• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

Oleh :

RATIH PUJI NUGRAHANI 112102006

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat,

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan petunjuk, saran-saran, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Bapak Anthony Siahaan, SE, ATD. MT selaku Kepala Dinas Perhubungan

(3)

4. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga, Ayahanda Ir. Pungki Fitriadi Nugroho dan Ibunda Ramadhani yang yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, hanya tugas akhir ini yang bisa penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin.

5. Semua teman seperjuangan di D-III Akuntansi Grup A Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah setia menemani, memberikan motivasi, semangat dan mendukung penulis dalam melaksanakan kegiatan Magang dan penyelesaian Tugas Akhir

Semoga Allah memberikan balasan atas semua bantuan yang diberikan. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Juli 2014 Penulis

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D.Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survey/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 7

A.Sejarah Ringkas ... 7

B.Struktur Organisasi ... . 10

C.Job desription ... 13

D.Jaringan Usaha/kegiatan ... 18

E. Kinerja Terkini ... 19

F. Rencana Usaha/Kegiatan ... 21

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 23

(5)

B.Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ... 26

C.Prosedur Penerimaan Kas ... 28

D.Prosedur Pengeluaran Kas ... 32

E. Pengawasan Kas ... 35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A.Kesimpulan ... 39

B.Saran ... 39

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

2.1 Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 9

2.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 12

3.1 Bagan Prosedur Penerimaan Kas ... 31

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan atau instansi pemerintah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan suatu manajemen yang dapat mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya lebih baik. Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajemen adalah tentang pengelolaan kas.

Kas adalah salah satu unsur aktiva yang paling penting karena kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan opersional perusahaan. Manajemen bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam hal penerimaan kas, terdapat sumber penerimaan yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Sedangkan untuk pengeluaran kas dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan menggunakan cek dan uang tunai.

(9)

berupa suatu sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ini dapat diketahui bagaimana pergerakan keluar masuknya uang kas, sehingga kontrol terhadap uang kas dapat berlangsung dengan baik.

Adanya kontrol internal yang teratur terhadap posisi laporan keuangan suatu perusahaan atau pada instansi pemerintah , akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan penyelewengan atas kas. Pada dasarnya pengendalian intern bukan dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan kesalahan yang terjadi, akan tetapi sistem pengendalian internal diterapkan untuk menekankan terjadinya kesalahan dan penyelewengan dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadi kesalahan atas kas dapat diketahui.

(10)

suatu sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ini dapat diketahui bagaimana pergerakan keluar masuknya uang kas, sehingga kontrol terhadap uang kas dapat berlangsung dengan baik.

Adanya kontrol internal yang teratur terhadap posisi laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan penyelewengan atas kas.

(11)

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan di bahas dalam tugas ahir yang penulis sedang kerjakan mengenai prosedur penerimaan kas,perosedur pengeluaran kas dan pengawasan kas pada Dinas Perhubungan Sumatera Utara.

Yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku?

2. Apakah sudah di lakukan pengawasan terhadap kas dalam aktivitas perusahaan tersebut?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILITIAN 1. Tujuan Penilitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “ untuk mengetahui bagaimanakah sistem akuntansi yang diterapkan pada bagian APBN Dinas perhubungan Provinsi Sumatera Utara”.

2. Manfaat Penilitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem akuntansi pada suatu perusahaan,

(12)

3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang ingin meneliti atau membahas lebih lanjut mengenai sistem akuntansi .

D. RENCANA PENULISAN 1. Jadwal Survei/Observasi

(13)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN

JUNI MINGGU KE 1 II III IV

1 Pengesahan penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Izin riset permohonan

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

(14)

BAB II

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Propinsi disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut / dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 060.255.K Tahun 2002 tentang Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonom, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

1. Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

(15)

Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

Handal meliputi :

Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berdaya saing meliputi :

Efesien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, mandiri produktif.

Memberikan nilai tambah meliputi :

Tumbuhnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat dan pengusaha kecil, menengah, koperasi, memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan kerja.

2. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

(16)

1. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/ survival),

2. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi),

3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan,

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

3. Makna Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1

Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

(17)

1. Roda Bergerigi berarti Matra Perhubungan Darat. 2. Jangka berarti Matra Perhubungan Laut.

3. Burung Garuda berarti Matra Perhubungan Udara.

4. Bulatan Bumi berarti lingkup pelayanan Jasa Perhubungan.

5. Warna Logo Biru Langit (Cenrulean Blue) berarti Kedamaian, dan kuning berarti Keagungan.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

(18)
(19)

Gambar 2.2

(20)

1. Tujuan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan ini adalah untuk mewujudkan pelayanan yang baik di bidang perhubungan yang semakin maju agar dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan Tekhnologi yang berlaku.

C. Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang tediri dari :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

2) Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan di bidang Perhubungan.

3) Kepala Bagian Tata Usaha

(21)

4) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan Standar administrasi pengelolaan pembinaan dan pemberdayaan Pegawai. Menyelenggarakan Administrasi dan Analisis Kebutuhan pegawai, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

5) Kepala Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar verifikasi, perbendaharaan, pengelolaan, pertanggung-jawaban anggaran belanja rutin dan keuangan.

b. Menyusun rencana belanja rutin, melaksanakan anggaran, penerimaan/ penyimpanan/ pembayaran uang, pembukuan/ administrasi dan pertanggung-jawaban keuangan, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

6) Kepala Sub Bagian Umum Mempunyai tugas :

(22)

b. Menyelenggarakan tata naskah, surat menyurat, tata Kearsipan, dokumentasi, urusan internal, publikasi, komunikasi, perjalanan dinas, penataan ruang dan pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan barang-barang inventaris asset milik Negara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

7) Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan mengolah dan menyajikan bahan /data untuk penyusunan dan penyempurnaan Standar prosedur kerja, tata kerja, sarana Administrasi dan Pelayanan.

b. Melaksanakan upaya pemantapan tata hubungan kerja, pengawasan standar kinerja, sarana Administrasi, sistem pelayanan, serta pengkajian dan penalaahan produk Hukum, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan.

8) Kepala Sub Dinas Bina Program Mempunyai Tugas:

a. Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Data dan Informasi, Evaluasi dan Laporan serta Rencana Program.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Bina Program dibantu oleh:

(23)

• Kepala Seksi Pengendalian Dan Evaluasi • Kepala Seksi Data Dan Informasi

9) Kepala Sub Dinas Darat Mempunyai Tugas:

a. Kepala Sub Dinas Darat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Lalu Lintas, Angkutan, Prasarana dan Keselamatan Tehnik Sarana serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub sektor Perhubungan Darat.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Darat dibantu oleh:

• Kepala Seksi Lalu Lintas • Kepala Seksi Angkutan • Kepala Seksi Prasarana

• Kepala Seksi Keselamatan Teknik Sarana 10) Kepala Sub Dinas Laut

Mempunya Tugas :

a. Kepala Sub Dinas Laut, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Angkutan Laut, Kepelabuhan, Kappel serta Navigasi dan Gamat, pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub Sektor Perhubungan laut.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Laut dibantu oleh :

(24)

• Kepala Seksi Kepelabuhan • Kepala Seksi Kappel

• Kepala Seksi Nav Dan Gammat 11) Kepala Sub Dinas Udara

Mempunyai tugas :

a. membantu Kepala Dinas dalam bidang pengawasan dan pengendalian kegiatan Angkutan Udara, Keselamatan Penumpang dan Penerbangan Kebandarudaraan serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi sub Sektor Perhubungan Udara.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Udara dibantu oleh :

• Kepala Seksi Angkutan Udara • Kepala Seksi Kespen

• Kepala Seksi Kebandarudaraan

12) Kepala Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian Mempunyai Tugas :

a. Kepala Sub/Dinas Pengawasan dan Pengendalian/mempunyai tugas membantu/ Kepala Dinas dalam pengawasan pengelolaan Jembatan Timbang, Pengawasan penegakan ketentuan pemeriksaan Kenderaan Bermotor di Jalan serta pembinaan/pengembangan kegiatan sarana. b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

(25)

• Kepala Seksi Jembatan Timbangan

• Kepala Seksi Pengawas Kendaraan Bermotor Di Jalan • Kepala Seksi Sarana

13) Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi Mempunyai Tugas :

a. Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Pos, Telekomunikasi serta Teknologi Informatika dan Asosiasi Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi.

b. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pads ayat (1) ini, Kepala Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi dibantu oleh :

• Kepala Seksi Pos

• Kepala Seksi Telekomunikasi

• Kepala Seksi Tekhnologi Informatika

D. Jaringan Kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

(26)

E. Kinerja Usaha Terkini

(27)

Tabel 2.1

Alokasi dan Realisasi Anggaran 2009

No. Program/Kegiatan TingkatPencapaianSPM

Anggaran

Alokasi(Rp) Realisasi(Rp) I.

Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlaksananyaadministrasi dan sistem meningkatnyapelayanan

3.441.242.220 3.053.910.622

II. PeningkatanSaranaDanPrasarana Aparatur

Peningkatanoperasional sarana dan prasarana aparaturpemerintahan

3.264.300.000 1.800.726.650

III. PeningkatanDisiplinAparatur Meningkatnyakinerjadan

disiplinaparatur 993.423.400 709.957.100

IV. PeningkatanSumberDayaAparatur Meningkatnyakinerja

Aparatur 457.599.000 382.613.800

V. Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja

Peningkatan sistem

pelaporan kinerja 250.000.000 112.605.750

VI. ProgramRehabilitasiDanPemeliharaan PrasaranaDanFasilitasLLAJ

Terpeliharanyafasilitas

keselamatanLLAJ 600.000.000 547.185.500

VII.

ProgramPeningkatanKapasitas PrasaranaDanFasilitasLLAJ

Meningkatnya data dan laporanangkutan Meningkatnya prasarana danfasilitaskeselamatan LLAJ

12.497.835.676 5.566.310.900

VIII. ProgramPeningkatanDanPembangunan Prasarana Dan Sarana ASDP

MeningkatnyaPelayanan

Operasional ASDP 1.182.000.000 315.716.000

IX. ProgramPeningkatanDanPembangunan

Prasarana Dan Sarana Kereta Api

MendukungPembangunan

Jalan KA Bandara 3.350.000.000 -

X. Program Peningkatan Dan Pembangunan

Prasarana Dan Sarana Transportasi Udar a

MeningkatnyaPelayanan OperasionalpadaBandar Udara

120.000.000 116.650.000

Total 28.100.400.296 14.638.405.822

(28)

Alokasi anggaran tahun 2009 mencapai Rp. 28.100.400.296, sedangkan realisasi anggaran hanya menggunakan Rp. 14.638.405.822 dari dana yang dianggarkan. Dari data alokasi dan dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan, ternyata realisasi anggaran tahun 2009 pada Dinas Perhubungan secara keseluruha adalah ±52%.

F. Rencana Kerja

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2010 merupakan rencana tahun kedua pelaksana pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Thaun 2009–2013. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013, dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksaanaan tugas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010.

(29)

Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang perlu diselesaikan pada tahun 2010. Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang pembangunan perhubungan, yang meliputi transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan penunjang transportasi, selanjutnya disusun program-program pembangunan dikaitkan dengan kebutuhan pendanaan.

(30)

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS PADA DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI SUMATRA UTARA

A.Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam bukunya Warren, Reeve, Fees Accounting (2005:234), adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.

Sedangkan Sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen sebuah perusahaan atau instansi pemerintah guna memudahkan pengelolaan perusahaan tersebut.

Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

(31)

pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi

Dalam suatu sistem akuntansi, terdapat unsur-unsur pokok, seperti dikemukakan oleh Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah :

Unsur suatu sistem akuntansi adalah : 1. Formulir

2. Jurnal 3. Buku besar 4. Buku pembantu 5. Laporan.

Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan ( Zaki Baridwan, Intermediate Accounting edisi 8, 2004, hal. 17 )

Tujuan Sistem Akuntansi Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus mengetahui pembangun sistem akuntansi itu sendiri, sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Tujuan sistem akuntansi merupakan suatu tujuan yang berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

(32)

mengelola perusahaannya, maka dari itu untuk lebih jelasnya, tujuan sistem akuntansi dapat dikemukakan dibawah ini.

Tujuan sistem akuntansi yang dikemukakan oleh Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah :

“Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan utama sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru

2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.”

Dari uraiansistem

(33)

B.PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

1. penerimaan kas

Penerimaan kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara bersumber dari :

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. b. Pungutan Izin Trayek.

c. Fasilitas Umum Kelebihan Muatan. 2. pengeluaran kas

Pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, baik keperluan operasi secara umum mencakup :

A. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung terdiri dari: 1) Belanja pegawai, mencakup:

a. Gaji dan Tunjangan.

b. Gaji Pokok/Uang Representasi. c. Tunjangan Keluarga.

d. Tunjangan Jabatan. e. Tunjangan Fungsional.

f. Tunjangan Fungsional Umum. g. Tunjangan Beras.

(34)

i. Pembulatan Gaji.

j. Iuran Asuransi Kesehatan. k. Tambahan Penghasilan PNS.

l. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja.

B. Belanja Langsung

Belanja Langsung terdiri dari : 1) Belanja Pegawai, mencakup :

a. Honorarium PNS. b. Honorarium Non PNS.

c. Honorarium Pegawai Tidak Tetap/Honorer. d. Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan. 2) Belanja Barang Dan Jasa, mencakup :

a. Inventaris Kantor.

b. Langganan daya dan Jasa, seperti rekening telepon dan internet. c. Bahan – Bahan habis pakai keperluan kantor.

d. Pakaian dinas/pakaian kerja lapangan.

e. Jasa konsultasi, tenaga ahli, instruktur dan narasumber. f. Penyelenggaraan, mencakup :

• Konsumsi Rapat, Seminar dan program kegiatan.

• Pelatihan, Kursus, Sosialisasi dan Bimbingan teknis PNS. 3) Belanja pemeliharaan, mencakup :

(35)

c. Pemeliharaan investasi dan peralatan/perlengkapan penunjang. d. Pemeliharaan gedung, Internet, Instalasi air dan listrik.

4) Belanja perjalanan, mencakup : a. Perjalanan dinas dalam daerah. b. Perjalanan dinas luar daerah. c. Perjalan dinas luar negeri.

d. Bantuan perjalanan bagi tenaga akademik dan administrasi.

5) Belanja Modal, mencakup :

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor. b. Pengadaan peralatan gedung kantor.

c. Pengadaan sarana dan prasarana perhubungan. d. Pengadaan pengendalian dan pengamanan lalu lintas. e. Pengadaan uji cba alat transportasi.

C. PROSEDUR PENERIMAAN KAS

(36)

Kas yang diterima oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara secara lebih rinci sesuai meliputi :

a. Pihak Instansi mengirimkan rencana Anggaran kepada Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

b. Setelah diteliti, Rencana Anggaran yang diajukan selanjutnya akan disepakati dan disetujui bersama oleh pihak Pemerintah Daerah, DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

c. Setelah Anggaran disetujui, selanjutnya pihak Pemerintah Daerah mengirimkan Anggaran ke Bank yang sudah ditunjuk untuk selanjutnya diproses oleh instansi.

d. Pihak Instansi mengambil dana Anggaran melalui Bank yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.

e. Instansi melampirkan dokumen bukti penerimaan uang.

f. Mencatat pada buku besar di Bagian Keuangan jumlah Anggaran yang diterima dari Pemerintah Daerah.

g. Dana tersebut dikelola oleh pihak Instansi (Bagian Keuangan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara) untuk membiayai semua kebutuhan / kegiatan operasional Instansi.

(37)

i. Pembukuan tersebut berisi tentang Realisasi Anggaran yang akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah setiap bulannya sebagai pertanggungjawaban instansi.

j. Jika terjadi kelebihan dana, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke Pemerintah Daerah.

(38)

Bagan Prosedur Penerimaan Kas

(Setelah disetujui)

Gambar 3.1

(39)

D. PROSEDUR PENGELUARAN KAS

Prosedur pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai pencatatan, penggolongan, peringkasan, transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara meliputi:

a. Menerima berkas/kwitansi tagihan pembayaran. b. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang. c. Membuat bukti pengeluaran kas dan mencetaknya.

d. Memaraf/meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di bukti pengeluaran kas.

e. Meminta pengesahan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas.

f. Untuk pembayaran melalui bank dibuatkan cek/giro.

g. Menandatangani/meminta tanda tangan pejabat yang berhak setuju bayar pada cek/giro.

h. Mencatat pada buku kas atau buku besar keuangan setiap jumlah pengeluaran.

(40)

Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara terdiri atas:

1) Kwitansi penagihan yang harus segera dibayar.

2) Kwintansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran.

3) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan oleh bendahara/pejabat instansi yang memiliki kewenangan.

4) Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti apabila pembayaran dilakukan melalui transfer antar bank.

5) Buku besar pengeluaran kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat atau menggolongkan semua transaksi atas kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas. 6) Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh

fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.

7) Bukti pembayaran pajak ( PPh Pasal 21 dan 22 ).

(41)

Bagan Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur Pengeluaran Kas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Untuk pembayaran pendukung pengeluaran uang

Membuat bukti pengeluaran kas

Memaraf/meminta tanda tangan pengesahan pembayaran

Meminta pengesahan pejabat yang berhak menyetujui

pembayaran

Mencatat pengeluaran di Buku Besar keuangan

b

Membuat Laporan

(42)

E. PENGAWASAN KAS 1. Pengawasan akuntansi

Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan dari catatan-catatan keuangan yang dapat dipercaya, oleh karena itu disusun sedemikian rupa untuk meyakinkan bahwa :

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.

b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau kriteria lain sesuai dengan tujuan ikhtisar tersebut dan menekankan pertanggungjawaban atas harta kekayaan perusahan / instansi.

c. Penguasaan atas harta perusahaan / instansi diberikan hanya dengan persetujuan atau wewenang pimpinan.

d. Jumlah aktiva / harta kekayaan perusahaan / instansi seperti yang tercantum dalam catatan perusahaan dicocokkan dengan aktiva / harta yang ada pada waktu yang tepat dengan tindakan yang sewajarnya diambil jika terjadi perbedaan.

2. Pengawasan administratif

(43)

menyetujui atau memberi wewenang atas terjadinya transaksi-transaksi. Pemberian wewenang tersebut merupakan fungsi pimpinan perusahaan yang langsung berhubungan dengan tanggungjawab untuk mencapai titik tolak serta menciptakan pengawasan akuntansi atau transaksi.

3. Pengawasan penggunaan

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris sudah benar penggunaannya. Penggunaan ini penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada.

Menurut Suharli (2006;173) :

“ Kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Ciri-ciri sistem pengawasan internal yang baik adalah sebagai berikut : a. Struktur organisasi yang baik.

b. Sistem organisasi dan tanggungjawab yang jelas. c. Sistem akuntansi yang baik.

d. Kebijaksanaan personalia yang baik.

(44)

Kas tidak mempunyai tanda kepemilikan khusus dan mudah dipindahtangankan. Sifat demikian itu mengakibatkan manajemen harus yakin bahwa :

a. Setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan tujuan penggunaan yang telah ditetapkan

b. Kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima c. Tidak ada penyalahgunaan terhadap kas perusahaan

Menurut Suharli (2006: 173), “kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Dari sifat-sifat kas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aspek perencanaan dan pengawasan internal terhadap kas harus mendapat perhatian yang serius oleh manajemen. Dimana setiap pengawasan internal terhadap kas harus diciptakan untuk melindungi dan mengamankan serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengguna manajemen.

Secara garis besar pengawasan kas harus diarahkan kepada dua hal, yaitu : administrative dan accounting control sesuai dengan tanggungjawab manajemen terhadap kas yang secara umum terdiri dari :

a. Menyediakan kas dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan /instansi.

(45)

c. Meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya kerugian – kerugian sebagai akibat dari adanya tindak penyelewengan kas atau penyalahgunaan wewenang.

Berikut ini diuraikan beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasan internal kas, mencakup :

a. Sebagian besar transaksi perusahaan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kas, tetapi akan melalui kas juga.

b. Kas merupakan aset yang paling lancar sehingga menjadi sasaran utama untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi. perkreditan piutang disebabkan oleh pendebetan kas sehingga jika penerimaan kas salah, kemungkinan perkreditan juga akan salah.

c. Pendebetan hutang merupakan lawan dari perkreditan kas sehingga jika salah mendebet hutang berarti salah dalam penerimaan kas.

d. Kesalahan dalam perkiraan kas kemungkinan dikarenakan oleh adanya kesalahan pada perkiraan yang lainnya.

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data yang di dapat dan di kelola oleh penulis sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Setelah penulis melakukan penelitian di Dinas Perhubungan Provinsi

Sumatra Utara maka penulis menarik kesimpulan bahwa pengawasan terhadap kas dalam aktivitas instansi sudah dilakukan dengan baik.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis memberinkan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain : 1. Sistem akuntansi yang diterapkan di Dinas Perhubungan Provinsi

Sumatera Utara hendaknya dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan terus – menerus, agar bertambah baiknya dan berkembangnya intansi tersebut

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2012, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Badan Penerbit FE-UGM, Yogyakarta

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta

Reeve, Fees Accounting (2005:234),

Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam bukunya Warren,

Reeve, Fees Accounting (2005:234),

Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, edisi pertama, Graha Ilmu; Yogyakarta

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara
Tabel 2.1
Gambar 3.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

produk Hukum Dinas, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;.. • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai bidang.

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisasi yang berfungsi mengetahui

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk suntuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

Kepala Bagian Tata usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang Kepegawaian, Keuangan. Umum dan Perlengkapan, Organisasi. dan Hukum.. 4) Kepala Sub

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas- batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk