• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Oleh :

YUNI SAFITRI 112102179

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : YUNI SAFITRI

NIM : 112102179

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Tanggal Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP.19581114 198703 2 001 ( Dra. Hj. Nurzaimah, MM, Ak)

Tanggal Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP.19511114 198203 1 002 ( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP.19560407 198002 1 001

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : YUNI SAFITRI

NIM : 112102179

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Medan, Agustus 2014

(4)

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkat, dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul “Sistem Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.”

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi tata bahasa ataupun dari tata cara penulisannya karena kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki.

Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Alm. Yusril dan Ibunda Yuliar atas doa, kasih sayang, dukungan moril dan materil serta kesabaran mereka dalam membimbing penulis yang tidak akan mungkin dapat terbalas.

Selama dalam tahap pertama hingga penyelesian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan moril, spiritual, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan

(5)

5. Pimpinan dan seluruh staf PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun tugas akhir ini. 6. Kepada abang dan kakakku tersayang Okta fery, Brig. Ridho Syahputra, dr.

Susi Nopiyanti, Fitri Yuningsih, Eli Susanti, SE, dan Dede Suhaimi, terima kasih dukungan dan semangatnya serta teman-teman penulis di grup D khususnya Rahmi Utami Srg, Yuli Adelina Nst, dan Rini Wiliandari yang turut membantu dan memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survei / Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 6

BAB II PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA ... 8

A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 8

1. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank Sumut ... 9

2. Statement Budaya Perusahaan PT Bank Sumut ... 10

3. Logo dan Makna dari Logo Bank Sumut ... 11

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Job Description ... 14

(7)

F. Rencana Usaha ... 28

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA ... 29

A. Aktiva Tetap ... 29

1. Pengertian Aktiva Tetap ... 29

2. Karakteristik Aktiva Tetap ... 30

3. Klasifikasi Aktiva Tetap ... 30

4. Cara-cara Perolehan Aktiva Tetap ... 33

5. Pengadaan Aktiva Tetap ... 33

6. Pencatatan / Pembukuan Aktiva Tetap ... 35

B. Penyusutan ... 38

1. Pengertian Penyusutan ... 38

2. Metode Penyusutan ... 38

C. Sistem Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap ... 43

1. Pengertian Sistem ... 43

2. Pengertian Pengawasan Internal ... 44

3. Tujuan Sistem Pengawasan Internal ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1 Logo PT Bank Sumut ... 11

(9)
(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

2. Surat Izin Riset Penelitian PT Bank Sumut ... 51

(11)

A.Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat mencapai sasaran tersebut tanpa adanya aktiva (asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (fixed assets). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil sebuah perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasional rutinnya dengan baik.

(12)

2

Maju mundurnya perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan dalam penggunaan aktiva tetap. Dalam perusahaan yang belum berkembang pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri secara langsung kegiatan perusahaan. Perusahaan yang sudah berkembang jika tidak menggunakan prosedur pengawasan aktiva tetap cenderung terjadi kecurangan dan penyalahgunaan atau pemborosan dari penggunaan aktiva tetap. Upaya mengantisipasi kecurangan dan penyalahgunaan tersebut, maka perusahaan harus dapat menjalankan struktur prosedur penggunaan dan pengawasan internal secara baik.

Struktur pengawasan aktiva tetap diperlukan guna menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan yang ditetapkan terlebih dahulu. Selain daripada itu juga meningkatkan operasional perusahaan sehingga aktiva tetap efektif dan efisien. Dengan demikian maka struktur pengawasan internal aktiva tetap merupakan bagian penting dalam penggunaan aktiva tetap.

Hampir setiap perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, maupun industri pasti memiliki aktiva tetap untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya. Aktiva tetap ini digolongkan kepada dua kelompok berdasarkan wujudnya yaitu, aktiva tetap berwujud (tangible asset) dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets). Harta perusahaan yang termasuk kedalam kelompok aktiva tetap ini yaitu, tanah

(13)

(land), gedung (building), mesin (machine), kendaraan (vehicles), goodwill, hak cipta (copy rights), dan lain sebagainya.

PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda bergerak di bidang jasa yang memiliki bermacam-macam aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut berupa tanah, gedung kantor, rumah, bangunan, komputer, kendaraan, dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda untuk memberikan pelayanan, sehingga diperlukan adanya sistem pengawasan internal terhadap aktiva tetap yang tepat.

Mengingat pentingnya aktiva tetap (fixed assets) bagi sebuah organisasi/perusahaan, maka penulis tertarik untuk menganalisis aktiva tetap tersebut kedalam sebuah tugas akhir yang diaplikasikan oleh perusahaan dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda”.

B.Rumusan Masalah

(14)

4

pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda telah dilaksanakan secara efektif dan efisien?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal atas aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda telah dilaksanakan secara efektif dan efisien?

2. Manfaat Penelitian a. Bagi instansi

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda dalam meningkatkan sistem pengawasan internal atas aktiva tetap.

b. Bagi peneliti

Peneliti dapat belajar secara langsung pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda dalam menjalankan fungsi pengawasan internal atas aktiva tetap, dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti dibidang aktiva tetap baik dalam penggunannya maupun pengawasannnnya.

c. Bagi pembaca

Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan junior dalam membuat paper atau penelitian di tahun-tahun mendatang.

(15)

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

[image:15.595.114.512.327.719.2]

Jadwal survei/observasi dilaksanakan di PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yang dilakukan sejak pelaksanaan magang. Untuk lebih jelasnya berikut jadwal survei/observasi penyusunan tugas akhir pada Tabel 1.1

Tabel I.1

Jadwal Survei/Observasi Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

(16)

6

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat rencana isi terdiri dari 4 bab, yang masing-masing bab ini terdiri dari sub-sub yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Pada bab ini meliputi sejarah ringkas perusahaan, strruktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha dan rencana usaha pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai aktiva tetap yang terdiri dari pengertian aktiva tetap, karakteristik aktiva tetap, klasifikasi aktiva tetap, cara-cara perolehan aktiva tetap, pengadaan aktiva tetap, pencatatan/pembukuan aktiva tetap, penyusutan, metode

(17)

penyusutan, serta sistem pengawasan internal atas aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

8 BAB II

PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA A.Sejarah Ringkas Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang dikenal dengan nama Bank Sumut merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan Imam Bonjol No.18 Medan.

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Roesli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp 100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Sehubungan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan Terbatas). Tujuan perubahan bentuk hukum BPDSU tersebut agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat masuk untuk pengembangan di kemudian hari. Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999, bentuk hukum BPDSU diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte

(19)

Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C – 8224 HT. 01. 01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut semakin menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Triliun pada tahun 2009 dan menjadi 12,76 Triliun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkannya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp 1 Triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2 Triliun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Triliun.

1. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank Sumut a. Fungsi

(20)

10

bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagi salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.

b. Visi

Visi dari PT Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

c. Misi

Misi dari PT Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

2. Statement Budaya Perusahaan pada PT Bank Sumut

Statement Budaya Perusahaan atau sering dikenal dengan nama motto dari Bank Sumut adalah “ Memberikan Pelayan TERBAIK”.

Makna dari TERBAIK yaitu: Berusaha untuk selalu Terpercaya

Energik didalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah

Membina Hubungan secara Bersahabat

Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman

(21)

Memiliki Integritas tinggi

Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik 3. Logo dan Makna dari Logo PT Bank Sumut

[image:21.595.144.492.225.343.2]

1. Logo PT Bank Sumut

Gambar II.1 Logo PT Bank Sumut

Sumber 2. Makna Logo PT Bank Sumut

Kata kunci dari logo PT Bank Sumut adalah SINERGY yaitu kerjasama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan memberikan pelayanan yang terbaik.

(22)

12

dengan warna biru yang sportif dan professional sebagaimana misi Bank Sumut.

Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf "Platino Bold" sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf capital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dandukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

B.Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda digolongkan kepada Kantor Cabang Kelas Dua. Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status ataupun orang-orang yang menunjukkan tanggungjawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

Berikut akan disajikan struktur organisasi PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.

(23)
(24)

14 Keterangan Gambar :

PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda memiliki 1 Pemimpin Kantor Cabang, 1 Wakil Pimpinan Kantor Cabang yang dibantu oleh 4 Pemimpin Seksi yaitu Pimpinan Seksi Adm & PK, Pimpinan Seksi Pemasaran, Pimpinan Seksi Operasional, dan Pimpinan Seksi Pelayanan Nasabah, memiliki bawahan yang membantu dalam melaksanakan tugas dan wewnang masing – masing pimpinan seksi dalam mencapai target perusahaan berdasarkan RKAT (Rencana Kerja Anggaran Tahunan).

C. Job Description

a. Pemimpin Cabang

1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

2. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah, penggunaan teknologi Informasi, administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

4. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi

14

(25)

dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.

5. Melakukan evaluasi atas perfomance dan memberikan pengarahan dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan performance sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.

6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta, pemerintah dan yayasan-yayasan.

7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian kredit non lancar.

9. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan penyimpanan surat berharga dan surat barang jaminan kredit serta seluruh inventaris kantor.

10.Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku. 11.Mengadakan rapat-rapat untuk meningkatkan performance Cabang,

pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

(26)

16

13.Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

b. Wakil Cabang

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.

2. Mensupervisi unit kerja di Kantor Cabang yang dibawahinya.

3. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang. 4. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan

performance Kantor Cabang.

5. Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.

6. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang dibawahi.

7. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.

8. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.

9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil. 10.Mengatur kebutuhan likuiditas Kantor Cabang setiap harinya.

11.Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.

(27)

12.Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan Kantor Cabang.

13.Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.

14.Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening. c. Pemimpin Divisi Pengawasan

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

2. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan transaksi dan administrasi.

3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki atau dilengkapi.

5. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

(28)

18

7. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang terjadi, baik jenis maupun petugas dan pejabat yang melakukan dan secara rutin setiap bulan dilaporkan kepada Pemimmpin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

d. Pemimpin Seksi Operasional

1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi pegawai-pegawai di seksinya dalam melaksanakan tugasnya.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Pelaksana Transfer/Inkasso/Pajak, Pelaksana Kliring, Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana Umum & Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.

4. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action program untuk Seksi Operasional.

5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya. 6. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya

yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan transfer/inkasso/LLG (Lalu Lintas Giro)

8. Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

(29)

9. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan dengan seksinya.

10.Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliringkan dan daftar warkat pemindahbukuan.

11.Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

12.Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke komputer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).

13.Memeriksa neraca kliring, laporan-laporan dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

14.Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke komputer pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.

15.Mengawasi dan memeriksa follow up surat-surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

16.Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung/inventaris dan keamanan kantor.

17.Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan yang berlaku.

(30)

20

19.Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya ke seluruh unit yang memerlukan.

20.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

21.Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern.

e. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas. 2. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih ke

bank lain.

3. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi pemilik dana.

4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

5. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.

6. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

7. Mengawasi pelaksanaan standar layanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

(31)

8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

9. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahun bank.

10.Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

11.Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)

12.Menindaklanjuti Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

13.Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam Bank Indonesia.

14.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam (black list).

15.Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya – biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

16.Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(32)

22

1. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi Penyelamatan Kredit.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

3. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari Seksi Penyelamatan Kredit.

4. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan restrukturisasi kredit.

5. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan restrukturisasi kredit.

6. Melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah direstrukturisasi (dengan menyusun laporan bulanan perkembangan usaha debitur yang memuat perincian perkembangan usaha, pelaksanaan rencana kegiatan atau action plan dan kemungkinan pembayaran kembali) guna memastikan kesanggupan debitur untuk melakukan pembayaran kembali sesuai persyaratan dalam akad kredit baru.

7. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke Divisi Penyelamatan Kredit.

8. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.

9. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan kredit.

(33)

10.Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan – laporan lain yang sehubungan dengan seksi penyelamatan kredit. 11.Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit

non lancar.

12.Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.

13.Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar diketahui penyebab terjadinya kredit menjadi nonperforming.

14.Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.

g. Pemimpin Seksi Pemasaran

1. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah (office channeling) sesuai rencana kerja bank.

2. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi. 3. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.

4. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur. 5. Melaksanakan taksasi barang agunan.

6. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

7. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.

(34)

24

9. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.

10. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

11. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

12. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan seksi pemasaran.

13. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank. 14. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

15. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa Internak (SPI) serta melaporkantindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

16. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur untuk mencari solusi pemecahannya.

17. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

18. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi

(35)

yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

19. Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku.

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda adalah : a. Instansi yang Menjalin Kemitraan pada KMG (Kredit Multi Guna) : 1. YP.Taman Siswa Cab.Tanjung Sari

2. SD Santo Ignatius Medan Johor 3. TK Aisyiyah Bustanul Atfhal Tj.Sari 4. YP.Katolik Don Bosco Kam

5. RSJD Propsu

6. SMP Santa Maria Medan 7. SMA Santa Maria medan 8. Fakultas Ekonomi Um I Medan 9. Yaspen Mulia Tanjung sari 10.Fakultas Ilmu Komputer Um I 11.Yayasan Pesantren Darulafah 12.SD Santo Yoseph I Medan

13.SMA Swasta Muhammadiyah 2 Tj.Sari 14.SMP Swasta Ikal Medan

(36)

26

17.Fakultas Kedokteran USU Medan 18.TK Swasta Ikal Medan

19.Kantor Arsip Daerah Kota Medan 20.Dinas P&K Kec.Medan Helvetia 21.Dinas Tata Kota Kodya Medan 22.Unit KSDA Sumut-I Medan

23.Seksi Dinas P&K Kec.Medan Baru 24.Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah 25.SD Swasta Advent 4

26.SD Swasta Antonius I Medan 27.Fakultas Keperawatan USU

28.SMK Swasta Muhammadiyah 8 Medan 29.akultas Pertanian UISU Kampung VI 30.Kantor Departemen Agama Kota Medan 31.SD Katolik Asisi Medan

32.SD Swasta ST.Antonius II 33.Fakultas Ekonomi Unimed

34.Badan Meteorologi Dan Geofisika 35.Rumah Sakit Haji Medan

b. Notaris

1. Diana Nainggolan 2. Mercy Rumisris Siregar 3. Nida Husna

(37)

c. Asuransi 1. ASKRIDA 2. ASKRINDO 3. JIWA SRAYA 4. JAMKRINDO d. Developer

[image:37.595.115.511.409.577.2]

1. PT Sentra Jaya Perkasa E. Kinerja Usaha

Tabel II.1

Kinerja Usaha/Performa PT Bank Sumut

No. URAIAN APRIL 2014 MEI 2014 APRIL-MEI

(%) NOMINAL 1. DPK 216,814,282 211,134,544 2,69 % (5,679,738) 2. Kredit 131,583,727 130,347,680 0,94 % (1,236,047) 3. Kolektibilitas

Kredit BD

131,559,981 130,321,670 0,95 % (1,238,311)

4. Pendapatan 14,440,868 18,170,375 20,5 % 3,729507 5. Biaya/Beban 13,880,227 17,664,237 21,4 % 3,784010

Sumber: Bagian divisi Operasional PT Bank Sumut

Keterangan:

DPK : Dana pihak ketiga yaitu terdiri dari Giro, Tabungan, Deposito Kredit : Gabungan dari KU, KMG,

(38)

28

F. Rencana Usaha

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan PT Bank Sumut diantaranya mempromosikan kembali produk dan jasa unggulan bank dan tetap mengadakan undian berhadiah untuk meningkatkan jumlah nasabah serta berusaha untuk memperluas jaringan dengan adanya penambahan bangunan fisik perusahaan misalnya penambahan kantor cabang dan cabang pembantu agar lebih dekat dengan masyarakat.

