• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEROLEHAN BAHAN BAKU

(Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

(Skripsi)

Oleh

DEVY WIRA BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFICIENCY PRODUCTION COSTS BY USING DIFFERENTIAL ACCOUNTING INFORMATION IN

DECICION-MAKING TO GET THE RAW MATERIALS (Case Study in PT Ciomas Adisatwa)

By

Devy Wira Buana

This study aimed to determine the best alternative for PT Ciomas Adisatwa in obtaining the main raw material, namely through partnership programs or create your own farm as a whole in order to improve the efficiency of raw material acquisition.

This study uses two analysis: analysis of quantitative and qualitative analysis, because of the method used in this research is the method of mixed methods, which is a step in the research by combining two forms of research that has gone before, namely quantitative and qualitative research. This study focuses on broiler farming division, because the main raw material PT Ciomas Adisatwa is a product resulting from the division of cultivation. Data were obtained through in-depth interviews with informants. Data processed by the quantitative method for obtaining the calculation of production costs of raw materials, so as to compare the efficiency of the production costs of several alternatives, whereas qualitative methods are used to process qualitative data so as to know the strengths and weaknesses in seeking a more efficient production process.

The results show that the quantitative analysis of a partnership as a whole shows the results of the calculation of the cost of production of raw materials is more efficient than other alternatives and qualitative analysis showed similar results, that the partnerships more perceived benefits for the company and for the community, both of aspects of economic and social aspects.

(3)

ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEROLEHAN BAHAN BAKU (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

Oleh

Devy Wira Buana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif yang terbaik bagi PT Ciomas Adisatwa dalam memperoleh bahan baku utama, yaitu melalui program kemitraan atau membuat peternakan sendiri secara keseluruhan guna meningkatkan efisiensi perolehan bahan baku.

Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods, yang merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini berfokus pada divisi budidaya ayam broiler, dikarenakan bahan baku utama PT Ciomas Adisatwa merupakan produk yang dihasilkan dari divisi budidaya. Data diperoleh melalui wawancara dengan informan secara mendalam. Data diolah dengan metode kuantitatif untuk memperoleh perhitungan biaya produksi bahan baku, sehingga dapat membandingkan efisiensi biaya produksi dari beberapa alternatif, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mengolah data kualitatif sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengupayakan proses produksi yang lebih efisien.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam analisis kuantitatif menjalin

kemitraan secara keseluruhan menunjukan hasil perhitungan biaya produksi bahan baku yang lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya dan analisis

kualitatif menunjukan hasil yang sama, bahwa dengan menjalin kemitraan lebih banyak keuntungan yang dirasakan bagi perusahaan dan bagi masyarakat, baik dari aspek ekonomi maupun dari aspek sosial.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

MOTTO

“Untuk hidup di dunia ini diperlukan kepercayaan dan cinta serta keberanian. Maka, dunia, saya berharap Anda akan menggandeng tangan kecilnya dan mengajarkan hal-hal yang harus ia ketahui. Ajarilah ia, tetapi

dengan lembut jika bisa.

Saya tahu, ia harus belajar bahwa tidak semua orang bersikap adil, bahwa tidak semua pria dan wanita bersikap baik. Ajarilah ia, bahwa pada semua orang jahat ada seorang pahlawan, bahwa pada setiap musuh ada seorang teman. Biarkan ia belajar sejak dini bahwa orang yang suka menggeretak

adalah orang yang paling mudah menjilat.

Ajarilah ia keajaiban dari buku-buku. Berikan ia waktu yang tepat untuk merenungi misteri yang abadi dari burung-burung di langit, lebah di

siang hari, dan bunga-bunga di bukit hijau.

Ajarilah ia, gagal adalah jauh lebih terhormat daripada menipu. Ajarilah ia untuk memiliki keyakinan pada gagasannya sendiri, meskipun setiap

orang mengatakan gagasannya salah.

Cobalah memberikan kekuatan pada anak saya untuk tidak mengikuti pergaulan, ketika semua orang mengikuti arus. Ajarilah ia untuk mendengarkan orang lain, tetapi menyaring semua hal yang ia dengar

dengan saringan kebenaran dan hanya menyerap hal baik. Ajarilah ia untuk tidak pernah memandang orang lain dari harta yang mereka miliki, dalam hati dan jiwanya. Ajarilah ia menutup telinganya terhadap teriakan banyak orang, tetapi berpendirian dan berjuang jika ia

yakin bahwa ia benar.

Ajarilah dengan lembut, dunia, tetapi jangan memanjakannya, karena hanya pengujian dengan api-lah yang menghasilkan baja berkualitas.”

(10)

PERSEMBAHAN

(11)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirohmannirrahim

Puji syukur atas karunia Allah SWT, berkat ridhoNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Efisiensi Biaya Bahan Baku Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku” (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa) Skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap pengembangan

penelitian, khususnya bidang akuntansi manajemen serta dapat memberikan

kontribusi bagi perusahaan manufaktur dalam mencapai efisiensi bahan baku.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari doa, bantuan, masukan, dan kontribusi

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Akademik.

Terimakasih untuk nasehat dan bimbingannya selama ini.

5. Ibu Dr. Susi Sarumpaet S.E., M.B.A., Akt. selaku Dosen Pembimbing

Utama. Terimakasih atas kesediannya memberikan bimbingan dan

(12)

6. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang

selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Dr. Yuliansyah, S.E., M.S.A., Akt., selaku Dosen Penguji Utama

yang telah bersedia memberikan saran-saran yang membangun dan

bermanfaat.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

pengetahuan selama proses perkuliahan berlangsung.

9. Pak Sobari, Mas Yana, Mas Yono, Mbak Sri, Mpok dan Mas Leman.

Terimakasih untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsi dan

proses birokrasi.

10.Mas Jaya, Mas Sobri, Mas Dwi, Mbak Tina dan Kak Ayin.

Terimakasih telah bersedia memberikan semangat untuk menunggu dosen

pembimbing di MPIA.

11. Kiay Lukman, Kiay Ishak, Kiay Rahmat dan Kiay Akwan.

Terimakasih telah bersedia menjadi teman cerita penulis dan bersedia

memberikan kuliah 2 sks.

12.Seluruh Staf TU, Administrasi, Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini.

13.Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Burhanuddin AR dan Ibu Erni Idayati.

Terimakasih atas ridho, doa, dukungan, dan cintanya selama ini.

Terimakasih telah mengajarkan banyak hal dan senantiasa menjadi teladan

bagi penulis.

14.Kakak pertamaku, Rizky Andriani beserta keluarga kecilnya Kak Galuh,

Syabil, Sakha. Terimakasih atas doa, dukungan, dan cinta tulusnya selama

ini. Terimakasih telah mengajarkan dan menjadi teladan bagi penulis.

15.Kakak keduaku, Resty Wira Ayu beserta suaminya Kak Arif. Terimakasih

atas doa, dukungan, dan kasih saying tulusnya selama ini. Terimakasih

telah menjadi sahabat terbaik bagi penulis.

16.Keluarga besarku Ayah Ipin, Uni Rospa, Mba Lili, Baten Tik, Pa Eng, Om

(13)

tidak mampu penulis cantumkan satu-persatu. Terimakasih ya Rabb

engkau telah memberikan keluarga yang sungguh sangat luar biasa.

17.Om Heri. Terimakasih telah menjadi om yang setia membantu penulis dari

pertama masuk kuliah hingga lulus.

18.Bapak Eng Siong, Bapak Putu, Bapak Iwan, dan Bapak Untung Suron.

Terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk penulis dan

kerjasamanya dalam menyelesaikan penelitian ini di PT Ciomas Adisatwa.

19.Tri Febrianto, S.E. Terimakasih telah menjadi teman cerita sedunia penulis

hingga saat ini.

20.Daniel Yunggo, S.E. Terimakasih telah menjadi super hero bagi penulis

selama masa kelam dan menjadi teladan bagi penulis.

21.Thorn Muhammad Ghandi, S.E. Terimakasih telah menjadi pendengar

setia penulis selama ini dan menjadi sahabat disaat suka dan duka.

22.D’ Lorenk, Agatha Purnama Sari, S, Ikom. Sherly Purnama Sari, S.Ikom.

Dinasty Hernatiara, S.E., Murni Triana, S.H. Terimakasih atas

kesetiaannya menemani penulis dari SMA hingga saat ini.

23.D’ Kampielz Family, Terimakasih atas kegembiraan yang telah diberikan

kepada penulis.

24.D’ Enjoy, Ayu Jufika Mutiasari, S.E, Adiati Ameici, S.E., Irvia Maiselo,

S.E., Alfudiafarrah S.E., Nurul Adiati, S.E., Dila Mutiara Sari, S.E., Ira

Puspita, S.E. Terimakasih atas bantuan, doa, semangat, dan kegembiraan

yang telah diberikan kepada penulis.

25.D’5km, Viola, Ayu Monicha, Rahmanuddin, M. Syahrizal dan Anang.

Terimakasih atas kegembiraan yang senantiasa diberikan kepada penulis.

26.Sahabat-sahabat Akuntansi Unila 2010, Nanda, Esti, Teja, Sela, Jeni, Febi,

Elza, Fina, Novia, Wela, Arlenti, Echa, Egha, Rere, Santo, Surya,

Meirisky, Devri, Iqbal, Eka, Santo, Jiry, Latifa, Feni, Jane, Wela, Tiwi,

Tiara, Oksano, Marwanto, Marlina, Rika, Sharon, Ben, Yesi, Citra, Deny,

Tiya, Ivonna, Iga, Ni wayan, Syarif, Andriani, Ira, Dwi, Rossy, Mareta,

Fery, Herlina, Eka Candra, Hendrik, Rian, Dianti, Mila, Deni, Firsty,

(14)

penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih telah menemani penulis dan

setia memberikan kegembiraan di setiap mata kuliah yang kita tempuh.

27.Kelurga Besar BEM FEB Unila 2012/2013, Mba Atin,Mba Nurul, Kak

Onyeng, Bang Eki, Elisya, Kak Rudi, Kak Bowo, Kak Gew, Mba Muli,

Mba Putri, Ka Daniel, Uje, Sendi, Tian, Legit, Dewi, Ayu dan seluruh

adik-adik Brigadir Muda yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terimakasih atas keluarga, dukungan, pelajaran berharga, dan

kebersamaannya selama ini.

28.Serta kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu

persatu. Penulis mengucapkan terimakasih atas semua yang telah

diberikan. Semoga Allah melimpahkan berkah dan rahmatnya kepada kita

semua.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis, pembaca, dan pihak-pihak lainnya.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Bandarlampung, 20 Januari 2015

Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... .. 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

II. LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen ... 9

2.1.1 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen ... 10

2.2 Konsep Informasi Akuntansi Diferensial ... 10

2.2.1 Biaya Diferensial ... 11

2.2.2 Manfaat Biaya Diferensial Terhadap Pengambilan Keputusan ... 12

2.3 Biaya ... 13

2.3.1 Penggolongan Dan Jenis Biaya ... 14

2.4 Biaya Produksi ... 16

(16)

2.4.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi ... 17

2.5 Efisiensi ... 19

2.6 Penilaian Efisiensi Biaya Produksi ... 19

2.7 Pengertian Kemitraan ... 20

2.8 Pengertian Peternakan ... 21

2.9 Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri ... 22

2.10 Akuntansi Biaya ... 24

III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 25

4.1.2 Tinjauan Masalah Membuat Peternakan Sendiri 100%, Menjalin Kemitraan 100% Atau Melakukan Kombinasi 50% Dengan Peternakan Sendiri Dan 50% Dengan Menjalin Kemitraan Untuk Memperoleh Ayam Broiler Sebagai Bahan Baku Utama PT Ciomas Adisatwa ... 33

4.1.3 Biaya-Biaya Untuk Memproduksi Ayam Broiler Melalui Peternakan Sendiri ... 36

(17)

4.1.5 Biaya-Biaya Untuk Memproduksi Ayam Broiler

Melalui Program Kemitraan ... 40

4.1.6 Perhitungan Biaya Produksi Ayam Broiler Per Kilogram (Kg) Melalui Program Kemitraan ... 41

4.1.7 Analisis Perhitungan Biaya Diferensial Yang Akan Dikeluarkan Oleh Perusahaan Dalam Pengambilan Keputusan Memperoleh Bahan Baku Utama Melalui 100% Peternakan Sendiri, 100% Kemitraan Atau Kombinasi 50% Peternakan Dan 50% Kemitraan ... 42

4.2 Analisis Kualitatif ... 45

4.2.1 Profil Informan ... 46

4.2.1.1 Informan Kunci ... 46

4.2.1.2 Informan Pendukung ... 48

4.2.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian ... 49

4.2.2.1 Perusahaan Memaknai Pentingnya Menjalankan Program Kemitraan ... 49

4.2.2.2 Perusahaan Memaknai Keuntungan Bermitra ... 50

4.2.2.3 Peternak Mitra Memaknai Keuntungan Bermitra . 52 4.2.2.4 Peternak Mitra Memaknai Kelemahan Bermitra .. 53

4.2.2.5 Memaknai Bermitra Dari Aspek Sosial ... 54

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif ... 55

(18)
(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku (Sumber: Divisi Budidaya) ... 36

Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Sumber: Divisi Budidaya).. 37

Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Per Bulan (Sumber: Divisi Budidaya) 39

Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku (Sumber: Peternak Mitra) ... 40

Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku Kontrak (Sumber: Peternak Mitra) ... 40

Tabel 4.6 Perbandingan Biaya Diferensial Antara Ketiga Alternatif ... 44

Tabel 4.7 Perbandingan Ketiga Alternatif Berdasarkan Analisis

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara I (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)

Lampiran 2. Laporan Laba Rugi PT Ciomas Adisatwa Divisi Budidaya

Lampiran 3. Biaya Overhead Pabrik PT Ciomas Adisatwa Divisi Budidaya

Lampiran 4. Hasil Wawancara II (RPA/ Divisi Pemotongan)

Lampiran 5. Nama Produk RPA

Lampiran 6. Hasil Wawancara III (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)

Lampiran 7. Hasil Wawancara IV (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)

Lampiran 8. Hasil Wawancara V (Kemitraaan)

Lampiran 9. Hasil Wawancara VI (Kemitraan)

Lampiran 10. Hasil Wawancara VII (Kemitraan)

Lampiran 11. Surat Kontrak Perusahaan Dengan Kemitraan

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang semakin pesat

salah satu di antaranya adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan. Hal ini

dapat dilihat dari semakin banyaknya produk olahan dengan berbagai macam

bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran.

Beberapa macam diantaranya yaitu chicken nugget dan chicken wings. Selain

memiliki cita rasa yang disukai oleh masyarakat Indonesia, produk ayam olahan

sangat praktis dan mudah untuk didapatkan sehingga permintaan akan produk

tersebut terus mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang

mendasari pertumbuhan semakin banyak dan semakin berkembang perusahaan

ayam olahan.

Pertumbuhan bisnis ini menjadikan persaingan antar industri sejenis pun

semakin ketat, selain harus bernovasi dalam setiap produk yang diciptakan untuk

memenangkan persaingan perusahaan juga harus berupaya mempertimbangkan

pengalokasian biaya yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang

maksimal. Salah satu perusahaan produsen produk olahan daging ayam adalah PT

(22)

2

PT Ciomas Adisatwa sebagai pemasok bahan baku untuk PT So Good Food, dan

juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan ternama seperti KFC, McDonals

dan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang cukup besar.

Semakin besar suatu perusahaan aktivitas di dalam perusahaan tersebut semakin

banyak, untuk itu perusahaan harus membuat keputusan-keputusan secara tepat

agar berdampak positif bagi perusahaan. Namun pembuatan keputusan yang tepat

harus didasari oleh informasi-informasi yang akurat terutama dalam keputusan

biaya perolehan bahan baku.

Pengambilan keputusan biaya bahan baku sangat penting di dalam industri

manufaktur, karena selain biaya tenaga kerja bahan baku utama merupakan salah

satu faktor yang akan menentukan biaya produksi suatu produk serta biaya

overhead lainnya. Pengalokasian biaya harus dilakukan secara benar dan

terperinci untuk memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan yang

tepat. Akuntansi biaya merupakan salah satu bidang akuntansi yang menjelaskan

perhitungan biaya yang dikeluarkan dan laba yang akan diperoleh suatu

perusahaan.

Informasi biaya-biaya yang disajikan dengan rinci dapat digunakan untuk

mempermudah manajemen dalam upaya pengambilan keputusan sehingga dapat

mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan.

Di dalam membuat keputusan manajemen selalu dihadapkan oleh beberapa

alternatif kebijakan yang mungkin akan diambil, untuk mengetahui kebijakan

yang lebih tepat manajemen dapat melihatnya melalui biaya diferensial yang

(23)

3

Nurlela (2009) biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda

dalam beberapa alternatif pilihan. Akuntansi diferensial memberikan informasi

yang berbeda untuk setiap alternatif, dengan adanya akuntansi diferensial akan

memungkinkan manajemen suatu perusahaan memiliki fondasi yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam suatu pengambilan keputusan. Mulyadi (2001)

mengemukakan bahwa informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran

perbedaan aktiva, pendapatan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu

dibandingkan dengan alternatif tindakan lain.

Supriyono (1996) menyatakan dalam upaya pengambilan keputusan biaya

diferensial dapat digunakan untuk mengatasi masalah sebagai berikut :

1. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.

2. Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.

3. Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.

4. Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

5. Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk

tertentu.

Manajer perusahaan harus dapat mempertimbangkan dengan matang biaya

perolehan bahan baku suatu produk antara alternatif satu dengan alternatif lainnya

untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

PT Ciomas Adisatwa bergerak dalam divisi budidaya dan pengolahan ayam.

Perusahaan yang telah mendapatkan tempat di hati konsumennya harus mampu

(24)

4

memiliki harga terjangkau, karena harga merupakan salah satu indikator yang

sangat menentukan dalam keberhasilan suatu penjualan. Keberhasilan PT Ciomas

Adisatwa dapat dilihat dari laba yang terus meningkat dari tahun ketahun, yang

dipengaruhi oleh tingkat penjualan yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa permintaan ayam olahan di masyarakat Indonesia semakin

meningkat, sehingga PT Ciomas Adisatwa harus mempertahankan pasar dan lebih

meningkatkan jumlah konsumen.

Karena produk yang dihasilkan PT Ciomas Adisatwa sangat beragam, PT Ciomas

Adisatwa harus mampu mendapatkan bahan baku utama yang cukup banyak

setiap harinya agar mampu memenuhi permintaan pasar. PT Ciomas Adisatwa

memiliki beberapa alternatif dalam memperoleh ayam broiler yang merupakan

bahan baku utama, salah satunya yaitu melalui program kemitraan bersama

masyarakat.

Program kemitraan bersama masyarakat adalah perusahaan menjalin kerjasama

dengan masyarakat dalam proses pemeliharaan ayam broiler. Dalam hal ini

perusahaan menyediakan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan dalam

proses pemeliharaan ayam broiler. Mulai dari bibit ayam, pakan ayam dan

obat-obatan ayam. Masyarakat hanya menyiapkan kandang dan tenaga kerja, kemudian

hasil ternak tersebut dijual kembali ke PT Ciomas Adisatwa sebagai bahan baku

utama produk ayam olahan. Kemitraan tersebut dimaksudkan perusahaan sebagai

sarana memperoleh bahan baku dengan mudah. Selain melalui program kemitraan

tersebut, PT Ciomas Adisatwa pun memiliki peternakan yang dikelola sendiri

(25)

5

Alternatif- alternatif tersebut dilakukan dengan maksud untuk menekan biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku utama, karena penghematan dan

efisiensi biaya perolehan bahan baku akan mempengaruhi harga jual suatu produk.

Namun menjalin kemitraan yang kasat mata terlihat lebih mudah ternyata ada hal

yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, dimana perusahaan tidak mampu

menjamin keberlangsungan kemitraan tersebut secara terus menerus. Pada suatu

waktu mitra dapat berhenti atas keinginannya sendiri tanpa harus meminta

persetujuan dari kerjasama dengan perusahaan.

Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini untuk dilakukan, jika saja

perusahaan fokus dengan satu alternatif saja dalam memperoleh bahan baku, maka

perusahaan akan mendapatkan bahan baku dengan lebih efisien, dan

keuntungan-keuntungan yang akan diterima perusahaan akan terasa lebih maksimal. Selain itu,

resiko yang mungkin diterima perusahaan jika tidak memilih satu alternatif akan

semakin besar. Karena jika suatu waktu para kemitraan mundur dari kerjasama,

dan jumlah bahan baku dari peternakan sendiri tetap, maka perusahaan akan

mengalami resiko kekurangan pasokan ayam yang akan berdampak pada

penjualan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih

perusahaan tersebut telah sesuai dengan harapan PT Ciomas Adisatwa yaitu

memperoleh bahan baku dengan lebih efisien. Penelitian ini dilakukan dengan

cara membandingkan antara alternatif yang ada yaitu melalui program kemitraan

(26)

6

dapat mengendalikan harga jual suatu produk sehingga mampu mempertahankan

peningkatan laba dan lebih mengembangkan usaha.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi

Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan

Baku”

1.2 Rumusan Masalah

PT Ciomas Adisatwa sebagai produsen produk olahan ayam saat ini melakukan beberapa alternatif dalam memperoleh bahan bakunya yaitu dengan cara

kombinasi antara kemitraan bersama masyarakat dan melalui peternakan sendiri.

Untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat PT Ciomas Adisatwa

harus memanfaatkan alternatif terbaik untuk mendapatkan bahan baku yang lebih

efisien sehingga perusahaan akan merasakan keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut :

“Manakah alternatif terbaik yang dapat digunakan perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan guna mengefisiensikan biaya perolehan bahan baku

dengan menggunakan analisis informasi akuntansi diferensial, yaitu dengan

membuat peternakan sendiri 100%, menjalin kemitraan 100% atau kombinasi

50% peternakan sendiri dan 50% dengan menjalin kemitraan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki

(27)

7

1. Untuk menghitung biaya diferensial yang timbul diantar dua alternatif

pengambilan keputusan dalam memperoleh bahan baku utama.

2. Untuk mengetahui alternatif mana yang terbaik bagi manajemen PT Ciomas

Adisatwa dalam memperoleh bahan baku utama, yaitu melalui program

kemitraan atau membuat peternakan sendiri secara keseluruhan guna

meningkatkan efisiensi perolehan bahan baku utama.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara

lain :

1. Manfaat bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tambahan untuk

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap biaya

perolehan bahan baku guna mengefisiensikan biaya perolehan bahan baku

utama.

2. Manfaat bagi akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi penelitian studi

kasus untuk peneliti selanjutnya dan hasilnya dapat dijadikan rujukan bagi

(28)

8

1.5 Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas agar tetap berada di dalam

ruang lingkup permasalahan, maka batasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada divisi budidaya PT Ciomas

Adisatwa Lampung, dikarenakan bahan baku utama RPA (divisi

pemotongan) PT Ciomas Adisatwa adalah dari divisi budidaya.

2. Peneliti memfokuskan hanya pada perhitungan efisiensi biaya produksi

bahan baku untuk RPA (divisi pemotongan) yang dihasilkan dari divisi

(29)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Akuntansi Manajemen

Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk

membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

akuntansi manajemen diartikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,

pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang

digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam

suatu suatu organisasi, serta menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan

pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut (Supriono dan Riyanto, 1988).

Dalam arti sempit akuntansi manajemen diartikan sebagai satu bidang akuntansi

yang tujuan utamanya menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau

organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan

proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,

pengorganisasian, serta pengendalian.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen bertujuan untuk mengukur dan

melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang membantu manajer

(30)

10

2.1.1 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat 3 tipe informasi di dalam

akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi penuh (full accounting

information), informasi akuntansi diferensial (diferential accounting information)

dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting

information).

1. Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun

informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya,

pendapatan dan atau aktiva. Informasi akuntansi penuh yang berisi

informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program,

penetapan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

2. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,

pendapatan dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan

dengan alternatif tindakan yang lain.

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,

pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang

bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang dibutuhkan

dalam proses penyusunan anggaran.

2.2 Konsep Informasi Akuntansi Diferensial

Sejalan dengan Mulyadi (2001) tentang informasi akuntansi diferensial, Bambang

Supomo (2012) menyatakan informasi akuntansi diferensial adalah informasi

mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu

(31)

11

Berdasarkan teori di atas informasi akuntansi diferensial erat kaitannya dengan

keputusan manajer perusahaan guna memilih alternatif tindakan yang akan

diambil di masa yang akan datang. Informasi akuntansi diferensial mempunyai

dua ciri utama, pertama informasi akuntansi merupakan informasi masa yang akan

datang. Kedua, informasi akuntansi yang berbeda diantara berbagai macam

alternatif.

2.2.1 Biaya Diferensial

Dalam mengelola perusahaan manajer sangat membutuhkan informasi yang tepat

untuk mengambil keputusan, informasi tersebut adalah informasi biaya

diferensial. Simamora (1999) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah

perbedaan jumlah biaya di antara dua alternatif.

Sunarto (2004) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah biaya masa yang akan

datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Biaya tersebut relevan

dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.

Supomo (2012) dalam Iqbal (2013) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah

biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi

yang lain.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya diferensial adalah

biaya masa akan datang yang dikeluarkan diantara pilihan alternatif yang ada dan

(32)

12

2.2.2 Manfaat Biaya Diferensial Terhadap Pengambilan Keputusan

Charter dan Usry (2006) mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah yang

dapat diselesaikan dengan biaya diferensial dalam upaya pengambilan keputusan,

yaitu sebagai berikut :

1. Membeli atau membuat sendiri.

2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk.

3. Meningkatkan atau menghentikan produksi dari produk tertentu.

4. Menerima atau menolak pesanan pelanggan.

Sementara itu Supriyono (1996) menyatakan dalam upaya pengambilan keputusan

biaya diferensial dapat digunakan untuk mengatasi masalah sebagai berikut :

1. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.

2. Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.

3. Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.

4. Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

5. Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk

tertentu.

Penjelasan mengenai manfaat biaya diferensial dalam pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut :

1. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.

Manfaat biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau

menolak pesanan tertentu yaitu untuk menentukan perbedaan antara biaya

mempoduksi output sekarang yang lebih kecil dengan output yang

(33)

13

2. Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.

Menurunkan harga jual dan suatu pesanan khusus yaitu untuk membantu

manajemen dalam menentukan pada harga berapa perusahaan itu dapat

menjual produk tertentu dan sampai seberapa besar harga tersebut dapat

dikurangi agar dapat bersaing dengan produk-produk yang sejenis pada

suatu pasar yang bersaing.

3. Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.

Membuat atau membeli komponen suku cadang atau produk tertentu yaitu

untuk memanfaatkan secara maksimal sumber daya produktif dan keuangan

perusahaan.

4. Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas yaitu untuk

menentukan produk atau jasa yang dijual dapat menutup biaya variabel dan

memberikan kontribusi melalui penutupan biaya tetap.

5. Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk

tertentu.

Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk

tertentu yaitu untuk mengidentifikasi jenis produk yang harus dihentikan

tepat pada waktunya karena produk tersebut tidak menghasilkan laba atau

laba yang dihasilkan tidak memadai.

2.3 Biaya

Dalam menjalankan aktivitas yang semakin berkembang, perusahaan akan selalu

mengeluarkan biaya untuk mencapai tujuannya. Terdapat beberapa definisi dan

(34)

14

Menurut Supriyono (1983) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau

digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai sebagai

pengurang penghasilan.

Simamora (1999) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk

barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa

mendatang bagi organisasi.

1.3.1 Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya

Menurut Mulyadi (2000) biaya digolongkan menjadi berbagai cara yaitu sebagai

berikut :

1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.

Penggolongan biaya dimana nama objek pengeluaran biaya merupakan

dasar penggolongan biaya.

2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

1. Biaya produksi, biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

2. Biaya pemasaran, biaya pemasaran yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk

melakukan pemasaran produk.

3. Biaya administrasi, biaya administrasi yaitu biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang

(35)

15

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, dalam hal ini

biaya dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya

adalah karena ada sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung dapat dengan

mudah diidentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai.

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk biasa disebut dengan biaya overhead

pabrik. Maka biaya tidak langsung tidak mudah untuk diidentifikasi

dengan produk tertentu.

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan

Perubahan Volume Kegiatan.

1. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan volume kegiatan. Semakin besar perubahan volume kegiatan

biaya variabel pun semakin besar, begitu juga sebaliknya.

2. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai

perubahan volume kegiatan, akan tetapi perubahannya tidak sebanding

(36)

16

3. Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi tertentu.

4. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh

perubahan volume kegiatan. Semakin besar dan semakin kecil volume

kegiatan biaya yang dikeluarkan adalah tidak berubah.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Waktu Manfaatnya

1. Pengeluaran Modal

Pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan yang mempunyai

manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2. Pengeluaran Pendapatan

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat

selama periode akuntansi pada saat biaya dikeluarkan.

2.4 Biaya Produksi

2.4.1 Pengertian Biaya Produksi

Terdapat beberapa pengertian tentang biaya produksi diantaranya adalah sebagai

berikut:

Supriyono (1983) menyatakan bahwa biaya produksi adalah semua biaya yang

berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku

(37)

17

Mulyadi (2000) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya yang

terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.

Selain itu Munawir (2002) dalam Andini (2008) menjelaskan bahwa biaya

produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengolahan (manufacture)

atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual atau dikonsumsi,

maupun biaya pelaksanaan atau pemberian jasa atau pelayanan.

Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang timbul dalam proses

pengolahan bahan baku menjadi barang yang siap untuk dijual.

2.4.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi

Menurut Horngren (1992) dan Mulyadi (2000) terdapat tiga unsur biaya produksi

antara lain sebagai berikut :

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang

diapakai dalam kegiatan pengolahan produk. Bahan baku adalah berbagai

macam bahan yang diolah menjadi produk akhir dan pemakaiannya dapat

diidentifikasikan secara langsung atau diikuti jejak manfaatnya pada produk

tertentu.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut

serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung

pada produk, dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam

(38)

18

biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan sebagai unsur biaya

produksi.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi

beberapa golongan sebagai berikut:

a. Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk

jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi

nilainya relatif kecil jika dibandingkan harga pokok produksi tersebut.

b. Biaya reparasi dan pemeliharaannya, yaitu biaya berupa suku cadang

(sparepart), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga

perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan

dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik,

mesin-mesin dan peralatan, kendaraan, perkakas, laboraturium, dan aktiva

tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

c. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja pabrik yang

upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk

atau pesanan tertentu.

d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap, yaitu

biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin

dan peralatan, perkakas laboraturium, alat kerja, dan aktiva tetap lain

(39)

19

e. Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu,yaitu biaya-biaya asuransi

gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan peralatan, asuransi

kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi

kerugian trial-run.

f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan

pengeluaran uang tunai, yaitu biaya reparasi yang diserahkan kepada

pihak luar perusahaan.

2.5 Efisiensi

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk medapatkan keuntungan yang maksimal,

oleh karena itu efisiensi merupakan salah satu langkah penting yang harus

dilakukan oleh perusahaan. Karena penggunaan sumber daya yang efisien

merupakan salah satu upaya memaksimalkan keuntungan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) mendefinisikan efisiensi adalah ketepatan

cara (usaha/kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu,

tenaga, dan biaya).

Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1999) mengemukakan bahwa efisiensi adalah

biaya input (masukan) untuk tiap unit output (keluaran) yang diproduksi.

2.6 Penilaian Efisiensi Biaya Produksi

Menurut Arafah (2004) terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam menilai

efisiensi produksi, yaitu:

1. Penggunaan Anggaran (Budget)

Efisiensi dari biaya produksi dapat diukur melalui perbandingan antara

(40)

20

perusahaan. Bila biaya produksi aktual yang terjadi lebih kecil dari pada

biaya produksi yang dianggarkan, maka biaya produksi tersebut dapat

dikatakan efisien. Demikian pula sebaliknya, apabila biaya produksi aktual

yang terjadi lebih besar dari pada yang dianggarkan perushaan, maka biaya

produksi tersebut dapat dikatakan tidak efisien.

2. Penggunaan Standar

Efisiensi dihitung dengan membandingkan antara biaya produksi per unit

aktual dengan biaya per unit standar. Berdasarkan penelitian Arafah (2004)

perhitungan efisiensi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Biaya produksi aktual per unit Efisiensi produksi =

Biaya produksi standar per unit

Bila hasil perbandingan yang didapat semakin kecil, berarti biaya produksi

tersebut semakin efisien.

2.7 Pengertian Kemitraan

Kemitraan adalah kerjasama usaha kecil termasuk koperasi dengan usaha

menengah atau usaha besar disertai pedoman dan pengembangan oleh usaha

menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,

saling memperkuat dan saling menguntungkan. Sementara itu tujuan dari

kemitraan yaitu untuk meningkatkan pemberdayaan usaha kecil dibidang

manajemen, produk, pemasaran, permodalan dan teknis, disamping agar bisa

mandiri demi kelangsungan usahanya, sehingga bisa melepaskan diri dari sifat

(41)

21

Linton (1997) mengemukakan bahwa kemitraan adalah suatu cara melakukan

bisnis dimana semua pihak bekerjasama untuk mencapai tujuan bisnis bersama.

Secara garis besar kemitraan dikatakan sebagai suatu sikap menjalankan bisnis

yang diberi ciri dengan hubungan jangka panjang, suatu kerja sama tigkat tinggi

dengan memberikan keuntungan satu sama lain.

Selanjutnya Tohar (2000) menyebutkan bahwa ada berbagai macam pola

kemitraan yang ada, salah staunya yaitu pola kemitraan inti plasma. Pola inti

plasma adalah pola dimana usaha besar dan menengah disebut inti, sedangkan

usaha kecil disebut sebagai plasma.

Praktis terdapat berbagai hal yang dilakukan oleh bagian inti terhadap plasma

diantaranya adalah:

1. Penyediaan dan penyiapan lahan.

2. Penyediaan sarana produksi.

3. Memberikan teknis manajemen usaha dan produksi.

4. Pemberian bahan lainnya yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan

produktivitas usaha.

Dapat disimpulkan bahwa pada pola kemitraan para peternak kemitraan tidak

membeli sapronak dan tidak memsarkan hasil panen sendiri. Mereka menjual hasil

panen kepada inti dan mendapatkan hasil dari penjualan tersebut sesuai harga

kontrak yang telah disepakati.

2.8 Pengertian Peternakan

Whardani (2012) mengemukakan bahwa peternakan adalah kegiatan

(42)

22

hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak hanya pada pemeliharaan

saja, memelihara dan peternakan mempunyai perbedaan pada tujuan yang

ditetapkan tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan

prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan

secara optimal.

2.9 Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri

Permasalahan yang sering muncul dalam perusahaan manufaktur yang akan

memproduksi suatu produk ialah pada persoalan yang berkaitan dengan

penggunaan bahan baku. Perusahaan memiliki beberapa pilihan alternatif antara

membeli bahan baku atau membuat sendiri. Jika kemampuan perusahaan untuk

memproduksi bahan baku telah mencapai kapasitas penuh maka untuk memenuhi

bahan bakunya perusahaan dibenarkan untuk membeli dari perusahaan lain.

Namun jika kemampuan perusahaan masih memadai untuk memproduksi bahan

baku sendiri maka perusahaan harus mempertimbangkan biaya diferensial pada

perusahaan tersebut. Pemilihan alternatif yang akan digunakan oleh suatu

manajemen harus dengan pertimbangan yang matang diantaranya harus

mempertimbangkan aspek kualitatif dan aspek kuantitatif.

Iqbal (2013) mengemukakan bahwa aspek kualitatif adalah segi yang tidak dapat

diukur dari satuan uang dalam pengambilan keputusan. Sementara itu aspek

kuantitatif adalah segi yang dapat diukur dari satuan uang dalam pengambilan

(43)

23

Menurut Mulyadi (2001) mengenai keputusan membeli atau membuat sendiri

dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1. Penawaran harga dari pemasok luar.

2. Taksiran penghematan biaya.

3. Penggunaan fasilitas perusahaan.

Sedangkan menurut Carter dan Usry (2005) selain melalui faktor kuantitatif,

untuk membuat keputusan membeli atau membuat sendiri juga dipengaruhi oleh

faktor kualitatif antara lain:

1. Mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketergantungan dari pasokan

komponen, beserta pengetahuan teknis untuk memproduksi komponen

tersebut, lalu menimbang persyaratan-persyaratan tersebut baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Membandingkan biaya untuk memproduksi komponen tersebut dengan

biaya untuk membeli komponen itu.

3. Membandingkan apakah, jika komponen tersebut dibeli dan bukannya

dibuat, ada alternatif penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk

fasilitas perusahaan itu sendiri.

4. Mempertimbangkan selisih dalam investasi modal yang diperlukan dan

waktu arus kas.

5. Mengadopsi tindakan yang konsisten dengan kebijakan perusahaan secara

keseluruhan, reaksi pelanggan dan pemasok sering kali memainkan peranan

penting dalam keputusan ini. Apakah lebih menguntungkan untuk membuat

(44)

24

2.10 Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

penyajian biaya pembuatan dan penjualan prooduk barang atau jasa dengan cara

tertentu serta penafsiran terhadapnya, (Mulyadi,2005).

Supriyono (1983) mengungkapkan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu

cabang akuntansi yang merupakan alat menejemen dalam memonitor dan

merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya

dalam bentuk laporan biaya.

Pihak manajemen membutuhkan akuntansi biaya untuk mengukur dan

melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam perusahaan, dan informasi

dari akuntansi biaya ditujukan untuk menyajikan informasi bagi menejemen baik

biaya produksi maupun biaya non produksi dalam pengambilan keputusan. Oleh

sebab itu akuntansi biaya erat kaitannya dengan manajer sebagai alat evaluasi

sebelum produksi dimulai, dan manajer harus dapat membayangkan kegiatan yang

(45)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.

Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua

bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan

penelitian kuantitatif. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa metode penelitian

kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang

mengkombinasikan atau menggabungkan antara kuantitatif dengan metode

kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian,

sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan obyektif.

Menurut Creswell (2010), strategi-strategi dalam mixed methods, yaitu:

1. Strategi metode campuran sekuensial/ bertahap (sequential mixed methods)

merupakan strategi bagi peneliti untuk menggabungkan data yang

ditemukan dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini dapat

dilakukan dengan interview terlebih dahulu untuk mendapatkan data

kualitatif, lalu diikuti dengan data kuantitatif dalam hal ini menggunakan

(46)

26

a. Strategi eksplanatoris sekuensial. Dalam strategi ini tahap pertama

adalah mengumpulkan dan menganalisis data kuantatif kemudian

b. diikuti oleh pengumpulan dan menganlisis data kualitatif yang

dibangun berdasarkan hasil awal kunatitatif. Bobot atau prioritas ini

diberikan pada data kuantitatif.

c. Strategi eksploratoris sekuensial. Strategi ini kebalikan dari strategi

eksplanatoris sekuensial, pada tahap pertama peneliti mengumpulkan

dan menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan dan

menganalisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada

hasil tahap pertama. Bobot utama pada strategi ini adalah pada

kualitatif.

d. Strategi transformative sekuensial. Pada strategi ini peneliti

menggunakan perspektif teori untuk membentuk prosedur-prosedur

tertentu dalam penelitian. Dalam model ini, peneliti boleh memilih

untuk menggunakan salah satu dari dua metode dalam tahap pertama,

dan bobotnya dapat diberikan pada salah satu dari keduanya atau

dibagikan secara merata pada masing-masing tahap penelitian.

