PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP
PADA PROYEK PENATAAN KAWASAN SPORT CENTER RUMBAI, RIAU,
DI NINDYA‐TWW, JO.
GITA PERTIWI
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Institut Pertanian Bogor Mei 2012
PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP PADA PROYEK PENATAAN KAWASAN SPORT CENTER
RUMBAI, RIAU.
(KEGIATAN MAGANG DI NINDYA-TWW, JO)
Implementation Landscape Process of Rumbai Sport Center at Riau (Internship at Nidya-TWW JO)
Gita Pertiwi1, Fitriyah Nurul H. Utami2, Dewi Rezalini Anwar2 1 Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB 2Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB
Abstract
The 18th Pekan Olahraga Nasional will be held in Riau Province. The Riau Government proclaimed to concentrate the sport events into a sport center. Sport Center Rumbai (SCR) has been built in stages, starting from 2008 and now it has established five venues that will be used in PON XVIII championship. As a sport center, SCR must be representative in accommodating it’s users and their security in accordance to the basic standards. SCR is structuring area facilities and infrastructure development work that consist of hardscape and softscape jobs. Implementation of SCR project is handled by Nindya-TWW Jo, which is a collaboration between two experienced company engaged in construction sector. It is neccessary to study the landscape implementation process. Implementation (construction) is performed after the stage of planning and design process is completed. By doing an internship program at Nindya-TWW Jo, student learned about landscape implementation process, especially softscape work in the sport center construction. Student is involved in SCR project by supervising the softscape implementation in the field and studio work. The product of this internship are shopdrawings, letters of administration related to implementation process and recomendation.
ii PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Proses
Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap pada Proyek Penataan Kawasan Sport Center
Rumbai, Riau di Nindya-TWW, JO” adalah karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, September 2012
Gita Pertiwi
RINGKASAN
GITA PERTIWI. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap pada Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai, Riau di Nindya-TWW, JO. Dibimbing oleh
FITRIYAH NURUL H. UTAMI dan DEWI REZALINI ANWAR.
Sport Center Rumbai (SCR) adalah pusat kegiatan olahraga di Jalan Yos Sudarso, Rumbai, Kota Pekanbaru, memiliki luas 34 hektar (ha) yang terdiri dari 5 venues, yaitu: Stadion Bola Kaharuddin Nasution, Stadion Atletik, Gelanggang Aquatic, Hall Senam dan Hall Basket. Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai adalah proyek konstruksi yang dibangun dalam rangka persiapan PON 2012, untuk melengkapi fasilitas dan sarana umum agar gedung-gedung olahraga dalam suatu kawasan sport center terintegrasi satu sama lain. Proyek ini dilaksanakan oleh perusahaan konstruksi PT. Nindya Karya dan PT. Tuju Wali Wali yang melakukan Joint Operation dengan nama kemitraan Nindya-TWW, JO. Proyek Penataan Kawasan SCR yang ditangani Nindya-TWW, JO terdiri dari 9 item pekerjaan, yaitu: (1) pekerjaan pendahuluan, (2) pekerjaan pagar, (3) pekerjaan area parkir, (4) pekerjaan drainase, (5) pekerjaan Mekanikal-Elektrikal (ME), (6) pekerjaan jalan aspal, (7) pekerjaan pintu gerbang, (8) pekerjaan bangku taman, dan (9) pekerjaan taman atau softscape.
Penulisan skripsi ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan magang. Kegiatan magang berlangsung selama 4.5 bulan dari April 2011 sampai Agustus 2011 di Nindya-TWW, JO, bertujuan: (1) menganalisis pelaksanaan pekerjaan
lanskap proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai, mencakup manajemen
proyek, pekerjaan softscape dan hardscape, (2) menganalisis proses bekerja di studio dalam pembuatan shop drawing dan as-built drawing pada proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai, serta (3) mampu merumuskan permasalahan dan membuat rekomendasi terkait pelaksanaan pekerjaan lanskap pada proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai. Metode kerja yang digunakan adalah partisipasi aktif dan terlibat langsung di dalam proses pelaksanaan pekerjaan lanskap, baik di studio maupun di lapang. Pekerjaan lanskap dibagi menjadi pekerjaan softscape dan hardscape. Pada pelaksanaan pekerjaan softscape penulis terlibat secara langsung mengawasi pelaksanaan pekerjaan penanaman pohon dan rumput. Adapun pada pekerjaan hardscape, penulis hanya mengamati secara umum proses pelaksanaannya di lapang, yaitu pada pekerjaan area parkir dan pekerjaan pagar. Posisi penulis selama melaksanakan kegiatan magang berada di dalam Divisi Engineering dan juga merangkap sebagai Landscape Assistant Supervisor.
iv potensi yang terjadi di tempat magang, kemudian membandingkan dengan kriteria ideal untuk memberikan solusi dari sudut pandang Arsitektur Lanskap.
Hal penting yang dipelajari dalam manajemen proyek berkaitan dengan perencanaan operasional (jadwal pelaksanaan, tenaga kerja, peralatan dan material) dan pengendalian (pengkoordinasian seluruh kegiatan operasional di lapangan), kontrak pengadaan material, surat-surat terkait pelaksanaan di lapang seperti Ijin Pelaksanaan Pekerjaan (IPP) dan sebagainya. Dari kegiatan studio, dipelajari dokumen gambar, prosedur kerja di studio, justifikasi teknis material, pembuatan shop drawing dan as-built drawing pekerjaan softscape. Adapun dari aspek pelaksanaan, dipelajari pengendalian terhadap proses berjalannya pekerjaan softscape, pemanfaatan sumberdaya berupa waktu, material dan tenaga kerja, serta pengawasan (supervisi) di lapang. Pelaksanaan pekerjaan softscape yang diikuti, yaitu: pekerjaan pendahuluan, pengukuran dan pematokan, pengolahan tanah, penanaman pohon dan rumput, serta pemeliharaan rutin. Pekerjaan hardscape yang diikuti adalah pembuatan area parkir dan pagar.
Kesimpulan dari kegiatan magang ini ditemukan beberapa potensi pada kontraktor pelaksana Nindya-TWW JO, yaitu: manajemen proyek dikelola oleh tim manajemen konstruksi yang berpengalaman dan tim kerja yang solid, sedangkan dari segi pelaksanaan perusahaan kontraktor memiliki modal serta ketersediaan jumlah fasilitas dan peralatan yang memadai. Adapun kendala yang dijumpai, yaitu keterbatasan jumlah pekerja lapang dan penggunaan material yang
kurang memenuhi standar. Kendala-kendala tersebut menyebabkan keterlambatan
waktu, kerugian biaya dan mutu yang kurang terjamin. Untuk meminimalisir masalah, dilakukan identifikasi masalah secara sistematik. Keberhasilan suatu proyek diukur dari efektivitas penggunaan sumberdaya yang dibatasi oleh triple constrains, yaitu biaya, waktu dan kualitas. Kontraktor Nindya-TWW JO dinilai cukup baik dalam menangani proyek Penataan Kawasan SCR karena berhasil mengejar keterlambatan pelaksanaan dengan upaya-upaya perbaikan dan pengambilan tindakan koreksi yang tepat. Faktor kualitas/mutu dipengaruhi oleh aplikasi metode kerja serta penggunaan bahan dan alat. Adapun faktor biaya tidak dibahas oleh penulis karena merupakan hal yang tidak dapat dipublikasikan
Kegiatan magang di proyek Penataan Kawasan Sport Center, Rumbai pada
Nindya-TWW, JO telah memberikan pengalaman kerja nyata dan pengetahuan
terkait dengan bidang keprofesian arsitektur lanskap. Penulis memperoleh pengalaman dalam mengikuti proses pelaksanaan proyek lanskap tersebut mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan beserta permasalahan yang timbul seiring berjalannya proses pelaksanaan.
© Hak cipta milik IPB, tahun 2012
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian
Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,
PROSES PEKERJAAN LANSKAP PADA
PROYEK KAWASANSPORT SPORT CENTER JO.
vi PROSES PELAKSANAANPELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAPPROYEK
PADAPENATAANPENATAAN KAWASANCENTER RUMBAI, RUMBAI, RIAU
DI NINDYA-TWW, JO.
Skripsi
Sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
GITA PERTIWI
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Proses Pelaksanaan PekerjaanLanskap
pada Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai,Riau
di Nindya-TWW, JO.JO.
Nama Penulis : Gita Pertiwi
NRP : A44070022
Departemen : Arsitektur Lanskap
Menyetujui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Fitriyah Nurul H. Utami, ST, MT Dewi Rezalini Anwar, SP, M.A.Des
NIP. 197704242006042001 NIP. 19800318200812001
Mengetahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA
NIP. 19480912 197412 2 001
viii RIWAYAT HIDUP
Gita Pertiwi dilahirkan di Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 25
Maret 1990. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari
pasangan Bapak Yusri Sharief dan Ibu Elis Maryani.
Penulis mengawali jenjang pendidikannya di Taman Kanak-kanak (TK)
Rizki, Bogor pada tahun 1993-1995. Pendidikan formal dimulai pada tahun 1995
di SDN Taman Pagelaran Bogor dan lulus pada tahun 2001. Kemudian penulis
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah di SLTP Negeri 6 Bogor hingga
tahun 2004, dan ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Bogor
hingga lulus tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
ke jenjang perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
Penyaluran Minat dan Kemampuan (PMDK) dengan mengambil jurusan
Arsitektur Lanskap.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi, baik akademik
maupun non-akademik, diantaranya Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap
(HIMASKAP) pada tahun 2009 dan menjabat sebagai anggota PSDM. Dalam
masa jabatannya penulis pernah menjadi penanggung jawab dalam suksesi
kaderisasi pengurus HIMASKAP atau biasa disebut upgrading. Pada tahun 2010
penulis melanjutkan masa kepengurusan di HIMASKAP dengan menjabat sebagai
divisi fundrising. Penulis pernah mengikuti sayembara atau kompetisi desain
lanskap, yaitu sayembara desain Taman Ade Irma Suryani (2010) dan sayembara
desain landmark Kota Summarecon Bekasi (2011). Pada tahun 2011, penulis
mengikuti kegiatan magang untuk menyelesaikan studi S1 pada Proyek Penataan
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ”Proses Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap pada Proyek
Penataan Kawasan Sport Center, Rumbai, Riau” melalui hasil magang di
perusahaan Nindya-TWW, JO di Rumbai.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Fitriyah Nurul H. Utami, ST, MT selaku dosen pembimbing skripsi I
sekaligus dosen pembimbing akademik dan Ibu Dewi Rezalini Anwar,
S.P, M.ADes selaku dosen pembimbing skripsi II, terimakasih atas ilmu,
saran, bimbingan, dukungan dan kemudahan dalam proses penyusunan
skripsi;
2. Dr. Ir Andi Gunawan, M. Agr. Sc sebagai dosen penguji atas masukan dan
sarannya untuk perbaikan skripsi;
3. Ibu Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA selaku Ketua Departemen Arsitektur
Lanskap IPB;
4. Ibu Dr. Ir. Nurhayati HS Arifin, M. Sc, ibu Dr. Ir. Afra. D. N. M, M. Sc,
M.Si, ibu Yeni Maryani dan Mas Rahmat yang telah memberi kemudahan
dalam proses perizinan magang dan pembuatan skripsi;
5. Project Manager Pak Anom Kurnia, Pak Miduk dan Pak Ridal. Teman-
teman di proyek Sport Center Rumbai, kepada Tim Enggineering (Azi
ARL 42, Pak Bambang, Bang Anda-Andi), staf senior (Pak Saragih, Pak
Son, Pak Upang), Tim Surveyor (Pak Mien dan Iwan), rekan-rekan kerja
Pak Hecky, Pak Aswad, Cuki, Bang Zerry, Pak Gur, Eka, Agung, Pak Unil
dan seluruh staf yang tidak bisa disebutkan satu per satu;
6. Bapak Ir. Umar Zain dan Ibu Dini yang telah memberi bimbingan dan
pelajaran berharga serta seluruh staf OZ;
7. Ibu Dr. Ir. Alinda FM Zain, M.Si, atas bimbingan dan pelajaran yang
x 8. Ayahanda Yusri Sharief dan Ibu tercinta Elis Maryani yang dirahmati
Allah SWT, terimakasih atas segala dukungan dan doa yang telah
diberikan, serta adik-adikku Obi, Ica dan Baba;
9. Edwina, Fika, Iyut, Julius, Leni, Rizqi, Wondo, Yulita, Andika, Fahmi,
Ade, Riky dan seluruh teman-teman seperjuangan ARL 44, atas
persahabatan dan petualangan yang berharga, serta senior dan adik kelas
ARL;
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.
Skripsi ini tidak sempurna, karena penulis menyadari bahwa
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk peningkatan kualitas di masa yang
akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, September 2012
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Magang ... 2
1.3 Manfaat Magang ... 2
1.4 Kerangka Pikir ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 PON (Pekan Olahraga Nasional) ... 4
2.2 Kawasan Sport Center... 5
2.3 Proyek ... 6
2.4 Manajemen Proyek... 6
2.5 Pekerjaan Pelaksanaan ... 8
BAB III. METODOLOGI... 10
3.1 Lokasi dan Waktu ... 10
3.2 Data ... 11
3.3 Metode Magang ... 11
3.4 Batasan Magang ... 12
BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI MAGANG ... 14
4.1 Deskripsi Umum Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai... 14
4.1.1 Lokasi dan Aksesibilitas ... 15
4.1.2 Fasilitas dan Utilitas ... 16
4.2 Kondisi Fisik dan Biofisik ... 18
4.2.1 Tanah ... 18
4.2.2 Topografi Kawasan... 19
4.2.3 Iklim dan Curah Hujan ... 19
4.2.4 Hidrologi... 20
4.2.5 Vegetasi ... 20
4.2.6 Satwa ... 23
4.3 Kondisi Umum Perusahaan... 23
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
5.1 Manajemen Proyek... 24
5.1.1 Struktur Organisasi Formal (Kontraktual)... 24
xii 5.1.3 Pengelolaan Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai 31
5.1.3.1 Fungsi Perencanaan... 32
5.1.3.2 Fungsi Pengendalian ... 39
5.1.4 Area Kerja Proyek Sport Center Rumbai ... 43
5.2 Pekerjaan Studio... 46
5.2.1 Gambar Rencana... 47
5.2.2 Shop Drawing ... 47
5.2.2 As Built Drawing ... 75
5.3 Pekerjaan Softscape... 78
5.3.1 Pekerjaan Persiapan ... 80
5.3.2 Pekerjaan Penanaman... 82
5.3.4 Pekerjaan Pemeliharaan ... 117
5.4 Pekerjaan Hardscape ... 120
5.4.1 Pekerjaan Area Parkir ... 120
5.4.1.1 Fabrikasi Paving Block dan Cansteen ... 120
5.4.1.2 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Area Parkir ... 121
5.4.2 Pekerjaan Pagar ... 125
5.4.2.1 Fabrikasi Pembesian Teralis Besi Pagar ... 126
5.4.2.2 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pagar... 126
5.5 Permasalahan dan Potensi pada Pelaksanaan Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai... 131
5.6 Strategi dan Tindakan Koreksi... 136
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 140
6.1 Simpulan ... 140
6.2 Saran... 141
DAFTAR PUSTAKA ... 142
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Magang ... 10 Tabel 2. Jenis-jenis Data yang Dibutuhkan ... 11 Tabel 3. Bobot Pekerjaan pada Proyek Penataan Kawasan Sport Center
Rumbai ... 15 Tabel 4. Time Table Process Pelaksanaan Pekerjaan Pagar, Parkir dan
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir Magang ... 3
Gambar 2. Lokasi Pembangunan Sport Center Riau. ... 4
Gambar 3. Siklus Perencanaan dan Pengendalian Proyek ... 7
Gambar 4. Lokasi Magang ... 10
Gambar 5. Lokasi Sport Center Rumbai... 16
Gambar 6. Gerbang Masuk Sport Center Rumbai ... 16
Gambar 7. Eksisting Kawasan Sport Center Rumbai... 17
Gambar 8. Eksisting Sport Center Rumbai... 17
Gambar 9. Tanah pada kawasan Sport Center Rumbai ... 19
Gambar 10. Acacia auriculiformis... 20
Gambar 11. Acacia longifolia ... 21
Gambar 12. Acacia mangium ... 21
Gambar 13. Vegetasi Eksisting di Sport Center Rumbai... 22
Gambar 14. Sebaran Vegetasi pada Kawasan Sport Center Rumbai ... 22
Gambar 15. Struktur Organisasi Proyek ... 25
Gambar 16. Struktur Organisasi Pelaksana... 28
Gambar 17. Bagan Kerja Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 31
Gambar 18. Jadwal Perencanaan dan Realisasi ... 33
Gambar 19. Alat Berat dan Mesin... 36
Gambar 20. Material yang Digunakan pada Proyek Sport Center Rumbai... 37
Gambar 21. Proses Pengendalian Mutu oleh Nindya-TWW, JO... 43
Gambar 22. Area Kerja Proyek Sport Center Rumbai... 44
Gambar 23. Kantor Pelaksana Proyek Sport Center Rumbai ... 44
Gambar 24. Pagar Pengaman Lokasi Proyek Sport Center Rumbai... 45
Gambar 25. Jalan Kerja di Lokasi Proyek Sport Center Rumbai ... 45
Gambar 26. Prosedur Pekerjaan Studio ... 47
Gambar 27. Gambar Rencana Pekerjaan SoftscapeError! Bookmark not defined. Gambar 28. Identifikasi Pohon Berdasarkan Tinggi... 60
Gambar 30. Konsep Vista pada Perancangan Tata Hijau ... 62
Gambar 31. Shop Drawing Pekerjaan Softscape ... Error! Bookmark not defined. Gambar 32. Zonasi Planting Plan Tata Hijau Kawasan Sport Center Rumbai.... 65
Gambar 33. Planting Plan Zona 1 ... 66
Gambar 34. Planting Plan Zona 2 ... 67
Gambar 35. Planting Plan Zona 3 ... 68
Gambar 36. Planting Plan Zona 4 ... 69
Gambar 37. Planting Plan Zona 5 ... 70
Gambar 38. Planting Plan Zona 6 ... 71
Gambar 39. Construction Drawing Pekerjaan Softscape... 72
Gambar 40. Tampak Potongan Tata Hijau Kawasan Sport Center Rumbai... 73
Gambar 41. Diagram Alur Persetujuan Shop drawing... 74
Gambar 42. As-built Drawing Pekerjaan Softscape Zona 1... 76
Gambar 43. As-Built Drawing Pekerjaan Softscape Zona 4 ... 77
Gambar 44. Pembersihan Lahan ... 80
Gambar 45. Pekerjaan Tanah ... 81
Gambar 46. Pengelolaan Tanah ... 82
Gambar 47. Pematokan ... 83
Gambar 48. Penggalian Tanah untuk Penanaman Pohon ... 83
Gambar 49. Pengelolaan Tanah ... 84
Gambar 50. Proses Penanaman Pohon... 85
Gambar 51. Rumput Axonopus compressus. ... 85
Gambar 52. Penanaman Rumput Paetan ... 86
Gambar 53. Keyplan Pekerjaan Rumput ... 87
Gambar 54. Pekerjaan Penyiraman ... 117
Gambar 55. Hasil Akhir Pekerjaan Softscape ... 120
Gambar 56. Mesin Fabrikasi Paving Block... 121
Gambar 57. Proses Fabrikasi Kansteen... 121
Gambar 58. Pekerjaan Persiapan... 122
Gambar 59. Proses Pembuatan Pondasi Paving... 123
Gambar 60. Proses Pemasangan Cone Block ... 123
xvi
Gambar 62. Jenis Paving Block Berdasarkan Bentuk ... 125
Gambar 63. Hasil Akhir Pekerjaan Area Parkir... 125
Gambar 64. Fabrikasi Teralis Besi Pagar... 126
Gambar 65. Pekerjaan Persiapan Pagar ... 126
Gambar 66. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pagar... 127
Gambar 67. Pengujian Sifat Fisik Mix Beton... 128
Gambar 68. Pengujian Sifat Mekanik Mix Beton ... 129
Gambar 69. Pekerjaan Finishing Pagar... 130
16
118
120
125
29
132
134
134
136
137
138 DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah………1117
Lampiran 2. Surat Kontrak Kerja Sama Operasi PT. Nindya Karya dan PT. Tuju Wali-Wali……….117
Lampiran 3. Dokumen Kontrak Material Pohon………... ………….119
Lampiran 4. Dokumen Kontrak Rumput Paitan…………... ………124
Lampiran 5. Berita Acara Terima Pohon……….………1130
Lampiran 6. IPP (Ijin Pelaksanaan Pekerjaan) Softscape……….131
Lampiran 7. IPP (Ijin Pelaksanaan Pekerjaan) Penanaman Rumput………...132
Lampiran 8. Keyplan Pekerjaan Paving………... ….…..133
Lampiran 9. Detail construction Pekerjaan Paving………... 135
Lampiran 10. Keyplan Pekerjaan Pagar………... …135
Lampiran 11. Detail Construction Pekerjaan Pagar……….…... ….136
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah pesta olahraga nasional yang
diselenggarakan empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.
Pada September 2012 mendatang, Provinsi Riau ditunjuk sebagai lokasi
diselenggarakannya PON XVIII, karena itu Pemerintah Provinsi Riau
merencanakan pembangunan Riau Sport Center sebagai tempat penyelenggaraan
berbagai kegiatan olahraga. Sport Center atau bisa juga disebut kompleks
olahraga merupakan suatu kawasan dimana kegiatan berbagai jenis olahraga
dikonsentrasikan dalam satu lokasi terpadu. Sport Center Rumbai (SCR) adalah
salah satu tempat yang akan digunakan untuk babak penyisihan beberapa cabang
olahraga. Pembangunan SCR telah dimulai sejak tahun 2008 dan saat ini (Agustus
2011) telah terbangun venues Gelanggang Renang, Hall Senam dan Hall Basket,
sedangkan Stadion Atletik masih dalam proses pembangunan, bersamaan dengan
renovasi Stadion Kaharudin Nasution. Sebagai kawasan publik, SCR perlu
dilengkapi fasilitas dan utilitas umum sehingga pemerintah mengadakan proyek
Penataan Kawasan Sport Center Rumbai (SCR). Fasilitas pelengkap diperlukan
untuk mengakomodir kebutuhan pengguna sehingga tercipta kenyamanan,
keamanan serta terbentuknya kesatuan ruang fisik dan lanskap secara harmonis.
Secara umum proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai (SCR) terdiri dari
pekerjaan softscape dan hardscape. Pekerjaan softscape meliputi penanaman
pohon dan rumput, sedangkan pekerjaan hardscape terdiri dari pekerjaan area
parkir, traffic island, pagar dan sebagainya.
Ervianto (2005) menyatakan pelaksanaan (construction) adalah suatu
tahap untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang
sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu, dan mutu
yang telah disepakati. Simond dan Starke (2006) menyatakan bahwa tahapan
pelaksanaan merupakan perwujudan atau kegiatan setelah selesainya tahap
proyek, yaitu pengorganisasian atas sumberdaya berupa uang, material bahan dan
alat, serta tenaga kerja. Soeharto (1995) menyatakan pelaksanaan penting untuk
dipelajari karena berkontribusi sebanyak 80% terhadap keberhasilan suatu proyek,
adapun perencanaan hanya berpengaruh sebanyak 20%. Dalam pengendalian
suatu proyek dipelajari upaya-upaya untuk memantau proses berlangsungnya
pelaksanaan agar tidak menyimpang dari tujuan semula dengan mempelajari,
menganalisis kendala dan mengambil tindakan pembetulan.
Kegiatan magang pada proyek penataan kawasan Sport Center Rumbai
(SCR) di perusahaan kontraktor berguna untuk mempelajari tata laksana
keprofesian arsitek lanskap secara langsung oleh mahasiswa. Nindya-TWW JO
merupakan organisasi yang telah berpengalaman dan kompeten dalam bidang
usaha jasa konstruksi. Joint Opeation merupakan kepanjangan dari JO, yaitu kerja
sama operasi antara dua perusahaan konstruksi, yaitu PT Nindya Karya (Persero)
dengan PT.TWW (Tuju Wali Wali), yaitu perusahaan kontraktor daerah di
Provinsi Riau yang merupakan anak perusahaan dari Bosowa Grup.
1.2 Tujuan Magang
Tujuan dari kegiatan magang pada proyek Penataan Kawasan Sport Center
Rumbai, yaitu:
1. menganalisis pelaksanaan pekerjaan lanskap proyek Penataan Kawasan Sport
Center Rumbai, mencakup manajemen proyek, pekerjaan softscape dan
hardscape,
2. menganalisis proses bekerja di studio dalam pembuatan shop drawing dan as-
built drawing pada proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai,
3. mampu merumuskan permasalahan dan membuat rekomendasi terkait
pelaksanaan pekerjaan lanskap pada proyek Penataan Kawasan Sport Center
Rumbai.
1.3 Manfaat Magang
Kegiatan magang di PT Nindya - TWW JO pada proyek penataan kawasan
Sport Center Rumbai memberikan manfaat:
1. meningkatkan pengetahuan dan kemampuan analisis penulis berdasarkan
3 2. mengembangkan softskill dan sikap profesionalisme kerja dalam lingkup
keilmuan Arsitektur Lanskap serta menambah keterampilan dan pengalaman
kerja praktis dalam pelaksanaan proyek pekerjaan lanskap,
3. sebagai media pertukaran informasi, ilmu dan teknologi serta menjalin kerja
sama dan hubungan yang baik antara Departemen Arsitektur Lanskap, Institut
Pertanian Bogor dengan perusahaan tempat magang.
1.4 Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penyusunan skripsi berdasarkan kegiatan magang
adalah sebagai berikut: PON XVIII 2012 Standardisasi
Pembangunan Kawasan Sport Center Rumbai Kontraktor Nindya-TWW JO Pengenalan Kondisi Umum Perusahaan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap Kelembagaan SCR, Manajemen Proyek, Pekerjaan Studio Pekerjaan Softscape Pekerjaan Hardscape Kegiatan Magang Administasi pelaksanaan, Analisis Pasca Magang Laporan Kegiatan Magang & Rekomendasi
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 PON (Pekan Olahraga Nasional)
PON (Pekan Olahraga Nasional) adalah pesta olahraga yang
diselenggarakan empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia
(Wikipedia, 2010). Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) diselenggarakan di
Kota Solo pada tanggal 8-12 September 1948. Pada PON 2012, telah ada 30
cabang olahraga yang akan diperlombakan, yaitu Aquatik (Diving, Swimming,
Syncronized Swimming), Archery, Atletik, Badminton, Baseball, Basket, Billiard
dan Snooker, Tinju, Canoeing/Rowing (Flat Water Racing, TBR), Cycling (BMX,
Mountain, Bike, Road, Track), Equastrian, Fencing, Sepak Bola, Gymanstics
(Artistics, Rhythmic, Aerobics), Golf, Hockey, Judo, Karate, Pencak Silat, Sailing,
Softball, Menembak, Sepak Takraw, Tenis Meja, Taekwondo, Tenis, Volley
(Indor, Beach), Binaraga, Wrestling, dan Wushu.
PON XVIII 2012 dilaksanakan di Pekanbaru, Riau. Terdapat dua titik
sentral yang dikembangkan sebagai kompleks olahraga, yaitu Sport Center Panam
dan Sport Center Rumbai (Gambar 2).
Panam Sport Center
Rumbai Sport Center
5 Kedua Sport Center ini terletak di Kota Pekanbaru yang merupakan
ibukota Provinsi Riau. Masing-masing sport center terdiri dari venues yang
berbeda-beda dan akan dipakai dalam kejuaraan PON. Lokasi yang dijadikan
sebagai pusat penyelenggaran PON 2012 adalah Sport Center Panam di Kampus
Bina Widya UNRI.
2.2 Kawasan Sport Center
Pada ketentuan umum UU 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,
kawasan dapat diartikan sebagai wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya. Dalam konteks pembangunan kawasan merupakan sektor dalam rangka
peningkatan kesejahteraan sosial seperti meningkatkan ketersediaan dan kualitas
pelayanan prasarana dan sarana. Dapat disimpulkan bahwa kawasan adalah
sebuah tempat yang memiliki batasan ruang geografis dengan ciri dan kekhususan
tertentu untuk menampung kegiatan manusia berdasarkan fungsinya.
Dalam Tap MPR No.IV/MPR/1999 (GBHN), pemerintah menjadikan
olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan, yaitu menumbuhkan
budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga
memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup. Sport center atau bisa juga
disebut kompleks olahraga merupakan suatu kawasan dimana kegiatan berbagai
jenis olahraga dikonsentrasikan sehingga membentuk suatu kesatuan ruang yang
saling terintegrasi dalam satu lokasi yang terpadu dan dilengkapi dengan fasilitas
penunjang lainnya. Sport center berfungsi sebagai berikut:
1. sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan olahraga seperti PON,
POPDA, PORSENI, SEA Games dan kejuaraan nasional maupun regional
lainnya;
2. sebagai markas yang menjadi pusat segala kegiatan organisasi berbagai
cabang olahraga untuk melaksanakan kegiatan harian, pertemuan guna
membahas masalah-masalah tentang olahraga, dan lain-lain;
3. dilengkapi fasilitas penunjang seperti jaringan jalan, RTH, area parkir, saluran
drainase, penerangan, dan lain-lain;
4. sebagai tempat pembinaan dan pelatihan atlet-atlet olahraga termasuk tempat
menyelenggarakan perlombaan olahraga dalam maupun luar negeri untuk
2.3 Proyek
Soeharto (1995) menyatakan bahwa proyek dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi
sumberdaya tertentu bertujuan untuk menghasilkan produk. Cleland dan Ireland
(2002) menambahkan, proyek adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung
dengan durasi tertentu, kompleksitas tertentu, pada area tertentu yang harus
diakhiri dengan suatu accomplishment. Menurut Ervianto (2005), proyek memiliki
tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga dimensi, yaitu: bersifat unik,
melibatkan sejumlah sumberdaya dan membutuhkan organisasi. Proyek dikatakan
unik karena suatu rangkaian kegiatan proyek hanya terjadi satu kali sehingga
menghasilkan produk yang bersifat unik, berbeda dari apa yang sudah dikerjakan
sebelumnya, maka tidak ada proyek yang sama sekali identik. Setiap proyek
konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu: pekerja, uang, mesin dan material.
Saifudin (1997) mengungkapkan bahwa tingkat kompleksitas kegiatan
pelaksanaan proyek bergantung pada: jumlah kegiatan yang harus dikerjakan
dalam proyek, jumlah kelompok atau organisasi yang terlibat dalam proyek, serta
keterkaitan antara kegiatan dan organisasi dalam proyek dengan pihak luar.
Terdapat tiga kendala (triple constraint) yang menjadi batasan penting dalam
pelaksanaan pekerjaan, yaitu: anggaran, jadwal dan mutu. Ketiga hal ini
mempengaruhi satu sama lain. Suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan dalam proyek sehingga
pelaksanaan berjalan sesuai dengan tujuan disebut manajemen proyek.
2.4 Manajemen Proyek
Manajemen proyek digunakan sebagai tools and techniques untuk
mengkaji masalah proyek konstruksi yang berkaitan dengan penjadwalan
pekerjaan, biaya proyek, pengorganisasian pekerjaan di lapangan. Menurut
Soeharto (1995), dalam konsep manajemen proyek, terdapat dua komponen yang
saling berhubungan dalam menentukan keberhasilan suatu proyek, yaitu
perencanaan dan pengendalian. Gambar 3 menunjukkan daur manajemen terkait
perencanaan dan pengendalian dalam suatu penyelenggaraan proyek.
Perencanaan disusun oleh tim Manajemen Konstruksi (MK). Unsur-unsur
7 organisasi proyek, (3) rencana jadwal kegiatan, (4) perkiraan biaya, (5) proyeksi
keperluan tenaga kerja, material, dan peralatan. PERENCANAAN 1. Merancang Sasaran Penentuan target - anggaran - jadwal - program mutu 6.Tindakan Pembetulan - relokasi sumber daya - jadwal alternatif - prosedur & metode - re-work
2. Lingkup Kerja
Penyusunan Work Breakdown Structure
- per hirarki - paket kerja - kode biaya 5. Mengkaji & Menyimpulkan - interpretasi data - biaya & jadwal penyelesaian - kualitas - laporan 3. Standar & Kriteria - milestone - anggaran per paket - standar mutu - kinerja 4. Memantau Prestasi - mengukur kinerja/produktivitas - sumber daya terpakai - kualitas PENGENDALIAN
Gambar 3. Siklus Perencanaan dan Pengendalian Proyek (Sumber: Soeharto,1995)
Pengendalian dilakukan untuk memantau pelaksanaan pekerjaan di lapang
sebagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan dari
tujuan. Sasarannya yaitu menghasilkan produk dengan batasan anggaran, jadwal,
dan mutu yang telah ditentukan. Soeharto (1995), menguraikan proses
pengendalian sebagai berikut:
1. Menentukan standar dan kriteria
Standar dan kriteria diperlukan sebagai tolok ukur untuk membandingkan dan
menganalisis hasil pekerjaan secara kuantitatif, sebagai indikasi untuk
mengukur pencapaian sasaran. Terdapat bermacam-macam kriteria, yaitu
berupa jadwal, satuan uang atau berupa standar mutu, dan spesifikasi yang
berhubungan dengan kualitas material maupun hasil uji coba peralatan.
2. Merancang sistem informasi
Keterangan yang cepat dan akurat diperlukan untuk memantau prestasi
dipakai untuk tindakan pengambilan keputusan, pemantauan, dan pelaporan
hasil pelaksanaan pekerjaan.
3. Menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran
Data-data yang didapat dari sistem informasi kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan kriteria yang ditentukan. Hasil analisis dijadikan sebagai
landasan tindakan pembetulan.
4. Mengadakan tindakan pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukkan adanya penyimpangan yang cukup berarti,
maka diperlukan tindakan pembetulan, dapat berupa realokasi sumber daya,
menambah tenaga kerja dan pengawasan serta biaya, mengubah metode kerja
atau mengganti peralatan yang digunakan. Selanjutnya analisis dan
pembetulan akan berguna sebagai umpan balik perencanaan pekerjaan
selanjutnya agar lebih baik.
2.5 Pekerjaan Pelaksanaan
Simond dan Starke (2006) menyatakan bahwa tahapan pelaksanaan
merupakan perwujudan atau kegiatan setelah selesainya tahap perancangan.
Selanjutnya Simond dan Starke berpendapat bahwa pelaksanaan pekerjaan
meliputi: pekerjaan penyerahan kontrak, pengawasan, sanksi pelanggaran, dan
batas-batas pelaksanaan. Eckbo (1964) membedakan tahap pelaksanaan terdiri
dari pelaksanaan administrasi dan fisik.
Menurut Keppres No. 80 Tahun 2003, pelaksanaan administrasi
merupakan seluruh proses pengadaan barang dan jasa untuk suatu proyek.
Kegiatan administrasi selalu berlangsung tanpa pernah terputus. Adapun yang
dibahas penulis adalah pekerjaan administrasi selama tahap construction
berlangsung. Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tahap construction tidak
dapat terlepas dari dokumen kontrak. Dokumen kontrak merupakan pedoman atau
patokan selama melaksanakan pekerjaan konstruksi, terdiri dari: Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS), gambar rencana, Bill of Quantity dan surat-surat terkait.
RKS adalah ketentuan yang dibuat oleh perencana/perancang sebagai
panduan/prosedur yang harus diikuti oleh pelaksana, yaitu: pengadaan material,
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, jenis pekerjaan, serta segala sistem yang
9 Adapun pelaksanaan fisik, menurut Rachman (1984), terdiri dari pekerjaan
pengukuran dan pematokan, pengolahan tanah, pelaksanaan tanaman (softscape)
dan pelaksanaan elemen keras (hardscape) dan pemeliharaan. Terdapat tiga
tahapan besar dalam suatu pekerjaan pelaksanaan fisik, yaitu: (1) tahap persiapan
lahan, (2) tahap pelaksanaan pekerjaan, (3) tahap finishing dan serah terima
proyek. Pada tahapan persiapan lahan, diadakan pembersihan areal pekerjaan,
kemudian pekerjaan pengukuran dan pematokan (marking) serta pengolahan
tanah. Pengukuran kembali (adjustment) dilakukan terhadap batas areal dan
keadaan eksisting, untuk memastikan kesesuaian antara gambar rencana dengan
kondisi tapak sesungguhnya. Jika kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang
berbeda pada gambar rencana, maka kontraktor harus segera melaporkannya
kepada konsultan pengawas/konsultan perencana untuk dilakukan penyesuaian
dalam bentuk shop drawings. Setelah pematokan selesai dilakukan, kemudian
masuk ke tahap pelaksanaan pembangunan pekerjaan, sesuai dengan gambar kerja
yang telah disesuaikan dengan keadaan lapang dan disetujui oleh konsultan
perencana. Pada tahap ini peran pengawasan sangat penting untuk memastikan
pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan dan desain awal.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu
Kegiatan magang dilakukan pada proyek Penataan Kawasan Sport Center
Rumbai di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau, di bawah perusahaan Nindya-TWW JO (Gambar 4).
Provinsi Riau Kawasan Sport Center Rumbai (SCR)
Kota Pekanbaru
Gambar 4. Lokasi Magang
(Sumber: kesbangpollinmas.riau.go.id, petakotaindonesia.wordpress.com, googleearth.com, diunduh 2011)
Kegiatan magang dilaksanakan selama 140 hari kerja, mulai dari 7 April
2011 sampai dengan 24 Agustus 2011 (Tabel 1). Jadwal harian magang adalah
setiap hari Senin-Minggu, pukul 07.00-19.00 WIB.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Magang
Jenis Mei Juni Juli Agt Sep-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Juli Persiapan
11 3.2 Data
Untuk memenuhi tujuan dari kegiatan magang, maka dibutuhkan data
primer dan data sekunder, baik secara kualitatif maupun kuantitatif (Tabel 2).
Tabel 2. Jenis-jenis Data yang Dibutuhkan
No Jenis Data Cara
Pengambilan
Data
1 Kondisi Umum Proyek
Bentuk Kegunaan
a. Profil Sport Center Rumbai Studi pustaka dan Deskriptif - Kelembagaan, pelaku proyek
- Profil Perusahaan b. Keadaan Umum Tapak:
wawancara
Keadaan umum tempat magang Data Fisik dan Biofisik tapak
- Tanah dan topografi - Iklim dan curah hujan - Hidrologi
- Vegetasi dan satwa 2 Manajemen Perusahaan
a. Struktur Organisasi, b. Manajemen Proyek:
- Perencanaan
(Rencana jadwal kerja, bahan, alat dan tenaga kerja) - Pengendalian
(Pengawasan, penyusunan informasi, analisis, perbaikan) 3 Proses Pelaksanaan Survai lapang dan studi pustaka Studi pustaka dan wawancara Deskriptif dan spasial
Deskriptif Analisis Manajemen Perusahaan
a. Administrasi Pelaksanaan - Dokumen administrasi:
kontrak, RKS, surat izin Studi pustaka, wawancara, dan partisipasi lapang Deskriptif Analisis Pelaksanaan Pekerjaan Lanskap pelaksanaan
- Studio: justifikasi teknis, shop drawings, as-built drawing b. Pelaksanaan Pekerjaan softscape
Deskriptif dan Spasial c. Pelaksanaan Pekerjaan hardscape
3.3 Metode Magang
Metode yang digunakan, yaitu partisipasi aktif atau terlibat langsung
dalam pelaksanaan pekerjaan studio dan lapang, wawancara, serta studi pustaka.
Kegiatan magang terbagi ke dalam tiga kelompok kegiatan besar, yaitu:
1. Kegiatan Administrasi
a. Mempelajari aspek kelembagaan, struktur organisasi perusahaan,
b. pastisipasi aktif dalam pembuatan dokumen terkait pelaksanaan pekerjaan
softscape seperti kontrak pengadaan material dan Ijin Pelaksanaan
Pekerjaan.
2. Kegiatan Studio
a partisipasi aktif dalam pembuatan dokumen gambar seperti shop drawings
dan as-built drawings.
b partisipasi aktif dalam pembuatan justifikasi teknis serta mempelajari
prosedur yang berlaku pada kegiatan studio.
3. Kegiatan Lapang
a. pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan proyek yang sedang
berjalan.
b. partisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan,bertanggung jawab sebagai
landscape assistant supervisor yang memonitoring jalannya pelaksanaan
pekerjaan softscape.
Data yang terkumpul disusun kemudian diperoleh informasi tentang
pelaksanaan pekerjaan lanskap, teknis pekerjaan di studio serta permasalahan
yang terjadi pada proyek SCR. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui
potensi dan kendala, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan rekomendasi.
Permasalahan aktual dibandingkan dengan kriteria ideal berdasarkan sudut
pandang Arsitektur Lanskap. Pembahasan menggunakan metode deskriptif.
3.4 Batasan Magang
Batasan kegiatan magang adalah mengikuti proses pelaksanaan pekerjaan
lanskap pada proyek penataan kawasan Sport Center Rumbai yang dilakukan oleh
perusahaan Nindya-TWW JO.
1. Berdasarkan Lingkup Pekerjaan
Kegiatan magang dilakukan pada beberapa pekerjaan hardscape, namun
lebih difokuskan pada pekerjaan softscape. Pada pekerjaan softscape, mahasiswa
terlibat dalam: (a) pembuatan gambar kerja, (b) pengelolaan administrasi
pelaksanaan, (c) pengawasan langsung/supervisi selama pelaksanaan pekerjaan
softscape dilaksanakan. Adapun pekerjaan hardscape dibatasi menjadi dua, yaitu
pekerjaan area parkir dan pagar. Pada pelaksanaan hardscape, mahasiswa hanya
13 2. Berdasarkan Penempatan Kerja
Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa ditempatkan pada Divisi
Engineering sebagai drafter, sekaligus merangkap sebagai landscape assistant
supervisor. Pekerjaan engineering berkaitan dengan perhitungan kebutuhan
material dan produksi shop drawing dan as-built drawing. Pekerjaan landscape
assistant supervisor berkaitan dengan pengelolaan administrasi selama
pelaksanaan khususnya pekerjaan softscape, seperti IPP (Ijin Pelaksanaan
Pekerjaan), dokumen kontrak pengadaan material dan pengawasan di lapang.
3. Berdasarkan Luasan Area
Total kawasan SCR memiliki luas 35 ha, terdiri dari ruang terbangun
(97259.17 m²) dan ruang terbuka hijau (258145.26 m²). Ruang terbuka hijau
merupakan area berlangsungnya Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai
BAB
IV
KONDISI
UMUM
LOKASI
MAGANG
4.1 Deskripsi Umum Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai
Sebelum dijadikan kawasan Sport Center Rumbai (SCR), area seluas 35 ha
ini merupakan area terbuka dengan panjang keliling 2660.92 m di dalamnya
terdapat sarana umum berupa stadion bola. Stadion Rumbai atau lebih dikenal
sebagai Stadion Kaharuddin Nasution didirikan pada tahun 1960 merupakan home
base bagi tim PSPS (Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya).
Menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012, kawasan di sekitar stadion
akan dikembangkan menjadi Sport Center Rumbai (SCR) yang mewadahi venues
berbagai cabang olahraga. Pembangunan venues SCR telah berlangsung sejak
tahun 2008 dan pada 2011 persentase ruang terbangun seluas 97259.17 dan
sisanya merupakan ruang terbuka hijau seluas 258145.26 . Area terbangun
SCR terdiri dari lima venues, yaitu Stadion Kaharuddin Nasution, Hall Basket,
Hall Senam, Gelanggang Aquatic dan Stadion Atletik. Saat ini (Agustus 2011)
Hall Basket telah selesai dibangun dan berfungsi, Hall Senam merupakan
bangunan baru dan telah diselesaikan tahun 2010, Gelanggang Aquatik selesai
direhabilitasi tahun 2011, sementara Stadion Atletik sedang dibangun bersamaan
dengan renovasi Stadion Kaharuddin Nasution. Adapun ruang terbuka hijau
kemudian dikembangkan proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai berupa
fasilitas-fasilitas penunjang, seperti jaringan jalan, area parkir, pintu gerbang dan
pagar, saluran drainase, instalasi Mekanikal-Elektrikal dan tata hijau dan
sebagainya.
Kegiatan proyek ini secara resmi bernama “Penataan Kawasan Sport
Center Rumbai” dengan nomor kontrak 643.1/DISPORA/KONTRAK/FSK-
KWS-SCI/XII/2010/967, sebagai proyek pemerintah. Proyek berlokasi di Jalan
Yos Sudarso, Rumbai, Pekanbaru berjalan sejak tanggal 10 Desember 2010.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan yaitu 540 hari kalender dengan mengikat
dana anggaran untuk masa lebih dari satu tahun anggaran (multiyears) atas
persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan serta dibiayai oleh APBN dan
15 Lingkup pekerjaan pada proyek penataan kawasan SCR yaitu pekerjaan
pembangunan fasilitas pelengkap. Sarana pelengkap tersebut memiliki fungsi
yang tidak dapat dipisahkan dari integritas bangunan olahraga di kawasan sport
center. Sebagaimana yang tertuang dalam dokumen kontrak, batasan pekerjaan
pada proyek penataan kawasan SCR tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Bobot Pekerjaan pada Proyek Penataan Kawasan Sport Center Rumbai
No Uraian Pekerjaan Bobot (%)
1 Pekerjaan Pendahuluan 0.982
2 Pekerjaan Pagar 12.491
3 Pekerjaan Drainase 25.795
4 Pekerjaan Parkir 36.081
5 Pekerjaan Mekanikal-Elektrikal (ME) 3.559
6 Pekerjaan Jalan 16.025
7 Pekerjaan Bangku Taman 0.159
8 Pekerjaan Gerbang 0.573
9 Pekerjaan Taman (softscape) 4.335
Bobot Total 100 %
(Sumber: Nindya-TWW, JO. 2011)
Penulis tidak mengikuti kegiatan proyek secara menyeluruh disebabkan
keterbatasan waktu magang. Penulis hanya mengikuti proses pelaksanaan
pekerjaan softscape dan sebagian pekerjaan hardscape, yaitu pembangunan pagar
dan area parkir.
4.1.1 Lokasi dan Aksesibilitas
Secara administratif kawasan SCR terletak di Jalan Yos Sudarso,
Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Batas proyek penataan kawasan di sebelah Timur adalah lahan Departemen
Agama Asrama Haji dan kampus terbuka UNRI, sebelah Selatan berbatasan
dengan Jalan Paus, sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Yos Sudarso dan
sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Caltex (Gambar 5). Keberadaan SCR yang
terletak pada jalan kolektor membuat aksesibilitas menjadi lebih mudah, terlebih
dengan kondisi fisik jalan yang baik dan sudah teraspal. Dari Kota Pekanbaru
berjarak 20 km, dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun
transportasi umum, seperti angkutan kota dan taksi. Garis putus-putus merah
J l. Y os S u d ar so
JALAN LINTAS SUMATERA UTARA
Jl.Caltex
WELCOME AREA II
Sport Center
Asrama Haji
U
No scale
WELCOME
AREA I Rumbai
Kampus terbuka UNRI Jl.Paus
KOTA PEKANBARU
Gambar 5. Lokasi Sport Center Rumbai (Sumber: googleearth.com, 2011)
Kawasan SCR memiliki dua gerbang masuk (Gambar 6), yaitu main
entrance yang terletak di Jalan Yos Sudarso dan secondary entrance yang terletak
di Jalan Caltex.
(a) Main enterance (b) Secondary entrance
Gambar 6. Gerbang Masuk Sport Center Rumbai (Sumber: Dokumentasi Nindya-TWW, JO, 2010)
4.1.2 Fasilitas dan Utilitas
Fasilitas yang ada di kawasan SCR adalah area parkir di sebelah utara
yang kondisinya sudah rusak, jaringan jalan aspal yang menghubungkan main
gate di depan Stadion Rumbai, Hall Basket, Hall Senam sampai secondary
entrance yang terletak di utara, serta saluran drainase terbuka. Di depan Gedung
Atletik, terdapat taman publik yang sudah dibangun. Kurangnya pengelolaan
taman membuat keadaan taman tersebut kurang terawat. Secara spasial keadaan
[image:35.612.163.470.79.300.2] [image:35.612.134.473.83.588.2]17
1 Stadion Rumbai
2 Hall Basket
3 Gedung Aquatic
4 Gedung Atletik 55 Hall Senam 3
1 4
2 5
Gambar 7. Eksisting Kawasan Sport Center Rumbai (Sumber: Nindya-TWW JO, 2011 digambar ulang oleh Gita Pertiwi)
Gambar 8 menampilkan keadaan eksisting kawasan SCR yang diambil
pada bulan Januari 2011. Gambar ini didapat dari dokumentasi Nindya-TWW, JO. (a) Jalan di sekitar SCR (b) Jalan di dalam SCR (c) Area parkir (d) Saluran drainase Gambar 8. Eksisting Sport Center Rumbai
[image:36.612.57.512.58.741.2] [image:36.612.96.508.77.412.2]4.2 Kondisi Fisik dan Biofisik
Kondisi fisik meliputi keadaan dan jenis tanah, topografi kawasan, iklim
dan curah hujan serta hidrologi, sedangkan kondisi biofisik meliputi vegetasi dan
satwa eksisting pada kawasan SCR.
4.2.1 Tanah
Pekerjaan softscape membutuhkan informasi akan karakteristik tanah yang
berguna dalam penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan, perhitungan dalam
penentuan jenis dan jumlah pupuk, serta perlakuan yang harus diberikan agar
tanaman mencapai pertumbuhan yang ideal. Untuk mengetahui jenis tanah
Kawasan SCR, dilakukan pengujian sampel tanah di Laboratorium Ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Aspek yang diteliti meliputi: penetapan
kadar air tanah, tekstur tanah, konsistensi, warna, dan analisis kimia tanah. Hasil
uji laboratorium sampel tanah Kawasan SCR tertera pada Lampiran 1.
Hasil uji laboratorium menyatakan Kawasan SCR didominasi oleh jenis
tanah Inceptisol. Menurut Soepardi (1983), Inceptisol berasal dari bahasa latin
inceptum yang artinya permulaan, adalah tanah yang memperlihatkan dimulainya
suatu perkembangan profil.
Berdasarkan penilaian sifat-sifat kimia tanah mengacu kepada
Hardjowigeno (1995), tanah pada kawasan SCR memiliki karakteristik masam
(pH 4.5-5.5), kandungan P-tersedia dan Nitrogen total sangat rendah (<10 dan
<0.10%), dan basa-basa yang dapat dipertukarkan bernilai rendah, sedangkan
Kandungan C-organik rendah sampai sedang di lapisan atas dan sangat rendah di
lapisan bawah. Dari hasil interpretasi data hasil uji laboratorium, disimpulkan
bahwa tanah pada kawasan SCR memiliki status kesuburan yang tergolong
rendah. Namun sampel tanah yang digunakan tergolong sebagai tanah tidak utuh
(disturbed soil sampel), hal ini dapat mempengaruhi keakuratannya.
Sifat fisik tanah dapat direpresentasikan dari tekstur tanah yang tergolong
kasar dan ringan karena 76.90% mengandung pasir (sand), 16.43% mengandung
debu (loam), dan 6.67% mengandung liat (clay). Dari segi warna, lapisan teratas
setebal 8 cm berwarna kelabu (Gambar 9.a) menyiratkan keadaan drainase yang
buruk dan sering tergenang air, sedangkan tanah lapisan bawah (tanah struktur)
19 (a) Timbunan top soil (b) Profil tanah SCR
Gambar 9. Tanah pada kawasan Sport Center Rumbai
4.2.2 Topografi Kawasan
Kawasan SCR memiliki kemiringan lahan 0-2 % (datar), serta kemiringan
lahan 3-14 % (agak landai/agak curam) dengan ketinggian rata-rata 10 meter di
atas permukaan laut. Secara umum, topografi Kawasan SCR merupakan daerah
dataran rendah dan agak bergelombang.
4.2.3 Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Daerah Riau
dinyatakan beriklim tropis basah yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim
kemarau, dengan rata-rata curah hujan antara 2.500-3.000 mm setiap tahun. Suhu
udara beragam antara 21°C-31°C. Kota Pekanbaru merupakan daerah yang sering
ditimpa hujan setiap tahunnya berkisar 209 hari. Menurut catatan Stasiun
Meteorologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata Kota Pekanbaru tahun 2006
menunjukkan 27.2°C dengan suhu maksimum 34.5 °C dan suhu minimum 21.8
°C. Kejadian kabut tercatat 5 kali dan kelembaban udara di Kota Pekanbaru
berkisar antara 77-86%. Menurut data dari BMKG Pekanbaru pada tahun 2011
terjadi peningkatan suhu yang ekstrem setiap bulannya. Pada Januari suhu
tertinggi mencapai 33,5°C (normal), bulan Februari mencapai 35,5°C (ekstrem),
bulan Maret mencapai 34,6°C (mendekati ekstrem), bulan April mencapai 35,4°C
(ekstrem) dan puncaknya terjadi pada bulan Mei melebihi batas wajar yaitu 36,5
°C. Di Riau, suhu yang dianggap ekstrem adalah di atas 35°C, sedangkan suhu
normal berkisar antara 32-33°C. Kondisi angin kencang, rata-rata 10-20 knot yang
4.2.4 Hidrologi
Kawasan SCR dilengkapi dengan sistem drainase terbuka dan drainase
tertutup. Drainase buatan bermuara pada parit eksisting, selebihnya pada area
lainnya belum terbangun sistem drainase buatan. Sistem drainase ini belum cukup
mengakomodasi limpasan air hujan pada keseluruhan area SCR sehingga sering
terjadi genangan air pada area-area tertentu.
4.2.5 Vegetasi
Vegetasi eksisting yang dominan pada kawasan SCR, yaitu Akasia. Akasia
merupakan tanaman dikotil, berakar tunggang, batang berkambium dan bercabang
banyak (simpodial), berkulit kasar dan kadang berduri. Daun majemuk menyirip,
bentuk lonjong, tepi rata. Di kawasan SCR terdapat tiga spesies dari genus Acacia,
yaitu Acacia auriculiformis, Acacia longifolia, dan Acacia mangium. Sepintas,
ketiga jenis tanaman Akasia ini memiliki morfologi yang sama, namun jika
diperhatikan secara seksama, terdapat perbedaan yang jelas pada bentuk
percabangan, tajuk, bentuk daun dan warna bunga.
Acacia auriculiformis memiliki tinggi 30-40 m dengan diameter batang
80-100 cm. Berbatang lurus dan keras. Warna kayu bervariasi dari cokelat sampai
merah gelap. Pohon ini memiliki bunga yang berwarna kuning terang, beraroma
wangi, dan berdiameter 8 cm (Gambar 10).
Gambar 10. Acacia auriculiformis (Sumber: Kawasan SCR, mengacu pada Lestari, 2008)
Acacia longifolia memiliki percabangan yang lebih rendah daripada
Acacia auriculiformis dan berdaun lebih rimbun. Tinggi mencapai 15-25 m.
Bunga berwarna putih kekuningan, berbentuk bulir dan bertangkai pendek
21 Gambar 11. Acacia longifolia
(Sumber: Kawasan SCR, mengacu pada Lestari, 2008)
Acacia mangium tinggi mencapai lebih dari 7-15 m. Batangnya berkayu
keras, bertekstur kasar, beralur longitudinal dan warnanya bervariasi mulai dari
coklat gelap sampai terang. Acacia mangium dapat tumbuh dengan cepat dan
tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, namun membutuhkan perawatan khusus
karena daunnya yang banyak berguguran (Gambar 12).
Gambar 12. Acacia mangium
(Sumber: Kawasan SCR, mengacu pada Lestari, 2008)
Gambar 13 merupakan foto kondisi eksisting yang diambil pada bulan
Januari 2011 saat pekerjaan konstruksi belum dimulai sama sekali. Tanaman
akasia memiliki beberapa potensi, yaitu secara morfologi bernilai estetis,
berfungsi sebagai point of interest, tanaman pengarah jalan, dan tanaman peneduh
karena bertajuk lebar. Akasia berasal dari famili Leguminocae atau polong-
polongan, mampu memfiksasi nitrogen langsung dari udara sehingga dapat
memperbaiki kualitas tanah. Tanaman akasia dapat hidup di lahan yang miskin
hara dan tidak subur, lahan yang mengalami erosi, berbatu dan tanah gambut serta
tanah yang memiliki pH rendah (4,2). Tanaman ini tersebar dengan baik pada
ketinggian tidak lebih dari 300 m, dengan curah hujan 1000-4500 mm tiap tahun
(a) Kawasan Gelanggang Aquatic (b) Kawasan Utara
(c) Kawasan Selatan (d) Kawasan Hall Basket.
Gambar 13. Vegetasi Eksisting di Sport Center Rumbai (Sumber: Dokumentasi Nindya-TWW, JO. 2010)
Jika dilihat melalui Google Earth tahun 2010 seperti yang tertera pada
Gambar 14, keadaan eksisting kawasan SCR merupakan hutan dengan struktur
ketinggian vegetasi 0.5-6 meter dan berkanopi agak rapat.
[image:41.612.72.513.44.736.2]
23 4.2.6 Satwa
Secara umum, jenis satwa eksisting yang sering dijumpai pada kawasan
SCR cukup beragam. Jenis satwa yang dijumpai adalah kucing, anjing, tikus,
burung gereja (Passer montanus), kodok budug (Bufo melanosticus), kadal
(Mabuya multifascitae) dan berbagai jenis serangga yang diperkirakan berasal dari
lingkungan sekitar kawasan.
4.3 Kondisi Umum Perusahaan
Nindya-TWW JO adalah nama kemitraan dari PT. N