• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Produksi Dengan Pendekatan Fuzzy Linear Programming Pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Produksi Dengan Pendekatan Fuzzy Linear Programming Pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN

FUZZY LINEAR PROGRAMMING PADA PT. CAKRA

COMPACT ALUMINIUM INDUSTRIES

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

MARIATY PEBRIANA SIHOMBING

040403067

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

ABSTRAK

PT. Cakra Compact Aluminium Industries perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang industri untuk pengolahan aluminium dengan jenis MF(Mill Finishing), AN (Anodizing) dan PC (Powder Coating).

PT. Cakra Compact Aluminium Industries, selama tahun 2007 sampai 2008 mengalami peningkatan jumlah produksi. Dengan kondisi ini, perusahaan dihadapkan dengan keterbatasan sumber daya seperti keterbatasan jumlah jam kerja dan bahan baku. Hal ini memperlihatkan bahwa perlunya suatu metode perencanaan produksi yang tepat untuk mengoptimalkan jumlah produksi yang akan dihasilkan.

Penerapan metode fuzzy linear programming dilakukan berdasarkan pertimbangan diperlukan adanya suatu batasan nilai terhadap jumlah produksi dengan ketersediaan sumber daya yang ada, sehingga diperoleh jumlah produksi yang optimal. Fuzzy Linear Programming merupakan pendekatan metode linear

programming biasa dengan konsep logika fuzzi pada t = 0 yaitu tanpa

menggunakan batasan nilai penambahan atau pengurangan terhadap jumlah permintaan dan ketersediaan sumber daya dengan konsep logika fuzzi pada t = 1 yaitu dengan menggunakan batasan nilai tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar persentase keuntungan dari profil aluminium pada bulan April – Juni 2009 meningkat. Yaitu untuk bulan April 13,25%, bulan Mei 11,66% dan bulan Juni 11,65% dengan jumlah produksi profil MF sebanyak 3060, 3370 dan 4460 unit, profil AN sebanyak 4580, 4190 dan 2752 unit dan profil PC sebanyak 3838, 3994 dan 4331 unit. Dari hasil perhitungan fuzzy linear programming terdapat nilai λ-cut yang digunakan untuk mengimplementasikan setiap batasan sumber daya yang tersedia. Besarnya nilai

λ-cut untuk bulan April, Mei dan Juni adalah 0,45; 0,47 dan 0,46.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

kasih setiaNya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan

tugas sarjana ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas sarjana ini

merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk

menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara.

Tugas sarjana ini berjudul “Perencanaan Produksi dengan Pendekatan

Fuzzy Linear Programming pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries ”.

Adapun latar belakang penulis mengangkat judul ini adalah penulis ingin

memberikan suatu perbandingan metode perencanaan produksi dengan

pendekatan konsep logika fuzzi.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya tugas sarjana ini masih banyak

kekurangan dikarenakan keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kebaikan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini bermanfaat bagi kita semua.

MEDAN, JUNI 2009

(4)

UCAPAN TERIMAKASIH

Selama penyusunan laporan tugas sarjana ini, penulis banyak mendapatkan

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan

hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Tanib S. Tjolia, M.Eng, sebagai dosen pembimbing I dalam

penyelesaian Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.

2. Ibu Tuti Sarma Sinaga, ST, MT, sebagai dosen pembimbing II dalam

penyelesaian Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.

3. Bapak Ir. Sugi Arto Pujangkoro, MM, sebagai Koordinator Tugas Akhir yang

telah mengarahkan penulis dalam memahami judul tugas sarjana.

4. Bapak Prof. Ir. Sukaria Sinulingga M.Eng, sebagai Koordinator Bidang untuk

Manufaktur yang telah mengarahkan penulis dalam memahami judul tugas

sarjana.

5. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, sebagai Ketua Departemen Teknik Industri

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang turut memberikan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.

6. Bapak Ir. Sofiansyah sebagai pembimbing lapangan di PT. Cakra Compact

Aluminium Industries yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis

(5)

7. Bapak Ir. J.O. Nikson Simbolon sebagai pimpinan personalia di PT. Cakra

Compact Aluminium Industries, yang telah memberikan kesempatan bagi

penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bang Bowo, Kak Dina, dan Bang Tumijo, selaku pegawai Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu

penulis dalam pengurusan berkas-berkas tugas sarjana.

9. Kedua Orang tuaku, Kak Rina, Bang Heri, Laura dan Ester atas doa, perhatian

dan dukungannya yang diberikan kepada penulis.

10.Juana, Erna dan Anggiat selaku rekan penulis dalam penelitian tugas akhir di

PT. Cakra Compact Aluminium Industries yang telah memberikan bantuan,

semangat dan dukungan selama ini.

11. Elfrida, Desima, Misna, Wenny, Yetti, Dame dan Valent dan teman-teman

stambuk 2004 lainnya selaku rekan penulis dalam penelitian tugas akhir atas

bantuan, dukungan serta kerja sama yang baik selama penelitian sampai

penyelesaian tugas sarjana ini.

12.Kelompok Kecil “Maranatha & Live In Jesus”, “Solideo Gloria” (Lidia, Mega

dan Sinurmaida), “Joyful” (Jhon Li dan Veronica), Kak Bella dan Kak

Plorensi buat doa dan semangat selama penyelesaian tugas sarjana ini.

(6)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKASI EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1

1.2. Rumusan Permasalahan ... I-2

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... I-2

1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian ... I-3

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ... I-4

II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1

(7)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.3.1. Struktur Organisasi ... II-3

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-3

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-17

2.3.3.1. Tenaga Kerja ... II-17

2.3.3.2. Jam Kerja ... II-18

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-19

2.4. Proses Produksi ... II-22

2.4.1. Bahan-bahan yang Digunakan ... II-22

2.4.1.1. Bahan Baku ... II-22

2.4.1.2. Bahan Tambahan ... II-22

2.4.1.3. Bahan Penolong ... II-24

2.4.2. Uraian Proses Produksi ... II-24

2.4.3. Mesin - Mesin dan Peralatan ... II-31

2.4.3.1. Mesin Produksi ... II-31

2.4.3.2. Peralatan Produksi ... II-34

III. LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi ... III-1

3.2. Pengukuran Waktu ... III-2

3.2.1. Pengujian Data Waktu... III-4

(8)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.2.2. Penyesuaian dan Kelonggaran ... III-7

3.2.3. Perhitungan Waktu Baku... III-9

3.3. Pemograman Linear ... III-9

3.4. Logika dan Himpunan Fuzzi ... III-12

3.5. Fuzzy Linear Programming ... III-13

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Pemilihan Obyek Penelitian ... IV-1

4.1.1. Obyek Penelitian ... IV-1

4.1.2. Dasar Pemilihan Obyek Penelitian ... IV-1

4.2. Studi Pendahuluan ... IV-2

4.3. Metode Pengumpulan Data ... IV-3

4.4. Metode Pengolahan Data ... IV-3

4.5. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-6

4.6. Kesimpulan dan Saran ... IV-7

V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Kapasitas Produksi ... V-1

5.1.2. Kerusakan Mesin ... V-1

5.1.3. Jumlah Waktu Kerja... V-3

(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.1.5. Jumlah Pemakaian dan Ketersediaan Bahan Baku

Penolong dan Bahan Tambahan ... V-8

5.1.6. Keuntungan Setiap Profil ... V-9

5.2. Pengolahan Data ... V-9

5.2.1. Penentuan Variabel Keputusan ... V-9

5.2.2. Penentuan Fungsi Kendala Pertama ... V-10

5.2.2.1. Formulasi Fungsi Kendala Pertama ... V-10

5.2.2.2. Penentuan Nilai Toleransi Interval untuk

Fungsi Kendala Pertama ... V-11

5.2.3. Penentuan Fungsi Kendala Kedua ... V-13

5.2.3.1. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Waktu

Siklus... V-13

5.2.3.2. Penentuan Rating Factor dan Allowance ... V-19

5.2.3.3. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Standar V-21

5.2.3.3.1. Waktu Normal ... V-21

5.2.3.3.2. Waktu Baku ... V-22

5.2.3.4. Formulasi Fungsi Kendala Kedua ... V-23

5.2.3.5. Penentuan Nilai Toleransi Interval untuk

Fungsi Kendala Kedua ... V-24

(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.4.1. Formulasi Fungsi Kendala Ketiga ... V-26

5.2.4.2. Penentuan Nilai Toleransi Interval untuk

Fungsi Kendala Ketiga... V-27

5.2.5. Penentuan Fungsi Tujuan ... V-30

5.2.6. Penentuan Model Linear Programming dengan Konsep

Logika Fuzzi ... V-31

5.2.7. Penyelesaian Model Linear Programming dengan

Konsep Logika Fuzzi pada t = 0 ... V-33

5.2.8. Penyelesaian Model Linear Programming dengan

Konsep Logika Fuzzi pada t = 1 ... V-45

5.2.9. Pembentukan Model Fuzzy Linear Programming ... V-47

5.2.9.1. Penggambaran Fungsi Keanggotaan Fuzzi ... V-47

5.2.9.2. Formulasi Model Fuzzy Linear Programming . V-52

5.2.10. Penyelesaian Model Fuzzy Linear Programming ... V-55

VI. ANALISis PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Model Linear Programming dengan Konsep Logika

Fuzzi t = 0…... VI-1

6.2. Analisis Model Linear Programming dengan Konsep Logika

Fuzzi t = 1... VI-4

(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

6.4. Analisis Model Perencanaan Produksi yang Diterapkan pada

PT. Cakra Compact Aluminium Industries dengan Model

Perencanaan Produksi Fuzzy Linear Programming ... VI-9

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1

7.2. Saran ... VII-3

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries... II-17

2.2. Bahan Penolong yang Digunakan ... II-23

5.1. Kapasitas Produksi Terpasang ... V-1

5.2. Persentase Kerusakan Mesin ... V-1

5.3. Jumlah Waktu Kerja Tersedia Tahun 2009 ... V-3

5.4. Waktu Siklus Profil MF ... V-6

5.5. Waktu Siklus Profil AN ... V-7

5.6. Waktu Siklus Profil PC ... V-7

5.7. Jumlah Pemakaian dan Ketersediaan Bahan Baku, Bahan Tambahan

dan Bahan Penolong Untuk Tiap Profil Aluminium ... V-8

5.8. Keuntungan dari Setiap Penjualan Aluminium ... V-9

5.9. Pengelompokkan Data Waktu Siklus dalam Sub Group ... V-14

5.10. Uji Keseragaman Data Untuk Profil MF ... V-15

5.11. Uji Keseragaman Data Untuk Profil AN ... V-16

5.12. Uji Keseragaman Data Untuk Profil PC... V-16

5.13. Perhitungan Uji Kecukupan Data Untuk Profil MF... V-18

5.14. Perhitungan Uji Kecukupan Data Untuk Profil AN ... V-18

5.15. Perhitungan Uji Kecukupan Data Untuk Profil PC ... V-18

5.16. Rekapitulasi Waktu Siklus... V-18

(13)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.18. Rating Factor Tiap Stasiun Kerja ... V-19

5.19. Allowances Tiap Stasiun Kerja ... V-20

5.20. Waktu Normal Pada Stasiun Kerja ... V-22

5.21. Waktu Baku Pada Stasiun Kerja ... V-22

5.22. Ketersediaan Waktu Lembur Tahun 2009 ... V-24

5.23. Penambahan Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong

yang Diizinkan ... V-28

5.24. Rekapitulasi Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala Bulan April, Mei

dan Juni ... V-31

5.25. Tabel Simpleks Awal ... V-38

5.26. Tabel Simpleks Iterasi I ... V-39

5.27. Tabel Simpleks Iterasi II ... V-40

5.28. Tabel Simpleks Iterasi III ... V-41

5.29. Tabel Simpleks Iterasi IV ... V-42

5.30. Tabel Simpleks Iterasi V ... V-43

5.31. Rekapitulasi Perhitungan Model Linear Programming dengan

Konsep Logika Fuzzi pada t = 0 ... V-44

5.32. Rekapitulasi Perhitungan Model Linear Programming dengan

(14)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.34. Batasan Fuzzi pada Model Linear Programming Bulan Mei ... V-48

5.35. Batasan Fuzzi pada Model Linear Programming Bulan Juni ... V-48

5.36. Rekapitulasi Nilai po... V-53

5.37. Jumlah Produksi Bulan April-Mei 2009 ... V-55

6.1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dengan Konsep Logika Fuzzi t = 0

untuk Bulan April, Mei dan Juni... VI-4

6.2. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dengan Konsep Logika Fuzzi t = 1

untuk Bulan April, Mei dan Juni... VI-5

6.3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dengan Model Fuzzy Linear

Programming untuk Bulan April, Mei dan Juni ... VI-6

6.4. Perbandingan Kapasitas Produksi, Ketersediaan Jam Kerja dan

Ketersediaan Bahan di Pabrik dengan Hasil Fuzzy Linear

(15)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. Cakra Compact Aluminium Industries ... II-4

2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Profil Aluminium ... II-25

3.1. Fungsi Keanggotaan ... III-20

4.1. Blok Diagram Metode Simpleks ... IV-8

4.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian ... IV-9

4.3. Blok Diagram Pengolahan Data... IV-10

5.1. Control Chart Uji Keseragaman ... V-15

5.2. Fungsi Keanggotaan Fuzzi ... V-49

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse ... L-1

2. Tabel Kelonggaran ... L-2

3. Hasil Perhitungan Model Linear Programming dengan Konsep

Logika Fuzzi dengan Software LINDO ... L-5

4. Form Surat Permohonan Tugas Sarjana ... L-15

5. Form Surat Penetapan Tugas Sarjana ... L-16

6. Surat Balasan dari Perusahaan ... L-17

7. Surat Keputusan Tugas Sarjana ... L-18

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Salah satu aktivitas yang dapat memberikan dampak besar pada

keberhasilan suatu perusahaan industri adalah perencanaan yang baik dari sistem

manufaktur sebelum dilakukan proses produksi yang sesungguhnya. Suatu sistem

manufaktur dikatakan baik jika dapat melaksanakan aktivitas produksi yang bisa

memenuhi permintaan konsumen (demand) dengan biaya produksi yang

minimum.

Untuk merealisasikan perencanaan produksi yang baik tersebut, perlu

diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal dari suatu perusahaan. Faktor internal berupa berupa ketersediaan

sumber daya seperti mesin, bahan baku, manusia, metode kerja, dan modal perlu

dioptimumkan. Sama halnya untuk faktor eksternal seperti permintaan pasar yang

berfluktuasi, hubungan dengan supplier juga perlu diperhatikan sehingga berada

dalam batasan yang masih dapat dioptimumkan yang pada akhirnya akan

menghasilkan suatu perencanaan aktivitas produksi yang baik.

PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah perusahaan yang

bergerak di bidang pengolahan aluminium yang memproduksi profil ekstrusi dan

fabrikasi. Dari data perusahaan PT. Cakra Compact Aluminium Industries, jumlah

permintaan konsumen terhadap profil aluminium meningkat dari tahun 2007

(18)

meningkat sampai 21,55%, 33,07% dan 49,65%. Namun perusahaan juga

dihadapkan dengan adanya keterbatasan sumber daya seperti keterbatasan jam

kerja dan bahan baku. Kondisi ini memperlihatkan bahwa perlunya suatu metode

perencanaan produksi yang tepat untuk mengoptimalkan ketersediaan dan

pemakaian sumber daya sehingga dihasilkan jumlah produksi yang optimal

dengan batasan sumber daya.

