UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI DIAJUKAN OLEH
LIA RAHMAYANI NASUTION 082101027
KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2011
NAMA : LIA RAHMAYANI NASUTION
NIM : 082101027
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI
Tanggal : ...2011 Dosen Pembimbing
(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi) NIP. 19762104 200501 1 002
Tanggal :...2011 Ketua Program Studi D III Keuangan
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19600302 198601 1 001
Tanggal :...2011 Dekan Fakultas Ekonomi
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda MUNAWAR NST,SMHk
dan Ibunda LELI GINTING,SMHk, terima kasih yang tak terhingga atas seluruh
limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat, dan dukungan baik secara moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.Penulisan
tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan
dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang
dipilih adalah ”Kebab Saudi Arabian Baba Ali”.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini memiliki banyak kekurangan
baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian
tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbing.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa
hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si Selaku Ketua Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi selaku Sekretaris
Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan koreksi
dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir
ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Kepada seluruh sahabat penulis terima kasih atas perhatian, bantuan
serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir.
Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya
bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar
dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap agar tugas akhir ini
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Medan, Juni 2011
Penulis
Lia Rahmayani NST
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL...v
DAFTAR GAMBAR...vi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang...1
B.Alasan Memilih Bisnis Ini & Peluang Bisnis...3
C.Tujuan dan Manfaat………...5
D.Sistematika Pembahasan……….6
BAB II PEMBAHASAN A.Data Perusahaan dan Data Pemilik...7
B.Struktur Organisasi ……….………..8
C.Aspek Pasar 1. Produk Yang Dihasilkan...10
2. Keunggulan Produk...13
3. Gambaran Pasar...14
4.Target atau Segmen Pasar yang Dituju...16
5.Trend Perkembangan Pasar...17
6.Proyeksi Penjualan...18
7. Strategi Pemasaran...23
8. Analisis Pesaing...24
D. Aspek Produksi...28
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong...28
3. Peralatan Yang Dibutuhkan...32
4. Sarana Penunjang...32
E. Analisis SDM...33
F. Rencana Pengembang Pasar...34
1. Strategi Produksi...34
2. Strategi Organisasi dan SDM...34
3. Strategi Marketing...35
H. Pemanfaatan IT...35
I. Analisis Keuangan...36
1. Proyek Penjualan...36
J. Analisis Resiko Usaha...42
1. Analisis Resiko Usaha...42
2. Antisipasi Resiko Usaha...42
BAB III PENUTUP...43
1. Kesimpulan...43
2. Saran...44
PUSTAKA... …..45
DAFTAR TABEL TABEL Halaman Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan...15
Tabel 2.2 Penawaran...15
Tabel 2.4 Karakteristik Pembeli Kebab Saudi Arabian Baba Ali...17
Tabel 2.5 Perkiraan Penjualan...21
Tabel 2.6 Proyeksi Rencana Penjualan...22
Tabel 2.7 Analisis Pesaing...26
Tabel 2.8 Daftar Bahan Baku Dan Bahan Penolong...28
Tabel 2.9 Daftar Nama Alat Produksi...32
Tabel 2.10 Sarana Penunjang...33
Tabel 2.11 Sumber Pendanaan...36
Tabel 2.12 Modal Investasi...37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan... 9
Gambar 2.2 Beef Kebab... 10
Gambar 2.3 Kebab Nugget Chrispy... 11
Gambar 2.4 Nasi Goreng Kebab... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro
maupun makro dengan dengan beragam usaha mereka yang menarik dan sudah
pasti menghasilkan laba untuk meningkatkan tarif hidup pengusaha dan karyawan
diperusahaan tersebut.
Maraknya usaha kecil disaat sekarang ini juga sangat menguntungkan bagi
masyarakat, dengan demikian lapangan pekerjaan akan semakin meningkat.
Belakangan ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha baru, dengan beragam
usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk
meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan tersebut. Dapat dilihat
dari usaha yang didirikan seperti usaha makanan, minuman, laundry, taman
bermain, dan lain-lain sebagainya.
Usaha Kecil merupakan Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba-tiba baik melalui pengamatan
maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Dalam hal ini
penulis melihat peluang bisnis dari pengamatan yang penulis lihat yaitu sebagian
besar adalah di bidang kuliner dimana. Oleh sebab itu, penulis tidak mau
mendirikan bisnis kebab.Penulis memberi nama Usaha ini dengan nama “ Kebab
Saudi Arabian Baba Ali“.
