• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH PAPRIKA MERAH (Capsicum annum) DENGAN METODE DPPH SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH PAPRIKA MERAH (Capsicum annum) DENGAN METODE DPPH SECARA IN VITRO"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat molekul sel tersebut (Wijaya, 1996). Radikal bebas dihasilkan secara normal oleh metabolisme dalam tubuh seperti metabolisme sel, peradangan, atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan (Langseth, 1995). Namun jika keberadaannya melebihi daya proteksi endogen, radikal bebas dan senyawa oksigen reaktif dapat merusak membran sel, mengoksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung koroner dan menginisiasi terjadinya kanker dengan mengoksidasi DNA (Reynertson, 2007).

Di dalam tubuh, radikal bebas berasal dari dua sumber: sumber endogen, misalnya dari metabolisme sel, proses penuaan, peradangan dan lain-lain. Sumber eksogen misalnya asap tembakau, ionisasi radiasi, polusi udara, pelarut organik dan pestisida yang dapat mengoksidasi biomolekul sampai mengakibatkan kematian sel. Stress oksidatif adalah hasil dari ketidakseimbangan antara ROS dan sistem antioksidan endogen yang menghasilkan berbagai penyakit dan gangguan seperti penyakit kardiovaskular, gangguan saraf, penyakit hati yang diinduksi dari alkohol, dan aterosklerosis. Radikal anion superoksida meningkat dalam kondisi stress seperti olahraga berat, obat-obatan tertentu, infeksi, dan berbagai penyakit (Chanda dan Dave, 2009).

(2)

2

enzim ini memiliki fungsi lain selain mengubah radikal bebas superoksida yang berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang lebih aman (Susi Purwoko, 2005).

Namun dengan antioksidan primer saja tidak cukup kuat untuk meredam radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh, sehingga tubuh membutuhkan asupan senyawa antioksidan dari luar (antioksidan sekunder). Senyawa kimia yang termasuk kelompok antioksidan dan dapat ditemukan pada tanaman, antara lain berasal dari golongan polifenol, vitamin C, vitamin E, – karoten dan flavonoid (Hernani & Rahardjo, 2005). Antioksidan tersebut akan merangsang respon ion tubuh sehingga mampu menghancurkan radikal bebas, mempertahankan kelenturan pembuluh darah, mempertahankan besarnya jaringan otak, dan mencegah kanker (Dalimartha & Mooryati, 1999).

Pigmen yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan mempunyai fungsional dalam bidang kesehatan. Pada buah yang berwarna merah, pigmen yang dominan adalah antosianin (Muchtadi Deddy, 2013). Pigmen antosianin mempunyai kemampuan sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner, resiko stroke, dan lain-lain (Wrolstad, 2004). Antosianin ini diketahui dapat diabsorbsi dalam bentuk molekul utuh dalam lambung (Passamonti et al., 2003).

Tanaman dari genus Capsicum, seperti paprika merah (Capsicum annum) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan dan banyak dikembangkan di Hungaria. Paprika merupakan sejenis cabai yang berasa manis dan sedikit pedas. Buahnya besar dan gemuk seperti buah kesemek. Paprika termasuk dalam suku terong-terongan Solanaceae dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Spesies ini dapat tahan dengan kebanyakan iklim, bahkan sangat produktif di kawasan beriklim panas dan kering. Paprika mengandung vitamin C jauh lebih tinggi dari pada jeruk. Setiap 100 g paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, kandungan ini tertinggi diantara paprika jenis lainnya. Dimana vitamin C berperan sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem imun tubuh untuk mencegah berbagai penyakit (Astawan, 2009).

(3)

3

untuk menapis aktivitas antioksidan bahan alam dan berdasarkan prinsip kerjanya pada sampel (mengandung senyawa bersifat antioksidan) yang dapat meredam radikal bebas. Aktivitas antioksidan dari ekstrak yang diukur menggunakan metode tersebut dinyatakan dalam nilai IC50 yaitu konsentrasi efektif bahan uji (sampel) yang dapat meredam absorbansi radikal bebas DPPH sebesar 50%. Pemilihan metode tersebut disebabkan karena metode ini lebih sederhana, cepat dan biayanya relatif murah dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya. Tetapi, metode DPPH adalah hanya dapat memberikan informasi mengenai aktivitas senyawa yang diuji dan hanya dapat mengukur senyawa antiradikal yang terlarut dalam pelarut organik khususnya alkohol.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah paprika merah (Capsicum annum)?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah paprika merah (Capsicum annum) menggunakan uji diphenil pikril hidrazil (DPPH).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Dapat memberikan data ilmiah bahwa ekstrak etanol buah paprika merah mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.

