Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :
Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan .
Bandung, (23/02/2013)
Penulis, Perusahaan.
Ryzal Septiawan Dra. Pudji Lestari
Mengetahui, Pembimbing
Nama Lengkap : Ryzal Septiawan
Tempat /tanggal lahir : Bandung, 12,September,1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jalan Kasuari 02 No.76 Rajawali Bandung
No.Telp/HP : 08562296129
Email : Kosasih_samurai@yahoo.com
PENDIDIKAN
SD YWKA Bandung, berijazah tahun 2002.
SMP Negeri 1 Bandung , berijazah tahun 2005.
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program
Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer
Ryzal Septiawan
1.05.08.662
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iv
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik dengan judul “Sistem informasi penugasan pegawai pada bagian PROLAP di
Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan”.
Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa ucapkan rasa terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah ikut andil dan memperlancar dalam proses
pembuatan skripsi ini yang di antaranya rasa terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Prodi Sistem
Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia.
3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom., selaku Ketua Prodi Sistem
Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia.
4. Bapak Herwan Suwandi,S.Pd, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan banyak bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si., selaku Dosen Wali yang telah banyak
v
7. Kepada teman-teman di SI-14, yang selalu menjadi teman selama
perkuliahan berlangsung.
8. Teman-teman di jurusan Sistem Informasi.
9. Orangtuaku tercinta, yang selalu memberi dukungan dan doa.
Sebagai akhir kata, saya menyadari sebagai manusia biasa bahwa
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kepada para
pembaca, saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini.
Semoga apa yang ada di skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Desember 2012
vi
1.2Identifikasi danRumusan Masalah ... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi... 11
2.2Elemen Sistem Informasi ... 11
2.2.1 Karakteristik Sistem ... 13
2.2.2 Klasifikasi sistem... 15
2.3Pengertian Data ... 17
2.3.1 Pengolahan Data ... 17
2.4Perangkat Lunak Pendukung... 18
2.4.1 Java ... 18
2.4.2 NetBean ... 19
2.4.3 Xampp ... 19
2.4.4 PHP My Admin ... 19
2.4.5 MY SQL ... 20
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 21
3.1Objek Penelitian ... 21
3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 21
3.1.2 Visi dan Misi BPKP ... 22
vii
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 28
3.2.2.1Sumber Data Primer ... 28
3.2.2.2Sumber Data Sekunder ... 29
3.2.3 Metode pendekatan Dan Pengembangan Sistem ... 30
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ... 30
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ... 31
3.2.4 Pengujian Software ... 32
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 100
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 101
5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 102
5.1.6 Implementasi Antar Muka ... 104
viii
142
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2004. Pengenalan Komputer, Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan . Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Jogiyanto H.M. (2005:1), Analisis dan Desain Informasi, Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur.
Andi. Yogyakarta.
Jonathan Sarwono. 2006, Metode Penelitian Kuantitaif dan kualitatif, Graha Ilmu,
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat merupakan fenomena
yang terjadi saat ini. Penggunaan peralatan elektronik untuk mengolah
datamenjadi informasi semakin banyak diterapkan di semua lapisan masyarakat di
indonesia. Dengan berkembanganya teknologi Informasi menyebabkan
pemerintah lebih meningkatkan implementasi penggunaan teknologi nnformasi
pada departemen dan dembaga yang berada dibawah naunganya. Di Negara
Indonesia terdapat beberapa departemen dan lembaga yang berada dibawah
naungan langsung pemerintah salah satunya adalah Departemen Keuangan.
Kondisi keuangan suatu negara memegang peran yang sangat penting dalam
sebuah negara. Kegiatan perekonomian pada suatu negara sangat erat kaitanya
dengan keuangan dan dapat dikatakan bahwa keuangan merupakan motor
penggerak bagi sebuah negara dalam menjalankan roda kehidupan. Pengelolaan
keuangan yang baik dapat menjadi salah satu tolak ukur bagi suatu negara dalam
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka dibutuhkan aparatur dan sistem yang handal dalam menyelesaikan
fungsi dan peran yang diberikan sehingga mampu melaksanakan tugas dengan
baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan berkembangnya
teknologi informasi pemerintah mendapatkan kemudahan dalam hal mengelola
Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti membangkitkan masyarakat di Negara-negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga
pemerintah nonkementerian Indonesia yang berada dibawah Departemen
Keuangan yang bertugas untuk melaksanakan tugas telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap aliran dana APBN yang telah
disalurkan pemerintah kepada departemen dan lembaga milik pemerintah.
Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada kantor
pusat sebagai laporan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan
penyimpangan dana pembangunan. Hasil pengawasan BPKP juga diperlukan oleh
para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang
dipimpinya.
Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pelaporan hasil
pengawasan keuangan maka dibutuhkan adanya suatu sistem yang baik untuk
mendukung kinerja BPKP dengan tujuan mencapai suatu hasil yang sesuai
dengan tujuan pemerintah dan berguna bagi bangsa indonesia.
