IMRON SIDIQ guidance of Trustorini Handayani, SE., M.SI.,
Globalization era promising an opportunity and challenges new business for companies operating in indonesia. On the one hand globalization era expand the market the product of indonesian corporation, while on the other, the state of ' s got competition an increasingly tight good among company domestic and foreign companies. Just as happens on the national retail business, where the development of retail business in Indonesia at the moment quite rapidly. PT. Sumber alfaria trijaya, tbk is one of the company retail business minimarts leading in indonesia. By providing various daily needs of society. This research was meant to prove how the magnitude of the influence of display of shops and prices against interest buy on alfamart minimarket.
Research methods using descriptive method with the verifikatif approach. The Unit of analysis in this study is the consumer alfamart dago In Bandung amounted to 500 peoples designated as the population. The Sample in the study of 83 peoples who were taken through the dwarf in the stratified random sampling. A method of analysis using the regression analysis, pearson, correlation regression analysis, the correlation, a coefficient of determination, test hypotheses with the help of spss 16 for windows.
Results of the study concluded that the Display store and prices contributed to a buy, but interest rates exert influence over interest rates compared to diplay store while the rest is an influence of the variables which are not examined.
Keywords: Store Display, Price , Purchase Interest PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan persaingan yang makin ketat baik antar perusahaan domestik maupun perusahaan asing. Seperti halnya yang terjadi pada usaha ritel nasional, dimana perkembangan usaha retail di Indonesia pada saat ini cukup pesat. Dengan kondisi tersebut, maka peran aspek pemasaran sangat menunjang daya saing perusahaan dalam mengantisipasi kondisi persaingan tersebut, utamanya dalam tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan pemasaran berorientasi pada pelanggan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sangatlah menentukan keberhasilan usaha perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
grafik pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tergolong tinggi dan terus mengalami peningkatan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, Nasional bahkan Internasionaldi kutip dari www.inspirasibangsa.com. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya persaingan ketat di dalam dunia bisnis di Kota Bandung. Pasar yang semakin dinamis, mengharuskan para pelaku bisnis untuk secara terus-menerus berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para pelanggannya.
Salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan sangat dibutuhkan keberadaannya pada masa perkembangan ini adalah kegiatan usaha ritel modern, baik usaha ritel kecil ataupun besar. Fungsi usaha ritel sebagai sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jual beli dalam jumlah kecil yang mempunyai peranan penting dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat.Menurut Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar Henri Hendarta memandang penambahan gerai masih potensial dilakukan di Kota Bandung mengingat jumlah penduduk yang cukup besar, mencapai 3 juta orang.Hal ini yang memicu banyak munculnya perusahaan ritel di Kota Bandung.
Dalam menjaring konsumennya Alfamart melakukan promosi, yang merupakan sarana untuk mengkomunikasikan toko berserta produk yang ditawarkan kepada konsumen. salah satu bagian dari usaha promosi penjualan yaitu dengan penataan interior dan eksterior display maupun layout toko. Promosi akan kualitas produk yang ditawarkan dengan harga murah didukung fasilitas juga menjadi modal utama untuk menarik minat konsumen.
Strategi display berkaitan dengan taktik dalam mengatur tampilan dan mengelompokkan barang sesuai dengan jenisnya serta menyesuaikan harga dengan produknya. Hal ini berupaya untuk mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, display berkaitan dengan klasifikasi semua jenis barang yang ditawarkan sesuai dengan bentuk, ukuran, dan merek barang dagangan yang sejenis. Dalam penataan barang perlu diperhatikan pengadaan barang dan kemudahan memperoleh barang yang didalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat memberitahukan dimana letak barang yang diinginkan konsumen. Dalam penampilan barang yang perlu diperhatikan adalah tentang kebersihan, kerapihan, pencahayaan.
akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. Keputusan konsumen dalam menentukan produk tertentu bukanlah hal yang begitu saja terjadi. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan iklan (Engel,1994).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana display toko diminimarket alfamart Dago. 2. Bagaimana harga produk diminimarket alfamart Dago. 3. Bagaimana minat beli produk diminimarket alfamart Dago.
4. Seberapa besar pengaruh display toko terhadap minat beli diminimarket alfamart Dago
5. Seberapa besar pengaruh harga terhadap minat belidiminimarket alfamart Dago Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui display toko pada diminimarket alfamart Dago. 2. Untuk mengetahui harga pada diminimarket alfamart Dago
3. Untuk mengetahui minat beli diminimarket alfamart Dago.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh display toko terhadap minat beli diminimarket alfamart Dago.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga terhadap minat beli diminimarket alfamart Dago.
KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Display Toko
Menurut Buchari Alma (2007 : 189) Display adalah “ non personal stimulation of demand for produk, service or selling organization to perspective buyer buyers by direct appeal to vision or the other sencos” yang artinya Display adalah keinginan memberi sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi didorong oleh daya tarik atau penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya. Pengertian Display menurut William J Shultz yang di kutip oleh Buchari Alma (2007 : 184) Display adalah usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung.
Harga
Kotler dan Amstrong (2008:1) “Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atas jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”, Basu Swastha (2001:147) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang beserta pelayanannya.
Minat Beli
Hubungan Antara Display Terhadap Minat beli
“Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat, dan memutuskan untuk membelinya.” (Sopiah dan Syihabuddin 2008:238)
Hubungan Antara Harga Terhadap Minat Beli
Membuktikan bahwa harga yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh untuk menimbulkan minat beli (Sri Raharso, 2005 )
HIPOTESIS
Berdasarkan landasan pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran, maka maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) dalam penelitian ini bahwa:
1. Display berpengaruh terhadap Minat beli diminimarket alfamart Dago 2. Harga berpengaruh terhadap Minat beli di minimarket alfamart Dago
Menurut Husein Umar (2008:303) dalam bukunya menerangkan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh display toko dan harga terhadap minat beli pada konsumen alfamart.
Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi dan yang mengakibatkan variabel terikat (Variabel Dependent). Adapun variabel bebas yang digunakan peneliti adalah variabel Display toko (X1) dan variabel Harga (X2).
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat yang digunakan peneliti adalah Minat beli (Y).
Penelitian dilakukan pada Konsumen minimarket Alfamart.
Metode Penelitian
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Melalui penelitian deskriptif ini, maka dapat diperoleh gambaran mengenai display toko dan harga terhadap minat beli pada konsumen alfamart di Kota Bandung. Sedangkan jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya.
Desain Penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada minimarket Alfamart di Kota Bandung dan selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pada minimarket Alfamart di Kota Bandung.
3. Merumuskan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan dan hipotesis untuk diuji. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah display toko (variabel X1) dan harga (variabel X2) serta MiNat beli (variabel Y).
4. Menetapkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada minimarket Alfamart di Kota Bandung.
5. Menetapkan hipotesis penelitian sesuai dengan fenomena yang terjadi pada minimarket Alfamart di Kota Bandung
6. Memilih serta memberi definisi terhadap setiap pengeluaran variabel. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan. Pada skala ini, urutan simbol atau kode berupa angka yang mempunyai arti urutan jenjang yang dimulai dari yang positif sampai yang paling negatif dan sebaliknya.
7. Menetapkan data-data display toko dan harga terhadap minat beli pada minimarket Alfamart di Kota Bandung.
8. Melakukan analisis mengenai informasi tentang display toko dan harga terhadap minat beli pada minimarket Alfamart di Kota Bandung.
9. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penjelasan dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan antara dua variabel bebas secara bersamaan yang mempunyai hubungan dengan satu variabel tergantung.
Harga
Harga
Operasionalisasi Variabel
Menurut Nur Indriantoro (2002:69), Penentuan constructsehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.
Variabel itu sendiri menurut Sugiyono (2008:59) adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (X).
Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:59), variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel independen pada penelitian ini adalah Keterkaitan Display toko (X1) dan Harga (X2)
2. Variabel Dependen (Y).
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Menurut Sugiyono (2008:59), variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen di sini adalah Minat beli.
Adapun tabel operasionalisasi sesuai dengan ketiga variable tersebut adalah:
Variabel Konsep Indikator Ukuran
2
(2001:14) kebutuhan kebutuhan
e. Kualit as hasil kerja
Tingkat dari
kualitas kerja 14
Teknik Penentuan Data 1. Populasi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam jenis data sekunder, jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Menurut Sugiyono (2009:137) sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder eksternal yang terdapat di minimarket Alfamart/PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Kota Bandung. Data sekunder eksternal adalah data sekunder yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data variabel display toko dan harga terhadap minat beli pada minimarket Alfamart dago di Kota Bandung.
Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung di toko Alfamart Dago di Kota Bandung sebanyak 500 orang.
2.sampel
Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang di ambil dalam penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata).
Menurut Sugiyono (2009;118), propotionate stratified random sampling yaitu ”teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara poporsional”.
Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner adalah konsumen pada minimarket Alfamart Kota bandung. Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n). Husein Umar (2004;78) untuk menentukan sampel digunakan rumus sebagai berikut:
Sumber : Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38)
Ket :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
= 83,33
Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi sebanyak 1740 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 83 orang kosumen.
Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada intansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang di peroleh langsung dari PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Kota Bandung).
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap obyek yang diteliti, seperti :
a. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan proses keterangan atau data yang diperlukan dengan cara tanya jawab langsung kepada pimpinan karyawan serta konsumen yang mempunyai hubungan dengan masalah yang akan diteliti, di lingkungan minimarket alfamart/PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Kota Bandung.
b. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab, berupa daftar pertanyaan yang dibuat dengan metode pertanyaan terstruktur (tertutup dan terbuka) kepada responden tentang variabel Display toko dan Harga Terhadap Minat beli.
c. Pengamatan (Observasi)
Dengan mengadakan penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan dialokasi penelitian guna memperoleh data dan informasi mengenai subyek penelitian.
