• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Mantap pada Wanita di rw.003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Mantap pada Wanita di rw.003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI MANTAP PADA WANITA DI RW 003 LINGKUNGAN

XIV KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

TAHUN 2008

DAVINA YUNITA SARAGIH 085102016

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : Pengaruh Penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang Kontrasepsi Mantap pada Wanita di rw. 003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan

Percut Sei Tuan Tahun 2008.

Nama Mahasiswa : Davina Yunita Saragih

NIM : 085102016

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji

--- ---Penguji I

(dr. Letta S. Lintang, SpOG) (Setiawan, S.Kp, MNS)

---Penguji II (Nur Asnah S, S.Kep.Ns, M.Kep)

---Penguji III (dr. Letta S. Lintang, SpOG) Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

--- --- (Nur Asnah, S.Kep.Ns, M.Kep) (dr.Murniati Manik,MSc, SpKK)

NIP. 132 799 872 NIP. 130 810 201

Koordinator Karya Ketua Pelaksana

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI MANTAP PADA WANITA DI RW 003 LINGKUNGAN

XIV KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

TAHUN 2008

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa, karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam karya tulis ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2009 Yang menyatakan

(4)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Nama : Davina Yunita Saragih NIM : 085102016

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Mantap pada Wanita di rw.003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru

Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008 Abstrak

i + 40 halaman + 4 tabel + 2 skema + 12 lampiran

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta wanita yang memilih kontrasepsi mantap wanita sebagai metode kontrasepsi mereka. Lebih dari 25% warga Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, Thailand dan Sri Lanka yang berusia subur mengandalkan kontrasepsi mantap wanita. Di negara yang sedang berkembang, angka kontrasepsi mantap wanita wanita sebesar 20% Dan kini wanita telah siap untuk melakukan kontrasepsi mantap, dengan jumlah anak yang telah tercapai. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan wanita usia subur (20-35 tahun) yang sudah menikah tentang kontrasepsi mantap wanita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan (intervensi). Desain pada penelitian ini adalah Quasy eksperiment yang bersifat one group pra test post test untuk membandingkan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 49 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan simple random samplingi. Penelitian ini dilakukan di RW. 003 lingkungan XIV kelurahan kenangan baru kecamatan percut sei tuan. Dari hasil uji t dependent didapatkan pengetahuan sebelum intervensi rata-rata 8,53 dengan standar deviasi 3,836, dengan nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 15. Pengetahuan setelah intervensi dengan nilai rata-rata 16,33 dengan standar deviasi 2,478, dengan nilai terendah 11 dan nilai tertinggi 20. Perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi adalah -7,796 dengan standar deviasi 3,433. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari frekuensi pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan dan sesudah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan juga dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Daftar Pustaka : 29 (2000-2008)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan proposal karya tulius ilmiah yang berjudul pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di RW.003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2008.

Peneliti menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yaitu :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati, MSc, SpKK selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Letta. S. Lintang, SpOG selaku dosen pembimbing dalam penyusunan karya

tulis ilmiah.

4. Setiawan, Skp, MNS selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran dan

masukan yang bersifat membangun.

5. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep selaku dosen penguji II yang telah

(6)

6. Bapak Drs. Hamsyar Siregar selaku Kepala Lingkungan XIV Kelurahan

Kenangan Baru.

7. Bapak Irawadi Harahap, SH selaku Lurah Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei

Tuan.

8. Terkhusus buat Ayahanda, Ibunda dan adik-adikku tercinta serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Buat yang tercinta Maqbul Oji A. Panggabean yang telah memberikan dukungan,

serta semangat dan menemaniku dalam suka dan duka dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

10. Teman-teman satu kelompok kindi, dini, dan erin dalam karya tulis ilmiah yang

telah memberikan dukungan dan pikirannya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

11. Sahabat-sahabat ku yang terkasih Deasy P, Desi H, Agustini M. Gea, Ritha M, Anita, Ririn ”thanks for all”,serta seluruh teman-teman yang terkasih selama menjalani program D-IV Bidan Pendidik yang telah mendukung dalam menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah di berikan, semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin

Medan, Juni 2008 Peneliti

(7)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...i KATA PENGANTAR………..……ii DAFTAR ISI………...iv DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR SKEMA ...viii

DAFTAR LAMPIRAN………....ix

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ………...1

B. Perumusan Masalah………4

C. Tujuan Penelitian………4

D. Manfaat Penelitian………..5

BAB II Tinjauan Pustaka A. Penyuluhan……….6

1. Pengertian ………...6

2. Tujuan ………...6

3. Ruang Lingkup…………...6

B. Pengetahuan ………...7

1. Pengertian………..7

C. Program KB...………...8

1. Pengertian Program KB ………..………..8

2. Pelayanan Kontrasepsi………...8

D. Kontrasepsi mantap wanita....………...9

1. Sejarah………...9

2. Pengertian………. 9

3. Keuntungan dan Kerugian……….………..10

4. Indikasi dan Kontraindikasi……….…………....10

5. Efeksamping dan komplikasi kontap...………….………….12

6. Syarat-syarat kontrasepsi mantap……….………...12

7. Keefektifan dan kegagalan kontap...14

8. Cara Mencapai Tuba Falopii...14

9. Perkembangan Teknik Penutupan Tuba Falopii...16

BAB III Kerangka Konsep dan Defenisi Operasional A. Kerangka Konsep...20

B. Hipotesis...20

C. Defenisi Operasional ...21

BAB IV Metode Penelitian A. Desain Penelitian...22

B. Populasi dan Sampel...22

1. Populasi ...22

2. Sampel ...23

C. Lokasi dan Waktu ...23

1. Lokasi...23

2. Waktu...23

D. Pertimbangan Etik...23

E. Instrumen Penelitian...24

1. Kuesioner Penelitian...24

(8)

F. Teknik Pengumpulan Data ...25

D. Analisa Data ...26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ...28

B. Pembahasan ...31

1. Interpretasi dan diskusi hasil...32

2. Keterbatasan penelitian...34

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan...34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...36

B. Saran ...37

(9)

DAFTAR TABEL

Defenisi operasional ...21 Tabel 5.1. Distribusi responden berdasarkan data demografi dari

pengaruh penyuluhan terhadap pengertahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw.003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan

Baru Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008...29 Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kepada ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw. 003 lingkungan XIV

Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008...30 Tabel 5.3. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan sebelum

dan sesudah diberikan intervensi (penyuluhan) pada ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw 003 lingkungan

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 2 : Kuesioner penelitian

Lampiran 3 : Prosedur pemberian penyuluhan

Lampiran 4 : Leaf let kontrasepsi mantap

(12)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Nama : Davina Yunita Saragih NIM : 085102016

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Mantap pada Wanita di rw.003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru

Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008 Abstrak

i + 40 halaman + 4 tabel + 2 skema + 12 lampiran

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta wanita yang memilih kontrasepsi mantap wanita sebagai metode kontrasepsi mereka. Lebih dari 25% warga Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, Thailand dan Sri Lanka yang berusia subur mengandalkan kontrasepsi mantap wanita. Di negara yang sedang berkembang, angka kontrasepsi mantap wanita wanita sebesar 20% Dan kini wanita telah siap untuk melakukan kontrasepsi mantap, dengan jumlah anak yang telah tercapai. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan wanita usia subur (20-35 tahun) yang sudah menikah tentang kontrasepsi mantap wanita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan (intervensi). Desain pada penelitian ini adalah Quasy eksperiment yang bersifat one group pra test post test untuk membandingkan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 49 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan simple random samplingi. Penelitian ini dilakukan di RW. 003 lingkungan XIV kelurahan kenangan baru kecamatan percut sei tuan. Dari hasil uji t dependent didapatkan pengetahuan sebelum intervensi rata-rata 8,53 dengan standar deviasi 3,836, dengan nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 15. Pengetahuan setelah intervensi dengan nilai rata-rata 16,33 dengan standar deviasi 2,478, dengan nilai terendah 11 dan nilai tertinggi 20. Perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi adalah -7,796 dengan standar deviasi 3,433. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari frekuensi pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan dan sesudah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan juga dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Daftar Pustaka : 29 (2000-2008)

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana tanpa alat, seperti senggama terputus, kemudian alat sederhana seperti kondom, mangkok vagina, spermisida dan cara yang lebih terpercaya seperti pil KB, suntikan, dan akhirnya cara yang sangat mantap yakni kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan vasektomi. (Siswosudarmo. 2001.hlm.2).

Kontrasepsi mengacu pada pencegahan kehamilan temporer yang dicapai lewat penggunaan kontrasepsi spesifik, atau metode pengendalian kehamilan. Keluarga berencana memiliki konotasi yang paling luas. Pada istilah ini terkandung pertimbangan tambahan terhadap faktor fisik, sosial, psikologis, ekonomi dan keagamaan yang mengatur sikap keluarga sekaligus mempengaruhi keputusan keluarga dalam menetapkan ukuran keluarga, jarak antaranak, dan pemilihan serta pengguna metode pengendalian kehamilan (Varney. 2006.hlm.414).

Pada dasarnya, cara kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma). Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur (ovulasi), kedua adalah menahan masuknya sperma ke dalam saluran kemih wanita

(14)

Ditinjau dari pertumbuhan penduduk, kontrasepsi mantap atau sterilisasi sangat murah untuk jangka panjang dibandingkan dengan metode lainnya. Apalagi kini wanita telah siap untuk melakukan kontrasepsi mantap pada usia 30 tahun, dengan jumlah anak telah tercapai. Tindakan kontrasepsi mantap pernah mengalami perdebatan yang serius, dengan pertanyaan apakah wanita berhak malakukan dengan tujuan menghentikan fungsi prokreasinya sekitar permulaan kontrasepsi mantap dilaksanakan.

Dari sudut pandang medis, kontrasepsi mantap dapat dilakukan kapan saja dan sering dilakukan saat seksio sesarea. Sebagian orang cenderung melakukan kontrasepsi mantap pada masa nifas dini. Hal ini memiliki beberapa kekurangan dan sebagian dokter lebih senang menunggu 12 sampai 24 jam. (Cunningham,et al. 2005.hlm.1741-1742).

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta wanita yang memilih kontrasepsi mantap sebagai metode kontrasepsi mereka. Di Inggris, hampir 30% pasangan, dan hampir 50% dari mereka berusia lebih dari 40 tahun, menggunakan kontrasepsi mantap wanita. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) di Inggris dalam pedoman terbaru mereka berlandaskan

bukti, merekomendasikan laparoskopi, sebagai prosedur pilihan, apabila memungkinkan sebagai prosedur bedah tanpa rawat inap (Glasier. 2005.hlm.191).

(15)

tersebut yang berusia subur mengandalkan kontrasepsi mantap wanita sebegai metode kontrasepsi. Di negara yang sedang berkembang, angka kontrasepsi mantap wanita sebesar 20% (Glasier. 2005.hlm.4 ).

Survey Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) tahun 2007, menunjukkan tingkat pemakai alat kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Indonesia meningkat dari 57% pada tahun 1997 kini telah mencapai 61,4% dimana pola pemakaian kontrasepsi terbesar adalah suntik sebesar 31,6%, pil sebesar 13,2%, IUD sebesar 4,8%, implant sebesar 2,8%, kondom sebesar 1,3%, kontap wanita sebesar 3,1%, kontap pria sebesar 1,5%, senggama terputus sebesar 2,2%, dan metode lainnya 0,4% (Antariksa, 2008, Kontrasepsi bijak wujudkan keluarga

bahagia, ¶ 1,

Profil Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2006, menunjukkan hasil pelayanan KB baru kumulatif menurut metode kontrasepsi mantap wanita sebanyak 2,84%. (Ahmad, 2006, ¶ 10, http://www.dinkes.co.id, diperoleh tanggal 20 September 2008).

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan menambah peserta baru keluarga berencana diperlukan komunikasi, informasi dan edukasi yang diberikan kepada masyarakat. Di dalam pelayanan kesehatan keluarga berencana terpadu, termasuk juga pelayanan penyuluhan keluarga berencana (Hartanto.2004.hlm27-34).

Melalui hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan penulis di Kelurahan Kenangan Baru pada tanggal 24 September 2008, sebanyak 712 orang yang telah melakukan kontrasepsi mantap dari 54 RW yang ada di Kelurahan Kenangan Baru. Di RW 003 lingkungan XIV belum ada yang melakukan kontrasepsi mantap pada wanita usia subur (20-35 tahun) yang sudah menikah.

