UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA AROMA BAKERY DAN
CAKE MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
MUHAMMAD PARLINDUNGAN NASUTION
122101165
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN“
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan dengan
baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka dalam
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya
atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta Ayahanda
Ahmad Sofyan Nst dan Ibunda Mulyati S.Pd. yang telah memberikan kasih
sayangnya, dorongan, do’a, semangat dan pengorbanannya yang begitu besar
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
5. Saya juga berterima kasih kepada kakak Dina Marliyah Nst dan Tarida Yanti Nst
yang telah memberikan saya semangat dan do’a.
6. Para sahabatku Boby Ansyori, Ahmad Fariq, Heriansyah, M. Wiratama yang telah
berjuang bersama dan mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.
7. Teman-teman Program Studi D-III Manajemen Keuangan stambuk 2012 dan semua
rekan-rekan terbaik yang telah membantudan memberikan semangat pada penulis
dalam menyelesaikantugas akhir ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak.
Medan, 07 Juli 2015
Penulis
MUHAMMAD PARLINDUNGAN NASUTION 122101165
DAFTAR ISI
BAB II PROFIL AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN A.Sejarah Berdirinya Perusahaan...9
C. Analisis Produk Toko Roti Aroma Bakery dan Cake Medan...31
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...38
B. Saran...39
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi Aroma Bakery dan Cake Medan...13
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Laporan anggaran biaya operasional Aroma Bakery dan Cake
Medan untuk periode 2013...26 Tabel 2.2 Laporan anggaran biaya operasional Aroma Bakery dan Cake
Medan untuk periode 2014...27 Tabel 2.3 Perbandingan Anggaran Operasional Dengan realisasi Aroma
Bakery dan Cake Medan periode 2013 – 2014...28
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang makanan mendorong
lahirnya persaingan di dunia produksi dan pemasaran produk perusahaan tersebut agar
mampu bertahan atau bahkan menguasainya. Segala usaha ditempuh oleh perusahaan
untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan,
juga mencapai tujuan yang diinginkan. Perusahaan yang ingin memenangkan
persaingan atau tetap bertahan tentunya memerlukan strategi- strategi untuk
menghadapi pesaingnya.
Tetapi dalam melaksakan atau menjalankan suatu perusahaan tentunya harus
dipikirkan masing- masing resiko yang akan dihadapi perusahaan. Resiko tersebut dapat
menjadi kendala bagi keberhasilan perusahaan yang akan dapat mempengaruhi laba dari
perusahaan itu sendiri. Salah satunya perusahaan sangat penting melakukakan analisis
biaya operasional agar biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan tidak
mempengaruhi laba perusahaan dan perusahaan dapat berkembang dan lebih maju dari
yang sebelumnya.
Menurut Wasis (1997: 5) menyatakan bahwa perusahaan adalah suatu bentuk
organisasi yang bertujuan mencari laba dengan mempergunakan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang atau jasa untuk keperluan masyarakat. Adalah bukan perusahaan
kalau organisasi itu tidak punya tujuan mencari laba. Laba tidak mungkin dapat
direalisir tanpa kegiatan-kegiatan produktif pada suatu tempat dimana faktor-faktor
produksi secara bersamaan difungsikan. Kegiatan produktif tanpa faktor-faktor produksi
yang diorganisir untuk keperluan itu adalah mustahil.Perusahaan adalah merupakan unit
satu-kesatuan.
Dari teori diatas dapat di pahami bahwa perusahaan merupakan suatu organisasi
yang selalu mencari laba dengan memproduksi barang atau jasa. Biasanya, laba
merupakan tujuan utama dari semua perusahaan yang ada. Meskipun, pelayanan dari
perusahaan tersebut tetap harus dijaga agar dapat melayani konsumen perusahaan
menjadi puas. Sehingga, terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan
konsumen.
Perusahaan dalam memasarkan produk selalu dihadapkan pada berbagai kendala
diantaranya kurangnya pemahaman terhadap maksud pemasaran itu sendiri. Kendala
lain adalah bagaimana memenangkan persaingan agar dapat bertahan hidup atau
menguasai pasar yang kurang dimengerti bagaimana dan strategi apa yang seharusnya
dilakukan.
Menurut Stanton (1996 : 221) definisi pemasaran adalah sebagai berikut “
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha yang di
tujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
konsumen yang ada maupun pembelipotensial “.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa di dalam pemasaran terdapat empat
variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran, dan dikenal dengan istilah bauran
luas yakni “ Kombinasi empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sitem
pemasaranperusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
distribusi “.
Sedangkan menurut Mc.Carthy (dalam Swastha dan Handoko, 1987 : 121),
“Marketing mix merupakan variabel – variable terkendali (Controlable) yang dapat
digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar
tertentu yang dituju perusahaan, yang terdiri dari empat P, yaitu : Product (produk) ,
Price(harga), Promotion (promosi), Place (tempat atau distribusi).
Produk merupakan unsur pertama dalam marketing mix. Stanton (1996 : 223)
mendefinisikan produk sebagai berikut : “ Produk sebagai sekumpulan atribut nyata
(Tangible) dan tidak nyata (Intangible) didalamnya sudah mencakup warna, harga,
kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer
– yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa memuaskan
keinginannya.
Kotler (1995 : 508) berpendapat bahwa “ Produk adalah apa saja yang dapat
ditawarkan ke pasar, untuk di perhatikan diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi
sehingga dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan “.
Pendapat lain dari Kotler (1981 : 3) adalah “ Segala sesuatu yang dapat di
tawarkan kepada pasaran untuk diperhatikan, di beli, digunakan, atau dikonsumsikan ;
istilah produk mencakupi benda – benda fisik, jasa – jasa, kepribadian, tempat –
tempat, organisasi, dan ide – ide atau dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan maupun
Untuk itu hal – hal yang menyangkut produk dan kaitannya perlulah pula mendapat
suatu perhatian seperti bentuk fisik, merk, pembungkus, garansi dan service sesudah
pembelian yang menyertainya.
