• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan pengunaan metode ceramah dan diskusi dalam memahami pelajarn aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan pengunaan metode ceramah dan diskusi dalam memahami pelajarn aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta selatan"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PERBA >INGAN PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI <\LAM MEMAHAMI PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DI MAN 11 LEBAK BULUS JAKARTA SELATAN

OLEH: DASUKI NIM: 0011017647

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

(2)

PERBJ i>INGAN PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI ALAM MEMAHAMI PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DI MAN 11 LEBAK BULUS .JAKARTA SELA TAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh G セ@ Sarjana Pendidikan pada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan

lJniversitas Islam Negeri (lJIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: DASUKI NIM: 0011017647

Di Bawah Bimbingan Pcmbimbing I

lセセ@

Drs. ! Ahmad Syafi'ic Noor, M.A. NIP. ISO OJ)!l\403

Pcmbimbing II

Bah ssalim, M.Ag.

P. l SO 289 2S3

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Sk ;i yang berjudul "PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE CERAMA DAN DISKUSI DALAM MEMAHAMI PELAJARAN AQIDAH AKHLAK . MAN 11 LEBAKBULUS JAKARTA SELATAN" telab diujikan dalam sidi munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sy: 'f-Iidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Januari 2007. Skripsi ini telah diterima st

gai

salab satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada. .1san Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 15 Januari 2007 Sidang Munaqosah

Dekan/

Pudek/

Ketua Mer :kap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

セ@

B|セ@

セッセケ。、。L@

mNォNスセaコゥᄋ@

セ@

•achruro;i, M.A.)

(Prof. Dr.

/

50 231 356 NIP. 150 202 343

Penguj

セᄋセ@

NIP. 150 C 572

Penguji

(4)

KATA PENGANTAR

Sei 'puji bagi Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga p rlis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memenuhi persyaratm 1encapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Shalawat dan salmn semoga te1 •ah kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa urnatnya dari alam kegel m rnenuju almn yang terang benderang penuh dcngan calmya hidayah Allah swt.

Me. liat skripsi bukanlah tugas yang mudah dan ringan, melainkan tugas yang berat 1 membutuhkan banyak tenaga, biaya dan waktu. Oleh karcna itu, sudah

sepatutnya nulis mengucapkan terima kasih kepada selurnh pihak yang telah membantu l memberikan dukungan, baik dalam bentuk dukungan moril maupun materil ke1 a penulis dalmn menyelesaikan skripsi ini, karena dengan bantuan pihak-pihal rsebutlah penulis dapat menyelesaikm1 tugas akhir ini. Ucapan terima kasih ini pe is tujukan khususnya kepada:

I. Bapak : f. Dr. Salman Hmun, sebagai mantan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kei 1an Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakm"ta.

(5)

' Bapak

セM s. Abdul Fattah Wibisono, M.A. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Ag am a lam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uni versitas Islam Negeri Syarifl ayatullah Jakarta.

4.

Bapak セM Sapiuddin, M.Ag. sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam l ultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayai ah Jakarta.

5. Bapak :. H. Ahmad Syafi'ie Noor sebagai dosen pembimbing I yang telah membe: m pengarahan, waktu dan dukungan, disela-sela kesibukannya membir 11g penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6.

Bapak l rlssalim, M.Ag. sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjul セォョゥウ@ mengenai pembuatan skripsi dan penelitian lapangan kepada penulis.

7. Bapak [ H. Muarif S.A.M., M.Pd. sebagai dosen penasehat akademik penulis pada F2 Jas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatl h Jakarta.

8. Segenap /;en yang telah meng!\jar penulis dalam rnenempuh pendidikan selama kuliah d iniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sernoga ilmu yan iberikan bermanfaat bagi penulis.

(6)

10. Bapak

s.

H.U. Effendi Halba sebagai kepala sekolah MAN 11 Lebak Bulus yang te rnemberikan izin dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Dru µak lupa ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada orang-orang terdekat pe lis diantaranya:

I. Ibu Ke (Almarhumah) dan Bapak Castam (Almarhum) tercinta, yang telah mencw mn segenap kasih sayangnya serta segala bentuk pengorbanannya yang tidak d:

i

dibayar dengan apapun juga.

2.

K.ak Dz dorong: 3. Bapak l

Angkat moril d:

4.

Kak Uj Anikma pihak ケセ@

Pem mendapat p karya tulis i ya robbal 'a

i Kak Carwan, Kak Carkim, dan Kak Tarsono yang selalu memberikan Ian doa kepada penulis.

セM Sofyan Sumhudi, S.H. dan Bapak Drs. H. Nawar Ilta sebagai Bapak lnulis yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik berupa hateril kepada penulis.

:, Kak Ulil Albab, Kak Wawan, Kak Anton, Kak Nandang, Kak J(ak Ayu Febrian, dan semua sahabat-sahabat penulis serta semua iturut memberikan dorongan, dukungan dan doa kepada penulis.

hanya mampu berdoa, semoga amal baik clan bantuan mereka 1la yang berlipat ganda dari Allah

swt.

Penulis juga berdoa semoga lermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca mnumnya. Amin lin.

Jakarta, 15 Desember 2006 M. 24 Dzul Qoidah 1427 H.

(7)

DAFTARISI

KA TA PJi jANTAR... ... ... ... . ... ... ... ... .•. . ... ... . ... i

DAFT AR [ ... iv

DAFTAR

,BEL ...

vi

BABI P DAHULUAN

A 'emilihan Pokok Masalah ... . B 'embatasan dan Perumusan Masalah . . . 4

C lfetode Pernbahasan . . . 4

D istematika Penyusunan . . . .. . . 6

BAB II K [AN TEORI

A fetode Ceramah . . . .. . . .. .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. 7

Pengertian Metode Cerarnah . .. . . .. . .. .. . . .. . . ... 7

Kelebihan Metode Ceramah . .. .. . . . .. .. .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .... 9

KeleMahan Metode Ceramah . . . .. . .. . . .. . . .. . . .. .. .. . .. .. 9

B. letode Diskusi .. . . .. . . .. . . .. . . .. .. . . . .. .. . . . .. . . .. .. . . I 0 Pengertian Metode Diskusi... . . . I 0 Kelebihan Metode Diskusi... . . . 12

Kelernahan Metode Diskusi... .. . .. . . .. .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . 12

C. :lajaran Aqidah Akhlak . . . .. . . .. .. .. . .. . . .. . . .. . . . ... . I 3 Pengertian Pelajaran Aqidah Akhlak . . .. . . .. . . 13

Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak . . . .. .. . . .. . . . .. . . . .. .... 15

(8)

BAB III]\ ronOLOGI PENELITIAN

P rujuan dan Manfaat Penelitian ... 19

B "empat dan Waktu Penelitian ... 19

C 'opulasi dan Sampel ... 20

D 'eknik Pengumpulan Data ... 21

E :eknik Analisa Data . . . ... . . 22

BAB IV H iJL PENELITIAN A lambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri 11 Lebak Bulus ... 24

B セ・ウォイゥーウゥ@ Data ... 29

C .nalisa dan Interpretasi Data . . . .. . . .. 29

BABV Pl UTUP A ,esimpulan . . .. . .. . . .. . .. . . .. .. 54

B. aran-saran . . . .. . . .. .. .. . . . .. . . .. .. 54 i^j|NfGGiGヲ|Nセ@ l S'I'.t\J(J\ ., ...•. ,, ...•...•.•... ,., .. , ...•..•...• , •.•• セᄋᄋ@

56

(9)

DAFT AR TABEL

Ha la man

I. Skala F entase ... 23

2. Keadaa ).lru • • • • • . • . . . • • . • . . . • • . . . • • • • • . • . . . . • . . . • • • . . . • . . . • . •. 25

3. Keadaa iswa ... 26

4.

Struktu :ganisasi . . . .. 28

5.

Siswa r yenangi pelajaran aqidah akhlak... 29

6.

Penyeb iiswa menyenangi pelajaran aqidah akhlak . . . .... 30

7.

Metode i1gajaran yang sering digunakan guru dalam pengajaran Aqidah uak ··· 31

8. Suasam !las berjalan dengan tenang ketika guru mengajar aqidah .

.

akhlak < gan metode ceraniah . . . 31

9.

