• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Pada Gudang Kopi Jenggo Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Pada Gudang Kopi Jenggo Bandung"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

GUDANG KOPI JENGGO BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ABDUL WAFIE AMINULLAH

10509551

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR SIMBOL...xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah...2

1.2.1. Identifikasi Masalah...2

1.2.2. Rumusan Masalah...3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...3

1.3.1. Maksud Penelitian...3

1.3.2. Tujuan Penelitian...3

1.4. Kegunaan Penelitian...3

1.4.1. Kegunaan Praktis...3

1.4.2. Kegunaan Akademis...4

1.5. Batasan Masalah...4

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian...4

(3)

vi

1.6.2. Waktu Penelitian...4

1.7. Sistematika Penulisan...5

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi...7

2.1.1. Definisi Sistem…...7

2.1.2. Karakteristik Sistem...7

2.1.3. Definisi Informasi…...9

2.1.4. Definisi Sistem Informasi…...10

2.2 Definisi Perancangan…………...10

2.3 Pengertian Kasus Yang Dianalisis...11

2.3.1 Pengertian Gudang……...11

2.3.2 Pengertian Penjualan.………..11

2.3.3 Pengertian Pembelian………...………...…11

2.4 Alat Bantu………...11

2.4.1 Konsep Perancangan Berorientasi Objek...11

2.4.1.1Pengertian UML...12

2.4.1.2Tujuan UML...12

2.4.2 Pengertian Astah...13

2.5 Perangkat Lunak Pendukung...13

2.5.1 Java Netbeans IDE 8.0...13

2.5.2 Xampp...14

2.5.3 MySQL...15

2.6 Arsitektur Jaringan...16

2.6.1 Tipe-tipe Jaringan Komputer...16

2.6.2 Topologi Jaringan...18

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...25

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...25

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...25

(4)

vii

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data...28

3.2.2.1. Sumber Data Primer...28

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...29

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...30

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...30

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...30

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan...32

3.2.4. Pengujian Software...36

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan...38

3.3.1. Analisis Dokumen...38

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan...39

3.3.2.1. Use Case Diagram...40

3.3.2.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya...41

3.3.2.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya...42

3.3.2.4. Skenario Use Case...42

3.3.2.5. Activity Diagram...43

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan...45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Sistem...47

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem...47

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan...47

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan...48

4.1.3.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan...49

4.1.3.2. Skenario Use Case Sistem Yang Diusulkan...50

4.1.3.3. Activity Diagram...52

4.1.3.4. Sequence Diagram...54

(5)

viii

4.1.3.6. Component Diagram...58

4.1.3.7. Deployment Diagram...58

4.1.3.8. Kodifikasi...59

4.2. Perancangan Antar Muka...61

4.2.1. Struktur Menu...61

4.2.2. Perancangan Input...61

4.2.3. Perancangan Output...71

4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan...74

4.4. Implementasi...75

4.4.1. Batasan Implementasi...75

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak...76

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras...77

4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)...78

4.4.5. Implementasi Instalasi Program...83

4.4.5. Penggunaan Program...85

4.5. Pengujian...94

4.5.1. Rencana Pengujian...94

4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian...95

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian...114

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...115

5.2. Saran...115

DAFTAR PUSTAKA...116

(6)

Jakarta.

Indrajit, Eko Richardus dan Djokopranoto, Richardus. 2003. Manajemen Persediaan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Disain Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Miftakhul Huda dan Bunafit Komputer. 2011. Membuat Aplikasi Mini / Supermarket dengan java. Elex media komputindo. Jakarta.

Tata Sutabri. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA GUDANG

KOPI JENGGO BANDUNG” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan tidak terhingga kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Wali di kelas SI-13 angkatan 2009 Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5. Wahyuni, S.Si, MT. selaku Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam menyusun Skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

(8)

iv

dalam penelitian dan pencarian sumber data.

8. Bapak dan Ibu serta Adik tersayang serta keluarga besar, terimakasih atas semua bantuan, doa, dukungan, dana, serta dorongan semangat yang telah tercurah.

9. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu Penulis dengan senang hati akan menerima segala masukan baik kritik maupun saran untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan-laporan yang akan datang.

Semoga Skripsi ini dapat berguna bagi Penulis khususnya, serta bagi para pembaca pada umumnya.

Bandung, 30 Juli 2014 Penulis

(9)
(10)
(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat lunak dan diimbangi pula dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi beserta perangkat kerasnya. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari berbagai bidang kehidupan. Karena banyak kemudahan yang ditawarkan, teknologi informasi hampir tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek kehidupan manusia.

Gudang adalah tempat penyimpanan barang yang ada pada setiap perusahaan. Adapun barang yang ada di gudang kopi Jenggo meliputi kopi robusta blend kasar, kopi robusta blend halus, kopi arabica single origin, susu kental, susu evaporasi, coklat bubuk, teh blend, bandrek, sirup tjampolay, gula putih, guka merah, lemon, sereh, straw, plastic cup 14oz, paper cup 8oz, paper lid 8oz, tissue, gas kaleng, kresek kecil, kresek besar, plastik.

(12)

dibutuhkan agak sulit, karena harus mencari satu persatu arsip-arsip yang telah disimpan, tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Permasalahan lain adalah kemungkinan data atau arsip hilang atau rusak masih sangat tinggi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mendukung atau setidaknya mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi. Maka dibuatlah Aplikasi penjualan dan pembelian gudang kopi Jenggo ini untuk mendukung sistem yang sudah ada. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi-informasi berupa laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan dengan efektif dan efisien sesuai dengan format laporan yang dibutuhkan, sekaligus mengurangi resiko kerusakan atau kehilangan data yang dapat merugikan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Pada Gudang Kopi Jenggo

Bandung.”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada perusahaan gudang kopi Jenggo, yaitu:

1. Belum adanya aplikasi untuk penjualan dan pembelian pada gudang kopi Jenggo, sehingga masih menggunakan nota tulis yang menyulitkan proses laporan yang dilakukan oleh pimpinan.

(13)

3

3. Bertumpuknya laporan penjualan dan pembelian berupa nota yang belum tersimpan secara rapih, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian data penjualan dan pembelian.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis dapat mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan di gudang kopi Jenggo. 2. Bagaimana membuat sistem informasi penjualan dan pembelian pada gudang

kopi Jenggo.

3. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian gudang kopi Jenggo secara komputerisasi ke dalam bahasa pemograman dengan menggunakan database.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi penjualan dan pembelian guna memecahkan masalah yang terjadi di gudang kopi Jenggo. Penelitian ini juga bertujuan untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian pada gudang kopi jenggo serta mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian secara terkomputerisasi ke dalam bahasa pemrograman dengan menggunakan database guna mengolah laporan penjualan dan pembelian pada gudang kopi Jenggo.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

(14)

untuk memecahkan masalah yang terjadi pada gudang kopi Jenggo. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses penjualan dan pembelian secara lebih efektif dan efisien.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak yang memerlukannya sebagai referensi, bahan perbandingan maupun sumbangan pemikiran. Serta hasil penelitian ini di harapkan penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teori maupun praktek.

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini meliputi perancangan dan implementasi aplikasi penjualan dan pembelian dengan batasan sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya untuk penjualan, pembelian, stok barang, dan laporan penjualan dan pembelian.

2. Pembelian barang hanya pada supplier resmi yang telah ditunjuk oleh Jenggo. 3. Harga barang mengikuti harga supplier.

4. Program ini hanya bisa dipakai untuk gudang kopi Jenggo. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengambil tempat di gudang kopi jenggo, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto 188, Bandung.

1.6.2. Waktu Penelitian

(15)

5

Tabel 1.1 Waktu/Jadwal Penelitian

1.7. Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, maksut tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

No Kegiatan Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengumpulkan

data 2

Mengidentifikasi ketuhan untuk pemakai 3 Perancanaan

Sistem 4 Pembuatan

sistem

5 Menguji sistem 6 Implementasi

(16)

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Gudang Kopi Jenggo, visi misi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas, metode yang digunakan dalam penelitian, serta analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram

dan Activity Diagram, rancangan basidata, interface dari sistem yang diimplementasikan, rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software, implementasi serta pengujian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Fungsi dari teori adalah sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran.

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang berkenaan dengan sistem informasi.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem merupakan satu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi sistem menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Jogiyanto: 2005). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :

(18)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

(19)

9

6. Keluaran (Output)

Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah

atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.

Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(20)

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.1.4. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:

“Suatu sistem dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.2.Definisi Perancangan

(21)

11

perancangan perangkat lunak sebagai sebuah kerangka kerja untuk tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak dengan kualitas yang tinggi. Proses perangkat lunak menentukan pendekatan yang digunakan ketika perangkat lunak dikembangkan, tetapi pengembangan perangkat lunak juga meliputi teknologi yang mempopulasikan proses, metode teknis, serta alat-alat otomatis. 2.3.Pengertian Kasus Yang Dianalisis

2.3.1. Pengertian Gudang

Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang.

2.3.2. Pengertian Penjualan

Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya dengan mengharapkan keuntungan dari hasil penjualannya.

2.3.3. Pengertian Pembelian

Pembelian adalah suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya. 2.4.Alat Bantu

2.4.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek

(22)

perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design

(OOAD).