2. Strategi metode campuran konkuren/sewaktu waktu (concurrent mixed

methods) merupakan penelitian yang menggabungkan antara data kuantitatif

dan data kualitatif dalam satu waktu. Terdapat tiga strategi pada metode

campuran konkuren, yaitu:

a. Strategi triangulasi konkuren. Dalam strategi ini, peneliti

mengumpulkan data kualitatif dan data kuantitatif dalam waktu yang

(47)

27

data kualitatif dengan data kuantitatif untuk mengetahui perbedaan dan

kombinasi.

b. Strategi embedded konkuren. Strategi ini hampir sama dengan model

triangulasi konkuren, karena sama-sam mengumpulkan data kualitatif

dan kuantitatif dalam waktu yang bersamaan. Membedakannya adalah

model ini memiliki metode primer yang memandu proyek dan data

sekunder yang memiliki peran pendukung dalam setiap prosedur

penelitian. Metode sekunder yang kurang begitu dominan/ berperan

(baik itu kualitatif atau kuantitatif) ditancapkan (embedded) ke dalam

metode yang lebih dominan (kualitatif atau kuantitaif).

c. Strategi transformative konkuren. Seperti model transformative

sequential yaitu dapat diterapkan dengan mengumpulkan data

kualitatif dan data kuantitatif secara bersamaan sera didasarkan pada

perspektif teoritis tertentu.

3. Prosedur metode campuran transformative (transformative mixed methods)

merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggunakan kacamata

teoritis sebagai prosedur overaching yang di dalamnya terdiri dari data

kualitatif dan data kuantitatif.

Dalam penelitian ini menggunakan strategi metode campuran konkuren, terutama

strategi triangulasi konkuren. Dalam penelitian ini pada tahap pertama peneliti

mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif dilakukan dalam waktu yang

bersamaan. Kemudian tahap kedua peneliti menganalisis data kuantitatif terlebih

dahulu, dilanjutkan menganalisis data kualitatif untuk menjawab rumusan

(48)

28

3.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini, data kualitatif digunakan untuk menjelaskan data kuantitatif.

Data kuantitatif dan data kualitatif ini didapatkan melalui wawancara dengan

informan secara mendalam. Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh

efisiensi biaya produksi PT Ciomas Adisatwa yang merupakan rumusan masalah

dalam penelitian ini. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui keuntungan

dan kelemahan dalam mengupayakan proses produksi yang lebih efisien pada

perusahaan.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah PT Ciomas Adisatwa. PT Ciomas Adisatwa memiliki

dua divisi yaitu divisi budidaya ayam broiler dan RPA (Rumah Potong Ayam)

atau divisi pemotongan. Penelitian ini berfokus pada divisi budidaya ayam broiler,

dikarenakan bahan baku utama PT Ciomas Adisatwa merupakan produk yang

dihasilkan dari divisi budidaya tersebut.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di divisi budidaya ayam broiler bertempat di Jalan

Patimura Nomer 7, Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, dan penelitian ini

dilakukan di RPA (divisi pemotongan) bertempat di Jalan Raya Bernung,

Kabupaten Pesawaran, serta di beberapa kemitraan yang ada di Kabupaten

Pesawaran. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan mengenai

data-data yang dibutuhkan peneliti, dan kesediaan responden untuk dikunjungi.

(49)

29

3.5 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara dengan divisi

budidaya, RPA (divisi pemotongan) serta dengan para mitra perusahaan. Data

sekunder diperoleh dari para informan, sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh

peneliti dan data tersebut merupakan data yang relevan dan berkaitan dengan

penelitian ini.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara melakukan

pengamatan ke perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang ada dalam

penelitian ini. Peneliti melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan yang

telah disiapkan sebelumnya, serta meminta data sekunder untuk dapat memenuhi

data yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti

mewawancarai beberapa informan antara lain : kepala bagian akuntansi divisi

budidaya PT Ciomas Adisatwa, kepala RPA (divisi pemotongan) PT Ciomas

Adisatwa region Sumatera, kepala bagian peternakan divisi budidaya PT Ciomas

Adisatwa, kepala bagian kemitraan divisi budidaya PT Ciomas Adisatwa, serta

beberapa kemitraan PT Ciomas Adisatwa.

3.7 Metode Analisis Data a. Analisis Kuantitatif

Penelitian menggunakan analisis kuantitatif untuk menjawan permasalahan

melalui perhitungan tertentu dengan menerapkan teori dan rumus yang berkaitan

(50)

30

telah diperoleh peneliti akan menjelaskan data tersebut ke dalam tiga analisis dari

setiap alternatif, antara lain sebagai berikut:

1. Analisis alternatif pertama :

Dalam analisis pertama penulis membahas tentang perhitungan perolehan

biaya produk dari divisi budidaya, dan selanjutnya akan menjadi biaya

bahan baku dari RPA (divisi pemotongan). Dalam analisis ini perhitungan

dilakukan berdasarkan angka-angka yang diperoleh saat perusahaan

menggunakan alternatif memperoleh bahan baku utama melalui 100%

peternakan sendiri.

2. Analisis alternatif kedua :

Dalam analisis kedua penulis membahas tentang perhitungan perolehan

biaya produk dari divisi budidaya, dan selanjutnya akan menjadi biaya

bahan baku dari RPA (divisi pemotongan). Dalam analisis ini perhitungan

dilakukan berdasarkan angka-angka yang diperoleh saat perusahaan

menggunakan alternatif memperoleh bahan baku utama melalui 100%

kemitraan.

3. Analisis alternatif ketiga :

Dalam analisis ketiga penulis membahas tentang perhitungan perolehan

biaya produk dari divisi budidaya, dan selanjutnya akan menjadi biaya

bahan baku dari RPA (divisi pemotongan). Dalam analisis ini perhitungan

dilakukan berdasarkan angka-angka yang diperoleh saat perusahaan

menggunakan alternatif memperoleh bahan baku utama melalui kombinasi

50% membuat peternakan sendiri dan 50% melalui kemitraan.