KPUM SS II, KPR Siap Huni, KPR FLPP, KUPS Ang Prs Kolektibilitas Kredit BD: Terdiri dari lancar, DPK,

Kurang Lancar, Diragukan, Macet

Pendapatan: Terdiri dari Bunga, Operasional lainnya, Non Operasional Biaya/Beban: Terdiri dari Bunga, Operasional

lainnya, Non Operasional

(39)

ISKANDAR MUDA A.Aktiva Tetap

1. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan komponen terbesar dibandingkan dengan perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara keseluruhan yang menyebabkan pos aktiva tetap menjadi suatu komponen yang cukup penting dalam laporan keuangan. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama.

(40)

30

untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

2. Karakteristik Aktiva Tetap

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik aktiva tetap menurut Harnanto (2002 : 314) adalah :

1. Dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan.

2. Dipakai atau digunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan, atau

3. Dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau untuk dijual kembali. 4. Mempunyai masa manfaat relatif permanen (lebih dari satu periode

akuntansi atau lebih dari satu tahun). 5. Mempunyai bentuk fisik.

6. Memberi manfaat dimasa yang akan datang. 3. Klasifikasi Aktiva Tetap

Menurut Sofyan Syafri Harahap membagi jenis aktiva tetap dari berbagai sudut yaitu (2002:22-24): a. Sudut Subtansi, aktiva tetap dapat dibagi :

1. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.

2. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill-patents, copyright, hak cipta franchise dan lain-lain.

b. Sudut disusutkan atau tidak :

1. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan dan lain-lain.

2. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah.

c. Aktiva tetap berdasarkan jenis, dapat dibagi sebagai berikut :

1. Lahan adalah sebidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri. Khusus bangunan yang dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya seperti roil, jalan dan lain-lain maka dapat digabungkan dalam nilai lahan.

(41)

2. Gedung adalah bangunan yang terdiri atas bumi ini baik diatas

lahan/air. Pencatatannya harus dipisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.

3. Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadibagian dari mesin yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.

4. Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truck, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan roda dua dan lain-lain.

5. Perabot. Dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.

6. Inventaris/peralatan. Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris gudang dan lain-lain

7. Prasarana. Merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus seperti, jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.

Menurut Narafin (2004 : 371) aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam :

1. Aktiva berwujud (tangible assets)

Aktiva berwujud merupakan harta berwujud yang bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan seperti tanah, gedung, mesin, dan lain-lain.

2. Aktiva tidak berwujud (intangible assets)

Aktiva ini tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, didalamnya berbentuk persetujuan, kontrak atau paten, tetapi harta itu sendiri tidak memiliki eksistensi fisik seperti hak cipta, hak paten, franchise, dan lain-lain.

PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda memiliki aktiva tetap yang bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda adalah sebagai berikut:

I. Tanah

II. Gedung kantor dan rumah

III. Aset Tetap Kelompok I, yang terdiri dari :

(42)

32

b. Hardware seperti; personal komputer, mesin ATM, notebook, harddisk, printer, UPS, modem eksternal, passbook, scanner, finger scan, multifanction, server database, dan hardware lainnya.

c. Software seperti; aplikasi signature verification, software MS-Office, software card printing management, software ACL, perangkat lunak switching ATM, software OS Database dan perangkat lunak lainnya. d. Perabot kantor/rumah tangga yang bahan dasarnya sebagian besar

terbuat dari kayu/fiberglass/melamine atau rotan seperti ;workstation (meja kerja), meja rapat, meja bulat, meja makan, meja counter/receptionist, buffet/gredenza, bangku, sofa, lemari buku/arsip, white board dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan.

e. Peralatan kantor seperti; mesin tik, mesin hitung uang, mesin hitung elektronik, kalkulator, mesin encoder, mesin fotocopy, mesin pembukuan/akunting, mesin penghancur kertas, proyektor in focus, screen, CCTV, alarm system, detector uang palsu, stabilizer dan sejenisnya.

f. Perlengkapan rumah tangga seperti; televisi, kamera (tustel), handycam, lemari es, dispenser, dan alat elektronik sejenisnya.

g. Alat komunikasi seperti; pesawat telepon, PABX, faksimile, telepon selular, radio komunikasi, (HT/Rig), perangkat komunikasi data untuk DRP dan sejenisnya

IV. Aset Tetap Kelompok II, yang terdiri dari :

(43)

1. Alat transportasi roda empat seperti mobil sedan, minibus, jeep dan kas keliling.

2. Perabot kantor yang bahan dasarnya sebagian besar terbuat dari logam/besi seperti kursi kerja, kursi rapat, kursi tunggu nasabah, brankas, filling cabinet, lemari arsip 2 pintu, rak besi, cerdek, cash box, save deposit box dan sejenisnya.

3. Perlengkapan kantor seperti; tabung racun api, hidrant kebakaran, AC sentral/split, cooling tower, kipas angin, mesin genset/panel AMF/ATS, mesin pompa air, Lift (elevator) dan sejenisnya.

4. Cara-cara Perolehan Aktiva Tetap

Menurut Hartanto (2002 : 323) untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat menempuh beberapa cara, antara lain :

a.Perolehan dengan pembelian tunai (acquisition by purchase for cash) b.Perolehan dengan pembelian angsuran (acquisition by purchase on long

term contract)

c.Perolehan dengan pertukaran (acquisition by exchange)

d.Perolehan dengan surat berharga (acquisition by issued for securities) e.Perolehan dengan membangun sendiri (acquisition by self contruction) f.Perolehan aktiva dari hadiah/donasi/sumbangan (acquisition by donation) g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (acquisition by leasing)

5. Pengadaan Aktiva Tetap

1. Pembelian dilakukan oleh kantor pusat

Pembelian dilaksanakan secara terpusat pada divisi umum kantor pusat, kecuali pembelian barang yang masa manfaatnya tidak mencapai satu tahun (barang pakai habis) dan harganya relatif rendah dapat diberikan wewenang kepada Cabang/Cabang Pembantu dengan terlebih dahulu mendapat izin Direksi.

(44)

34

a. Pemindahan aktiva tetap (barang baru) dari Kantor Pusat ke kantor Cabang. Kantor pusat membuat perhitungan nota debet rangkap 2 (kas 027) sebesar nilai perolehan aktiva tetap.

b. Pemindahan aktiva tetap (bukan barang baru) dari kantor pusat ke kantor cabang :

- Nota perhitungan debet rangkap 2 (kas 027) sebesar nilai perolehan. - Nota perhitungan kredit rangkap 5 (pbk 048) sebesar nilai akumulasi penyusutan yang telah dibukukan pada saat pemindahan aktiva tersebut.

c. Pemindahan aktiva tetap (bukan barang baru) dari kantor Cabang Ke Kantor Pusat atau Antar Kantor.

Izin pemindahan diterbitkan oleh Kantor Pusat cq Divisi Umum. Prosedur yang dilakukan sama seperti yang telah dijelaskan pada butir 11.2.b

Contoh :

Pada tanggal 15 April 2009 sebuah Kendaraan roda 4 inventaris Kantor Pusat dipindahkan ke Cabang P. Siantar dengan data sebagai berikut :

Harga perolehan : Rp 26.000.000,- Tahun pembelian : 2007

Akumulasi penyusutan s/d 31 Maret 2009 : Rp 13.283.130,- Pembukuan dilakukan dengan :

a. Untuk Harga Perolehan

(45)

- Nota perhitungan debet rangkap 2 (kas 027) untuk pemindahan kendaraan seharga Rp 26.000.000,- dengan pembukuan :

Di Kantor Pusat :

Cabang P. Siantar...Rp 26.000.000,-

Aktiva Tetap / Kendaraan...Rp 26.000.000,-

Di Cabang Pematang Siantar

Aktiva Tetap / Kendaraan...Rp 26.000.000,-

Kantor Pusat / AT... Rp 26.000.000,- b. Untuk Akumulasi Penyusutan

-Nota perhitungan kredit rangkap 5 (pbk 048) untuk pemindahan Akumulasi Penyusutan dengan pembukuan :

Di Kantor Pusat :

Akumulasi Penyusutan... Rp 26.000.000,-

Cabang Utama Medan... Rp 26.000.000,- Di Cabang Utama Medan

Kantor Pusat... Rp 26.000.000,-

Cabang P. Siantar... Rp 26.000.000,- Di Cabang Pematang Siantar

Cabang Utama Medan... Rp 26.000.000,-

Akum. Penyusutan... Rp 26.000.000,-

3.Pembelian dilakukan oleh kantor cabang

Dengan izin khusus dari Direksi, pengadaan/pembelian Aktiva Tetap dapat dilakukan oleh Kantor Cabang.

(46)

36

6. Pencatatan/pembukuan Aktiva Tetap A. Pencatatan/dibukukan sebagai BIAYA

Pembelian/pengadaan Aktiva Tetap oleh kantor Pusat atau kantor Cabang dicatat/dibukukan langsung sebagai biaya, terdiri dari :

1. Barang-barang kecil seperti; pocket calculator dan pocket camera 2. Alat-alat dapur seperti; kompor, piring, gelas, panci, sendok, garpu,

dan sebagainya.

3. Hiasan ruangan seperti; lukisan, bunga, dan sebagainya. 4. Buku / literatur untuk keperluan kantor dan perpustakaan.

5. Barang-barang yang dibeli oleh karena adanya suatu kegiatan tertentu dengan izun khusus dari Direksi.

Misalnya: pembelian alat-alat olahraga pada peringatan hari ulang tahun, alat-alat keperluan RUPS, Porseni, Pameran PRSU, Manasik Haji, dan sebagainya.

6. Barang-barang lainnya dengan harga perolehan/harga beli : -kurang dari Rp 100.000,- per unit

-lebih dari Rp 100.000,- sampai dengan Rp 500.000,- per unit dengan masa manfaat kurang dari satu tahun.

B. Pencatatan/pembukuan sebagai AKTIVA

Selain dari barang-barang sebagaimana dimaksud pada butir III A, setiap pengadaan/pembeliannya baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat sebagai Aktiva Tetap.

(47)

Pencatatan Nilai Aktiva Tetap adalah sebesar nilai perolehannya, tidak termasuk biaya pengangkutan, atau dinyatakan lain secara tersendiri.

Contoh : Kantor Cabang Binjai mendapat tambahan inventaris berupa lemari yang pengadaannya dilaksanakan oleh Kantor Pusat.

Harga Lemari... Rp 1.000.000

PPN... 100.000 Transport... 50.000 Pencatatan Kantor Cabang Binjai adalah:

Aktiva Tetap... 1.100.000

KRKS-KP... 1.100.000 Biaya Transport... 50.000

Kas/CU... 50.000

Untuk Aktiva Tetap yang pengadaan/pembeliannya dilakukan di Kantor Cabang, pembayaran dilakukan dengan menggunakan Kas Bon Debet (kas 43) dengan pos pembukuan

Aktiva Tetap... Rp xxxx

Kas... Rp xxxx

Untuk perhitungan ke Kantor Pusat dan Cabang Utama, dibuat Nota Debet 5 lembar (pbk 47) dengan Pos Pembukuan di Kantor Cabang : Cabang Utama Medan... Rp xxxx

RKS-KP (AT)... Rp xxxx C. Administrasi Aktiva Tetap di Kantor Pusat

Seluruh Aktiva Tetap baik yang pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat dan ditata-usahakan oleh Divisi Umum sebagai “alat pengawasan” (dual control) Aktiva Tetap.

(48)

38

perubahan Aktiva Tetap di unitnya dan mengirimkan Advice atau fotocopy dari Nota Penghitungan ke Kantor Pusat cq. Divisi Umum. B.Penyusutan

1. Pengertian Penyusutan

Penyusutan menurut Subroto (1991 : 129) adalah “alokasi dari harga perolehan kepada periode-periode yang menikmati dan tidak ada hubungannya dengan suatu usaha untuk pemupukan dana dalam rangka mengganti aktiva apabila aktiva tersebut rusak atau tidak dipakai lagi”. Sedangkan Penyusutan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 17.1) adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

2. Metode Penyusutan

Berikut ini merupakan beberapa metode penyusutan yang umumnya digunakan oleh suatu instansi adalah :

a. Metode penyusutan garis lurus yang dipakai dalam perpajakan, hanya metode ini digunakan terhadap aktiva golongan bangunan

Rumusnya adalah :

Penyusutan tiap tahun = Nilai Perolehan– Nilai Residu Umur Ekonomis

b. Metode Jumlah Angka Tahun. Metode ini adalah salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan ini tidak diperkenankan dalam perhitungan penghasilan kena pajak.

(49)

c. Metode Saldo Menurun Ganda. Metode ini termasuk metode penyusutan yang dipercepat dan dapat dipakai dalam perpajakan . Tarif pajak dalam metode ini ditentukan terlebih dahulu dan besarnya sama setiap tahun. Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil.

d. Metode Satuan Produksi. Penyusutan terhadap beberapa jenis aktiva seperti mesin, kendaraan lebih sesuai apabila metode satuan produksi yang digunakan.

penyusutan per unit = Nilai Perolehan – Nilai Residu

Taksiran Jumlah Produksi Penyusutan setahun = Jumlah produksi setahun x Penyusutan per unit.

e. Penyusutan grup dan Gabungan Untuk menghindari pekerjaan administrasi yang kecil-kecil, biasanya perusahaan memilih penyusutan dengan mengelompokkan aktiva ke dalam beberapa kelompok (grup). Dalam perpajakan kelompok ini disebut golongan harta.

(50)
[image:50.595.116.545.160.394.2]

40

Tabel III.2

Perhitungan Biaya Penyusutan Pada PT Bank Sumut

No Jenis Tarif

Masa Manfaat

Dasar

Penyusutan Metode

1 Tanah Tidak disusutkan

2 Gedung dan Rumah

1.permanen 5% 20 tahun Harga Perolehan Garis Lurus 2.Tidak Permanen 10% 10 tahun Harga Perolehan Garis Lurus 3 Akt Tetap Kelompok 1 50% 4 tahun Nilai Buku Saldo Menurun 4 Akt Tetap Kelompok 2 25% 8 tahun Nilai Buku Saldo Menurun

Sumber : Bagian Divisi Operasional PT Bank Sumut

1. Kelompok Gedung dan Bangunan

Contoh : Gedung Kantor senilai Rp 24.000.000,- Penyusutan setiap tahun :

Rp 24.000.000,- x 5 % = Rp 1.200.000,- Pembebanan setiap bulan :

Rp 1.200.000,- : 12 = Rp 100.000,-

Perhitungan penyusutan dilakukan secara bulanan dan besar penyusutan setahun berdasarkan lama bulan penyusutan pada tahun berjalan.

Misalnya gedung dibeli/dipergunakan dengan pembayaran lunas pada tanggal 15 juli 2008.

Penyusutan selama tahun 2008 adalah :

(51)

6 x Rp 100.000,- = Rp 600.000

Apabila dalam tahun berjalan diadakan pelunasan gedung yang dibukukan pada pos Gedung dan Rumah, maka jumlah penyusutan setiap bulan akan berubah sejak dibukukan pos pertambahan tersebut.

Contoh :

Terhadap Gedung Kantor yang dibeli tahun 2004 sebesar Rp 102.000.000 diadakan perlunasan tahun 2008 sebesar Rp 26.000.000 dan dibukukan pada tanggal 23 Juli 2008.

Besarnya Penyusutan dihitung sebagai berikut : a. Penyusutan sebelum dibukukan biaya perluasan :

5% x Rp 102.000.000 = Rp 5.100.000

Biaya penyusutan per bulan sejak Januari sampai dengan Juni 2008 : (5.100.000 / 12) x Rp 1 = Rp 425.000

b. Penyusutan setelah dibukukan biaya perluasan :

5% x (Rp 102.000.000 + Rp 26.000.000) = Rp 6.400.000 Biaya penyusutan per bulan sejak Juni 2008 :

(6.400.000 / 12) x Rp 1 = Rp 533.333

Demikian seterusnya apabila ada tambahan Harga Gedung dan Rumah. 2. AktivaTetap Kelompok I

Contoh : Lemari Seharga Rp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Agustus 2009. Penyusutan :

(52)

42

Tahun ke 2 : 50% x Rp 10.000.000 = Rp 5.000.000,- Tahun ke 3 : 50% x Rp 5.000.000 = Rp 2.500.000,- Tahun ke 4 : Rp 2.500.000 – Rp 1 = Rp 2.499.999,- Perhitungan Penyusutan dibukukan secara bulanan dengan rumus :

Penyusutan 1 tahun

... x Rp 1,- Jumlah bulan penyusutan

Dalam tahun bersangkutan

Misalnya lemari yang dibeli pada bulan Agustus 2009, seperti contoh diatas, penyusutan untuk tahun 2009, 50 % x Rp 20.000.000,- = Rp 10.000.000,- Penyusutan setiap bulan sejak bulan Agustus 2009 s/d Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.000.000,- : 12 = 833.333,-

Untuk 5 bulan : 5 x Rp 833.333 = Rp 4,166.665

Selanjutnya untuk tahun 2010 penyusutan perbulan adalah sebesar 50 % x (Rp 20.000.000 – Rp 4.166.665) = Rp 7.916.668,-

Penyusutan perbulan Rp 7.916.668 : 12 = Rp 659.722

Dengan catatan untuk bulan Desember besar penyusutan adalah sebesar Rp 659.726,- disesuaikan dengan angka pembulatan, sehingga jumlah penyusutan untuk tahun 2009 menjadi Rp 7.916.668,-

3. Aktiva Tetap kelompok II

Contoh : Mesin Genset Seharga Rp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Januari.

Penyusutan :

(53)

Tahun ke 1 : 25% x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000,- Tahun ke 2 : 25% x Rp 15.000.000 = Rp 3.750.000,- Tahun ke 3 : 25% x Rp 11.250.000 = Rp 2.812.500,- Tahun ke 4 : 25% x Rp 8.437.500 = Rp 2.109.375,- Tahun ke 5 : 25% x Rp 6.328.125 = Rp 1.582.031,- Tahun ke 6 : 25% x Rp 4.746.094 = Rp 1.186.523,- Tahun ke 7 : 25% x Rp 3.559.571 = Rp 889.893,- Tahun ke 8 : Rp 2.669.668 – Rp 1 = Rp 2.669.667,-

Penghitungan penyusutan bulanan sama seperti yang telah dijelaskan pada butir (2)

4. Daftar Penyusutan Aktiva Tetap untuk masing-masing Aktiva disampaikan ke Kantor Pusat cq Divisi umum setiap bulan.

5. Pos Jurnal Biaya Penyusutan

Atas biaya penyusutan dibukukan setiap tanggal penutupan akhir bulan dengan pos :

By peny. akt Tetap dan Inventaris... Rp xxxx

Akum Peny Akt Tetap dan Inventaris... Rp xxxx C.Sistem Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap

1. Pengertian Sistem

(54)

44

fungsi utama dari perusahaan”. Sedangkan sistem menurut Bordnar dan Hopwood (2001 : 1) adalah “kumpulan dari sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. 2. Pengertian Pengawasan Internal

Menurut Mulyadi (2002; 180) mengatakan bahwa pengertian pengawasan internal adalah sebagai berikut:

“Pengawasan internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan: a. Laporan Keuangan yang dapat diandalkan,

b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku, c. Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

Dari pengertian di atas, terlihat jelas bahwa makna tersebut pada dasarnya adalah sama. Salah satu alasan mengapa pengawasan internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis. Selain itu, pengujian dan penelaahan yang melekat pada pengawasan internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan.

Pengawasan internal meliputi dua hal:

(55)

1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik yang meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.

2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.

Ada tiga jenis pengawasan internal atas aktiva tetap yang dapat dilakukan dalam suatu entitas usaha (Mulyadi, 2002), yaitu:

1. Pengawasan Administrasi

Pengawasan ini meliputi pengawasan sistem dan prosedur penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi.

2. Pengawasan Fisik

Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap di lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun dalam administrasi inventarisasinya.

3. Pengawasan Penggunaan

Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan sesuai dengan fungsinya dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya.

Sistem Pengawasan Internal terhadap Aktiva Tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yaitu :

1. Pengawasan Administrasi

Pengawasan administrasi pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda meliputi pengawasan yang membatasi modal saham yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan.

(56)

46

Pengawasan Fisik pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap yang ada di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang sesuai dengan laporan yang ada serta meliputi usaha perawatan aktiva tetap baik di Kantor Cabang maupun di Kantor Pusat sesuai dengan perawatan masing-masing aktiva tetap.

3.Pengawasan Penggunaan

Pengawasan Penggunaan aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan aktiva tetap yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang menggunakan aktiva tersebut.

Dari uraian diatas, Sistem pengawasan Internal atas Aktiva Tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda sudah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada sesuai dengan tarif yang telah ditentukan.

3. Tujuan Sistem Pengawasan Internal

Menurut Mustofa (1995:73) tujuan pengawasan internal suatu organisasi adalah sebagai berikut :

1. Mengamankan harta perusahaan

Dalam pengertian yang sempit berarti usaha-usaha penyelewengan yang disengaja. Sekarang pengertian diperluas termasuk mencegah kesalahan-kesalahan administrasi yang tidak disengaja, misalnya salah penjumlahan dan semacamnya. Demikian juga usaha-usaha mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan manajemen.

2. Memperoleh data yang dipercaya

Data dipercaya karena dapat dipakai untuk keperluan intern perusahaan maupun pihak ekstern. Data bisa dipakai untuk menentukan tindak lanjut tentang produksi, penjualan pengukuran efisiensi dan lain-lain.

3. Melancarkan Operasi dan Efisien

(57)

Agar operasi organisasi tetap lancar pada kapasitas yang maksimal, kemajuan dalam penjualan selalu diimbangi kemajuan-kemajuan dalam pelayanan. Setiap periodik selalu dievaluasi kelemahan-kelemahannya dan memberikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Organisasi selain berfungsi melancarkan operasional juga berfungsi sebagai pengendalian efisiensi. Dengan ditetapkannya bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban, maka para kepala bagian memperoleh tugas pengawasan efisiensi.

4. Mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen.

Tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang akan mudah dicapai apabila kebijakan-kebijakan manajemen yang ditetapkan telah dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang ada pada organisasi tersebut.

Berdasarkan pada uraian diatas, tujuan Sistem Pengawasam Internal pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda adalah :

a. Menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaaan kegiatan operasional perusahaan,

b. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan,

c. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk biaya aktiva, d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam

menjalankan aktivitas perusahaan, dan

(58)

48 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Setelah membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Sistem pengawasan internal terhadap aktiva yang dilakukan PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda sudah bisa dikatakan efektif dan efesien karena sampai saat ini PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda telah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini dibuktikan dari PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda menghitumg setiap tahun seluruh aktiva yang ada serta menghitung jumlah penyusutan yang dihasilkan dari setiap aktiva.

2. PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda memperoleh aktiva tetapnya dengan cara membeli secara tunai, membeli dengan cara kredit, sumbangan dari pemerintah daerah serta membangun sendiri aktiva tersebut.

3. Dalam pengadaan barang (Aktiva Tetap) PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda sangat ketat sekali pengawasannya hal ini dapat dilihat dari setiap seluruh Aktiva Tetap baik yang pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dicatat dan ditata-usahakan oleh Divisi Umum sebagai “alat pengawasan” (dual control) Aset Tetap.

4. Setiap Penggunaan aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan aktiva tetap yang

(59)

akan digunakan oleh pihak-pihak yang menggunakan aktiva tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pengawasan yang dilakukan PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda benar-benar dilakukan secara efektif dan efesien.

B.Saran

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pengawasan internal atas aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda sebaiknya terus ditingkatkan supaya tercapainya pengawasan internal yang lebih baik lagi. Selain itu membantu untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas aktiva tetap, hal ini akan membantu meningkatkan operasional perusahaan sehingga aktiva tetap PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda tetap efektif dan efisien.

2. Pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda harus memberlakukan kebijakan manajemen menyangkut penggunaan aktiva tetap agar tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan aktiva tetap.

(60)

50

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE-Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Akuntansi Aktiva Tetap, Akuntansi Pajak, Revaluasi Leasing, Bumi Aksara, Jakarta.

Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Satu, Salemba Empat, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2002, Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta. Munawir, S, 2002, Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Cetakan Edisi Pertama,

BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Subroto, Bambang, 1991, Akuntansi Keuangan Intermediate, Edisi Dua, FE UGM, Yoyakarta.

Wasty, Soemanto, 2008, Pedoman Teknik Penulisan Skirpsi, Bumi Aksara, Jakarta.

(61)

Gambar

Tabel I.1
Gambar II.1
Tabel II.1
Tabel III.2

Referensi

Dokumen terkait

Posisi pembelian spot dan derivat if yang masih berjalan 03. Posisi penjualan spot dan derivat if yang masih berjalan

The metal (Cd, Cu, Pb, Zn and Ca) concentrations in the tissues, ingesta (crop contents) and egesta (faeces) were investigated in two physiologically contrasting earthworm species

(dalam jutaan) LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/ CONDENSED FINANCIAL STATEM ENT (M ONTHLY). KOM ITM EN KONTIJENSI/ OFF

The relationships between the in vitro digestibilities and IAD, and the analyses of variance to test the effect of incubation period, volume of dialytic liquid, trypsin

Pengaruh antara implementasi program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum terhadap peningkatan citra positif perusahaan pada mahasiswa USU, terdapat suatu pengaruh

Masayu Siti Aminah Qomariah: Analisis Laporan Keuangan PT... Masayu Siti Aminah Qomariah: Analisis Laporan

Dari hasil analisa statistik menunjukkan bahwa interaksi antara ekstrak daun mengkudu dengan teknik aplikasi tidak berbeda nyata terhadap persentase mortalitas larva tampak

Penelitian dilakukan bulan Juni 2007 di Desa Tanobato Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal yang dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa daerah

From January to April 2008, more than 80 Ukhahlamba children died of diarrhoeal diseases amid initial official denial, avoidance and obfuscation about a malfunctioning and decaying