Suasanz las tetap terkendali ketika guru mengajar aqidah akhlak dengan lode diskusi. . . .. . . 3 2 10. Siswa d セ@ menangkap dengru1jelas apa yang disampaikan oleh guru ketika p Jaran aqidah akhlak disampaikan dengan metode eeramah .. . . .. 33

11. Siswa h \ berperan aktifketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan guru de1

b

metode diskusi . . . .. . . ... 34

12. Guru mt 1erikan dorongan untuk belajar kepada siswa ketika pelajaran aqidah a ak disampaikan dengan metode ceramah ... 35

(10)

14. Siswa hdengarkan pendapat temannya dengan baik ketika

pelajm aqidah akhlak disampaikan dengan metode diskusi ... 37 15. Siswa セイゥ@ kesempatan untuk bertanya ketika pelajaran aqidah

akhlak セ。ュー。ゥォ。ョ@ guru dengan metode ceramah ... 38 16 . .Jawah \tau pendapat peserta diskusi dapat diterima secara logis

ketika ajaran aqidah akhlak disampaikan dengan metode diskusi ... 39 17. Pertan.

n

siswa dijawab cukup jelas oleh guru ketika pdajaran

aqidah hlak disampaikan dengan metode ceramah ... 40 18. Siswa !at menyimpulkan dengan baik hasil diskusi pada mata

pelajar セアゥ、。ィ@ akhlak . . . .. 41 19. Siswa /at menyimpulkan isi ceramah dengan baik setelah guru

menya セゥォ。ョ@ pelajaran aqidah akhlak dengan metode cermnah ... 42 20. Siswa rasa senang apabila guru mengajar aqidah akhlak dengan

metodt

セ。ュ。ィ@

. . . .. .. . .. . . .. .. . . .. . .. . . .. . . . .. ... . . 43 21. Siswa : [asa senang apabila guru mengajar aqidah akhlak dengan

metod( skusi .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. 44 22. Penyet 'siswa senang belajar aqidah akhlak bila guru

menya: aikannya dengan metode ceramah ... 45 23. Penye!: siswa senang be la jar aqidah akhlak bila guru

menya1 セゥォ。ョョケ。@ dengan metode diskusi . . . 46 24. Penyet 'siswa tidak senang ketika pelajaran aqidah akhlak

(11)

25. Penyel disam1 26. Prestm disam1 27. pイ・ウエ。セ@

disamI 28. Metod• danme 29. Prestas diskusi

siswa tidak senang ketika pelajaran aqidah akhlak

セ。ョ@ guru dengan metode diskusi . . . 48 swa semakin meningkat ketika pelajaran aqidah akhlak

:an guru dengan metode ceranmh . . . 49 swa semakin meningkat ketika pelajaran aqidah akhlak

an guru dengan metode diskusi . . . 50 }ngajaran yang lebih disukai diantara metode ceramah

'e diskusi dalam kegiatan belajar mengajar aqjdah akhlak ... 50 1idah akhlak siswa dengan adanya metode ceramah dan

(12)

BABI

PENDAHULUAN

A. Pemi m Pokok Masalah

K irhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya d lgaru.11i oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampail ; Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu 1 tyampaikan materi secara profesional dan efektif. Menurut Zakiyah

Daradjat · pada dasarnya ada tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompeten rnpribadian, kompetensi penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara-cara ngajar. "1

K( a kompetensi tersebut harus berkembang secara selaras dan tumbuh terbina d m kepribadian guru. Sehingga diharapkan dengan memiliki tiga kompeten Jasar tersebut seorang guru dapat mengerahkan segala kemampuan dan ketorampi nya dalan1 mengajar secara profesional dim efektif.

M1 enai kompetensi dalam cara-cara mengajar, seorang guru dituntut untuk mampu n 1canakan atau mampu menyususun setiap program satuan pelajaran, mempergt can dan mengembangkan media pendidikan serta mampu memilih metode ya bervariatif dan efektif.

Ke atan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif dalam suatu pen lajaran akan dapat menghasilkan ー・ュ「・ャセェ。イ。ョ@ yang efektif yaitu

1

(13)

tercapain guru dala akan dap: tidak ten yang diu sasaran, c

D dasar per kemarnpt kelebihan beberapa tepat unt1 muridnya menggurn D metode p bidang stl untuk me1 mas al ah

's

'S:

Rineka Cipt

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sebaliknya ketidaktepatan seorang nemilih metode pengajaran yang efektif dalarn suatu pembelajaran, maka aenimbulkan kegagalan dalan1 mencapai pembelajaran yang efektif yaitu iinya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan apa iapkan o!eh Sukadi bahwa "proses pembelajaran yang tidak mencapai lt dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak efektif."2

u pemilihan metode pengajaran ada beberapa faktor yang hams jadi bangan yaitu: berpedoman pada tujuan, perbedaan individual anak didik, ·gum, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, kekngkapan fasilitas dan :rta kelemahan metode pengajaran.3 Sehingga dengan memperhatikan セエッイ@ pertimbangan tersebut gum dapat menentukan metode mana yang digunakan ketika akan menyarnpaikan suatu materi pelajanm kepada nungkin ia akan menggunakan satu metode saja atau mungkin セ@ kombinasi d!lli beberapa metode pengajaran.

m skripsi ini penulis ingin membandingkan penggunaan dua buah セ。ェ。イ。ョ@ yaitu metode ceramah dan metode diskusi dalarn pengajaran aqidah akhlak. Metode cer!llnah adalah suatu metode yang digunakan mpaikan keterangan atau infonnasi tentang suatu pokok persoalan atau ara lisan. Dengan metode cer!llnah, guru akan mudah mengawasi

Ji, Guru Powe1ful Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, 2006), Cet. Ke-I, h. I 0

(14)

ketertibru kegiatan sejauhm

S1

bertukar interaksi pengalmr biasanya kemungk panjang.

iswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melakukan ng sama. Akan tetapi dengan metode tersebut gum sulit mengontrol

pengetahuan siswa terhadap pelajaran yang telah disampaikan.

ngkan metode diskusi adalah suatu metode pengajaran melalui sarana iran untuk menghadapi persoalan yang dihadapi. Dal am diskusi proses jadi antara dua individu atau lebih yang terlibat. Saling menukar informasi dalam memecahkan masalah. Akan tetapi dalam diskusi :nya dikuasai oleh siswa yang suka berbicara. Disan1ping itu, ada 11 penyimpangan dalam pembicaraan sehingga membutuhkm1 waktu yang

D :an memperhatikan kelebihan dan kelemahfil1 metode ceramah dan metode d usi diatas, penulis tertarik untuk mengetahui mmmkah dim1tara kedua metode t ebut yang lebih efektif untuk dipergunakan dalan1 pengajaran aqidah akhlak tel :lap siswa madrasah aliyah. Dalam diskusi penulis bersama teman-teman pada saat rkuliahan bidang studi metodologi pengajaran agama Islam disimpulkan bahwa m de diskusi lebih efektif dibandingkan dengru1 metode cermnah dalam pengajara セアゥ、。ゥQ@ akhlak pada siswa madrasah aliyah, pertimbang=ya adalah karena sii aliyah telah dapat berfikir dewasa da11 kritis dalam menyikapi berbagai masalalal:

(15)

pada sal memutus

u

skripsi ) memahar

B. Pemll

I. p(

p(

belajar si akhlak, kt 2. Pe

satu madrasah aliyah yang ada di Jakarta. Dan akhirnya penulis . memilih MAN 11 Lebak Bulus Jakarta Selatan s<:bagai objek penelitian. le tercapainya tujuan tersebut penulis menunuskan dalam sebuah judul

;I: "Perbandingan penggunaan metode cermah dan diskusi dalam

1elajaran aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta Selatan." 1san dan Perumusan Masalah

1atasan Masalah

.itian tentar1g efektifitas tidaknya suatu metode, akan dilihat dari hasil

1 yang dibatasi pada hasil belajar ranah kogn.itif bidang studi aqidah

•II MAN 11, tahun ajaran 2005/2006. nusan Masalah

Dt an memperhatikan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumusl masalal1 sebagai berikut:

a. agaimana pelaksanaan proses pembelajaran bidang studi aqidah akhlak mgar1 menggunakan metode ceran1ah dan metode diskusi?

b. ietode apa yang paling efektif, cerarnah atau diskusi dalam proses セュ「・ャ。ェ。イ。ョ@ bidang studi aqidal1 alilllak?

C. Metoc 'emhahasan

(16)

1. I kriptif, karena penulis meneliti kejadian yang kini sedang berlangsung,

) 1 penggunaan metode ceramah dan diskusi dalam peng<iiaran PAI

C: didikan Agama Islam) khususnya mata pelajaran aqidah akhlak.

2. L !l!Y research, yaitu penelitian kepustakaan yang ada hubungannya dengan n .tlah karya tulis ini sepe1ii: buku-buku, majalah, koran, AI-Qur'an,

Al-li ts dan sebagainya.

3. F I research, yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan:

a. )bservasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan Iangsung ke Madrasah lliyah Negeri 11 Lebak Bulus Jakarta Selatan.

b. Vawancara, yakni mengadakan tanya jawab dengan kepala sekolah dan uru aqidah akhlak serta guru lainnya yang dapat memberikan data yang iperlukan.

c. lokumentasi, mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, uku, surat kabar, agenda, dan sebagainya yang berhubungan dengan enelitian.

d. .ngket, yaitu teknik penelitian dengru1 earn memberikan pertanyaan ;cara tertulis kepada siswa guna mendapatkru1 data yang lebih akurat. .alam telmik ini penulis menggnnakru1 teb1ik random sampling, dengan :engambil jumlah sampel yang akru1 menjadi responden sebanyak 25% 1ri jumlah populasi yaitu 55 siswa dari 217 siswa. Adapun sampel yang

(17)

A mn dalam teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku "Pedoma 'enulisan Skripsi, Tesis dan Dise1tasi" UlN Syarif hidayatullah Jakarta, yang dite kan oleh UIN Jak!llta Press, cetakan kedua, tahun 2002.

D. Sisten ika Penyusunan

D

m

penyusunan skripsi ini penulis membagi kedalam 5 bab, yaitu:

B I Pendahuluan, meliputi pemilihan pokok masalah, pembatasan dan pemmusi セ。ウ。ャ。ィL@ metode pembahasan, dan sistematika penyusunan.

B II Kajian Teori, meliputi pengertian, kelebihan, dan kelemahan metode ceran1ah セ@ diskusi, serta pengertian, tujuan dan ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak.

B: ill Metodologi Penelitian, meliputi tujuan dan manfoat penelitian, tempat dan wak1 )enelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan telrnik analisa 、セ@

B: N Hasil penelitian, meliputi Madrasah Negeri 11 Lebak Bulus, deskripsi data, anal pan interpretasi data.

(18)

BAB II KAJIAN TEORI A. Meto1 :::eramah

1. Pen tian Metode Ceramah

ang dimaksud metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi Iajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai.1 Adapt henurut M. Basyiruddin Usman yang dimaksud dengan rnetode ceramah adalat .eknik penyampaian pesan pengajaran yang :mdah lazim disampaikan oleh I i guru di sekola11. Cerarnah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan cara lisan oleh guru bilamana diperlukan."2 Pengertian senada juga diungl kan oleh Mahfuz Sholahuddin dkk., bahwa metode ceramah adalah suatu cara

r

varnpaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelom

l.

3 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan yang dimak I dengan rnetode ceramah adalah cara belajar mengajar yang mend (aJ1 pada pernberitahuan satu arah dru·i pengajar kepada pelajar (pengitjar aktif, l tjar pasif).4

1 I ii Arief, Pengantar dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. Ke-I, I i36

2 I\ asyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran lslam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

Cet. Ke-I, h

3

I\ \iz Sholahuddin dkk., Metodo/ogi Pendidikan lslam, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986), h.43

4

(19)

D1 beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud ngan metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran kepada siswa sec. Jisan. Adapw1 gambaran penggwman metode ini dikemukakan Zakiyah Daradjat • un bukunya Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam bahwa "dalam metode c1 nah ini murid duduk, melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang ;eramahkan guru itu adalah benar, murid mengutip iktisar ceramah semampu trid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan Jebih Janjut oleh guru :g bersangkutan. "5

Se: zaman Rasulullah metode ceramah merupakan cara yang paling awal yang dill kan Rasulullah saw dalam penyampaian wahyu kepada umat. Karakteris yang menonjol dari metode ceranmh adalah penman guru tampak lebih dominan. ; ientara siswa lebih banyak pasif dan menerima apa yang disan1paikan oleh guru. lam sebuah hadits, Nabi M ul1an11Uad saw bersabda:

Art a: "Sampaikanlah dariku walaupW1 satu ayat."

Me ut M. Basyiruddin Usman, metode ceramah layak digunakan guru dimuka kei apabila:

a. Pesan )

g

akan disampaikan berupa fakta atau informasi; b. .Tumlah wanya ter!alu banyak;

5 Zal h Daradjat, dkk.,

(20)

c. Guru alah seorang pembicara yang baik, berwibawa dan dapat merangsaug siswE

2. Kele! ln Metode Ceramah a.

s

Sl

b. T

YI c. p, d1

d.

1\1

S(

C(

e.

D f. Fl

w

se

3. Kelen

a. In b. G

m

c. M

。セ@

d. Si be

m e. Ti K: f. Ki ke g. GI

'p

9p

tma kelas berjalan dengan tenang karena murid melaknkan aktivitas yang 1, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komfrehensif. セ@ membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu

singkat murid dapat menerima pelajarim sekaligus secara bersamaan. aran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit t diuraikan bahan yang banyak .

.tih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik 1gga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan : dan tepat. 7

.t memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam belajar;

:ibel dalan1 penggunaan walctu dan bahan, jika bahan banyak sedangkan u terbatas maka dapat dibicarakan pokok-pokok permasalahannya saja, 1gkan bila waktu masih panjang, dapat dijelaskan lebih mendetail.8

an Metode Ceramah

tksi cenderung bersifat centered (berpusat pada guru).

kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah :uasai bahan ceramah.

セォゥョ@ saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan ang dimaksudkan guru.

l kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh guru, jika ceramah

istilah-istilal1 yang kurang/tidak dimengerti oleh siswa dan alchimya arah kepada verbalisme.

: memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah. ia siswa hanya diarahkan untuk mengikuti fikiran guru.

ig memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan :apan dan kesempatan mengeluarkan pendapat.

lebih aktif sedangkan murid bersikap pasif.9

asyiruddin, dkk., op. cit., h. 35-36

ii Arief, op. cit., h. 139 asyiruddin, dkk., op. cit., h. 35

(21)

h. Bila I meni1 siswa

i. Cend me mi menj1

u

mengusa. a. Untul hendi conto refres

b. Selin1 keboi c. Susur d. m・ョセ@

s1swa e. Carib B. Meto

!. Pt

dim 。セ@ melak pesert berdis ad al al

IO

12 •

J menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang terbatas,

Jikan kesan pemompaan atau pemaksaan terhadap kempuan penerimaan ng membosankan dan perhatian siswa berkurang, kerena guru kurang iatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang dijelaskan kabur. 10

k

mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut seorang guru harus an hal-hal sebagai berikut:

ienghilangkan kesalahpahaman siswa terhadap materi yang diberikan, ya diberi penjelasan beserta keterangan-keterangan, gerak-gerik, dan Vang memadai dan bila perlu hendaknya menggunakan media yang atif.

h metode ceramah dengan metode lainnya nntuk menghilangkan

ln peserta didik.

l

ceramah secara sistematis.

bg kata atau istilah-istilah yang digunakan secara jelas, dapat membantu 'ng kurang atau lambat kemampuan dan daya tangkapnya.

1111pan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung. 11 Dikusi

ertian Metode Diskusi

ti

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskim bahwa yang dengan metode diskusi adalah "Cara belajar atau mengajar yang

In

tukar pikiran antara murid dengan guru, murid dengan murid sebagai iskusi."12 Namun tidak semua kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan 1i. Menurut Maidar G. aイセェ。、@ dan Mukti U.S. diskusi pada dasarnya iuatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terai·ah, baik dalam kelompok , h. 140

riruddin, dkk., op. cit., h. 35-36

(22)

kecil dank dkk., bahar berak

dimnksud dengan ja ataupun s Se berpikir a kadang-k:

ュ・ュ・イャオセ@

(alternatif

jawaban J pada kita. untukme1

" I

(Jakarta: Er

14 I

Ke-8, h. 89

l besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepalrntan,

1tusan bersama mengenai suatu masalah. 13 Sedangkan menurut Zuhairini ig diaksud metode diskusi " .. .ialah suatu metode didalam mempelajari tau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga : menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid.14

beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang )ngan metode diskusi ialah suatu earn penyampaian materi pelajaran bertukarpikiran atau mendiskusikrumya, baik ru1tru·a guru dengan siswa masiswa.

tg dengan itu, metode diskusi berfungsi .untuk merangsang murid . mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai persoalan-persoalan yang ag tidak dapat dipecahkan oleh suatu jawaban atau suatu cara saja, tetapi wawasan/ilmu pengetahuan yang mampu mencari jalan terbaik baik).

beberapa jawaban atau jalrua keluar yang ada bagaimana mendapatkan g paling tepat untuk mendekati kebenaran sesuai dengan ilmu yang ada di, metode diskusi tidak hanya percakapan atau debat, melainkan cara patkan jawaban dari permasalahan yru1g dihadapi.

lar G. Arsjad dan Mukti U.S., Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia,

ga, 1991), Cet. Ke-2, h. 37

(23)

2. Kelel m Metode Diskusi

fl, urut Armai Arief, di dalam bukunya Pengatar llmu dan Metodologi

Pendidik Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), disebutkan bahwa diantara

keunggul metode diskusi adalah antara lain: a. b. c. d. e. f.

s

p: D d1 K pl

s

la N T pl al

ana kelas Iebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian atau annya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

It menaikan prestasi kepribadian individu, seperti: sikap toleransi, >krasi, berpikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.

rnpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka mengikuti :s berpikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.

a dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib :nya dalam suatu musyawarah.

:bantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

c terjebak kedalam pikiran individu yang kadang-kadang salah, penuh ngka dan sempit Dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkru1 n-alasan/pikiran-pikiran orang lain.15

3. Keleu an Metode Diskusi

M nut Roetiyah N.IC, di dalru11 bukunya Strategi Belajar Mengajar disebutka

a. K: m m b. D: fa c. Ti d. Bi K1 memonoi:

"

ahwa kekuarangan penggunaan metode diskusi antru·a lain:

ng-kadang bisa terjadi adanya pandru1gan dari berbagai sudut bagi !ah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi

impang, sehingga memerlukan walctu yang pMjang.

n diskusi menghendalci pembuktian logis, yang tidalc terlepas drui fakta-, dan tidak merupalcan jawaban yang hanya dugaan atau coba-coba saja. : dapat dipakai pada kelompok yang besar.

nya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal. 16

nahan lain dalam metode diskusi adalah kadang-kadang ada siswa yang pembicaraan, dan ada pula siswa yang pasif dru1 tidalc acuh. Dalan1 ha!

ai Arief, op, cit., h. 148-149

(24)

demikian 1ru hendaknya memperhatikan dan memberj motivasi kepada siswa supaya st uh siswa ikut serta dalam diskusi.

U k mengatasi kelemahan atau segi negatif dari metode ini, maka perlu memperh セ。ョ@ hal-hal sebagai berikut:

a. Pimp; b. Pim pi c. Guru d. Meng

lain b e. Meng

l diskusi diberikan kepada murid dan diatur secarn bergiliran.

l diskusi yang diberikan kepada murid, perlu bimbingan dari guru. ngusahakan supaya seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam diskusi. Jiakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa iar mendengarkan pendapat temannya.

imalkan waktu yang ada untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.17

C. Pelaj: n Aqidah Akhlak

1. Pt ertian Pelajaran Aqidah akhlak

elajaran aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang diajar . disekolah formal dan merupakan rumpun mata pelajaran Pendidikan Agam >lam (PAI). Secara etimologi (bahasa) kata "aqidah akhlak" terdiri dari dua k: "aqidah" dan "akhlak". Kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu ...l..iU>,

..Lii...,i,

,.as-

yang berarti kepercayaan atau keyakinan.18

yang yang I

17

18

Pustaka Pre

19

edangkan secara terminologi (istilah) aqidah berarti segala keyakinan )lapkan oleh Islan1 yang disertai oleh dalil-dalil yang pasti.19 Hal-hal セ。ウオォ@ di dalan1 pembal1asan aqidah yaitu tentang Tuhan dan segala

sifat-tai Arief, op. cit., h. 149

1ad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Surabaya:

;sif, 1997), h. 1024

(25)

sifat-1 . serta hal-hal yang berkaitan dengan alam semesta, seperti terjadinya alam.

A1 un pengertian akhlak secara etimologi adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu hem jamak dari kata

W>-

yang berasal dari kata

,y.;.. -

セ@

-

W>-

dengan bentuk ja knya

J'>l>I

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi'at.20

batin mar bentuk I sebagainy Se para ahli, a. Imam

"P

dengan m b. lbnu セ@

"P

melakuka

CV. Diponc

21

22

23

(Bandung: I

u Athir menjelaskan bahwa hakekat makna

J!>-

itu ialah gambaran a yang tepat Giwa dan sifatnya) sedangkan

u-L>-

merupakan gambaran nya (raut muka, warna kulit, tinggi rendalmya tubuh dan lain

tl

a

terminologi ada beberapa definisi akhlak yang telah dikemukakan oleh ntaranya:

ozali

lak adalah sifat yang tertanam dalan1 jiwa yang menimbulkan perbuatan [h tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangart.22

kawaih

lak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk erbuatan tan pa melakukan pemikiran dan pertimbangan. 23

lzah Yaqub, Etika Islam, Pembinaan Akhlakul Karimah Suatu Pengantar, (Bandung:

o, 1983), Cet. Ke-2, h. 11

iad Musthofa, Akhiok Tashowuf, (Bandung: Pustaka Setia, 1999) Cet. Ke-I, h. 17

1aran A.S., PengantarStudi Akhlak, (Jakmia: Rajawali Press, 1992), Cet. Ke-I, h. 2

Ali Ahmad Jbn Miskawaih, Menuju Kesempumaan Akh/ak. Terj. Helmi Hidayat

(26)

c. Abu J ar Aceh

"1 tlak adalah suatu sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan t perbuatan manusia baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia serta

terhadap , sendiri. 24

M 1at pengertian aqidah akhlak yang telah diuraikan di atas, malrn dapat disimpull bal1wa pelajaran aqidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan sekolah formal dan merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agan1a I> 1 yang didalamnya mencakup persoalan keimanm1 dan budi pekerti yang

dapat me1 mbangkan kepribadian peserta didik. 2. Tujua elajaran Aqidah Akhlak

A' ah akhlak merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama !slam. M tujuan umum pendidikan aqidah akhlak sesuai dengan tujuan umum pendidik2 agama Islam. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, tujum1 umum pendidik2 gama lslmn adalah membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah atau sekurang- ·angnya mempersiapkan peserta didik ke jalm1 yang mengacu pada tujuan akhir mm a. Tujuan utama khalifah Allah adalah beriman kepada Allal1 dffil tunduk patuh sec total kepadaNya. 25 Hal ini sesuai dengan firman Allah:

24

25

Rineka Cip

Bakar Aceh, Muliara Akh/ak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1959), Cet. Ke-I, h.95

(27)

A

merekarr

Kelemba1

diwujudk. pengetahi Islam, sel kualitas セ@ kehidupai melanjut1

searah d meningka kepada T bekerja k jasmani d

26

Aliyah, (Jal

27.

1989) Cet.

ya: "Dan Aku tidak menciptakanjin dan mruiusia melainkan supaya セ。「、ゥ@ kepada-Ku." (Q.S. Adz-Dzai·iyat : 56).

1gkan tujuan khusus pelajaran aqidah akhlak menurut Direktorat Jendral

:1 Agama !slain adalah sebar;ai berikut:

i;: menumbuhkan dan meningkatkai1 keimanan peserta didik yang dalain akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan , penghayatan serta pengan1alan peserta didik terrtang aqidah dan akhlak iga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan 1anan dan ketakwaanya kepada Allah swt seta berakhlak mulia dalain 'ribadi, masyarakat, berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.26

kutipan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pelajaran aqidah akhlak ian tujuan nasional yaitu: "Tujuan pendidikan nasional adalah n kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yaug berimai1 dan bertaqwa m Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, 「・イォQセーイゥ「。、ゥ。ョL@ berdisiplin,

s,

tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terainpil serta sehat rohani.27

ag RI/Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Kuriku/um Berbasis Kompetensi Madrasah

1: 2004), h. 22

a Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Seka/ah, (Bandung: Sinar Baru,

(28)

3. Ruani ngkup Pelajaran Aqidah Akhlak

R1 g lingkup pelajaran aqidah akhlak yang terdapat di madrasah aliyah memiliki bahan pelajarnn yang dapat mengarahkan pada pencapaian kemampuan peserta di, untuk dapat memahami rukun iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembiasai berakhlak Islami, untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupar iiari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang berikutnya.

Ac m ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak di dalan1 kurikulum 2004 untuk mac ah aliyah ada tiga aspek, yaitu:

a. As ; Aqidah

1pek aqidah ini meliputi sub-sub aspek: kebenaran aqidah Islam, hubun1 aqidah, akhlak, ke-Esaan Allah swt, Allah Maha Pemberi Rizld, Maha p・ョァ。セ@ ,dan Penyayang, Maha Pengampun dan Penyantun, Maha Benar dan MaJ1a il.28 Dari beberapa sub aqidah

ini

tentu saja dengan menggunakan argU1111 lalil-dalil aqli dan naqli. Selain itu juga meyakini bahwa, "Muhammad saw ad

p

rosul terakhir, meyakini kebenaran Al-Qur'an dengan dalil aqli dan naqli. yakini qodlo dan qodar, hubungan usaha dan do'a, hubungan prilaku manusi engan terjadinya bencana alan1. 29

28

(29)

b. aウー・セ@ d1lak

Ai un yang menjadi aspek akhlak diantaranya: "Beradab secara Islan1 dalam bemusya\ ill untuk membangun demokrasi, berakhlak terpuji kepada orang tua, guru, ulil mi, dan waliyullah".30 Hal ini memiliki tqjuan untuk memperkokoh integrasi • kredibilitas pribadi, memperkokoh kehidupan bemiasyarakat, berbangsa dan berne a, bersedia melanjutkan misi utama rosul dalam membawa perdamaian, terbiasa ilghindari akhlak tercela yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarak • berbangsa dan bernegara seperti membunuh, merampok, mencuri, menyebar 11ah, membuat kekerasan, mengkonsmnsi atau mengedarkan narkoba dan malas 「・セ@ a.

c. Aspe1 isah Keteladanan

A: k: kisah keteladanan diantaranya mengapresiasi dan meneladani sifat dan prilaku sa lat utama Rosulullah saw dengan landasan agl'!ma yang kuat.31

K1 •a aspek diatas merupakan bagian dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam aセ@ a Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Oleh ka.rena itu diharapk2 lapat membentuk pese1ia didik menjadi beriman dan bertaqwa kepada Allah sw1 n memiliki akhlak yang mulia sebagaimana akhlak para nabi dan rosul.

