• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN FEMINITAS DALAM MAJALAH REMAJA WANITA OLEH REMAJA WANITA (Studi Resepsi Siswi SMA dan SMK di Kota Malang Terhadap Konsep Feminitas Pada Majalah Gadis dan Gogirl!)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN FEMINITAS DALAM MAJALAH REMAJA WANITA OLEH REMAJA WANITA (Studi Resepsi Siswi SMA dan SMK di Kota Malang Terhadap Konsep Feminitas Pada Majalah Gadis dan Gogirl!)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKNAAN FEMINITAS DALAM MAJALAH REMAJA WANITA OLEH REMAJA WANITA

(Studi Resepsi Siswi SMA dan SMK di Kota Malang Terhadap Konsep Feminitas Pada Majalah Gadis dan Gogirl!)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S -1)

Disusun Oleh: Mita Mustika Putri

09220401

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puja dan puji syukur kepada Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMAKNAAN FEMINITAS DALAM MAJALAH REMAJA WANITA OLEH REMAJA WANITA (Studi Resepsi Siswi SMA dan SMK di Kota Malang Terhadap Konsep Feminitas Pada Majalah Gadis dan Gogirl!)”.

Penulis berharap dengan adanya skripsi ini bisa memberikan pengetauan dan informasi bagi pembaca, khusunya bagi peneliti lain yang memiliki minat sama tentang studi resepsi terhadap media massa. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa majalah remaja wanita penting untuk dicermati karena berpengaruh dalam membentuk feminitas remaja wanita.Hal ini dikarenakan banyak remaja wanita yang memaknai feminitas tersebut sebagai pedoman untuk menjadi remaja wanitayang ideal.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah berpartisipasi dan membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu, iringan doa dan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan, utamanya kepada:

1. Bpk. Drs. Asep Nurjaman, M.Siselaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bpk. Nurudin, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bpk. Novin Farid Setyo Wibowo, M.Si.selaku Pembimbing I yang telah memberikan dukungan, pengarahan dan bantuan selama bimingan skripsi sehingga skripsi ini dapat terlesaikan.

4. Ibu Widiya Yutanti, MA. Selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberikan bantuan, dan pengarahan hingga skripsi ini terlesaikan.

(4)

mendoakan penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Seluruh karyawan SMKN 3, SMAN 4 Malang, dan SMAK Kosayu yang sudah mengijinkan saya untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

7. Kepada Zahrah, Dyah, Melinda, Melliza, Harina, dan Vivian terima kasih sudah mau membantu penulis untuk menjadi informan dan mu untuk diajak kerja sama.

8. Kapada Iis, Fifi, Nur, Catur, Ayu, Deni, Alma, Bayu, Yasin terima kasih sudah menjadi teman yang selalu memberikan dan selalu membantu penulis

9. Semua pihak yang tdak bisa penulis sebutkan satu-satu,terima kasih atas bantuannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu peulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Selain itu penulis berharap skripsi ini membawa manfaat bagi banyak pihak.Amin.

Malang, 08 Januari 2014 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……….i

LEMBAR PENGESAHAN………...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS………..…………iii

BERITA ACARA BIMBINGAN………..…...iv

ABSTRAK………..v

ABSTRACT……….vii

KATA PENGANTAR………..…………ix

DAFTAR ISI………...xi

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR………..….xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...13

1.3 Tujuan Penelitian...13

1.4 Manfaat Penelitian...13

1.4.1 Manfaat Akademis ...13

1.4.2 Manfaat Praktis ...14

1.4.3 Manfaat Sosial...14

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Majalah ...15

2.1.1 Majalah Sebagai Media Massa ...15

2.1.2 Majalah Remaja Wanita dalam Hubungannya dengan Remaja Wanita ...20

2.2 Teori Peran Laki-laki dan Wanita dalam Hubungannya dengan Gender ...22

2.3 Feminitas dan Media ...28

2.3.1 Kritik Feminitas Oleh Kaum Feminis ...28

(6)

2.4Analisis Studi Resepsi ...38

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian...43

3.2 Subjek Penelitian ...44

3.3 Jenis dan Sumber Data ...46

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...47

3.5 Analisa Data ...47

3.6 Teknik Keabsahan Data...49

BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Majalah GADIS ...50

4.1.1Rubrikasi Majalah GADIS ...51

4.1.2 Visi dan Misi Majalah GADIS ...52

4.1.3 Profil Pembaca Majalah GADIS ...52

4.2 Majalah Gogirl! ...53

4.2.1 Rubrikasi Majalah Gogirl!...55

4.2.2 Visi dan Misi Majalah Gogirl!...57

4.3 Gambaran Tempat Sekolah Subjek Penelitian ...57

4.3.1 SMK Negeri 3 Malang ...57

4.3.1.1 Profil SMKN 3 Malang ...57

4.3.1.2 Sejarah SMKN 3 Malang ...59

4.3.1.3 Visi dan Misi SMKN 3 Malang...63

4.3.1.4 Prestasi Siswa, Lembaga, dan Guru SMKN 3 Malang. ...64

4.3.2 SMA Negeri 4 Malang ...65

4.3.2.1 Profil SMAN 4 Malang ...65

4.3.2.2 Sejarah SMAN 4 Malang ...66

4.3.2.3 Visi dan Misi SMAN 4 Malang...68

4.3.2.4 Prestasi Non Akademis SMAN 4 Malang .72 4.3.3 SMAK Kolese Santo Yusup Malang...76

4.3.2.1 Profil SMAK Kosayu Malang ...76

4.3.2.2 Sejarah SMAK Kosayu Malang ...77

4.3.2.3 Visi dan Misi SMAK Kosayu Malang ...79

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data...82

(7)

5.1.2 Ketertarikan Awal dan Alasan Menyukai Majalah

GADIS dan Gogirl!……….85

5.1.3 Feminitas: Pemahaman dan Praktek...96

5.1.3.1 Subjek Penelitian 1 (Zahrah):Negotiated Reading...96

5.1.3.2 Subjek Penelitian 2 (Dyah):Dominant Hegemonic………..100

5.1.3.3 Subjek Penelitian 3 (Melliza):Negotiated Reading………...102

5.1.3.4 Subjek Penelitian 4 (Harina):Negotiated Reading……….….105

5.1.3.5 Subjek Penelitian 5 (Melinda):Dominant Hegemonic………..……...108

5.1.3.6 Subjek Penelitian 6 (Vivian):Negotiated Reading………...110

5.2 Feminitas yang Terbatas Pada Majalah GADIS dan Gogirl! ……….116

BAB VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan………...126

6.2 Saran……….129

6.2.1 Saran Akademis ………...129

6.2.2 Saran Praktis………130

. 6.2.3 Saran Sosial………..131 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Oplah Majalah Remaja Wanita di Indonesia ...11

Tabel 4.1 Profil Pembaca Majalah GADIS ...53

Tabel 4.2 Daftar Prestasi Lembaga SMKN 3 Malang 2011...64

Tabel 4.3 Daftar Prestasi Siswa SMKN 3 Malang 2011 ...64

Tabel 4.4 Daftar Prestasi Kepala Sekolah dan Guru SMKN 3 Malang65 Tabel 4.5 Daftar Prestasi Non Akademis Siswa SMAN 4 Malang ...73

Tabel 5.1 Identitas Subjek Penelitian ...83

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Cover Majalah GADIS………9

Gambar 1.2 Cover Majalah Gogirl!...9

Gambar 4.1 Denah SMA Negeri 4 Malang ...65

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Dyah

Lampiran 2 Hasil Wawancara Zahrah Lampiran 3 Hasil Wawancara Melliza Lampiran 4 Hasil Wawancara Vivian Lampiran 5 Hasil Wawancara Harina Lampiran 6 Hasil Wawancara Melinda

(11)

DAFTAR PUSTAKA Jurnal:

Bisri, Hasan. 2010. Bias Gender Koreografer Wanita Dalam Karya Tari. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Seni Harmonika Volume 10 No.2

Duto H, Deddi. 2007. Representasi Stereotype Perempuan Dalam Iklan

Layanan Masyarakat “Sahabat Peduli Anti Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.Jurnal Nirmana Volume 9 No.2

Dwita, Desliana. 2012. Resepsi Masyarakat Terhadap Siaran Televisi Asing.Jurnal Semai Komunikasi Volume 2 No.2

Goenawan, Felicia. 2007. Media, Teknologi dan Masyarakat. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA Volume 1 No.2.

Holomoan M, Pappilon. 2004. Membaca Representasi Tubuh dan Identitas sebagai Sebuah Tatanan Simbolik dalam Majalah Remaja.Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 No.1

Kasiyan. 2001. Perempuan dan Iklan: Sebuah Catatan tentang Patologi Ideologi Gender di Era Kapital.Nirmana Volume 3 No.2

Kurnia, Novi. 2004.Representasi Maskulinitas dalam Iklan.Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 8 No.1

Makmur, Mariana. 2004. Jender dan Kebudayaan: Penjelasan Posisi Perempuan. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Pemberdayaan Komunitas Volume 3 No.1.

Nugroho A, Tri. 2012. Mengkaji Khalayak Media dengan Metode Penelitian Resepsi.Jurnal Acta Diurna Volume 8 No.1.

Purnomo, Agus. 2006. Teori Peran Laki-laki dan Perempuan. Jurnal Egalita Volume 1 No.2

Robin, Patricia dan Triputra, Pinkey. 2011. Studi Resepsi Audiens Terhadap Lirik Lagu Bermuatan Politik (Studi Pemaknaan

Individu Terhadap Lirik Lagu “Andai Ku Gayus Tambunan.

Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara Tahun III No. 02. Santoso, Widjajanti M. 2012. Konstruksi Remaja Perempuan di

Sinetron.Journal Communication Spectrum Volume 2 No.1 Wiyono, Luciana. 2009.Ketubuhan Perempuan. Jurnal Imaji Volume 4

(12)

Tesis:

Heraini, Nanda. Makna Nilai Resistensi Dalam Kebudayaan Hip Hop (Analisis Studi Resepsi Anggota Kelompok Tari Hip Hop Monkiez Terhadap Konsep Resistensi). 2012. Universitas Indonesia. Jakarta.

Nurani C. U, Wa Ode. Konstruksi Feminitas dan Maskulinitas Dalam Media Massa.2006. Universitas GadjahMada. Yogyakarta. Skripsi:

Pitawati, Eka Dyah. Hubungan Feminitas dengan Sikap Terhadap Kekerasan dalam Pacaran Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 2008. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang

Wulandari, A.D.T. Hubungan Antara Sifat Feminin dengan Sifat Menolak Sukses pada Wanita Karir.1998. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Buku:

Alice, Susan, Marisa Kueda, dan Marta Rodriguez.2007. Feminisme Untuk Pemula,terj.Yogyakarta: Resist Book.

Baran, Stanley J. 2011. Pengantar Komunikasi Massa: Literasi Media dan Budaya, Edisi 6 Buku 1, (diterjemahkan oleh: Wulung Wira Mahendra, S.Sos).Jakarta: Salemba Humanika.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Predana Media Group.

Elvinaro, Ardianto dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hernandez, Roger E. 2007. Gallup Youth Survey: Isu dan Tren Utama

Remaja dan Media.Bandung: Dakar Raya.

Hollows, Joanne. 2010. Feminisme, Feminitas, dan Budaya Populer,

(diterjemahkan oleh: Bethari Anissa Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra.

(13)

Maleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Megawangi, R. 1999.Membiarkan Berbeda. Bandung: Mizan Pustaka. Internet

Beta, Annisa R. 2010. Citra Budaya Asing dan Identitas Gender dalam Majalah Gogirl!. http://katakecil.wordpress.com/2010/05/06/citra-budaya-asing-dan-identitas-gender-dalam-majalah-gogirl/

(Diakses pada Senin, 1 april 2013 jam 16.44) Voest-Alpine Industrieanlagenbau Gmbh & Co.

