• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING KELOMPOK SISWA KELAS X1 MAN PEMATANG BANDAR KECAMATAN UJUNG PADANG T.A 2015/ 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING KELOMPOK SISWA KELAS X1 MAN PEMATANG BANDAR KECAMATAN UJUNG PADANG T.A 2015/ 2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING

KELOMPOK SISWA KELAS X1 MAN PEMATANG BANDAR KECAMATAN UJUNG PADANG T.A 2015/ 2016

SKRIPSI

OLEH : ERLINA NIM. 1122151006

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING

KELOMPOK SISWA KELAS X1 MAN PEMATANG BANDAR KECAMATAN UJUNG PADANG T.A 2015/ 2016

SKRIPSI

SkripsiDiajukanUntukMemenuhiPersyaratanMemperoleh GelarSarjanaPendidikanPadaJurusan

Bimbingan Dan Konseling

OLEH : ERLINA NIM. 1122151006

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK

ERLINA. NIM. 1122151006. Pengaruh Teknik RestruturisasiKognitif Tehadap Kecemasan Menghadapi Ujian Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X1 MAN Pematang Bandar Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016”.

Permasalahan dalam penilitian ini adalah Bagaimana pengaruh teknikrestrukturisasi kognitif terhadap kecemasan menghadapi ujian melalui konseling kelompok siswa kelas X1MAN Pematang BandarKecamatanUjung Padang T.A 2015/2016.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X1 yang terdiri dari 9 orang siswa yang merupakan siswa agresif dan mempunyai kecemasan tinggi, berusia 15-16 tahun, yaitu usia matang secara hukum dan menyadari bahwa mereka mempunyai kecemasantinggi yang dilihat dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat kecemasansiswa. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan teknik restrukturisasi. Teknik analisis data menggunakan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan teknik restrukturisasi berpengaruh terhadapkecemasansiswa MAN Pematang Bandar Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016.Hal ini diketahui dari hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil Jhitung= 0, Dengan α = 0,05 dan n=9, maka

berdasarkan daftar Jtabel = 6. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung <Jtabel. Maka

hipotesis diterima berarti Ada pengaruh penggunaan teknik rerstrukturisasi kognitif terhadap kecemasan siswa melalui konseling kelompok siswa kelas X MAN Pematang Bandar Ujung Padang T.A 2015/ 2016

Kata kunci :Teknik Restrukturisasi Kognitif, Kecemasan Menghadapi Ujian, Konseling Kelompok

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala Rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Teknik Restrukturisasi

Kognitif Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Melalu Konseling Kelompok

Siswa Kelas X MAN Pematang Bandar kecamatan ujung padang T.A. 2015/2016

bisa selesai tepat pada waktunya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan dan banyak

kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat kerja keras dan bantuan dari

segala pihak terutama kepada dosen Pembimbing Skripsi ibu Dr. Nuraini, MS, yang

telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai.

Penulis menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd, Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan. Serta Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simare-mare, M.S. selaku Wakil Dekan

II Bidang Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. selaku

(9)

iii

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Ibu Dra.

Nurarjani, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Nuraini, MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu, pikiran dan tenaga serta memberi masukan-masukan yang bermanfaat

bagi skripsi ini dan juga memberi motivasi, dukungan dan semangat kepada

saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Pasteria Sembiring. M.Pd.kons, Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS dan

Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi.M.Pd.kons.. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak memberi masukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah berjasa memberikan pengetahuan

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha dan Pegawai Perpustakaan Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan

kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat dan mendukung

peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Perpustakan

Digital Library Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Utuh Samiyono M.Pd. selaku Kepala Sekolah MAN Pematang Bandar

ujung padang beserta wakilnya wakilnya, guru-guru khususnya Kordinator

BK MAN Pematang Bandar ujung padang ibu Indra Sunkariyati,S.Pd, beserta

guru mata pelajaran yang ada disekolah terutama bapak Aswani,S.E. serta

Staf Pegawai Tata Usaha MAN Pematang Bandar ujung padang yang telah

(10)

iv

9. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya

tercinta, Ayahanda Subadi dan Ibunda Suminem, yang telah merawat,

mendidik, menyayangi, memperhatikan dan memberikan dukungan penuh

baik secara material dan non material serta memberikan dukungan, doa, kasih

sayang, semangat dan motivasi yang tiada henti pada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini. Melihat senyum bahagia kalian adalah alasan saya

untuk tetap berjuang meskipun banyak rintangan yang menghadang. Untuk

Kakak dan Abang, terutama kakak tersayang Nuraini yang selalu

menyemangati setiap langkah penulis yang telah memberikan dukungan dan

semangat kepada saya saudaranya agar penyelesaian skripsi berjalan dengan

lancar dan sukses. Karena terlalu banyaknya saudara penulis hanya sebagian

yang penulis isi namanya disini.

10. Terima kasih teman-teman tersayang saya Dinda Desira Erhan Sirait, Simi A.

Sihombing, Sisca yanti, Desi Ermidayanti, Nursakinah Hasibuan,

Khairunnisa, Nurfadillah, Rizky Yusrina Siregar dan Fajaruddin Kelana

yang telah menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan juga

teman-teman satu Bimbingan Skripsi yang berjuang sama-sama.

11. Terima kasih untuk seluruh mahasiswa BK terutama BK Ekstensi stambuk

2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu bersama berbagi

suka duka selama masa perkuliahan, yang sama-sama berjuangan di akhir

masa studi ini, dan turut memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi

ini. Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini.

12. Terima kasih teman – teman PPLT SMP N 3 KISARAN 2015 untuk doa dan

(11)

v

13. Terimah kasih untuk tersayang yang selalu menemani dan mensuport penulis

dan memberi dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini.

Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata

bahasa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

(12)

ii

2.1.3 Teknik Restrukturisasi Kognitif……….. 18

a. Pengertian Teknik Restrukturisasi Kognitif………. 18

b. Tujuan Teknik Restrukturisasi Kognitif……….. 19

c. Manfaat Teknik Restrukturisasi Kognitif……… 20

d. Langkah-Langkah Teknik Restrukturisasi Kognitif……… 20

2.1.4 Pengunaan Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Menghadapi Kecemasan Siswa Saat Menghadapi Ujian………25

2.1.5 Konseling Kelompok ……….25

(13)

iii

b. Tujuan Konseling Kelompok………..27

c. Kekuatan Konseling Kelompok………..28

d. Kelemahan Konseling Kelompok………...31

e. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Konseling Kelompok…………32

f. Tahap-Tahap Konseling Kelompok……….. 34

2.2 Kerangka Konseptual……….. 39

2.3 Hipotesis……….. 40

BAB III METODE PENELITIAN ……… 41

3.1 Jenis Penelitian……… 41

3.2 Desain Penelitian ……… 41

3.3 Subjek penelitian..………... 41

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian………... 42

3.5 Teknik Pengumpulan Data……….. 43

3.6 Teknik Analisis Data………... 45

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ………47

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………..…………... 47

4.2 Jadwal Penelitian……….. 48

4.3 Persiapan Penelitian ……… 48

4.3.1 Proses Perijinan ………. 48

4.3.2 Pelaksanaan Penelitian ………...………. 48

4.4 Uji Persyaratan Analisis ………. 49

4.4.1 Uji Coba Instrument ……….. 49

4.4.2 Uji Validitas . 49 4.4.3 Uji Realibilitas ……... 50

4.5 deskripsi hasil penelitian .. 51

4.6 Uji Hipotesis 56

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rentangan Nilai Pemberian Skor Pada Jawaban Pernyataan ………...53

Tabel 3.2Kisi-Kisi Angket Kecemasan ………53

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Angket Kecemasan Menghadapi Ujian ………...60

Tabel 4.2 Hasil Pre-Test( Sebelum Diberi Teknik Restrukturisasi)………...61

Tabel 4.3 Hasil Post Test(Setelah Diberi TeknikRestrukturisasi) ………...………62

Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Pre-Test Dan Post-Test………...……..62

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Uji Coba ... 63

Lampiran 2 Tabel Sebaran Data Uji Coba Angket ... 66

Lampiran 3Validitas Angket Uji Coba ... 67

Lampiran 4 Perhitungan Realibilitas Angket ... 69

Lampiran 5 Angket ... 72

Lampiran 6 Tabel Pre-Test ... 74

Lampiran 7 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Pre-Test ... 75

Lampiran 8 Perhitungan Kategori Masalah Pre-Test ... 77

Lampiran 9 Tabel Post-Test ... 79

Lampiran 10 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Post-Test ... 80

Lampiran 11 Uji Hipotesis ... 82

Lampiran 12 Perhitungan Perubahan Tingkat Kecemasan ... 84

Lampiran 13Tabel Nilai Product Moment ... 85

Lampiran 14 Tabel Uji Wilcoxon ... 87

Lampiran 15 rencana peleksanaan layanan ... 88

Lampiran 16 Daftar hadir siswa ... 96

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut perubahan sangat pesat, serta

muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

Di bidang pendidikan sekolah-sekolah, perguruan tinggi, guru dan murid banyak sekali

mengalami perubahan banyak, baik tuntutan standar pendidikan maupun kelulusan siswa.

Apalagi tuntutan kualitas pendidikan agar anak didik sukses setelah tamat, baik bekerja

maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tugas yang berat dan harus

dilakukan adalah bagaimana mempersiapkan siswa untuk hidup dalam lingkungan yang

selalu dinamis dan penuh kompetitif dengan perubahan zaman yang luar biasa ini. Bagi siswa

(peserta didik) dengan kemiskinan ilmu pengetahuan sangat sulit untuk beradaptasi dan

memahami perputaran roda zaman. Akibat dari beratnya beban yang dipikul peserta didik

terutama menghadapi masa-masa menentukan seperti ujian semester (tes), seringkali

mengalami gangguan kejiwaan meskipun dalam kategori ringan.

Situasi yang menekan, khususnya situasi tes, cenderung menimbulkan kecemasan

pada diri siswa. Rasa cemas besar pengaruhnya pada tingkah laku siswa. Penelitian-penelitian

yang dilakukan Sarason membuktikan siswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi tidak

berprestasi sebaik siswa degan tingkat kecemasan yang rendah pada beberapa jenis tugas,

yaitu tugas-tugas dengan tantangan, kesulitan, penilaian prestasi, dan batasan waktu.

(17)

2

Kecemasan merupakan suatu yang sangat tidak menyenangkan, makan yang enak

tidak pernah dinikmati oleh orang yang selalu dilanda kecemasan. Rumah yang lapang tidak

bisa dinikmati oleh hati yang cemas. Oleh karena

itu orang yang cemas tidak bisa menikmati hidup ini, sebelum sesuatu yang membuat cemas

terselesaikan dan hilang. Begitu juga kecemasan dalam menghadapi tes atau ujian adalah rasa

cemas yang berlebihan ketika menghadapi tes atau ujian. Siswa merasa cemas ketika

menghadapi tes atau ujian adalah normal, bahkan rasa cemas dapat mendorong semangat

belajar dan dapat menjaga agar tetap termotivasi Akan tetapi, rasa cemas yang berlebihan

dapat mengganggu belajar. Siswa mungkin akan sulit belajar dan mengingat materi pelajaran

yang akan diujikan. Di samping itu, rasa cemas yang berlebihan juga akan menghambat

kinerja siswa dalam menghadapi tes atau ujian. Siswa mungkin sulit menunjukkan apa yang

telah mereka ketahui dalam tes atau ujian itu.

Lembaga pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari berbagai persoalan tersebut,

lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk membantu para siswa baik sebagai

pribadi maupun sebagai calon anggota masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan formal,

sekolah bertanggung jawab mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu (berhasil)

menyesuaikan diri di dalam masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya. Melalui kegiatan pembelajaran didalam kelas, sekolah belum cukup untuk

menyiapkan peserta didik untuk terjun kemasyarakat scara berhasil. Peserta didik hendaknya

dibantu agar apa yang mereka terima dari sekolah dapat menjadi bekal guna menjadi anggota

masyarakat yang mandiri dan mampu menghadapi masalah- masalahnya. Dalam kondisi

seperti inilah layanan bimbingan dan konseling (BK) sangat diperlukan. Pada kenyataan yang

ada tidak semua individu mampu menghadapi dan mengatasi masalahnya sendiri. Dalam

(18)

3

biasa disebut konselor. Bimbingan dan konseling (BK) adalah proses bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor).

Konseling merupakan suatu proses intervensi yang bersifat membantu individu untuk

meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.

Konseling bisa dilakukan secara individual maupun kelompok. Konseling kelompok

berorientasi pada perkembangan individu dan usaha menemukan kekuatan- kekuatan yang

berumber pada diri individu itu sendiri dalam memanfaatkan dinamika kelompok. Kegiatan

konseling kelompok merupakan hubungan antar pribadi yang menekankan pada proses

berpikir secara sadar, perasaan- perasaan, dan perilaku – perilaku anggota untuk

meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi sadar akan

kelemahan dan dan kelebihannya, mengenali keterampilan ,keahlian dan pengetahuan serta

menghargai nilai dan tindakannya sesuai dengan tugas-tugas perkembangan (Wibowo, 2005:

33-34)

Pemikiran atau fantasi merupakan salah satu faktor interen yang termasuk dalam

faktor psikologi yang mempengaruhi proses belajar. Kecemasan terjadi karena

membayangkan atau bertindak seakan-akan bahaya itu nyata, padahal kenyataannya tidak

terjadi atau belum terjadi. Ataupun juga mempersepsikan negatif tentang sesuatu, diri anda

sendiri ataupun lingkungan di luar diri anda. Tidak menutup kemungkinan adanya pemikiran

irasional yang terjadi pada siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi tes,

ketakutan untuk gagal pada saat mengerjakan soal. Ketika pemikiran irasional hadir dalam

cara berpikir siswa, maka juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Dalam hal ini peran konselor sangat penting, mengingat profesinya sebagai helper

yang bertidak dalam membantu pemecahan masalah siswa dalam berbagai aspek, salah

satunya masalah belajar yang bersifat koordinatif dengan wali siswa ataupun guru mata

(19)

4

Bimbingan konseling dapat membantu permasalahan akademik yang mampu

menyentuh ranah psikologi siswa, yakni dengan cara berpikir, dan asumsi dalam menghadapi

tes. Dalam pemecahan masalah belajar, konselor dapat menerapkan berbagai teknik yang

dianggap dapat menyelesaikan masalah dengan efektif dan mudah diterima oleh konseli.

Dalam penelitian ini, penulis ingin menguji efektivitas salah satu teknik bimbingan konseling

yang dapat mengubah mindset irasional siswa dalam menghadapi ujian/tes menjadi suatu

pemikiran yang positif, sehingga prestasi belajar siswa dapat terdongkrak.

Menurut Peneliti teknik Restrukturisasi Kognitif cukup efektif dalam membantu

mereduksi kecemasan siswa, karena Restrukturisasi Kognitif merupakan suatu teknik yang

digunakan dalam proses psikoterapi belajar untuk mengidentifikasi dan membantah pikiran

irasional atau maladaptif, seperti berpikir semu, pemikiran magis dan penalaran emosional,

yang umumnya terkait dengan banyak gangguan kesehatan mental. Restrukturisasi Kognitif

menggunakan banyak strategi, seperti pertanyaan Socrates, rekaman kognisi dan panduan

citra digunakan dalam berbagai jenis terapi, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), dan

terapi emotif rasional (RET).

Tujuan teknik Restrukturisasi Kognitif dilakukan pada individu yang mengalami

gangguan somatisasi yaitu untuk menyanggah keyakinan irasional individu tentang pemikiran

negatif dengan menggunakan metode mengum-pulkan data asumsi negatif, lembar pekerjaan

rumah, membentuk interpretasi yang berbeda, mempelajari keahlian menyelesaikan masalah

(problem solving), merubah pola pikir dan menentang keyakinan yang salah pada gangguan

somatisasi. Dengan cara individu diajak untuk memahami bahwa perubahan perilaku hanya

dapat dilakukan dan dapat memberikan hasil efektif dalam mengatasi masalahnya, jika

individu mampu bekerja sama dalam mengeks-plorasi pikiran dan perasannya.

Manfaat teknik Restrukturisasi Kognitif pada individu yang mengalami gangguan

(20)

5

salah, serta mengevaluasi keyakinan dengan bukti yang jelas sehingga individu dapat berpikir

lebih rasional.

Berdasarkan informasi yang didapat dari guru pembimbing (konselor sekolah )

peneliti menemukan fenomena pada siswa MAN Ujung Padang kelas X tepatnya bahwa ada

15% siswa merasakan cemas saat ujian akan segera tiba. Hal ini ditandai bahwa siswa kurang

mengetahui mata pelajaran yang akan d ujikan. Disamping itu ada 6% siswa merasa acuh tak

acuh mengingat tentang hal ujian. Selain itu didapati 5% siswa merasa bahwa dirinya pasti

dan percaya diri bahwasanya mereka dapat melewati ujian dengan baik. Dari hasil penelitian

dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang memiliki tingkat kecemasan tinggi pada saat

menghadapi ujian sekolah menurut meraka sangat sulit untuk dilalui, khususnya kelas X yang

umunya berusia 16-17 tahun. Pada usia tersebut dapat dikatakan masuk pada usia remaja

yang perkembangan kognitifnya mengalami peralihan dari masa kanak-kanak. Lazimnya

menjadi tidak sabar dengan standar-standar ideal yang baru ditemukan dan dibingungkan

oleh banyak standar ideal yang diadobsi. Idealisme tersebut juga dapat menghasilkan

kekeliruan presepsi dalam menghadapi sesuatu. Karena disibukkan oleh pengadopsian

persepsi orang lain yang banyak didengar misalnya: “tes ini sangat sulit, jika saya gagal maka

orang tua saya akan memarahi saya, akan ditertawakan oleh teman, dimusuhi dan dianggap

bodoh oleh semua orang”. Maka bukan tidak mungkin siswa tersebut telah memupuk

pemikiran negatif yang mengakibatkan kecemasan, tekanan emosional yang mengarah pada

berbagai masalah seperti menghindari situasi terjadinya kegagalan, ketidak setujuan dan

ketakutan mengeluarkan pendapat. Sehingga siswa cenderung menarik diri apabila

menghadapi tes, dengan menunjukkan sikap acuh tak acuh, malas, membuat gaduh di kelas

dan lain sebagainya yang menunjukkan penolakan terhadap kegitan tes/ujian tersebut yang

dapat menghasilkan nilai buruk pada mata pelajaran tertentu dan tentu juga akan berpengaruh

(21)

6

Padang dirasa masih kurang efektif dalam membantu siswa untuk meningkatkan prestasi

belajarnya. Karena masih ada siswa yang memiliki kecemasann dalam menghadapi tes.

Selain itu, guru pembimbing di MAN Pematang Bandar Ujung Padang belum menggunakan

teknik Restrukturisasi Kognitif dalam upaya mereduksi tingkat kecemasan siswa dalam

menghadapi tes. Penulis berharap bahwa dengan menggunakan teknik tersebut dapat

membantu menyelesaikan masalah dalam prestasi belajar siswa kelas X MAN Pematang

Bandar Ujung Padang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan

permasalahan tersebut menjadi topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih sesuai

dengan masalah tersebut yaitu “Pengaruh Teknik Restruturisasi Kognitif Tehadap Kecemasan Menghadapi Ujian Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X MAN Pematang Bandar Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas masalah dapat di

identifikasikan sebagai berikut:

Siswa sulit belajar dan mengingat materi pelajaran yang akan d ujikan.

 Adanya pemikiran irasional yang terjadi pada siswa yang mengalami kecemasan

dalam menghadapi ujian.

 Pengaruh konseling kelompok dengan teknik Restrukturisasi Kognitif dapat

membantu menyelesaikan masalah dalam prestasi belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan

(22)

7

dialami oleh siswa dalam menghadapi ujian melalui konseling kelompok dengan teknik

restrukturisasi kognitif.

1.3Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut : “Bagaimana pengaruh teknik restrukturisasi kognitif terhadap kecemasan

menghadapi ujian melalui konseling kelompok siswa kelas X MAN Pematang Bandar

Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016?”

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui ”pengaruh teknik restruktrurisasi kognitif terhadap kecemasan

siswa dalam menghadapi ujian melalui konseling kelompok siswa kelas X MAN Pematang

Bandar Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016”.

1.5 Manfaat Penelitian

Selain melatih penulis agar lebih tanggap terhadap permasalahan pendidikan pada

umumnya, hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat. Adapun manfaat dari penelitian

ini ada dua yaitu secara teoritis dan praktis:

1. Secara teoritis

a. Dengan mengetahui tentang pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap

Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Melalui Konseling Kelompok Siswa

Kelas X MAN Pematang Bandar Kecamatan Ujung Padang T.A 2015/2016. Maka

hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dibidang ilmu pendidikan khususnya

dalam bidang Bimbingan Konseling yang berhubungan dengan teknik Restrukturisasi

(23)

8

b. Dapat menambah kepustakaan sebagai bantuan dan studi banding bagi mahasiswa

dimasa mendatang.

2. Secara praktis a. Bagi Sekolah

Dapat mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan dalam mengurangi tingkat

kecemasan dalam menghadapi ujian, sehingga dapat diketahui pula seberapa besar

keberhasilan yang dicapai dalam memberikan layanan konseling kelompok pada siswa.

b. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dalam mempersiapkan kegiatan ujian di sekolah.

c. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Sebagai masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling di sekolah

khususnya dalam melaksanakan bimbingan kelompok.

d. Bagi Siswa

Terutama subyek penelitian, diharapkan dapat membuka pola pikirnya tentang kecemasan

siswa dalam menghadapi ujian. Serta dapat memperoleh pengalaman langsung layanan

konseling kelompok yang memberikan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan

menarik.

e. Bagi Peneliti

Memperoleh wawasan dan pemahaman baru yang lebih luas mengenai kecemasan siswa

(24)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan teknik

restrukturisasi kognitif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan siswa

menghadapi ujian di MAN Pematang Bandar kecamatan ujung padang . Hal ini terlihat

dengan adanya penurunan kecemasan siswa menghadapi ujian setelah mendapatkan

pengalaman Restrukturisasi Kognitif. Seperti siswa mampu memahami, mampu mengenali,

mampu merasakan perasaan orang lain, dan mampu memberikan tindakan yang tepat. Dari

hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh Jhitung= 0, Dengan α = 0,05 dan n= 9,

maka berdasarkan daftarJtabel =6. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung <Jtabel, maka

Hipotesis Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan teknik restrukturisasi

berpengaruh terhadap kecemasan siswa MAN Pematang Bandar Kecamatan Ujung Padang

T.A 2015/2016.Hal ini diketahui dari hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil Jhitung =

0, Dengan α = 0,05 dan n = 9, maka berdasarkan daftar Jtabel = 6. Dari data tersebut terlihat

bahwa Jhitung < Jtabel. Maka hipotesis diterima berarti Ada pengaruh penggunaan teknik

rerstrukturisasi kognitif terhadap kecemasan siswa melalui konseling kelompok siswa kelas

X MAN Pematang Bandar Ujung Padang T.A 2015/ 2016

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan

hal-hal sebagai berikut:

1) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa yang

(25)

61

khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan

antara lain layanan teknik restrukturisasi.

2) Disarankan agar sekolah memfasilitasi lebih baik untuk program – program

pengembangan kepribadian siswa, disamping konseling kelompok.

3) Disarankan kepada peneliti lain agar menindak lanjuti penelitian ini, misalnya

meneliti kecemasan menghadapi ujian dilihat dari faktor perhatian orang tua.

4) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan

dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat

mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik

dalam bidang pribadi maupun sosial.

5) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh para

siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalah

(26)

62

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta

Atkinson,dkk. 2001. Teori-Teori Psikologi. Jakarta: Massesmedia

__________. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika

Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama

Cormier, Cormier, 1985. Keyakinan Irasional Dan Gangguan Kecemasan. Jakarta: Airlangga

Dadang, Hawari..2001 . Managemen Stress, Cemas Dan Depresi.Jakarta: Rineka Cipta

Ghufron, Nur. 2010: Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruz Media

Hanggu, Benedict. 2009. Remaja Berprestasi. Jakarta: Massesmedia

Hurlock. 1997. Psikologi dan bimbingan. Bandung :Alfabeta

Juntika, Nursishan. 2013. Landasan Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta.

Jaynes, Woldkwski. 2004. Gangguan Stres. Bogor

Kurnanto, Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : Alfabeta

Kartono, kartini. 2013. Patologi sosial. Bandung : Raja Grafindo Persada

Latipun. 2011. Konseling Kelompok. Jakarta : Airlangga

Lubis, Lumongga 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Lubis, Nisrina. 2010 & 2006. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Maher, (Calhoun & Acocella, 1990), psikologi konseling buku panduan lengkap dan praktis. Jakarta: EGC

Meichenbaum, Self Intruktion, 1986, Jakarta

Mappiare, Andi, dkk, Teori Dan Teknik Konseling. (Jakarta; indeks, 2006)

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tqhun 2007 Tentang Standar penilaian Pendidikan

Lampiran A 8

(27)

63

Nindya Rizky Selvera, Jurnal Sains dan Praktik Psikologi dengan judul Teknik Restrukturisasi

Kognitif untuk menurunkan keyakinan irasional pada remaja dengan gangguan somatisasi. Tahun 2013 development; Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga,

1995), hlm10.

Prayitno. 2009 : Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sieber,Et.Al. 1997. Aplikasi Membaca Cepat Berbasis Kecemasan. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2010. Anxiety tes. Jakarta:EGC

Spielbelger. 2003 . Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan. Yogyakarta:Uui Press

Stuart. 2006. Mengantisipasi Gangguan Cema. Jakarta: OTC

Wibowo, Mungin Edi. 2005. Konseling Kelompok. Bogor: PT Grafika Mardi.

Gambar

Tabel 3.1 Rentangan Nilai Pemberian Skor Pada Jawaban Pernyataan ……….........53

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok Sebaya untuk Mengurangi Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa SMA.. Dengan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri

salah satu teknik/metode dalam analisis perilaku yang diharapkan dapat digunakan untuk mereduksi kecemasan peserta didik dalam menghadapi ujian adalah dengan teknik

Klien II (NA), peneliti menyimpulkan bahwa konseling rational emotive behavior therapy dengan teknik restrukturisasi kognitif dapat mengatasi kecemasan

Tesis yang berjudul “Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif Dalam Konseling KelompokUntuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa

salah satu teknik/metode dalam analisis perilaku yang diharapkan dapat digunakan untuk mereduksi kecemasan peserta didik dalam menghadapi ujian adalah dengan

Judul : Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok Sebaya untuk Mengurangi Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa SMA.. Dengan

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka masalah utama yang akan diteliti adalah “Seperti apa teknik Self Instruction yang efektif untuk mereduksi kecemasan menghadapi ujian