Analisis tersebut di atas digunakan untuk mempermudah peneliti dalam

membandingkan efisiensi biaya dari tiap kemungkinan alternatif yang ada dengan

(51)

31

b. Analisis Kualitatif

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan analisis kualitatif yang digunakan

untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian dengan mempertimbangkan

dan membandingkan efisiensi yang berbentuk angka-angka dan efisiensi yang

(52)

59

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan peneliti menyimpulkan menjalin kemitraan 100%

adalah alternatif yang paling tepat untuk PT Ciomas Adisatwa. Dalam

perhitungan efisiensi biaya produksi secara kuantitatif menjalin kemitraan 100%

adalah alternatif yang paling tepat untuk mendapatkan biaya produksi yang lebih

efisien dibandingkan alternatif lain. Perusahaan dapat menghemat biaya produksi

bahan baku sebesar Rp. 1.831.680.000 setiap tahunnya jika menjalin kemitraan

100%. Berdasarkan analisis kualitatif, peneliti melihat lebih banyak manfaat yang

dirasakan perusahaan jika menjalin kemitraan 100%, tidak hanya perusahaan

yang merasakan manfaat dari menjalin kemitraan tersebut, masyarakat yang

menjalin kemitraan pun merasakan manfaatnya yaitu mendapatkan penghasilan,

serta menambah lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.

Peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan dapat menjadikan pemasok ayam

broiler sebagai bahan baku utama 100% melalui kemitraan dengan cara yang

bertahap. Perusahaan akan dapat bersaing dengan harga yang lebih terjangkau di

pasaran jika menaikkan jumlah kemitraan setiap tahunnya dan mempertahankan

(53)

60

perusahaan akan mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, terlebih

ketika persaingan bisnis di industri sejenis semakin ketat.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahun 2013, namun harga

kontrak yang digunakan adalah harga kontrak saat ini yaitu tahun 2014.

2. Penelitian ini menggunakan beberapa judgement yang menjadi keterbatasan

peneliti, yaitu :

a. Penyusutan menggunakan metode garis lurus.

b. Tidak ada ayam yang mati pada satu periode masa panen.

c. Bobot 1 ekor ayam adalah sama, yaitu 1 Kilogram (Kg).

5.3 Saran

1. Perusahaan disarankan untuk mampu mempertahankan jumlah kemitraan

saat ini, dan harus meningkatkan jumlah kemitraan secara bertahap dan

terus menerus hingga 100%.

2. Perusahaan disarankan untuk mampu melayani kemitraan dengan lebih adil,

dengan komitmen dalam melaksanakan perjanjian yang ada dengan prinsip

saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

3. Perusahaan disarankan untuk mempertahankan kepercayaan mitra terhadap

perusahaan, misalnya dengan cara mengadakan pertemuan berkala untuk

membahas keluhan-keluhan mitra dan sekaligus untuk melakukan sosialisasi

tentang penetapan harga kontrak. Karena penyebaran informasi penurunan

(54)

61

perusahaan berlaku tetap bahkan lama tidak diubah sebagaimana yang

dikeluhkan oleh mitra.

4. Perusahaan disarankan untuk lebih mensosialisasikan program kemitraan

dan keuntungan yang didapat harus lebih adil dan menarik, karena akan

mampu menarik para sarjana-sarjana muda yang telah mempelajari

peternakan. Sehingga perusahaan tidak hanya dapat menguntungkan pihak

internal saja, namun dapat membantu pemerintah untuk menciptakan

lapangan pekerjaan baru, dan turut serta dalam upaya pemerintah untuk

menciptakan ketahanan nasional.

5. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan data di tahun yang

sama, sehingga mendapatkan data yang akurat.

6. Peneliti selanjutnya diharapkan mengikuti perkembangan sehingga

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Fajdhika. 2008. Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya Produksi Sebelum Dan Sesudah Penerapan Total Quality Management. Bandung: Skripsi FE. Universitas Widyatama.

Arafah, Irfa Nur. 2004. Hubungan Penerapan Total Quality Management Dengan Efisiensi Biaya Produksi. Bandung: Skripsi FE. Universitas Padjajaran.

Bustami, Bastian dan Nuerlela. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Charter dan Milton F Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Charter dan Milton F Usry. 2005. Akuntansi Biaya. Buku II, Edisi Ketigabelas. Jakarta: Salemba Empat.

Creswell. John. W. 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuntatitatif, dan Mixed. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. 2007. Buku Format Penulisan Karya Ilmiah. Lampung.

Horngren, Charles T. 1992. Pengantar Akuntansi Manajemen. Jilid I, Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Iqbal, Muhammad. 2013. Pengaruh Biaya Diferensial Terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Manajemen. Skripsi FE. Universitas Pasundan Bandung.

Joel, G. Siegel, Jae K. Shim. 1999. Kamus Istilah Akuntansi, Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1999. Edisi II Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Balai Pustaka.

Linton,I. 1997. Kemitraan (Meraih Keuntungan Bersama) Cetakan ke delapan. Jakarta: Halira.

(56)

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima Cetakan Ketujuh. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta.

Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta: BPFF, Yogyakarta.

Mustika, Dinar. 2005. Pengaruh Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Produk Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan. Skripsi FE. Universitas Widyatama Bandung.

Nazir, M. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BTFE-UST.

Supomo, Bambang. 2012. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Supriyono. 1983. Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya & Penentuan Harga Pokok. Buku I Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Supriyono, R.A.,S.U.,Drs.,Ak. 1996. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Tohar, M. 2002. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius.

Universitas Lampung. 2009. Format Penulisan Karya Ilmiah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung. 60 hlm.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perancangan penimbangan ini digunakan sebagai tempat untuk penampung beban bahan dasar pakan ternak yang keluar dari tabung penyimpanan agar dapat dibaca pada load

9) Komponen silabus yang bukan dikembangkan oleh guru adalah. penilaian atau evaluasi 10) Ciri - ciri pembelajaran tematik adalah sebagai berikut, kecuali. menyajikan beberapa

Sedangkan teknik ensemble nonhybrid menggunakan satu model regresi spasial dan digunakan berulang kali untuk memperoleh beberapa model yang berbeda, kemudian menggabungkan

dengan mutu profesionalisme yang memadai, berdayaguna dan berhasilguna dalam melaksanakan tugas kedinasan dan pelayanan publik di Lingkungan Pemerintah Kota Banda

Komunikasi pemasaran dengan tingkat pendapatan homestay dalam penelitian ini di gunakan untuk mengenali bagaimana strategi pemasaran homestay dalam mencapai

Masyarakat lebih menerima, ka rena menjadi pelaku pariwisata, dalam hal jasa transportasi (ojek), pemandu wisata, penginapan, dan jasa kuliner. Di dalam suatu

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Tanggung Jawab Hukum Para Pihak Dalam Tahap Prakontratual Pada

AIPNI Peran perawat dalam menunjang kesehatan pariwisata berbasis masyarakat di Bali Lombok, Oktober tahun 2015 10 Udayana International Nursing Conference. Analisis