• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan SHU Pada Koperasi Tani Sumber Manis Berbasis Website.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan SHU Pada Koperasi Tani Sumber Manis Berbasis Website."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN SHU

PADA KOPERASI TANI SUMBER MANIS BERBASIS

WEBSITE

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 SISTEM INFORMASI

Oleh:

UMAR DHANY 09410100223

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

v

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Tani Sumber Manis ... 7

2.4 Kerja Sama Dengan Pihak Lain ... 12

2.5 Beberapa Pelatihan yang dilakukan oleh Koperasi Tani Sumbermanis ... 13

(3)

vi

3.1.1 Definisi Koperasi ... 15

3.1.2 Jenis–Jenis Koperasi ... 16

3.1.3 Tujuan Koperasi ... 16

3.1.4 Manfaat Koperasi ... 17

3.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) ... 18

3.2.1 Pembagian Sisa Hasil Usaha ... 21

3.2.2 Prinsip Prinsip Pembagian SHU ... 25

3.3 System Development Life Cycle (SDLC) ... 26

3.4 Konsep Dasar Sistem ... 27

3.5 Konsep Dasar Aplikasi………. 29

3.5.1 Blok Masukan ... 29

3.5.2 Blok Model ... 29

3.5.3 Blok Keluaran ... 29

3.5.4 Blok Teknologi ... 30

3.5.5 Blok Basis Data ... 30

3.5.6 Blok Kendali ... 30

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem... 30

3.7 System Flow ... 31

3.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 31

3.8.1 Simbol – Simbol yang Digunakan Dalam DFD ... 32

3.9 Context Diagram ... 33

(4)

vii

3.9.4 Data Flow Diagram Level 1 ... 33

3.9.5 Entity Relational Diagram ... 33

3.10 Konsep Dasar Basis Data ... 33

4.1 Melakukan Survey dan Mengumpulkan Data ... 41

(5)
(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Pelatiahan Pengurus Koperasi ... 13

Tabel 4.1 Tabel Login ... 56

Tabel 4.2 Tabel Anggota ... 56

Tabel 4.3 Tabel Master Simpan ... 57

Tabel 4.4 Tabel Master Pinjam ... 57

Tabel 4.5 Tabel SHU... 57

Tabel 4.6 Tabel Uji Program………....

(7)

x

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 7

Gambar 4.1 System Flow Aplikasi Perhitungan SHU ... 44

Gambar 4.2 Document Flow Perhitungan SHU ... 45

Gambar 4.3 Hirarki Input Proses Output Aplikasi Perhitungan SHU ... 46

Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Perhitungan SHU ... 48

Gambar 4.5 DFD Level 0 Perhitungan SHU ... 49

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Simpan ... 50

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pinjam ... 51

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Pembelian ... 51

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 52

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU ... 53

Gambar 4.11 CDM Aplikasi Perhitungan SHU ... 54

Gambar 4.12 PDM Aplikasi Perhitungan SHU ... 55

Gambar 4.13 Rancangan Form Utama ... 58

Gambar 4.14 Rancangan Form Login ... 59

Gambar 4.15 Rancangan Form Master Simpanan ... 60

Gambar 4.16 Rancangan Form Master Pinjaman ... 60

Gambar 4.17 Rancangan Form Master SHU ... 61

Gambar 4.18 Rancangan Form Add Master SHU ... 61

Gambar 4.19 Rancangan Form Master Simpanan Anggota ... 62

Gambar 4.20 Rancangan Form Master Pinjaman Anggota ... 62

(8)

xi

Gambar 4.22 Form Utama ... 65

Gambar 4.23 Form Login ... 65

Gambar 4.24 Form Admin ... 66

Gambar 4.25 Form Lihat Data Anggota ... 66

Gambar 4.26 Form Add Data Anggota ... 67

Gambar 4.27 Form Lihat Simpanan ... 67

Gambar 4.28 Form Add Simpanan ... 68

Gambar 4.29 Form Lihat Pembelian ... 68

Gambar 4.30 Form Lihat Keuangan ... 69

Gambar 4.31 Form Lihat Pinjaman ... 69

Gambar 4.32 Form Add Pinjaman ... 70

Gambar 4.33 Form Lihat Pembayaran………..

70

Gambar 4.34 Form Add Pembayaran ………..

71

Gambar 4.35 Form Lihat SHU ..…….………..

71

Gambar 4.36 Form Hitung SHU …….………..

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Balasan Instansi ... 75

Lampiran 2. Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 76

Lampiran 3. Form KP 5 (Acuan Kerja) ... 78

Lampiran 4. Form KP 6 (Log Harian Kerja Praktek) ... 80

Lampiran 5. Form KP 7 (Waktu Kehadiran Kerja Praktek) ... 81

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Koperasi Petani Sumber Manis merupakan suatu usaha kelompok petani

tebu di Mojokerto yang menyuplai tebu ke Pabrik Gula GempolKerep (PG.

GempolKerep) Mojokerto. Koperasi ini beralamatkan di Desa Pulorejo

Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto. Kegiatan yang dilakukan Koperasi Petani

Sumber Manis pada dasarnya adalah meminjamkan modal kepada para petani.

Permasalahan yang sering terjadi di Koperasi Tani Sumber Manis adalah

permasalahan data yang tidak terorganisir secara baik nyebabkan banyak data–

data pembayaran baik bukti pembayaran ataupun nota peminjaman yang hilang.

Selain itu perhitungan SHU yang menggunakan sistem lama menyebabkan

perhitungan SHU setiap anggota tidak relevan.

