

dengan

id

tertentu

<frame> </frame>

Menunjukkan

frame

yang mengelompokkan

beberapa komponen

<frameid>

</frameid>

Menunjukkan suatu

frame

FPAR

dengan

id

tertentu

<id> </id>

Menunjukkan

id

dari

komponen-komponen

yang membentuk pola

<value> </value>

Menunjukkan nilai dari

text

, elemen ini dapat

berisikan tanda tanya jika

nilainya belum diketahui

<replace>

</replace>

Menunjukkan value yang

bisa diubah (YES) atau

tidak (NO)

<cloneid>

</cloneid>

Menujukkan

reference

ke suatu

text

tertentu

yang memiliki kesamaan

sifat

(13)

Pola kata

kurang

(pola_1)

Kata

kurang

memiliki makna tingkat yang

belum atau tidak cukup (Depdikbud 2008).

Penggunaan kata kurang dapat dilihat pada

kalimat berikut:

Hasil panennya kurang memuaskan.

Kata keterangan

kurang

pada kalimat di

atas menyatakan bahwa belum atau tidak

sama dengan seharusnya. Menurut Samba

(2010)

word graph

pola_1 terdiri atas dua

token

.

Token

pertama menunjukkan suatu

yang belum atau tidak sama dengan

token

kedua

sehingga

kedua

token

tersebut

mempunyai

hubungan

urutan.

Karena

hubungan urutan, kedua

token

tersebut

dihubungkan oleh sebuah relasi yang berlabel

ORD. Arah relasi berawal dari

token

yang

lebih kecil menuju

token

yang lebih besar dan

focus

terletak pada

token

yang lebih kecil.

Word graph

dari pola_1 dapat dilihat pada

Gambar 3. Pola_1 terdiri atas beberapa

component

yang dapat dilihat pada Tabel 2

dan

relationship

yang dapat dilihat pada Tabel

3.

Gambar 3 Pola

word graph

kata

kurang

(pola_1).

Setelah mengamati Tabel 2 dan Tabel 3,

dapat ditentukan

tag

-

tag

yang diperlukan

untuk merepresentasikan pola_1 ke dalam

dokumen XML.

Tag

<graph> sebagai

root

node

memiliki dua elemen, yaitu

tag

<component> dan

tag

<relationship>.

Component

memiliki lima elemen, yaitu

token

,

focus

,

text

,

relation

, dan

frame

.

Berdasarkan penamaan

tag

yang dapat dilihat

pada Tabel 1, c

omponent

pada pola_1 dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

<component>

<token> </token>

<focus> </focus>

<text> </text>

<relation> </relation>

<frame> </frame>

</component>

Token

dan

focus

dilengkapi oleh elemen

id

. Terdapat satu

token

dan satu

focus

pada

pola_1.

Token

dan

focus

pada pola_1 dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

<token>

<id>1</id>

</token>

<focus>

<id>1</id>

</focus>

Tabel 2

Component

pola_1

Komponen

Elemen

Focus

Focus id

= 1

Token

Token id

= 1

Text

Text id

= 1

Value = kurang

Replace

= NO

Text id

= 2

Value = ukuran

Replace

= YES

Text id

= 3

Clone id

= 2

Relation

Relation id

= 1

Type

= ALI

Relation id

= 2

Type

= ALI

Relation id

= 3

Type

= ORD

Relation id

= 4

Type

= ALI

Frame

Frame id

= 1

Focus id

= 1

Token id

= 1

Textid

= 2

Textid

= 3

Relation id

= 2

Relation id

= 3

Relation id

= 4

Tabel 3

Relationship

pola_1

Relation

id

Komponen

asal

Komponen

tujuan

1

Text id

= 1

Frame id

= 1

2

Text id

= 2

Focus id

= 1

3

Focus id

= 1

Token id

= 1

4

Text id

= 3

Token id

= 1

Text

dilengkapi oleh elemen

id

,

value

,

(14)

7

8

9

10

11

12

13

14

<id>2</id>

<value>ukuran</value>

<replace>YES</replace>

</text>

<text>

<id>3</id>

<cloneid>2</cloneid>

</text>

Relation

dilengkapi oleh elemen

id

dan

type

. Terdapat empat

relation

dari pola_1,

yaitu tiga

relation

ALI dan satu

relation

ORD.