(VAI)http://en.wikipedia.org/wiki/Voest-Alpine_Industrieanlagenbau (Diakses pada Kamis, 26 Desember 2013 jam 07:11)

www.smkn3-malang.sch.id

(Diakses pada Rabu, 23 Oktober 2013 jam 17.45) www.sman4malang.sch.id

(Diakses pada Rabu, 23 Oktober 2013 jam 21.56) www.smakkosayu.sch.id

(Diakses pada Jumat, 25 Oktober 2013 jam 08.10) www.gogirlmagz.com

(Diakses pada Kamis, 7 November 2013 jam 10.13) www.gadis.co.id

(14)
(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejak kecil hingga dewasa lelaki dan wanita dikotak-kotakkan sesuai dengan gender serta jenis kelamin mereka. Contoh paling sederhana adalah pemilihan warna baju, bila pada anak perempuan selalu diidentikkan memakai warna pink sedangkan pada anak laki-laki memakai warna biru. Pada urusan mainan anak-anak pun juga sama. Anak laki-laki dirasa tidak pantas bila bermain boneka, anak wanita tidak pantas bila bermain mobil-mobilan. Hal ini terbawa sampai dewasa, sehingga mengakibatkan wanita hanya berada pada urusan rumah tangga (domestic domain) dan lelaki pada urusan di luar rumah tangga (public domain). Laki-laki identik dengan macho, kuat, dan rasional sedangkan wanita identik dengan lemah lembut, emosional, dan bergantung pada laki-laki.

Wanita yang menempati posisi sedemikian rupa dalam masyarakat secara tidak sadar membentuk identitas yang biasa disebut dengan feminitas. Tentunya berdasar kedua teori peran laki-laki dan wanita1, feminitas yang dimiliki oleh wanita tidak hanya bersifat given atau kodrati yang didasarkan pada jenis kelaminnya saja, melainkan juga merupakan hasil bentukan

1

(16)

2 konstruksi sosio-kultur masyarakat. Dimana hal ini terkenal dengan istilah

gender.

Gender berbeda sex dan sex category. Untuk memudahkan pemahamannya tulisan dari West dan Zimmerman dalam Journal Communication Spectrum yang ditulis oleh Widjajanti M.Santoso bisa dijadikan bahan rujukan.2 Sex mengacu pada kriteria biologis manusia atas jenis kelamin laki-laki dan wanita. Sedangkan sex category adalah definisi yang memasukkan unsur pilihan individu atassex-nya, sehingga unsure-unsur lain bisa menjadi dasar identifikasi yang dapat mengkategorikan individu sebagai laki-laki atau wanita. Gender mengacu pada upaya untuk mempertahankan identifikasi secara normatif pada sikap (attitudes) dan perilaku (activity). Melalui sikap dan perilaku tersebut individu mempertahankan identifikasinya padasex categoryyang dipilihnya.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan wanita adalah proses menjadi. Maksudnya adalah untuk mendapatkan pengakuan keberadaannya dalam masyarakat, wanita dituntut untuk memenuhi kriteria hasil konstruksi masyarakat. Misalnya saja wanita harus bersikap manis, lemah lembut, dan tahu bagaimana cara berdandan.

Perempuan dengan feminitas yang dimilikinya selalu menjadi bahasan yang menarik untuk dikaji bersama. Dalam budaya populer, seperti film pun

2

(17)

3 seringkali wanita menjadi topik utama. Hal ini pun juga terdapat dalam teks dan gambar di media massa, seperti halnya majalah. Begitu banyak majalah wanita yang saat ini ada di pasaran. Mulai dari majalah yang diperuntukkan untuk remaja hingga wanita dewasa.

J. Bignell (dalam Manurung, 2004) dalam bukunya Media Semiotics an Introduction memberi contoh pengkategorian majalah wanita. Majalah bagi pra-remaja dan remaja (seperti Seventeen, GADIS, dan Gogirl!) diperuntukkan untuk wanita berumur antara 18-24 tahun, yang berfokus pada

fashion dan kecantikan (seperti Cosmopolitan), majalah bagi wanita berusia antara 25-40 tahun, yang berfokus pada dunia rumahan (seperti Good Housekeeping). Majalah yang diperuntukkan untuk wanita dan remaja wanita tentunya akan mengusung hal-hal yang khusus berhubungan dengan identitas gender mereka sebagai wanita atau dalam penelitian ini disebut dengan feminitas.

Penjelasan mengenai penggambaran feminitas wanita di dalam majalah wanita secara spesifik dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Gaye Tuchman (1981), Helen Butcher (1981), Janice Winship (1987), dan Eva Leiliyanti (2003) yang terangkum dalam Tesis Wa Ode Nurani Cahya

Umar yang berjudul “Konstruksi Feminitas Dan Maskulinitas Dalam Media

Massa, Analisis Wacana Terhadap Majalah Femina” (2006). Tuchman,

(18)

4 tangga. Dalam majalah yang diperuntukkan bagi wanita sendiri pun, peran wanita tidak banyak ditampilkan. Penggambaran feminitas yang biasanya terdapat dalam majalah wanita biasanya tidak terlepas dari beberapa hal seperti, masak-memasak, bonus makanan, konsultasi mengenai kesehatan, konsultasi psikologi, kecantikan dan etika-etika sebagai wanita.

Penggambaran feminitas tentunya tidak hanya hadir pada majalah wanita, akan tetapi juga pada majalah remaja wanita. Majalah remaja wanita menarik untuk dibahas karena mempunyai pengaruh dalam mendefinisi dan membentuk remaja wanita. Mereka yang berada dalam proses pencarian jati diri menjadikan majalah sebagai petunjuk karena majalah mengajarkan mereka tentang apa yang harus mereka kenakan, apa yang harus mereka lakukan, harus menjadi seperti apa, dan apa yang harus mereka pikirkan. Sehingga hal tersebut dapat berefek pada sikap dan perilaku yang akan mereka terapkan nantinya.

Untuk mengetahui isi dari majalah remaja wanita dapat dilihat dari ungkapkan Charles H. Brown (1961) dalam tulisannya yang berjudul Self-Portrait: The Teen-Type Magazine.3

“These new magazines vary slightly with respect to the age of the

target public and with respect to intensity and “kookiness,” but they

all include fan club departments and pen-pal departments. And they all include dozens of letters. The major problems of readers are shyness, weight, and skin condition. The major preoccupation is with relations with the other sex. There is a large cultic element in these magazines, articles about popular singing, television, and moving picture

3 3

http://katakecil.wordpress.com/2010/05/06/citra-budaya-asing-dan-identitas-gender-dalam-majalah-gogirl/

(19)

5 performers constituting a considerable proportion of their contents. The portrait of teen-agers which they themselves paint in their letters is shown to be correct; it corresponds almost exactly with the picture which a national survey assembled on the basis of years of questioning teen-agers.”

Penjelasan mengenai isi majalah remaja wanita yang diungkapkan oleh

Brown tergambarkan dalam majalah “GADIS” dan “Gogirl!”, yang

merupakan fokus bahasan dalam penelitian ini. Terdapat rubrik-rubrik yang membahas mengenai masalah psikologis, kehidupan sekolah, masalah percintaan dengan lawan jenis (Brown mengistilahkannya: relations with the other sex), masalah keluarga, fashion yang tergambar dari halaman advertorial dan rubrik mode, musik, film, selebritis, hingga kisah roman.

“GADIS” sendiri merupakan majalah remaja wanita pertama di Indonesia yang terbit sejak tahun 1973. Sesuai dengan misi pendirinya yaitu

Pia Alisjabahna, “GADIS” diperuntukkan untuk remaja wanita demi

memenuhi kebutuhan remaja wanita akan wawasan serta informasi dengan format yang menghibur sekaligus trendi. Rubrik-rubrik yang ada pada majalah

“GADIS” diantaranya adalah “Gaya dan Cantik”, “Obrolan”, “Seleb”, Seru”,

“Sekolah Kita”, dan “Curhat”. Rubrik-rubrik tersebut secara garis besar membahas permasalahan yang dihadapi oleh para remaja wanita. Permasalahan yang biasanya dialami oleh mereka dibahas dan kemudian

(20)

6

tips untuk mengatasinya. Hal serupa dapat ditemukan juga pada artikel “Cinta:

Mengaku Salah”. Hanya saja bila pada artikel tersebut permasalahan yang dihadapi adalah dengan orang tua. Remaja wanita diajarkan bagaimana cara yang baik untuk mengaku salah pada orang tua. Ada beberapa tips yang ditawarkan, seperti harus menunggu waktu yang tepat, memperhatikan mood

orang tua, mengajak orang tua melakukan aktivitas bersama-sama, mencuri hati hati orang tua, membuat kue sebagai permintaan maaf, dan menulis surat

penyesalan. Sehingga disini dapat dilihat “GADIS” mengharapkan para

pembacanya untuk mejadi remaja wanita yang lembut dan bersikap manis. Selain berisikan panduan untuk menyelesaikan permasalahan

“GADIS” juga mengajari remaja wanita untuk berhias diri atau berdandan.

Terbukti dari adanya rubrik khusus yaitu “Gaya dan Cantik” yang di dalamnya

semua artikel membahas mengenai hal tersebut. Remaja wanita diajarkan bagaimana memilih baju yang sesuai dengan ukuran tubuh, warna kulit, dan pastinya yang sesuai dengan mode terkini. Disamping itu juga mengajarkan bagaimana cara berdandan yang sesuai dengan kondisi remaja wanita berada, contohnya seperti bila berada di acaraproom nightakan berbeda bila berada di suatu konser musik. Pada beberapa artikel lainnya yang tidak berada pada rubrik tersebut, GADIS juga menampilkan sisi feminitas wanita yang suka berdandan. Seperti pada artikel info produk yang sebagian besar menampilkan produk-produk yang menunjang penampilan remaja wanita. Disini “GADIS”

(21)

7 sesuai dengan konstruksi sosial masyarakat bahwa sebagai wanita selayaknya harus tahu bagaimana caranya berdandan dan berpenampilan menarik.

Berbeda dengan “GADIS”, Gogirl! mempunyai konsep yang tidak

sama seperti kebanyakan majalah remaja wanita lainnya. Majalah yang pertama kali terbit pada Februari 2005 ini didirikan oleh Anita Moran bersama dua saudaranya. “Gogirl!” walaupun bukan majalah franchise namun sering menggunakan model dan artis asing untuk menjadi covernya. Selain itu bahasa inggris sering digunakan dalam majalah ini sehingga tidak jarang yang menganggap majalah ini bukan buatan asli Indonesia. Majalah ini mempunyai

tagline Magazine For Real, dimana didasarkan pada keresahan pendirinya yang merasa bahwa kebanyakan isi majalah remaja wanita yang ada di pasaran kurang realdan tidak sesuai dengan kondisi remaja wanita saat ini.Sehingga

“Gogirl!” ingin menyajikan isi majalah mereka lebih real dengan penyajian

feature-feature dan tips yang lebih realistis dengan kehidupan sehari-hari. Juga tidak lupa fashion yang lebih mudah dipakai dalam keseharian namun tetap terkini. Rubrik-rubrik yangada dalam majalah “Gogirl!” yaitu “Feature”, "Health”, “Lifestyle”, “Monthly Routine”, “Celebrity”, dan “Fashion”. Isi

artikel dalam beberapa rubrik tersebut juga mengangkat isu-isu seputar dunia remaja. Misalnya saja isu mengenai orang tua yang protektif terhadap anaknya. Bila pada majalah lain memberikan tips yang standar seperti menerima sikap orang tua tersebut demi kebaikan diri sendiri dan agar tetap

bersikap manis, namun “Gogirl!” memberikan solusi dengan cara yang

(22)

8 tidak pasif dengan cara menghubungi dulu orang tua sebelum orang tua bertanya. Sehingga sebelum orang tua mencampuri masalah, para pembaca

“Gogirl!” diajari untuk bertindak lebih dahulu. Dapat dilihat “Gogirl!” sedikit

berbeda arus dengan feminitas yang dikontruksi masyarakat. Bila wanita

identik dengan kepasifan, “Gogirl!” menyuruh para remaja wanita yang

menjadi pembacanya untuk bersikap proaktif.

Akan tetapi dari segi fashion dan kecantikan “Gogirl!” sama seperti

kebanyakan majalah remaja wanita lainnya, dalam isi majalahnya memberikan

porsi yang cukup besar dua pembahasan tersebut. Pada rubrik “Health and

Beauty” dan “Fashion” semua artikel membahas isu-isu kecantikan dan mode

terkini. “Gogirl!” juga memberikan pedoman dalam memilih dan memakai baju yang tepat dalam berbagai situasi serta panduan untuk memakai make up

yang sesuai agar terlihat cantik.

(23)

9 wanita yang ceria, mempunyai wajah putih mulus, bertubuh langsing, dan kebanyakan dari mereka berambut panjang. Mereka menggunakan riasan make up agar terlihat cantik, memakai baju dengan model terkini, sertastylish.

Hal ini semakin menegaskan kontruksi masyarakat bahwa pada hakikatnya seorang wanita haruslah berpenampilan menarik. Dibawah ini adalah contoh

gambar cover majalah “GADIS” dan “Gogirl!”.

Gambar 1.1 cover GADIS

Sumber: http://forumm.wgaul.com/printthread.php?t=74297&pp=40&page=49

Desain cover yang berwarna-warni menggambarkan ciri khas remaja yang penuh dengan keceriaan. Pemilihan model untuk cover menggambarkan remaja wanita ideal yang mempunyai tubuh langsing, tinggi, berambut panjang.

Gambar 1.2 cover Gogirl!

Sumber:http://www.gogirlmagz.com/

Berbeda dengan GADIS yang memakai model remaja wanita Indonesia sendiri, Gogirl! memakai model asing untuk covernya. Selain itu bahasa Inggris begitu dominan menghiasi cover.

(24)

10 menerimanya secara pasif. Sara Mill (dikutip oleh Santoso, 2012: 88) mengambil pemikiran dari Dorothy Smith yang melihat feminitas sebagai sebuah interpretative schemata. Interpretative schemata adalah semacam tolok untuk melihat bagaimana wanita menerima konstruksi feminitas yang sesuai dengan diri dan kepentingannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa wanita bernegosiasi dengan nilai-nilai feminitas yang dikembangkan di masyarakat. Tidak terkecuali feminitas yang terdapat dalam majalah remaja wanita. Para remaja wanita yang mengkonsumsi teks maupun gambar pada kedua majalah tersebut akan menerima informasi dan meneruskannya hingga ke proses pemaknaan atau penafsiran sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih mana nilai-nilai feminitas yang sesuai dengan dirinya. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mengetahui pemaknaan remaja wanita terhadap feminitas yang di dalam

majalah “GADIS” dan “Gogirl!”. Bisa saja feminitas yang diusung oleh kedua

(25)

11 dalam majalah tersebut wanita ditampilkan kuat dan mandiri. Keberagaman pemaknaan itulah yang menjadi daya tarik bagi penulis.

Persamaan dan perbedaan feminitas yang tersajikan dalam majalah

“GADIS” serta “Gogirl!” membuat penulis tertarik untuk meneliti kedua

majalah tersebut. Visi dan misi yang berbeda antara keduanya tentunya memberikan pertimbangan sendiri bagi kedua majalah dalam penyajian setiap artikelnya. Sehingga menarik untuk mengetahui bagaimana remaja wanita memaknai kedua majalah tersebut. Apakah terdapat perbedaan atau tidak. Selain itu pemilihan keduanya juga didasarkan pada kepopuleran di masyarakat. Dapat dilihat dalam tabel penjualan majalah remaja Indonesia di

bawah ini, “GADIS” dan “Gogirl!” termasuk dalam tiga besar penjualan

tertinggi untuk kategori majalah remaja.

Tabel 1.1 Persentase Oplah Majalah Remaja Wanita Indonesia

Majalah Oplah Presentase Penjualan

2007 2008 2009 2007 2008 2009

Cosmo Girl 1152000 864000 864000 85,17% 73,42% 70,21% Gogirl! 3000000 4800000 6000000 80,35% 84,93% 89,18% GADIS 3360000 3120000 2400000 80,91% 86,75% 82,19% Hai 1800000 1920000 1440000 81,43% 75,31% 70,71% Kawanku 768000 720000 672000 81,63% 68,45% 70,67% Teenminutes 864000 576000 576000 77,98% 74,67% 70,23% B Girl 720000 768000 672000 70,92% 53,97% 70,12%

(26)

12 Pemilihan subjek yang hanya remaja wanita dikarenakan beberapa faktor. Pertama, sesuai dengan identitas gender mereka, remaja wanita paham akan feminitas yang mereka miliki. Hal ini akan memudahkan dalam proses pemaknaan teks maupun gambar dalam majalah remaja wanita. Kedua, segmentasi dari majalah remaja wanita adalah remaja wanita itu sendiri. Sehingga ideologi feminitas yang diusung oleh kedua majalah tersebut akan lebih mudah dipahami dan dimaknai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reception studies atau studi resepsi, karena penulis ingin mengetahui secara mendalam keberagaman pemaknaan feminitas pada

majalah “GADIS” dan “Gogirl!” oleh remaja wanita. Sehingga nantinya

penulis dapat mengungkapkan atau menganalisis dibalik penuturan remaja wanita

Penelitian ini melibatkan remaja wanita yang masih berstatus sebagai siswi SMA dan SMK di Kota Malang. Pemilihan siswi SMA dan SMK

dikarenakan segmentasi dari majalah “GADIS” dan “Gogirl!” sendiri yang

diperuntukkan remaja wanita sekolahan. Majalah “GADIS” dan “Gogirl!”

(27)

13 mestropolitan seperti Jakarta. Adanya perbedaan sosio kultural ini tentunya akan mempengaruhi individu dalam memaknai sesuatu. Sehingga menarik untuk diteliti bagaimanakah pemaknaan siswi di Kota Malang. Selain itu kota yang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan ini memiliki banyak institusi pendidikan dengan berbagai latar belakang. Hal ini sesuai dengan penelitian

reception studies yang membutuhkan keberagaman latar belakang khalayak sebagai subjek penelitiannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah feminitas pada

majalah “Gadis” dan "Gogirl! dimaknai oleh siswi SMA dan SMK di Kota

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi secara mendalam mengenai feminitas yang telah dimaknai oleh siswi SMA

dan SMK di Kota Malang pada majalah “Gadis” dan “Gogirl!”.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

(28)

14 menjadi bahan rujukan dan pertimbangan bagi kawan-kawan yang ingin melakukan penelitian serupa.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pelaku kreatif majalah remaja wanita untuk memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan pembentukan feminitas.

1.4.3 Manfaat Sosial

Gambar

Gambar 1.1  cover GADIS
Tabel 1.1 Persentase Oplah Majalah Remaja Wanita Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan Macromedia Flash MX yang merupakan salah satu bentuk sarana pengembangan aplikasi berbasis Windows dan pembuatan objek pada layar

Sebagai suatu perspektif inti dalam basis pengetahuan pekerjaan sosial sekolah teori sistem membantu pekerja sosial sekolah untuk memahami bahwa sekolah adalah

Dari penelitian ini, diperoleh bahwa analisis strategi dalam melayani jamaah ibadah haji dan umroh untuk membangun citra yang yang positif dimata masyarakat

Data yang dikumpulkan mengenai komponen- komponen pengendalian intern di PT PERTAMINA (Persero) MOR I Medan akan diuraikan, kemudian dibandingkan dengan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

belajar, untuk itu guru harus berusaha agar siswanya terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran.Solusi yang terbaik untuk mengatasi kurangnya kemampuan membaca

Subjek uji coba atau responden untuk uji coba model silabus untuk mata kuliah Desain Pembelajaran Kimia yang berbasis pendidikan karakter dalam penelitian ini

Alhamdulillahirabbil’alamiin penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang mana atas segala limpahan rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga penulis