• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PERANAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PERANAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran"

Copied!
298
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PERANAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Manajemen

Siapa yang membutuhkan manajemen? Pertanyaan ini sering dijawab ―perusahaan bisnis‖ tentu saja benar sebagian, tetapi tidak lengkap, karena manajemen dibutuhkan untuk semua tipe organisasi. ( T. Hani Handoko: 3, 1984)

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua yang dilakukan akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi sulit. Ada tiga alas an utama diperlukan manajemen:

1) Untuk mencapai tujuan

Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.

2) Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

Manajemen saling dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran, dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam berorganisasi,

3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.

(2)

Hal tersebut di atas adalah salah satu kebutuhan manusia akan kebutuhan manajemen agar berdaya guna untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Defenisi Manajemen

Menurut James Stoner dalam T. Hani Handoko dalam bukunya Manajemen, manajemen adalah sebagai berikut;

―Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan‖

Selanjutnya manajemen menurut Mary Parker Follet mengartikan manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner menggunakan kata proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi suatu proses adalah cara sistematis dalam melakukan pekerjaan.

Berbeda dengan Luther Gulick mendefinisikan manajemen:

―Manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistim kerja sama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.‖

Manajemen telah berkembang semangkin profesional melalui perkembangan program-program pelatihan -

(3)

pelatihan manajemen di universitas-universitas atau lembaga- lembaga manajemen swasta melalui pengembangan para eksekutif organisasi.

Selanjutnya jika mempelajari literatur manajemen, kita akan menemukan istilah manajemen yang mengandung tiga pengertian:

1) Manajemen sebagai proses

2) Manajemen sebagai kolektivitas orang yang melakukan aktivitas manajemen.

3) Manajemen sebagai seni dan ilmu pengetahuan.

Fungsi Manajemen

Sampai saat ini belum ada konsesus, baik dalam kalangan praktisi maupun di antara teoritisi mengenai fungsi- fungsi manajemen. Akan tetapi secara garis besar, fungsi manajemen adalah sebagai berikut: (Khaerul Umam: 15, 2012)

a. Planning (perencanaan)

Ada berbagai batasan tentang planning, Perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung- hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Atau dengan kata lain, perencanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan waktu untuk mencapai tujuan.

Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu:

(4)

1) what, artinya tindakan apa yang hars dikerjakan,?

2) why, artinya apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan,?

3) where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan,?

4) when, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan,?

5) who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu,?

6) how, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu,?

Stonner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran organisasi.

b. Organizing (pengaturan)

Organizing (pengaturan) adalah dua orang atau lebih yang bekerja salam dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Berikut ini alasan pengorganisasian sangat diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen.

1) Mempermudah pelaksanaan kerja

2) Membagi-bagi kegiatan atas bagian-bagian yang khusus

3) Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan

(5)

4) Mencegah kegiatan-kegiatan kembar dan bertumpuk atau mencegah terjadi overlaping.

5) Agar dapat menempatkan pekerja yang sesuai dengan tugas dan kemampuannya atau the right man on the right place.

6) Agar kegiatan selesai sesuai dengan rencana.

c. Leading (Kepemimpinan)

Pekerjaan memimpin meliputi empat kegiatan yaitu:

1) Mengambil keputusan

2) Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

3) Member semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan aga mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

d. Directing/Comanding (Bimbingan/Perintah) Directing/Comanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah, atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, sehingga tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

e. Motivating (Pemotivasian)

(6)

Motivating, merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara sukarela sesuai keinginan atasan.

f. Coordinating (Pengkoordinasi)

Coordinating merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan dan kekosongan kegiatan dengan cara menghubungkan, menyatukan, menyelaraskan pekerjaan bawahannya sehingga terdapat kerja sama terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

g. Actuating (Pergerakan)

Actuating merupakan menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau dengan kata lain, penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.

Actuating mangandung definisi sebagai berikut.

1) Actuating adalah menggerakkan orang lain secara umum.

2) Directing adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan pengarahan.

(7)

3) Commanding adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando, terkadang disertai faktor paksa.

4) Motivating adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan alasan-alasan, bimbingan, nasihat, dan dorongan.

5) Staffing adalah menggerakkan orang lain dengan menempatkannya pada fungsi-fungsi yang sesuai ataupun dengan memberikan jabatan-jabatan tertentu.

6) Leading adalah menggerakkan orang lain dengan member contoh dan teladan yang baik, membawa kepada tujuan.

h. Controling (Pengawasan)

Controlling atau pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan,dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standar.

Atau dengan kata lain, pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.

Proses pengawasan dilakukan dengan tiga langkah, yaitu sebagai berikut.

1) Mengukur hasil pekerjaan.

(8)

2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar dan memastikan perbedaan.

3) Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan, baik melalui perencanaan, pengorganisasian, maupun penggerakan.

Sementara itu, fungsi pengawasan yang baik di antaranya adalah:

1) mencegah penyimpangan-penyimpangan,

2) memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan- kelemahan dan menindak penyalahgunaan serta penyelewengan,

3) mendinamisasi organisasi serta segenap kegiatan manajemen,

4) mempertebal rasa tanggung jawab, 5) mendidik pegawai atau pelaksana.

i. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak perekrutan tenaga kerja hingga pengembangan agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

j. Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan

(9)

yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dilakukan.

2. Pengertian Pemasaran

Untuk lebih memahami pengertian dari pemasaran dibawah ini dikutip beberapa pengertian dari pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

(10)

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Pemasaran ada di mana-mana, formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran Pemasaran yang baik semakin menjadi unsur yang vital bagi keberhasilan bisnis. Pemasaran juga sangat mempengaruhi hidup kita setiap hari. Tertanam dalam setiap apa yang kita lakukan, dari pakaian yang kita pakai, situs web yang kita klik, sampai ke iklan yang kita perhatikan.