Setelah Petani meminjam dana pada koperasi Petani Sumber Manis

sampai akhirnya petani memanen hasilnya yang kemudian hasilnya digunakan

untuk melunasi pinjaman petani kepada koperasi, Sebagian hasil pembayaran

petani akan dipotong biaya peminjaman kepada Koperasi, Sisanya akan dibagikan

kepada Seluruh anggota koperasi sebagai SHU.

Salah satu prinsip yang ada di Koperasi Petani Sumber Manis yaitu

pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing–masing anggota koperasi. Keuntungan yang

diperoleh disebut sebagai SHU. Pendapatan koperasi diperoleh dari bunga

(11)

mendapatkan bagian SHU yang lebih besar dari pada anggota pasif. Anggota yang

menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa yang diperoleh dari anggota

tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU.

Semakin besar transaksi petani dengan koperasi dan semakin banyak lahan

garapan, maka semakin besar pula SHU yang akan diterima oleh anggota koperasi

tersebut. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha

lainnya.

Tetapi yang ada adalah perhitungan SHU dalam koperasi ini hanya

menampilkan hasil akhir yang akan dibagikan kepada anggota dan tidak

menampilkan perhitungan dengan rumus. Pembagian SHU kepada anggota

dilakukan tidak semata–mata berdasarkan modal yang disetor dalam koperasi

tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota koperasi. Hal ini

merupakan wujud dari nilai kekeluargaan dan keadilan.

Melalui website Koperasi Tani Sumber Manis anggota dapat mengetahui

status pinjaman lunas atau masih punya tanggungan pinjaman. Dengan adanya

sistem ini dapat membantu anggota untuk mendapatkan informasi simpanan

pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, total simpanan,

pinjaman,pembayaran, angsuran, tanggal transaksi dan SHU.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: Bagaimana merancang dan membangun aplikasi pembagian SHU

pada Koperasi Petani Sumber Manis yang dapat membantu mempercepat proses

(12)

3

1.3Batasan Masalah

Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan aplikasi pembagian SHU

dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibangun berfungsi hanya menampilkan SHU pada Koperasi

Petani Sumber Manis.

2. Output dari aplikasi ini hanya berupa informasi mengenai jumlah SHU yang

akan dibagi ke setiap anggota dari Koperasi Petani Sumber Manis.

1.4Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek (KP) di Koperasi Petani adalah menghasilkan

Aplikasi pembagian SHU yang nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi

resiko kesalahan dalam proses perhitungan pada Koperasi Petani serta dapat

memberikan informasi jumlah hasil yang akan didapat oleh anggota koperasi.

1.5Kontribusi

Diharapkan setelah Kerja Praktek (KP) ini selesai maka pihak Koperasi

Petani dapat mengetahui informasi tentang jumlah SHU yang akan dibagikan

kepada setiap anggota.

1.6Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

SHU merupakan keuntungan usaha yang dibagi sesuaikan dengan aktifitas

ekonomi anggota koperasi. Sehingga besaraan SHU yang diterima oleh setiap

(13)

tergantung dari besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap

pembentukan pendapatan koperasi.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Koperasi Petani Sumber Manis adalah sebuah koperasi yang didirikan

khusus untuk melayani petani tebu di Kec.Prajurit kulon dan sekitarnya.

Pelayanan yang dimaksud adalah memberikan modal pinjaman untuk mengolah

kebun tebu mulai dari proses penanaman bibit hingga proses panen tebu selesai.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam

pembuatan Sistem Perhitungan SHU yaitu pengertian koperasi, pengertian konsep

dasar sistem informasi, pengertian sistem informasi koperasi, database dan

pengembangan sistem.

BAB IV:DESKRIPSI PEKERJAAN

Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek,

yaitu dari metodologi penelitian, analisa system, pembahasan masalah berupa

system flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan

implementasi sistem berupa capture dari setiap tampilan program.

BAB V: PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan

sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini di masa yang

(14)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Koperasi Tani

Koperasi Tani Sumber Manis Kota Mojokerto berdiri pada tahun 2007 yang

Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK. 13.32/ IV/ 1999. Tanggal ( PAD ) : 09 April

2007 yang berlokasi di Lingkungan Gunung Anyar RT. 01/ RW. 06 Kelurahan

Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, tetapi sekarang sudah

berpindah lokasi di JL.Pendidikan-Pulo Kulon RT.02/RW.01 Kel.Pulorejo

Kec.Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Pada awal berdirinya Koperasi Sumber Manis

masih dalam sekala kecil tetapi dengan berbagai upayah pengurus dan kerjasama

anggota petani, alhamdullillah sampai sekarang Kopersi Sumber Manis sudah bisa

mengayomi anggotanya lebih dari cukup.

Pengurus dan Pengawas Koperasi Tani Sumber Manis mempunyai 3 pedoman

dalam melaksanakan tugas :

1. Memberikan pelayanan yang maksimal bagi anggotanya

2. Transparansi dan keadilan untuk semua anggota

(15)

Penghargaan yang pernah diterima :

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi Koperasi Tani Sumber Manis

Koperasi Tani Sumber Manis adalah Profesional dalam Bidangnya

2.2.2 Misi Koperasi Tani Sumber Manis

Meningkatkan profesionalisme kelembagaan, mencukupi kebutuhan anggota

petani dalam upaya mensejahterakannya melaksanakan tata niaga gula, menjalin

hubungan dengan instansi lainnya, ikut mensukseskan swasembada gula nasional 1 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Kota

Tahun 2006

2 Juara Harapan I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun 2006

3 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Kota Tahun 2008

4 Juara I Kelas Madya lomba Koperasi Berprestasi dalam Pelaksanaan Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional Jawa Timur Tahun 2008

5 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Jenis Pemasaran Tingkat Kota Tahun 2009

(16)

7

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Petani Sumber Manis

Rapat Anggota

Ketua

Jaya Agus Purwanto

Badan Pengawas

Pembina

Sekretaris

M.Sholikin

Bendahara

Kusbiyanto

Koordinator Karyawan

Bag.Tebang

Angkut Bag.Tanaman Bag.Simpan Pinjam

Bagian Administrasi

(17)

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada dalam struktur bagian

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rapat Anggota

Beberapa hal yang ditetapkan dalam rapat anggota antara lain :

1) Menetapkan Anggaran Dasar/ART,

2) Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen

dan usaha Koperasi,

3) Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian,

pengurus dan atau pengawas.

4) Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Koperasi serta pengesahan Laporan Keuangan,

5) Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas

dalam melaksanakan tugasnya,

6) Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha, dan

7) Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran

Koperasi.

2. Pembina

(18)

9

3. Ketua

1) Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas dan

operasional karyawan.

2) Mengkoordinasi penyusunan rencana usaha dan anggaran dari

masing-masing bagian atau penyusunan rencana usaha dan anggaran yang akan

dijalankan dalam kegiatan operasional koperasi.

3) Memimpin rapat pengurus, rapat pengurus dengan Badan Pemeriksa

(Pengawas).

4) Bersama dengan kepengurusan membahas dan menyiapkan rencana

kerja dan anggaran untuk diajukan kepada Rapat Anggota Tahunan.

5) Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan usaha koperasi.

6) Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan dan operasional

koperasi dengan memperhatikan usul, saran, pertimbangan dari

anggota pengurus lainnya.

7) Memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

rencana kerja yang telah digariskan.

8) Melaksanakan dan menanda tangani suarat perjanjian kerjasama

dengan pihak luar.

(19)

koperasi.

10)Mengesahkan segala pengeluaran kas koperasi.

11)Mengambil langkah pengamanan uang dan barang koperasi.

12)Mengadakanpemeriksaan langsung nominal uang dan kualitas barang

dengan laporan.

4. Badan Pengawas

Bagian ini bertugas untuk mengawasi seluruh proses bisnis mulai dari proses

operasional sampai dengan administrasi koperasi pada koperasi petani sumber

manis.

5. Sekretaris

1) Menyelenggarakan dan memelihara tata organisasi, buku organisasi

dan berbagai jenis arsip.

2) Memlihara tata kerja, merencanakan peraturan khusus serta

ketentuan organisasi yang lain.

3) Merencanakan kegiatan operasional, bidang ideal meliputi program

pendidikan, penyuluhan, pengembangan usaha dan sebagainya.

4) Mengesahakan semua surat dan buku menyangkut bidang

kesejahteraan bersama ketua.

5) Menyelenggarakan berbagai kegiatan administrasi organisasi

bersama ketua.

(20)

11

ketua.

7) Mengadakan hubungan, komunikasi sinergi, dalam kepengurusan.

6. Bendahara

1) Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

2) Mencari terobosan penggalian dana operasional koperasi.

3) Mengawasi, memelihara kekayaan koperasi.

4) Mengatur, mengawasi segala pengeluaran (biaya) agar tidak

melampaui anggaran yang telah ditetapkan.

5) Mempersiapkan data dan informasi keuangan dalam rangka meyusun

laporan organisasi baik untuk RAT maupun pada pihak-pihak yang

diperlukan.

6) Bersama ketua, manajer menandatangani, mengesahkan bukti

pengeluaran kas.

7) Membimbing dan mengawasi perjalanan operasional bidang

keuangan dan administrasi barang.

8) Melakukan pemeriksaan secara langsung jumlah uang kas dan

persediaan barang atas kesesuaianya dengan catatan.

9) mengambil langkah pengamanan tertentu dalam rangka pencegahan

(21)

10) Atas nama tugasnya bendahara bertanggungjawab kepada ketua

7. Koordinator

Bagian ini bertanggung jawab atas pendaftaran kontrak pada koperasi petani

sumber manis

8. Bagian Tebang Angkut

Membantu petani pada saat proses penebangan tebu.

9. Bagian Tanaman

Membantu melakukan penggambaran lahan petani

10.Bagian Pembukuan

Melakukan pencatatan seluruh data administrasi pada koperasi sumber manis

11.Bagian Kasir

Melayani pencairan dana dan pembayaran kredit

2.4 KerjaSama dengan pihak lain

1) Dinas Koperasi Kota Mojokerto

2) Dinas Pertanian Kota Mojokerto

3) Satuan Kerja Provinsi Jawa Timur

4) Pabrik Gula Gempolkerep

5) Bank Jatim

6) Bank Syariah Mandiri

7) Koperasi Usaha Bersama Rosan Kencana Jawa Timur

(22)

13

Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus

dan karyawan, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi

perkembangan koperasi.

Tabel 2.1 Pelatihan pengurus koperasi

2.7 Kondisi Perusahaan

Kondisi Koperasi Tani Sumber Manis saat ini baik dan mengalami banyak

kemajuan. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya pendapatan dari koperasi dan

bertambahnya anggota yang bergabung menjadi anggota Koperasi Tani Sumber

Manis. Meski demikian Koperasi Tani Sumber Manis terus melakukan berbagai

upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan para anggotanya hal ini diwujudkan

dengan melakukan pelatihan terhadap anggota dan karyawan Koperasi Tani Sumber

(23)

Seiring berkembangnya koperasi petani sumber manis, timbul beberapa

masalah yang terjadi pada Koperasi Tani Sumber Manis. Kendala yang ada terjadi

salah satunya pada bagian Koordinator. Bagian Koordinator merupakan bagian yang

akan saya bantu menyelesaikan masalahnya pada kerja praktek saya di Koperasi Tani

Sumber Manis. Bagian Koordinator merupakan bagian yang menangani keseluruhan

mengenai pendaftaran kontrak pada Koperasi Tani Sumber Manis.

Kendala yang dihadapi pada bagian ini adalah kurang baiknya pengelolahan

data keuangan, sehingga sering sekali terjadi permasalahan yang terjadi pada bagian

ini. Permasalahan seperti kehilangan data atau terdapat data ganda (Redudansi)

sangat sering terjadi. Akibatnya tidak hanya mengganggu proses bisnis Koperasi Tani

Sumber Manis akan tetapi juga mengakibatkan Koperasi Tani Sumber Manis sering

(24)

15 BAB III LANDASAN TEORI

3.1Koperasi

3.1.1 Definisi Koperasi

Koperasi meruapakan badan hukum yang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hokum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk enjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai nilai dan prinsip

koperasi.

Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer

atau Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang perseorangan (perorangan/individu). Sedangkan Koperasi

Sekunder adalahkoperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi

(Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian).

Sedangkan menurut Arifinal (1984), mendefinisikan koperasi adalah suatu

perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang

memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagi anggota dengan berkerja sama

secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan

jasmaniah per anggotanya.

Sesuai dengan UU No.25/1992 :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

(25)

koperasi sekaligus sebagi gerakan ekomoni rakyat, yang berdasarkan atas azas

kekeluarga.”.

3.1.2 Jenis–Jenis Koperasi

Menurut (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian)

koperasi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Koperasi Konsumen, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.

2. Koperasi Produsen, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang

dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.

3. Koperasi Jasa, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan jasa simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan

non-Anggota.

4. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan

simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota. Simpan

pinjam ini meliputi kegiatan:

- Menghimpun dana dari Anggota

- Memberikan pinjaman kepada Anggota

- Menempatkan dana pada Koperasi Simpan Pinjam sekundernya.

3.1.3 Tujuan Koperasi

Koperasi bertujuan (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang

(26)

17

masyarakat pada umuna, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dati

tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

3.1.4 Manfaat Koperasi 3.1.4.1 Manfaat Bagi Anggota

Koperasi untuk mencapai kesejahteraan anggotanya melakukan

kegiatan-kegiatan ekomoni yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan anggotanya

(Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian), antara lain:

1. Sebagi tempat menyimpan dan meminjamkan uang dengan cepat serta

persyaratan yang mudah.

2. Tempat pemasaran produk hasil pertanian dari anggota dengan harga yang

layak, sehingga menguntungkan.

3. Sebagai tempat membeli sarana produksi pertanian maupun kebutuhan

rumah tangga seharihari dengan cepat dan haga yang relatif murah atau

sama dengan harga pasar.

4. Megatasi permasalahan ekomoni secara bersama-sama sehingga menjadi

lebih ringan bila dibandingkan dengan membeli sendiri-sendiri.

5. Menigkatan kemampuan pengurus dan anggota mengenai perkoperasian

dan cara-cara berproduksi yang lebih maju melalui pelatihan, serta sebagai

wadah belajar bersama.

3.1.4.2 Manfaat Bagi Kelembagaan Koperasi

Koperasi dapat menjadi anggota induk koperasi pertanian yang ada seperti

Induk Tani dan Nelayan (INKOPTAN) yang dapat memberikan kemudahan,

(27)

pertanian dan dapat meminjam modal usaha dari Lembaga Penyalur Dana

Bergulir (LPDB).

3.2Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

waktu satu tahun dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan (UU No.25 Tahun 1992

Pasal 1 & 2).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan

bahwa, Perhitungan Hasil Usaha (PHU) adalah Perhitungan Hasil usaha yang

menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban

perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil

akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup

hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah

perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak

semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada

manfaat bagi anggota.

Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan

langsung dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun

kesejahteraan anggotanya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengelolaan usaha

koperasi harus dilakukan dengan produktif, efektif, dan efisien. Dalam arti

koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat

(28)

19

dan masyarakat pada umumnya dengan tetap mempertimbangkan untuk

memperoleh SHU yang wajar.

Menurut UU Koperasi No.25/1992 Bab. IX pasal 45 adalah

1). SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk

pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2). SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota

sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan kperasi,

serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan

koperasi, sesuai dengan Rapat Anggota.

3). Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat

Anggota.

Sebagai suatu badan usaha, koperasi di dalam menjalankan kegiatan

usahanya tentu saja menghendaki untuk mendapatkan keuntungan atau sisa hasil

usaha yang cukup banyak maka Sisa Hasil Usaha tersebut dapat disisihkan

sebagian untuk cadangan koperasi yang selanjutnya bisa dipergunakan untuk

menambah modal koperasi. Apabila modal koperasi bertambah besar, maka

dengan sendirinya lingkup usaha koperasi.

Sisa Hasil Usaha mungkin tidak dapat dibagi habis, karena pembagian

SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga bank pemerintah atau

mungkin juga terjadi, rapat anggota memutuskan Sisa Hasil Usaha tahun buku

(29)

anggota. Sisa Hasil Usaha yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan

modal.

Perolehan Sisa Hasil Usaha akan terlihat pada data laporan keuangan

dalam laporan tahunan koperasi pada tutup buku akhir tahun. Sisa Hasil Usaha

memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh koperasi selama periode tertentu

dalam satu tahun buku.

Sebuah koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat

dari perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) saja, tetapi juga dilihat dari rencana kerja

pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan apakah rencana

kerja tersebut bisa dilaksanakan secara keseluruhan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap anggota.

Koperasi yang dapat melayani anggota dengan sebaik-baiknya dapat dikatakan

berhasil. Namun sebagai badan usaha, koperasi juga dituntut untuk dapat sejajar

dengan badan usaha lain termasuk dalam memperoleh SHU.Untuk itu pengurus

harus bekerja keras dan mempunyai manajemen yang baik sehingga dapat

menghasilkan pelayanan maupun Sisa Hasil Usaha yang wajar.

Motivasi usaha koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota

dan berusaha pula untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pelayanan tersebut meliputi berbagai fungsi ekonomi atas berbagai jenis usaha

yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

Salah satu sendi dasar koperasi yang mengatur keuntungan pada koperasi

yaitu SHU. Sisa Hasil Usaha bila dibagikan kepada anggota dilakukan tidak

berdasarkan modal tetapi berdasarkan perimbangan jasa usaha dan kegiatannya

(30)

21

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana-dana yang berasal dari

pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi selama belum dimanfaatkan digolongkan

sebagai kewajiban lancar koperasi. Sedangkan cadangan koperasi sebagai

penyisihan dari Sisa Hasil Usaha tergolong kepada modal sendiri yang tidak dapat

dibagikan kepada anggota karena untuk tujuan pemupukan modal dan menutup

kerugian koperasi.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

SHUPa : Sisa Hasil Usaha Peranggota

JMA : Jasa Modal Anggota.

JUA : Jasa Usaha Anggota.

Va : Total transaksi anggota.

VUK : Total transaksi koperasi.

Sa : Jumlah simpanan anggota.

TMS : Total simpanan anggota.

(31)

Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi disetiap tahunnya dibagi

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/Anggaran

Rumah Tangga koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi SHU

adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU

dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing masing

anggota.

Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa

pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan

untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedang

sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk

bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh

dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan diperoleh dari jasa anggota,

sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaan pembiayan tertentu lainnya.

Pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut :

a. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota,

dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi

2) Para Anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing-masing

3) Dana Pengurus

4) Dana Pegawai / karyawan

5) Dana pendidikan koperasi

6) Dana Sosial

(32)

23

b. Sisa Hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan

anggota, dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi

2) Dana Pengurus

3) Dana Pegawai/karyawan

4) Dana Pendidikan Koperasi

5) Dana Sosial

6) Dana Pembangunan Daerah Kerja

Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan diatur dalam

Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan.

Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk

menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh

dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu pembubaran.

Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan

antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya. Perihal

zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran Dasar

maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan Dana Pembangunan

Daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak Pemerintah

Daerah setempat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan

bahwa, Pembagian Sisa Hasil Usaha harus dilakukan pada akhir periode

pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai

kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah

(33)

rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usaha

tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam

catatan atas laporan keuangan.

Menurut Kementrian Koperasi (2012:89) secara umum SHU koperasi

dibagi untuk:

a. Cadangan koperasi

Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak

dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk menutup

kerugian koperasi bila diperlukan

b. Jasa Anggota

Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik

(owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (customer). Dengan demikian, SHU

yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 (dua) kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :

1. SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena

jasa atas penanaman modalnya (simpanan) didalam koperasi.

2. SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena

jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam

koperasi.

c. Dana Pengurus

(34)

25

jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.

d. Dana Pegawai

Dana Pegawai adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membayar

gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi.

e. Dana Pendidikan

Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk

membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya

meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam mengelola

koperasi.

f. Dana Sosial

Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu

anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.

g. Dana Pembangunan Daerah Kerja

Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah penyisihan SHU yang

dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya.

3.2.2 Prinsip Prinsip Pembagian SHU

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, tranparasi, dan sesuai dengan

prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU

sebagai berikut :

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber

dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari anggota dijadikan

(35)

SHU adalah memilahkan antara SHU yang bersumber dari hasil transaksi anggota

dan SHU yang bersumber dari nonanggota.

b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang

dilakukananggota sendiri.

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari

modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan

koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan

jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.

c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada

anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat

dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada

koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses

pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan,

kepemilikan terhadap suatu badan usaha, pendidikan dalam proses demokrasi.

d. SHU anggota dibayar secara tunai

SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian

koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota

dan masyarakat mitra bisnisnya.

3.3System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut McLeod (2008 : 199) Siklus hidup sistem (system life cycle)

disingkat SDLC adalah proses evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub

sistem informasi berbasis komputer. SLC yang juga dikenal sebagai pendekatan

(36)

27

langkah-langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola

yang teratur dan dilakukan secara top-down.

Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC

adalah metode tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan

mengganti suatu sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) terdiri

dari tujuh fase,yaitu diantaranya adalah :

a. Project Indetification and Selection

Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan

analisa.

b. Project Intiation and Planning

Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan

direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem.

c. Analisys

Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan alternatif sistem

baru diusulkan.

d. Logical Design

Suatu fase dimana semua kegiatan fungsional dari sistem yang diusulkan

untuk dikembangkan dan digambarkan secara independent.

e. Phisycal Design

Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis yang terinci

dimana pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.

(37)

Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung

suatu organisasi.

g. Maintenance

Dimana sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan.

Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-langkah

didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangnnya. Tiap-tiap

pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap tahapan ini

mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan

sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem. Dimana

kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari menajemen puncak

untuk membuat perencanaan sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan

pedoman untuk melakukan pengembangan dari sistem tersebut.

3.4Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

(38)

29

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Kendall (1998 : 37) sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis),

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut J.E Kendall, adalah

sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

3.5Konsep Dasar Aplikasi

Aplikasi yang didefinisikan oleh Davis GB (1999 : 17) bahwa sebagai

berikut: “Aplikasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

3.5.1 Blok Masukan

Masukan atau Input mewakili data yang masuk ke dalam Aplikasi.

Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

(39)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.5.3 Blok Keluaran

Produk dari Aplikasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

3.5.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam Aplikasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

3.5.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

Database Management System (DBMS).

3.5.6 Blok Kendali

Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya

sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang

(40)

31

kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,

kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal

yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu Aplikasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan - hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang

sistem yang baru atau diperbarui. Dengan memahami sistem yang ada dan

persyaratan-persyaratan sistem baru,selanjutnya adalah penentuan proses dan data

yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan

harus menyertakanspesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap

ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

(41)

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis,

merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis

yang dapat dicapai melalui penggunaan Aplikasi terkomputerisasi.

3.7 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem.

3.8 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

(42)

33

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari

sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

B. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir

di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity).

Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem.

C. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa

lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

D. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal

sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu file atau database di sistem komputer.

2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

(43)

3.8.2Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa

saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan

arus data yang keluar.

3.9.3 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam Aplikasi.

3.9.4 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini

dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di

DFD level 0.

3.9.5Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan

antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan

diperlukan.

3.10Konsep Dasar Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir

(44)

35

tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal

yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.10.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data

(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat

opsional).

A. Kelebihan Sistem Basis Data

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam

berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidak konsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai

(45)

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan

data dan pemeliharaan keselarasan data.

B. Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang

terkait.

3.10.2 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,

menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

A.Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

(46)

37

kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file

khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian

DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

B. Fungsi DBMS

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh

DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis

data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan

(47)

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu

bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai

pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.

3.11 Tools Pemrograman

Dalam pengembangan suatu Aplikasi, tentunya membutuhkan suatu tool

atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tool dalam bahasa

pemrograman yang sekarang dipakai adalah Pemrograman Web dan Database.

A. Pemrograman Web Dan Database

Halaman Web dengan menggunakan PHP akan lebih bersifat dinamis,

karena dapat mengakses dan memanfaatkan database. Isi halaman WEB dapat

berubah tanpa pemrograman ulang, dan akan diolah terlebih dahulu dari sisi

server sebelum dikirim ke server side (peminta). Karena sifatnya yang

Server-side, maka dibutuhkan web server. Web server yang biasa digunakan adalah

Apache, yang tugasnya menghasilkan halaman web yang benar kepada client

peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman WEB.

Apache bersifat (open source) setiap orang boleh menggunakannya dengan gratis,

bahkan setiap orang juga boleh mengambil dan mengubah kode program Apache.

B. SQL SERVER

Microsoft SQL Server merupakan produk Relational Database

Management System (RDBMS) yang dibuat oleh Microsoft.Orang sering

menyebutnya dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung

(48)

39

Server Mirosoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau

juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. Pada tahun

2008 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2008 yang merupakan versi yang

banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur

yang ada pada SQL Server 2008 :

a. XML Support. Dengan fitur ini, Anda bisa menyimpan dokumen XML

dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui

Transact-SQL dan lain sebagainya.

b. Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjalankan

beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.

c. Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL

Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business

Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga

ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining.

d. Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan

distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload

ke beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi

DBCC, indexed view, dan index reorganization.

e. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated

debugger, object browser, dan fasilitas object search.

f. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk

memperhatikan primary keydan foreign key constraints. Ini berguna pada

(49)

g. Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL

sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan

Anda untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginer.

3.12 Interaksi Manusia dan Komputer

Suatu Aplikasi yang baik tentunya harus mempertimbangkan interaksi

antara pengguna dan program yang dibuat. Di sinilah pentingnya penerapan ilmu

Interaksi Manusia dan Komputer.

Menurut Santoso (2004:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari

sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang

faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari

perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama,

sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan

juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu

memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor

kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, interaksi manusia dan komputer dipengaruhi

berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna

(50)

41

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Melakukan Survey dan Mengumpulkan Data

Survey dan pengumpulan data merupakan langkah awal dalam membuat

aplikasi tersebut, yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung dengan bagian

Manajemen koperasi dan Pengumpulan data pada bagian Simpan pinjam. Manajemen

koperasi memberikan informasi tentang semua mekanisme yang diperlukan dalam

pembuatan website untuk Koperasi Tani Sumber Manis yang bertujuan menampilkan

hasil perhitungan SHU secara online.

4.2 Analisa Sistem

Koperasi Tani Sumber Manis saat ini sudah menggunakan komputer sebagai

alat bantu pembuatan laporan. Namun masih belum mempunyai media secara online

seperti koperasi koperasi lain. Selama ini perhitungan SHU di koperasi menggunakan

rumus yang terdapat pada Ms. Excel dan Seluruh data simpan pinjam, SHU masih di

simpan dalam bentuk dokumen. Sistem yang ada saat ini membuat kesulitan

pendataan yang membuat kemungkinan terjadi kehilangan dokumen, dan lambatnya

anggota untuk mendapat informasi tentang SHU yang akan diperoleh.

Dari permasalahan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi

membutuhkan aplikasi yang dapat membantu dalam memperoleh informasi laporan

(51)

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan adalah PC yang terhubung dengan jaringan internet

dengan spesifikasi tertentu. Spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan

dalam membangun aplikasi ini adalah :

a) Processor Intel Core 2 Duo.

b) RAM 1Gb.

c) Graphic VRAM Intel GMA X3100.

d) Monitor.

e) Keyboard dan Mouse.

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Aplikasi yang harus diinstal antara lain adalah browser dan server untuk database.

Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi ini adalah :

a) Sistem Operasi : Windows 7

b) XAMPP

(52)

43

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk menggambarkan sistem yang akan

diperbaiki dalam hal ini perancangan sistem mencakup System flow, Hirarki Input

Proses Output (HIPO)/Diagram berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity

Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, dan Desain I/O.

4.3.1 System Flow

System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh dari

suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam

sistem. Pada system flow aplikasi perhitungan SHU secara keseluruhan dapat dilihat

pada gambar 4.1 system flow ini memiliki 2 entitas yaitu Bagian Simpan Pinjam dan

Anggota.

Pada proses perhitungan SHU bagian Simpan Pinjam bertugas untuk

menginputkan data simpan pinjam. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan

perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat berdasar

simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada

database SHU. Setelah itu Bag. Simpan Pinjam akan membuat lapoaran SHU dan di

(53)

A.System Flow Aplikasi Perhitungan SHU

Gambar 4.1 System Flow Aplikasi Perhitungan SHU

Proses perhitungan SHU, bagian simpan pinjam menghitung laba dengan

membaca database simpan dan pinjam. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan

perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat berdasarkan

simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada

database SHU. Setelah itu bagian simpan pinjam akan membuat laporan SHU

sebanyak dua lembar, untuk direkap dan diberikan kepada Anggota. Untuk lebih

Jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.1.

Sysflow Aplikasi Perhitungan SHU pada koperasi petani sumber manis

Bag. Simpan Pinjam Anggota

Database SHU Laporan Data SHU

End Data Simpan

Pinjam Data Anggota

(54)

45

4.3.2 Dokumen Flow Diagram

Dokumen Flow Diagram

Bag. Simpan Pinjam Anggota

P

Gambar 4.2 Document Flow Perhitungan SHU

Pada dokumen flow perhitungan SHU, bagian simpan pinjam mengevaluasi

semua laporan usaha yaitu laporan simpanan, laporan pinjaman untuk menghitung

SHU. Setelah itu bagian simpan pinjam akan membuat laporan SHU sebanyak dua

lembar. Salah satunya direkap dan yang sisanya diberikan kepada anggota. Untuk

(55)

A. HIPO

Hirarki Input Proses Output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada

dalam Data Flow Diagram. Gambar 4.4 adalah HIPO dari Aplikasi Perhitungan SHU

pada Koperasi Tani Sumber Manis.

(56)

47

Pada HIPO Aplikasi Perhitungan SHU terdapat 6 proses utama yang

dilakukan yaitu: Autentifikasi Login, Simpanan, Pinjaman, Penjualan, Pembelian dan

Perhitungan SHU. Pada setiap proses memiliki proses turunan yang dapat dilihat pada

gambar 4.4 tersebut.

B. Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data

tersebut. Context Diagram Aplikasi perhitungan SHU pada gambar 4.5 terdiri dari 3

eksternal entity yaitu Anggota, Bagian Simpan Pinjam, dan Manajemen Koperasi.

Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa

data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut, Sedangkan aliran data yang masuk

(57)

Laporan Pembelian

Laporan SHU perang g ota

Bukti Simpanan

Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Perhitungan SHU

Gambaran diatas merupakan gambaran sistem aplikasi perhitungan SHU yang

dibuat dalam kerja praktek ini secara garis besar. Dalam sistem ini, terdapat 3

eksternal entity yaitu Anggota, Bagian Simpan Pinjam, dan Manajemen Koperasi.

Masing – masing memberikan input dan mendapatkan output dari sistem aplikasi.

Manajemen Koperasi memberikan inputan berupa Data Perhitungan SHU.

Selain itu Manajemen Koperasi juga menerima output dari sistem berupa informasi

(58)

49

DFD Level 0 Perhitungan SHU

Gambar 4.5 merupakan DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan SHU yang

memiliki beberapa proses yaitu proses untuk menghitung SHU.

Lihat Has il SHU

Laporan SHU perang g ota Data Login

(59)

DFD Level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram. Aplikasi

Perhitungan SHU yang dibahas dalam kerja praktek ini terbagi atas 5 sub sistem yaitu

sub sistem sub sistem Simpan, sub system Pinjam, sub system Pembelian, sub System

Penjualan, dan sub sistem perhitungan SHU.

C. DFD Level 1 Proses Simpan

Laporan Simpanan

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Simpan

DFD Level 1 Proses Simpan merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0

sub sistem Simpanan. Didalam proses simpanan terdapat 2 proses yaitu proses input

(60)

51

D. DFD Level 1 Proses Pinjam

Laporan Pinjaman

Data Detail Pinjam Data Pinjaman Data Lihat Anggota

Data Pinjam

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pinjam

DFD Level 1 Proses Pinjam merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0

sub sistem Pinjam. Didalam proses pinjam terdapat 2 proses yaitu menampilkan input

pinjaman dan laporan sub pinjaman.

E. DFD Level 1 Proses Pembelian

Lihat Data Master Pembelian

(61)

DFD Level 1 Proses Pembelian merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level

0 pembelian. Didalam pembelian terdapat 2 proses yaitu Input Laporan Pembelian

dan Cetak Laporan pembelian.

F. DFD Level 1 Proses Penjualan

Lihat Data Master Penjualan

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Penjualan

DFD Level 1 Proses Penjualan merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level

0 penjualan. Didalam penjualan terdapat 2 proses yaitu Input Laporan Penjualan dan

(62)

53

G. DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU

Lihat Has il SHU Data Perhitung an SHU

Laporan SHU perang g ota

Data SHU

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU

DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU merupakan hasil dekomposisi dari

DFD Level 0 Perhitungan SHU. Didalam penjualan terdapat 2 proses yaitu

Perhitungan SHU anggota dan Laporan SHU.

4.3.3 Entity Relationship Diagram

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan

digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa Entity

Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data yang ada

pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.

Pada gambar 4.11 dan gambar 4.12 akan dijelaskan relasi-relasi atau

hubungan antar tabel dalam perancangan Aplikasi Perhitungan SHU dalam bentuk

(63)

A. CDM

Gambar 4.11 CDM Aplikasi Perhitungan SHU

Conceptual data model (CDM) merupakan sebuah diagram database yang

(64)

55

B. PDM

Gambar 4.12 PDM Aplikasi Perhitungan SHU

Physical data model (PDM) merupakan desain fisik tabel dari sebuah

database. Dalam PDM ini terdapat 4 tabel yang saling berhubungan dan terintegrasi.

keempat tabel inilah yang nantinya akan dibuat dalam database.

4.3.4 Struktur Tabel

Dari PDM yang telah terbentuk, dapat disusun struktur tabel yang nantinya

akan digunakan untuk menyimpan data aplikasi ini ada tiga tabel yaitu :

A. Tabel Login

Primary Key : User_ID

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data login

(65)

Tabel 4.1 Tabel Login

Field Name Type Field Size Description

USER_ID Char 10 Primary Key

PASSWORD varchar 20 -

USER_LEVEL varchar 20 -

B. Tabel Anggota

Primary Key : KODE_ANGGOTA

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data Anggota

Tabel 4.2 Tabel Anggota

Field Name Type Field Size Description

KODE_ANGGOTA Char 10 Primary Key

NAMA_ANGGOTA Varchar 10 -

ALAMAT_ANGGOTA Varchar 30 -

KOTA Varchar 20 -

TELEPON Varchar 20 -

EMAIL_ANGGOTA Varchar 20 -

C. Tabel Master Simpan

Primary Key : KODE_SIMPANAN

Foreign Key : KODE_ANGGOTA

(66)

57

Tabel 4.3 Tabel Master Simpan

Field Name Type Field Size Description

KODE_SIMPANAN Char 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

TOTAL_SIMPANAN Numeric 20 -

D. Tabel Master Pinjam

Primary Key : KODE_PINJAM

Foreign Key : KODE_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data Master Pinjam

Tabel 4.4 Tabel Master Pinjam

Field Name Type Field Size Description

KODE_PINJAM Char 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

TOTAL_SIMPANAN Numeric 20 -

E. Tabel SHU

Primary Key : NO_SHU

Foreign Key : KODE_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data SHU

Tabel 4.5 Tabel SHU

Field Name Type Field Size Description

NO_SHU Character 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

PERIODE Date - -

(67)

F. Tabel Uji Program

Tabel 4.6 Tabel Uji Program

No Nama Uji Proses Uji Status

4.3.5 Desain Input Output

Di bawah ini terdapat desain dari program aplikasi perhitungan SHU pada

Koperasi Tani Sumber Manis Mojokerto dan akan dijelaskan bagaimana cara

menggunakan program ini nantinya.

4.3.5.1 Menu Admin

4.3.5.2.1 Form Utama

(68)

59

Keterangan :

Pada saat mengakses website Koperasi Tani Sumber Manis dan Login sebagai

Admin pertama kali akan tampil menu seperti gambar 4.13. Terdapat menu

Ganti Password, Lihat Data Anggoa, Lihat Simpanan, Lihat Pinjaman, Lihat

Pembayaran, Lihat SHU, Tambah Admin, dan Log out.

1.3.5.3.2 Form Login

Keterangan:

1. Setelah semua pengguna mempunyai username dan password

masing-masing maka pengguna dapat masuk ke dalam aplikasi dan menjalankan sub

e u, a u pe ggu a harus egi putka ”Logi User” terlebih dahulu.

2. Username, sesuai dengan yang dimiliki admin.

3. Password, sesuai dengan yang dimiliki admin.

Gambar

Gambar 4.1 System Flow Aplikasi Perhitungan SHU
Gambar 4.2 Document Flow Perhitungan SHU
Gambar 4.3 Hirarki Input Proses Output Aplikasi Perhitungan SHU
Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Perhitungan SHU
+7

Referensi

Dokumen terkait

anggota dan data simpan pinjam koperasi serta mempermudah proses pembuatan laporan dari. data anggota koperasi simpan pinjam sehingga dapat membantu pengurus koperasi

Tujuan yang akan dicapai adalah untuk menghasilkan aplikasi simpan pinjam pada Koperasi Lestari sehingga memudahkan transaksi yang akan dilakukan yang

dari proses pengolahan aplikasi paket kredit yang tersimpan dalam database, laporan. ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai ketentuan paket kredit

Aplikasi Peminjaman Pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan proses transaksi.. Berdasarkan survey dan

254 tahun 1992, tentang pelaksanaan kegiatan operasi Simpan Pinjam oleh Koperasi, bahwa yang dimaksud dengan simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota,

Untuk koperasi simpan pinjam modal sangat diperlukan untuk memberikan pinjaman kepada anggota, modal kerja ini sering disebut sebagai circulating capital

Sistem informasi simpan pinjam koperasi syariah ini dapat mempermudah dalam pengolahan data anggota, donator, simpanan, pinjaman, angsuran, laporan anggota, laporan

Pengolahan data transaksi simpan pinjam pada Primer Koperasi Pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta yang berupa pendataan anggota, penyetoran simpanan, penarikan simpanan, pinjaman dan