SKRIPSI
PENGARUH REAKSI PENGUMUMAN DEVIDEN KAS
TERHADAP HARGA DAN VOLUME PENJUALAN SAHAM
PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
Nurlaili Nasution
090522112
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Reaksi Pengumuman Dividen Kas
Terhadap Harga dan Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Properti yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri
yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
PENGARUH REAKSI PENGUMUMAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA DAN VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN
PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Kondisi pergerakan naik-turunnya harga ekuitas di pasar modal Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengumuman dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen kas atau tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor.
Dalam penelitian ini, akan dianalisis apakah terdapat perbedaan harga dan volume penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapaun periode tahun yang diteliti adalah selama 3 tahun yaitu dimulai dari tahun 2009-2011. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham dan volume penjualan saham yang kemudian diuji dengan pengujian uji beda t-test dengan sampel berhubungan (related sampel/ paired sampel). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan, dengan periode rentang penelitian lima hari sebelum tanggal pengumuman (T-5) dan lima hari sesudah tanggal pengumuman (T+5).
Dari analisis dan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder melalui website
pengujian paired sampel t-test diperoleh tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas, dengan nilai t sebesar 0,986 dengan signifikansi sebesar 0,345. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan. Begitu juga dengan volume penjualan saham menunjukkan nilai t sebesar -0,567 dengan signifikansi sebesar 0,567. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen kas terhadap volume penjualan saham. Maka diperoleh kesimpulan bahwa pengumuman dividen kas tidak memberikan reaksi atau pengaruh yang signifikan terhadap harga dan volume penjualan saham baik sebelum pengumuman maupun sesudah pengumuman.
ABSTRACT
ANNOUNCEMENT OF CASH DIVIDEND EFFECT OF REACTION OF STOCK PRICE AND VOLUME SALES IN PROPERTY COMPANY LISTED IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE.
Conditions of fluctuating movement of equity prices in the Indonesian capital market can be influenced by several factors, one of which is the dividend announcement. Information about the ups and downs of cash or cash dividends distributed by the company is one of the information deemed important enough for investors.
In this study, to analyze whether there are differences in stock price and sales volume both before and after the announcement of cash dividends on the food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The period under study is 3 years of the beginning of the year 2009-2011. While the variables used in this study is the stock price and sales volume of shares which are then tested by testing different test samples t-test with correlated (related samples / paired samples). The number of samples used in this study were as many as 10 companies, with a period of five days prior to the study span the announcement date (T-5) and five days after the date of announcement (T +5).
Of analysis and research conducted with secondary data collected through the website and www.idx.co.id www.duniainvestasi.com the results of testing paired samples t-test obtained no significant effect on stock prices before and after the announcement of cash dividends, t value of 0,986 with a significance of 0,345. Significance value above 0,05 indicates no significant effect. So is the volume of stock sales indicate the value t of -0,567 with a significance of 0,567. Significance value above 0,05 indicates no significant effect with the announcement of cash dividends on stock sales volume. It is concluded that the announcement of cash dividends do not give a reaction or a significant influence on stock price and sales volume both before and after the announcement of the announcement.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim, syukur Alhamdulillah penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Reaksi
Pengumuman Dividen Kas Terhadap Harga dan Volume Penjualan Saham Pada
Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Sholawat dan salam
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya menuju
jalan kemuliaan.
Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penulis, khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam
penulisan skripsi ini. Di samping itu, penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera
Utara. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat
bimbingan, bantuan, dukungan, dan kerja sama semua pihak. Pada kesempatan ini
juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs, Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihan, MAFIS, Ak dan Bapak Drs. H.
Hotmal Ja’far MM, Ak selaku Ketua Departemen dan Wakil Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, Msi, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
selaku Ketua Program Studi dan Wakil Ketua Program Studi S1 Akuntansi
4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku dosen pembimbing penulis yang
telah banyak membantu, memberikan waktu, kesempatan, bimbingan dan
arahan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku dosen pembaca penilai yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
6. Untuk kedua orangtua saya tercinta, Rosmida Hanny Siregar dan Taufik
Hasnan NST yang telah mengasuh dengan ikhlas dan kasih sayang yang tiada
ternilai, serta kakak adik tercinta yang selalu menyemangati penulis dan
teman-teman seperjuangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak terdapat kekurangan akibat dari keterbatasan yang penulis miliki.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima masukan berupa
kritik dan saran-saran yang bersifat membangun guna perkembangan ilmu
pengetahuan pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Juli 2012 Penulis,
Nurlaili Nasution
DAFTAR ISI
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
2.3 Kerangka Konseptual ... 21
2.4 Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 24
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 29
3.6 Metode Analisis Data ... 31
3.6.2.1 Pengujian Hipotesis 1 ... ... 32
3.6.2.2Pengujian Hipotesis 2 ... 33
3.7 Jadwal Penelitian... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 36
4.1.1 Sekilas Gambaran Mengenai BEI ... 36
4.1.2 Profil Perusahaan yang Dijadikan sampel ... 37
4.2 Analisis Data ... 48
4.2.1 Pengujian Normalitas Data ... 51
4.2.1.1 Pengujian Normalitas Data Variabel Harga Saham ... 52
4.2.1.2 Pengujian Normalitas Data Variabel Volume Penjualan Saham ... 53
4.3 Pengujian Hipotesis ... 54
4.3.1 Hipotesis Pertama ... 54
4.3.2 Hipotesis Kedua ... 55
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
4.4.1 Hipotesis 1 ... 56
4.4.2 Hipotesis 2 ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 66
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
3.1 Daftar Populasi ... 25
3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 27
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.4 Jadwal Penelitian ... 35
4.1 Perhitungan Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 48
4.2 Perhitungan Rata-Rata Volume Penjualan Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 50
4.3 Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 52
4.4 Uji Normalitas Data Variabel Volume Penjualan Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 53
4.5 Hasil Uji Statistik Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 55
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 22 4.1 Nilai Rata-Rata Harga Saham Pada Periode Peristiwa
Pengumuman Dividen Kas ... 49 4.2 Nilai Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Pada Periode
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Data Perusahaan Yang Melakukan Pengumuman Dividen Kas
di Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI ... 64 2 Daftar Jumlah Saham Yang Beredar di Perusahaan Properti
yang Terdaftar di BEI ... 65 3 Daftar Harga Saham Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI .. 66 4 Jumlah Saham Yang Diperdagangkan di Perusahaan Properti
yang Terdaftar di BEI ... 67 5 Perhitungan Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum
dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 68 6 Hasil Uji Statistik Harga Saham Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Dividen Kas ... 69 7 Hasil Uji Statistik Trading Volume Activity Sebelum dan
ABSTRAK
PENGARUH REAKSI PENGUMUMAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA DAN VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN
PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Kondisi pergerakan naik-turunnya harga ekuitas di pasar modal Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengumuman dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen kas atau tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor.
Dalam penelitian ini, akan dianalisis apakah terdapat perbedaan harga dan volume penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapaun periode tahun yang diteliti adalah selama 3 tahun yaitu dimulai dari tahun 2009-2011. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham dan volume penjualan saham yang kemudian diuji dengan pengujian uji beda t-test dengan sampel berhubungan (related sampel/ paired sampel). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan, dengan periode rentang penelitian lima hari sebelum tanggal pengumuman (T-5) dan lima hari sesudah tanggal pengumuman (T+5).
Dari analisis dan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder melalui website
pengujian paired sampel t-test diperoleh tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas, dengan nilai t sebesar 0,986 dengan signifikansi sebesar 0,345. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan. Begitu juga dengan volume penjualan saham menunjukkan nilai t sebesar -0,567 dengan signifikansi sebesar 0,567. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dengan adanya pengumuman dividen kas terhadap volume penjualan saham. Maka diperoleh kesimpulan bahwa pengumuman dividen kas tidak memberikan reaksi atau pengaruh yang signifikan terhadap harga dan volume penjualan saham baik sebelum pengumuman maupun sesudah pengumuman.
ABSTRACT
ANNOUNCEMENT OF CASH DIVIDEND EFFECT OF REACTION OF STOCK PRICE AND VOLUME SALES IN PROPERTY COMPANY LISTED IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE.
Conditions of fluctuating movement of equity prices in the Indonesian capital market can be influenced by several factors, one of which is the dividend announcement. Information about the ups and downs of cash or cash dividends distributed by the company is one of the information deemed important enough for investors.
In this study, to analyze whether there are differences in stock price and sales volume both before and after the announcement of cash dividends on the food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The period under study is 3 years of the beginning of the year 2009-2011. While the variables used in this study is the stock price and sales volume of shares which are then tested by testing different test samples t-test with correlated (related samples / paired samples). The number of samples used in this study were as many as 10 companies, with a period of five days prior to the study span the announcement date (T-5) and five days after the date of announcement (T +5).
Of analysis and research conducted with secondary data collected through the website and www.idx.co.id www.duniainvestasi.com the results of testing paired samples t-test obtained no significant effect on stock prices before and after the announcement of cash dividends, t value of 0,986 with a significance of 0,345. Significance value above 0,05 indicates no significant effect. So is the volume of stock sales indicate the value t of -0,567 with a significance of 0,567. Significance value above 0,05 indicates no significant effect with the announcement of cash dividends on stock sales volume. It is concluded that the announcement of cash dividends do not give a reaction or a significant influence on stock price and sales volume both before and after the announcement of the announcement.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif membutuhkan
keikutsertaan para pelaku usaha untuk lebih aktif dalam menarik investor
domestic dan mancanegara. Pasar modal mempunyai peranan penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam
perekonomian global. Salah satu bentuk pasar modal yang terdapat di Indonesia
adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di BEI dikelompokkan menurut bidang usaha masing-masing.
Bursa efek atau pasar modal mempunyai peranan yang penting baik bagi
badan usaha, investor maupun pemerintah. Bagi badan usaha khususnya
perusahaan yang go public akan memperoleh dana segar yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Bagi investor, keberadaan pasar modal akan memperbanyak pilihan
dalam menyalurkan dana melalui investasi sesuai dengan keinginan investor
sehingga tidak hanya menumpuk dalam bentuk deposit dan tabungan. Dan bagi
pemerintah, ini sangatlah penting sebagai wahana untuk mobilisasi dana
masyarakat (dalam negeri dan luar negeri). Melalui pasar modal dana masyarakat
akan dialokasikan ke sektor yang paling produktif dan efisien sehingga
Pasar modal adalah wadah alternatif bagi para pemilik modal (investor)
untuk melakukan investasi. Di sana, tersedia berbagai financial assets yang menawarkan tingkat keuntungan dan resiko yang berbeda. Para pemilik modal
atau investor tersebut bebas memilih jenis financial assets yang diinginkannya. Tentu saja dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan
keuntungan pendapatan yang optimal kepada mereka berupa devidend dan capital gain.
Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang
dimiliki. Menurut Tangkilisan dan Hassel (2003:227), “ Deviden adalah bagian
dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal
sendiri, equity).” Terdapat dua macam bentuk dividen yaitu dividen kas dan
dividen bentuk saham. Dividen bentuk kas lebih sering dibagikan kepada
pemegang saham sekali dalam setahun, kebijakan pembagian dividen tergantung
pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sedangkan capital gain adalah selisih antara nilai jual dengan nilai beli saham bila investor menjual saham tersebut, capital gain diperoleh dengan cara selisih untung dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang
lalu. Perusahaan membagikan dividen dan capital gain tergantung dari laba yang diperoleh perusahaan. Jika laba yang diperoleh perusahaan tersebut besar maka
dividen yang akan dibagikan akan tinggi dan sebaliknya juga apabila laba yang
tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi harga saham dan volume
perdagangan saham serta serta menimbulkan reaksi pasar.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
perusahaan dan sangatlah dipengaruhi oleh kekuatan pasar itu sendiri, harga
saham sifatnya berubah-ubah atau berfluktuasi setiap saat dan selalu mengalami
pasang surut tergantung oleh banyaknya penawaran dan permintaan atas saham
tersebut serta beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Harga Saham
menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and supply) terhadap jumlah lembaran saham, jika harga saham dinilai terlalu mahal (overvalued) atau terlalu rendah (undervalued) dengan kata lain salah harga (mispriced) oleh para investor maka permintaan terhadap saham tersebut akan turun dan kepemilikan
saham menjadi terbatas bagi investor tertentu saja. Turunnya permintaan saham
tersebut akan mengakibatkan harga saham bergerak turun menuju ke harga saham
baru yang dinilai wajar oleh pasar, harga saham yang baru tersebut kemungkinan
besar akan menarik kembali minat para investor untuk membelinya (trading). Reaksi pasar atas pengumuman yang di publikasikan dari laba akuntansi
menjadi satu aliran utama dalam riset akuntansi sejak dilakukan Beaver tahun
(1968) dalam Sri Retno Indrastanti (1998). Beaver meneliti pengaruh isi informasi
dari pengumuman laba terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di
New York Stock Exchange (NYSE). Asumsi Beaver jika laporan berisi informasi baru yang merubah harapan investor tentang suatu perusahaan, maka informasi
tersebut akan dicerminkan dalam harga saham dan volume perdagangan Beaver
Variability (SRV) untuk menguji volume perdagangan dan tingkat keuntungan saham mingguan. Beaver menentukan volume perdagangan saham 33 % lebih
tinggi selama seminggu pengumuman laba daripada diluar minggu pengumuman
laba, dan SRV 67 % lebih tinggi pada minggu pengumuman dari pada diluar
pengumuman.
Kiger (1972) dalam Indrastanti (1998), menginvestigasi dampak
pengumuman laporan interim terhadap harga saham dan volume perdagangan
saham di NYSE, menemukan bahwa rata-rata volume perdagangan lebih tinngi
selama periode pengumuman laba kuartalan dari pada diluar periode
pengumuman.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
1.2 Perumusan Masalah
Berdasar kan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas
hubungan antara pengumuman dividen dan perubahan harga saham. Maka
permasalahan pokok yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan perubahan harga saham pada periode sebelum
dan sesudah publikasi pembagian dividen kas ?
2. Apakah terdapat perbedaan perubahan volume perdagangan saham pada
periode sebelum dan sesudah publikasi dividen kas ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan bukti empiris adanya perbedaan perubahan harga saham pada
periode sebelum dan sesudah publikasi pengumuman dividen kas pada
perusahaan-perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
2. Mendapatkan bukti empiris adanya perbedaan perubahan volume
perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah publikasi
pengumuman dividen kas pada perusahaan-perusahaan Properti yang
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini,yakni :
1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan penulis
dalam melakukan penelitian terhadap harga dan volume penjualan saham.
2. Bagi perusahaan penelitian, penelitian ini bermanfaat sebagai pelengkap
penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan.
3. Bagi investor, sebagai bahan masukan dan pertimbangan terhadap
pentingnya informasi pengumuman dalam pengambilan keputusan
4. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis dan bacaan
bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai pengaruh
reaksi pengumuman deviden kas terhadap harga dan volume penjualan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Deviden
Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi
dengan laba ditahan (retained earning) yang disimpan sebagai cadangan bagi perusahaan (Ang, 1997). Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat
akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, tertulis beberapa
keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan, kemudian dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS) akan diputuskan besarnya dividen yang akan diterima
oleh para pemegang saham.
Kebijakan dividen menentukan pembagian laba antara pembayaran kepada
pemegang saham dan investasi kembali perusahaan. Kebijakan dividen
melibatkan keputusan apakah akan membagikan laba atau menahannya untuk
diinvestasikan kembali didalam perusahaan (Copeland, 1997). Dalam pembagian
dividen perusahaan mempertimbangkan proporsi pembagian antara pembayaran
kepada pemegang saham dan reinvestasi dalam perusahaan. Di satu sisi, laba
ditahan (retained earning) merupakan salah satu sumber pendanaan yang sangat signifikan bagi pertumbuhan perusahaan, tetapi di sisi lain dividen merupakan
aliran kas (atau asset) yang dibagikan pada pemegang saham.
Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibedakan
1. Dividen Tunai (cash dividend)
Dividen tunai merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai.
Nilai suatu dividen sesuai dengan nilai tunai yang diberikan. Tujuan
emiten untuk memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk
memacu kinerja saham di bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham.
2. Dividen Saham (stock dividend)
Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk
saham dengan proporsi tertentu. Dividen yang diberikan dalam bentuk
saham, di samping tujuan yang sama dengan dividen tunai juga
bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa
efek. Di samping itu pemberian dividen dalam bentuk saham
kadang-kadang juga diberikan karena memperhatikan likuiditas keuangan
perusahaan. Direksi menilai bahwa likuiditas keuangan perusahaan
tidak memungkinkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai sehingga
diputuskan dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham).
Pada waktu pengumuman dividen ada beberapa jenis tanggal yang perlu
diperhatikan yaitu : (Ang, 1997)
1. Tanggal pengumuman (announcement date)
Tanggal pengumuman dividen merupakan tanggal resmi pengumuman
oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen
2. Tanggal cum-dividend (cum-dividend date)
Tanggal cum-dividend merupakan tanggal hari terakhir perdagangan
saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen
tunai maupun dividen saham.
3. Tanggal ex-dividend (ex-dividend date)
Tanggal dimana perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hak
untuk memperoleh dividen.
4. Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham (date of record)
Tanggal dimana seorang harus terdaftar sebagai pemegang saham
perusahaan publik atau emiten, sehingga ia mempunyai hak memperoleh
dividen yang diperuntukkan bagi pemegang saham.
5. Tanggal pembayaran (payment date)
Tanggal pembayaran adalah tanggal dimana dividen dibayarkan kepada
investor.
2.1.2 Deviden sebagai Sinyal (Dividend Signaling Theory)
Ada beberapa teori yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menerangkan bahwa dividen yang dibayarkan digunakan sebagai isyarat
mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini,
digunakan dividend signaling theory sebagai kerangka teorinya, karena teori ini relevan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk membuktikan bahwa pengumuman
Dividend signaling theory berdasarkan pada asumsi bahwa dividen diperlukan untuk memberikan informasi positif dari manajer yang mempunyai
informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya kepada
investor yang miskin akan informasi tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Fenomena seperti ini terjadi karena adanya asymetric information antara manajer dengan investor.
Ross (1977) dalam Mulyati (2003) berpendapat bahwa manajer sebagai orang dalam yang mempunyai informasi yang lengkap tentang arus kas perusahaan, akan memilih untuk menciptakan isyarat yang jelas mengenai masa depan perusahaan apabila mereka mempunyai dorongan yang tepat untuk melakukannya. Ross membuktikan bahwa kenaikan pada dividen yang dibayarkan dapat menimbulkan isyarat yang jelas kepada pasar bahwa prospek perusahaan telah mengalami kemajuan.
Pada publikasi dividen, yang tampak ada informasi kenaikan dan
penurunan dividen dapat dipandang sebagai isyarat positif atau negatif oleh
investor. Publikasi dividen yang menyatakan bahwa perusahaan memutuskan
untuk membayar dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ditafsirkan oleh
pasar sebagai sinyal positif, sebab publikasi ini menaikkan ekspektasi investor
tentang pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya, publikasi dividen yang
menyatakan pembagian lebih rendah dari tahun sebelumnya dianggap sebagai
isyarat negatif, sebab investor menduga bahwa emiten tersebut mengalami
penurunan pendapatan di masa depan. Reaksi pasar terhadap informasi dalam
publikasi ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Perubahan harga
2.1.3 Harga Saham
Saham merupakan suatu tanda bukti kepemilikan perusahaan. Dengan
memiliki saham, secara otomatis si pemilik ikut serta dalam kepemilikan
paerusahaan tersebut dan berhak untuk ikut menikmati keuntungan dari
perusahaan melalui deviden yang dibagikan. Dengan demikian, pemilikan saham
dari perusahaan yang mempunyai prospek bagus dalam menghasilkan laba
merupakan investasi yang menjanjikan, karena di samping akan memperoleh
keuntungan berupa deviden, para investor juga mengharapkan harga saham naik
sehingga nilai investasi yang ditanamkannya juga akan naik.
Harga saham di pasar modal ( pasar sekunder ) setiap saat bisa mengalami
perubahan, sehingga para investor atau calon investor harus jeli dalam pemilihan
saham. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan
harga saham :
1. harapan investor terhadap tingkat pendapatan deviden di masa yang
akan datang. Apabila tingkat pendapatan dan deviden stabil, maka
harga saham juga akan cenderung stabil. Sebaliknya jika tingkat
pendapatan dan deviden berfluktuasi karena faktor internal, maka harga
saham tersebut cenderung berfluktuasi juga.
2. tingkat pendapatan perusahaan. Apabila tingkat pendapatan perusahaan
besar, maka akan semakin meningkat pula harga saham karena para
investor bersikap optimis.
3. kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian di masa yang akan
kondisi perekonomian saat ini stabil, maka para investor juga akan
optimis terhadap kondisi perekonomian yang akan datang, sehingga
harga saham akan cenderung stabil ( demikian pula sebaliknya ).
Karena harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari
waktu ke waktu. Maka fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika
jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka
harga saham cendrung akan naik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari
internal dan eksternal perusahaan. Hal-hal penting yang merupakan faktor makro
atau pasar yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah tingkat inflasi
dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiskal, situasi perekonomian dan situasi
bisnis internasional. Sedangkan faktor mikro perusahaan yang dapat menyebabkan
fluktuasi harga saham adalah pendapatan perusahaan, deviden yang dibagikan,
arus kas perusahaan, perubahan mendasar dalam perusahaan dan perubahan dalam
prilaku investasi misalnya merubah investasinya dari saham menjadi obligasi.
Selain itu juga faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham adalah :
1) Faktor Internal yaitu :
a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontak, perubahan harga, penarikan produk baru,
b) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen,
dan stuktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan marger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.
e) Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negoisasi baru, kontak baru, pemogokan dan lainnya.
g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share (EPS), deviden per share (DPS), price earning ratio, net profit
margin, return on aseets (ROA), dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal yaitu :
a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan
dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntunan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntunan perusahaan
c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham
perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga
saham di bursa efek suatu negara.
e) Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
2.1.4 Return
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Ang (1997) menyatakan bahwa tanpa adanya
keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak
mau repot-repot melakukan investasi yang pada akhirnya tidak ada hasilnya.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dalam masa mendatang.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang (Jogiyanto, 2000).
pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dsb. Komponen pertama ini
disebut sebagai pendapatan lancar karena keuntungan yang diterima biasanya
dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat.
Komponen kedua adalah capital gain , yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi yang
bersangkutan, yang berarti bahwa instrumen investasi tersebut harus
diperdagangkan di pasar karena dengan perdagangan tersebut akan timbul
perubahan nilai suatu instrumen investasi.
2.1.5 Abnormal Return
Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun
pelaku pasar yan
Penelitian Brown dan Warner ( 1985 ) menyatakan bahwa
return ekspektasi merupakan return yang harus dieatimasi. Menurut Brown dan Warner ( 1985 ), return ekspektasi dapat dicari dengan menggunakan tiga model, yaitu :
1. mean – adjusted model
E(Rit) = t
Σrit
Dimana :
E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada waktu t Rit = actual return sekuritas ke-i pada waktu t t = periode estimasi
Periode estimasi atau estimation period adalah periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa ( event window).
2. Market model
Market model dalam menghitung return ekspektasi dilakukan dengan dua tahap, yaitu membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data
realisasi selama periode estimasi dan menggunakan model ekspektasi
untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS
(Ordinary Least Square ) dengan persamaan :
E(Rit) = αi + βi Rmt + εit
dimana :
E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t
αi =intercept, independen terhadap Rmt
Rmt =
IHSGt-1 ( IHSGt – IHSGt-1 )
εit = kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke t
3. Market Adjusted Model
Market Adjusted Model menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi sama dengan return indeks pasar. Berikut adalah rumus menghitung MarketAdjusted Model :
ARit = Rit – Rmt
Dimana :
ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t
Rmt = Return pasar, yang dihitung dengan rumus : Rmt =
IHSGt-1 ( IHSGt – IHSGt-1 )
2.1.6 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham dipergunakan untuk mengukur apakah para
pemodal individu mengetahui informasi yang dikeluarkan perusahaan dan
menggunakanya dalam pembelian atau penjualan saham sehingga akan
mendapatkan keuntungan di atas normal. Saham yang dimaksud adalah saham
biasa yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia khususnya di bursa Efek
likuiditas saham atas suatu informasi yang ada dalam pasar modal. Kegiatan
perdagangan saham diukur dengan menggunakan indikator Tarding Volume Activity (aktivitas volume perdagangan). Menurut Husnan et al. (1996) aktivitas volume perdagangan digunakan untuk melihat apakah investor individual menilai
informasi tertentu mampu membuat keputusan perdagangan di atas keputusan
perdagangan yang normal. Ukuran tersebut tidak memisahkan keputusan
pembelian dengan keputusan penjualan.
Menurut Jhon J. Murphy (1986) ada dua macam hubungan antara harga
dan volume perdagangan saham. Kedua macam hubungan itu adalah sebagai
berikut :
a. Volume memperkuat pola harga saham (volume as confirmation in
price patterns).
Volume mengukur intensitas di belakang pergerakan harga. Volume
yang besar mencerminkan derajat intensitas dan tekanan yang tinggi.
Dengan memonitor tingkat volume bersama-sama dengan reaksi harga,
analis dapat lebih mengukur tekanan pembelian atau penjualan di
belakang pergerakan pasar. Informasi volume dapat digunakan untuk
memperkuat atau menegaskan pergerakan harga. Volume akan
berkembang dalam arah kecendrungan (trend) harga yang ada. Dalam
kecendrungan menaik (uptrend), volume akan lebih besar sebagaimana
harga bergerak lebih tinggi, dan akan menurun bila harga menurun.
b. Volume mendahului harga (volume precedes price)
Dengan memonitor harga dan volume secara bersamaan, sesungguhnya
analis menggunakan dua alat yang berbeda untuk mengukur hal yang
sama yaitu tekanan. Keadaan dimana harga-harga cendrung lebih tinggi
dapat dilihat bahwa ada lebih banyak tekanan pembelian daripada
penjualan. Analis percaya bahwa volume mendahului harga, berarti
dampak dari tekanan pembelian dan penjualan akan terlihat dalam
volume sebelum termanifestasi dalam harga.
2.1.7 Event Study
Studi peristiwa (event study) dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan
untuk melihat reaksi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa mengandung informasi
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu berita tentang peristiwa tersebut
diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga
dari sekuritas bersangkutan.
Menurut Peterson ( 1989 ) dalam jurnal Marwan dan Faizal ( 1998 ), event study tentang saham adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari peristiwa tersebut. Sedangkan menurut Wismar’ien (2004) event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar atas suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari
suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan
ditunjukkan dengan adanya perubahan perubahan dari sekuritas bersangkutan.
Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan harga saham, abnormal return, maupun volume perdagangan saham.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel yang
digunakan
Hasil Penelitian
kecendrungan Sumber : Diolah Peneliti (2012)
2.3 Kerangka Konseptual
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari
pengumuman perubahan dividen. Jika pengumuman tersebut mengandung
informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dan
volume penjualan saham. Reaksi perubahan harga saham biasanya diukur dengan
Kerangka Konseptual
H1
H2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Diolah Peneliti (2012)
Pengumuman deviden kas
Harga saham sebelum pengumuman deviden kas
Harga saham sesudah pengumuman deviden kas
Volume penjualan saham sebelum pengumuman deviden kas
2.4 Hipotesis
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
H1 : Terdapat perbedaan harga saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman deviden kas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal.
Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana
suatu variabel mempengaruhi variabel lain, Umar (2008:63). Peneliti menganalisis
pengaruh deviden kas (cash devidend) terhadap harga dan volume penjualan saham, dimana deviden kas merupakan variabel yang mempengaruhi, sedangkan
harga dan volume penjualan saham merupakan variabel yang dipengaruhi.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok elemen lengkap yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadikan objek penelitian (Kuncoro,2003 : 103). Dari pengertian tersebut,
maka populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan properti go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi penelitian (kuncoro, 2003 : 107). Adapun perusahaan yang menjadi
sampel penelitian ini merupakan perusahaan-perusahaan properti yang terdaftar di
Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2009, 2010, 2011.
2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap
selama periode 2009, 2010, 2011.
3. Perusahaan tersebut telah mengumumkan deviden kas selama periode
2009, 2010, 2011.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 perusahaan dengan
periode penelitian selama tiga tahun periode 2009, 2010, 2011. Berdasarkan
kriteria yang ditemukan di atas, peneliti mengambil 12 perusahaan properti
sebagai sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut disajikan dalam tabel
sebagai berikut.
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No.
Kode Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 ASRI PT. Alam Sutera Reality Tbk √ √ √ 1
2 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula Tbk √ √ ─ ─
3 BCIP PT. Bumi Citra Permai Tbk √ √ ─ ─
4 BIIP PT. Bhuanatala Indah Permai Tbk √ √ ─ ─
6 BKSL PT. Sentul City Tbk √ √ ─ ─
7 BSDE PT.Bumi Seprong Damai Tbk √ √ √ 2
8 COWL PT. Cowl Development Tbk √ √ √ 3
9 CTRA PT. Ciputra Development Tbk √ √ √ 4
10 CTRP PT. Ciputra Property Tbk √ √ √ 5
11 CTRS PT. Ciputra Surya Tbk √ √ √ 6
12 DART PT. Duta Anggoda Reality Tbk √ √ ─ ─
13 DILD PT. Intilan Development Tbk √ √ ─ ─
14 DUTI PT. Duta Pertiwi Tbk √ √ ─ ─
15 EMDE PT. Megapolitan Development Tbk √ √ ─ ─
16 GMTD PT. Gowa Makasar Tourism
Delopment Tbk
√ √ √ 7
17 GPRA PT. Perdana Gapura Prima Tbk √ √ √ 8
18 JIHD PT. Jakarta International Hotel &
Development Tbk
√ √ ─ ─
19 JRPT PT. Jaya Real Property Tbk √ √ √ 9
20 KPIG PT. Global Land Development Tbk √ √ ─ ─
21 LAMI PT. Lami Citra Nusantara Tbk √ √ ─ ─
22 LCGP PT. Laguna Cipta Griya Tbk √ √ ─ ─
23 LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk √ √ ─ ─
25 MKPI PT. Metropolitan Kentjana Tbk √ √ √ 11
26 OMRE PT. Indonesia Prima Property Tbk √ √ ─ ─
27 PWSI PT. Panca Wiratama Sakti Tbk √ √ ─ ─
28 RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati
Tbk
√ √ ─ ─
29 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk √ √ ─ ─
30 SCBP PT. Danayasa Arthatama Tbk √ √ ─ ─
31 SIIP PT. Surya Inti Pertama Tbk √ √ ─ ─
32 SMDM PT. Suryamas Duta Makmur Tbk √ √ ─ ─
33 SMRA PT. Summerecon Agung Tbk √ √ √ 12
Sumber : Diolah Peneliti (2012)
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No. Kode Perusahaan
1 ASRI PT. Alam Sutera Reality Tbk
2 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk
3 COWL PT. Cowl Development Tbk
4 GMTD PT. Gowa Makasar Tourism Development Tbk
5 MKPI PT. Metropolitan Kentjana Tbk
6 SMRA PT. Summerecon Agung Tbk
8 CTRP PT. Ciputra Property Tbk
9 CTRS PT. Ciputra Surya Tbk
10 GPRA PT. Perdana Gapura Prima Tbk
11 CTRA PT. Ciput ra Development Tbk
12 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk
Sumber : Diolah Peneliti (2012)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan
nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Menurut Umar (2008 : 60),
data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam
bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif
jika digunakan oleh pihak lain.
Data dalam penelitian ini adalah data polled, yaitu kombinasi antara data time series dan data cross section. Data time series disebut juga data deret waktu, merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang di dapat dalam
beberapa interval waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan dan tahunan.
Penelitian ini menggunakan interval waktu mulai dari tahun 2009 sampai dengan
2011. Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dengan mengamati banyak subjek (seperti individu, perusahaan atau negara/wilayah) pada titik waktu
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload dari
situs
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal. Data
eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh entitas selain peneliti dari
organisasi yang bersangkutan.
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahapan.
Pada tahap pertama, peneliti melakukan studi pustaka, yaitu mencari literatur
berupa buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan artikel yang berhubungan dengan
penelitian. Dalam tahapan kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara
mendownload dari situs Bursa Efek Indonesia yait
dunia investasi yait
3.5 Operasional Variabel Penelitian
Variabel operasional dalam penelitian ini adalah volume perdagangan
saham abnormal, expected return, abnormal return, actual return dan harga saham. Variabel volume perdagangan saham abnormal dan harga saham
dipergunakan untuk mengetahui likuiditas pendagangan saham sesudah
pengumuman deviden kas, sedangkan variabel expected return, abnormal return dipergunakan untuk mengetahui adanya good news sebagai sinyal yang diperoleh
Menurut Suad Husnan, 2005, volume perdagangan saham merupakan rasio
antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap
jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Jumlah saham yang diterbitkan
tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi
saham.
Menurut Brown dan Warner, 1985, abnormal return dapat dicari dengan menggunakan market adjusted model. Abnormal return dengan Market adjusted model diperoleh dari selisih antara return yang sesungguhnya dengan return ekspektasi masing masing saham.
Tabel 3.3
Definisi Oprasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran
1 Volume
perdagangan saham
abnormal
Perbandingan antara
persentase saham
yang diperdagangkan
dikurang persentase
saham yang
diperdagangkan
keseluruhannya
Vat = Psit – PSmt
2 Expected return Tingkat keuntungan yang
investasi yang
3 Abnormal return Selisih antara return yang
Harga saham pada saat t,
yaitu periode sebelum dan
sesudah pemecahan saham
Sumber : Diolah Peneliti (2012)
3.6 Metode Analisis Data
Meode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik,
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
menguji apakah data berdistribusi normal digunakan uji Kulmogrov
Smirnov. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kulmogrov
Smirnov dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini
dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig. (2 tailed) 0,609 > 0,05.
3.6.2 Pengujian Hipotesis 3.6.2.1Pengujian Hipotesis 1
Pengujian hipotesis 1 menguji perbedaan harga saham pada periode
sebelum dan sesudah pengumuman deviden kas. Disini terdapat satu
variabel independen yaitu pengumuman deviden kas dan satu 2 kategori
variabel dependen, yaitu harga saham sebelum dan sesudah pengumuman
deviden kas. Maka uji yang dilakukan adalah uji beda ttest dengan sampel berhubungan ( related sampel / paired sampel).
Pengujian hipotesis 1 menguji dilakukan dengan tahapan tahapan
sebagai berikut :
1. Menghitung rata rata harga saham yang dijadikan sampel sebelum ( t 5
sampai dengan t-1 ) dan sesudah peristiwa ( t+1 sampai dengan t+5 )
3. Melakukan uji paired sample t - test ( pada tingkat signifikansi α = 0,05).
4. Menentukan H0 dan Ha :
H0 : μ1 = μ2
H1 atau Ha : μ1 ≠ μ2
5. Melakukan Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara : Menerima H0 jika sig. > dari tingkat signifikansi α ( 0,05 ), dan
menolak H0 atau menerima H1 atau Ha jika sig. < dari tingkat
signifikansi α(0,05).
3.6.2.2Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis 2 menguji perbedaan volume perdagangan
saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman deviden kas.
Karena disini terdapat satu variabel independen dengan dua kategori dan
satu variabel dependen, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t test dengan sampel berhubungan ( related sampel /paired sampel ).
Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan tahapan tahapan sebagai
berikut :
1. Mencari rata rata Trading Volume Activity ( TVA ) seluruh sampel pada event window.
2. Menghitung deskripsi statistik TVA sebelum dan sesudah peristiwa.
4. Menentukan H0 dan Ha :
H0 : μ1 = μ2
H1 atau Ha : μ1 ≠ μ2
5. Melakukan Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara :
Menerima H0 jika sig. > dari tingkat signifikansi α ( 0,05 ), dan
menolak H0 atau menerima H1 atau Ha jika sig. < dari tingkat
3.7 Jadwal Penelitian
Perencanaan jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sekilas Gambaran Mengenai BEI
Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang
diperjualbelikan di BEI seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,
dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Bursa Efek
Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, pemerintah
memutruskan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham
BEI merupakan peran besar bagi perekonomian suatu Negara karena pasar
modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). dengan Bursa efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil
penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan
sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System.
(obligasi). BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya
pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
4.1.2 Profil Perusahaan yang Dijadikan Sampel
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang terdaftar di BEI. Setelah
dilakukan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, maka perusahaan yang dapat memenuhi criteria sebanyak 10 perusahaan. Adapun
perusahaan yang dijadikan sampel adalah:
1. PT. Cowell Development Tbk
PT. Cowell Development Tbk beroperasi di Subdividers dan sektor
pengembang. PT Cowell Development Tbk adalah pengembang properti yang
berbasis di Indonesia. Perusahaan bergerak dalam pengelolaan,
pengembangan dan pemasaran tanah dan bangunan, termasuk real estate dan
bangunan komersial lainnya. Proyek nya adalah Melati Mas Residence,
Serpong Park, Serpong Terrace, Kalimantan Paradiso dan Apartemen
Westmark. Ini anak perusahaan, PT Sandi Mitra Selaras, juga terlibat dalam
2. PT. Bumi Serpong Damai Tbk
Sejak 15 tahun lalu PT Bumi Serpong Damai (BSD) yang didirikan pada
tanggal 16 Januari 1984, telah menjadi pelopor pembangunan kota mandiri di
JABOTABEK dengan Master Plan yang mendapat bantuan beberapa
konsultan internasional ternama seperti Pasific Consultant International,
Japan City Planning Inc., Nihon Architect Engineer and Consultant Inc. dan
Doxiadis. Di sini semua kebutuhan masyarakat akan lingkungan yang
menunjang aktifitas hidup terpenuhi mulai dari tempat tinggal berkualitas,
area komersil, kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum
seperti sekolah, transportasi, tempat ibadah, sarana olah raga serta rekreasi
seperti lapangan tenis, kolam renang, Taman Kota, dan lapangan golf hasil
karya Jack Nicklaus. Dengan memakai slogan baru "Big City, Big
Opportunity" di tahun 2004, BSD telah memasuki babak baru untuk menuju
perbaikan dan terus tumbuh berkembang sehingga menjadi contoh mahakarya
kota besar ideal, yang juga merupakan barometer pertumbuhan industri
property di Jabotabek pada umumnya dan daerah Serpong pada khususnya.
BSD City telah mendapatkan berbagai macam penghargaan atas prestasinya
menjadi kota mandiri dengan proyek berskala nasional serta mendapatkan
sertifikat ISO 9001 tahun 2000 untuk perencanaan dan pembangunan rumah
hunian dan bangunan komersil, penghargaan Parama Niwastana di tahun
1995 dan penghargaan Adhika Niwastana di tahun 2001 dan 2004 dari REI,
lingkungan pada tahun 1997 dan 2000, dan penghargaan dari Majalah
Properti Indonesia sebagai pelopor proyek kota baru di Jabotabek pada tahun
1999, 2000 dan 2004. Penghargaan berskala internasional juga diberikan oleh
sebuah majalah golf internasional - Golf Digest berupa pengakuan "The Best
Courses in 100 Countries", sebagai peringkat 1 dari 10 lapangan golf terbaik
di Indonesia atas lapangan golf BSD yang dimiliki dan dikelola PT Damai
Indah Golf, yang merupakan perusahaan asosiasi dari BSD. Prospek Usaha
Akses merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu kota
baru. Dan untuk BSD terdapat dua akses yang baik ke Jakarta berupa 2 jalan
tol yaitu melalui jalan tol Jakarta-Tangerang dan jalan tol Jakarta-Serpong,
yang akan memudahkan mobilitas penduduk dan mendukung kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan, antara lain kegiatan pemasaran rumah, kawasan
komersial, dan industri. Proyek BSD City juga dilengkapi sarana penunjang
transportasi seperti kereta api Eksekutif dari Serpong ke stasiun Sudirman,
shuttle bus yang beroperasi setiap jam dengan rute BSD-Tomang-Pasar
Baru-BSD dan feeder busway dengan rute Baru-BSD-Pondok Indah-Ratu Plaza-Baru-BSD
dan akan ditambah dengan BSD-Mangga Dua-Glodok –BSD di tahun
2005. Daerah Serpong juga didukung oleh sumber daya alam dan
infrastruktur lain seperti sungai Cisadane sebagai salah satu sumber air bersih
untuk wilayah Jakarta dan Tangerang, listrik yang memadai, serta fasilitas
telekomunikasi dan pipa gas. Proyek BSD City memiliki tiga tahap
pembangunan dengan total luas lahan yang direncanakan sebesar 6.000
dikembangkan area seluas 2.400 hektar dan sisanya seluas 2.300 hektar
merupakan tahap pembangunan berikutnya. Sampai tahun 2005, telah
dibangun kurang lebih 20.000 unit rumah dan lebih dari 1.800 ruko, dengan
populasi kurang lebih 100.000 penduduk.
3. PT. Alam Sutera Reality Tbk
PT. Alam Sutera Realty Tbk adalah anak perusahaan dari gr
bernama PT Adhihutama Manunggal, kemudian berganti nama menjadi PT
Alam Sutera Reality Tbk pada
Perusahaan mulai mengembangkan proyek pertama di sebuah kawasan
terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di
pengembangan ke daera
perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal
untuk kawasan serpong dimana harga tanah di sana mencapai 8 jt/m2 pada
tahun 2011. Hal ini karena dibukanya akses tol langsung ke kawasan ini pada
tahun 2009. Konsep bisnis ke depannya adalah untuk membangun property
yang mendatangkan nilai sewa seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel,
dan exhibition center. Kawasan yang telah berhasil dikembangkan adalah
pengembang besar, antara lai
adalah pada perumahan alam sutera tangerang dan perumahan suvarna padi di
dan sosial seperti rumah ibadah, taman bermain, rumah sakit,mal dan hotel.
Akses ke perumahan ini dari Jakarta adalah melalui jalan tol Kebon Jeruk
dengan keluar di pintu tol kunciran atau dari jalan tol Bintaro dan BSD.
4. PT. Gowa Makasar Tourism Development Tbk
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (Perusahaan) didirikan pada
tanggal 14 Mei 1991. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
(Perseroan) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan
pengembangan kota mandiri (township development). Saat ini, kegiatan
usaha Perseroan adalah pengembangan kota mandiri Tanjung Bunga,
berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, yang pembangunan fisiknya telah
dimulai sejak tahun 1997. Pendapatan Perseroan diperoleh terutama dari
penjualan rumah dan kavling hunian, penjualan lahan siap bangun untuk
komersial, dan pendapatan dari fasilitas komersial dan rekreasi yang
dibangun. Sedangkan biaya-biaya Perseroan terutama adalah biaya
konstruksi, pemasaran dan promosi, serta beban umum dan administrasi
5. PT. Metropolitan Kentjana Tbk
PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) bergerak dalam bidang
pengembangan real estat, penyewaan properti dan pusat perbelanjaan,
apartemen, ruang kantor dan fasilitas rekreasi operasi. Pembangunan kapal
MKPI adalah Pondok Indah Mall 1 dan 2, apartemen Golf Pondok Indah,
sebuah kawasan pemukiman dan komersial terpadu di Jakarta. MKPI mulai
beroperasi komersial pada tahun 1975 pembangunan perumahan MKPI yang
terdiri dari kota-kota dari Pondok Indah Mall 1 & 2.
6. PT. Summerecon Agung Tbk
Summarecon didirikan pada tahun 1975 oleh keluarga Nagaria dan
asosiasinya. Hingga saat ini, Summarecon telah berkembang menjadi salah
satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Summarecon telah berhasil
mengembangkan kawasan Summarecon Kelapa Gading dari sebuah lahan
kurang produktif hingga menjadi kawasan pemukiman dan komersial terpadu
dengan salah satu perputaran bisnis tercepat, lengkap dengan infrastruktur
dan fasilitas pendukung termasuk pusat perbelanjaan, pusat makanan, pusat
gaya hidup, klub keluarga, sekolah dan rumah sakit.
7. PT. Jaya Real Property Tbk
Bintaro Jaya dikembangkan sejak tahun 1979 oleh PT Jaya Real Property
Tbk, salah satu anak perusahaan PT Pembangunan Jaya yang sahamnya
mayoritas milik Pemda DKI Jakarta. Jaya Property selama lebih dari
manajemen proyek perumahan dan property, antara lain adalah Graha Raya,
Puri Jaya, Plaza Bintaro, Plaza Slipi Jaya dan Pusat Perdagangan Senen blok
IV - V. PT Jaya Real Property Tbk telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta
sejak tahun 1994 dan selalu berhasil mempertahankan daya saing tinggi
dengan cara membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan,
mengantisipasi kebutuhan mereka serta terus-menerus berinovasi
menciptakan nilai tambah produknya baik bagi kepentingan para pelanggan
maupun pemegang saham. Bintaro Jaya sebagai proyek pengembangan
kebanggaan Perusahaan, memilki sejarah panjang sebagai pelopor yang
mengedepankan konsep inovatif untuk menanggapi kebutuhan pelanggan.
Pada tahun 1979, PT Jaya Real Property Tbk menjadi developre pertama
yang memperkenalkan konsep " kota taman" di Indonesia. Dua puluh enam
tahun kemudian, Bintaro jaya telah menjelma menjadi "The Professional's
City", hunian pilihan bagi kaum intelektual dan professional Jakarta . Dengan
tersedianya fasilitas pendukung dan lingkungan fisik dan sosial yang telah
dirancang dengan baik, Bintaro Jaya telah dapat memenuhi kebutuhan
warganya akan sebuah hunian yang nyaman untuk ditinggali. Semangat
inovasi tersebut akan selalu selalu dipertahankan dan mewarnai pertumbuhan
Bintaro Jaya untuk memberikan respon atas dinamika kebutuhan warganya.
8. PT. Ciputra Property Tbk
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 Desember 1994 di Jakarta dengan nama
awal PT Citraland Property dan kemudian berubah menjadi PT Ciputra
tercatat di Bursa Efek Jakarta (saat ini Bursa Efek Indonesia) dengan melepas
saham ke publik sebesar 49%. Memulai unit bisnisnya dalam bidang properti
komersial, saat ini Perusahaan merupakan salah satu pengembang mixed-used
properti komersial terbesar di Indonesia dan telah memiliki serta
mengoperasikan lima unit usaha properti komersial yaitu Mal dan Hotel
Ciputra di Jakarta dan Semarang, serta sedang membangun Ciputra World
Jakarta yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta Selatan.
Perusahaan kini telah memiliki total aset Perusahaan (per 31 Desember 2009)
sebesar Rp 3.652 miliar. Untuk semakin memantapkan posisi Perusahaan
sebagai pengembang mixed-used property komersial terdepan, Perusahaan
membangun dan fokus mengembangkan Ciputra World Jakarta, superblok di
kawasan Central Bussiness District Jakarta, yang persiapannya telah
dilakukan pada awal tahun 2007 dan sudah melalui tahap pertama yaitu
sub-struktur. Ciputra World Jakarta merupakan superblok yang terdiri dari mal,
perkantoran, hotel bintang lima, apartemen dan apartemen premium.
Komitmen dan dedikasi Perusahaan untuk terus menjadi yang terdepan dan
terbaik dalam mengembangkan hunian yang berlokasi di tengah kota,
nyaman, aman, berkelas dan inovatif tanpa melupakan kode etik dan panduan
berprilaku sesuai prinsip Perusahaan akan senantiasa menjadi kontribusi
9. PT. Ciputra Surya Tbk
PT. Ciputra Surya Tbk merupakan
bidang
didirikan pada tahun
pertama adalah
10. PT. Perdana Gapura Prima Tbk
PT. Perdana Gapura Tbk (PGP), adalah salah satu perusahaan subholding
company dari Gapuraprima Group, kelompok usaha Propertis Nasional yang
telah berkiprah selama kurang lebih 30 tahun dalam berbagai pengembangan
proyek properti di Indonesia. Sekitar Tahun 1980 Gapuraprima Group
membangun Perumahan Di Bekasi Dan Kota Bogor. Kini Gapuraprima
Group menjadi salah satu pengembang Apartemen, Perkantoran dan Pusat
PERDAGANGAN tidak saja di Jabodetabek saja, tetapi juga kota-kota Besar
seperti Solo, Bandung dan kota-kota lainnya. Beberapa proyek yang ada
seperti Perumahan Bukit Cimanggu ( Bogor), Metro Cilegon (Cilegon),
Anyer Pallazzo (Anyer - Cilegon), Taman Raya Citayam (Bogor), Taman
Raya Cilegon (Cilegon) selain itu PGP juga menangani proyek The Bellagio
dan Bellagio Mansion (Dikawasan Mega Kuningan) , serta CBD Serpong.
11. PT. Ciputra Development Tbk
PT Ciputra Development Tbk adalah salah satu perusahaan properti
Indonesia terkemuka. Didirikan pada tahun 1981, pengembangan properti
perumahan skala besar dan komersial adalah keahlian bisnis dan inti
operasinya dan saat ini mengembangkan dan mengoperasikan properti
perumahan dan komersial dalam kota besar di seluruh Indonesia maupun
proyek internasional yang terletak di
meliputi pusat perbelanjaan, hotel, apartemen dan lapangan golf. Rentang
properti luas dan jaringan yang kuat mempromosikan perusahaan untuk
menjadi salah satu perusahaan properti yang terdiversifikasi dalam hal
produk, lokasi dan segmentasi pasar. Perusahaan ini juga memiliki reputasi
yang sangat baik sebagai hasil dari nilai yang besar menambahkan strategi
dan tim manajemen yang berpengalaman untuk mendukung ekspansi usaha.
Perusahaan pertama kali terdaftar di pasar saham pada tahu
telah mencatatkan anak perusahaan, PT Ciputra Surya Tbk ("CTRS") dan PT
Ciputra Property Tbk ("CTRP"), yang memiliki bisnis inti yang sama.
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 Desember 1994 di Jakarta dengan nama
awal PT Citraland Property dan kemudian berubah menjadi PT Ciputra
Property pada tanggal 5 Maret 1997. Pada 7 November 2007, Perusahaan
tercatat di Bursa Efek Jakarta (saat ini Bursa Efek Indonesia) dengan melepas
saham ke publik sebesar 49%. Memulai unit bisnisnya dalam bidang properti
komersial, saat ini Perusahaan merupakan salah satu pengembang mixed-used
properti komersial terbesar di Indonesia dan telah memiliki serta
mengoperasikan lima unit usaha properti komersial yaitu Mal dan Hotel
Ciputra di Jakarta dan Semarang, serta sedang membangun Ciputra World