• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Penyakit Tajuk (Crown Disease) pada Kelapa Sawit Dengan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorponic DNA) Melalui Strategi BSA (Bulk Segregant Analysis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Identifikasi Penyakit Tajuk (Crown Disease) pada Kelapa Sawit Dengan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorponic DNA) Melalui Strategi BSA (Bulk Segregant Analysis)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

" ,

RINGKASAN

NGAKUMALEM BR. SEMBIRING" Identifikasi Penyakit Tajuk

(Crown

Disease)

pada Kelapa Sawit dengan Penanda RAPD

(Random Amplified

Polymorphic DNA)

Melalui Strategi BSA

(Bulk Segregant Analysis)".

Di bawah

birnbingan H.T.M. Hanafiah Oeliem, sebagai ketua,

Edy

Batara Mulya Siregar

dan H.

A

Razak Purba sebagai anggota.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Penelitian

Kelapa Sawit Marihat Pematang Siantar, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

Medan. Penelitian berlangsung sejak Juni 2002 sampai Juni 2003.

Penyakit tajuk

(crown disease)

pada kelapa sawit diduga disebabkan oleh

faktor genetis yang diwariskan secara monogen oleh tetua rentan kepada

keturunannya.

Seleksi

ketahanan

bibit

kelapa

sawit

dengan

pemuliaan

konvensional sulit dilakukan dan memerlukan waktu yang lama karena ekspresi

gen penyebab penyakit diduga dapat dihambat oleh gen lain, Tujuan dari

penelitian

ini

adalah untuk mendapatkan marka RAPD yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi penyakit tajuk sehingga nantinya dapat digunakan sebagai

alat deteksi dalam seleksi bibit kelapa sawit yang tahan terhadap penyakit tajuk.

Penelitian

ini

menggunakan tanaman tetua rentan DS 29 D, tetua tahan BJ 129 D

dan 74 tanaman

F,

yang terdiri dari 24 tanaman terserang dan 50 tanaman tidak

terserang

crown disease.

Pemilihan populasi sampel didasarkan pada hasil

segregasi hasil persilangan (F,) DS 29 D dan 6J 129 D di lapangan yang

menunjukkan 53% tanaman terserang penyakit tajuk.

Analisis

RAPD

dimulai

dengan

skrining

primer

yang

mampu

menghasilkan fragmen RAPD polimorfik antara tetua rentan dan tahan sebagai

marka penduga, kemudian dilanjutkan dengan melacak marka RAPD penduga

pada populasi tanaman Fl. Untuk mengefisienkan dan mempercepat mendapatkan

gen target, maka tanaman F

I

dibulk dengan kuantitas 5 tanaman sakit dan 10

tanaman sehat yang dipisahkan untuk setiap bulk. Primer polimorfik terpilih yang

digunakan sebanyak 12jenis yaitu OPC-02, OPC-08, OPC-15, OPD-02, OPD-ll,

OPH-Ol, OPH-13, OPN-Q3, OPN-IO, OPN-12, OPO-02 dan OPO-20 mampu

menghasilkan pita polimorfik sebanyak 20 pita, selanjutuya digunakan pada

tanaman Fl (bulk).

Dari 12 primer yang digunakan pada tanaman F

I

(bulk) menghasilkan 3

primer yang menampakkan

marka

polimorfik yaitu OPC-08, OPD-02 dan

OPH-01 dengan pita polimorfik sebanyak 4 lokus, yaitu C08-1707, C08-926,

D02-1204 dan HOI-1266. Sedangkan

dari

4lokus polimorfik tersebut, terdapat 2lokus

yang diduga kuat berasosiasi dengan goo pengendali penyakit tajuk,

yaitu

lokus

D02-1204 dan HOl-1266.

1I

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru hampir semua dilakukan, hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami dengan sangat baik bagaimana

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “ Intensitas Serangan Oryctes rhinoceros

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran inquiry drll pada dasarnya dimaksudkan untuk membantu pebelajar dalam menguasai materi persamaan

Konsentrasi BAP, 2,4-D dan interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap waktu terbentuknya kalus dan persentase eksplan berkalus, namun konsentrasi BAP berpengaruh

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan secara khusus sebagai berikut: (1) Minat belajar siswa pada bidang studi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis telur cacing yang ditemukan pada kucing liar dan kucing peliharaan di kawasan kampus Universitas Negeri Semarang adalah

Spearman’s rho, hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara pola asuh otoriter ibu dengan perilaku agresif remaja di SMK Negeri 11 Medan” diterima.. Remaja yang

Uji hipotesis yang digunakan adalah One way Anova dan diperoleh Ho ditolak, maka H 0 ditolak yang berarti ada perbedaan hasil belajar biologi menggunakan