• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun website e-commerce pada queen konveksi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun website e-commerce pada queen konveksi Bandung"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ACHMAD YUSUF

10509254

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK……… i

ABSTRACT……….. ii

KATA PENGANTA R……… iii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR GAMBAR ………... xii

DAFTAR TABEL……… xvi

DAFTAR SIMBOL……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah………. 4

1.2.1. Identifikasi Masalah………. 4

1.2.2. Rumusan Masalah……… 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.3.1. Maksud Penelitian……… 5

1.3.2. Tujuan Penelitian………. 5

1.4. Kegunaan Penelitian………... 6

(7)

vii

BAB II LANDASAN TEORI……….. 10

2.1. Sistem……….. 10

2.1.1. Definisi Sistem………. 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem……… 10

2.1.3. Karakteristik Sistem..……….. 12

2.2. Sistem Informasi………. 14

2.2.1. Definisi Informasi……… 14

2.2.2. Definisi Sistem Informasi……… 15

2.2.2.1. Komponen Sistem Informasi ………... 15

2.3. E-commerce……… 17

2.3.1. Manfaat e-commerce………... 18

2.4. Arsitektur Jaringan……….. 20

2.4.1. Konsep Dasar Jaringan ………... 20

2.4.2. Jenis Jaringan Komputer..………... 21

2.5. Internet……… 23

2.5.1. Word Wide Web……….. 23

2.6. Perangkat Lunak Pendukung……….. 25

(8)

viii

2.6.5. MySQL ………... 27

2.6.6. PhpMyAdmin……….. 28

2.6.7. XAMPP ………... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………... 29

3.1 Objek Penelitian………... 29

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 29

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan………... 30

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………... 31

3.1.4 Deskripsi Tugas ……….…….. 31

3.2 Metode Penelitian ………... 32

3.2.1 Desain Penelitian……….. 33

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data……….. 33

3.2.2.1 Sumber Data Primer……….. 33

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder……….. 34

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem………... 34

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……… 34

(9)

ix

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM……….. 44

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan………... 44

4.1.1. Analisis Dokumen……… 44

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan………. 45

4.1.2.1. Flow Map Yang Berjalan………... 46

4.1.2.2. Diagram Konteks ………. 48

4.1.2.3. Data Flow Diagram ………..……… 48

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………... 49

4.2. Perancangan Sistem……… 49

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem………... 50

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan……….. 50

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan…...……… 51

4.2.3.1. Diagram Konteks ………. 52

4.2.3.2. Data Flow Diagram………... 52

4.2.3.3. Kamus Data………... 56

4.2.4. Perancangan Basis Data………... 57

(10)

x

4.2.4.5. Kodifikasi……….. 71

4.2.5. Perancangan Antar Muka ……… 71

4.2.5.1. Struktur Menu………... 73

4.2.5.2. Perancangan Input………. 75

4.2.5.3. Perancangan Output………. 81

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan………. 84

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN……… 86

5.1. Implementasi……….. 86

5.1.1. Batasan Implementasi…...………... 86

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak………...……… 87

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras……… 87

5.1.4. Implementasi Basis Data………. 88

5.1.5. Implementasi Antar Muka………... 95

5.1.5.1. Implementasi Halaman Utama Admin..……….. 95

5.1.5.2. Implementasi Halaman Utama Member………... 97

5.1.6. Implementasi Instalasi Program………... 99

(11)

xi

5.1.7.1. Halaman Untuk Pengguna……… 102

5.1.7.2. Halaman Untuk Admin………. 109

5.2. Pengujian……….114

5.2.1. Rencana Pengujian………... 114

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujin……… 115

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian……… 122

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………..……... 123

6.1. Kesimpulan……… 123

6.2. Saran……….. 123

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.

Andri Kristanto, 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media.Yogyakarta.

Iwan, Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan. Informatika .Bandung

Dadang Munandar. 2011. E-business. Andi Jogjakarta

Sutarman. 2007.Membangun aplikasi web dengan php dan mysql.GrahaIlmu. Jogjakarta.

Tata Sutabri. 2005. Analisa sistem informasi.Andi Jogjakarta

Prbo, onno w,. Wahyudi, aang, arif.2001. mengenal e-commerce .elex media komputindo.Jakarta

Zulkifli Amsyah.2001. Management Sistem Informasi. Gramedia Pustaka utama. Jakarta

http://www.surfscranton.com/architecture/InternetArchitecture.htm/ 29 april

2013

http://www.surfscranton.com/architecture/InternetArchitecture.htm/ 30 april

2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian / 30 april 2013

http://www.slideshare.net/aziesIT/analisis-dan-desain-sistem-informasi 30 april

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri yang berdampak pada sebagian orang untuk meninggalkan proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan atau menemukan informasi yang diinginkan. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk efisiensi dalam berbagai aspek pengolahaan informasi, yang ditujukan dengan kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan keakuratan informasi. Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini, berkembang pula teknologi telekomunikasi seperti internet yang memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pelaku bisnis untuk memberikan layanan informasi mengenai bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut yang ditandai dengan munculnya e-bussiness dan e-commerce.

(14)

Tabel 1.1

Form Order Queen konveksi Januari-Maret 2013

Sumber : Queen Konveksi

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dijelaskan bahwa penjualan pada bulan januari sebanyak 6 pemesanan dengan total cost Rp. 18.790.000, bulan februari sebanyak 5 pemesanan dengan total cost Rp. 43.652.000 dan pada bulan maret sebanyak 9 pemesanan dengan total cost Rp. 75.005.000. Dengan demikian pemesanan (order) pada queen konveksi mengalami peningkatan dari setiap bulannya.

(15)

melakukan pembelian Sedangkan persaingan penjualan semakin meningkat dengan lahirnya perusahaan konveksi lainnya.

Permasalahan lain yang timbul saat ini yaitu dalam pembuatan laporan dimana pengolahan data-data pemesanan masih dicatat secara manual di dalam buku pesanan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya data-data dan akan menyulitkan dalam proses pembuatan laporan penjulan.

Selain itu media promosi yang digunakan saat ini masih menggunakan sistem mulut ke mulut dan juga brosur dan pamflet sederhana. Hal ini dirasa masih kurang efektif untuk sistem pemasarannya karena tidak dapat menjangkau area lebih luas lagi.

(16)

akan memudahkan pegawai dalam membuat laporan penjualan serta akan meningkatkan penjualan.

Oleh sebab itu pada penyusunan skripsi ini diusulkan sebuah pembuatan perangkat lunak dengan membuat judul penelitian mengenai : “MEMBANGUN

WEBSITE E-COMMERCE PADA QUEEN KONVEKSI BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan permasalahaan yang ditemukan, yaitu sebagai berikut :

1. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan membutuhkan sebuah media untuk promosi dan informasi yang bersifat online agar dapat menjangkau berbagai dareah secara lebih luas lagi.

2. Lokasi perusahaan yang berada di Kota Bandung membuat calon pembeli yang berada di luar kota Bandung mengalami kesulitan dalam melakukan pemesanan barang.

(17)

4. Proses pemesanan, input data pesanan masih menggunakan cara dengan mencatat data pesanan produk ke dalam buku pesanan. Hal ini dapat menyebabkan kemungkinan kehilangan data lebih besar.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di Queen konveksi Bandung. 2. Bagaimana merancang website e-commerce pada Queen konveksi

Bandung.

3. Bagaimana implementasi website e-commerce pada Queen konveksi Bandung, agar dapat mempermudah proses pemberian informasi, dan juga mempermudah calon pembeli untuk melakukan pemesanan online.

4. Bagaimana melakukan pengujian pada pembangunan website e-commerce pada Queen konveksi Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud Penelitian

(18)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di Queen konveksi Bandung.

2. Untuk merancang website e-commerce pada Queen konveksi Bandung . 3. Untuk mengetahu implementasi website e-commerce pada Queen

konveksi Bandung dalam mempermudah proses pemberian informasi, dan juga mempermudah calon pembeli untuk melakukan pemesanan online. 4. Untuk melakukan pengujian website e-commerce pada Queen konveksi

Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat dibangku kuliah. Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam pembuataan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan pengalamaan dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Queen konveksi Bandung

(19)

untuk mempermudah pemberian informasi dan sebagai media promosi bagi Queen konveksi dalam memperkenalkan usahanya.

b. Bagi Calon Konsumen

Pembangunan website e-commerce pada Queen Konveksi Bandung ini diharapkan dapat mepermudah para calon pembeli untuk mendapatkan informasi serta mempermudah dalam pemesanan barang.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a) Bagi Pengembang

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangaan ilmu di bidang informatika, terutama di bidang sistem penjulaan e-commerce berbasis web.

b) Bagi Peneliti Lain

Dapat membantu peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang atau masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan dan diharapkan dapat mengembangkan pengetahuaan peneliti lain.

1.5. Batasaan Masalah

Untuk mengurangi komplesipitas masalah, perlu adanya batasan masalah sehingga pembahasaan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses perancangaan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahaan sebagai berikut:

(20)

2. User harus melakukan pendaftaran member dan login member terlebih dahulu untuk dapat mengakses pemesanan online, kontak kami, edit profile dan Member harus melakukan pemesanan terlebih dahulu untuk mengakses keranjang belanja dan konfirmasi pembayaran.

3. Fasilitas halaman user dilengkapi untuk melihat info dan kategori produk, melakukan pemesanaan online, konfirmasi pembayaraan, daftar member, lupa password, login member, edit profile dan kontak kami.

4. Member hanya dapat mengupload 1 desain untuk 1 jenis produk yang dipesan, Minimal jumlah pesanan untuk 1 jenis produk sebanyak 12 pcs. 5. Harga produk dihitung berdasarkan jenis bahan untuk 1 jenis produk dan

jumlah banyaknya pesanan dan jenis bahan disesuaikan berdasarkan jenis produk

6. Sistem tidak membahas pembelian bahan baku ke supplier dan stock bahan baku di asumsikan selalu ada.

7. Pesanan diproduksi selama 2 sampai 3 minggu yang mulai terhitung setelah melakukan konfirmasi pembayaran yang sudah di setujui oleh admin.

8. Apabila dalam jangka waktu 2 hari uang tidak ditransfer ke no rekening yang dikirimkan ke email member dan tidak melakukan konfirmasi pembayaran maka pesanan tidak akan di produksi dan transaksi dibatalkan.

(21)

10.Fasilitas pada halaman admin dilengkapi dengan pengolahan data dan pengaturan halaman user yaitu banner home, update produk, kategori produk, pilihan bahan, order, konfirmasi pembayaran, inbox kontak, cetak laporan penjualan, ongkos kirim, rekening bank,cara order, info ukuran, tentang kami, dan edit profile.

11.Fasilitas pada halaman owner hanya dapat mengakses edit profile dan cetak laporan penjualan.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

(22)

10

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Andi Kristanto (2008 : 1) yang dimaksud dengan sistem adalah “ jaringan kerja prosedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Menurut Al-Bahra (2004 : 2) “Sistem (dipandang dari PDE) adalah sekumpulan manusia, mesin dan metode yang teroganisir untuk mencapai suatu sasaran yang sepesifik.”

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan pekerjaan yang saling berhubungan untuk menyelesaikan suatu sasaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2005 : 14) “ sistem merupakan suatu bentuk inregrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.”

(23)

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

Sistem abstrak (abstrack system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam (tidak dibuat oleh manusia). Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Terbuka dan Tertutup

(24)

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2004 : 12), model umum sebuah sistem terdiri input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan luar sistem (Environtment)

(25)

sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar sistem tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melalui penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer sementara ” data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

(26)

7. Pengolah sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2. Sistem Informasi

2.2.1. Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001:8) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Davis (Abdul kadir 2003 : 31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

(27)

3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.2. Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeck Febrian (2007:238) Sistem informasi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi yang dapat berguna.

Menurut Zulkifli (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian

informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil”.

Suatu sistem yang didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhaan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jika terhubung dengan teknologinya, maka istilah information system bisa digantikan dengan information system technologi, dimana maknanya sama dengan information system itu sendiri.

2.2.2.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003: 14) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti berikut ini :

1. Perangkat keras (Hardware)

Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (Software) :

(28)

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembakitan keluaraan yang dikehendaki.

4. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangaan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basisdata

Sekumpulaan tabel, hubungan dan lain-lain yang berhubungan dengan penyimpanaan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau di akses oleh sejumlah pemakai.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

(29)

2.3. E-Commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

E-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dan sebagainya. E-commerce juga memerlukan teknologi database, e-mail, dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.

Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.

(30)

informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).

Dengan menggunakan teknologi informasi, e-commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan e-commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

2.3.1. Manfaat E-Commerce

Manfaat yang diperoleh bagi organisasi pemilik E-Commerce : 1. Memperluas market place hingga kepasar nasional dan internasional. 2. Dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaaan dapat dengan

mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.

3. E-Commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.

4. E-Commerce memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain management tipe “pull”. Dalam supply chain management tipe “pull”, proses dimulai dari pesanan pelanggan serta digunakan manufacturing just-in-time.

(31)

6. E-Commerce mendukung upaya-upaya business process reengineering. Dengan mengubah prosesnya, maka produktivitas sales-people, pegawai yang berpengetahuan, dan administrator bias meningkat 100% atau lebih. 7. E-Commerce memperkecil biaya telekomunikasi. Karena internet lebih

murah dibandingkan VAN.

8. Akses informasi menjadi lebih cepat dan biaya transportasi dan fleksibilitas bertambah.

Manfaat bagi konsumen antara lain :

1. E-Commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi. 2. E-Commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan,

mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.

3. E-Commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.

4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

(32)

Manfaat bagi masyarakat antara lain:

1. E-Commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas dijalan serta mengurangi polusi udara.

2. E-Commerce memungkinkan orang dinegara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

2.4. Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dima komputer tersebutn saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.4.1. Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan sistem pengolahan data yang terdistribusi yang meggunakan PC dan dapat saling mengakses satu dengan yang lainnya.

(33)

2.4.2. Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, seperti luas area, media transrmisi, pola operasi, dan sebaginya. Berikut akan dijelaskan jenis jaringan komputer :

1. Berdasarkan luas areanya maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi : a. PAN (Personal Area Network)

Jenis jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja. Jenis jaringan ini sangat sering kita gunakan. contohnya menghubungkan hp dengan komputer.

b. LAN (Local Area Network)

Jenis jaringan LAN ini sangat sering kita temui di warnet-warnet, kampus, sekolah ataupun perkantoran yang membutuhkan hubungan atau koneksi antara dua komputer atau lebih dalam suatu ruangan.

c. MAN (Metropolita Area Network)

(34)

d. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah jenis jaringan komputer yang mencakup area yang cukup besar. contohnya adalah jaringan yang menghubugkan suatu wilayah atau suatu negara dengan negara lainnya.

2. Berdasarkan media penghantar yang digunkan, jaringan komputer dapat dibagi menjadi :

a. Wire network atau wireline network

Merupakan jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar.

b. Wireless network

Merupakan jaringan komputer yang menggunkan media penghantar berupa gelombang radio atau cahaya (infrared atau laser).

3. Berdasarkan pola pengoperasiannya atau fungsi masing-masing komputer maka jaringan komputer dapat dibagi menjadi:

a. Peer to peer

Merupakan jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan accses dari/ke komputer lain

b. Client server

(35)

email, file, atau yang lainnya. Client server banyak dipakai oleh internet atau intranet.

2.5. Internet

Internet merupakan jaringan komputer global, yang menghubungkan komputer-komputer yang tersebar diseluruh dunia. Akibat popularitas dari internet ini, makin banyak lembaga komersial maupun non komersial yang berminat untuk bergabung kedalam jaringan tersebut karena alasan utamanya, yaitu dengan bergabung dijaringan internet kesempatan untuk mendapatkan informasi tidak terbatas karena internet merupakan gudang informasi yang terdiri dari ilmu pengetahuan, cuaca, ekonomi, keuangan, kesenian, restoran, sampai dengan hiburan.

Sebagai gudang informasi, internet juga dapat digunakan sebagai alat penyebaran informasi, salah satu contohnya untuk kegiatan promosi suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

2.5.1. Word Wide Web (WWW)

World Wide Web merupakan layanan yang dapat menampilkan halaman halaman informasi pada internet, sedangkan web merupakan bagian dasar dari informasi pada world wide web. Oleh karena itu kemudahan, keefektifan dan keandalan teknologi world wide web yang diterapkan pada internet, maka dalam penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan efektif.

(36)

1. Web, adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, dimana antara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan kita membaca data dan informasi pada web kita dapat menggunakan Web Browser seperti Internet Explorer atau Netscape.

2. Web Site, merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan web site ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu.

3. Web Pages, merupakan sebuah halaman khusus dari situs tertentu. Diumpamakan halaman web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari web tertentu.

4. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah web site.

5. Web Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan kita melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW. Salah satu web browser yang populer dan banyak digunakan saat ini yaitu Microsoft Internet Explorer dan Mozilla.

Gambar 2.2. Arsitektur Internet

(37)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah PHP ( Pheriperal Hyper Text Preprocessor ) dan menggunakan Mysql Server sebagai mengelola database.

2.6.1. Adobe Photoshop CS6

Adobe Photoshop CS6 merupakan program aplikasi grafik, dimana penulis dalam pengeditan gambar ataupun menciptakan objek berupa gambar yang diperlukan menggunakan program aplikasi tersebut. Dengan menggunakan program aplikasi Adobe Photoshop kita dapat membuat gambar sesuai dengan yang kita inginkan.

2.6.2. Macromedia Dreamweaver CS6

Adobe Dreamweaver CS6 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS5. Aplikasi Adobe Dreamweaver CS6 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak asepk dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website.

(38)

2.6.3. PHP

Menurut Sutarman (2007:94) PHP (Hypertext preeprocesor) merupakan salah satu bahasa server-side yang di desain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk html, dan kode php tidak akan terlihat. Sistem database yang didukung oleh PHP, seperti oracle, mSQL, MySql, solid, postregesSQL. PHP juga dapat berjalan diberbagai web server semisal IIS, Apache, PWS, dan lain-lain.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu dapat dilihat sebagai berikut: 1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP termasuk bahasa yang embedded ( bisa ditempel atau diletakkan dalam teg HTML).

5. PHP termasuk server-side programming.

Bahas pemrograman yang akan dipakai penulis dalam membangun sistem e-commerce yaitu dengan mengunakan PHP (Hypertext preeprocesor).

2.6.4. Apache Web Server

(39)

memiliki sejumlah perubahan besar terhadap kode sumbernya (patch). Dikarenakan banyaknya patch pada perangkat lunak tersebut sehingga disebut sebuah server yang memiliki banyak patch ("a patchy" server). Tetapi pada halaman FAQ situs web resminya, disebutkan bahwa "Apache" dipilih untuk menghormati suku asli Indian Amerika Apache (Indé), yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA.

2.5.5. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Windows, Mysql merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user (pengguna banyak).

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License), dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

Dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari Portgre SQl dan limakali lebih cepat dibandingkan Interbase.

(40)

2.6.6. PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu alat bantu open source yang ditulis dalam PHP yang digunakan untuk menangani administrasi basis data Mysql yang diakses melalui web browser (internet explorer, fireFox dan opera, dll). Fasilitas yang tersedia saat ini dapat membuat dan menghapus database, membuat, menghapus dan menambah tabel, menghapus, mengedit dan menambah field, melakukan berbagai macam perintah SQL, mengatur kunci pada field, mengatur akses (privileges), mengekspor data ke berbagai format dan tersedia dalam 50 bahasa.

2.6.7. XAMPP

(41)

29

Objek pada penelitian ini adalah pada Queen Konveksi Bandung yang beralamatkan di Jl.Gagak Cikapayang No.128 Bandung. Queen konveksi merupakan perusahan yang bergerak dibidang pembuatan pakaian.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Queen Konveksi merupakan Perusahaan home industry yang bergerak di bidang produksi pakaian, perusahaan ini berdiri pada awal bulan Desember 2009. Perusahaan bermotivasi untuk selalu menjadi solusi dari beberapa perusahaan dalam pengadaan seragam, solusi bagi civitas kampus yang membutuhkan seragam kepanitiaan atau seragam kelembagaan, serta solusi bagi beberapa sekolah dalam pengadaan baju seragam, dan berbagai macam produk konveksi lainnya.

(42)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Queen Konveksi

1. Memngembangkan perusahaan sehingga perusahaan kami dapat terus berkompetitor dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak di bidang produk konveksi lainnya.

2. Meningkatkan Rating perusahaan sehingga dapat di kenal di dalam berbagai element masyarakat luas.

3. Meningkatkan Mutu dan Kwalitas produksi sehingga dapat mengurangi resiko kerugian pada perusahaan.

4. Mengenalkan Brand dan design baru yang modern dan dapat diterima di berbagai element masyarakat , sehingga perusahaan bisa memasarkan Brand sendiri yang telah di paten kan.

Misi Queen Konveksi

1. Memperbaiki sistem pada marketing dan management sehingga dapat menghasilkan kinerja yang maksimal dan mendapat kepercayaan lebih dari para klien.

2. Mengenalkan lebih luas tentang perusahaan kami dengan cara mengiklankannya, melalui berbagai media. (Iklan Televisi, Iklann Radio, Media Cetak, Jejaring social dan Google).

(43)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada Queen Konveksi dapat di lihat pada Gambar 3.1. di bawah ini :

Sumber : Queen Konveksi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Pmilik : Adalah pemlilk yang mempunyai hak untuk membuat keputusan di dalam aktifitas di dalam perusahaan.

2. Marketing : Bertanggung jawab atas publikasi (promosi), penjualan serta penerimaan pemesanan (order).

(44)

4. Keuangan : Bertanggung jawab dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan.

5. Logistik : Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola pengadaan bahan baku untuk produksi.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Metode Deskriptif

Metode ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menangani Rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai Bagaimana Sistem Penjualan yang sedang berjalan di Queen Konveksi Bandung.

2. Metode Action

(45)

3.2.1. Desain Penelitian

Kegunaan desain atau rancangan penelitian ini adalah untuk menuliskan bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang telah dilakukan. Adanya suatu desain penelitian juga dapat menggambarkan secara detail dari aliran sistem dari data yang diinputkan serta prosesnya menjadi sebuah hasil yang dapat digunakan.

Menurut Jogiyanto (2005) “Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut kegiatan pengkonfigurasian dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem benar-benar akan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis sistem”.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari pihak yang bersangkutan atau langsung diperoleh dari responden. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu :

1. Wawancara

(46)

2. Observasi

Metode ini diperlukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat dengan metode wawancara. Disini penulis langsung terjun ke lapangan melihat sendiri bagaimana proses transaksi penjualan secara konvensional yang ada di Queen Konveksi Bandung.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyimpan berbagai bentuk dokumen seperti data permintaan barang, nota, laporan penjualan, laporan persediaan barang, permintaan barang, laporan barang masuk, bukti pembayaran. Selain itu penyusun mengadakan studi pustaka, merupakan teknik yang dilakukan oleh penyusun dengan cara membaca buku-buku sumber, catatan perusahaan dan latihan-latihan yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam membangun website e-commerce pada Queen Konveksi Bandung adalah sebagai berikut:

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(47)

membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Dengan demikian perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu seperti :

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar).

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data.

Entity Relationship Diagram (ERD) atau biasa dikenal dengan diagram ER secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Adapun kelebihan penggunaan metode terstruktur yaitu :

1. Merupakan pendekatan visual yang relative simple sehingga membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna.

2. Merupakan metode yang telah diketahui secara umum di berbagai industri maupun instansi.

3. Metode ini telah diterapkan sejak lama sehingga metode ini sudah matang dan layak digunakan.

(48)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah model prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi. Secara garis besar, sasaran prototype adalah sebagai berikut :

1) Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

2) Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai ke pengembang. 3) Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan

yang lebih sedikit.

4) Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5) Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

(49)

Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan Prtototype

(Sumber : Abdul Kadir, (2003:416) “Pengenalan Sistem Informasi”. )

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Perancangan

(50)

1. Flowmap

Bagan alir atau flow map adalah bagan yang menunjukan alir di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alir dokumen atau sering disebut juga Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari aliran formulir termasuk tembusan-tembusannya.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu level. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Adapun pengertian diagram konteks adalah hubungan antara system dengan entitas luar yang berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output.

3. Data Flow Diagram

(51)

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada tahap analisis, Kamus Data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

Kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut ini :

a. Nama arus data

(52)

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat di tuliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

c. Bentuk data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variable, parameter, field.

d. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari arus data ini di diagram arus data. e. Atribut

Atribut merupakan nama field dari data.

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

(53)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal kesatu (1NF/First Normal Form)

Sebuah tabel disebut 1 NF jika tidak baris yang terduplikat dalam tabel tersebut. Masing-masing cell bernilai tunggal.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk Normal Kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk Normal Kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

(54)

b. Tabel Relasi

Model data relasional menjelaskan kepada pemakai (user) tentang hubungan logis antar data dalam basis data dengan cara menvisualisasi ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan atribut. Relasi dalam model database relasional mempunyai beberapa karakteristik yaitu:

1) Semua entry/elemen data pada suatu baris dan kolom tertentu harus mempunyai nilai tunggal (single value) atau suatu nilai yang tidak dapat dibagi-bagi (atomic value), bukan suatu larik/array atau grup perulangan.

2) Semua entry/elemen data pada suatu kolom tertentu dalam relasi yang sama harus mempunyai jenis yang sama.

3) Masing-masing kolom dalam suatu relasi mempunyai suatu nama yang unik (meskipun kolom dalam table relasi yang berbeda diizinkan mempunyai nama yang sama).

4) Pada suatu relasi/table yang sama tidak ada dua baris yang identik.

3.2.4. Pengujian Sistem Informasi

(55)

Pengujian yang dilakuan yaitu menggunakan pengujian black box yang berarti pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja.

(56)

44

Analisis sistem merupakan tahap identifikasi alur sistem yang terjadi pada Queen Konveksi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana jalannya sistem yang telah diterapkan khusunya dalam proses menjual, juga untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul dari sistem yang diterapkan tersebut sebagai landasan dalam merancang dan membangun sistem yang diusulkan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui dokumen yang digunakan pada sistem yang berjalan. Adapun dokumen yang berjalan yang ada pada Queen Konveksi adalah sebagai berikut:

1. Nama dokumen : Nota Penjualan

Deskripsi : Dokumen yang menunjukan pesanan dan pembayaran dari konsumen.

Rangkap : 3 (tiga)

Atribut :no_pesanan, tgl, nama_konsumen, alamat_konsumen, qty, jenis_pesanan, nama_barang, harga_satuan, jumlah, total, selesai_tgl, uang muka, sisa.

2. Nama Dokumen : Nota Pembelian Bahan Baku

(57)

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : Tgl_penjualan, Kepada_pemesan, No_Nota_penjualan Banyak_barang, Nama_barang, harga, Jumlah, Jumlah_total, Tanda_terima.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Berdasarkan pada analisa mengenai prosedur-prosedur yang berjalan pada perusahaan Queen Konveksi Bandung, peneliti mendeskripsikan prosedur tersebut sebagai berikut :

1. Konsumen datang ke toko untuk melihat-lihat contoh hasil produksi dan melakukan pemesanan barang.

2. Bag.marketing menawarkan jenis-jenis hasil produksi yang ada di toko. 3. Apabila konsumen melakukan pembelian maka bag.marketing akan

membuat nota penjualan setelah konsumen menyerahkan uang muka, nota tersebut diberikan kepada konsumen sebagai bukti pemesanan dan diberikan kepada bag.produksi sebagai data pesanan yang nantinya akan diproses produksi.

(58)

5. Bag.marketing memberitahukan kepada konsumen bahwa barang telah selesai di produksi dan sudah dapat di ambil dan pelunasan dapat dilakukan pada saat pengambilan barang.

6. Konsumen datang untuk melakukan pelunasan dan pengambilan barang, lalu bag.marketing membuatkan nota pelunasan kepada konsumen.

7. Bag.marketing membuat laporan penjualan yang akan di serahkan kepada pimpinan.

4.1.2.1. Flow Map yang Sedang Berjalan

Dibawah ini merupakan flow map yang menggambarkan sistem yang berjalan pada Queen Konveksi :

Pembelian Bahan Baku

Supplier

Bag. Marketing Bag.Produksi

Data order produk Data order produk

Pengecekan

(59)

Penjulan produk pada Queen Konveksi Bandun

Pemilik Konsumen Bag. Marketing Bag. Produksi

Data order produk+

Keterangan A1 : Arsip Laporan Penjualan

(60)

4.1.2.2. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Berikut ini diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan di Queen

Nota penjualan dan produk

Daftar bahan baku Nota penjualan dan produk

Data order produk

Gambar 4.3 Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan

Berikut ini adalah Data Flow Diagram yang sedang berjalan di Queen Konveksi.

Konsumen Order produk 1.0 produksi2.0 Bag. Produksi

supplier

(61)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan analisis dari sistem yang sedang berjalan pada Queen Konveksi penulis menemukan beberapa permasalahan. Adapun kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan pada Queen Konveksi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Permasalahaan Solusi

Kurang adanya media penyampaian informasi untuk promosi kepada masyarakat.

Di perlukannya media penyamapaian informasi yang efektif untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat.

Belum adanya sistem yang dapat mempermudah dalam melakukan transaksi pembelian.

Diperlukannya sistem pemesanan yang terkomputerisasi agar dapat mempermudah proses pemesanan. Mengalami kesulitan dalam pembuatan

laporan dikarenakan pencatatan masih dilakukan manual melalui media buku sehingga mengakibatkan hilangnya data-data.

Diperlukannya sistem yang dapat mempermudah pengambilan data dalam pembuatan laporan penjualan.

4.2. Perancangan Sistem

(62)

sumber-sumber diagram alir sistem. Perancangan ini dibuat berdasarkan permasalalahan-permasalahan pada sistem yang telah di uraikan sebelumnya pada tahap analisis sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Awal dari tujuan penelitian penulis adalah membangun sistem penjualan online yang sering disebut dengan e-commerce, maka penulis akan merancang sistem tersebut dengan tujuan untuk memberikan penjelasan atau mendefinisikan kepada pemakai sistem atau user. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahaan-permasalahaan yang ada pada perusahaan. Adapun perancangan yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan penyampaian informasi, promosi dan penjualan yang sebelumnya hanya dilakukan secara offline.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(63)

menggirimkan sejumlah uang sesuai dengan pembelian ke nomor rekening yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Namun sistem yang dibangun ini tidak sepenuhnya mengantikan sistem yang lama, karena penjualan secara konvensional masih diperlukan. Sehingga dengan adanya sistem ini dapat meningkatakan penjualan dan meningkatkan kinerja perusahaan secara maksimal.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah:

1. Admin memasukan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan agar dapat di akses oleh masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang Queen Konveksi.

2. Konsumen yang tidak akan melakukan pembelian, hanya dapat mengakses informasi biasa seperti profil, alamat Konveksi, produk yang di hasilkan oleh konveksi, harga produk dan tidak bisa memesan produk secara online. 3. Konsumen yang hendak melakukan pembelian diharapkan mendaftar dulu sebagai member user dan setelah mendaftar usre harus melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem.

(64)

5. Proses pengiriman barang akan dilakukan setelah terjadinya pembayaran. Proses pembayaran dilakukan dengan mentransfer uang kepada Queen Konveksi melalui nomor rekening yang telah dicantumkan.

4.2.3.1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Berikut adalah digram konteks dari sistem yang diusulkan:

Member

Gambar 4.5 Diagram Konteks Yang Diusulkan

4.2.3.2. Data Flow Diagram

(65)

Member 1.0

Data member Data member

3.0

Owner Data Login owner

6.0

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Lv 1 Yang Diusulkan

a. Data flow diagram level 2 proses 1.0 registrasi

Member

Informasi profile Member

(66)

b. Data flow diagram level 2 proses 2.0 login

Data login member Data login member Data login admin

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Lv 2 proses 2.0 login

c. Data flow diagram level 2 proses 4.0 order

Member

(67)

d. Data flow diagram level 2 proses 5.0 Pembayaran

Gambar 4.10 Data Flow Diagram Lv 2 proses 5.0 pembayaran

e. Data flow diagram level 2 proses 8.0 laporan

Admin

(68)

4.2.3.3. Kamus Data

Kamus data adalah suatu kamus yang berfungsi untuk mendeskripsikan data dan aliran informasi yang ada di Data Flow Diagram, kamus data digunakan dalam perancangan basis data yang dipakai dalam pembuatan program aplikasi.

Adapun kamus data pada sistem E-Commerce di Queen Konveksi adalah sebagai berikut :

1. Nama arus data :Data Member

Deskripsi :Berisi tentang data-data member yang telah melakukan registrasi.

Alur data :member-proses1.0, proses1.1, proses1.2

Atribut : id_member, password, nama_lengkap, alamat, email, telpon, id_kota, jenis_kelamin,kode_pos. 2. Nama arus data : Data produk

Deskripsi : Berisi tentang data produk yang di upload admin. Alur data : Admin-proses3.0, proses10.1

Atribut : id_produk, id_kategori, nama_produk, deskripsi, harga, gambar.

3. Nama arus data : Data bahan

Deskripsi : berisi tentang data bahan dan harga jenis bahan. Alur data : admin- proses4.1

(69)

4. Nama arus data : Data order

Deskripsi : Berisi tentang data produk yang di order oleh member.

Alur data : Member-proses4.0, proses4.1, proses4.2, proses4.3 Atribut :id_orders, id_produk, id_bahan, jumlah, gambar, keterangan, status_order, tgl_order, jam_order, id_member.

5. Nama arus data : Data Konfirmasi Pembayaran

Deskripsi : Berisi tentang data konfirmasi pembayaran member.

Alur data : Member proses5.0, proses5.1, proses5.2-admin- proses5.3, proses 5.4

Atribut :id_bayar, id_member, id_bank, status_tp, subjek_tp, bank_tp, jumlah_tp, pesan_tp.

6. Nama arus data : Data Laporan

Deskripsi : Berisi tentang data transaksi penjualan Alur data : proses 8.0,proseds8.1-admin-owner

Atribut :id_orders, id_member, tgl_order, id_produk, harga, jumlah, subtotal, total.

4.2.4. Perancangan Basis Data

(70)

dengan kunci relasi (relational key) yang merupakan kunci primer dari masing-masing file.

Tujuan perancangan basis data yaitu agar efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam mengakses data dan mudah untukmemanipulasi data serta bebas dari redundansi. Untuk tahapan ini digunakan pendekatan ERD (Entity Relationships Diagram ) dan normalisasi, supaya basis data yang dirancang efektif, efisien dan tidak redundan.

4.2.4.1. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya, untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

1. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal dari system informasi penjualan online atau e-commerce di Queen Konveksi :

Tabel 4.2

Normalisasi (Unnormal)

Unnormal

{ Id_member, password, nama_lengkap, alamat, email, telpon, id_kota

jenis_kelamin, kode_pos, username, password, nama_lengkap, email, no_telp,

pin_bb, level, id_kota, nama_kota, ongkos_kirim, id_orders, status_order,

(71)

gambar, ukuran, total, keterangan, id_konfir, id_bank, id_orders, bank_tp,

subjek, norek_tp, jumlah_tp, status_bayar, tanggal, gambar, id_bahan,

id_produk, nama_bahan, harga, id_pesan, id_member, jud_pesan, jam_pesan,

baca, id_orders, id_kota, id_produk, id_kategori, nama_produk, deskripsi,

berat, gambar, id_kategori, nama_kategori, id_bank, nama_bank,

no_rekening, nama_akun, gambar, id_kontak, id_member, subjek, pesan,

tanggal.}

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini menghilangkan duplikasi data yang terjadi pada tahap tidak normal dengan cara menghapuskan data-data sama. Berikut ini merupakan bentuk normal pertama dari system informasi penjualan online atau e-commerce di Queen Konveksi :

Tabel 4.3

Normalisasi (First Normal Form)

First Normal Form

{ Id_member, username, password , nama_lengkat, alamat, email, telpon,

jenis_kelamin, kode_pos, level, id_kota, nama kota , ongkos_kirim, id_produk,

nama produk, deskripsi, berat, gambar, id_bahan, nama_bahan, harga,

id_konfir, bank_tp, subjek, norek_tp, jumlah_tp, status_bayar, tanggal,

id_kategori,nama_kategori id_bank, id nama_bank, no_rekening, nama_akun,

status_order, tgl_order, jam_order, jumlah, ukuran, keterangan, id_kontak,

pesan, id_ pesan, jud_pesan, isi_pesan, tgl_pesan, jam_pesan, baca}

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

(72)

primary key dan mengelompokkan data pada tabel-tabel yang sudah dibentuk. Berikut ini merupakan bentuk normal kedua dari sistem informasi penjualan online atau e-commerce di Queen Konveksi Bnadung:

Tabel 4.4

Normalisasi (Second Normal Form)

Second Normal Form

Orders { id_orders*, jumlah, gambar, id_produk, nama_produk, id_bahan, nama_bahan, harga, id_member, nama_lengkap,

alamat, email, telpon,id_kota, jenis_kelamin, kode_pos. }

Kota { id_kota*, nama_kota, ongkos_kirim.}

Member { id_member, id_kota**, password, nama_lengkap, alamat, email, telpon, jenis_kelamin, kode_pas }

Admins { username*, password, nama_lengkap, email, no_tlp, level }

Alamat kirim { id_orders*, id_kota**, alamat_kirim, kd_post}

Produk { id_produk*, id_kategori**, nama_produk, deskripsi, berat, gambar }

Kategori { id_kategori*, nama_kategori }

Bahan { id_bahan*, id_produk**, nama_bahan, harga }

Inbox_member {id_pesan*, id_member**, jud_pesan, isi_pesan, tgl_pesan, jam_pesan, baca}

Konfir_bayar { id_konfir*, id_bank**, id_orders**, subjek, bank_tp, jumlah_tp, norek_tp, status_bayar, tanggal, gambar }

Bank { id_bank, nama_bank, no_rekening, nama_akun, gambar }

Kontak_kami { id_kontak*, id_member**, subjek, pesan, tanggal }

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)

(73)

transitif terhadap kunci primer. Berikut ini merupakan bentuk normal ketiga dari sistem informasi penjualan online atau e-commerce di Queen Konveksi :

Tabel 4.5

Normalisasi (Third Normal Form)

Third Normal Form

Orders { id_orders*, status_order, tgl_order, jam_order }

Orders_detail {id_order*, id_produk**, id_bahan**, id_konfir**, jumlah, total, gambar, keterangan}

Alamat kirim { id_orders*, id_kota**, alamat_kirim, kd_post}

Kota { id_kota*, nama_kota, ongkos_kirim.}

Member { id_member*, password, nama_lengkap, alamat, email, telpon, id_kota**, nama_kota, jenis_kelamin, kode_pos}.

Admins { username*, password, nama_lengkap, email, no_tlp, level }

Produk {Id_produk*, nama_produk, deskripsi, berat, gambar}

Kategori {Id_kategori*, nama_kategori}

Bahan {Id_bahan*, nama_bahan, harga}

Konfir_bayar {id_konfir*, id_bank**, id_orders**, bank_tp, subjek, norek_tp, jumlah_tp, status_bayar, tangga}.

Bank { id_bank, nama_bank, no_rekening, nama_akun, gambar }

Kontak_kami { id_kontak*, id_member**, subjek, pesan, tanggal }

4.2.4.2. Relasi Tabel

(74)

Id_kota*

Gambar 4.12 Tabel Relasi yang diusulkan

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

ERD digunakan dalam membangun basisdata untuk menggambarkan relasi atau hubungan dari dua file atau dua tabel. ERD terdiri dari 2 komponen utama yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut dideskripsikan lebih jauh melalui atribut–atribut atau properti.

(75)

Member

Gambar 4.13 ERD (Entity Relationship Diagram)

4.2.4.4. Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu struktur file yang dimaksudkan untuk melakukan kegiatan pengaturan pencarian data yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. File yang dipakai untuk e-commerce pada Queen Konveksi adalah sebagai berikut :

1. Tabel Admin

a. Nama file : admin b. Primary key : username c. Jumlah field : 7

(76)

Tabel 4.6

Spesifikasi File Admin

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 username* Varchar 50 Username

2 Password Varchar 50 Password

3 nama_lengkap Varchar 100 Nama admin

4 Email Varchar 100 Email admin

5 no_tlp Varchar 20 No telepon

6 pin_bb Varchar 10 Pin BB admin

7 Level Varchar 20 Level user

2. Tabel Member

a. Nama file : member b. Primary key : id_member c. Jumlah field : 9

d. Keterangan : Tabel berisi data member

Tabel 4.7

Spesifikasi File Member

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 id_member* Char 4 User Id member

2 Password Varchar 50 Password

3 nama_lengkap Varchar 100 Nama member

4 alamat Text - Alamat member

5 Email Varchar 100 Email member

6 Telpon Varchar 20 Telpon member

7 id_kota** Int 5 Kode kota

8 jenis_kelamin Enum (“P”,”W”) Jenis kelamin

(77)

3. Tabel Orders

a. Nama file : orders

b. Primary key : id_orders c. Jumlah field : 5

d. Keterangan : Tabel berisi data orders

Tabel 4.8

Spesifikasi File Orders

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 id_orders* Char 6 Id order

2 id_member** Char 6 Id member

3 status_order Varchar 50 Status order

4 Ukuran Text - Ukuran baju

5 tgl_order Date - Tanggal

6 jam_order Time - Jam

4. Tabel Orders_Detail

a. Nama file : orders_detail b. Primary key : id_orders c. Jumlah field : 8

d. Keterangan : Tabel berisi data orders_detail

Tabel 4.9

Spesifikasi File Orders_detail

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 id_orders* Char 6 Id order

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1 Flowmap Pembelian bahan baku Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2  Flowmap Penjualan Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3  Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai aset total kawasan pertanian sawah dan pertanian lahan kering diperoleh dari hasil penjumlahan nilai fisik lahan (harga jual rata-rata lahan), nilai produktivitas dan nilai

Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan hasil diskusi tentang penyelesaian pecahan senilai dan mengurutkan pecahan dengan bimbingan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 Program Musyrif dalam menumbuhkan spiritualitas mahasiswa fakultas kedokteran yaitu, terdiri dari, perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi

Dari data diatas nampak jelas bahwa data-data penting yang sangat dibutuhkan dan mendukung sistem informasi yang telah dikembangkan oleh masing-masing Pemerintah Daerah

Banyak perusahaan yang mengimplementasikan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, maka dari itu dalam mengembangkan suatu sistem informasi harus

2) Menggunakan Al-Qur’an, Hadits, dan akal pikir manusia, sebagai sumber akhlak yang baik. Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang di jadikan sebagai

lanjut usia berdasarkan model pengembangan kawasan wisata yang pro masyarakat lokal. Tujuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam perkembangan teori-teori dan penerapan ekonomi