UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. SEMEN ANDALAS MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh : ARI SUNDARI
062101039
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
Swt yang telah memberikan berkah dan rahmad serta ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad Saw.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada program D-III Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumateta Utara. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas
akhir ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan dalam hal
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, dan terselesaikannya tugas akhir ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Pada kesempatan kali ini penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi
dorongan khususnya yang istimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua
orang tua ayahanda dan ibunda yang telah memberikan dukungan moril dan
materil sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini, tak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga, bang putra, mbak eni dan
adikku yang tercinta arfa, yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada
penulis sehingga sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Disini juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE. MS selaku ketua jurusan D-III
Keuangan Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, M.Si, selaku sekretaris jurusan D-III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah
membimbing penulis serta telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan saran-saran serta pengarahan dalam penulisan dan
4. Ibu Dra. Fepty Aniar, selaku kepala Sub Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada seluruh dosen yang telah memberikan pengajaran dan berbagi
ilmu dengan penulis dimasa perkuliahan.
6. Kepada Direktur PT. Semen Andalas Medan Bapak Muhammad Nazwar
dan Ibu Ati serta seluruh karyawan.
7. Buat Kak Nur yang selama ini telah banyak membantu dalam urusan
administrasi perkuliahan.
8. Buat kekasihku yang tercinta Aiz 7 ( KB ) yang selama ini telah
membantu dan memberi semangat dalam penyelesain tugas akhir ini.
Makasih juga atas perhatian dan pengertiannya selama ini yach.
9. Buat sahabat-sahabatku Mega, Rahma, Nita, Yuli, Mutia, lia, Riyan,
Aisyah, Reza.dan seluruh teman-teman aku di Group A.
Akhir kata semoga Allah Swt tetap melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya
serta ridhonya bagi kita semua. Dan harapan penulis kiranya tugas akhir ini
bermanfaat bagi kita semua, Amin ya rabbal alamin.
Medan, Mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ... 7
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pengendalian Internal ... 22
B. Pengendalian Internal Penjualan ... 24
C. Prosedur Pencatatan Penjualan ... 26
Ad. 1 Penjualan Tunai ... 26
Ad.2 Penjualan Kredit ... 29
D. Pengendalian Internal Penerimaan Kas... 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36
B. Saran ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1. Jenis Semen ...8
2.2. Neraca PT. Semen Andalas Medan
Per 31 Desember 2007 ...16
2.3. Neraca PT. Semen Andalas Medan
Per 31 Desember 2008 ...17
2.4. Laporan Laba-Rugi PT. Semen Andalas Medan
Per 31 Desenber 2007 ...18
2.5. Laporan Laba-Rugi PT. Semen Andalas Medan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1. Struktur Organisasi PT. Semen Andalas Medan ... 11
3.1. Bagan Arus Penjualan Tunai ... 34
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian atau kontrol merupakan bagian kehidupan sehari-hari.
Dalam keadaan tertentu, ketentuan hukum digunakan untuk mengendalikan
perilaku manusia. Sebagaimana dengan kehidupan sehari-hari, perusahaan juga
mempunyai berbagai kendali untuk mengarahkan perilaku karyawan agar
mengarah kepada tujuan perusahaan. Misalnya, sejumlah perusahaan
mengharuskan karyawan untuk mengisi daftar hadir pada saat masuk dan pulang
kerja. Ini merupakan kendali yang digunakan untuk mengecek bahwa karyawan
dibayar atas jam kerjanya. Niswonger (1999:181).
Pengendalian internal dan metode pemrosesan informasi sangat penting
dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur
yang melindungi aktiva dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha
akurat, dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi
sebagaimana mestinya. Dalam metode pemrosesan yang digunakan adalah cara
pengumpulan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi akuntansi. Metode-metode
ini bisa bersifat manual atau dikomputerisasi. Niswonger (1999:183).
Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dengan mencegah
pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi
yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran yang paling serius atas pengendalian
internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan
pribadi.Penipuan yang dilakukan oleh karyawan tersebut bisa mengambil bentuk
mulai dari pelaporan beban yang berlebihan untuk ongkos perjalanan agar
mendapat uang penggantian yang lebih besar dari perusahaan hingga
penyelewengan mencapai jutaan rupiah. Niswonger (1999:184).
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian
internal. Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan perusahaan,.
penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Banyak
informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan operasi dan
keuangan yang dihasilkan dari sistem informasi, Salah satu dari tanggungjawab
utama manajemen adalah pengelolaan. Manajemen harus menjaga sumber daya
perusahaan dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau
keteledoran penggunaan bahan baku produksi, pemberian kredit yang tidak
terjamin, kegagalan untuk membeli dengan harga termurah, pekerja-pekerja yang
tidak efisien dan pencurian.
Informasi yang diperlukan mengenai lingkungan pengendalian, penilaian
resiko, prosedur pengndalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan
serta peraturan yang berlaku. Manajemen juga dapat menggunakan informasi
eksternal untuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Manajemen dapat menggunakan
informasi dari Financial Accounting Standart Boards atau dari Ikatan Akuntan
Indonesia untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor
yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan
siklus operasi. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan
menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung mendorong
karyawan untuk mengabaikan pengendalian.
Struktur organisasi usaha, yang merupakan kerangka dasar untuk
perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan
pengendalian. Dimana kebijakan personalia juga mempengaruhi lingkungan
pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi,
penetapan gaji, dan promosi karyawan. Kebijakan dan prosedur tersebut dapat
memperkokoh pengendalian internal bila memberikan jaminan yang wajar bahwa
hanya karyawan yang kompeten dan jujurlah yang direkrut dan dipertahankan.
Niswonger (1999:185).
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar
bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan. Sistem
akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastiskan bahwa para
karyawan mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan.Dalam
pemberian tugas perlu dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan.
Dengan adanya kebijakan ini dapat mendorong karyawan untuk menaati prosedur
yang digariskan, di samping itu kesalahan atau penggelapan yang terjadi bisa
Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggung
jawab atas berbagai aktivitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya
kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab atas operasi, pengamanan
aktiva, dan akuntansi harus dipisahkan. Dan catatan akuntansi akan digunakan
sebagai alat pengecekan independen terhadap karyawan yang bertugas
mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha.
Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui
evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku
karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut. Pemantauan
yang berupa evaluasi khusus sering dilakukan bila terjadi perubahan-perubahan
besar dalam hal strategi, manajemen senior, struktur usaha, atau operasi. Pada
perusahaan besar, auditor internal yang independen terhadap operasi biasanya
diberi tanggung jawab untuk memantau sistem pengendalian internal. Di samping
itu, auditor eksternal juga mengevaluasi pengendalian internal sebagai bagian
normal dari audit tahunan atas laporan keuangan. Niswonger (1999:188).
Atas dasar hal tersebut dan dikarenakan izin yang diperoleh serta
kemudahan akses dalam melakukan riset, maka penulis memilih PT. Semen
Andalas Medan sebagai objek penelitan.
Dan selanjutnya penulis memilih judul skripsi “PENEGENDALIAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada PT. Semen
Andalas Medan, maka penulis menemukan masalah yang berkenaan dengan topik
yang diteliti yang dirumuskan sebagai berikut :
“ Apakah Pengendalian Internal Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT.
Semen Andalas Medan telah berjalan dengan efektif?.”
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan terbatasnya waktu dan kemampuan penulis, maka
penelitian hanya dibatasi pada pengendalian internal penjualan dan penerimaan
kas yang diterapkan pada PT. Semen Andalas Medan.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengendalian internal penjualan yang
diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan kas yang diterapkan oleh PT.
Semen Andalas Medan.
3. Mengetahui unsur-unsur sistem pengendalian intern pada PT. Semen Andalas
Medan.
4. Mengetahui unsur-unsur penerimaan kas pada PT. Semen Andalas Medan.
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis yang dapat penulis
gunakan sebagai pengalaman setelah menamatkan kuliah dan bekerja,
sehingga penulis dapat memahami dan mengerti dengan cepat mengenai
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan diskusi yang berkaitan dengan
pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam merancang
sistem pengendalian intern penerimaan kas.
3. Memberikan sumbang saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A.Sejarah Ringkas
PT. Semen Andalas Medan didirikan pada tanggal 17 Januari 1982 dengan
akte pendirian Nomor 110 dari Notaris Chairani Bustami S.H. akte ini disyahkan
dengan penetapan menteri kehakiman tanggal 25 Maret 1984 nomor 110/ Y.A. 7/
24/18/ TH. 1984. akte ini dibuat oleh PT. Semen Andalas Medan yang akan
berkedudukan di Medan.
PT. Semen Andalas Medan merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang distribusi semen yang beralamat Jl. Imam Bonjol no 44 Medan Sumatera
Utara. Kapasitas produksi yang didistribusikan adalah 640.000 sak per tahun
dengan kapasitas 40 kg.
Sejarah PT. Semen Andalas Medan diawali tahun 1982 sebagai usaha
dalam bidang perdagangan umum. PT. Semen Andalas Medan ini merupakan
perusahaan asing yang pemasarannya sangat luas. Perusahaan swasta ini juga
memiliki pegawai yang cukup banyak dalam memasarkan produknya. Wilayah
pemasaran dari PT. Semen Andalas Medan ini tidak hanya di dirikan di daerah
sumatera utara saja tetapi ada juga di daerah lain misalnya Banda Aceh, Pekan
Baru, Jakarta, palembang dan masih banyak daerah lainnya. Diharapkan pada
tahun-tahun mendatang perusahaan ini akan lebih mengembangkan pemasarannya
ke daerah-daerah yang belum dimasuki, dengan asumsi bahwa pembangunan akan
terus berlanjut dan sebagai bahan dasar bangunan maka semen yang berkualitas
B. Jenis Usaha
PT. Semen Andalas Medan bergerak dalam proses distribusi semen.
Semen Andalas ini di jual dalam jumlah yang banyak, dan tidak di jual ke
pemakai langsung. Perusahaan ini menjual semennya ke panglong-panglong
sesuai dengan permintaan. Perusahaan ini mempunyai jenis semen yang banyak.
Adapun semen yang di jual adalah sebagai berikut :
Jenis semen
Tabel 2.1
Jenis semen
No.SNI Nama
SNI 15-0129-2004 Semen portland putih
SNI 15-0302-2004 Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
SNI 15-2049-2004 Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
SNI 15-3500-2004 Semen portland campur
SNI 15-3758-2004 Semen masonry
SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit
Adapun produk semen yang dipasarkan adalah hasil proses produksi yang
berkualitas. Untuk itu, sedikit kita akan membahas proses produksi semen. Hal ini
saya tambahkan supaya lebih menambah wawasan terutama dalam hal produksi
Langkah Utama Proses Produksi Semen adalah:
1. Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi
produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material
yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping,
kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material
mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu
gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan
kemudian diangkut ke alat penghancur.
2. Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan
ukuran primer bagi material yang digali.
3. Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis
on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.
4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor
mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke
penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis
klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan
yang diinginkan.
5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah
tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar
panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan
panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang
berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair
dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400°C, bahan
berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan
sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara
pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
6. Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung
klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur
perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini,
ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling
akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran
klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam
sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang
dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.
Kandungan Kimia
1. Trikalsium Silikat
2. Dikalsium Silikat
3. Trikalsium Aluminat
4. Tetrakalsium Aluminofe, dan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Sumber : PT. Semen Andalas Medan
Direktur Utama
Direktur
Sekretaris Direksi Pimpinan Proyek
Manager Produksi
Bag. Gudang
Manager Personalia
Bag. Transportasi
Manager Adm. & Tax Manager Marketing
Pembukuan
Kasir
Staff Staff
D. Job Description
Dari gambar tersebut maka pihak manajemen PT.Semen Andalas Medan
menyusun tugas dan tanggungjawab bagian masing-masing sebagai berikut :
1. Pimpinan Proyek
Tugas Pokok :
a. Bertanggung jawab terhadap mutu dan jumlah bahan baku yang
dibutuhkan.
b. Mengawasi keadaan laboratorium.
2. Manager Produksi
Tugas Pokok :
c. Merencanakan produksi serta melaksanakan proses produksi.
d. Merencanakan persediaan bahan baku dan bahan penolong.
e. Mengawasi pemakaian mesin-mesin produksi.
3. Manager Marketing
Tugas Pokok :
a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran Bagian Pemasaran yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
b. Mengelola sumber daya dan dana bagian Pemasaran.
c. Melaksanakan penyusunan riset pasar, strategi pemasaran, program dan
kehumasan.
d. Membina dan mengendalikan kegiatan pemasaran.
e. Melaksanankan penyelenggaraan administrasi kegiatan Bidang
f. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan kegitan perusahaan.
g. Bertanggungjawab kepada Direktur.
4. Manager Personalia
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan SDM.
b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan kepegawaian.
c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya.
d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan harian.
e. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam penyelenggaraan
kegiatan perusahaan.
f. Bertanggung jawab kepada Direktur.
5. Manager Adninistrasi dan Tax
Tugas Pokok :
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang berhubungan dengan
administrasi & Tax.
b. Membuat, menghitung dan melaporkan pajak yang harus dibayar kepada
pemerintah dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan bagian terkait.
c. Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan pihak pemerintah dan
instansi terkait.
d. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya.
e. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam penyelenggaraan
f. Bertanggung jawab kepada Direktur.
5. Bagian Pembukuan
Tugas Pokok :
a. Membuat laporan keuangan.
b. Melakukan pencatatan dan pembukuan atas kegiatan perusahaan.
c. Membuat laporan penjualan.
5. Kasir
Tugas Pokok :
a. Membuat catatan terhadap uang masuk dan uang keluar yang
berhubungan dengan karyawan perusahaan.
b. Menyetorkan seluruh penerimaan langsung ke Bank.
c. Melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan pihak luar.
E. Kinerja Usaha Terkini
Produsen semen asal Prancis yang menguasai 99 persen saham PT. Semen
Andalas Indonesia, lafarge cement memastikan siap memproduksi 1,6 juta ton
semen pada tahun 2009 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di
Indonesia. Lafarge saat ini juga telah membangun kembali pabrik semen Andalas
di Lhok Ngah, Aceh Besar yang hancur akibat tsunami pada Desember 2004.
Perusahaan yang memiliki jaringan di 70 negara ini, menanamkan investasi
sebesar 20 juta dolar AS untuk pembangunan pabrik tahap I. Sementara untuk
pembangunan pabrik tahap II, perusahaan ini menanamkan investasi sebesar 150
Investasi ini digunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan dan terminal
serta perbaikan kontruksi pabrik serta pembangunan power plant batubara.
Lafarge memiliki kapasitas produksi secara global 200 juta ton per tahun. Pada
tahun 2007 perusahaan yang berkantor pusat di Prancis ini menyatakan akan
menambah kapasitas produksi sebesar 45 juta ton di seluruh dunia.
50 persen dari target peningkatan produksi kami fokuskan di wilayah Asia,
dan dari target produksi sebesar 1,6 juta ton tersebut, 70 persennya akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Aceh, sementara sisanya untuk
didistribusikan ke Riau, Sumatera Utara, Batam dan beberapa daerah lain.
Masalah pembebasan lahan menunggu validasi dokumen kepemilikan
tanah, terutama terkait tanah kas desa dan tanah yayasan. Izin lokasi seluas 1.350
hektar di tanah batu kapur di hutan produktif kawasan budi daya bukan hutan
lindung. Dari 10 syarat sesuai aturan yang ada, enam telah terpenuhi. PT. Semen
Andalas tinggal menunggu proses rekomendasi izin Gubernur untuk eksploitasi
dan diajukan ke Menteri.
Selain hal-hal diatas. Kinerja usaha terkini PT. Semen Andalas juga dapat
dilihat dari laporan keuangan perusahaan dalam 2 tahun terakhir, Laporan
keuangan yang utama bagi perusahaan adalah : laporan laba-rugi, laporan ekuitas
pemilik, neraca dan laporan arus kas. Dari keempat daftar yang telah disebutkan
diatas, neraca dan laporan laba rugi merupakan bagian yang sangat penting
Niswonger (1999:18). Berikut adalah neraca dan laporan laba-rugi PT. Semen
Tabel. 2.2
Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Andalas Medan Tahun 2007.
PT. SEMEN ANDALAS NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 (DALAM RUPIAH)
Asuransi dibayar dimuka Total
Properti, pabrik & peralatan Tanah
Peralatan kantor
Dikurangi akum. penyusutan Total properti, pabrik &
Modal PT. Ikaindo Industri Karbonik Indonesia
Total kewajiban dan ekuitas pemilik
14.350.000,00
58.900.000,00
120.023.525.000,00
Tabel 2.3
Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Andalas Medan Tahun 2008.
PT. SEMEN ANDALAS NERACA
PER 31 DESEMBER 2008 (DALAM RUPIAH)
Asuransi dibayar dimuka Total
Properti, pabrik & peralatan Tanah
Peralatan kantor
Dikurangi akum. penyusutan Total properti, pabrik &
Modal PT. Ikaindo Industri Karbonik Indonesia
Total kewajiban dan ekuitas pemilik
19.200.000,00
70.550.000,00
121.381.230.000,00
Tabel 2.4
PT.SEMEN ANDALAS LAPORAN LABA-RUGI PER 31 DESEMBER 2007
(DALAM RUPIAH)
KETERANGAN D K
Penjualan
Harga pokok penjualan Persediaan awal barang jadi Harga pokok produksi Barang jadi tersedia
Persediaan akhir barang jadi Harga pokok penjualan barang jadi Harga pokok penjualan Biaya listrik dan energi Biaya sewa kantor
Biaya pengangkutan barang jadi Biaya perjalanan
Pemakaian bahan bakar kendaraan Biaya lainnya
Jumlah biaya operasi Laba sebelum pajak
Pendapatan lain-lain
Pendapatan penjualan truk perusahaan Jumlah pendapatan lain-lain Laba sebelum pph
pph badan Laba setelah pph
Pendapatan lain-lain ( jasa giro ) Laba
Tabel 2.5
PT. SEMEN ANDALAS LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2008
(DALAM RUPIAH)
KETERANGAN D K
Penjualan
Harga pokok penjualan Persediaan awal barang jadi Harga pokok produksi Barang jadi tersedia
Persediaan akhir barang jadi Harga pokok penjualan barang jadi Harga pokok penjualan Biaya listrik dan energi Biaya sewa kantor
Biaya pengangkutan barang jadi Biaya perjalanan
Pemakaian bahan bakar kendaraan Biaya lainnya
Jumlah biaya operasi Laba sebelum pajak
Pendapatan lain-lain
Pendapatan penjualan truk perusahaan Jumlah pendapatan lain-lain Laba sebelum pph
pph badan Laba setelah pph
Pendapatan lain-lain ( jasa giro ) Laba
F. Rencana Kegiatan
Tahun depan Lafarge Cement optimis bisa memproduksi 1,6 juta ton,
target produksi tersebut dapat dicapai karena pembangunan pabrik semen Andalas
tahap II sudah bisa diselasaikan tahun depan. Pada tahun 2009 ini PT. Semen
Andalas Tbk berupaya meningkatkan ekspor semen hingga 2 juta ton atau 10
persen dari total produksi yang mencapai 18,3 juta ton. Pada tahun 2008 lalu dari
rencana produksi 17,5 Juta ton terealisasi 18,2 juta ton. PT. Semen Andalas akan
mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar dalam negeri 43,6 persen.
Penjualan domestik tergantung permintaan. Tahun ini PT. Semen Andalas
menargetkan pertumbuhan produksi sekitar 2 hingga 3 persen, karena dampak
krisis global masih berlanjut.
Penjualan semen curah turun karena beberapa proyek investasi besar
mengalami tekanan. Penjualan semen curah mencapai 20 persen dari total
produksi perseroan, sedangkan permintaan semen curah tergantung infrastuktur
besar. Namun, dengan adanya stimulus pemerintah terhadap proyek infrastuktur
diharapkan bisa menekan penurunan penjualan semen curah. Penjualan semen zak
yang lebih banyak diperlukan untuk sektor ritel menunjukkan peningkatan
permintaan karena adanya penurunan suku bunga bank. PT. Semen Andalas
beroptimis penjualan semen masih tumbuh dengan perkembangan sektor properti.
PT. Semen Andalas tetap meneruskan rencana ekspansi tahun 2009. Tahun
ini perusahaan ini akan melanjutkan proyek peningkatan kapasitas pabrik dengan
juta ton per tahun dan dua pembangkit listrik di Tonasa, Sulawesi Selatan, yang
berkapasitas masing-masing 35 megawatt.
Upaya korporasi membutuhkan sedikitnya 1,3 miliar dollar AS. Perseroan
mengoptimalkan pendanaan internal untuk membiayai sebagian proyek dan
sisanya dari lembaga keuangan, seperti Bank Mandiri. Pabrik di Sulawesi
diharapkan beroperasi tahun 2011 dan di Jawa tahun 2012. Optimalisasi kedua
pabrik ini akan membuat kapasitas terpasang perseroan menjadi 23,4 juta ton pada
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian intern merupakan suatu pengaturan aktivitas-aktivitas dalam
suatu organisasi secara sistematis, agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat
dalam rencana, target, dan standar kinerja. Dalam sebuah artikel tentang fungsi
pengendalian, Daft mengikhtisarkan konsep ini sebagai berikut : “ inti dari
pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang
telah ditetapkan, dan dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer.” Jadi
pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja, serta
tindakan yang diambil untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari standar.
Manajer harus memutuskan informasi mana yang penting, bagaimana mereka
akan mendapatkan informasi tersebut dan membaginya dengan karyawan. Kotak
kepemimpinan mendemonstrasikan pentingnya pengendalian bagi kelangsungan
hidup sebuah organisasi. Daft (2003 : 226).
Tugas-tugas manajemen adalah untuk meyakinkan keefisienan operasi.
Manajemen merupakan pendayagunaan sumber daya manusia (para karyawan)
dengan cara yang paling baik, agar dapat mencapai rencana-rencana dan
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen yang efektif dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan oleh karena itu dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi para
pemegang saham. Madura (2001 : 214).
Pengendalian Intern merupakan salah satu pihak manajemen. Adapun
bahwa : “ Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.” Defenisi sistem pengendalian intern tersebut
menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern
tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara
manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
Dari defenisi di atas tujuan pengendalian intern adalah: (1) menjaga
kekayaan organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3)
mendorong efisiensi, dan (4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajeme.Dapat
dikatakan bahwa pengendalian intern merupakan rangkaian tindakan yang
menembus seluruh organisasi. Selain itu juga untuk memperjelas bahwa
pengendalian intern berbeda dalam proses manjemen dasar, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan monitoring. Pengendalian bukanlah sesuatu yang di tambahkan
dalam proses manajemen tersebut, tetapi merupakan integral dalam proses
tersebut.
Pengendalian internal juga perlu untuk memelihara catatan-catatan yang
memadai untuk menjaga aktiva dan menganalisis pemebebanan tanggungjawab.
Dokumentasi yang baik berarti bahwa catatan-catatan harus dipelihara oleh
pihak-pihak yang terlibata dalam transaksi. Maka itu, seluruh catatan harus diperiksa
transaksi-transaksi yang berkaitan harus dibagi. Dalam proses, satu bidang
tanggungjawab harus memeriksa lainnya, dan sebaliknya.