Era globalisasi saat ini banyak berkembangnya dunia usaha umumnya, maka
banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan lebih
besar.Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan yang ada
di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun jumlah
kegiatan yang dilaksanakan. Jika di dalam suatu perusahaan kecil, jenis dan jumlah
kegiatan yang dilakukan sangat terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan
diawasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang
bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa pada umumnya bertujuan untuk
memperoleh kelangsungan hidup perusahaan serta pertumbuhan usaha yang semakin
baik.
Dalam rangka pengambilan tindakan korektif, perusahaan memperoleh gambaran
tentang perkembangan perusahaan. Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan
keuangannya untuk menunjang keefektifan penggunaan biaya operasional perusahaan.
Biaya operasional untuk melihat perkembangan keuangan, perusahaan memerlukan
adanya analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, yaitu
analisis atau mengukur biaya-biaya umum, administrasi dan pemasaran.
Tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai melalui suatu kegiatan usaha yang
dilaksanakan berdasarkan sistem perencanaan, penyusunan, dan pengawasan
tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, suatu kegiatan
perusahaan tersebut tidak menjadi sesederhana perusahaan yang belum berkembang.
Di dalam pengelolaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta
maupun pemerintah yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan
dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Masalah biaya operasional pada suatu
perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut
mempunyai pengetahuan tentang biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu
penyediaan data-data sangat penting sebagai alat informasi dalam pengambilan
kebijakan dan keputusan oleh manajer perusahaan.
Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup biaya operasional yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan uang yang
berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman pada biaya operasional maka
tujuan perusahaan akan tercapai.
Perencanaan penyusunan anggaran merupakan tindakan atau langkah-langkah
pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang sesuai dengan tujuan perusahaan yang
diinginkan.
Biaya operasional (operating expenses) adalah biaya-biaya yang menjadi beban
tanggungan perusahaan yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.Biaya
operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.Dengan
anggaran operasional yang baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut
anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban dan laba
rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Anggaran dan realisasi merupakan komponen yang sangat berhubungan dengan
biaya dan dalam bidang operasional perusahaan. Anggaran dan realisasi sangat penting
guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak diperlukan yang dapat
menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya
perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, pertumbuhan yang cepat dan
kelangsungan hidup yang lama.
Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam
melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya.
Anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan,
disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi realisasi
dari anggaran apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional dalam perusahaan, maka
dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai Biaya Operasional dengan judul
“Analisis Biaya Operasional pada AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN”
B. Rumusan Masalah
Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik
dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional
yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan.
Sebagai berikut :
1. Apakah perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional pada Aroma Bakery dan Cake Medan sudah efektif dan efisien?
2. Bagaimanacara Aroma Bakery dan Cake Medan dalam merealisasikan anggaran biaya operasional sesuai dengan rencana yang telah dibuat?
3. Berapa banyak jenis produk yang telah di hasilkan oleh perusahaan roti ? 4. Bagaimana cara perusahaan menjaga kualitas produknya ?
5. Bagaimana perusahaan menentukan dan mengatur desain produknya ? 6. Bagaimana perusahaan tersebut menentukan merek ?
7. Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat kemasan tampak menarik dan tepat bagi produknya ?
8. Bagaimana cara perusahaan menentukan ukuran produk ?
9. Apa yang dilakukan perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan demi kepuasan konsumen ?
10. Apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menangani jaminan pengembalian ?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pada umumnya dilaksanakan untuk menghasilkan atau memenuhi
beberapa tujuan yang hendak dicapai. Agar penelitian itu menggambarkan yang
sebenarnya maka perlu dibatasi pembahasannya agar lebih terarah, sehingga tujuan
penelitian dapat sejalan dan konsisten dengan judul permasalahan penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:
1. Sebagai syarat kelengkapan untuk kelulusandari Program D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
2. Untuk mengetahui dengan jelas tujuan dari analisis biaya operasional pada suatu perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Aroma Bakery dan Cake Medan
Sebagai bahan masukan kepada Aroma Bakery dan Cake Medan dalam setiap
pengambilan langkah untuk perencanaan dan penyusunan serta pengawasan biaya
operasional perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat
mengalami perkembangan dan kemajuan.
2. Bagi Peneliti
Peneliti mampu memahami dan menambah wawasan tentang Anggaran Biaya
Operasional suatu perusahaan sebagai penerapan Ilmu Perkuliahan dan Praktek
dilapangan khususnya pada objek – objek penelitian ini.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat meningkatkan motivasi guna memiliki pengetahuan yang lebih
luas dan dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang kelak akan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Aroma Bakery dan Cake Medan
Aroma Bakery dan Cake Medan adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang
usaha dagang kuliner bakery dan cake.Aroma Bakery dan Cake Medan memproduksi
berbagai jenis-jenis roti. Aroma Bakery dan Cake Medan memiliki toko-toko sendiri
yang menjual hasil produksi perusahaan. Namun, Aroma Bakery dan Cake Medan juga
memproduksi roti-roti yang dipesan oleh toko roti sebagai penjual roti eceran yang ada
di seluruh kota Medan. Aroma Bakery dan Cake Medan berlokasi di jalan
Sisingamangaraja KM 6,5 kelurahan harjosari I kecamatan medan amplas. Perusahaan
ini didirikan pada tanggal 13 maret 2013. Sampai saat ini toko Aroma Bakery dan Cake
Medan sudah memiliki sebanyak 17 toko yang tersebar di kota Medan. Menurut Pak
Hermawan Sutanto selaku pemilik perusahaan Aroma Bakery dan Cake memiliki
keinginan membuka usaha ini awalnya karena memperhatikan semakin pesatnya
perkembangan bisnis dalam dunia bakery, sehingga beliau mencoba untuk berusaha
dibidang ini.
Perusahaan toko roti Aroma Bakery dan Cake Medan ini mendapat surat izin di
hadapan Nur Hamdani Hasibuan, Sarjana Hukum, Notaris kota tingkat II Medan dengan
nomo SIUP 43/CV/2002/PN_STB. Aroma Bakery dan Cake Medan melayani
konsumen yang membutuhkan kue baik untuk pesta pernikahan, pesta ulang tahun atau
sebagai oleh-oleh dari kota Medan.
B. Visi dan Misi Aroma Bakery dan Cake Medan
1. Visi
Adapun Visi Aroma Bakery dan Cake Medan adalah :
Menyediakan produk roti yang yang berkualitas tinggi namun dengan harga yang
terjangkau yang bersaing Serta memberikan pelayanan terhadap konsumen yang
memuaskan.
2. Misi
Adapun Misi Aroma Bakery dan Cake Medan adalah :
Menjadikan Aroma Bakery dan Cake Medan menjadi toko roti pilihan utama para
masyarakat sebagai toko roti yang menyediakan produk roti disukai oleh
masyarakat nasional hingga mancanegara
C. Struktur Organisasi
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki struktur organisasi.Perusahaan yang
mempunyai struktur organisasi berbeda-beda satu dengan yang lainnya tergantung dari
tujuan perusahaan tersebut, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang
melingkupinya. Namun pada hakekatnya mempunyai prinsip yang sama agar tercapai
tujuan yang efektif dan efisien. Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai hubungan
kerja antara satu bagian dengan bagian lainnya agar semua kegiatan perusahaan selesai
pada waktunya, yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kepuasan baik terhadap
kebijakan perusahaan sebagai pengelola maupun tenaga kerja sebagai operasionalnya.
Sebuah perusahaan yang besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya
mengerti apa tugas dan batasan-batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab
sehingga pada akhirnya aktifitas akan berjalan secara sistematis dan terkoordinir.
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab dan fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan.Struktur
organisasi merupakan wadah dari pelaksanaan kegiatan dan mencerminkan atas
pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian dalam
perusahaan yang disusun dengan pertimbangan yang sempurna dengan menempatkan
dan menetapkan orang-orang pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan
pengetahuan dan ketrampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Struktur organisasi ini berguna untuk mencegah adanya kesenjangan maupun
tumpang tindihnya wewenang dan tanggung jawab serta memudahkan pimpinan
perusahaan dalam mengawasi aktifitas yang dilakukan sehari-hari.Sebaiknya untuk
struktur organisasi perusahaan harus disusun sedemikian rupa serta fleksibel untuk
memungkinkan diadakan perubahan sesuai dengan perkembangan organisasi dan
penentuan struktur organisasi ini harus sesuai dengan sifat dan jenis aktivitas serta
kebutuhan perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2001: 75), struktur organisasi yaitu kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap, hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian, posisi-posisi, maupun orang-orang yang diwujudkan dalam bentuk kedudukan,
Dengan adanya struktur organisasi yang telah dibuat perusahaan, maka akan
membantu memberikan pengertian yang jelas kepada setiap karyawan tentang sumber
perintah kerja, wewenang dan kepada siapa karyawan tersebut bertanggung jawab
danmasing-masing unit kerja saling berhubungan satu sama lain sehingga akan terwujud
koordinasi yang baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
WAKIL DIREKTUR
TEKNIS
GAMBAR 1
STRUKTUR ORGANISASI
AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN
D. Job Description Perusahaan Aroma Bakery dan Cake Medan
1. Komisaris
Tugas dan wewenang komisaris :
a. Mengangkat dan memberhentikan direktur utama
b. Mengkoordinasikan setiap kegiatan yang telah dilimpahkan kepada direktur utama
c. Mengkoordinasikan setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan pihak luar
d. Sebagai pengesahan atau meresmikan kegiatan-kegiatan utama. e. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan operasi
2. Direktur Utama
Tugas dan wewenang direktur Utama :
a. Mengkoordinasikan setiap kegiatan Aroma Bakery dan Cake Medan
b. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan perusahaan kepada komisaris Aroma Bakery dan Cake Medan
c. Bertindak sebagai perwakilan kegiatan Aroma Bakery dan cake Medan
d. Mengkoordinasikan penyusunan laporan mengenai kegiatan perusahaan
3. Wakil Direktur
Tugas dan wewenang Wakil Direktur :
a. Mewakili kegiatan direktur utama
4. Manajer Administrasi
Tugas dan wewenang Administrasi :
a. Mengkoordinir, menganalisa serta mengelola seluruh data laporan keuangan Aroma Bakery dan Cake Medan
b. Bertanggung jawab atas kegiatan data keuangan Aroma Bakery dan Cake Medan
5. Manajer Keuangan
Tugas dan wewenang Keuangan :
a. Menjaga kestabilan keuangan perusahaan Aroma Bakery dan Cake Medan
b. Mengatur keuangan perusahaan Aroma Bakery dan Cake Medan
6. Manajer Teknis
Tugas dan wewenang Teknis :
a. Mengontrol kegiatan para karyawan melaksanakan kegiatan operasi
perusahaan
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan produksi barang
perusahaan
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja kegiatan terkini adalah kemampuan - kemampuan kerja dan prestasi yang
dicapai dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
perusahaan tersebut. Kinerja kegiatan terkini dapat dijadikan suatu alat ukur untuk
pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari kegiatan operasinal apa saja yang telah dicapai
dan rencana kegiatan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut serta kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan.
Adapun beberapa kinerja kegiatan terkini yang dilakukan oleh Aroma Bakery dan
Cake Medan adalah pada tanggal 15 juni 2015 Aroma Bakery dan Cake Medan baru
saja membangun gedung baru sebagai tempat berjualan toko roti baru yang berlokasikan
di jalan Dr. Mansyur.
F. Jaringan Kegiatan
Jaringan Kegiatan merupakan kegiatan perusahaan yang memilki hubungan dengan
mitra bisnis diluar perusahaan. Yang memiliki hubungan langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan tertentu.
Adapun jaringan kegiatan Aroma Bakery dan Cake adalah melakukan kerja sama
dengan para jasa penyedia pesta pernikahan, pesta ulang tahun dan lain sebagainya.
Sehingga, Aroma Bakery dan Cake Medan bekerja sama dengan menyediakan makanan
roti dan kue untuk acara pesta tersebut. Selain itu, juga menyediakan kue tar untuk
penikahan.
Aroma Bakery dan Cake Medan juga memiliki jaringan kegiatan dengan
pemerintah setempat. Seperti POLDA SUMUT yang jika mengadakan suatu kegiatan
atau acara tertentu selalu melakukan pemesanan kue dan roti sebagai pelengkap acara
yang diadakan POLDA SUMUT kepada Aroma Bakery dan Cake Medan. Jaringan
Cake Medan yang telah lama bekerjasama dengan POLDA SUMUT dalam
menyediakan makanan untuk acara-acara tertentu.
Sebagai contoh setiap tahunnya khususnya pada saat bulan ramadhan POLDA
SUMUT sebulan penuh memesan kue dan roti kepada Aroma Bakery dan Cake Medan.
Kue dan roti tersebut dipesan POLDA SUMUT kepada Aroma Bakery dan Cake Medan
dalam kegiatan menyediakan makanan kepada para masyarakat muslim yang akan
berbuka puasa di masjid POLDA SUMUT dan juga menyediakan makanan bagi para
orang yang akan melaksanakan kegiatan tadarus di masjid.
G. KEGIATAN PERUSAHAAN
Kegiatan perusahaan roti Aroma Bakery dan Cake Medan secara umum adalah
sebagai berikut :
(a) Personalia :
Pada perusahaan ini kegiatan personalia yang meliputi pengangkatan tenaga kerja,
penggajian, pelatihan (Training) dan lain sebagainya dikerjakan oleh manajer dan
wakilnya. Mereka mengangkat tenaga kerja dari masyarakat sekitar perusahaan dan
memberikan bimbingan pada mereka tentang proses produksi dan pemasaran kemudian
menetapkan gaji mereka berdasarkan negosiasi antara tenaga kerja dengan manajer
perusahaan. Karyawan bekerja 10 jam sehari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul
17.00 WIB dengan waktu istirahat 2 jam serta tambahan waktu 2 x 15 menit untuk
ibadah pada pukul 12.30 WIB dan 15.30 WIB. Karyawan libur pada hari raya idul fitri
selama 7 hari dan 3 hari pada hari raya idul adha. Jumlah karyawan di perusahaan ini
bagian pemasaran 30 orang yang terbagi lagi pada bagian penjualan di toko 12 orang,
bagian pengantaran 5 orang, penjualan
keliling 13 orang. Selanjutnya bagian keamanan perusahaan ditugaskan pada 4 orang
pegawai, pesuruh (office boy) 2 orang dan konsumsi 2 orang.
(b) Produksi :
Adapun proses produksi perusahaan roti Aroma Bakery dan Cake Medan meliputi
unit :
penyediaan bahan baku, pembuatan adonan, penguji rasa, pematangan, penyajian,
pengemasan.
(1) Penyediaan bahan baku :
Pada bagian ini 4 orang tenaga kerja bertugas menyediakan dan mengontrol keluar
masuknya bahan baku produksi. Mereka juga sekaligus mengamati fluktuasi harga
bahan baku di pasar dan melakukan pembelian.
(2) Pembuatan adonan :
Dibagian ini 7 orang karyawan bertugas membuat adonan – adonan dan menimbang
penggunaan bahan baku serta menyesuaikan dengan resep untuk kemudian diolah
sehingga menjadi produk sesuai ketentuan.
(3) Penguji rasa :
Karyawan di bagian ini bertugas mencicipi dan menguji kelayakan produk,kemudian
melakukan test bahan baku, adonan dan kandungan gizi serta tingkat higienis calon
produk agar sesuai ketentuan. penguji rasa juga harus menguji apakah adonan sesuai
(4) Pematangan :
Pada bagian ini karyawan yang bertugas melakukan pemanggangan, penggorengan dan
proses pematangan hingga layak di konsumsi ada 5 orang.
(5) Penyajian :
Pada bagian ini 5 orang karyawan bertugas menghias dan meyajikan serta mengatur roti
– roti yang akan di jual atau di pesan berdasarkan desain yang diinginkan baik oleh
perusahaan maupun pemesan.
(6) Pengemasan :
Pada bagian ini 4 orang karyawan bertugas memberikan kemasan hingga layak untuk di
jual.
Di perusahaan ini selain karyawan yang bertugas di departemen yang telah di
jelaskan di atas adalah karyawan wanita, mereka juga menggunakan 3 orang karyawan
pria untuk melakukan pencucian dan pembersihan alat – alat serta ruangan produksi.
Karyawan pria tersebut juga membantu mengerjakan pekerjaan seperti memindahkan
alat – alat berat, memompa gas, dan lainnya.
(c) Pemasaran :
Pemasaran perusahaan ini dengan menyebarkan produk jadinya ke toko pribadi dan
toko – toko lain dengan cara menitipkannya. Selain itu perusahaan juga memasarkan
produknya dengan mobil box etalase, motor box etalase, sepeda, dan penjual roti
karangpandan, hingga ke tawangmangu. Para pemasar datang mengambil produk jadi
perusahaan pada pukul 11.00 WIB dan kembali untuk menyetorkan uang hasil
penjualan dan produk sisa pada pukul 21.00 WIB.. Pendapatan dan produk sisa
langsung dicatat kemudian besok paginya akan dibuat
laporannya untuk di serahkan pada manajer. Perusahaan ini melakukan promosi melalui
BAB III PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian berupa data dan informasi yang penulis terima, maka
penulis mendapatkan gambaran umum mengenai anggaran biaya operasional,
penyusunan dan pelaksanaanya pada Aroma Bakery dan Cake Medan.
Pada bab ini penulis mengadakan pembahasan gambaran terhadap biaya operasional
dan pelaksanaanya yang meliputi:
A. Defenisi Biaya Operasional
Secara umum dalam menjalankan segala jenis kegiatan perusahaan Aroma Bakery
dan Cake membutuhkan biaya yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan
operasi sehari hari. Istilah biaya atau cost sering digunakan dengan arti yang berbeda
beda. Sehubungan dengan pengertian biaya (cost) maka terlebih dahulu perlu di ketahui
bahwa sangat sulit bagi kita untuk memberikan pengertian yang tepat atas biaya yang
dimaksud, sehingga biaya dapat digolongkan kedalam beberapa penggertian sesuai
dengan tujuan penggunaan biaya tersebut. Biaya merupakan suatu pengorbanan
ekonomis yang harus dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini
membuktikan bahwa betapa pentingnya biaya yang dikeluarkan agar operasi perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan Aroma Bakery dan Cake Medan dapat
menjalankan operasi perusahaan harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu, dimana
pengorbanan ekonomis untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Munandar ( 2001:04 ) Biaya operasional adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan operasi perusahaan dalam satu periode akuntansi. Biaya
operasional dapat dikatakan juga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan
tugas pokok perusahaan seperti dibawah ini:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah salah satu dari tiga elemen biaya dari satu produk, dan
biasanya bagian yang besar dan berarti dalam jumlah biaya produksi dari satu
perusahaan manufaktur. Melalui satu proses produksi yaitu dengan menggunakan
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik,bahan – bahan diubah menjadi barang jadi.
Biaya bahan yang dipakai dalam produksi menjadi bagian dari harga pokok barang yang
dihasilkan,atau dalam istilah akuntansi disebut harga pokok produksi (cost of goods
manufacturing ). Jika barang dijual,maka biaya bahan menjadi bagian dari harga pokok
penjualan (cost of goods sold ).yang digunakan dalam menentukan laba. Prosedur
akuntansi metode harga pokok dan penilaian persediaan harus ditetapkan untuk
menghitung dan membebankan biaya bahan dalam rangka menentukan laba dan
penyusunan laporan posisi keuangan perusahaan ( neraca ).
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut Nafarin ( 2000:100 ) biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang
diperlukan dalam satu prose produksi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Biaya – biaya ini timbul sehubungan dengan penggunaan sumber daya manusia atau
tenaga kerja tersebut dalam memproduksi suatu produk. Manajemen perusahaan sangat
memerlukan atau membutuhkan informasi biaya tenaga kerja yang tepat waktu dan
akurat untuk digunakan sebagai suatu dasar dalam perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.
Biaya tenaga kerja merupakan harga atau jumlah tertentu yang dibayarkan kepada
dua elemen utama yaitu : biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat
diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang dipergunakan untuk
menyelesaikan produk – produk perusahaan. Oleh sebab itu semua biaya tenaga kerja
langsung dibebankan secara langsung kepada komponen – komponen dari barang jadi
atau produk – produk yang dihasilkan. Biaya ini merupakan elemen biaya pruduk yang
bersama biaya bahan langsung disebut biaya – biaya utama dan dengan biaya overhead
pabrik disebut biaya konversi.
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang secara tidak
langsung terlibat dalam proses produksi, dengan demikian biaya ini tidak dapat
diidentifikasikan secara khusus kepada suatu operasi atau proses produksi tertentu.
Biaya ini terdiri dari biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemen – departemen
pembantu seperti departemen pembelian, departemen pemeliharaan, departemen
pengendalian mutu dan lain – lainnya.
3. Biaya Overhead Pabrik
Menurut Nafarin (2000:103) berdasarkan konsep biaya overhead pabrik adalah
biaya pabrik selain biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.biaya
pabrik adalah biaya – biaya yang terjadi dalam suatu di pabrik periode yang meliputi
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam aplikasinya biaya overhead pabrik adalah biaya – biaya yang dari segi
masalah praktis tidak dapat dibebankan kepada tujuan – tujuan tersebut secara langsung.
Suatu metode aloksi biaya yang konsisten harus digunakan yang mana dengan beberapa
Biaya overhead pabrik biasanya dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok
utama : yaitu bahan tidak langsung dan perlengkapan tenaga kerja tidak langsung dan
biaya tidak langsung lainnya.
Biaya – biaya overhead pabrik dapat diklasifikasikan menurut sifat atau objek
pengeluaran. Sebagai contoh,bahan tidak langsung dan perlengkapan adalah objek yang
diperoleh atau didapatkan atas pengeluaran dana. Biaya overhead pabrik yang
diklasifikasikan menurut objek pengeluaran dapat dibagi lebih jauh atas elemen –
elemen biaya. Sebagai contoh bahan tidak langsung dan perlengkapan dapat dirinci
menjadi alat pelumas, bahan bakar,perlengkapan kantor, dan perlengkapan keselamatan.
B. Penyusunan Biaya Opersaional Aroma Bakery dan Cake Medan
Menurut Nafarin ( 2000 : 9 ) anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik
yang disusun berdasarkan program – program yang telah disahkan Anggaran ( budget )
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Menurut Carter dan Usry (2000 : 13 ) bahwa anggaran budget adalah
persyaratan terkuantifikasi dan tetulis dari rencana manajemen
Menurut Ahyari ( 2002 : 8 ) anggaran perusahaan merupakan perencanaan
secara formal diseluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang
dilaksanakan dalm unit kuntitatif.
Menurut Harahap ( 2002 :17 ) anggaran atau budget adalah konsep yang membantu
manajemen baik dalam mencapai tujuan serta memiliki persyaratan yang harus
dimiliki agar dapat memudahkan manajemen mencapai tujuan.
Penyusunan anggaran biasanya dilakukan dengan membentuk panitia anggaran.
Pada umumnya anggaran biaya dilakukan pada rencana – rencana dan program –
program tertentu. Pegalaman yang lalu disesuaikan dengan perubahaan –
perubahaan yang diharapkan dalam kebijakan manajemen dan dalam kondisi –
kondisi umum perekonomian sangat membantu dalam penyusunan anggaran biaya
operasioanal Aroma Bakery dan Cake Medan. Catatan historis juga menjadi dasar
untuk penyusunan anggaran ini.
Melihat prosedur penyusunan anggaran pada Aroma Bakery dan Cake Medan
yang tidak menggunakan panitia anggaran secara formal, dimana penyusunan
panitia anggaran ini memerlukan biaya yang cukup besar,jadi hal ini jika dilihat
dari segi biaya mungkin akan menguntungkan bagi perusahaan.
Di samping itu juga biaya operasional dapat dimengerti oleh bawahan,karena
penyusunan dan pelaksanaan anggaran biaya operasional pada Aroma Bakery dan
Cake Medan tidak begitu rumit sehingga bawahan dapat mengerti dari anggaran
tersebut. Untuk itu kepala bagian dan sub – sub unitnya memberikan pengertian
pada saat para bawahan membaca laporan tersebut yang mungkin mereka tidak
TABEL 2.1
LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPRASIONAL AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN
Untuk periode 2013
Uraian 2013 ( Rp )
Biaya Gaji pegawai 14.000.000
Biaya penyusutan aktiva 10.000.000
Biaya telpon dan listrik 900.000
Biaya pengangkutan 700.000
Biaya perawatan 4.400.000
Biaya biaya lain – lain 8.000.000
Total Biaya 38.000.000
TABEL 2.2
LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPRASIONAL AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN
Untuk periode 2014
Uraian 2014 ( Rp )
Biaya Gaji pegawai 17.000.000
Biaya penyusutan aktiva 15.000.000
Biaya telpon dan listrik 2.000.000
Biaya pengangkutan 1.000.000
Biaya perawatan 5.000.000
Biaya biaya lain – lain 3.000.000
Total Biaya 43.000.000
TABEL 2.3
2013 Realisasi 2014 Perubahan Naik/turun
Biaya gaji pengawai 14.000.000 17.000.000 3.000.000 naik
Biaya penyusutan aktiva 10.000.000 15.000.000 5.000.000 Naik
Biaya listrik dan telpon 900.000 2.000.000 1.900.000 Naik
Biaya pengangkutan 700.000 1.000.000 300.000 Naik
Biaya perawatan 4.400.000 5.000.000 600.000 Naik
Biaya lain – lain 8.000.000 3.000.000 5.000.000 Turun
total biaya 38.000.000 43.000.000 15.800.000
SUMBER :AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN
Secara keseluruhan biaya operasional mengalami naik dari yang di anggarkan
sebesar Rp 38.000.000 sementara realisasinya sebesar Rp 43.000.000 dan naik sebesar
Rp 15.800.000 dari dana yang di anggarkan mengalami kenaikan dimana kenaikan –
kenaikan yang terjadi pada masing – masing jenis biaya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Biaya gaji pengawai
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya,karena naiknya aktifitas
perusahaan,sehingga para pegawai Aroma Bakery dan Cake Medan diberikan
kenaikan gaji. Sehingga, Aroma Bakery dan Cake Medan harus mengeluarkan
2. Biaya penyusutan
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya aktifitas
perusahaan. Sehinga, aktiva perusahaan lebih cepat mengalami penyusutan dan
membutuhkan perawatan serta perbaikan yang lebih intensif. Untuk itu,
menyebabkan bertambahnya biaya penyusutan yang harus dikeluarkan oleh
Aroma Bakery dan Cake Medan sebesar Rp 5.000.000.
3. Biaya listrik dan telepon
Dengan meningkatnya aktivitas perusahaan, maka, biaya listrik untuk
memproduksi barang yang menggunakan alat-alat yang menggunakan listrik
menjadi meningkat dan juga telepon yang melayani pemesanan serta
menghubungi mitra kerja dari Aroma Bakery dan Cake Medan menyebabkan
biaya yang harus direalisasikan menjadi meningkat sebesar Rp 1.900.000
4. Biaya pengangkutan
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya aktifitas
perusahaan, sehingga menyebabkan bertambahnya biaya pengangkutan sebesar
Rp 300.000
Biaya pengangkutan meningkat disebabkan bertambahnya intensitas dari mobil
pengangkutan hasil produksi yang akan mengantarkan kepada para pemesan
produk Aroma Bakery dan cake Medan. Sehingga, pengisian minyak mobil
pengangkutan lebih bertambah dan berdampak pada biaya pengangkutan yang
menjadi meningkat.
5. Biaya perawatan
Setiap perusahaan pasti wajib mengeluarkan biaya perawatan. Baik perawatan
gedung, mesin dan lain sebagainya. Sama seperti Aroma Bakery dan Cake
Untuk itu, karena terjadinya kenaikan aktivitas perusahaan maka biaya
perawatan meningkat sebesar Rp 600.000
6. Biaya lain – lain
Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasi, karena Aroma Bakery dan Cake
Medan tidak banyak mengalami pengeluaran biaya-biaya diluar kegiatan
perusahaan. Sehingga, biaya lain-lain dari Aroma Bakery dan Cake Medan
terjadi penurunan.
Berdasarkan perbandingan antara anggaran dan realisasi diatas banyak yang
mengalami kenaikan biaya sehinga jumlah realisasi lebih besar dibandingkan
dengan anggaran yang di tetapkan. Hal tersebut disebabkan karena perubahan
menyusun anggaran biaya operasioanal dengan melihat situasi dan kondisi yang
terjadi pada tahun sebelumnya.
Penganggaran biaya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen
mengenai penggunaan sumber – sumber ekonomi ( yang dinyatakan dengan uang )
pada masa yang akan datang,secara keseluruhan biaya operasional perusahaan
mengalami kenaikan dari yang dianggarkan sebesar Rp 38.000.000 sementara
realisasinya sebesar Rp 43.000.000 dan naik sebesar Rp 15.000.000 dari yang
dianggarkan atau terjadi kenaikan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa anggaran biaya
operasional perusahan masih efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dari selisi
anggaran dengan realisasi secara total tidak begitu besar. Hal ini perlu
dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi untuk tahun yang akan datang sehingga
C. Analisis Produk Toko Roti Aroma Bakery dan Cake Medan
Adapun analisis produk pada perusahaan toko Roti Aroma Bakery dan Cake Medan
sebagai berikut :
1. Keanekaragaman
Pada perusahaan ini mereka menghasilkan berbagai jenis produk
yang di kategorikan sebagai berikut :
1. Roti basah 2. Jajan tradisional 3. Roti kering 4. Roti khusus
Secara lebih detil penulis sebutkan satu - persatu dan catat macam macam dari jenis –
jenis tersebut.
Produk – produk perusahaan tersebut dibuat dari bahan – bahan seperti tepung ,
mentega, gula, dan bahan – bahan lain menjadi berbagai macam produk kreatifitasnya.
Perwujudan produk – produknya telah dilakukan dengan hasil yang memuaskan.
Perusahaan mengkategorikan produknya menjadi 4 karena memudahkan untuk mereka
mengawasi dan mengklasifikasikan bahan pada gudang sesuai kebutuhan bagian
produksi. Disamping itu memudahkan juga untuk bagian produksi menyelesaikan jenis
yang lebih mudah bagi mereka membuatnya dan mengkonsentrasikan produk yang
butuh perhatian lebih dalam proses pembuatannya dibanding yang lain.
Perusahaan juga ingin menunjukkan pada konsumen akan kemampuannya
memproduksi dan menyediakan jenis produk yang mereka inginkan tanpa harus
mencari ke tempat lain. Jenis roti basah dibuat sebanyak 40 macam karena perusahaan
lebih mudah dalam membuatnya dan waktu yang dibutuhkan tidak banyak. Disamping
lain. Konsumen lebih banyak membeli jenis roti basah karena dapat sebagai subtitusi
atau komplemen bagi mereka yaitu, misalnya roti tawar atau krumpul dapat digunakan
sebagai menu sarapan pagi dan lebih fleksibel konsumsinya dibanding roti kering atau
jajan. Selain itu sejak awal berdirinya perusahaan roti ini jenis roti basah itulah yang
lebih terkenal karena konsumen menyukai rasa dan kehadirannya yang selalu baru
sehingga mereka tidak was – was akan kadaluwarsanya produk tersebut. Adapun jenis
produk yang lain adalah merupakan pengembangan perusahaan karena permintaan
konsumen dan keinginan untuk melayani mereka serta menunjukkan kemampuan
perusahaan. Begitu pula dengan jajan tradisional yang dibuat hingga 22 macam karena
perusahaan ingin mengenalkan makanan tradisional yang unik dan menarik serta lezat
agar konsumen merasa tertarik untuk mencoba dan membelinya. Kenyataannya
perusahaan ini kini terkenal juga sebagai produsen jajan tradisional yang lebih lezat
dibanding produsen lain.
2. Kualitas
Perusahaan roti ini sangat menjaga kualitasnya dan berusaha untuk terus meningkatkan
demi kenyamanan konsumennya. Karena produknya berupa makanan , tentu saja
konsumen tidak ingin memilih memasukan makanan tidak sehat atau bahkan
meracuninya. Oleh sebab itu perusahaan berusaha menjaga higienitas juga cakupan gizi
yang baik bagi konsumen dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan
ini juga sangat mementingkan rasa sehingga dia lebih unggul dari pesaing – pesaingnya
yang terbukti melalui banyaknya pesanan dan penjualan dibandingkan dengan 4
Perusahaan memanfaatkan peluang pasar dengan melihat bahwa akhir – akhir ini
produsen makanan lebih mengejar keuntungan dan harga yang murah tanpa
mementingkan rasa dan kualitas bahan serta produknya. Oleh sebab itu perusahaan
memasuki pasar dengan cara memfokuskan pada kualitas dan dan rasa yang lezat untuk
menarik perhatian konsumen tanpa perusahaan mengobral promosi yang gencar karena
keyakinan dan lidah konsumen lebih peka terhadap penilaian suatu produk makanan.
Perusahaan ini mengkategorikan kualitasnya hanya satu yaitu yang terbaik serta tidak
memproduksi kualitas yang lain karena perusahaan ingin produknya memuaskan
konsumen dan tidak mengecewakan mereka.
3. Desain
Perusahaan roti Aroma Bakery dan Cake Medan dalam menentukan desain produknya
adalah dengan mengikuti info – info dan trend yang berada di luar serta bentuk – bentuk
unik yang terus dikembangkan menjadi suatu hal yang menarik bagi konsumen dengan
tampilan produk yang membuat berselera dan terkadang juga terkesima karena keunikan
atau keindahan produk. Sebagai contoh perusahaan membuat roti dalam bentuk tanduk
binatang, bentuk kepangan rambut, bentuk hati, spiral, pentungan, dan juga bentuk –
bentuk megah dengan tinggi roti 1 hingga 1,5 meter berbentuk rumah, boneka , pulau ,
bendera dan lain sebagainya. Perusahaan ini mengatur desain dengan menggambarnya
terlebih dahulu kemudian membuat polanya, setelah itu tim desain mulai mengatur dan
memposisikan sesuai ketentuan dalam pola dan gambar yang ditentukan. Perusahaan ini
mendesain produknya bermacam – macam untuk menampilkan kreatifitas mereka
dan sekaligus menghibur mereka secara tidak langsung dengan keunikan dan gaya yang
mereka tampilkan pada produk.
4. Merek (Brand)
Demi upaya pengenalan dan ciri dari perusahaan ini , maka manajemen memilih merk
yang mudah dikenal, dibaca, dan diingat oleh konsumen yaitu dengan memberinya
nama Aroma Bakery dan Cake Medan sesuai nama toko yang pertama kali didirikan
oleh pemilik serta tetap bertahan menggunakan nama tersebut. Adapun simbol yang
digunakan adalah gambar roti yang mengeluarkan aroma yang berada diatas roti
tersebut. Alasan dipilihnya merek Aroma Bakery dan Cake karena mudah diingat.
Dimana setiap produk roti pasti memiliki aroma yang berbeda-beda sehingga pemilihan
nama ini mudah diingat oleh masyarakat.
5. Kemasan
Kemasan yang digunakan oleh perusahaan ini yaitu kemasan yang terdiri dari plastik
seal, kotak karton, kotak plastik, kertas makan, kotak tahan panas, nampan karton, daun
pisang dan kulit jagung.
Kemasan – kemasan yang digunakan perusahaan telah diuji kelayakan pakainya, tingkat
keamanan dan kebersihannya sehingga tidak merugikan konsumen. Kemasan itupun
tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk menyesuaikan produk.
Perusahaan memilih kemasan seperti penulis sebutkan diatas karena kemudahan untuk
memperolehnya di toko atau pabrik plastik yang ada di indonesia dan berharga murah
sehingga tidak membebani konsumen dengan harga yang lebih mahal. Selain itu
tidak merusak lingkungan. Bagi konsumen kemasan – kemasan tersebut praktis
penggunaannya.
6. Ukuran
Perusahaan ini memperhatikan juga ukuran produk sesuai keinginan konsumen dan
kebiasaan ukuran suatu produk makanan. Namun dalam beberapa pesanan khusus ada
juga dari pihak konsumen yang menginginkan ukuran yang berbeda, contohnya :
perusahaan ini pernah beberapa kali menerima pesanan roti ulang tahun atau pesta
pernikahan dengan tinggi roti 1,5 meter dan diameter 75 cm bersusun 4 .
Perusahaan menerapkan ukuran produknya dengan alasan menyesuaikan dan
memuaskan konsumennya. Perusahaan juga tidak ingin konsumen kecewa karena
produk tidak sama atau seperti pada kasus produk sama dengan harga sama tapi
ukurannya tidak seimbang.
Perusahaan menggunakan ukuran produk jadinya dengan berat bersih dalam gram
sebagaimana umumnya ukuran produk makanan dipasar.
7. Pelayanan
Penerapan pelayanan pada perusahaan ini tampak ketika konsumen datang ketoko yaitu
begitu mereka memasuki toko maka disediakan oleh perusahaan nampan dan penjapit
yang dibawakan oleh pelayan toko. Didalam toko tersebut terdapat rak dan etalase yang
menampilkan produk jadi mereka sehingga pembeli dapat melihat kemudian memilih
yang mana mereka ingin membelinya. Setelah pembeli menentukan mana yang ingin
dibeli dengan cara menunjuknya pelayan tersebut akan mengambilkannya dan
meletakannya dalam kemasan kemudian menuliskan nota untuk di serahkan ke pembeli
setelah menerima faktur pembelian dan menunjukannya pada pelayan yang
melayaninya tadi. Untuk pesanan melalui telepon, pembeli tinggal mengucapkan jenis
produk apa yang akan dibeli atau dipesan maka bagian penerimaan pesanan akan
mencatat untuk mengambilkannya atau memberikan keterangan masih tidaknya produk
tersebut. Jika produk yang dipesan sudah habis maka bagian pesanan akan memberikan
info kapan produk itu tersedia kembali dan pembelipun dapat menentukan jangka
waktu pengambilan pesanannya. Perusahaan juga bersedia mengantarkan pesanan
dengan jumlah tertentu ke rumah pemesan.Tidak hanya itu saja bila pembeli ingin
memesan dan mencicipi jenis produk, maka manajemen menyediakan beberapa contoh
miniatur produk untuk dicicipi ketika pembeli datang langsung ketoko untuk memesan
dalam jumlah besar atau catering. Manajemen juga menerima pembayaran melalui
bank. Bila pemesan ingin produk ditambah bumbu atau ukurannya maka perusahaan
juga siap membuatkannya dan menentukan harga yang berbeda sesuai persetujuan
kedua belah pihak. Perusahaan melakukan hal seperti ilustrasi diatas untuk menaikan
citra dan meninggalkan kesan pada konsumen akan usaha memberikan yang terbaik
pada mereka. Perusahaan juga ingin menarik hati konsumen agar kembali atau bahkan
menjadi pelanggan lantaran pelayanan yang diberikan selain produk berkualitasnya.
Perusahaan memasukan pelayanan sebagai kesatuan produk untuk meraih nilai sebagai
yang terbaik sesuai tujuan perusahaan dalam upaya mengungguli pesaing. Disamping
itu pelayanan lain yang diberikan adalah diantaranya memberikan kemudahan bagi
8. Jaminan pengembalian
Demi menjaga nama baik perusahaan, maka mereka berusaha untuk memberikan
jaminan yaitu bila produk ternyata tidak sesuai dengan pesanan atau contoh maka
manejemen siap menerima pengembalian (retur) dan memberikan ganti rugi. Hal ini
dilakukan untuk memberikan pelayanan yang profesional dan meraih kepercayaan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dalam bab ini, akan diterangkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya untuk
menjadi sebuah kesimpulan yang menekankan penilaian yang berdasarkan teoritis agar
dapat masukan yang bermanfaat. Kesimpulan ini akan dituangkan dalam poin – poin
sebagai berikut :
1. Aroma Bakery dan Cake merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsumsi, dan juga bertindak sebagai leverensi,grosir, dan distributor di Medan . 2. Struktur oraganisasi Aroma Bakery dan Cake dalam melaksanakan aktivitas perusahaan menggunakan struktur organisasi garis dan staff dimana perintah dan tanggung jawab jelas mengalir dari atas ( pimpinan ) dan bawahan ( karyawan ). 3. Dilihat dari rencana kerja tahun 2014, perusahaan mengeluarkan biaya operasional sebasar Rp 43.000.000,- sedangkan tahun 2013, perusahaan mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 38.000.000,- jadi perusahaan mengalami peningkatan dalam anggaran biaya operasionalnya
4. Secara keseluruhan biaya operasional Aroma Bakery dan Cake masih dapat dikatakan efektif dan efisien, karena penghasilan perusahaan masih dapat menutupi biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.
B. Saran
Dalam hal ini diberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi Aroma Bakery
dan Cake dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain:
1. Perusahaan perlu mengadakan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya pemborosan dana dan memotifasi karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerjanya.
2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya , maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan.
3. Biaya operasional yang memungkinkan untuk ditekan, agar diperhatikan dengan asumsi tidak membatasi operasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. 2001. Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta