BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian rakyat dan nasional yang semakin meningkat diikuti dengan meningkatnya keperluan masyarakat akan hal kepastian hukum khususnya dalam bidang pertanahan.
Persengketaan masalah tanah dewasa ini masih sangat sering dijumpai. Persengketaan tanah yang sering muncul di kalangan masyarakat sering kali membahas tentang kepastian hukum tentang hak milik sertifikat atau bahkan tentang persengketaan tanah adat yang kurang begitu jelas kepemilikanya, Berhubung dengan hal itu, maka jaminan kepastian hukum dan kepastian hak atas kepemilikan tanah itu semakin penting. Fungsi tanah yang begitu penting menyebabkan persoalan sengketa yang cukup rumit.
pedoman kehidupan rakyat dalam menyelenggarakan tata keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan bersifat kekeluargaan.1
Begitu pentingnya peranan tanah bagi setiap kehidupan manusia, maka tidak heran jika setiap manusia saling berebutan atau bahkan saling mengakui satu sama lain tentang status tanah tersebut. Meskipun pemerintah menentapkan sertifikat yang notabene merupakan suatu alat bukti yang kuat atas kepemilikan hak atas tanah, namun kekuatan hukum sertifikat di kalangan saat ini sifatnya kurang begitu mutlak karena masih dapat dilumpuhkan oleh alat bukti yang dapat membuktikan sebaliknya.
Adanya gugatan tentang hak kepemilikan tanah dikarenakan proses pendaftaran tanah dilakukan dengan menggunakan sistem publikasi negatif. Pendaftaran tanah dengan menggunakan sistem ini dilatarbelakangi oleh hukum tanah di Indonesia yang memakai dasar hukum adat. Karena pada hakekatnya setiap desa adat suku Tolaki memiliki aturan-aturan hukum sendiri dan aturan tersebut adalah aturan adat yang sangat mengikat. Persengketaan yang terjadi di Kabupaten Konawe, Kecamatan Pondidaha, dan tepatnya didesa Wowasolo menunjukan eskalasi yang begitu tinggi bahkan tidak jarang menyebabkan konflik antar warga.
Konflik yang terjadi selama ini lebih memiliki motif ekonomi. Artinya konflik yang terjadi melibatkan kelas social yang lebih rendah dengan kelas yang lebih tinggi, pemilik modal dengan kaum miskin atau buruh, pemilik tanah dengan penyerobot tanah, antara masyarakat lokal dan transmigran. Konflik-konflik yang terjadi, menurut teori konflik ini, akhirnya berujung
kepada pendewasaan hidup masyarakat.Persoalan tanah merupakanpersoalan klasik yang selalu ada dimana-mana sebab tanahmemiliki multimakna, mulai dari makna ekonomi, sosial, politiksampai dengan kebudayaan. Oleh karena itu, konflik yang berhubungan dengan tanah senantiasa berlangsung sebab setiap orang atau kelompok selalu memiliki kepentingan dengannya.
Upaya merekam sejumlah konflik tanah di KabupatenKonawe telah dilakukan oleh beberapa orang sarjana. Konflik yang terjadi di beberapa kecamatan,yakni kecamatan Konda, Wawotobi dan Wonggeduku di daerah ini melibatkan antara masyarakat pribumi dan transmigran.Penduduk pribumi lokal, suku Tolaki, mengklaim bahwa mereka berhak atas tanah adat.
kepemilikan aset-aset dan alat-alat pertanian. Sementara hal ini berbanding terbalik dengan penduduk asli khususnya di kalangan petani yang hidupnya masih memprihatinkan dengan selalu bergantung pada keadaan alam. Dengan proyek transmigrasi ini, penduduk asli semakin kehilangan lahan pertanian untuk menyambung hidupnya.
Kecemburuan dan keirihatian karena sikap istimewa yang diberikan pemerintah terhadap nasib transmigran berimbas pada kehidupan sehari-hari dalam pengolahan lahan pertanian. Manusia jika dari awal sudah tidak suka, meskipun diberi sikap baik tetap dia tidak suka, begitupun nasib warga transmigran yang mendapat perlakuan yang berbeda dalam pengolahan pertanian. Salah satu contoh ketika warga transmigran yang hendak mengairi lahan pertanian dengan air di cegah oleh penduduk lokal, mereka bilang harus mengairi lahan mereka lebih dahulu lalu diperbolehkan untuk mengairi lahan pertanian warga transmigran. Sikap ini lah yang menjadikan warga transmigrasi harus mencuri-curi dan mengakali pengairan dimalam hari agar lahan pertanian mendapatkan pengairan yang cukup bagi tanaman pertanian warga transmigran.
tinggal dan memberikan kehidupan serta tempat bagi anggota persekutuan dikuburkan kelak setelah ia meninggal dunia.2
Sehubungan dengan fenomena dan uraian yang telah di paparkan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk menulis skripsi dengan judul
"” PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH SECARA MEDIASI DI DAERAH TRANSMIGRASI STUDI DILOKASI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN WONGGEDUKU, KABUPATEN KONAWE, SULAWESI TENGGARA "
B Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan masalah antara lain:
1 Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sengketa tanah di daerah pemukiman transmigran Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara?
2 Bagaimana pelaksanaan penyelesaian sengketa tanah secara mediasi di daerah pemukiman transmigrasi Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara?
C Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukanya penelitian ini adalah:
1 Untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-faktor yang menyebabkan sengketa tanah di daerah pemukiman transmigran Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara
2 Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan penyelesaian sengketa hak atas tanah di daerah pemukiman transmigrasi Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
D Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1 Manfaat dan Kegunaan Teoritis
Dengan adanya penulisah hukum ini, harapan besar bagi penulis untuk dapat memberikan sumbangsih dalam perkembangan ilmu hukum, mampu menjadi referensi serta bahan studi lanjutan bagi pengembangan ilmu hukum, khususnya bidang hukum perdata, serta dapat mengetahui mekanisme penyelesaian sengketa berdasarkan versi UUPA dan Hukum adat setempat.
2 Manfaat dan Kegunaan Praktis a Penulis
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) fakultas hukum, serta memperdalam pengetahuan penulis tentang bagaimana realita tentang tanah dan pengaturan sistem hukum adat yang ada pada suku tolaki. Serta menjadi wacana tambahan mengenai tanah adat di provinsi Sulawesi tenggara.
b Masyarakat adat dan para transmigran
c Bagi pemerintah
Memberikan wacana dan masukan bagi pemerintah pusat, khususnya pemerintah daerah. Karena sengketa mengenai tanah khususnya tanah adat, pemerintah daerah kadang lebih berpihak pada salah satu kelompok saja tidak berpihak kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.
E Metode Penelitian 1 Metode pendekatan
Dalam penulisan ini, penelitian ini termasuk jenis penelitian yurudis sosiologis yaitu melihat hukum yang berkembang dalam masyarakat, artinya penelitian terhadap efektifitas hukum beroperasi dalam masyarakat.3 Objek kajiannya menganalisa sertifikat yang telah
diterbitkan, mengkaitkan Undang- Undang Pokok Agraria (UUPA No 05 tahun 1960), dan dan mengkaitkan dengan hukum adat tolaki.
2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi yaitu daerah transmigrasi tepatnya di Desa Wowasolo, Kecamatan pondidaha, Kabupaten konawe Sulawesi Tenggara.
3 Jenis dan Sumber Data
Data yang hendak digunakan untuk menopang hasil penelitian ini adalah:
a Data Primer
[image:8.595.182.524.203.434.2]Data yang diperoleh langsung melalui wawancara responden dan observasi. Berikut sampel responden yang akan diwawancarai penulis sebagai tambahan data guna sebagai penunjang penulisan tugas akhir.
Tabel 1
Nama-Nama Masyarakat Transmigran yang Menjadi Responden Penelitian
No Nama Warga
Transmigran Asal Tempat Transmigran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jaerudin Jaenal Sudarminto Hj. Baso Hj. Andi Caco Hj. Dalle' Sukarta
Made Swadana Suradi
Malang Malang Kediri Sul-Sel Sul-Sel Sulsel Bandung Bali Tulung Agung SPC (Wowasolo) SPC (Wowasolo) SPC (Wowasolo) SPC (Bendewuta) SPC (Bendewuta) SPC (Bendewuta) SPA (Bendewuta) SPD (Langgonawe) SPC (Wowasolo) Sumber Data: Responden Diambil Secara Acak Dari Berbagai
Daerah Transmigran Tabel 2
Nama-Nama Masyarakat Suku Tolaki (Masyarkat adat) yang menjadi responden penelitian
No Nama Warga Suku
[image:8.595.186.524.495.665.2]Tabel 3
Nama-Nama Tokoh Setempat Yang Menjadi Responden Penelitian
No Nama Tokoh Jabatan
1 Bp. B. Djamhar Mantan Kepala Desa
2 Bp. Rusmiaji Kepala Desa Wowasolo
3 Bp. Laisumu Kepala Desa Wawoone
4 Bp. Mulianto Kepala Desa Bendewuta
b Data Sekunder
Data yang didapatkan dari isi sertifikat lalu dianalisis secara hukum yang berlaku di Indonesia tanpa mengurangi sisi adat yang berlaku didesa setempat itu.
c Data Tersier
Bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan data sekunder seperti kamus, dan lain- lain.
4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik untuk mengumpulkan data sekunder adalah dengan melakukan studi dokumen yaitu meliputi studi terhadap:
a Studi dokumen dari sertifikat, dan studi pustaka.
b Observasi atau pengamatan dan wawancara masyarakat transmigran (sampel transmigran) dan penduduk lokal (kepala adat/ kepala desa).
5 Analisa Data
dengan tujuan menemukan jawaban atas rumusan masalah dalam penulisan hukum ini.4
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun secara berurutan yaitu Bab I sampai dengan Bab IV, dengan uraian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan tentang pengetahuan ilmiah yang berhubungan dengan hak atas tanah dan trannmigrasi.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini merupakan pembahasan dari rumusan masalah sebagaimana diuraikan dalam bab I yang intinya berisikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, pembahasan dan analisa hak atas tanah.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini akan berisi kesimpulan- kesimpulan dari hasil- hasil pembahasan dari bab- bab seluruhnya serta berisi saran- saran yang diharapkan akan dapat menjadi menjadi masukan yang bermanfaat bagi semua pihak
4
(Studi Di LokasiPemukimanTransmigrasiKecamatanWonggeduku, KabupatenKonawe, Sulawesi Tenggara )
PENULISAN HUKUM
Oleh:
DASRUL YASURI Nim: 09400159
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
(Studi Di LokasiPemukimanTransmigrasiKecamatanWonggeduku, KabupatenKonawe, Sulawesi Tenggara )
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Kesarjanaan dalam Bidang Hukum
Oleh:
DASRUL YASURI Nim: 09400159
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahnya kepada setiap umat manusia dan khusunya penulis, Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan Nabi Allah tercinta Nabi Allah Sayyidina Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya hingga para umatnya yang senantiasa mempunyai rasa cinta dan penuh harap mendapat sayafaatnya di yaumul Qiyamah kelak (Wa Insha Allah) sehingga skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan dengan judul ‘ Pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Haka Atas Tanah Secara Mediasi di Daerah Pemukiman Transmigrasi (Studi di Lokasi Pemukiman Transmigrasi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara)’. Skripsi yang sederhana ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi kita semua dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaiakan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dan mendidik dan terus memberi dorongan, motivasi, dan yang lebih penting adalah doa dari keduanya yang tak henti-hentinya terucap.
2. Bapak Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
3. Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
6. Ibu Komariah, SH.,M.Si., M.Hum dan Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah berkenaan membimbing dan memberikan banyak masukan yang berharga dalam penyusunan skripsi ini. 7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Hukum dan Staf Tata
Usaha Fakultas Hukum UMM atas bantuan, didikan, semangat dan bimbingannya selama ini.
8. Bapak B. Djamhar, Bapak Muliyanto, Bapak Laisumu dan Bapak Rusmiaji selaku Kepala Desa yang telah memberikan ijin, meluangkan waktu dan mau untuk disibukan dengan wawancara guna menunjang penyusunan skripsi ini. Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk kritik maupun saran sangat penulis harapkan guna kesempurnaan lebih lanjut. Akhir kata, semoga segala kebaikan yang telah diberikan medapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin. Wallohulmu’afik Illa aqwamittoriq
Wasalamualaikum Wr. Wb
Malang, 31 Agustus 2015
Halaman
Lembar Cover/ Sampul Dalam ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iii
Ungkapan Pribadi/ Motto ... iv
Abstraksi ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Permasalahan ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Kegunaan Penelitian... 6
E. Metode Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Hak atas Tanah ... 11
B. Tinjauan Umum Tentang Transmigran ... 18
C. Penyelesaian sengketa melalui Mediasi ... 22
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pemukiman Transmigrasi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara... 28
a. Struktur Organisasi ... 28
b. Tinjauan Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Sebagai Wilayah Transmigrasi ... 29
2. Gambaran Sejarah Kedatangan Transmigrasi dan Pengadaan Tanah di Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe ... 50 3. Gambaran Sengketa Tanah di daerah Pemukiman Transmigrasi
Kecamatan Wonggeduku, kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ... 54 C. Penyelesaian Sengketa Tanah Secara Mediasi di Daerah Pemukiman
Transmigrasi Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ... 74 BAB IV PENUTUP
Tenggara. Jakarta. Badan Pembinaan Hukum nasional departemen Kehakiman
Dewi Wulansari. 2009. Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar, Cetakan I, Jakarta. Refika Aditama
Djalante. Gambaran Umum Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara. Bappeda. Sulawesi Tenggara.
Endar Wismulyani. 2008. Sejarah Transmigrasi, Eds I, Cet ke-1, Klaten. Cempaka Putih
Rachmadi Usman. 2013. Hukum Kebendaan, E.d I Cet 2, Jakarta. Sinar Grafika
Rukmadi Warsito.(et.al.). Transmigrasi dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya Di Tempat Pemukiman, Cet 1, Jakarta. CV. Rajawali
Soedharyo Soimin.2001. Status Hak dan Pembebasan Tanah. Ed.2, Cet I, Jakarta. Pt. Sinar Grafika
Syahrizal Abbas. 2009. Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional. Cetakan II, Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Urip Santoso. 2012. Hukum Agraria: Kajian Komprehensif, Cet I, Jakarta Kencana Ilmu
Zainuddin Ali. 2011. Metode Penelitian Hukum, Cet III, Jakart. Sinar Grafika
Monique. 2010. “ImplementasiAsas Kebebasan Berkontrak dan Asas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Peraturan Daerah
Peraturan Dirjen Agraria dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 1967 Tentang Penggunaan Tanah di daerah Transmigrasi dan Hak-hak yang Melekat
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2004 tentang Perubahan Kabupaten Kendari Menjadi Kabupaten Konawe
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun1973 Tentang Transmigrasi Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
Internet
Pengertian dan Macam Jenis Tujuan Transmigrasi Penduduk.
http://www.organisasi.org. Diakses tanggal 20 Mei 2014, pukul 02.00