1.2. Rumusan Permasalahan

Rumusan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah

penentuan metode perencanaan aktivitas produksi yang tepat pada PT. Cakra

Compact Aluminium Industries sehingga dihasilkan jumlah produksi yang

optimal.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Menentukan jumlah produksi yang optimal dengan menggunakan Fuzzy

Linear Programming.

2. Menentukan nilai batasan toleransi interval atau ketersediaan sumber daya

(19)

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh di perkuliahan dan membandingkan antara teori yang diperoleh

dengan permasalahan pada perusahaan.

2. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Sebagai bahan referensi dalam menambah cakrawala dunia keilmuan, yaitu

kaitan antara teoritis dengan aplikasi dan mempererat kerjasama antara

perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan bahan acuan dalam menentukan rencana produksi

yang optimal dengan menggunakan metode Fuzzy Linear Programming.

1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Perencanaan produksi pada penelitian ini terbatas pada penentuan jumlah

produksi selama 3 bulan yaitu April, Mei dan Juni 2009.

2. Produk yang diteliti adalah profil ekstrusi dengan tipe MF, AN dan PC.

3. Batasan yang dipertimbangkan adalah kapasitas produksi, ketersediaan jam

kerja dan ketersediaan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Tidak ada perubahan harga jual, harga bahan baku dan biaya produksi lainnya

(20)

2. Tidak ada permasalahan kondisi keuangan (modal) pada PT. Cakra Compact

Aluminium Industries selama penelitian.

3. Tidak ada perubahan dalam aktivitas proses produksi di lantai pabrik dan

metode kerja daripada operator sudah standar.

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Laporan Tugas sarjana ini disusun dengan sistematika yang disajikan

dalam bentuk bab, antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab satu memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta asumsi dan batasan

permasalahan yang akan diteliti.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab dua memuat secara singkat atribut dari perusahaan yang

menjadi objek penelitian, jenis produk dan spesifikasinya, bahan

baku, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dalam

menunjang proses produksi, serta organisasi dan manajemen.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab tiga memuat landasan teori yang dibutuhkan untuk

memecahkan permasalahan. Landasan teori dikumpulkan dan

dipelajari dari berbagai literatur dan juga jurnal-jurnal ilmiah.

(21)

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Bab empat menjelaskan tentang dasar pemilihan obyek penelitian

metode pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta metode

analisis yang digunakan, yang dijelaskan secara terperinci.

BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab lima memuat pengumpulan dan pengolahan data. Pada bab ini

dijelaskan jenis data yang dibutuhkan, darimana dan bagaimana

data tersebut diperoleh. Juga dijelaskan teknik yang digunakan

untuk mengolah data dalam memecahkan permasalahan.

BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab enam memuat perencanaan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam memecahkan masalah serta menganalisis hasil

pengukuran, perhitungan berdasarkan hasil pengolahan data yang

telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab tujuh memuat kesimpulan dari pemecahan masalah terhadap

permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan. Laporan tugas

sarjana ini diakhiri dengan memberikan saran-saran yang

berhubungan dengan penerapan penemuan penelitian untuk

kegiatan-kegiatan yang relevan secara praktis dan juga saran untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut untuk temuan masalah yang

(22)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Cakra Compact Aluminium Industries merupakan perusahaan swasta

nasional yang bergerak dibidang pengolahan aluminium menjadi profil ekstrusi

dan fabrikasi. PT. Cakra Compact Aluminium Industries berlokasi di Jalan Raya

Medan – Tanjung Morawa Km 11,5 Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,

Sumatera Utara.

PT. Cakra Compact Aluminium Industries didirikan pada tanggal 24

Agustus 1990 oleh Bapak Rahmat Shah. Pada awalnya, perusahaan ini bernama

PT. Cakra Mantaputama. Perubahan nama perusahaan ini diawali dengan

ketertarikan salah satu konsumen dari PT. Cakra Mantaputama yaitu Perusahaan

Compact Metal Industries Ltd dari Singapura terhadap prospek industri

perusahaan ini pada tahun 1993. Lalu perusahaan dari Singapura ini mengadakan

kerja sama berupa penanaman modal kepada PT. Cakra Mantaputama. Atas dasar

ini status perizinan PT. Cakra Mantaputama berubah dari PMDN (Penanaman

Modal Dalam Negeri) menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) berdasarkan surat

dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) No. 18/V/PMA/1993 pada

tanggal 6 Agustus 1993. Selanjutnya pada tanggal 4 Februari 1994 nama PT.

Cakra Mantaputama berubah menjadi PT. Cakra Compact Aluminium Industries

(23)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Cakra Compact Aluminium Industries memproduksi aluminium jenis

profil ekstrusi dan fabrikasi dengan bahan baku billet. PT. Cakra Compact

Aluminium Industries merupakan perusahaan job shop, dimana terdapat variasi

produk yang dilaksanakan dengan tingkat kemampuan operator yang relative

tinggi. Spesifikasi dari produk yang dihasilkan oleh PT. Cakra Compact

Aluminium Industries adalah:

1. Profil Ekstrusi

Profil ekstrusi merupakan hasil pengolahan billet sebagai bahan baku setelah

melalui beberapa tahapan proses produksi yaitu pemotongan billet, pemanasan

billet, pemanasan cetakan, ekstrusi, ageing, anodizing, dan powder coating

menjadi batangan profil sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh

konsumen. Secara garis besar hasil dari profil ini dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

a. MF : profil yang melalui proses produksi hingga proses aeging.

b. AN : profil yang melalui proses produksi hingga proses anodizing.

c. PC : profil yang melalui proses produksi hingga proses powder coating

tanpa melewati proses anodizing.

2. Profil Fabrikasi

Profil fabrikasi merupakan hasil perakitan profil ekstrusi yang dipotong dan

dirakit sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen, misalnya

rak, meja, kosen pintu, kosen jendela, dan lain-lain.

Tujuan pemasaran dari PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah

(24)

Australia, dan Jerman. Sedangkan sisanya 5% untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri seperti daerah Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Jakarta, Surabaya,

Semarang, dan Yogyakarta.

2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah

berbentuk gabungan lini, staff dan fungsional dengan board of commosioners

sebagai pimpinan tertinggi. Hubungan lini karena pembagian tugas dilakukan

dalam bidang atau area pekerjaan pada perusahaan. Sedangkan adanya seorang

advisor menunjukkan hubungan staff karena advisor tidak memiliki wewenang

komando langsung hanya dapat memberikan saran mengenai bidang tertentu

kepada General Manager. Selain itu perusahaan ini juga mengaplikasikan struktur

organisasi berbentuk fungsional, yang berarti pembagian tugas juga dilakukan

berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Bentuk

hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan suatu organisasi uraian mengenai tugas, tanggung

jawab dan wewenang haruslah jelas. Tanggung jawab yang diberikan harus

seimbang dengan wewenang yang diterima sehingga dalam melaksanakan tugas

(25)

Rec/Fotocopy Telp Operator Security Transpor-tation Cleaning Service Personel General Aff.Manager Inventory General Ledger Account Payable Account Receivable Taxation Bank Officer Import Doc Handling Off Personel Off. Internal Personel Off. Administration General Affair Account Executive Chasier Personel Off. Internal Local Purchase Officer Purchasing & Clerk Assistent Import Handling Off. Material & Part

Stock Keeper Profile Design Drafter Sales Adm. Clerk Extrution Exp.Hand.Off. Billet Exp. Handling Off. Finish Good Stock Keeper Local Sales Officer Sales Adm. Manager QC Assurance Manager QC & QA Superintendent Inspection Supervisor Chemist Analist Fabrication Manager Fabrication Superintendent Penyelia Pabrikasi Fabrication Supervisor Production Adm. Clerk Prod. Adm Supervisor Prod. Adm Superintendent Worker Wire Cut/Cam Supervisor Worker Die Making Supervisor Worker Ext. Machine Supervisor Worker Anodizing Line Supervisor 1 Worker Anodizing Line Supervisor 2 Chemist Analist Worker Waste Control Supervisor Worker Pwd. Coating Line Supervisor Packing Line Supervisor Worker Maintenance Supervisor Worker Electrical Supervisor Worker Extrution Plan Manager

Ext & Die Corr Superintendent Fabrication Supervisor Pwd. Coating Supervisor Advisors General Manager Board Of Commissioners Board Of Directors Fungsional Lini Staff

(26)

Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang dari setiap pekerjaan

pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries yaitu:

1. Board of Commisioners

a. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan

b. Melakukan pengawasan dan evaluasi berdasarkan laporan President

Director maupun dari pengamatan langsung

c. Memilih dan menentukan serta mengangkat Board of Director

d. Menentukan garis kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan

2. Board of Director

a. Merencanakan, mengkoordinir, menyerahkan dan mengawasi

kegiatan-kegiatan yang berlangsung di perusahaan agar dapat dicapai sasaran yang

dituju seefektif mungkin

b. Menentukan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja

perusahaan

c. Membuat peraturan-peraturan interen pada perusahaan

d. Bertanggung jawab penuh atas jalannya perusahaan

3. Advisor

a. Membantu General Manager dalam menentukan perencanaan atas segala

sesuatu untuk mendukung rencana yang telah diatur Board of

Commisioners baik dibidang teknik maupun managerial

b. Mengevaluasi dan memberikan saran kepada Board of Commisioners

(27)

4. General Manager

a. Pelaksana program kerja perusahaan yang telah direncanakan oleh Board

of Commisioners yang bertanggung jawab penuh dalam kelancaran

operasional perusahaan

b. Memberikan kekuasaan kepada para manager sera menerima laporan

pertanggungjawaban manager bagian

c. Memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan

yang berhubungan dengan rencana operasional, rencana pemasaran,

masalah keuangan dan pengembangan perusahaan untuk mendukung

rencana yang telah diatur Board of Director

d. Bertanggung jawab atas segala aktivitas yang ada di perusahaan baik ke

dalam maupun ke luar perusahaan

5. Extrusion Plant Manager

a. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pada extrusion plant

dengan pedoman dan instruksi General Manager

b. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi kegiatan di extrusion plant

c. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang ada di extrusion plant

d. Bertanggung jawab kepada General Manager

6. Production Administration Superintendent

a. Mengelola dan menyimpan data pada extrusion plant

b. Bertanggung jawab kepada semua urusan yang berhubungan dengan

administration extrusion plant

(28)

7. Production Administration Supervisor

a. Mengawasi semua kegiatan operasional pada bagian ekstrusi

b. Bertanggung jawab kepada Production Administration Superintendent

8. Production Administration Clerk

a. Membantu tugas dari pada Production Administration Supervisor

b. Bertanggung jawab kepada Production Administration Supervisor

9. Extrusion and Die Correction Superintendent

a. Mengawasi segala kegiatan proses ekstrusi untuk semua mesin ekstrusi

b. Mengawasi semua kegiatan pada die correction

c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

10. Anodizing Superintendent

a. Membuat dan menyusun kebutuhan bahan pada bagian anodizing

b. Mengawasi semua kegiatan yang ada pada bagian anodizing

c. Mengawasi dan mengendalikan limbah proses anodizing khususnya

kandungan zat kimia yang terdapat pada limbah tersebut

d. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

11. Powder Coating Superintendent

a. Membuat dan menyusun laporan mengenai kebutuhan bahan pada bagian

powder coating

b. Mengawasi semua kegiatan yang ada pada bagian powder coating

(29)

12. Wire Cut/Cam Supervisor

a. Mengawasi proses wire cut agar sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditetapkan pada bagian gambar teknik

b. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

13. Die Making Supervisor

a. Mengawasi perancangan gambar teknik die sesuai dengan spesifikasi yang

ditetapkan oleh konsumen

b. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

14. Extrusion Machine Supervisor

a. Mengawasi segala kegiatan operasional pada mesin ekstrusi

masing-masing

b. Mengadakan pengendalian mutu pada ekstrusi

c. Bertanggung jawab kepada Extrusion and Die Correction Superintendent

15. Anodizing Line Supervisor

a. Mengawasi proses anodizing tahap demi tahap

b. Bertanggung jawab kepada Anodizing Superintendent

16. Chemist Analist

a. Melakukan analisa larutan proses anodizing agar memenuhi spesifikasi

mutu yang telah ditetapkan

b. Bertanggung jawab kepada Anodizing Superintendent

17. Waste Control Supervisor

a. Mengendalikan limbah yang ditimbulkan proses anodizing

(30)

18. Powder Coating Supervisor

a. Mengawasi proses powder coating sekaligus melakukan quality control

b. Bertanggung jawab kepada Powder Coating Superintendent

19. Packing Line Supervisor

a. Mengawasi kegiatan operasional proses

b. Membuat dan menyusun laporan dan pengguanan kebutuhan bahan pada

bagian packing

c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

20. Maintenance Supervisor

a. Mengadakan perbaikan dan pemeliharaan terhadap peralatan dan mesin

pada extrusion plant

b. Menyampaikan laporan tentang spare part mesin kepada Extrusion Plant

Manager

c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

21. Electrical Supervisor

a. Mengontrol dan mengawasi listrik pada extrusion plant guna menjaga

kelancaran produksi

b. Memperbaiki kerusakan listrik pada pabrik dan perawatannya

c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager

22. Worker

a. Melaksanakan kegiatan produksi sesuai bidangnya masing-masing di

lantai pabrik

(31)

23. Fabrication Manager

a. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pada bagian fabrikasi

dengan pedoman dan instruksi General Manager

b. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi kegiatan di fabrikasi

c. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang ada di fabrikasi

d. Bertanggung jawab kepada General Manager

24. Fabrication Superintendent

a. Mengelola dan menyimpan data pada bagian fabrikasi

b. Bertanggung jawab kepada semua urusan yang berhubungan dengan

bagian fabrikasi kepada Fabrication Manager

25. Penyelia Fabrikasi

a. Mengawasi semua kegiatan administrasi pada bagian fabrikasi

b. Membuat laporan penggunaan dan kebutuhan bahan untuk semua proses

fabrikasi

c. Bertanggung jawab kepada Fabrication Superintendent

26. Fabrication Supervisor

a. Mengawasi semua kegiatan operasional pada bagian fabrikasi

b. Membuat produk sesuai dengan pesanan pelanggan

c. Bertanggung jawab kepada Fabrication Superintendent

27. Quality Control and Assurance Manager

a. Melakukan pengontrolan yang ketat terhadap produk yang akan dijual dari

setiap tahapan proses produksi

(32)