2. Penelitian Kepustakaan (Dokumentasi)
Teknik pengumpulan data sekunder (yang dilakukan dengan mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan variabel penelitian). Penelitian yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal, catatan-catatan, gambar-gambar dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penyusunan skripsi ini. Adapun tujuan dari metodologi ini adalah untuk deskripsi, gambaran secara sistematis akurat, faktual mengenai hal-hal yang diteliti.
ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Seperti yang telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor total = 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid dan apabila < 0,30 berarti data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan rumus korelasi pearson (r). Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 18.0 for windows dengan metode korelasi pearson product moment yang rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
r = Koefisien korelasi pearson product moment
X =Display toko dan Harga
Y = Minat beli
n = Ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel.
Taraf signifikansi ditentukan 5%. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut valid.
Uji Realiabilitas
dan genap.
2. Skor data tiap kelompok disusun sendiri. Skor butir kelompok dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total.
3. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap di cari korelasinya.
4. Koefisien korelasi selanjutnya dimasukan dalam rumus Spearman Brown.” Adapun rumus untuk menghitung angka reliabilitas yaitu sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono (2009) Keterangan:
ri = Koefisien reliabilitas Spearman Brown
rb =Koefisien korelasi antara belahan pertama (genap) dan kedua (ganjil). Selain valid, alat ukur juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak beberda jauh). Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliabel).
Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atas jawaban sementara mengenai sesuatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris, untuk mengetahui apakah pernyataan itu dapat diterima atau tidak. Dalam penelitian ini yang akan diuji setaiap hipotesis yang telah diajukan pada bab sebelumnya, secara deskriftif dan verifikatif.
Dalam penelitian ini hipotesis deskriftif yang diajukan sebagai berikut
H1 : Pengaruh Display toko Terhadap Minat beli pada Minimarket Alfamart Dago di Kota Bandung.
H01: β1= 0, Display Toko tidak berpengaruh terhadap Minat Beli.
H11:β1≠ 0, Display Toko berpengaruh terhadap Minat Beli.
H2 : Pengaruh Harga Terhadap Minat beli pada Minimarket Alfamart Dago di Kota Bandung.
H02: β2 = 0, Harga tidak berpengaruh terhadap Minat Beli.
H12: β2 ≠ 0, Harga berpengaruh terhadap Minat Beli. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)
1. Pengujian Hipotesis Parsial X1
H0 : β1 = 0, display toko tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli.
H1 : β1 ≠ 0, display toko berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli.
: β
H1 : β2 ≠ 0, harga secara berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Dengan taraf signifikansi 0,05
Kriteria : Tolak H0 jika t hitung > t tabel, terima dalam hal lainnya
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Display toko diminimarket Alfamart Dago tergolong baik dan menandakan bahwa display pada minimarket alfamart sudah baik dibenak konsumen indikator yang memperoleh persentase tertinggi adalah indikator interior display kategori baik, artinya minimarket alfamart mempunyai kesan display yang baik sehingga menciptakan suasan toko yang kondusif dan memudahkan konsumen dalam berbelanja. Namun pada indikator windows display dalam kata gori kurang baik, artinya konsumen pada minimarket alfamart dago dikota bandung merasa display windows masih tidak terlalu rapi dalam penataannya.
2. Harga produk diminimarket Alfamart Dago tergolong baik, Indikator yang memperoleh persentase tertinggi adalah indikator Harga barang yang terjangkau dengan kata gori baik, artinya harga yang diberikan oleh terjangkau oleh konsumennya. Namun pada indikator Kesesuaian harga dengan kualitas termasuk katagori cukup baik ini terjadi karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh minimarket alfamart masih belum maksimal.
3. Minat beli produk diminimarket Alfamart Dago tergolong baik, Indikator yang memperoleh presentase tertinggi adalah indikator Ketertarikan produk dan kemudahaan dalam membeli, artinya konsumen merasa tertarik saat membeli produk diminimarket alfamart karena merasa mudah, Namun pada indikator Kualitas Hasil Kerja termasuk dalam indikator kurang baik, ini terjadi karena kualitas yang diberikan baik kualitas layanan masih belum maksimal yang dirasakan oleh konsumen.
4. Pengaruh display toko berpengaruh signifikan terhadap minat beli diminimarket Alfamart Dago, artinya display toko dapat berpengaruhi minat beli, namun kontrubusi yang diberikan tidak terlalu dominan.
5. Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli diminimarket Alfamart Dago Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada pihak minimarket alfamart, yaitu;
1. Display toko pada minimarket minimarket alfamart dago Kota Bandung sudah dalam kategori baik, akan tetapi display windows harus diperhatikan karena saat memasuki minimarket yang terlihat adalah penataan pada depan toko sehingga penataan harus dibuat semenarik mungkin sehingga membuat konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.
2. Harga pada minimarket alfamart dago Kota Bandung sudah dalam kategori baik, akan tetapi harus ada potongan harga sehingga menarik konsumen untuk membeli produk di minimarket alfamart
108
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Display toko diminimarket Alfamart Dago tergolong baik dan
menandakan bahwa display pada minimarket alfamart sudah baik
dibenak konsumen indikator yang memperoleh persentase tertinggi
adalah indikator interior display kategori baik, artinya minimarket
alfamart mempunyai kesan display yang baik sehingga menciptakan
suasan toko yang kondusif dan memudahkan konsumen dalam
berbelanja. Namun pada indikator windows display dalam kategori
kurang baik, artinya konsumen pada minimarket alfamart dago dikota
bandung merasa display windows masih tidak terlalu rapi dalam
penataannya.
2. Harga produk diminimarket Alfamart Dago tergolong baik, Indikator
yang memperoleh persentase tertinggi adalah indikator Harga barang
yang terjangkau dengan kata gori baik, artinya harga yang diberikan
oleh terjangkau oleh konsumennya. Namun pada indikator Kesesuaian
harga dengan kualitas termasuk katagori cukup baik ini terjadi karena
kualitas pelayanan yang diberikan oleh minimarket alfamart masih
3. Minat beli produk diminimarket Alfamart Dago tergolong baik,
Indikator yang memperoleh presentase tertinggi adalah indikator
Ketertarikan produk dan kemudahaan dalam membeli, artinya
konsumen merasa tertarik saat membeli produk diminimarket alfamart
karena merasa mudah, Namun pada indikator Kualitas Hasil Kerja
termasuk dalam indikator kurang baik, ini terjadi karena kualitas yang
diberikan baik kualitas layanan masih belum maksimal yang dirasakan
oleh konsumen.
4. Pengaruh display toko berpengaruh signifikan terhadap minat beli
diminimarket Alfamart Dago, artinya display toko dapat berpengaruhi
minat beli, namun kontrubusi yang diberikan tidak terlalu dominan.
5. Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli diminimarket
Alfamart Dago
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti ingin
memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada pihak minimarket
alfamart, yaitu;
1. Display toko pada minimarket minimarket alfamart dago Kota
Bandung sudah dalam kategori baik, akan tetapi display windows
harus diperhatikan karena saat memasuki minimarket yang terlihat
adalah penataan pada depan toko sehingga penataan harus dibuat
semenarik mungkin sehingga membuat konsumen tertarik untuk
2. Harga pada minimarket alfamart dago Kota Bandung sudah dalam
kategori baik, akan tetapi harus ada potongan harga sehingga menarik
konsumen untuk membeli produk di minimarket alfamart
3. dari hasil penenlitian bahwa Minat beli pada minimarket alfamart
tergolong baik, hal itu harus dipertahankan dan alangkah lebih baik
untuk ditingkatkan karena minat beli konsumen merupakan salah satu
hal untuk unggul dalam persaingan.
4. Display toko yang baik dan cenderung diikuti dengan membaiknya
harga, maka dari pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan display
toko dan sehingga dapat menjalankan visi misi
5. Sebaliknya pihak perusahaan harus bisa mengatasi harga yang
40 3.1 Objek Penelitian
Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah
sebagai berikut :
“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Adapun pengertian objek penelitian menurut Umar Husein
(2005:303)adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi
objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga
ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah
sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah. Objek dalam Penelitian ini
adalah Display toko, Harga dan Minat beli. Penelitian ini dilakukan pada alfamart
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.
Metodepenelitan menurutSugiyono(2009:4) adalah sebagai berikut:
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah”.
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui
pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek
yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) adalah sebagai
berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu
masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga daya dapat
dikumpulkan, dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah
dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008) dalam
Narimawati Umi (2010:29) adalah sebagai berikut:
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Metode verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan alat uji statistik yaitu Analisis Jalur (Path Analysis).
3.2.1 Desain Penelitian
Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu
perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilkakukan dapat
berjalan dengan lancar dan sistematis.
Desain penelitian menurut Narimawati Umi (2008) adalah sebagai berikut:
“Desain Penelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk
menjawab permasalahan yang mengoptimasi validitas”.
Desain penelitian menurut Indrianto Nur dan Supomo Bambang
(2002:249) adalah sebagai berikut:
“Desain Penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan
metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh penelitian dalam
Dari uraian di atas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan
prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan,
dan analisis data.
Menurut Sugiyono (2009:13) menjelaskan proses penelitian disampaikan
seperti teori sebagai berikut:
1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrumen penelitian
7. Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sumber Masalah
Penulis melakukan kuesioner awal untuk menentukan fenomena yang
terjadi untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan masalahnya sebagai berikut:
a. Bagaimana Display toko di minimarket alfamart Dago.
c. Bagaimana Minat beli di minimarket alfamart
d. Apakah Displat Toko berhubungan signifikan terhadap Minat Beli
diminimarket alfamart Dago.
e. Apakah Harga berhubungan signifikan terhadap Minat Beli
diminimarket alfamart Dago
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab hipotesis penelitian ini yang terdapat dalam rumusan
masalah maka diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam
penelitian sebelumnya dengan tema yang sama untuk digunakan dalam
menjawab pertanyaan sementara.
4. Pengajuan Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian
secara empiris (factual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis
yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Display toko diminimarket alfamart Dago cukup baik.
b. Harga diminimarket alfamart Dago cukup baik.
c. Minat beli diminimarket alfamart Dago cukup baik.
d. Pengaruh Display Toko berhubungan signifikan terhadap Minat
beli diminimarket alfamart Dago.
e. Harga berhubungan signifikan terhadap Minat beli diminimarket
5. Metodologi Penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut penulis dapat memilih metode penelitian
yang sesuai. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah
metode survey dengan teknik analisis data menggunakan metode kualitatif
dan metode kuantitatif.
6. Menyusun Instrumen Penelitian
Instumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instumen pada
penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari data yang diterima dari
minimarket alfamart dago bandung yang termasuk kedalam penelitian.
Teknik yang digunakan untuk menggunakan data-data kualitatif yang
diperoleh menjadi urutan data kuantitatif adalah dengan menggunakan
Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat
sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari
Tabel 3.1
Digunakan Unit Analisis
Time Horizon
T-1 Descriptive Descriptive Survey
T-2 Descriptive Descriptive Survey
T-3 Descriptive Descriptive Survey
T-4 Descriptive Descriptive Survey
T-5 Descriptive Descriptive Survey
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan
antara dua variabel bebas secara bersamaan yang mempunyai hubungan dengan
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Narimawati Umi (2008:30) pengertian operasional variabel
adalah sebagai berikut:
“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.
Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu
Pengaruh Display Toko dan Harga terhadap Minat Beli diminimarket alfamart
Dago. Maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah berikut: Pengaruh
Display Toko
Harga
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen yaitu variabel bebas yang bisa juga
mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Pengaruh Display Toko (X1) dan Harga (X2).
Pengaruh Display Toko dan Harga ditentukan dengan skala
ordinal, data-data diperoleh dari hasil kuesioner.
2. Variabel Dependen (Y)
Varibel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau
mempengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen yaitu Minat Beli.
Agar lebih jelas indikator tersebut dapat dituangkan dalam tabel
operasional dibawah ini:
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Ukuran No.
Kuesioner Skala Display Toko
X1
yang tidak didorong
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1Sumber Data
Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian mengenai Pengaruh
Display Toko dan Harga Terhadap Minat Beli pada minimarket alfamart dago
adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara
langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan teknik
pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu.(Umi Narimawati 2007:76).
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk
mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai
karakteristik organisasi, jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan,
penelitian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek
data yang akan diteliti oleh penulis. (Umi Narimawati 2007:76).
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
1. Populasi
MenurutSugiyono (2009:115),populasi adalah “Wilayah generalisasi yang
2
1
Ne
N
n
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen dalam bulan Juni berjumlah sebanyak 500 orang, yang belanja maupun
tidak belanja.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang di ambil dalam
penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis
propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata).
Menurut Sugiyono (2009:118),propotionate stratified random sampling
yaitu ”teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara poporsional”.
Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk
pengukuranresponden pada toko minimarket alfamart didago. Sedangkan untuk
menentukan jumlah sampel (n). Husein Umar (2004:78) untuk menentukan
sampel digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut:
Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi 500 orang,
tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10%, maka dapat diketahui sampel
yang akan diteliti adalah sebanyak orang 83 konsumen.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan dan penelitian
kepustakaan pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada intansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data
primer (data yang di peroleh langsung dari PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Kota
Bandung).
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung
terhadap obyek yang diteliti, seperti : n =
) (Ne 1
N 2
500 1+(500x0.12)
a. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan proses keterangan atau data yang
diperlukan dengan cara tanya jawab langsung kepada reponden yang
mempunyai hubungan dengan masalah yang akan diteliti, di lingkungan
minimarket alfamart/PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Kota Bandung.
b. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk menjawab, berupa daftar
pertanyaan yang dibuat dengan metode pertanyaan terstruktur
(tertutup dan terbuka) kepada responden tentang variabel Display
toko dan Harga terhadap Minat beli
c. Pengamatan (Onservasi)
Dengan mengadakan penelitian dan pengamatan secara langsung
terhadap kegiatan dan keadaan dialokasi penelitian guna
memperoleh data dan informasi mengenai subyek penelitian.
2. Penelitian Kepustakaan (Dokumentasi)
Teknik pengumpulan data sekunder (yang dilakukan dengan mencatat
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan variabel penelitian). Penelitian
berbagai buku, jurnal, catatan-catatan, gambar-gambar dan literatur-literatur yang
berhubungan dengan penyusunan skripsi ini. Adapun tujuan dari metodologi ini
adalah untuk deskripsi, gambaran secara sistematis akurat, faktual mengenai
hal-hal yang diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai data
penelitian.Sebelum kuesioner atau instrumen penelitian disebarkan kepada
responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.Pengujian
validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya alat ukur yang digunakan,
sedangkan pengujian reliabilitas untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur dapat
dipercaya.
3.2.4.1Uji Validitas
Menurut Cooper (2006:720) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini
dan Linna Ismawati(2010:42), validitas adalah :
“Validity is a characteristic of measurement concerned with the extent that
a test measures what the researcher actually wishes to measure”.
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara
masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi
� = −
( )( ) �
[ 2−( )2
� ][ 2− ( )2
� ]
Keterangan :
r = koefisien korelasi pearson
x = skor item pertanyaan
y = skor total item pertanyaan
N = jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrumen
Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikan 5%).
Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut:
� =� (� −2)
1− �2 ∶ ��= � −2
Dimana :
n = ukuran sampel
r = koefisien korelasi pearson
Taraf signifikansi ditentukan 5%. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih
besar dari r tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti butir pertanyaan
tersebut valid. Apabila koefisien korelasinya > 0,255 maka pernyataan tersebut
dinyatakan valid, sedangkan jika korelasinya < 0,255 menunjukan bahwa data
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.
Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid
tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui
nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila
koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total 0,255 maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan korelasi
product moment (indeks validitas) diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Kuesioner Display Toko
Butir
Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 1 0.577 0,300 Valid
Item 2 0.691 0,300 Valid
Item 3 0.716 0,300 Valid
Item 4 0.774 0,300 Valid
Item 5 0.0859 0,300 Valid
Sumber : Data diolah
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kuesioner Harga
Butir
Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 1 0.839 0.300 Valid
Item 2 0.739 0.300 Valid
Item 3 0.655 0.300 Valid
Item 4 0.751 0.300 Valid
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Minat Beli
Butir
Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 1 0.698 0.300 Valid
Item 2 0.874 0.300 Valid
Item 3 0.772 0.300 Valid
Item 4 0.774 0.300 Valid
Item 5 0,81 0.300 Valid
Sumber: Data diolah
3.2.4.2Uji Reliabilitas
Menurut Cooper (2006:716) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini
dan Linna Ismawati (2010:43), reliabilitas adalah :
“Reliability is a characteristic of measurenment concerned with accuracy,
precision, and consistency”.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
Split Half Method (Spearman–Brown Correlation), teknik belah dua. Metode ini
menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subjek dan
kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar
(berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian
dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II.
2. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga skor total
untuk kelompok I dan kelompok II.
4. Korelasikan skor total kelompok Idan skor total kelompok II.
2Ґb
1 + Ґb
5. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Ґ1 = 2Ґ� 1 + Ґ�
Dimana :
Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item
Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua
Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara
statistik, yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih
besar dari 0,70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliable).
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Kuesioner Koefisien
Reliabilitas
Nilai
kritis Keterangan
Display Toko 0.803 0,700 Reliabel
Harga 0.754 0,700 Reliabel
3.2.4.3Uji MSI (Method of Successive Interval)
Method of successive interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan pada
operasionalisasi variable sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang
terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan
menggunakan Method of successive interval (Harun al rasyid).
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi pada setiap jawaban berdasarkan hasil jawaban
responden pada setiap pertanyaan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
perhitungan proporsi setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proposal tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan
jawaban,
5. Menentukan nilai interval rata-rata setiap pilihan jawaban.
6. Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta akan
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.2.5.1Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik
responden dan variabel penelitian, sedangkan metode verifikatif digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji statistik yang relevan.
Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian, maka
digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
m m n RS ( 1)
Keterangan:
n = jumlah sampel
m = jumlah alternatif jawaban tiap item
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat
dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh
melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi bobot
yang diberikan (1, 2, 3, 4, 5). Sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan
prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah
responden.Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti di
bawah ini:
Skor aktual
% skor aktual = X 100%
Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang
akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data
sampel. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh peneliti
untuk manjawab rumusan masalah pada point pertama sampai ketiga yaitu:
1. Menggambarkan bagaimana Display Toko
2. Menggambarkan bagaimana Harga
3. Menggamabarkan bagaimana Minat Beli
Menurut Umi Narimawati (2007:83-85) selanjutnya hasil perhitungan
perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel
3.9 sebagai berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal
No.
% Jumlah Skor
Tanggapan Responden Kriteria
1. 20.00 – 36.00 Tidak Baik
2. 36.01 – 52.00 Kurang Baik
3. 52.01 – 68.00 Cukup Baik
4. 68.01 – 84.00 Baik
3.2.5.2Analisis Verifikatif
Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan
pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai
sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah
kuisioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan
data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala rating scale
dengan rating scale, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabeldengan langkah-langkah :
a. Mengolah setiap jawaban dan pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan
untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.
b. Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel
independen (X) yaitu X1, X2, .. Xn dan variabel dependen (Y) yaitu (X1, Y),
(X2, Y),… (Xn, Y) dan asumsikan sebagai hubungan linier.
c. Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban
seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner
merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan
data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan
skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Metode of
Successive Interval”, dengan rumus sebagai berikut:
Desinsity at lower limit – Density at upper limit Means of Interval =
Langkah kerja pengolahan dan analisis data dalam analisis regresi multiple
linier adalah adalah sebagai berikut:
1. Mengubah skala ordinal menjadi skala interval dengan metode interval
berurutan (Metod Successive Interval) untuk variabel bebas maupun
terikat yaitu:
a. Ambil data ordinal hasil kuesioner.
b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori
jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.
c. Menghitung nilai y (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi
kumulatif. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah
dibawah kurva normal.
d. Menghitung nilai identitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan
memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.
e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval.
f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan
menggunakan rumus: Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai
Skala Minimal + 1.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Display Toko dan Harga hubungannya
terhadap Minat Beli diminimarket alfamart Dago.
Analisis verifikatif (kuantitatif) dalam penelitian ini digunakan penulis
untuk mengetahui apakah Display Toko dan Harga berhubungan signifikan
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui besarnya hubungan variabel independent (X) terhadap variabel
dependent (Y). Dampaknya dari analisis regresi dapat digunakan untuk
memutuskan apakah menaikan dan menurunnya variabel dependent (Minat Beli)
dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independent
(Display Toko dan Harga) atau dengan meningkatkan keadaan variabel dependent
(Minat Beli) dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independent
(Pengaruh Display toko dan Harga). Dengan formulasi sebagai berikut:
Dimana nilai a dan b dicari terlebih dahulu dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2008:272)
Keterangan:
a = konstanta (nilai Y pada saat nol)
b = koefisioen regresi
n = ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel a =(∑X²)(∑Y)-(∑X)(∑XY)
n∑ X² -(∑X²)
X = nilai variabel independent
Y = nilai variabel dependent
A. Uji Asumsi Klasik
Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, penelitian ini akan
diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk mengetahui
apakah model regresi yang diperoleh dapat meghasilkan estimator yang baik.
Adapun keempat uji asumsi klasik itu adalah :
a) Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen
atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Asumsi
normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian
kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik
hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data
terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan
penyebaran data melalui sebuah garfik. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Husein Umar, 2011:181).
b) Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali (2006:95) bahwa uji multikolinearitas bertujuan
variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel
independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau
variance inflation factor (VIF).
c) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan
menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran
dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar
koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas
tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan
masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai
koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari
residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat
heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).
d) Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error
dariobservasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya.
Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang
dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya
autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik
Durbin-Watson (D-W).
3.2.5.3Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah Display Toko berhubungan signifikan terhadap Minat Beli.
b. Apakah Harga berhubungan signifikan terhadap Minat Beli.
Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka
statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan
korelasi.
1. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, unutk menguji hubungan masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut:
a. Rumus uji-t yang digunakan adalah:
...,5
Hasilnya dibandingankan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan
b. Hipotesis
H01: β1= 0, Display Toko tidak berpengaruh terhadap Minat Beli.
H11:β1≠ 0, Display Toko berpengaruh terhadap Minat Beli.
H02: β2 = 0, Harga tidak berpengaruh terhadap Minat Beli.
H12: β2 ≠ 0, Harga berpengaruh terhadap Minat Beli.
Kriteria pengujian :
H0ditolak apabila thitung< dari ttabel(α = 0,05)
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak,
maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:
a. Jika t hitung ≥ ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada
hubungannya.
b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada
hubungannya.
Gambar 3.2
Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipótesis
Kriteria pengujian
Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, digunakan uji
signifikasi yaitu :
Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = ditolak, H1 diterima
Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho = diterima, H1 ditolak
Dimana :
1. Dengan tingkat signifikasi ( ) = 0,05
15 2.1 Kajian Pustaka.
2.1.1 Display Toko
2.1.1.1 Definisi Display
Display merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini
berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, display
yang dilakukan oleh para pemilik usaha modern berkembang semakin inovatif,
terutama sejak semakin banyaknya usaha yang memahami konsep dan
pemanfaatan alat bantu display (visual merchandising) yang kini semakin populer.
Salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan adalah melaksanakan
promosi berupa penataan produk (display).
Menurut Buchari Alma (2007 : 189) Display adalah “ non personal
stimulation of demand for produk, service or selling organization to perspective
buyer buyers by direct appeal to vision or the other sencos” yang artinya Display
adalah keinginan memberi sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang tapi
didorong oleh daya tarik atau penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.
Pengertian Display menurut William J Shultz yang di kutip oleh Buchari Alma
(2007 : 184) Display adalah usaha mendorong perhatian dan minat konsumen
pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
Display merupakan salah satu dari bagian promosi pada promosi ini
dikenal dengan dengan bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari :
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
3. Penjualan pribadi (personal selling)
4. Hubungan Masyarakat (public relation)
2.1.1.2 Tujuan Pelaksanaan Display
a. Untuk menarik perhatian (attention interest) pembeli.
b. Untuk dapat menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang di
pamerkan ditoko (attention, interest).
c. Kemudian konsumen masuk ke dalam toko dan melakukan pembelian
(desiret action).