B. Pengendalian Internal Penjualan
Sebagai langkah awal dalam melaksanakan penjualannya, PT. Semen
Andalas Medan menyusun suatu perencanaan penjualan yang merupakan alat
pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengendalian. Penjualan merupakan
unsur yang cukup penting bagi suatu perusahaan, karena dengan adanya kegitan
penjualan inilah perusahaan akan menghasilkan pendapatan. Hal ini terlihat pada
hampir semua perusahaan yang berusaha memproduksi barangnya untuk dijual ke
pasar sesuai dengan target yang di tentukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Untuk itu teknik yang dilakukan dalam penyusunan perencanaan penjualan
oleh PT. Semen Andalas Medan adalah teknik pragmatis yaitu teknik yang
menggunakan suatu standar laba dengan menggunakan suatu tingkat target laba
yang di peroleh dari pengalaman, harapan-harapan atau
perbandingan-perbandingan. Biasanya tim yang merumuskan perencanaan ini menerapkan suatu
tingkat laba relatif. Tingkat rentabilitas dari modal pada umumnya dianggap
sebagai statistik yang terpenting dalam penyusunan perencanaan laba jangka
panjang dan dalam penetapan tujuan-tujuan laba.
Biasanya perusahaan juga menghitung tingkat rentabilitas untuk tiap tahun
yang dicakup dalam penyusunan rencana laba jangka panjang untuk dapat
yang sesuai dengan kenaikan dalam aktiva atau tidak untuk mengukur efektivitas
penggunaan aktiva-aktiva.
Pada PT. Semen Andalas Medan, yang berwenang dan bertanggungjawab
atas penyusunan dan pelaksanaan prosedur perencanaan penjualan adalah
manajemen puncak perusahaan. Hal ini disebabkan dialah yang paling berwenang
dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan perusahaan. Namun hal penyusunan
perencanaan penjualan ini tidak harus ditangani sendiri, tetapi dapat didelegasikan
kepada bagian lain. Begitupun partisipasinya tetap diperlukan terutama dalam
memotivasi para manager untuk menyusun prosedur perencanaan penjualan.
Partisipasi manajemen terletak pada penilaian dan pengesahan
perencanaan serta pengendalian, tidak hanya sekedar membutuhkan tanda tangan
saja. Selain daripada itu manajemen puncak harus mengikuti perkembangan
pelaksanaan perencanaan. Dengan demikian perencanaan berperan sebagai alat
dimana pihak manajemen dapat mengetahui rencana kerja tiap bagian serta dapat
mempelajari hubungan kerja antar bagian dalam kaitannya dengan kebijaksanaan
perusahaan secara keseluruhan dan juga sebagai alat untuk mengukur seberapa
jauh mereka dapat memenuhi rencana kerja dalam pelaksanaan nantinya.
Dalam pelaksanaan transaksi-transaksi penjualan, baik melalui penjualan
secara tunai maupun penjualan secara kredit, bagian pemasaran selalu dibantu
secara terkoordinasi oleh semua bagian. Salah satu tujuannya disamping
mengamankan harta kekayaan perusahaan, juga mengkoordinasikan tugas dan
kegiatan pemasaran, mengadministrasikannya secara teratur untuk memperluas
Dalam kaegiatan transaksi secara administrasi melibatkan beberapa orang
untuk mencapai keseragaman tidak dalam melakukan transaksi yang sering
terjadi. Prosedur penjulan kredit adalah urutan tindakan yang harus dilalui
didalam penjualan. Penjualan kredit hanya diberikan kepada agen-agen penjual
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pesanan yang diminta oleh agen harus
terlebih dahulu disetujui direktur. Copy pesanan selanjutnya diserahkan kepada
bagian gudang untuk menentukan jumlah yang akan dikeluarkan setiap hari. Atas
pesanan yang dibuat oleh agen, bagian pemasaran akan membuka faktur rangkap
empat (4), yaitu untuk agen ( warna kuning bila belum lunas dan warna putih bila
telah lunas ), bagian Akuntansi dan pertinggal.
C.Prosedur pencatatan penjualan
Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan
beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindakan dalam melakukan
transaksi-transaksi yang sering terjadi. Kegiatan penjualan pada PT. Semen
Andalas Medan dilakukan pada jam-jam kerja dan pelaksanaannya melalui dua
sistem yaitu :
1. Penjualan Tunai.
2. Penjualan Kredit.
Ad 1. Penjualan Tunai
a. Fungsi
Fungsi prosedur penjualan tunai adalah :
1. Menerima order dari pembeli.
3. Menyerahkan barang yang dibeli kepada pembeli.
b. Organisasi
Bagian yang terkait dalam prosedur penjualan tunai pada PT.Semen
Andalas Medan adalah :
1. Bagian Pemasaran.
Fungsi bagian pemasaran dalam penjualan tunai adalah :
1. Menerima pesanan dari pembeli.
2. Mencatat berita acara penjualan dan didistribusikan kepada bagian
Accounting.
2. Bagian Accounting.
Fungsi bagian Accounting dalam penjualan tunai adalah :
1. Membuat kartu atas nama pembeli beserta kelengkapan
administrasinya. Kartu ini di buat rangkap 2 :
Lembar 1 : untuk pembeli.
Lembar 2 : untuk perusahaan.
2. Membuat laporan penjualan yang ditandatangani oleh bagian
penjualan dan mendistribusikan laporan penjualan tersebut kepada
bagian terkait
3. Mengarsipkan kartu tersebut menurut nomor urut.
c. Formulir
1. Kartu pembayaran beserta kwitansi pembayaran.
d.. Informasi Manejerial
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan tunai sebesar harga jual
ditambah PPN sebesar 10% dari harga jual tersebut.
2. Nama dan alamat pembeli.
3. Jumlah produk yang dijual.
4. Jenis/type semen mana yang penjualannya paling tinggi.
5. Uraian kegiatan sistem penjualan tunai.
Keterangan prosedur penerimaan penjualan tunai pada PT. Semen Andalas
Medan adalah :
1. Langganan membeli di bagian penjualan tunai. Bagian ini membuat bukt i
penjualan 2 lembar, lembar 1 dikirim ke kasir, lembar 2 dikirim ke bagian
pembuatan faktur.
2. Langganan membayar di kas. Bagian penjualan tunai hanya menyerahkan
barang yang dibeli setelah menerima bukti pembayaran.
3. Bagian pembuatan faktur memeriksa harga, jumlah,mencatat dibuku
harian penjualan. Bagian pembuatan faktur membuat ringkasan buku
harian penjualan dan mengirim ke bagian pembukuan.
4. Kasir mencatat dibuku harian penerimaan kas dan membuat ringkasan
penerimaan dari penjualan tunai, kemudian mengirim ke bagian
pembukuan.
6. Kasir menyetor ke Bank uang tunai dan cek yang diterima setiap hari.
Bukti penyetoran dikirim ke auditor.
7. Auditor sewaktu-waktu dapat mengadakan pemeriksaan terhadap catatan
yang tersimpan dalam cash register. Kunci cash register dipegang auditor.
Ad 2. Penjualan Kredit
a. Fungsi
Fungsi prosedur penjualan kredit pada PT. Semen Andalas Medan adalah :
1. Memberikan formulir perjanjian pembelian kepada pembeli dan
memeriksanya kembali untuk di proses selanjutnya.
2. Menerima order dari pembeli.
3. Menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
4. Menyerahkan barang yang dibeli kepada pembeli.
b. Organisasi
Bagian yang terkait dalam prosedur penjualan tunai pada PT.Semen
Andalas Medan adalah :
1. Bagian Pemasaran.
2. Bagian Acconting.
c. Formulir
Formulir yang digunakan pada prosedur penjualan kredit meliputi :
1. Formulir perjanjian pembelian.
2. Biaya proses.
d. Sistem pencatatan
Penjualan semen meliputi fasilitas kredit pembelian dimana isinya adalah
perjanjian antara perusahaan dengan pihak pembeli secara angsuran, bahwa
pembeli akan mengangsur sejumlah uang yang dihitung dari rencana harga yang
dijual dan biaya-biaya yang akan menjadi beban pembeli secara bulanan, selama
periode tertentu. Apabila terdapat kekurangan atau kelebihan uang muka, maka
dibukukan sebagai piutang atau utang kepada pembeli.
e. Informasi Manajerial
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kedit
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah piutang kepada pembeli, Badan hukum dan Bank dari
kegiatan penjualan kredit.
2. Nama dan alamat pembeli.
3. Jumlah dan jenis semen yang dijual.
D. Pengendalian Internal Penerimaan Kas
Unsur pengendalian internal dalam penerimaan kas menurut Mulyadi
(2001: 221) adalah :
a. Organisasi
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
c. Praktek yang Sehat
Untuk mencapai tujuan ini, maka setiap kegitan penerimaan kas oleh
perusahaan harus dipisahkan antara penerimaan kas, pencatatan penerimaan
disetorkan ke bank. Seseorang yang melakukan penyetoran ke bank tidak
diperkenankan mempersiapkan bukti penyetoran ke bank. Kasir tidak boleh
merangkap tugas memegang buku piutang maupun buku tambahan piutanag
karena tugas rangkap tersebut memberikan kesempatan kepada kasir melakukan
penyelewengan serta dapat menutupi kecurangan tersebut. Misalnya, tidak
melakukan pencatatan atas pelunasan piutang tapi langsung mengantonginya.
Secara garis besar disajikan unsur pengendalian intern penerimaan kas dan
penjualan tunai.
a.Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
2. Fungsi kas harus terpisahkan dari fungsi akuntansi.
3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir faktur penjulan tunai.
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan
cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pada pita
register kas pada faktur tersebut.
3. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan
4. Kebenaran atas jumlah transaksi dan saldo akhir dari kasir diperiksa
dan disetujui oleh kepala kasir, sedangkan kebenaran seluruh saldo kas
akhir setiap hari diperiksa dan disetujui oleh bagian accounting.