Wirausaha yang bergerak dalam bisnis kebab mempunyai prospek yang
sangat menjanjikan, karena kebab banyak diminati oleh masyarakat. Kebab saudi
arabian baba ali merupakan salah satu merek usaha dagang yng bergerak di
bidang kuliner. Produk andalan yang diproduksi adalah kebab. Kebab itu sendiri
merupakan kuliner yang pada awalnya berasal dari negara-negara timur tengah
yang kemudian coba saya hadirkan di Indonesia khususnya kota medan. Kebab
merupakan perpaduan dari berbagai sayur dan dagimg kebab yang sangat khas
serta siraman sos sambal dan mayonaise yang kemudian digulung dalam roti
gandum yang disebut tortilla dan akhirnya digoreng dengan mentega untuk
menghsilkan kebab yang berkualitas.
1. VISI
Tujuan dari Perencanaan Bisnis ini sebenarnya berlandaskan sebuah tugas
wirausaha yang harus dilaksanakan para pendirinya untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan dari Diploma III Universitas Sumatera Utara. Para pendiri sendiri
mempunyai visi agar kegiatan wirausaha yang masih berkapasitas mikro ini dapat
memberikan pelajaran dan pengalaman bagi para pendirinya dalam melakukan
kegiatan wirausaha. Tetapi dalam menjual produk yang dihasilkan, para pendiri
bertujuan agar Makanan kebab ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dengan
2. MISI
o Memberikan cita rasa yang benar-benar berkualitas
o Memberikn pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan
o Memberikan harga yang terjangkau
o Melakukan promosi secara berkala
o Menjaga kualitas rasa yang telah di standartkan
o Menjalin kerjasama baik dengan investor, supplier dan mitra kerja
o Melakukan pengembangan usaha
B. Alasan Memilih Bisnis Ini dan Peluang Bisinis
Seiring dengan perkembangan zaman, maka dunia usaha dan industri juga
mengalami perkembangan yang semakin pesat, terbukti dengan banyaknya para
pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha dan pasti akan
menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan
di usaha tersebut. Adapun jenis usaha yang sedang berkembang pesat saat ini
yakni usaha di sektor industri kuliner, Kuliner adalah bagian hidup yang erat
kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari serta membutuhkan pengolahan
yang serba enak.
dipredikasi akan terus meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat khususnya
masyarakat Indonesia yang semakin tinggi. Salah satu jenis usaha yang
berkembang saat ini adalah usaha makanan Kebab Saudi Arabian Baba Ali.
Makanan jenis kebab saudi arabian baba ali adalah salah satu makanan yang
sering kita dengar. Kebab merupakan jenis makanan ringan yang bahan dasarnya
Dari observasi penulis di dunia usaha kuliner berpotensi sebagai salah satu
usaha untuk dikembangkan. Oleh sebab itu penulis berkeinginan untuk melakukan
inovasi dengan memberikan beberapa rasa kebab, yang tidak hanya kebab isi
daging yang selama ini ada di pasar dengan harapan dapat menjadi menu andalan.
Hal ini lah yang melatar belakangi mengapa penulis tertarik untuk meneliti bisnis
kebab dengan judul “Perencanaan Bisnis Kebab Saudi Arabian Baba Ali”
Dalam menjalankan usaha, harus memperhatikan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli
konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.
Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli
mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan
pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang
murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan
ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang
makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi
juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah
sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.
Diperkirakan untuk kawasan Muchtar Basri, dan sekitar terdapat minimal
10.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak
adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan
permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk
hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari perencanaan bisnis “ Kebab Saudi Arabian Baba Ali“ ini adalah :
1. Untuk membuat perencanaan usaha Kebab Saudi Arabian Baba Ali.
2. Untuk mengetahui langkah menjadi wirausaha (entrepreneur).
Manfaat dari perencanaan bisnis “Kebab Saudi Arabian Baba Ali “ ini
adalah:
1. Agar bisnis yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk memulai usaha baru.
Tugas Akhir ini dibagi atas 3 bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa sub
bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat,
alasan memilih bisnis ini dan peluang bisnis, dan sistematika
pembahasan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Bab ini akan menguraikan mengenai profil perusahaan “Kebab Saudi
Arabian Baba Ali”, biodata perusahaan, struktur orgsanisasi, aspek pasar
dan pemasaran, produk yang dihasilkan, keunggulan produk, gambaran
pasar, target atau segmen pasar yang dituju, trend perkembangan pasar,
proyeksi penjualan, strategi pemasaran, analisis pesaing, saluran
distribusi produk, aspek produk, analisis sumber daya manusia, rencana
pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan, dan analisis
risiko usaha.
BAB III : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang bagaimana perencanaan bisnis
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. DATA PERUSAHAAN DAN BIODATA PEMILIK
1. Data Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, alamat website, serta mulai berdiri
perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan
tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
Nama Perusahaan : Kebab Saudi Arabian Baba Ali Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan Cepat Saji/ Fastfood Alamat Perusahaaa : Jln. Muchtar Basri No 11, Medan Nomor Telepon : 061- 30102008
Alamat Website
2. Biodata Pemilik
Nama : Lia Rahmayani Nasution
Jabatan : Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 27 November 1990 Alamat Rumah : Jln. Panci No.24 Medan
Nomor Telepon : 0812 6579 8927
Alamat Email : lianating@rocketmail.com Pendidikan Terakhir : D III- KEUANGAN
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi diperlukan Bidang Usaha untuk membedakan
batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur oranisasi dalam
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kebab Saudi Arabian Baba Ali
Lia Rahmayani NST Pemilik
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha. Karena
dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing
setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu bidang usaha atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur
organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam
pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang
akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha
yang berkembang dan menjadi usaha yang mampu menyerap tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di kota Medan.
C. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Mia
Pelayan Nia
Koki Fahri
1. Produk yang Dihasilkan
Usaha ini menyediakan berbagai jenis kebab. Kebab ini sudah di jamin Rasa
dan kelezatannya, karena tidak ingin mengecewakan pelanggan
1. Beef Kebab
Kebab ini terdiri dari roti tortilla yang berisi daging yang telah dicampur
dan diolah dengan rempah-rempah. Selain daging di dalamnya ada toping dan
berupa sayuran segar seperti bawang, selada, dan timun. Kebab merupakan
makanan yang trend saat ini, sangat diminati sebagai makanan yang mulai
menyamai burger di Indonesia. Dengan cita rasa yang khas banyak orang mulai
menjadikan kebab sebagai makanan favorit mereka dan menjadi pelanggan fanatic
gerai-gerai kebab di Indonesi
Gambar : 2.2
Beef Kebab
2. Kebab Nugget Crispy
Kebab Nugget Crispy
3. Nasi Goreng Kebab
Nasi goreng kebab merupakan jenis kuliner yang baru hadir di kota Medan,
nasi goreng kebab adalah hasil dari revolusi dari kuliner yang pernah ada yaitu
kebab. Nasi goreng kebab memiliki cita rasa yang khas, cita rasa khas itu hadir
dari kelezatan dari daging kebab yang di campurkan ke dalam nasi goreng, dan
menggunakan minyak goreng yang kaya protein yaitu minyak samin dan
menggunakan berbagai campuran rempah-rampah untuk menjamin kelezatan rasa.
Di dalam nasi goreng kebab bagian yang terpenting adalah daging kebab nya,
karena daging kebab ini lah yang menjadi ciri khas tersendiri dari nasi goreng
kebab.
Gambar: 2.4
2.Keunggulan Produk
Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan
keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk
lainnya. Keunggulan dari produk kami antara lain :
• Memberikan cita rasa masakan ala timur tengah
• Terbuat dari bahan-bahan alami yang menyehatkan, tanpa
penyedap dan bahan pengawet
• Harga terjangkau
• Menggunakan bahan-bahan yang alami.
• Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.
• Memiliki koki berpengalaman baik seperti tamatan tata boga SMK
atau perguruantinggi serta mendapatkan sertifikat kursus memasak
disebuah lembaga kursus .
• Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan
pelayanan terbaik.
• Terletak dikawasan elit mahasiswa.
3. Gambaran Pasar
Untuk mendapatkan pangsa Pasar ada beberapa strategi yang harus dipasarkan,
antara lain :
- Melakukan Promosi secara berkala
- Mengikuti berbagai bazaar dan event-event
- Menyebarkan flayer dan brosur
- Melakukan promosi melalui media internet
- Mengandalakan promosi melalui referensi
- Medisign foto se unit rupa agar menarik perhatian
- Mengadakan Bulan Promo setiap 3 bulan se x
- Menjalin kerja sama dengan banyak pihak
a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
b. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun
mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan
jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode
tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat
pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan
menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia).
Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.
Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan
Tahun
Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
2013 10.000
2014 12.000
c. Penawaran
1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Tabel 2.2 Penawaran
Nama Perusahaan
Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun
( dalam Unit )
Kebab Turki Baba Rafi 9.000
2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang.
Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti
kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi
permintaan.
Tabel 2.3 Perkiraan Penawaran
Tahun
Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
2012 10.000
2014 15.000
4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar
yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini
penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk dari
Medan tuntungan yang berkisar kurang lebih + 5000 jiwa. Selain dari penduduk
Medan Muchtar Basri sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat kota
Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.
Karakteristik pembeli dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang
maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik
mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.Dan pemasaran
sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Dalam menganalisa pasar, kami memperhatikan faktor-faktor seperti
kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup yang sangat berkorelasi dengan pola
pembelian. Dari faktor-faktor yang ada tersebut, kami menentukan pasar sasaran
Pembeli KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI dapat digolongkan dari
berbagai lapisan masyarakat seperti dikalangan perkerja,mahasiswa sampai
tingkat anak sekolahan.
Tabel 2.4 Karakteristik Pembeli Kebab Saudi Arabian Baba Ali
K a r a k t e r i s t i k K e t e r a n g a n
Wilayah Geografis Jl. Muchtar Basri No11 Medan
Pekerjaan Mahasiswa dan Karyawan
Jenis Kelamin Pria dan Wanita
Umur 10 – 50 Tahun
5. Trend Perkembangan Pasar
Dalam menjalankan usaha, harus memperhatikan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli
konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.
Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli
mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan
pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang
murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.
• Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus
khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh
masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya
kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang
tersebut kebanyakan adalah kaum muda.
Diperkirakan untuk kawasan, Jln. Muchtar Basri dan sekitar terdapat
minimal 10.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah
terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda
sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan Indonesia
maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat
untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari
libur.
6. Proyeksi Penjualan
Dari Pengamatan Langsung dan dari data jumlah Mobil /Sepeda Motor yang
melakukan parkir di Kebab Saudi Arabian Baba Ali maupun pembeli yang
berjalan kaki kebab ini cukup terkenal di Medan dimana rata-rata pengunjung
setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan
sementara bahwa kebab saudi arabian baba ali cukup laris dan memasyarakat serta
dari segi Ekonomi layak untuk dijadikan Produk yang akan dipasarkan. Data
tersebut juga ditunjang oleh data dari kebab saudi arabian baba ali yang kurang
terkenal yang notabene adalah produk tiruan dari kebab turki gings Terkenal di
Medan dimana setiap hari rata rata menjual lebih dari 70 roti tortila. Dengan
mengambil Asumsi bahwa kalau kebab saudi arabian baba ali ini berjalan dimana
yang diharapkan adalah Rp 360.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar
harga roti adalah Rp.12.000/potong,- jauh lebih rendah dibandingkan dengan
Produk sejenis dari kebab kings yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu
menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang.
Proyeksi Penjualan Perbulan
“Kebab Saudi Arabian Baba Ali”
Penjualan / bulan
1. Beef Kebab 700 x Rp 12.000 = Rp 8.400.000
2. Kebab Nugget Chrispy 500 x Rp 12.000 = Rp 6.000.000
3. Nasi Goreng Kebab 560 x Rp 10.000 = Rp 5.600.000
Total Rp.20.000.000
Biaya Operasional
Karyawan 3 orang = Rp 5.000.000
Sewa Tempat = Rp. 1.000.000
Bahan Baku dan Bahan Penolong = Rp 5.877.000
Biaya Listrik, Air dan Telepon = Rp. 200.000
Biaya Pemasaran = Rp. 1.000.000
Lain-lain = Rp. 100.000
Total Biaya Operasional = Rp. 15.177.000
Keuntungan = Penjualan – Biaya Operasional
= Rp 20.000.000 – Rp. 15.177.000
= Rp 4.823.000
Tabel 2.5 Perkiraan Penjualan
TAHUN PERKIRAAN PENJUALAN BEEF
KEBAB (dalam unit)
HARGA
2012 3600 Rp 43.200.000
2013 4000 Rp 48.000.000
2014 4500 Rp 54.000.000
TAHUN
PERKIRAAN PENJUALAN KEBAB NUGGET CHRISPY
(dalam unit)
2012
3600 Rp 43.200.000
2013
4000 Rp 48.000.000
2014
4500 Rp 54.000.000
TAHUN
PERKIRAAN PENJUALAN NASI GORENG KEBAB (dalam unit)
HARGA
2012
3600 Rp 36.000.000
2013
4000 Rp 40.000.000
2014
4500 Rp 45.000.000
Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana
Tabel 2.6 Proyeksi Rencana Jualan
Tahun Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan
2012 8.000 10.000 2.000 9.000
2013 10.000 12.000 2.000 11.000
2014 12.000 15.000 3.000 14.000
7. Strategi Pemasaran Kebab Saudi Arabian Baba Ali
Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha
kebab ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan
seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha
pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Promosi penjualan
a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
b. Pemberian diskon pembelian produk kebab untuk awal
pembukaan.