Menurut Stanbury (2006:24) Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan melaksanakan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,melalui suatu media pertanggungjawaban yang telah dilaksanakan secara periodik.
divisi/bagian sesuai dengan tugas dan fungsi kerja, salah satunya adalah Bagian
Program dan Pelaporan(PROLAP). Bagian PROLAP adalah salah satu dari
beberapa bagian yang ada didalam lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan. dalam Bagian PROLAP terdapat seorang kepala bagian dan
beberapa orang pegawai. Semua elemen yang ada yaitu sistem dan pegawai
saling terhubung satu sama lain dengan satu tujuan yaitu untuk menjalankan
fungsi utama dari Bagian PROLAP. Pada periode waktu tertentu setiap pegawai
di bagian PROLAP akan mendapatkan tugas baik didalam atau diluar kota. Dalam
pemberian tugas yang diterima oleh PROLAP terdapat tiga kronologi penugasan
yang didapatkan yaitu;
1. Kronologi Pemberian Tugas Dari Kantor Pusat.
2. Kronologi Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat.
3. Kronologi Permintaan Bantuan Dari Departemen Lain.
Dari pelaksanaan tugas yang diterima oleh bagian PROLAP terdapat
beberapa landasan yang menjadi dasar pelaksanaan tugas oleh bagian PROLAP
yaitu;
1. Landasan pelaksanaan tugas oleh bagian PROLAP berdasarkan pada
kewajiban untuk memeriksa penggunaan anggaran pembelanjaan dan
biaya negara(APBN) yang disalurkan oleh pemerintah kepada departemen
milik pemerintah disetiap daerah di indonesia .
2. Prosedur pembuatan surat tugas berdasarkan dari dokumen yang berkaitan
dari departemen lain.
Pada penelitian ini, penulis ingin mencoba lebih menyempurnakan sistem
informasi penugasan yang berjalan pada Bagian PROLAP dengan menambahkan
sebuah sistem dengan tujuan mempermudah dalam proses pengolahan data
pelaksanaan tugas. Dengan adanya sistem ini dapat menjadi salah satu solusi
untuk menyajikan informasi penugasan oleh PROLAP secara lebih lengkap dan
akurat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun mengusulkan penelitian untuk
membangun sebuah aplikasi yang diberi judul ”Sistem Informasi Penugasan
PROLAP Di Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan”.
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian yang cukup
penting dimana dalam proses ini dapat menentukan kualitas penelitian itu sendiri.
Dan rumusan masalah merupakan penegasan dari apa yang sebenarnya menjadi
1. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rencana Kerja Tahunan (RKT)
hanya berperan sebagai sistem yang berfungsi untuk memberikan tugas
dari kantor pusat ke perwakilan sehingga belum terdapat aplikasi yang
berguna untuk menyimpan data pelaksanaan tugas.
2. Proses input data pelaksanaan tugas dilakukan secara manual sehingga
tejadi kesulitan dalam backup data.
3. Keakuratan data masih belum terjamin .
4. Masih banyak penggunaan dokumen berupa kertas sehingga
memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan dokumen
tersebut.
Dengan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah
yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi masalah diatas maka diperoleh
rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Informasi penugasan PROLAP yang berjalan.
2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi penugasan PROLAP.
3. Bagaiman Implementasi Sistem Informasi penugasan PROLAP .
Adapun maksud penulis untuk melakukan penelitian di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem yang
berjalandalam mengelola prosedur yang ada salah satunya yaitu prosedur
pemberian tugas kepada pegawai .Selain itu penulis juga bermaksud untuk
mempelajari fungsi dan tugas pokok dari bagian PROLAP.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi penugasan PROLAP .
2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Penugasan PROLAP.
3. Untuk melakukan Implementasi Sistem Informasi Penugasan PROLAP.
4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Penugasan PROLAP.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan akademis dan
kegunaan praktis yang akan dijelaskan sebagai berikut ini.
1.4.1 Kegunaan Akademis:
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan informasi bagi
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi
untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan khususnya tentang
suatu aplikasi yang memiliki nilai mutu dan kegunaan.
c. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan di bidang pembuatan program aplikasi
penugasan pegawai dan meningkatkan pengetahuan sekaligus memahami
pentingnya teori yang didapat dalam perkuliahan serta dapat
mengaplikasikan teori tersebut ke dalam dunia pekerjaan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini diantaranya :
a) Bagi BPKP
Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dan rekomendasi dalam
upaya meningkatkan kinerja pegawai serta mewujudkan visi dan misi
BPKP.
b) Bagi PROLAP
Diharapkan dapat bermanfaat didalam membantu PROLAP dalam
mengelola dan mengatur data pelaksanaan tugas serta menghasilkan
Luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, serta keterbatasan waktu
dan pengetahuan supaya pembahasan masalah lebih terfokus dan spesifik maka
dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah yang akan dibahas
adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini membahas mengenai pengolahan data pelaksanaan tugas.
2. Data pelaksanaan tugas meliputi data pegawai,data penugasan,data
akomodasi penugasan.
3. Sistem ini tidak membahas proses pemberian tugas baik dari kantor pusat
ataupun departemen lain sebatas hanya membahas proses pelaksanaan tugas.
1.6 Lokasi dan Waktu Penetian
Lokasi:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi
Jawa Barat(BPKP).
Alamat:
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2012
Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Wawancara
3
Mengidentifikasi
kebutuhan
4 Merancang sistem
5 Membuat program
10
Pada landasan teori akan dijelaskan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas sebagai sarana untuk mendukung sekaligus
memperkuat dalam penyususnan suatu sistem informasi yang akan dibangun.
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Erwan Arbie Sistem adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. (2000 : 5).
Menurut Jogiyanto Sistem adalah hubungan atau interaksi yang berlangsung
diantara satu kesatuan ataupun komponen secara teratur sehingga tujuan
maupun sasaran sistem dapat dicapai. (2002 : 5).
2.1.1 Pengertian Informasi
Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut. Jogiyanto
(2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebihberarti bagi yang menerimanya”.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah
betul ada dan terjadi.
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi
pengertian sistem informasi menurut Rommey (1997:16) yang dialih
bahasakan oleh Krismiaji (2002; 12) adalah sebagai berikut ;
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan,
memasukkan, mengolah, dan menyimpandata dan cara-cara yang diorganisasi
untuk menyimpan,mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi
sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2.2 Elemen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang,
prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan
komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis
sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP.
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat
pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal
masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem
manajemen data .
b) yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
c) Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan
adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk,
magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan
catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
6. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan
data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.
7. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi
bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti
informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan
bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan
infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
2.2.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai :
1. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat
terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap sub
sistem tersebut memilikifungsi khusus dan akan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan
merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan
dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang
memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuksubsistem lainnya melalui penghubung
disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan
subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah
energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di
dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna
dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem penugasan akan
mengolah masukan berupa data yang ada menjadi suatu laporan
penugasan pegawai.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidakakan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukanyang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran
atau tujuannya.
2.2.2 Klasifikasi Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi
(2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
atau ada yang menyebut dengan man-machine system.
3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu
(probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang
Menurut Abdul Kadir (2003 : 29) Secara konseptual, data adalah deskripsi
tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna
atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.
Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Data yang
terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang
menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
2.3.1 Pengolahan Data
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9), pengolahan data adalah
masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk
data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.
Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain
sebagai berikut:
1. Data masukan
Kumpulan data transaksi ke sebuah pengaolahan data medium (contoh,
punching number ke dalam kalkulator), merupakan data masukan.
2. Data transformasi
Beberapa bentuk data transformasi di antaranya adalah sebagai berikut:
A Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.
categorizing (mengelompokkan) data ke dalam group besar
berdasarkan karakteristik tertentu.
D Informasi keluaran.
3. Informasi Keluaran
Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan
informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan,
sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan
penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang
membutuhkan.
2.4 Perangkat Lunak Pendukung
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun perancangan
sistem informasi ini, yaitu :
2.4.1 JAVA
Java adalah sebuah bahasa pemrograman berbasiskan Object Oriented
Programming (OOP) yang sederhana dan tidak tergantung pada platform
Sistem Operasi. Java didesain sedemikian rupa sehingga ukurannya kecil,
sederhana, dan portable (dapat dipindah-pindahkan di antara bermacam
platform dan sistem operasi). Program yang dihasilkan dengan bahasa Java
dapat berupa applet (aplikasi kecil yang jalan di atas web browser) maupun
Adalah suatu software aplikasi yang berbasis pada bahasa
Pemrograman Java.Netbean memiliki kemampuan yakni platform untuk
pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development
Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.
2.4.3 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapaprogram.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri
atas program Apache HTTP Server, MySQLdatabase, dan penerjemah bahasa
yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP
merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache,
MySQL, PHP dan Perl.
Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan
halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload
langsung dari web resminya.
2.4.4 PhpMyAdmin
PhpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa
pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL
bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan
(permissions), dan lain-lain).
Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan
cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk
setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data (database),
ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat basis data. Jika seseorang
menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel.
Hal tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena seseorang harus hafal dan
mengetikkan perintahnya satu per satu.
Saat ini banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk
mengelola basis data dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin.
Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat membuat database, membuat tabel,
mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa harus menghafal baris
perintahnya.
PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL
yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan
alamat http://localhost/phpmyadmin, maka akan muncul halaman
phpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa membuat (create) basis data
Menurut Bunafit Nugroho (2004 : 1) MySQL adalah sebuah program
database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan
sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB
membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi
GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok
dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori
oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang
22
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalah yang dijadikan sebagai topik
penulis dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian Program dan Pelaporan
(PROLAP) , yang akan dibahas dalam penelitian ini.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tidak
dapat dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan lembaga pengawasan
sejak sebelum era kemerdekaan.. Sebelum BPKP terdapat lembaga yang
bertugas dalam melakukan penelitian terhadap pembukuan dari berbagai
perusahaan negara dan jawatan tertentu yaitu Djawatan Akuntan Negara
(DAN). Secara struktural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan
perusahaan negara.
Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966
dibentuklah Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara (DDPKN)
pada Departemen Keuangan. Tugas DDPKN (dikenal kemudian sebagai
DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan badan
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30
Mei 1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga
pemerintah non departemen (LPND) yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
3.1.2 Visi dan Misi BPKP
BPKP memiliki visi dan misi sebagai berikut :
3.1.2.1 Visi
Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk
mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.
3.1.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan
yang baik dan bebas KKN.
2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.Mengembangkan kapasitas pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten.
3. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan
3.1.3 Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor:
KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, maka BPKP memiliki
struktur organisasi seperti berikut;
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi Tugas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan
terdiri dari:
1. Kepala Perwakilan
Merupakan orang yang diangkat oleh untuk memimpin BPKP pada kantor
perwakilan.