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

28. QC dan QA Superintendent

a. Mengawasi semua kegiatan yang ada pada bagian QA mulai dari mutu

produk dan komposisi kandungan bahan kimia dan produk

b. Bertanggung jawab kepada Quality Control and Assurance Manager

29. Inspection Supervisor

a. Mengawasi semua kegiatan administrasi pada bagian QC dan QA

b. Membuaat dan menyusun laporan mengenai cacat produk dan produk yang

sesuai dengan standar mutu

c. Bertanggung jawab kepada QC dan QA Superintendent

30. Sales Administration Manager

a. Menyusun rencana bisnis perusahaan dalam arti luas secara efektif dan

efisien sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari General Manager

b. Membina hubungan baik dengan pemasok material dan komponen dari

dalam dan luar negeri

c. Mengawasi stock material, komponen dan barang jadi yang ada di

perusahaan

d. Menyusun dan memberikan laporan produk ekpor dan impor material dan

komponen dari dalam dan luar negeri

e. Bertanggung jawab kepada General Manager

31. Local Purchase Officer

(33)

b. Menyusun laporan pembelian material dan part serta administrasi yang

berkaitan dengan pembeliannya

c. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

32. Import Handling Officer

a. Menerima material dan part impor sesuai instruksi serta koordinasi dengan

Administration Clerk

b. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

33. Material and Part Stock Keeper

a. Mengawasi dan mengendalikan stock dari material dan part untuk

produksi

b. Menyusun laporan kondisi stock secara rutin kepada Sales Administration

Manager

c. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

34. Profile Design Draffer

a. Mendokumentasikan rancangan profil guna diperlihatkan kepada

konsumen

b. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

35. Sales Administration Clerk

a. Melakukan kegiatan administrasi penjualan produk

b. Melakukan koordinasi dengan Local Marketing Manager berkaitan

dengan pemasaran lokal

(34)

36. Extrution Export Handling Officer

a. Mempersiapkan dokumen ekpor produk ekstrusi

b. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

37. Billet Export Handling Officer

a. Mempersiapkan dokumen ekpor produk billet

b. Bertanggung jawab pada Sales Administration Manager

38. Finished Good Stock Keeper

a. Mengawasi kondisi stock seluruh finished good

b. Menyusun laporan kondisi stock kepada Sales Administration Manager

39. Local Sales Officer

a. Melaksanakan pedoman aktivitas pemasaran lokal berdasarkan pedoman

dan instruksi kerja dari Lokal Marketing

b. Bertanggung jawab kepada Sales Administration Manager

40. Finansial and Accounting Manager

a. Membuat anggaran perusahaan dalam hal yang berkaitan dengan hutang

piutang perusahaan serta transaksi pembelian segala sesuatu yang

dibutuhkan pabrik

b. Mengeluarkan uang perusahaan dengan seizin General Manager

c. Bertanggung jawab kepada General Manager dalam hal keuangan

perusahaaan

41. Chasier

a. Mengeluarkan uang akuntansi sehari-hari

(35)

42. Account Executive

a. Melakukan aktivitas akuntansi sehari-hari

b. Menyusun laporan akuntansi guna diberikan kepada Finansial and

Accounting Manager

c. Bertanggung jawab kepada Finansial and Accounting Manager

43. Inventory and General Ledger

a. Mencatat kondisi persediaan dan melaporkan kepada Account Executive

b. Menyusun general ledger perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada Account Executive

44. Account Payable

a. Melaksanakan pembayaran hutang perusahaan

b. Mencatat dan menyusun laporan hutang perusahaan sesuai dengan

instruksi kerja Account Executive

45. Account Receivable

a. Menyusun laporan penerimaan hutang perusahaan guna diberikan kepada

Account Executive

b. Bertanggung jawab kepada Account Executive

46. Taxation and Bank Affair

a. Melakukan perhitungan pajak dan membuat laporan untuk Finansial and

Accounting Manager

b. Menyelesaikan masalah yang berasal dari bank

(36)

47. Import Document Handling Officer

a. Mempersiapkan dokumen guna kelancaran barang-barang impor

b. Bertanggung jawab kepada Finansial and Accounting Manager

48. Personal General Affair Manager

a. Melaksanakan pedoman dan instruksi kerja yang berkaitan dengan

permasalahan umum perusahaan seperti memberikan pelayanan informasi

kepada perusahaan yang memerlukan

b. Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan

ketenagakerjaan, baik itu perekrutan, pelatihan, peraturan perusahaan,

kesejahteraan administrasi, gaji dan lembur

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

49. Personel Officer Internal

a. Mengawasi kegiatan internal kantor, seperti fotokopi, transportasi,

keamanan dan kebersihan lingkungan

b. Menyampaikan pesan dan berita dari dalam dan luar perusahaan kepada

Personal General Affair Manager

c. Bertanggung jawab kepada Personal General Affair Manager

50. Security

a. Melaksanakan kegiatan pengamanan terhadap lingkungan perusahaan dan

menghindari terjadinya kehilangan baik milik perusahaan maupun milik

karyawan

b. Menerima tamu yang datang ke perusahaan dengan membuat buku tamu

(37)

51. Reccomendation, Fotocopy, Telephone Operator

a. Bertanggung jawab terhadap semua surat rekomendasi, photokopi dan

operator telephone yang bertanggung jawab untuk menerima semua

telephone masuk

b. Bertanggung jawab kepada Personel Officer Internal

52. Transportation

a. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan pengangkutan

baik pengangkutan karyawan / manager, dan pengangkutan limbah

b. Mengadakan perawatan rutin terhadap angkutan milik perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada Personel Officer Internal

53. Cleaning Service

a. Bertanggung jawab terhadap kebersihan seluruh areal perusahaan mulai

kantor, kamar mandi/ WC, dll

b. Bertanggung jawab kepada Personel Officer Internal

54. Personel Officer Administration

a. Melaksanakan administrasi kepegawaian seperti izin cuti, perlengkapan

kerja dan surat menyurat kepegawaian

b. Bertanggung jawab kepada Personal General Affair Manager

55. General Affair

a. Melaksanakan pedoman dan instruksi kerja yang berkaitan dengan

permasalahan umum perusahaan seperti memberikan pelayanan informasi

tentang perusahaan bagi yang membutuhkan

(38)

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.3.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.

Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja pada bagian produksi, sedangkan tenaga

kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja diluar bagian produksi. Tenaga kerja PT.

Cakra Compact Aluminium Industries berjumlah 244 orang pekerja dengan

[image:38.595.119.508.366.733.2]

perincian seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries

No Departemen

Jumlah Tenaga Kerja (Orang)

1 Sales Administration a.Manager

b.Local Sales

c.Sales Administration d.Finish Good Store e.Drafter

f. Export Sales g.Fabrication h.Local Purchasing

i. Purchasing Administration

2 1 1 6 3 2 21 1 2 2 Financial

a. Manager b. Account Officer c. Chasier d. Taxation e. Ledger f. Stock Keeper

1 1 1 2 1 1 3 Personal

a. Manager b. Personel Officer c. Receptionist d. Transportation e. Security

f. Cleaning Service

1 1 2 3 13 5 4 Extrution Plant

a.Manager

b.Production Administration c.Mould & Dies Division d.Extruction Division

(39)
[image:39.595.116.509.127.280.2]

Tabel 2.1. Tenaga Kerja…(lanjutan)

No Departemen Jumlah Tenaga Kerja

(Orang)

5 Anodizing Plant a. Anodizing Division b. Powder Coating Division c. Packing Division d. Maintenance Divition

12 19 12 12 6 QC & Assurance

a.Superintendent b.Inspector c.Helper

1 12

2

Jumlah 244

Sumber: PT. Cakra Compact Aluminium Industries

2.3.3.2. Jam Kerja

Jam kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries dibagi menjadi

2 bagian, yaitu jam kerja pegawai bagian kantor dan jam kerja pegawai bagian

produksi. Jam kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries diatur sebagai

berikut:

1. Pegawai Bagian Kantor

a. Hari Senin - Jumat : Jam 08.00 - 16.30 WIB

Untuk istirahat : Jam 12.00 - 13.00 WIB (Hari Senin - Kamis)

Jam 12.00 - 14.00 WIB (Hari Jumat)

b. Hari Sabtu: Jam 08.00 - 12.00 WIB

2. Pegawai Bagian Produksi

a. Shift I

Hari Senin - Sabtu : Jam 07.00 - 15.00 WIB

Untuk istirahat : Jam 12.00 - 13.00 WIB (Hari Senin - Kamis, Sabtu)

(40)

b. Shift II

Hari Senin - Sabtu : Jam 15.00 - 23.00 WIB

Untuk istirahat : Jam 18.30 - 19.00 WIB

c. Shift III

Hari Senin - Sabtu : Jam 23.00 - 07.00 WIB

Untuk istirahat : Jam 03.00 - 03.30 WIB

Hari libur mencakup Hari Minggu dan hari-hari besar lainnya. Namun,

atas kebijakan perusahaan, pabrik juga dapat beroperasi selama hari libur

misalnya, pabrik menerima order yang cukup besar dari konsumen. Ini

dikategorikan pada jam kerja lembur.

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Secara umum dapat diketahui bahwa bagi perusahaan, upah merupakan

salah satu elemen penting pabrik, sebaliknya bagi karyawan upah merupakan

pendapatan atau penghasilan. Upah juga dapat dikatakan sebagai imbalan dari

perusahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan

dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Upah dinyatakan atau dinilai dalam

bentuk uang, yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan, dan

dibayar atas suatu perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan, termasuk

(41)

Upah juga merupakan suatu sarana untuk memotivasi karyawan untuk

bekerja maksimal. Karyawan akan merasa puas bila memperoleh penghasilan

pada tingkat yang wajar dengan suatu penilaian kerja yang adil.

Pemberian upah pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries terdiri

dari:

1. Susunan Upah

a. Upah Pokok

Merupakan dasar upah yang diberikan tidak boleh kurang dari ketentuan

Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP). Bila UMSP meningkat, maka

upah pokok akan dinaikkan proporsional sesuai dengan tingkatan upah

yang dimiliki berdasarkan prestasi kerja.

b. Tunjangan Tetap

Merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan yang sifatnya tetap dan

tidak berpengaruh pada kehadiran buruh dalam melakukan pekerjaannya.

Tunjangan tetap ini meliputi tunjangan jabatan, yaitu tunjangan yang

diberikan mengingat adanya pekerjaan-pekerjaan yang memegang peranan

dan tanggung jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan ini diberikan selama

karyawan tersebut masih memegang jabatan tersebut.

c. Tunjangan Tidak Tetap

Merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan yang sifatnya tidak tetap

dan dipengaruh pada kehadiran buruh dalam melakukan pekerjaannya.

(42)

2. Upah Kerja Lembur

Merupakan upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja

yang ditetapkan. Komponen upah sebagai dasar perhitungan upah lembur

adalah upah pokok dan tunjangan tetap. Peraturan pembayaran upah lembur

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan lembur tanggal 1 s/d 15, pembayaran upah lembur

selambat-lambatnya tanggal 20 pada bulan berjalan.

b. Pelaksanaan lembur tanggal 15 s/d 31, pembayaran upah lembur

selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya.

Untuk kesejahteraan para karyawan, PT. Cakra Compact Aluminium

Industries memberikan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

1. Setiap karyawan ikut serta dalam program JAMSOSTEK.

2. Pengobatan diberikan kepada karyawan dalam program ASKES.

3. Kebijaksanaan perusahaan berupa cuti bagi karyawan untuk menghilangkan

rasa jenuh dan bosan selama bekerja. Lamanya cuti yang diberikan oleh

perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya dengan rincian 6 hari cuti

massal dan 6 hari cuti individual.

4. Bagi karyawan yang telah mencapai usia 55 tahun, perusahaan dapat

memberhentikan dengan hormat karena telah mencapai usia pensiun.

Karyawan juga dapat mempercepat masa pensiun yaitu 5 tahun lebih awal

karena alasan kesehatan ataupun alasan lainnya yang dapat diterima oleh

perusahaan bila karyawan tersebut sudah mempunyai masa kerja di

(43)

2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan proses transformasi input (material, tenaga

kerja, mesin, metode kerja, dana dan sumber informasi) menjadi output (produk).

2.4.1. Bahan-Bahan yang Digunakan

2.4.1.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses

produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang

membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan

adalah billet. Billet yang digunakan oleh PT. Cakra Compact Aluminium

Industries berasal dari Dubai. Jumlah pemakaian billet untuk satu profil

aluminium (MF, AN dan PC) adalah 8,8 kg.

2.4.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu

produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat

mempengaruhi kualitas produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Serbuk Cat

Berfungsi untuk melapisi permukaan profil aluminium. Jumlah pemakaian

(44)

2. FKS Electrocolouring

Berfungsi sebagai zat warna pada profil aluminium yang dicelupkan pada bak

pencelupan pada proses anodizing. Jumlah pemakaian FKS Electrocolouring

untuk profil AN adalah 0,01 kg.

3. Plastik

Berfungsi untuk membungkus profil aluminium yang telah selesai diproduksi

agar terhindar dari gesekan dengan profil aluminium lainnya. Pemakaian

plastik untuk tiap profil aluminium adalah 3 m. Dimana panjang sebuah profil

aluminium adalah 2,8 m. Sehingga pemakaian untuk satu profil aluminium

diperkirakan 3 m. Dan ketersediaan plastik adalah 60% dari kapasitas produksi

dalam satu bulan yaitu sekitar 60% x 16560 unit x 3 m = 29808 m ≈ 30000 m.

4. Selotip

Berfungsi untuk melapisi bungkusan profil pada proses pengepakan.

Pemakaian selotip untuk tiap profil aluminium adalah 2,7 m. Dimana lebar

dan tinggi sebuah profil aluminium adalah 10 cm dan 5 cm. Sehingga panjang

selotip yang dibutuhkan untuk satu profil aluminium adalah (10 cm x 2 + 5 cm

x 2) = 30 cm. Untuk 3 kali pemutaran dan untuk 3 bagian ( kanan, tengah dan

kiri) maka panjang selotip yang dibutuhkan adalah 30 cm x 3 x 3 = 270 cm =

2,7 m. Dan ketersediaan selotip untuk satu bulan adalah 77% x 16560 unit x

(45)

2.4.1.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi

hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan

sebagai pelengkap produk saja. Bahan penolong yang digunakan pada proses

pengolahan aluminium di PT. Cakra Compact Aluminium Industries dapat dilihat

[image:45.595.131.491.301.515.2]

pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jenis Bahan Penolong

No Bahan Penolong Fungsi

1 Causatic Soda Sebagai etchant dalam proses etching 2 FKS Aluminium

Sebagai larutan untuk membersihkan kotoran serta menutup pori pada permukaan aluminium agar lebih tahan

3 Asam Sulfat Sebagai larutan elektrolit pada proses anodizing

4 Flouride Untuk meningkatkan sifat mekanik pada

profil aluminium

5 Stannal Sulfat Sebagai stabilisator untuk mencegah

pengendapan Sn

Sumber : Bagian Produksi PT. Cakra Compact Aluminium Industries

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Block Diagram dari proses pembuatan aluminium profil pada PT. Cakra

(46)

Billet

Proses Ekstruding

Proses Powder Coating - Pre Treatment

*

Pickling

*

Chromating *

Pengeringan

- Pengecatan Proses Anodizing

- Degreasing - Etching - Desmutting - Anodizing - Colouring - Cool Sealing Mill Finishing

Proses Ageing

Packing Packing

Packing

*

Desmutting Persiapan

* Pemotongan Billet

[image:46.595.117.506.105.463.2]

Pemanasan Cetakan Cetakan

Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pembuatan Profil Aluminium

Berikut adalah tahapan proses pembuatan ketiga jenis profil aluminium

MF, AN, dan PC :

1. Proses Ekstruding

Proses ini diawali dengan pemotongan billet menggunakan mesin potong.

Biasanya billet dipotong dengan ukuran panjang 42 atau 52 cm dan lama

pemotongan sekitar 1 menit. Setelah itu billet dipanaskan di dalam oven

dengan suhu 4600C - 5300C selama kurang lebih 1/2 jam. Setelah mencapai

suhu tersebut billet dikeluarkan dari pintu dengan menggunakan pengait billet

(47)

proses dimana billet yang telah dipanaskan ditekan lalu keluar melalui frame

dari cetakan menuju run out table sehingga diperoleh bentuk sesuai dengan

lubang yang ada pada cetakan. Kemudian profil yang keluar dari cetakan

dipotong ujungnya lalu diatur sedemikian rupa pada run out table sehingga

profil yang keluar tidak bengkok. Kemudian profil distreching untuk

meluruskan profil tersebut. Lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang

diinginkan dengan menggunakan mesin potong.

2. Proses Ageing

Proses ageing merupakan suatu proses heat treatment yang bertujuan untuk

mengeraskan dan menghilangkan tegangan sisa akibat gaya dan suhu pada

proses ekstrusi. Selain itu proses ageing juga bertujuan agar profil aluminium

tidak mudah bengkok. Proses ini berlangsung selama 6-7 jam dengan suhu

1850C - 1900C. Lalu profil akan diuji kekerasan dan kehalusan permukaannya,

kemudian didinginkan.

Dari proses ageing akan dilanjutkan ke proses berikutnya sesuai dengan

jenis profil aluminium yang akan diproduksi, yaitu:

1. Profil Tipe MF (Mill Finishing)

Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini tidak

melewati tahapan proses lebih lanjut. Profil ini sudah merupakan produk akhir

yang hanya akan melewati proses penyortiran untuk melihat kesesuaian dan

(48)

2. Profil Tipe AN (Anodizing)

Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini akan

melewati tahapan proses lebih lanjut yaitu:

a. Degreasing

Pada proses ini, profil aluminium terlebih dahulu diikat pada dua buah jig

kedua ujungnya, lalu ditarik dengan electric crane hoist untuk dibawa ke

bak degreasing guna menghilangkan minyak yang melekat pada

permukaan profil tersebut. Kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak 2

kali kemudian dibawa ke proses selanjutnya.

b. Etching

Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak etching yang

berisi bahan caussatic soda (NaOH) dengan komposisi 5%. Tujuan dari

proses ini adalah untuk menghaluskan dan mengkilatkan profil aluminium.

Proses ini berlangsung selama 2-5 menit dengan suhu 550C - 700C. Setelah

itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke

proses selanjutnya.

c. Desmutting

Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak desmutting

yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15%. Tujuan

dari proses ini adalah untuk membersihkan sisa NaOH. Proses ini

berlangsung selama 5-10 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan

(49)

d. Anodizing

Pada bak anodizing diisi dengan bahan asam sulfat (H2SO4) yang berguna

untuk membentuk lapisan film aluminium agar tahan terhadap perubahan

udara dan tahan terhadap karat serta keindahan dari profil tersebut dapat

terjamin. Lamanya pencelupan profil ini bergantung pada berapa mikron

ketebalan film oksida, misalnya bila 1 mikron, waktu pencelupan selama 3

menit. Semakin besar ketebalan mikronnya maka ketahanan terhadap

udara dan karat semakin baik. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air

bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. Untuk profil

dengan warna natural anodizing dilanjutkan pada proses sealing,

sedangkan profil dengan warna medium bronze dilanjutkan pada proses

colouring kemudian ke proses sealing.

e. Colouring

Pada proses ini, bak colouring diisi dengan bahan zat warna yaitu stanal

sulfat (SnSO4) dan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15-18 gr/l dan

20 gr/l. Semakin gelap warna yang diinginkan maka waktu yang

dibutuhkan akan semakin lama. Adapun waktu pencelupan warna medium

bronze selama 2-5 menit, Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air

bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya.

f. Cool Sealing

Untuk semua tipe warna, profil kemudian dicelupkan pada bak cool

sealing yang berisi bahan flouride dengan komposisi 0,5-0,9 gr/l dengan

(50)

film oksida dengan menutupi pori-pori, yang lamanya tergantung jumlah

mikron. Selanjutnya, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2

kali. Kemudian, profil aluminium dicelupkan kembali ke dalam bak air

yang bersuhu 600C dengan pH yang tetap.

3. Profil Tipe PC (Powder Coating)

Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini akan

melewati tahapan proses powder coating yaitu proses pelapisan permukaan

aluminium dengan menggunakan cat cair. dengan ketebalan lapisan film 50-80

mikron. Tahapan pada proses powder coating ini adalah sebagai berikut:

a. Pre Treatment

Proses pre treatment diawali dengan memasukkan profil aluminium hasil

ekstrusi ke dalam basket yang digerakkan dengan electric crane hoist.

Tahapan proses pre treatment sebagai berikut:

- Desmutting

Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak desmutting

yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15%. Tujuan

dari proses ini adalah untuk membersihkan sisa-sisa bahan kimia pada

tahap sebelumnya. Proses ini berlangsung selama 5-10 menit. Setelah

itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu

dibawa ke proses selanjutnya.

- Pickling

Tujuan proses ini adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran serta

(51)

dimasukkan ke dalam bak yang berisi bahan FKS aluminium dan

causatic soda pada suhu 600C selama 10-15 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke

proses selanjutnya.

- Chromating

Tujuan proses ini adalah untuk merekatkan bahan-bahan yang

dimasukkan berupa fluoride pada profil agar tahan terhadap retak.

Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali,

lalu dibawa ke proses selanjutnya.

- Pengeringan

Proses pengeringan berlangsung selama 28 menit.

b. Pengecatan

Profil aluminium yang telah dikeringkan kemudian diikat pada hanging

bar lalu dicat selama kira-kira 20 menit secara komputerisasi dengan

bantuan operator . Secara otomatis, profil akan masuk ke dalam oven bila

telah selesai dicat dengan suhu 2400C. Tujuan dimasukkan ke dalam oven

adalah untuk mempercepat proses pengeringan dan memperkuat daya lekat

cat. Setelah selesai, profil dikeluarkan lalu didinginkan selama 15 menit

secara alamiah.

Setelah selesai melalui tahapan proses pewarnaan atau pengecatan, semua

profil aluminium dibawa ke bagian pengepakan. Sebelum dikemas, dilakukan

penyortiran terhadap profil-profil aluminium tersebut, seperti pemeriksaan apakah

(52)

kerusakan diidentifikasi, apabila kerusakan disebabkan oleh bagian ekstrusi maka

profil akan dilebur kembali, sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh bagian

anodizing maka profil akan dikirim kembali ke bagian anodizing. Setelah itu,

kedua ujungnya diikat dengan selotip, ditempel stiker kode dan terakhir

dibungkus plastik dan siap untuk diangkut ke gudang.

2.4.3. Mesin-mesin dan Peralatan

2.4.3.1. Mesin Produksi

Mesin-mesin yang digunakan pada proses pengolahan aluminium pada PT.

Cakra Compact Aluminium Industries adalah:

1. Mesin Ekstrusi

Sumber : Furnace Engineering Pty. Ltd Australia

Power : 380 volt

Tegangan : 12 kva

Phasa : 3

Frekuensi : 50 Hz

cosϕ : 0,70

Fungsi : Membentuk profil ekstrusi aluminium

2. Mesin Potong

Sumber : Taiwan

Harga : US$ 675.00

(53)

3. Mesin Pengecatan

Sumber : Taiwan

Kapasitas hanging bar : 12 section

Space : 16,8 m2

Panjang section : 7 m

Daya : 19 kw

Tekanan kompres udara : 156 Nm3 / 6 jam setiap 6 bar

4. Mesin Cetakan

Merk : Wilmonn

Ukuran : 500 cm x 500 cm x 700 cm

Daya : 21 kw

5. Mesin Oven Billet

Sumber : Furnace Engineering Pty. Ltd

Kapasitas : 22.000 kg

Fungsi : Memanaskan billet sehingga terjadi perubahan

struktur billet dalam keadaan padat

6. Mesin Pengeringan

Sumber : Furnace Engineering Pty. Ltd

Kapasitas : 22.000 kg

Fungsi : Mendinginkan billet

7. Mesin Aeging

Kapasitas : 2500 kg

(54)

Daya : 250 watt

Phasa : 3

Frekuensi : 50-60 Hz

cosϕ : 0,70

8. Mesin Bor

Merk : Chiang Hsiang

Diameter max mata bor : 25 mm

Daya : 750 watt

9. Mesin Bubut

Merk : MD Taiwan

Ukuran meja : 50 cm x 200 cm

Puturan motor : 1500 rpm

10. Gergaji Potong

Merk : Chiang Hsiang

Max diameter potong : 50 cm x 200 cm

Putaran motor : 1400 rpm

Daya : 5,5 kw

11. Mesin Milling Otomatis

Merk : Pinnacle

Puturan motor : 1440 rpm

Daya : 750 watt

12. Mesin Milling

(55)

Puturan motor : 1420 rpm

Daya : 750 watt

13. Gerinda Berdiri

Merk : JS China

Puturan motor : 2800 rpm

Daya : 750 watt

Diameter roda : 200 mm

14. Gerinda Tangan

Merk : Toshiba

Puturan motor : 1200 rpm

Daya : 510 watt

Diameter roda : 100 mm

2.4.3.2. Peralatan Produksi Proses Produksi

Peralatan produksi dan mesin pendukung yang digunakan adalah:

1. Electric Craine Hoist

Kapasitas : 300 kg

Fungsi : Memindahkan profil aluminium dari satu bak

pencelupan ke bak pencelupan lainnya.

2. Electric Discharge Machine (EDM)

Merk : Inga

Tekanan : 3,5 kg/mm2

(56)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan suatu proses tentang penentuan jumlah

output yang harus diproduksi, tingkat persediaan yang harus dijaga sepanjang

rentang atau waktu rencana. Maksud dan tujuan perencanaan ialah untuk

memberikan otorisasi penguraian rencana produksi ke dalam jadwal induk

produksi, menyediakan input untuk mendukung rencana induk produksi dan

menjaga kestabilan kegiatan produksi terhadap fluktuasi permintaan.1

Berdasarkan periode waktu perencanaan produksi dibedakan atas tiga

jenis, yaitu:2

1. Jangka Panjang

Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 5 tahun atau lebih

kedepan. Jangka waktu terpendeknya adalah ditentukan oleh berapa lama

waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang tersedia. Perencanaan

produksi jangka panjang dibuat dengan mempertimbangkan ramalan umum

perekonomian dan kependudukan, situasi politik dan sosial, perubahan

teknologi, dan perilaku pesaing, dimana semua faktor tersebut akan dievaluasi

dampaknya terhadap aktivitas perusahaan.

1

(57)

2. Jangka Menengah

Perencanaan produksi jangka menengah (perencanaan agregat) dikembangkan

berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan produksi

jangka panjang. Perencanaan produksi jangka menengah didasarkan pada

peramalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang ada

(jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah supplier dan

subkontraktor), dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap.

3. Jangka Pendek

Perencanaan produksi jangka pendek, bentuk perencanaannya adalah berupa

jadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah menyeimbangkan

permintaan aktual (yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterima)

dengan sumber daya yang tersedia (jumlah departemen, waktu shift yang

tersedia, banyaknya operator dan tingkat persediaan yang dimiliki) sesuai

dengan batasan-batasan yang ditetapkan pada perencanaan agregat.

3.2. Pengukuran Waktu3

Pengukuran waktu dilakukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian

pekerjaan yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem terbaik.

Teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian, yaitu:

1. Pengukuran Waktu Secara Langsung

(58)

Merupakan pengukuran yang dilakukan secara langsung yaitu di tempat

dimana pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan. Pengukuran waktu ini

terbagi atas dua jenis, yaitu pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti

atau stopwatch dan dengan menggunakan sampling pekerjaan. Sistem kerja

yang sesuai dengan jenis pengukuran waktu jam henti ini merupakan jenis

aktivitas pekerjaan bersifat homogen, dilakukan secara berulang-ulang dan

sejenis serta terdapat output yang riil, yaitu berupa produk yang dapat

dinyatakan secara kuantitatif.

2. Pengukuran Waktu Secara Tidak Langsung

Merupakan pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat

pekerjaan, yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia, dengan

persyaratan mengetahui jalannya pekerjaan, elemen-elemen pekerjaan atau

gerakan. Pengukuran waktu ini terbagi atas dua jenis, yaitu pengukuran waktu

dengan menggunakan data waktu baku dan data waktu gerakan.

Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran waktu adalah

pengukuran pendahuluan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa kali

pengukuran harus dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang

digunakan. Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukan

beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur. Biasanya

sepuluh kali atau lebih. Setelah pengukuran tahap pertama dilaksanakan, tiga hal

yang harus mengikutinya adalah menguji keseragaman data , menghitung jumlah

pengukuran yang diperlukan dan bila jumlah belum mencukupi dilanjutkan

(59)

keseluruhan pengukuran mencukupi untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang

dikehendaki.

3.2.1. Pengujian Data Waktu

3.2.1.1. Uji Keseragaman4

x

Uji keseragaman data dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah

terdapat penyimpangan-penyimpangan dari data. Data yang menyimpang adalah

data yang keluar dari batas-batas kendali (control limit). Langkah-langkah yang

dilakukan dalam menguji keseragaman data adalah:

1. Mengelompokkan data ke dalam subgroup dengan anggota yang sama secara

berurutan.

2. Menghitung rata-rata data dan standar deviasi dengan menggunakan rumus:

( ) =

k xi

dan

1 2

− 

 

 −

=

N x x s

i

dimana: x = Nilai rata-rata

s = Standar deviasi

xi = Data pengukuran ke-i

N = Jumlah pengambilan data

3. Menentukan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah (BKA dan BKB)

BKA = X + k .s <

Gambar

Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries
Tabel 2.1. Tenaga Kerja…(lanjutan)
Tabel 2.2. Jenis Bahan Penolong
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pembuatan Profil Aluminium
+7

Referensi

Dokumen terkait

My objective is to discuss the persistence of the notion of natural selection in the biological sciences, exploring the fact that: (1) this notion, just like the term culture

Jika dalam hal sistim tindakan ini dikaitkan dalam penelitian ini memang terlihat selaras antara kebutuhan siswa yang memang sangat butuh pendidikan kesehatan

Tujuan yang ingin dicapai adalah (a) mengetahui peringkat pemborosan dalam metode Lean Manufacturing yaitu menunggu, transportasi, proses yang tidak tepat,

Ha : jika signifikansi &lt; 0,05 berarti variabel tingkat pendidikan berpengaruh terhadap serapan tenaga kerja. Dengan tingkat signifikansi 0,021&lt; 0,05 maka Ha

Hal ini memicu para pengusaha mengelolah sumber daya manusia yang mereka miliki untuk tetap loyal terhadap perusahaan dengan memberikan kompensasi yang sesuai

Untuk pengujian aktivitas enzim proteolitik ekstraseluler yang diproduksi oleh sel Eschericia coli dengan sistem induksi pada kondisi optimum yaitu pH buffer fosfat 0,058 M =

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengambil kesmpulan bahwa: persepsi guru PJOK tentang kuriulum sekolah inklusi belum begitu paham, pembelajaran PJOK

Pada soal nomor 8 subjek kurang mampu mempertimbangkan faktor apa saja yang digunakan dalam penyelesaian masalah sehingga mendapat jawaban yang tepat, hal ini