JO

(30)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tuju: fan Manfaat Penelitian

I. T1 m Penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. enulis ingin mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran aqidah <hlak dengan menggunakan metode ceran1ah dm1 diskusi.

b. enulis ingin mengetahui metode apa yang paling efektil: cermnah atau iskusi dalam pembelajaran aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus. 2. M aat Penelitian Skripsi ini sebagai berikut:

a. kripsi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan para guru maupun calon .1ru agmna dalmn memilih metode pengajaran aqidah akhlak yang tepat. b. kripsi ini dapat menmnbah khazanah dalmn dunia pendidikan terutmna

tlmn masalah metodologi pengajm·an agmna Islam.

B. Temp fan Waktu Peuelitian

I. Te ;at Penelitian

melitim1 ini dilaksanakm1 di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta Selatm1, pada kelas : 1mester 2.

2. W u Penelitim1

(31)

C. Popu i dan Sampel

I. P 1lasi

1enurut Suharsimi Arikunto, popu!asi adalah "keseluruhim objek penel

n".

1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 11 Lebal lllus Jakarta Selatan.

2. Si 1el

popul

sampi

"ment

sama. untuk terdaf nomo; yang me net sesuai

's

Cet. Ke-12,

2g

ampel adalah bagian dari jun1lah dan karakteristik yang dimiliki oleh tersebut.2 Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan cara

andom atau sampel campur, yaitn suatu teknik sampling dimana penulis

1pur" subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap mgan demik:ian penulis memberi hak yang sama kepada setiap subjek emperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.. Setiap subjek yang sebagai sampel, diberi nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan 5. Jadi dalam penelitian ini penulis tidak meqjadikan seluruh populasi umlah 217 orang siswa sebagai objek penelitian. Tetapi penulis hanya ;an 25% saja sebagai sampel penelitian, yaitu 55 responden. Hal ini ngan apa yang dikemulcakan oleh Suharsimi Arikm1to bahwa " ... , jika

·simi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Edisi Revisi V,

08

(32)

jumla 1bjeknya besar, maka sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% atau I n".3

D. Tekn セ・ョァョューオャ。ョ@ Data

n

n pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik pengump1 1 data dalam penelitian antara lain:

I.

o:

rvasi

ebagai metode ilmiah observasi diartiakan pengamatan dan pencatatan denga sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. DaJam arti yang seben: va tidaJc hanya sebatas pada pengamatan yang dilaksanakan secara !angst . maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan penulis adalah denga rrelakukan pengamatan yang berkaitan dengan keadaan umum lokasi peneli 1.

2. Wawa 1ra

W ltlcara yaitu proses tanya jawab dulam penelitian yang berlansung secara lisan, be11

p

mulca dan mendengarkan secara langslll1g in:formasi-informasi atau keteranga eterangan, daJam ha! ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru bidang stt Gセアゥ、。ィ@ akhlak dan guru lainnya yang dapat memberikan infonnasi yang dibutuhka

3. Dokm 1tasi

De mentasi adalah mencari data mengenai hal-haJ berupa catatan, transkip, buku, sura ibar, agenda dan sebagainya. 4

(33)

4. Angke

Ar et adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan menyerahkan atau meng hkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. 5

Ar et yang disebarkan kepada responden berbentuk angket tertutup atau terstruktw mgan altematif jawaban yang telah disediakan. Adapun pertanyaan-pertanyaru ang terdapat dalam angket berkisar pada permasalahan yang dibahas dalam skr ini. Adapun jumlah item pertanyaan dalam angket adalah sebanyak 25 item perti セ。ョL@ jumlah tersebut sudah memadai sebagaimana disampaikan oleh Sugiono b

va

"jumlah angket yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan".6

E. Telmi! :nalisa Data

Da yang sudah terkumpul penulis kualifikasikan atau tuangkan kedalam bentuk an t-angka, sehingga data tersebut bersifat kuantitatif, untuk selm1iutnya dianalisa 1 diinterpretasikan secara deskriptif. Pengalihan data kedalam bentuk lrnantitatif ditempuh dengan menggumikan rumus:

f

p = - - ( 100%

N

Keteranga f = Frekuensi yang sedm1g dicm·i persentasinya. N =

Number of cases

(jumlah frekuensi).

4 lb

ml. 206

5

In セ@ Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-5, h. 65

6

(34)

P An. . persentase.7

[image:34.595.57.476.76.688.2]

Un memudahkan penulis dalam melakukan analisa dan interpretasi data, maim penu menentukan skala persentase sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Tabel 1

SKALA PERSENTASE

NO PERSENTASE PENAFSIRAN

1.

.

100% Selurulmya

2.

91-99% Hampir seluruhnya

3. 61-90% Sebagian besar

4. 51-60% Lebih dari separuh

.

5. 50% Separuhnya

6.

40-49% Hampir separuhnya

7.

.

11-39% Sebagian kecil

8.

1-10% Sedikit sekali

9.

0% Tidakada

7

(35)

A. Gaml 1. Sejara Pa yang ben Prapatan Muta'alin itu, Pemei DKI Jaka Bulus Cil1 2. Tujuai Ac untuk me1 Ilmu Peni (IMTAQ).

BAB IV

HASIL PENELITIAN

11n Umum Madr11sah Aliyah Negeri 11 Jakarta

lerdirinya Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta

awalnya MAN 11 Lebalc Bulus adalah MAN 1 Filial Mampang Prapatan pada tahun 1983, dimana pada waktu itu MAN 1 Filial Mampang asih menumpang atau menempati gedung yayasan "Raudhatul ' sampai dengan talmn 1996

±

13 tahun. Kemudian pada kurun waktu ah Daerah (PEMDA) dalan1 ha! ini Kanwil Departemen Agama Propinsi mencarikan tempat yang sekarang ini ditempati, yaitu MAN 11 Lebak ak Jakarta Selatan.

erdirinya Madrasdah Aliyah Negeri 11 Jakarta

m Tujuan berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 11 Lebak Bulus adalah kseskan Program Pemerintah yaitu, Mencerdaskan Bangsa baik dibidang ilman dan Teknologi (IPTEK) dan Ilmu Pengetahuan dibidang Agama

3. Keada Guru dan Siswa a. Keada Guru

(36)
[image:36.595.62.481.31.695.2]

Tabel 2 Keadaan Guru

NO NAMAGURU PEND. JABATAN STATUS

TERAKHIR

I. Drs ], Effendi Halba SL. IAIN Kep. Sekolah Tc tap

2. Dru Mardiyah SL. IAIN Guru Tc tap

3. Drs rudin SL. !KIP Guru Te tap

4. Drs 'ari SL. IAIN Guru Tetap

5. Dru Ade Karmanah SL. IAIN Guru Tc tap

6. Ahr ;_atifSueb, BA. SL. IAIN Guru Tcw.p

7. Dra Siti Atiah SL. IAIN Gunt Tetap

8. Dra Nunnina Naenggolan SL. IATN Guru Tetap

9. Drs. ri SL. IAIN Guru Tctap

10. Drs. セM。ャ@ Ahidin, M.Pd. S2.UHAMKA Guru Tetap

I 1. Suli :ati, $.Pd. SL. IKIP Guru Tetap

12. Okt1 ni SM.IKIP Guru Tetap

13. Ana Dinamarti, S.Ag. SL. IAIN Guru Tetap

14. Ors. ipi SL. IAIN Wakabidsis Tc tap

15. Drs. lin SL. IAIN Guru Tctap

16. Nan yarfiningsih, S.Pd. SL. !KIP Guru Tetap

17. Oktc: _li NR, S.Pd. Sl.. IKIP Guru Tctap

I8. Drs. /an to SL. !KIP Guru Tetap

19. Drs. ; Kodir SI.. IAIN Guru Tc tap

20. Ora. セウョゥ、。イ@ Mcuraksa SL. IAIN Guru Tetap

21. Rosr a, S.Pd. SL. UNJ Gun1 Te tap

r - - -

--22. Moh ild Yasin, S.Pd. SL. IJHAMKA Wakabidkur Te tap

23. Sri I- )'alnvati, S.Ag. SL. IAIC Guru Tctap

24. Ratri bsti Sumatra Dcwi, S. Pd. SL. UNILA Guru Tetup

25. Nurn !.Ag. SL. STAIA Guru Tetap

26. Dam S.Pd. SL. !KIP Guru Tctap

27. llj. セ@ roh, S.Ag. SL. IAIN Guru Tctap

28. Ora. Hafizah SL. !KIP Guru TidakTctap

29. Dra. :id ah SL. JKIP Guru Tidak Tetap

30. Syafi 10 D3. JKJP Guru TidakTetap

31. H.A IKamil, BA. SM. UAJ Guru Tidak Tetap

(37)

b. Keadi Siswa

[image:37.595.58.479.28.705.2]

K1 radaan siswa MAN 11 Jakarta, tertera pada tabel di bawah ini: Tabel3

Keadaan Siswa

-

-BULAN

NO Kl

s

JULI AG UST. SEP. OKT.

L p JM L p JM L p JM L p JM

1

x.

. 6 19 25 6 19 25 6 19 25 6 18 25

2

x.:

.

11 14 25 11 14 25 l l 14 25 11 14 25

3

x. :

11 14 25 11 14 25 11 14 25 11 14 25

JUI'. H 28 47 75 28 47 75 28 47 75 28 46 75

セ@

--4 XI. !A 3 17 20 3 17 20 3 17 20 3 17 20

5 XI. •I 14 18 32 14 18 32 14 .18 32 14 18 32

6 XI. II 17 14 21 17 14 21 17 14 21 17 14 21

JU!v H 34 49 73 34 49 73 34 49 73 34 49 73

7 3 IF 12 20 32 12 20 32 12 20 32 12 20 32

8 3 IF 19 18 37 19 18 37 !9 18 37 19 18 37

JU!V H 31 38 69 31 38 69 31 38 69 31 38 69

TOTA

.

93 134 217 93 134 217 93 134 217 93 133 216

• BULAN

NO KE

s

NOP. DES. JAN. FEB.

L p JM L p JM L p JM L p JM

1 X. I : 6 18 25 6 18 25 6 18 25 6 18 25

2 X.2 • 11 14 25 11 14 25 11 14 25 II 14 25

セᄋM

-3 X.3

.

11 14 25 11 14 25 11 14 25 11 14 25

JUM rl 28 46 75 28 46 75 28 46 75 28 46 75

4 XI. A. 3 17 20 3 17 20 3 17 20 3 17 20

5 XI. I I 14 18 32 14 18 32 14 18 32 14 18 32

6 XI. I tI 17 14 21 17 14 21 17 14 21 17 14 21

JUM q 34 49 73 34 49 73 34 49 73 34 49 73

3 IP. • 12 20 32 12 20 32 12 20 32 12 20 32

8 3 IP: 19 18 37 19 18 37 19 18 37 19 18 37

JUM q 31 38 69 31 38 69 31 38 69 31 38 69

(38)
[image:38.595.60.481.26.725.2]

Tabel 3 (Lanjutan)

BULAN

NO 'LAS MARET APRIL MEI

L p JM L p JM L p JM

l )i 6 18 25 6 18 25 6 18 25

2 )i 11 14 25 l l 14 25 l l 14 25

3

:x

11 14 25 11 14 25 11 14 25

Jl .AH 28 46 75 28 46 75 28 46 75

4

:x

IPA 3 17 20 3 17 20 3 16 20

5

:x

セウ@ 1 14 18 32 14 18 32 14 18 32

6

:x

>s

11 17 14 21 17 14 21 17 14 21

Jl .AH 34 49 73 34 49 73 34 48 73

7 3 12 20 32 12 20 32 12 20 32

8 3 19 18 37 19 18 37 19 18 37

Jl .AH 31 38 69 31 38 69 31 38 69

TO " 93 133 216 93 133 216 93 132 216

4.

Keada Sarana dan Prasarana

Ke um sarana dan prasarana yang dimiliki MAN 11 Jakarta adalah: a. La atorium Biologi

b. La atorium Bahasa c. La atoriwn Komputer d. Pei セエ。ォ。。ョ@

e. Mi .Gambus

f, Mi Teacing Room g. Au ierba Guna h. Bru u Belajar

i. Ku Bel ajar

(39)

k. R 1gGuru I. R 1g Tata Usaha

m.

Li 11gan 0 !ah Raga n. M 1ala

5.

Struld Drganisasi

St tur Organisasi MAN 11 Jakarta, tertera pada tabel di bawah ini:

[image:39.595.61.481.24.715.2]

Ka. Tata Tugiman, .i1lillillilli! Drs. Koordinator H.A. Kam

!Gu;-セ@

L

Wali Kelas Kls. I.I Tabel 4 Struktur Organisasi Kepala Sekolah

• Drs. H. Ujang Effendi Halba

0

.

,

!imlm.Q

ll'.ikmnml K!ltikulum NャャGNNゥAセ@

'pl

-

Mohammad Yasin, S.Pd.

,..

Dro. llasl1111h l)asrldnl

-ilK Koordinator KBK dan Bhs. lnggris PembinaKIR

t

Pembina Lab. IP A

d.

-\. Mohammad Yasin, S.Pd.

-

Drs. Amir Kodir Sulistiowati, S.P

-Pemb. Komputer Betty lndriasari, S. Kom.

.Is.

.2

Kls. 1.3

-

Drs. H. Zaenal Abidin, M.Pd. Koord. Perpustakaan

Kls. 2 IPA

Kls. 21PS

f- Pem. Paskibra!PMR Pen1. Or. Pr.

Khairul Sani

-

Syafriatno

kャウNMセ@

(40)

B. Desio i Data

Be :sarkan data yang diperoleh penulis dari angket-angket yang disebarkan kepada re 11den di MAN 11 Lebak Bulus sebanyak 55 responden, maka hasilnya penu!is de ipsikan dalam bentuk tabel-tabel.

C. Analii Ian Interpretasi Data

[image:40.595.53.513.29.666.2]

Ur . mengetahui perbandingan antara metode ceranmh dan metode diskusi, maka pern menganalisa dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh. Untuk memudahl penulis dalam menganalisa dan menginterpretasikan data dari basil penelitian, aka setiap item dibuat tabulasi yang merupakan proses perubahan data dari intrur · penelitian (angket) menjadi tabel-tabel (persentase). Untuk lebih jelas dapat dilih )ada tabel-tabel berikut:

Tabel 5

Siswa menyenangi pelajaran aqidah akhlak

'

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Senang 55 100

1 Kurang senang 0 0

Tidak senang 0 0

JUMLAH 55 100%

(41)

siswa yru menyatakan kurang senang (0%), dan siswa yang menyatakan tidak senang (0 , Maka analisa data pada tabel 5 di atas, bahwa seluruh siswa MAN 11

Lebak Bi : Jakarta menyenru1gi pelajaran aqidah akhlak, tidak ada siswa yang kurang se g atau tidak senang terhadap pelajaran aqidah akhlak.

Tabel 6

Penyebab siswa menyenangi pelajaran aqidah akhlak

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Pelajarannya mudah dipahruni 24 43,6

2 Cara guru mengajar enak 30 54,5

Nilai ulangannya selalu bagus I 1,9

JU ML AH 55 100%

'

[image:41.595.60.482.29.609.2]
(42)
[image:42.595.63.479.60.730.2]

Tabel 7

Metodt 1ngajaran yang sering digunakan guru dalam pengajaran aqidah akhlak

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

. Metode ceramah 18 32,7

3 , Metode diskusi 35 63,6

' Memde penugasan 2 3,7

JU ML AH 55 100%

Da iada tabel 7 di atas menyebutkan, bahwa metode pengajaran yang sering digunakan

µ11

dalam pengajaran aqidah akhlak, adalah metode ceramah (32,7%), metode di: pi (63,6%), metode penugasan (3,7%). Maka analisa data pada tabel 7 di atas, bahv sebagian besar siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan guru lebih senng me1 hnakan metode diskusi dalam pengajaran aqidah akhlak, sebagian kecil siswa mer 1akan bahwa guru lebih sering menggunakan meiode ceramah dalam pengajarar jidah akhlal(, dan sedikit sekali siswa yang menyatakan bahwa guru lebih serin lenggunakan metode penugasan dalan1 pengajaran aqidah akhlak.

Tabel 8

(43)

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

. Tenang 13 23,6

4 :. Kurang tenang 40 72,7

: Tidalc tenang 2 3,7

JUMLAH 55 100%

Da pada tabel 8 di atas menyebutkan, bal1wa pemyataan suasana kelas berjalan d< an tenang ketika guru mengajar aqidali alchlalc dengan metode ceramah, adalah sis 'yang menyatalcan tenang (23,6%), siswa yang menyatakan kurang tenang (72 セIL@ dan siswa yang menyatalcan tidak tenang (3,7%). Malca analisa data pada tabel Ii atas, baliwa sebagian besar siswa MAN 1 1' Lebak Bulus menyatakan suasana ke lberjalan kurang tenang ketika pelajaran aqidah akhlalc diajarkan dengan metode ce \all, sebagian kecil siswa menyatakan bahwa suasana kelas berjalan dengan tei g, dan sedikit sekali siswa yang menyatalcan bal1wa suasana kelas berjalan tic itenang.

[image:43.595.58.491.24.710.2]

Tabel9

Suasana: IS tetap terkendali ketika guru mengajar aqidah akhlak dengan metode diskusi

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

5 rerkendali 22 40

(44)

-5

[image:44.595.60.483.40.620.2]

t. Kurang terkenda!i . Tidak terkendali

Tabel9 (Lanjutan)

JUMLAH

33 60

0 0

55 100%

1 pada tabet 9 di atas menyebutkan, bahwa pemyataan suasana kelas

tetap terke iali ketika guru mengajar aqidah akhlak dengan metode ceramah, adalah siswa yan 'enyatakan terkendali (40%), siswa yang menyatakan kurang terkendali (60%), da iswa yang menyatakan tidak terkendali (0%). Maka analisa data pada tabel 9 di fs, bahwa tebih dari separuh siswa MAN 11 Lebak Butus menyatakan suasana k I kurang terkendali ketika pelajaran aqidah al<.htak diajarkan dengan metode d セウゥL@ hampir separnh siswa menyatakan bahwa suasana ketas tetap terkendati, 11 tidak ada siswa yang menyatakan bahwa suasana kelas berjalan tidak terkendali

Tabet 10

Siswa pat menangkap dengan jetas apa yang disampaikan oteh guru ketika セャ。ェ。イ。ョ@ aqidah akhlak disampaikan dengan metode ceramah

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

(45)

Tabel 10 (Lanj utan)

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

. Kurang J el as 25 45,5

6

, Tidak Jelas 0 0

JUMLAH 55 100%

I ! pada tabel 10 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan siswa dapat menangkai

セョァ。ョ@

jelas apa yang disampaikan oleh guru ketika pelajaran aqidah akhlak dis paikan dengan metode ceran1ah, adalah siswa yang menyatakan jelas (54,5%), s

;a

yang menyatakan kurang jelas (45,5%), dan siswa yang menyatakan tidak jelas

Vo).

Maka analisa data pada tabel 10 di atas, bahwa lebih dari separuh siswa MA } 1 Lebak Bulus menyatakan dapat menangkap dengan jelas apa yang disampaiki bleh guru ketika pelajaran aqidah akhlak diajarkan dengan metode ceramah, l ipir separuh siswa menyatakan kurang jelas dan tidak ada siswa yang menyataka !Jakjelas.

Tabel 11

Siswa tm 1erperan aktifketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan guru dengan metode diskusi

'

• ALTERNATIF JAWABAN F %

[image:45.595.61.487.22.701.2]
(46)

NO.

7

Tabel 11 (Lanjutan)

ALTERNATIF .TAWABAN

•. Kurang berperan aktif . Tidak berperan aktif

JUMLAH

F %

22 40

4 7,3

55 100%

Da pada label 11 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan siswa turut berperan if ketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan guru dengan metode diskusi, i ah siswa yang menyatakan berperan aktif (52,7%), siswa yang menyataki :urang berperan aktif (40%), dan siswa yang menyatakan tidak berperan aktif (7,3'!1 Maka analisa data pada tabel 11 di atas, bahwa lebih dari separuh siswa MAN 11 I

'1k

Bulus menyatakan tumt berperan aktifketika pelajaran aqidah akhlak disampaik guru dengan metode diskusi, hamph- separuh siswa menyatakan kurang berperan a 'dan sedildt sekali siswa yang menyatakan tidak berperan aktif.

Tabel 12

Guru n: .berikan dorongan untuk belajar kepada siswa ketika pelajaran aqidah akhlak disrunpaikan dengan metode ceramah

NO. AL TERNATIF JA WABAN F %

[image:46.595.60.478.34.698.2]
(47)

NO.

8

Tabel 12 (Lanjutan)

ALTERNATIF JAWABAN , Kurang memberikan dorongan . Tidak memberikan dorongan

JUMLAH

F %

5 9,1

1 1,8 55 100%

Da >ada tabel 12 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan guru memberikan dorongan

f1k

belajar kepada siswa ketika pelajaran aqidah akblak disampaikan dengan m fo ceramah, adalah siswa yang menyatakan memberikan dorongan (89,1%), s a yang menyatakan kurang memberikan dorongan (9,1%), dan siswa yang meny kan tidak memberikan dorongan (1,8%). Maka analisa data pada label 12 di atas, thwa sebagian besar siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan guru memberika lorongan untuk belajar kepada siswa ketika pelajaran aqidah akblak disampaika lengan metode ceramah, sedikit sekali siswa yang menyatakan guru kurang mer •rikan dorongan atau tidak memberikan dorongan.

Tabel 13

Guru aqid: lkblak menggunakan metode ceramah ketika mated yang disampaikan cukup banyak

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

[image:47.595.56.476.36.714.2]
(48)

Tabel 13 (Lanjutan)

NO.

ALTERNATIF JAWABAN F %

l Kadang-kadang menggunakan 34 61,8

9

Tidak pemah menggunakan 4 7,3

JU ML AH 55 100%

Dai bada tabel I 3 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan guru aqidah akhlak me1 unakan metode ceran1ah ketika materi yang disall1paikan cukup banyak, adalah sis· •yang menyatakan menggunakan (30,9%), siswa yang menyatakan kadang-kac g menggunakan (61,8%), dan siswa yang menyatakan tidak pernah menggunak \7,3%). Maka analisa data pada tabel 13 di atas, bahwa sebagian besar siswa MA IT I Lebalc Bulus menyatakan guru aqidah akhlak kadang-kadang menggunak • metode ceramah ketika materi yang disall1paikan cukup ban yak, sebagian lee siswa menyatakan guru selalu menggunakan dan sedikit sekali siswa yang menya .an gum tidak pernah menggunakan.

Tabel 14

Siswa menc セ。イォ。ョ@ pendapat temrumya dengru1 baik ketika pelaja:ran aqidah akhlak disampaikan dengan metode diskusi

ALTERNATIF JAWABAN F %

[image:48.595.56.475.21.713.2]
(49)
[image:49.595.60.488.12.712.2]

Tabel 14 (Lanjutan)

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

. Kw·ang mendengarkan dengan baik 18 32,7 10

, Tidak mendengarkan dengan baik 0 0

JUMLAH 55 100%

Da pada tabel 14 di atas menyebutkan, bahwa pemyataan s1swa mendenga n pendapat temannya dengan baik ketika pelajaran aqidah ald1lak disampaik dengan metode diskusi, adalal1 siswa yang menyatakan mendengarkan dengan 「セ@ (67,3%), siswa yang menyatakan kW'ang mendengarkan dengan baik (32,7%), c siswa yang menyatakan tidak mendengarkan dengan baik (0%). Maka analisa da1 ada tabel 14 di atas, bal1wa sebagian besar siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatah nendengarkan pendapat temannya dengan baik ketika pelajaran aqidah akhlalc di l1paikan dengan metode diskusi, sebag\an kecil siswa kurang mendengru 1 dengan baik, dan tidalc ada siswa yang tidak mendengarkan dengan

baik.

Tabel 15

Siswa dib kesempatan Wltuk bertanya ketika pelajaran aqidah alilllak disampaikan

EC

E

gW'U dengan metode ceramah ALTERNATIF JAWABAN セN@ Diberi kesempatan

-F %

(50)

Tabel 15 (Lanjutan)

NO.

ALTERNATIF JAWABAN F %

b. Kurang diberi kesempatan 1 1,8

11

c. Tidak diberi kesempatan 0 0

JUMLAH 55 100%

Da pada tabel 15 di atas menyebutkan, bahwa pemyataan siswa diberi kesempata ntuk bertanya ketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan guru dengan metode ce iah, adalah siswa yang menyatakan diberi kesempatan (98,2% ), siswa yang men i!kan kurang diberi kesempatan (l,8%), dan siswa yang menyatakan tidak dibe1 esempatan (0%). Maka analisa data pada tabel 15 di atas, bahwa hampir seluruhnyi iswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan dib(:ri kesempatan untuk bertanya k ca pelajaran aqidah akhlak disampaikan guru dengan metode ceramah, sedikit se]( siswa yang menyatakan kurang diberi kesempatan dan tidak ada siswa yang men) kan tidak diberi kesempatan.

Tabel 16

Jawaban

cu

pendapat peserta diskusi dapat diterima secara logis ketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan dengan metode diskusi

ALTERNATIF JAWABAN F %

[image:50.595.52.479.56.601.2]
(51)

NO.

.

12

Tabel 16 (Lanjutan)

ALTERNATIF JAWABAN Kurang dapat diterima

Tidak dapat diterima JUMLAH

F %

26 47,3

0 0

55 100%

Da Jada tabel 16 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan jawaban atau pendapat l セイエ。@ diskusi dapat diterima secara logis ketika pelajaran aqidah akhlak disan1paik1 セ・ョァ。ョ@ metode diskusi, adalah siswa yang menyatakan dapat diterima (52,7%), s fa yang menyatakan kurang dapat diterima (47,3%), clan siswa yang menyataka ldak dapat diterima (0% ). Maka analisa 、セエ。@ pada tabel 16 di atas, bahwa leb dari separuh siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan jawaban atau pendapat

r

11ia diskusi dapat diterima secara logis ketika pelajaran aqidah ald1lak disampaik; lengan metode diskusi, hampir separuh siswa yang menyatakan kurang dapat <liter セ@ secara logis dan tidak ada siswa yang menyatakan tidal< dapat diterima secara logi

Tabet 17

[image:51.595.59.477.22.602.2]
(52)

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Cukupjelas 47 85,5

13 Kurang Jelas 7 12,7

. Tidak Jelas 1 1,8

JU ML AH 55 100%

[image:52.595.58.480.29.730.2]

D2 'Jada tabel 17 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan pertanyaan siswa dijawab c Ip jelas oleh guru ketika pelajaran aqidah akhlak disampaikan dengan metode ci hah, adalah siswa yang menyatakan cukup jdas (85,5%), siswa yang menyatak1 lcurang jelas (12,7%), dan siswa yang menyatakan tidak jelas (1,8%). Maka anal data pada tabel 17 di atas, bahwa sebagian besar siswa MAN 11 Lebak Bui us met iakan pertanyaan mereka dijawab cukup jelas oleh guru ketika pelajaran aqidah ai ak disampaikan dengim metode ceramah, sebagian kecil s1swa menyataki mrang jelas, dan sedikit sekali siswa yang menyatakan tidak jelas.

Tabel 18

Siswa d セ@ menyimpulkan dengan baik hasil diskusi pada mata pelajaran aqidah akhlak

.

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Dapat menyimpulkan dengan baik 22 40

14

, Kurang dapat menyimpulkan dengan baik 32 58,2

(53)
[image:53.595.57.483.25.706.2]

Tabel 18 (Lanjutan)

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

14 , Tidak dapat meyimpulkan dengan baik 1 1,8

.

JUMLAH 55 100%

Da pada tabel 18 di alas menyebutkan, bahwa pernyataan siswa dapat menyimpt n dengan baik hasil diskusi pada mata pelajru·an aqidah ald1lak, adalah s1swa yar hlenyatakan dapat menyimpulkan dengan baik (40%), siswa yang menyataki kurang dapat menyimpulkan dengan baik (58,2%), dan siswa yang menyataki idak dapat menyimpulkan dengan baik (1,8%). Maka analisa data pada tabel 18 d セウL@ bahwa lebih dari separnh siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan siswa kun

I

dapat menyimpulkan dengan baik basil diskusi pada mata pelajaran aqidah akl

t,

hmnpir sepruuh siswa dapat menyimpulkan dengan baik, dan sedikit sekali sis\\ tmg tidak dapat menyimpulkan dengml baik.

Tabel 19

Siswa d• t menyimpulkan isi ceramah dengan baik setelah guru menyrunpaikan pelajaran aqidah akhlak dengan metode ceramah

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Dapat menyimpulkan dengan baik

22

40

15

(54)

Nb.

15

Tabel 19 (Lanjutanan) AL TERNA TIF JAW ABAN Tidak dapat meyimpulkan dengan baik

JUMLAH

F %

2 3,6 55 100%

Da1 mda tabel 19 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan siswa dapat menyimpu l isi ceramah dengan baik setelah guru menyampaikan pelajaran aqidah akhlak den

!

metode ceramah, adalah siswa yang menyatakan dapat menyimpulkan dengan bai 10%), siswa yang menyatakan kurang dapat menyimpulkan dengan baik (56,4%), d: :iswa yang menyatakan tidak dapat menyimpulkan dengan baik (3,6%). Maka anal data pada tabel 19 di atas, bahwa lebih dari separuh siswa MAN 11 Lebak Buh b.enyatakan siswa kurang dapat menyimpulkan isi ceramah dengan baik setelah gur lenyampaikan pelajaran aqidah ald1Jak dengan metode ceramah, hampir separuh sis dapat menyimpulkan isi ceramah dengan baik, dan sedikit sekali siswa yang tidak !at menyimpulkan isi ceramah dengan baik.

Tabel20

Siswa me .t senang apabila guru mengajar aqidah akhlak dengan metode ceramah

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Senang 35 63,6

16

[image:54.595.53.476.31.708.2]
(55)
[image:55.595.56.475.50.694.2]

NO. 16

Tabel 20 (Lm1iutan) ALTERNATIF JAWABAN Tidak senang

JUMLAH

F %

1 1,9 55 100%

Da1 1ada tabel 20 di atas menyebutkm1, bahwa pernyatam1 siswa merasa senang api a guru mengajm· aqidah akhlak dengan metode ceramah, adalah siswa yang men) kan senang (63,6%), siswa yang menyatakm1 kurang senang (34,5%), dan siswa: g menyatakan tidak senang (1,9%). Maka analisa data pada tabel 20 di atas, bahw: セ「。ァゥ。ョ@ besar siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakm1 merasa senang apabila gm nengajar aqidah akhlak dengan metode ceramah, sebagian kecil siswa menyataka arang senang, dan sedikit sekali siswa yang mengatakan tidak senang.

Tabel 21

Siswa ID( セ@ senang apabila guru mengajar aqidah akhlak dengan rnetode diskusi

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Senm1g 38 69,1

17 Kurang senang 15 27,3

Tidak senang 2 3,6

(56)

Da pada tabel 21 di atas menyebutkan, bahwa pernyataan siswa merasa senang ap la guru mengajar aqidah akhlak dengan metode diskusi, adalah siswa yang men; ikan senang (69,1%), siswa yang menyatakan kurang senang (27,3%), dan siswa 1g menyatakan tidak senang (3,6%). Maka analisa data pada tabel 21 di atas, bahw ebagian besar siswa MAN 11 Lebak Bulus menyatakan merasa senang apabila gu rnengajar aqidah akhlak dengan metode diskusi, sebagian kecil siswa menyataka \lrang senang, dan sedikit sekali siswa yang mengatakan tidak senang.

[image:56.595.58.479.40.633.2]

Tabel22

Penyebal Fwa senang belajar aqidah akhlak bila guru menyampaikannya dengan metode ceramah

NO. • ALTERNATIF JAWABAN F %

iGurunya menarik 3 5,5

18 1Belajamya santai 40 72,7

'Semmg mendengarkan ceramah 12 21,8

JUMLAH 55 100%

(57)

belajar aq

Ii

akhlak bila guru menyampaikannya dengan metode ceramah adalah karena be unya santai, sebagian kecil menyatakan menyenagi karena senang mendenga n ceramah, dan sedikit sekali yang menyatakan menyenangi karena gurunya rr rrik. [image:57.595.57.480.21.741.2]

Tabel23

Penyeba swa senang belajar aqidah akhlak bila guru menyampaikannya dengan metode diskusi

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

Terlatih berfikir kritis 9 16,4

Punya kesempatan belajar mengemukakan 28 50,9

19 pendapat

iDapat belajar memecahkan pe1masalahan bersama- 18 32,7 : sama

i

JUMLAH 55 100%

Dai セ。、。@ tabel 23 di atas menyebutkan, bahwa penyebab siswa senang belajar aqi 1 akhlak bila guru menyampaikannya dengan metode diskusi, adalah

(58)
[image:58.595.57.476.40.718.2]

akhlak bil セオイオ@ menyampaikannya dengan metode diskusi adalah karena mereka punya kes patan untuk mengemukakan penclapat, sebagian kecil siswa menyatakan karena da memecahkan permasalahan bersama-sama, clan sebagian kecil lagi menyataki \arena terlatih berfikir kritis.

Tabel 24

Penyel siswa ticlak senang ketika pelajaran aqiclah akhlak disampaikan guru dengan metode ceramah

NO. ALTERNATIF JAWABAN F %

.

Penampilan guru tidak menarik 0 0

20 Penjelasan guru sulit difahami 20 36,4

Bos an 35 63,6

JUMLAH 55 100%

-

----

-··

セMMᄋM
(59)

bosan, se ian kecil siswa meyatakan karena penjelasan gim1 sulit difahami, dan tidak ada va yang menyatakan ka

Gambar

Tabel 1 SKALA PERSENTASE
Tabel 2 Keadaan Guru
Tabel3 Keadaan Siswa
Tabel 3 (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Hal ini menjadi tantangan bagi pustakawan perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kualitasnya dan selalu meng- update ilmu pengetahuan dan ketrampilan.Sebagai

Kami pergi menjelajah ke Sirongit Laho mangadangi hami tu Sirongit.. Berbelok-belok jalan

Ada perbedaan hasil belajar antara sis- wa yang mendapat model DCKC dengan mo- del bersafari pada pembelajaran menulis cerpen siswa kelas XII SMA Kebon Dalem Semarang. Hal

3ntuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial, setiap indi+idu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi,

Struktur tematik adalah susunan hierarki dengan sebuah tema sebagai inti yang menghubungkan sejumlah subtema, yang pada gilirannya dihubungkan dengan elemen-elemen

Variabel Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Laba yang ditunjukkan dengan nilai t hitung