Relation

pada pola_1 dapat direpresentasikan

dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

<relation>

<id>1</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>2</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>3</id>

<type>ORD</type>

</relation>

<relation>

<id>4</id>

<type>ALI</type>

</relation>

Frame

dilengkapi oleh

id

dan kumpulan

komponen yang berada di dalam

frame

tersebut.

Frame

pada

pola_1

dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

<frame>

<id>1</id>

<focusid>1</focusid>

<tokenid>1</tokenid>

<textid>2</textid>

<textid>3</textid>

<relationid>2</relationid>

<relationid>3</relationid>

<relationid>4</relationid>

</frame>

Relationships

memiliki satu elemen yaitu

relationid

.

Relationid

dilengkapi oleh elemen

from

dan

to

. Representasi

relationship

dengan

id

1 dari pola_1 ialah sebagai berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

<relationships>

<relationid>1

<from>

<textid>1</textid>

</from>

<to>

<frameid>1</frameid>

</to>

</relationid>

</relationships>

Dokumen XML yang dibentuk dari pola

word graph

pola_1 secara keseluruhan dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Pola kata

kira-kira

(pola_5)

Kata

kira-kira

memiliki makna lebih

kurang

(Depdikbud

2008).

Contoh

penggunaan kata

kira-kira

dapat dilihat pada

kalimat berikut:

Kira-kira lima orang tewas dalam kecelakaan

itu.

Kata

kira-kira

pada kalimat di atas

menyatakan lebih kurang dari suatu bilangan.

Menurut Samba (2010),

word graph

kata

kira-kira

terdiri atas dua

token

.

Token

pertama

merupakan acuan yang menyatakan ukuran

(lima orang) dan

token

kedua merupakan

fokus kata

kira-kira

yang menyatakan suatu

ukuran kuantitas yang lebih kurang atau

hampir sama dengan ukuran (lima orang).

Kata

kira-kira

menyatakan makna hampir

sama sehingga bisa menggunakan relasi EQU,

di lain pihak kata

kira-kira

bermakna tidak

sama sehingga dapat menggunakan relasi DIS.

Word graph

dari pola_5 dapat dilihat pada

Gambar 4. Pola_5 terdiri atas beberapa

component

dan

relationship

yang dapat dilihat

pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Gambar 4 Pola

word graph

kata

kira-kira

(pola_5).

Tabel 4

Component

pola_5

Komponen

Elemen

Focus

Focus id

= 1

Token

Token id

= 1

Text

Text id

= 1

Value

= ukuran kuantitas

Replace

= NO

Text id

= 2

Value = ukuran

Replace

= YES

Relation

Relation id

= 1

Type

= ALI

Relation id

= 2

Type

= DIS

Relation id

= 3

Type

= EQU

Relation id

= 4

(15)

Tabel 5

Relationship

pola_5

Relation

id

Komponen

asal

Komponen

tujuan

1

Text id

= 1

Focus id

= 1

2

Focus id

= 1

Token id

= 1

3

Focus id

= 1

Token id

= 1

4

Text id

= 2

Token id

= 1

Setelah mengamati Tabel 4 dan Tabel 5,

dapat ditentukan

tag

-

tag

yang diperlukan

untuk merepresentasikan pola_5 ke dalam

dokumen XML.

Tag

<graph> sebagai

root

node

memiliki dua elemen, yaitu

tag

<component> dan

tag

<relationship>.

Component

memiliki empat elemen, yaitu

token

,

focus

,

text

, dan

relation

. Berdasarkan

penamaan

tag

pada Tabel 1,

component

pada

pola_5 dapat direpresentasikan dengan kode

XML berikut:

1

2

3

4

5

6

<component>

<token> </token>

<focus> </focus>

<text> </text>

<relation> </relation>

</component>

Token

dan

focus

dilengkapi oleh elemen

id

. Terdapat satu

token

dan satu

focus

pada

pola_5.

Token

dan

focus

pada pola_1 dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

<token>

<id>1</id>

</token>

<focus>

<id>1</id>

</focus>

Text

dilengkapi oleh elemen

id

,

value

, dan

replace

. Terdapat dua

text

pada pola_5, yaitu

ukuran kuantitas dan ukuran.

Text

pada pola_5

dapat direpresentasikan dengan kode XML

berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

<text>

<id>1</id>

<value>ukuran

kuantitas

</value>

<replace>NO</replace>

</text>

<text>

<id>2</id>

<value>ukuran</value>

<replace>YES</replace>

</text>

Relation

dilengkapi oleh elemen

id

dan

type

. Terdapat empat

relation

dari pola_5,

yaitu tiga

relation

ALI dan satu

relation

ORD.