Dalam usahanya untuk menarik perhatian konsumen display mempunyai peranan
yang penting antara lain :
1. Display berperan untuk menjual barang.
2. Display membantu menciptakan suasana toko.
3. Display berperan mempercepat adanya transaksi penjualan.
4. Display berperan melindungi barang dari kerusakan fisik barang.
2.1.1.3 Fungsi Display
Menurut Garry R.S Smith (1990:4) fungsi display ada 2 yaitu :
1. Increasing sales productivity ( meningkatkan produktivitas penjualan)
2.1.1.4 Hal-Hal Yang Harus Di Perhatikan Dalam Pelaksanaan Display
Display yang dilakukan diharapkan dapat memperlancar penjualan. Maka
hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan display :
1. Barang-barang yang laku di tempatkan di tempat yang strategis.
2. Penyusunan barang harus menciptakan suasana yang menyenangkan
sehingga menimbulkan daya tarik dan kesan yang memuaskan.
3. Pramuniaga dengan cepat dan mudah mengambil atau menunjukan barang
yang di butuhkan pembeli.
4. Penyusunan barang-barang hendaknya membangkitkan pelanggan untuk
melayani diri sendiri (self service).
Menurut buchari alma (2007:189) display di bagi menjadi tiga bagian diantaranya:
1. Window Display (penataan bagian depan toko)
Bagian depan toko adalah bagian yang termuka atau terdepan. Maka ia
hendaknya memberikan kesan yang menarik, dengan mencerminkan
kemantapan dan kekekokohan. Maka bagian depan dan bagian luar ini
dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Disamping itu hendaklah
menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya
karena bagian depan dan eksterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda
pengenalan maka sebaiknya dipasang lambang-lambang.
2. Interior Display (penataan bagian dalam toko)
Pada bagian ini sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan
informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
adalah: poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari
khusus seperti lebaran dan tahun baru. Interior display di bagi dalam
beberapa macam menurut buchari Alma (2002: 146) diantaranya :
Merchandise display adalah barang-barang di toko dipajangkan dan
ditata sebaik mungkin untuk menarik perhatian konsumen supaya mau
membeli barang yang di jual di toko. Ada 3 bentuk dalam
melaksanakan pemajangan diantaranya :
a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada bagian toko yang terbuka yaitu
yang dapat dijangkau oleh pembeli atau konsumen dengan mudah
dan dapat dilihat oleh orang lain.
b. Closed display
Barang-barang dipajangkan pada bagian toko yang tertutup yaitu
disimpan pada etalase yang tertutup untuk maksud menarik minat
konsumen supaya konsumen penasaran terhadap barang yang ada
pada toko.
c. Architectural display
Pada bagian ini toko memajangkan barang-barang yang
dimililkinya serta dalam konten kegunaannya barang ini missal,
mebel di kamar tidur, dapur dengan perlengkapan dan sebagainya.
Store design dan decoration adalah Store design digunakan untuk
membimbing calon pembeli ke arah barang dagangan dan
tersebut. Sedangkan decoration sering digunakan pada umumnya
dalam rangka peristiwa khusus seperti penjualan pada saat hari Raya,
Natal dan tahun baru.
Dealer display adalah : Dealer display merupakan simbol,
petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh produsen,
simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan kepada
pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau
tidak benar.
3. Exterior Display (penataan di luar toko)
Merupakan pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar
kegiatan usaha yang biasa digunakan. Pemajangan sistem ini banyak
digunakan untuk promosi barang, pengenalan produk baru, penjualan
istimewa seperti cuci gudang, discount dan sejenisnya. Untuk pemasaran
secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal karena kelemahan
faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan sebagainya. Intinya,
eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan
tertentu.
2.1.2 Harga
2.1.2.1Pengertian Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang
dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Salah satu strategi dalam upaya peningkatan penjualan ialah dengan
pendekatan harga. Namun sebelum membahas lebih mendalam tentang
pendekatan harga, sebaiknya harus diketahui terlebih dahulu tentang defnisi
harga. Menurut Basu Swastha (2001:147) harga adalah jumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang beserta pelayanannya.
Sedangkan pendapat Rymond Corey dalam Hermawan Kertajaya (2007:93) harga
ialah estimasi penjual terhadap arti dari para pembeli potensial, serta menyadari
opsi lain yang dimiliki pembeli atas pemenuhan kebutuhan dari produk yang bisa
memuaskannya. Menurut Buchari Alma (2002:169) mendefinisikan harga sebagai
nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Menurut George. E. Cressman dikutip dari tulisan Kent B. Monroe
(2006:5) menyatakan “Price as the amount of money we must sacrifice to aqure
something we desire. Price as a formal ratio indicating the quantities of money
needed to acquire a given quantity of goods or service.” Sementara itu, menurut