2. Buah paprika merah sebagai antioksidan dengan kadar tertentu yang dapat menangkal radikal bebas DPPH dan dapat dimanfaatkan dalam perkembangan teknologi sediaan fitofarmaka.

1.5 Hipotesis

(4)

i

SKRIPSI

DESTY WIDYA PENTASARI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH

PAPRIKA MERAH (

Capsicum annum

) DENGAN

METODE DPPH SECARA IN VITRO

PROGAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KASEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul Aktivitas Antioksidan Pada Buah Paprika Merah (Capsicum annum) Dengan Metode DPPH Secara In Vitro. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulisan menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Siti Rofida, S.Si.M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I dan Sovia Aprina Basuki, S.Farm. M. Si., Apt selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, serta arahan dan bimbingan untuk mengarahkan penulis selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini. Atas kesabaran serta motivasinya beliau, sehingga skrisi ini dapat terselesaikan.

2. Dra. Uswatun Chasanah, M. Kes., Apt selaku dosen penguji I dan Ahmad Shobrun Jamil, S. Si, MP selaku dosen penguji II atas kritik dan sarannya sehingga penyusunan skripsi menjadi lebih baik.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Nailis Syifa’, S.Farm. Apt. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi. 5. Engrid Juni, S.Farm., Apt selaku dosen wali yang membimbing serta

mengarahkan studi akademik selama 4 tahun, serta telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

(8)

v

7. Kakak tersayang Teddy Andi Pramono, S. T. yang telah memberikan motivasi, kritik dan saranya kepada penulis. Walaupun keras dan suka menyela kritik saranmu sangat berarti bagi penulis. Terima kasih kakak’ku tersayang.

8. Untuk Fia Merta Antaga yang selalu memberikan semangat dan selalu menemani penulis mengerjakan skripsi, sehingga dapat terselesaikan. 9. Ahmad Firdiansyah, S. Farm, Apt dengan kesabarannya telah membantu

dalam pelaksanaan praktikum.

10.Mbak Evi selaku penanggung jawab laboratorium yang telah menyiapkan alat dan bahan penelitian serta kesabarannya menemani penulis sampai penelitian selesai.

11.Sahabat seperjuanganku Rizky Amalia, Luluk Indah, Marviar atas kerja sama dan motivasi satu sama lain, suka duka bersama, dan perjuangan bersama yang tak terlupakan bagi penulis.

12.Sahabat seperjuangan DPPH Evi, Ririn, dan Laily Ami atas kritik, saran, dan semangatnya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu.

13.Sahabat tersayangku Sofia, Rosely, Evi, Puput, Reva, Karina, Hervita atas motifasinya kepada penulis dan kebersamaan kalian baik suka maupun duka pasti tak’kan terlupakan.

14.Teman-teman Farmasi C atas kebersamaan, kekompakkan, dan kenangan bersama selama 4 tahun ini menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis.Terimakasih banyak kepada kepala suku Farmasi C Randy Teja yang selalu memberikan tutorial kepada teman-teman farmasi C sehingga menjadi lebih baik.

15.Terima kasih juga kepada Deddy yang telah membantu mentranslet.

(9)

Penulis mengucapkan terima kasih banyak atas semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan dan semoga kebaikan semuanya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di dalam bidang farmasi.

Malang, 11 Agustus 2014 Penulis

(10)

vii

RINGKASAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH PAPRIKA MERAH

(

Capsicum annum

) DENGAN METODE DPPH SECARA IN

VITRO

Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat molekul sel tersebut (Wijaya, 1996). Didalam tubuh, radikal bebas berasal dari dua sumber yaitu sumber endogen dan eksogen, namun jika keberadaannya melebihi daya proteksi endogen, radikal bebas dan senyawa oksigen reaktif dapat merusak membran sel, mengoksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung koroner dan menginisiasi terjadinya kanker dengan mengoksidasi DNA.(Reynertson, 2007). Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam (Kuncahyo dan Sunardi, 2007). Tubuh kita juga mengandung sejumlah enzim antioksidan yang penting seperti, dismutase superoksia (SOD) yang berfungsi mengubah radikal bebas superoksida yang berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang lebih aman (Susi Purwoko, 2005), namun dengan antioksidan primer saja tidak cukup kuat meredam radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh, sehingga tubuh membutuhkan asupan seyawa dari luar. Tanaman dari genus Capsicum, seperti paprika merah (Capsicum annum) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. Mempunyai pigmen antosianin yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung, resiko stroke, dan lain-lain. Selain itu, mengandungg vitamin C tertinggi diantara jenis paprika lainnya (Astawan, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas antioksidan pada ekstrak buah paprika merah menggunakan DPPH.