Relation

pada pola_5 dapat direpresentasikan

dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

<relation>

<id>1</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>2</id>

<type>DIS</type>

</relation>

<relation>

<id>3</id>

<type>EQU</type>

</relation>

<relation>

<id>4</id>

<type>EQU</type>

</relation>

Relationships

memiliki satu elemen yaitu

relationid

.

Relationid

dilengkapi oleh elemen

from

dan

to

.

Relation

EQU dan DIS

merupakan

relation

tidak berarah sehingga

tidak menggunakan elemen

from

dan

to

.

Representasi

relationship

dengan

id

1 dan

id

2

dari pola_5 ialah sebagai berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

<relationships>

<relationid>1

<from>

<textid>1</textid>

</from>

<to>

<focusid>1</focusid>

</to>

</relationid>

<relationid>2

<textid>1</textid>

<focusid>1</focusid>

</relationid>

</relationships>

Dokumen XML yang dibentuk dari pola

word graph

pola_5, secara keseluruhan dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Pola kata

selalu

atau

sering

(pola_9)

Contoh

word graph

kata keterangan yang

selanjutnya akan dijelaskan ialah pola

word

graph

kata

selalu

atau

sering

(pola_9). Kata

selalu

atau

sering

memiliki makna senantiasa,

selamanya, terus-menerus, tidak pernah tidak,

kerap, atau acap (Depdikbud

2008). Contoh

penggunaan kata

selalu

dapat dilihat pada

kalimat berikut:

Dia selalu berkata jujur.

Menurut Samba (2010),

word graph

(16)

pada pola_9 ialah suatu kegiatan yang

dikerjakan

secara

berulang-ulang

dan

biasanya dikenakan sebagai atribut dari

sesuatu, yang menunjukkan makna dari kata

selalu

atau

sering

. Fokus kata

selalu/sering

menyatakan kegiatan yang berulang, sehingga

fokus terletak pada

token

kedua yang

dihubungkan

oleh

ontologi

ALI

yang

mengarah ke fokus itu sendiri.

Word graph

dari pola_9 dapat dilihat pada Gambar 5.

Pola_9 terdiri atas beberapa

component

yang

dapat dilihat pada Tabel 6 dan

relationship

yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Gambar 5 Pola

word graph

kata

selalu

atau

sering

(pola_9).

Setelah mengamati Tabel 6 dan Tabel 7,

dapat ditentukan

tag

-

tag

yang dibutuhkan

untuk merepresentasikan pola_9 ke dalam

dokumen XML.

Tag

<graph> sebagai

root

node

memiliki dua elemen, yaitu

tag

<component> dan

tag

<relationship>.

Component

memiliki lima elemen, yaitu

token

,

focus

,

text

,

relation

, dan

frame

.

Berdasarkan penamaan

tag

yang dapat dilihat

pada Tabel 1, c

omponent

pada pola_9 dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

<component>

<focus> </focus>

<token> </token>

<text> </text>

<relation> </relation>

<frame> </frame>

</component>

Token

dan

focus

dilengkapi oleh elemen

id

. Terdapat satu

token

dan satu

focus

pada

pola_9. Berdasarkan Tabel 1,

token

dan

focus

pada pola_9 dapat direpresentasikan dengan

kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

<token>

<id>1</id>

</token>

<focus>

<id>1</id>

</focus>

Text

dilengkapi oleh elemen

id

,

value

, dan

replace

. Terdapat tiga

text

pada pola_9, yaitu

selalu/sering, kegiatan, dan sesuatu.

Text

pada

pola_9 dapat direpresentasikan dengan kode

XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

<text>

<id>1</id>

<value>selalu/sering

</value>

<replace>YES</replace>

</text>

<text>

<id>2</id>

<value>kegiatan</value>

<replace>NO</replace>

</text>

<text>

<id>3</id>

<value>sesuatu</value>

<replace>YES</replace>

</text>

Tabel 6 C

omponent

pola_9

Komponen

Elemen

Focus

Focus id

= 1

Token

Token id

= 1

Text

Text id

= 1

Value = selalu/sering

Replace

= YES

Text id

= 2

Value = kegiatan

Replace

= NO

Text id

= 3

Value = sesuatu

Replace

= YES

Relation

Relation id

= 1

Type

= ALI

Relation id

= 2

Type

= ALI

Relation id

= 3

Type

= ALI

Relation id

= 4

Type

= PAR

Relation id

= 5

Type

= ALI

Frame

Frame id

= 1

Focus id

= 1

Text id

= 2

Relation id

= 2

Relation id

= 3

Relation id

= 4

Tabel 7

Relationship

pola_9

(17)

Relation

dilengkapi oleh elemen

id

dan

type

. Terdapat lima

relation

dari pola_9, yaitu

empat

relation

ALI dan satu

relation

PAR.

Relation

pada pola_9 dapat direpresentasikan

dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

<relation>

<id>1</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>2</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>3</id>

<type>ALI</type>

</relation>

<relation>

<id>4</id>

<type>PAR</type>

</relation>

<relation>

<id>5</id>

<type>ALI</type>

</relation>

Frame

dilengkapi oleh

id

dan kumpulan

komponen yang berada di dalam

frame

tersebut.

Frame

pada

pola_9

dapat

direpresentasikan dengan kode XML berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

<frame>

<id>1</id>

<focusid>1</focusid>

<textid>2</textid>

<relationid>2</relationid>

<relationid>3</relationid>

<relationid>4</relationid>

</frame>

Relationships

memiliki satu elemen yaitu

relationid

.

Relationid

dilengkapi oleh elemen

from

dan

to

. Salah satu contohnya ialah

relationship

dengan

id

2 yang menerangkan

suatu hubungan yang berulang secara rekursif

terhadap

dirinya

sendiri.

Representasi

relationship

dengan

id

2 dari pola_9 ialah

sebagai berikut:

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

<relationships>

<relationid>2

<from>

<focusid>2</focusid>

</from>

<to>

<focusid>2</focusid>

</to>

</relationid>

</relationships>

Dokumen XML yang dibentuk dari pola

word graph

pola_9, secara keseluruhan dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Pengujian dan Analis Hasil

Dokumen-dokumen XML yang telah

dibuat akan diuji menggunakan KG

Viewer

yang merupakan hasil dari penelitian Lesmana

(2012). Sistem ini akan memunculkan gambar

dari modul XML

word graph

.

Gambar pola

word graph

yang dihasilkan

dari sistem

viewer

dibandingkan dengan pola

dari penelitian Samba (2010). Jika gambar

tersebut sama, dokumen XML akan bernilai

benar. Hasil pengujian terhadap pola_1 dapat

dilihat pada Gambar 6 dan

word graph

pola_1

berdasarkan penelitian Samba (2010) dapat

dilihat pada Gambar 7. Dokumen XML untuk

pola_1 ialah salah satu contoh dokumen yang

benar.

Gambar 6 Tampilan pola_1 pada sistem KG

Viewer.

Gambar 7 Pola

word graph

kata

kurang

(Samba 2010).

(18)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan

penelitian

yang

telah

dilakukan, dokumen XML telah berhasil

merepresentasikan

word graph

jenis kata

keterangan. Penelitian ini menghasilkan 23

dokumen XML dengan akurasi sebesar 100%.

Saran

Perlu ditinjau kembali klasifikasi kata

keterangan pada bahasa Indonesia. Dokumen

yang dibentuk pada penelitian ini hanya

merepresentasikan kata keterangan dalam segi

semantik. Penelitian selanjutnya diharapkan

dapat merepresentasikan kata keterangan

dalam segi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Astriratma R. 2012. Representasi

word

graph

menggunakan XML untuk kata sifat

dalam bahasa Indonesia [skripsi]. Bogor:

FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Chaer A. 1994.

Linguistik Umum

. Jakarta:

Rineka Cipta.

[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa. 2008.

Kamus

Besar Bahasa Indonesia.

Ed ke-4.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Henry C. 2011. Penambahan modul

pembentukan

word graph

kata kerja pada

aplikasi BogorDelftConstruct [skripsi].

Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Hoede C, Nurdiati S. 2008.

A Graph

Theoretical Analysis of Certain Aspects

of

Bahasa

Indonesia

.

Belanda:

Departement of Applied Mathematics,

University of Twente.

Jacobs S. 2006.

Beginning XML with DOM

and Ajax: From Novice to Professional.

New York: Springer-Verlag.

Lesmana I. 2012. Integrasi sistem

viewer

modul

word graph

dengan modul XML

dalam bahasa Indonesia [skripsi]. Bogor:

Fakultas

Matematika

dan

Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Ramadoni

D,

Nurdiati

S.

2010.

Pengembangan sistem pembentukan

word

graph

untuk teks berbahasa Indonesia.

Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer

8(2): 76-79.

Bogor: Departemen Ilmu Komputer, IPB.

Rusiyamti. 2008. Analisis teks berbahasa

Indonesia

menggunakan

metode

Knowledge Graph

[tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Samba R. 2010. Analisis pembentukan

word

graph

kata keterangan menggunakan

metode

Knowledge

Graph

[tesis]. Bogor:

Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Wiraswasta C. 2012. Representasi

word graph

frasa

keterangan

bahasa

Indonesia

menggunakan XML

[skripsi]. Bogor:

Fakultas

Matematika

dan

Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Zahara A. 2010. Penambahan modul

pembentukan

word graph

kata sifat pada

aplikasi BogorDelftConstruct [skripsi].

Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

(19)
(20)

Lampiran 1 Pola

word graph

kata keterangan hasil penelitian Samba (2010)

No

Kata Keterangan

Word Graph

1

Kata Keterangan Kualitatif

a.

Kurang

b.

Lebih

c.

Paling

d.

Sangat dan amat

2

Kata Keterangan Kuantitatif

a.

Kuantitatif dapat dihitung: satu

kali, dua kali, tiga kali

dengan Bt ialah banyaknya tindakan

b.

Kuantitatif tidak dapat dihitung:

(21)

Lanjutan

No

Kata Keterangan

Word Graph

Banyak

Sedikit

3

Kata Keterangan Limitatif

Limitatif pengecualian:

hanya dan saja

4

Kata Keterangan Frekuentatif

a.

Selalu dan sering

(22)

Lanjutan

No

Kata Keterangan

Word Graph

5

Kata Keterangan Kewaktuan

a.

Sekarang dan kini

b.

Nanti, besok, dan lusa

c.

Kemarin, dulu, dan tadi

6

Kata Keterangan Kecaraan

a.

Cara Kesungguhan: pasti,

sungguh, benar, betul, tentu,

niscaya, dan pasti

b.

Cara Kesangsian: agaknya,

entah, mungkin, rasanya,

kalau-kalau, jangan-jangan, barangkali,

mudah-mudahan, moga-moga,

dan hendaknya

(23)

Lanjutan

No

Kata Keterangan

Word Graph

d.

Cara Pengingkaran dan

Larangan: tak, tidak, dan jangan

7

Kata Keterangan Kontrastif

Bahkan, malahan, dan justru

8

Kata Keterangan Lokatif

a.

Lokatif keberadaan: Di

b.

Lokatif tujuan: Ke

c.

Lokatif tempat asal: Dari

9

Kata Keterangan Instrumental

(24)

Lampiran 2 Dokumen XSD

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8" ?>

<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"> <xs:element name="graph" type="graphType" />

<xs:complexType name="graphType"> <xs:sequence>

<xs:element name="components" type="componentsType" minOccurs="1" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="relationships" type="relationshipsType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="positions" type="positionsType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="componentsType"> <xs:sequence>

<xs:element name="focus" type="focusType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="token" type="tokenType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="text" type="textType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="relation" type="relationType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="frame" type="frameType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" />

<xs:element name="frame_relationships" type="f_relType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="focusType"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="tokenType"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" />

<xs:element name="type" type="xs:string" minOccurs="0" maxOccurs="1" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="text"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" /> <xs:choice minOccurs="1" maxOccurs="1">

<xs:element name="value" type="xs:string" />

<xs:element name="cloneid" type="xs:positiveInteger" /> </xs:choice>

<xs:element name="replace" type="xs:string" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="relationType"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" /> <xs:element name="type" type="xs:string" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="frameType"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" />

<xs:element name="type" type="xs:string" minOccurs="0" maxOccurs="1" />

<xs:element name="focusid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="tokenid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="relationid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="textid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="frameid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="f_relType"> <xs:sequence>

<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger" /> <xs:element name="type" type="xs:string" />

<xs:element name="tokenid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="frame_relationshipsid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0"

maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="relationshipsType"> <xs:sequence>

<xs:element name="relationid" type="relationidType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="relationidType" mixed="true"> <xs:sequence>

<xs:element name="from" type="fromType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="to" type="toType" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" />