2.4.1.1. Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang

bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software.UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

2.4.1.2. Tujuan UML

Tujuan UML yaitu diantaranya:

(23)

13

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

4. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut: a) Business Use Case model

b) Activity Diagram

c) Use Case model

d) Behavior diagram : Sequence diagram

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

Generate Code

2.4.2. Pengertian Astah

Astah* dahulu dikenal dengan nama JUDE (Java and UML Developer’s Environment) adalah alat permodelan UML yang diciptakan oleh perusahaan

Jepang Change Vision. Astah * bersifat multi-platform atau dapat dipakai pada berbagai sistem operasi/platform. Astah* dapat menggambarkan permodelan dari bahasa pemrograman Java, C++ dan C#.

2.5.Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pada penelitian ini adalah Netbean, Xampp, MySQL. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua perangkat pendukung tersebut.

2.5.1. Netbeans

(24)

pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan. (sumber : www.netbeans.org)

NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak

moduler yang disebut “modul”. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java

archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.

2.5.2. Xampp

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non‐profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server.

(25)

15

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:

1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

2. PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.5.3. MySQL

(26)

memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat relational, artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5.

MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

2.6.Arsitektur Jaringan

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.6.1. Tipe Tipe Jaringan 1. LAN (Local Area Network)

(27)

17

dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.

Gambar 2.1. Arsitektur LAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html 10/Oktober/2013 ]

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5 sampai 150 Mbps.

(28)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari kota ke kota lain dalam satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.

Gambar 2.2. Arsitektur WAN

[sumber : http://3.bp.blogspot.com/ 10/Oktober/2013] 4. GAN (Global Area Network)

GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps, cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.

2.6.2. Topologi Jaringan

(29)

19

Gambar 2.3. Topologi Bus

(30)

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus 10/Oktober/2013] 2. Topologi Star/Bintang

Gambar 2.4. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

a. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

b. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

(31)

21

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang 10/Oktober/2013] 3. Topologi Ring/Cincin

Gambar 2.5. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

(32)

4. Topologi Mesh

Gambar 2.6. Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh 10/Oktober/2013] 5. Topologi Tree

(33)

23

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan 3 kekomputer 7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati 3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

(34)

6. Topologi Linier

Gambar 2.8. Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

(35)

25 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di gudang kopi Jenggo Bandung. Penulis terlibat dengan semua kegiatan pada gudang kopi Jenggo, yang berlokasi di jalan Gatot Subroto No 188, Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 2013 gudang kopi Jenggo berdiri untuk membantu proses distribusi cabang-cabang gerobak kopi jenggo yang telah berdiri dua tahun sebelumnya. Gudang kopi Jenggo merupakan tempat penyimpanan barang sebelum di distribusikan ke cabang-cabang gerobak kopi jenggo.

Adapun barang yang ada di gudang kopi Jenggo meliputi kopi robusta blend kasar, kopi robusta blend halus, kopi arabica single origin, susu kental, susu evaporasi, coklat bubuk, teh blend, bandrek, sirup tjampolay, gula putih, guka merah, lemon, sereh, straw, plastic cup 14oz, paper cup 8oz, paper lid 8oz, tissue, gas kaleng, kresek kecil, kresek besar, plastik.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk dijadikan sebagai landasan perusahaan, karena dengan begitu perusahaan akan mengetahui bagaimana tujuan perusahaan tersebut dan apa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

(36)

3.1.2.1. Visi

Menjadi coffee shop yang menyajikan kopi Indonesia yang berkualitas bagi konsumen.

3.1.2.2. Misi

Menyediakan minuman berbahan kopi Indonesia yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan. Selain dari pada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi pada CV. Jenggo:

Owner Suporting

Owner

Gudang Advertising

Cabang Monumen

Cabang TSB Cabang Cimahi Cabang

Cicalengka

Cabang Garut Unit

(37)

27

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Gerobak Kopi Jenggo [Sumber : Gerobak Kopi Jenggo]

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Owner CV. Gerobak Kopi Jenggo

Tugas dari owner CV. Gerobak Kopi Jenggo adalah bertanggung jawab terhadap semua proses bisnis yang terjadi di gudang kopi Jenggo.

2. Suporting Owner

Membantu owner untuk mengawasi proses bisnis yang terjadi di gudang kopi Jenggo.

3. Advertising

Bertugas untuk mengiklankan cabang cabang jenggo beserta produk produk minumannya.

4. Bagian Gudang

Tugas dari bagian Gudang adalah menangani penjualan, pembelian, pencatatan laporan serta control stok barang. Dengan kata lain fungsi ini adalah yang menjalankan fungsi operasional.

5. Cabang – Cabang

Sebagai outlet penjualan produk minuman kopi Jenggo. 3.2.Metode Penelitian

(38)

3.2.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Pada perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Yaitu dengan mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan dilapangan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan Metode pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan skripsi dengan tujuan membuat suatu sistem i nformasi Pejualan dan Pembelian pada gudang kopi Jenggo.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek yang sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan sistematis. Tentunya peneliti mengamati sistem informasi penjualan dan pembelian di gudang kopi Jenggo.

2. Wawancara

(39)

29

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang skripsi yang akan dikerjakan. dapat berupa buku-buku, laporan-laporan akhir, dan artikel.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian melainkan peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dengan metode baik komersial maupun non komersial. Data ini dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah.

1. Nama dokumen : Laporan Pembelian Sumber : Gudang kopi Jenggo

Rangkap : -

Fungsi : Menyimpan laporan pembelian dari supplier Bentuk dokumen : Kertas

Item Data : tanggal, nama_barang, ekspire_date, jumlah, harga. 2. Nama dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Gudang kopi Jenggo

Rangkap : -

Fungsi : Menyimpan laporan penjualan barang Bentuk dokumen : Kertas

(40)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem ini meliputi metodologi pengembangan sistem untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem merupakan perangkat alat atau teknik yang berbentuk kemampuan dalam merumuskan tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi dari sistem yang diterapkan.

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan berbasis objek. Melalui pendekatan objek ini, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(41)

31

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem Model Prototype

(Sumber Abdul Kadir, Pengenalan Sistem informasi 2003, Andi: Yogjakarta)

Tahapan dalam metode prototype : 1. Identifikasi Kebutuhan (data)

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping

(42)

berfokus pada penyajian kepada pelanggan , misalnya output dan format output. a. Merancang sistem

Dalam tahap ini Protoype dirancang secara terstruktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.

b. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah dirancang diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai.

3. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum sistem digunakan.

4. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang dibuat sudah dengan yang diharapkan, apabila belum sesuai maka tahapan 2 dan 3 akan diulang kembali hingga sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, lalu lanjut ke tahap yang berikutnya.

5. Penerapan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap diluncurkan dan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML (Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem

(43)

33

menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:

1. Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu

sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang

diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan

sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk mempermudah kita dalam menganalisa

skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut, skenario ini mengacu pada use case diagram yang kita buat sebelumnya.

2. Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek

(44)

menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

4. Collaboration Diagram

Collaboration Diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada

kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut terdapat method yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya.Di diagram kolaborasi ini, objek harus melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya. Diagram ini memberi sebuah cara mengelompokkan potongan-potongan behavior interaksi saat peran-peran dimainkan oleh class yang berbeda. Interaksi penjual dengan sistem pada proses penjualan tanpa penggambaran orientasi waktu.

5. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

(45)

35

6. Deployment Diagram

Deployment diagram yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti

diagram pendistribusian. Berarti bagaimana caranya kita mempermudah user bila ingin menggunakan sistem yang kita buat, bagian apa dan dimana kita pasang, apakah ada server khusus baik server database maupun web server? Diagram yang satu ini masih masuk dalam kategori statis.

Apa hubungan deployment diagram dini dengan diagram-diagram yang lain? Obyek sejenis dikumpulkan dalam satu class, class-class dalam satu bidang kerja, katakanlah satu transaksi (penjualan, pembelian dan lain-lain) dikelompokkan dalam satu package (paket) kemudian package-package itu dikelompokkan dalam satu component agar lebih memiliki dependency sehingga component yang rusak atau harus direvisi tinggal dilepas tanpa mengganggu kerja component lainnya.

7. Class Diagram

Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut (variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas) dan metode atau operasi (fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas). Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

3.2.4. Pengujian Software

(46)

lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Penulis menggunakan pengujian black box

Pengujian black-box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black-box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black-box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white-box, karena pengujian black-box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white-box.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan fungsional suatu program.

Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah : 1. Methodology

Menekankan bahwa aplikasi dirancang sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar. Permintaan tersebut, harus di identifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai dengan permintaan aplikasi.

2. Correctness

(47)

37

dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.

3. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

4. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

5. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

6. Access control

Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan Prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar. 7. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.

(48)

Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari secara seksama terhadap suatu sistem yang sedang dijalankan oleh suatu organisasi, sehingga mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat dan membuat rekomendasi untuk organisasi dengan memperhitungkan segi penyelesaian yang akan dicapai.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpuan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada gudang kopi Jenggo adalah :

3. Nama dokumen : Laporan Pembelian Sumber : Gudang kopi Jenggo

Rangkap : -

Fungsi : Menyimpan laporan pembelian dari supplier Bentuk dokumen : Kertas

Item Data : tanggal, nama_barang, ekspire_date, jumlah, harga. 4. Nama dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Gudang kopi Jenggo

Rangkap : -

(49)

39

Item Data : tanggal, nama_barang, satuan_unit, jumlah_barang, harga_satuan, total.

