KARAKTERISTIK RETINOPATI HIPERTENSI
DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012
TESIS
Oleh
DEZA YUMARDIKA
NIM. 107110004
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER KEDOKTERAN KLINIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis
:
Nama : Deza Yumardika
NIM : 107110004
Program Studi : Ilmu Kesehatan Mata
Telah disetujui :
Dr. Delfi, Sp. M(K), M. Ked(Oph) Pembimbing
Prof. Dr. H. Aslim D. Sihotang, Sp. M (KVR) Pembimbing
Dr. Aryani A. Amra, Sp. M, MKed(Oph) Ketua Program Studi
Dr. Delfi, Sp. M(K), M. Ked(Oph) Ketua Departemen
Tanggal lulus : 2 Oktober 2013
KARAKTERISTIK RETINOPATI HIPERTENSI DI RSUP HAJI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 5
2.1. Kerangka teori ... 5
2.2. Struktur RSUP Haji Adam Malik Medan ... 13
BAB III. KERANGKA KONSEP,DEFINISI OPERASIONAL ... 14
3.1. Kerangka konsep ... 14
3.2. Definisi operasional ... 15
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 16
4.1. Desain penelitian ... 16
4.2. Pemilihan tempat penelitian ... 16
4.3. Populasi penelitian ... 16
4.4. Besar sampel ... 16
4.5. Kriteria inklusi dan eksklusi ... 17
4.6. Identifikasi variable ... 17
4.7. Bahan dan Alat ... 18
4.8. Cara kerja ... 18
4.9. Analisis data ... 18
4.10. Personalia penelitian ... 19
4.11. Pertimbangan etika ... 19
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1.Hasil Penelitian... 20
5.2.Pembahasan ... 28
BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN ... 31
6.1.Kesimpulan ... 31
6.2.Saran ... 32
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1.1Klasifikasi tekanan darah JNC 7 ... 1
Gambar 2.1Arteriovenous nicking ... 10
Gambar 2,2 Copper wiring ... 11
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi diseluruh dunia termasuk Indonesia.Hipertensi sangat mempengaruhi perubahan vaskularisasi retina,sehingga dapat menyebabkan terjadinya Retinopati Hipertensi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik retinopati hipertensi di RSUP H.Adam Malik medan periode Januari-Desember 2012.Penelitian ini adalah suatu penelitian bersifat Deskriptif Retrospektif.Data didapatkan dari rekam medis penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Rumah Sakit Haji Adam Malik medan pada tahun 2012.Jumlah pasien sebanyak 48 orang.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah kelompok umur terbanyak adalah 50-59 tahun yaitu sebanyak 15 orang (31,2%), Pada kelompok jenis kelamin terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 27 orang (56,3%), pada kelompok tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA yaitu 22 orang (45,8%), Pada kelompok pekerjaan terbanyak adalah Wiraswasta yaitu 24 orang (50%), Pada Kelompok suku terbanyak adalah suku karo yaitu 12 orang (25%), Derajat Retinopati Hipertensi terbanyak adalah hipertensi tahap II yaitu 33 orang (68,8%), Derajat Retinopati Hipertensi terbanyak adalah Grade 2 yaitu 17 orang (35,4%), Kelompok ketajaman penglihatan terbanyak adalah 6/6-6/18 yaitu 30 orang (62,5%), Lama menderita hipertensi terbanyak adalah 1-5 tahun 24 orang (50%), Kelompok penyakit penyerta terbanyak adalah Congestive heart failure yaitu 7 orang (14,6%), Distribusi lateralitas terbanyak adalah bilateral (memiliki derajat retinopati hipertensi yang sama pada kedua mata) yaitu 45 orang (93,7%).
Semoga hasil penelitian dapat bermanfaat bagi tenaga medis dan masyarakat agar lebih memperhatikan tekanan darah dan kesehatan mata.
ABSTRACT
Hypertension is a disease that has a relatively high morbidity worldwide, including Indonesia.Hipertensi influence retinal vascularization changes, which can result in hypertension retinopathy.
The purpose of this study to investigate the characteristics of hypertensive retinopathy in Dr Malik H.Adam Medan period January to December 2012. This study is a retrospective descriptive study nature. Data obtained from the medical records of patients with hypertensive retinopathy who went to Haji Adam Malik Hospital Medan in 2012. The number of patients by 48 people
The results showed the number of largest age group is 50-59 years as many as 15 people (31.2%), the group is the highest female sex as many as 27 people (56.3%), the group is the highest level of high school education is 22 people (45.8%), the group of most jobs is the Self Employed 24 people (50%), In most ethnic groups are ethnic karo that 12 people (25%), the highest degree of retinopathy hypertension is hypertension stage II is 33 people (68,8%), highest degree of hypertension Retinopathy is a Grade 2 is 17 people (35.4%), the largest group of visual acuity is 6/6-6/18 that 30 people (62.5%), hypertension Lama was 1 -5 years of 24 people (50%), Group comorbidities Congestive heart failure is the most that is 7 people (14.6%), most are bilateral laterality distribution (having the same degree of hypertensive retinopathy in both eyes) that 45 people (93,7%).
Hopefully the results of the research can be useful for medical personnel and the public to more attention blood pressure and eye health.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi diseluruh dunia termasuk Indonesia.Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat.Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk indonesia menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI bahkan menunjukkan
prevalensi hipertensi nasional sebesar 31,7%.5
Tabel 1.1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII. 4
Klasifikasi tekanan
Hipertensi tahap I
Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi dengan karakteristik perubahan vaskularisasi retina pada populasi yang menderita hipertensi. Kelainan ini pertama kali dikemukakan oleh Marcus Gunn pada kurun ke-19 pada sekelompok penderita hipertensi dan penyakit ginjal. Tanda-tanda pada retina yang diobservasi adalah penyempitan arteriolar secara general dan fokal, perlengketan atau “nicking”
arteriovenosa, perdarahan retina dengan bentuk flame-shape dan blot-shape, cotton-wool spots, dan edema papilla.7,19
Kejadian retinopati hipertensi sangat erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah. Penderita hipertensi memiliki kemungkinan 50-70% mengalami hipertensi retinopati. Pada penelitian yang dilakukan pada masyarakat Amerika Serikat, didapatkan insidensi 3 tahun yaitu tahun 1993-1996 dari retinopati hipertensi adalah 2.9%-4.3%.sebuah studi lain yang dilakukan Beaver Dam Eye Study pada 4926 orang yang berusia 43-86 tahun di Amerika Serikat menunjukkan insidensi 5 tahun dari retinopati hipertensi berkisar antara 6% - 10%.Retinopati hipertensi lebih sering terjadi pada wanita dibanding dengan pria.15,17,18
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Berapa prevalensi retinopati hipertensi di RSUP H.Adam Malik Medan Periode januari-desember 2012.
2. Mengetahui karakteristik retinopati hipertensi di RSUP H.Adam Malik Medan periode januari-desember 2012.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian retinopati hipertensi di RSUP H.Adam Malik Medan periode januari-desember 2012
2. Mengetahui karakteristik retinopati hipertensi di RSUP H.Adam Malik medan periode Januari-Desember 2012.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui umur rata-rata penderita retinopati hipertensi
2. Untuk mengetahui suku rata-rata penderita retinopati hipertensi
3. Untuk mengetahui jenis kelamin terbanyak pada penderita retinopati hipertensi
4. Untuk mengetahui klasifikasi terbanyak penderita retinopati hipertensi
6. Untuk mengetahui lamanya penderita hipertensi hingga terjadinya retinopati hipertensi.
7. Untuk mengetahui ketajaman penglihatan penderita retinopati hipertensi
8. Untuk mengetahui tingkat pendidikan penderita retinopati hipertensi
1.4 MANFAAT PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1.1 KERANGKA TEORI
Retinopati hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kelainan pada vaskuler retina pada penderita dengan peningkatan tekanan darah.retinopati hipertensi menggangu perubahan cahaya dan ketajaman penglihatan sehingga menurunkan kualitas hidup seseorang.2,12
A. ANATOMI
Retina berasal dari lapisan neuroektoderma sewaktu proses embriologi. Ia berasal dari divertikulum otak bagian depan (proencephalon). Pada mulanya vesikel optik terbentuk lalu berinvaginasi membentuk struktur mangkuk berdinding ganda, yaitu
Lapisan retina dimulai dari lapisan dalam ke lapisan luar 1 :
1. Internal Limiting Membrane 2. Nerve fiber layer
3. Ganglion cell layer 4. Inner plexiform layer 5. Inner nuclear layer 6. Outer plexiform layer 7. Outer nuclear layer
8. External limiting membrane
9. Rod and cone inner and outer segments
B. DEFINISI
Retinopati hipertensi merupakan kelainan pada vaskuler retina pada penderita dengan peningkatan tekanan darah. Kelainan ini pertama kali dikemukakan oleh Marcus Gunn pada kurun abad ke-19 pada sekelompok penderita hipertensi dan penyakit ginjal. Tanda-tanda pada retina yang diobservasi adalah penyempitan arteriolar secara general dan fokal, perlengketan atau nicking arteriovenosa, perdarahan retina dengan bentuk flame-shape dan blot-shape, cotton-wool spots, dan edema papilla.17,18
C. EPIDEMIOLOGI
D. KLASIFIKASI
Tabel 1.2 klasifikasi Scheie oleh American Academy of Ophtalmology1
Stadium Karakteristik
Stadium 0 Stadium I Stadium II
Stadium III
Stadium IV
Tidak ada perubahan
Penyempitan arteriolar yang hampir tidak terdeteksi
Penyempitan yang jelas dengan kelainan fokal
Stadium II disertai perdarahan retina dan/atau eksudat
Stadium III disertai papiledema
E. PATOFISIOLOGI
Perubahan patofisilologi pembuluh darah retina pada hipertensi, akan mengalami beberapa tingkat perubahan sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah. Terdapat teori bahwa akan terjadi spasme arterioles dan kerusakan endothelial pada tahap akut sementara pada tahap kronis terjadi hialinisasi pembuluh darah yang menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah.14
Tahap awal, pembuluh darah retina akan mengalami vasokonstriksi secara generalisata. Hal ini merupakan akibat dari peningkatan tonus arteriolus dari mekanisme autoregulasi yang seharusnya berperan sebagai fungsi proteksi. Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat penyempitan arterioles retina secara generalisata. Peningkatan tekanan darah secara persisten akan menyebabkan terjadinya penebalan intima pembuluh darah, hiperplasia dinding tunika media dan degenerasi hialin. Pada tahap ini akan terjadi penyempitan arteriolar yang lebih berat dan perubahan pada persilangan arteri-vena yang dikenal sebagai ”arteriovenous nicking”. Terjadi juga perubahan pada refleks cahaya arteriolar yaitu terjadi pelebaran
Gambar 2.1. Arteriovenous Nicking2
Dinding aretriol normal bersifat transparan, sehingga yang terlihat sebenarnya adalah darah yang mengalir. Pantulan cahaya yang tipis dibagian tengah lumen tampak sebagai garis refraktif kuning sekitar selebar seperlima dari lebar lumen. Apabila dinding arteriol diinfiltrasi oleh sel lemak dan kolesterol akan menjadi sklerotik. Dinding pembuluh darah secara bertahap menjadi tidak transparan dan dapat dilihat, dan refleksi cahaya yang tipis menjadi lebih lebar. Produk-produk lemak kuning keabuan yang terdapat pada dinding pembuluh darah bercampur dengan warna merah darah
pada lumen pembuluh darah akan menghasilkan gambaran khas “copper-wire’”. Hal ini
Gambar 2.2 Copper wiring (panah putih) dan arteriovenous nicking (panah hitam)13
Tahap pembentukan eksudat, akan menimbulkan kerusakan pada sawar darahretina, nekrosis otot polos dan sel-sel endotel, eksudasi darah dan lipid, dan iskemik retina. Perubahan-perubahan ini bermanifestasi pada retina sebagai gambaran mikroaneurisma, hemoragik, hard exudate dan infark pada lapisan serat saraf yang dikenal sebagai cotton-wool spot. Edema diskus optikus dapat terlihat pada tahap ini, dan biasanya merupakan indikasi telah terjadi peningkatan tekanan darah yang sangat berat.5,8
F. DIAGNOSIS
Diagnosis retinopati hipertensi ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti funduskopi, pemeriksaan visus, pemeriksaan tonometri terutama pada pasien lanjut usia dan pemeriksaan USG B-Scan untuk melihat kondisi di belakang lensa diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis pasti. Pemeriksaan laboratorium juga penting untuk menyingkirkan penyebab lain retinopati selain dari hipertensi.8
G. PENATALAKSANAAN
Beberapapenelitian eksperimental menunjukkan regresi dari retinopati hipertensi yang tekanan darahnya terkontrol.Belum diketahui apakah antihipertensi memiliki efek langsung terhadap mikrovaskuler sehingga mengurangi kerusakan retinopati hipertensi melampaui efek mengurangi kerusakan retinopati dengan menurunkan tekanan darah.19
H. KOMPLIKASI
1.2 STRUKTUR RUMAH SAKIT UMUM ADAM MALIK MEDAN
RSUP H.Adam Malik Medan yang dibangun diatas tanah seluas 10 Ha,berlokasi dijalan bunga lau no 17 Km 12,Kecamatan Medan Tuntungan,propinsi Sumatera Utara.
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai SK Menkes No. 334/Menkes/SK/VII/1990 dan sebagai rumah sakit pendidikan dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991. Rumah sakit ini juga sebagai pusat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau.
BAB III
KERANGKA KONSEPSIONAL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 KERANGKA KONSEPSIONAL
Kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan dan mengarahkan asumsi mengenai elemen-elemen yang diteliti.Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang,tinjauan kepustakaan yang ada,maka kerangka konsep digambarkan sebagai berikut.
3.2 DEFINISI OPERASIONAL
Retinoapti Hipertensi adalah kelainan retina yang merupakan komplikasi dari hipertensi.
Umur adalah usia penderitaretinopati hipertensi
Jenis Kelamin adalah laki-laki atau perempuan
Suku adalah kelompok kecil dari suatu bangsa berdasarkan letak geografi
Visus adalah tajam penglihatan
Pendidikan adalah tingkat pengetahuan yang diperoleh melalui jalur formal
Lateralisasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan pada satu mata (unilateral) atau dua mata (bilateral).
3.3 HIPOTESIS
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini adalah suatu penelitian bersifat Deskriptif Retrospektif.
4.2. PEMILIHAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan di RSUP H.Adam Malik Medan dengan penentuan sampel yang diambil dari catatan rekam medis pasien retinopati hipertensi yang berobat ke poli mata pada periode Januari-Desember 2012.
4.3. POPULASI PENELITIAN
Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang berkunjung ke poli mata Rumah Sakit H.Adam Malik Medan dan di diagnose sebagai penderita retinopati hipertensi periode Januari-Desember 2012.
4.4. BESAR SAMPEL
4.5. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Kriteria Inklusi
Semua penderita retinopati hipertensi yang berkunjung ke RSUP H.Adam Malik Medan period Januari-Desember 2012.
Kriteria eksklusi
Penderita Retinopati Hipertensi yang tidak dapat dievaluasi dengan menggunakan funduscopy.
4.6. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel terikat :
Variabel terikat adalah retinopati hipertensi
Variabel bebas :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Suku
d. Pendidikan
e. Tajam penglihatan
g. Kalsifikasi
h. Lamanya menderita hipertensi
4.7. BAHAN DAN ALAT
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data dari rekam medis
2. Kertas
3. Pulpen
4. Pensil
5. Penghapus
4.8. CARA KERJA
Pengumpulan data diambil dari rekam medis pasien yang berkunjung ke poli mata RSUP H.Adam Malik Medan periode Januari-Desember 2012 dengan diagnose retinopati hipertensi. Semua data pasien di catat, setelah data terkumpul diolah dalam bentuk tabel.
4.9. ANALISIS DATA
4.10. PERSONALIA PENELITIAN
Peneliti : Deza Yumardika
4.11. PERTIMBANGAN ETIKA
Usulan penelitian ini terlebih dahulu disetujui oleh rapat bagian Ilmu Kesehatan Mata FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan.Penelitian ini ditujukan untuk disetujui oleh rapat komite etika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.12. Biaya penelitian
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif.Penelitian ini dilakukan di RSUP H.Adam Malik Medan.Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum daerah wilayah sumatera utara dan merupakan rumah sakit rujukan tipe A.Sampel yang diperoleh selama periode januari hingga desember 2012 sebesar 48 sampel.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel 5.1. Distribusi kelompok usia penderita retinopati hipertensi
Usia n %
5.1.2. Deskripsi Jenis Kelamin Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.2. Distribusi jenis kelamin penderita retinopati hipertensi
Jenis Kelamin n %
Dari tabel distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin didapatkan jumlah sampel terbanyak adalah perempuan yaitu 27 orang (56,3%)
5.1.3. Deskripsi Pendidikan Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.3. Distribusi pendidikan penderita retinopati hipertensi
Pendidikan N %
5.1.4. Deskripsi Pekerjaan Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.4. Distribusi pekerjaan penderita retinopati hipertensi
Pekerjaan N %
5.1.5.Deskripsi Suku Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.5.Distribusi suku penderita retinopati hipertensi
Suku N %
5.1.6.Deskripsi Derajat Hipertensi Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.6. Distribusi derajat hipertensi penderita retinopati hipertensi
Derajat Hipertensi n %
Dari tabel diatas didapatkan derajat hipertensi penderita retinopati hipertensi yang paling banyak adalah hipertensi tahap II yaitu 33 orang (68,8%).
5.1.7.Deskripsi Derajat Retinopati Hipertensi
Tabel 5.7.Distribusi Derajat Retinopati Hipertensi
Derajat/Grade N %
5.1.8.Deskripsi Visus Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.8.Distribusi visus penderita retinopati hipertensi
Visus N %
Dari tabel diatas didapatkan visus penderita retinopati hipertensi yang terbanyak adalah 6/6-6/18 yaitu sebanyak 30 orang (62,5%)
5.1.9.Deskripsi Lama Menderita Hipertensi Pada Penderita Retinopati Hipertensi
Tabel 5.9.Distribusi lama menderita hipertensi pada penderita retinopati hipertensi
Lama Menderita Hipertensi N %
1-5 tahun
5.1.10.Deskripsi Penyakit Penyerta Retinopati Hipertensi
Tabel 5.10.Distribusi penyakit penyerta retinopati hipertensi
Penyakit penyerta N %
Tidak ada penyakit penyerta Total
5.1.11.Deskripsi Lateralitas Retinopati hipertensi
Tabel 5.11.Distribusi lateralitas retinopati hipertensi
Lateralitas N %
Derajat RH tidak Sama Pada Kedua Mata
Derajat RH Sama Pada kedua Mata
Total
3
45
48
6,3
93,7
100
5.2. Pembahasan
Penelitian ini dilalukan untuk mengetahui karakteristik retinopati hipertensi di RSUPH.Adam Malik Medan pada periode januari sampai dengan desember 2012.
Pada tabel 5.1.1. menunjukkan distribusi usia dimana jumlah sampel terbanyak yang didapat adalah sampel dalam kelompok usia 50-59 yaitu 15 orang (31,2%).Menurut wong, TY (2007) kelompok usia terbanyak yang menderita retinopati hipertensi terdapat pada usia lebih dari 40 tahun.17
Pada tabel 5.1.2. distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin didapatkan jumlah sampel terbanyak adalah perempuan yaitu 27 orang (56,3%).Menurut Salvador S (2003) dimeksiko,didapatkan pada penderita retinopati hipertensi adalah perempuan yaitu sebanyak 70%.menurut penelitian Mohammad Besharati di iran mendapatkan perempuan lebih banyak menderita retinoapti hipertensi.3,15
Pada tabel 5.3 didapatkan tingkat pendidikan terbanyak pada penderita retinopati hipertensi adalah SLTA yaitu 22 orang (45,8%).
Pada tabel 5.4 didapatkan pekerjaan terbanyak pada penderita retinopati hipertensi adalah wiraswasta yaitu 24 orang (50%).
Pada tabel 5.6 didapatkan derajat hipertensi penderita retinopati hipertensi yang paling banyak adalah hipertensi tahap II yaitu 33 orang (68,8%).
Pada tabel 5.7 didapatkan derajat retinopati hipertensi terbanyak pada penderita retinopati hipertensi adalah grade 2 yaitu 17 orang (35,4%).berbeda dengan penelitian besharati tahun 2004-2005 di rumah sakit pendidikan di yazd,Iran mendapatkan derajat retinopati hipertensi yang terbanyak adalah grade I yaitu sebanyak 42,36 %.3
Pada tabel 5.8 didapatkan ketajaman penglihatan penderita retinopati hipertensi yang terbanyak adalah 6/6-6/18 yaitu sebanyak 30 orang (62,5%).
Pada tabel 5.9 didapatkan lama menderita hipertensi terbanyak adalah 1-5 tahun yaitu 21 orang (43,7%). Wong TY(2005) menunjukkan data dari beaver dam eye study
bahwa insidensi 5 tahun terjadinya focal arteriolar narrowing,AV nicking,retinal haemorrhages dan mikroaneurisma yaitu 6%-10% pada penderita hipertensi retinopati.18
Bab VI
Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
1. Distribusi kelompok umur penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak berumur 50-59 yaitu 15 orang (31,2%).
2. Distribusi berdasarkan jenis kelamin pada penderita retinpati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah perempuan yaitu 27 orang (56,3%). 3. Distribusi tingkat pendidikan pada penderita retinopati hipertensi didapatkan
jumlah paling banyak adalah SLTA yaitu 22 orang (45,8%).
4. Distribusi pekerjaan pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah wiraswasta yaitu 24 orang (50%)
5. Distribusi suku pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah suku karo yaitu 12 orang (25%).
6. Distribusi derajat hipertensi pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah hipertensi tahap II yaitu 33 orang (68,8%).
7. Distribusi derajat retinopati hipertensi pada pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah grade 2 yaitu 17 orang (35,4%).
8. Distribusi ketajaman penglihatan penderita retinopati hipertensi yang terbanyak adalah 6/6-6/18 yaitu sebanyak 30 orang (62,5%).
10. Distribusi penyakit penyerta pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling banyak adalah Congestive heart failure yaitu 7 orang (14,6%). 11. Distribusi lateralitas pada penderita retinopati hipertensi didapatkan jumlah paling
banyak adalah bilateral(memiliki derajat retinopati hipertensi yang sama pada kedua mata) yaitu 45 orang (93,7%).
6.2. Saran
1. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan Funduscopy pada pasien yang memiliki riwayat hipertensi agar pencegahan dan penatalaksanaan retinopati hipertensi dapat terlaksana dengan baik.
2. Penyuluhan tentang retinopati hipertensi kepada masyarakat pada umumnya dan penderita hipertensi pada khususnya,sehingga kejadian retinopati hipertensi dapat dicegah sedini mungkin.
3. Menyarankan kepada Bagian Penyakit Dalam, agar dapat mengkonsulkan pasien-pasien dengan riwayat hipertensi untuk dilakukan pemeriksaan FunduscopydiBagian Mata.
DAFTAR PUSTAKA
1 American Academy of Ophtamology, 2010. Section 12 Retina and Vitreus. USA: AAO, 7-13.108
2 American academy of ophthalmology.Optic fundus sign. Available from http://www.aao.org/theeyeshaveit/optic-fundus/arteriovenous-nicking.cfm
3 Besharati mohammad et al.prevalence of retinopathy in hypertensive patients.saudi med J 2006; vol.27 (11) ;1725-1728
4 Chobanian Aram V.et al.2003.Seventh report of the joint national committee on prevention,detection,evaluation,and treatment of high blood pressure.American heart association.
5 Departemen Kesehatan. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2004.
6 Duncan BB et al.Hypertensive retinopathy and incident coronary heart disease in high risk men.Br J Ophthalmol.2002 september;86(9) : 1002-1006.
7 Hughes BM, Moinfar N, Pakainis VA, Law SK, Charles S, Brown LL et al editors. Hypertension. [Online]. 2007 Jan 4 [cited 2008 May 21]: [7 screens]. Available 8 Ilyas SH. Ilmu penyakit mata, 3rd edition. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005. p.
221
9 Juxsta on January 30, 2012.eye pathology.available from:
10 Kanski JJ. Clinical ophtalmology: a systemic approach. Oxford: Buterworth-Heinemann; 2010. p.318.
11 Kunimoto dere Y,et al.2004.The wills eye manual.Lppincott Williams & wilkins.p 259
12 Medline plus.High blood pressure and eye disease.available from : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000999.htm. (diakses 21 januari 2013)
13 Management of patients with hypertensive crisis.avaiable from : http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/vnutrmed2/classes_stud/
14 Pavan PR, Burrows AF, Langston D. Retina and vitreous. In: Pavan-Langston, editor. Manual of ocular diagnosis and therapy, sixth edition. Toronto: Little Brown and Company; 2008.p 181
15 Sharp PS et al. Hypertensive Retinopathy in Afro-Caribbeans and Europeans: Prevalence and Risk Factor Relationships. Hypertension 1995; 25: 1322-1325.
16 Vaughan, G.D., Asbury, T., Riordan-Eva, P., 2000. Oftamologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika.
17 Wong, T.Y., et al., 2007. The 3 Year Incidence and Cumulative Prevalence of Retinopathy. Am. J. Ophthalmol 143(6): 970–976.