(16)

kontrasepsi mantap pada wanita di rw. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.

B. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan permasalah sebagai berikut: ”bagaimana pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2008.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik wanita usia subur (20-35 tahun) yang sudah menikah tentang pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita yang meliputi usia, jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Mengidentifikasi pengetahuan wanita usia subur (20-35 tahun) yang

sudah menikah tentang kontrasepsi mantap pada wanita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

c. Membandingkan pengetahuan wanita usia subur (20-35 tahun) yang

(17)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pelayanan kebidanan

Sebagai sumber informasi bagi pelayanan kebidanan dalam praktek memberikan asuhan kebidanan di masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat. 3. Institusi Pendidikan

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluhan 1. Pengertian

Penyuluhan berarti proses, cara, memberikan penerangan serta perbuatan menyuluh. (Dep.Pendidikan. 2005)

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan identik dengan pendidikan kesehatan karena keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku (Effendy.2003.232).

2. Tujuan

Tujuan penyuluhan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, selain itu berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan. (Effendy.2003.hlm 233) 3. Ruang lingkup

(19)

disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat dalam bahasa kesehariannya,materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi penyuluhan menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman, sehingga materi yang akan disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh sasaran. c). Metoda yang dipakai dalam penyuluhan kesehatan hendaknya dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberikan penyuluhan terhadap sasaran, sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami, diantaranya metoda curah pendapat, diskusi, demonstrasi, simulasi, dan ceramah (Effendy.2003.hlm236).

B. Pengetahuan 4. Pengertian

Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Jadi pengetahuan merupakan tak lain dari hasil tahu. Ada dua macam pengetahuan, yaitu : a). Pengetahuan khusus yaitu mengenai yang satu saja. b). Pengetahuan umum yaitu yang berlaku bagi seluruh macam dan masing-masing macamnya.

Baik pengetahuan umum, maupun pengetahuan khusus, keduanya menjadi milik manusia berlandaskan pengalamannya sendiri ataupun pengelaman orang lain (Poedjawijatna. 2004.hlm.14-15).

(20)

C. Program KB

1. Pengertian program KB

Menurut WHO (World Health Organisation/ Expert Committee 1970 ) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. (Hartanto. 2004.hlm.26-27).

Di dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di perlukan juga komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru, membina kelestarian peserta KB, meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.

Menurut media yang digunakan, kegiatan KIE dapat diperinci sebagai berikut yaitu radio, televisi, mobil unit penerangan, penerbitan/ publikasi, pers/ surat kabar, film, kegiatan promosi, dan Pameran (Hartanto. 2004.hlm.27-28).

2. Pelayanan kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen (Winkjosastro. 2002.hlm.905).

(21)

D. Kontrasepsi Mantap wanita 1. Sejarah

Metode ini pertama kali dilontarkan oleh Hipokrates, tetapi metode ini tidak digambarkan dengan sempurna sampai pada tahun 1834 oleh Von Blundell. Pada tahun 1944, Dr. Dekker dan Cherry melaporkan hasil akhir prosedur kuldoskopi mereka yang berhasil, yang termasuk mencapai tuba falopii melalui vagina, bukan melalui abdomen. Tidak sampai tahun 1961, sterilisasi laparoskopik di gambarkan pertama kali oleh Uchida (Everett. 2007.hlm.252).

2. Pengertian

(22)

3. Keuntungan dan kerugian a. Keuntungan

Keuntungan kontrasepsi mantap wanita yaitu permanen, efektif, tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding), tidak bergantung pada faktor sanggama, baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius, pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi lokal, tidak ada efek samping dalam jangka panjang, tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium). (Saifuddin. 2003. MK-79).

b. Kerugian

Kerugian kontrasepsi mantap wanita yaitu: melibatkan prosedur pembedahan dan anastesi, dan tidak mudah kembali subur (Everett. 2007.hlm253).

4. Indikasi dan kontraindikasi a. Indikasi

Dengan sifatnya yang permanen, sterilisasi hanya cocok untuk pasangan yang tidak menginginkan anak lagi. Secara lebih luas, indikasi sterilisasi dapat dibagi empat macam, yaitu:

1. Indikasi medis

Yang termasuk dalam indikasi medis adalah penyakit yang berat kronik seperti jantung (terutama derajat tiga dan empat), ginjal, paru dan penyakit kronik lainnya. Tetapi tidak semua penyakit tersebut merupakan indikasi, hanya yang membahayakan keselamatan ibu kalau ia mengandung merupakan indikasi untuk sterilisasi.

2. Indikasi obstetris

(23)

ke dalam indikasi obstertris antara lain adalah multiparitas (banyak anak), apalagi dengan usia yang relatif lanjut (misal yang disebut grandemultigravida, yakni paritas lima atau lebih dengan umur 35 tahun atau lebih), seksio sesarea dua kali atau lebih dan lain-lain.

3. Indikasi genetik

Indikasi genetik adalah penyakit heriditer yang membahayakan kesehatan dan keselamatan anak, seperti Huntington’s chorea, Tay Sachs disease, hemophilia, Marfan’s syndrome, Wilson’s disease dan lain-lain.

4. Indikasi kontrasepsi

Indikasi kontrasepsi adalah indikasi yang murni ingin menghentikan (mengakhiri) kesuburan, artinya pasangan tersebut tidak menginginkan anak lagimeskipun tidak terdapat keadaan lain yang membahayakan keselamatan ibu seandainya ia hamil kembali.

5. Indikasi ekonomis

Indikasi ekonomis artinya pasangan suami istri menginginkan sterilisasi karena merasa beban ekonomi keluarga menjadi terlalu berat dengan bertambahnya anak dalam keluarga tersebut (Siswosudarmo. 2001.hlm.52-53).

b. Kontraindikasi

Kontraindikasi kontrasepsi mantap pada wanita adalah masalah hubungan, ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu pasangan, penyakit psikiatrik, dan keadaan sakit atau disabilitas yang dapat meningkatkan resiko pada saat operasi (Everett. 2007.hlm.253).

5. Efeksamping dan komplikasi kontrasepsi mantap

(24)

minora dan mayor. Komplikasi minor antara lain adalah rasa sakit pada tempat irisan, demam, perdarahan ringan, dan infeksi luka. Komplikasi mayor adalah perdarahan banyak yang membutuhkan operasi yang lebih jauh atau transfusi, perlukaan usus atau kandung kencing, infeksi panggul berat, sepsis dan kematian (Siswosudarmo. 2001.hlm.67-68).

6. Syarat-syarat kontrasepsi mantap pada wanita

Kontrasepsi mantap pada wanita yang makin lama makin diterima masyarakat, memerlukan syarat karena sifatnya yang permanen atau sulit untuk dilakukan rekanalisasi. Atas dasar tersebut harus dipertimbangkan untuk melaksanakan sterilisasi dengan cermat sehingga tidak menyesal di kemudian hari. a. Pertimbangan tersebut, di antaranya:

1. Anamnesis

1) Anamnesis umum meliputi: umur, paritas, dan jumlah anak hidup, apakah

pernah mengalami tindakan operasi, apakah pernah infeksi di daerah panggul atau penyakit radang panggul (PRP).

2) Anastesi psikiatris meliputi: kematangan jiwa emosinya, apakah terdapat

gangguan psikiatris, apakah sudah mantap ingin mendapatkan sterilisasi, dan berikan kesempatan berfikir sebelum menandatangani informed consent.

3) Dukungan dana dan moril keluarga meliputi: apakah mendapatkan

dorongan moril keluarga, berapa tahun telah melangsungkan perkawinan, apakah di dalam keluarga tidak terjadi masalah, dan berikan kesempatan untuk berunding dalam lingkungan keluarga.

4) Pengetahuan tentang kontrasepsi mantap wanita meliputi: memberikan

(25)

melakukan operasi kontrasepsi mantap atau masih ada keinginan untuk rekanalisasi, dan tunjukkan kemungkinan komplikasi dini atau di masa yang akan datang.

2. Pemeriksaan fisik – umum, khusus dan pemeriksaan penunjang laboratorium.

3. Kesimpulan – memenuhi syarat sterilisasi atau dianjurkan memilih metode

lainnya. (Manuaba. 2004.hlm.300).

Untuk kontrasepsi mantap juga memiliki syarat-syarat khusus yaitu 1). Sukarela atas dasar permintaan, yang dicantumkan dengan menandatangani informed consent, 2). Stabilitas mental dapat dipertanggungjawabkan, terbukti dengan

keharmonisan dalam keluarga, 3). Memenuhi ”formula 100”, artinya perkalian antara jumlah anak dengan usia orang tua sama atau melebihi 100 (Manuaba. 2004.hlm.301).

b. Saat dilakukannya tindakan kontrasepsi mantap wanita

Kontrasepsi mantap pada wanita atau sterilisasi dapat dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan, atau masa interval. Sesudah suatu keguguran kontrasepsi mantap pada wanita dapat langsung dilakukan.

(26)

Persiapan pre-operatif untuk kontrasepsi mantap pada wanita, meliputi: a). Informed consent, b). Riwayat medis/ kesehatan yang meliputi: penyakit-penyakit pelvis, adhesi/ perlekatan, pernah mengalami operasi abdominal/ operasi pelvis, riwayat

diabetes melitus, penyakit paru-paru: Asthma, bronchitis, emphysema, dan obesitas.

c). Pernah mengalami problem dengan anastesi. d). Penyakit-penyakit perdarahan.

e).Alergi.

c. Pemeriksaan fisik.

Harus meliputi kondisi-kondisi yang mungkin mempengaruhi keputusan pelaksanaan operasi atau anastesi, serta pemeriksaan kandungan untuk menemukan kelainan-kelainan seperti leiomymata dan lain-lain.

d. Pemeriksaan laboraturium meliputi: pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan

urine, dan Pap Smear (Hartanto. 2004.hlm.244). 7. Keefektifan dan kegagalan kontrasepsi mantap

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah bentuk metode kontrasepsi yang sangat efektif dengan angka kegagalan 1-5 per 1000 kasus, yang berarti efektifitasnya 99,4%-99,8% per 100 wanita per tahun (Everett. 2007.hlm.252).

8. Cara mencapai tuba falopii

Dikemukakan beberapa teknik untuk mencapai tuba agar dapat ditutup dengan tujuan terhentinya fungsi prokreasi sebagai berikut:

a. Transabdominal

(27)

1) Minilaparotomi.

Minilaparotomi memanfaatkan insisi suprapubis kecil (3-5 cm) menghindari intrumen-instrumen canggih dan dapat dilakukan hampir sama cepatnya dengan sterilisasi laparoskopi. Uterus dimanipulasi dari vagina agar tuba falopii mendekati insisi. Tuba dikeluarkan melalui insisi dan dilakukan pemasangan penjepit atau cincin. Cara lain, tuba dapat diligasi dengan menggunakan berbagai metode, yang sebagian besar melibatkan eksisi sebagian kecil tuba.

Minilaparotomi dapat dilakukan sebagai prosedur bedah tanpa rawat inap tetapi banyak ahli bedah menganjurkan agar pasien menginap semalam di rumah sakit.

2) Laparoskopi

(28)

b. Transvaginal

1). Kolposkopi vaginal sterilisasi dikembangkan di dunia oleh Sonnawala (India) dengan spekulom berbentuk ”S” dan Manuaba (Indonesia) dengan rektoskopi sebagai alat utama untuk mencari dan melihat tuba falopii. 2). Koldoskopi – alat laparoskopi khusus untuk sterilisasi vaginal melalui kavum Douglas. Vaginal sterilisasi ini sudah banyak tidak dilakukan lagi karena pertimbangan infeksi dan keberhasilannya yang kecil. 3).Transuterina – mempergunakan histereskopi sebagai petunjuk untuk mencari dan mengenal osteum tubae internum (Manuaba. 2004.hlm.300).

9. Perkembangan teknik penutupan tuba falopii

Sejarah perkembangan untuk menutup tuba falopii agar fungsi prokreasinya dapat dihentikan, antara lain: Teknik Madlener (1919), teknik Irving (1925), teknik Pomeroy (1930), teknik Parkland (1960), teknik Uchida (1960), teknik Koroener (1960), teknik toon ring (1970), teknik Koagulasi (1970), Teknik Hulka Clip (1973), teknik NTTOT (1985), dan vasektomi tuba (Manuaba) (1995).