Radikal bebas dalam jumlah berlebih di dalam tubuh sangat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit kanker dan jantung koroner. Dengan antioksidan, radikal bebas dapat dihambat dengan cara mendonorkan elektronnya (Winarsi, 2007). Senyawa kimia yang termasuk kelompok antioksidan yang dapat ditemukan pada tanaman berasal dari golongan polifenol, vitamin C,vitamin E, ß-karoten dan flavonoid (Hernani & Rahardjo, 2005). Paprika merah mengandung pigmen antosianin dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan.

(11)

yang digunakan FeCl3 1% dalam air, yang menimbulkan warna hijau, merah, ungu, biru, atau hitam yang kuat (Harborne, 1987).

Pada identifikasi flavonoid, dilihat dengan perubahan larutan uji menjadi warna merah menunjukkan adanya flavon, warna jingga untuk flavanol, dan warna hijau untuk aglikon dengan penambahan serbuk magnesium dan HCl pekat (Fransworth, 1966). Identifikasi selanjutnya dengan cara menguji dengan KLT menggunakan eluen yang sesuai, hasil KLT disemprot menggunakan Asam sulfat pekat dan memberikan fluorosensi hijau-kuning pada sinar UV dengan panjang gelombang 366 nm menunjukkan hasil positif flavonoid (Harborne, 1987).

Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Setelah didapatkan nilai absorbansi pada ekstrak etanol buah paprika merah dan vitamin C dianalisis dengan program SPSS yaitu analisis probit. Proses pengolahan data program ini adalah mengkorelasikan konsentrasi larutan uji dengan hasil absorbansi. Sehingga didaptkan nilai IC50 yaitu konsentrasi sampel yang meredam radikal DPPH sebanyak 50%.

(12)

ix

ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH PAPRIKA MERAH

(

Capsicum annum

) DENGAN METODE DPPH SECARA IN

VITRO

DESTY WIDYA PENTASARI

Latar Belakang: Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya. Tubuh secara alami dapat mengatasi peningkatan radikal bebas, namun dengan antioksidan primer saja tidak cukup kuat untuk meredam radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh, sehingga membutuhkan asupan antioksidan dari luar. Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas dapat diredam. Paprika merah (Capsicum annum) mengandung vitamin C tertinggi diantara paprika jenis lainnya yang berkhasiat sebagai antioksidan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak buah paprika merah menggunakan 1,1-Di Phenyl-2Picryl Hydrazyl (DPPH).

Metode: Ekstraksi yang digunakan dengan cara maserasi selama 3 hari menggunakan etanol 96%. Filtrat diupkan dengan Rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh, kemudian diuji aktivitas antioksidannya secara kuantitatif dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm dengan vitamin C sebagai kontrol positif.

Hasil & Kesimpulan: Hasil pengujian aktivitas antioksidan secara in vitro menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstak etanol buah paprika merah sebesar 94,751 µg/ml dan nilai IC50 vitamin C sebagai kontrol positif sebesar 16,887 µg/ml. Ini menunjukkan bahwa, ekstrak etanol buah paprika merah mempunyai aktivitas antioksidan yang aktif.

(13)

ABSTRACT

ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RED PAPRICA FRUIT

(

Capsicum annum

) WITH IN VITRO DPPH METHOD

DESTY WIDYA PENTASARI

Background: Free radical is very reactive molecules because it has unpaired electron in orbital exosystems. Body naturally can avoid the increasing of free radical but with the primer antioxidant only is not enough to cover free radical that have been made by the body every day, so need some antioxidant addition from outside. Antioxidant is chemical compound that can donate one or more of this electron to free radical, so free radical can be avoided. The contain of vitamin C on red paprica (Capsicum annum) is the highest than the others kind of paprica that used for antioxidant.

Purpose: This research is to know the antioxidant activity on the extract of red paprica fruit using 1,1-Di Phenyl-2Picryl Hydrazyl (DPPH).

Method: The extraction method is maseration for 3 days using ethanol 96%. The filtrate will be evaporated by Rotary Evaporator to get the thick extract. The thick extract will be tested the quantitative of antioxidant activity using DPPH method on spectrofotometer UV-Vis on the wavelength at 516 nm with vitamin C as positive control.

Result and Conclusion: The result of the test showed that the IC50 value of the ethanol extract of Red Paprica fruit is 94,751 µg/ml and the IC50 value of vitamin C is16,887 µg/ml. This is show that the antioxidant activity of ethanol extract of red paprica fruit.

(14)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ` ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR SINGKATAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Hipotesis ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Paprika ... 4

2.1.1 Klasifikasi Paprika ... 4

2.1.2 Deskripsi Paprika ... 4

2.1.3 Kandungan Paprika ... 5

2.1.4 Kegunaan dan Manfaat Paprika ... 5

2.2 Tinjauan Tentang Ekstraksi ... 6

2.2.1 Metode Ekstraksi dengan Menggunakan Pelarut ... 7

(15)

2.2.2.2 Cara Panas ... 8

2.3 Tinjauan Tentang Oksidasi ... 8

2.4 Tinjauan Tentang Radikal Bebas ... 9

2.5 Tinjauan Tentang Antioksidan ... 10

2.5.1 Pengertian Antioksidan ... 10

2.5.2 Klasifikasi Antioksidan ... 11

2.5.3 Mekanisme Kerja Antioksidan ... 13

2.6 Tinjauan Tentang Vitamin C ... 14

2.7 Tinjauan Tentang Pengujian Antioksidan ... 15

2.7.1 Tinjauan Tentang ORAC method ... 15

2.7.2 Tinjauan Tentang TRAP method ... 15

2.7.3 Tinjauan Tentang TEAC method ... 16

2.7.4 Tinjauan Tentang FRAP method ... 16

2.7.5 Tinjauan Tentang DPPH method ... 16

2.8 Tinjauan Tentang Spektrofotometri UV-Vis ... 18

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual ... 20

3.2 Hipotesis ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat Penelitian ... 22

4.2 Bahan Penelitian ... 22

4.2.1 Bahan Tanaman ... 22

4.2.2 Bahan Kimia... 22

4.3 Alat Penelitian ... 22

4.4 Rancangan Penelitian ... 23

4.4.1 Design Penelitian ... 23

(16)

xiii

4.5.1 Ekstraksi Buah Paprika Merah ... 24

4.5.1.1 Persiapan Serbuk Simplisia ... 24

4.5.1.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Etanol Buah Paprika merah .. 24

4.5.2 Penampisan Fitokimia ... 24

4.5.2.1 Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dan Tanin... 24

4.5.2.2 Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid ... 25

4.5.3 Uji Aktivitas Antioksidan ... 26

4.5.3.1 Pembuatan Larutan Ekstrak Paprika Merah (LBI)... 26

4.5.3.2 Pembuatan Larutan DPPH 0,4mMol ... 26

4.5.3.3 Pengukuran Absorbansi DPPH ... 26

4.5.3.4 Pembuatan Larutan Uji (LU) ... 26

4.5.3.5 Pembuatan Larutan Vitamin C (kontrol positif) ... 27

4.5.3.6 Pembuatan Larutan Blanko ... 27

4.5.3.7 Proses Inkubasi ... 27

4.5.3.8 Pengukuran Absorbansi ... 27

4.6 Bagan Alur Kerja ... 28

4.6.1 Alur Kerja Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Paprika merah ... 28

4.6.2 Penapisan Fitokimia ... 29

4.6.2.1 Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dan Tanin ... 29

4.6.2.2 Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid ... 30

4.6.3 Pembuatan Larutan Uji Aktivitas Antioksidan ... 31

4.6.3.1 Larutan Ekstrak Paprika merah (LBI) ... 31

4.6.3.2 Pembuatan Larutan DPPH 0,4mMol ... 32

4.6.3.3 Pengukuran Absorbansi DPPH ... 32

4.6.3.4 Pembuatan Larutan Uji ... 33

4.6.3.5 Pembuatan Larutan Vitamin C ... 34

4.6.3.6 Pembuatan Larutan Blanko Serapan DPPH 0,4mMol .... 34

(17)