2. Bagian Tata Usaha
sebagai unit pendukung kegiatan pengawasan, mempunyai tugas pokok:
melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan
kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah
tangga, pengelolaan perpustakaan dan pelaporan hasil pengawasan.Bagian
tata usaha dibagi kedalam beberapa sub unit yang terdiri dari;
A)Bagian PROLAP
Sub Bagian Program dan Pelaporan, mendukung kegiatan pengawasan
melalui kegiatan:
1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengawasan serta
penyusunan laporan berkala hasil pengawasan.
2. Implementasi system informasi perencanaan untuk memonitor realisasi
Rencana Kerja Tahunan.
3. Monitoring pelaporan hasil Pengawasan melalui Sistem Informasi
B)Bagian Umum
Sub Bagian Umum, mendukung kegiatan pengawasan melalui kegiatan:
Menangani persuratan, penggandaan dokumen, perlengkapan, urusan
dalam, rumah tangga dan pengelolaan perpustakaan.
1. Implementasi system informasi perencanaan untuk memonitor realisasi
Rencana Kerja Tahunan.
2. Pengelolaan Inventaris Kantor dengan implementasi Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN).
3. Melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan Sarana dan
prasarana kantor.
4. Pengelolaan dan pemeliharaan jaringan komputer.
3. Bagian APD
Sebagai salah satu unit pelaksana pengawasan di Perwakilan BPKP
mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:Melaksanakan
penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi
pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi
pemerintah daerah dan evaluasi hasil pengawasan.
Kegiatan yang dilaksanakan Bidang APD terdiri dari:
A. Kegiatan Pengawasan.
4. Bagian Akuntan Negara (AN)
Sebagai salah satu unit pelaksana pengawasan di Perwakilan BPKP Jawa
Barat, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: Melaksanakan
penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi
pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi
pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan.
5. Bagian Investigasi
Sebagai salah satu unit pelaksana pengawasan di Perwakilan BPKP
Provinsi JawaBarat, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
Melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan
instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah.
6. Bagian IPP
Bagian IPP, mendukung kegiatan pengawasan melalui kegiatan
Peningkatan kemampuan SDM dengan mengirimkan pegawai ke
Pusdiklatwas BPKP Pengelolaan administrasi kepegawaian.
A Pengelolaan data kepegewaian menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPeg).
B Sosialisasi dan pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA)
C Mengadakan Diklat dan Ujian Sertifikasi JFA bagi APIP
memfasilitasi Diklat Sertifikasi Mandiri dan Ujian Sertifikasi JFA
di lingkungan Inspektorat Daerah.
7. Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan, mendukung kegiatan pengawasan melalui
kegiatan:
A. Perencanaan anggaran melalui Anggaran Berbasis Kinerja.
B. Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
C. Pengelolaan Keuangan dengan mengimplementasikan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP).
D. Pembuatan Daftar Gaji.
E. Pengadministrasian dan penerbitan Surat Perintah Perjalanan
Dinas.
3.2 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang penulis pergunakan dijabarkan sebagai berikut:
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan
tindakan (action research).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala
menurut fakta pada saat penelitian dilakukan.
Sedangkan metode tindakan (action research) yaitu penelitian yang digunakan
atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia aktual / lapangan.
3.2.1 Desain Penelitian
Penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki.
Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode
pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, dimana metode
tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai
fakta dan sifat pada suatu objek penelitian tertentu dan juga untuk menjawab
rumusan masalah yang pertama. Sedangkan aksi ialah membuat rancangan
sistem, hingga sistem tersebut siap diimplementasikan di lapangan.
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dibutuhkan suatu metode
yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data, metode yang
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Dalam proses pengambilan sumber data primer, dapat dilakukan
dengan cara :
a. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem yang sedang berjalan
dengan segala kekurangan sebagai kajian dalam pembuatan program
aplikasi yang akan diajukan sebagai sistem yang baru. Seperti melakukan
wawancara terhadap , pegawai dengan harapan dapat melengkapi data-data
yang diperlukan.
b. Observasi
Metode ini merupakan pengamatan langsung dilapangan yang dapat
mempermudah dalam proses pengumpulan data, sehingga data–data yang
didapat terjamin keaslian dan keakuratannya, melakukan pengamatan
langsung pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan
mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada serta cara
kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Menggunakan data tertulis yaitu kegiatan memperoleh data
dengan menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada
pada BPKP Jawa Barat. seperti data pegawai,surat tugas dan
3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan yaitu suatu cara yang dapat menyelesaikan suatu
permasalahan dalam sebuah sistem, dimana cara penyelesaiannya itu
menggunakan metode pendekatan sistem dan metode pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan object
oriented.Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan
fungsi di dalam paradigma inidibungkus dalam kelas-kelas atau
objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Alat – alat
yang digunakan dalam pendeketan analisis dan perancangan
berorientasi objek yaitu dengan notasi UML dengan membuat tujuh
diagram yaitu, use case diagram, activity diagram, squence diagram,
classdiagram, object diagram, diagram component, diagram
deployment.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu
metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan
untuk membuat suatu program lebih cepat namun secara bertahap
metode prototype dalam proses pengembangan sistem informasi
sangatlah baik, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai uang sulit
untuk diidentifikasi.
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut;
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis
sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap
kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik
procedural, maupun teknologi yang akan digunakan.
2. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini analisa
sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan
prototype sistem untuk memperlihatkan permodelan yang akan
dibangun.
3. Menentukan apakan prototype dapat diterima oleh pemakai.
4. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrograman
berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh
pemesan sistem.
5. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan
melakukan uji coba baik menggunakan data sekuder maupun
data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsug
dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pengguna.
6. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh
7. Jika sistem telah disetujui. Maka tahap terakhir adalah
melakukan implementasi system.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau
komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah
sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau
mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan
yang terjadi. Pengujian ditujukan untuk menghasilkan perangkat lunak
(software) yang bebas kesalahan, paling tidak secara teknik.
Pengujian black-box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Pengujian black-box merupakan metode perancangan data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan,
dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak
dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black-box merupakan pendekatan komplementer dari teknik
white-box, karena pengujian black-box diharapkan mampu mengungkap kelas
kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white-box.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan
Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah ;
1. Methodology
Menekankan bahwa aplikasi dirancang sesuai dengan strategi
organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar. Permintaan tersebut,
harus diidentifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai
dengan permintaan aplikasi.
2. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukkan proses dan output yang
dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan
akurasi akan dicapai melalui control transaksi dan elemen data.
3. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai
yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses
tersangkut kemampuan system untuk memvalidasi proses secara benar.
4. Authorization
Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen.
35
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Untuk merancang sebuah sistem, tahap pertama yang perlu dilakukan adalah
melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan yang berhubungan dengan
Semua prosedur penugasan PROLAP di BPKP .
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Pengamatan terhadap prosedur yang berjalan merupakan pengamatan
terhadap aktifitas apa saja yang terdapat pada sistem yang membentuk suatu
rangkaia proses tahapan sistem penugasan PROLAP.
4.1.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram memperlihatkan hubungan diantara aktor dan use
case. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan
berinteraksi dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian
yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem. Fungsionalitas
sistem didefinisikan ke dalam use case dari sudut eksternal sistem yang
A. Use Case Kronologi Pemberian Tugas Oleh Kantor Pusat
Kronologi Pemberian Tugas Dari Kantor Pusat;
1. Kantor pusat memberikan perintah/tugas kepada kantor perwakilan
badan pengawasan keuangan dan pembangunan untuk memeriksa
lembaga milik pemerintah yang ada di masing-masing daerah di
indonesia yang mendapatkan aliran dana APBN.
2. Kantor perwakilan menerima data perintah tugas dari kantor pusat
melalui aplikasi sistem informasi manajemen rencana kerja
tahunan(SIM RKT) yang dikelola oleh bagian PROLAP dan dokumen
yang berisi surat pengajuan tugas dengan tembusan kepada kepala
perwakilan.
3. Tugas yang diberikan dari kantor pusat kepada kantor perwakilan
termasuk kedalam rencana kerja tahunan(RKT).
4. Kepala perwakilan memberikan instruksi kepada Kordinator bagian
PROLAP menyampaikan dokumen yang berisi informasi menyangkut
tugas yang diberikan kantor pusat kepada bagian sesuai dengan fungsi
dan tugas dari bagian tersebut.
5. Kepala bagian PROLAP menunjuk pegawainya untuk melaksanakan
tugas yang diberikan.
6. Bagian PROLAP membuat surat tugas mengacu pada data RKT yang
di berikan kantor pusat.
8. PROLAP membuat Laporan hasil penugasan dan dikirim kepada kantor
pusat dan kepala perwakilan sebagai tembusan.
Berdasarkan pada kronologi yang telah dijelaskan mengenai kronologi
pemberian tugas oleh kantor pusat.
Sistem
B. Use Case Kronologi Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat
Kronologi Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat;
1. Kantor Perwakilan membuat surat pengajuan tugas berdasarkan dari
permintaan bagian PROLAP.
2. Pengajuan tugas dilampirkan kepada kepala perwakilan dan dikirim ke
Kantor Pusat oleh Bagian PROLAP.
3. Setelah pengajuan tugas disetujui maka kantor pusat akan mengirimkan
balasan melalui aplikasi SIM RKT kepada kantor perwakilan.
5. Laporan hasil penugasan diverifikasi oleh Kepala Perwakilan dan
dikirimkan oleh bagian PROLAP kepada kantor pusat .
Berdasarkan pada kronologi yang telah dijelaskan mengenai kronologi
permohonan tugas kepada kantor pusat.
C. Use Case Kronologi Permintaan Bantuan Dari Departemen Lain
Kronologi Permintaan Bantuan Dari Departemen Lain;
1. Departemen yang memiliki kepentingan dengan BPKP mengirimkan
lembar permohonan bantuan kepada Kepala Perwakilan BPKP.
2. Kepala Perwakilan memberikan lembar permohonan bantuan kepada
bagian PROLAP .
3. PROLAP membuat surat tugas berdasarkan surat permohonan bantuan
dari departemen yang bersangkutan..
4. Laporan hasil penugasan dikirimkan kepada departemen yang
bersangkutan oleh bagian PROLAP dan kepala perwakilan sebagai
4.1.3 Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa
skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan
melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan
sekenario use case Sistem Informasi Penugasan PROLAP yang sedang
berjalan adalah sebagai berikut :
A Use Case Kronologi Pemberian Tugas Oleh Kantor Pusat
1. Nama Use Case : Penugasan
Aktor Utama : Kantor Pusat dan Kepala Perwakilan
Tujuan : Pemberian tugas kepada kantor perwakilan
Tabel 4.1.Skenario Use Case Penugasan
Kantor Pusat Sistem Kepala Perwakilan
1. Data pengajuan tugas.
Tabel 4.2. Skenario Use Case Membuat Surat Tugas
Kepala Perwakilan PROLAP
1. Memerintahkan untuk membuat
surat tugas
2. Membuat surat tugas
3. Nama Use Case : Verifikasi Surat Tugas
Aktor Utama : Kepala Perwakilan dan Bagian Keuangan
Tujuan : Melakukan verifikasi terhadap surat tugas
Tabel 4.3. Skenario Use Case Verifikasi Surat Tugas
Bagian Keuangan Kepala Perwakilan PROLAP
1. Verifikasi Surat Tugas
2. Verifikasi surat tugas
3. Menerima
surat tugas yang
diverifikasi
4. Nama Use Case : Pembuatan Laporan
Aktor Utama : PROLAP
Tabel 4.4.Skenario UseCase Pembuatan Laporan
PROLAP Sistem Kantor Pusat
1. Pembuatan Laporan
2. Mengirim Laporan
3. Menerima Laporan
B Use Case Kronologi Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat
1. Nama Use Case : Pengiriman Permohonan Tugas
Aktor Utama : PROLAP
Tujuan : Mengirim permohonan tugas ke kantor pusat
Tabel 4.5.Skenario UseCase Pengiriman Permohonan Tugas
PROLAP Sistem Kantor Pusat
2. Nama Use Case : Menyetujui Permohonan Tugas
Aktor Utama : Kepala Perwakilan
Tujuan : Menyetujui permohonan tugas dari PROLAP
Tabel 4.6.Skenario UseCase Menyetujui Permohonan Tugas
Kantor Pusat Sistem Kantor Pusat
1. Menyetujui Dokumen
Permohonan Tugas
Tabel 4.7.Skenario UseCase Membuat Surat Tugas
Kepala Perwakilan PROLAP Sistem
1. Instruksi Membuat
Surat Tugas
2. Membuat Surat
3. Menyimpan Surat Tugas
4. Nama Use Case : Verifikasi Surat Tugas
Aktor Utama : Kepala Perwakilan dan Bagian Keuangan
Tujuan : Melakukan verifikasi surat tugas
Tabel 4.8.Skenario UseCase Verifikasi Surat Tugas
Bagian Keuangan Kepala Perwakilan PROLAP
1. Verifikasi Surat
Tugas
2. Verifikasi surat tugas
3. Menerima
surat tugas yang
diverifikasi
5. Nama Use Case : Pembuatan Laporan
Aktor Utama : PROLAP
Tujuan : Membuat laporan untuk kantor pusat
Tabel 4.9.Skenario UseCase Pembuatan Laporan
PROLAP Sistem Kantor Pusat
1. Pembuatan Laporan
2. Mengirim Laporan
C Use Case Kronologi Permintaan Bantuan Dari Departemen Lain
1. Nama Use Case : Permintaan Bantuan
Aktor Utama : Departemen Lain
Tujuan : Melakukan permintaan bantuan kepada BPKP
Tabel 4.10.Skenario UseCase Permintaan Bantuan
Departemen Lain Sistem Kepala Perwakilan
1. Dokumen Permintaan
Tabel 4.11.Skenario UseCase Membuat Surat Tugas
Kepala Perwakilan PROLAP Sistem
1. Instruksi Membuat
Surat Tugas
2. Membuat Surat
Tugas
3. Menyimpan Surat
3. Nama Use Case : Verifikasi Surat Tugas
Aktor Utama : Kepala Perwakilan dan Bagian Keuangan
Tujuan : Melakukan verifikasi surat tugas
Tabel 4.12.Skenario UseCase Verifikasi Surat Tugas
Bagian Keuangan Kepala Perwakilan PROLAP
4. Verifikasi Surat
Tugas
5. Verifikasi surat tugas
6. Menerima
surat tugas yang
diverifikasi
4. Nama Use Case : Pembuatan Laporan
Aktor Utama : PROLAP
Tujuan : Membuat laporan untuk kantor pusat
Tabel 4.13.Skenario UseCase Pembuatan Laporan
PROLAP Sistem Kantor Pusat
4. Pembuatan Laporan
5. Mengirim Laporan
4.2 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang
ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan
dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang
berjalan. Berdasarkan kronologi yang merupakan prosedur pelaksanaan tugas,
yaitu ;
1. Kronologi Pemeberian Tugas Oleh Kantor Pusat
2. Kronologi Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat
1. Activity Diagram Pemberian Tugas Oleh Kantor Pusat
Gambar 4.4. Activity Diagram Pemberian Tugas Oleh Kantor Pusat
2. Activity Diagram Permohonan Tugas Kepada Kantor Pusat
3. Activity Diagram Permintaan Bantuan Dari Departemen Lain
4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, baik
analisis terhadap prosedur yang ada, penulis menemukan beberapa permasalahan
baik itu secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi
kinerja terhadap sistem yang ada. Masalah-masalah ini apabila ditinjau lebih jauh
lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Setelah
melakukan identifikasi terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga
melakukan pengamatan dengan maksud untuk mengumpulkan fakta atau data
yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Pencatatan data penugasan pegawai sebagai arsip penugasan masih
menggunakan buku agenda penugasan sehingga proses pencatatan masih
kurang akurat.