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas - aktifitas yang terjadi dalam proses penjualan dan pembelian. Untuk menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian mengevaluasinya. Adapun hasil dari proses analisis system penjualan dan pembelian yang sedang berjalan di gudang kopi jenggo sebagai berikut :

1. Customer datang mengisi nota penjualan. Kemudian bagian gudang akan mengecek ketersediaan barang. Jika barang tersedia, bagian gudang akan memperhitungkan total harga yang harus dibayar oleh customer tersebut. 2. Customer membayar total harga yang sudah diberitahukan oleh bagian

gudang, dan bagian gudang menyerahkan barang ke pada customer tersebut beserta nota penjualan.

3. Bagian gudang akan mencatat penjualan barang setiap harinya di buku. 4. Bagian gudang, setiap harinya akan mengecek ketersedian barang di

gudang. Jika barang sudah minimum maka bagian gudang akan langsung membuat PO ke supplier untuk memesan barang yang dibutuhkan.

5. Supplier akan mengantarkan barang beserta dengan nota pembelian. Bagian gudang akan mengecek barang yang datang dengan barang yang dipesan. Jika sudah sesuai maka langsung dicatat di agenda barang masuk.

(50)

yang kadaluarsa. Jika terdapat barang yang kadaluarsa maka bagian gudang akan langsung membuangnya dengan mencatatnya terlebih dahulu di buku laporan barang keluar.

3.3.2.1. Usecase Diagram

Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem yang sedang berjalan :

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang sedang berjalan

3.3.2.1.1. Definisi aktor dan deskripsinya

Aktor menggambarkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda di awal frase aktor juga merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan sistem.

Tabel 3.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

(51)

41

3.3.2.1.2. Definisi Usecase dan deskripsinya

Use case merupakan sarana atau aktivitas yang disiapkan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya menggunakan kata kerja di awal frase.

Tabel 3.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya

3.3.2.1.3. Skenario Usecase

Skenario use case bertujuan untuk mendeskripsikan diagram use case berikut

skenario usecase yang sedang berjalan di gudang kopi Jenggo.

1. Bagian Gudang Pihak yang mengelola data ketersediaan barang, keluar masuk barang.

Pihak yang melayani customer.

Pihak yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di gudang.

2. Supplier Pihak distributor barang yang memasok barang untuk gudang.

3. Customer Pihak konsumen yang membeli barang dari gudang.

No Use Case Deskripsi

1. Pembelian Proses pengelolaan data Purchase Order dari bagian gudang ke supplier

(52)

Nama Use Case : Pembelian

Aktor : Bagian Gudang, Supplier Tujuan : Menjaga Stok Minimum

Tabel 3.3 Skenario Use Case Pembelian yang Sedang Berjalan

Bagian Gudang Supplier

1. Membuat surat permintaan

2. Bagian Gudang Memvalidasi Surat Pembelian

3. Mengirim surat PO Pembelian barang

4. Menerima surat Pembelian 5. Mengirim barang pesanan 6. Menerima barang pesanan

7. Update data barang Kondisi Akhir

Mendapatkan barang dari supplier

Nama Use Case : Penjualan

Aktor : Bagian Gudang, Customer Tujuan : Melihat transaksi Barang keluar Tabel 3.4 Skenario Use Case Penjualan yang Sedang Berjalan

Customer Bagian Gudang

1. Menulis nota Pesanan

2. Menerima nota Pesanan

3. Mengecek Ketersediaan Barang 4. Menghitung Total Bayar

5. Membayar Total Bayar

(53)

43

Kondisi Akhir

Customer menerima barang yang di pesan , Stok barang berkurang 3.3.2.1.4. Activity diagram

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang

ada dalam suatu sistem, dimana merupakan penggambaran aktivitas dari case yang ada pada use case diagram. Berikut ini adalah diagram activity yang menggambarkan aktifitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan :

(54)

Gambar 3.5 Activity Diagram Penjualan yang sedang Berjalan

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

(55)

45

Tabel 3.5 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan No. Perancangan / Solusi 1. Dalam proses pencatatan

Penjualan dan Pembelian masih manual dengan mencatat ke nota, sehingga kesulitan mencari data sebelumya.

1. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang baru dapat mempermudah proses laporan laporan yang dilakukan oleh manager.

2. Penentuan Stok Barang Dengan menghitung selisih antara Data Pembelian dan Data Penjualan, Butuh Ketelitian dan kejelian.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang baru dapat mempermudah menentukan stok barang yang otomatis bertambah dan berkurang.

3. Pencarian Barang yang Kadaluarsa masih Menemui kendala, Dengan cara di cek Manual satu per satu

3. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian, dapat mempercepat pencarian data barang, stok barang yang sudah minim. 4. Dokumen dan Data Sering

Hilang Karena masih bersifat Paper Based

(56)

46 4.1.Perancangan Sistem

Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian masalah, dapat di buat suatu sistem informasi Penjualan dan Pembelian dengan menggunakan sistem yang lebih baik, sehingga dapat membantu untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat.