Seorang pemuda menyewa sebuah papan iklan besar yang dipergunakan untuk mengutarakan cintanya kepada seorang pemudi. Disadari atau tidak, dia terlibat dalam pemasaran. Dalam skala yang berbeda, perusahaan kapal terbang Boeing juga terlibat dalam pemasaran pada waktu mereka menyadari bahwa industri kapal terbang membutuhkan pesawat yang lebih hemat bahan bakar dan lebih tenang. Untuk memenuhi kebutuhan ini mereka kemudian mengembangkan, menghasilkan serta menjual pesawat semacam itu.

Dalam perusahaan bisnis, pemasaran menghasilkan pendapatan yang dikelola oleh orang-orang keuangan dan kemudian didayagunakan oleh orang-orang produksi untuk mencipta produk atau jasa. Tantangan bagi pemasaran adalah menghasilkan pendapatan dengan memenuhi keinginan para konsumen pada tingkat laba tertentu tanpa melupakan tanggung jawab sosial.

(11)

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah ―memenuhi kebutuhan secara menguntungkan‖.

Asosiasi pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran adalah ‖satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik- sahamnya‖. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan , menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Menurut definisi sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

3. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Dengan batasan pengertian mengenai manajemen pemasaran ini, maka ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi:

1. Falsafah Manajemen Pemasaran, yang mencakup konsep dan proses pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran

2. Faktor lingkungan pemasaran, yang mencakup faktor lingkungan yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan pimpinan perusahaan

(12)

3. Analisis Pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis kesempatan pasar

4. Pemilihan sasaran (target) pasar yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan, peramalan potensi sasaran pasar dan penentuan wilayah pasar/penjualan

5. Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi jangka panjang, pemasaran perusahaan, perencanaan operasional pemasaran perusahaan, penyusunan anggaran pemasaran dan proses penyusunan rencana pemasaran perusahaan 6. Kebijakan dan Strategi Pemasaran Terpadu (Marketing Mix Strategy), yang mencakup pemilihan strategi orientasi pasar, pengembangan bauran pemasaran (marekting mix) untuk strategi pemasaran dan penyusunan kebijakan, strategi dan taktik pemasaran secara terpadu

7. Kebijakan dan Strategi Produk, yang mencakup strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi bauran produk (product mix) 8. Kebijakan dan strategi harga, yang mencakup strategi tingkat harga, strategi potongan harga, syarat pembayaran, dan strtegi penetapan harga

9. Kebijakan dan Strategi Penyaluran, yang mencakup strategi saluran distribusi dan strategi distribusi fisik

10. Kebijakan dan Strategi Promosi, yang mencakup strategi periklanan, promosi penjualan, personal selling, dan strategi publisitas serta komunikasi pemasaran

11. Organisasi Pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku organisasi pemasaran

12. Sistem Informasi Pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi pemasaran, riset pemasaran, pengelolaan, dan penyusunan sistem informasi pemasaran

(13)

13. Pengendalian pemasaran yang mencakup analisis dan evaluasi kegiatan pemasaran baik dalam jangka panjang maupun tahap operasional jangka pendek

14. Manajemen Penjual, yang mencakup manajemen tenaga penjual, pengelolaan wilayah penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran penjualan

15. Pemasaran Internasional, yang mencakup pemasaran ekspor, pola- pola pemasaran internasional dan pemasaran dari perusahaan multinasional

4. Pandangan Kemasyarakatan Pemasaran

Pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja. Kapan saja Anda mencoba membujuk seseorang untuk berbuat sesuatu – menyumbang Palang Merah, tidak mengotori jalan raya, menghemat bahan bakar, memilih calon politik Anda, berkencan dengan Anda, (atau mungkin menikah dengan Anda) – Anda telah terlibat dalam pemasaran. Jadi, pemasaran mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, pada saat ini pandangan kemasyarakatan memang lebih sesuai untuk pemasaran. Lagi pula, kegiatan pemasaran bisnis yang modern secara umum merupakan akibat dari pandangan kemasyarakatan terhadap pemasaran.

5. Pandangan Bisnis Pemasaran

Banyak orang berpikir bahwa mereka telah cukup mengerti tentang pemasaran bisnis. Bagaimanapun juga mereka telah menonton siaran niaga di televisi yang membujuk mereka untuk belanja. Mereka membeli barang dengan sistem pelayanan sendiri di toko-toko serba ada. Mereka juga memperhatikan kegiatan penjualan perorangan (wiraniaga) sewaktu mereka membeli pakaian, bahkan beberapa mempunyai teman yang dapat membelikan dengan harga grosir (wholesale). Tetapi dari setiap contoh di atas, kita hanya membicarakan salah satu bagian dari kegiatan total pemasaran.

(14)

Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup. Pemasaran mencakup kegiatan :

a. menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen

b. kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan tersebut c. dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk atau jasa tersebut.

Secara lebih formal, pemasaran (marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Definisi ini mempunyai beberapa pengertian penting : 1. Ini adalah definisi sistem manajerial.

2. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi ke pasar atau konsumen. Keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan secara efektif.

3. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis – sebuah proses integral yang menyeluruh – bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai. Pemasaran bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan.

Pemasaran adalah hasil interaksi dari berbagai kegiatan.

4. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak terhenti sampai keinginan

(15)

konsumen benar-benar terpuaskan, mungkin beberapa waktu setelah penjualan dilakukan.

5. Untuk berhasil, pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba dalam jangka panjang. Jadi, pelanggan harus benar-benar merasa kebutuhannya dipenuhi agar supaya perusahaan memperoleh kesinambungan usaha yang biasanya sangat vital bagi keberhasilan.

6. Pemasaran dan Istilah-istilah Serumpun (Related Terms) Kadang-kadang pemasaran dikacaukan dengan istilah- istilah bisnis yang lain, misalnya penjualan, seni dagang (merchandising) dan distribusi. Pemasaran adalah konsep yang menyeluruh; masing-masing istilah tersebut di atas hanya merupakan satu bagian satu kegiatan dari seluruh sistem pemasaran.