Vasektomi tuba (Ma) tahun 1995 merupakan pengembangan teknik sebelumnya yang dinamakan ”nontraumatic tubal occlution tecnique (NTTOT)” yang diasampaikan pada SAC (society for advancement contraception) di Prancis pada tahun 1985 (Manuaba. 2004. 301).

Untuk lebih memahami berbagai teknik penutupan tuba, dijabarkan sebagai berikut:

1. Teknik kurnuektomi

(29)

interestitial ikut diambil, dengan demikian, fungsi prokreasinya tidak mungkin berlangsung, selanjutnya, luka insisi dijahit kembali.

2. Teknik Madlener

Teknik ini dikemukakan pada taun 1919, caranya: buat loop tuba sekitar 3 cm, tuba di krus beberapa kali sehingga kanalisnya mengalami kerusakan, ikat dengan benang sutra/ silk yang tidak diserap, dan selanjutnya tuba tidak dipotong dan tuba yang krus (dilunakkan) sehingga dapat ditanamkan di mesosalping.

3. Teknik Irving

Teknik ini dikemukakan pada tahun 1924, caranya: tuba dipotong 2 cm sekitar istimus, bagian proksimal ditanamkan pada uterus, dengan membuat lubang sehingga aspek penutupan fungsi prokresinya terjamin, bagian distal juga ditanamkan pada mesosalping, perdarahan dirawat, dan selanjutnya, dinding abdomen ditutup.

4. Teknik Pomeroy

Teknik ini dikemukakan pada tahun 1930. teknik ini dianggap ”golden standard” dan sampai saat ini karena mudah dilakukan serta angka kegagalannya

kecil, caranya: buat loop tuba sekitar 3 cm, ikat dengan catgut plain/ lainnya, potong diatas jahitan dan biarkan, dan dinding abdominal ditutup berlapis.

5. Teknik Parkland

(30)

6. Teknik Uchida

Teknik Uchida ditemukan pada tahun 1960. Dikembangkan di Jepang, caranya: buat edema artifisial dengan saline + epinefrin sehingga tuba tampak putih, tuba yang asli dikeluarkan, dipotong dan diikat de dua tempat, bagian proksimal ditanamkan dibawah mesosalping, sedangkan bagian distal di biarkan ke arah peritoneum, dan mesosalping dijahit kembali dan perdarahan dirawat.

7. Teknik kroener (1960).

Teknik ini memotong fibriae sehingga kemampuan untuk ovum pick up tidak ada. Ujung ligamentum infudibulopelvikum dijahit sehingga tidak terjadi perdarahan. Perdarahan yang terjadi di rawat.

8. Teknik Yoon ring (1970)

Teknik ini dikembangkan oleh In Bae Yoon dan Coy Lay (1970) di Amerika Serikat, yang merupakan pita silastik, dengan diameter ± 1 mm dan untuk menjepit loop tuba. Teknik ini banyak digunakan pada tahun 1970-1980.

a). Dapat dilakukan dengan laparoskopi atau laparotomi dengan aplikatornya. Alat ini dapat menarik sekitar 3 cm, tuba yang akan mengalami ishemia dan akhirnya silastik ban dapat di pasang. b). Selanjutnya, loop akan putus bila silastik tertanam di mesosalping.

9. Teknik koagulasi

Dikembangkan sekitar tahun 1970, dengan mempergunakan laparoskopi. Untuk melakukan koagulasi, dapat mempergunakan unipolar atau bipolar .

(31)

Perbedaan unipolar, dengan alat khusus dapat diambil sebagian tubanya/ terpotong, dan bila bipolar hanya menghancurkan tuba menjadi jaringan yang tidak berfungsi lagi. Akhirnya, sistem koagulasi dapat menimbulkan fistula tuba sebagai tempat masuknya spermatozoa ke dalam kavum peritonii. Dengan demikian, ada kemungkinan dapat menimbulkan kehamilan ektopik.

10. Teknik Ulka klip, caranya:

Istimus dipegang dengan dua babkok. Diantara kedua babkok dipasang ulka klip dengan laparotomi. Pemasangan ulka klip dapat juga dilakukan dengan laparoskopi. Akhirnya ulka klip akan ditutup oleh jaringan mesosalping. Ditemukan juga beberapa perlengkapan dari teknik sterilisasi dengan menggunakan laparoskopi. 11. Vasektomi tuba Manuaba

Pengambangan dari nontraumatic tubal occlution tecnique (NTTOT) yang mengeluarkan tuba dengan mempergunakan ”pean” sering menyebabkan tuba trauma-putus sehingga diganti dengan pengambilan tuba memakai ”fixing clamp alat vasektomi”.

(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita, sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel dependen

Skema.1. kerangka konsep

B. Hipotesa

Ada pengaruh pemberian penyuluhan dalam peningkatan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

Pengaruh Penyuluhan Karakteristik ibu:

- Umur

- Pendidikan

- Pekerjaan

- Jumlah anak

(33)

C. Defenisi operasional

N o

Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1 Independen: Penyuluhan

Kegiatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan

- - - -

2 Dependen : Pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita

Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu mengenai kontrasepsi mantap pada wanita meliputi; pengertian, keuntungan, indikasi dan kontraindikasi

Kuesioner Wawancara - Rasio

3 Umur Batas usia responden

yang dihitung sejak seorang ibu lahir sampai saat ini

Kuesioner Wawancara 1= 20-24 tahun

2= 25-29 tahun 3= 30-34 tahun

Interval

4 Pendidikan Jenjang pendidikan

formal ibu yang terakhir dan memiliki ijazah

Kuesioner Wawancara 1 = SD 2 = SMP 3 = SMA 4= Diploma 5 = Sarjana

Ordinal

5 Pekerjaan Sesuatu yang dilakukan

responden sebagai sumber mata pencaharian.

Kuesioner Wawancara 1 = Bekerja

2= Tidak bekerja

Nominal

6 Jumlah anak Banyaknya jumlah anak yang dilahirkan ibu dalam satu keluarga.

Kuesioner Wawancara 1 = 1 anak

2 = 2 anak 3 = > 3 anak

(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan desain penelitian Quasy eksperimen yang bersifat one group pretest-postest untuk mengidentifikasi pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita. Desain ini menggunakan satu kelompok saja yaitu kelompok intervensi. Kelompok tersebut akan diberikan pretest, lalu kelompok tersebut diberikan penyuluhan tentang kontrasepsi mantap pada wanita Postest diberikan kepada kelompok berselang dua minggu dari pemberian penyuluhan. Desain ini digambarkan:

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

Skema.2. Desain penelitian

Keterangan :

01 : Pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan mengenai kontrasepsi

mantap

X : Intervensi (Penyuluhan mengenai kontrasepsi mantap)

02 : Pengetahuan ibu sesudah dilakukan penyuluhan mengenai kontrasepsi

mantap B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(35)

penduduk di RW.003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru yang diperoleh pada bulan Desember 2008 .

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau yang mewakili dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006.hlm.117). Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling dengan pengambilan sampel secara acak sederhana. Dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo. 2001.hlm.85).

Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,05)

Adapun kriteria sampel yang saya pilih untuk menjadi responden yaitu:

c. Bersedia menjadi responden dan bersedia menandatangani lembar

persetujuan responden.

d. Semua wanita usia subur (20-35 tahun) yang sudah menikah dan merupakan

penduduk di RW. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru. n = 57

1 + 57(0,052) n = 57

1 + 57(0,0025) n = 57

1 + 0,142 n = 57 1,142

n = N 1 + N(d2)

(36)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah di RW. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru. Adapun pertimbangan penentuan lokasi ini adalah di RW. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru belum pernah di lakukan penelitian yang sejenis yaitu pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

2. Waktu

Penelitian ini di lakukan mulai dari bulan Desember 2008 sampai Februari 2009 D. Pertimbangan Etik

(37)

E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner penelitian

Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada. Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu: bagian pertama adalah data demografi, sedangkan bagian kedua adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

Kuesioner data pengetahuan mempergunakan pertanyaan pilihan berganda dengan interpretasi penilaian, apabila jawaban benar nilainya 1 dan jika jawaban salah nilai 0. Dengan jumlah pertanyaan 20 soal, sehingga hilai tertinggi adalah 20 dan nilai terendah adalah 0 (Hidayat. 2007).

2. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum menggunakan instrumen penelitian, maka perlu dilakukan uji coba terhadap instrumen penelitian dengan cara content validity yaitu dengan cara memberikan kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam kebidanan yaitu dokter spesialis obstetry dan ginekologi. Uji validitas ini bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan terandal. Pada content validity yang pertama, ada perbaikan pada soal 4, 5, 8, 15, 17,dan 20. Setelah dilakukan perbaikan dan dilakukan content validity kedua instrumen dinyatakan valid dengan skor total 0,825.

Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat di andalkan. Uji reliabilitas dengan menggunakan komputerisasi. Hasil analisa yang didapatkan bahwa r hitung > r

tabel. Hal ini menyatakan bahwa kuesioner reliabilitas dapat dilihat pada lampir. F. Prosedur Pengumpulan Data

(38)

kontrasepsi mantap pada wanita. Setelah diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner, dan menandatangani lembar persetujuan responden, kuesioner diisi langsung oleh responden saat itu juga dan setelah kuesioner selesai diisi kemudian di kumpulkan kembali.

Pada minggu ketiga, peneliti memberikan penyuluhan tentang kontrasepsi mantap pada wanita. Dua minggu berikutnya, peneliti membagikan kuesioner yang sama kepada responden untuk mengidentifikasi pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

G. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan bantuan program komputerisasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, yakni melihat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya.

2) Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap. Dalam menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji t-dependen yakni membandingkan data sebelum dan sesudah dilakukan

penyuluhan, dan diperoleh mean perbedaan pretest dan postest. Taraf signifikasi 95% (α = 0,05). Dan data akan disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan

(39)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian melalui pengumpulan data tentang pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di RW.003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan melalui pengumpulan data mulai tanggal 24 Desember 2008 sampai dengan 17 Februari 2009.

1. Karakteristik responden

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat dari masing-masing data ibu tentang pengetahuan tentang kontrasepsi mantap diperoleh bahwa sebagian besar responden berusia 30-34 tahun sebanyak 19 orang (38,77 %). Berdasarkan pendidikan kebanyakan responden pada pendidikan SMA sebanyak 29 orang (57,1 %). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 28 orang (57,14 %). Berdasarkan jumlah anak paling banyak responden memiliki 2 anak sebanyak 20 orang (40,81 %).

(40)
[image:40.595.125.529.125.380.2]

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan data demografi berdasarkan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia : - 20-24 tahun - 25-29 tahun - 30-34 tahun

13 17 19 26,53 34,69 38,77 Pendidikan :

- SD

- SMP

- SMA

- Diploma

- Sarjana

1 5 29 9 5 2,04 10,2 59,1 18,3 10,2 Pekerjaan :

- Bekerja

- Tidak bekerja

21 28

42,85 57,14 Jumlah anak :

- 1 anak - 2 anak - > 3 anak

(41)
[image:41.595.116.504.118.205.2]

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kepada ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita

Penyuluhan Mean Median Std. Deviasi Min-Maks

Pengetahuan sebelum 8,53 8,00 3,836 3 – 15

Pengetahuan sesudah 16,33 17,00 2,478 11 – 20

2. Analisis pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi

mantap pada wanita.

(42)
[image:42.595.119.533.154.226.2]

Tabel 5.3 Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan

intervensi (penyuluhan) pada ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

Variabel Mean Standar deviasi P.value

Pengetahuan sebelum

intervensi -7,796 3,434 0,000

Pengetahuan sesudah intervensi

B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian, pembahasan yang dilakukan untuk menjawab tujuan khusus penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di rw 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.

A. Interpretasi dan diskusi hasil

1. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita.

Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan nilai p = 0,000 atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan dari pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontasepsi mantap pada wanita.

(43)

mantap pada wanita, indikasi, kontraindikasi dan efeksamping dari kontrasepsi mantap pada wanita. (Hanafi, 2004).

Menurut Effendy, (2003), menyatakan bahwa dari pengertian penyuluhan kesehatan berorientasi kepada perubahan perilaku dan pengetahuan. Sehingga sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan. Sehingga diharapkan setelah adanya pemberian informasi maka akan terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melaksanakan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Hasil yang diharapkan dalam penyuluhan kesehatan masyarakat adalah terjadinya perubahan perilaku dan pengetahuan dari individu, keluarga dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

B. Implikasi untuk asuhan kebidanan / pendidikan kebidanan 1. Pada pelayanan kebidanan

(44)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontap wanita di RW. 003 Lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berusia 30-34 tahun sebanyak 38,77 %. Berdasarkan paritas mayoritas responden mempunyai 2 anak sebanyak 40,81%. Berdasarkan pendidikan paling banyak responden berpendidikan SMA sebanyak 59,1%. Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 57,14 %.

2. rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan adalah 8,53,

median 8,00, dengan standard deviasi 3,836, pengetahuan responden terendah 3 dan tertinggi 15, sedangkan rata-rata pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan adalah 16,33, median 17,00, dengan standard deviasi 2,478, pengetahuan responden terendah 11 dan tertinggi 20.

(45)

B. Saran

1. Bagi pelayanan kebidanan

Agar dapat mengaplikasikan hasil dari penelitian ini dalam melakukan pelayanan kebidanan dan menggunakan penyuluhan sebagai intervensi dalam memberikan asuhan kebidanan.

2. Bagi masyarakat

Diharapakan kepada masyarakat yang telah menerima penyuluhan dai penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kontraspsi mantap. 3. Institusi Pendidikan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, (2006), Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: diperoleh tanggal 20 September 2008).

Antariksa, 2008, Kontrasepsi bijak wujudkan keluarga bahagia. Surabaya:

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Cunningham, F.G.,...et al. (2005). Obstetri Williams. Huriawati Hertanto (editor).Ed. ke-21. Jakarta: EGC.

Departemen Pendidikan nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Effendy,N. (2003). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Ed. ke-2. Jakarta: EGC

Everett, S. (2007). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual reproduktif. Ed. ke-2. Jakarta: EGC.

Glasier, A. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Ed. ke-4. Jakarta: EGC.

Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

(47)

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed. ke-1, Jakarta: Salemba Medika.

Indarti, J. (2004). Panduan Kesehatan wanita. Jakarta: Puspa Swara.

JNPKKR, BKKBN, Depkes, dan JHPIGO. (2003). Buku Panduan Praktis pelayanan kontrasepsi. Saifuddin Abdul Bari (editor) Jakarta: YBP-SP.

Manuaba, I.B.G. (2004). Dasar-dasar operasi ginekologi. Jakarta: EGC.

Mardia. (2006). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang prosedur operasi terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di ruang rindu B2 RSUP Haji

Adam Malik Medan. Medan. PSIK USU.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. _____________ (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pilliteri, A. (2002). Buku Saku perawatan Kesehatan ibu dan anak. Jakarta: EGC. Poedjawijatna, I.R. (2004). Tahu dan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rabe, T. (2002). Buku saku ilmu kebidanan. Jakarta: Hipokrates.

Siswosudarmo, HR., Anwar, & HM. Emilia, O., (2001). Teknologi Kontrasepsi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Speroff, L, & Philip Darney. (2005). Pedoman Klinis Kontrasepsi. Ed. ke-2. Jakarta: EGC.

Varney, H. (2007). Buku ajar Asuhan Kebidanan. Ed. ke-4. Jakarta: EGC. Winkjosastro, H. (2004). Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.

(48)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini merasa tidak keberatan untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa program studi D-IV bidan pendidik fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara atas nama Davina Yunita Saragih dengan judul : “ Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tantang metode kontrasepsi mantap pada wanita di RW. 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.”

Dimana sebelumnya telah diberi penjelasan tentang manfaat dan tujuan penelitian serta jaminan tidak akan ada pengaruh negatif pada diri saya selama dan setelah proses penelitian. Peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas saya dan data-data yang didapat dari saya hanya digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Dan saya telah mengerti dan mengijinkan peneliti menjadikan saya sebagai responden dalam pentlitiannya.

Demikianlah persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, November 2008 Responden

(49)

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita di RW 003 lingkungan XIV Kelurahan Kenangan Baru

Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008

No responden : A. Data Responden

Umur :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Jumlah anak :

Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar. B. Pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita

1. Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?

a. Menentukan jumlah anak dalam keluarga dan mengontrol waktu saat

kelahiran dalam hubungan umur suami istri.

b. Memperoleh anak yang banyak

c. Keluarga besar, keluarga sejahtera. 2. Metode kontrasepsi adalah...

a. Upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat bersifat

sementara dan dapat pula bersifat permanen.

b. Upaya atau program untuk tidak mempunyai anak.

c. Upaya untuk menggugurkan kandungan.

3. Tujuan dilakukannya informasi dan pendidikan dalam memberikan pelayanan

KB?

a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan meningkatkan akseptor KB.

(50)

c. Meniadakan program KB.

4. Tujuan pelayanan kontrasepsi adalah... a. Menaikkan angka kelahiran.

b. Menaikkan angka kematian ibu dan anak.

c. Menjarangkan waktu kehamilan.

5. Kontrasepsi mantap pada wanita adalah...

a. Upaya untuk menghentikan kehamilan.

b. Satu-satunya metode kontrasepsi wanita yang menggunakan pil KB. c. Satu-satunya metode kotrasepsi wanita yang permanen.

6. Kontrasepsi mantap merupakan...

a. Kontrasepsi yang permanen dan efektif.

b. Kontrasepsi yang tidek permanen dan tidak efektif.

c. Kontrasepsi yang sangat merugikan keluarga dan diri sendiri. 7. Kontrasepsi mantap dapat dilakukan pada saat?

a. Saat kehamilan.

b. Yang belum punya anak.

c. Pasca keguguran, pasca persalinan, atau masa interval.

8. Karena sifat dari kontrasepsi mantap ini permanen, kontrasepsi ini hanya cocok untuk pasangan?

a. Yang sukarela atas dasar permintaan. b. Yang masih menginginkan anak lagi.

c. Yang belum punya anak.

9. Efeksamping dilakukannya tindakan operasi pada kontrasepsi mantap adalah? a. Rasa sakit pada tempat irisan

(51)

c. Masuk angin

10. Karena bersifat sukarela, sebelum proses operasi kontrasepsi mantap dilakukan... a. Menandatangani lembar persetujuan (Informed consent)

b. Tidak menandatangani lembar persetujuan (Informed consent) c. Tidak melakukan apa-apa.

11. Proses kontrasepsi mantap biasanya dilakukan melalui pelayanan? a. Suntikan.

b. Pembedahan.

c. Minum pil KB

12. Darimana ibu mendapatkan informasi yang akurat mengenai kontrasepsi mantap pada wanita?

a. Petugas kesehatan, media cetak, media massa dan media elektronik b. Diri sendiri

c. Tetangga dan orang lain

C. Pengetahuan ibu mengenai keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap pada wanita

13. Keuntungan dari kontrasepsi mantap adalah?

a. Permanen, tidak mempengaruhi proses menyusui, dan tidak mengganggu saat

senggama.

b. Tidak permanen, mempengaruhi proses menyusui, dan mengganggu saat

senggama.

c. Tidak efektif dan tidak permanen.

14. Keuntungan lain dari kontrasepsi mantap pada wanita adalah? a. Tidak ada efeksamping dalam jangka panjang.

(52)

c. Ada perubahan dalam fungsi alat kelamin.

15. Apa yang menjadi kerugian dari kontrasepsi mantap itu?

a. Repot karena harus meminum pil KB.

b. Melibatkan prosedur pembedahan.

c. Tidak melibatkan proses pembedahan/ operasi.

D. Pengetahuan ibu mengenai indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi mantap pada wanita

16. Kontrasepsi mantap yang dapat dilakukan dengan alasan kesehatan pada wanita adalah?

a. Jantung kronik dan ginjal kronik

b. Pusing dan demam

c. Diare dan masuk angin

17. Kontrasepsi mantap yang dapat dilakukan dengan alasan kebidanan adalah? a. Ibu dengan banyak anak

b. Ibu yang belum mempunyai anak.

c. Wanita yang belum menikah.

18. Kontrasepsi mantap yang dapat dilakukan dengan alasan ekonomis adalah? a. Pasangan yang tidak menginginkan anak lagi dan karena faktor ekonomi

keluarga.

b. Pasangan yang menginginkan anak.

c. Pasangan yang belum punya anak.

19. Apakah penyakit keturunan termasuk dalam faktor untuk dilakukannya kontrasepsi mantap pada wanita?

(53)

c. Kurang tahu

20. Alasan ibu untuk tidak melakukan kontrasepsi mantap adalah? a. Ketakutan ibu pada saat operasi.

b. Pasangan setuju dengan tindakan operasi

(54)

CURICULUM VITAE

NAMA : DAVINA YUNITA SARAGIH

TEMPAT/ TANGGAL LAHIR : P. SIANTAR/ 26 JUNI 1985

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JL. PENGUIN RAYA IV NO. 205

PERUMNAS MANDALA - MEDAN Riwayat Pendidikan

No. Jenis

Pendidikan

Tempat pendidikan Tahun lulus

1. SD SD. Jendral Sudirman – Medan 1997

2. SMP SLTP N 12 – Medan 2000

3. SMU SMA N 10 – Medan 2003

4. D-III Akademi Kebidanan Pemkab

Tapanuli Utara

2007

5. D-IV Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara

2009

Riwayat pekerjaan

No. Tempat Tahun

(55)

PROTOKOL PEMBERIAN PENYULUHAN

1. Proses penyebaran kuesioner sebelum diberikan penyuluhan

Tanggal 22 Desember, peneliti mendapatkan izin melaksanakan penelitian dari Kelurahan Kenangan Baru. Tanggal 24 Desember 2008 – 7 Januari 2009. Menyebarkan kuesioner penelitian kepada 49 responden, kuesioner ada yang langsung diisi oleh responden dan ada sebahagian kuesioner yang tidak langsung diisi oleh responden.

2. Proses pengumpulan kuesioner sebelum diberikan penyuluhan.

Pada tanggal 8 Januari 2009 semua kuesioner dikumpulkan. 3. Proses Pemberian penyuluhan

Dilakukan pada minggu ketiga setelah data pertama didapatkan, yaitu pada hari minggu tanggal 18 Januari 2009 pukul 14.00 wib pada pengajian ibu-ibu yang bertempat di rumah salah satu warga di RW. 003 Lingkungan XIV dengan jumlah responden 44 orang. Sedangkan 5 orang lagi diberikan penyuluhan pada tanggal 18 Januari 2009 pukul 17.00 wib. Penyuluhan diberikan dengan cara ceramah selama ± 20 menit, tanya jawab selama ± 15 menit dan pemberian leaflet tentang kontrasepsi mantap kepada para responden.

4. Proses Penyebaran kuesioner sesudah diberikan penyuluhan

Dilakukan dua minggu sesudah pemberian penyuluhan yaitu pada tanggal 02 Februari 2009 – 16 Februari 2009. Menyebarkan kuesioner penelitian kepada 49 responden, kuesioner ada yang langsung diisi oleh responden dan ada sebahagian kuesioner yang tidak langsung diisi oleh responden.

5. Proses Pengumpulan kuesioner sesudah penyuluhan

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan data demografi                  berdasarkan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan sebelum dan sesudah                 diberikan penyuluhan kepada ibu tentang kontrasepsi mantap pada wanita
Tabel 5.3 Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah

Referensi

Dokumen terkait

Upaya-Upaya Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Pinjam-Meminjam Dengan Jaminan Fidusia Di Koperasi Simpan-Pinjam Sejahtera Bersama Kantor Cabang Pinjaman Bugisan……… ...

Berikut data peranti kohesi yang berupa konjungsi koordinatif yang ditemukan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2010 tentang Desa.. (12) Untuk pencalonan

6) Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 8 dan 7 siswa. 7) Siswa disiapkan dalam lapangan bolavoli mini masing-masing kelompok, permainan

Suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budaya dan etniknya merupakan pengertian dari.. Salah

Kontrak Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan (jika ada) Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima

On the other hand, being able to write on any project at all can polish valuable skills, and teach one the rules of the publishing

dapat menjelaskan bahwa sikap yang dimiliki santriwati berkaitan dengan praktik personal hygienen genitalia sesuai dengan penelitian di SMK N 7 Surakarta menunjukkan ada

Laporan akhir ini disusun untuk mengetahui penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagang pada PD Ratu Amal Palembang.. Data yang digunakan