• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS YOGHURT SUSU KAMBING BERBAGAI STARTER TERHADAP KADAR HEMATOLOGI (JUMLAH ERITROSIT, LEUKOSIT, & HEMOGLOBIN) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS YOGHURT SUSU KAMBING BERBAGAI STARTER TERHADAP KADAR HEMATOLOGI (JUMLAH ERITROSIT, LEUKOSIT, & HEMOGLOBIN) PADA TIKUS PUTIH JANTAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS YOGHURT SUSU KAMBING BERBAGAI STARTER

TERHADAP KADAR HEMATOLOGI (JUMLAH ERITROSIT,

LEUKOSIT, & HEMOGLOBIN) PADA TIKUS PUTIH

JANTAN

SKRIPSI

OLEH:

LUTHFAN YULIO PUTRA

201210420311141

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

EFEKTIFITAS YOGHURT SUSU KAMBING BERBAGAI STARTER TERHADAP KADAR HEMATOLOGI (JUMLAH ERITROSIT,

LEUKOSIT, & HEMOGLOBIN) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

LUTHFAN YULIO PUTRA 201210420311141

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Luthfan Yulio Putra NIM : 201210420311141

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektivitas Yoghurt Susu Kambing Berbagai Stater Terhadap Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, Leukosit, & Hemoglobin) Pada Tikus Putih Jantan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Malang, 23 Januari 2016 Yang Membuat Pernyataan

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja

dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Efektivitas Yoghurt

Susu Kambing Berbagai Starter Terhadap Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit,

Leukosit, & Hemoglobin) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah.

2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberikan semangat, memberikan moril

maupun materi sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Staf Laboratorium Biomedik Universitas Muhammadiyah Malang.

(7)

v

7. Teman-teman PSIK 2012,serta semua pihak yang telah memberi semangat dan

membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan,

maka dari itu koreksi dari bapak ibu pembimbing dan penguji sangatlah penting

dalam kesempurnaan penulisan ini. Kritik dan saran bagi pembaca sangatlah

diharapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Malang, 30 Desember 2015

(8)

x DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak Indonesia ... vi

Abstrak Inggris ... viii

Daftar Isi …….. ... x

Daftar Tabel …. .. ... xiii

Daftar Gambar . ... xiv

Daftar Singkatan ... xv

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat masyarakat ... 5

1.4.2 Manfaat akademis ... 5

1.4.3 Manfaat klinis ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Kambing ... 8

2.1.1 Pengertian Susu Kambing ... 8

2.1.2 Kandungan Nutrisi Susu Kambing ... 8

2.2 Yoghurt ... 11

2.2.1 Pengertian Yoghurt ... 11

2.2.2 Kandungan Yoghurt Susu Kambing ... 11

2.2.3 Pembuatan Yoghurt Susu Kambing ... 12

2.3 Probiotik ... 13

2.3.1 Pengertian Probiotik ………... ... 13

2.3.2 Manfaat Probiotik ………... 13

2.3.3 Bakteri Asam Laktat (BAL) ... 14

2.4Darah & Komponen Darah ... 15

2.4.1 Pengertian Darah ... 15

2.4.2Plasma Darah ... 16

2.4.3 Eritrosit (Sel Darah Merah ... 16

2.4.4 Hemoglobin ... 17

2.4.5 Leukosit ... 17

2.5 Hematopoiesis (Produksi Darah) ... 19

2.5.1 Area Pembentukan ... 19

2.5.2 Hormon dan Bahan Pembentuk Darah …...…...…... ... 20

2.5.3 Diferensiasi Sel Darah ... 20

(9)

xi

3.2 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rencana Penelitian ... . 24