7. Sejarah Pemasaran

Seperti halnya masyarakat dan ekonominya, pemasaran juga berkembang. Kebutuhan akan pemasaran timbul dan tumbuh pada waktu ekonomi suatu masyarakat berkembang dari ekonomi agraris dan swasembada perorangan ke arah ekonomi yang bertumpu pada sistem pembagian kerja, industrialisasi dan urbanisasi.

Dalam ekonomi primitif atau agraris, sebagian besar masyarakat bisa berswasembada. Mereka mengerjakan sendiri segala sesuatu mulai dari menanam pangan, membuat pakaian sampai mendirikan rumah dan peralatannya. Pemasaran tidak ada karena tidak ada kegiatan tukar-menukar. Lama- kelamaan, konsep pembagian kerja mulai timbul dan berkembang. Orang- orang mulai berkonsentrasi untuk

(16)

memproduksi barang-barang terbaik yang bisa dikerjakan. Hal ini menyebabkan terjadinya kelebihan atas barang-barang tertentu dan kekurangan pada barang-barang yang lain. Bilamana orang mulai menghasilkan lebih banyak daripada yang diinginkan atau menginginkan lebih banyak daripada yang bisa dihasilkan, maka pada saat itu dasar dari perniagaan dimulai, dan perniagaan (tukar-menukar) itu adalah inti dari pemasaran.

Pada mulanya proses tukar-menukar itu masih sederhana, tekanan sebagian besar terletak pada produksi barang-barang kebutuhan pokok yang biasanya selalu mengalami kekurangan.

Perhatian pada pemasaran hampir tidak ada. Tukar-menukar sangat bersifat lokal – antar tetangga atau mungkin antar desa terdekat.

Selanjutnya dalam tahap perkembangan pemasaran, para produsen kecil mulai membuat barang-barang dalam jumlah yang lebih besar. Sebagai antisipasi untuk pemesanan di masa yang akan datang, pembagian kerja yang lebih mendalam terjadi, dan timbul suatu jenis bisnis baru yaitu menolong menjualkan hasil produksi yang mulai berlebihan. Bisnis ini – yang menjadi perantara produsen dan konsumen – disebut pialang

(middleman). Untuk memperlancar

komunikasi, sekelompok pembeli dan penjual yang berhubungan mulai mengelompokkan diri sehingga terbentuk pusat-pusat niaga. Beberapa negara sekarang masih berada dalam tahap perkembangan ekonomi seperti ini.

8. Pentingnya Pemasaran Saat Ini

Banyak negara tanpa melihat tingkat perkembangan ekonominya atau kebijaksanaan politiknya sekarang mulai menyadari pentingnya pemasaran. Pertumbuhan ekonomi negara-negara yang sedang berkembang sangat tergantung

(17)

kepada kemampuan mereka mengembangkan sistem distribusi yang efektif dalam mengelola bahan mentah, hasil industri, dan hasil pertanian mereka. Bahkan negara-negara yang memiliki industri-industri besar milik negara (Inggris, Swedia, Italia) senantiasa mencari praktek-praktek pemasaran modern sebagai sarana meningkatkan ekonomi mereka. Negara-negara Komunis (Rusia dan negara-negara Eropa Timur lainnya) sekarang mendayagunakan iklan, penentuan harga, dan kegiatan pemasaran lainnya untuk meningkatkan sistem distribusi domestik dan efektivitas daya saing di perdagangan internasional.

Pentingnya pemasaran di dunia usaha akan menjadi lebih jelas jika dijabarkan secara kuantitatif. Antara seperempat dan sepertiga tenaga kerja terlihat dalam kegiatan pemasaran. Ini termasuk semua pegawai yang melakukan kegiatan eceran, grosir, transportasi, pergudangan dan industri-industri komunikasi. Juga termasuk di dalamnya orang-orang yang bekerja di departemen pemasaran perusahaan serta mereka yang terlibat dalam kegiatan pemasaran dari industri non-pemasaran, jasa, pertanian dan pertambangan. Lama kelamaan pekerjaan di bidang pemasaran meningkat lebih cepat dibandingkan pekerjaan di bagian produksi. Kenaikan seperti ini merupakan refleksi dari mekarnya peranan pemasaran dalam ekonomi dan naiknya permintaan akan jasa-jasa pemasaran.

Ukuran lain pentingnya pemasaran adalah biaya. Secara merata, kira-kira 50 sen dari setiap 1 rupiah yang kita belanjakan secara mengecer dipergunakan untuk menutup biaya pemasaran.

Meskipun demikian, biaya-biaya ini jangan dirancukan dengan laba pemasaran. Juga jangan diasumsikan bahwa biaya produk dan jasa akan berkurang jika kegiatan pemasaran ditiadakan.

(18)

9. Pentingnya Pemasaran di Perusahaan Swasta

Dalam iklim ekonomi seperti apa pun, pertimbangan- pertimbangan pemasaran tetap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Asosiasi Nasional para Pengusaha pabrik mengatakan:

Di jaman serba berubah yang mengasyikkan seperti sekarang, pemasaran merupakan denyut jantung dari pelbagai usaha. Hal ini haus dianggap sebagai penunjang utama bagi kehidupan perusahaan. Konsep modern pemasaran diakui peranannya sebagai penyumbang langsung untuk mendapatkan laba serta volume penjualan.