4.1.1.Tujuan Perancangan Sistem

Merancang Aplikasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian sesuai kebutuhan Gudang, dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan Menggunakan MySQL sebagai media databasenya. Adapun tujuan dalam melakukan perancangan ini adalah :

1. Membangun perangkat lunak sistem yang mampu mengontrol keluar masuk barang yang mampu menangani data dalam jumlah besar dan proses yang cepat serta terintegrasi dengan bagian lainnya.

2. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem yang masih menggunakan lembaran-lembaran kertas atau buku nota barang kedalam sistem yang telah terkomputerisasi.

3. Menyediakan informasi dan pembuatan laporan yang tepat cepat dan akurat bagi yang memerlukannya.

(57)

47

Dalam tahap ini gambaran umum sistem yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan sistem informasi penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi di Gudang Kopi Jenggo. Perancangan sistem yang diusulkan adalah Merubah sistem yang masih manual menggunakan lembaran kertas atau buku nota menjadi sistem yang terkomputerisasi.

4.1.3.Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Prosedur yang berjalan pada Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di

Gudang Kopi Jenggo masih menggunakan sistem manual. Perbedaan dengan prosedur yang diusulkan, terletak pada sistem dirubah menjadi sistem yang

terkomputerisasi. Dengan demikian diharapkan user bisa mendapatkan informasi yang di butuhkan dengan cepat dan akurat.

Berikut ini merupakan prosedur Pengeluaran Barang ke Customer : 1. Customer datang memberikan pesanan ke bagian penjualan. 2. Bagian penjualan memberikan pesanan ke bagian gudang.

3. Jika barang tersedia, bagian gudang akan mengambil barang tersebut dan menyerahkan ke bagian penjualan.

4. Bagian penjualan menghitung total harga barang.

5. Bagian penjualan menyerahkan barang kepada customer, customer membayar harga barang sesuai dengan harga yang telah ditentukan.

6. Stok barang di gudang dan database otomatis akan berkurang Prosedur Pembelian Obat dari Gudang ke Supplier :

(58)

2. Bagian gudang mengirim surat pembelian barang ke supplier.

3. Supplier mengirimkan pesanan barang sesuai permintaan gudang. Kemudian bagian gudang mengecek barang yang datang apakah sesuai dengan pesanan atau tidak.

4. Jika ada barang yang rusak atau tidak sesuai dengan surat pembelian maka bagian gudang tidak akan memasukan data barang masuk ke dalam database dan dikembalikan ke supplier.

4.1.3.1. Usecase

Berikut ini adalah diagram usecase yang menggambarkan proses utama dari sistem yang diusulkan :

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

(59)

49

Skenario Usecase bertujuan untuk mendeskripsikan Diagram Usecase. berikut Skenario Usecase untuk sistem yang diusulkan di gudang kopi Jenggo. Nama Usecase : Pembelian

Aktor : Bagian Gudang

Tujuan : Memudahkan dalam membuat Surat Pembelian Barang Tabel 4.1 Skenario Usecase Pembelian

Aktor Sistem

1. Login

2. Cek Login

3. Menampilkan Menu utama 4. Pilih menu Proses Pembelian

5. Input data barang yang akan di pesan

6. Pilih tombol Simpan dan Cetak

7. Menyimpan inputan yang dilakukan oleh user

8. Menampilkan pesan input berhasil 9. Menampilkan preview cetak data

yang telah diinputkan Kondisi Akhir

Memberikan hasil cetakan ke ke supplier. Mendapatkan barang dari suplier

Nama Usecase : Penerimaan Barang Aktor : Bagian Gudang

(60)

Aktor Sistem 1. Login

2. Cek Login

3. Menampilkan Menu utama 4. Memilih menu Proses

Penerimaan Barang

5. Input data penerimaan Barang

6. Menyimpan Inputan yang dilakukan oleh User

7. Menampilkan pesan input berhasil Kondisi Akhir

Data Penerimaan Barang tersimpan di database dan dapat digunakan sebagai laporan

Nama Usecase : Penjualan Aktor : Bagian Gudang

Tujuan : Memudahkan dalam Transaksi Penjualan Barang Tabel 4.3 Skenario Usecase Penjualan

Aktor Sistem

1. Login

2. Cek Login

3. Menampilkan Menu utama 4. Memilih menu Proses

Penjualan

5. Input data penjualan 6. Pilih tombol Simpan dan

Cetak

7. Menyimpan Inputan

8. Menampilkan pesan input berhasil 9. Menampilkan preview cetak data

(61)

51

Kondisi Akhir

Transaksi penjualan tersimpan di database dan dapat digunakan dilaporan

4.1.3.3. Activity Diagram

Activity Diagram Memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan

urutan aktifitas dalam suatu proses. a) Activity Diagram Pembelian

Activity Diagram Pembelian memperlihatkan segala aktifitas penginputan data Pembelian. Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian Gudang.

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembelian yang diusulkan

(62)

Activity Diagram Penerimaan Barang memperlihatkan segala aktifitas penginputan data Barang. Aktor yang berperan adalah Bagian Gudang. Adapun diagram aktifitas Penerimaan Barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang yang diusulkan c) Activity Diagram Penjualan

(63)

53

Gambar 4.4 Activity Diagram Penjualan yang diusulkan

4.1.3.4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam

use case. Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari

setiap usecase diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

(64)

a) Sequence Diagram Pembelian

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pembelian b) Sequence Diagram Penerimaan Barang

(65)

55

c) Sequence Diagram Penjualan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Penjualan

4.1.3.5. Class Diagram

(66)
(67)

57

4.1.3.6. Component Diagram

Component adalah unit fisik yang nyata yang menjadi bagian dari deployment

independent. Component ini diimplementasikan meskipun pada sistem yang kecil.

Perancangan menu pada sistem informasi yang diusulkan digambarkan oleh component diagram berikut :

Gambar 4.9 Component Diagram

4.1.3.7. Deployment Diagram

(68)

Gambar 4.10 Deployment Diagram

4.1.3.8. Kodifikasi

Pengkodean adalah pembuatan kode untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke komputer dan mengambil berbagai informasi yang dibutuhkan. Pengkodean digunakan untuk menjabarkan item - item data yang bersifat unik. Dalam perancangan, penulis melakukan pengkodean sebagai berikut:

1. Data Barang KB/XX/XX

Nomor Urut Barang Inisialisasi Jenis Barang Inisialisasi Kata Kode Barang Contoh: KB/POW/10

Kode Barang terdiri dari 5 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi

“Kode Barang”, dan 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah, 2 digit

berikutnya Inisialisasi “Nomor Urut Barang”.

2. Data Supplier KS –XX

Nomor Urut Supplier

(69)

59

Contoh: KS-01

Kode Supplier terdiri dari 5 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi

“Kode Supplier”, dan 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah, 2 digit

berikutnya Inisialisasi “Nomor Urut Supplier”.

3. Data Pembelian

NB/YYMMDD/XX

No Urut Pembelian Tahun, Bulan, Tanggal Inisialisasi Kata Nomor Beli Contoh: NB/141022/10

Kode Pembelian terdiri dari 10 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi

“Nomor Beli”, 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah, 6 digit berikutnya

Inisialisasi “Tahun, Bulan, Tanggal”, 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis

pemisah, dan 2 digit berikutnya No Urut Pembelian. 4. Data Penjualan

NJ/YYMMDD/XX

No Urut Penjualan Tahun, Bulan, Tanggal

Inisialisasi Kata Nomor Jual Contoh: NJ/141022/10

Kode Penjualan terdiri dari 10 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi “Nomor Jual”, 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah, 6 digit

berikutnya Inisialisasi “Tahun, Bulan, Tanggal”, 1 digit berikutnya lagi

(70)

4.2.Perancangan Antar Muka

Sub bab ini membahas mengenai struktur menu, perancangan input output, yang akan digunakan pada pembuatan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di Gudang Kopi Jenggo.

4.2.1. Struktur Menu

Struktur menu digunakan untuk memudahkan pemakai dan juga sebagai petunjuk dalam mengoperasikan sistem informasi ini, agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan. Menu-menu tersebut akan tampil sesuai hak akses dari masing-masing pengurus.

(71)

61

4.2.2. Perancangan Input

Perancangan input pada perangkat lunak ini terdiri dari beberapa rancangan antar muka. Berikut rancangan tampilan input dari perangkat lunak ini :

1. Rancangan Tampilan Login

Tampilan login berfungsi sebagai pembatas hak akses dari perangkat lunak ini, masukan username pada field username dan password pada field password kemuadian klik tombol login untuk dapat mengakses program dan tombol cancel untuk batal. Berikut rancangan tampilan login :

Gambar 4.12 Perancangan Antarmuka Menu Login

(72)

Gambar 4.13 Perancangan Antarmuka Menu Utama

Master Data Barang hanya dapat di akses oleh Bagian Gudang, Berikut Tampilan Master Data Barang :

(73)

63

Master Data Supplier hanya dapat di akses oleh Bagian Gudang, Berikut Tampilan Master Data Supplier :

Gambar 4.15 Perancangan Antarmuka Master Data Supplier

Master Data Customer hanya dapat di akses oleh Bagian Gudang, Berikut Tampilan Master Data Customer :

(74)

Form Pembelian digunakan untuk Mencetak surat pembelian yang kemudian diberikan kepada supplier untuk pemesanan barang, Hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

Gambar 4.17 Perancangan Antarmuka Menu Pembelian

Form Penerimaan Barang digunakan saat barang yang dipesan dari supplier datang ke Gudang, hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

(75)

65

Form Penjualan digunakan untuk memudahkan proses transaksi penjualan dengan customer, hanya bisa diakses oleh Bagian Penjualan :

Gambar 4.19 Perancangan Antarmuka Menu Penjualan

Form Laporan Pembelian digunakan untuk mencetak Laporan periodik pembelian yang hasilnya nanti diberikan kepada pimpinan, hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

(76)

Form Laporan Penerimaan Barang digunakan untuk mencetak Laporan periodik penerimaan barang yang hasilnya nanti diberikan kepada pimpinan, hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

Gambar 4.21 Perancangan Antarmuka Menu Laporan Penerimaan Barang

Form Laporan Penjualan digunakan untuk mencetak Laporan periodik penjualan yang hasilnya nanti diberikan kepada pimpinan, hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

Gambar 4.22 Perancangan Antarmuka Menu Laporan Penjualan

(77)

67

Gambar 4.23 Perancangan Antarmuka Menu Laporan Stock Minimum

Form Set User digunakan memberikan hak akses pada user, menghapus user, dan menambah user. hanya bisa diakses oleh Bagian Gudang :

Gambar 4.24 Perancangan Antarmuka Menu Set User

(78)

Gambar 4.25 Perancangan Antarmuka Menu Ganti Password

4.2.3. Perancangan Output

Perancangan output perangkat lunak ini berupa Surat Pembelian, Cetak Penjualan, Laporan Penjualan, Laporan Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, Laporan Stock Barang Minim, serta Laporan Wasted. Berikut perancangan tampilan output nya :

(79)

69

Gambar 4.26 Output Surat Pemesanan

Cetak Penjualan digunakan untuk sebagai Nota Penjualan barang yang diberikan kepada customer, Berikut contoh Cetak Penjualan :

(80)

Laporan Pembelian digunakan untuk sebagai laporan pembelian kepada pemimpin, Berikut contoh Laporan Pembelian :

Gambar 4.28 Output Laporan Pembelian

Laporan Penerimaan Barang digunakan untuk sebagai laporan barang masuk kepada pemimpin, Berikut contoh Laporan Penerimaan Barang :

(81)

71

Laporan Penjualan digunakan untuk sebagai laporan penjualan kepada pemimpin, Berikut contoh Laporan Penerimaan Barang :

Gambar 4.30 Output Laporan Penjualan

Laporan Stock Barang Minim digunakan untuk sebagai laporan stock barang minim kepada pemimpin, Berikut contoh Laporan Stock Barang Minim :

Gambar 4.31 Output Laporan Stock Barang Minim

4.3.Perancangan Arsitektur Jaringan

(82)

perancangan arsitektur ini disesuaikan dengan fungsinya bagi pengguna agar tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan yaitu perancangan menu admin dan perancangan menu user. Berikut adalah gambar perancangan arsitektur yang penulis rancang :

Gambar 4.32 Perancangan Arsitektur Jaringan

4.4.Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah dapat dioperasikanya hasil perancangan sistem yang telah dibuat.

Implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan tools Netbeans, dan database yang digunakan adalah MySQL. Implementasi seluruhnya dilakukan di perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows 8.

Gambar

Gambar 2.4. Topologi Star
Gambar 2.6. Topologi Mesh
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem Model Prototype
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setiap rumah tangga memisahkan sampah mereka ke dalam tiga tempat (tong) sampah. Masing-masing diisi oleh sampah organik, anorganik yang dapat didaur ulang. Sampah

Sumber data pada system management data dasar diperoleh dari menggabungkan data grafik dan data statistik dalam Sistem.. Informasi

Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Satu bulan September tahun Dua Ribu Dua Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Panitia Pengadaaan Barang dan Jasa Pekerjaan Konstruksi

Pengujian keseluruhan sistem terbagi menjadi dua tahap pengujian, yaitu pengujian penyalaan sirine terhadap perubahan kecepatan dan pengujian tampilan PC

Sekiranya maklumat dalam paparan tidak betul, Guru PK 1 boleh mengemaskini maklumat dan klik pada butang „Kemaskini Maklumat Latihan /Kursus ‟ .... Paparan Skrin Semakan

Berdasarkan pedoman tersebut, dapat ditarik bahwa tujuan umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di Perdesaan

Setelah peneliti mengadakan penelitian dengan judul materi dakwah Islam dalam panca dasar bela diri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di komisariat UIN Walisongo

Perlu dijelaskan juga bahwa cara pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Pada penelitian arsitektur data yang diperoleh