4.2 Rancangan Percobaan ... 25

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ………. . 26

4.3.1 Populasi ... 27

4.3.2 Sampel dan Sampling ... 27

4.3.3 Kriteria Sampel Penelitian ... 28

4.4 Variabel Penelitian ... 29

4.4.1 Variabel Bebas ... 29

4.4.2 Variabel Terikat ... 29

4.5 Definisi Operasional ... 29

4.6 Tempat Penelitian ... 30

4.7 Waktu Penelitian ... 30

4.8 Instrumen Penelitian ... 30

4.8.1 Bahan ………. 30

4.8.2 Instrumen ……….. 30

4.9 Prosedur Penelitian ... 31

4.9.1 Pembagian Kelompok Tikus……… ... 31

4.9.2 Adaptasi ………. .... 31

4.9.3 Pembuatan Yoghurt Susu Kambing ……… ... 32

4.9.4 Pemberian Yoghurt Susu Kambing ……… .... 33

4.9.5 Proses Anastesi ……… ... 33

4.9.6 Proses Pembedahan ……… ... 33

4.8.7 Pemeriksaan Hematologi ……… ... 33

4.10 Alur Penelitian ……….. 35

4.11 Analisis Data ……… 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 37

5.1.1 Hasil Pengamatan Jumlah Eritrosit ... 37

5.1.2 Hasil Pengamatan Jumlah Leukosit... 39

5.1.3 Hasil Pengamatan Jumlah Hemoglobin ... 41

5.2 Analisis Data ... 42

5.2.1 Analisis Data Eritrosit... 42

5.2.2 Analisis Data Leukosit... 43

5.2.3 Analisis Data Hemoglobin ... 45

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 47

6.1.1 Mengidentifikasi Efektivitas Yoghurt Susu Kambing berbagai Starter Terhadap Peningkatan Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, Leukosit, & Hemoglobin)... 47

6.1.2 Membandingkan Efektivitas Yoghurt Susu Kambing Berbagai Starter Terhadap Peningkatan Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, Leukosit & Hemoglobin)... 49

6.1.3 Menganalisis Efektivitas Yoghurt Susu Kambing Berbagai Starter yang Paling Efektif Terhadap Peningkatan Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, Leukosit, & Hemoglobin) pada Tikus Putih Jantan... 53

(10)

xii

6.3 Implikasi Keperawatan ... 54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 55

7.2 Saran ... 55

Daftar Pustaka ... 57

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan gizi susu kambing per 100 gram……….... 9

2.2 Komposisi yoghurt susu kambing per 100 gram ... 12

5.1 Rerata Jumlah Eritrosit ... 38

5.2 Rerata Jumlah Leukosit ... 39

5.3 Rerata Jumlah Hemoglobin ... 41

5.4 Hasil Uji one way Anova Eritrosit ... 42

5.5 Hasil Uji one way Anova Leukosit ... 43

5.6 Hasil uji LSD ( Least Significant Difference) Leukosit ... 44

5.7 Hasil Uji one way Anova Hemoglobin ... 45

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Letak pembentukan darah …... 19

2.2 Proses pembentukan darah sesuai jalur morfologis…… ... 21

3.1 Kerangka Konseptual ... . 22

4.1 Rancangan Penelitian ... 24

4.2 Desain Hewan Coba ... 26

4.3 Pembuatan Yoghurt susu kambing ... 32

4.4 Alur Penelitian ... 34

5.1 Grafik Rerata Jumlah Eritrosit ... 39

5.2 Grafik Rerata Jumlah Leukosit ... 40

(13)

xv

DAFTAR SINGKATAN

Simbol / Singkatan Keterangan

0 : Derajat

% : Persen

µl : Mikroliter

µm : Mikrometer

ANOVA : Analysis of Variance

BAL : Bakteri Asam Laktat

C : Celcius

CFU : Colony Forming Unit

cm : sentimeter

CRD : Complete Randomized Design

Cu : Tembaga

dl : desiliter

DMRT : Duncan multiple Range Test

EDTA : Ethylenediaminetetraacetic Acid

EPEC : Eserchia Coli Entero Pathogenic

FAO : Food and Agriculture Organization

Fe : Besi

Fe2+ : Besi fero

Fe3+ : Besi feri

g : gram

Hb : Hemoglobin

l : liter

LSD : Least Significant Difference

mcg : mikrogram

(14)

xvi

Mg : Magnesium

mm3 : milimeter kubik

pH : Tingkat keasaman

RAL : Rancangan Acak Lengkap

Spp : Spesies

WHO : World Health Organization

(15)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Observasi Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, leukosit & Hemoglobin) Tikus Putih Jantan

Lampiran 2 SOP Pemeriksaan Darah Lengkap Lab. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

Lampiran 3 Tabel Hasil Uji Pengamatan Kadar Hematologi (Jumlah Eritrosit, leukosit & Hemoglobin) Tikus Putih Jantan

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik

Lampiran 5 Foto Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Laboratorium Biomedik Lampiran 7 Surat Keterangan Laboratorium RS UMM Lampiran 8 Lembar Konsul Pembimbing 1

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aboderin, F. I. & Oyetayo, V.O. (2006). Haematological Studies of Rats Fed Different Doses of Probiotic, Lactobacillus plantarum, isolated from fermenting corn slurry. Pakistan J of Nutrition, 5, 102-105.

Adolfsson, O, et al. (2015). Yogurt and Gut Function. The American Journal of Clinical Nutrition, 80, 245-256.

Ali, et al. (2013). Jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit pada berbagai jenis itik lokal terhadap penambahan probiotik dalam ransum. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(3), 1001-1013.

Astawan, M, et al. (2011). Gambaran Hematologi Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi Escherichia coli Enteropatogenik dan Diberikan Probiotik. Media Peternakan, 34(1), 7-13.

Aswal, P, et al. (2012). Yoghurt: Preparation, characteristics and recent advancements.

Cibtech Journal of Bio-Protocols, 1(2), 32-44.

Atanasova, J, & Ivanova, I. (2010). Antibacterial Peptides From Goat and Sheep Milk Proteins. Sofia University. Biological Faculty. Department of General and Applied Microbiology. Bulgaria, 24(2), 1799-1803.

Bakta, I.M. (2006). Hematologi klinik ringkas. Jakarta. EGC

Bhattarai, R.R. (2012). Importance of Goat Milk. Central Campus of Technology, Hattisar, Dharan. J. Food Sci. & Technol. Nepal, 7, 107-111.

Gandasoebrata, R. (2013). Penuntun laboratorium klinik. Jakarta. Dian rakyat

Guyton, A.C, & Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC

Grajek, W, et al. (2005). Probiotics, prebiotics and antioxidants as functional foods.

Department of Biotechnology and Food Microbiology, 52(3), 665-671.

Haenlein, G.F.W. (2004). Goat Milk Human Nutrition. Animal And Food Science, 51, 155-163.

Handayani, W, & Haribowo, A.S. (2008). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system hematologi. Jakarta. Salemba medika.

Haryadi, Nurliana, & Sugito. (2013). Nilai pH dan jumlah bakteri asam laktat kefir susu kambing setelah difermentasi dengan penambahan gula dengan lama inkubasi yang berbeda. Jurnal Medika Veterinaria, 7(1), 0853-1943.

Hejtmankova, A, et al. (2012). Differences in the composition of total and whey proteins in goat and ewe milk and their changes throughout the lactation period.

(17)

Khoiriyah, L.K & Fatchiyah. (2013). Karakter Biokimia dan Profil Protein Yogurt Kambing PE Difermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL). J.Exp Life Sci, 3(1), 2087-2852

Laura, S, et al. (2009). Composition of Goat And Cow Milk Produced Under Similar Conditions And Analyzed By Identical Methodology. Journal of Food Composition And Analysis. Elsevier, 22, 322-329.

Kee, J, L. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik. Jakarta. EGC

Lovita, A, (2003). Yoghurt yang mengandung Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, Lactobacillus acidophillus dan Bifidobacterum terhadap kandungan bakteri pathogen pada saluran pencernaan mencit, 1-13.

Mehta, A.B, & Hoffbrand, A.V.(2008). Hematologi at a glance. Jakarta. Erlangga

Moeljanto, R.D, & Wiryanta, W. (2002). Khasiat & manfaat susu kambing susu terbaik dari

hewan ruminansia. Agromedia Pustaka.

Paz, et al. (2014). Characterization of goat milk and potentially symbiotic non-fat yogurt.

Food Science and Technology, 34(3), 629-635.

Prado, et al. (2008). Trends In Non-dairy Probiotic Beverages. Journal of Biological Resarch,

41, 111-12.

Routray, W, & Mishra, H.N. ( 2011). Scientific and technical aspects of yogurt aroma and taste: a review.Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 10(4), 208-220.

Sacher, R.A, & McPherson, R.A. (2004). Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium.

Jakarta. EGC

Senok, A. (2009). Probiotics in the Arabian Gulf Region. Food & Nutrtion Research.

Diakses dari :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC265174/pdf/FNR-53-1842.pdf. pada 4 Maret 2014.

Sodiq, A, & Abidin, Z. (2008). Meningkatkan produksi susu kambing peranakan etawa penghasil susu berkhasiat obat. Jakarta : Agro Media Pustaka.

Sloane, E. (2003). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC

Sujaya, I, Nursini W, & Widarini. (2008). Potensi Lactobacilus spp. Isolat Susu Kuda Sumbawa Sebagai Probiotik. J. Vet, 9(1), hal : 33-40.

(18)

Tjay, T.H, & Rahardja, K. (2007). Obat – obat penting, Edisi 6. Jakarta. PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Trihono. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI 2013.

Yunita, D, et al. (2011). Pembuatan niyoghurt dengan perbedaan perbandingan

streptococcus thermophilus dan lactobacillus bulgaricus serta perubahan mutunya selama penyimpanan. Jurnal Teknologi Pertanian, 12(2), 83-90.

Zavisic, G, et al. (2012). Probiotic Features Of Two Oral Lactobacillus Isolates.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Darah merupakan organ khusus yang berbentuk cair yang berbeda dengan organ

lain. Salah satu fungsi darah adalah sebagai media transport didalam tubuh, volume darah

pada manusia berkisar antara 7%-10% dari berat badan normal, dengan jumlah sekitar 5

liter (Sloane, 2003). Proses pembentukan darah (hematopoiesis) pada manusia dapat

berpindah-pindah, sesuai dengan rentang usia. Pada usia 0-3 bulan intrauteri terbentuk di

Yolk sac, pada usia 3-6 bulan intrauteri terbentuk di hati dan lien,kemudian pada usia 4

bulan intrauteri sampai dewasa terjadi di sumsum tulang (Bakta, 2006). Darah tersusun

dari beberapa komponen yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan

pelat darah (trombosit) yang terkandung didalam plasma (Tjay & Rahardja, 2007).

Plasma darah mengandung sebagian besar air, elektrolit dan protein, plasma

darah merupakan komponen terbanyak sekitar 45-60% (Sacher & McPherson, 2004).

Selain plasma darah, jumlah sel darah merah juga relative banyak dari volume darah total,

rentang normal sel darah merah (Eritrosit) pada orang laki-laki dewasa sekitar 4,2-5,5 juta

sel/mm3, sedangkan pada wanita 3,2-5,2 juta sel/mm3. Jumlah normal Hb pada wanita adalah 11,5 mg% dan pada laki-laki 13 mg%. Pada orang dewasa sel darah putih jumlah

normalnya adalah 7.000-9.000 sel/mm3 (Sloane, 2003), sedangkan jumlah normal trombosit adalah sekitar 150 sampai 400x109/liter atau 150.000-400.000/ mililiter

(20)

2

Parameter darah yang tidak normal dapat menimbulkan suatu penyakit atau

gangguan pada darah serta fungsi darah, dan dapat menyebabkan komplikasi atau

gangguan pada organ yang lain (Astawan et al., 2011). Beberapa gangguan yang dapat

disebabkan karena ketidakseimbangan parameter darah adalah anemia, polisitemia,

leucopenia, dll. Anemia terjadi karena jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit atau

hemoglobin dalam sel yang terlalu sedikit (Guyton & Hall, 2007). Menurut hasil

Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 21,7% orang di Indonesia mengalami anemia.

Anemia di Indonesia lebih banyak dialami oleh balita dengan usia antara 12-59 bulan.

Anemia terjadi karena rendahnya kadar hemoglobin yang dapat disertai dengan

rendahnya jumlah eritrosit, anemia yang sering terjadi karena kekurangan zat besi, dan

juga ada berbagai macam penyebab lainnya. Dengan demikian, pengobatan yang

dilakukan harus tepat. Transfusi darah hanya akan menambah kadar hemoglobin dalam

keadaan akut, maka perlu dilakukan terapi pemberian zat besi dan asam folat, terutama

yang berasal dari bahan alami, karena bahan alami jauh lebih baik jika dibandingkan

dengan bahan sintetis (Moeljanto & Wiryanta, 2002), dengan demikian diperlukan adanya

suatu upaya untuk dapat mempertahankan parameter darah dalam tubuh agar tetap

stabil.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan parameter darah, salah

satunya dengan menggunakan susu kambing, susu kambing merupakan cairan yang

berwarna putih yang dapat dihasilkan oleh binatang ruminansia termasuk kambing

(Capriane) (Moeljanto & Wiryanta, 2002). Susu kambing memiliki nilai lebih daripada susu

sapi. Kelebihan yang dimiliki susu kambing diantaranya memiliki kadar protein yang

(21)

3

(Haenlin et al., 2004). Susu kambing juga memiliki kandungan sistein yang lebih tinggi

dari susu sapi (Hejtmankova et al., 2012), dan susu kambing memiliki beberapa

kandungan-kandungan yang berpengaruh terhadap proses pembentukan darah,

diantaranya adalah vitamin B12, besi, magnesium, vitamin C, dll (Bhattarai, 2012).

Susu kambing dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam olahan, produk

olahan susu kambing tersebut diantaranya adalah keju, susu bubuk, dodol, es krim, kefir,

dan yoghurt (Haryadi; Nurliana; & Sugito, 2013). Yoghurt merupakan salah satu produk

olahan susu yang sudah lama dikonsumsi dan dapat memberikan dampak positif bagi

kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu, yoghurt semakin digemari oleh sebagian

orang, sehingga banyak peneliti yang tertarik untuk memodifikasi yoghurt agar

mendapatkan karakteristik dan hasil nutrisi yang lebih baik (Routray dan Mishra, 2011).

Yoghurt dapat dibuat dari susu sapi, susu kambing, atau lainnya (Khoiriyah &

Fatchiyah, 2013).

Yoghurt adalah minuman probiotik yang dihasilkan dari susu fermentasi, bakteri

yang biasa digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah Streptococcus Thermophillus dan

Lactobacillus Bulgaricus (Aswal et al, 2012). Yoghurt yang mengandung bakteri Streptococcus

Thermophillus dan Lactobacillus Bulgaricus dengan perbandingan (1:1) akan menghasilkan

sifat dan aroma yoghurt yang paling baik Ghadge et al., (2008, dalam Yunita et al, 2011).

Yoghurt yang dibuat dengan bahan baku susu sapi sudah banyak digunakan, sedangkan

di beberapa provinsi di Indonesia, susu sapi sangat sulit untuk didapatkan (Yunita et al.,

(22)

4

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh pemanfaatan yoghurt susu kambing terhadap kadar hematologi yang meliputi

jumlah eritrosit, jumlah hemoglobin, dan jumlah leukosit. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan hewan percobaan tikus putih (Rattus Norvegicus) sebagai subjek, dan

dilakukan secara in vivo.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah pemberian yoghurt susu kambing berbagai jenis starter efektif terhadap

kadar hematologi (jumlah eritrosit, leukosit dan hemoglobin) pada tikus putih jantan.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian

yoghurt susu kambing berbagai jenis starter terhadap kadar hematologi (jumlah eritrosit,

leukosit, dan hemoglobin).

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter terhadap

peningkatan kadar hematologi (jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin) pada tikus

putih jantan.

2. Membandingkan efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter

terhadap peningkatan kadar hematologi (jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin) pada

tikus putih jantan.

3. Menganalisis yoghurt susu kambing berbagai starter yang paling efektif terhadap

peningkatan kadar hematologi (jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin) pada tikus

(23)

5

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Masyarakat

Secara aplikatif penelitian ini ingin memberikan informasi kepada masyarakat

bahwa yoghurt susu kambing berbagai starter berpengaruh terhadap kadar hematologi

(jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin) pada tikus putih jantan. Sehingga masyarakat

dapat menjadikan yoghurt susu kambing sebagai salah satu alternatif minuman yang baik

untuk kesehatan.

1.4.2. Manfaat Akademis

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2. Sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai yoghurt

susu kambing dengan berbagai jenis starter.

1.4.3. Manfaat Klinis

Untuk mengetahui bahwa pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter

berpengaruh terhadap kadar hematologi (jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin)

pada tikus putih jantan.

1.5. Keaslian penelitian

1. Pada jurnal Astawan et al., 2011 yang berjudul “Gambaran Hematologi Tikus Putih

(Rattus Norvegicus) yang Diinfeksi Escherichia coli Enteropatogenik dan Diberikan

Probiotik”. Penelitian ini menggunakan metode RAL (rancangan acak lengkap) dengan

sampel 90 ekor tikus kemudian dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. P1 kelompok

negative (diberikan ransum standar dan aquades), P2 L. Plantarum 2C12 (diberikan

ransum standar, serta pemberian BAL L. Plantarum 2C12), P3 L. Acidophilus 2B4

(24)

6

2C12 + EPEC (diberikan ransum standar, serta pemberian BAL L. plantarum 2C12

dengan diinfeksi EPEC), P5 L. acidophilus 2B4

+ EPEC (diberikan ransum standar, serta pemberian BAL L. acidophilus 2B4 dengan

diinfeksi EPEC), P6 kelompok positif (diberikan ransum standar dan aquades dengan

diinfeksi EPEC). Setelah diberikan perlakuan dilihat apakah ada perbedaan jumlah

eritrosit, hematokrit, hemoglobin, trombosit, dan leukosit pada semua perlakuan

tersebut. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan pada semua

perlakuan. Jumlah eritrosit, hematokrit, hemoglobin, trombosit, dan leukosit pada tikus

yang diberi minuman probiotik cenderung lebih tinggi daripada tikus yang tidak

diberikan minuman probiotik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian pada jurnal sebelumnya adalah

perbedaan perlakuan serta pemberian bakteri asam laktat yang berbeda, pada penelitian

ini menggunakan yoghurt susu kambing dengan menggunakan starter Streptococcus

Thermophillus, Lactobacillus Bulgaricus dan campuran antara keduanya, sedangkan pada

penelitian sebelumnya menggunakan minuman probiotik dengan bakteri asam laktat L.

plantarum 2C12 dan L. Acidophilus 2B4. Variabel yang diteliti juga berbeda, pada penelitian

ini ada tiga variabel yang diperiksa, yaitu jumlah eritrosit, leukosit, dan hemoglobin,

sedangkan variabel pada penelitian sebelumnya lebih banyak, Jumlah eritrosit,

hematokrit, hemoglobin, trombosit, dan leukosit.

2. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan status hematologi adalah penelitian

pada jurnal Ali et al., 2013 yang berjudul “Jumlah Eritrosit, Kadar Hemoglobin dan

Hematokrit Pada Berbagai Jenis Itik Lokal Terhadap Penambahan Probiotik Dalam

(25)

7

3x3, dengan menggunakan sampel itik betina Magelang, Tegal, dan Mojosari dengan

umur 22 minggu dengan jumlah masing-masing jenis sebanyak 27 ekor. Perlakuan yang

diuji cobakan yaitu a1b0 : Itik Magelang kontrol, a1b1: Itik Magelang + probiotik 3 g/kg

pakan, a1b2: Itik Magelang + probiotik 6 g/kg pakan, a2b0 : Itik Mojosari kontrol, a2b1:

Itik Mojosari + probiotik 3 g/kg pakan, a2b2 : Itik Mojosari + probiotik 6 g/kg pakan,

a3b0 : Itik Tegal kontrol, a3b1 : Itik Tegal + probiotik 3 g/kg pakan, a3b2 : Itik Tegal +

probiotik 6 g/kg pakan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Interaksi antara

level probiotik dan jenis itik lokal tidak menyebabkan perbedaan kondisi hematologis

ditinjau dari jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan hematokrit.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian pada jurnal sebelumnya adalah

perbedaan hewan coba yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan tikus putih

jantan (Rattus Norvegicus), sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan itik betina

dari jenis yang berbeda-beda. Perlakuan yang diberikan juga berbeda, pada penelitian ini

tikus diberi yoghurt susu kambing dengan di sonde 10ml/ hari sedangkan pada penelitian

sebelumnya diberikan probiotik yang dicampur dengan ransum. Variabel yang diteliti

pada penelitian ini adalah jumlah eritrosit,leukosit, dan kadar hemoglobin, sedangkan

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pembelajaran POE (Predict Observe Explain) merupakan salahsatu strategi pembelajaran yang baik untuk digunakan pada pembelajaran IPA terutama materi gaya. Pada saat

Menghasilkan inovasi teknologi, audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi dan layanan teknologi untuk peningkatan daya saing meniuju kemandirian bangsa..

Pengertian praktis ini juga digunakan dalam penelitian sistem informasi, sebagaimana dijelaskan Bostrom, Gupta, dan Thomas (2009) yang menggunakan meta-teori sebagai

SYAHARA ASYUKURIAH sebagai pelaksana pada Proyek Pengaspalan Jalan Dusun Air Serdang Desa Air Merah Menuju Dusun BIS II Tolan Pekan Kecamatan Kampung Rakyat

[r]

4.9 Hasil Pengamatan Peneliti terhadap Siswa Kelas X C MA Darul Ulum Kalinyamatan Jepara dalam Pemberian Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Simbolik pada

Hal ini terbukti pada hasil belajar mahasiswa mata kuliah Bengkel Listrik materi Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) setelah belajar menggunakan media pembelajaran

Tuturan (13) dan (14) di atas merupakan bentuk tuturan ekspresif karena tuturan ekspresif merupakan tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai suatu