Informasi Dokumen
- Penulis:
- Marlina Isma
- Pengajar:
- Ervina Sofyanti, drg., Sp.Ort
- Rika Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes.
- Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort (K)
- Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort
- Sekolah: Universitas Sumatera Utara
- Mata Pelajaran: Kedokteran Gigi
- Topik: Gambaran Tipe Wajah Dan Bentuk Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2013
- Kota: Medan
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan menjelaskan pentingnya penampilan wajah dan susunan gigi dalam konteks sosial dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi prevalensi tipe wajah dan bentuk lengkung gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini didasarkan pada hipotesis bahwa ada hubungan signifikan antara morfologi wajah dan bentuk lengkung gigi, yang dapat mempengaruhi rencana perawatan ortodontik. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapat meningkatkan diagnosis dan perawatan ortodontik yang lebih efektif dan estetis.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini menguraikan hubungan antara penampilan wajah dan struktur gigi yang berfungsi dalam perawatan ortodontik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tipe wajah mempengaruhi bentuk lengkung gigi dan sebaliknya. Hal ini penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal dan estetis. Penelitian ini mengidentifikasi tipe wajah euryprosopic, mesoprosopic, dan leptoprosopic serta bagaimana masing-masing tipe ini berhubungan dengan bentuk lengkung gigi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup tiga pertanyaan utama: prevalensi tipe wajah di kalangan mahasiswa, prevalensi bentuk lengkung gigi, dan hubungan antara keduanya. Pertanyaan-pertanyaan ini dirumuskan untuk menggali lebih dalam mengenai karakteristik morfologi wajah dan gigi yang dapat berimplikasi dalam perawatan ortodontik.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran prevalensi tipe wajah dan bentuk lengkung gigi pada mahasiswa. Dengan tujuan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk diagnosis dan perencanaan perawatan ortodontik yang lebih baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan wawasan baru mengenai prevalensi tipe wajah dan bentuk lengkung gigi, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam praktik ortodontik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperkaya keilmuan di bidang ortodonti dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian tinjauan pustaka membahas teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan tipe wajah dan lengkung gigi. Tipe wajah dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan indeks morfologi, dan pengukuran dilakukan menggunakan berbagai metode. Penelitian ini mengacu pada berbagai literatur untuk mendukung hipotesis bahwa terdapat hubungan signifikan antara tipe wajah dan bentuk lengkung gigi.
2.1 Tipe Wajah
Tipe wajah berperan penting dalam diagnosis ortodontik. Tipe wajah dapat dikategorikan menjadi leptoprosopic, euryprosopic, dan mesoprosopic, masing-masing dengan karakteristik fisik yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa tipe wajah yang berbeda memiliki implikasi terhadap bentuk lengkung gigi yang dihasilkan.
2.2 Analisa Tipe Wajah Menggunakan Fotografi Ekstra Oral
Fotografi ekstraoral digunakan untuk menganalisis tipe wajah dengan lebih akurat. Teknik ini penting dalam menilai hubungan kraniofasial dan proporsi wajah. Kegunaan fotografi ini termasuk evaluasi kesimetrisan wajah dan morfologi tipe wajah yang dapat mempengaruhi rencana perawatan ortodontik.
2.3 Lengkung Gigi
Bentuk lengkung gigi mencerminkan posisi dan hubungan antar gigi. Penelitian ini mengidentifikasi berbagai bentuk lengkung gigi dan pengukuran yang diperlukan untuk menentukan bentuk tersebut. Stabilitas lengkung gigi setelah perawatan ortodontik sangat bergantung pada pemahaman dan penerapan bentuk lengkung gigi yang tepat.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Klinik Spesialis Ortodonti dan melibatkan pengukuran tipe wajah dan bentuk lengkung gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Pengumpulan data dilakukan melalui pengambilan foto dan model rahang, diikuti dengan analisis statistik untuk menentukan prevalensi masing-masing tipe dan bentuk.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional, yang bertujuan untuk menggambarkan prevalensi tipe wajah dan bentuk lengkung gigi. Ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari populasi yang lebih besar dalam waktu singkat.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Spesialis Ortodonti RSGMP FKG USU dari Agustus 2012 hingga Februari 2013. Tempat yang dipilih memungkinkan pengambilan data yang akurat dan relevan dengan tujuan penelitian.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi penelitian terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang aktif. Kriteria inklusi dan eksklusi ditetapkan untuk memastikan bahwa sampel yang diambil dapat diandalkan dan representatif.
IV. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi tipe wajah dan bentuk lengkung gigi yang berbeda di kalangan mahasiswa. Data yang diperoleh dari pengukuran foto dan model rahang memberikan wawasan baru tentang karakteristik morfologi yang dapat mempengaruhi rencana perawatan ortodontik. Hasil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam praktik ortodontik.
4.1 Prevalensi Tipe Wajah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe wajah euryprosopic mendominasi di kalangan mahasiswa dengan persentase yang signifikan. Ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan tipe wajah dalam perawatan ortodontik.
4.2 Prevalensi Bentuk Lengkung Gigi
Bentuk lengkung gigi yang paling umum ditemukan adalah square, diikuti oleh ovoid dan tapered. Pengetahuan tentang prevalensi ini penting untuk merencanakan perawatan ortodontik yang tepat.
V. PEMBAHASAN
Pembahasan ini mengaitkan hasil penelitian dengan literatur yang ada, menjelaskan implikasi dari tipe wajah dan bentuk lengkung gigi dalam konteks ortodontik. Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara morfologi wajah dan gigi, yang dapat membantu dalam diagnosis dan perencanaan perawatan.
5.1 Implikasi Klinis
Hasil penelitian ini memiliki implikasi klinis yang penting dalam perencanaan perawatan ortodontik. Memahami hubungan antara tipe wajah dan bentuk lengkung gigi dapat meningkatkan efektivitas perawatan.
5.2 Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya
Dianjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan metode yang lebih beragam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hubungan antara tipe wajah dan bentuk lengkung gigi.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tipe wajah euryprosopic dan bentuk lengkung gigi square adalah yang paling dominan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga untuk praktik ortodontik dan diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian di masa depan.
6.1 Kesimpulan
Tipe wajah euryprosopic dan bentuk lengkung gigi square mendominasi di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan morfologi wajah dalam perawatan ortodontik.
6.2 Saran
Disarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara tipe wajah dan bentuk lengkung gigi di populasi yang lebih luas, serta untuk meningkatkan pemahaman dalam bidang ortodontik.