4.7.1 Data Absorbansi ... 35

4.7.2 Perhitungan % Inhibisi ... 35

4.7.3 Perhitungan IC50 ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah (Capsicum annum) ... 36

5.2 Hasil Uji Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah ... 37

5.2.1 Hasil Uji Warna Golongan Polifenol dan Tanin ... 37

5.2.2 Hasil Uji Warna Golongan Flavonoid ... 37

5.3 Hasil Uji KLT Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah ... 38

5.3.1 Hasil Uji KLT pada Golongan Polifenol dan Tanin ... 38

5.3.2 Hasil Uji KLT pada Golongan Flavonoid ... 39

5.4 Hasil Pengukuran Aktivitas Aantioksidan dengan Metode Peredaman DPPH Menggunakan Spektrofotometri ... 41

5.4.1 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Vitamin C Sebagai Kontrol Positif dengan Metode Peredaman DPPH ... 41

5.4.2 Hasil Pengukuran Absorbansi Aktivitas Antioksidan Vitamin C dengan Metode DPPH Mengunakan Spektrofotometri ... 41

5.4.3 Hasil Pengukuran Absorbansi Aktivitas Antioksidan Vitamin C dengan Metode DPPH Menggunakan Spektrofotometri dan Nilai % Inhibisi ... 42

5.4.4 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH yang Digunakaan Pengukuran Pada Ekstrak Etanol Paprika Merah ... 43

5.4.5 Hasil Pengukuran Operating time Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah dengan Metode DPPH Menggunakan Spektrofotometri ... 43

5.4.6 Hasil Pengukuran Absorbansi Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah Menggunakan Metanol p.a Secara Spektrofotometri ... 44

(18)

xv

5.4.8 Hasil Pengukuran Larutan Sampel ... 45 5.4.9 Hasil Pengukuran aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah

Paprika Merah dengan Metode DPPH Menggunakan

Spektrofotometri dan Nilai % Inhibisi ... 46 5.5 Analisis Data... 47

BAB VI PEMBAHASAN

Pembahasan ... 48

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 54 7.2 Saran ... 54

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Tingkat Kerusakan Antioksidan dengan Metode DPPH ... 18 5.1 Hasil Penapisan fitokimia dari Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah ... 38 5.2 Hasil KLT dari Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah... 40 5.3 Data Pengukuran Operating time Pada Absorbansi Vitamin C dengan DPPH

Pada Lamda Maksimum 516 nm ... 41 5.4 Data Pengukuran Absorbansi Vitamin C dengan Spektrofotometri

Menggunakan DPPH Pada Menit ke-20 dan Lamda Maks. 516 nm ... 42 5.5 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Vitamin C dengan DPPH Pada

Lamda 516 nm Serta Nilai % Inhibisi ... 42 5.6 Data Pengukuran Lamda Maksimum Larutan DPPH 0,4mMol ... 43 5.7 Data Pengukuran Operating time Pada Absorbansi Ekstrak Etanol Buah

Paprika Merah dengan DPPH Pada Lamda Maksimum 516 nm ... 44 5.8 Data Pengukuran Absorbansi Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah dengan

Spektrofotometri Menggunakan Metanol p.a ... 44 5.9 Data Pengukuran Absorbansi Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah dengan

Spektrofotometri Menggunakan DPPH Pada Menit ke-65 dan Lamda Maks. 516nm ... 45 5.10 Kontrol Warna ... 46 5.11 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Paprika

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Paprika Merah (Capsicum annum)... 4

2.2 Mekanisme Pembentukan Radikal Bebas ... 10

2.3 Reaksi Penghambatan Antioksidan Primer Terhadap Radikal Lipida ... 13

2.4 Rumus Bangun Vitamin C ... 14

2.5 Reaksi Radikal DPPH dengan Antioksidan ... 17

3.1 Kerangka Konseptual ... 21

4.1 Bagan Alur Kerja Ekstraksi Etanol Paprika Merah dengan Metode Maserasi ... 28

4.2 Bagan Alur Kerja Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dan Tanin ... 29

4.3 Bagan Alur Kerja Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid ... 31

4.4 Bagan Alur Kerja Pembuatan Larutan Ekstrak Paprika Merah (LBI) ... 31

4.5 Bagan Alur Kerja Pembuatan Larutan DPPH 0,4mMol ... 32

4.6 Bagan Alur Kerja Pengukuran Absorbansi Larutan DPPH 0,4mMol... 32

4.7 Bagan Alur Pembuatan Larutan Uji (LU) Aktivitas Antioksidan Buah Paprika Merah dengan Metode DPPH ... 33

4.8 Bagan Alur Kerja Pembuatan Larutan Kontrol Vitamin C ... 34

4.9 Bagan Alur Kerja Pembuatan Larutan Blanko... 34

5.1 Ekstrak Kental Buah Paprika Merah (Capsicum annum) ... 36

5.2 Hasil Penapisan Fitokimia Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dan Tanin ... 37

5.3 Hasil Penapisan Fitokimia Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid ... 38

(21)

5.5 Hasil KLT Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah dengan Fraksi Etanol ... 39 5.6 Hasil KLT Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak Etanol Buah Paprika Merah

(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Daftar Riwayat Hidup ... 60

2 Surat Pernyataan... 61

3 Perhitungan ... 62

4 Alat dan Bahan ... 65

5 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH ... 71

6 Penentuan Waktu Kestabilan Kompleks (Operating time) ... 73

7 Pengukuran Absorbansi Vitamin C ... 75

8 Pengukuran Ekstrak Tanpa DPPH ... 83

9 Pengukuran Absorbansi Ekstrak Dengan Penambahan DPPH ... 86

10 Hasil Analisis Probit Vitamin c... 97

(23)

DAFTAR SINGKATAN

LDL : Low Density Lipoprotein

ROS : Reactive Oxygen Species

BHA : Butylated Hidroxy Anisol

BHT : Butylated Hidroxy Toluen

TBHQ : Tert-Butylated Hidroxy Quinone

ORAC method : Oxygen Radical Absorbance Capacity method

TRAP method : Total Radical-Trapping Antioxidant Parameter method TEAC method : Trolox Equivalent Antioxidant Capacity method

(24)

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia

Arifin, A., Anggraini, N., Handayani, D., Rasyid, R., 2006. Standarisasi ekstrak etanol daun Eugenia cumini Mert, Jurnal Sains Teknik Farmasi. 11 (2), pp. 88-93

Astawan, M., 2009, Paprika Bikin Agresif Sperma. KOMPAS. Senin, 21 Desember 2009. http://www.www.CBN.com. Diakses tanggal 20 November 2013.

Bast, A., 1991. “Oxidants and Antioxidants: State of The Art.” The American

Journal of Medicina, Proceeding of A Symposium Oxidants and

Antioxidants: Pathophislologic Determinant and Therapeutic Agent

Belleiye, Nabet, F., 1996. Zat Gizi Antioksidan Penangkal Senyawa Radikal Pangan dalam Sistem Biologis. Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan: Reaksi Biomolekuler, Dampak terhadap Kesehatan dan Penangkalan. CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Prancis-Jakarta

Buck, D. F., 1991. Antioxidants. In:Food Additives User’s Handbook (J. Smith, ed). Blackie & Son, London, p.1.

Cahyono, B., 2003. Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

Chanda, S. dan Dave, R., 2009. In Vitro Models for Antioxidant Activity Evaluation and Some Medicinal Plants Antioxidant Properties : An Overview. African Journal of Microbiology Research, 3(13), 981-996.

Cronin, J. R., 2004. Comaparing Antioxidant Values with The ORAC Method. Alternative and Complementary Therapies., Vol. 10 (3): 167-170

Dalimartha, dan Soedibyo, 1999, Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Suplemen. Semarang: TrubusAgriwidya, Halaman 1-8.

Demple, B. dan L. Harrison., 1994. Annual Review Biochemistry. 63: 915-948. Depkes. RI., 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

Depkes. RI., 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Ditjen POM

(25)

Depkes. RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Ditjen POM

Edawati, Z., 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Ascidia Didemnum sp. Dari Kepulauan Seribu Dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan Identifikasi Golongan Senyawa Dari Fraksi Teraktif. Depok: Skripsi Sarjana Farmasi.

Farnsworth, N.R., 1966. Biologial and Phytoemial Sreening of Plants. Journal of Pharmaeutical Sciences, Vol. 55 No. 3: 255-276

Febriani, K., 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Daun Cocculus orbiculatus (L.) DC. Dengan Metode DPPH dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Dari Fraksi Yang Aktif. Depok: Skripsi Program Studi Farmasi.

Fessender, R. J. And Fessenden, J.S., 1991. Kimia Organik (terjemahan). Edisi ke-3 Jilid 1, Surabaya: Penerbit Erlangga, hal 223, 227, 238

Fransworth, N.R., 1966. Biologial and Phytoemial Sreening of Plants. Journal of Pharmaeutical Sciences, Vol. 55 No. 3: 255-276

Friedberg, E.C., G.C. Walker, dan W. Siede., 1995. DNA Repair and Mutagenesis. American Society and Microbiology. Washington DC.

Gandjar, G.I., Rohman. A., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gordon, M., 1990. The Mechanism of Antioxidant Action in Vitro. Di dalam: Hudson, B. J. F. (Ed.) Food Antioxidant. Elsevier Applied Science. New York. Hal: 1-18

Guntarti, A., Warsi, 2013. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Buah Paprika Hijau (Capsicum annum L.). Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. I, 2013: 9-19

Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Mengekstraksi Tumbuhan ( Kosasih Padmawinata & Iwang Soediro, Penerjemah). Bandung: penerbit ITB.

Hart, H., 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Ed-11. Achmadi, S., penerjemah, Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry.

Hattenschwiller, S., dan Vitousek, P. M., 2000. The Role Of Polyphenols Interrestrial Ecosystem Nutrient Cycling. Review PII: S0169-5347(00)01861-9.

Hernani, R., 2005, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, dalam Penebar Swadaya

(26)

xxiii

Husnah, M., Barroroh, H., Hayati, E. K., 2009. Identifikasi dan Uji Aktivitas Golongan Senyawa Antioksidan Ekstrak Kasar Buah Pepino (Solanum muricatum Aiton) Berdasarkan Variasi Pelarut. Malang: Laporan Penelitian. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Kuncahyo, I. S., 2007. Uji aktivitas ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L) terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH). Yogyakarta: Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi.

Lampe, J. W., 1999. Health Effects of Vegetables and Fruit: Assessing Mechanisms of Action Human Experimental Studies. The American Journal of Clinical Nutrition. 70 Suppl: 475S-490S.

Langseth, L., 1995. Oxidant, Antioxidant, and Disease Prevention. Belgium: International Life Science Institute press.

Levine, M., Dhariwal, K. R., Welch, R. W., Wang, Y., and Park, J. B., 1995. Determination of optimal vitamin C requirements in humans. The American Journal of Clinical Nutrition. 62 (suppl): 1347S- 1356S.

Lingga, L., 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: Agromedia.

Ma’mun, Suhirman, S., Manoi, F., Sembiring, B. S., Tritianingsih, Sukmasari, M., Gani, A., Tjiitjah, Kustiwa, D., 2006. Teknik Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Purwoceng. Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Tahun 2006

Markham, K.R., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Bandung: penerbit ITB.

Marx, J. L., 1985. “Oxygen Free Radical Linked to Many Diseases.” Science, Ed. 235, hal 529-531.

Meydani, S.N., D. Wu, M.S. Santos, dam M.G. Hayek, 1995. Antioxidant and Immune Response in Aged Persons: Overview of Present Evidence, The American Journal of Clinical Nutrition. 62: 1462S-1476S.

Mimic-Oka J., Simic D.V., Simic T.P., 1991. Free radical in cardiovascular disease. Sci J Fac Univ 6: 11-12

Molyneux, P., 2004. The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Journal of Science and Technology, 26: 211-219.

(27)

Murray, R. K., 1995. “Oksidasi Biologi,” Biokimia Harper (terjemahan). Edisi ke-22, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EKG, hal 125-135

Parwata, O. A., Ratnayani, K., Listya, A., 2010. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Cerba pentandia) dan Madu Kelengkeng (Nephelium Longata L.). Jurnal Kimia 4 (1), Januari 2010: 54-62

Passamonti, S., Vrhovsek, U., Vanzo, A., dan Mattivi, F., 2003. The stomach as a site for anthocyanins absorption from food. FEBS Letters, 544, 210-213 Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001. Antioxidant activity, Medallion

Laboratories Analytical Progress, Vol. 19: 1-4.

Pramono, S., 2006. Penanganan Pasca Panen dan Pengaruhnya Terhadap Efek Terapi Obat Alami. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXVIII, Bogor, 15-18 Sept. 2005. Hal 1-6.

Pratt, D. E., 1992. Natural Antioxidant from plant material. In: Huang M.T., C.T. Ho, C.Y. Lee (Eds). Phenolic Compound in Food and Their Effect on Health. Washington DC. American Society.

Purwaningsih, S., 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komposisi Kimia Matah Merah (Cerithldea obtusa). Bogor: Ilmu Kelautan, Vol. 17 (1) 39-48.

Purwoko, S., 2005. Manfaat Vitamin C dan E Bagi Kesehatan. Jakarta: Arcan, 2005. VII, 131 hal; 14 X 21 cm.

Putri, I.J., Fauziyah, Elfita, 2013. Aktivitas Antioksidan Daun dan Biji Buah Nipah (Nypa fruticans) Asal Pesisir Banyuasin Sumatera Selatan dengan Metode DPPH. Sumatera Selatan: Jurnal Maspari, Vol. 15 (1) 16-21.

Reynertson, K.A., 2007. Phytochemical analysis of bioactive constituens from edible Myrtaceae fruit. Dissertation. New York: The City University of New York.

Sumardika, W., Jawi, M., 2012. Ekstrak Air Daun Ubijalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid dan Meningkatkan Kadar Sod Darah Tikus yang Diberi Makanan Tinggi Kolesterol. Medicina, Vol. 43 No. 2: 67-41

Sandhiutami, D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y. Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicoolar Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L.) Blume) Secara In Vitro. Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila.

(28)

xxv

Syukur, R., Alam, G., Mufidah, Rahim, A., Tayeb, R., 2011. Aktivitas Antiradikal Bebas Beberapa Ekstrak Tanaman Familia Fabaceae. JST Kesehatan, Vol.1 No.1 : 61-67

Teow, C. C., Truong, V., McFeeters, R. F., Thompson, R. L., Pecota, K. V., Yencho, G. C., 2007. Antioxidant Activities, Phenolics, and β–Carotene Contents of Sweet Potato Genotypes with Vaying Flesh Colours, Journal of Food Chemistry, 103: 829-838

Trilaksani, W., 2003. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap Kesehatan, Institute Pertanian Bogor, Bogor, hal 1-12

Tuminah, S., 2000. Pencegahan kanker dengan antioksidan. Cermin Dunia Kedokteran 122:21-23.

Waji. R.A., Sugrani. A., 2009. Flavonoid (Quercetin). Makasar: Makalah Kimia Organik Bahan Alam. Program S2 Kimia Universitas Hasanuddin.

Wang, C. C., Chu, C. Y., Chu, K. O., Choy, K. W., Khaw, K. S., Rogers, M. S., Pang, C. P., 2004. Trolox-Equivalent Antioxidant Capacity Assay Versus Oxygen Radical Absorbance Capacity Assay in Plasma, Clinical Chemistry Vol. 50 (5): 952-954.

Wijaya, A., 1996. Radikal bebas dan parameter status antioksidan. Forum Diagnosticum, Prodia Diagnostic Educational Services, No. 1: 1-12

Winarsi, H., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: IKPI. Wirakusumah, E. S., 2007. 202 Jus Buah da Sayuran. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Wrolstad, R. E., 2004. Anthocyanin Pigments Bioactivity and Coloring Properties. Journal of Food Science Vol. 69, Nr. 5, C419-C42.

Yenny, 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Cabai Rawit Hijau (Capsicum frutescens L.) Dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Kapsaisin Secara Kromatografi lapis tipis (KLT) – densitometri. Yogyakarta: Skripsi Sarjana Farmasi.

Referensi

Dokumen terkait

Radikal bebas merupakan atom molekul yang sifatnya sangat tidak stabil karena.. memiliki satu elektron atau lebih yang tidak berpasangan

Radikal bebas merupakan senyawa yang bersifat sangat reaktif dan memiliki pasangan elektron bebas, oleh karena itu diperlukan antioksidan yang bertujuan untuk

Radikal bebas dalam timbal merupakan senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada bagian orbital luarnya.. Adanya elektron yang tidak

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas

Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.. Berdasarkan mekanisme kerjanya,

Radikal bebas merupakan senyawa yang bersifat sangat reaktif dan memiliki pasangan elektron bebas, oleh karena itu diperlukan antioksidan yang bertujuan untuk

Radikal bebas adalah suatu molekul yang mempunyai satu atau lebih elekron yang tidak berpasangan pada orbital luarnya, bersifat sangat reaktif, dengan cara

Radikal bebas juga merupakan sekelompok zat kimia yang sangat reaktif karena memiliki satu atau lebih elektron ganjil tidak berpasangan dan memiliki dua sifat