• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Imbibisi Perendaman Bahan Cetak Irreversible Hydrocolloid Alginate Dalam Desinfektan Sodium Hypochlorite 0.5%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efek Imbibisi Perendaman Bahan Cetak Irreversible Hydrocolloid Alginate Dalam Desinfektan Sodium Hypochlorite 0.5%"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK IMBIBISI PERENDAMAN BAHAN CETAK IRREVERSIBLE HYDROCOLLOID ALGINATE DALAM DESINFEKTAN SODIUM

HYPOCHLORITE 0.5 % SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

Ervina Yanti NIM : 050600026

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

(A) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI (B) DEPARTEMEN ILMU MATERIAL

DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI (C) TAHUN 2010

(D) ERVINA YANTI

(E) EFEK IMBIBISI PERENDAMAN BAHAN CETAK IRREVERSIBLE HYDROCOLLOID ALGINATE DALAM DESINFEKTAN SODIUM HYPOCHLORITE 0.5 %

(F) xi+ 40

(3)

hypochlorite 0.5 % dapat membunuh bakteri apabila direndam selama 10 menit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya efek imbibisi bila hasil cetakan direndam dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 % selama 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 menit dan waktu akhir dari proses imbibisi yang terjadi pada bahan cetak irreversible hydrocolloid alginate.

Dengan memakai bahan cetak irreversible hydrocolloid alginate yang di cetakkan pada master die, dibuat sampel sebesar 10 buah untuk setiap perlakuan sampel direndam dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 % atau aquadest selama 5,10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 55 dan 60 menit. Setiap waktu selesai perendaman dilakukan penimbangan dengan sebelumnya menghilangkan air yang berlebihan dengan kertas tissue. Hasil uji statistik dilakukan dengan uji T one sample (p<0.05) diperoleh perubahan berat signifikan (p<0.05).

(4)

Aquadest dengan hasil statistik perubahan berat sampel setelah perendaman hasil cetakan ke dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % tidak ada perbedaan pada 5 dan 10 menit, serta ada perbedaan dari 15, 20, 25, 30, 35, 40, 50, 55 dan 60 menit.

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 21 Desember 2009

Pembimbing Tanda Tangan

H.Sumadhi S,drg.,Ph.D ………

(6)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji Pada tanggal 21 Desember 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Lasminda Syafiar,drg.,M.Kes Anggota : 1. Sumadhi S,drg.,Ph.D

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengarahan serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik, untuk itu dengan kerendahan hati, tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hj.Lasminda Syafiar,drg.,M.Kes selaku Ketua Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. H.Sumadhi S,drg.,Ph.D sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh staf Pengajar Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberkan masukkan yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

5. Ayah dan Ibu tercinta, H.Muhammad Rusli Hutabarat dan Hj.Rosnaini Br.Lubis, berkat kasih sayang dan doa yang tiada putus-putusnya selama ini sehingga menghantarkan penulis ke jenjang sarjana. Semoga gelar sarjana Kedokteran Gigi yang penulis peroleh bisa membahagiakan ayah dan ibu. 6. Abang-abang saya Mufran Hutabarat, Dedy Mizwar Hutabarat, Eddy Erwin

Hutabarat, Rahmad Heriadi Hutabarat dan adik saya Putri Isnaini Hutabarat yang telah memberikan dorongan, perhatian dan dukungan penulis.

7. Teman-temanku, Yulia Affandi, Winda, Indri, Selvi, Runi, Maslah dan Wulan atas dorongan dan motivasi yang telah diberikan. Serta semua teman-teman angkatan 2005 dan 2006 serta seluruh pegawai Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi, pegawai perputakaan, pegawai ruang baca dan seluruh pihak yang membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Ilmu Kedokteran Gigi. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan tersebut dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, 21 Desember 2009 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI... ii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN ... 9

3.1 Kerangka Konsep ... 9

3.2 Hipotesa Penelitian ... 9

BAB IV METODE PENELITIAN ... 10

4.1 Jenis Penelitian... 10

(10)

4.3 Tempat Penelitian ... 10

4.4 Objek, Sampel dan Besar Sampel ... 10

4.4.1 Objek ... 10

4.4.2 Sampel... 10

4.4.3 Besar Sampel... 11

4.5 Variabel Penelitian ... 11

4.5.1 Variabel Bebas ... 11

4.5.2 Variabel Tergantung... 11

4.5.3 Variabel Terkendali... 11

4.6 Alat dan Bahan Penelitian... 13

4.6.1 Alat Penelitian... 13

4.6.2 Bahan Penelitian ... 14

4.7 Definisi Operasional ... 15

4.7.1 Imbibisi ... 15

4.7.2 Desinfektan ... 15

4.7.3 Grup Kontrol ... 15

4.8 Prosedur Penelitian ... 15

4.9 Analisis Data ... 16

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN... 18

5.1 Hasil Penelitian ... 18

5.2 Analisis Hasil Penelitian ... 21

BAB VI PEMBAHASAN... 26

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

7.1 Kesimpulan ... 30

7.2 Saran... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1 Klasifikasi bahan cetak ... 5 2 Komposisi bahan cetak alginate dan fungsinya ... 6 3 Hasil penimbangan sampel setelah direndam ke dalam

desinfektan sodium hypochlorite 0.5 %... 18 4 Hasil perubahan berat sampel dan persentase perubahan

berat sampel setelah direndam ke dalam desinfektan

sodium hypochlorite 0.5 %... 19 5 Hasil penimbangan sampel setelah direndam ke dalam aquadest……… 20

6 Hasil perubahan berat sampel dan persentase perubahan

berat sampel setelah direndam ke dalam aquadest……….. 21

7 Hasil uji statistik perubahan berat setelah direndam

ke dalam desinfektan sodium hypochlorite 0.5 %... 22

8 Hasil uji statistik persentase perubahan berat setelah

direndam ke dalam desinfektan sodium hypochlorite 0.5 %

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alat-alat yang digunakan : A.Rubber bowl dan spatula……… 14

B.Master cast………. 14

C.Timbangan digital……….. 14 D.Kertas tissue,lempengan kaca,

Pinset dan spuit 5 ml………….. 14 2. Bahan-bahan yang digunakan : A.Bahan cetak alginate……… 15 B.Sodium hypochlorite 0.5 %.. 15 3. Hasil cetakan pada 0,5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,

55,dan 60 menit yang direndam ke dalam

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 1. Perbedaan rata-rata hasil penyerapan antara perendaman dengan

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Resiko infeksi dapat menular pada dokter gigi melalui saliva dan darah, seperti Streptococcus dan Staphylococcus species, Bacillus species, Enterobacter species, virus Hepatitis, Herpes simplex, dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Bahan – bahan kedokteran gigi merupakan salah satu media media untuk menularkan agen infeksi kepada dokter gigi. Salah satu studi menemukan bahwa 67% dari bahan-bahan yang di kirim dokter gigi ke laboratorium kedokteran gigi terkontaminasi oleh bakteri patogen. Bahan cetak irreversible hydrocolloid merupakan salah satu bahan material yang memudahkan terjadinya kontaminasi bakteri. Kesimpulan semua studi adalah Pseudomonas aeruginosa, Salmonella chloleraesuis, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Mycobacterium bovis merupakan mikroorganisme yang sering terdapat pada bahan cetak. 1,2

(15)

untuk mengurangi terkontaminasi bakteri terutama pada bahan cetak irreversible hydrocolloid alginate dan bahan polyeter.2

The American Dental Association (ADA) merekomendasikan selama 10 menit perendaman larutan sodium hypochlorite dengan konsentrasi 0,525 % sebagai desinfektan pada bahan cetak irreversible hydrocolloid. Westerholm dkk, Schwartz dkk, Hilton dkk, menyatakan desinfektan iodopor dan phenol yang direkomendasikan ADA sebagai larutan desinfektan tidak begitu efektif dalam mendesinfektan bahan cetak karena dapat merusak permukaan bahan cetak sehingga kualitas model gips jadi berkurang. Menurut Naylor dkk, iodopor dan phenol merupakan desinfektan yang sangat mahal dan bau yang sangat pekat sehingga memerlukan lubang ventilasi pada ruang praktek dokter gigi. Sedangkan Westerholm dkk, menyatakan sodium hypochlorite yang tersedia secara komersial adalah 5.25 % larutan dalam air dan sodium hypochlorite direkomendasikan ADA sebagai larutan desinfektan bahan cetak. Beberapa studi mengevaluasi desinfektan bahan cetak yang direkomendasikan ADA dan kesimpulan studi ini adalah sodium hypochlorite sangat efektif dalam membunuh mikroorganisme dengan pH 10, seperti Bacillus subtilis dan Mycobacterium bovis. 2

(16)

pada bahan cetak irreversible hydrocolloid setelah 1 menit direndam dengan larutan sodium hypochlorite 5.25 %. Sedangkan menurut Best dkk, terjadi penurunan Mycobacterium tuberculosis jika direndam dalam larutan sodium hypochlorite 1 % selama 1 menit. 1

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian diatas timbul permasalahan seberapa besar imbibisi yang terjadi bila hasil cetakan dari irreversible hydrocolloid alginate direndam dengan larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % selama 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 menit dan pada menit ke berapakah penyerapan maksimal cairan pada proses imbibisi yang terjadi pada bahan cetak irreversible hydrocolloid alginate.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat ada atau tidaknya efek imbibisi bila hasil cetakan direndam dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 % selama 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 menit,

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bahan cetak digunakan untuk meniru gigi dan jaringan disekitar mulut. Dari bahan ini dibuat model yang akan digunakan sebagai pembuatan gigi tiruan penuh, gigi tiruan sebagian lepasan, mahkota, jembatan, dan inlay. 3

Tabel 1. Klasifikasi Bahan Cetak 3,4,5

RIGID ELASTIK

Plaster Hydrocolloid Elastomer

Compo/zinc oxide eugenol Agar (reversible) Polysulphine Alginate (irreversible) Polyether

Silicone

(condensation cured) Silicone (addition cured)

(19)

Tabel 2. Komposisi Bahan Cetak Alginate dan Fungsinya 3,4,5,6

KOMPONEN JUMLAH

(%)

FUNGSI

Sodium atau potassium alginate salt

18 Untuk melarutkan powder dalam air

Calcium sulfate 14 Untuk bereaksi melarutkan powder alginate dari bentuk tidak larut calcium alginate

Sodium phospate 2 Untuk bereaksi dengan calcium sulfate dan sebagai perlambat

Diatomaceous earth atau silicate powder

56 Untuk kontrol konsistensi pencampuran dan fleksibilitas bahan cetak

Sodium silicofluoride 4 Untuk kontrol pH Potassium sulfate atau

potassium zinc fluoride

10 Untuk menetralkan efek penghambat kekerasan selama pembuatan model gips atau die material

Organic glycol Untuk melapisi partikel-partikel powder untuk meminimalkan debu selama pengadukkan

Pigment’s Untuk memberikan warna

Quaternary ammonium compounds atau chlorhexidine

Untuk memberikan self desinfection

(20)

Dalam pemanipulasian bahan cetak alginate terlebih dahulu dilakukan pencampuran antara powder dan liquid kemudian dimasukkan ke dalam mulut dan setelah mengeras dikeluarkan dari dalam mulut yang disebut dengan cetakan . Kemudian dilanjutkan pengisian cetakan dengan gips untuk mendapatkan model. Bahan cetak alginate sangat dipengaruhi keadaan suhu, kekeringan dan kelembaban di udara terbuka, jadi kemungkinan ada pengaruh waktu pengisian cetakan alginate terhadap ketepatan model hasil cetakan.3,4,5

Bahan cetak alginate kehilangan air bila dibiarkan di udara terbuka sehingga terjadi pengerutan (shrinkage). Bahan cetak jika dibiarkan di udara selama 30 menit menjadi tidak akurat sehingga diperlukan pencetakan ulang lagi. Dan jika bahan cetak alginate direndam dalam air maka terjadi proses penyerapan air (Imbibisi) sehingga cetakan akan mengembung (swelling). Untuk mencapai keakuratan yang maksimal maka bahan cetak alginate harus secepat mungkin diisi. 3,4,5

(21)
(22)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis Penelitian

(23)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian : Eksperimental laboratorium

4.2 Desain penelitian : Posttest only control grup Design

4.3 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan.

4.4 Objek, Sampel dan Besar Sampel

4.4.1 Objek : Model / die yang merupakan hasil cetakan dari

bahan cetak alginate

4.4.2 Sampel : Die hasil cetakan dari bahan cetak alginate yang

(24)

perendaman 5,10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55 dan 60 menit.

4.4.3 Besar Sampel : Sampel yang dibuat sebesar 10 buah untuk setiap

perlakuan.

4.5 Variabel Penelitian

4.5.1 Variabel bebas : Sampel hasil dari bahan alginate yang direndam dalam

larutan sodium hypochlorite 0.5 %

4.5.2 Variabel tergantung

1. Lamanya perendaman hasil cetakan

2. Jenis larutan desinfektan yang digunakan untuk perendam hasil

cetakan

3. Konsentrasi larutan desinfektan yang digunakan untuk perendaman hasil cetakan

4.5.3 Variabel terkendali

1. Ratio alginate dan air

(25)

3. Waktu perendaman

4. Besarnya tekanan selama pencetakan

5. Suhu kamar

6. Kecepatan pengadukan

Variabel bebas

• Sampel hasil dari bahan alginate yang direndam dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 %

Variabel tergantung • Lamanya

perendaman hasil cetakan 

• Jenis larutan desinfektan yang digunakan untuk perendam hasil cetakan

• Konsentrasi larutan

desinfektan yang digunakan untuk perendaman hasil cetakan Variabel terkendali

• Ratio alginate dan air • Cara pencetakan model • Waktu perendaman

• Besarnya tekanan selama pencetakan

• Suhu kamar

(26)

4.6 Alat dan Bahan Penelitian

4. 6.1 Alat Penelitian

1. Rubber bowl dan spatula

2. Master cast

3 . Spuit 5 ml

4. Timbangan digital

5. Lempeng kaca

6. Kertas tissue merk Trentis

(27)

A B

D C

Gambar 1: Alat-alat yang digunakan : A. Rubber bowl dan spatula B. Master cast

C. Timbangan digital

D. Kertas tissue, lempengan kaca, pinset dan spuit 5 ml

4. 6.1 Bahan Penelitian

1. Bahan cetak alginate merk kromofon, tipe normoset, LASCOD, made

In Germany

2. Aquadest

(28)

Gambar 2 : Bahan-bahan yang digunakan : A.Bahan cetak alginate

B.Sodium hypochlorite 0.5 %

4.7 Definisi Operasional

4.7.1 Imbibisi adalah proses penyerapan air atau cairan pada hasil cetakan

4.7.2 Desinfektan merupakan zat yang berkhasiat mencegah terjadinya infeksi

dengan membunuh mikroorganisme yang berada di luar tubuh manusia

4.7.3 Grup kontrol merupakan grup placebo ( tanpa perendaman)

4.8 Prosedur Penelitian

1. Terlebih dahulu encerkan sodium hypochlorite 35 % menjadi sodium hypochlorite 0.5 %

Cara kerja :

(29)

kemuadian tuangkan ke dalamnya aquadest dengan spuit 5 ml sebanyak 70 kali supaya di dapatkan sodium hypochlorite 0.5 %.

2. Buat 10 sampel yaitu hasil cetakan dari bahan cetak alginate yang direndam dengan larutan sodium hypochlorite 0.5 %.

Cara kerja :

Bahan cetak alginate dengan P/W ratio yang sesuai dengan petunjuk pabrik , diaduk pada rubber bowl sampai homogen. Kemudian dituangkan ke dalam master cast sampai penuh dan ditutup dengan lempeng kaca dan tekanan dipertahankan sehingga bahan cetakan keras ( 5 menit). Setelah bahan cetakan keras sampel dikeluarkan dari master cast dan ditimbang beratnya sebagai data waktu 0 menit.

3. Kemudian direndam dalam sodium hypochlorite 0.5 % selama 5,10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 55 dan 60 menit.

4. Setiap waktu selesai perendaman dilakukan penimbangan dengan sebelumnya menghilangkan air yang berlebihan dengan kertas tissue.

4.9 Analisa data

(30)

menit dengan berat pada 0 menit pada perendaman dengan larutan sodium hypochlorite 0.5 %.

(31)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Besar sampel pada penelitian ini 10 buah yang di rendam ke dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 %. Hasil penimbangan pada seluruh sampel dapat dilihat pada tabel 3. Perubahan berat sampel sesudah direndam ke dalam larutan sodium hypochlorite 0.5 % dihitung, kemudian ditentukan persentase perubahan berat sampel sesudah perendaman dan hasil perubahan berat serta persentase perubahan berat pada seluruh sampel dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 3. Hasil Penimbangan Sampel Setelah Direndam Ke Dalam Desinfektan Sodium Hypochlorite 0.5 %.

(32)

3 3 1 5 9 3 7 0 3 5 7 0 0

(33)

7 0.26 Besar sampel pada penelitian ini 10 buah yang di rendam ke dalam aquadest sebagai kontrol. Hasil penimbangan pada seluruh sampel dapat dilihat pada tabel 5. Perubahan berat sampel sesudah direndam ke dalam aquadest dihitung, kemudian ditentukan persentase perubahan berat sampel sesudah perendaman dan hasil perubahan berat serta persentase perubahan berat pada seluruh sampel dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 5. Hasil Penimbangan Sampel Setelah Direndam Ke Dalam Aquadest.

(34)

4 7.2

Tabel 6. Hasil Perubahan Berat Sampel Dan Persentase Perubahan Berat Sampel Setelah Direndam Ke Dalam Aquadest.

(35)

2.5

(36)

Data penimbangan efek imbibisi perendaman bahan cetak irreversible hydrocolloid alginate dalam desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % yang di analisis secara statistik dengan menggunakan uji T ONE SAMPEL dengan tingkat kemaknaan (p<0.05). Hasil uji statistik ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7 dan tabel 8.

Tabel 7. Hasil Uji Statistik Perubahan Berat Setelah Direndam Ke Dalam Desinfektan Sodium Hypochlorite 0.5 %.

WAKTU N MEAN SD MEAN

DIFFERENCE

SIG

0 10 7.48 0.23 - -

5 10 7.67 0.23 0.19 0.02

10 10 7.74 0.21 0.26 0.00

15 10 7.79 0.21 0.30 0.00

20 10 7.82 0.21 0.34 0.00

25 10 7.86 0.22 0.38 0.00

30 10 7.90 0.22 0.41 0.00

35 10 7.95 0.22 0.46 0.00

40 10 7.95 0.21 0.47 0.00

45 10 7.97 0.21 0.49 0.00

50 10 8.00 0.20 0.52 0.00

55 10 8.01 0.21 0.53 0.00

(37)

Tabel 8. Hasil Uji Statistik Persentase Perubahan Berat Setelah Direndam Ke Dalam Desinfektan Sodium Hypochlorite 0.5 % Dan Aquadest.

WAKTU N MEAN SD MEAN

DIFFERENCE

SIG

5 10 2.57 0.44 - 0.27 0.08

10 10 3.47 0.45 - 0.29 0.07

15 10 4.13 0.53 - 0.47 0.02

20 10 4.58 0.61 - 0.79 0.00

25 10 5.16 0.68 - 0.67 0.01

30 10 5.59 0.77 - 0.84 0.00

35 10 5.85 0.68 - 1.00 0.00

40 10 6.27 0.80 - 0.96 0.00

45 10 6.60 0.88 -1.01 0.00

50 10 6.83 0.83 - 1.20 0.00

55 10 7.16 0.97 - 1.23 0.00

60 10 7.16 1.33 - 1.57 0.00

(38)

perendaman ke dalam aquadest pada masing-masing waktu yang berbeda dapat dilihat pada grafik 1.

(39)

Gambar 3 : Hasil cetakan pada 5,10,15,20,25,30,35,40,45,50, 55,dan 60 menit yang direndam ke dalam

(40)

BAB 6

PEMBAHASAN

Perbedaan rata-rata hasil persentase perubahan berat die pada perendaman dalam aquadest (seperti terlihat pada tabel 6), yaitu 2.85 pada 5 menit , 3.77 pada perendaman selama 10 menit, 4.61 pada perendaman selama 15 menit, 5.38 pada perendaman selama 20 menit, 5.84 pada perendaman selama 25 menit, 6.44 pada perendaman selama 30 menit, 6.86 pada perendaman selama 35 menit, 7.24 pada perendaman selama 40 menit, 7.62 pada perendaman selama 45 menit, 8.00 pada perendaman selama 50 menit, 8.39 pada perendaman selama 55 menit, dan 8.74 pada perendaman selama 60 menit.

(41)

Dari data-data di atas di ketahui bahwa rata-rata persentase perubahan berat terbesar adalah hasil cetakan yang direndam selama 60 menit dan yang terkecil yang direndam selama 5 menit. Dari hasil persentase perubahan berat die dimana hasil cetakan direndam dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % dan Aquadest menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0.05) pada perendaman 15 sampai 60 menit.

Dari hasil persentase perubahan berat die sesudah perendaman pada waktu 5 menit diperoleh signifikan 0.08 (p>0.05) yang artinya tidak terjadi perubahan berat pada hasil cetakan setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % dan Aquadest . Dari hasil persentase perubahan berat die sesudah perendaman pada waktu 10 menit diperoleh signifikan sebesar 0.07 (p>0.05) yang artinya tidak terjadi perubahan berat pada hasil cetakan setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5% dan Aquadest. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ruggeberg dkk, menyatakan bahwa terjadi perubahan dimensi pada cetakan yang menggunakan bahan cetak irreversible hydrocolloid jika direndam larutan sodium hypochlorite 0.5 % selama 10 menit.1

(42)

stabilitas dimensi bahan cetak yang direndam dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 1% menyatakan terjadinya perubahan stabilitas dimensi alginate yang direndam selama 15 menit sebesar 0.3 mm dibandingkan grup kontrol.7

Dari hasil persentase perubahan berat die sesudah perendaman hasil cetakan selama 20 menit dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % dan aquadest diperoleh signifikan sebesar 0.00 dan mean difference = - 0.79, pada perendaman hasil cetakan 25 menit dalam larutan desinfektan (mean difference = - 0.67 ; p = 0.01 ) dan pada perendaman hasil cetakan 30 menit dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5% dan aquadest (mean difference = - 0.84 ; p = 0.00. Pada perbandingan masing-masing waktu ini diperoleh p<0.05 yang artinya terjadi perubahan berat pada hasil cetakan setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5% dan Aquadest.

(43)

masing-masing waktu ini diperoleh p<0.05 yang artinya terjadi perubahan berat pada hasil cetakan setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 dan Aquadest.

(44)

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

• Dari hasil statistik menunjukkan tidak ada perubahan persentase perubahan berat sampel setelah perendaman hasil cetakan ke dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % dan Aquadest selama 5 dan 10 menit.

• Ada perbedaaan perubahan berat yang signifikan dari setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan sodium hypochlorite 0.5% dan aquadest selama 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55 dan 60 menit.

(45)

7.2 Saran

1. Diharapkan hasil penelitian ini sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

1. Memarian Maryam, Fazell Reza M, Jamalifar Hossein, Azimnejad. Disinfection efficiency of hydrocolloid impression using different concentrations of sodium hypochlorite: a pilot study. The Journal of Contemporary Dental Practice 2007; 8(4): 1-8.

2. Warden, Robert J. Hypochlorite Based Disinfectant for Dental Impression.

<http://www.parentstrom.us/patent/5624636.html>, 1997.

3. Noort VR. Introduction to Dental Material. 3th ed. London: Mosby Elsevier, 2007: 186-207

4. Power JM, Sakaguchi RL. Restorative Dental Materials. 11th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier, 2006: 270-283.

5. Power MJ, Wataha CJ. Dental Material Properties and Manipulation. 8th ed. St.Louis: Mosby Elsevier, 2008: 172-185.

6. Phillips RW . Science of Dental Materials.4th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company, 1981: 127-136.

(47)

Solutions Using a Metal Tray. Revista Odonto Ciencia, 2006; 21(53): 261-265.

(48)

Lampiran 1 skema alur penelitian

5

Hasil Cetakan Bahan Cetak Alginate Cetak Pada Master Cast

Bahan Cetak Alginate

Perendaman ke dalam aquadest

Perendaman ke dalam sodium hypochlorite 0.5 %

5’  10’  15’  20’  25’  30’  35’  40’  45’  55’  60’ 

(49)

Lampira 2 Hasil uji statistik persentase perubahan berat setelah direndam ke dalam desinfektan sodium hypochlorite 0.5 % dan aquadest.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

V1 10 1.92 3.38 2.5750 .44645

V2 10 2.68 4.09 3.4770 .45792

V3 10 3.20 5.07 4.1340 .53842

V4 10 3.45 5.50 4.5870 .61664

V5 10 3.96 6.25 5.1620 .68384

V6 10 4.35 6.62 5.5940 .77500

V7 10 4.86 6.77 5.8550 .68914

V8 10 4.86 7.33 6.2750 .80872

V9 10 5.12 7.75 6.6060 .88211

V10 10 5.37 7.81 6.8370 .83674

V11 10 5.50 8.60 7.1600 .97897

V12 10 4.47 8.88 7.1610 1.33659

Valid N

(listwise) 10

T-Test

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

(50)

One-Sample Test

Test Value = 2.85

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V1 -1.948 9 .083 -.27500 -.5944 .0444

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V2 10 3.4770 .45792 .14481

One-Sample Test

Test Value = 3.77

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V2 -2.023 9 .074 -.29300 -.6206 .0346

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V3 10 4.1340 .53842 .17026

One-Sample Test

Test Value = 4.61

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

(51)

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V4 10 4.5870 .61664 .19500

One-Sample Test

Test Value = 5.38

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V4 -4.067 9 .003 -.79300 -1.2341 -.3519

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V5 10 5.1620 .68384 .21625

One-Sample Test

Test Value = 5.84

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V5 -3.135 9 .012 -.67800 -1.1672 -.1888

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V6 10 5.5940 .77500 .24508

One-Sample Test

(52)

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V6 -3.452 9 .007 -.84600 -1.4004 -.2916

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V7 10 5.8550 .68914 .21793

One-Sample Test

Test Value = 6.86

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V7 -4.612 9 .001 -1.00500 -1.4980 -.5120

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V8 10 6.2750 .80872 .25574

One-Sample Test

Test Value = 7.24

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V8 -3.773 9 .004 -.96500 -1.5435 -.3865

(53)

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V9 10 6.6060 .88211 .27895

One-Sample Test

Test Value = 7.62

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V9 -3.635 9 .005 -1.01400 -1.6450 -.3830

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V10 10 6.8370 .83674 .26460

One-Sample Test

Test Value = 8.04

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V10 -4.546 9 .001 -1.20300 -1.8016 -.6044

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V11 10 7.1600 .97897 .30958

One-Sample Test

(54)

   

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

V11 -3.973 9 .003 -1.23000 -1.9303 -.5297

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

V12 10 7.1610 1.33659 .42267

One-Sample Test

Test Value = 8.74

95% Confidence Interval of the Difference

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Bahan Cetak 3,4,5
Tabel 2. Komposisi Bahan Cetak Alginate dan Fungsinya 3,4,5,6
Gambar 1: Alat-alat yang digunakan :
Gambar 2 : Bahan-bahan yang digunakan :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) produk yang dikembangkan berupa aplikasi pembelajaran tari Cendrawasih yang disajikan kedalam smartphone berbasis android dengan sajian

Pada dimensi Evaluasi Desain Kurikulum atau Masukan ( Input ), menurut respondens (1) hal yang belum ditanyakan adalah kualitas dan kompetensi dasar, Pedoman Penilaian

Identitas korban dalam tahap penyidikan sangat dirahasiakan sehingga tidak diperlukan identitas baru bagi korban sehingga pemunuhan akan hak ini tidak dilaksanakan

 Alokasi Anggaran PHJD yang telah disetujui oleh Kementerian PUPR kepada Kementerian Keuangan pada Tahun 2021 untuk Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar2. 44,00 Milyar ,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera

(2) Dalam hal usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disepakati Kepala LKPP atau Kepala Daerah/Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dengan

Pengendalian mutu selama proses produksi dilakukan dengan cara mengambil contoh (sampel) pada selang waktu yang sama. Sampel tersebut dianalisis, bila tidak sesuai

Menurut ROCHE (2004), penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes terbagi menjadi dua golongan, yaitu demam dengue ( Dengue Fever ) atau yang lebih dikenal