Sudah bukan jamannya lagi apabila sebuah perusahaan hanya memperkirakan berapa banyaknya barang yang bisa diproduksi dan kemudian melaksanakannya. Untuk bisa bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan yang penuh persaingan saat ini, sebuah perusahaan harus pertama-tama menentukan apa yang bisa dijual, berapa banyak yang bisa dijual, dan ancangan apa yang harus didayagunakan untuk memikat pelanggan yang waspada. Presiden Direktur tidak dapat membuat rencana; manajer produksi tidak dapat mengelola; agen pembelian tidak dapat membeli barang; kepala keuangan tidak dapat merencanakan anggaran; dan insinyur serta perancang tidak dapat membuat rancangan tanpa adanya ketetapan dasar dari pasar yang telah ditentukan sebelumnya.

Sering kali, kesulitannya, bisnis berorientasi ke produksi, diberi harga oleh akuntan dan kemudian diberikan pada para manajer penjualan untuk dijual. Hanya memproduksi produk yang baik tidak menjamin keberhasilan sebuah perusahaan; juga tidak kesejahteraan konsumen. Nilai utuh suatu produk

(19)

baru terbukti apabila produk itu telah dipasarkan kepada para pembeli.

Banyak departemen-departemen sebuah perusahaan yang berfungsi penting bagi pertumbuhan itu, akan tetapi departemen pemasaran masih merupakan satu-satunya kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Fakta ini kadang- kadang tidak diperhatikan oleh para manajer produksi yang mendayagunakan pendapatan-pendapatan itu dan juga diabaikan oleh para eksekutif keuangan yang mengelolanya.

10. Pemasaran dalam Ekonomi Global

Sistem ekonomi dunia banyak berubah dalam dua dasawarsa terakhir. Jarak geografis dan budaya telah susut dengan munculnya pesawat udara jet, mesin fax, dan hubungan telepon dan komputer dunia, serta pemancar satelit TV.

Penyusutan ini membuat perusahaan dapat meluaskan pasar maupun sumber pasokannya secara geografis. Dahulu, perusahaan AS seperti Chrysler akan membuat mobilnya dari komponen yang umumnya dipasok dari AS dan menjual mobilnya umumnya di AS. Sekarang Chrysler membeli komponennya dari pemasok di Jepang, Korea, Jerman, dan negara-negara lain.

Chrysler juga menjual mobilnya di banyak negara. Tak ada yang tahu lagi, apakah mobil dengan merek Chrysler benar sebagian besar dibuat oleh Chrysler.

Perusahaan-perusahaan di berbagai industri juga mengembangkan produknya dengan perakitan global. Misalnya : a. Banyak industri pakaian jadi di Indonesia merupakan pesanan dari pemilik merek-merek terkenal. Mereka membuat pakaian jadi dengan merek AS, yang dibuat dengan mesin-mesin buatan Jepang. Bahan baku dari

(20)

berbagai negara seperti kapas dari Australia, dan pewarna dari Jerman. Dijual di Timur Tengah oleh pengecer dari Eropa. Texmaco menerima pesanan pakaian jadi dari Mark

& Spencer, Inggris, dengan merek mereka dan dijual di toko-toko mereka di berbagai kota besar di dunia.

b. Apakah Boeing 767 pesawat buatan Amerika? Tim Boeing di Seattle merancang pesawat tersebut dan membuat sayap serta kokpitnya. Hidung pesawat dan sebagian sayapnya dibuat di Italia, bagian ekornya di Kanada, kaca depan dan mesinnya di Inggris, dan badan pesawat serta komponen teknologi tingginya di Jepang. 29 negara terlibat dalam pembuatan pesawat ini.

c. Sebagian besar buku yang ada di toko buku di AS dahulu dikembangkan dan dicetak di AS dengan mesin serta bahan baku lokal. Sekarang, penulis menggunakan komputer Taiwan dengan perangkat lunak dari Kalifornia. Buku tersebut dicetak dengan mesin cetak buatan Jerman menggunakan tinta dari Korea dan kertas dari Kanada.

Setelah dijilid di Meksiko, buku tersebut dikirimkan ke AS dan negara berbahasa Inggris lainnya. Dari harga buku senilai US$ 45, cukup banyak yang masuk ke kantong orang di berbagai negara.

11. Pemasaran dalam Faktor Lingkungan Hidup

Faktor yang ketiga dalam iklim bisnis hari ini adalah tanggung jawab perusahaan pada lingkungan hidup. Dahulu,

(21)

perusahaan kimia dapat mengeluarkan asap yang mengotori udara serta membuang limbah kimia yang mencemari air dan tanah tanpa bertanggung jawab. Memang perusahaan kimia tersebut bukan dengan sengaja ingin mencemari lingkungan;

perusahaan tersebut hanya ingin menekan biaya. Mulai tahun 1970-an, undang-undang lingkungan hidup mengharuskan perusahaan untuk memasang bermacam-macam alat pengontrol pencemaran. Sejalan dengan meningkatnya polusi di kota-kota besar, pabrik-mobil harus memenuhi standar pengolah gas buang (catalytic controverter) yang lebih ketat. Penerapan ISO 14000, sebuah standar sistem manajemen lingkungan yang diterima secara internasional, mengharuskan pemasar yang sensitif dengan masalah lingkungan hidup untuk memberi perhatian serius. Indah Kiat Mill, Tangerang misalnya, telah menerima sertifikat ISO 14001 dari SGS International Certification Services AG, Zurich.

Sementara Uni Eropa mulai tahun 2000 mensyaratkan sertifikat ekolabelling yang masuk ke sana. Resiko yang ditanggung produk yang tidak dilengkapi ekolabelling adalah potongan harga. Pada tahun 2000, resiko diskon sebesar 20 persen. Pada tahun 20004 resiko diskonnya semakin besar menjadi 40% pada 2004 menjadi 70%. (Bisnis Indonesia, 17 Juni 1999)

Gerakan cinta lingkungan hidup akan semakin tidak pandang bulu. Negara Barat tidak hanya dikejutkan oleh tragedi nuklir Chernobyl tahun 1986 namun lebih lagi oleh munculnya informasi setelah runtuhnya Komunisme mengenai cerobohnya pemerintah negara-negara blok Timur dalam menangani lingkungan hidup. Di banyak kota di Eropa Timur, udara sangat kotor, airnya tercemar dan tanahnya diracuni oleh limbah kimia. Dalam Konferensi Puncak Bumi tahun 1992 di Rio de Janeiro, wakil-wakil

(22)

lebih dari 100 negara membicarakan penanganan masalah- masalah seperti penghancuran hutan tropis, pemanasan global, spesies yang terancam dan ancaman lingkungan hidup lainnya. Jelas perusahaan dituntut lebih bertanggung jawab akan limbah sampingan, bahkan pembungkus, penanganan limbah dan hal-hal lain yang mempengaruhi lingkungan hidup dalam proses produksi dan pemasarannya.

B. Peranan Pemasaran dalam Organisasi dan Masyarakat

Pemasaran ada di sekitar kita. Orang dan organisasi terlibat dalam banyak aktivitas pemasaran baik secara formal maupun informal.

Kita telah melihat hasil dari pemasaran dalam wujud pakaian yang kita kenakan, dalam iklan di televisi, memenuhi halaman majalah, atau menambah jumlah halaman web. Pemasaran yang baik memiliki peranan penting dalam keberhasilan perusahaan.

Peranan Pemasaran

Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Keuangan, operasi, akuntansi dan fungsi bisnis lainnya tidak akan ada apabila tidak ada permintaan yang cukup terhadap produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Pemasaran memainkan peran yang penting dalam bisnis, menawarkan peluang karier yang baik dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari

Sasaran fundamental dari kebanyakan bisnis adalah kelangsungan hidup, laba dan pertumbuhan. Pemasaran memberikan kontribusi secara langsung untuk mencapai sasaran ini. Pemasaran terdiri dari kegiatan yang penting bagi organisasi: menilai keinginan dan kepuasan konsumen saat ini dan calon konsumen, merancang dan mengatur penawaran produk, menentukan harga dan kebijakan harga, mengembangkan strategi distribusi, dan melakukan komunikasi dengan konsumen saat ini dan calon konsumen. Lebih jauh lagi, pemasaran tidak hanya suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang-orang di bagian pemasaran saja. Pemasaran merupakan

(23)

pekerjaan setiap orang dalam organisasi. Oleh karena itu, pengertian dasar tentang pemasaran sangat penting bagi semua pelaku bisnis.

Pemasaran menawarkan kesempatan karier pada bidang- bidang seperti penjual profesional, riset pemasaran, periklanan, penjualan eceran, manajemen distribusi, manajemen produk, pengembangan produk, dan perdagangan grosir. Peluang karier pemasaran juga terjadi dalam berbagai bidang organisasi nirlaba seperti rumah sakit, museum, universitas, angkatan bersenjata dan berbagai bidang pelayanan pemerintah dan sosial lainnya.

Pemasaran juga memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat berpartisipasi dalam proses pemasaran sebagai seorang konsumen atas produk dan jasa. Sekitar dari setengah biaya yang dikeluarkan konsumen adalah biaya pemasaran, seperti biaya riset pemasaran, pengembangan produk, kemasan, transportasi, gudang, periklanan, dan biaya penjualan. Melalui pengembangan pemahaman pemasaran yang lebih baik, masyarakat akan menjadi konsumen yang memahami pemasaran. Konsumen akan lebih mengerti proses pembelian dan mampu melakukan negosiasi yang lebih efektif dengan para penjual. Selain itu, masyarakat akan lebih siap menuntut kepuasan apabila produk dan jasa yang dibeli tidak sesuai dengan standar yang dijanjikan oleh perusahaan atau pemasar.

1. Cepatnya Manajemen Pemasaran Dianut

Manajemen pemasaran dewasa ini merupakan hal yang diperhatikan dalam berbagai organisasi, di dalam maupun di luar sektor bisnis di berbagai negara.

2. Di dalam Sektor Bisnis

Di dalam sektor bisnis, pemasaran mulai disadari oleh berbagai perusahaan pada waktu yang berbeda. General Electric, General Motors, Procter & Gamble dan Coca Cola termasuk yang pertama. Pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan konsumsi yang sudah dikemas, perusahaan

(24)

keperluan konsumen dan perusahaan peralatan industri.

Produsen komoditi seperti baja, bahan kimia dan kertas lebih lambat menyadari pemasaran dan banyak yang masih jauh dari sadar. Dalam dekade terakhir perusahaan pelayanan konsumen terutama penerbangan dan bank, telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik asuransi dan pialang saham walaupun mereka masih harus banyak belajar dalam menerapkan pemasaran secara efektif.

Kelompok bisnis yang akhir-akhir ini tertarik pada pemasaran adalah pemberi jasa profesional, seperti pengacara, akuntan, dokter dan arsitek. Organisasi profesi dulu melarang anggotanya untuk bersaing dalam harga, mencari langganan secara aktif atau beriklan. Akuntan, pengacara dan kelompok profesi lain sekarang mulai beriklan dan menetapkan harga secara agresif.

Persaingan sengit telah memaksa kantor akuntan mengambil sikap yang agresif. Akuntan menamakan usaha mereka menarik pelanggan sebagai ‗pengembangan usaha‘.

Namun kebanyakan kegiatannya sama dengan yang dilakukan pemasaran dibidang lain. Akuntan berbicara tentang

‗menentukan posisi‘ kantor mereka dan ‗memasuki‘ industri baru yang belum digarap. Mereka mengumpulkan ‗daftar calon pelanggan‘ dan ‗mengepung‘ mereka dengan menempatkan partner mereka dalam kontak sosial dengan pimpinan perusahaan sasaran.

3. Di dalam Sektor Nirlaba

Pemasaran semakin menarik minat organisasi nirlaba seperti universitas, rumah sakit, gereja maupun kelompok kesenian. Coba perhatikan perkembangan ini :

Universitas yang menghadapi menurunnya jumlah pendaftar serta meningkatnya biaya, sekarang

(25)

menggunakan pemasaran untuk mencari mahasiswa dan dana. Mereka menetapkan pasar sasaran mereka dengan lebih jelas, memperbaiki komunikasi dan promosi mereka, serta menanggapi kebutuhan dan keinginan mahasiswa dengan lebih baik.

Program Keluarga Berencana di Indonesia diakui dunia internasional sebagai program pemasaran sosial yang sangat berhasil. BKKBN memasarkan ―produk berupa seperangkat nilai- nilai baru tentang keluarga kepada lebih dari seratus juta konsumen maupun bukan konsumen yang memiliki heterogenitas yang sangat tinggi, dengan berbagai kendala komunikasi seperti tingkat pendidikan, nilai-nilai lama yang telah diwariskan secara turun-temurun, dan tabu untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seksual.

Proses reformasi politik di Indonesia melahirkan 48 partai yang berhak mengikuti Pemilu pada tahun 1999. Partai- partai berlomba ― memasarkan partainya untuk menghimpun dana, mencari dukungan para simpatisan dan meraih suara sebanyak- banyaknya dalam Pemilu. Mereka ―menjual program-program partai, ― menjual tokoh-tokoh publik, menggelar berbagai seminar, dan memasang berbagai iklan di media massa.

Dalam rangka mendukung Pemilu 1999, agar sukses dan dapat berjalan secara langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil, berbagai organisasi nirlaba terlibat di dalamnya. Misalnya, Visi Anak Bangsa rajin beriklan di media elektronik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan mendorong untuk menyuarakan aspirasinya sendiri. Koalisi Perempuan melalui iklan-iklannya mendorong perempuan untuk menentukan pilihannya sendiri. Komite Independen Pemantau Pemilu mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam pengawasan pemilu agar berlangsung luber dan jurdil.

(26)

Organisasi-organisasi di atas mengalami masalah di pasarnya. Administrator mereka berusaha keras mempertahankan organisasi tersebut di tengah masyarakat yang berubah dan sumber daya keuangan yang menipis. Mereka beralih ke pemasaran. Berbagai yayasan nirlaba pemerintah dan swasta melancarkan kampanye pemasaran bermasyarakat untuk mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius maupun hubungan seks yang tidak aman.

Organisasi-organisasi di atas memandang bahwa wawasan pemasaran sangat penting untuk menunjang keberhasilan mereka dalam mencapai tujuannya. Rumah sakit- rumah sakit swasta mulai dipasarkan secara agresif. Organisasi layanan publik yang dimiliki pemerintah banyak ―berganti baju‖ menjadi bentuk PT dan menjadi pemasar yang agresif. Seperti Pos Indonesia yang semakin agresif dalam pemasaran. Organisasi nirlaba juga terlibat dalam kegiatan pemasaran yang agresif, seperti yang dilakukan DKT internasional terhadap kondom sutra.

4. Di dalam Sektor Internasional

Perusahaan multinasional banyak menanamkan modalnya untuk meningkatkan kemampuan pemasarannya. Bahkan beberapa perusahaan multinasional Jepang dan Eropa

– Nestle, Benetton, Unilever, Toyota, Sony – dalam banyak hal telah memahami serta melaksanakan pemasaran secara lebih baik. Perusahaan multi nasional telah menyebarkan cara pemasaran modern di seluruh dunia. Hal ini memaksa perusahaan domestik di berbagai negara untuk memperkuat pemasaran mereka supaya dapat bersaing secara efektif dengan perusahaan multinasional.

(27)

Dalam pasar eks sosialis, pemasaran punya nama buruk, walaupun lembaga pemerintah melaksanakan penelitian pemasaran dan periklanan secara terbatas. Sekarang ekonomi mereka sedang berubah menjadi ekonomi pasar. Tantangannya besar dan makan waktu puluhan tahun untuk berhasil. Negara Barat dan Timur Jauh akan memberikan bantuan mereka dan perusahaan multinasional sedang menjajaki peluang pasar yang sangat besar dalam perdagangan serta investasi di negara blok Timur.

C. Konsep Inti Pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan manusia dan masyarakat. Definisi pemasaran yang paling pendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan (Kotler & Keller, 2006:5).

The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara- cara yang dapat menguntungkan organisasi dan para stakeholder. Sementara Kotler & Keller (2006:6) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai ilmu dan seni dalam memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan mengkomunikasikan nilai pelanggan superior.

Kita dapat membedakan definisi pemasaran antara sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran pemasaran pada masyarakat. Peran pemasaran adalah meningkatkan standar hidup. Jadi pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan dengan bebas melakukan pertukaran nilai produk dan jasa dengan pihak lain.

(28)

Untuk definisi manajerial, Peter Drucker menyatakan bahwa tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dan dapat menjual dirinya sendiri. Pemasaran harus dapat membuat pelanggan bersedia membeli. Semua produk atau jasa yang dihasilkan harus yang dibutuhkan dan selalu tersedia.

Untuk menjelaskan definisi ini, kita akan memperhatikan dengan seksama istilah-istilah penting berikut ini : kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk dan jasa; pertukaran, transaksi, dan pasar.

1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan

Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan (needs) manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan rasa aman; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang; serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, mereka merupakan bagian dasar dari diri manusia.

Keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan di gambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan.

Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas tetapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas. Jadi, mereka memilih produk yang memberi nilai dan kepuasan terbesar dari uang mereka.

Ketika di dukung oleh daya beli, keinginan menjadi permintaan (demands). Pelanggan memandang produk sebagai kumpulan manfaat dan memilih produk yang memberi mereka kumpulan manfaat terbaik dari uang mereka.

Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan secara detail memberikan masukan yang penting untuk merancang strategi pemasaran.

(29)

2. Produk dan Jasa

Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk dan jasa. Sebuah produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan.

Konsep produk tidak terbatas pada objek fisik – segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dapat disebut sebagai produk. Selain barang nyata, produk meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun. Bila didefinisikan secara luas, produk juga termasuk satuan ekonomi lain seperti orang, tempat, organisasi, aktivitas, dan gagasan. Jika suatu saat istilah produk kelihatannya tidak cocok, kita dapat menggantikannya dengan istilah lain seperti alat pemuas, sumber daya, atau penawaran.

Banyak penjual melakukan kesalahan dengan memberikan lebih banyak perhatian pada produk fisik yang mereka tawarkan dari pada kepada manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih sebagai penjual sebuah produk dari pada memberikan pemecahan suatu kebutuhan. Penjual-penjual ini akan menghadapi kesulitan bila muncul suatu produk baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik atau berharga lebih murah. Pelanggan dengan kebutuhan yang sama akan menginginkan produk baru.

3. Pertukaran dan Transaksi

Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran. Pertukaran (exchange) adalah suatu tindakan untuk memperoleh produk yang diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Pertukaran hanyalah salah satu dari banyak cara manusia untuk memperoleh objek yang mereka harapkan. Pertukaran dapat terjadi apabila:

1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak

(30)

2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain

3. Setiap pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan

4. setiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran

5. masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat

Dua pihak terlibat dalam pertukaran apabila mereka bernegosiasi - mencoba mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Ketika kesepakatan diperoleh, maka transaksi telah terjadi. Suatu transaksi mengandung pertukaran nilai antara dua atau lebih pihak: pihak yang satu memberikan X kepada pihak yang lain dan mendapatkan Y sebagai pengganti.

4. Pasar dan Pemasar

Secara tradisional pasar adalah tempat di mana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan pembelian dan penjualan barang.

Ahli ekonomi menggambarkan pasar sebagai sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi suatu produk atau kelas produk (pasar gandum, pasar perumahan). Menurut Kotler, pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu.

Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Pemasar mencari respon dari pihak lain seperti perhatian, pembelian, suara, ataupun donasi. Pemasar bertanggung jawab dalam mengelola permintaan.

Keadaan permintaan yang mungkin terjadi dan harus dikelola adalah:

1. Permintaan negatif: Konsumen tidak menyukai produk dan bahkan bersedia membayar asal terhindar dari produk tersebut

2. Tidak ada permintaan: Konsumen tidak mengacuhkan atau tidak tertarik dengan produk.

(31)

3. Permintaan laten: konsumen memiliki kebutuhan yang kuat tetapi tidak dapat dipuaskan oleh produk yang ada

4. Permintaan menurun : konsumen tidak lagi membeli produk secara teratur atau bahkan sama sekali tidak melakukan pembelian

5. Permintaan tidak teratur: pembelian yang dilakukan oleh konsumen bersifat musiman, bulanan, mingguan, harian atau pada jam-jam tertentu.

6. Permintaan penuh: konsumen membeli semua produk

7. Permintaan berlebih: terlalu banyak konsumen yang suka membeli produk

8. Permintaan produk tidak bermanfaat: konsumen mungkin tertarik dengan produk yang memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan

5. Orientasi Manajemen Pemasaran

Ada lima konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi: konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan pemasaran holistik.

Konsep Produksi

Konsep ini merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis.

Konsep Produksi (production concept) beranggapan bahwa konsumen akan menyukai produk yang mudah diperoleh dan harganya murah.

karenanya, manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi, biaya rendah dan distribusi massal. Konsep ini sesuai untuk negara berkembang seperti China di mana upah buruh tidak mahal.

Konsep ini juga baik digunakan apabila perusahaan ingin meluaskan pasar.

Konsep Produk

Konsep produk (product concept), beranggapan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan bersifat inovatif. Oleh karena itu, organisasi yang menerpakan konsep ini harus membuat produk superior dan melakukan perbaikan produk secara terus-menerus.

(32)

Konsep Penjualan

Konsep penjualan (selling concept) beranggapan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar. Konsep ini dipraktekkan secara agresif oleh perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang tidak terlihat (unsought goods) seperti asuransi, ensiklopedi, tanah makam.

Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka kelebihan kapasitas. Tujuan mereka adalah untuk menjual apa yang mereka buat dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar.

Pemasaran seperti ini beresiko tinggi karena pelanggan yang tidak puas akan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain.

Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran (marketing concept) muncul pada pertengahan tahun 1950. konsep ini berorientasi pada pelanggan.

Konsep ini beranggapan bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan organisasi adalah dengan menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan produk superior kepada pasar sasaran dengan lebih efektif daripada pesaing.

Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan yang kontras antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran pada kebutuhan pembeli. Konsep penjualan berusaha mengubah produknya menjadi uang. Konsep pemasaran berusaha memuaskan kebutuhan pelanggan dengan produk dan segala sesuatu yang berhubungan dengan menciptakan, menyampaikan dan akhirnya mengkonsumsi produk.

Konsep Pemasaran Holistik (The Holistic Marketing Concept)

Konsep ini didasarkan pada perkembangan, rancangan dan implementasi program, proses, dan kegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan saling ketergantungan. Pemasaran holistik

(33)

mengakui bahwa setiap yang terjadi dengan pemasaran – dan bahwa perspektif yang luas dan terpadu adalah penting. Empat komponen pemasaran holistik adalah pemasaran relasional (relationship marketing), pemasaran terpadu (integrated marketing), pemasaran internal (internal marketing), dan tanggung jawab sosial pemasaran (social responsibility marketing).

Pemasaran Relasional

Pemasaran relasional memiliki tujuan untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para stakeholder – pelanggan, pemasok, distributor, dan mitra lain – agar bisnis dapat dipertahankan. Pemasaran relasional membangun ikatan ekonomi, teknikal dan sosial yang kuat dengan pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan.

Tujuan utama dari pemasaran relasional adalah membangun aset perusahaan yang unik yang disebut dengan jaringan kerja pemasaran (marketing network). Jaringan kerja pemasaran terdiri dari perusahaan dan para stakeholdernya (pelanggan, tenaga kerja, pemasok, distributor, pengecer, agen, akademisi, dan lain-lain) dan bersama-sama membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Dengan semakin meningkatnya persaingan, hubungan dibina tidak hanya dengan perusahaan tetapi antara marketing network. Prinsip operasinya sederhana, yaitu jalin hubungan dengan jaringan kerja, dan profit akan mengikuti.

Perkembangan relasi yang kuat tidak hanya memahami kebutuhan, tujuan dan keinginan pihak lain, tetapi juga memerlukan pemahaman mengenai kapabilitas dan sumber dayanya. Sejumlah perusahaan saat ini membentuk penawaran, jasa, dan pesan kepada pelanggan individual. Perusahaan ini mengumpulkan informasi mengenai transaksi yang telah dilakukan setiap pelanggan, demografi, psikografi, media dan pilihan distribusi. Mereka berharap memperoleh pertumbuhan laba dengan meraih bagian yang lebih besar dari belanja pelanggan dengan membangun kesetiaan pelanggan dan berfokus pada lifetime value pelanggan.

(34)

Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing)

Tugas pemasar adalah untuk merencanakan kegiatan pemasaran dan menyusun program pemasaran yang terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan. Program pemasaran meliputi sejumlah keputusan mengenai nilai- meningkatkan kegiatan pemasaran untuk digunakan. Kegiatan pemasaran dibentuk dari bauran pemasaran (marketing mix) yang dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran perusahaan yang digunakan untuk mengejar tujuan pemasaran. Mc Carthy mengklasifikasikan marketing mix ke dalam 4 komponen, yang disebut dengan 4P (product, price, promotion, dan place). 4P ini menggambarkan pandangan penjual mengenai alat pemasaran untuk mempengaruhi pembeli. Berdasarkan sudut pandang pelanggan, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyampaikan manfaat kepada pelanggan. Oleh karena itu, 4P dipadukan dengan 4C pelanggan

4P 4C

Product Customer Solution

Price Customer Cost

Place Convenience

Promotion Communication Internal Marketing

Pemasaran holistik dihubungkan dengan pemasaran internal untuk menjamin bahwa setiap orang dalam organisasi memahami prinsip pemasaran yang sesuai, khususnya manajer senior. Pemasaran internal adalah tugas untuk mencari, melatih dan memotivasi karyawan agar dapat melayani pelanggan dengan baik. Pemasar yang baik menyadari bahwa kegiatan pemasaran di dalam perusahaan sama pentingnya dengan di luar perusahaan.

(35)

Pemasaran internal berada pada dua level. Level pertama pada berbagai fungsi pemasaran seperti - tenaga penjualan, advertising, customer service, manajemen produk, penelitian pemasaran - dapat bekerjasama. Pada level lain, pemasaran harus menjangkau departemen lain; mereka juga harus berpikir seperti pelanggan. Pemasaran bukan berorientasi departemen tetapi perusahaan. Pemasaran harus menembus seluruh organisasi.

Tanggung jawab Sosial Pemasaran (Marketing Social Responsibility)

Pemasaran holistik berhubungan dengan tanggung jawab sosial pemasaran dan memberikan perhatian yang besar pada masalah etika, lingkungan, hukum, dan sosial dalam pembuatan kegiatan dan program pemasaran. Tanggung jawab sosial juga mengharuskan pemasar mempertimbangkan peran yang mereka mainkan dengan kesejahteraan masyarakat.

D. Falsafah Manajemen Pemasaran

Falsafah Manajemen Pemasaran, yang mencakup konsep dan proses pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran.

Falsafah Pola Berwawasan Produksi

Pola ini adalah salah satu pola tertua yang dianut penjual.

Pola berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.

Manajer organisasi yang berwawasan produksi memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.

Anggapan bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya dapat benar dalam dua situasi. Yang pertama adalah dimana permintaan barang melebihi penawarannya, seperti terjadi di banyak negara dunia ketiga.

Dalam hal ini konsumen ingin mendapatkan barang

Gambar

Table  1.1  memperlihatkan  tipe  perilaku  pembelian  konsumen  berdasarkan  tingkat  keterlibatan  pembeli  dan  tingkat  perbedaan  di  antara merek
Gambar  di  bawah  menunjukkan  kesenjangan  perencanaan  strategik  untuk  sebuah  produsen  kaset  bernama  Musicale  (nama  samaran)
Tabel 2.1 Kelompok Utama dari Peluang Pertumbuhan  Produk saat  ini  P r o d u k  b a r u Pasar baru
Gambar 2.9. Peta Sistem Pemasaran Inti Bagi Sebuah Produsen Karet

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai peranan guru dalam menanamkan perilaku sopan santun pada anak usia 5-6 tahun di TK Assalam

Hutasushut lebih lanjutmenjelaskan dalam perspektif organisatoris NU, strategi dakwah yang dilakukan PCNU Kota Medan dalam membentengi warga Nahdliyin dari paham Islam

Masing-masing konstruk akan menjadi variabel laten dalam penelitian ini, dan akan diukur berdasarkan variabel teramati (indikator) sebagai berikut: ketidakpastian

Honey Jelly massage cream merupakan Cream pemutih Wajah Yang Aman. Pada cream honey jelly terdapat kandungan berupa olive oil atau zaitun, lilin,lebah, bee ploen dan madu asli

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan, kelayakan, dan respon siswa terhadap modul akuntansi perusahaan jasa berbasis pembelajaran kontekstual

dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai.

Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat ekonomis, efisien

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa keberhasilan siswa dalam menentukan strategi pemecahan masalah juga dipengaruhi bagaimana siswa memiliki motivasi untuk