2. Proses input data penugasan pegawai masih kurang efektif.
3. Kesulitan dalam proses backup data penugasan
4.4 Perancangan Sistem
Perencanaan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan
sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan
fisik dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem
serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perancangan sistem dapat
diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk.
5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem.
4.4.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang akan diaplikasikan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang
akan dibangun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem
informasi yang akan dirancang secara rinci. Tujuan perancangan sistem
informasi pelayanan ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Aplikasi penugasan pegawai berbasis Client-Server pada, ditujukan
untuk membantu bagian PROLAP menyangkut pengelolaan data
penugasan pegawai agar terkomputerisasi dan lebih efektif.
2. Dengan adanya Sistem Informasi Penugasan Pegawai berbasis
Client-Server pada bagian PROLAP, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan
memberikan kemudahan dalam proses pengelolahan data penugasan
pegawai pada bagian PROLAP.
4.4.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum dari sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada pengguna program (user) yang akan digunakan
oleh Admin dan Pegawai mengenai sistem informasi penugasan pegawai
berbasis Client-Server, perancangan sistem secara umum juga sudah dapat
mengenai komponen sistem informasi yang akan di rancang. Implementasi
menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Pada tahap perancangan
komunikasi antara pemakai (user) atau admin dan pegawai dengan pembuat
program guna mendapatkan sistem aplikasi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Sistem Aplikasi ini mempunyai pelayanan dan fungsi yaitu
mengelola Data Penugasan,Data Pegawai,Data Akomodasi danData Detail
Penugasan Pegawai.
Untuk fungsi-fungsi yang terdapat di sistem informasi berbasis
client-server ini dibagi kedalam 2 bagian. Pada bagian admin berfungsi untuk
melakukan proses pengolahan data penugasan pegawai termasuk dalam
proses input data dan penyajian laporan sedangkan untuk user pegawai
berfungsi untuk melihat laporan yang dibutuhkan oleh pegawai. Sistem
informasi client-server ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah
yang berhubungan dengan pengolahan data penugasan pegawai.
4.4.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan ini mencakup use case diagram, Skenario Use Case, activity
diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram, object
diagram, component diagram, dan deployment diagram yang menghasilkan
sistem lebih baik.
4.5. Use Case Diagram
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan
Sistem
Gambar 4.3. Use Case Diagram Sistem Informasi Penugasan Pegawai
Yang Di Usulkan
4.5.1 Skenario Use case
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa
skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan
melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Berikut skenario use case
yang diusulkan :
7. Nama Use Case :Login User
Aktor :PROLAP
Tabel 4.14. Skenario Use Case Login User
User Sistem
1. Masuk ke halaman login user
2. Mengisi usernamedan
password pada form login akun admin atau pegawai.
3. Verifikasi Username dan password pada
sistem database.
4. Jika account terdaftar, maka secara
otomatis akan dapat mengakses menu utama, jika account tidak terdaftar maka sistem akan
memberikan peringatan‘Username atau Password
tidak valid’ dankembali ke halaman login user.
8. Nama Use Case :Data Pegawai
Aktor :Admin
Tujuan :Melakukan proses pengolahan data pegawai
Tabel 4.16. Skenario Use Case Pengolahan Data Pegawai
Admin Sistem
1. Admin yang mempunyai akses data
pegawai dalam menu utama untuk mengolah data pegawai
2. Menampilkan seluruh data pegawai
yang ada di Bagian PROLAP
3. Mencetak data pegawai apabila
9. Nama Use Case :Tambah Data Pegawai
Aktor :PROLAP
Tujuan :Untuk penambahan data pegawai
Tabel 4.17. SkenarioUse Case Tambah Data Pegawai
Admin Sistem
1. Admin akan menambah data
pegawai kedalam sistem
2. Menampilkan tampilan tambahdata
pegawai untuk inputkan data pegawaiyang baru
3. Menginputkan seluruh data yang
diperlukan tentang data pegawai yang baru tersebut, konfrimasi dengan
‘SIMPAN’
4. Menampilkan ‘inputsuskes’ apabila berhasil
5. Menyimpan data yang sudah valid di
10. Nama Use Case : Edit Data Pegawai
Aktor : Admin
Tujuan : Proses EditData Pegawai
Tabel 4.18. Skenario Use Case Edit Data Pegawai
Admin Sistem
1. Adminakan menambah data pegawai
baru, atau akan mengganti data pegawai yang lama dengan cara mengubahnya
2. Menampilkan tampilan edit data
pegawai
3. Admin mencari data pegawai
berdasarkan NIP yang akan di update datanya atau secara langsung memilih data pegawai yang sudah ada pada tabel data pegawai
4. Memulai pengubahan dengan ‘Edit’
5. Menampilkan Data-data pegawai
yang akan di update secara otomatis
6. Edit data pegawai lama
7. Verifikasi data yang sudah diedit
8. konfirmasi dengan‘UPDATE’
9. Menampilkan ‘ UPDATE SUKSES’
11. Nama Use Case :Data Penugasan
Aktor :Admin
Tujuan :Melakukan proses pengolahan data penugasan
Tabel 4.19. Skenario Use Case Pengolahan Data Penugasan
Admin Sistem
1. Admin yang mempunyai akses data penugasan dalam menu utama untuk mengolah data penugasan
2.. Menampilkan seluruh data penugasan yang ada di Bagian PROLAP
12. Nama Use Case : Edit Data Penugasan
Aktor : Admin
Tujuan : Proses Edit Data Penugasan
Tabel 4.20. Skenario Use CaseEdit Data Penugasan
Admin Sistem
1. Adminakan menambah data penugasan baru, atau akan mengganti data penugasan yang lama dengan cara mengubahnya
11. Menampilkan tampilan edit data
penugasan
12. Admin mencari data penugasan
berdasarkan NIP yang akan di update datanya atau secara langsung memilih data penugasan yang sudah ada pada tabel data penugasan
13. Memulai pengubahan dengan ‘Edit’
14. Menampilkan Data-data penugasan
yang akan di update secara otomatis
15. Edit data penugasan lama
16. Verifikasi data yang sudah diedit
17. konfirmasi dengan‘UPDATE’
18. Menampilkan ‘ UPDATE SUKSES’
13. Nama Use Case : DataAkomodasi
Aktor : Admin
Tujuan : Melakukan proses pengolahan data yang berkaitan
Dengan data akomodasi
Tabel 4.21. Skenario Use CasePengolahan Data Akomodasi
Admin Sistem
1. Admin yang mempunyai akses data penugasan dalam menu utama untuk mengolah data akomodasi
2.. Menampilkan seluruh data akomodasi yang ada di Bagian PROLAP
14. Nama Use Case : Edit DataAkomodasi
Aktor : Admin
Tujuan : Melakukan proses edit data akomodasi untuk
Mengupdate data akomodasi lama
Tabel 4.22. Skenario Use CaseEdit Data Akomodasi
Admin Sistem 2. Admin mencari data akomodasi
berdasarkan kode penugasanyang akan di update datanya atau secara langsung memilih data penugasan yang sudah ada pada tabel data penugasan
20. Memulai pengubahan dengan ‘Edit’
21. Menampilkan Data-data penugasan
yang akan di update secara otomatis
22. Edit data akomodasi lama
23. Verifikasi data yang sudah diedit
24. konfirmasi dengan‘UPDATE’
25. Menampilkan ‘ UPDATE SUKSES’
4.5.2 Activity Diagram
Activity diagram berikut ini memperlihatkan secara rinci aliran data
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
mengalir. User diharuskan untuk login terlebih dahulu jika ingin
menggunakan dan menjalankan pelayanan-pelayanan yang diberikan.
1. Deskripsi
Kantor pusat menyerahkan data penugasan pegawai kepada Kepala
Perwakilan sebagai informasi mengenai rencana penugasan yang akan
diberikan lalu disimpan kedalam sistem.
Kantor Pusat Sistem Kepala Perwakilan
Pemeberian Data
Penugasan Mengirimkan Data Penugasan
Gambar 4.4. Activity Diagram Pemberian Data Penugasan Pegawai Yang
Diusulkan
2. Deskripsi
Kepala Perwakilan menyerahkan data penugasan pegawai PROLAP
Perwakilan sebagai informasi mengenai rencana penugasan yang akan
diberikan lalu disimpan kedalam sistem.
Kepala Perwakilan PROLAP
Gambar 4.5. Activity Diagram Penerimaan Data Penugasan Pegawai Yang
Diusulkan
Memberikan instruksi
3. Deskripsi
PROLAP melakukan login dalam hal ini user dapat sebagai admin atau
pegawai, Jika account terdaftar, maka secara otomatis akan masuk ke
halaman utama, jika tidak ada data memberikan peringatan ‘User Tidak
Valid’ dankembali ke halaman login.
User Sistem
Gambar 4.6. Activity Diagram Login User pada SI Penugasan Pegawai Yang
Diusulkan Masuk Ke Menu Login User
Verifikasi Username dan Password Mengisi Username dan
Password
T
4. Deskripsi
Admin memantau data pegawaidengan masuk ke menu data pegawai.
Admin Sistem
Gambar 4.7. Activity Diagram Pengolahan Data Pegawai SI Penugasan Pegawai
Yang Diusulkan
Tampil Data Pegawai Masuk Ke Menu Data
5. Deskripsi
Admin dapat melakukan tambah data pegawai maka akan muncul inputan
yang harus diisi dan kode yang otomatis berurutan setelah itu di input data-data
penambahan sukses dan di simpan di database.
Admin Sistem
Gambar 4.8. Activity Diagram Tambah Data Pegawai Pada SI Penugasan
Pegawai di Bagian PROLAP Yang Diusulkan Masuk Ke Data Pegawai dan
dengan klik tombol Tambah
Input Data dan Menerima
dengan ‘SIMPAN’ Menampilkan ‘Input Sukses’