<xs:element name="tokenid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="focusid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="fromType"> <xs:sequence>

(25)

Lanjutan

<xs:element name="frameid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

<xs:complexType name="toType"> <xs:sequence>

<xs:element name="textid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="focusid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="tokenid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> <xs:element name="frameid" type="xs:positiveInteger" minOccurs="0" maxOccurs="unbounded" /> </xs:sequence>

</xs:complexType>

(26)

Lampiran 3 Dokumen XML

Pola_1

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus> 5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token> 8 <id>1</id> 9 </token> 10 <text> 11 <id>1</id>

12 <value>kurang</value> 13 <replace>NO</replace> 14 </text>

15 <text> 16 <id>2</id>

17 <value>ukuran</value> 18 <replace>YES</replace> 19 </text>

20 <text> 21 <id>3</id>

22 <cloneid>2</cloneid> 23 </text>

24 <relation> 25 <id>1</id> 26 <type>ALI</type> 27 </relation> 28 <relation> 29 <id>2</id> 30 <type>ALI</type> 31 </relation> 32 <relation> 33 <id>3</id> 34 <type>ORD</type> 35 </relation> 36 <relation> 37 <id>4</id> 38 <type>ALI</type> 39 </relation> 40 <frame> 41 <id>1</id>

42 <tokenid>1</tokenid> 43 <focusid>1</focusid>

44 <relationid>2</relationid> 45 <relationid>3</relationid> 46 <relationid>4</relationid> 47 <textid>2</textid> 48 <textid>3</textid> 49 </frame>

50 </components> 51 <relationships> 52 <relationid>1 53 <from>

54 <textid>1</textid> 55 </from>

56 <to>

57 <frameid>1</frameid> 58 </to>

59 </relationid> 60 <relationid>2 61 <from>

62 <textid>2</textid> 63 </from>

64 <to>

65 <focusid>1</focusid> 66 </to>

67 </relationid> 68 <relationid>3 69 <from>

70 <focusid>1</focusid> 71 </from>

72 <to>

73 <tokenid>1</tokenid> 74 </to>

75 </relationid> 76 <relationid>4 77 <from>

78 <textid>3</textid> 79 </from>

80 <to>

81 <tokenid>1</tokenid> 82 </to>

83 </relationid> 84 </relationships> 85 </graph>

Pola_2

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus>

5 <id>1</id> 6 </focus>

7 <token>

8 <id>1</id> 9 </token>

10 <text>

11 <id>1</id>

12 <value>lebih</value> 13 <replace>NO</replace> 14 </text>

15 <text>

16 <id>2</id>

17 <value>ukuran</value> 18 <replace>YES</replace> 19 </text>

20 <text>

21 <id>3</id>

22 <cloneid>2</cloneid> 23 </text>

24 <relation> 25 <id>1</id> 26 <type>ALI</type> 27 </relation>

28 <relation> 29 <id>2</id> 30 <type>ALI</type> 31 </relation>

32 <relation> 33 <id>3</id> 34 <type>ORD</type> 35 </relation>

36 <relation> 37 <id>4</id> 38 <type>ALI</type> 39 </relation>

40 <frame>

41 <id>1</id>

42 <focusid>1</focusid> 43 <tokenid>1</tokenid>

44 <relationid>2</relationid> 45 <relationid>3</relationid> 46 <relationid>4</relationid> 47 <textid>2</textid> 48 <textid>3</textid> 49 </frame>

50 </components> 51 <relationships> 52 <relationid>1 53 <from>

54 <textid>1</textid> 55 </from>

56 <to>

57 <frameid>1</frameid> 58 </to>

59 </relationid> 60 <relationid>2 61 <from>

62 <textid>2</textid> 63 </from>

64 <to>

65 <tokenid>1</tokenid> 66 </to>

67 </relationid> 68 <relationid>3 69 <from>

70 <tokenid>1</tokenid> 71 </from>

72 <to>

73 <focusid>1</focusid> 74 </to>

75 </relationid> 76 <relationid>4 77 <from>

78 <textid>3</textid> 79 </from>

80 <to>

81 <focusid>1</focusid> 82 </to>

(27)

Lanjutan

Pola_3

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus> 5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token> 8 <id>1</id> 9 </token> 10 <token> 11 <id>2</id> 12 </token> 13 <text> 14 <id>1</id>

