• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DI KELAS V SDN 101767 TEMBUNG T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DI KELAS V SDN 101767 TEMBUNG T.A 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DI KELAS V SDN 101767 TEMBUNG

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH :

NIKSON PAKPAHAN NIM. 1133111049

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nikson Pakpahan

Tempat/Tanggal lahir : Simangumban, 20 Oktober 1993

Agama : Kristen – Protestan

Alamat : Simangumban

Desa Aek Nabara, Kec. Simangumban

Kab. Tapanuli Utara

Nama Orang Tua :

Nama Ayah : Ependi Pakpahan

Nama Ibu : Nurmauli Nainggolan

Riwayat Pendidikan :

(6)

i

ABSTRAK

NIKSON PAKPAHAN, NIM:1133111049 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Di Kelas V SD Negeri 101767 Tembung T.A 2016/2017, Skripsi, Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2017

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 101767 Tembung dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang.

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di SD Negeri 101767 Tembung tahun ajaran 2016/2017. (2) mendeskripsikan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di SD Negeri 101767 Tembung pada tahun ajaran 2016/2017.

Pada test awal sebelum diberikan tindakan dari jumlah siswa sebanyak 22 orang dan tidak ada satupun yang tuntas belajar dan nilai rata – rata kelas 45,95. Pada tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar 40,91% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 13 siswa dan persentase kentuntasan hasil belajar 59,09% dan nilai rata – rata kelas 60,45. Nilai rata – rata hasil observasi aktivitas siswa yaitu 60,11 serta nilai rata - rata hasil observasi guru yaitu 77,50. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi nilai jumlah siswa yang tuntas maupun dari persentase ketuntasan belajar dan nilai rata – rata kelas. Pada tindakan siklus II dengan signifikan hasil belajar siswa meningkat diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa dan persentase ketuntasan hasil belajar 95,45% dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa dengan persentase 4,55% dan nilai rata – rata kelas yaitu 81,13 dan nilai rata – rata hasil observasi aktivitas siswa meningkat mencapai 81,36 serta nilai rata - rata hasil observasi guru yaitu 82,50. Dari pengolahan tes hasil belajar pada siklus II ternyata persentase ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi target seperti yang ditetapkan dengan persentase ketuntasan belajar ideal 75 % siswa yang telah mencapai nilai KKM 65.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di kelas V SDN 101767 Tembung T.A 2016/2017 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihNya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Di Kelas V SDN 101767 Tembung T.A 2016/2017”.

Bersyukur Kepada Tuhan Yesus yang telah menghadirkan orang tua dan

saudara sempurna dalam hidup penulis. Teristimewa ucapan cinta dan kasih patut

disampaikan oleh penulis kepada orang yang sangat berjasa kepada penulis, yaitu

Bapak Ependi Pakpahan dan Ibunda Nurmauli Nainggolan yang senantiasa selalu

memberikan dukungan baik dari segi materi dan moril, motivasi serta doa kepada

penulis dalam mengerjakan skripsi.

Terimakasih Kakak dan Abang yang dari lahir udah kece, Kakak Ellin

Nenni Pakpahan, Kakak Rini Aprilia Pakpahan, SP, Abang Herwin Pakpahan, SP,

Adik Adi Citra Pakpahan dan Adik saya Selfi Rodame Pakpahan juga yang selalu

memberikan motivasi dan nasehat kepada penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

(8)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku wakil dekan 1, Bapak Drs. Elizon

Nainggolan, M.Pd selaku wakil dekan 2 dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd selaku wakil dekan 3.

4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd sebagai Dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd serta

Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd sebagai Dosen penyelaras dan penguji

yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis.

6. Ibu Dra. Herawati Bukit, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik

Penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff di Fakultas Ilmu Pendidikan yang

telah memberikan banyak ilmu pengetahuan juga berbagai bantuan kepada

penulis selama menjalani perkuliahan.

8. Bapak Agus suroso selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101767 Tembung

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

serta motivasi yang diberikan selama penulis melakukan penelitian di

sekolah SD Negeri 101767 Tembung.

9. Ibu Masriani selaku Wali Kelas VB SD Negeri 101767 Tembung yang

(9)

iv

10.Seluruh teman – teman kuliah saya kelas D1 Reguler PGSD 2013 yang sudah menjadi keluarga baru saya di kampus dan sedikit banyaknya sudah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11.Terkhusus kepada sahabat yang bersama sama melewati suka duka selama

mengerjakan skripsi ini : My Bromance Roland Gurning, Aril

Rajagukguk, Lestari Br Tarigan, Merry W Simanullang, Trisoyan Napitu,

Nova Panjaitan, Lasria C, Lilis Melina Hutabarat, Rosenni Simanihuruk,

Yulidola A, Evi V, Lasri Saragih, Elistina Siregar, Rahma.

12.Keluarga Sadis SD TUGU 101767 TEMBUNG PPL-T UNIMED 2013 :

Andi D Alihar, Melina Sari, Wardatul A Lubis, Rizki Juita Sitepu, Endah

Utari Isma, Desi H Wulandari, Vinda, Sri wahyuni Gultom, Sri Wahyuni

Sihite.

13.Om Rafiandi, Mustofa Halim, Mbak Sri Surya Ningsih, Nurul Arfika

Caem, Nisa Kumala Sari, Nina Agustina, Silviana Rizky.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan balasan yang

berlipat ganda atas bantuan dan keikhlasannya. Peneliti berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2017

Nikson Pakpahan

(10)

vi

2.3 Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education). ... 13

2.3.1 Sejarah Singkat Pendekatan RME . ... 14

2.3.2 Hakikat Pendekatan RME . ... 18

2.3.3 Ciri – ciri Pendekatan RME . ... 19

2.3 .4 Prinsip Pendekatan RME ... 20

(11)
(12)

viii

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Langkah – Langkah Pendekatan RME . ... 25

3.4 Tabel Langkah – langkah Pendekatan RME . ... 41

3.5 Tabel KISI-KISI SOAL OBJEKTIF . ... 43

3.7 Tabel Kriteria Keberhasilan Belajar . ... 52

3.9 Tabel Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian . ... 53

4.1 Tabel Hasil Belajar Awal Siswa (Pre-Tes) . ... 56

4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Belajar Siswa . ... 57

4.3 Tabel Hasil observasi kemampuan guru siklus I pertemuan 1. ... 67

4.4 Tabel Hasil observasi kemampuan guru siklus I pertemuan 2 .. ... 69

4.5 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1. ... 70

4.6 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2. ... 71

4.7 Tabel Hasil belajar siswa siklus I pertemuan 1 dan 2(Post –Tes 1)... 72

4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Belajar Siswa . ... 73

4.9 Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I (Post – Tes 1) . ... 74

4.10 Tabel Hasil observasi kemampuan guru siklus II pertemuan 1. ... 90

4.11 Tabel Hasil observasi kemampuan guru siklus II pertemuan 2 . ... 91

4.12 Tabel Perbandingan Kemampuan mengajar guru . ... 93

4.13 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 . ... 94

4.14 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 . ... 95

(13)

ix

4.16 Tabel Hasil belajar siswa siklus II Pertemuan 1 dan 2 (Post –Tes 2). ... 98 4.17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa . ... 99

4.18 Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II (Post – Tes 2) . ... 99 4.19 Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siswa (Pre – tes, Siklus I dan Siklus II). ... 102 4.20 Tabel Perbandingan Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa Pada Siklus I dan II .102

4.21 Tabel Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan siklus II . ... 105

(14)

x

DAFTAR DIAGRAM

4.9 Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I . ... 74

4.12 Diagram Perbandingan Kemampuan Mengajar Guru .. ... 93

4.15 Diagram Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa . ... 97

4.18 Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II . ... 100

4.19 Diagram Perbandingan Rata – rata Nilai Siswa . ... 102

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

2.5 Gambar Kerangka Berpikir ... ... 35

3.6 Gambar Model Pelaksanaan Tindakan Kelas ( Suharsimi Arikunto ) . ... 45

4.1 Gambar : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi . ... 58

4.2 Gambar : Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar . ... 59

4.3 Gambar : Siswa mengerjakan LKS . ... 60

4.4 Gambar : Guru membimbing siswa mengerjakan LKS . ... 60

4.5 Gambar : Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas . ... 61

4.6 Gambar : Guru menjelaskan kembali materi pelajaran . ... 62

4.7 Gambar : Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar . ... 63

4.8 Gambar : Siswa mengerjakan LKS . ... 64

4.9 Gambar : Guru membimbing siswa mengerjakan LKS . ... 65

4.10 Gambar : Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas . ... 66

4.11 Gambar : Guru menjelaskan kembali materi pelajaran . ... 66

4.12 Gambar : Guru dan siswa mencari sifat bangun datar Persegi ; Bingkai Foto Undang – Undang Dasar ... 81

4.13 Gambar : Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar . ... 81

4.14 Gambar : Siswa mengerjakan LKS . ... 82

4.15 Gambar : Guru membimbing siswa mengerjakan LKS . ... 83

4.16 Gambar : Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas . ... 84

4.17 Gambar : Guru menjelaskan kembali materi pelajaran . ... 84

4.18 Gambar : Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar . ... 86

4.19 Gambar : Siswa mengerjakan LKS . ... 87

4.20 Gambar : Guru membimbing siswa mengerjakan LKS . ... 88

4.21 Gambar : Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas . ... 89

(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Validitas Soal

Lampiran 2 Validitas Butir Soal

Lampiran 3 Tes Uji Daya Beda

Lampiran 4 Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar

Lampiran 5 Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Vb T.A 2016/2017

Lampiran 6 Program Semester Kelas V

Lampiran 7 Silabus Matematika Kelas V

Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017

Lampiran 9 Daftar Hadir Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan pertemuan 2

Lampiran 10 Daftar Kelompok Belajar Siswa

Lampiran 11 RPP Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 12 LKS Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 13 RPP Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 14 LKS Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 15Soal Tes Akhir Siklus I (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 16 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus I (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 17 Hasil Tes Akhir Siklus I (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 18 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 19 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 20 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 21 Lembar Pengamatan Kemampuan Mengajar Guru

(17)

xiv

Lampiran 23 Hasil Pengamatan Kemampuan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 24 Daftar Hadir Siswa Siklus II Pertemuan 1dan Pertemuan 2

Lampiran 25 RPP Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 26 LKS Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 27 RPP Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 28 LKS Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 29Soal Tes Akhir Siklus II (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 30 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus II (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 31 Hasil Tes Akhir Siklus II (Pertemuan 1 dan Pertemuan 2)

Lampiran 32 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 33 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 34 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 35 Lembar Pengamatan Kemampuan Mengajar Guru

Lampiran 36 Hasil Pengamatan Kemampuan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 37 Hasil Pengamatan Kemampuan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 38 Hasil Skor Butir Soal Pre-Tes

Lampiran 39 Hasil Skor Butir Soal Siklus I (Post-Tes I)

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan utama bagi setiap

bangsa dan negara untuk menciptakan serta menyiapkan sumber daya manusia

yang handal, berkualitas dan dan bermutu demi suksesnya pembangunan. Selain

itu, pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.

Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan semua variabel

pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan

bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu

yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945

alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam

kurikulum pendidikan di Indonesia. Matematika memiliki peranan penting dalam

berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang

harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung,

mengukur, dan lain sebagainya. Selain itu, sekarang banyak informasi yang

disampaikan dalam bahasa matematika seperti tabel, grafik, diagram, dan

sebagainya. Sehingga matematika penting untuk dikuasai. Mengingat besarnya

peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada

setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SMP, SMA sampai pada

(19)

2

perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu tolak ukur kelulusan

siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional. Namun pada

kenyataannya, matematika sering menjadi hal yang menakutkan bagi siswa

dikarenakan proses pembelajaran dan rendahnya kemampuan dasar matematika

siswa. Pada proses pembelajaran, guru terkadang kurang memperhatikan

kemampuan berpikir siswa, guru terkadang terlalu fokus pada materi yang

disampaikan hanya sekedar berlalu, kurang memberikan pengajaran

kebermaknaan, kurang tepat dalam pemilihan model, strategi atau

pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Ruang lingkup pelajaran matematika meliputi bilangan, geometri dan

pengukuran, serta pengolahan data. Semua itu merupakan konsep yang abstrak,

sehingga masih membutuhkan bantuan benda-benda konkret untuk dapat

memahaminya. Benda konkret dikemas sebagai alat peraga atau media

pembelajaran untuk memudahkan siswa SD mempelajari matematika. Namun

pada kenyataannya, penggunaan alat peraga atau media pembelajaran oleh guru

sekolah dasar masih belum optimal dan merata pada semua siswa, selain itu

pembelajaran yang dilakukan guru masih mengacu pada pembelajaran

konvensional.

Pembelajaran tersebut menggambarkan guru lebih berperan aktif dalam

pembelajaran, sedangkan siswa pasif. Guru tidak melibatkan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran, akibatnya matematika dianggap sebagai salah satu

mata pelajaran di SD yang sulit dan capaian hasil belajar siswa kurang maksimal,

(20)

3

Salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar adalah bangun datar.

Pembelajaran bangun datar di sekolah dasar cenderung berorientasi pada guru.

Guru jarang memulai pelajarannya dengan masalah nyata mengenai bangun datar,

yang kemudian diarahkan pada penemuan konsep, prosedur matematika, dan

prinsip bangun datar itu sendiri. Contohnya disaat guru mengajarkan matematika

dengan materi bangun datar, maka guru dapat memberikan contoh dengan

menunjukkan benda-benda yang ada di kelas, yang berbentuk bangun datar seperti

papan tulis, meja, dan buku. Akibat dari pembelajaran tersebut adalah siswa

kurang mampu dalam penalaran bangun datar.

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V di SD N 101767 Tembung,

guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Guru

belum menggunakan pendekatan, metode, maupun model pembelajaran yang

inovatif dan realistik, serta dalam penggunaan alat peraga dan media pembelajaran

belum merata pada semua siswa. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang antusias

pada pembelajaran matematika karena mereka hanya sebagai objek pembelajaran

yang pasif dan hanya mengerjakan tugas yang diberi oleh guru.

Kurang optimalnya pembelajaran matematika di SD Negeri 101767

Tembung dapat dilihat dari data pencapaian hasil belajar Ujian Tengah Semester

(UTS) mata pelajaran matematika pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran

2016/2017, yang secara rata-rata menunjukkan hasil di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65, dari 22 siswa hanya 7 siswa

yang tuntas dan 15 siswa yang tidak tuntas.

Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi

(21)

4

31,81%. Dengan melihat data hasil belajar tersebut perlu sekali diadakan

peningkatan aktivitas belajar agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan

hasil belajar agar siswa kelas V sekolah dasar lebih menguasai pembelajaran

geometri sebagai dasar untuk pembelajaran di kelas dan jenjang yang lebih tinggi,

serta bekal dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi masalah pembelajaran di sekolah dasar berbagai pakar

pendidikan matematika menyarankan agar siswa diarahkan mempelajari

matematika dalam konteks dimana siswa dapat melihat penerapan matematika

dalam situasi nyata. Oleh karena, itu siswa tidak akan merasa asing dengan

matematika dan sedikit demi sedikit siswa akan menyukai matematika.

Salah satu upaya yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar matematika yaitu dengan menggunakan Pendekatan

Realistic Mathematics Education (RME). Pendekatan RME Realistic Mathematics

Education (RME) adalah salah satu pendekatan belajar matematika yang

dikembangkan untuk mendekatkan matematika kepada siswa. Masalah - masalah

nyata dari kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran

matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud meneliti tentang

(22)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

dapat diperoleh beberapa identifikasi masalah yaitu:

1. Guru belum menerapkan model, strategi, atau pendekatan yang tepat

dalam pembelajaran matematika.

2. Penggunaan alat peraga atau media pembelajaran oleh guru belum

maksimal.

3. Pembelajaran matematika masih di dominasi oleh guru (teacher centered).

4. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat permasalahan yang luas,

termasuk materi yang terdapat dalam pembelajaran matematika di Sekolah dasar

maka peneliti melakukan batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Batasan

masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Materi Pokok Sifat Sifat Bangun Datar Di Kelas V SD Negeri 101767 Tembung T.A 2016/2017”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Dengan Menggunakan Pendekatan

Realistic Mathematics Education (RME) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Sifat – Sifat Bangun Datar

(23)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah Hasil Belajar Siswa

Meningkat Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education

(RME) Pada Mata pelajaran Matematika Materi Pokok Sifat – Sifat Bangun

Datar Di Kelas V SD Negeri 101767 Tembung T.A 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang

diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika melalui

pendekatan Realistic Mathematics Education.

3. Bagi Pihak Sekolah

Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

peningkatan kualitas pengajaran serta menjadi bahan pertimbangan atau

bahan rujukan untuk meningkatkan hasil belajar belajar siswa khususnya

(24)

7

4. Bagi Peneliti

Dapat menjadi bahan masukan sebagai calon guru untuk menerapkan

pendekatan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika dan

bahan perbandingan bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang ingin

meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang hasil belajar siswa

dalam belajar matematika.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan dalam melakukan penelitian yang sama di

(25)

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang disajikan pada BAB IV maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

2. Secara garis besar pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu tampak dari rata – rata hasil Belajar siswa pada kondisi awal terlihat meningkat dari 60,45 menjadi 81,13 pada kondisi

akhir.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Disarankan kepada guru untuk menggunakan pendekatan Realistic Mathematics

Education (RME) pada mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru

untuk terampil menggunakan berbagai model, strategi maupun pendekatan

khususnya pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

3. Sehubungan dengan meningkatnya hasil belajar siswa maka Pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME) sangat tepat digunakan pada mata pelajaran Matematika khususnya dalam pokok bahasan Sifat – sifat Bangun Datar.

(26)

109

Arikunto, Suharsimi dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Benny, A P. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Dimyati, & Mujiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta

Gusik, Tamik. 2014. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Skripsi Sarjana UPI Bandung : tidak diterbitkan

Hamalik, Oemar. 2008. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi aksara

Heuvel, Marja Van Den and Panhuizen. 2003. The Didactical Use Of Models In Realistic Mathematics Education: An Example From A Longitudinal Trajectory On Percentage. Educational Studies in Mathematics 54: 9–35,2003.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rinawati. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi

Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui

Pembelajaran Matematika Realistik di SD Negeri Dumeling 02 Brebes. Skripsi Sarjana UNESA Surabaya : tidak diterbitkan

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2006. Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyaningsih, Titik. 2004. Buku Berhitung Matematika untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Penerbit: TEKNIK INDONESIA

(27)

110

Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supinah, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: PPPPTK

Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Referensi

Dokumen terkait

artinya: “ (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),

Akan tetapi jika Anda menekan konsonan dengan seketika setelah itu, maka konsonan akan muncul dengan aksen. Hampir mirip, ~ dan konsonan akan menghasilkan ã, u, i,

Penunjang Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) Industri Kecil APBD Kabupaten Musi Banyuasin TA 2014 pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi

In contrast to the optimistic models of the traditional economic approach, a complex adaptive systems view is presented below in which the scale of economic activity, resilience of

Jadi diharapkan guru dapat dengan kreatif membuat media pembelajaran di kelas agar siswa lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut, terutama guru sekolah dasar

a.. 1) Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan pembiayaan kepada organisasi masyarakat, organisasi sosial atau lembaga swadaya masyarakat yang melaksanakan

bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah dilakukan di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka