1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Dalam melaksanakan pembangunan yang semakin pesat dan kompleks, sebagai Negara yang berkembang, Indonesia mutlak membutuhkan dana yang cukup dan kemampuan sumber daya manusia yang memadai. Globalisasi di segala bidang terutama bidang ekonomi dan informatika mengharuskan bangsa Indonesia untuk dapat menggali semua potensi ekonomi, sosial, budaya serta kemampuan sumber daya manusia sehingga kelak tidak bergantung kepada bantuan dan dominasi Negara lain terutama dalam penentuan sumber dana untuk membiayai pelaksanaan pembangunan.
Sebagai konsekuensi dari keadaan tersebut, maka diperlukan pembiayaan-pembiayaan atau pengeluaran pemerintah. Dan agar biaya-biaya tersebut terpenuhi, maka pemerintah harus menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri. Salah satu sumber keuangan Negara yang potensial adalah pajak dan hal ini dinyatakan dalam Undang Undang Dasar Pasal 23A yang berbunyi “Pajak dan
Pungutan lainnya yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur Undang-undang”, karena untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran untuk
Undang-undang pajak di Indonesia saat ini dalam melaksanakan pemungutan pajak menganut sistem self assesment. Sistem pemungutan ini mempunyai arti bahwa besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada Wajib Pajak (WP) itu sendiri, dimana WP harus melaporkan secara teratur seluruh jumlah pajak yang terutang dan jumlah pajak yang telah ditentukan dalam peraturan per Undang-undangan perpajakan.
Oleh sebab itu untuk mendukung keberhasilan diterapkannya sistem self assesment salah satu hal mendasar yang harus dilakukan adalah melaksanakan
penegakan hukum (law enforcement) perpajakan. Penegakan hukum dalam perpajakan mempunyai korelasi yang positif dengan kesuksesan penerimaan pajak artinya, pelaksanaan penegakan hukum pajak secara tegas dan konsisten akan mampu menciptakan kepatuhan yang lebih baik dari wajib pajak dan akan bermuara pada peningkatan penerimaan dari sektor pajak.
Oleh karena itu terhadap Wajib Pajak yang melakukan kecurangan dan lalai akan pemenuhan kewajibannya perlu dilakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan dan menegakkan peraturan perpajakan (law enforcement) yang mempunyai kekuatan hukum memaksa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam UU perpajakan.
3
Pemeriksaan Rutin, (2) Pemeriksaan Kriteria Seleksi, (3) Pemeriksaan Khusus, (4) Pemeriksaan WP Lokasi, dan (5) Pemeriksaan Bukti Berjalan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dalam kerja praktek ini tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tinjauan prosedur pelaksanaan atas pemeriksaan Pajak untuk PPh (Pajak Penghasilan) pasal 21 dengan judul
“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
PAJAK PPh (PAJAK PENGHASILAN) PASAL 21 PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIMAHI.”
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud diadakannya kerja praktek ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengalaman yang berkaitan dengan prosedur pelaksanaan pemeriksaan pajak PPh pasal 21 pada KPP Pratama Cimahi.
Adapun tujuan penelitian dalam Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Prosedur Pemeriksaan Pajak PPh Pasal 21 Pada KPP
Pratama Cimahi.
2. Untuk mengetahui Standard Operating Procedures Pemeriksaan Lapangan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi.
1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek 1.3.1 Kegunaan Praktis
Bagi KPP Pratama Cimahi
pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan pajak terutama dalam masalah pemeriksaan pajak pph pasal 21.
1.3.2 Kegunaan Teoritis 1. Bagi Penulis
Hasil penelitian/ kerja praktek ini sangat berguna sekali terutama bagi penulis sebagai tolak ukur atas kemampuan yang dimiliki, juga diharapkan dapat menambah wawasan penulis terutama mengenai analisa proses pemeriksaan pajak pph pasal 21 dan sebagai sarana untuk mengklasifikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dibangku kuliah dan dibandimgkan dengan keadaan dilapangan.
2. Bagi Pihak Lain
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek dengan masalah yang serupa.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan kerja praktek adalah Metode deskriftif yaitu suatu metode yang menggambarkan dan melaporkan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu penulis mengadakan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah : 1. Teknik Wawancara (Interview)
5
2. Pengamatan Langsung (Observasi)
Penulis mengamati dan mempelajari secara langsung dilapangan mengenai aturan-aturan prosedur pemeriksaan pajak PPh pasal 21.
3. Studi Pustaka
Penulis mencari literature yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Tabel 1.1
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
No. Kegiatan
Agustus September Oktober
November Desember
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
2. Pengumpulan Data
3. Penyusunan Laporan
I. Pengajuan Judul
II. Penyusunan Bab I – Bab IV
III. Pengumpulan Bab I – Bab IV
63
DAFTAR PUSTAKA
Erly Suandi.2002.”Perpajakan”. Penerbit:Salemba Empat Jakarta.
Siti Resmi.2003.”Buku Satu Perpajakan Teori dan Kasus”.Penerbit:Salemba Empat.jakarta.
Waluyo, Wirawan B Ilyas. 2007 Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat M. Nazir. 2001. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Widilestariningtyas,O., Rahayu, S.K., dan Suhayati,E. 2009. Pengantar Perpajakan.UNIKOM : Bandung
Mardiasmo.2005.”Perpajakan”.Penerbit:Andi.Jakarta.
www.pajak.go.id , teknik Standard Operating Procedures
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIMAHI LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Diploma III
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Nama : Ratih Neviany Nim : 21309040
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
61 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan
Berdasarkan kajian-kajian dan pembahasan atau data-data yang dilakukan dan dikumpulkan oleh penulis selama kuliah kerja praktek, maka sebagai akhir dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan prosedur pemeriksaan pemeriksaan pajak PPh Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi sudah mengacu pada aturan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak, pemeriksaan pajak yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, yakni melalui tahap persiapan pemeriksaan, tahap pelaksanaan pemeriksaan, dan tahap pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Pelaksanaan Standard Operating Procedures Pemeriksaan Lapangan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi telah dilakukan sesuai dengan ketetapan Direkorat Jenderal Pajak mengenai tata cara pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam Tim Pemeriksa Pajak yang susunannya terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim dan seorang atau lebih anggota.
4.2Saran
1. Prosedur pemeriksaan Pajak PPh pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pratama Cimahi telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, dalam hal ini penulis akan memberikan sedikit saran yaitu agar KPP Pratama Cimahi terus mengikuti berbagai informasi terbaru mengenai pemeriksaan pajak khususnya pada pemeriksaan pajak atas PPh Pasal 21 untuk menghindari kesalahan dalam prosedur pemeriksaan PPh Pasal 21 ini.
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ratih Neviany
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 08 April 1990 Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Sagiman Adiguna Nama Ibu : Ningsih
Alamat Rumah : Jl.Moch Toha Blk 218 Komp. PLN No 7 Bandung
Telepon : 087821883040
Email : www.ratihajah43@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
Tahun 1996-2002, SDN BBK Priangan II Bandung, Tahun 2002-2005, SMP Negeri 10 Bandung,
Tahun 2006-2009, PPI 38 Padalarang,
Tahun 2009-sekarang, Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi.
Yang Menyatakan