c. Promosi langsung ke konsumen.
2. Iklan
b. Iklan di media cetak lokal
c. Selebaran
3. Jejaring Sosial
Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru
maka Kripik Singkong akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring
sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk
yang tersedia diakun Facebook yaitu “Kebab Saudi Arabian Baba Ali” dan di
Twitter juga sama. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha
Kebab ini.
Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam jenis Kebab
yang ada di Kebab Saudi Arabian Baba Ali. Tidak hanya sekedar informasi
berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi
juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Kebab Saudi
Arabian Baba Ali. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa
menilai langsung dari Kebab yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk
menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Kebab Saudi
Arabian Baba Ali.
8. Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima )
kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para
pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama
kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang
sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk
usaha kebab ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa
pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun
yang berbeda seperti Kebab Kings, Kebab Turki Baba Rafi dan sebagainya.
Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi
dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan
sebagainya. Untuk usaha Kripik Singkong ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar
area Perumahan bumi tuntungan sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda
dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
b. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha Kebab ini yang menentukan harga berada di tangan usaha
Kebab Saudi Arabian Baba Ali, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama
kalinya di jalan Muchtar Basri dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan
konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Kebab Saudi Arabian Baba Ali
ini.
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti
tersedianya produk (kebab) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga
akan tersedianya produk (Kebab) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan
potensial.
Makanan seperti Kebab ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah
baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan
memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan kripik
Singkong hanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi.
[image:33.595.136.496.417.494.2]1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen
Gambar 2.5: Saluran Pemasaran
Gambar 2.5 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Kebab Saudi
Arabian Baba Ali adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu
saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini
tidak memiliki perantara, dikarenakan Kebab ini “menjajakan” produknya dengan
cara Memasarkan Kebab nya ke konsumen yang ada di jalan Muchtar Basri
Medan.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha
kebab ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat
subtitusi yakni usaha kebab turki baba rafi. adapun keunggulan dan kelemahan
[image:34.595.113.511.241.489.2]dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:
Tabel. 2.7 Analisis Pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Restoran 1. Fasilitasnya bagus 1. Harga Mahal
2. Rasa Kebab Kurang Nikmat
Cafe 1. Menyediakan Fasilitas
Wifi
2. Menyediakan Berbagai
Macam Jenis Kebab
1. Rasa Kebab Kurang Nikmat
Kebab Turki Baba Rafi
1. Menawarkan
beberapa jenis
produk yang sejenis
2. Usaha tsb.
Memasuki pasar
lebih awal
1. Menawarkan harga
yang lebih tinggi
terhadap beberapa
jenis produk yang
sejenis
2. Variasi menu yang
ditwarkan lebih
sedikit dari produk
yang akan kami
tawarkan
E. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari dan
[image:35.595.113.515.83.371.2]per bulan).
Tabel 2.8 Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong per Hari & per Bulan
No Uraian Banyak
Per hari
@ Jumlah
Harga
Banyak
per bulan
Jumlah
1 Beras 2 kg Rp
7000
Rp 14.000 60 Kg Rp
300.000
2 Daging Kebab ¼ tiang Rp
230.00
0
Rp 57.500 10 Tiang Rp
2.300.00
0
3 Roti Tortila 2 Pacs Rp
45.000
Rp 90.000 60 pacs Rp
270.000
3 Salada 1 Kg Rp
7000
Rp 7000 30 Kg Rp
210.000
4 Timun 3 Buah Rp
5000
Rp 3.000 10 Kg Rp
150.000
5 Tomat 3 buah Rp
5000
Rp 3.000 10 Kg Rp
150.000
6 Bawang
Bombay
1 Buah Rp
20.000
Rp 2.000 5 Kg Rp
100.000
7 Mayones ½ Bgks Rp
40.000
Rp 20.000 15 Bgks Rp
600.000
8 Saos ½ Bgks Rp
15.000
Rp 7500 15 Bgks Rp
225.000
9 Mentega 1 Bgks Rp
4.000
Rp 4.000 30 Bgks Rp
120.000
10 Plastik 1 Bgks Rp
3.000
Rp 3.000 30 Bgks Rp
11 Tempat
Kebab & Nasi
Goreng
2 Lusin Rp
10.000
Rp 20.000 30 Lusin Rp
600.000
12 Cabe Merah 1 Ons Rp
12.000
Rp 1.200 1 Kg Rp
12.000
13 Bumbu Nasi
Goreng
5 Bgks Rp
5.000
Rp 25.000 150
Bgks
Rp
750.000
13 Total Rp
257.200
Rp
5.877.
000
2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud
bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang
Cara Pembuatan Kebab:
1. Potong kecil-kecil daging kebab, kemudian cairkan (lelehkan) mentega
dan goreng daging kebab hingga coklat kehitam-hitaman.
2. Ambil satu lembar roti tortilla, letakkan di atas piring.
3. Letakkan daun selada, tomat, timun, bawang Bombay yang telah diiris
halus-halus di atas roti tortilla
4. Tuangkan saos dan mayones secukupnya.
5. Gulung roti tortilla, kemudian letakkan mentega, dan goreng kebab hingga
kecoklatan.
Sekilas Info Tentang Kebab :
Kebab biasanya di panggang atau dibakar supaya dagingnya enggak
mudah basi, selain itu minyak dan lemak yang nempel di daging juga jadi
berkurang. Nah, kalo pengen coba hidangan wajib Raja-Raja Arab dan India, bisa
ni coba buat santap kebab. Mau isi daging kambing, sapi, ato ayam? Tetap aja
3.Peralatan yang Dibutuhkan
Tabel 2.9 Daftar Nama Alat Produksi
Nama Mesin/Peralatan Merek Jumlah
Unit
Harga Jumlah
Harga
1. Kompor Gas Miyako 2 Rp.200.000 Rp.400.000
2. Tabung Gas LPG 3kg 3 Rp. 150.000 Rp.450.000
3. Wajan Flat Maxim 2 Rp. 400.000 Rp.800.000
4. Pisau Stainless 5 Rp. 20.000 Rp.100.000
5. Sudip Kiwi 5 Rp. 20.000 Rp.100.000
6. Barner (alat
pemanggang)
Mutiara 1 Rp.4.000.000 Rp.4.000.000
TOTAL Rp4.790.000 Rp.5.850.000
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah
satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.
Tabel 2.10 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Listrik Rp 150.000,-
2. Air Rp 50.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp.200.000,-
F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan
hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Adapun tugas dan gaji para karyawan adalah sebagai berikut:
1. Kasir yang bertugas sebagai melayani setiap konsumen yang akan
membayar serta membuat laporan pendapatan (omset) setiap hari nya dan
gajinya sebsar Rp 3.000.000,00
2. Koki yang bertugas sebagai memasak makanan yang di pesan
3. Pelayan yang bertugas sebagai melayani konsumen yang ingin memesan
makanan yang telah ada di daftar menu dan gajinya sebesar Rp
1.500.000,00
G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas
dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi
tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi
usaha ini untuk lebih berkembang.
Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam
berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi
agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan
karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi.
Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan
melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Namun,
yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa banyak
intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan dalam
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang
marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini
dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada
masyarakat umum. Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat
meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi perusahaan. Dalam memasarkan
produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas internet seperti :
facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaraan
ini.
H. PEMANFAATAN IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Kebab Saudi Arabian Baba Ali menggunakan akun
Facebook dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha kebab ini dan
perkembangan dari produk-produk yang tersedia di kebab saudi arabian baba ali
Akun Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau
pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun
I. ANALISIS KEUANGAN 1. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya ada laporan keuangan: investasi awal dan cash flow. Secara ringkas,
dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial
sebagai berikut:
[image:44.595.119.511.350.506.2]a. Sumber Pendanaan
Tabel 2.11 Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
1. Modal Sendiri Rp 30.000.000,- Rp.30.000.000,-
2. Pinjaman 0 0.
Jumlah (1+2) Rp. 30.000.000,-
a. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Tabel 2.12 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Item Jumlah Biaya
Sewa tempat/bulan Rp.1.000.000
Pembeliaan bahan baku awal dan
bahan pembantu
Pembuatan desaign grobak Rp.3.500.000
Pembelian Barner (alat pemanggang) Rp.4.000.000
Pembuatan banner untuk grobak Rp.2.000.000
Pembelian penggorengan Rp. 650.000
Pembelian perlengkapan grobak Rp.4.000.000
Kursi Rp.1.000.000
Pembuatan kemasan 3000 buah @
1000
Rp.3.000.000
Tabung gas 3 kg 3 buah @Rp. 150.000 Rp. 450.000
Tungku kompor 2 buah @Rp. 200.000 Rp. 400.000
Galon air 2 buah@ Rp. 50.000 Rp. 100.000
Lampu neon 3 buah@ Rp50.000 Rp. 150.000
Perlengkapan lain-lain Rp.1.000.000
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI
UNTUK TAHUN 2012
Bln 0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 20.000 20.000 22.000 22.500 23.000 23.500 24.000
Modal 30.000 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaann 30.000 20.000 20.000 22.000 22.500 23.000 23.500 24.000
B. PENGELUARAN
Pembelian Aset (Investasi) 21.250 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku 4.877 4.877 5.000 5.000 5.500 6.000 6.500
Pembelian Bahan Pembantu 1.000 1.500 1.500 1.550 1.550 2.000 2.000
Transprot 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Biaya produksi lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji pimpinan 0 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
Biaya pemasaran 1.000 0 0 0 0 0 0 0
Alat Tulis Kantor 100 0 0 0 0 0 0 0
Listrik dan Air 200 200 200 250 250 250 300
Biaya Administrasi lain-lain 100 100 100 100 100 100 100 100
Sub Total Pengeluaran 23.450 17.177 17.677 17.800 17.900 18.400 19.350 19.900
C. SELISIH KAS 6.550 2.823 2.323 4.200 4.600 4.600 4.150 4.100
D. SALDO KAS AWAL 0 6.550 9.373 11.696 15.896 20.496 25.096 29.246
Tabel 2.13 CASH FLOW
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 30.000.000,00
Penjualan Rp 258.500.000,00 Rp 128.000.000,00 Rp200.000.000,00
Total Estimasi
Cash Inflow
Rp30.000.000,00 Rp 258.500.000,00 Rp 128.000.000,00 Rp 200.000.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 5.850.000,00
operasional Rp 15.177.000,00 Rp 15.177.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 25.000.000,00
Inisialisasi & Riset Awal
0
Total Cash
Outflow
Rp 21.027.000 ,00 Rp 15.177.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 25.000.000,00
Net Inflow
(defisit)
Rp 6.973.000,00 Rp 243.323.000,00 Rp 108.000.000,00 Rp 175.000.000,00
Saldo Kas Awal Rp 6.973.000,00 Rp25.296.000,00 Rp133.296.000,00
J. ANALISIS RESIKO USAHA
1. Analisis Resiko Usaha
− Adanya kompetiter yang sudah lebih dulu menguasai pasar untuk produk
tertentu.
− Prediksi target penjualan yang tidak sesuai seperti harapan, karena produk
kami yang masih baru
2. Antisipasi Risiko Usaha
− Untuk mengatasi kompetiter yang ada, kami memberikan harga yang
lebih murah di banbanding kan kompetiter yang ada, tetapi dengan
memberikan kualitas rasa yang sangat berkualitas dan pelayanan
konsumen yang memuaskan.
− Untuk menghindari tidak tercapai nya target penjualan kami akan
melakukan sistem deliveri order untuk meningkat kan penjualan, dan
melakukan promi secara berkala untuk mengenalkan produk usaha klami
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
• Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Rafi ini memiliki potensi untuk
Dikembangkan.
• Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan
mempunyai prospek yang cerah dikedepannya.
• Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus tidak bisa dalam
memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu
meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha
sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita
sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan.
• Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu perencanaan
bisnis terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut
3.2 SARAN
• Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka
yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang
kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
• Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong
berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar
lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Singkong: umbi jalar, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,
Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Jaelani, Singkong Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008
Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta; Basic Book, 1999
Rofy, ide bisnis,
Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping,
Shiitake, Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009