15 <value>paling/sangat/amat</value> 16 <replace>YES</replace>

17 </text> 18 <text> 19 <id>2</id>

20 <value>ukuran</value> 21 <replace>YES</replace> 22 </text>

23 <text> 24 <id>3</id>

25 <cloneid>2</cloneid> 26 </text>

27 <text> 28 <id>4</id>

29 <cloneid>2</cloneid> 30 </text>

31 <relation> 32 <id>1</id> 33 <type>ALI</type> 34 </relation> 35 <relation> 36 <id>2</id> 37 <type>ALI</type> 38 </relation> 39 <relation> 40 <id>3</id> 41 <type>ORD</type> 42 </relation> 43 <relation> 44 <id>4</id> 45 <type>ALI</type> 46 </relation> 47 <relation> 48 <id>5</id> 49 <type>ORD</type> 50 </relation> 51 <relation> 52 <id>6</id> 53 <type>ALI</type> 54 </relation> 55 <frame> 56 <id>1</id>

57 <focusid>1</focusid> 58 <tokenid>1</tokenid> 59 <tokenid>2</tokenid> 60 <relationid>2</relationid>

61 <relationid>3</relationid> 62 <relationid>4</relationid> 63 <relationid>5</relationid> 64 <relationid>6</relationid> 65 <textid>2</textid> 66 <textid>3</textid> 67 <textid>4</textid> 68 </frame>

69 </components> 70 <relationships> 71 <relationid>1 72 <from>

73 <textid>1</textid> 74 </from>

75 <to>

76 <frameid>1</frameid> 77 </to>

78 </relationid> 79 <relationid>2 80 <from>

81 <textid>2</textid> 82 </from>

83 <to>

84 <tokenid>1</tokenid> 85 </to>

86 </relationid> 87 <relationid>3 88 <from>

89 <tokenid>1</tokenid> 90 </from>

91 <to>

92 <tokenid>2</tokenid> 93 </to>

94 </relationid> 95 <relationid>4 96 <from>

97 <textid>3</textid> 98 </from>

99 <to>

100 <tokenid>2</tokenid> 101 </to>

102 </relationid> 103 <relationid>5 104 <from>

105 <tokenid>2</tokenid> 106 </from>

107 <to>

108 <focusid>1</focusid> 109 </to>

110 </relationid> 111 <relationid>6 112 <from>

113 <textid>4</textid> 114 </from>

115 <to>

116 <focusid>1</focusid> 117 </to>

(28)

Lanjutan

Pola_4

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus> 5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token> 8 <id>1</id> 9 </token> 10 <token> 11 <id>2</id> 12 </token> 13 <text>

14 <id>1</id> 15 <value>Bt</value> 16 <replace>YES</replace> 17 </text>

18 <text>

19 <id>2</id> 20 <value>kali</value> 21 <replace>NO</replace> 22 </text>

23 <text>

24 <id>3</id>

25 <value>bilangan</value> 26 <replace>YES</replace> 27 </text>

28 <text>

29 <id>4</id>

30 <value>perbuatan</value> 31 <replace>YES</replace> 32 </text>

33 <relation> 34 <id>1</id> 35 <type>ALI</type> 36 </relation>

37 <relation> 38 <id>2</id> 39 <type>ALI</type> 40 </relation>

41 <relation> 42 <id>3</id> 43 <type>PAR</type> 44 </relation>

45 <relation> 46 <id>4</id> 47 <type>EQU</type> 48 </relation>

49 <relation> 50 <id>5</id> 51 <type>PAR</type> 52 </relation>

53 <relation> 54 <id>6</id> 55 <type>ALI</type> 56 </relation>

57 <frame> 58 <id>1</id>

59 <focusid>1</focusid>

60 <tokenid>1</tokenid> 61 <relationid>2</relationid> 62 <relationid>3</relationid> 63 <relationid>4</relationid> 64 <textid>2</textid> 65 <textid>3</textid> 66 </frame>

67 </components> 68 <relationships> 69 <relationid>1 70 <from>

71 <textid>1</textid> 72 </from>

73 <to>

74 <frameid>1</frameid> 75 </to>

76 </relationid> 77 <relationid>2 78 <from>

79 <textid>2</textid> 80 </from>

81 <to>

82 <tokenid>1</tokenid> 83 </to>

84 </relationid> 85 <relationid>3 86 <from>

87 <tokenid>1</tokenid> 88 </from>

89 <to>

90 <focusid>1</focusid> 91 </to>

92 </relationid> 93 <relationid>4 94 <from>

95 <textid>3</textid> 96 </from>

97 <to>

98 <focusid>1</focusid> 99 </to>

100 </relationid> 101 <relationid>5 102 <from>

103 <frameid>1</frameid> 104 </from>

105 <to>

106 <tokenid>2</tokenid> 107 </to>

108 </relationid> 109 <relationid>6 110 <from>

111 <textid>4</textid> 112 </from>

113 <to>

114 <tokenid>2</tokenid> 115 </to>

116 </relationid> 117 </relationships> 118 </graph>

Pola_5

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus>

5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token>

8 <id>1</id> 9 </token> 10 <text>

11 <id>1</id>

12 <value>ukuran kuantitas</value> 13 <replace>YES</replace> 14 </text>

15 <text>

16 <id>2</id>

17 <value>ukuran</value> 18 <replace>NO</replace> 19 </text>

20 <relation> 21 <id>1</id> 22 <type>ALI</type> 23 </relation>

24 <relation> 25 <id>2</id>

26 <type>DIS,EQU</type> 27 </relation>

28 <relation>

29 <id>3</id> 30 <type>EQU</type> 31 </relation>

32 </components> 33 <relationships>

34 <relationid>1

35 <from>

36 <textid>1</textid>

37 </from>

38 <to>

39 <focusid>1</focusid>

40 </to>

41 </relationid> 42 <relationid>2

43 <focusid>1</focusid> 44 <tokenid>1</tokenid> 45 </relationid>

46 <relationid>3

47 <from>

48 <textid>2</textid>

49 </from>

50 <to>

51 <tokenid>1</tokenid>

52 </to>

53 </relationid> 54 </relationships>

(29)

Lanjutan

Pola_6

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus> 5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token> 8 <id>1</id> 9 </token> 10 <text> 11 <id>1</id>

12 <value>banyak/sedikit</value> 13 <replace>YES</replace> 14 </text>

15 <text> 16 <id>2</id> 17 <value>type</value> 18 <replace>YES</replace> 19 </text>

20 <relation> 21 <id>1</id> 22 <type>ALI</type> 23 </relation>

24 <relation> 25 <id>2</id> 26 <type>PAR</type> 27 </relation>

28 <relation> 29 <id>3</id> 30 <type>ALI</type>

31 </relation> 32 </components> 33 <relationships> 34 <relationid>1 35 <from>

36 <textid>1</textid> 37 </from>

38 <to>

39 <focusid>1</focusid> 40 </to>

41 </relationid> 42 <relationid>2 43 <from>

44 <focusid>1</focusid> 45 </from>

46 <to>

47 <tokenid>1</tokenid> 48 </to>

49 </relationid> 50 <relationid>3 51 <from>

52 <textid>2</textid> 53 </from>

54 <to>

55 <tokenid>1</tokenid> 56 </to>

57 </relationid> 58 </relationships> 59 </graph>

Pola_7

1 <?xml version="1.0"?> 2 <graph>

3 <components> 4 <focus> 5 <id>1</id> 6 </focus> 7 <token> 8 <id>1</id> 9 </token> 10 <text>

Gambar

Gambar 2  Metode penelitian.
Tabel 1  Daftar tag XML pola word graph
Tabel 2  Component pola_1
Tabel 4  Component pola_5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu sudut pandang yang relatif baru digunakan dalam kajian ber-arsitektur adalah kajian Antropologi. Manusia sebagai makhluk kreatif baik secara individu maupun

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI HIMPUNAN KELAS

This is shown by result of test that 80% students strongly agreed about wordlist effectiveness in their speaking ability.. The use of wordlist also opened their

Manakah dari variabel bebas Dividend Per Share dan Earning Per Share yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada industri perbankan yang teraftar di BEI

Artinya, dalam program tersebut semua warga belajar selain dituntut memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sebagai kemampuan dasar, juga bisa mengembangkan potensi

Produk akhir penelitian berupa program pelatihan dan pendampingan serta skenario program video pembelajaran yang menggambarkan peran guru dalam mengimplementasikan

Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pengaruh substitusi tepung tempe terhadap kekerasan, warna, dan daya terima cookies

Upaya pencegahan awal yang dapat dilakukan untuk menghindari kecacingan pada murid Sekolah Dasar di Kelurahan Tanjung Johor yakni dengan meningkatkan