5. Kasir mencatat seluruh penerimaan dan pengeluaran kasnya setiap hari
kedalam pencocokan. Saldo akhir dari daftar tersebut harus cocok
jumlahnya dengan jumlah fisik uang tunai yang ada didalam box.
6. Untuk memudahkan penelusuran diwaktu kemudian, jika terjadi
selisih, rincian pecahan uang setoran yang diterima harus dituliskan
pada kolom yang disediakan dan dibelakang slip setoran.
7. Jika terjadi kesalahan dalm pengisian slip setoran, kasir tidak boleh
merubah, menambah atau melakukan pencoretan. Koreksi tersebut
harus dilakukan atau ditandatangani oleh penyetornya sendiri.
8. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi penngiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
9. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntan
dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.
c. Praktek yang Sehat
1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2. Kasir bertanggungjawab penuh atas semua transaksi penerimaan kas
yang terjadi.
3. Kasir dilengkapi dengan sebuah box yang merupakan tempat
4. Mutasi debet dan kedit yang ada pada daftar pencocokan kasir akan
digunakan sebagai data untuk membuat jurnal harian kas, yang
jumlahnya harus dicocokkan dengan data yang ada pada jurnal harian
seksi-seksi lainnya yang menjadi lawan transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas.
5. Data didalam jurnal harian kas kemudian dimasukkan kedalan daftar
mutasi harian kas, yang akan diserahkan pada bagian accounting.
6. Kekurangan atau kelebihan setoran yang tidak dapat diidentifikasikan
sampai akhir hari, harus dilaporkan kepada kepala kasir untuk ditindak
lanjuti.
7. Jumlah kas yang diterima dari penjulan tunai disetor seluruhnya ke
bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari
kerja berikutnya.
8. Perhitungan saldo kas uang ada di tangan fungsi kas secara periodik
BELI TUNAI
Gambar 3.1 Bagan Arus Penjualan Tunai
Sumber : PT. Semen Andalas Medan
Gambar 3.2 Bagan Arus Penjualan Kredit
Sumber : PT. Semen Andalas Medan Menerima order dari
langganan
Surat Order
Menerima order dari langganan
Surat Order Pengiriman (9)
Surat Order Pengiriman
Surat Order Pengiriman
Mencatat tgl. Pengiriman pada surat
Order pengiriman lembar 9
Surat Order Pengiriman
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab III, yang kemudian melakukan
perbandingan antara teori-teori yang diuraikan dengan keadaan perusahaan yang
telah diteliti. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan penulis akan mencoba
untuk memeberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan
dalam pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas pada PT. Semen
Andalas Medan.
Hal ini antara lain apat dilihat dari kesimpulan berikut :
1. Aktifitas pengendalian sudah dijalankan, sehingga pimpinan atau direktur
tidak perlu terlalu dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat terlalu teknis
pada intern perusahaan, karena semua telah dapat dikendalikan oleh para
manager pada bidang masing-masing.
2. Prosedur distribusi penjualan pada PT. Semen Andalas Medan telah dapat
menunjukkan laporan yang sesuai untuk perusahaan.
3. Pengendalian internal pada PT. Semen Andalas Medan berjalan cukup
efektif walaupun masih banyak hal yang harus lebih ditingkatkan.
4. Dalam menunjangaktifitas yang dijalankan, PT. Semen Andalas Medan
memilih bentuk struktur organisasi garis, dimana perintah datang dari
jenjang yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Tujuannya adalah
untuk memudahkan bagi pimpinan perusahaan dalam usaha
B. Saran
Beberapa saran untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya penerimaan kas harus disetor setiap hari ke bank untuk
menghindari terjadinya penyimpangan atau penyelewengan.
2. Dalam hal pembagian tugas (job description), sebaiknya pihak
managemen perusahaan melakukannya dengan melihat kebutuhan
perusahaan dan kemampuan karyawan yang ada agar jobdescription ini
dapat betul-betul bermanfaat dan dapat digunakan oleh pimpinan untuk
melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta karyawan yang
bersangkutan dalam menjalankan tanggungjawabnya.
3. Perusahaan sebaiknya mengadakan pembagian tugas yang jelas antara
bagian-bagian yang terkait sehinga tidak ada lagi tugs rangkap. Hal ini
bertuuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan pada
perusahaan.
4. Wewenag manager sebaiknya dibatasi bila ia bukan pemilik dari
perusahaan tersebut dengan tujuan agar tidak ada kemungkinan
penyimapangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
5. Usaha promosi penjualan sangat perlu dilakukan, karena terkandung
strategi bagaimana menggerakkan pembeli potensial menjadi seorang yang
efektif, dinamis dan setia terhadap produk perusahaan. Untuk itu, kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L., 2003, Manajemen,edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisinis, Edisi pertama, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta..
Mulyadi, 2006, Sistem Akuntansi, edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Niswonger, C. Rollin, Warren, Carl S, Reeve, James M, Fees, Philip E, 1999,