• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi

Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk mikroekonomi dan makroekonomi. Dalam buku ini akan diterangkan analisis dasar yang tergolong dalam teori makroekonomi. Untuk dapat memahami analisis dan teori yang akan diterangkan dalam bab-bab berikut, dalam bab ini terlebih dahulu akan diterangkan corak dan ruang lingkup analisis makroekonomi, yaitu aspek-aspek dari kegiatan dalam ekonomi yang akan diterangkan dalam ekonomi tersebut.

MAKROEKONOMI

Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.

Analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang:

i. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian

ii. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.

iii. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.

Perkembangan Teori Makroekonomi.

Di tahun 1929-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia, yang bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu dinamakan Great Depression. Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, seperempat dari tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi yang serius itu meluas ke seluruh dunia, ke negara-negara industri lain maupun ke negara-negara-negara-negara miskin

(2)

dalam buku yang berjudul: The General Theory of Employment, Interest and Money yang diterbitkan pada tahun 1936.

Pandangan Utama Teori Keynes

Secara garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan kepada dua aspek. Di satu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa kritik ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian.

Di pihak lain buku tersebut menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasti kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat pengeluaran agrerat, yaitu perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan Pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dalam pertumbuhan ekonomi yang teguh.

ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI

Makroekonomi membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi suatu perekonomian. Analisisnya berusaha memberi jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan yaitu: Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian? Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh? Mengapa kegiatan ekonomi tidak selalu berkembang dengan stabil? Mengapa Pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?

Selain yang disebutkan di atas, analisis makroekonomi menerangkan pula langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Penentuan Kegiatan Ekonomi

(3)

I. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan suku bunga tetap.

II. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga mengalami perubahan.

III. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku bunga mengalami perubahan.

MASALAH UTAMA DALAM MAKROEKONOMI

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai: perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang, juga tenaga kerja bertambah.

Perkembangan kemampuan produksi barang dan jasa sebagai akibat faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya.

2. Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya

Kekurangan pengeluaran agrerat menyebabkan sebagian tenaga kerja menganggur dan perekonomian tidak akan mewujudkan pendapatan nasional potensial menajadi pendapatan nasional sebenarnya.

Perbedaan di antara pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasional sebenarnya dinamakan Jurang Produk Nasional Bruto. Apabila jurang tersebut terwujud pengangguran akan berlaku, semakin besar jurang PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian. Di samping keburukan ini, jurang PNB menyebabkan masyarakat tidak menikmati kemakmuran potensial yang dapat dicapainya.

(4)

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agrerat. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka produksikan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah penggunaan tenaga kerja. Dengan demikian terdapat hubungan yang erat antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan dan sebaliknya.

MASALAH INFLASI

Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara ke negara lain. Ada kalanya tingkat inflasi rendah hanya mencapai di bawah 2 atau 3 persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai antara 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa puluh hingga beberapa ratus persen dalam setahun.

Faktor-faktor penyebab Inflasi

i. Tingkat pengeluaran agrerat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen meminta barang itu pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya para pengusaha akan mencoba menahan barangnya dan hanya menjual kepada pembeli-pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi.

(5)

dengan tingkat penggunaan tenaga kerja. Di samping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari (i) kenaikan harga barang-barang yang diimpor, (ii) penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang dan, (iii) kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.

NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran: Informasi atau catatan ringkas yang menunjukan aliran ke luar masuk keuangan di antara satu negara dengan negara-negara lain. Dalam Neraca pembayaran diliputi tiga aliran keuangan berikut: ekspor dan impor barang nampak, ekspor dan impor jasa, dan aliran keluar/masuk modal jangka pendek dan jangka panjang.

Neraca Perdagangan : Neraca yang menggambarkan nilai ekspor dan impor barang serta perbedaannya dalam satu tahun tertentu.

KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI

Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut.

1. Menstabilkan Kegiatan Ekonomi

Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari tiga hal berikut: (i) tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi, (ii) tingkat harga-harga tidak menunjukan perubahan yang berarti dan (iii) terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri. Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari satu waktu ke lainnya.

2. Penggunaan Tenaga Kerja Penuh Tanpa Inflasi

Berusaha mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi merupakan cita-cita yang paling ideal kalau dibandingkan dengan tujuan-tujuan lainnya. Apabila masyarakat dapat mencapai tujuan ini, dengan sendirinya kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan tercapai.

(6)

Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah inflasi.

4. Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Teguh

Ada dua alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang: untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus-menerus bertambah dan untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.

5. Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing.

Neraca pembayaran yang tidak kukuh akan mengurangi kemampuan suatu negara dalam menghadapi masalah pengaliran dana keluar negeri yang melebihi dari keadaan yang biasanya berlaku. Sebagai akibatnya cadangan mata uang asing akan merosot dan kurs mata uang asing meningkat.

BENTUK-BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agrerat dalam perekonomian. Menurut Keynes, kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agrerat dapat ditambah dan langkah ini akan menaikan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Di bidang perpajakan, langkah yang perlu dilaksanakan adalah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajak ini akan menambah kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dan akan meningkatkan pengeluaran agrerat. Seterusnya pengeluaran agrerat dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya maupun untuk menambah investasi pemerintah.

Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga-harga sudah semakin pesat, langkah sebaliknya harus dijalankan, yaitu pajak dinaikkan dan pengeluaran pemerintah dikurangi.

2. Kebijakan Moneter

(7)

dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agrerat. Salah satu cara yang dapat dijalankan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agrerat ialah dengan mempengaruhi penanaman modal. Menurunkan suku bunga untuk menggalakan pertambahan penanaman modal adalah salah satu cara untuk mencapai pengurangan pengangguran.Tujuan ini dapat dicapai pemerintah dengan menjalankan kebijakan moneter. Dengan penurunan suku bunga tersebut diharapkan penanaman modal akan bertambah dan ini akan meningkatkan pengeluaran agrerat. Sebagai implikasi dari perubahan ini kegiatan ekonomi akan meningkat dan pengangguran menurun.

3. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan Segi Penawaran bertujuan untuk mempertinggi efesiensi kegiatan perusahaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy) yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja. Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan. Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas pekerja. Kebijakan segi penawaran yang lain lebih menekankan kepada (i) meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja dan, (ii) meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efesiensi kegiatan memproduksinya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambaran yang diutarakan pada pendahuluan maka dalam pengertian luas, administrasi dapat didefinisikan proses penyelenggaraan usaha, kerja sama

8 Untuk memulai sebuah usaha diperlukan modal yang cukup, terkadang semangat.. dalam usaha tercipta dengan adanya modal yang

Di Indonesia sendiri, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Suta (2006) yang menganalisis hubungan antara reputasi perusahaan dengan kinerja pasar terkait dengan

Bagi pemerintah selaku pemegang kebijakan yang ingin selalu menciptakan iklim makro ekonomi dan pasar modal yang kondusif, hasil dari penelitian ini dapat menjadi

Analisis kebijakan perpajakan terhadap tunggakan diperlukan untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut efektif dalam usaha meningkatkan penerimaan pajak dari

Dengan melihat mulai berkembangnya usaha ini, dirasa kebutuhan akan tenaga kerja untuk bagian produksi ditambah agar target pasar perbulannya tercapai. Rencana Kebutuhan

Jumlah model (baru/ pengembangan) dari hasil litbangkes untuk implementasi/pengem bangan kebijakan, program dan kegiatan di bidang kesehatan  model litbang sel/ genetika  dll,

Sesuai Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, pengertian Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun